41 Jurnal Care Vol. 2, No. 3, Tahun 2014
EFEKTIFITAS HYPNOBIRTHING PADA IBU BERSALIN TERHADAP NILAI APGAR SATU MENIT PERTAMA BAYI BARU LAHIR DI KABUPATEN CIREBON Yeni Fitrianingsih Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Program Studi Kebidanan Cirebon Email :
[email protected]
ABSTRACT Hypnobirthing can be used to deal with and go through pregnancy and childbirth preparation in a natural, relaxing, and comfortable way and to be useful in helping to supply oxygen to the baby during childbirth so that the babies born have better Apgar score. This study aimed to determine the effect of hypnobirthing on the Apgar score on normal primiparous parturient in Cirebon. This was a quasi experimental study using a post -test only with control group design. Samples were taken with consecutive sampling technique which amounted to 60 people consisting of 30 people in the intervention group and 30 people in the control group. The effect of hypnobirthing on the Apgar score was analyzed using unpaired Mann-withney. The results showed that there were significant differences in the first Apgar mean score (the first minute) among respondents who were given hypnobirthing with those not given hypnobirthing (p = 0.000) and there were no significant differences in the second Apgar mean score (5 minutes later) among respondents who were given hypnobirthing with those not given hypnobirthing (p = 0.792). The author suggests that midwives be able to apply hypnobirthing to pregnant women in their third trimester of pregnancy in order to reduce the occurrence of asphyxia in newborns.
Key words: APGAR,Child birth, Hypnobirthing Pendahuluan APGAR
pengukuran selanjutnya dapat dilkukan dipakai
untuk
menilai
kemajuan kondisi BBL pada saat 1 menit dan 5 menit setelah kelahiran.Pengukuran
pada menit ke 10, 15 dan 20 setelah kelahiran bayi . Hasil SDKI (Survei Demografi dan
menit pertama digunakan untuk menilai
Kesehatan Indonesia) tahun 2012
bagaimana ketahanan bayi melewati proses
menemukan bahwa angka kematian bayi di
persalinan. Pengukuran pada menit kelima
Indonesia saat ini mengalami penurunan
menggambarkan sebaik apa bayi dapat
dari 43 per 1.000 menjadi 32 per 1.000
bertahan setelah keluar dari rahim ibu.
kelahiran hidup. Di antara angka ini, 19 per
Pada
1.000 terjadi pada masa neonatal sejak lahir
beberapa
keadaan
tertentu
lalu
42 Jurnal Care Vol. 2, No. 3, Tahun 2014
sampai usia
28 hari. Namun Target
MDGs di tahun 2015 angkanya harus turun menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab terbesar
yang lahir memiliki nilai APGAR yang lebih baik, (Bobart V Brown D, 2002) Berdasarkan hal tersebut penulis ingin
dari angka
mengadakan penelitian tentang Pengaruh
kematian bayi baru lahir adalah gangguan
Hypnobirting terhadap nilai APGAR Bayi
pernafasan yaitu sebesar 37%, disamping
Baru
prematur sebanyak 34% dan sepsis 12%.
Primipara di Kabupaten Cirebon tahun
Di Propinsi Jawa Barat angka kejadian
2013.
asfiksia
ialah
Kabupaten
25,2%.
Cirebon
Sedangkan kematian
di
karena
aspiksia mengalami kenaikan dari tahun 2012 jumlah kematian karena aspiksia 62 bayi (27%)
sedangkan tahun 2013 data
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menunjukkan jumlah kematian karena aspiksia sebanyak 75 bayi dari 227 kematian bayi (30%) dan jumlah kelahiran hidup 46.657 bayi Hypnobirthing merupakan kombinasi praktik
hypnosis
sendiri/autohypnosis panduan
dari
terhadap
diri
(self Hypnosis) dengan hypnotherapis
untuk
mencapai relaksasi mendalam (Mongan, Marie F, 2005; Sample E, Newborn N, 2011). Hypnobirthing memiliki beberapa manfaat diantaranya mengurangi rasa nyeri ( Cyna AM, McAulliffe GL, Andrew ML, 2004) spontan,
meningkatkan kejadian persalinan mengurangi
resiko
operasi,
mempercepat pemulihan ibu post partum, membantu suplay oksigen kepada bayi selama proses persalinan sehingga bayi
Lahir
pada
Persalinan
Normal
Metode Penelitian Penelitian
ini
mengetahui
bertujuan
pengaruh
untuk
Hypnobirthing
terhadap nilai APGAR bayi baru lahir pada persalinan normal primipara di Kabupaten Cirebon
tahun
merupakan
2013.
jenis
Penelitian
penelitian
ini kuasi
eksperimen dengan menggunakan post test only with control group desain. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling yang berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Penelitian dengan
ini
dianalisis
menggunakan
berpasangan.
Uji
uji
awalnya t
normalitas
tidak data
menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah subyek penelitian kecil (n<50). Data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa 3 data berdistribusi tidak normal pada APGAR 1 yang dilakukan hypnobirthing dan APGAR 2 pada yang dilakukan maupun tidak
43 Jurnal Care Vol. 2, No. 3, Tahun 2014
dilakukan hypnobirthing dengan nilai sig
hypnobirthing berkisar antara 7 sampai
0,000 dan 1 data berdistribusi normal yaitu
dengan 9 dengan median 8 dan inter
APGAR
quartile range (IQR) 1, sedangkan nilai
1
yang
tidak
dilakukan
hypnobirthing dengan nilai sig 0,008 sehingga
APGAR 1 pada responden
uji
untuk
diberi tindakan hypnobirthing berkisar
hypnobirthing
antara 4 sampai dengan 9 dengan median 7
terhadap nilai APGAR yaitu dengan
dan IQR 2; Nilai APGAR 2 pada
menggunakan uji mann-withney karena ada
responden
salah satu uji normalitas yang berdistribusi
hypnobirthing berkisar antara 9 sampai
tidak normal.
dengan 10 dengan median 10 dan IQR 0
statistik
mengetahui
yang
digunakan
pengaruh
yang
yang tidak
diberi
tindakan
dan nilai APGAR 2 pada responden yang Hasil Dan Pembahasan
tidak diberi tindakan hypnobirthing berkisar
a. Hasil Penelitian
antara 8 sampai dengan 10 dengan median
Analisis
penelitian
ini
10 dan IQR 0.
menggambarkan distribusi frekuensi dan variasi dari variabel penelitian yang akan
Tabel 2 Pengaruh Hypnobirthing
diuraikan dalam tabel berikut di bawah ini:
Terhadap Nilai APGAR 1 Variabel
Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Nilai APGAR Variabel APGAR 1 Hypno Tidak hypno APGAR2 Hypno Tidak hypno
Median
Inter Quartil Range
Min – Mak
SD
P value
N
APGAR 1 Hypno 8,27 0,521 0,000 30 Tidak Hypno 6,87 1,358 30 Uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk
karena
jumlah
subyek
8
1
7–9
penelitian kecil (n<50). Data disajikan
7
2
4–9
dalam bentuk tabel. Hasil uji normalitas
10
0
9 – 10
10
0
8 – 10
Hasil analisis pada tabel 1 diperoleh informasi bahwa nilai APGAR 1 pada responden
Mean
yang
diberi
tindakan
menunjukkan bahwa 3 data berdistribusi tidak normal pada APGAR 1 yang dilakukan hypnobirthing dan APGAR 2 pada yang dilakukan maupun tidak dilakukan hypnobirthing dengan nilai sig 0,000 dan 1 data berdistribusi normal yaitu APGAR 1
44 Jurnal Care Vol. 2, No. 3, Tahun 2014
yang tidak dilakukan hypnobirthing dengan
2 pada responden yang diberi tindakan
nilai sig 0,008 sehingga uji statistik yang
hypnobirthing sebesar 9,80 dengan standar
digunakan untuk mengetahui pengaruh
deviasi 0,407, sedangkan pada responden
hypnobirthing terhadap nilai APGAR yaitu
yang tidak diberi tindakan hypnobirthing
dengan
didapatkan
menggunakan
uji
mann-withney
nilai
rata-rata
APGAR
2
karena ada salah satu uji normalitas yang
sebesar 9,80 dengan standar deviasi 0,484.
berdistribusi tidak normal
Hasil uji statistik didapatkan nilai P sebesar
Berdasarkan data pada tabel 2 dapat
0,792 artinya bahwa dengan alpha 5%
disimpulkan bahwa rata-rata nilai APGAR1
terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan
pada responden yang diberi tindakan
rata-rata nilai APGAR 2 antara responden
hypnobirthing sebesar 8,27 dengan standar
yang diberi tindakan hypnobirthing dengan
deviasi 0,521, sedangkan pada responden
yang tidak diberi tindakan hypnobirthing.
yang tidak diberi tindakan hypnobirthing didapatkan nilai rata-rata APGAR1 sebesar
Pembahasan
6,87 dengan standar deviasi 1,358. Hasil uji
Keberhasilan transisi kekehidupan
statistic didapatkan nilai p sebesar 0,000
ekstrauterin di evaluasi dengan skor Apgar
artinya bahwa dengan alpha 5% terlihat ada
pada menit pertama skor Apgar digunakan
perbedaan yang signifikan rata-rata nilai
untuk memprediksi kemampuan bertahan
APGAR1 antara responden yang diberi
hidup neonatus, juga membantu bidan
tindakan hypnobirthing dengan yang tidak
mengevaluasi
diberi tindakan hypnobirthing.
resusitasi. Hasil analisis pada tabel 1
transisi
dan
kebutuhan
diperoleh informasi bahwa nilai apgar 1 Tabel 3 Pengaruh Hypnobirthing
pada responden
Terhadap Nilai APGAR 2
hypnobirthing
Varia Mean bel APGAR 2 Hypno 9,80 Tidak Hypno 9,80
SD
value
N
yang diberi tindakan dengan
median
8,
sedangkan nilai apgar 1 pada responden yang tidak diberi tindakan hypnobirthing dengan median 7.
0,407 0,484
0,79
30
Hal ini memberi makna bahwa pada
30
ibu bersalin yang diberikan intervensi hypnobirthing pada 1 menit pertama
Berdasarkan data pada tabel 3 dapat
mediannya lebih tinggi disbanding ibu
disimpulkan bahwa rata-rata nilai APGAR
bersalin yang tidak diberikan intervensi
45 Jurnal Care Vol. 2, No. 3, Tahun 2014
hypnobirthing. Hypnobirthing dapat digunakan untuk
menghadapi
kehamilan
serta
Ketika sang ibu menyongsong saat
dan
menjalani
persalinan dengan masih diliputi rasa takut
persiapan
melahirkan
dan stres maka tubuhnya sudah berada
dengan cara alami, tenang, dan nyaman
dalam
serta kesehatan jiwa janin (Mongan, Marie
pengeluaran hormon stressor, kotekolamin.
F, 2005 ; Kuswandi L, 2011 ; Aprilia Y ,
Tubuhnya dipersiapkan untuk respon “fight,
2010). Hypnobirthing memiliki beberapa
run and freeze”. Hal ini menyebabkan arteri
manfaat membantu suplay oksigen kepada
yang mengalir ke rahim menjadi tegang dan
bayi selama proses persalinan sehingga bayi
menyempit, menghambat aliran darah dan
yang lahir memiliki nilai APGAR yang
oksigen. Keadaan ini membuat serat-serat
lebih baik (Bobart V Brown D, 2002).
lingkar dibagian leher rahim mengencang
Berdasarkan tabel 2 dapat diambil
dan
sikap
defensif,
mengerut,
bukan
dan
terjadi
melemas
dan
kesimpulan bahwa ada perbedaan yang
membuka seperti seharusnya (Mongan, M
sangat signifikan
F, 2005). Aliran darah dan oksigen ke janin
dengan nilai P value perlakuan
akan terhambat dengan rasa takut dan
hypnobirthing dengan kelompok kontrol.
tegang, dengan relaksasi membantu proses
Hal ini berarti kelompok yang diberi
aliran oksigen pada janin.
0,000
antara
kelompok
Penelitian ini sesuai dengan teori
perlakuan hypnobirthing mempunyai nilai APGAR 1 (1 menit pertama kelahiran)
yang
lebih bermakna nilainya dibanding dengan
dapat digunakan untuk menghadapi dan
kelompok kontrol. Penelitian ini hasilnya
menjalani
sama dengan penelitian terdahulu tentang
melahirkan dengan cara alami, tenang, dan
pengaruh
smarthbirthing terhadap nilai
nyaman
APGAR
menunjukkan bahwa p value
(Mongan, M F, 2005; Kuswandi L, 2011;
sebesar 0,00. Besarnya nilai p < 0,05 yang
Aprilia Y, 2010). Hypnobirthing memiliki
berarti ada pengaruh hipnosis terhadap
beberapa manfaat diantaranya membantu
nilai
suplay oksigen kepada bayi selama proses
APGAR
bayi
baru
lahir
pada
mengatakan
bahwa
kehamilan serta
serta
kesehatan
bayi
persiapan jiwa
yang
janin
persalinan normal. Smartbirthing pada
persalinan
prinsipnya sama dengan hypnobirthing yaitu
memiliki nilai APGAR yang lebih baik
memberikan rasa tenang dan nyaman
(Bobart VBD, 2002).
hingga keadaan relaksasi.
sehingga
Hypnobirthing
lahir
Pada beberapa keadaan nilai APGAR dapat pula dipengaruhi oleh pengobatan
46 Jurnal Care Vol. 2, No. 3, Tahun 2014
pada
ibu
dan
kondisi
janin
dapat
Berdasarkan data pada tabel 3 dapat
mempengaruhi nilai APGAR antara lain
disimpulkan bahwa terlihat tidak ada
malformasi
neuromuskuler atau serebral
perbedaan yang signifikan rata-rata nilai
yang dapat menurunkan tonus dan usaha
APGAR 2 (5 menit kemudian) antara
bernafas. Kondisi kardiorespirasi dapat
responden
mengganggu denyut jantung, pernafasan,
hypnobirthing dengan yang tidak diberi
dan tonus. Infeksi dapat menurunkan
tindakan hypnobirthing. Penatalaksanaan bayi
tonus, warna dan respons terhadap usaha
baru lahir dengan nilai APGAR yang
resusitasi (Cunningham, 2006).
rendah bayi memerlukan tindakan medis
yang
diberi
tindakan
Elemen penilaian pada APGAR
segera seperti penyedotan lender yang
seperti tonus, warna kulit dan iritabilitas
menyumbat jalan nafas, dilakukan rangsang
reflex sebagian tergantung pada maturitas
taktil,mengupayakan bayi tetap hangat atau
fisiologik
pemberian
bayi.
Jadi
prematur
sehat
oksigen
untuk
membantu
mendapatkan nilai yang rendah karena
bernafas, hal ini yang mempengaruhi nilai
imaturitasnya. Maka dalam penelitian ini
APGAR 2 (5 menit kemudian) menjadi
yang pemilihan responden dibatasi dengan
lebih baik dengan nilai APGAR 1.
kriteria
untuk
Sehingga antara responden yang diberi
meminimalkan bias. Diantaranya pada yang
intervensi hypnobirthing dengan yang tidak
memiliki penyulit dalam kehamilan dan
hasilnya
persalinan yang meliputi: Faktor genetik,
signifikan.
inklusi
Faktor
dan
maternal:
ekslusi
preeklampsi
dan
tidak
ada
perbedaan
yang
Lahirnya neonatus menuntut bidan
eklampsi, perdarahan abnormal, partus
harus
lama, demam selama persalinan, infeksi
adanya
berat,
Faktor
membersihkan mucus dan mengambil
kehamilan,
nafas pertama. Namun demikian karena
Polihydramnion, infeksi, DM gestasional.
keterbatasan waktu penelitian menjadikan
Faktor perinatal : Keadaan bayi: bayi
penelitian ini masih kurang sempurna
prematur,
kelainan
karena pada persiapan untuk berlatih
bercampur
relaksasi dan hypnobirthing perlu dilakukan
mekonium, lilitan tali pusat, tali pusat
oleh ibu hamil trimester III secara terampil
pendek, simpul tali pusat, prolapsus tali
sedangkan pada penelitian ini hypnotherapi
pusat.
dilakukan hanya 1 kali
kehamilan
prenatal:
congenital,
post
perdarahan
persalinan air
matur, pada
sulit,
ketuban
secara tanda
seksama bahwa
mengobservasi bayi
mampu
saat menjelang
47 Jurnal Care Vol. 2, No. 3, Tahun 2014
persalinan yaitu pada kala I persalinan dan
lebih tinggi dari ibu ibu yang tidak
responden belum sama sekali mengikuti
diberi intervensi.
latihan hypnobirthing. Ibu hamil sudah terampil mengkondisikan dirinya menjadi
•
responden
rileks, dengan sendirinya persiapan fisik
yang diberi tindakan
hypnobirthing
semacam ini sudah tidak diperlukan lagi.
dengan
yang
tidak
diberi intervensi relative sama.
Kapan pun ibu hamil memerlukan kondisi rileks, dengan segera bisa menciptakan
Nilai apgar 2 (5 menit kemudian) pada
•
Ada perbedaan yang signifikan antara
kondisi itu. Kemampuan menciptakan
kelompok
kondisi rileks ini penting, karena setelah
hypnobirthing
rileks kemampuan melakukan “isolasi”
kontrol pada ibu bersalin normal
sangat diperlukan, yaitu upaya untuk
primipara terhadap nilai Apgar 1 (1
melindungi diri agar tetap tenang meski
menit pertama)
lingkungan di sekitar cukup gaduh. Di tempat bersalin sudah terbiasa
jika
•
yang
diberi dengan
intervensi kelompok
Tidak ada perbedaan yang signifikan
terdengar kegaduhan dan berbagai suara
antara kelompok yang diberi intervensi
ibu hamil lain yang segera ingin melahirkan
hypnobirthing
bayinya.
menciptakan
kontrol pada ibu bersalin normal
relaksasi pada diri sendiri atau “isolasi”
primipara terhadap nilai Apgar 2 (5
membuat ibu hamil tidak terpengaruh oleh
menit kemudian).
Kemampuan
dengan
kelompok
hiruk pikuk di kamar bersalin. Sebaliknya, dengan
tenang
bisa
memusatkan
perhatiannya secara penuh.
Aprilia, Y. (2010). Hypnostetri rileks, nyaman dan aman saat hamil dan melahirkan. Jakarta: Gagas Medika
Kesimpulan Berdasarkan penelitian
hasil dapat
pembahasan diambil
pada
kesimpulan
bahwa: •
Nilai apgar 1 (1 menit pertama) pada responden
yang
diberi
DAFTAR PUSTAKA
tindakan
hypnobirthing nilai rata rata Apgarnya
Bobart, V. B. D. (2002). Medical obstetrical hypnosis and apgar scores and the use of anesthesia and analgesia during labour and delivery. Hypnosis Cyna, A.M., McAulliffe, G.L., Andrew, M.L. (2004). Hypnosis for pain relief in labour and childbirth. ( a systematic review). Br J Anaesthesia
48 Jurnal Care Vol. 2, No. 3, Tahun 2014
Cunningham .F. (2006). Obstetri wlliams: Jakarta: EGC Kuswandi, L .(2011). Keajaiban hypno– birthing . Jakarta: Pustaka Bunda Mongan, M F. (2005). Hypnobitrhing : The mongan metho: A natural approach to a safe, easier ,more comfortable birthing, : Health Communications, Inc .Florida. Dahlan, M.S.(2013). Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Dahlan, M.S.(2013). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Semple, A., Newburn, M. (2011). Research overview: Self- hypnosis for labour and birth. NCTs J Preparing Parent for Birth and Early Parenthood Notoatmojo, S.(2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta