Jurnal Pendidikan Hayati Vol.1 No.4 (2015) : 56-60
ISSN : 2443-3608
KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA PERMUKAAN TANAH DI SEKITAR GOA MANDALA KECAMATAN TELAGA LANGSAT KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Siti Salhah1, Syahbudin1 1. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP-PGRI Banjarmasin, Jl. Sultan Adam Kompleks H.Iyus Blok A No.18 RT.23
Abstrak Goa Mandala merupakan salah satu goa yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Di dalam goa terdapat lorong-lorong yang berbeda luas dan bentuknya. Kondisi di dalam gua gelap,tetapi masih dapat ditempati oleh makhluk hidup dan di sekitar luar goa merupakan pegunungan yang terdiri dari hutan dan perkebunan. Di sekitar goa menciptakan sebuah habitat bagi makhluk hidup. Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Arthropoda merupakan phylum terbesar dari animal kingdom, mereka terdapat dimana-mana, baik itu di hutan, di perkebunan, maupun di sekitar goa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman Arthropoda tanah di sekitar goa mandala kecamatan telaga langsat kabupaten hulu sungai selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik langsung ke lapangan untuk pengamatan dan pengambilan sampel dengan cara menggunakan Pitfall trap (perangkap jebakan). Analisis data keanekaragaman Arthrpoda dilakukan dengan menggunakan rumus kenekaragaman (H'). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 10 spesies Arthropoda tanah. Keanekaragaman jenis dengan H' sebesar 2.07, Indeks keanekaragaman tersebut tergolong sedang karena H' diantara 1-3. Kata Kunci : Keanekaragaman, Arthropoda Permukaan Tanah, Goa.
Publised : Desember 2015
PENDAHULUAN Keanekaragaman hayati tanah memegang peranan penting dalam memelihara keutuhan dan fungsi suatu ekosistem. Dalam suatu ekosistem terdapat komponen abiotik dan biotik. Suatu ekosistem memiliki jalinan atau rantai ekologi dan ekosistem yang stabil akan mendukung perkembangan organisme di ekosistem itu. Salah satu komponen biotik pada ekosistem tanah adalah Hewan tanah. Kelompok hewan tanah sangat banyak dan beraneka ragam, mulai dari Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, hingga Vertebrata (Suin, 1997). Filum Arthropoda merupakan salah satu filum yang termasuk kelompok hewan tanah. Tanah mengandung berbagai macam Arthropoda yang berbeda dalam kompleksitas dan kemelimpahan macam habitat, iklim, tumbuhan dan tipe tanah
56
Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah Di Sekitar Goa Mandala Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan faktor gabungan yang akan menentukan kelembaban, temperatur dan ketersediaan makanan yang cocok untuk kelangsungan hidup Arthropoda. Ciri-ciri umum dari Arthropoda yaitu sebagai berikut: 1)Mempunyai appendage yang beruas; 2)Tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas; 3)Tubuh dibungkus oleh zat chitine, sehingga merupakan exoskeleton; 4)Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitine, sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan; 5)Sistem syaraf tangga tali; 6)Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel (Jasin, 1989) Lebih lanjut dijelaskan bahwa Arthropoda merupakan phylum terbesar dari animal kingdom. Jumlah spesies dalam Arthropoda lebih banyak daripada semua spesies dari phyla lain. Karena Arthropoda merupakan phylum yang terbesar maka mereka terdapat dimana-mana, baik itu di hutan, di perkebunan, dataran rendah, dataran tinggi, maupun di sekitar goa. Goa merupakan ruang di bawah tanah yang dibentuk oleh proses kompleks baik kimiawi maupun fisik dengan lorong-lorong yang berbeda luas dan bentuknya. Ciri khas gua terletak pada kondisi lingkungan yang berbeda dengan lingkungan di luar gua. Kondisi khas di dalam gua yaitu tidak adanya cahaya, kelembaban yang relative tinggi, dan temperatur yang relative stabil. Namun pada lingkungan yang seperti ini masih dijumpai adanya kehidupan salah satunya Arthropoda (Kamal: 2011). Goa mandala merupakan salah satu goa yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Di dalam goa tersebut terdapat lorong-lorong yang berbeda luas dan bentuknya. Dinding dan atap goa yang merupakan pembatas yang memisahkan lingkungan dalam gua dengan luar gua. Kondisi di dalam gua gelap karena dinding dan atap goa tidak tembus oleh sinar matahari. Meskipun kondisi dalam goa demikian, ruang dalam gua dapat ditempati oleh makhluk hidup. Di sekitar luar goa merupakan bukit pegunungan yang terdiri dari hutan dan perkebunan. Di sekitar luar maupun dalam goa yang terbentuk menciptakan sebuah habitat bagi makhluk hidup yang mana daerah tersebut memungkinkan hidupnya binatang-binatang seperti Arthropoda permukaan tanah.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu dengan teknik pengambilan data dengan malkukan observasi yaitu terjun langsung ke lapangan untuk pengamatan dan pengambilan sampel dengan cara menggunakan Pitfall trap (perangkap jebakan) untuk menjebak Arthropoda guna mengetahui keanekaragaman Arthropoda permukaan tanah. Hasil dari pengambilan sampel penelitian dengan pitfall trap diidentifikasi dengan bantuan buku acuan yang relavan seperti Borror, dkk (1992),
57
Jurnal Pendidikan Hayati Vol.1 No.4 (2015) : 56-60
ISSN : 2443-3608
Lilies (1994), Jasin (1997), Jumar (2000), dan Rusyana (2011).Untuk mengetahui keanekaragaman Arthropoda permukaan tanah yang diperoleh maka data yang didapat dianalisisdengan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus: 1) Indeks keanekaragaman digunakan indeks Shannon Wiener (H’) H = −åPi ln Pi Keterangan: H' = Indeks keanekaragaman Shannon Wiener Pi = Proporsi kelimpahan suatu jenis
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian; Jenis Dan Keanekaragaman Arthropoda Di Sekitar Goa Mandala Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Jenis dan Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah Di Sekitar Goa Mandala No Kelas 1 Insecta 2
Insecta
3
Insecta
4
Insecta
5
Insecta
6
Insecta
Ordo Diptera Hymenopte ra Hymenopte ra Hymenopte ra Hymenopte ra Orthoptera
7
Insecta
Orthoptera
8
Insecta Arachnid 9 a 10 Crustacea
Family Muscidae
NamaSpesies Muscaautumnalis
Pi 0.16
H' 0.29
Formicidae
Monomorium minimum
0.16
0.29
Formicidae
Oecophyllasmaragdina
0.14
0.28
Formicidae
Anoplolepisgracilipes
0.13
0.27
Camponatuspennsylvanicu 0.12 s Gryllusbimaculatus 0.10
Formicidae
0.25
Coleoptera
Gryllidae Rhapidophorid Ceuthophilusmaculatus ae Silphidae Nicrophorusvespilloides
0.23
Aranieda
Agelenidae
Tegenariaduellica
0.05
0.11
Isopoda
Oniscidae Jumlah
Oniscusasellus
0.04 1.00
0,13 2.07
0.05
0.11
0.05
0.11
Berdasarkan Tabel 1. Hasil penelitian Arthropoda permukaan tanah yang dilakukan di Sekitar Goa Mandala KecamatanTelaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan ditemukan 10 spesies Arthropoda tanah. Spesies Arthropoda yang ditemukan tergolong 3 kelas, 6 ordo, dan 7 famili. Jenis-jenis Arthropoda yang ditemukan di sekitargoa mandala yaitu
Camponatus
pennsylvanicus,
Oecophylla
smaragdina,
Monomorium
minimum,Oniscusasellus, Nicrophorus vespilloides, Anoplolepis gracilipes, Gryllus bimaculatus, Ceuthophilus maculatus, Tegenaria duellica, danMusca autumnalis.
58
Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah Di Sekitar Goa Mandala Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Keanekaragaman jenis yang tinggi menunjukkan bahwa suatu komunitas itu memiliki kompleksitas yang tinggi karena dalam komunitas itu terjadi interaksi spesies yang tinggi pada jumlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologi, karena keanekaragaman spesies nampaknya bertambah bila komunitas menjadi stabil, dimana
gangguan
yang
parah
menyebabkan
penurunan
yang
nyata
dalam
keanekaragaman. Keanekaragaman yang besar juga mencirikan sejumlah besarnya populasi tersebut, demikian pula jika dalam komunitas tersebut disusun oleh sangat sedikitnya spesies dan jika hanya sedikit saja dari spesies yang dominan maka keanekaragaman spesies-spesies juga rendah (Michael, 1995). Berdasarkan hasil perhitungan terhadap indeks keanekaragaman
Arthropoda
permukaan tanah di sekitar Goa Mandala Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan diperoleh indeks keanekaragaman yaitu 2.07 berdasarkan criteria indeks keanekaragaman suatu organisme bahwa keanekaragaman dapat dikatakan tinggi jika nilai H'>3, keanekaragaman tergolong sedang jika H' =1-3 dan tergolong rendah jika H'<1. Berdasarkan criteria tersebut, Keanekaragaman Arthropoda permukaan tanah pada di sekitar Goa Mandala tergolong dalam kategori sedang karena nilai H' di antara 1-3. Hal tersebut diduga karena kisaran factor lingkungan dan ketersediaan makanan yang ada di sekitar Goa Mandala mendukung terhadap keberadaan Arthropoda permukaan tanah. Faktor lingkungan tersebut diantaranya suhu udara,
kelembaban udara, pH tanah,
kelembaban subtrat, dan intensitas cahaya.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Spesies Arthropoda permukaan tanah di sekitar goa mandala pada siang hari terdiri atas 10 spesies yaitu Camponatus pennsylvanicus, Oecophylla smaragdina, Monomorium minimum,Oniscus asellus, Nicrophorus vespilloides, Anoplolepis gracilipes, Gryllus bimaculatus, Ceuthophilus maculatus, Tegenaria duellica, dan Musca autumnalis. 2. Indeks keanekaragaman spesies Arthropoda permukaan tanah di sekitar goa mandaladengan jumlah 2.07 termasuk dalam kategori sedang karena H' diantara 1-3.
DAFTAR RUJUKAN Borror, Triplehorn & Johnson. 1992. Pengenalan Pembelajaran Serangga. Edisi ke-6 Terjemahan Soetayono Partosoejono. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 59
Jurnal Pendidikan Hayati Vol.1 No.4 (2015) : 56-60
ISSN : 2443-3608
Fachrul, Melati F. 2006. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara. Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematika Hewan (Invertebrata dan Vertebrata). Surabaya: Sinar Wijaya. Jumar. 2000. Etnomologi Pertanian. Jakarta: Rineka Cipta. Kamal, Mustafa, Indra Yustian dan Sri Rahayu. 2011. Keanekaragaman Jenis Arthropoda di Gua Putri dan Gua Selabe Kawasan Karst Padang Bindu, OKU Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains, Vol. 14 (1) Lilies S, Christina. 1994. KunciDeterminasiSerangga. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI). Muliandi, Arief. 2013. Arthropoda (Berbuku-buku). Online http://arief306al-mumtaz.blogspot.com/2013/05/arthropoda-berbuku-buku.html (diakses 22 April 2015) Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta: Universitas Indonesia. Odum, EP. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga (penerjemah: Tjahyono Samingan) Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung: Alfabeta. Suin, N. M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara. Storer & Usinger. (tanpa tahun). Dasar-dasar Zoologi. Tangerang: Binarupa Aksara.
60