Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
Analysis of Liquidity Ratio and Solvency Ratio on Prediction of Profits Changes in the Company Engaged in the Automotive and Components Sector Listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) Periode 2010-2014 Hermaya Ompusunggu, S.E.,M.Ak. Program Studi Akuntansi, Akademi Akuntansi Permata Harapan, Komplek Graha Nusa Permai, Telp. (0778) 7498191
[email protected]
ABSTRACT This research was conducted to determine the financial ratios in predicting of profits changes in the company engaged in the automotive and components sector listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2010-2014. The population in this research is a company engaged in the automotive and components sector listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2010-2014. Samples that meet the criteria in this research amounted to 8 companies which are selected by purposive sampling method. Data used in this research are secondary data sourced from annual financial report. The statistic used in this research hypothesis is tested using multiple regression method. Independent variables in this research are liquidity ratio (current ratio), and solvency ratio (debt ratio) while the dependent variable is profit changes. The result of research shows that simultaneous liquidity ratio (current ratio), and solvency ratio (debt ratio) ratio have significant influence on prediction of profits changes, This is reinforced by the results of testing the value of f is 9.799 with a significant level of 0.000 indicates that the significant value of less than 0.05. Keywords: Liquidity Ratio, Solvency Ratio, and Prediction of Profits Changes ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan yang bergerak di sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini berjumlah 8 perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan tahunan. Statistik yang digunakan https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
dalam penelitian ini adalah uji hipotesis dengan menggunakan metode regresi berganda. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas (current ratio), dan rasio solvabilitas (debt ratio) sedangkan variabel terikatnya adalah perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio rasio likuiditas simultan (rasio lancar), dan rasio rasio solvabilitas (debt ratio) berpengaruh signifikan terhadap prediksi perubahan laba, hal ini diperkuat dengan hasil pengujian nilai f sebesar 9,799 dengan tingkat signifikansi 0.000 menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang dari 0,05. Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Prediksi Perubahan Laba PENDAHULUAN Pada era globalisasi saat ini, semakin berkembangnya dunia usaha, maka semakin tinggi pula persaingan yang akan dihadapi perusahaan tersebut terutama perusahaan yang memiliki usaha sejenis. Karena itu, setiap perusahaan diwajibkan dapat mengelola dan melaksanakan manajemen perusahaan yang lebih profesional. Perusahaan yang dapat bertahan atau perusahaan yang sehat dapat dilihat dari kemampuannya dalam memenuhi kewajibankewajiban keuangan dan melaksanakan operasinya dengan stabil serta dapat menjaga perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Pada umumnya, pihak eksternal mengukur keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari laporan keuangannya. Laporan keuangan juga merupakan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya kepada para pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya serta merupakan
laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang. Keuntungan yang diterima oleh perusahaan akan sebanding dengan resiko yang terkandung di dalamnya, hal ini menyebabkan pihak manajemen membutuhkan kemampuan untuk memprediksi laba keadaan mendatang sehingga dapat memperkecil resiko yang akan terjadinya di dalam persaingan dunia usaha. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang menyangkut kegunaannya dalam memprediksi laba yang akan datang. Alasan pemilihan laba akuntansi dikarenakan laba mencerminkan kinerja perusahaan, dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai kinerja yang bagus atau tidak. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang, temuan ini
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara riil, maupun potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan. Sebaliknya, jika rasio tidak cukup signifikan dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, hasil penelitian ini akan memperkuat bukti tentang inkonsistensi temuan-temuan empiris sebelumnya. Terdapat teknik analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis dan menilai kondisi keuangan perusahaan serta prospek perubahan labanya. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksikan perubahan laba, termasuk kondisi keuangan di masa depan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan, rasio keuangan yang dimaksud adalah rasio likuiditas (current ratio) dan rasio solvabilitas (debt ratio). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan rasio likuiditas (current ratio) terhadap prediksi perubahan laba perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2010–2014. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan rasio solvabilitas (debt ratio) terhadap prediksi perubahan laba perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2010–2014.
3.
Untuk mengetahui apakah secara simultan terdapat pengaruh signifikan rasio likuiditas (current ratio) dan rasio solvabilitas (debt ratio) terhadap prediksi perubahan laba perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2010–2014.
LANDASAN HIPOTESIS
TEORI
DAN
Rasio likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam menganalisa laporan keuangan perusahaan. Karena rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi perusahaan. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian likuiditas menurut beberapa ahli ekonomi: 1. Munawir (2007 : 31) menyatakan bahwa likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suata perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. 2. Sofyan (2006 : 301) menyatakan bahwa likuiditas adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendek. 3. Sugiarso (2006 : 114) menyatakan bahwa likuiditas
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. 4. Sutrisno (2009 : 215) menyatakan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibankewajibannya yang segera harus dipenuhi. 5. Riyanto (2008 : 25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi.” 6. Fred Weston dalam buku Kamsir ( 2012 : 129 ) menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio. Current ratio menunjukkan nilai relatif antara aktiva lancar terhadap utang lancar. Rasionya dihitung dengan membagi nilai aktiva lancar dengan utang lancar. Rumus untuk menghitung rasio lancar adalah sebagai berikut I made Sudana ( 2011: 21 ) : Aset Lancar Current Ratio = Kewajiban Lancar
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami kepailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian likuiditas menurut beberapa ahli ekonomi: 1. Wild (2005 : 9) menyatakan bahwa solvabilitas merupakan kemungkinan dan kemampuan jangka panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang. 2. Arief Sugiono (2009 : 70) menyatakan bahwa rasio solvabilitas bertujuan untuk menganalisis pembelajaanyang dilakukan berupa komposisi utang dan modal serta kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan beban tetap lainya. 3. Mamduh dan Abdul Halim (2009 : 81) menyatakan bahwa leverage ratio adalah mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban– kewajiban jangka panjangnya. 4. Syafri ( 2008 : 303 ) menyatakan bahwa rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewjiban jangka panjangnya /
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan di likuidasi. 5. Kamsir ( 2012 : 151 ) : “ Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya, berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas, dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (likuidasi).” Rasio solvabilitas yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah debt ratio. Debt ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Rumus untuk menghitung rasio lancar adalah sebagai berikut I made Sudana ( 2011: 21 ) : Debt Ratio
=
Total Hutang Total Aktiva
Laba merupakan suatu konsep akuntansi yang memiliki berbagai sudut pandang, tergantung dari siapa yang menilai dan bagaimana tujuan penilaiannya tersebut. Oleh karena itu, para ahli dalam bidang akuntansi memberikan definisi berbeda tentang pengertian laba yaitu sebagai berikut: 1. Suwardjono (2008 : 464) menyatakan bahwa laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang / jasa). 2. Soemarso (2004 : 227) menyatakan bahwa angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah Laba Bersih (net income). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi, angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah rugi bersih (net loss). 3. Rahmat (2006 : 9): “Laba dipandang sebagai suatu peralatan prediktif yang membantu dalam peramalan laba mendatang dan peristiwa ekonomi yang akan datang.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
Laba terdiri dari hasil operasional, atau luar biasa, dan hasil-hasil non-operasional, atau keuntungan dan kerugian luar biasa, dimana jumlah keseluruhannya sama dengan laba bersih. Laba biasa dianggap bersifat masa kini (current) dan berulang, sedangkan keuntungan dan kerugian luar biasa tidak demikian.” Perubahan laba yang digunakan adalah perubahan relatif. Dasar perhitungan perubahan laba adalah laba sebelum pajak dengan alasan untuk menghindari pengaruh penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang dianalisis (Syamsudin dan Primayuta, 2009). Perubahan laba relatif akan dihitung dengan rumus sebagai berikut: ∆Yt
=
Yt – Yt-1 Yt-1
Dimana: ∆Yt adalah Perubahan laba pada tahun tertentu, Yt adalah Laba perusahaan tertentu dengan periode tertentu, dan Yt-1 adalah Laba perusahaan tertentu pada periode sebelumya.
masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan uraian dan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: H1
: Rasio likuiditas (current ratio) berpengaruh signifikan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
H2
: Rasio solvabilitas (debt ratio) berpengaruh signifikan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
H3
: Secara simultan rasio likuiditas (current ratio) dan rasio solvabilitas (debt ratio) berpengaruh signifikan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
Hipotesis merupakan jawaban atau pernyataan sementara terhadap masalah yang bersifat praduga karena
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
METODE PENELITIAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sampel yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Purposive sampling menurut Sugiyono (2013:156) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penetapan ini lazimnya didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang di jadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merupakan perusahaan yang termasuk dalam manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI dari tahun 2010–2014. 2. Laporan keuangan tahunan per 31 Desember yang telah di audit. 3. Perusahaan yang mengalami Laba positif selama periode 2010-2014. Adapun daftar perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010–2014 yang memenuhi syarat untuk menjadi
sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel Daftar Lampiran 2. Pada Tabel 3.1 dibawah ini adalah jumlah keseluruhan data populasi dan sampel yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Jumlah Data Populasi dan Sampel Keterangan No
Jumlah Perusaha an
Periode
Data
1
Populasi
12
5 Tahun
60
2
Tidak memenuhi syarat
(4)
5 Tahun
(20)
3
Sampel
8
5 Tahun
40
Metode pengumpulan data penelitian ini adalah mengambil data sekunder yang berupa laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data sekunder tersebut diperoleh dengan bantuan fasilitas internet yaitu melalui website www.idx.co.id. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis kuantitatif. Metode analisis kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pengujian asumsi klasik meliputi uji deskriptif statistik, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolonieritas dan uji autokorelasi, sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda, uji t ( Parsial) dan uji f (Simultan). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif menunjukkan nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard deviation) untuk setiap variabel. Banyak data yang diolah (N) adalah 40 data. Variabel rasio likuiditas (current ratio) memiliki nilai rata-rata rasio likuiditas (current ratio) yang dimiliki oleh perusahaan adalah 1,6133. Nilai standar deviasi rasio likuiditas (current ratio) adalah 0,62743. Hal ini menunjukkan rasio likuiditas (current raio) memiliki data yang paling bervariasi karena memiliki nilai standar deviasi yang tinggi.
Variabel rasio solvabilitas (debt ratio) memiliki nilai rata-rata rasio solvabilitas (debt ratio) yang dimiliki oleh perusahaan adalah 0,5108. Nilai standar deviasi rasio solvabilitas (debt ratio) adalah 0.15701. Nilai rata-rata perubahan laba adalah sebesar 0,0968 dengan nilai standar deviasi 0,06878. Nilai rata-rata yang terdapat pada tabel di atas dapat menjelaskan bahwa apabila rata-rata dari masingmasing variabel lebih kecil dari standar deviasi maka dapat dikatakan hasil yang kurang baik, dikarenakan standar deviasi merupakan hal yang mencerminkan penyimpangan dari data variabel tersebut cukup tinggi karena lebih besar daripada nilai rataratanya. Sebaliknya jika nilai rata-rata dari masing-masing atau variabel yang dihasilkan lebih besar dari nilai standar deviasi maka dikatakan memiliki hasil yang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS maka dapat dilihat bahwa rasio likuiditas (current ratio) memiliki thitung sebesar -0,141 dengan tingkat signifikansi 0,889 lebih besar dengan taraf signifikan 0,05 maka H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas (current ratio) tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap prediksi perubahan laba. Current ratio menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
dengan kewajiban lancar suatu perusahaan. Current ratio yang tinggi menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar yang dapat menutupi kewajiban lancar perusahaan. Menurut sudut pandang kreditur, hal ini dipandang baik. Akan tetapi, menurut sudut pandang pemegang saham, semakin tinggi current ratio maka laba yang diperoleh perusahaan semakin rendah. Hal ini dikarenakan current ratio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar menhasilkan return yang lebih rendah dibandingkan aktiva tetap. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Nur Amalina (2013), tentang Pengaruh Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksikan Perubahan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2011), menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perubahan, Current Ratio, Operating Profit Margin, terhadap Perubahan Laba, tidak terdapat pengaruh antara perubahan Laverage Ratio, Inventory Turnover dan Price Earning Ratio terhadap Perubahan Laba. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS maka dapat dilihat bahwa rasio solvabilitas (debt ratio) memiliki thitung sebesar -3,725 dengan tingkat signifikansi 0,001 lebih kecil dengan taraf signifikan 0,05 maka H2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
rasio solvabilitas (debt ratio) ada pengaruh secara signifikan terhadap prediksi perubahan laba. Debt ratio menunjukkan perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva. Semakin tinggi debt ratio maka perubahan laba yang diperoleh semakin tinggi. Hal ini dikarenakan debt ratio yang tinggi menunjukkan proporsi aktiva perusahaan lebih besar daripada kewajiban yang dimiliki perusahaan Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Nur Amalina (2013), tentang Pengaruh Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksikan Perubahan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 20082011), menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perubahan, Current Ratio, Operating Profit Margin, terhadap Perubahan Laba, tidak terdapat pengaruh antara perubahan Laverage Ratio, Inventory Turnover dan Price Earning Ratio terhadap Perubahan Laba. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS dari hasil uji ANOVA atau uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 9,799 dengan df pembilang = 2 dan df penyebut = 37 dan nilai signifikan 0,000 sehingga H3 diterima yang artinya ada pengaruh secara signifikan antara rasio likuiditas (current ratio) dan rasio solvabilitas (debt ratio) terhadap perubahan laba. Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
dari taraf yang ditentukan α = 0,05 yang mengindikasikan bahwa rasio likuiditas (current ratio) dan rasio solvabilitas (debt ratio) secara bersama-sama ada pengaruh terhadap perubahan laba. Hasil penelitian ini sama dan mendukung penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Nur Amalina (2013), tentang Pengaruh Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksikan Perubahan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 20082011), menyimpulkan bahwa pengaruh yang signifikan antara perubahan, Current Ratio, Operating Profit Margin, terhadap Perubahan Laba, tidak terdapat pengaruh antara perubahan Inventory Turnover dan Price Earning Ratio terhadap Perubahan Laba.
2.
KESIMPULAN Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh rasio likuiditas (current ratio) dan rasio solvabillitas (debt ratio) terhadap perubahan laba. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas (current ratio) tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap prediksi perubahan laba, yaitu dengan niai signifikan sebesar 0,889 pada taraf signifikan 0,05.Current ratio menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar suatu perusahaan. Current ratio yang
3.
tinggi menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar yang dapat menutupi kewajiban lancar perusahaan. Menurut sudut pandang kreditur, hal ini dipandang baik. Akan tetapi, menurut sudut pandang pemegang saham, semakin tinggi current ratio maka laba yang diperoleh perusahaan semakin rendah. Hal ini dikarenakan current ratio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar menhasilkan return yang lebih rendah dibandingkan aktiva tetap Penelitian ini menunjukkan bahwa rasio solvabilitas (debt ratio) ada pengaruh yang signifikan terhadapa prediksi perubahan laba, yaitu dengan nilai signifikan sebesar 0,001 pada taraf signifikan 0,05. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel rasio likuiditas (current ratio) dan rasio solvabilitas (debt ratio) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prediksi perubahan laba.
DAFTAR PUSTAKA Baraja, Shara Ibrahim. (2014). Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 20102011. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP. Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi 4. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro. Harahap, Sofyan Safari. (2006). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Harahap, Sofyan Safari. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta: PT RajaGrafiindo Persada. Harahap, Sofyan Safari. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Irham,
Fahmi. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.
Kasmir (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Kasmir (2010). Keuangan. Pers.
Analisis Laporan Jakarta: Rajawali
Munawir (2010). Analisis Laporan Keuangan, Edisi 4. Jakarta: Liberty. Nugroho, Resa Setya. (2013). Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksikan Perubahan Laba Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Jasa dan Perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Rudianto (2012). Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga. Sholiha, Farihatus. (2013). Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turn Over, dan Net Profit Margin Terhadap Perubahan Laba (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012). Jurnal Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Soemarso S. R. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Stice,
Stice, Skousen. (2004). Akuntansi Intermediate, Edisi 15. Jakarta: Salemba Empat.
Sudana, I Made. (2011). Manajemen & Keuangan Perusahaan, Teori & Praktek. Jakarta: Erlangga.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suliyanto (2011). Ekonometrika Terapan : Teori & Aplikasi Dengan SPSS. CV Andi Offset. Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis