ISSN 0854-3194 De,ember 2004, Jilid 11, Nomor 2
JURNAL ILMU·ILMU PERAIRAN DAN PERI KANAN INDONESIA INDONESIAN JOURNAL OF AQUATIC SCIENCES AND FISHERIES
Olterbitkan oleh : Oepartemen ManaJemen Sumberdaya Per.iran Fakultas Perikanan dan I1mu Kelautan
Inslitul Perta"lan Bogor H I 73 146
HUBUNGAN PERUBAHAN JENIS KELAMIN DAN UKURAN TUBUH lKAN BELUT SA WAH (Monoplerus a/bus) (Sexual Change and Body Size Relationship in Eel (Monopterus albus»
Etty Rianil dan Yunizar Ernawati 1 ARSTRAK Bclu! {Monoplerus albus) bersifat hennaprodil prOiogini, yang mengalami perubahan jeois kclamin dar; bctina mcnjadi jantan. Tujuan pcnelilian in; adalah umuk mengelahu; hubungan pcrubahanjenis kelamin
dengan ukuran lubuh ikan belu!. Pendition be. langsung di Dcsa Kahuripan, Kccamalan Tawang, Tasi kmalaya. Jaws Bara! dar; Jun; sampai Juli 2002. Pengambilan conloh dilakukan se.:arll seal: scbanyak 1\ kati, liga hari sckali pada pukul 20.00 - M.OO WIB. di liga slaSiun. Dan basil pc:nangkapan didapat 162 el:or belu!. di stasiun I 67 eko •. stasiun II 65 tko. dan stasiun III 30 t ko •. Hasillangkapan paling b!Ulyak bernkuran 22.8 _ 26.7 em. Hasil tangkapan stasiun [dan 11 ",Ialifsama iltdangkan pada stasiun III berbeda. HllSi) pcnelitian mempcrJihalkan bahwa panjang belut yang berukuran ku,.,.,.,g dan atau sama dengan 29 em berj cnis kclamin bc:1.ina namUn yang lebih dari 29 em bajenis kdamin jantan. Belut yang matang gonad pada stasiWl I beru. ku,.,.,., 24.'1 _ 28.8 em. pada stasiun 11. 1'1.0· 23.1 em dan 23.2·27.3 em. Scdangi
belu~
hermaprodit protogini.jenis kclamin. ukuran. IKG. fekunditas.
ABSTRACf The research was aimed to study body size and :;exual changes relationship in a protoginy Mrmaphro-dite species the eel. monopteroa olboa. This research wen: conducted in Kahuripan .illage. district of Tawang. Tasilunalaya. West la_a during June \Q July 2002 . Samplins were done aith= slation~ for eleven time, with 3 days ime ..... ,,1 betw""n 20.00 pm until 04.00 am . The number of eel collected were consisting of 162. ie 67; 6~ and 30 from the first. second ond third station n:specti_cly. The length of the eel were ranged between 22.8·26.7 e m. T he results showed that Ihe ""I less ihan or equal 10 29 em in kngth were female, more than 29 em were male. The mature ""I were found in Ihe first and second stations with body size of 24.'1 - 28.8 em. 19.0 ·23.1 em. respect ively. [KG values were varied between O.oJ24· 0.0873. fecundity bel. ween 35 • 250 egg. and egg diameter between 0026S - 1.2624 mm. Based on egg diameter. eel is considered as panial spawner. Key words: ""I. protoginy hermaphrodite, sexuality> body s ize, JKG and fecundity.
Ikan belut (Monop/erus albus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang re lati f mudah dilemui di lahan pesawahan, rasanya gurih, dan kandungan proteinnya tinggi. Bahkan saat ini, ikan belut sudah termasuk pada komodili yang bemilai ekonomis penting sehingga cukup ~tcnsial untuk dibudidayakan (Djajadiredja, Hatimah dan Arifin, 1997). Belut mudah dile mui di lahan persawahan sehingga komoditi ini dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah ncgara kita.
Ikan merupakan hewan vertebrata, namun diantara hewan vertebrata, ikan merupakan hewan vertebrata yang khas untuk hidup di daJam air dan merupakan vertebrata yang tingkatannya paling rendah dan didalam melakukan reproduksinya terdapat beberapa tipe reproduksi yakni ada yang berumah dua dan adapula yang berumah salU (hennaprodit), begitupun halnya dengan cara melindungi keturunan dan cara melakukan pembuahan telurnya ada berbagai tipe. Belut bersifat hermaprodit protogini, artinya ikan ini akan mengalami perubahan jenis kelamin daTi belina pada awalnya, kemudian bernbah menjadi jantan pada usia lua.
Depon.""," Man'''''"",n Sumba-daya Pe .. i.. n. FuulW Pe'i_ bn.n <WI II"... Kel.utan. InSlitut Peruni.. Bo,o.
Sampai saat ini komoditi belut dipero leh dengan memanfaatkan belut yang tersedia di a-
PENDAHULUAN
'39
'" lam, padahal belli! cukup potcnsial untuk dibu didayakan. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkall berkurangnya popu lasi bellll di al am. Until!:: ito per lll dilakukan peneElian tentang berbagai aspek biologi ibn belli!' Salah salU aspek biologi yang cukup rnellarik untu k dile!;!;
adalah
asp~k
reproduksmya. Pada
h~~mpat3n
in; dilakukan peneHtian unfuk mcnear; hubungan amara jWrubahan jell;s ~elamin dengan IIlllran lubuh ikan bellll serra TKG belu!. Hasil pc-
nelitian in; diharaplUl1! dapa! menjadi ma.~ukan untllk budida,'a ikan belli! di masa yang akan damng. Pene1itiall in; bcrtujlmn untuk mengelaillli perubahan jellis kelamin. Tin gkat KernatMgan Gonad (TKG), Indeks Kematangan Go-
nad (IKG). fekunditas dan diarm:be'r fe lur ikan belul yan g terdapat di Desa Kahuripan. Kecamalan Tawltng. Kabupatcn Tasi kmalaYl4 J3wa Baral.
METODE 1'l<:NELlTIAN Peneliti~n
ini diiakunakull di lahan persawahPn di Oesa Kahuripan, Kccamalan Tawang. Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Bara! da ri bulan JUIl; sampai bulan Juli 2002. Pengambilan contuh dilakukan tiga hari sekali sdama satu bu lan dengan selang pengamatan setiap riga hari sekali. Bahan yane digunak8n dalalll pene litia n ini adalah formalin 4 'Yo, ;ndikatur Phenolpthalein ( PP), Bromcrewl Grerm dan Methyl Red (BCG+MR), He! untuk li lrasi, dan larutan Ase(okarmin. Alai yang digunabn adalah alaI perlenekapan pcmmgkapan benlpa lampu pelro· mak. alat beda h, timbangan , termnmeter, kertas lakmus, gclas ukur, p~ngga r is dan mi krosknp serta al ~1 dan bahan untuk keper1uan hislnlogi gonad. Belnl- be lul yang d igunakan pada penehtian ini diwngkap dari lahan persawahan dengan e~ra ngobor dan ngurek (dilangkap dcngan langan. tida!.;, d~n!!:an aim tangkap khusus) pada malam har; (pukul 20.00 sampa; pukul 04.00 WIB) di tiga stasiun yaitu S13siun r merupakan areal per;awahan, stasiun 1I areal persawahan yang ada pemukiman, dan stasiun III areal persawahan yang terdllpat pabrik penggi1ingan padi. Pengukuran parameler fisika dan kirnia di seliap Slasiun pengamalan, mcliputi parameter
suhu. dcrajat keasaman (pH), 1Ilkalinitas, IckJlur lanah dan kandungan bahan organik. Contoh helm yang ditangkap adal ah semua. ukuran rang dapat lert~ngkap. Masing-masing b\:lul yang tcrtangkap diukur panjllng dan be ratnya dan ditentukan jcnis kelam innya seeara morfnlngi, serta diclitat ukuran panjang dan wama ku lil di bagian punggung dan pelUt, ukuran kepala dan lIkuran serta henluk ekomya. P","entuan jenis kelamin juga dilakukan bcrdasa rkull preparat histo!ogiuya. Contoh belli! dibedah dan d iwnbil gonadnya. Gonad terscbUI dimll.~ukkan ke d~ lam [arutan formalin 4%. seda ngknn gonad yang akan dibuat preparat histolo!!:i direndam dalam larutan !louin. Sebctum diawetkan gonad-gonad in i lerlebi h dahulu diukur bcrat nya dan secara v;sua l dilenlllkan jenis kelamin dan tingkllt kcmatangan gonadnya. I'ada pcnctiliaro ini di lak ukan pengh ilung· all fekunditas pada beillt bcti na yang ada pada stadia tingkal kematangan gonad (TKG) III dlln IV dengan menggunakan metoda penghilungao langsung, kar~rlO (dur belul relatifbesar dan jumlahnya scdik it. Pada setla p gonad yang dihitu ng fdunditasnY!1 juga dilakukan peJlgll kuran diameter tclur dati 50 bUlir contoh te lu r yang diam bil socara acak dari baginn Illllerior, lengah dan bagian posterior dcngan menggunakan mik_ roskop yang dilengkapi dengan mikrom~ler yang tclah d icera. Tekstllr tanah dianaJisis dcngan lI1cngguliaka n metode pipet (Sudjlldi el ai., 197 1). Kandungan bah"'n organik diukur herda. sarkan jumlah bahan organik yang mudah teroksidas i d~ngil11 metode wulkly and hlade (Dj ajakirana, 1991). JKG (Indeks Kematangan Gonad) dihitung hcrda~urkan perbaJldingan bera! gonad (Ilg) dan beral lubuh ikan belm (111) dengan menggunakan rumus{EfTendie, 1997).
HASIL UAN PEMRAlIASAN Desa Ka huri pan. Keeamatarl T~wang, Kahupalen Tasikmalaya mtmiliki lUllS wi layah 270 035 ha d~ngan perineian tanah darat scluas 147 235 ha dan areal persawnhan \ 22.8 ha. De· sa ini d ial iri dua saluran air yaitu sa luran air lIadodon dan Cibanjaran yang dimanfaalkan sebagai irigas i untuk pcngairan sawah.
Ju nllah IkaD Belut yang Tt!rtllJlgkap I3erdasarkan hasi l mngkapan didapal 162 ekor belut, ya kni di st3.'liun I sebanyak 67 ekor, sta:;iull 11 65 ekor dan stasiun 111 30 ekor. Se-
'" baran panjallg ikan bchll diketompo kkan m..:njadi dclapan kelompok ukuran. Ha<;il tangkapan yang paling banyak b~i k o.1i stasiun I. stasiun II maupun stasiun III adalah pada kclompok ukuran 22.8 - 26.1 em (Tabel I). Tabel l. JumLah lkan Belul yant lama f'ea~l itiaa ( ~kor).
Terfaa~~p
T,.bcl2. J.m lail, JUi5 Kelamin dan TKG lkan &Iul pad .. Selug Kelas Pnjang Ttr_ tent. di StltS;un I.
'"
Se-
rada Tabel I [crliha[ bahwa hasil tangkapan pada slasiun I dan stas iu n II re latif sarna, sccb ngbn pada stasiun III has il tllngkapannya berbeda baik dalarn hal jurnlllh belul yang terlangkap maupun dari ukuran be lul yang tertangkap. yakni jumlahnya jauh lebih sedikit dlln tidak di tcmukannya belli! beruk ll nm 30.8 - 46.7 em. Hal ini di duga kare na di stasiun III terdapat pabrik penggili"gan padi yang di dalam m~n j alllnkan aklifiws l\ya menimbu lkan kcbis ingan dan getaran yang cukup kcncang. selain iru di lokasi ini se ringkali dila kukan pernbakamn lerhadap sekam, ak ibatnya, di lokRsi lersebul pada saal terjad L pellllJ!lk~mn sekam tcmpcratllmya akan mcningkac eukup tajam dan kelernbaban tanab juga akan berkurang drastis, seb ingga habim! beilit di lokasi in i te rganggu. Setain bal itu faktor lai n yang diduga mempengarubi lebib scd ikitnya belul di lokasi ini adalah lebih rcndallnya kandunglln li~f y~"g terdllPut lffidu s(lI~iun III, ya kn i di stasiun I dan [I kandungan liatnya berturul-lurut 38.76 dan 36.68% sedangbn di slas iun 1Il 29.4%. Oi sla~iun 1 dan II kond isinya hampir sarna yaitu Iahan pesawahan tanpa ad a kegiatan lainnya yang dapat mcng.g!lnggu kehidllpan bc lut d i kcdua lokas i ini scrta mempunyai kandungan liat yang lehih {inggi, sehingga belut yang di pcroleh lebib banyak. Pcrubaban Jcnis Kelamin d an Tingkat Kematangan Gonad Tingkat Kcmatangan Gonad (TKG) ibn bclm yang dipero leh pada penelilian ini dapal dil ihat pada Tabel2, 3 dan 4.
Pada Tabel 2 tertihal bahwa belut yang mempunyai panjang tubuh 16.9 - 20.8 em mempunyai TKG II dan 111, dan pada kclompok ukumn tersebul sudah ada ikan belut yang meng_ alami masa transisi alau pcrubahn kelamin. TKO IV hanya dih:rnukan pada selang kclas 24.9,28.8 em. Pada Tabcl2 dapat dilibat bab wa bclut yang beTjenis kelamin beti"a me rnpunyai ukuran kurang dari 29 em dan perubahlln menjadi jantan pada ukuran lcbih dari 29 em, sedangkan pada selang kellls 32.9 - 36.8 em dan 40.9 - 44 .8 em hanya d itemululII bclut yang berje rris ke lamin janlan, schingga dapal dikalakan bahwa mu lai ukuran 32.9 em helut Slldab berubah kelamin menjadijuntun. Tabel J .
Juml~lo,
Jenis K.. lamin dan TKG IlIan (klut pada Selang Ke las f'unjane: Ttr_ Icnlu di Stulun II
.
&Iang I Belina Krias I'lter TKG TKG TKG T KG Jan!an
f'~~~)ng 14.8
18.9
19.0 - 23.1 23.2- 27.3 27.4 3U 31.6 35.7 35.8 39.9 40.0 44.1
, , ,, 2 -
.
II
III
IV
.
·
-
2
4
2 2
, ,, ,, , ·
9
.
·
· ·
· ·
." · · ·
, ·
· ·
-
. .
4
",,
Pada stasiun 11 (Tabe l 3) didapatkan hasil bahwa belut yang bcruk uran kurang dari atau sarna dengan 29 em berjcn i, kelamin bNina, sedangkan yang b<,rukuran Icbili dan 29 em slldab menga lami pcrubahan jen is kelamin mcnjadi j antan dan pada sclatlg kelas 27.4 - 31.5 em , sa-
'" III ckor belu! mengalami masa transisi BUill intersex, Pad. Tabe! 3 terlihat bahwa palla selang
kcl as 14.8· 18.9 em baru ditemukan belul yang memiliki TKO I, dan selang be rikulnya ttlah ada TKO II. 111 dan [V. namun pada selang 27.4 _ 3 1.5 em tidak ditcmukan TKO IV. Hal ini di-
duga karena pOOa saat tenangkap, be lu! lelah mclakukan pemijahan. Pada selang 31.6 - 35.7 em dan 35.8 - 39.9 cm masih ditemukan belu! yang tlerjenis kelamin betina. Hal ini menunjukkan bahwa di slasiun II, pada se lang kelas tcrsebut bellil bc lurn tuB, dcngan kala la in ikan belu! yang ada di Slasiun ini Icbih "bongsor" yakni pada umur yang sarna memiliki ukuran tubuh yang [cbi ll besar, sehingga bdum mengalami perubahan jenis kelamin. Ha l yang mendukung bahwa bel u! di lokasi ini "bongsor" ler-
lihat dari TKO-nya yang masih berOOa pada stadia TKG II da n III. T.~14.
Jumll h, Jenis Kellmin din TKG Ikln Belul pad. Mlang Kflas Panj_nr TfTIfnlu di Sluiun III.
Kflas
I
II
III
IV
Hasi1 yang dipero1e h pada slasiun III (Tabel 4) ada lah bc lut yang berukuran re1alif lebi h keei l diband ing belut yang tcnangkap di stasiun I dan [I. Pada stasiu n ini in i be lut yang berjenis kela min betina dilenlukan pada ukura n kurang dad 29 em. Di stasiun ini tidak d ilemukan belut yang mengalami lransisi alau perubahan kelamin, da n helut yang berjenis kelamin janlan hanya ditemukan satu ekor yaitu pada selang kelas panjang 29.1 - 31.0 em. Pada ketiga stasiun penelitian terlihat bahwa ikan bel ut yang ada di Desa Kahuripan mulai dewasa ke lamin kurang lebih pada ukuran panjang 16.9 em. Ikan-ikan belut ini mengalam i perubahan jcnis kelamin pada panjang tubuh yang bervariasi ya kni pada ukuran panjang 20.8 em sudah ada yan g mengalam; intersex, dan pada ukuran 27.4 - 35.8 em mengalami per-
ubahan jenis kelamin menjadi jantan. Hasil pcnelitian ini tidak sarna dengan pcn dapat Sarwono ( 1999) yang mengatakan bahwa belut yang berukuflUl 10 - 29 em pasli me miliki jenis kelamin belina sedangkanpada ukuran yang lehih dad 30 em he lut berubah menjad ; jantan. Oengan melihat data terstbut terl ihat bahwa perubahan jenis kelamin ikan belut berdasarkan ukuran tubuh (panjang) l idak mutlak pada satu angka, namun eenderung lebi h ditentukan oleh umur belut. Hal ini disebabkan ukuran he lut pada umur tenentu bisa bervariasi tergantung pada faktor genetik, faktor makanan, dan faklor lingk ungan yang ditempatinya. Perubahan jenis kelamin pada helut in i terjadi kll1ena hel ul bersi fat hennaphrodil prologini, yang akan menplami perubahan pis kelamin dari hetina ke janlan. Hal in i terjadi karena pada gonad ikan helut Icrdapat baik ovari maupun testis. Selama hidupnya. ikan belut akan mengalam i pcrubaha n-perubahan, yakni pada masajuvenil bersifat indifercns iasi. se lanjutnya ovarinya akan berkemban g sehingga he lut akan berjenis kelamin bet ina. Setelah memasuki jenis kelamin betina. belut akon beralih pada masa peralillDn (intersex), yang ditandai dengan mcngeci tnya ovari dan berkembangnya testis . Setelah itu he lm akan berubah menjadi jantan yang fungsional. Sceara m(M"fologi helut yang heljcnis kelamin belina punggungnya bcrwa ma coklat kehitaman, perutnya putih keku ningan, kepalanya keei l, dan e komya panjang dengem ujung yang laneip. Sedangkan yang berjenis kdami n janIan punggungnya eoklat kchijauan , pcrutnya kuning keeoklalan, kepalanya hesar, dan ekornya agak pendek dengan bagian ujung yang tumpul. Adapun pc nampilan gonad sC(:ara. histologi pada berbagai selang ke las ukuran panjang dapat dil ihac pada Gambar I. Ipdrb KemalllllKIlD Gonad Inde ks Kernatangan Gonad ( IKG) adalah nilai dalam perstn sebagai huil perband ingan berat gonad dengan herat tubuh ibn. lndeks Kematangan Gonad (IKG) pada ikan oclut dapat dilihat pada Tahel S. Dari has il pengamatan pada stasiun I, kematangan gonad terjad i pada se lang kelas 24.9 - 28.8 em. misalnya pada ukura n 25.2 em tKG-nya mcneapai 0.6095. Hal ini menunj uk kan bahwa pada selang tersebut bc lut s udah s iap untuk mcmijah, karena gonad
RiQny. t. d
r. erntrwaU. Hubungon P~rulxl""n Jenis Ke/omin dan UkurQII Tubuh Ik
yang dimilikinya mcmpunyai ukuran yang besar. Pada stasiun II, bclut betina yang matang gonad terdapat pada selang kelas 19 - 23.1 em dan 23.2 - 27.3 em. Pada stasiun Ill, tidak ditemukan gonad yang sudah matang.
'"
Tallel S. Jumlah IlIan Belul pada Sellap Slasiun Berdasarllan IKG-nra.
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa j umlah ikan yang paling banyak didapat, baik pada stasiun I, II, maupun III adalah belut yang IKG-nya berada pada selang kelas 0.0124 _ 0.0873 . Hal ini menunjukkan bahw a belut pada ketiga stasiun memiliki berat gonad rendah, karena belut-belut ini gonadnya kcbanyakan berada pada TKG I dan II. Nilai IKG terbesar terdapat pada belut yang ada di stasiun I, karena belut tersebut sudah siap untuk me mij ah. Fekunditas dan Diameter Tdur
Gambar 1.
Gonad Ikan Belu! Sawah (Monopl€IUS a/bus) psds Berbaes! Selane Ketu Pa njang Tubuh. a. selang k~las 14.8 - 18.7 em, perbesaran 20~10; b. selang kelas IS.S-22.7 em, pcrbessran 10 x 10; c. selang kelas 22.S - 26.7 em, perbesaran 20x10; d. selang kelas 26.8-30.7 em, p"bfSaran 20xlO; e. selang kelas 30.8 - 34.7 em, perbesarsn 20 x 10; f. selang ktlas 34.S 38.7 em, perbesanln 20l10; g. selang kdas 3S.S _ 42.7 em, perbesarsn 20 x 10; h. selang kelas 42.S - 46.7 em, perbesaran 20 x 10. S .. sperm.; T .. Ielur.
Hasil peneHtian ini memperlihatkan bahwa fekunditas bclut yang diamati cukup rendah yakni 30 - 250 butir, dengan rata-rata 90 butir. Rendahnya fekunditas bclut disebabkan belut mempunyai kebiasaan menjaga telurnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumantadinata (1981) yang mengatakan bahwa ikan-ikan yang mempunyai kcbiasaan menjaga telurnya biasanya mempunyai.fckundilas yang rendah. Menurut SaTwono (1999) lelur belut yang sudah dibuahi akan dimasukkan ke dalam mui ll t belut jantan untuk kem udian disemburkan dan diamankan dalam [ubang persembunyiannya serta baru akan ditinggalkan setelah belut berumur 15 hari (setelah telur menetas). Adapun sebaran diameter telur ikan be!ut yang diteliti dapat di!ihat pada Tabe16. Pada Tabel 6 terlihat bahwa pada stadia tertentu terdapat beberapa ukuran diameter teIUT. Hal ini memperlihat kan bahwa perkembangan sel telur didalam gonad belut relatif tidak sama sehingga sel telur tersebut tidak dikeluarkan seeara bersama-sama. Hal ini dapat diUhat dari ukuran telu Tyang relatif tidak scragam, yaitu pada stasiun I, terdapat gonad yang sudah siap memijah. cukup banyak dibanding stasiun II. Sedangkan pada stasiun III tidak ditemukan
gonad yang mempl.lnYlli TKG IV. Bahkan pada stadia gonad yang sudah si ap memijah selcalipun (TKG IV) mempcrlih alka n bahwa sebarnn diamekr telurnyalebih dad satu punca.k. T.bcI6. Scb.lr.n l>iamfltr Tclur ,ad. Stli.p Sr.sin.
KESIMPULAN DAN SARAN Perubahanjenis kel amin I>o:lul dari betinll ke jantan terjadi pa da ukuran ~kitar 29 em. Perubahan kehuni n bel ut ditentubn uleh 1.1 mumy.. Bclullermasuk itan yang mcme li hara anaknya, sehingga fekunditasnya cukup Tl'ndah yll:ni 35 :wnpai 250 bUli f lelUl. lkarl belul memijah scbagian-st bagian (porsilll sjX1Wner). Jika akan rnelakulcan pembenihan ikan belul, maka hcndaknya be lut yang dipdihara lid~k berukuran sarna. namun barus ada d~ kclompok ukuran, Yllmi be lul dengan kelumpok ukuran kurang d!lri 29 em dan ukuran yang 10b ih dari 29 em.
UCAPAN TERTMAKASlH rada kesempal~n ini kami mc:nihaturkan !erimaka!Sih kepada saudari Elis yang lel~h mengumpulkan data pada pcnclililln ini.
PUSTAKA Tipe pemijahan ibn. d~pat dilihat dar i ~eharan dinmeter le lum)"11. baik dari hasil pcngukurdn diaOl etemya atuupl.Ill dari gam b~!.rcn hisrologin)"a. Dilihat daTi sdmnm di~metc r teluT dan dar i lIambaran histoluginya. kita dapat mentnlukan apakah sl.latuj~nili ikan memij.h Ioial (tOlal Slx,,..,..,r) alau m~mijah sebagian (parsial .tfJOl'"·ner). Pada ikan yang mtmij ah lutal, diame ter 1t,lut yang terd.pat di dalam gonadnya retat ir seragam. begitu pula dengan penaHlp i!.n te lur pada prepanlt hisluloginYll: sedangbn pada ib.n yang memijah Sl'bagian d ilcmulwlI babaglli ukurnn diameter Idur. Dad hu il pengl.lkurall d iamtler tcll.lr dan dari hasi l pengamatan lerhadap Pf"Eparat hblologi gonad bell.lt pada penelilian ini, didapatkan hasH bahwa punc.ak ~ baran diameter telurnya lehih dari salu dan telur dalam ovariumny' mem iliki ukuran >ang berbeda, dan dari gambaran yanG le rlillat pada prtpanl! histulnginya t~rlihat bahwa ukuran lelur. nya tidak seragam. [)cllgan melihat hal tcrsebul, maka d~pM dikal!ikan bahwa !lola pcmijahan belu! IId~lah parsial spa",""r.
Asma .. i. S. 1983. Pt"'tlihorROh ikon dl tl'" ktumb • . PT GrameJ,a. Jakarta. 82 hal.
Djajadircdja. R. S. H";n1.h dan Z. Adfin. 1997 lIuk. pedo.,on pe"~nataa Illmboor porikl nu dl.ol. Jeoil-jed;' ibn ckono."lb putinll.. DircklOTIII lendtal f'l:,jk ..'WI. Deportcmtn P<7!OJ.i"n. JakalU. 96 hat F.ffendi .. M . I. 1997. Bk>"Ki pcrikalln. YI)"I$IIIl
~lIIkA
Nu..atama.. Bogor
lIickliDj.
c.r
1962. Fl •• <" ttl' .....
"-1Ober ...d
Faber
l..imilcd. London. 317hal. ~ono.
B. lm_ O.dklaYI bcilll lb • • idOL h ""rb" Bhman. Jabno.
S:rtlba. G aM D. Hobi!. 1962 }·ru ..... ' tr fl p u .f , lit ...,r-d. The P'" ~braf)' Ltd. New YO
onolila .. nak. 0",0. .. ka . b" n_ , .n.k. Lembap
f ....,titian Tanah 8ogu<. t66 hal Suhartljo. H. M. Soepart.ini. dan tl. Kumia.. 19')4. Bak .. orlanik , ....... ?usa.! f'l:nclilian Tonah ...... Akrok1imOI. Badan Pe".til;' .. dm PCf\iI='IIlJaiIgM f'cru"WI. Dt ... ,tcmen P(rtanian
Sumontadinal" K. t981. Pt"icmbu~bi. kn ika n-i k.u polihar.... di Indue.i • . Fakuh ... P