Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X
Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungan Dengan Memanfaatkan Alam Sebagai Pada Pembelajarn IPA Kelas IV SD Inpres 1 Malino Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Subjek penelitian ini berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa, Serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar siswa. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh Ketuntasan Belajar Klasikal sebesar 33,3% dan daya serap klasikal 44,9%, Aktivitas guru berada pada kategori sangat kurang yaitu dengan rata-rata persentase aktivitas guru 45,4% dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat kurang dengan rata-rata persentase 45,%. Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal meningkat menjadi 80,% dan daya serap klasikal meningkat menjadi 80,60%, aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu 95,% dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata persentase 97,5%. Ketuntasan klasikal yang didapatkan pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, yaitu 80%, maka dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan media alam sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SD inpres 1 Malino. Kata Kunci : Hasil Belajar, Alam Sekitar I.
PENDAHULUAN Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran, sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. ( Depdikbud, 1999 ). Guru di kelas biasanya selalu menemukan persoalan yaitu masih ada siswa yang menganggap bahwa belajar sebagai kegiatan yang tidak menyenangkan, dimana mereka harus duduk berjam-jam dengan memperhatikan suatu pokok bahasan, baik yang sedang disampaikan guru maupun yang sedang dihadapi di meja belajar. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar, merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan,sikap dan nilai ilmiah pada siswa tentang mahluk hidup, serta rasa mencintai dan menghargi kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal iniberbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran dalam pembelajaran IPA tentang makhluk hidup, khususnya di sekolah dasar SD Inpres 1 Malino. Lingkungan alam yang ada disekitar siswa dapat di jadikan salah satu medi sebagai sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk mencapai proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi siswa. Pemanfaatan lingkungan alam sekitar akan menarik minat siswa untuk belajar tentang makhluk hidup, sebab siswa dihadapkan langsung dengan keadaan dan situasi yang sebenamya, hal ini disebabkan lingkungan alam sekitar menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan, apalagi jika dalam pembelajaran tentang makhluk hidup.Proses hal ini akan memberikan kebebasan penuh kepada siswa untuk mengkostruksi sendiri pengetahuan sehingga materi-materi yang dipelajari dapat tertanam dengan baik.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Kelemahan guru SD Inpres 1 Malino ini adalah kurangnya memanfaatkan media-media disekolah sebagai sarana belajar siswa, padahal jika menggunakan media alam sekitar dapat dimaanfaatkan menjadi sumber belajar, akan menigkatkan motivasi belajar siswa, sehingga mereka rajin dan tidak bosan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka di lakukan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi makhluk hidup dan lingkungannya dengan memanfaatkan media Alam sekitar sebagai sumber belajar kelas IV SD Inpres 1 Malino juga sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana II.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan bersiklus yang mengacu pada model Kurt
Lewin yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart (Depdiknas,2003.a:19) yaitu meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi (iv) refleksi. Penggunaan model ini dikarenakan alur yang digunakan cukup sederhana dan mudah untuk dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 1 Malino. Adapun kelas yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 7 orang dan siswa perempuan 13 orang yang mengikuti pelajaran IPA tahun ajaran 2014/2015 Semester I. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif: 1. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari siswa berupa data hasil observasi dan data observasi kegiatan guru dalam proses belajar mengajar. 2. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes hasil belajar siswa pada setiap akhir tindakan setiap siklus. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui dua cara yaitu: 1). Tes, yang diberikan kepada siswa setiap akhir tindakan untuk setiap siklus.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X 2). Observasi, dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung baik siklus I maupun siklus II. Untuk mengamati seluruh kegiatan pembelajaran yang lebih difokuskan pada pengamatan mengenai aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa untuk menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut: Daya Serap Individu yaitu Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus berikut (Depdiknas 2004: 20) :
DSI dengan :
x100%
X
: skor yang diperoleh siswa
Y
: skor maksimal soal
DSI
: daya serap individu
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. Ketuntasan Belajar Klasikal yaitu Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini digunakan rumus berikut (Depdiknas 2004: 20) :
dengan :
N 100 % S
N
: banyaknya siswa yang tuntas
S
: banyaknya siswa seluruhnya
KBK : ketuntasan belajar klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80 % siswa telah tuntas secara individual. Daya Serap Klasikal yaitu Analisa data yang digunakan untuk mengetahui daya serap klasikal atau daya serap seluruh sampel penelitian digunakan rumus sebagai berikut Depdiknas (2004: 20):
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X
DSK dengan :
P
I
P 100 % I
: skor total yang diperoleh siswa
: skor ideal seluruh siswa
DSK : daya serap klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 65%. Selanjutnya presentase rata-rata dihitung dengan rumus : Presentase Nilai Rata-rata (NR) =
JumlahSkor x100% SkorMaksimal
Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut Depdiknas, (2003.a:78): 90% ≤ NR ≤ 100% : Sangat baik 90% ≤ NR < 80% : Baik 80% ≤ NR < 70% : Cukup 70% ≤ NR < 60% : Kurang 0% ≤ NR < 60% : Sangat Kurang III.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus I
No
Indikator yang diamati
Skor
1 2
Memperhatikan pembelajaran yang disampaikan Memberikan tanggapan tentang media alam sekitar yang diberikan Memperhatikan media alam sekitar yang sampaikan dan dipersiapkan guru Mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru Membentuk kelompok dan kerja sama dalam kelompok Mengkaji dan memahami materi Menjawab pertanyaan Memberikan pertanyaan atau tanggapan Menuliskan kesimpulan Mengerjakan tugas yang diberikan
2 2 2
3 4 5 6 7 8 9 10
2 2 2 1 1 1 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Jumlah skor yang diperoleh Skor maksimal Presentase (%) Kategori
17 40 42,5 % Sangat Kurang
Berdasarkan data observasi aktivitas siswa dilihat pada pertemuan pertama secara umum aspek yang diamati menunjukkan bahwa aktivitas siswa untuk tindakan siklus I presentasinya hanya mencapai 42,5 %. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori masih Sangat kurang. Tabel 2. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam KBM Siklus I
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Indikator yang diamati Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam memanfaatkan media alam sekitar sebagai sumber belajar. Menyampaikan informasi materi Hubungan Khas Antar makhluk Hidup (Simbiosis) Memotivasi siswa Menyampaikan indikator Menyampaikan materi Hubungan Khas Antar makhluk Hidup (Simbiosis) Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam mengkaji dan memahami manfaat media alam sekitar Meminta siswa mempersentasikan jawaban Meminta siswa lain memberikan pertanyaan atau tanggapannya Membimbing siswa menyimpulkan materi dalam memanfaatkan media alam sekitar Memberikan evaluasi Jumlah skor yang diperoleh Skor maksimal Presentase (%) Kategori
Skor
2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 19 44 43,1 % Sangat Kurang
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Hasil observasi aktivitas guru pada kegitan belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa pertemuan pertama siklus I, skor yang diperoleh sebesar 20 dari skor maksimal 44, sehingga presentase skor yang diperoleh hanya mencapai 43,1%. Hal ini taraf keberhasilan aktivitas guru menurut pengamatan berada dalam ketegori sangat kurang. Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir tindakan pembelajaran melalui tes dengan bentuk essay, diperoleh hasil ketuntasan siswa secara individu 10 orang, sedangkan yang tidak tuntas individu 10 orang. Jika dipresentasekan daya serap klasikal 44,9%, dan tuntas klasikal 33,3%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum maksimal, karena masih terdapat siswa yang belum tuntas individu dan mempengaruhi ketuntasan secara klasikal dengan standar ketuntasan klasikal yaitu 65%, sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus 2 Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus II
No
1
Indikator yang diamati
Skor
Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan
Memberikan tanggapan tentang media alam sekitar yang diberikan Memperhatikan media alam sekitar yang sampaikan dan 3 dipersiapkan guru 4 Mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru 5 Membentuk kelompok dan kerja sama dalam kelompok 6 Mengkaji dan memahami materi 7 Menjawab pertanyaan 8 Memberikan pertanyaan atau tanggapan 9 Menuliskan kesimpulan 10 Mengerjakan tugas yang diberikan Jumlah skor yang diperoleh Skor maksimal Presentase (%) Kategori
4
2
4 3 4 4 4 3 4 4 4 38 40 95% Sangat baik
Berdasarkan data observasi aktivitas siswa siklus II, hasilnya secara umum aspek yang diamati menunjukkan aktivitas siswa untuk tindakan siklus II
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X persentasinya sudah mencapai mencapai 95%. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori sangat baik. Data hasil observasi terlihat bahwa hasil observasi aktivitas guru pada kegiatan belajar mengajar berlangsung dan beberapa aspek sudah sangat baik namun ada beberapa aspek yang masih berada dalam kategori baik. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa pertemuan pertama siklus II, skor yang diperoleh sebesar 42 dari skor maksimal 44, sehingga presentase skor yang diperoleh mencapai 95%. Tabel 4. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam KBM Siklus II
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Indikator yang diamati Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam memanfaatkan media alam sekitar sebagai sumber belajar. Menyampaikan informasi materi Hubungan Khas Antar makhluk Hidup (Simbiosis) Memotivasi siswa Menyampaikan indikator Menyampaikan materi Hubungan Khas Antar makhluk Hidup (Simbiosis) Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam mengkaji dan memahami manfaat media alam sekitar Meminta siswa mempersentasikan jawaban Meminta siswa lain memberikan pertanyaan atau tanggapannya Membimbing siswa menyimpulkan materi dalam memanfaatkan media alam sekitar Memberikan evaluasi Jumlah skor yang diperoleh Skor maksimal Presentase (%) Kategori
Skor
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 42 44 95% Sangat baik
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir tindakan pembelajaran melalui tes dengan bentuk essay, diperoleh hasil ketuntasan siswa secara individu 17 orang, sedangkan yang tidak tuntas individu 3 orang. Jika dipresentasikan daya serap klasikal 80,60%, dan tuntas klasikal 80,%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah maksimal, karena sebagian besar siswa sudah tuntas individu dan mempengaruhi ketuntasan secara klasikal dengan standar ketuntasan klasikal yaitu 80%, sehingga penelitian ini cukup sampai di siklus II. Tabel hasil evaluasi Pembahasan Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam pendahuluan adalah mencapaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan mengaitkan kembali tentang pengetahuan prasyarat. Penyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa bertujuan agar siswa mengetahui arah kegiatan pembelajaran sehingga memungkinkan tercapainya hasil belajar yang optimal. Pemberian motivasi kepada siswa dapat menarik perhatian mereka pada materi pembelajaran, sekaligus menjadikan siswa lebih bergairah dan lebih siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, pada siklus I, yang telah diuraikan di atas, menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Penerapan Memanfaatkan media alam sekitar untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa Inpres 1 Malino. Pada siklus I diperoleh presentase daya serap klasikal 44,9% pada presentase ketuntasan belajar diperoleh 33,3% masih berada pada kategori sangat kurang, sehingga peneliti melanjutkan pada siklus II, mengalami peningkatan diperoleh presentase daya serap klasikal mencapai 80,60% pada presentase
ketuntasan
klasikal mencapai 80% hasilnya pada kategori sangat baik. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I saat kegiatan belajar mengajar belangsung, diperoleh pesentase 45% sedangkan hasil observasi aktivitas guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh presentase hanya mencapai 45,4%, menyebabkan penelitian tindakan pada siklus I belum mencapai standar ketuntasan. Siswa yang belum tuntas disebabkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan, pada siklus I ini belum terjadi aktivitas kerjasama dalam kelompok. Selain disebabkan oleh aktivitas siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Beberapa hal mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu: faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang terdiri dari faktor biologis dan faktor fisiologis. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri yang terdiri dari faktor lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan faktor waktu. Melihat hasil siklus I, yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu, dilakukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Siklus II guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperbaiki kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap menerima pelajaran, semakin memperhatikan informasi yang disampaikan, sehingga intensitas menjawab pertanyaan guru sudah lebih aktif dalam diskusi. Hal ini dapat tejadi siswa telah terbiasa dengan Memanfaatkan media alam sekitaryang sengaja di rancang sedemikian rupa oleh peneliti. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Hasil Belajar Siswa tentang Mahluk Hidup dan Lingkungannya dengan Memanfaatkan media Alam Sekitar sebagai Media pada Pelajaran IPA Kelas IV IPA Kelas IV SD Inpres 1 Malino. Pada siklus I diperoleh presentase daya serap klasikal 44,9% pada presentase ketuntasan belajar diperoleh 33,3% masih berada pada kategori sangat kurang, sehingga peneliti melanjutkan pada siklus II, mengalami peningkatan diperoleh presentase daya serap klasikal mencapai 80,60% pada presentase ketuntasan klasikal mencapai 80% hasilnya pada kategori sangat baik.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Saran 1. Pemanfaatan media Alam sekitar bukan hanya digunakan pada pelajaran IPA, Namun pada Pelajaran lainnya 2. Perlunya penggunaan media pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga dapat merangsang daya fikir dan meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA Depdikbud, (1999 ) Tujuan Pendidikan Nasinal Depdiknas (2003): Kriteria Taraf Keberhasilan. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. (2004). Penilaian. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional.