P-ISSN: 0000-0000 E-ISSN: 0000-0000 Februari 2016
Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA EFFECT LEARNING MODEL OF PROBLEM BASED INSTRUCTION WITH PORTOPOLIO FOR PHYSICS STUDY OUTCOMES M. Jhoni1 , Linda Lia 1
Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Palembang, Indonesia, email:
[email protected]
Diterima: 14 Febuari 2016. Disetujui: 1 Februari 2016. Dipublikasikan: Februari 2016 Abstract The purpose of this research is to know the effect learning model of Problem Based Instruction(PBI) with Portofolio for physics study outcomes. This type of research is quasi-experimental (Quasi Experiment). The data collection is done with documentation and test to see student learning outcomes in the cognitive domain. Based on the results of data analysis, pretest and posttest that hypothesis test shows that thitung> ttabel, then reject Ho and accept Ha, so it can be concluded that the teaching of physics using learning model of Problem Based Instruction with portfolio provides significant effect on student’s physics learning outcomes. It is suggestion for physics teachers to be able to use the learning model of Problem Based Instruction with Portofolio as an alternative learning model innovation to improve student physics learning outcomes.
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Instruction berbasis portofolio terhadap hasil belajar físika siswa. Jenis ini penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan tes untuk melihat hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Berdasarkan hasil analisa data tes yaitu posttest dan pretest dilakukan uji hipotesis yang menunjukkan thitung > ttabel, maka tolak Ho dan terima Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction berbasis Portofolio memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Selain itu Disarankan bagi guru agar dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction berbasis portofolio sebagai salah satu alternatif inovasi model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
© 2016 Jurusan Pendidikan Fisika UIN Refah Palembang Kata kunci: Belajar, Fisika, Hasil, PBI
PENDAHULUAN Ada beberapa model pembelajaran yang
yang berhubungan dengan materi pelajaran, hal
dapat digunakan dalam proses pembelajaran
dimiliki siswa mengenai masalah yang dibahas
SAINS yaitu Kooperatif learning, Kontruktivisme,
sedikit karena siswa sebelumnya tidak diberi
CTL (Contextual Teaching and Learning), PBI
tugas mencari informasi terlebih dahulu. Untuk
(Problem Based Instruction) dan Inkuiri. Guru
itulah
harus memilih model pembelajaran yang tepat
dikombinasikan dengan Pembelajaran berbasis
untuk
portofolio.
mencapai
tujuan
pembelajaran
yang
ini menyebabkan informasi dan pengetahuan yang
dalam
diinginkan dalam proses pembelajaran. Salah satu model
pembelajaran
yang
mengembangkan
penelitian
ini
PBI
perlu
Kunandar (2007) mengatakan Portofolio merupakan
kumpulan
pekerjaan
siswa
yang
kemampuan siswa dalam berfikir dan pemecahan
menunjukkan
masalah adalah Model Pembelajaran Problem
kecapakapan mereka dalam satu bidang atau
Based Instruction (PBI). Penelitian mengenai
lebuh.
Model Pembelajaran Problem Based Instruction
partisipasi
(PBI) sudah pernah dilakukan oleh Hidayah et al.(
penilaian, dan buku refleksi diri, sehingga sebelum
2014) dan Restika et al. (2013) yang menyatakan
kegiatan pembelajaran dimulai, pada pertemuan
hasil belajar fisika siswa mengalami kenaikan
sebelumnya siswa diberi tugas rumah terlebih
menggunakan model PBI.
untuk mencari informasi serta mengidentifikasi
usaha
Kumpulan siswa
perkembangan
tersebut dalam
harus
seleksi
dan
mencakup isi,
kriteria
Menurut Nurhadi (2004), Rusmiyati et al.
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari
(2008), Sulistiyanto et al. (2009) menyatakan
yang berhubungan dengan materi yang akan
Pembelajaran
dipelajari. Selain itu pada akhir pembelajaran
Based
berdasarkan masalah (Problem
Instruction)
adalah
suatu
pendekatan
semua tugas-tugas yang diberikan guru ke siswa
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
seperti catatan, latihan, pekerjaan rumah (Pr),
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
hasil test (pretest dan postest) dan laporan akan
belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan
disimpan dalam satu map sehingga guru dapat
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
melihat perkembangan setiap siswa.
pengetahuan dan konsep yang essensial dari
Mata pelajaran fisika adalah salah satu
materi pelajaran. Peran guru dalam pembelajaran
pelajaran sains yang dapat mengembangkan
berdasarkan masalah adalah menyajikan masalah,
kemampuan
mengajukan
menggunakan
pertanyaan,
dan
memfasilitasi
penyelidikan dan dialog.
analitis berbagai
deduktif peristiwa
dengan alam
dan
penyelesaian baik secara kualitatif maupun secara
Secara garis besar pembelajaran masalah
kuantitatif dengan menggunakan matematika serta
terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi
dapat
masalah yang autentik dan bermakna yang dapat
keterampilan,
memberikan kemudahan kepada mereka untuk
dipertegas oleh Maggi et al. (2010), Barbara
melakukan penyelidikan inkuiri.
(2001), Linda et al. (2008), Tan (2009), dan Glazer
Pada
tahap
pertama
dalam
PBI
guru
bersama siswa langsung menentukan masalah
mengembangkan dan
sikap
diri.
pengetahuan, Hal
itu
juga
(2009) yang menyatakan bahwa ada dua karakter
Jurnal Pendidikan Fisika dan aplikasi (2016)
pembelajaran sains yaitu harus menekankan
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah dapat
siswa pada
belajar secara aktif dan melakukan
dijadikan salah satu alternatif inovasi model
pemb elajaran langsung (nyata). Pada materi fisika
pembelajaran yang dapat diterapkan disekolah
ini banyak hal yang bersifat abstrak sehingga perlu
serta Dengan diterapkannya Model Pembelajaran
melakukan
Problem Based Instruction di dalam kelas, siswa
pembelajaran
secara
langsung
dilapangan berdasarkan kejadian alam.
dapat
lebih
memahami
konsep
materi
Berdasarkan observasi awal dilapangan,
pembelajaran dengan aplikasinya secara langsung
pembelajaran di SMA Negeri 2 Lahat. Selama ini
dalam kehidupan masyarakat dan kehidupan
pembelajaran materi Besaran dan Satuan masih
mereka. Selain itu dengan adanya Portofolio,
menggunakan
siswa dapat melihat perkembangan pada dirinya
metode
konvensional
yaitu
ceramah yang disertai contoh hal yang abstrak. Hal
ini
menyebabkan
pembelajaran
selama kegiatan pembelajaran.
masih Penelitian
berpusat pada guru bukan siswa, pasif, monoton
METODE yang dilakukan
merupakan
hasil
Penelitian Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen)
pembelajaran yang ingin dicapai belum maksimal
dengan desain Pretest and Posttest One Group. Di
diwujudkan karena banyaknya siswa memperoleh
dalam desain ini tes dilakukan dua kali yaitu
nilai di bawah KKM.
sebelum melakukan eksperimen dan sesudah
dan
tidak
komunikatif
sehingga
eksperimen.
Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi
Tes
yang
dilakukan
sebelum
pendekatan agar pembelajaran berpusat pada
eksperimen (01) disebut pre-test dan tes sesudah
guru, aktif, tidak monoton sehingga hasil belajar
eksperimen (02) disebut post-test. Perbedaan
siswa rata-rata di atas KKM.
antara
mengunakan
metode
Di duga dengan
pembelajaran
(Arikunto, 2006:85).
berpengaruh signifikan dalam pembelajaran fisika materi besaran dan satuan guna memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik. Dengan latar belakang inilah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Model Pembelajaran Problem Based
Instruction Berbasis Portofolio terhadap hasil belajar fisika siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
pengaruh
02
yakni
02-01
diasumsikan
merupakan efek dari treatment atau eksperimen.
Problem
Based Instruction (PBI) berbasis portofolio dapat
pengaruh
01 dan
model
Problem Based Learning Instruction berbasis portofolio terhadap hasil belajar fisika siswa materi besaran dan satuan di SMA Negeri 2 Lahat.
3
Jurnal Pendidikan Fisika dan aplikasi (2016)
Laporan Praktikum a. Individu b. Kelompok Hasil Tes a. Pretest b. Postest Portofolio yang akan dibuat sudah rapi Pada bagian depan ditulis Mata pelajaran : Nama : No. Absen : Kelas : Buku catatan disampul Kreatifitas seperti menandai pada bagian-bagian penting Semua disusun berdasarkan bagiannya Jumlah Skor Maksimum Tes
6 24 15 15
1 1 1 1 1 1 1 120
Tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program (Arikunto 2006). Tes merupakan alat
atau
prosedur
yang
digunakan
untuk
Dalam penelitian ini ada dua instrumen
mengetahui atau mengukur sesuatu suasana,
yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
dokumentasi dan tes. Dokumentasi digunakan
ditentukan (Arikunto, 1995). Pada penelitian ini tes
untuk menilai portofolio siswa, sedangkan tes
digunakan untuk mengumpulkan data tentang
digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.
hasil belajar siswa.
Dokumentasi
Analisis Data
Data dokumentasi berupa portofolio masing-
Menggunakan rumus uji t, langkah-langkahnya
masing siswa yang terdiri dari catatan, latihan, PR,
sebagai berikut:
Laporan Praktikum, serta hasil tes (pretest dan
1. Menghitung rentang data
posttest) yang disimpan dalam
2. Menghitung panjang kelas interval
map. Portofolio
tersebut akan dinilai dengan kriteria penilaian yang
3. Menghitung modus
telah
4. Menguji kenormalan data dengan rumus
ditetapkan
oleh
guru.
Adapun
kriteria
penilaian portofolio siswa pada tabel dibawah ini.
kemiringan Karl Pearson, yaitu:
Tabel 1 Penilaian Portofolio siswa Hal-hal Yang dinilai
Portofolio terdiri dari 4 bagian yaitu: Catatan a. Semua materi yang telah dipelajari. b. Tulisan dapat dibaca oleh guru. Latihan PR
5. Menguji Skor
homogenitas
menggunakan
rumus
data uji
dengan F
untuk
membuktikan kesamaan varians kelompok 19
yang membentuk sampel tersebut dengan
2 5 24
kata lain kelompok yang diambil dengan populasi yang sama.
4
Jurnal Pendidikan Fisika dan aplikasi (2016)
6. Menguji hipotesis data dengan menggunakan
benda,
lamanya
waktu
lari
mengelilingi
statistik parametrik yaitu uji t sampel untuk post
sebuah lapangan disebut besaran. Akan tetapi
test dan pretest sesuai rumus berikut:
dimasyarakat
Md
t
x
menyebabkan hasil ukuran yang tidak sama
d
N N 1 Dengan
kriteria
pengujian
menggunakan
besaran-besaran yang tidak baku sehingga
.......................(8) 2
seringkali
untuk orang yang berbeda.
hipotesis
Pertanyaan Bagian A:
sebagai
1. besaran apa saja yang bisa kita ukur dari
berikut:
sebuah meja ?.
a. Terima H0 dan tolak Ha pada taraf nyata 0,05
2. Pada sebuah meja, kita bisa mengukur
jika thitung < ttabel
massa, panjang, dn lebar. Bagaimanakah
b. Terima Ha dan tolak H0 pada taraf nyata 0,05
kita menyatakan hasil pengukuran panjang
jika thitung > ttabel
dan tinggi meja tsb ? Pertanyaan Bagian B:
HASIL DAN PEMBAHASAN Sintaks Pembelajaran Problem Based Instruction
1. Satuan apa saja yang termasuk satuan
Berbasis Portofolio sebagai berikut: 1. Guru
menyampaikan
materi
standar baku dan tidak standar dalam besaran
dan
satuan internasional (SI)?
satuan, yang dimulai dengan pemaparan tujuan
2. Menapa suatu satuan dikatakan sebagai
pembelajaran dengan menggunakan model
satuan tidak standar baku dalam SI?
problem based Instruction 2. Guru
4. Guru menmbantu siswa
memaparkan
permasalahan-
5. Guru membantu siswa untuk merencanakan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
dan menyiapkan pelaksanakan eksperimen
yang berkaitan dengan besaran dan satuan,
untuk
dan siswa diberi tugas secara kelompok untuk
pemecahan masalahanya.
memecahkan
masalah
tersebut
serta
7. Siswa mempresentasikan hasil karya yang
informasi yang berhubungan dengan masalah
dibuat siswa.
yang diajukan oleh guru dari berbagai sumber
8. Siswa menyimpan semua tugas-tugas dalam 1
misal internet, textbook, buku, surat kabar,
map.
majalah dan lain-lain. Pengumpulan tugas ini
permasalahan
yang
serta
berupa laporan percobaan.
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
dokumen
penjelasan
6. Guru meminta siswa untuk membuat karya
merancang tindak lanjutnya.
dinamakan
mendapatkan
portofolio.
Contoh
dikemukan
sebagai
9. Guru memberikan penilaian terhadap portofolio siswa. Data dokumentasi berupa portofolio siswa
berikut:
terdiri dari catatan, latihan, PR, Laporan (kelompok
Pokok Bahasan : Besaran dan Satuan
dan individu), serta hasil tes (pretest dan posttest)
Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang
yang dikumpulkan dari pertemuan pertama yaitu
kita ukur, misalnya panjang benda, massa
dari tanggal 13 Juli 2014 sampai 29 Agustus 2014.
5
Jurnal Pendidikan Fisika dan aplikasi (2016)
Instrumen penilaian terhadap portofolio siswa
maksimum yang diperoleh adalah 100 dan skor
dapat dilihat pada Tabel
1. Deskripsi skor
minimum adalah 0. Ketuntasan individu untuk
portofolio yang diperoleh siswa dapat dilihat pada
mata pelajaran fisika di SMA Negeri 2 Lahat jika
lampiran.
siswa mendapat nilai ≥ 65, sedangkan ketuntasan
Data hasil belajar siswa diperoleh melalui
klasikal tercapai jika 85 % dari seluruh siswa
tes. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest
mendapat
nilai
dan posttest. Sebelum tes diberikan kepada
ketuntasan
subjek penelitian, soal tersebut divalidasi dengan
82,35%,
dosen dan guru mata pelajaran fisika di SMA
mendapat nilai < 65 .
65.
klasikal
karena
Data
Negeri 2 Lahat, kemudian diuji cobakan kepada
≥
hasil
Dalam
hanya
ada
6
pretest
penelitian
tercapai orang
dan
ini
sebesar
siswa
yang
posttest
yang
siswa kelas X.D di SMA Negeri 2 Lahat yang
terkumpul kemudian dikelompokkan berdasarkan
berjumlah 32 orang untuk menentukan validitas
rentang data, banyak kelas interval, dan panjang
dan reliabilitas. Setelah itu soal tes diberikan
kelas
kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas X.A
frekuensi data. Pada tabel 2 ditampilkan distribusi
SMA Negeri 2 Lahat yang berjumlah 34 orang.
frekuensi data hasil pretest dan posttest, serta
Soal tes yang diberikan kepada siswa dalam
pada gambar 1 dan 2 adalah histogram dari
bentuk uraian yang terdiri dari 7 soal. Skor
distribusi
interval,
selanjutnya
frekuensi
data
dibuat
hasil
Tabel 2 frekuensi data hasil pretest dan post test:
Interval nilai 12 – 20 21 – 29 30 – 38 39 – 47 48 – 56 57 - 65 Jumlah
fi 3 4 3 7 13 4 34
Interval nilai 44 – 52 53 – 61 62 – 70 71 – 79 80 – 88 89 – 97 Jumlah
(a)
(b)
Keterangan (a) Tabel distribusi frekuensi nilai pretest, (b) Tabel distribusi frekuensi nilai posttest Berikut gaambar
diagram
perbandingan nilai
pretest dan post tes.
6
fi 4 2 9 6 4 9 34
tes
distribusi
tersebut.
Jurnal Pendidikan Fisika dan aplikasi (2016)
Data dokumentasi berupa portofolio siswa terdiri dari catatan, latihan, PR, Laporan (kelompok dan individu), serta hasil tes (pretest dan posttest) yang dikumpulkan dari pertemuan pertama yaitu dari tanggal 13 Juli 2014 sampai 29 Agustus 2014. Setiap bagian Portofolio masing-masing siswa akan diberikan skor berdasarkan krtieria-kriteria yang terdapat dalam instrumen penilaian yang telah dibuat. Instrumen penilaian portofolio siswa dapat dilihat pada Tabe l1. Skor yang diperoleh dari data dokumentasi portofolio masing-masing siswa akan dikonversikan menjadi nilai dengan
Gambar 1 Diagram Nilai Pretest
menggunakan rumus yang terdapat pada halaman 22. Persentase nilai portofolio masing-masing siswa dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:
Tabel 3 Persentase Nilai Portofolio Siswa Nilai Portofolio Jumlah siswa Siswa 67,5 - 70,5 6 orang 71,5 - 74,5 5 orang 75,5 - 78,5 11 orang 79,5 - 82,5 6 orang 83,5 – 86,5 3 orang 87,5 – 90,5 3 orang Jumlah
Persentase (%) 17,65 14,71 32,35 17,65 8,82 8,82 100
Analisa Data Tes Dari tabel 2 diatas dilakukan analisa hasil Gambar 2 Diagram Nilai Posttest Berdasarkan tabel dan diagram diatas menunjukkan
bahwa
dilakukan dengan portofolio dengan
(pretest) nilai
rata-rata
nilai
tes. Nilai rata-rata, simpangan baku dan modus hasil pretest dan posttest ditampilkan pada tabel 3
sebelum
berikut ini:
pembelajaran PBI berbasis lebih
rata-rata
kecil
dibandingkan
setelah
Tabel 4 Hasil Analisa Nilai Pretest dan Postest Variabel Pretest Posttest 43,26 74,21 x S 13,57 15,09 67,8 Mo 51,1 97,5 Uji Hipotesis Berdasarkan uji normalitas dan
dilakukan
pembelajaran PBI berbasis portofolio (posttest).
Analisa Data Penelitian Data Dokumentasi
homogenitas, kedua data telah terdistribusi normal
7
Jurnal Pendidikan Fisika dan aplikasi (2016)
dan homogen, maka digunakanlah uji t. Hasil
artinya pembelajaran fisika dengan menggunakan
analisa uji hipotesis nilai pretest dan posttest dapat
model pembelajaran Problem Based Instruction
disajikan pada tabel 6 berikut ini:
berbasis Portofolio memberikan pengaruh yang
Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Variabel Nilai thitung 13,35 ttabel 2,03
signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Lahat. Pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction adalah
Uji hipotesis menggunakan dk = n-1 = 33
suatu
pendekatan
pembelajaran
yang
dan α = 0,05. Karena thitung > ttabel, maka tolak Ho
menggunakan
jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika
konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
dengan menggunakan model pembelajaran PBI
berfikir
berbasis portofolio memberikan pengaruh yang
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan
signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa kelas
dan
X SMA Negeri 2 Lahat.
pembelajaran. Dengan model pembelajaran ini
konsep
yang
nyata
keterampilan
essensial
sebagai
pemecahan
dari
materi
proses pembelajaran berpusat pada siswa. Hal ini
Dari data hasil belajar siswa pada ranah
terlihat dari aktifitas siswa hampir diseluruh
kognitif yang terdapat pada tabel 4.2 dapat terlihat adanya perbedaan antara hasil
pembelajaran,
pretest dan
dengan
menggunakan
perencanaan
bahan kajian bersama. Pada akhir pembelajaran siswa diwajibkan
posttest. Nilai rata-rata pretest siswa adalah 43,26,
mengumpulkan portofolio mereka masing-masing
sedangkan nilai rata-rata posttest siswa adalah
dalam satu map. Portofolio diartikan sebagai
74,21. Data yang diperoleh akan diolah untuk yang
fase
pada saat memilih salah satu masalah untuk
Portofolio lebih kecil dibandingkan dengan nilai
hipotesis
dari
masalah. Selain itu kerjasama antar siswa terlihat
model
pembelajaran Problem Based Instruction berbasis
apakah
mulai
aktifitas siswa terlihat pada saat pengidentifikasian
posttest siswa. Nilai pretest siswa sebelum diberi
mengetahui
dan
dunia
menjadikan siswa menjadi lebih aktif karena
Pembahasan
perlakuan
kritis
masalah
wujud benda fisik yang merupakan dokumentasi
diajukan
hasil pekerjaan siswa yang disimpan dalam suatu
diterima atau ditolak. Dengan menggunakan uji
bundel
statistik atau uji t sebagai penguji hipotesis yang
Dimana
portofolio
yang
dikumpulkan
tersebut terdiri dari catatan, pr, latihan, laporan diterapkan
didapatkan
t hitung =13,35.
praktikum, hasil test (pretest dan posttest). Setelah
Sedangkan harga t yang didapat dari tabel
semua portofolio siswa terkumpul maka guru akan
ttabel =2,03.
harga
kriteria
melakukan penilaian terhadap portofolio siswa
maka Ho
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
ditolak dan jika thitung < ttabel maka Ho diterima. Pada
seperti pada tabel 3.1. Skor yang diperoleh
penelitian ini didapatkan bahwa thitung
kemudian
distribusi
Berdasarkan
pengujian hipotesis, jika thitung > ttabel
yang
dikonversikan
menjadi
nilai.
Nilai
portofolio yang diperoleh masing-masing siswa
diperoleh lebih besar dari pada ttabel maka tolak Ho
cukup bagus. Nilai terendah yaitu 67,5, sedangkan
8
Jurnal Pendidikan Fisika dan aplikasi (2016)
nilai terbesar yaitu 90. Dengan adanya portofolio siswa
tersebut,
guru
dapat
melihat
Selain
beberapa
kelebihan-kelebihan
Model Pembelajaran Problem Based Instruction
apakah
masing-masing siswa mengerjakan tugas-tugas
diatas,
yang diberikan selama proses pembelajaran,
kelemahan dari Model Pembelajaran Problem
selain itu guru juga dapat melihat perkembangan
Based
dari masing-masing siswa. Bagi siswa dengan
diantaranya adalah suasana kelas menjadi ramai.
adanya penilaian terhadap portofolio ini mereka
Hal ini dikarenakan antusiasme siswa mulai dari
akan termotivasi dalam mengerjakan tugas-tugas
penentuan masalah yang akan dibahas sampai
yang diberikan oleh guru. Selain itu tugas-tugas
dengan
yang
lakukan.
diberikan
guru
lebih
terorganisir
dan
tersimpan dengan rapi. Sehingga jika suatu saat
penulis
juga
Instruction
kegiatan
menemukan
berbasis
eksperimen
beberapa
Portofolio
yang
ini
mereka
Berdasarkan data yang diperoleh dalam
dibutuhkan ada siswa memiliki dokumentasinya.
penelitian ini berupa data dokumentasi dan data
terhadap
hasil belajar siswa yang berupa tes (pretest dan
portofolio siswa, ada 6 orang siswa yang nilai
posttest) kemudian diolah, maka dapat dikatakan
portofolionya cukup bagus tetapi hasil belajarnya
bahwa
Setelah
dilakukan
tidak tuntas (nilai
penilaian
65). Portofolio siswa terdiri
Model
Instruction
Pembelajaran berbasis
Problem
Portofolio
Based dapat
dari beberapa komponen seperti catatan, pr,
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa di SMA
latihan, laporan praktikum (individu dan kelompok).
Negeri 2 Lahat.
Komponen-komponen portofolio terdiri dari tugas PENUTUP Pada penelitian PBI sebelumnya belum
yang dikerjakan secara individu dan tugas yang dikerjakan
secara
kelompok.
Apabila
tugas
ada berbasis portofolio sehingga informasi yang
kelompok yang diperoleh siswa nilainya sudah bagus,
dimiliki siswa untuk perumusalan masalah sangat
maka guru dapat melihat penyebab
minim sekali. Oleh kareana itulah pada penelitian
ketidaktuntasan siswa dari tugas individu. Dari
ini di modifikasi dengan mengkombinasikan model
komponen inilah guru dapat melihat penyebab
PBI dengan portofolio dan hasilnya memiliki
ketidaktuntasan siswa tersebut, misalnya PR dan
pengaruh positif. Adanya Pengaruh positif Model
Latihan. Kedua komponen ini dikerjakan secara
PBI Berbasis Portofolio terhadap hasil belajar
individu oleh siswa selain itu guru dapat melihat
fisika
kemampuan kognitif siswa. 1) Latihan, dari 2 soal
ini, didapatkan berdasarkan data yang
diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa
mereka dapat menjawab 1 soal dengan benar. 2)
adalah 74,21 dan setelah itu dilakukan uji t
PR ada 3, untuk PR 1 dari 3 soal mereka hanya
sebagai penguji hipotesis, didapat harga t hitung =
dapat menjawab 1-2 soal dengan benar, PR 2 dari
13,35. Sedangkan harga t yang didapat dari tabel
6 soal mereka menjawab 4-5 soal dengan benar,
distribusi t sebesar 2,03. Berdasarkan kriteria
PR 3 dari 4 soal mereka menjawab 2-3 soal
pengujian, H0 diterima jika thitung
dengan benar. Jadi portofolio siswa yang nilainya
dan H0
ditolak jika thitung>ttabel, karena thitung>ttabel, maka
baik
H0 ditolak.
9
Jurnal Pendidikan Fisika dan aplikasi (2016)
Maggi, S., & Claire H.M. (2010). Founda-tions of problem-based learning. New York: Open University Press.
Adapun Hal-hal yang disarankan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: bagi guru, dalam pelaksanaan model pembelajaran
Nurhadi. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Malang.
Problem Based Instruction berbasis Portofolio diperlukan pengelolaan kelas yang terencana dan
Restika P., Sudarti.,& Bambang S. (2013). Pengaruh Model Problem Based Instruction (PBI) dengan metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Genteng. Jurnal Pembelajaran Fisika : universitas Jember Rusmiyati A., Yulianto A. (2008). Peningkatan Keterampilan proses Sains dengan menerapkan model Problem Based Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5. 1693-1246 Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: tarsito. Sulistyanto., Ruslowati A. (2009). Pengembangan Kreativitas Siswa Dalam Membuat Karya IPA Melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction di SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5. 1693-1246 Tan., Oon-Seng. (2009). Problem based learning innovation: Using problems to power learning in the 21st century. Cengage Learning. Tan., oon-seng. (2009). Enhancing thingking through problem-based learning approaches. Cengage learning.
terorganisir serta disiplin menggunakan waktu yang telah dialokasikan. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih juga kami haturkan kepada Lembaga Palembang
Pusat atas
Penelitian bantuan
Universitas dananya
PGRI
sehingga
penelitian ini telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Barbara. B. Levin. (2008). Energizing teacher education and profesional development with problem based learning. United States: ASCD. Glazer, E. (2001). Problem based instruction from emerging perspectives on learn-ing, teaching, and technology. http://epltt.coe.uga.edu/index.php?title=Probl em_Based_Instruction Hidayah N, Soeprodjo S, Latifah L. (2014). Kefektifan model Pembelajaran Problem Based Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Chemistry in Education, Unnes, 3(1). 2252-6609. http://journal.unnes.ac.id/artikel_sju/chemine d/1666 Kunandar. (2007). Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Grafindo. Linda, T., & Sara, S. (2008). Problems as possibilities: problem-based learning for K– 16 education. ASCD.
10