PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2014/2015
JURNAL
Oleh : SULIS HAFID PAMUNGKAS K3110065
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Sulis Hafid Pamungkas Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP, UNS ABSTRACT Sulid Hafid Pamungkas. THE EFFECT OF THE SERVICE ON FURTHER STUDY INFORMATION TOWARDS THE ABILITYIN MAKING DECISION ON CONTINUING THE STUDY ON THE TWELFTH GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI GONDANGREJO AT THE ACADEMIC YEAR OF 2014/ 2015. A thesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta. December 2014. The purpose of this study was to examine the effectiveness of the service on further information study towards the abilityin making decision on continuing the study on the twelfth grade students of SMA Negeri Gondangrejo in the academic year of 2014/ 2015. This study was an experimental research using Quasi-Experimental Non Equivalent Control Group Design plan, which was a research that utilized two groups which functioned as experimental group and control group. Research subject selection technique used in this research was purposive random sampling technique.The number of subjects in this research was 30 students divided into two groups; 15 students were in the experimental group and 15 students were in the control groups. The level of the ability in making decision on continuing the study was measured by using questioner instruments about the level of the ability to make decision. The treatment by giving information about further study to the experimental group was conducted in one week. The technique of analyzing the difference examination used was Wilcoxon technique through the SPSS 18 application. The result showed that, from the result of the difference examination by using Wilcoxon technique, Z score for the pre-test – post-test obtained by experimental group was – 3.413 with Asymp score. The sig (2-tailed) was 0.001 < 0.05. From the result of the analysis, it could be concluded that the significance difference between the score of the level of the ability in making decision on continuing the study on the experimental group between before they were given the treatment and after they were given in the form of the service on the information about further study. 2
The conclusion of this study was that there was an effect of the service on further study information towards the improvement on the ability in making decision on continuing the study on the twelfth grade students of SMA Negeri Gondangrejo in the academic year of 2014/ 2015 Keywords: service on further study information, ability in making decision on continuing the study
3
A. PENDAHULUAN Dalam
kehidupan,
manusia
tindakan sebagai
cara
pemecahan
tentu tidak terlepas dengan adanya
masalah” (dalam Hasan 2002: 10).
masalah. Manusia adalah makhluk
Kedua
yang paling sempurna yang telah
dipahami
diberikan
keputusan
akal
fikiran
untuk
pendapat
tersebut
bahwa
dapat
pengambilan
adalah
proses
dimana
menghadapi masalah - masalah yang
individu menentukan suatu tindakan
terjadi.
manusia
tepat untuk memecahkan masalah
memiliki
yang dihadapi. Oleh sebab itulah
Oleh
dituntut
sebab
untuk
itu
dapat
kemampuan dalam memecahkan suatu
manusia
masalah dan memiliki keterampilan
keputusan
dalam
faktor-faktor
mengambil
keputusan
atas
dalam
mengambil
harus
suatu
memperhatikan
dalam
pengambilan
masalah yang dihadapi. Keterampilan
keputusan, hal ini bertujuan manusia
pengambilan keputusan merupakan
tidak mengalami kesalahan dalam
hal yang penting bagi manusia, sebab
mengambil suatu keputusan. Menurut
apabila
Ridho
ia
tidak
tepat
dalam
dalam
blognya
memutusakan suatu keputusan, hal
http://ridhopsi.blogspot.com/ 2009/12/
tersebut
decision-making.html/,
akan
berdampak
pada
faktor-faktor
kehidupan selanjutnya. Terkait dengan
pengambilan keputusan, antara lain: 1)
pengertian pengambilan keputusan,
Kognisi, artinya kualitas dan kuantitas
Siagian menyatakan, “pengambilan
pengetahuan yang dimiliki 2) Motif,
keputusan adalah suatu pendekatan
artinya
yang
hakikat
didasarkan pada keadaan tekanan
dan
dalam diri individu; dan 3) Sikap,
sistematis
alternatif
terhadap
yang
dihadapi
suatu
keputusan
mengambil tindakan yang menurut
keberanian
perhitungan merupakan tindakan yang
mengambil risiko keputusan.
paling tepat” (1979: 83). Lebih lanjut, Stoner
Pendapat
memaparkan, “pengambilan
keputusan
adalah
digunakan
untuk
seseorang
tersebut
harus
dalam
dapat
dimaknai bahwa ketika seseorang
proses
yang
akan mengambil suatu keputusan,
memilih
suatu
harus didasarkan pada kognisi, motif,
4
dan
sikap,
sehingga
dengan
dan lingkungan sekolah memberikan
memperhatikan faktor-faktor tersebut,
pengaruh
kegagalan
perkembangan
dalam
pengambilan
yang
besar
terhadap
remaja,
namun
keputusan akan minim terjadi. Dalam
sesungguhnya orang tua tetap menjadi
pengambilan keputusan masa-masa
bagian
yang sulit dalam menentukan pilihan
mereka” (dalam Desmita 2009: 203).
keputusan biasanya terjadi pada masa
Kutipan
remaja.
oleh
bahwa remaja perlu adanya dukungan
Desmita yang menyatakan, “tidak
dari orang lain baik dari orang tua
jarang remaja terpaksa mengambil
maupun orang tua mereka di Sekolah
keputusan-keputusan
salah
yaitu guru di sekolah khususnya guru
karena dipengaruhi oleh orientasi
bimbingan dan konseling yang akan
masyarakat atau lingkungan terhadap
membimbing anak agar merencanakan
remaja
masa depannya.
Hal
ini
dan
ditegaskan
yangm
kegagalannya
untuk
memberi remaja pilihan-pilihan yang memadai”
(2009:
198).
penting
bagi
tersebut
kehidupan
dapat
diartikan
Gottlieb menyatakan bahwa,
Pendapat
“Dukungan
orang
terhadap
tersebut dapat dimaknai bahwa masa
pembentukan orientasi masa depan
remaja
remaja
merupakan
masa
dimana
dapat
dilakukan
melalui
seorang individu mengalami kesulitan
pemberian informasi atau nasehat
dalam pengambilan keputusan.
verbal dan non-verbal, bantuan nyata
Masalah
yang
memerlukan
atau
tindakan
pengambilan keputusan pada saat
manfaat
remaja
(1983).
adalah
masalah
mengenai
yang
emosional Sejalan
mempunyai
bagi
dengan
remaja” pendapat
orientasi masa depan. Orientasi masa
tersebut Daniel Keating menyatakan,
depan merupakan tugas perkembangan
“Kalau
yang
masa
remaja tidak disukai, maka orang tua
remaja, namun tidak dapat dipungkiri
perlu memberi remaja suatu pilihan
bahwa pengalaman dan pengetahuan
yang
remaja
pilih”(1990).
harus
dihadapi
tentang
pada
kehidupan
masa
mendatang sangat terbatas. Nurmi
keputusan
lebih
baik
yang
untuk
diambil
mereka
Pendapat tersebut dapat kita
menyatakan, “meskipun teman sebaya
simpulkan
5
seorang
siswa
membutuhkan bantuan bimbingan dari
berkaitan dengan rencana studi lanjut
guru pembimbing yang ada di sekolah,
yang akan ditempuhnya kelak.
guna memperoleh pengetahuan dan
Winkel dan Hastuti (2004:
pemahaman yang memadai tentang
316)
berbagai kondisi dan karakteristik diri.
layanan
kekurang
membekali
tahuan
dan
kekurang
menyatakan
bahwa
tujuan
informasi
adalah
untuk
para
siswa
dengan
pahaman tersebut sering membuat
pengetahuan tentang data dan fakta di
mereka kehilangan kesempatan, salah
bidang pendidikan sekolah, bidang
pilih jurusan, salah pilih
pekerjaan,
pekerjaan dan bidang perkembangan
dan tidak dapat meraih kesempatan
pribadi sosial, supaya mereka belajar
dengan baik sesuai dengan cita-cita,
tentang lingkungan hidupnya lebih
bakat, minat, berbagai kekuatan serta
mampu mengatur dan merencanakan
kelemahan
kehidupan sendiri serta pengetahuan
yang
ada
dalam
diri
individu tersebut. Agar terhindarkan
tentang
dari
permasalahan
tersebut
maka
perubahan dalam hidup. Kebutuhan
para
siswa perlu
dibekali dengan
siswa pada setiap akhir studi antara
informasi yang cukup dan akurat.
lain merencanakan studi lanjut, dalam
Pemberian layanan informasi studi
perencanaan
lanjut
informasi
oleh
guru
bertujuan membantu
pembimbing
mengikuti
siswa yang
laju
membutuhkan
relevan
tentang
didik
pendidikan lanjutan yang akan dipilih.
diri
dan
Saat menentukan pilihan tentang studi
lingkungannya. Seperti kondisi
diri,
lanjut siswa tidak akan terlepas dari
bakat, minat, program studi dan
kebingungan untuk memilih. Agar
jurusan dalam perguruan tinggi serta
siswa dapat memilih dan menetukan
prospek
pilihan studi lanjut yang tepat dan
agar
dapat
memahami
kerjanya
keterampilan
peserta
cara-cara
dalam
kelak
serta
pengambilan
sesuai
dengan
keputusan studi lanjut. Sehingga pada
maka
siswa
akhirnya siswa dapat membuat atau
layanan bimbingan dan konseling.
mengambil keputusan secara tepat dan
Layanan
terbaik bagi masa depannya terutama
kemampuan perlu
siswa
mendapatkan
bimbingan
dan
konseling yaitu salah satunya adalah layanan
6
informasi
menyediakan
berbagai
kemudahan
untuk
siswa
kemantapan pengambilan keputusan
dalam proses pengambilan keputusan
studi
studi lanjut dimana di dalam layanan
demikian hipotesis yang menyatakan
informasi bertujuan untuk membekali
“terdapat perbedaan yang signifikan
siswa
dan
pada skor kemantapan pengambilan
tentang
keputusan studi lanjut antara sebelum
dengan
informasi
pengetahuan
salah
satunya
lanjut
pada
dan
kemampuan individu. Tidak hanya hal
informasi studi lanjut terhadap siswa
itu saja akan tetapi juga pemahaman
kelas XIII IPA 4
lingkungan
Bhayangkari
penting
untuk
pemberian
dengan
pendidikan lanjutan, bakat, minat, dan
juga
sesudah
siswa,
SMA
I Surabaya”
diketahui oleh siswa. Kebutuhan akan
teruji.
informasi studi lanjut yang relevan
dengan taraf signifikansi 5%.
dan kebutuhan untuk menentukan pilihan
studi
Hal
t
ini
hitung
sesuai
Kemala telah 4,290
dengan
menjadi
penelitian yang dilakukan oleh Kapes
harus
dan Strickler (dalam Manrihu, 1992:
dipenuhi agar tidak terjadi salah pilih
160) ditemukan bahwa kurikulum
jurusan.
Sekolah Lanjutan Atas yang berisi
permasalahan
lanjut
Dengan
layanan
siswa
yang
Penelitian mengenai “Pengaruh Layanan
Informasi
Lanjut
bimbingan informasi perguruan tinggi
Terhadap Kemantapan Pengambilan
yang berbeda antara satu sama lain
Keputusan Studi Lanjut pada siswa
menyebabkan
kelas XIII IPA 4 SMA
peningkatan
Bhayangkari penelitian
Studi
bimbingan terutama tentang paket
Kemala
I Surabaya”. Hasil ini
menunjukkan
perubahan yang
berbeda
dan dalam
kematangan pengambilan keputusan
ada
karir terutama studi lanjut.
perbedaan yang signifikan tingkat
Pemahaman berbagai informasi
kemantapan pengambilan keputusan
karir dalam hal ini khususnya studi
studi
dan
lanjut, siswa dapat menggunakannya
sesudah layanan informasi studi lanjut
sebagai bahan untuk pertimbangan
diberikan pada siswa kelas XIII IPA 4.
sehingga pada akhirnya akan lebih
Layanan
memiliki kesiapan untuk mengambil
lanjut
antara
informasi
sebelum
studi
lanjut
memiliki pengaruh positif terhadap
7
keputusan terkait dengan studi lanjut
koordinator
ke perguruan tinggi.
Konseling yang memaparkan
guru
Konseling
Bimbingan
di
Gondangrejo
SMA
pada
dan Negeri
tanggal
29
November 2013 dengan narasumber Ibu
Suwarni
yang
bimbingan
dan
Jumlah peserta didik yang tidak sebanding dengan adanya guru Bimbingan dan Konseling di sekolah mengakibatkan setiap guru Bimbingan dan Konseling mengampu lebih dari 150 sehingga layanan yang diberikan juga kurang maksimal. Banyaknya siswa yang ditangani menjadikan guru Bimbingan dan Konseling harus bekerja keras dalam menangani masalah dan mengarahkan peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru
memaparkan
mengenai faktor pemicu kurangnya keterampilan pengambilan keputusan. Ibu Suwarni memaparkan, “melihat kondisi di sekolah ini, yaitu tidak adanya jam khusus guru bimbingan
Kedua kutipan tersebut dapat
dan konseling untuk masuk kelas
dimaknai
menimbulkan kurangnya pemberian
terjadi di sekolah tersebut adalah
layanan informasi studi lanjut yang
adanya
diberikan
Gondangrejo yang memiliki tingkat
kepada
siswa”.
Beliau
menambahkan:
SMA
Negeri
mampu mengatasi faktor penghambat dalam pengambilan keputusan studi lanjut
narasumber yang
serta kurangnya pemberian
layanan informasi studi lanjut juga menimbulkan
tingkat
keterampilan
pengambilan keputusan yang rendah. Oleh sebab itulah dibutuhkan suatu treatment
untuk
masalah
ketrampilan
menanggulangi pengambilan
keputusan studi lanjut yang rendah
wawancara pada tanggal 29 November
Susilowati,
di
yang
yang rendah dan tidak semua siswa
Sama halnya dengan hasil
dengan
siswa
fenomena
keterampilan pengambilan keputusan
Siswa disini juga kurang aktif datang keruang bimbingan dan konseling untuk sekedar konsultasi studi lanjutnya. Kurangnya kesadaran akan pentingnya bimbingan dan konseling pada diri siswa mengakibatkan salah persepsi pada diri siswa. Jadi masih ada anggapan siswa bahwa guru Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri Gondangrejo adalah polisi sekolah.
2013
bahwa
pada siswa.
Ibu
merupakan 8
Berkenaan
dengan
latar
dan
kelompok
eksperimen.
belakang masalah yang terjadi, maka
Kelompok
di dalam penelitian ini akan menguji
kelompok subjek yang tidak diberi
keefektifan layanan informasi studi
treatment
lanjut
informasi studi lanjut dan berperan
terhadap
keterampilan
kontrol
merupakan
berupa
layanan
pengambilan keputusan studi lanjut
sebagai
pembanding
pada siswa kelas XII SMA Negeri
kelompok eksperimen yang mana
Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015.
dalam penelitian ini kelompok eksperimen
B. METODE DAN RANCANGAN
diberi
atas
treatment
tersebut. Tujuan dari penggunaan
PENELITIAN
metode
A. Metode Penelitian
eksperimen
penelitian
Metode penelitian yang
menguji
ini
dalam
adalah
hubungan
untuk
kausalitas
digunakan dalam penelitian ini
melalui treatment yang dilakukan
adalah
yaitu berupa layanan informasi
metode
penelitian
eksperimen. Beberapa hal yang
studi
menjadi ciri khas dalam penelitian
terikat
eksperimen
pengambilan
adalah
adanya
pengubahan variabel bebas yang
lanjut
terhadap
yaitu
variabel
keterampilan
keputusan
studi
lanjut.
dijadikan sebagai varibel treatment
B. Rancangan Penelitian
yang ingin diketahui pengaruhnya
Penelitian ini menggunakan
terhadap variabel terikat. Variabel
rancangan
bebas pada penelitian ini adalah
Experimental Design yang artinya
layanan informasi studi lanjut,
hanya kelompok eksperimen yang
sedangkan variabel terikat dalam
diberikan
penelitian ini adalah keterampilan
layanan informasi studi lanjut.
pengambilan
studi
Rancangan ini digunakan untuk
lanjut. Ciri khas selanjutnya yaitu
mengungkapkan pengaruh layanan
subjek
informasi studi lanjut terhadap
keputusan
dalam
penelitian
penelitian
treatment
Quasy
berupa
eksperimen dibagi ke dalam dua
keterampilan
kelompok, yaitu kelompok kontrol
keputusan studi lanjut pada Siswa
9
pengambilan
Kelas
XII
Gondangrejo
SMA
Negeri
tidak diberi perlakuan.
Tahun
Ajaran
Langkah
pertama
2014/2015 yang melibatkan satu
dengan
kelompok eksperimen dan satu
menggunakan angket keterampilan
kelompok
pengambilan
kontrol
selain
itu
pemberian
yaitu pre-test
keputusan
studi
rancangan ini digunakan untuk
lanjut pada kedua kelompok untuk
mengatasi
kesulitan
dalam
mengetahui tingkat keterampilan
menentukan
kelompok
kontrol
pengambilan
keputusan
studi
untuk suatu penelitian. Desain
lanjut. Langkah kedua setelah
Quasy Experimental Design yang
pemberian
digunakan dalam penelitian ini
mengukur
adalah rancangan Non Equivalent
pengetahuan studi lanjut subjek.
Control Group Design. di dalam
Instrumen yang digunakan adalah
rancangan
angket tes tingkat pengetahuan
ini
kelompok
terdapat
yaitu
dua
kelompok
studi
pre-test tingkat
lanjut
adalah pengusaan
dengan
kriteria
eksperimen dan kelompok kontrol.
penilaian yang sudah ditentukan
Rancangan Quasy Experimental
dalam
Non Equivalent Control Group
Selanjutnya pemberian treatment
Design dipilih sebagai rancangan
hanya diberikan pada kelompok
penelitian dengan pertimbangan
eksperimen yang berupa layanan
bahwa di dalam rancangan ini
informasi studi lanjut sebanyak 4
terdapat dua kelompok yang salah
kali pertemuan dan langkah ketiga
satu kelompok bertindak sebagai
yaitu sesuai dengan waktu yang
kelompok eksperimen dan salah
telah
satu
kelompok
kelompok
pembanding
pedoman
disepakati,
penilaian.
maka
yaitu
kedua
kelompok
sehingga dapat digunakan untuk
eksperimen dan kelompok kontrol
membadingkan hasil yang dicapai
diberikan
dari
mengukur
kedua kelompok tersebut
apabila
satu
kelompok
diberi
post-test tingkat
pengambilan
untuk
keterampilan
keputusan
studi
perlakuan berupa layanan infomasi
lanjut subjek menggunakan angket
studi lanjut dan satu kelompok
keterampilan
10
pengambilan
keputusan studi lanjut sehingga
keterampilan pengambilan keputusan
dapat diketahui dan dibandingkan
<18
hasil dari dua kelompok tersebut.
menyederhanakan
Pemberian
terendah
untuk
post-test
diberikan
mengetahui
keberhasilan
layanan
adalah
setelah
84,
peneliti
menjadi itu
30
membaginya
taraf
menjadi dua kelompok yaitu 15 subjek
informasi
kelompok eksperimen dan 15 subjek
studi lanjut untuk meningkatkan
kelompok
kontrol..
Kelompok
keterampilan
pengambilan
eksperimen diberi perlakuan yaitu
keputusan studi lanjut siswa kelas
berupa layanan informasi studi lanjut
XII SMA Negeri Gondangrejo
sebanyak 4 kali pertemuan, dengan alokasi waktu setiap kali pertemuan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah 45 menit.
Penelitian ini menggunakan Quasi
Ekperimental
Design
Pemberian post-test dilaksanakan
(
setelah kelompok eksperimen selesai
eksperimen semu) yang menggunakan
mendapatkan
kelompok eksperimen dan kelompok
kelompok kontrol juga diberi post-test
kontrol.
untuk
yaitu menggunakan angket yang sama
layanan
seperti angket pre-test. Dari data
terhadap
posttest dapat diketahui perbedaan
keterampilan pengambilan keputusan
keadaan antara kelompok eksperimen
studi lanjut pada siswa kelas XII di
dengan kelompok kontrol. Analisis
SMA Negeri Gondangrejo. Langkah
data
awal untuk memperoleh data tingkat
menggunakan
keterampilan pengambilan keputusan
menggunakan teknik sebagai berikut :
studi
dengan
1. Pengujian terhadap skor pre-test
mengunakan angket yang diberikan
kelompok eksperimen dan kelompok
pada seluruh siswa kelas XII SMA
kontrol menggunakan teknik Mann
Negeri Gondangrejo yang berjumlah
Whitney; 2. Pengujian terhadap skor
159, kemudian siswa yang memiliki
post-test kelompok eksperimen dan
tingkat
kelompok
Tujuannya
mengetahui informasi
adalah
pengaruh studi
lanjut
lanjut
adalah
keterampilan
pengambilan
keputusan rendah atau skor angket
teknik
11
treatment,
dalam
penelitian uji
kontrol
Mann
dan
ini
hipotesis
menggunakan
Whitney;
dan
3.
Pengujian terhadap perbedaan skor
eksperimen sebelum mendapatkan
pre-test
perlakuan
dan
eksperimen
post-test
kelompok
menggunakan
teknik
dengan
sesudah
mendapatkan perlakuan.
Wilcoxon.
Berdasarkan dari perhitungan
Berdasarkan
uji
statistik dan uraian di atas, maka dapat
perangkat
disimpulkan bahwa layanan informasi
lunak SPSS Statistics 18 didapatkan
studi lanjut mampu meningkatkan
kesimpulan
keterampilan pengambilan keputusan
hipotesis
hasil
menggunakan
keseluruhan
pengujian
statistik tersebut sebagai berikut:
studi
1.
Pengujian pertama menunjukkan
informasi adalah supaya para siswa
bahwa tidak ada perbedaan tingkat
memperoleh informasi yang relevan
keterampilan
dalam rangka memilih dan mengambil
keputusan
pengambilan studi
lanjut
yang
keputusan
secara
tepat
layanan
guna
antara
kelompok
pencapaian keterampilan pengambilan
eksperimen
dengan
kelompok
keputusan
perlakuan
penelitian ini tujuan dari layanan
sebelum
diberikan.
studi
lanjut.
Dalam
informasi adalah membekali siswa
Pengujian
kedua
menunjukkan
adanya
perbedaan
keterampilan keputusan
studi
signifikan
dengan berbagai informasi tentang
tingkat
keterampilan pengambilan keputusan
pengambilan
studi lanjut sehingga siswa mampu
lanjut
antara
yang
meningkatkan
keterampilan
kelompok
pengambilan keputusan studi lanjut.
eksperimen (sesudah mendapatkan
Winkel dan Sri Hastuti menjelaskan,
perlakuan)
“Siswa membutuhan informasi yang
kontrol
dengan (tidak
kelompok mendapatkan
relevan
perlakuan). 3.
Pentingnya
signifikan
kontrol
2.
lanjut.
mengambil
Pengujian
ketiga
adanya
perbedaan
keterampilan keputusan signifikan
sebagai
menunjukkan
lanjutan
tingkat
pengambilan studi pada
lanjut
keputusan
sebagai
memangku
masukan
pendidikan
persiapan
jabatan
dalam
untuk
dimasyarakat”
(2006: 317).
yang
Berdasarkan analisis data dan
kelompok
uraian di atas, dapat disimpulkan
12
bahwa
adanya
perbedaan
tingkat
kelompok
eksperimen
keterampilan pengambilan keputusan
kelompok
kontrol
sebelum
studi lanjut yang signifikan antara
pelaksanaan
perlakuan
layanan
kelompok
informasi studi lanjut diberikan
eksperimen
dengan
kelompok kontrol, yaitu kelompok
yaitu
eksperimen
sebesar
yang
mengalami
signifikan
peningkatan
setelah
diberi
107,500
dengan
(2-tailed)
U nilai
sebesar
0,834> 0,05
ini adalah layanan informasi studi mampu
Mann-Whitney
Asymp.Sig
perlakuan. Kesimpulan dari penelitian
lanjut
nilai
dan
b. Ada perbedaan yang signifikan
meningkatkan
antara
skor
post-test
tingkat
keterampilan pengambilan keputusan
keterampilan
studi lanjut pada siswa kelas XII SMA
keputusan
Negeri Gondangrejo Tahun Ajaran
kelompok eksperimen yang diberi
2014/2015
perlakuan
dengan
hasil
yang
signifikan
kontrol
pengambilan studi
lanjut
dengan yang
pada
kelompok
tidak
diberi
perlakuan layanan informasi studi lanjut yaitu dengan nilai Mann-
C. KESIMPULAN IMPLIKASI
Whitney U sebesar 0,000 dengan
DAN SARAN
nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar
1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian Layanan
pelaksanaan
mengenai Informasi
0,000< 0,05
“Pengaruh Studi
c. Ada perbedaan yang signifikan
Lanjut
antara skor tingkat keterampilan
Terhadap Keterampilan Pengambilan
pengambilan
Keputusan Studi Lanjut pada Siswa
lanjut pada kelompok eksperimen
Kelas XII SMA Negeri Gondangrejo
antara
Tahun Ajaran 2014/2015”, maka dapat
perlakuan
disimpulkan :
mendapatkan
a. Tidak
ada
perbedaan
keputusan
sebelum
studi
mendapatkan
dan
sesudah
perlakuan
berupa
yang
layanan informasi studi lanjut
signifikan antara skor pre-test
yaitu dengan nilai Z skor pre-test –
tingkat keterampilan pengambilan
post-test
kelompok
keputusan
sebesar
-3,413
studi
lanjut
pada
13
eksperimen
dengan
nilai
Asymp. Sig(2-tailed) sebesar 0,001
keterampilan
< 0,05
keputusan studi lanjut pada siswa
d. Adanya validitas internal dalam
XII
SMA
Negeri
penelitian ini, yaitu peningkatan
Gondangrejo
tahun
ajaran
skor
2014/2015” dapat diterima
tingkat
pengambilan lanjut
keterampilan
keputusan
akibat
treatment
kelas
pengambilan
studi
dari
pemberian
berupa
layanan
2. Implikasi Implikasi penelitian tetang
informasi studi lanjut ditunjukkan
pengaruh layanan informasi
dengan
lanjut
suatu
analisis
bahwa
terhadap
studi
keterampilan
peningkatan skor rata-ratatingkat
pengambilan keputusan studi lanjut
penguasaan pengetahuan tentang
pada siswa kelas XII SMA Negeri
studi lanjut subjek pada kelompok
Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015
eksperimen sebesar 11,8 point
bagi instansi sekolah, guru Bimbingan
membuat adanya peningkatan skor
dan Konseling, dan siswa adalah:
tingkat keterampilan pengambilan
a.
keputusan
pada
kelompok
Bagi instansi khususnya SMA Negeri
Gondangrejo
hasil
eksperimen sebesar 13,93 point
penelitian ini memiliki implikasi
e. Berdasarkan uraian tersebut, maka
bahwa telah memberikan bukti
dapat
ditarik
suatu
simpulan
nyata bahwa layanan informasi
bahwa layanan informasi studi
studi
lanjut
terhadap
berpengaruh
keterampilan
terhadap
pengambilan
lanjut
berpengaruh keterampilan
pengambilan
keputusan
studi
keputusan studi lanjut pada siswa
lanjut pada siswa kelas XII SMA
kelas
XII
SMA
Negeri
Negeri
Gondangrejo
tahun
ajaran
ajaran 2014/2015. Dilakukannya
2014/2015
dengan
hasil
signifikan.
Oleh
karena
Gondangrejo
yang
penelitian
itu
membantu
ini
hipotesis kerja dalam penelitian ini
dalam
adalah “Ada pengaruh layanan
untuk
informasi studi lanjut terhadap
keterampilan
14
adalah
instansi
memberikan
tahun
untuk sekolah
informasi
meningkatkan pengambilan
keputusan studi lanjut bagi siswa
ini dapat membantu siswa dalam
dengan menggunakan layanan
meningkatkan
informasi studi lanjut.
pengambilan keputusan studi lanjut,
b. Bagi
guru Bimbingan
dan
sehingga siswa lebih siap dalam
Konseling, penelitian tentang
merencanakan
pengaruh layanan informasi
selanjutnya
studi
lanjut
keterampilan
terhadap
implikasi yang sesuai dengan hasil penelitian,
Gondangrejo tahun ajaran
Kepala sekolah sebaiknya
meningkatkan
memberikan motivasi pada guru
pengambilan
dengan cara memberikan jam
keputusan studi lanjut. Hal
Bimbingan Dan Konseling untuk
bahwa
masuk kelas secara menyeluruh
pengambilan
sehingga
keputusan studi lanjut sangat
perencanaan
b. Bagi
siswa,
penelitian
pengaruh layanan informasi lanjut
terhadap
informasi
Guru
Bimbingan
dan
Konseling
masa
Layanan Informasi studi
depan yang matang. Bagi
siswa
perencanaan studi lanjut.
pendidikan
lanjutan sebagai persiapan untuk
setiap
mendapatkan
penting dalam mengambil keputusan
diajukan
a. Bagi Kepala Sekolah
usaha untuk membantu siswa
keterampilan
dapat
pihak sebagai berikut:
gambaran akan pentingnya
mengingatkan
maka
beberapa saran kepada masing-masing
2014/2015 ini memberikan
ini
pendidikan
Berdasarkan simpulan dan
siswa kelas XII SMA Negeri
keterampilan
jenjang
3. Saran
pengambilan
keputusan studi lanjut pada
dalam
keterampilan
lanjut
tentang
agar
diberikan
kepada
siswa sejak dini dan secara
studi
optimal agar siswa tidak merasa
keterampilan
kebingungan dalam menentukan
pengambilan keputusan studi lanjut
arah studi lanjutnya .
pada siswa kelas XII SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015
15
c. Bagi Siswa Siswa diharapkan untuk dapat menerapkan keterampilan pengambilan
keputusan
studi
lanjut sehingga kelak mempunyai studi lanjut yang sesuai dengan kemampuan
diri,
bakat
serta
minat..
d. Bagi Peneliti Lain Penelitian diharapkan dengan
selanjutnya
dapat
lebih
dilakukan
kreatif
dengan
pemilihan variable yang beragam. Selain
itu,
cara
penyampain
layanan informasi menggunakan ide yang baru agar siswa selalu tertarik
dalam
mengikuti
pemberian layanan informasi.
16
DAFTAR PUSTAKA Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Hasan, Iqbal. Indonesia.
2002.
Teori
Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia
Manrihu, Muh. Thayeb. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Bumi Aksara. Ridho.2009. Decision Making. http://ridhopsi.blogspot.com/2009/12/decisionmaking.html/. diakses 18 Agustus 2014 (22.30 WIB) Siagian, Sondang P. 1979. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Gunung Agung Winkel,W.S. dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan Yogyakarta: Media Abadi Winkel,W.S. dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
17