JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 2, Oktober 2007 : 119 - 124
ANALISIS SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN SINGLE INDEKS MODEL Studi Kasus Pada Bursa Efek Jakarta Oleh :
Sutarti Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
ABSTRACT The purpose of this research is to find out shares of Jakarta Islamic Index (JII) those are considered as selected shares at optimal portfolio by using Single Index Model and to find out fund allocation of selected shares at optimal portfolio as well as to find out expected return and deviation standard of return at optimal portfolio. Counting result of optimal portfolio formation and Single Index Model shows tat the difference between using Rf in counting and using assumption of Rf = 0 is extremely insignificant. To be viewed from expected return and variance, there is difference as high as 0,0047 or 0,47%. That is why, Single Index Model can be utilized as analysis instrument for Muslim investor or reksadana syariah in determining optimal portfolio. Keywords: Single Index Model; Investment; Optimal portfolio
PENDAHULUAN Semula diawali dengan peluncuran reksadana syariah pada tahun 1997 dan pada tanggal 5 Mei 2000, atas kesepakatan antara PT. Bursa Efek Jakarta dan PT Danareksa Investment Manager lahir Index Syariah di Bursa Efek Jakarta kemudian diumumkan daftar halalnya pada awal Juli 2000. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : 1. Larangan terhadap setiap transaksi yang mengandung unsur ketidakjelasan. 2. Instrumen atau efek yang diperjualbelikan harus memenuhi kriteria halal. Reksa dana Islami tentunya juga memiliki strategi portofolio. Strategi ditujukan untuk membuat reksa dana ini dapat out perform dibandingkan perusahaan lainnya. Secara garis
besarnya strategi ini dibagi dua, yaitu Active Strategi dan Passive Strategi. Dalam active strategi, Manajer investasi melakukan kontrol terusmenerus terhadap portofolionya, sedangkan passive strategy sebenarnya lebih mencerminkan investasi jangka menengah dan atau panjang, yang di lakukan Manajer investasi adalah buy and hold, dengan melakukan index tracking misalnya. Dalam pembahasan strategi yang dijalankan ini, tampaknya akan banyak timbul persoalan. Perdebatan tentang konsepsi spekulasi dan riba yang jelas tidak diperbolehkan dalam Islam yang akan membawa dampak pada manajemen portofolio. Jika daily trading dianggap sebagai spekulasi, tampaknya reksa dana Islami hanya menjalankan buy and hold strategy adalah menarik untuk mengetahui bagaimana reksa dana syariah melakukan valuation saham yang
SUTARTI, Analisis Saham-saham Jakarta Islamic Index untuk Membentuk Fortopolio
memungkinkan pengembangan teori-teori baru dalam finance. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian terhadap penerapan teori finance dalam pembentukan portofolio optimal. Penulis melakukan pengamatan dan penelitian terhadap saham-saham yang masuk kategori Jakarta Islamic Index (JII). Karena saham-saham ini merupakan 30 saham yang sudah dikategorikan syariah compliance atau tidak bertentangan dengan syariah.
METODOLOGI PENELITIAN Obyek penelitian yang diamati adalah saham-saham yang masuk ke dalam daftar Jakarta Islamic Index (JII), dan analisis data yang dilakukan mulai dari Januari 2004 sampai dengan Januari 2005. Adapun sumber data yang digunakan oleh penulis untuk mempermudah analisa dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari Daftar Kurs Efek (Harian) Bursa Efek Jakarta atau Jakarta Stock Exchange (JSX) dari Januari 2004 sampai dengan Januari 2005, nama saham yang masuk kedalam faktor penghitung indeks JII, Mountly Statistik dan Daftar suku bunga bulanan Bank Indonesia bulan Januari 2004 sampai dengan Januari 2005. Penelitian ini menggunakan pengolahan data secara statistik yang bersifat deskriptif. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data sekunder, data sekunder yang dipakai menulis pada penelitian ini adalah data yang berasal dari terbitan-terbitan : Bursa Efek Jakarta, Badan Pengawas Pasar modal, dan Bank Indonesia. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menggunakan penelitian Longitudinal, yaitu untuk periode waktu dari Januari 2004 sampai dengan Januari 2005, dengan variable yang diamati adalah : return saham individu, return pasar JII, risiko saham, risiko pasar, serta return asset bebas risiko.
HASIL DAN PEMBAHASAN Bagi investor muslim tujuan investasi tidak semata-mata sekedar memperoleh return yang tinggi namun juga investasi harus didasarkan pada investasi syariah salah satunya 120
adalah menghindari praktek ribawi dan terhindar dari spekulasi (gharar) dan judi (maisir) Dalam penelitian ini, penulis mencoba membahas penggunaan Single Index Model yang dikembangkan oleh Sharp dalam pembentukan portofolio optimal. Dalam Single Index Model memasukkan variabel risk free interest (Rf), yang tentunya tidak dibenarkan oleh syariah yang menuntut adanya penghapusan riba. Oleh karenanya penulis mengasumsikan Rf = 0, apabila Single Index Model digunakan sebagai analisis dalam investasi syariah. Penulis memasukkan factor return risk free asset yang diperoleh dari suku bunga sertifikat Bank Indonesia sebagai pembanding dengan return dari investasi yang ditanamkan pada saham-saham yang terpilih ke dalam portofolio optimal, sedangkan untuk pembentukan portofolio optimal dalam investasi syariah penulis mengasumsikan return risk free asset Rf = 0 atau sebesar 0%. A.
Penentuan Saham-Saham Terpilih dalam Portofolio Optimal dengan menggunakan Single Index Model.
Dalam perhitungan portofolio optimal dengan menggunakan Sinngle Index Model, diperlukan elemen-elemen Ri, RJII, Rf, Ri,
Ri
R JII, αi, βi , ο2JII, ο2ei, selain membahas tentang elemen-elemen yang diperlukan dalam perhitungan, pada bagian ini juga akan dibahas mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menentukan portofolio optimal dengan menggunakan Sinngle Index Model. B.
Prosedur Penentuan Portofolio Optimal dengan menggunakan Single Index Model.
a.
Menentukan Peringkat Saham Berdasarkan Rasio Excess Return to Beta
Didalam menentukan peringkat saham berdasarkan rasio excess return to beta yang pertama diamati adalah saham-saham yang memiliki (Ri – Rf ) positif dan negatif, sedangkan untuk analisis investasi syariah dengan asumsi Rf = 0. Pemisahan anatara (Ri -
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7 No. 2, Oktober 2007
Rf ) positif dan negative dilakukan karena rasio ERB merupakan rasio yang menjelaskan besarnya extra return di atas return risk free asset, maka saham yang memiliki extra return negatif akan dikeluarkan dari portofolio, sedangkan yang positif dimasukkan ke dalam portofolio. Maka dengan telah dipilihnya sahamsaham yang memiliki nilai (Ri – Rf ) positif, selanjutnya pembahasan dimulai dengan prosedur pertama dari penentuan portofolio optimal dengan menggunakan Single Index Model, yaitu mencari rasio excess return to beta. Hasil perhitungan menunjukkan besarnya extra return (yaitu selisih antara expected return suatu saham dengan return bebas risiko, yang akan diterima oleh perunit risiko suatu saham). Semakin besar rasio yang dimiliki oleh suatu saham, berarti semakin baik saham tersebut bila dibandingkan dengan saham-saham lainnya yang memiliki ERB lebih kecil, dimana hal itu menandakan bahwa risiko yang diterima oleh setiap saham semakin kecil. Adapun saham yang yang memiliki rasio ERB paling besar adalah adalah BRPT, dengan rasio sebesar 2.45429, untuk analisis investasi syariah Rf=0. b.
Menentukan Cut-off Rate
Prosedur selanjutnya adalah dengan menentukan cut-off rate yang disimbolkan dengan C*. Namun sebelum nilai C* ini diperoleh, maka terlebih dahulu mencari nilai Ci yang mengacu pada rumus (2;13) yaitu, i
σ m2 ∑ Ci
(R
j
− R j )β
σ
j =i
C.
Menentukan Proporsi Alokasi Dana, Nilai Expected, Variance dan Standar Deviation Return Portofolio dengan Menggunakan Single Index Model
a.
Menentukan Alokasi Dana Portofolio Optimal Langkah atau prosedur selanjutnya adalah menentukan proporsi dana yang akan diinvestasikan pada saham-saham terpilih yang masuk dalam portofolio optimal. Untuk menentukan berapa besarnya proporsi dana yang akan diberikan atau disebar pada saham-saham terpilih tersebut adalah dengan menggunakan rumus
Xi =
included
Zi =
Penentuan C* ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan atau memilih saham-saham yang akan masuk kedalam portofolio optimal. Pengamatan atau pemilihan tersebut didasarkan pada kriteria bahwa saham-saham yang memiliki rasio ERBnya lebih besar atau sama dengan nilai C* masuk sebagai saham pilihan dalam membentuk
Zi ∑Z j
Akan tetapi sebelum menentukan nilai proporsi dana tersebut terlebih dahulu akan dicari nilai dari Zi (nilai investasi relatif dari tiap saham), yaitu dengan menggunakan rumus yaitu :
j
2 ej
β 2j σ ∑ 2 j = i σ ej i
2 m
portofolio optimal. Sedangkan untuk saham yang rasio ERBnya lebih kecil dari nilai C* akan dikeluarkan atau tidak dimasukkan sebagai portofolio optimal. Dari penetuan nilai C*sebagai salah satu prosedur dalam menentukan saham terpilih untuk masuk sebagai portofolo optimal dengan menggunakan Model Single Indeks maka diperoleh enam saham yang masuk kedalam portofolio optimal sebagaimana tersebut di atas, yaitu saham BRPT, SMGR, UNTR, AALI, PTBA, dan BUMI.
φi σ ei2
Ri − R F − C * βi
Setelah Zi untuk masing-masing saham diperoleh, maka nilai-nilai tersebut dijumlahkan, ini dilakukan untuk mencari atau menentukan proporsi investasi masing-masing saham dengan cara membagi masing-masing nilai ZI terhadap jumlah nilai Zi. Kemudian dicari nilai Xi yang merupakan proporsi alokasi dana yang akan diinvestasikan pada masingmasing saham terpilih yang akan membentuk portofolio optimal dengan menggunakan Single Index Model. 121
SUTARTI, Analisis Saham-saham Jakarta Islamic Index untuk Membentuk Fortopolio
Hasil perhitungan Zi, Xi diketahui bahwa saham yang memiliki proporsi terbesar adalah saham SMGR dengan proporsi dana 48.507 %, UNTR dengan proporsi dana 30.106%, AALI dengan proporsi dana 11.3066%, BRPT dengan proporsi dana 6.8259%, PTBA dengan proporsi dana 3.03884% dan terakhir BUMI dengan proporsi dana 0.2145%. Sedangkan apabila dengan asumsi Rf=0 maka proporsi terbesar adalah saham SMGR dengan proporsi dana 48.215 %, UNTR dengan proporsi dana 29.6292%, AALI dengan proporsi dana 11.783%, BRPT dengan proporsi dana 6.8265%, PTBA dengan proporsi dana 3.3540% dan terakhir BUMI dengan proporsi dana 0.1905% Hal ini menunjukkan pada saham-saham tersebut dari total investasi adalah sebesar nilai Xi. b. Menetukan Nilai Expected, Variance dan Standard Deviation Return Portofolio 1.
Expected Return Portofolio
Seorang investor mengharapkan hasil atau return yang diperolehnya pada portofolio adalah return yang maksimal dengan risiko yang relatif rendah (minimal). Untuk mengetahui berapa besarnya return yang diharapkan dapat diperoleh dari portofolio tersebut, maka dapat digunakan rumus yaitu : N
N
i =1
i =1
R P = ∑ X i ε i + ∑ X i β i Rm Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jika investor menginvestasikan dananya pada ke-6 saham tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing sebagaimana pada kolom (I) atau Xi, maka akan diperoleh return portofolio sebesar 127.33% dan asumsi Rf=0 sebesar 126.87 % perminggu dari dana yang diinvesatsikannya. Nilai tersebut tidak memiliki standar tertentu dan apabila ingin mengetahui tingkat kebaikannya maka haruslah dengan model penentuan portofolio yang lain.
2.
Variance dan Portofolio
Deviation
Suatu investasi yang dilakukan oleh seorang investor pasti mengandung risiko. Apakah itu risiko besar atau kecil semuanya sesuai dengan peluang yang ada berbanding lurus dengan hasil atau return yang diharapkan dari investasi itu. Walaupun kita mempunyai harapan yang tinggi terhadap dana yang diinvestasikan, namun pada kejadiannya atau kenyataannya tidak semua yang kita harapkan sama atau sesuai dengan yang kita harapakan, semuanya pasti ada penyimpangan dari yang kita harapkan. Penyimpangan yang terjadi ini tersebut sebagai variance dan standar deviasi dari hasil portofolio yang kita harapkan (expected return portofolio) Hasil perhitunganuntuk asumsi Rf=0 menunjukkan nilai variance portofolio sebesar 14,49845 dan nilai standard deviation portofolio yang merupakan akar dari variance yaitu sebesar 3,82445 untuk asumsi Rf = 0 sebesar 3,80768 Dengan telah diperolehnya nilai variance, maka langkah selanjutnya adalah menghitung nilai standar deviasi yaitu dengan mengakarkan nilai variance tersebut, sehingga dperoleh hasil standar deviasi adalah sebesar σp = 3,82445 dan untuk asumsi Rf = 0 adalah sebesar 3,80768. Hal ini berarti telah terjadi penyimpangan (variance) dari nilai yang diharapkan (reurn) atas penanaman dana (investasi) yang dilakukan pada saham-saham yang masuk dalam portofolio optimal sebesar 14.62643 dengan standar deviasi sebesar 3,82445 dan untuk asumsi Rf=0 sebesar 14,49845 dengan standar deviasi sebesar 3,80768.
KESIMPULAN Dari hasil pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Menentukan portofolio optimal dengan Single Index Model a.
122
Standar
Dari perhitungan saham-saham Jakarta Islamic Index (JII), diperoleh hasil bahwa saham kandidat yang
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7 No. 2, Oktober 2007
masuk dalam prosedur pertama Single Index Model adalah saham BRPT, SMGR, UNTR, AALI, PTBA, BUMI, ISAT, TSPC, DNKS, INTP, EPMT, INCO, TLKM, SMCB, GJTL, CTRA, KLBF, SMRA dan INDF dengan nilai ERB masingmasing yaitu: 2,45429 ; 2,19113 ; 1,92076; 1,74433; 1,16886; 1,048809; 0,95155; 0,72581; 0,68025; 0,61628; 0,56984; 0,55818; 0,54993; 0,453085; 0,36890; 0,34145; 0,29662; 0,09260; dan 0,00775 sedangkan untuk asumsi Rf=0 adalah saham BRPT, SMGR, UNTR, AALI, PTBA, BUMI, ISAT, TSPC, DNKS, INTP, INCO, EPMT, TLKM, SMCB, GJTL, CTRA, KLBF, INDF, SMRA, dan ANTM dengan nilai ERB masing-masing yaitu : 2,5771; 2,28718; 1,9914; 1,85720; 1,23732; 1,09638; 1,01024; 0,83800; 0,77356; 0,66493; 0,64032; 0,61747; 0,52837; 0,45289; 0,39087; 0,35365; 0,14406, 0,141294; dan 0,03846. b.
c.
Berdasarkan prosedur kedua, maka saham yang terpilih masuk dalam portofolio optimal adalah BRPT, SMGR, UNTR, AALI, PTBA, dan BUMI, saham terpilih tersebut sama apabila digunakan asumsi Rf=0 dengan perbandingan antara rasio ERB dan C* sebagai berikut BRPT = 2,45429 > 0.0621, SMGR = 2,19112 > 0,6126, UNTR = 1,9207 > 0,9566, AALI = 1,7443 > 1,01634, PTBA = 1,1688 > 1,04077 dan BUMI = 1,0488 > 1,04286 (Tabel 4.12) sedangkan untuk asumsi Rf=0 adalah BRPT = 2,5771 > 0.06524, SMGR = 2,28718 > 0,63976, UNTR = 1,9914 > 0,99621, AALI = 1,85720 > 1,06057, PTBA = 1,2373 > 1,0888 dan BUMI = 1,0963 > 1,0908. Prosedur ketiga adalah mencari proporsi dana (Xi) yang merupakan persentase pembagian dari investasi relatif dari tiap –tiap saham (Zi) dengan jumlah investasi relatif dari
tiap-tiap ΣZj. Adapun nilai proporsi dana untuk ke-6 saham tersebut adalah : BRPT sebesar 6,825% ; SMGR sebesar 48,507%; UNTR sebesar 30, 106% ; AALI sebesar 11,306% ; PTBA sebesar 3,0388% dan BUMI sebesar 0,2145% sedangakan untuk asumsi RF=0 proporsi untuk masing-masing saham adalah BRPT sebesar 6,826% ; SMGR sebesar 48,215%; UNTR sebesar 29, 629% ; AALI sebesar 11,783% ; PTBA sebesar 3,354% dan BUMI sebesar 0,1905%. 2.
Menentukan nilai Expected Return dan Standar Deviation Portfolio. Setelah diketahui proporsi dana untuk masing-masing saham terpilih tersebut, maka perhitungan berikutnya adalah menghitung berapa besar expected return potfolio ke-6 saham tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing. Selain itu dicari pula berapa besar penyimpangan atas expected return portfolio yang akan terjadi yang dapat diukur dengan menghitung standar deviasinya. Adapun hasil dari perhitungan dengan menggunakan Single Index Model diperoleh expected return portfolio adalah 1,2733 atau 127,33% perminggu, variance 14,62643 dan standar deviasinya 3,82445 sedangkan untuk asumsi Rf=0, expected return portfolio adalah 1,2687 atau 126,87% perminggu, variance 14,49845 dan standar deviasinya 3,80768.
3.
Dari hasil perhitungan pembentukan portofolio optimal dengan Single Index Model dapat diketahui bahwa perbedaan antara penggunaan Rf dalam perhitungan dan dengan asumsi Rf=0 adalah sangat kecil apabila dilihat dari expected return dan variance maka terdapat selisih 0.0047 atau sebesar 0.47 %, oleh karena itu Single Index Model dapat digunakan sebagai alat analisis bagi investor muslim atau reksadana syariah dalam menentukan portofolio optimal.
123
SUTARTI, Analisis Saham-saham Jakarta Islamic Index untuk Membentuk Fortopolio
DAFTAR PUSTAKA http “ www.jsx. Co. ld, Bursa Efek Jakarta http
Ghufron, Sofiniyah (ed), 2005, Investasi Halal di Reksadana Syariah, Penerbit RENAISAN, Jakarta
“ www. Bapepam. Go. Id,Badan Pengawas Pasar Modal, Imformasi Pasar Modal, Departemen Keuangan RI, 1997, BPPM, Jakarta
Ghufron, Sofiniyah (ed), 2005, Sistem Keuangan dan Investasi Syariah, Penerbit RENAISAN, Jakarta
Warta Ekonomi, 2004, Saham ; Cuci Gudang di Bursa , No. 25 Tahun XVI 22 Desember 2004
Ghufron, Sofiniyah (ed), 2005, Sistem Pasar Modal Syariah, Penerbit RENAISAN, Jakarta
Achien, Iggi H, ;2003; ” Investasi Syariah di Pasar Modal, Cetakan Kedua PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Harahap, Sofyan syafri, PhD, Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam, Jakarta, Pustaka Quantum, 2001.
Ahmad, Komaruddin;2004 ; Dasar-dasar Manajemen Investasi,Cetakan Pertama PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Hamidi, M. Luthfi, 2003, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah, Senayan Abadi Publishing, Jakarta
Block, Stanley B and Geoffrey A, Hort; 1997, Foundation of Financial Management, Fourth Edition, Richard D Irwin.Inc
Setiawan, Heru, 2000, Analisisi Investasi Dalam Menentukan Portofolio Optimal di Bursa Efek Jakarta ,, Trikonomika, Jurnal Ekonomi, Volume I Nomer I, Bandung.
Bodie, Zvi; Alex Kane and Alan J. Marcus, 2002, Investment, Fifth Edition, Mc Graw Hill Financial Series.
124