JURNAL MATHEMATICS PAEDAGOGIC ISSN 2087-1783 Volume V, Nomor 1, Sept 2014, hlm. 1 – 99 DAFTAR ISI Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran The Power of Two Dengan Bantuan Maple Sri Wahyuni &Sri Rahmah Dewi Saragih (Universitas Asahan)
1–8
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Metode Problem Posing dan Metode Investigasi Alfina & Andy Sapta (Universitas Asahan)
9 – 14
Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Team Games Tournament Menggunakan Pemecahan Masalah Soal Berkonteks Cerita Rakyat Sumut Arie Candra Panjaitan (Universitas Sumatera Utara)
15 – 24
Penerapan Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Asep Setiawan, Sri Rezeki, & Mefa Indriati (Universitas Islam Riau)
25 – 29
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Trigonometri Melalui Metode Penemuan Terbimbing Dengan Bantuan Autograph Eni Pratiwi (Universitas Asahan)
30 – 36
Penerapan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Dedy Juliandri Panjaitan (Universitas Muslim Nusantara AlWasliyah)
37 – 48
Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah Menggunakan Power Point dalam Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Fadillah Khairunnisa Rambe (Universitas Sumatera Utara)
49 – 58
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ruang Dimensi Tiga Dengan Model STAD Berbantuan Wingeom Ayu Budiarti (Universitas Asahan)
59 – 66
Menggunakan PairChecks Dengan Menerapkan Contoh Konktet Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Robert Harianja (Universitas Sisingamangaraja XII)
67 – 72
i
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Antara Penerapan Model Make A-Match dan Number Head Together Aisah Turido Lubis (Universitas Asahan)
73 – 78
Penerapan Reciprocal Learning Dalam meningkatkan Hasil Belajar Analisa Data Ukuran Nilai Tengah S. K. Kurniawan Siregar (Poltekkes Dr. Rusdi Medan)
79 – 86
Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Problem Solving dan Problem Possing Pada Pogram Linier Sri Rahayu (Universitas Asahan)
87 – 93
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Make A Match dan Scramble Pada Materi Limit Fungsi Supiani Manurung (Universitas Asahan)
94 – 99
ii
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUIMODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DENGAN BANTUANMAPLE Sri Wahyuni&Sri Rahmah Dewi Saragih Pendidikan MatematikaUniversitas Asahan, Jl. Jend Ahmad Yani Kisaran e-mail:
[email protected]
Abstract This research purpose to improve lerning outcomes of mathematics’s students by using active learning type the power of two with helping Maple aplication in function compotition and function inverse matery in grade XI SMA Al Ma’shum Sidodadi. This research data got from observation students and teacher along with result tes evaluation of math students. In the firs cycle there were 79,31%, in the second cycle there were 86,21%. It is concluded that the active learning type the power of two with helping Maple aplication software was implemented in the lerning of function compotition and function inverse matery in SMA Al Ma’shum Sidodadi. Keywords:The power of two, Maple, function compotition and function inverse
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran the power of two dengan bantuan software Maple pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi di kelas XI SMA Al Ma’shum Sidodadi. Data penelitian ini diperoleh dari observasi terhadap siswa dan guru serta hasil tes evaluasi matematika siswa. Hasil tes belajar pada siklus I mencapai ketuntasan klasikal sebesar 79,31%, pada siklus II mencapai 86,21%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran the power of two dengan bantuan software Maple layak diterapkan dalam proses pembelajaran komposisi fungsi dan invers fungsi di SMA Al Ma’shum Sidodadi. Kata kunci:The power of two, Maple, komposisi fungsi dan invers fungsi
Pendidikan adalah aspek penting dalam kehidupan.Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi
siswa, sehingga yang bersangkutam mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya (Trianto, 2010:1) Matematika merupakan salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan yang sangat penting, baik bagi peserta didik maupun pengembang bidang keilmuan lainnya.Tujuan 1
yang paling utama dalam pembelajaran matematika adalah mengatur pola pikiran siswa dalam memecahkan masalah, menguasai konsep dan menghubungkan konsep-konsep tersebut untuk membantu mencari solusi permasalahan yang dihadapi. Dalam prakteknya, ditemukan bahwa hasil belajar matematika siswa rendah. Seperti diungkapkan Abdurahman (dalam Hasibuan, 2010:3) yang menyatakan bahwa yang menjadi faktor rendahnya atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar. Berdasarkan informasi yang peneliti terima dari Siti Hajar, S.Pd yaitu Guru Matematika kelas XI SMA Al Ma’shum Sidodadi, bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi komposisi fungsi dan invers fungsi. Hasil belajar siswa tergolong rendah karena banyak siswa yang nilainya masih dibawah KKM yaitu 71 dan persentase ketuntasa klasikal hanya 45%. Siswa cenderung tidak aktif dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan siswa yang heterogen, kegiatan belajar mengajar selalu didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja, sedangkan siswa yang lain tidak aktif. Siswa kesulitan ketika menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru.Siswa cenderung kurang memahami konsep materi sehingga kesulitan untuk mengerjakan soal-soal pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi. Siswa tidak mengetahui hal-hal apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi tersebut. Hal ini dikarenakan guru secara langsung
2
JMP, Vol. V, No. 1, Sept 2014, hlm. 1 – 8
memberikan materi kepada siswa, dan siswa menerima apa saja yang diberikan guru sehingga pemahaman terhadap materi tidak begitu baik. Pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi ini juga didapati siswa yang memiliki perbedaan pendapat mengenai jawaban soal, sehingga guru juga harus memeriksa satu per satu jawaban soal mana yang paling tepat dan benar. Dengan permasalahan yang ada tentu saja guru dituntut untuk dapat melakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran matematika agar dapat meningkatkan hasil belajar seperti yang diharapkan. The Power of Two (kekuatan berdua) merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. Muqowin (dalam Ramadhan, 2009:1) mengatakan bah-wa model belajar kekuatan berdua (The Power of Two) adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik daripada satu. Karena model ini merupakan perpaduan dua orang siswa, maka siswa yang satu akan belajar pada siswa lainnya artinya melalui model ini terdapat ketergantungan positif. Selain itu, siswa juga dituntut aktif pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa akan merasa santai saat belajar dengan teman sebayanya, dan pemahaman materi dapat dimaksimalkan. Guru juga dapat memanfaatkan beberapa teknologi modern seperti software matematika contohnya Maple.Software aplikasi Maple ini dapat membantu guru dan siswa untuk mencari jawaban soal yang benar sehingga tidak ada perbedaan jawaban antar siswa.
METODE Penelitian ini dilaksanakankan di SMA Al Ma’shum Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran elajaran 2013/2014. Subjek penelitian yang digu digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah siswa kelas XI IA 1 SMA Al Ma’shum Kel. Sidodadi, Kec. Kisaran Barat, Kab. Asahan pada Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 29 orang siswa, terdiri dari 13 orang siswa laki-laki laki dan 16 orang siswa perempuan dengan kemampuan heterogen. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi melalui model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan bantuan software aplikasi Maple. Jenis penelitian yang dilak dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Classroom Action Research Research). Adapun langkah-langkah langkah yang dila dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: (a) Perencanaan:: (1) Membuat rencana pelaksanaan naan pembelajaran (RPP) melalui model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan bantuan software Maple, (2) Membuat lembar kerja siswa (LKS) pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi, (3) Merancang lembaran observasi aktivitas siswa dan guru, (4) Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan, (5) Membuat tes hasil belajar; (b) Pelaksanaan, Pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat, yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe the
power of two serta memberikan tes hasil belajar kepada siswa; (c) Pengamatan, Pengamatan ini dilakudilaku kan untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran mbelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini peneliti meminta bantuan kepada guru kelas untk mengamati aktivitas peneliti dan siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini juga dilakukan pengamatan pada hasil tes belajar siswa, swa, seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa baik secara individual ataupun klasikal; (d) Refleksi, Pada tahap ini hasil yang diperoleh dari data pada tahap pengamatan dianalisis. Kemudian guru mengadakan refleksi dengan tujuan untuk mengetahui hasil ha pembelajaran pada siklus ini dan akan menjadi acuan untuk dilakukan pada siklus selanjutnya. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data pada penelitian ini adalah observasi dan tes.Pada lembar observasi ini akan terlihat aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung. Tes hasil belajar dilakukan untuk memperoleh data tentang ntang hasil belajar siswa pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan bantuan software aplikasi Maple. Tes diberikan kepada siswa berbentuk uraian sebanyak 4 butir buti soal, hasil belajar ini digunakan untuk menganalisis ketuntasaan belajar siswa baik secara individual maupun ketuntasan secara klasikal. Dalam penelitian ini sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan di sekolah yang akan diteliti maka seseorang dikatakan telah tercapai ketuntasannya apabila siswa mampu mencapai KKM 71. Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa
Wahyuni, Meningkatkan Hasil Belajar …
3
secara individual digunakan rumus Tingkat Ketuntasan Individual.Dengan kriteria tuntas apabila nilai siswa 71 TK 100 dan tidak tuntas untuk nilai 0 TK 71. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar secara klasikal dapat digunakan rumus Ketuntasan Belajar Klasikal, dengan kriteria suatu kelas dikatakan tuntas belajar, jika kelas tersebut terdapat 85% mencapai ketuntasan belajar klasikal.
HASIL DAN PEMBAHAS PEMBAHASAN Sebelum pelaksaan siklus berlangsung peneliti melakukan analisis terhadap tes hasil belajar siswa yang akan diberikan pada tiap siklusnya. Analisis yang dilakukan adalah validitas soal, reliabiltas soal, daya beda, dan tingkat kesukaran soal. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang masksimal terhadap tes hasil belajar siswa. Tes analisis soal diberikan kepada siswa kelas XII SMA Al Ma’shum.Dari analisis tes hasil belajar diketahui dua buah soal dikategorikan mudah, lima soal dikategorikan sedang,, dan tiga soal dikategorikan susah. Siklus I a. Perencanaan Perencanaan tindakan I adalah: (1). Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) melalui model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan bantuan software Maple; (2). Membuat lembar kerja si siswa (LKS) pada materi Komposisi Fungsi; (3).Merancang lembaran observasi aktivitas siswa dan guru; (4).Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan; (5). Membuat tes hasil belajar
4
JMP,, Vol. V, No. 1, Sept 2014, hlm. 1 – 8
b.
Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran diladila kukan sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat serta masukan dari hasil refleksi pada silkus I. Dalam RPP dirancang bahwa pembelajaran pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi melalui model el pembelajaran aktif tipe the power of two dengan bantuan aplikasi software Maple. Maple Saat proses pembelajaran berlangsung siswa diminta saling berpasangan dalam membahas persoalan yang ada serta dinatu dengan software Maple. Maple Dengan cara ini diharapkan siswa sisw lebih aktif dalam pembelajaran dan saling berdiskusi dalam pemecahan masalah. Setelah pelaksanaan pembepembe lajaran selesai, selanjutnya dilakukan tes akhir hasil belajar siklus I. c. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang dilakukan an oleh observer di siklus I, dapat dikatakan belum maksimal. Hal ini dikarenakan apek-aspek aspek pengapenga matan di atas banyak yang mendapat penilaian kurang dan cukup untuk siklus I. Dalam kenyataannya, siswa cenderung diam dan tidak mau bertanya kepada guru berkaitan b dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga guru cukup merasa kesulitan untuk dapat membangkitkan minat belajar siswa. Dibuktikan dengan persentase hanya sebesar 53,57%. Secara keseluruhan mengenai pengamatan terhadap aktivitas guru gur dapat dikategorikan baik. Namun terdapat beberapa aspek yang harus diperbaiki, yaitu aspek untuk memotivasi siswa, memerintahkan siswa mempresentasikan hasil diskusi, memerintahkan siswa untuk saling memberikan pendapat dalam diskusi.Apek-aspek tersebut ut masih
perlu ditingkatkan kembali untuk mening-katkan katkan kualitas pembelajaran yang dilakukan. Persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 62,5%. Berdasarkan hasil tes belajar pada siklus I dari jumlah siswa yaitu sebanyak 29 orang, jumlah siswa yang tuntas secara individual sebanyak 23 orang siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak6 orang siswa. Sehingga persentase ketuntasan secara klasikal al sekitar 79,31% saja. Dengan kriteria ketuntasan klasikal 85% maka hasil belajar pada siklus I ini belum dikatakan tuntas.Dan harus dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. d. Refleksi Dari hasil pengamatan di kelas pada pelaksanaan siklus I hasi hasil belajar siswa masih belum sesuai dengan harapan. Terdapat beberapa kelema kelemahan pada siklus I, yaitu: (1) Siswa masih terlihat kebingungan dalam proses pembelajaran. Artinya siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan pada saat pembelajaran aran berlangsung, (2) Siswa masih cenderung pasif dalam pembelajaran, (3) Siswa tidak aktif berkomunikasi kepada guru, (4) Siswa masih belum memanfaatkan software Maple sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan seluruh siswa baru mengenal aaplikasi software Maple sehingga rasa tingkat keingintahuan siswa sangat tinggi yang akhirnya menyebabkan siswa tidak fokus dalam pembelajaran melainkan lebih terlena dalam asyiknya mempelajari aplikasi software Maple tersebut, (5) Bebe Beberapa siswa belum dapat apat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, (6) Beberapa siswa juga masih terlihat belajar secara individu tanpa mempedulikan pasangannya, (7) Hasil belajar siswa masih rendah.
Siklus II a. Perencanaan Perencaan pada siklus II didasari oleh hasil refleksi pada siklus I guna diperoleh masukan untuk perbaikan pada siklus II. Adapun perencanaan pelaksanaan pada siklus II adalah: (1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) melalui model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan bantuan software Maple, (2) Membuat lembar kerja siswa (LKS) pada materi Invers Fungsi, (3) Merancang lembaran observasi aktivitas siswa dan guru, (4) Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan, (5) Membuat tes hasil belajar untuk siklus ke II. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran diladila kukan sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.Dalam RPP dirancang bahwa pembelajaran pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi melalui model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan denga bantuan aplikasi software Maple. Maple Saat proses pembelajaran berlangsung siswa diminta saling berpasangan dalam membahas persoalan yang ada serta dinatu dengan software Maple. Maple Dengan cara ini diharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan saling berdiskusi skusi dalam pemecahan masalah. Setelah pelaksanaan pembepembe lajaran selesai, selanjutnya dilakukan tes akhir hasil belajar siklus II. c. Observasi Berdasarkan pengamatan pada siklus II terdapat beberapa kemajuan pada siswa.Siswa mulai aktif bertanya dan berkomunikasi nikasi kepada guru, siswa dapat mengerjakan LKS yang diberikan, mempresentasikan hasil diskusi bersama pasangannya.Siswa pun aktif memberi komentar, kritik
Wahyuni, Meningkatkan Hasil Belajar …
5
dan saran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Persentase aktivitas siswa pada siklus II sebesar 82,14%. Berdasarkan pengamatan terha terhadap aktivitas guru, aspek aspek-aspek penilaian tiap pertemuan pada siklus II semakin membaik dibandingkan pada siklus sebelumnya. Guru dapat membimbing siswa untuk menjadi lebih aktif berkomunikasi baik kepada guru, teman pasangan kelompoknya dan aktif dalam kegiatan diskusi pada saat pembelajaran berlangsung. Persentase aktivitas guru pada 78,12%. Berdasarkan tes hasil bbelajar pada siklus II, siswa yang nilainya 71 ada 24 orang siswa dan siswa yang tidak tuntas ada 5 orang siswa. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan klasikal pada siklus II adalah 86,21%. d. Refleksi Berdasarkan pengamatan pada siklus II diperoleh tingkat aktivitas belajar siswa meningkatkan signifikan dari siklus I. pada umumnya siswa saling berinetraksi dengan pasangan pasangannya dengan baik dalam penyesaian masalah yang diberikan. Selain itu penggunaan ap aplikasi software Maple juga sudah terlihat manfaatnya.Bila pada siklus I banyak siswa yang masih asyik menggunakan aplikasi software Maple tanpa memperdulikan permasalahan yang diberikan oleh guru.Pada siklus II ini siswa sudah mengggunakan aplikasi software Maple dalam penyelesain masalah. Hasil tes belajar yang diberikan, ketuntasan belajar secara klasikal 86,21%. Terdapat 5 orang siswa yang tidak mencapai KKM 71.Namun secara keseluruhan ketuntasan belajar secara klasikal sudah terpenuhi,
6
JMP,, Vol. V, No. 1, Sept 2014, hlm. 1 – 8
sehinggaa penelitian ini berakhir pada siklus II. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di kelas XI 1 SMA Al Ma’Shum Sidodadi pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi melalui model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan bantuan aplikasi software Maple,, terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dan peningkatan hasil belajar siswa. Dalam peningkatan aktivitas belajar siswa.Siswa yang semula tidak aktif ketika pembelajaran berlangsung pada siklus II siswa menjadi aktif bertanya, berkomunikasi dan berkomentar dalam pembelajaran sehingga pada saat pembelajaran berlangsung suasana didalam kelas menjadi semangat dan materi yang diajarkan oleh guru dapat dikuasai oleh siswa. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model del pembelajaran aktif tipe the power of two benar-benar benar terlihat pada siklus II.Ditambah lagi dengan penggunakan aplikasi software Maple dalam pembelajaran membuat aktivitas siswa lebih meningkat.Peningkatan aktivitas siswa ini terlihat dengan asyiknya tiap ti pasangan dalam membahas soal yang diberikan oleh guru.terutama dalam aktivitas ini terlihat model pembelajaran aktif tipe the power of two membuat siswa lebih berinteraktif dengan siswa lainnya terutama dengan pasangannya. Penggunaan aplikasi software Maple dalam pembelajaran juga sangat mendukung model pembelajapembelaja ran aktif tipe the power of two ini. Karena tiap pasangan saling mendukung dalam penyelesaian setiap persoalan terutama dengan penggupenggu naan aplikasi tersebut.
Dengan terjadinya peningkatan aktivitas belajar siswa tentunya juga sejalan turut mendukung mening meningkatnya hasil belajar siswa.Hasil belajar yang ditunjukkan siswa dari siklus I dan siklus II mengalami pe peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus I ketuntasan klasikal sebesar 79,31% saja, dan pada siklus II ketuntasan klasikal mencapai 86,21%.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika sis siswa SMA Al Ma’shum Sidodadi pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi dapat ditingkatkan melalui
model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan bantuan software aplikasi Maple. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa ang mendapat nilai 71. Pada siklus I terdapat 23 siswa yang berhasil tuntas (79,31%) dan 6 siswa yang belum berhasil tuntas (20,69%). Sedangkan pada siklus II ada 25 siswa yang tuntas (86,21%) dan terdapat 4 siswa yang tidak tuntas (13,79%). Hasil observasi pada aktivitas ktivitas siswa mengalami penigkatan mulai dari siklus I dan II. Pada siklus I persentasenya sebesar 53,57%. Pada siklus II persentasenya sebesar 82,14%. Hasil observasi pada aktivitas guru di siklus I adalah 62,5%. Pada siklus II 78,12%.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasardasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ramadan, Tarmizi. 2009. Strategi Belajar Kekuatan Berdua (The Power of Two) dalam Pembelajaran Matematika (http://tarmizi.wordpress.com/20 armizi.wordpress.com/20 09/02/09/strategi 09/02/09/strategi-belajarkekuatan-berdua berdua-the-power-oftwo-dalam-pembelajaran pembelajaranmatematika/)) Diakses 1 Januari 2014.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembang-kan Mengembang Profesionalisme ofesionalisme Guru. Guru Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem PembelaPembela jaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Pendidikan Jakarta: Kencana. ana. Silberman, M. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.Yogyakarta: Yogyakarta: Insan Madani. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan.. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif: Konsep, Landasan, Landas dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Wahyuni, Meningkatkan Hasil Belajar …
7
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
8
JMP, Vol. V, No. 1, Sept 2014, hlm. 1 – 8
Widdihartono. 2004. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Bumi Aksara.
Manurung, Perbedaan Hasil Belajar …
11