PENGARUH PERILAKU BELAJAR SISWA, KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA N 2 PASAMAN
JURNAL
HENDRI NST 11090306
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
PENGARUH PERILAKU BELAJAR SISWA, KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA N 2 PASAMAN Oleh 1)
, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar 2, 3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Email :
[email protected] Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Pengaruh perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa, 2) Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa, 3) Pengaruh perilaku belajar siswa terhadap motivasi belajar siswa, 4) Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa dan 5) Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriftip dan asosiatif. Populasi penelitian seluruh siswa kelas X di SMA N 2 Pasaman, berjumlah 120 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Propotional Random Sampling dengan jumlah sampel sebnyak 93 orang siswa. Teknik analisis data: dengan metode analisis jalur dengan menggunakan software IBM Amos 21. Pengaruh perilaku belajar siswa, keterampilan mengajarguru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa diperoleh hasil dari penyebaran angket dan hasil belajar siswa diperoleh dari dokumentasi berupa nilai UTS kelas X. Analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial, yang terdiri dari uji normalitas dan uji analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Perilaku belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelasX di SMA N 2 Pasaman, (2) Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 2 Pasaman, (3) Perilaku belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 2 Pasaman, (4) Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 2 Pasaman, (5) Motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA N 2 Pasaman. Abstrak This research aim to to analyse 1) Behavioral influence learn student to achievement learn student 2) Influence of skill teach teacher to achievement learn student 3) Behavioral influence learn student to motivation learn student 4) Influence of skill teach teacher to motivation learn student and 5) Influence of motivation learn student to achievement learn student. this Research type [is] research of and deskriftip of asosiatif. Research population entire/all class student of X [in] SMA N 2 Pasaman, amounting to 120 people. Technique intake of sampel with Propotional Random Sampling with amount of sebnyak sampel 93 student people. Technique analyse data: with method analyse band by using IBM software of Amos 21. Behavioral influence learn student, skill of motivation and mengajarguru learn student to achievement learn student obtained [by] result of from spreading of result and enquette learn student obtained from documentation in the form of value of UTS class X. Analysis the used [is] descriptive and inferensial, what consist of test of normalitas test and analyse band ( analysis path. Result of this research [of] menunjukan that ( 1) Behavior learn student have an effect on positive and signifikan to achievement learn economic subject student [of] kelasX [in] SMA N 2 Pasaman, ( 2) Skill teach teacher have an effect on positive and signifikan to achievement learn economic subject student [of] class of X [in] SMA N 2 Pasaman, ( 3) Behavior learn student have an effect on positive and signifikan to motivation learn economic subject student [of] class of X [in] SMA N 2 Pasaman, ( 4) Skill teach teacher have an effect on positive and signifikan to motivation learn economic subject student [of] class of X [in] SMA N 2 Pasaman, ( 5) Motivation learn student have an effect on positive and signifikan to achievement
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat (long life education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualiatas sumber daya manusia, dengan demikian pendidikan harus diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi serta memiliki budi pekerti yang luhur. Salah satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu, teknologi dan kesenian. Purwanto (2008:2) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Menurut Suwardjono (2004) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah perilaku belajar siswa itu sendiri. Menurut Rasyidin (2003) mengemukakan bahwa keterampilan mengajar guru adalah keterlibatan guru dan siswa dalam interaksi proses belajar mengajar. Guru sebagai koordinator menyusun, mengorganisasi dan mengatur situasi belajar.
Menurut (Slameto:2010) unsur yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah upaya guru dalam membelajarkan siswa. Menurut Sadirman, (2012:75) motivasi belajar adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Terkadang suatu proses belajar tidak mencapai hasil yang maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi). Menurut Slameto, (2010:170) mengatakan bahwa motivasi belajar siswa dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan serta arah umum perilaku manusia, merupakan konsep yang berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, dan sebagainya. Sehingga dapat mempengaruhi siswa yang dapat membangkitkan dan mengarahkan perilaku yang dimungkinkan untuk ditampilkan oleh para siswa.
Tabel 1 : Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 2 Pasaman Jumlah Siswa
Jumlah Siswa
Rata-rata Ujian Tengah Semester
X1
40
80,05
73
X2
40
70,12
73
Kelas
KKM Tuntas
%
Tidak Tuntas
%
25
62,50
15
37,50
10
25,00
30
75,00
X3 40 65,35 73 6 Sumber:Guru Ekonomi Kelas X SMA N 2 PASAMAN,2015
15,00
34
85,00
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil belajar ekonomi siswa siswa kelas X SMA N 2 Pasaman masih kurang memuaskan dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena masih banyak nilai siswa yang berada dibawah nilai kriteria ketuntansan minimum (KKM) yang telah diterapkan di SMA N 2 Pasaman yaitu 73. Perilaku belajar siswa, keterampilan mengajar guru, dan motivasi belajar siswa sangat berperan dalam prestasi belajar. Dengan motivasi, perilaku belajar dan keterampilan mengajar guru inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar mengajar dapat diwujudkan dengan baik. Dari hasil penyebaran angket yang telah dilakukan oleh penulis di SMA N 2 Pasaman, diperoleh data tentang perilaku belajar siswa, keterampilan mengajar guru dan motivasi
belajar siswa di masing-masing kelas yaitu kelas X1, X2, dan X3: ditemukan masalah pada perilaku belajar siswa yaitu tugas yang diberikan oleh guru relatif tidak dikerjakan sampai tuntas, keterampilan mengajar guru di temukan masalah yaitu media pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak tepat guna dan mengarahkan agar siswa berkarakter, beriman dan bertaqwa, sedangkan untuk motivasi belajar siswa masalah yang terjadi kurangnya partisipasi siswa untuk berkosultasi dengan guru kalau ada menemui kesulitan dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul: “Pengaruh Perilaku Belajar Siswa, Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA N 2 Pasaman’’. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Dimana Sukmadinata (2010:72) mengemukakan bahwa: penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang bersifat alamiah atau pun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena yang lain. Sedangkan penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2008:5) adalah “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Dimana hubungan
antara variabel dalam penelitan akan dianalisis dengan menggunakan ukuran- ukuran statistika yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Pasaman. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 2 Pasaman yang belajar mata pelajaran ekonomi yang berjumlah sebanyak 120 orang. Teknik pegambilan sampel digunakan adalah porpotional random sampling. Pengaruh perilaku belajar siswa, keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa diperoleh hasil dari penyebaran kuesioner/angket sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari dokumentasi berupa nilai UTS. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensia yaitu uji normalitas, dan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan program IBM Amos 21.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa (Y) Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA N 2 Pasaman No
Kelas Intrerval
60 – 63 64 – 67 68 – 71 72 – 75 76 -79 80 – 83 84 – 87 Jumlah Rata-rata Median Modus Maksimum Minimum Sumber Lampiran 12 hal. 149 1 2 3 4 5 6 7
Dari Tabel.2 diatas menunjukan bahwa prestasi belajar siswa X mata pelajaran ekonomi. Didapat rata-rata (mean) sebesar 73,96 modus 80, median 75, nilai minimum 65, nilai maximum 85. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh Perilaku Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 6,462 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial
Frekuensi Fi 8 15 12 13 9 27 9 93 73,96 75 80 85 65
% 8,6 16,1 12,9 14,0 9,7 29 9,7 100
terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku belajar terhadap prestasi belajar siswa. Pada tabel standardized regression weights pengaruh perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,415 dengan probability 0,000 < α 0.05. Penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suwardjono (2004) unsur yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah perilaku belajar siswa. Berdasarkan analisis deskriptif tingkat perilaku belajar siswa di SMAN 2 Pasaman dengan rata-rata skor 3,5 dan TCR 70,07 % dengan kategori cukup. Uji analisis jalur dengan IBM Amos 21 menunjukan adanya pengaruh perilaku belajar melalui motivasi terhadap prestasi belajar yang ditunjukan oleh tabel standardized direct effects perilaku belajar siswa terhadap motivasi belajar siswa sebesar
0,191 dengan probabiliti 0.020 < α 0.05. Tabel standardized direct effects juga menunjukan adanya pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi sebesar 0,243 dengan probabiliti 0.002 < α 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pengaruh tidak langsung perilaku belajar siswa melalui motivasi terhadap prestasi sebesar (px3x1) (pYx3) = ( 0,191 ) (0,243) = 0,046. Melihat dominannya pengaruh perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Sudah selayaknya pihak sekolah memberikan rangsangan dan bimbingan kepada siswanya untuk selalu menjadi pribadi yang baik. 2. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 5,558 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi keterampilan mengajar guru maka akan semakin meningkat prestasi belajar. Pada tabel standardized regression weights pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar sebesar 0,430 dengan probability 0.000 < α 0.05. Penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Slameto: 2010) unsur yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah upaya guru dalam membelajarkan siswa. Syaefudin mengungkapkan “keterampilan mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan kondisi belajar murid agar perilaku dan motivasinya terpusat untuk meningkatkan prestasinya” Berdasarkan analisis deskriptif tingkat keterampilan mengajar guru di SMAN 2 Pasaman dengan skor rata-rata 3,7 dan TCR 73,19 % dengan kategori cukup sebesar 73,19 %. Guru yang mempunyai tingkat keterampilan mengajar yang tinggi lebih menguasai materi dari pada guru yang tidak mempunyai keterampilan mengajar. Uji analisis jalur juga menunjukan adanya pengaruh antara keterampilan mengajar guru ke prestasi belajar melalui variabel motivasi yang ditunjukan oleh tabel standardized direct effects sebesar 0,576. Tabel standardized direct effects juga menunjukan adanya pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar sebesar 0,243 dengan
probabiliti 0.002 < α 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung keterampilan mengajar guru melalui motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar sebesar (px3x1) (pYx3) = ( 0,576 ) (0,243) = 0,140 3. Pengaruh Perilaku Belajar Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perilaku belajar terhadap motivasi yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 2,334 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,020 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku belajar siswa terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini berarti semakin tinggi perilaku belajar siswa maka akan semakin meningkat motivasi belajar siswa. Pengaruh langsung perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,191 dengan probabiliti 0,020 < α 0.05. Ini berarti pengaruh langsung perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar sebesar 0,191. Dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat perilaku belajar siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Walgito (2003:166), faktor yang mempengaruhi perilaku terhadap motivasi belajar siswa adalah perilaku yang kurang baik akan mempengaruhi motivasi belajar terhadap belajar siswa. Dengan adanya variabel motivasi belajar siswa maka pengaruh perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Semakin tinggi perilaku belajar siswa dan motivasi belajar siswa maka semakin tinggi prestasi. 4. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 7,054 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini berarti semakin tinggi keterampilan mengajar guru maka akan semakin meningkat motivasi belajar siswa . Pengaruh langsung keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,576 dengan probabiliti 0,020 < α 0.05. Ini berarti pengaruh langsung keterampilan mengajar guru terhadap prestasi
belajar siswa sebesar 0,576. Dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat keterampilan mengajar guru maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rasyidin (2003) bahwa keterampilan mengajar guru adalah keterlibatan guru dan siswa dalam interaksi proses belajar mengajar. Guru sebagai koordinator menyusun, mengorganisasi dan mengatur situasi dalam belajar. Dengan adanya variabel motivasi belajar maka pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Semakin tinggi keterampilan megajar guru dan motivasi belajar siswa maka semakin tinggi prestasi belajar siswa . 5. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap prestasi Belajar Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 3,051 > ttabel sebesar 1,98729 dengan nilai signifikan 0,002 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin meningkat prestasi belajar siswa. Pada tabel standardized regression weights pengaruh langsung motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0.243 dengan probability 0.002 < α 0.05. Pada pembahasan di atas variabel motivasi belajar siswa sebagai variabel intervening yang meningkatkan pengaruh variabel perilaku belajar siswa dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh langsung perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa 0,415. Dengan adanya variabel motivasi belajar siswa pengaruh total perilaku belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,461. Pengaruh langsung keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa 0,430. Pengaruh total setelah adanya variabel motivasi belajar siswa, keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,570. Dapat disimpulkan variabel motivasi belajar siswa sebagai variabel intervening dapat meningkatkan pengaruh perilaku belajar siswa dan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Perilaku belajar siswa berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. yang ditunjukan oleh nilai koefisien jalur sebesar 0,415, nilai koefisien ini siginfikan dimana diperoleh nilai thitung 6,462 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya apabila nilai variabel perilaku belajar siswa meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel prestasi belajar siswa sebesar 0,415 dalam setiap satuannya. Pengaruh tidak langsung perilaku belajar siswa ke prestasi belajar siswa melalui variable motivasi belajar siswa sebesar 0,046. Artinya variabel motivasi belajar sebagai variabel intervening dapat meningkatkan nilai variabel prestasi belajar siswa. 2. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, yang ditunjukan oleh nilai koefisien jalur sebesar 0,430. Nilai koefisien ini siginfikan dimana diperoleh nilai thitung sebesar 5,558 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. . Artinya apabila nilai variabel keterampilan mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel prestasi belajar siswa sebesar 0,430 dalam setiap satuannya. Pengaruh tidak langsung keterampilan mengajar guru ke prestasi belajar siswa melalui variabel motivasi belajar siswa sebesar 0,14. Artinya variabel motivasi belajar siswa sebagai variabel intervening dapat meningkatkan nilai variabel prestasi belajar siswa. 3. Perilaku belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa, yang ditunjukan oleh nilai koefisien jalur 0,191. Nilai koefisien ini siginfikan dimana diperoleh nilai thitung sebesar 2.334 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,020 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak, Artinya apabila nilai variabel perilaku belajar siswa meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel prestasi belajar siswa sebesar 0,191 dalam setiap satuannya 4. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa, yang ditunjukan oleh nilai koefisien jalur 0,576. Nilai koefisien ini siginfikan dimana diperoleh nilai thitung sebesar
5.
7,054 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak, Artinya apabila nilai variabel keterampilan mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel prestasi belajar siswa sebesar 0,576 dalam setiap satuannya Motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, yang ditunjukan oleh nilai koefisien jalur sebesar 0,243. Nilai koefisien ini siginfikan dimana diperoleh nilai thitung sebesar 3,051 > ttabel sebesar 1.98729 dengan nilai signifikan 0,002 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak, Artinya apabila nilai variabel motivasi belajar siswa meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel prestasi belajar siswa sebesar 0,243 dalam setiap satuannya.
DAFTAR PUSTAKA Abdurahman dan Muhidin, (2011). Panduan praktis memahami penelitian. Bandung : pustaka setia Arikunto, Suharsimi. (2000). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Raneka Cipta Eva. (2007). Pengaruh motivasi, disiplin, dan partisipasi siswa terhadap prestasi belajar akuntansi di SMA sei aur Dikabupaten Pasaman Barat. Skiripsi Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasibuan, Malayu (2000) . Organisasi dan Motivasi.Bandung:Bumi Aksara Hakim, Thursan. (2005). Belajar secara efektif. Jakarta: Puspa Swarra Istijanto. (2005). Aplikasi Praktis Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara
Riset
Muhammad Akbar, Ridho. (2012). Pengaruh lingkungan terhadap motivasi belajar dan dampaknya terhadap prestasi belajar siswa
kompetensi keahlian audio video SMK MUH. Kutowinangun KEBUMEN. Skripsi Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Mediakom Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Ratnawati, Riza. (2010). Pengaruh perilaku mengajar guru ekonomi dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA 1 Pasaman di Kabupaten Pasaman. Skripsi Risma Utami, Vidya. (2008). Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa serta implikasinya terhadap prestasi belajar akuntasi siswa kelas X SMA 2 BANDUNG. Skripsi Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. 2005. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono, (2012:137). Sumber data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Skripsi Sugiyono, (2012:93). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skripsi Sukmadinata, (2010:72). Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Skripsi Walgito, 2005:168 Perilaku Belajar adalah suatu aktivitas yang mengalami perubahan dalam diri individu. Skripsi Winardi, (2001). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT.Raja: Grafindo Persada.