Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
JURNAL
STUDI KOMPARASI MODEL PROBING-PROMPTING LEARNING DIDUKUNG MEDIA AUDIO VISUAL DIBANDING MODEL PROBINGPROMPTING LEARNING DIDUKUNG MEDIA ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN MENUNJUKKAN CONTOH-CONTOH PERILAKU DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA KELAS V DI SD PAWYATAN DAHA 1, 2 KOTA KEDIRI
COMPARISON STUDY OF MODEL-PROMPTING PROBING AUDIO VISUAL MEDIA SUPPORTED LEARNING MODEL THAN-PROMPTING PROBING LEARNING ABILITY TO SUPPORT MEDIA ANIMATION SHOWS EXAMPLES OF BEHAVIOR IN PRESERVING HOMELAND IN CLASS V IN SD PAWYATAN DAHA 1, 2 KEDIRI CITY
Oleh: Satriyo Dwiharyo Winanda 12.1.01.10.0007
Dibimbing oleh : 1. Dr. Sulistiono, M.Si. 2. Sutrisno Sahari, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 0||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2017
Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
STUDI KOMPARASI MODEL PROBING-PROMPTING LEARNING DIDUKUNG MEDIA AUDIO VISUAL DIBANDING MODEL PROBINGPROMPTING LEARNING DIDUKUNG MEDIA ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN MENUNJUKKAN CONTOH-CONTOH PERILAKU DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA KELAS V DI SD PAWYATAN DAHA 1, 2 KOTA KEDIRI
Satriyo Dwiharyo Winanda 12.1.01.10.0007 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan-Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
[email protected] Dr. Sulistiono, M.Si. dan Sutrisno Sahari, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil proses belajar dan mengajar saat ini yang membuat kelas sangat monoton, siswa menjadi pasif dan bosan. Salah satu pelajaran yang dianggap siswa sulit dan membosankan adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Oleh karena itu maka pada pembelajaran PKN, model pembelajaran dan media pembelajaran yang dipakai adalah model pembelajaran probingprompting learning dengan didukung media pembelajaran audio visual dan animasi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan media audio visual dengan media animasi menggunakan studi komparasi model probing-prompting learning terhadap kemampuan menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada kelas V di SD Pawyatan Daha 1,2 Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan metode diskusi, ceramah, dan penugasan dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Pawyatan Daha 1, 2 Kota Kediri, yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 80 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa RPP, silabus, alat evaluasi yang berupa tes objektif. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan data dianalisis menggunakan independent samples test. Karena dalam penelitian ini ada dua kelas, dan untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Data dianalisis juga dengan uji t. Berdasarkan taraf signifikan 5%. Yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) model probing-prompting learning didukung media audio visual belum mencapai nilai KKM. (2) model probing-prompting learning didukung media animasi nilai siswa mengalami peningkatan dan (3) melalui model probing-prompting learning didukung media animasi terbukti dapat meningkatkan hasil nilai belajar siswa.
KATA KUNCI : model probing-prompting learning, media audio visual, media animasi.
Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LATAR BELAKANG
menggunakan
Proses pendidikan yang berfungsi
pembelajaran yang tepat untuk membantu
sebagai faktor untuk mencapai tujuan
siswa belajar menjadi lebih aktif sehingga
pendidikan. Yakni kompetensi yang harus
prestasi belajar dapat diperoleh secara
mampu meningkatkan dan mewujudkan
maksimal”.
I.
generasi yang bersikap percaya diri. Untuk itu,
pelaksanaan
pendidikan
baik
dan
memilih
model
Melalui model pembelajaran guru dapat
membantu
siswa
mendapatkan
pendidikan formal maupun non formal
informasi, ide, keterampilan, cara berfikir,
perlu perhatian dari semua pihak demikian
dan mengekspresikan ide. Menggunakan
pula dengan pendidikan sekolah dasar
model untuk menciptakan suasana belajar
menemukan
mengajar yang efektif, maka diperlukan
suatu
perkembangan
dan
pertumbuhan selanjutnya.
media atau alat bantu untuk mempermudah
Huda (2013: 3) “Bentuk lain dari pembelajaran modifikasi
adalah sering
kali
guru dalam penyampaian materi. Model
modifikasi,
Probing-Prompting Learning dan alat atau
diasosiasikan
media pembelajaran audio visual dan
dengan perubahan, ada perubahan sikap
animasi
dalam diri seseorang ketika dia berhasil
proses
menggunakan kuas dengan baik dalam
membantu peneliti untuk memberikan
menggambar atau mampu menggunakan
materi pelajaran kepada siswa dengan
mikroskop dengan benar selama proses
lebih bervariasi dan tidak menjenuhkan,
eksperimen supaya pembelajaran dapat
karena siswa pada sekolah tersebut banyak
mendorong siswa untuk dapat secara lebih
yang
aktif dan kreatif dalam mengikuti setiap
pembelajaran
pembelajaran, maka guru memerlukan
Penelitian ini diharapkan menumbuhkan
sebuah model pembelajaran yang dapat
rasa kreatifitas dan semangat siswa pada
memperjelas
disampaikan
kegiatan
sehingga materi lebih cepat dipahami dan
pelajaran
dimengerti oleh siswa, selain itu agar siswa
(PKn).
apa
yang
merupakan belajar
pendukung
mengajar
mengeluh
yang
bahwa
terlalu
akan
kegiatan
membosankan.
pembelajaran Pendidikan
pada
khususnya
Kewarganegaraan
tidak merasa jenuh dan terdorong untuk
Pada penjelasan diatas, mendorong
mengikuti apa yang disampaikan oleh
peneliti untuk melakukan suatu penelitian
guru,
pembelajaran
tentang studi komparasi model Probing-
dipandang mampu mengatasi kesulitan
Prompting Learning didukung media audio
guru dalam melaksanakan proses kegiatan
visual
belajar mengajar dan juga kesulitan belajar
Prompting Learning
siswa,
animasi
model-model
guru
juga
harus
mampu
Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
dibandingkan
model
Probing-
didukung media
terhadap
kemampuan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menunjukkan
contoh-contoh
perilaku
b.
Model Probing-Prompting Learning
dalam menjaga keutuhan NKRI pada kelas
didukung media animasi untuk kelas
V di SD Pawyatan Daha 1, 2 Kota Kediri
eksperimen.
Tahun
2016/2017.
Siswa
memiliki
motivasi dan minat yang optimal dalam
2.
Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel
belajar, proses belajar mengajar akan lebih
yang
memotivasi
variabel bebas. Dalam hal ini yang
dan
menarik
serta
meningkatkan hasil belajar siswa.
muncul
sebagai
berkedudukan sebagai
Berdasarkan uraian di atas, maka
adalah
akibat
adanya
variabel terikat
“Kemampuan
menunjukkan
peneliti tertarik mengajukan penelitian
contoh-contoh perilaku dalam menjaga
dengan judul “studi komparasi model
keutuhan
Probing-Prompting
Indonesia.” “Variabel adalah konstrak
Learning
didukung
Negara
media audio visual dibanding model
(constructs)
Probing-Prompting Learning
dipelajari” Kerlinger
media
animasi
menunjukkan
terhadap
didukung kemampuan
contoh-contoh
atau
Kesatuan
sifat
Republik
yang
akan
dalam (Sugiyono,
2013 : 38). Diberikan contoh misalnya,
perilaku
tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
dalam menjaga keutuhan NKRI pada kelas
status sosial, jenis kelamin, golongan gaji,
V di SD Pawyatan Daha 1, 2 Kota Kediri
produktivitas kerja dan lain – lain. Dengan
Tahun 2016/2017.”
demikian variabel itu merupakan suatu
II. METODE
yang bervariasi.
Berdasarkan rumusan hipotesis pada
Teknik
penelitian
adalah
suatu
bab II, dapat diidentifikasi variabel bebas
cara/teknik yang digunakan oleh peneliti
dan variabel terikat sebagai berikut :
agar dapat memperoleh hasil dan tujuan
1.
Variabel Bebas
yang diinginkan dalam sebuah penelitian.
Variabel bebas merupakan variabel
Teknik penelitian yang dilakukan bersifat
yang mempengaruhi atau menjadi sebab
Eksperimen
yang
menggunakan
timbulnya variabel terikat. Dalam hal ini,
kelompok. Kelompok 1 adalah kelas
yang berkedudukan sebagai variabel bebas
eksperimen, dalam kelas eksperimen diberi
adalah :
perlakuan dengan menggunakan model
a.
Model Probing-Prompting Learning
Probing-Prompting
didukung media audio visual untuk
media animasi. Sedangkan pada kelompok
kelas kontrol.
ke 2 yaitu kelas kontrol yang diberi
Learning
2
didukung
perlakuan dengan menggunakan model Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Probing-Prompting
Learning
didukung
media audio visual.
X
serta
Berdasarkan
penampilan
dari
pernyataan
di
atas,
mengingat data-data variabel ini cenderung
O1
R2
bersifat
O2
numerik
pendekatan
Gambar 3.1 Desain Eksperimen Keterangan
tersebut,
hasilnya.”
Posttest-Only Control Group R1
data
yang
(kuantitatif)
maka
digunakan
dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
:
karena
data-data
yang
dikumpulkan
R1
= Kelompok Eksperimen 1.
berupa angka-angka yang diperoleh dari
R2
= Kelompok Eksperimen 2.
hasil tes siswa dan dirasa lebih cocok
X
= Kelompok Eksperimen 1 diberi
untuk digunakan.
perlakuan
model
Probing-Prompting
Penelitian ini dilaksanakan di SD
Learning didukung media audio visual dan
Pawyatan Daha 1, 2 dengan alasan sekolah
Kelompok Eksperimen 2 diberi perlakuan
tersebut sudah menjadi tempat PPL 2 dan
model
terdapat
Probing-Prompting
Learning
temuan
masalah
rendahnya
didukung media animasi.
kemampuan menunjukkan contoh-contoh
O1
perilaku dalam menjaga keutuhan NKRI.
=
Model
Probing-Prompting
Learning didukung media audio visual.
Menurut Arikunto, (2013: 174). “Populasi
O2
adalah seluruh subjek penelitian.” Populasi
=
Model
Probing-Prompting
Learning didukung media animasi.
ini merupakan seluruh data yang menjadi
Pendekatan penelian yang digunakan
perhatian selama melakukan penelitian.
dalam penelitian ini adalah menggunakan
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
Pendekatan Kuantitatif. Alasan peneliti
siswa-siswi SD Pawyatan Daha 1, 2 Kota
menggunakan
Kediri.
karena
pendekatan
data-data
Variabel
kuantitatif penelitian
cenderung bersifat atau berbentuk angka atau numerik. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (2012: 16) sebagai berikut
“Penelitian
penelitian penggunaan
yang
kuantitatif banyak
angka,
adalah
Tabel 4.3 Luas populasi Jumlah To No Kelas Laki- Perempuan tal laki 1. VD 20 20 40 2. VH 20 20 40 Total 40 40 80
menuntut
mulai
dari
Sampel pada penelitian ini adalah
pengumpulan data, penafsiran terhadap
menurut Arikunto (2006 :134) garis besar cara mengambil sample sebagai berikut:
Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
“Bahwa untuk sekedar garis besar (ancer-
25) ” Tes merupakan metode pengumpulan
ancer) maka apabila subyeknya kurang
data penelitian yang berfungsi untuk
dari 100 lebih baik
mengukur kemampuan seseorang”. Tes
sehingga penelitian
diambil
penelitiannya populasi.
semua
merupakan
Selanjutnya
dapat
digunakan
untuk
mengukur
jika
kemampuan yang memiliki respon atau
jumlah subyeknya besar dapat diambil
jawaban benar atau salah. Jawaban benar
antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.
akan mendapatkan skor dan jawaban salah
Berdasarkan pernyataan diatas, karena
tidak mendapat skor. Dengan demikian,
subyeknya kurang dari 100 maka diambil
hasil pengukuran dengan menggunakan tes
semua, maka dalam penelitian ini sampel
termasuk kategori data kuantitatif.
ditiadakan
menggunakan
Dalam bidang pendidikan, tes biasa
sampel jenuh, yaitu seluruh populasi.
digunakan untuk mengukur prestasi belajar
Karena peneliti menggunakan satu kelas
dan kompetensi kejuruan. Prestasi belajar
kontrol dan satu kelas eksperimen maka,
dapat diukur dengan berbagai macam jenis
sampel yang diambil dalam penelitian ini
tes, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes
adalah 40 siswa dari kelas kontrol, dan 40
unjuk
siswa dari kelas eksperimen. Instrumen
jawabannya, tes prestasi belajar terdiri atas
penelitian pada penelitian ini perlu adanya
objective test dan subjective test. Objective
pengembangan instrumen.
test itu sendiri terdiri dari tes dengan
Pada
dan
peneliti
prinsipnya
meneliti
adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada
kerja.
Berdasarkan
bentuk
jawaban pilihan ganda, benar salah, dan menjodohkan.
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
Maka dalam penelitian ini digunakan
penelitian biasanya dinamakan instrumen
teknik pengumpulan data berupa tes
penelitian. Menurut Sugiyono (2013: 73),
objektif dengan tujuan untuk mengukur
menyatakan bahwa “Instrumen penelitian
kemampuan dan penguasaan siswa secara
digunakan untuk mengukur nilai variabel
kognitif
yang diteliti. Dengan demikian jumlah
menunjukkan
instrumen yang akan digunakan untuk
dalam menjaga keutuhan NKRI. pada kelas
penelitian akan tergantung pada jumlah
V SD Pawyatan Daha Kota Kediri. Melalui
variabel yang diteliti”.
penelitian ini dapat diketahui perbedaan
Teknik pengumpulan data pada
hasil
terhadap
materi
kemampuan
contoh-contoh
perilaku
pencapaian siswa sebelum
dan
penelitian ini dengan menggunakan tes.
sesudah penggunaan model pembelajaran
Menurut pendapat Mulyatiningsih (2013:
Probing-Prompting
Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
Learning
didukung
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
media audio visual dibanding model
visual (posttest) dengan KKM (75), uji
pembelajaran
hipotesis 2 dihitung dari nilai rata-rata
Probing-Prompting
Learning didukung media animasi.
menggunakan model Probing-Prompting
Untuk variabel bebas dari penelitian ini
adalah
model
Learning
didukung
media
animasi
Probing-Prompting
(posttest) dengan KKM (75), dan untuk uji
Learning didukung media audio visual
hipotesis 3, menguji pengaruh perbedaan
dibanding
model
model
Probing-Prompting
Probing-Prompting
Learning
Learning didukung media animasi, maka
didukung media audio visual dibanding
instrument
model
penelitiannya
seperangkat
pembelajaran
berupa RPP
dan
silabus. Untuk variabel terikat adalah
Probing-Prompting
didukung media animasi menggunakan t test 2 kelompok (Paired Samples Test).
kemampuan menunjukkan contoh-contoh
Setelah dianalisis dan data diketahui
perilaku dalam menjaga keutuhan Negara
nilai
Kesatuan
pengujian
Republik
Indonesia
dengan
Learning
t-hitung,
selanjutnya
hipotesis
dilakukan
denganmenetapkan
menggunakan instrument berupa pilihan
taraf signifikan 5% menggunakan uji-t.
ganda (objektif), sebelum diujikan kepada
Norma keputusan yang digunakan untuk
siswa, pilihan ganda (objektif) diajukan
pengujian hipotesis adalah:
kepada validator dengan SPSS versi 13.0
a. Jika t-hitung
t-tabel, taraf signifikan
for windows menggunakan validasi butir
1% maka H0 ditolak dengan sangat
soal dan menggunakan reliabilitas.
signifikan.
Setelah kemudian
diperoleh
data,
memvalidasi
peneliti instrumen
penelitian untuk mengetahui valid tidaknya
b. Jika t-hitung
t-tabel, taraf signifikan
5% makaH0 ditolak dengan signifikan. c. Jika t-hitung < t-tabel, taraf signifikan
soal, menggunakan program SPSS 13 for
5%, maka gagal menolak H0.
Windows. Validitas instrumen dikatakan
III. HASIL DAN KESIMPULAN
valid apabila r hitung > r kritis (0,396).
Hasil
Reliabilitas instrument dikatakan reliable
menunjukkan
“jika mempunyai koefisien alpha yang
dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan
lebih dari 0,5. Teknik analisis data
Republik Indonesia menggunakan model
penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :
Probing-Prompting
Uji hipotesis 1 dihitung dari nilai ratarata
menggunakan
model
Probing-
Prompting Learning didukung media audio Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
analisis
data
kemampuan
contoh-contoh
Learning
perilaku
didukung
media audio visual dibanding model Probing-Prompting
Learning
didukung
media animasi pada siswa kelas V SD simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pawyatan Daha 1, 2 Kota Kediri adalah
3.
Nilai posttest yang diperoleh siswa
sebagai berikut :
dari nilai siswa kelas kontrol ke nilai
1.
Hasil penelitian kelas eksperimen
siswa
tentang menunjukkan contoh-contoh
penghitungan
perilaku dalam menjaga keutuhan
versi 13.0 for windows dapat diketahui
Negara Kesatuan Republik Indonesia
bahwa
dengan
model
dengan ketentuan : jika probabilitas
Probing-Prompting
<0.05 maka hipotesis nihil ditolak.
Learning didukung media animasi
Dengan angka signifikan 0.000 berarti
pada siswa kelas V SD Pawyatan
lebih kecil dari 0.05 (0.000<0.05)
Daha
maka Ho ditolak.
menggunakan
pembelajaran
Kota
Kediri
memberikan
pengaruh yang baik terhadap hasil
2.
kelas
eksperimen.
Hasil
menggunakan
SPSS
keputusan
Berdasarkan
dapat
analisis
diambil
data
dari
belajar siswa. Terbukti dari hasil rata-
pengujian hipotesis yang telah dibahas
rata
pada bab IV, maka secara keseluruhan
Kelas
Eksperimen
(82,68)
sedangkan Kelas Kontrol (77,18).
dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pada
1.
kelas
eksperimen
tentang
Hasil belajar siswa menggunakan
menunjukkan contoh-contoh perilaku
model Probing-Prompting Learning
dalam
Negara
didukung media audio visual lebih
Kesatuan Republik Indonesia dengan
rendah dibandingkan dengan hasil
menggunakan
belajar siswa menggunakan model
menjaga
keutuhan
model
pembelajaran
Probing-Prompting didukung
media
Learning animasi.
Probing-Prompting
Dalam
kegiatan pembelajaran siswa mudah
Learning
didukung media animasi. 2.
Hasil belajar siswa menggunakan
memahami, tidak merasa jenuh dan
model Probing-Prompting Learning
bosan
untuk
didukung media animasi lebih baik
materi
dibanding dengan hasil belajar siswa
serta
siswa
menanyakan
aktif
tentang
pembelajaran menunjukkan contoh-
menggunakan
contoh
Prompting Learning didukung media
perilaku
dalam
menjaga
audio
Indonesia.
guru
model Probing-Prompting Learning
menggunakan media animasi dan hasil
didukung media animasi secara tepat
aktivitas
akan dapat meningkatkan keterlibatan
siswa
selama
dari
mengikuti
kegiatan pembelajaran. Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
Karena
Probing-
keutuhan Negara Kesatuan Republik Terbukti
visual.
model
penggunaan
siswa secara maksimal dalam proses simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran
sehingga
dapat
memotivasi
siswa
dalam
Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
meningkatkan hasil belajar. 3.
Model Probing-Prompting Learning didukung media animasi mempunyai pengaruh terhadap kemampuan siswa kelas V SD Pawyatan Daha 1, 2 Kota Kediri dalam menunjukkan contoh-
Borish. 2007. Effective Teaching Methods: Research-Based Practice (edisi ke-6): Boston. Gerlach, V.G. dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice Hall.
contoh perilaku menjaga keutuhan NKRI
pada
tahun
pelajaran
2015/2016. Dari perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 13.0 for windows
diperoleh
0.000≤0,05
hasil
sehingga
uji
t
dapat
Heinich, R. 1982. Instructional Media and The New Technologies of Instruction. John Wiley & Sons: New York. Huda M, 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
disimpulkan bahwa ada pengaruh model Probing-Prompting Learning didukung media animasi dibanding model Probing-Prompting Learning didukung media audio visual terhadap kemampuan contoh
menunjukkan
perilaku
dalam
contoh-
dengan
Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kaelan, M.S. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paradigma: Yogyakarta.
menggunakan
model Probing-Prompting Learning didukung media animasi pada siswa
Mansoer, H.H. 2006. Acuan Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah pada Pelatihan Dosen Kewarganegaraan. Dirjen Dikti: Jakarta.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya W, 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media: Jakarta.
Achsin, A. 1986. Media Pendidkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Penerbit IKIP Ujung Pandang: Ujung Pandang.
Setiadi, M. Elly, A. Kama H, dan Effendi R. 2006. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Kencana Prenadamedia Group: Jakarta.
Arikunto S, 2013. Manajemen Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Sudarti, T. 2008. Perbandingan Kemampuan Penalaran Adatif
kelas V SD Pawyatan Daha 1, 2 Kota Kediri.
Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Siswa SMP Antara yang Memperoleh Pembelajaran Matematika Melalui Teknik Probing dengan Metode Ekspositori. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung: tidak diterbitkan. Sudjana
N, Rivai A. 1990. Media Pembelajaran. Penerbit CV Sinar Baru: Bandung.
Suherman, 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. JICA UPI: Bandung.
Satriyo Dwiharyo Winanda| 12.1.01.10.0007 FKIP-PGSD
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta: Bandung. Wenger,
E. 2006. Communities of Practice: A Brief Introduction. http://ewenger.com/theory/index.h tm. Diakses pada 12 Juli 2015.
Widjaja, HAW. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
simki.unpkediri.ac.id || 10||