ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI (Penelitian Tindakan Kelas di SMK Nurul Iman Jakarta Timur)
Juliana Johan, S.Pd. (Alumni Fakultas Ekonomi UNJ)
Umi Widyastuti, SE., ME. (Dosen Fakultas Ekonomi UNJ)
ABSTRACT This study aims to increase student’s learning performance on “Doing Administration Procedure” through the implementation of quantum teaching model. The action research was conducted with three cycle. Each cycle is formulated with four stages: planning, action, observation and reflections. This research shown that the implementation of quantum teaching model has got positive contribution in increasing student’s learning achievement.
PENDAHULUAN Dalam
terfokus pada apa yang diberikan dan
proses
pembelajaran,
tidak mudah terpecah pikirannya.
terdapat empat komponen penting yang
Media dan sumber belajar yang
berpengaruh bagi keberhasilan belajar
digunakan harus sesuai dengan tujuan
siswa
suasana
pembelajaran yang telah ditetapkan
belajar, media dan sumber belajar serta
dan dapat merangsang siswa untuk
guru sebagai subjek pembelajaran.
lebih memperhatikan dan berupaya
Komponen-komponen tersebut sangat
mengembangkan
mempengaruhi proses pembelajaran
diterimanya. Tidak hanya terletak pada
siswa. Jika salah satu komponen tidak
persiapan
mendukung maka proses pembelajaran
penetapan tujuan, media dan sumber
tidak akan memberikan hasil yang
belajar juga harus dipilih dengan hati-
optimal.
Suasana
hati dan bijaksana. Media dan sumber
didesain
sedemikian
yaitu
bahan
ajar,
belajar
haruslah
dan
apa
yang
kesesuaian
telah
dengan
agar
belajar yang menarik, dan kreatif dapat
siswa dapat menikmati suasana belajar
membuat siswa merasa senang dalam
yang
belajar dan tidak merasa jenuh dalam
nyaman
dengan
dan
situasi
menyenangkan,
http://www.jpeb.net
mungkin
menyenangkan.
yang siswa
nyaman
dan
akan
lebih
proses pembelajaran.
120
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
Guru
sebagai
pembelajaran
dapat
subyek
memilih
dan
menyajikan media dan sumber belajar
mencakup ke empat komponen yang dibutuhkan
bahan
disampaikan
pelajaran
dapat
diterima
proses
pembelajaran.
yang tepat dan aktif serta menarik sehingga
dalam
Untuk menimbulkan rasa suka
yang
siswa terhadap suatu mata pelajaran
dan
dan juga menghilangkan rasa jenuh
dikembangkan siswa dengan baik.
serta bosan terhadap pelajaran dapat
Keempat komponen yang telah
dilakukan dengan cara menciptakan
disebutkan di atas merupakan bagian
suasana yang menyenangkan dalam
dari
pembelajaran.
pengembangan
model
Penelitian
ini
pembelajaran yang akan digunakan
menerapkan
oleh
belajar
Quantum Teaching dengan maksud
mengajar. Dewasa ini terdapat banyak
untuk harapan akan membuat suasana
sekali model pembelajaran yang telah
di kelas menjadi lebih menyenangkan
dikembangkan.
model
dan membuat interaksi di kelas dalam
sedang
proses belajar mengajar menjadi lebih
berkembang yaitu model pembelajaran
baik dan mendorong tercapainya hasil
Quantum Teaching.
belajar yang lebih maksimal.
guru
dalam
proses
Salah
pembelajaran
satu
yang
Model pembelajaran Quantum Teaching
adalah
pembelajaran
sebuah
yang
model
Berdasarkan hasil pengamatan
model
yang dilakukan di SMK Nurul Iman
merangkaikan
Jakarta Timur diketahui bahwa terdapat
semua unsur pembelajaran menjadi
beberapa
sebuah
melatarbelakangi
paket
pembelajaran
multisensory,
multi
hal
lain alasan
yang dipilihnya
kecerdasan dan kompatibel dengan
mata pelajaran “Melakukan Prosedur
otak
siswa
Administrasi” adalah kurang tertariknya
dapat
siswa dengan mata pelajaran tersebut.
untuk
merangsang
berprestasi.
Cara
memaksimalkan
ini
usaha
pengajaran
Hal
ini
disebabkan
karena
terlalu
guru melalui perkembangan hubungan,
banyaknya tugas membuat surat, waktu
pengubahan belajar, dan penyampaian
mengerjakan
kurikulum
serta
sikap guru yang kurang tegas dalam
lingkungan
belajar
menciptakan
sangat
singkat,
efektif,
proses belajar mengajar dan juga
merancang kurikulum, menyampaikan
metode yang digunakan oleh guru
isi dan memudahkan proses belajar.
hanya
Quantum
kurang menyukai siswa terhadap mata
Teaching
pembelajaran
yang
http://www.jpeb.net
yang
yang
adalah sesuai
model dan
ceramah
pelajaran
bervariasi.
“Melakukan
Rasa
Prosedur
121
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
Administrasi”
hasil
akan digunakan untuk menyampaikan
belajar siswa yang rendah. Hal ini
materi kepada siswa. Dalam model
ditunjukkan dengan rata-rata kelas hasil
inilah guru mendeskripsikan bagaimana
belajar pada semester satu hanya
sebuah proses belajar mengajar akan
mencapai
berjalan,
Kriteria
menyebabkan
65
sedangkan
Ketuntasan
standar
Minimal
yang
ditetapkan sebesar 70.
dimulai
dari
penataan
lingkungan belajar mengajar, pemilihan metode dan strategi mengajar sampai kepada isi atau materi pelajaran yang
Rumusan Masalah
akan disampaikan.
Berdasarkan latar belakang masalah
Menurut Bobbi De Porter (2010:
diatas, maka rumusan masalah dalam
32-33),“Quantum Teaching mencakup
penelitian
petunjuk spesifik untuk menciptakan
ini
penggunaan
adalah: model
Quantum
“Apakah
pembelajaran
Teaching
lingkungan
belajar
yang
efektif,
dapat
merancang kurikulum, menyampaikan
meningkatkan hasil belajar pada mata
isi dan memudahkan proses belajar”.
pelajaran
Hal ini jelas menggambarkan bahwa
“Melakukan
Prosedur
Quantum Teaching adalah salah satu
Administrasi?”
model
pembelajaran
Tujuan Penelitian
digunakan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
pembelajaran
mengetahui
selama
apakah
model
pembelajaran Quantum Teaching dapat
“Melakukan
Prosedur
mengubah
model
konvensional
yang
untuk
ini
digunakan
dan
kurang
Sedangkan menurut M. Sobry Sutikno (2006:82) menjelaskan bahwa, “Quantum
Administrasi.”
dapat
sesuai dengan kondisi siswa.
meningkatan hasil belajar pada mata pelajaran
yang
Teaching
adalah
kiat,
petunjuk, strategi dari seluruh proses KAJIAN TEORI Model
belajar
Pembelajaran
Quantum
Teaching Model
yang
dapat
mempertajam
pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses
adalah
yang menyenangkan dan bermanfaat”.
kerangka atau sistem pembelajaran
Lasa HS (2001:17) mengemukakan:
yang
Quantum Teaching merupakan “sistem
dibuat
pembelajaran
oleh
guru,
yang
di
dalamnya terdapat berbagai metode
pembelajaran
yang akan digunakan dalam kegiatan
berdasarkan pilar-pilar teori pendidikan
belajar mengajar dan juga strategi yang
klasik yang disintesiskan menjadi suatu
http://www.jpeb.net
yang
diciptakan
122
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
media yang digunakan. Metode ini
content).“Konteks adalah latar untuk
menawarkan banyak ide dan kreativitas
mengajar bagi guru”. konteks terkait
yang melibatkan semua unsur untuk
dengan kondisi eksternal yang bisa
berperan aktif dalam proses belajar
mempengaruhi kondisi internal (seperti
mengajar.
Dengan
:
lingkungan,
sikap
penciptaan dan
struktur
suasana,
landasan
yang
kukuh,
lingkungan yang mendukung, serta
sedemikian rupa menyenangkan, maka
rancangan
akan mampu mendorong siswa untuk
Sedangkan isi adalah materi yang
mencapai
dimainkan di atas latar, isi pun identik
keberhasilan.
Sedangkan
belajar
yang
dinamis).
menurut Isjoni (2005:58) “Quantum
dengan
Teaching merangkaikan hal yang paling
yang prima dari seorang Quantum
baik dari yang terbaik menjadi sebuah
Teacher.
paket
multisensori,
multikecerdasan
penampilan
dan
penyajian
Menurut Bobbi De Porter (2010)
dan kompatibel dengan otak yang pada
kerangka
akhirnya akan melejitkan kemampuan
Teaching dilandasi oleh enam tahapan
murid untuk berprestasi”
prinsip pengajaran. Kerangka tersebut
Menurut Bobbi De Porter dkk
dikenal
pengajaran
dengan
Quantum
nama
kerangka
(2010), Quantum Teaching mempunyai
TANDUR yaitu :
lima
yang
1. Tumbuhkan (Tumbuhkan merupa-
mempengaruhi seluruh aspek Quantum
kan tahap menumbuhkan minat
Teaching,
siswa terhadap pembelajaran yang
prinsip
kebenaran
yaitu
:
1)
segalanya
berbicara, 2) segalanya bertujuan, 3) pengalaman sebelum pemberian nama,
akan dilakukan.), 2. Alami (Alami merupakan
tahap
4) akui setiap usaha, 5) jika layak
saat
dipelajati maka layak pula dirayakan.
mendatangkan pengalaman yang
Dari kelima prinsip Quantum Teaching
dapat dimengerti semua siswa.),
di atas sangat terlihat bahwa dalam
3. Namai (Tahap namai merupakan
model
pembelajaran
ini
sangat
tahap
guru
menciptakan
memberikan
kata
atau
kunci,
memperhatikan optimalisasi usaha dan
konsep, model, rumus atau strategi
potensi guru tanpa mengabaikan usaha
atas
dan
diperoleh siswa.),
potensi
siswa
dalam
proses
terdapat konteks
Model dua
yang
telah
4. Demonstrasikan (Tahap demon-
pembelajaran. Dalam
pengalaman
Quantum bagian
dan
http://www.jpeb.net
isi
Teaching
utama,
yaitu
(context
dan
strasikan
memberi
kesempatan
siswa
untuk
menerapkan
pengetahuannya
ke
dalam
123
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
pembelajaran yang lain dan ke
dapat dikatakan sebagai suatu proses
dalam kehidupan mereka.),
interaksi antara diri manusia dengan
5. Ulangi
(Pengulangan
akan
lingkungannya, yang mungkin berwujud
koneksi
saraf
pribadi, fakta, konsep, ataupun teori”.
menguatkan
struktur
Dalam hal ini terkandung suatu maksud
sering
bahwa proses interaksi itu adalah
pengulangan,
proses internalisasi dari sesuatu ke
memperkuat sehingga koqnitif
siswa.
Semakin
dilakukan pengetahuan
akan
semakin
mendalam.), 6. Rayakan wujud
dalam proses diri yang belajar dan dilakukan secara aktif dengan segenap
(Rayakan
merupakan
pengakuan
penyelesaian,
panca indra yang ikut berperan.
untuk
partisipasi
dan
Menurut
A.
Z.
Romiszowski
yang dikutip oleh Mulyono (2003:38),
perolehan ketrampilan dan ilmu
“hasil
pengetahuan.
(output) dari suatu sistem pemrosesan
Bisa
dilakukan
dengan pujian, tepuk tangan).
belajar
merupakan
keluaran
(input)”. Dalam hal ini masukan dari system tersebut berupa bermacam-
Hasil Belajar
macam informasi, sedangkan keluaran
Belajar adalah kegiatan yang
adalah
perbuatan/kinerja
(perfor-
dilakukan untuk menguasai pengeta-
mance). Sedangkan menurut Mulyono
huan,
Abdurahman (2003:38) “hasil belajar
kemampuan,
keterampilan
dan
kebiasaaan, sikap
melalui
hubungan timbal balik antara orang yang belajar dengan lingkungannya.
adalah kemampuan yang diperoleh setelah anak melalui kegiatan belajar”. Nana
Sudjana
(2005:3)
Belajar adalah suatu proses yang aktif,
menyatakan bahwa “hasil belajar siswa
artinya orang yang belajar itu ikut serta
pada hakikatnya adalah perubahan
dalam proses itu dengan aktif. Menurut
tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil
Hilgard
Sumadi
belajar dalam pengertian yang luas
Suryabrata (2008:232) mengemukakan
mencakup bidang kognitif, afektif dan
bahwa “learning is the procces by
psikomotorik”.
which
originates or is
Sudjana menjelaskan bahwa dalam
changed through training procedures”.
penilaian hasil belajar, peranan tujuan
Yang berarti belajar adalah proses
instruksional
yang berupa aktivitas atau perubahan
kemampuan dan tingkah laku yang
melalui prosedur latihan. Sedangkan
diinginkan untuk dikuasai oleh siswa
yang
an
dikutip
activity
oleh
Selanjutnya
yang
berisi
Nana
rumusan
menurut Sardiman (2008:22), “belajar
http://www.jpeb.net
124
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
menjadi unsur penting sebagai dasar
pembelajaran model Quantum teaching
acuan penilain.
akan dilakukan dengan: 1)Pengaturan kursi
Objek Penelitian Objek
siswa
dengan
penelitiannya
adalah
membentuk
metode
diskusi
huruf
U,
umum
2)
Pembuatan dan penggunaan poster
siswa kelas X Jurusan Administrasi
firmasi
Perkantoran I SMK Nurul Iman Jakarta
ruangan kelas, agar siswa dapat selalu
Timur. dengan jumlah siswa sebanyak
membaca dan termotivasi untuk belajar
32 siswa.
3) penggunaan iringan musik klasik,
tersebar
dan METODOLOGI PENELITIAN
pop
metode
Adapun
dilanjutkan
tahapan
kegiatan
ketika
dinding
saat proses
jeda belajar
mengajar berlangsung 4) penggunaan
hal ini diadakan dalam tiga siklus. rincian
modern
pembelajaran
Penelitian tindakan kelas dalam
diseluruh
numbered
heads
dengan
together presentasi
penelitian tindakan kelas mulai dari
berkelompok dalam proses pemberian
siklus pertama sampai dengan siklus
materi
ketiga yaitu :
multimedia yaitu penayangan video
1. Siklus Pertama
menggunakan LCD proyektor.
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus pertama peneliti dan
kolaborator
pembelajaran
merencanakan
Dalam
teknologi
pelaksanaan
tindakan
pada siklus I terdiri dari dua bagian
prosedur
yang dibagi menjadi dua pertemuan,
administrasi pada siswa kelas X AP I
pertemuan pertama sebagai persiapan
SMK Nurul Iman Jakarta Timur yang
dan pengenalan model pembelajaran
sebelumnya
Quantum Teaching
observasi
melakukan
5)penggunaan
pernah awal.
dikaji
Peneliti
dalam
bertindak
kedua
sebagai
dan pertemuan
dimulainya
sebagai guru dan dibantu oleh teman
penerapan tindakan.
sejawat (kolaborator) dan guru mata
c. Pengamatan /Observasi
pelajaran
melakukan
prosedur
proses
Kolaborator mengamati situasi
administrasi yang bertindak sebagai
proses
kolaborator. Pada siklus I, II, dan III
berlangsung dan mendokumentasikan
peneliti dan kolaborator menentukan
proses pembelajaran serta keadaan
materi yang akan di gunakan untuk
dan faktor-faktor lain yang timbul dan
objek penelitian pada saat observasi
berkembang
awal.
tindakan lalu mendeskripsikan hal-hal
Pada
http://www.jpeb.net
siklus
I
proses
kegiatan
selama
pembelajaran
pelaksanaan
125
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
yang terjadi serta menuliskannya pada
untuk
lembar kolaborator.
Penggunaan teknologi multimedia yaitu
d. Refleksi
penayangan
Pada tahap ini peneliti secara kolaboratif
bersama
kolaborator
berusaha merinci dan menyimpulkan dampak
serta
3)
penggunaan
untuk
LCD
pemberian
materi
dengan menggunakan ceramah. Untuk
kegiatan
dalam
pelaksanaan tindakan dalam siklus dua
pembelajaran Quantum Teaching pada
disesuaikan dengan materi yang telah
siklus pertama yang harus di perbaiki
ditentukan dan berdasarkan metode
pada
yang ditetapkan dalam perencanaan.
kedua
dari
proyektor
pembelajaran
model
siklus
hasil
akhir
untuk
hasil
maksimal. Selanjutnya, untuk pengamatan (observasi) dan refleksi pada siklus II
III. Siklus Ketiga Peneliti
dan
kolaborator
dan III kegiatan yang dilakukan sama
merancang pembelajaran “Melakukan
dengan tahap tersebut pada siklus
Prosedur
satu.
kesulitan-kesulitan pada siklus kedua,
Administrasi”
berdasarkan
baik dari segi siswa, guru dan materi. II. Siklus Kedua Peneliti merancang
Pada siklus ini peneliti dan kolaborator dan
pembelajaran
kolaborator mengikuti
prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan kesulitan-
menentukan gunakan
materi
untuk
yang objek
akan
di
penelitian
meneruskan dari siklus kedua. Pada
siklus
III
proses
kesulitan pada siklus pertama, baik dari
pembelajaran model Quantum teaching
segi siswa, guru dan materi. Pada
dilakukan
siklus II proses pembelajaran model
Pengaturan kursi siswa membentuk
Quantum teaching dilakukan dengan
corak tim, dimana siswa ditempatkan
merubah: 1) Pengaturan kursi siswa
secara berkelompok
membentuk
tersebut
lingkaran,
disesuaikan
dengan
mengubah:
1)
dan kelompok
membentuk
setengah
dengan metode yang akan digunakan
lingkaran disesuaikan dengan metode
dalam proses belajar mengajar, yaitu
yang akan digunakan dalam proses
presentasi
2)
belajar mengajar, yaitu praktek latihan
Penggunaan metode games (What’s
berkelompok, 2) Penggunaan metode
my line) untuk apersepsi dilanjutkan
simulasi
dengan
berkelompok yang dilanjutkan dengan
dan
permainan,
pemberian
materi
menggunakan ceramah, dan presentasi
http://www.jpeb.net
pemberian
untuk
materi
praktek
latihan
menggunakan
126
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
metode demonstration, dan presentasi untuk
akhir
Penggunaan belakang
pembelajaran, musik
sebagai
pembelajaran
Pelaksanaan Tindakan
3) latar hanya
Siklus pertama siswa belajar menggunakan heads
metode
together
numbered
dilanjutkan
dengan
dilakukan di awal sebagi pembukaan
presentasi kelompok dan pengaturan
dan akhir dalam waktu pelaksanaan
tempat duduk siswa membentuk huruf
post
U serta adanya penayangan video.
test,
dan
selama
praktik,
pemberian demonstrasi latihan tidak
Siklus
digunakan iringan musik.
menggunakan
Untuk
kegiatan
kedua
siswa metode
belajar permainan
dalam
dilanjutkan
dengan
pelaksanaan tindakan dalam siklus dua
pengaturan
tempat
duduk
siswa
disesuaikan dengan materi yang telah
berbentuk
lingkaran.
Siklus
ketiga
ditentukan dan berdasarkan metode
siswa belajar menggunakan metode
yang ditetapkan dalam perencanaan.
simulasi
dilanjutkan
demonstrasi
dan
ceramah
dan
dengan
presentasi
dan
HASIL PENELITIAN DAN
pengaturan tempat duduk membentuk
PEMBAHASAN
corak
Kondisi Awal Subyek yang Diteliti
pembelajaran diadakan tes siklus untuk
Kondisi
belum
mengukur kemampuan siswa dalam
tindakan
memahami materi. Dalam setiap siklus,
merupakan kondisi awal, pada saat
peneliti bersama kolaborator I dan II
siswa
model
melakukan
proses
proses
dimana
memperoleh
perlakuan
belum
Quantum
menggunakan
Teaching
pembelajaran. dijadikan
siswa
dalam
Kondisi
titik
awal
inilah
yang
penggunaan
pembelajaran
Quantum
model
Pada
setiap
pengamatan
belajar
akhir
terhadap
mengajar
selama
tindakan penelitian.
pengukuran
keberhasilan
tim.
Setelah diadakan pengamatan maka
hasilnya
akan
diolah
untuk
Teaching
menjadi bahan pertimbangan apakah
sebagai penelitian tindakan. Sebelum
tujuan penelitian telah tercapai. Dalam
penelitian dilakukan, hanya 40 persen
pelaksanaan rangkaian siklus pertama
siswa yang mampu memenuhi KKM
apabila ditemukan kendala- kendala
sebesar 7,0 sedangkan yang lainnya
sehingga tujuan penelitian belum dapat
masih belum mencapai kompetensi
terlaksana,
yang ditentukan oleh sekolah.
perubahan akan dilakukan pada siklus
maka
perbaikan
dan
kedua dengan mengacu kepada data yang
http://www.jpeb.net
didapat
dari
siklus
pertama
127
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
dengan harapan siklus kedua dapat
kelompok yang beranggotakan empat
mewujudkan tujuan penelitian, kendala-
sampai lima siswa, kelompok tersebut
kendala yang ditemukan pada siklus
akan
kedua kembali dijadikan data acuan
selama
untuk siklus ketiga dimana siklus ketiga
pembelajaran
adalah siklus terakhir dari penelitian
Setiap tim bertugas untuk membuat
tindakan. Di akhir penelitian tindakan
poster afirmasi, diskusi dan presentasi
siswa
untuk
kelompok serta kompetisi team pada
setelah
siklus terakhir dari penelitian tindakan
dibagikan
mengetahui
kuisioner
sikap
menerapkan
siswa
model
pembelajaran
Quantum Teaching.
dan
menjadi
kelompok
permanen
menjalankan
proses
Quantum
Teaching.
tugas-tugas
lain
yang
akan
diberikan selama proses pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar pada
berlangsung.
Jumlah
kelompok
pertemuan pertama dari siklus pertama
ditentukan
ini diikuti oleh tiga puluh satu siswa.
siswa putra yang ada dikelas X-AP1
Waktu
belajar
yang mayoritas adalah siswa putri,
menit.
tujuh orang siswa tersebut otomatis
pertemuan
mengajar
kegiatan
adalah
2
X
30
Pertemuan pertama dimulai dengan
siswa
eksperimen,
memasuki
kemudian
kelas
mengabsen
banyaknya
menjadi ketua kelompok.
memutar musik pop modern untuk menunggu
berdasarkan
Selama
proses
pembagian
kelompok peneliti memutar musik klasik riang
sebagai
latar
dalam
siswa dan mengatur tempat duduk
pembelajaran.
siswa berbentuk huruf U yang telah
adalah
dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian
berupa kesepakatan, peraturan dan
menayangkan video berdurasi 6 menit
kebijakan dan prosedur kelas dengan
mengenai SuperCamp, sekolah khusus
menggunakan
yang
model
sharing, di mana siswa menuliskan di
Quantum
Teaching
kertas satu hal yang paling tidak disukai
belajar
mengajar.
dalam proses pembelajaran. Kertas
menggunakan
pembelajaran dalam
proses
Selanjutnya peneliti menjelaskan
garis
Kegiatan
pembuatan
selanjutnya
landasan
metode
kelas
polling
dan
pendapat kemudian ditukar dengan besar
metode
teman secara acak beberapa kali agar
pembelajaran yang akan diterapkan di
tidak
kelas, model pembelajaran Quantum
pendapat
Teaching serta seluruh kegiatan yang
diadakan sharing atau jajak pendapat
akan dilakukan selama pembelajaran.
dengan
Peneliti membagi siswa ke dalam tujuh
tidak disukai baik yang berasal dari
http://www.jpeb.net
terdeteksi itu
dari
berasal.
menyebutkan
siapa
kertas
Setelah
hal-hal
itu
yang
128
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
siswa sendiri maupun dari guru. Siswa
penyegar
menjadi
memulai
terbuka
dan
berani
dalam materi
kelas.
Sebelum
pelajaran,
peneliti
berpendapat mengenai kondisi seperti
meminta siswa untuk menempelkan
apa yang mereka tidak sukai dalam
sendiri poster afirmasi yang sudah
proses pembelajaran.Sepuluh hal yang
dibuat oleh setiap kelompok di dinding
paling tidak di sukai menjadi sepuluh
dengan bantuan kolaborator II untuk
larangan kelas dimana siswa yang
mengatur pemasangan poster.
melanggar akan mendapat reward. Kegiatan
selanjutnya
Selanjutnya
adalah
menayangkan
peneliti
slide
mengenai
lima
berawal
dari
pemberian materi mengenai macam-
tokoh
macam
dengan
kegagalan, yang disebut oleh dunia
menggunakan power point, siswa telah
“orang-orang bodoh” tetapi menjadi
diberikan
sukses karena terus belajar dan tidak
surat
modul
dinas
terlebih
dahulu
sukses
yang
sehingga tidak perlu mencatat, mereka
menyerah.
hanya perlu menandai bagianbagian
motivasi
yang penting untuk membuat peta
kemudian
pikiran sehingga lebih mudah dalam
pembelajaran untuk pokok bahasan
pemahaman materi. Kemudian pada
hari ini dan menjelaskan mengenai
kegiatan akhir peneliti menyimpulkan
AMBAK (Apa Manfaatnya BAgi Ku).
uraian dari keseluruhan kegiatan yang
Peneliti memutar musik klasik popular
telah dijalankan kemudian memberikan
modern selama tiga menit kemudian
tugas kelompok yaitu membuat poster
membuka
afirmasi.
menempelkan poster ikon mengenai
Kegiatan belajar mengajar pada
Setelah belajar
materi
meningkatkan murid,
peneliti
menjelaskan
rencana
pelajaran
dengan
macam-macam
surat
pertemuan kedua dari siklus pertama
dinas.Peneliti bersama kolaborator II
ini
menggunakan
diikuti
oleh
siswa.Waktu
tiga
puluh
pertemuan
dua
kegiatan
Heads
metode
Together
Numbered
untuk
pemberian
belajar mengajar adalah 2 X 30 menit.
materi, dengan cara menyiapkan kertas
Pertemuan
bernomor
kedua
dimulai
dengan
1-8
disesuaikan
dengan
peneliti memutar musik pop modern
materi surat dinas yang akan dipelajari
untuk mempersiapkan siswa sebelum
yaitu sebanyak 8 surat dinas. Siswa
kegiatan
Peneliti
dipersilahkan memilih kertas bernomor
bersama kolaborator II terlebih dahulu
lalu meringkas dan mempelajari materi
menempel
yang
belajar
dimulai.
kesepakatan
kelas
dan
memberi pengharum ruangan sebagai
http://www.jpeb.net
sesuai
dengan
nomor
yang
didapat. Peneliti telah mempersiapkan
129
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
beberapa
pertanyaan,
nomor
akan
modern
untuk
menunggu
siswa
dipilih secara acak untuk menentukan
memasuki kelas eksperimen, kemudian
surat nomor berapa yang akan maju
mengabsen
terlebih
tempat
dahulu
pertanyaan
dan
secara
menjawab
lisan.
Selama
siswa
duduk
lingkaran
yang
dan
mengatur
siswa
berbentuk
telah
dipersiapkan
proses meringkas dan siswa menghafal
terlebih
materi peneliti memutar musik klasik
kesepakatan kelas yang telah dibuat
instrumental selama 15 menit sesuai
maka
dengan waktu yang diberikan kepada
mendapatkan
siswa untuk meringkas dan memahami
pengurangan nilai.
dahulu.
siswa
materi surat masing-masing.
Sesuai
yang
dengan
terlambat
reward
Sebelum
akan berupa
memulai
materi
Beberapa siswa dengan nomor surat
pelajaran, peneliti menayangkan slide
yang terpilih maju ke depan dan peneliti
powerpoint mengenai ilustrasi motivasi
melemparkan
secara
yaitu benih yang ditanam di tiga tempat
bebas, siswa yang berhasil menjawab
yang berbeda. Benih yang ditanam di
pertanyaan dari peneliti dengan benar
pinggir jalan, benih yang ditanam di
mendapat
semak belukar dan benih yang ditanam
pertanyaan
tambahan
nilai
sebagai
reward dari peneliti. Kelompok surat
di
yang terpilih adalah surat kuasa, surat
menggambarkan ilmu yang diterima
perintah, dan surat undangan. Tiga
oleh siswa akan tumbuh sesuai dengan
siswa
respon
yang
pertanyaan
berhasil
dan
menjawab
mendapatkan
nilai
tambahan.
tanah
yang
yang
subur
diberikan
oleh
yang
siswa
sendiri. Setelah meningkatkan motivasi belajar
murid,
peneliti
kemudian
Peneliti menyimpulkan materi
menjelaskan
telah
kemudian
untuk pokok bahasan hari ini dan
melakukan post test hasil belajar siklus
menjelaskan mengenai AMBAK (Apa
I, bentuk tes yang diberikan adalah
Manfaatnya BAgi Ku). Peneliti memutar
essay sebanyak empat soal.
musik klasik popular modern selama
yang
disampaikan,
Kegiatan belajar mengajar pada
tiga
menit
rencana
pembelajaran
kemudian
membuka
siklus kedua ini diikuti oleh tiga puluh
pelajaran dengan menempelkan poster
dua siswa (daftar siswa dapat dilihat
ikon
pada
dokumen,
lampiran).
Waktu
pertemuan
mengenai
materi
jenis-jenis
pengertian
dokumen
dan
kegiatan belajar mengajar adalah 2 X
sifat-sifat dokumen. Peneliti bersama
30 menit. Pertemuan ketiga dimulai
kolaborator II menggunakan metode
dengan peneliti memutar musik pop
permainan
http://www.jpeb.net
What’s
my
line
untuk
130
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
pemberian
apersepsi
materi
Peneliti mempersilahkan para ketua
sebelumnya, dengan cara menyiapkan
kelompok
kertas petunjuk yang berisi nama surat
hasil peta pikiran yang dibuat dari tiap-
dinas, 5 siswa akan dipilih secara acak
tiap materi yang dibagikan kepada tiap
untuk mengambil kartu petunjuk dan
kelompok. Hasil presentasi dan peta
memberikan petunjuk mengenai surat
pikiran dikumpulkan untuk penilaian
yang dimaksud, siswa yang berhasil
tugas kelompok siklus II. Kemudian
menebak surat yang dimaksud akan
peneliti
memperoleh nilai tambahan sebagai
telah disampaikan dan melakukan post
reward.
test hasil belajar siklus II, bentuk tes
Dari lima siswa yang terpilih, hanya tiga
yang diberikan adalah pilihan ganda
siswa
sebanyak sepuluh soal.
yang
berhasil
memberikan
untuk
mempresentasikan
menyimpulkan
materi
yang
petunjuk dari nama surat yang ada di
Kegiatan belajar mengajar pada
kartu petunjuk dengan benar dan tiga
siklus ketiga diikuti oleh tiga puluh dua
siswa yang berhasil menebak surat
siswa.
yang dimaksud. Keenam siswa tersebut
belajar mengajar adalah 2 X 30 menit.
mendapat
Pertemuan keempat dimulai dengan
tambahan
nilai
sebagai
reward dari peneliti.
untuk
pertemuan
kegiatan
peneliti memutar musik pop modern
Peneliti menggunakan metode ceramah
Waktu
pemberian
materi
untuk
memkondisikan
siswa
siap
belajar.
dengan menampilkan slide power point
Sebelum memulai materi pelajaran,
berisi
dokumen,
peneliti menjelaskan bahwa praktek
sifat-sifat
penataan dokumen berkelompok akan
materi
pengertian
jenis-jenis
dokumen
dokumen.
Peneliti
klasik
dan
memutar
musik
menjadi kompetisi tim, dimana tiga tim
selama
pemberian
materi
terbaik
latar
belakang
dalam
mendapatkan
Kemudian
siswa
peneliti dan kolaborator I dan II. Setelah
dalam
motivasi
sebagai
pembelajaran. dipersilahkan kelompoknya
duduk masing-masing,
lalu
yang
kemudian
menjadi hadiah
siswa
juara
akan
khusus
dari
meningkat,
menjelaskan
peneliti rencana
membuat
pembelajaran untuk pokok bahasan
peta pikiran dari hand-out materi yang
hari ini dan menjelaskan mengenai
telah dijelaskan oleh peneliti dalam
AMBAK (Apa Manfaatnya BAgi Ku).
waktu 5 menit dan hasil peta pikiran
Peneliti memutar musik klasik popular
tersebut
dipresentasikan
modern selama tiga menit kemudian
bergantian
oleh
http://www.jpeb.net
semua
secara kelompok.
membuka
pelajaran
dengan
131
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
menempelkan poster ikon mengenai
harus benar-benar memperhatikan dan
materi perbedaan sifat dokumen dan
mencatat keseluruhan prosedur yang
fungsi dokumen. Peneliti memberikan
dilakukan
pertanyaan kepada siswa mengenai
berkelompok
pengertian
penataan dokumen surat niaga. Guru
dan
sifat-sifat
dokumen
peneliti.
Siswa
secara
melakukan
prosedur
sebagai apersepsi materi sebelumnya,
menggunakan
siswa akan dipilih secara acak untuk
menghitung
menjawab pertanyaan
dari peneliti,
melakukan praktek penataan dokumen.
siswa yang berhasil menjawab dengan
Penilaian akhir kompetisi kelompok
benar akan memperoleh nilai tambahan
akan diambil dari kecepatan kelompok
sebagai reward.
melakukan praktek penataan dokumen
Dari tiga siswa yang terpilih, semuanya
dan hasil akhir dari praktik penataan
berhasil menjawab pertanyaan dengan
dokumen
benar. Ketiga siswa tersebut mendapat
berdasarkan
tambahan nilai sebagai reward dari
kerapihan penataan surat, isi surat dan
peneliti. Peneliti menggunakan metode
kelengkapan surat.
ceramah
untuk
pemberian
materi
stopwatch kecepatan
surat
Hasil
niaga
untuk kelompok
akan
pengisian
praktek
dinilai
agenda,
penataan
dengan menampilkan slide power point
dokumen dikumpulkan untuk penilaian
berisi materi perbedaan sifat dokumen
tugas kelompok siklus III, dan sebagai
dan fungsi dokumen. Peneliti memutar
penilaian
musik klasik selama pemberian materi
peneliti
sebagai
dalam
telah disampaikan dan melakukan post
pembelajaran. Untuk praktek penataan
test hasil belajar siklus III, bentuk tes
dokumen
yang diberikan adalah pilihan essay
latar
belakang
peneliti
menggunakan
metode demonstrasi untuk menjelaskan langkah-langkah dokumen, dahulu
prosedur
dimana
menentukan
penataan
peneliti
terlebih
prosedur
yang
Peneliti melaksanakan seluruh penataan
dokumen
tim.
menyimpulkan
Kemudian
materi
yang
sebanyak tiga soal. Berdasarkan
hasil
tes
yang
dilakukan pada setiap siklus dapat diketahui
bahwa
penerapan
model
pembelajaran Quantum Teaching dapat
akan dipelajari oleh siswa.
prosedur
kompetisi
surat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa.
Peningkatan
hasil
belajar
mata
niaga dari awal sampai akhir secara
pelajaran
berurutan,
yang
Administrasi” dapat dicapai, hal ini
dilakukan hanya dilakukan satu kali dan
terlihat dari sebelum penerapan model
tidak ada pengulangan, jadi siswa
Quantum
langkah-langkah
http://www.jpeb.net
“Melakukan
Teaching
Prosedur
rata-rata
hasil
132
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
belajar siswa
hanya
mencapai 65
kemampuan akademis siswa dapat
dengan nilai terendah 47. Sedangkan
meningkat secara optimal karena
setelah
dengan
siswa belajar dalam keadaan yang
pembelajaran
menyenangkan sehingga membuat
dilakukan
menerapkan Quantum
tindakan
model
Teaching
rata-rata
hasil
siswa tidak merasa jenuh tetapi
belajar siswa meningkat, yaitu pada
bersemangat
siklus pertama rata-rata hasil belajar
belajar.
siswa 67, pada siklus kedua rata-rata hasil
belajar
siswa
menjadi
69,
3. Model
dan
termotivasi
pembelajaran
Teaching
Quantum
dapat
membantu
sedangkan pada siklus ketiga rata-rata
meningkatkan kemampuan siswa
hasil belajar siswa meningkat menjadi
pada aspek kognitif, afektif dan
73,84. Data ini menunjukkan bahwa
psikomotorik.
penerapan Quantum
model Teaching
pembelajaran dalam
proses
4. Pendapat kolaborator I selaku guru kelas yang diteliti adalah bahwa
belajar mengajar dapat meningkatkan
model
hasil
belajar
memenuhi
siswa
standar
pembelajarn
Quantum
dan
berhasil
Teaching tidak hanya efektif untuk
nilai
Kriteria
meningkatkan hasil belajar mata
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.
pelajaran
melakukan
administrasi,
tetapi
prosedur
juga
dapat
PENUTUP
digunakan untuk mata pelajaran
Kesimpulan
lainnya.
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian
yang
telah
penerapan
model
Berdasarkan hasil pelaksanaan
pembelajaran Quantum Teaching pada
penelitian tindakan yang dilakukan,
mata pelajaran Melakukan Prosedur
peneliti memberikan
Administrasi,
berikut :
dilakukan
tindakan dalam
maka
dapat
ditarik
kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan
model
Saran
1. Penerapan
pembelajaran
Quantum
saran
model
sebagai
pembelajaran
Teaching
diharapkan
Quantum Teaching telah mampu
dapat digunakan sebagai model
meningkatkan
pembelajaran pada mata pelajaran
pemahaman
dan
kemampuan siswa belajar lebih
lainnya
cepat.
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Dalam
penerapan
model
pembelajaran Quantum Teaching,
http://www.jpeb.net
2. Sebaiknya
sebagai
dari
pihak
upaya
pendidik
dapat lebih kreatif dan inovatif
133
ISSN: 2302 - 2663
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS VOL.1 NO. 1 MARET 2013
dalam
mengembangkan
pembelajaran
yang
model
DAFTAR PUSTAKA
diterapkan
dalam proses belajar mengajar,
Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan
agar tidak terjadi kejenuhan pada
Sarah Singer Nourie. Quantum
siswa
Teaching.
untuk
standar
dapat
mencapai
kompetensi
yang
3. Penerapan
model
pembelajaran
Quantum Teaching dapat dijadikan lebih efektif apabila pendidik dan
HS.
Metode
April 2001. PUSARA, 70 M. Sobry Sutikno. Pendidikan Sekarang dan
media yang lebih menarik serta
Press, Lombok.
dan
perkembangan
sejalan
dengan
jaman
kecakapan
hidup yang diperlukan oleh siswa sebagai lulusan kompetensi yang
4. Perlunya
pengawasan
penerapan
model
Masa
Mulyono
dalam
pembelajaran
Depan.
2006
Abdurrahman.
Pendidikan
2003. Rineka Cipta, Jakarta Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Mengajar.
2005.
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar
menyenangkan
Grafindo Persada, Jakarta.
disalahgunakan bercanda
dan
siswa
untuk
mengobrol diluar
konteks pelajaran, tetapi guru harus bisa
mengoptimalkan
PT
Remaja Rosdakarya. Bandung.
Quantum Teaching agar suasana tidak
NTP
bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Belajar
harusnya berkualitas tinggi.
pembelajaran
“Quantum Teaching”.. Edisi Maret-
pihak sekolah mau menyediakan
mengikuti
Ary
Nilandari. 2010, Kaifa. Bandung. Lasa
ditetapkan oleh pihak sekolah.
Terjemahan
Sumadi
Mengajar.
2008,
Suryabrata.
Pendidikan.
2008,
Raja
Psikologi PT
Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
waktu
pembelajaran agar tidak terbuang sia-sia.
http://www.jpeb.net
134