JURNAL ILMU PENDIDIKAN INDONESIA
ISSN: 2338-3402
Volume: 4 Nomor: 1 1 Februari 2016
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU IPA DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA SMP/MTS DI JAYAPURA Agung Widinugroho 1) dan James Modouw2) Staf LPMP Provinsi Papua1) dan Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI2) Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Untuk mengetahui hubungan antara pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru IPA SMP/MTs di Kota Jayapura, (2). Untuk mengetahui hubungan antara pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru terhadap Prestasi Belajar IPA SMP/MTs di Kota Jayapura, (3). Untuk mengetahui interaksi antara pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru terhadap peningkatan Kinerja Guru IPA SMP/MTs dan Prestasi Belajar IPA SMP/MTs di Kota Jayapura, (4). Untuk mengetahui efektifitas pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru bagi para guru IPA dalam meningkatkan kinerjanya, (5). Untuk mengetahui efektifitas pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru bagi para guru IPA dalam meningkatkan Prestasi Belajar IPA di sekolahnya, (6). Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja antara Guru penerima Tunjangan Sertifikasi Guru dengan Guru yang belum sertifikasi , (7). Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan Prestasi Belajar IPA antara Guru penerima Tunjangan Sertifikasi Guru dengan Guru yang belum Sertifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hubungan antara tunjangan sertifikasi guru dengan kinerja guru IPA SMP/MTs di kota Jayapura menunjukkan hubungan cukup kuat (r = 0,459), dengan prestasi belajar IPA siswa hubungan cukup kuat (r = 0,458), terdapat interaksi cukup kuat antara pemberian tunjangan sertifikasi guru dengan peningkatan kinerja guru IPA SMP/MTs dan prestasi belajar IPA SMP/MTs di kota Jayapura, efektifitas pemberian tunjangan sertifikasi guru terhadap kinerja guru IPA SMP/MTs di Kota Jayapura cukup efektif sementara, efektifitas pemberian tunjangan sertifikasi guru terhadap prestasi belajar 1PA siswa SMP/MTs cukup efektif, terdapat perbedaan kinerja antara guru IPA penerima tunjangan sertifikasi guru dengan guru IPA yang belum sertifikasi dan tidak terdapat perbedaan prestasi belajar IPA siswa antara guru IPA penerima tunjangan sertifikasi guru dengan guru IPA yang belum sertifikasi. Kata Kunci : Tunjangan Sertitikasi Guru, Kinerja Guru, Prestasi Belajar IPA Abstract. This study aims to: (1). To determine the relationship between the administration of the Benefit Teacher Certification Teacher Performance IPA SMP I MTs in Jayapura, (2). To determine the relationship between the administration of the Benefit Teacher Certification Achievement IPA SMP I MTs in Jayapura, (3). To determine the interaction between granting benefits to improving the Teacher Certification Teacher Performance IPA SMP I MTs and Learning Achievement IPA SMP I MTs in Jayapura, (4). To determine the effectiveness of Teacher Certification allowances for science teachers to improve their performance, (5). To determine the effectiveness of Teacher Certification allowances for science teachers to improve science learning achievement ill school, (6). To determine whether there is a difference in performance between the Master Teacher Certification Allowance recipients who have not been certified by the Master, (7). To determine whether there is a difference between the Teacher Achievement IPA Allowance recipients with Master Teacher Certification Certification. The results showed that: The relationship between teacher certification allowance with a science teacher performance SMP I MTs in Jayapura showed fairly strong correlation (r = 0.459), with the students' learning achievement IPA strong enough correlation (r = 0.458), there is a fairly strong interaction between administration teacher certification benefits with improved performance science teachers SMP I MTs and learning achievement IPA SMP I MTs in the city of Jayapura, the effectiveness of teacher certification allowances on teacher performance IPA SMP I MTs in Jayapura quite effective while the effectiveness of teacher certification allowances for science learning achievement of students SMP I MTs quite effective, there is a difference ill performance between a science teacher with a teacher certification annuitant science teacher who has not been certified and there is no difference between the students' learning achievement IPA beneficiaries science teacher certification with the science teacher who has not been certified. Keywords: Teacher Certification Benefits, Performance Teacher, Student Achievement
2 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 4, Nomor 1, Edisi Februari 2016, hlm. 1-15 profesional
PENDAHULUAN Guru memegang peranan strategis terutama dalam bangsa
membentuk karakter
melalui
kepribadian
pengembangan
dan
nilai-nilai
yang
yang
pendidikan
profesi.
prasyarat
guru
profesional. Guru profesional menjadi
dapat
yang bermutu .
oleh
Kompetensi,
menciptakan
Jamman
sekalipun
melalui
kualifikasi dan sertifikasi merupakan
diinginkan. Peran dan posisi guru tidak digantikan
diperoleh
penyelenggaraan
pendidikan
teknologi yang amat canggih. Begitu
Tunjangan Profesi Guru (TPG)
penting arti guru bagi kemajuan suatu
/Sertifikasi Guru merupakan salah satu
bangsa, sehingga menjadi selayaknya
bentuk peningkatan kesejahteraan guru
apabila
yang berupa tunjangan
negara
menaruh
perhatian
profesi yang
besar terhadap keberadaan guru agar
besarnya setara dengan 1 (satu) kali gaji
dapat
pokok bagi guru yang diangkat oleh
berkiprah
secara
profesional
pendidikan yang diselenggarakan oleh
sesuai harapan semua pihak. Undang-Undang Tahun
2003
Pendidikan
Nomor
Pemerintah
atau
Pemerintah Daerah
Sistem
pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi
menjelaskan
yang sama (pasal 16 ayat 2 Undang-
Tentang
Nasional
20
bahwa Guru profesional harus memiliki
undang
kualifikasi
Tunjarigan profesi dimaksudkan untuk
sesuai
minimum
dengan
dan
jenjang
sertifikasi
kewenangan
rtomor
peningkatan
14 Tahun 2005).
kualitas
guru
sebagai
mengajar, sehat jasmani dan rohani,
penghargaan atas profesionalitas untuk
serta
untuk
mewujudkan amanat Undang-Undang
pendidikan
Guru dan Dosen antara lain mengangkat
memiliki
kemampuan
mewujudkan
tujuan
nasional.
ini
Hal
diperkuat
oleh
martabat
guru,
meningkatkan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
kompetensi guru, memajukan profesi
Tentang Guru dan Dosen dan Peraturan
guru, meningkatkan mutu pembelajaran ,
Pemerintah Nomor
dan
19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan
kualifikasi
·
akademik,
Dengan
adanya
sertifikasi,
diharapkan kompetensi guru sebagai
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
agen
jasmani dan rohani,
sesuai
serta memiliki
pelayanan
pendidikan yang bermutu .
yang menjelaskan bahwa Guru wajib memiliki
meningkatkan
pembelajaran dengan
akan
standar
meningkat yang
telah
kemampuan untuk mewujudkan tujuan
ditetapkan. Dengan kompetensi guru
pendidikan nasional. Kompetensi yang
yang memenuhi standar minimal dan
harus dimiliki guru meliputi kompetensi
kesejahteraan yang memadai diharapkan
pedagogik,
kompetensi
kepribadian,
kinerja guru dalam mengelola proses
kompetensi
sosial,
kompetensi
pembelajaran dapat meningkat. Kualitas
dan
Agung Widinugroho dan James Modouw, Efektifitas Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Terhdap | Kinerja Guru IPA dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP / MTS di Jayapura
pembelajaran
yang
meningkat
peran untuk menentukan ketercapaian
diharapkan akan bermuara akhir pada
siswa dalam
terjadinya peningkatan prestasi hasil
sesuai dengan kurikulum .
belajar siswa
menguasai
kompetensi
Data menunjukkan, pada tahun
Data guru yang sudah disertifikasi
2011,
TIMMS (studi intemasional
di Propinsi Papua sampai tahun 2012
tentang
sebanyak 6.255 orang dari jumlah guru
melaporkan, untuk matematika skor
sebanyak 24.356 orang (25,68%). Untuk
Indonesia 386, tak jauh beda dengan
Kota
Suriah
Jayapura,
guru
yang
sudah
matematika
(380),
dan
Oman
IPA)
(366),
dan
sertifikasi sampai tahun 2012 sebanyak
Ghana (331). Sementara untuk IPA,
1.430 orang dari jumlah guru sebanyak
Indonesia (406) tak jauh beda dengan
2.143 orang
Botswana (404) dan Ghana (306).
(66,73%).
Guru mata
pelajaran IPA jenjang SMP/MTs di
Selanjutnya,
kota Jayapura yang telah bersertifikasi
penilaian siswa intemasional
yaitu sebanyak 49 orang dari 107 guru
matematika,
IPA
pun
SMP/MTs (45,79 %)
Propinsi dalam
(LPMP
Papua, 2014). Peran guru pembelajaran
adalah sebagai
perencana, pengelola, fasilitator evaluator.
Guru
sebagai
dan
seorang
studi
PISA
IPA,
(program untuk
dan membaca)
menunjukkan Indonesia selalu
berada pada urutan kelompok terendah di dunia. Pada 14 Maret 2013, Bank Dunia
meluncurkan
publikasi:
"Spending More or Spending Better :
evaluator tidak kalah pentingnya dengan
Improving
peran yang lain. Dilihat dari fungsinya
Indonesia" . Publikasi itu menunjukkan,
evaluasi bisa berfungsi sebagai formatif
para
dan sumatif. Evaluasi formatif berfungsi
sertifikasi
untuk melihat berbagai kelemahan guru
menunjukkan prestasi yang relatif sama
dalam mengajar . Artinya h asil dari
(worldbank, 2013). Hal ini menjadi
evaluasi ini
pertanyaan
digunakan
sebagai
guru
Education
yang
Financing
in
telah memperoleh
dan yang belum temyata
bagi
kita,
mengingat
bahan masukan untuk. memperbaiki
sertifikasi guru telah dilaksanakan sejak
kinerja
sumatif
tahun 2007 dan output yang diharapkan
untuk
dari guru yang telah sertifikasi adalah
menentukan keberhasilan siswa dalam
guru yang berkualitas dan profesional.
melakukan
Dengan
Guru yang berkualitas dan profesional
demikian peran guru sebagai seorang
pasti memiliki kinerja yang baik dan
evaluator, menunjukkan ke dalam dua
dalam kegiatan pembelajaran sehingga
hal,
akan
guru.
digunakan
yaitu
Evaluasi
sebagai
bahan
pembelajaran.
peran
untuk
melihat
keberhasilannya dalam mengajar dan
menghasilkan
lulusan
yang
berkualitas. Peningkatan kinerja yang diharapkan
dari
guru
yang
sudah
3
4 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 4, Nomor 1, Edisi Februari 2016, hlm. 1-15 bersertifikasi
yaitu
kerja, motivasi atau
perubahan
kerja,
peningkatan
pola Kinerja Guru IPA (Y1)
pembelajaran,
diri.
Tunjangan
ptofesi yang diberikan kepada guru yang lulus sertifikasi sangat berarti untuk meningkatkan kesejahteraan para guru.
Namun
adalah
yang
paling penting
bagaimana
guru
Guru Belum Sertifikasi (Xo)
Tunjangan Sertifikasi (X1)
terns Prestasi Belajar IPA (Y2)
merefleksikan dirinya bahwa tunjangan tersebut adalah untuk menjadikan guru lebih
profesional
bukan
untuk
dan
bergaya
kepentingan konsumtif
Gambar 1. Rancangan Penelitian (Narbuka c dan Achmadi A, 2001)
hidup hedonis.Dengan demikian bila kinerja guru sudah baik maka pendidikan
Keterangan :
yang bermutu dapat tercapai.
X1 =
Munculnya data di atas membuat penulis
bermaksud
perihal
untuk
keefektifan
meneliti pemberian
Variabel Bebas (Pemberian Tunjangan Sertifikasi) Y1 = Variabel Terikat (Kinerja Guru)
Y2
tunjangan sertifikasi guru bagi kinerja guru
IPA
SMP/MTs
yang
Variabel Terikat (Prestasi Belajar IPA)
telah
menerima sertifikasi di kota Jayapura dan prestasi belajar
=
Xo = Variabel Bebas (Guru belum Sertifikasi)
mata pelajaran IPA Populasi dan Sampel Penelitian
SMP/MTs di kota Jayapura.
Populasi penelitian ini adalah
METODE PENELITIAN
guru IPA SMP/MT's di kota Jayapura
Rancangan Penelitian
sebanyak 106 orang dari 36 Sekolah.
Penelitian
ini
menggunakan
Guru
IPA
yang
telah
menerima
metode korelasional dengan maksud
tunjangan sertifikasi gurui jumlahnya
untuk mengungkapkan korelasi antara
48 orang dan guru IPA yang belum
variabel
sertifikasi sebanyak 58 orang.
penelitian informasi
yang
dilibatkan
sehingga yang
dalam
mendapatkan
lengkap
mengenai
kaitan di antara variabel-variabel di
teliti.
Rancangan
Penelitian
tunjukkan pada gambar 1 :
yang di
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menentukan jumlah sampel dari populasi berdasarkan yang
penentuan jumlah sampel
dikembangkan
dari
Isaac
dan
Michael untuk tingkat kesalahan 5 % (Sugiyono, 2012:71). Berdasarkan data
Agung Widinugroho dan James Modouw, Efektifitas Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Terhdap | Kinerja Guru IPA dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP / MTS di Jayapura
5
Beberapa variabel yang terdapat
populasi guru IPA di Kota Jayapura yang sudah di sertifikasi 48 orang dan guru
dalam
instrumen
penelitian
berupa
IPA yang belum sertifikasi 58 orang
angket adalah angket pemberi tunjangan
sehingga jumlah total populasi guru IPA
sertifikasi
SMP/MT's di Kota Jayapura yaitu 106 orang.
Untuk
berdasarkan
sampel
tabel
penelitian
penentuan
ini,
jumlah
sampel yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5 % dengan populasi penelitian 106 orang (mendekati orang.
populasi 110) adalah
Sampel
sebanyak
84
84 orang
peneliti bulatkan jadi 80 orang sampel. Penelitian
ini
akan Membaridingkan
Kinerja dan Hasil Belajar IPA Siswa antara Guru IPA SMP/MT's yang telah menerima Tunjangan Sertifikasi Guru dengan Guru yang belum maka untuk sampel penelitian ini dari 80 orang dibagi sama rata yaitu 40 orang Guru IPA SMP/MT's
yang
Tunjangan Sertifikasi
telah
menerima
Guru
dan
40
orang Guru IPA SMP/MT's yang belum
Teknik
Pengumpulan dan Analisis
Data Teknik
Pengumpulan
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Kualitas Data meliputi : Uji validitas dan Realibilitas Instrumen
2. Pengumpulan
Data,
teknik sebagai berikut:
Dalam
penelitian
ini
untuk
penelitian berupa kuisioner angket dan Kuisioner
Penelitian
Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner, dimana yang diteliti adalah
sampel
yang
telah
ditentukan sebelumnya. b. Daftar kuesioner kemudian disebar bagian-bagian Setiap
yang
telah
item
dari
kuesioner tersebut yang merupakan
memperoleh data digunakan instrumen
dokumentasi.
dalam
Lapangan dan Penelitian Kepustakaan.
ditetapkan. Intrumen Penelitian
data
penelitian ini dikumpulkan dengan
ke
menerima Tunjangan Sertifikasi Guru.
dalam
data
angket
dan
dokumen digunakan untuk memperoleh
pertanyaan positif yang diberikan skor 1sampai 4. c. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan
pengolahan
data,
disajikan dan dianalis.
data mengenai tunjangan sertifikasi guru
Teknik Analisis Data yang dilakukan
dan kinerja guru sedangkan untuk data
dalam penelitian ini adalah:
prestasi belajar SMP/MTs mata pelajaran
1. Analisis rata-rata variabel
IPA berupa dokumen nilai IPA rapor
2. Analisis Jawaban Responden
siswa.
3. Analisis Sertifikasi
Efektifitas Guru
Tunjangan
terhadap
Kinerja
6 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 4, Nomor 1, Edisi Februari 2016, hlm. 1-15 Guru IPA dan Prestasi Belajar IPA
merupakan faktor yang dominan
Siswa SMP/MTs
peningkatan kinerja seorang guru. Ada faktor
4. Uji Hipotesis
lain
bagi
(79,9 %) yang juga
a. Menguji hipotesis dengan uji t
mempengaruhi kinerja seorang guru antara
b. Korelasi
Product
Moment,
lain kemampuan intelegensi, ketrampilan,
Korelasi
product
moment
kepribadian dan dedikasi yang dimiliki
dalam penelitian ini digunakan
oleh seorang guru IPA itu sendiri, sarana
sebagai
Korelasi
prasarana yang digunakan dalam proses
sederhana antara X dan Y1 ;
pembelajaran, tata kelola administrasi,
dan juga antara X dan Y2
kurikulum, dan kepemimpinan kepala
berikut
:
c. Uji Normalitas Data
sekolah, orang tua siswa, masyarakat
d. Persamaan Regresi Linier
sekitar sekolah dan siswa. Hasil analisis persamaan
e. Uji Linieritas, dan f.
Uji Beda (Uji Independent sample
antara Tunjangan Sertifikasi Guru (X)
t test)
dengan Kinerja Guru IPA SMP/MTs (Y1) adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan
Variabel
Guru IPA SMP/MTs (Y1) telah dilakukan, besarnya korelasi antara Tunjangan Sertifikasi Guru (X) dengan Kinerja Guru IPA SMP/MTs (Y1) adalah r = 0,459, ini berarti hubungan antara Sertifikasi
Guru
dengan
Kinerja Guru IPA SMP/MTs di kota Jayapura termasuk dalam kategori yang cukup kuat dan besarnya sumbangan Tunjangan
Sertifikasi
Guru
dengan
Kinerja Guru IPA SMP/MTs di kota Jayapura sebesar r square = 0,211 = 21,1 %. Hubungan Tunjangan Sertifikasi Guru dengan Kinerja Guru IPA SMP/MTs di Jayapura
menunjukkan Tunjangan
sebesar bahwa
Sertifikasi
21,1
%
pemberian Guru
berarti
Tunjangan
Sertifikasi
Guru
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja guru IPA SMP/MTs di
Berdasarkan hasil penelitian yang
Tunjangan
Y1 = 35,119 + 0,494X, dengan
nilai Sig.hitung = 0,003 < 0,05. Hal ini
Tunjangan
Sertifikasi Guru (X) Terhadap Kinerja
Kota
regresi
bukan
kota
Jayapura.
menunjukkan
Nilai
bahwa
jika
konstanta variabel
kompetensi Tunjangan Sertifikasi Guru diasumsikan tidak ada, maka nilai Kinerja Guru IPA Sertifikasi sebesar
35,119 .
Koefisien variabel Tunjangan Sertifikasi Guru sebesar 0,494 , yang memiliki arti setiap kenaikkan Tunjangan Sertifikasi Guru sebesar 1 maka akan menyebabkan kenaikan juga pada Kinerja Guru IPA Sertifikasi sebesar 0,494 . Atau dapat dikatakan terdapat hubungan yang positif antara Tunjangan Sertifikasi Guru dengan Kinerja Guru IPA SMP/MTs. Berdasarkan terlihat
bahwa
hal
tersebut,
pemberian
jelas
Tunjangan
Sertifikasi Guru memiliki hubungan yang
Agung Widinugroho dan James Modouw, Efektifitas Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Terhdap | Kinerja Guru IPA dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP / MTS di Jayapura
kenaikan
signifikan terhadap peningkatan Kinerja
menyebabkan
Guru IPA SMP/MTs di Kota Jayapura
prestasi belajar IPA Siswa sebesar 0,407. Berdasarkan
dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini
bahwa
hal
juga
7
tersebut,
pemberian
pada
jelas
menunjukan bahwa faktor kesejahteraan
terlihat
Tunjangan
seseorang memiliki pengaruh terhadap
Sertifikasi Guru memiliki hubungan yang
kinerja seseorang dalam meningkatkan
signifikan terhadap peningkatan Prestasi
kualitas dan hasil kerjanya.
Belajar IPA Siswa SMP/MTs di Kota Jayapura. Hal ini menunjukan bahwa
Hubungan
Variabel
Tunjangan
Sertifikasi Guru (X) Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa SMP/MTs (Y2). telah dilakukan, besarnya korelasi antara Tunjangan Sertifikasi Guru (X) dengan IPA Siswa SMP/MTs
(Y2) adalah r = 0,458, ini berarti hubungan antara Tunjangan Sertifikasi Guru dengan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP/MTs di kota Jayapura termasuk dalam kategori yang cukup kuat. regresi
antara Tunjangan Sertifikasi Guru (X) Prestasi
terhadap prestasi
yang baik akan berdampak bagi guru IPA dalam meningkatkan kualitas dan hasil kerjanya dalam hal ini keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar para siswa khususnya mata pelajaran IPA. Hubungan antara pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru terhadap Prestasi Belajar dari hasil penelitian termasuk kategori cukup kuat (Nilai r = 0,458). Sedangkan besarnya
Hasil analisis persamaan
dengan
memiliki hubungan
belajar IPA siswa. Kesejahteraan guru
Berdasarkan hasil penelitian yang
Prestasi Belajar
faktor kesejahteraan seorang guru IPA
Belajar
SMP/MTs (Y2) adalah
IPA
Siswa
Y2 = 43,766 +
sumbangan Tunjangan Sertifikasi Guru dengan Prestasi Belajar SMP/MTs
di
kota
IPA Siswa
Jayapura
yang
ditunjukkan dengan nilai r square = 0,210
0,407X, dengan nilai Sig.hitung = 0,003 <
= 21,0 %. Hubungan Tunjangan Sertifikasi
0,05. Hal ini berarti Tunjangan Sertifikasi
Guru dengan Prestasi Belajar IPA Siswa
Guru
SMP/MTs di Kota Jayapura sebesar 21,0
mempunyai
hubungan
yang
signifikan terhadap prestasi belajar IPA
%
siswa SMP/MTs di kota Jayapura.
Tunjangan
konstanta variabel
menunjukkan Tunjangan
diasumsikan
tidak
bahwa
Sertifikasi ada,
Prestasi Belajar IPA
Nilai
maka
Siswa
jika
menunjukkan
bahwa
Sertifikasi
pemberian
Guru
merupakan faktor yang dominan
bukan bagi
Guru
peningkatan prestasi belajar siswa. Ada
nilai
faktor
sebesar
lain
mempengaruhi
(79,0 %) yang prestasi
belajar
juga siswa
43,766. Koefisien variabel Tunjangan
antara lain seperti sarana prasarana yang
Sertifikasi Guru sebesar 0,407, memiliki
digunakan dalam proses pembelajaran,
arti bahwa setiap kenaikan
tunjangan
latar belakang keluarga/budaya siswa,
maka akan
perilaku siswa, kerajinan dan keterampilan
sertifikasi guru sebesar 1
8 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 4, Nomor 1, Edisi Februari 2016, hlm. 1-15 atau sikap tertentu yang dimiliki siswa,
menguasai materi pelajaran yang telah
orang tua, masyarakat sekitar sekolah,
diberikan oleh guru, tetapi hal tersebut
faktor guru dan kepemimpinan kepala
sudah tidak dapat diterima lagi karena
sekolah.
hasil rapor tidak hanya menunjukkan
Tunjangan Sertifikasi Guru memiliki
seberapa jauh siswa telah menguasai
IPA
materi pelajaran yang telah diberikan.
Siswa SMP/MTs di Kota Jayapura yang
Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh
sebesar 21,0 % disebabkan oleh banyak
perilaku siswa, kerajinan dan keterampilan
faktor lain yang mempengaruhi hasil
atau sikap tertentu yang dimiliki siswa
belajar
Belajar
tersebut, yang dapat diukur dengan standar
menunjukkan taraf kemampuan siswa
nilai tertentu oleh guru yang bersangkutan
dalam mengikuti program belajar dalam
agar mendekati nilai rata-rata.
hubungan dengan Prestasi Belajar
itu
sendiri.
Prestasi
waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Tes Prestasi Belajar
Interaksi
yang diukur adalah nilai rapor siswa.
Sertifikasi Guru (X) Terhadap Kinerja
Pembelajaran IPA di tingkat SMP/MTs
Guru IPA SMP/MTs (Y1) dan Prestasi
diharapkan ada penekanan pembelajaran
Belajar IPA Siswa SMP/MTs (Y2)
Variabel
Tunjangan
Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,
Berdasarkan hasil penelitian yang
dan masyarakat) yang diarahkan pada
telah dilakukan, besarnya korelasi antara
pengalaman belajar untuk merancang dan
tunjangan sertifikasi guru (X) dengan
membuat suatu karya melalui penerapan
kinerja guru IPA SMP/MTs (Y1) adalah r
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah
= 0,459, ini berarti interaksi antara
secara
IPA
tunjangan sertifikasi guru dengan kinerja
ilmiah
guru IPA SMP/MTs di kota Jayapura
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan
termasuk dalam kategori cukup kuat dan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap
besarnya sumbangan tunjangan sertifikasi
ilmiah
mengkomunikasikannya
guru dengan kinerja guru IPA SMP/MTs
sebagai aspek penting kecakapan hidup.
di kota Jayapura sebesar r square = 0,211
Oleh karena itu pembelajaran IPA di
= 21,1 %. Hasil analisis persamaan regresi
SMP/MTs menekankan pada pemberian
antara Tunjangan Sertifikasi Guru (X)
pengalaman
langsung
dengan Kinerja Guru IPA SMP/MTs (Y1)
melalui penggunaan dan pengembangan
adalah Y1 = 35,119 + 0,494X. Nilai
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
konstanta
bijaksana.
dilaksanakan
Pembelajaran
secara
serta
belajar
Prestasi
inkuiri
secara
bahwa
jika
biasanya
variabel kompetensi tunjangan sertifikasi
ditunjukkan dalam bentuk huruf atau
guru diasumsikan tidak ada, maka nilai
angka,
kinerja
yang
belajar
menunjukkan
tinggi
rendahnya
menunjukkan seberapa jauh siswa telah
guru
IPA
sertifikasi
sebesar
35,119 . Koefisien variabel tunjangan
Agung Widinugroho dan James Modouw, Efektifitas Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Terhdap | Kinerja Guru IPA dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP / MTS di Jayapura
sertifikasi
guru
sebesar
0,494,
yang
9
SMP/MTs (Y2) adalah Y2 = 43,766 +
memiliki arti setiap kenaikkan tunjangan
0,407X.
sertifikasi guru sebesar 1 maka akan
bahwa jika variabel tunjangan sertifikasi
menyebabkan kenaikan juga pada kinerja
guru diasumsikan tidak ada, maka nilai
guru IPA sertifikasi sebesar 0,494 . Atau
prestasi belajar IPA siswa sebesar 43,766.
dapat dikatakan terdapat interaksi yang
Koefisien variabel tunjangan sertifikasi
positif antara tunjangan sertifikasi guru
guru sebesar 0,407, memiliki arti bahwa
dengan kinerja guru IPA SMP/MTs.
setiap kenaikan tunjangan sertifikasi guru
Untuk
besarnya
korelasi
antara
Nilai konstanta menunjukkan
sebesar 1 maka
akan
menyebabkan
tunjangan sertifikasi guru (X) dengan
kenaikan juga pada prestasi belajar IPA
prestasi belajar IPA siswa SMP/MTs (Y2)
siswa sebesar 0,407.
adalah
r = 0,458, ini berarti interaksi
Berdasarkan
hal
tersebut,
jelas
antara tunjangan sertifikasi guru dengan
terlihat
prestasi belajar IPA siswa SMP/MTs di
sertifikasi
kota Jayapura termasuk dalam kategori
signifikan terhadap peningkatan kinerja
cukup kuat dan besarnya sumbangan
guru IPA sertifikasi dan prestasi belajar
tunjangan sertifikasi guru dengan prestasi
IPA siswa SMP/MTs di kota Jayapura. Hal
belajar
ini
IPA siswa SMP/MTs di kota
bahwa
pemberian
guru
tunjangan
berinteraksi
menunjukan
bahwa
secara
faktor
Jayapura sebesar r square = 0,210 = 21,0
kesejahteraan seorang guru IPA memiliki
%.
Hal ini menunjukkan bahwa 21,0 %
pengaruh terhadap kinerja seseorang guru
prestasi belajar IPA siswa SMP/MTs di
IPA dalam meningkatkan kinerja berupa
kota Jayapura memiliki interaksi dengan
kualitas
tunjangan sertifikasi guru, dan sekitar 79,0
meningkatkan prestasi belajar para siswa
% berhubungan dengan faktor lain seperti
khususnya mata pelajaran IPA. Interaksi
kemampuan
ketrampilan,
antara pemberian tunjangan sertifikasi
kepribadian dan dedikasi yang dimiliki
guru terhadap kinerja guru IPA sertifikasi
oleh seorang guru IPA, sarana prasarana
dan prestasi belajar IPA siswa dari hasil
yang
proses
penelitian termasuk kategori cukup kuat.
pembelajaran, tata kelola administrasi
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor lain
maupun
sekolah,
yang mempengaruhi kinerja dan prestasi
kepemimpinan kepala sekolah, perilaku
belajar itu sendiri seperti kemampuan
siswa, kerajinan dan keterampilan atau
intelegensi, ketrampilan, kepribadian dan
sikap tertentu yang dimiliki siswa itu
dedikasi yang dimiliki oleh seorang guru
sendiri.
IPA itu sendiri, sarana prasarana yang
intelegensi,
digunakan
dalam
kurikulum
Hasil analisis persamaan
dan
hasil
kerjanya
dalam
regresi
digunakan dalam proses pembelajaran, tata
antara tunjangan sertifikasi guru (X)
kelola administrasi maupun kurikulum
dengan
oleh kepala sekolah, perilaku siswa,
prestasi
belajar
IPA
siswa
10 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 4, Nomor 1, Edisi Februari 2016, hlm. 1-15 kerajinan dan keterampilan atau sikap
Efektifitas
tertentu yang dimiliki siswa.
Sertifikasi Guru (X) Terhadap Kinerja
Kinerja pengaruh
guru
secara
yang
mempunyai
Pemberian
Tunjangan
Guru IPA SMP/MTs (Y1)
langsung terhadap
Dari
hasil
perhitungan
untuk
proses pembelajaran adalah kinerja guru
melihat efektifitas pemberian tunjangan
dalam kelas atau teacher classrroom
sertifikasi guru (X) terhadap kinerja guru
performance
1990:5).
IPA SMP/MTs (Y1) diperoleh nilai rata-
Berdasarkan pendapat tersebut di atas diketahui bahwa kinerja guru merupakan
�) angket kinerja guru adalah 120 rata (X
faktor yang dominan dalam menentukan
menunjukkan bahwa nilai
kualitas pembelajaran, artinya kalau guru
berada dalam rentang nilai 104,09 –
yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
135,91 yang termasuk
mempunyai kinerja yang bagus, akan
kategori
mampu meningkatkan sikap dan motivasi
Sehingga
dapat
belajar siswa yang pada akhirnya akan
efektifitas
tunjangan
meningkatkan
terhadap kinerja guru IPA adalah cukup
(Cruickshank,
kualitas
pembelajaran,
begitu juga sebaliknya. Kinerja guru yang
dan berdasarkan kategori yang di tentukan
efektifitas
rata-rata
di dalam sedang/cukup.
disimpulkan sertifikasi
bahwa guru
efektif.
berpengaruh terhadap motivasi belajar
Efektifitas
tunjangan sertifikasi
siswa adalah kinerja guru dalam kelas.
terhadap kinerja guru seharusnya berada
Meningkatnya kualitas pembelajaran, akan
pada kategori efektif tetapi berdasarkan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
hasil yang diperoleh didapatkan efektifitas
Prestasi
taraf
tunjangan sertifikasi guru terhadap kinerja
mengikuti
guru IPA SMP/MTs di kota Jayapura
belajar
kemampuan
menunjukkan
siswa
dalam
program belajar dalam waktu tertentu
adalah cukup efektif .
sesuai dengan kurikulum yang telah
Seorang guru yang sudah menerima
ditentukan. Tes prestasi belajar yang
tunjangan sertifikasi guru adalah seorang
diukur adalah nilai rapor siswa. Di tingkat
guru yang sudah sertifikasi dan dianggap
SMP/MTs,
yang
sebagai seorang guru yang profesional.
diberikan masih pada tingkat kompetensi
Seorang guru yang profesional harus
recall, tingkat kompetensi aplikasi dan
memiliki kompetensi yang baik. Selain itu,
analisis cenderung hanya diterapkan pada
guru tersebut harus mampu meningkatkan
mata pelajaran matematika dan fisika.
kemampuan akademik, mengembangkan
umumnya
soal-soal
profesinya dengan baik dan guru tersebut juga harus aktif ikut serta dalam forum ilmiah maupun organisasi pendidikan dan sosial.
Rendahnya
kinerja
guru
IPA
SMP/MTs di kota Jayapura untuk dimensi
Agung Widinugroho dan James Modouw, Efektifitas Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Terhdap | 11 Kinerja Guru IPA dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP / MTS di Jayapura
peningkatan
kemampuan
akademik,
menerima
tunjangan
sertifikasinya.
pengembangan profesi, dan keikutsertaan
Pemberian tunjangan sertifikasi yang tidak
dalam
organisasi
setiap bulan dan syarat-syarat untuk
menurut penulis disebabkan oleh waktu
menerima tunjangan sertifikasi yang harus
dan kesempatan yang dimiliki seorang
dipenuhi
guru IPA sangat terbatas. Guru IPA
tunjangan diberikan menurut penulis dapat
SMP/MTs yang telah menerima tunjangan
berdampak terhadap kinerja guru. Guru
sertifikasi
tugas
yang bersangkutan menjadi tidak fokus
24
dalam menjalankan profesinya sehingga
forum
tambahan
ilmiah
dan
tidak
dan
memiliki
diwajibkan
mengajar
jam/minggu. Bagi guru IPA yang berada
terlebih
dahulu
sebelum
dapat berakibat pada kinerjanya
di sekolah yang memiliki jumlah guru IPA yang sedikit dan jumlah kelas banyak tidak
Efektifitas
akan
Sertifikasi Guru (X) Terhadap Prestasi
mengalami
kesulitan
dalam
memenuhi syarat tersebut. Tetapi bagi guru IPA yang jumlah guru IPA di
Pemberian
Tunjangan
Belajar IPA Siswa SMP/MTs (Y2) Dari
hasil
perhitungan
untuk
sekolahnya banyak maka untuk memenuhi
melihat efektifitas pemberian tunjangan
syarat mengajar 24 jam/minggu guru yang
sertifikasi guru (X) terhadap prestasi
bersangkutan harus mengajar di sekolah
belajar
lain. Hal ini dapat berakibat guru yang
�) nilai prestasi diperoleh nilai rata-rata (X
IPA
siswa
SMP/MTs
(Y2)
bersangkutan tidak punya waktu untuk
belajar IPA siswa adalah 76 . Berdasarkan
meningkatkan kemampuan akademiknya,
kategori yang di tentukan , menunjukkan
mengembangkan profesinya, dan untuk
bahwa nilai rata-rata berada dalam rentang
ikut serta dalam forum ilmiah maupun
nilai 67,184 – 84,186 yang termasuk di
organisasi.
dalam kategori efektifitas sedang/cukup.
Faktor
memungkinkan
lain
tunjangan
Sehingga
dapat
sertifikasi kurang efektif terhadap kinerja
efektifitas
tunjangan
guru
terhadap prestasi belajar IPA siswa adalah
IPA
pemberian
yang
SMP/MTs
yaitu
sistem
pemberian tunjangan sertifikasi guru yang pemberiannya
tidak
setiap
bulan.
disimpulkan sertifikasi
bahwa guru
cukup efektif. Efektifitas
tunjangan sertifikasi
Berdasarkan informasi dari responden,
terhadap
tunjangan sertifikasi guru yang mereka
seharusnya berada pada kategori minimal
terima tidak setiap bulan tetapi setiap 3
adalah efektif tetapi dari
bulan, 6 bulan bahkan ada yang sampai 1
diperoleh didapatkan efektifitas tunjangan
tahun baru terima. Selain itu juga untuk
sertifikasi guru terhadap prestasi belajar
menerima
IPA siswa SMP/MTs di kota Jayapura
tunjangan
sertifikasinya
responden harus memenuhi/melengkapi syarat
yang
diperlukan
untuk
dapat
prestasi
belajar
adalah cukup efektif .
IPA
siswa
hasil yang
12 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 4, Nomor 1, Edisi Februari 2016, hlm. 1-15 tunjangan
sosial; (2) mendapatkan promosi dan
sertifikasi terhadap prestasi belajar IPA
penghargaan sesuai dengan tugas dan
siswa masuk dalam kategori cukup efektif
prestasi
disebabkan oleh banyak faktor yang
perlindungan dalam melaksanakan tugas
mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
dan hak atas kekayaan intelektual; (4)
Efektifitas
pemberian
kerja;
memperoleh Perbedaan
Kinerja
Guru
SMP/MTs
Penerima
IPA
Tunjangan
(3)
memperoleh
kesempatan
meningkatkan
untuk
kompetensi;
(5)
memperoleh dan memanfaatkan sarana
Sertifikasi dan Guru IPA SMP/MTs
dan
prasarana
yang Belum Sertifikasi
menunjang
pembelajaran
untuk
kelancaran
tugas
Berdasarkan hasil perhitungan uji
keprofesionalan; (6) memiliki kebebasan
beda diperoleh nilai probabilitas sebesar
dalam memberikan penilaian dan ikut
0,007. Nilai probabilitas 0,007 < 0,05,
menentukan
maka
dapat
dan/atau sanksi kepada peserta didik
disimpulkan bahwa kinerja antara guru
sesuai dengan kaidah pendidikan, kode
IPA penerima tunjangan sertifikasi dengan
etik guru, dan peraturan perundang-
guru IPA belum sertifikasi adalah tidak
undangan; (7) memperoleh rasa aman dan
sama. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan
jaminan keselamatan dalam melaksanakan
kinerja
penerima
tugas; (8) memiliki kebebasan untuk
tunjangan sertifikasi dengan guru IPA
berserikat dalam organisasi profesi; (9)
belum sertifikasi.
memiliki
Ho
ditolak,
antara
sehingga
guru
Faktor-faktor langsung
maupun
terhadap
kinerja
IPA
tersebut tidak seorang
secara
kelulusan,
kesempatan
untuk
berperan
dalam menentukan kebijakan pendidikan;
berpengaruh
(10)
guru
mengembangkan
IPA.
penghargaan,
memperoleh
kesempatan dan
untuk
meningkatkan
Adanya perbedaan kinerja antara guru IPA
kualifikasi akademik dan kompetensi; dan
penerima tunjangan sertifikasi dengan
/ atau (11) memperoleh pelatihan dan
guru IPA belum sertifikasi berkaitan
pengembangan profesi dalam bidangnya.
dengan
tanggung
jawab
yang
harus
Berdasarkan
penjelasan
yang
dimiliki seorang guru IPA penerima
dikemukakan di atas, hak dan kewajiban
tunjangan sertifikasi yaitu sebagai seorang
yang harus dilakukan oleh guru IPA
guru profesional.
penerima tunjangan sertifikasi sehingga
Dengan sertifikasi maka guru lebih
guru penerima tunjangan sertifikasi di kota
memahami hak dan kewajibannya dalam
Jayapura harus memiliki kinerja yang
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 pasal
lebih baik dari guru IPA yang belum
14 ayat 1 tentang hak guru yaitu : (1)
terima tunjangan sertifikasi guru.
memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
Agung Widinugroho dan James Modouw, Efektifitas Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Terhdap | 13 Kinerja Guru IPA dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP / MTS di Jayapura
Perbedaan Prestasi Belajar IPA Siswa
lulus sertifikasi sangat berarti untuk
SMP/MTs
meningkatkan kesejahteraan para guru.
sertifikasi
Penerima
Tunjangan
dan Guru IPA SMP/MTs
Namun
yang
bagaimana
yang Belum Sertifikasi
paling
guru
penting
terus
adalah
merefleksikan
Berdasarkan hasil perhitungan uji
dirinya bahwa tunjangan tersebut adalah
beda diperoleh nilai probabilitas sebesar
untuk menjadikan guru lebih profesional
0,810. Oleh karena probabilitas 0,810 >
bukan untuk kepentingan konsumtif dan
0,05, maka Ho diterima, maka dapat
bergaya hidup hedonis.Dengan demikian
disimpulkan bahwa prestasi belajar IPA
bila kinerja guru sudah baik maka
siswa
pendidikan yang bermutu dapat terwujud.
antara
guru
IPA
penerima
tunjangan sertifikasi (sudah sertifikasi)
Dengan dilakukan penilaian kinerja
dengan guru IPA belum sertifikasi adalah
bagi guru yang sudah di sertifikasi
sama atau tidak ada perbedaan.
diharapkan kualitas pembelajaran akan
Jika
di
lihat
dari
hasil
yang
meningkat
dan
pada
akhirnya
akan
diperoleh tentang hubungan tunjangan
terjadi peningkatan prestasi hasil belajar
sertifikasi terhadap prestasi belajar IPA
siswa.
siswa menunjukkan ada hubungan yang signifikan. Tetapi dari hasil uji beda prestasi belajar IPA siswa antara guru yang sudah terima tunjangan sertifikasi dengan yang belum sertifikasi hasilnya prestasi belajar IPA tidak berbeda. Peningkatan kinerja yang diharapkan dari guru yang sudah bersertifikasi yaitu perubahan pola kerja, motivasi kerja, pembelajaran, atau
peningkatan diri.
Peningkatan kinerja guru yang sudah sertifikasi tersebut dapat di lihat dari kegairahan mereka dalam meningkatkan kualifikasi
pendidikan,
kemauan
dan
kemampuan membeli buku penunjang kegiatan
belajar
mengajar
di
kelas,
berlangganan surat kabar atau jurnal, serta kebiasaan menggunakan komputer atau laptop. Selain itu para guru tetap aktif mengikuti berbagai pelatihan. Tunjangan profesi yang diberikan kepada guru yang
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Hubungan antara tunjangan sertifikasi guru
dengan
SMP/MTs
kinerja di
kota
guru
IPA
Jayapura
menunjukkan hubungan cukup kuat (r = 0,459). 2. Hubungan antara tunjangan sertifikasi guru dengan prestasi belajar IPA siswa SMP/MTs
di
kota
Jayapura
menunjukkan hubungan cukup kuat (r = 0,458). 3. Terdapat interaksi cukup kuat antara pemberian tunjangan sertifikasi guru terhadap peningkatan kinerja guru IPA SMP/MTs dan prestasi belajar IPA SMP/MTs di kota Jayapura. 4. Efektifitas
pemberian
tunjangan
sertifikasi guru terhadap kinerja guru
14 | Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 4, Nomor 1, Edisi Februari 2016, hlm. 1-15 IPA SMP/MTs di Kota Jayapura adalah
ada guru yang ‘cuek’ dalam mengajar
cukup efektif.
dan
5. Efektifitas sertifikasi
pemberian guru
tunjangan
terhadap
prestasi
belajar IPA siswa SMP/MTs di kota
‘masa
meningkatkan
dalam
profesionalitasnya
sebagai guru sertifikasi. 2. Bagi pemerintah, seorang guru harus ditempatkan
Jayapura adalah cukup efektif.
bodoh’
sebagai
tenaga
yang
6. Terdapat perbedaan kinerja antara guru
benar-benar profesional dalam tugas
IPA penerima tunjangan sertifikasi
pokok dan fungsinya sehingga seorang
guru dengan guru IPA yang belum
guru dalam melaksanakan aktifitasnya
sertifikasi.
akan bekerja secara profesional dan
7. Tidak belajar
terdapat IPA
perbedaan siswa
namun
prestasi
untuk penggajiannya pemerintah juga
tidak
harus memberi gaji sesuai dengan
signifikan antara guru IPA penerima
keprofesionalan
seorang
guru.
tunjangan sertifikasi guru dengan guru
Semakin profesional seorang guru
IPA yang belum sertifikasi berdasarkan
maka gajinya semakin tinggi. 3. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya
nilai IPA rapor siswa.
peneliti
sejenis
melaksanakan
Saran
penelitian secara lebih mendalam yaitu
1. Hasil penelitian yang menunjukkan
penelitian
secara
kualitatif
dan
tunjangan
melakukan observasi secara langsung
sertifikasi guru terhadap kinerja guru
di kelas untuk melihat perbandingan
IPA dan prestasi belajar IPA siswa
kinerja dan prestasi belajar IPA antara
SMP/MTs
guru IPA sertifikasi dengan guru
efektifitas
pemberian
di kota Jayapura adalah
cukup efektif. Oleh karena itu penulis menyarankan tunjangan
agar
sertifikasi
pemberian guru
dapat
ditingkatkan dan sebaiknya diberikan setiap bulan, bila perlu dimasukan dalam gaji bulanan seorang guru karena selama ini untuk pemberian Tunjangan
Sertifikasi
Guru
tidak
diberikan setiap bulan tetapi pertriwulan, per-semester bahkan pertahun (tidak menentu). Akibatnya efek dari
tunjangan
IPA yang belum sertifikasi.
sertifikasi
tidak
berpengaruh langsung terhadap guru dalam pelaksanaan tugasnya sehingga
DAFTAR PUSTAKA Astiti, Ni Wayan 2012. Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
STAD dan Motivasi terhadap Hasil Belajar IPS Siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semarapura. Htpp://Pasca. Undiksha.ac.id/ejornal/indek.php/jur na_ep/article/view/31(diunduh pada 18 september 2013).
Agung Widinugroho dan James Modouw, Efektifitas Pemberian Tunjangan Sertifikasi Guru Terhdap | 15 Kinerja Guru IPA dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP / MTS di Jayapura
Cruickshank, D.R. 1990. Research that informs teachers and teacher educators.Bloomington : Phi Delta Kappa Educational Foundation. http://www.worldbank .org/in/news/pressrelease/2013/03/14/ spending-more-or spending-better-improvingeducation-financing-inindonesia . Di unduh pada tanggal 11 Agustus 2014. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pengembangan Perangkat Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Ditjen Dikti, Bagian Proyek P2TK. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pedoman Penilaian Kinerja Guru bagi Pengawas Sekolah. Ditjen PMPTK . Jakarta Narbuka, Cholid & Achmadi A 2001. Metodologi
Penelitian,
Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian . Bandung : CV. ALFABETA. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang
Pendidikan Nasional .
Sistem