LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT CIPAGANTICITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 DAN PADA TANGGAL31DESEMBER 2013
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 September 2014 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2014
31 Desember 2013
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Persediaan – bersih Pajak dibayar di muka Bagian lancar biaya dibayar di muka
2g,4 2h,5
10.343.743.222 78.342.178.062
16.638.676.266 64.883.124.615
2h,6 2j,7 14b 2k,8
195.409.096 3.592.317.977 6.258.978.771 10.906.073.271
75.070.459 5.998.313.156 941.231.147 14.881.865.167
109.638.700.399
103.418.280.810
1.148.023.054 37.873.589.428 19.102.474
3.380.991.849 36.384.880.099 399.766.442
1.090.592.830.005 58.515.263 18.600.000.000 207.777.233
1.215.761.605.011 58.515.263 18.600.000.000 1.587.892.169
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.148.499.837.457
1.276.173.650.833
JUMLAH ASET
1.258.138.537.856
1.379.591.931.643
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Biaya dibayar di muka – setelah dikurangi bagian lancer Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan – bersih Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 625.188.336.267 dan Rp 596.918.862.536 masing – masing pada tanggal 30 September 2014, 31 Desember 2013 Goodwill Uang muka Aset lain-lain
2k,8 2t,14e
2i,9 2m
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
1
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 September 2014 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2013 (Diaudit) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2014
31 Desember 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha – pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Hutang pembelian aset tetap
2h 2h
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
14.549.042.401 1.503.631 9.014.218.798
8.897.314.665 8.528.859.013
27.437.535.666 54.050.000
15.874.087.653 470.945.000
167.085.869.207 32.341.275.712 20.033.493.567
194.964.320.942 102.779.880.134 9.728.902.310
270.516.988.982
341.244.309.717
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
2
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 September 2014 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Hutang pembelian aset tetap Hutang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
30 September 2014
31 Desember 2013
102.895.733.323
85.179.845.238
164.584.122.276 66.387.716.031 10.337.698.432 6.539.890.903
238.861.904.438 66.706.471.175 20.989.909.223 3.093.799.984
2.509.939.065
6.949.689.454
Jumlah liabilitas jangka panjang
353.255.100.030
421.781.619.512
JUMLAH LIABILITAS
623.772.089.012
763.025.929.229
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
3
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 September 2014 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – 6.380.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 3.611.110.000 saham masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor - bersih Agio saham Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis Saldo laba belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non pengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
30 September 2014
31 Desember 2013
361.111.100.000
361.111.100.000
26.819.053.393
26.819.053.393
2.868.569.914
2.868.569.914
243.609.998.816
225.716.421.077
634.408.722.123
616.515.144.384
(42.273.339)
50.858.030
634.366.448.784
616.566.002.414
1.258.138.537.798
1.379.591.931.643
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
4
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2014 Dan 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2014 30 September 2013
PENDAPATAN
2,23
412.524.513.907
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2,24
(290.962.677.004)
(301.333.468.094)
LABA KOTOR
121.561.836.903
199.447.217.648
Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Beban usaha lainnya - bersih
(11.752.159.910) (38.002.028.603) 19.977.802.355
(22.154.555.806) (34.316.605.501) 2.328.327.636
91.785.450.745
(54.142.833.671)
(51.476.277.183)
(65.060.166.195)
40.309.173.562
80.536.634.249
LABA (RUGI) USAHA Beban keuangan LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BERSIH
(22.508.727.192)
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
500.780.685.742
(19.146.469.160)
17.800.446.370
61.097.748.622
-
-
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
17.800.446.370
61.097.748.622
Rugi / jumlah rugi komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
17.893.577.739 (93.131.369)
61.056.018.396 41.730.226
Jumlah
17.800.446.370
61.097.748.622
0,05
16,92
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
5
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2014 Dan 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Selisih antara Jumlah yang Dialihkan dan Jumlah Tercatat dari Setiap Saldo Laba Transaksi belum Kombinasi Ditentukan Bisnis Entitas Tambahan Modal Penggunaannya Sepengendali Modal Saham Disetor - Bersih
Jumlah
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Saldo 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
325.000.000.000
-
2.868.569.914
184.008.898.034
511.877.467.948
34.929.582
511.912.397.530
Penerbitan saham baru terkait penawaran umum saham perdana
36.111.100.000
32.499.990.000
-
-
68.611.090.000
-
68.611.090.000
(5.680.936.607 )
-
-
(5.680.936.607)
-
(5.680.936.607)
Biaya terkait penawaran umum saham perdana Jumlah rugi komprehensif periode berjalan (Tidak Diaudit) Saldo 30 September 2013
-
-
-
-
61.056.018.397
61.056.018.397
228.511.053
61.284.529.450
361.111.100.000
26.819.053.393
2.868.569.914
245.064.916.431
635.863.639.738
263.440.635
636.127.080.373
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
6
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2014 Dan 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo 1 Januari 2014 Jumlah rugi komprehensif periode berjalan (Diaudit) Saldo 30 September 2014
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Selisih antara Jumlah yang Dialihkan dan Jumlah Tercatat dari Setiap Saldo Laba Transaksi belum Kombinasi Ditentukan Kepentingan Bisnis Entitas Penggunaannya Jumlah Nonpengendali Sepengendali
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor - Bersih
361.111.100.000
26.819.053.393
2.868.569.914
225.716.421.077
616.515.144.384
50.858.030
616.566.002.414
-
-
-
17.893.577.739
17.893.577.739
(93.131.369)
17.800.446.370
361.111.100.000
26.819.053.393
2.868.569.914
243.609.998.816
634.408.722.123
(42.273.339)
634.366.448.784
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
7
Jumlah Ekuitas
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2014 Dan 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2014
31 Desember2013
362.698.753.460
525.980.059.962
(151.725.084.518) (51.930.287.033)
(159.328.118.187) (75.038.993.722)
Penerimaan (pembayaran) pajak Penerimaan penghasilan bunga Penerimaan lainnya Pembayaran lainnya
(2.003.669.001) 13.608.983.635 (39.635.324.535)
(2.973.842.885) 86.321.449 2.531.300.379 (158.208.138)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
131.013.372.008
291.098.518.859
ARUS KAS DAIR AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penambahan investasi anak perusahaan Pemberian piutang pihak berelasi Penerimaan piutang pihak berelasi Pemberian uang muka Perolehan aset lain-lain
57.500.749.053 (24.993.932.029) -
(104.368.400.454) (201.581.669) (2.815.302.791) 1.640.236.843 (17.446.500.000) 6.346.334
32.506.817.024
(123.185.201.737)
ARUS KAS DAIR AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal Tambahan modal disetor Pembayaran utang bank Pembayaran sewa pembiayaan Pembayaran utang pembelian aset tetap Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi Pembayaran pinjaman dari pihak berelas Pembayaran bunga
(102.156.233.897) (70.757.359.566) (347.619.534) 3.446.090.921 -
36.111.100.000 26.212.511.075 (79.487.964.857) (17.012.684.444) (4.925.486.559) 5.050.301.913 (14.780.379.609) (63.994.438.902)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
(169.815.122.076)
(112.827.041.383)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan
Arus kas bersih dari aktivitas Investasi
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(6.294.933.044)
55.086.275.739
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
16.638.676.266
43.437.751.481
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
10.343.743.222
98.524.027.220
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
8
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan PT Cipaganti Citra Graha Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Tien Norman Lubis, S.H., No. 278 tanggal 30 September 1994, dan kemudian dirubah dengan Akta Notaris Nani Sufiany, S.H., No. 1 tanggal 5 Oktober 2001 dan No. 6 tanggal 30 Mei 2002. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C19159.HT.01.01.TH.2002 tanggal 3 Oktober 2002 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung No. 516/BH.10.11/XII/2002 tanggal 18 Desember 2002 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 8386 tanggal 27 Agustus 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH., No. 12 tanggal 4 September 2014, antara lain sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-28124.40.2.2014 tanggal 5 September 2014. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang jasa transportasi, pertambangan, perdagangan, perindustrian dan perbengkelan. Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan Gatot Subroto No. 94, Bandung, Jawa Barat dan kantor cabang yang tersebar di Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, Balikpapan, Banjarmasin, Pekanbaru, Surabaya, Samarinda dan kota-kota di Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994. Kegiatan usaha utama Perusahaan dan Entitas Anak adalah dalam bidang jasa transportasi dan penyewaan alat berat. Selain itu, Entitas Anak melaksanakan jasa perdagangan batubara. Perusahaan memiliki ijin trayek untuk usaha jasa transportasi dari Dinas Perhubungan di beberapa kota di Indonesia, sedangkan PT Cipaganti Inti Resources, Entitas Anak, memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi khusus pengangkutan dan penjualan batu bara. Perusahaan tergabung dalam Grup Cipaganti. PT Cipaganti Global Corporindo adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Perusahaan. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 27 Juni 2013, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S2531/PM/2005 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa atas nama sejumlah 361.111.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham tersebut ditawarkan pada harga sebesar Rp 190 per saham. Pada tanggal 9 Juli 2013, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada BEI.
9
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Entitas Anak Entitas Anak yang dikonsolidasikan dan persentase kepemilikan Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Domisili
Tahun Awal Operasi Bidang Usaha Komersial
Persentasi Kepemilikan
Jumlah Aset
2014
2013
2014
2013
Kepemilikan langsung PT Grand Transportasi Sejahtera (GTS)
Jakarta
Taksi
2007
99,20%
99,20%
16.444.622.414
17.640.289.975
Bandung
Jasa angkutan
2008
99,00%
99,90%
25.385.795.855
28.808.686.564
Bandung
Pertambangan
2008
99,90%
99,90%
11.545.349.664
11.583.954.217
PT Cipaganti Heavy Equipment (CHE) Bandung
Pertambangan
2008
99,00%
99,00%
1.042.571.974
1.042.006.909
Transportasi
2008
99,00%
99,00%
15.994.637.596
18.536.675.735
PT Star Line (SL) PT Cipaganti Resources (CIR)
PT Transportasi Indonesia (TLI)
Inti
Lintas Bandung
Entitas Anak Pada bulan Februari 2014, Grup telah mengakuisisi atas 99,50% saham PT Pandu Persada Sarana Mukti (PPSM) dan 99,98% saham PT Andika Semesta (AS) dari pemilik saham sebelumnya dengan imbalan pembelian yang dialihkan dengan total sebesar masing-masing sebesar Rp 1.544.961.050 dan Rp 2.733.716.740. d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Komisaris Komisaris utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Marzuki Usman Robertus Setiawan Leonardi William Briones Chiongbian II Alfian Noor FX Suhartono Suratman Michael Rusli Aqlani Maza
10
31 Desember 2013 Julia Sri Rejeki Setiabudi Yulinda Tjendrawati Setiawan Marzuki Usman
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) 30 September 2014 Direktur Direktur utama Wakil direktur utama Direktur
Direktur tidak afiliasi
: : : : : :
Lasmar Lasmarias Edullantes Jofial Mecca Alwis Toto Moeljono Surya Hadipermana -
31 Desember 2013 : : : : : :
Andianto Setiabudi Cece Kadarisman Robertus Setiawan Wahyudi Parulian Herly Hernawan
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Ketua Anggota
: :
Alfian Noor Nana Sukmana Anton Hilman
31 Desember 2013 : : :
Marzuki Usman Drs. Kanaka Puradireja Efrizal Ramli
Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (selain Komisaris Independen) merupakan manajemen kunci Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 254 dan 122 karyawan tetap (tidak diaudit). e. Informasi Penting Lainnya Sesuai dengan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan tahun buku 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2014 diputuskan bahwa pemegang saham menolak pertanggungjawaban managemen atas laporan keuangan periode 31 Desember 2013 dan meminta untuk dilakukan audit khusus. Managemen menunjuk PriceWaterCoopers (PwC) untuk melakukan Audit khusus keuangan dan DNC Advocates at Work untuk melakukan audit khusus hukum. Sampai dengan laporan keuangan 30 September 2014 diterbitkan audit khusus ini sedang dalam proses pekerjaan audit. f.
Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Laporan keuangan konsolidasian interim ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggungjawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim, pada tanggal 30 Desember 2014.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan Entitas Anak (bersama-sama disebut sebagai “Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK Indonesia, yang mencakup Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia dari Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu BAPEPAM-LK), khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. 11
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Interim (lanjutan) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim untuk tahun yang berakhir 30 September 2014, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru ataupun revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian interim, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian interim, disusun dengan dasar akrual. Pernyataan arus kas konsolidasian interim disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Perlu dicatat bahwa estimasi akuntansi dan asumsi digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim. Estimasi dibuat berdasarkan pengetahuan dan pertimbangan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan yang terjadi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim diungkapkan di Catatan 3. c. Standar Akuntansi Baru Berikut ini adalah ISAK baru dan Pencabutan PSAK (PPSAK) yang wajib berlaku untuk periode pelaporan yang dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014:
ISAK No. 27 tentang “Pengalihan Aset dari Pelanggan”. ISAK No. 28 tentang “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. ISAK No. 29 tentang “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”. PPSAK No. 12 tentang “Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
Grup juga telah mengevaluasi bahwa penerbitan ISAK baru lain dan PPSAK di atas tidak menimbulkan dampak yang material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan. d. Standar Akuntansi Baru (a) Akuntansi Untuk Kombinasi Bisnis Entitas Anak Entitas Anak Entitas Anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) di mana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Seluruh transaksi signifikan antar entitas dan saldo akun, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
12
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Standar Akuntansi Baru (lanjutan) (b) Akuntansi Untuk Kombinasi Bisnis Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. (c) Kepentingan Nonpengendali Kepentingan non-pengendali (NCI) merupakan bagian dari laba atau rugi dan aset bersih Entitas Anak yang tidak diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepada Entitas Induk, yang disajikan secara terpisah masing-masing dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim dan sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, yang disajikan secara terpisah dalam bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan induk. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki sepenuhnya diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika itu mengakibatkan saldo defisit. Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Grup. Untuk pembelian dari kepentingan non-pengendali, Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas jumlah tercatat aset bersih Entitas Anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas. Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Jumlah tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi.
13
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (a) Mata Uang Fungsional dan Penyajian Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan di dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini adalah Rupiah. (b) Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal posisi keuangan konsolidasian interim, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disajikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, kurs yang digunakan untuk $AS 1 masing-masing adalah sebesar Rp 12.212. dan Rp 12.189.
f.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Berdasarkan PSAK tersebut, 1. Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi dengan Grup jika orang tersebut: (i) Memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Grup, (ii) Memiliki pengaruh signifikan terhadap Grup, atau (iii) Merupakan personil manajemen kunci dari Grup ataupun ataupun entitas induk dari Grup. 2. Suatu entitas dikatakan memiliki relasi dengan Grup jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini: (i) Entitas tersebut dengan Grup adalah anggota dari Grup yang sama. (ii) Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Grup (atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Grup adalah anggota dari kelompok usaha tersebut). (iii) Entitas tersebut dengan Grup adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu entitas yang merupakan ventura bersama dari Grup serta entitas lain yang merupakan entitas asosiasi dari Grup. (v) Entitas yang merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah penyelenggara program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup. (vi) Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau personil manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim.
14
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari kas dan bank dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya. h. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan. Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Grup hanya memiliki aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas bulan, jika tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman dan piutang Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang muka di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat kepemilikan. Liabilitas Keuangan Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam dua kategori (i) pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Grup hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen. Setelah pengakuan awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Grup mengukur liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluarsa.
15
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana dapat diestimasi secara andal. Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi beberapa indikasi seperti pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam memiliki kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data terobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, di mana termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau suatu kondisi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset keuangan. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal serta aset keuangan berjangka pendek lainnya dicatat pada biaya perolehan. Penurunan yang signifikan atau berkepanjangan atas nilai wajar dari investasi ekuitas dan aset keuangan tersebut di bawah biaya perolehannya merupakan suatu bukti objektif penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.
16
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Persediaan Persediaan suku cadang, bahan bakar, minyak pelumas dan material pendukung lainnya dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya pembelian dan biaya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in first out). Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi. Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi bersih, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
k. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim. l.
Aset Tetap Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Grup menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Biaya pengurusan legal awal untuk hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya yang berkaitan dengan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau manfaat ekonomi tanah, mana yang lebih pendek. Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Grup dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada tahun di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim.
17
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut:
Bangunan Kendaraan Alat berat Inventaris kantor Inventaris bengkel
: : : : :
Tahun 20 8 10 4 4
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Masa manfaat ekonomi, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir tahun keuangan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset tersebut siap digunakan. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim pada tahun aset tersebut itu dihentikan pengakuannya. m. Goodwill Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada Catatan 2b. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset takberwujud. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan pada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Grup yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan, yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali.
18
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Aset Lain-lain - Aset Tak berwujud Piranti lunak computer Biaya perolehan perangkat lunak komputer untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan dicatat sebagai aset tidak berwujud jika biaya tersebut bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat yang diharapkan ketika perangkat lunak computer secara substantif siap untuk digunakan, yang tidak lebih dari 3 (tiga) tahun. Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku secara prospektif. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti lunak yang mencakup beban pekerja pengembangan piranti lunak dan bagian overhead yang relevan. Pengeluaran pengembangan lainnya yang tidak memenuhi criteria ini diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya yang terkait dengan pemeliharaan program piranti lunak computer diakui sebagai beban pada saat terjadinya. o. Sewa Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi atau serangkaian transaksi, merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa jika Grup menentukan bahwa perjanjian tersebut memberikan hak untuk menggunakan suatu aset atau sekelompok aset selama periode tertentu dengan imbalan suatu atau serangkaian pembayaran. Pertimbangan tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap substansi perjanjian terlepas dari bentuk formal dari perjanjian sewa tersebut. (1) Sewa operasi Sewa operasi Sewa di mana secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan secara efektif tetap dimiliki oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama periode manfaat yang diharapkan. (2) Sewa pembiayaan Sewa atas aset tetap di mana Grup, sebagai lessee, menanggung seluruh risiko, dan manfaat dari kepemilikan aset secara substansial diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal sewa, sewa pembiayaan dicatat sebesar nilai yang terendah antara nilai wajar aset sewaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Sesuai kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka pendek dan jangka panjang. Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai hutang dan biaya keuangan. Biaya keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim selama masa sewa sehingga dapat menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo hutang setiap periode.
19
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Sewa (lanjutan) (2) Sewa pembiayaan (lanjutan) Aset sewa guna usaha disusutkan dengan kebijakan yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, ketika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa. p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan PSAK No.48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika total tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim sebagai biaya “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
20
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill hanya diuji untuk menentukan adanya penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. q. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Grup menyediakan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003. Perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program. Jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui serta biaya jasa lalu yang belum diakui. r.
Tambahan Modal Disetor – Bersih Tambahan modal disetor merupakan selisih antara agio saham (yaitu kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal) dengan biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam penawaran umum (lihat Catatan 1b). Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode yang sama seperti metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan proporsi nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor - Bersih“ pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim.
21
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang. Pendapatan disajikan setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, potongan harga dan diskon. Kriteria pengakuan tertentu berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui: -
Pendapatan dari jasa transportasi dan perjalanan wisata diakui ketika jasa telah diberikan. Pendapatan dari penyewaan alat beratdiakui dengan metode garis lurus selama masa sewa. Pendapatan dari jasa penjualan batubara diakui ketika jasa telah diberikan, sesuai dengan syarat dan ketentuan dari setiap perjanjian jasa penjualan. Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). t.
Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan meliputi jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak kini dan pajak tangguhan diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain, diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas. Pajak Penghasilan Kini Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan kepada) otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal laporan posisi keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan serta atas akumulasi rugi fiskal dan kredit pajak yang tidak dimanfaatkan sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba kena pajak mendatang akan tersedia untuk dipulihkan.
22
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali bila berhubungan dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, dalam hal pajak tangguhan tersebut juga dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, 1) terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan 2) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.
u. Laba (Rugi) Per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. v. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. w. Informasi Segmen Segmen usaha dilaporkan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang dipersiapkan untuk pembuat keputusan operasional. Pembuat keputusan operasi adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
23
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w. Informasi Segmen (lanjutan) Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional secara khusus difokuskan pada kegiatan usaha Grup yang diklasifikasikan berdasarkan pendekatan produk dan jasa yang dihasilkan, dan memiliki risiko dan imbalan yang berbeda untuk segmen produk jasa yang dihasilkan, misalnya segmen operasi jasa transportasi serta sewa alat berat dan pertambangan. Hal ini sesuai dengan informasi segmen usaha yang dilaporkan pada tahun sebelumnya.
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun-tahun pelaporan berikutnya. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbanganpertimbangan berikut ini, selain dari yang melibatkan estimasi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian interim: Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas masing-masing. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian interim. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan Grup diungkapkan di dalam Catatan xxb laporan keuangan konsolidasian interim.
24
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Sewa Grup telah menandatangani beberapa perjanjian sewa. Berdasarkan perjanjian tersebut, Grup menilai apakah risiko dan manfaat secara signifikan telah dialihkan kepada Grup. Grup membukukan perjanjian sewa tersebut sebagai sewa pembiayaan jika risiko dan manfaat secara signifikan telah dialihkan kepada Grup, jika tidak sewa dicatat sebagai sewa operasi. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun keuangan berikutnya diungkapkan di bawah ini. Penurunan Piutang Usaha Penurunan piutang usaha terjadi jika terdapat bukti objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh atau sebagian nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal hutang. Penilaian dilakukan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim dari ada tidaknya indikasi penurunan nilai atau apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui pada tahun-tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Di mana hasil aktual berbeda dari jumlah yang awalnya dinilai, perbedaan tersebut akan mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat piutang usaha dalam laporan keuangan tahun berikutnya. Jumlah tercatat dari piutang usaha diungkapkan pada Catatan 7 atas laporan keuangan konsolidasian interim. Penurunan Persediaan Grup telah membentuk penyisihan untuk persediaan usang dan lambatnya perputaran berdasarkan perkiraan persediaan yang akan dijual di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari persediaan tersebut. Perhitungan penyisihan ini mempertimbangkan beberapa variabel, terutama waktu di mana persediaan tersebut diharapkan akan terjual dan tingkat harga di mana persediaan dapat dijual. Ketidakpastian yang terkait dengan faktor-faktor ini mengakibatkan jumlah realisasi akan berbeda dari jumlah tercatat persediaan yang dilaporkan. Jumlah tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 8 laporan keuangan konsolidasian interim. Masa Manfaat Aset Tetap dan aset tidak berwujud Biaya perolehan aset tetap dan aset tak berwujud, kecuali goodwill disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus aset tetap diestimasi berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan yang masing-masing berkisar antara 4 hingga 20 tahun dan xx hingga xx tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan dalam industri sejenis.
25
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Masa Manfaat Aset Tetap dan aset tidak berwujud (lanjutan) Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis serta nilai sisa dari aset tetap. Demikian pula halnya dengan aset tak berwujud di mana perubahan teknologi dan perubahan estimasi tertentu juga dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis aset yang bersangkutan. Oleh karena itu, biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah. Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim diungkapkan di dalam Catatan 10 dan xx laporan keuangan konsolidasian interim. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Grup meninjau jumlah tercatat aset non-keuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang produksi yang diharapkan dan volume penjualan, harga komoditas (mengingat harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan dan lain-lain. Estimasi ini dan asumsi berdasarkan pada risiko dan ketidakpastian; maka ada kemungkinan bahwa perubahan dalam situasi akan mengubah proyeksi ini, yang mungkin berdampak pada jumlah terpulihkan aset. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua jumlah tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan atau biaya penurunan dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Grup menerapkan akuntasi akuisisi yang mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Jumlah tercatat goodwill diungkapkan di dalam Catatan xx laporan keuangan konsolidasian interim. Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup bergantung pada pemilihan asumsi aktuarial yang digunakan. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup dicatat sesuai dengan kebijakan yang dimaksudkan di dalam Catatan 2m atas laporan keuangan konsolidasian interim.
26
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Grup berkeyakinan bahwa asumsi pada tanggal pelaporan tersebut adalah wajar dan sesuai. Perbedaan signifikan dalam Grup pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan beban imbalan kerja. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan di dalam Catatan 18 laporan keuangan konsolidasian interim.
4. KAS DAN BANK Rincian kas dan bank adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Kas – Rupiah
31 Desember 2013
2.254.380.420
5.404.564.932
5.516.952.198 773.677.505 725.303.457 372.892.282
1.574.253.601 1.745.153.460 1.172.035 6.162.997.317
254.948.049 162.907.533
236.795.495 331.318
218.396.142 44.063.201 13.724.062 11.302.254 6.030.466 4.156.620
839.178.730 100.700.279
2.836.045 2.349.000 1.997.493 1.310.702 1.280.017 303.000 265.285 265.000
2.972.520 2.718.000 36.513.574
Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ICBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT ICB Bumiputera Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Tbk PT Bank Bisnis Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Mayora PT Bank Resona Perdania PT Bank Windu Kencana Internasional Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank SBI Indonesia PT Bank Danamon Tbk PT Bank Rabobank Internasional PT Bank Permata Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank Ganesha
27
46.262.565 2.516.794
131.199.962 550.285 37.040.686
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN BANK (lanjutan) 30 September 2014 Bank (lanjutan) Rupiah (lanjutan) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Harda Internasional PT Bank Hana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Dollar Amerika Serikat: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub-jumlah Jumlah
31 Desember 2013
64.841 -
46.727.056 114.424.585 11.295.048 4.113.003
-
232.080 230.849
589.595 8.115.614.748 10.343.743.222
208.940.181 101.975.246 11.408.294.669 16.638.676.266
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat bank yang ditempatkan pada bank pihak berelasi, dibatasi penggunaanya ataupun yang digunakan sebagai jaminan.
5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, akun ini meliputi tagihan kepada para pelanggan sehubungan dengan pendapatan usaha. a. Rincian saldo piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan unit bisnis adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Penyewaan alat berat Rental Kargo Bus Pariwisata Perjalanan wisata dan tiket
59.846.828.199 22.411.322.942 2.711.562.855 309.983.000 442.069.422
45.114.293.756 22.034.041.766 4.115.243.591 837.224.000 161.909.858
Jumlah piutang usaha Cadangan kerugian penurunan nilai piutang
85.721.766.418 (7.379.588.356 )
72.262.712.971 (7.379.588.356 )
Jumlah
78.342.178.062
64.883.124.615
28
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) b. Rincian piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari > 120 hari
8.071.339.924
7.087.033.875
3.592.591.455 1.503.449.847 3.209.523.191 3.687.092.466 65.657.769.535
9.495.005.386 6.600.600.906 3.041.676.452 3.090.050.524 42.948.345.828
Jumlah piutang usaha Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai
85.721.766.418 (7.379.588.356 )
72.262.712.971 (7.379.588.356 )
Bersih
78.342.178.062
64.883.124.615
30 September 2014
31 Desember 2013
Saldo awal Cadangan penurunan nilai piutang usaha Penghapusan piutang usaha
(7.379.588.356 ) -
(4.323.584.667 ) (3.056.003.689 ) -
Jumlah-bersih
(7.379.588.356 )
(7.379.588.356 )
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai piutang usaha cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari piutang usaha. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat piutang usaha - pihak ketiga yang digunakan sebagai jaminan.
6. PIUTANG LAIN-LAIN Pada tanggal Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 piutang lain-lain merupakan piutang pengemudi taksi yang timbul dari kekurangan setoran yang telah ditetapkan oleh Grup masing-masing sebesar Rp 239.123.555 dan Rp 81.724.996. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan seluruh saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai piutang. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas akun piutang lain-lain.
29
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat piutang lain-lain yang digunakan sebagai jaminan.
7. PERSEDIAAN – BERSIH Rincian persediaan adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Suku cadang Penyisihan penurunan nilai persediaan
4.713.596.844 (827.693.373 )
6.826.006.529 (827.693.373 )
Jumlah
3.885.903.471
5.998.313.156
Mutasi cadangan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Saldo awal Penyisihan dalam tahun berjalan
827.693.373 -
583.777.908 243.915.465
Jumlah
827.693.373
827.693.373
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan untuk penurunan nilai persediaan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat persediaan yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau utang milik Grup. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, persediaan tidak diasuransikan karena manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kerugian atas persediaan.
8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Asuransi kendaraan, alat berat dan kargo Sewa tanah dan bangunan Biaya perijinan operasi
31 Desember 2013
8.059.658.082 4.524.359.452 137.500.000
8.952.659.031 6.288.119.195 3.689.500.000
Jumlah Dikurangi bagian lancar
12.721.517.535 (10.906.073.271 )
18.930.278.226 (15.549.286.377 )
Bagian jangka panjang
1.815.444.264
3.380.991.849
30
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Alat berat Inventaris kantor Inventaris bengkel
146.168.451.674 15.541.628.327 612.575.462.854 463.783.244.677 10.091.691.058 523.365.186
54.626.000.000 -
66.389.516.943 3.264.494.031 -
47.647.458.000 3.980.614.000 -
200.794.451.674 15.541.628.327 593.833.403.911 464.499.364.646 10.091.691.058 523.365.186
Sub-jumlah
1.248.683.843.776
54.626.000.000
69.654.010.974
51.628.072.000
1.285.283.904.802
Sewa Kendaraan Alat berat
382.937.871.550 170.551.783.000
-
41.272.252.110 1.200.485.969
47.647.458.000 3.980.614.000
294.018.161.440 165.370.683.031
1.802.173.498.326
54.626.000.000
112.126.749.053
-
1.744.672.749.273
Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan Alat berat Inventaris kantor Inventaris bengkel
300.180.588 226.535.710.466 214.592.138.916 6.941.374.675 424.193.992
582.811.063 51.118.149.003 84.627.603.482 1.092.006.127 54.372.046
36.206.854.941 48.193.336.809 -
10.193.658.717 1.741.518.625 -
882.991.651 251.640.663.245 252.767.924.214 8.033.380.802 478.566.038
Sub-jumlah
448.793.598.637
137.474.941.721
84.400.191.750
11.935.177.342
513.803.525.950
Sewa Kendaraan Alat berat
86.600.508.215 51.017.786.463
50.055.655.866 20.569.423.193
44.124.373.033 11.907.430.044
10.193.658.717 1.741.518.625
82.338.132.331 57.938.260.987
586.411.893.315
208.100.020.780
140.431.994.827
-
654.079.919.268
Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi penyusutan
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
1.215.761.605.011
1.090.592.830.005 31 Desember 2013
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Alat berat Inventaris kantor Inventaris bengkel
1.389.000.001 711.000.000 534.282.548.187 419.548.449.724 9.737.449.579 523.365.186
121.891.559.604 9.246.261.396 81.977.000.000 1.350.513.000 354.241.479 -
90.784.799.503 19.826.754.047 -
22.887.892.069 5.584.366.931 87.100.714.170 62.711.036.000 -
146.168.451.674 15.541.628.327 612.575.462.854 463.783.244.677 10.091.691.058 523.365.186
Sub-jumlah
966.191.812.677
214.819.575.479
110.611.553.550
178.284.009.170
1.248.683.843.776
Sewa Kendaraan Alat berat
434.844.956.546 221.691.419.000
35.193.629.174 11.571.400.000
-
87.100.714.170 62.711.036.000
382.937.871.550 170.551.783.000
1.622.728.188.223
261.584.604.653
-
28.472.259.000
1.802.173.498.326
Jumlah Biaya Perolehan
31
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2013 (lanjutan) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Akumulasi penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan Alat berat Inventaris kantor Inventaris bengkel
264.630.588 176.004.617.397 166.760.135.281 5.237.251.561 338.269.882
35.550.000 73.934.884.892 (53.582.498.522 1.704.123.114 85.924.104
57.446.788.723 16.036.177.470 -
34.042.996.906 10.285.682.583 -
300.180.588 226.535.710.466 214.592.138.916 6.941.374.675 424.193.992
Sub-jumlah
348.604.904.709
129.342.980.638
73.482.966.193
44.328.679.489
448.793.598.637
Sewa Kendaraan Alat berat
75.663.645.635 40.704.081.170
44.979.859.486 20.599.387.876
-
34.042.996.906 10.285.682.583
86.600.508.215 51.017.786.463
464.972.631.514
194.922.228.000
73.482.966.193
44.328.679.489
586.411.893.315)
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
1.157.755.556.709
1.215.761.605.011
a. Penyusutan dibebankan pada beban usaha sebagai berikut (lihat Catatan 25 dan 26): 30 September 2014
31 Desember 2013
Beban pokok pendapatan Beban umum dan administrasi
161.700.368.204 1.633.921.905
197.892.096.394 1.827.075.647
Jumlah
163.334.290.109
199.719.172.041
b. Perhitungan laba (rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 September 2014
c.
31 Desember 2013
Hasil penjualan Nilai buku bersih
-
193.096.630.775 1.825.597.225
Laba (rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap (lihat Catatan 27)
-
194.922.228.000
Aset tetap berupa tanah, bangunan, kendaraan dan alat berat dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan dan hutang pembelian aset tetap (lihat Catatan 16 dan 17).
d. Management memperhatikan secara mendalam tentang keberadaan dan kepemilikan aktiva tetap dan menjadi (bagian namun tidak terbatas) dalam audit kusus keuangan dan hukum yang sedang dalam proses pekerjaan audit oleh PWC dan DNC.
10. UANG MUKA Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, akun ini merupakan uang muka pembelian tanah dan bangunan kepada pihak berelasi sebesar Rp 15.500.000.000, yang akan digunakan untuk pool, kantor dan bengkel, serta uang muka investasi PT Andika Semesta dan PT Pandu Persada masing-masing sebesar Rp 2.000.000.000 dan Rp 1.100.000.000.
32
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET LAIN-LAIN Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Jaminan Program komputer Dikurangi amortisasi
207.777.233 -
216.791.629 1.828.134.052 (457.033.512 )
Jumlah
207.777.233
1.587.892.169
12. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini merupakan hutang kepada para pemasok, pihak ketiga dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2014 Perlengkapan Service dan suku cadang SPBU Jumlah
31 Desember 2013
1.782.389.821 313.481.270 32.246.217
1.119.839.945 6.863.366.812 914.107.908
14.549.042.401
8.897.314.665
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup sehubungan dengan hutang usaha - pihak ketiga di atas. Rincian hutang usaha - pihak ketiga berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari > 120 hari Jumlah
31 Desember 2013
639.826.670
5.578.137.676
1.029.282.396 742.613.735 1.577.660.709 1.684.531.345 8.875.127.546
2.345.478.143 786.235.650 77.128.053 25.509.078 84.826.065
14.549.042.401
8.897.314.665
13. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2014, akun ini merupakan saldo utang jaminan pengemudi yang tidak dibebani bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pelunasannya masing-masing sebesar nihil dan Rp 78.390.195.
33
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai. b. Hutang Pajak Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Pajak penghasilan: Pasal 4 (2) - Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Tahun berjalan Tahun sebelumnya dan SKPKB
250.000 22.214.970 32.090.649 174.765.105
250.000 49.631.023 121.433.374
6.999.898.103 1.784.999.971
1.746.842.969 6.610.701.647
Jumlah
9.014.218.798
8.528.859.013
c. Beban Pajak Penghasilan Rincian beban pajak penghasilan selama periode berjalan adalah sebagai berikut: 30 September 2014
30 September 2013
Beban pajak Kini: Perusahaan Entitas anak
(4.442.331.773 ) -
(4.053.569.495) (37.768.583)
Sub-jumlah
(4.442.331.773 )
(4.091.338.078)
Beban pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(15.507.086.616) (2.559.308.803)
(15.182.844.416) 127.713.334
Sub-jumlah
(18.066.395.419)
(15.055.131.082)
Jumlah - Bersih
(22.508.727.192)
(19.146.469.160)
34
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interm dan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 September 2013
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim Rugi sebelum pajak penghasilan dari Entitas Anak
40.309.173.562
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan-Perusahaan
46.338.857.188
77.064.725.644
1.016.920.204
(34.142.265.542 ) (26.883.939.051 ) 182.572.928 109.019.017
Beda temporer: Imbalan kerja karyawan Aset sewa pembiayaan Penyusutan aset tetap Pendapatan atas pemulihan penyesuaian aktuaria Penyisihan penurunan nilai piutang Cadangan penurunan nilai persediaan Beda permanen: Beban jamuan tamu Beban pajak Kesejahteraan karyawan Iuran dan sumbangan Pendapatan jasa giro yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak periode berjalan Beban Pajak Kini Perusahaan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25
6.029.683.626
(4.742.343.776 )
187.900.630 1.260.561.845 549.502.409 7.425.200 (26.849.496.606)
80.536.634.249 (3.471.908.605 )
504.235.307 496.106.850 220.589.675 (64.026.882 ) 139.268.007
17.769.327.094 4.442.331.773
17.626.285.953 4.053.569.495
(226.613.736) (1.412.023.016)
(10.970.383) (26.798.200)
2.803.695.021
4.015.800.912
Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 25
-
37.768.583
Sub - Jumlah
-
37.768.583
2.803.695.021
4.053.569.495
Sub - Jumlah
Jumlah
35
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Penghasilan Tangguhan Perhitungan beban pajak tangguhan tahun berjalan adalah sebagai berikut: 30 September 2014
Saldo Awal Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Perusahaan Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Beda sewa pembiayaan Estimasi kewajiban imbalan paska kerja Penyisihan persediaan Penyisihan kerugian piutang Jumlah Kewajiban pajak tangguhan Sewa pembiayaan Beda penyusutan aktiva tetap Jumlah
Koreksi / penyesuaian
Saldo Akhir Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Penghasilan (beban) pajak
(34.292.324.125)
(15.063.244.071)
-
(49.355.568.196)
1.033.852.446 1.844.897.090 145.944.477 (31.267.630.112)
(1.185.585.944) (16.248.830.015)
254.230.051 254.230.051
102.496.553 1.844.897.090 145.944.477 (47.262.230.076)
(24.565.531.663) (29.346.683.463) (53.912.215.126)
352.403.151 (15.896.426.864)
254.230.051
(24.213.128.512) (29.346.683.463) (100.822.042.051)
Entitas Anak Estimasi kewajiban imbalan paska kerja Kompensasi kerugian fiskal Penyusutan aset tetap
266.362.727 201.468.316 (68.064.601)
(106.775.736) (99.809.545) (2.905.138.746)
833.115.617 326.005.175 (520.854.478)
1.056.321.905 351.927.874 (3.481.941.051)
Jumlah
399.766.442
(3.111.724.027)
638.266.314
(2.073.691.272)
(84.780.078.796)
(19.008.150.891)
892.496.365
(102.895.733.323)
36
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pajak Penghasilan Tangguhan (lanjutan) 31 Desember 2013
Saldo Awal Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Perusahaan Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Beda sewa pembiayaan Estimasi kewajiban imbalan paska kerja Penyisihan persediaan Penyisihan kerugian piutang Jumlah Kewajiban pajak tangguhan Sewa pembiayaan Beda penyusutan aktiva tetap Jumlah Entitas Anak Estimasi kewajiban imbalan paska kerja Kompensasi kerugian fiskal Penyusutan aset tetap Jumlah
f.
Penghasilan (beban) pajak
Koreksi / penyesuaian
(14.051.211.420)
-
1.033.852.446 145.944.479 1.080.896.167 (11.790.518.326)
-
(20.241.112.705) -
Saldo Akhir Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
(34.292.324.125)
-
764.000.923 (19.477.111.782)
1.033.852.446 1.844.897.090 145.944.477 (31.267.630.112)
(24.922.540.746) (24.922.540.746) (54.269.224.208)
-
357.009.083 357.009.083
(24.565.531.663) (29.346.683.463) (53.912.215.126)
188.726.917 865.538.130 14.713.269
-
77.635.810 (664.069.814) (82.777.870)
266.362.727 201.468.316 (68.064.601)
1.068.978.316
-
399.766.442
(66.059.742.538)
-
(669.211.874) (19.789.314.575)
(84.780.078.796)
Surat Ketetapan Pajak Perusahaan Tahun Pajak 2009 Pada Bulan Mei 2013, Perusahaan menerima STP dan SKPKB atas beberapa objek pemotongan pajak penghasilan dan PPN sejumlah Rp 3.971.790.533. Perusahaan mencatat ketetapan ini sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2013. Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar Rp 972.990.934.
15. UANG MUKA PELANGGAN Pada tanggal 31 September 2014 dan 31 Desember 2013, akun ini merupakan penerimaan uang muka dari pelanggan, pihak ketiga pada unit usaha bus pariwisata masing-masing sebesar Rp 54.050.000 dan Rp 470.945.000.
37
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK 31 Desember 2013
30 September 2014 PT Bank CIMB Niaga Tbk
105.219.406.995
135.114.353.749
PT ICB Bumiputera Tbk
43.749.921.603
46.334.756.705
PT Bank Bukopin Tbk
39.919.071.422
48.059.673.434
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
30.544.757.600
35.314.757.600
PT Bank SBI Indonesia
24.362.249.995
28.135.354.163
PT Bank Harda Internasional
15.857.160.962
22.539.447.553
PT Bank Jabar Banten Syariah
15.815.831.918
20.165.321.008
PT Bank Ganesha
15.521.412.098
21.228.008.196
PT Bank Central Asia Tbk
11.548.588.138
17.304.755.622
PT Bank ICBC Indonesia
10.739.502.758
20.893.377.898
PT Bank Mutiara Tbk
9.672.915.661
7.200.000.000
PT Bank Resona Perdania
4.166.696.000
14.879.144.000
PT Bank Mayora
4.048.462.433
6.493.025.600
PT Bank Bisnis International
3.570.729.992
5.242.236.138
-
3.905.973.076
-
3.573.962.584
PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk PT Bank Hana
-
522.917.243
PT Bank Sahabat Sampoerna
-
146.992.743
334.736.707.575
437.054.057.312
(170.152.585.299)
(198.192.152.874)
Bagian jangka panjang
164.584.122.276
238.861.904.438
Suku bunga per tahun Penambahan tahun berjalan
11,25% - 13,30% -
10,25% - 15,00% 35.202.159.748
97.730.230.161
143.992.346.989
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pembayaran pokok pinjaman
Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga yang digunakan untuk melakukan pemindahan hutang PT Bank INA Perdana Tbk. Beberapa informasi lain yang signifikan terkait dengan utang bank pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
38
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan)
Kreditur PT Bank CIMB
Jumlah fasilitas 91.554.000.000
Niaga Tbk
Periode pembayaran pokok
Periode pembayaran bunga
Tingkat bunga per tahun
Bulanan
12,00%
Tujuan fasilitas
Jangka waktu
Pembelian 50 unit isuzu Elf NHR 55 C/O
48 Bulan
Bulanan
Pembelian 35 unit isuzu Elf NKR 55 C/O Elf
66 Bulan
Bulanan
Bulanan
15,00%
Pembelian 10 unit truk Mitsubishi FE 73 LT
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
14,75%
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
14,75%
36 Bulan
Bulanan
Bulanan
10,50%
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
10,50%
untuk pembelian kendaraan dan heavy equipment 50 unit kendaraan Merk Isuzu ELF dan 24 unit kendaraan Merk Isuzu ELF
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
12,5%
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
14,25% 15,00%
Untuk
120 Bulan
Bulanan
Bulanan
15,00%
50 unit kendaraan merk Isuzu ELF 24 unit kendaraan merk Isuzu ELF
48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
14,25% 15,00%
Take over dari mitra koperasi Take over dari mitra koperasi Take over dari mitra koperasi Take over dari mitra koperasi Take over dari mitra koperasi
27 Bulan 31 Bulan 34 Bulan 35 Bulan 30 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
13,5% 13,5% 12% 12% 12%
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
11,50% 11,50%
include karoseri model travel
Box Besi Pembelian 15 unit Isuzu Elf NKR 55 C/O 4 ban Karoseri Model Travel Max 80.000.000.000
Untuk pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman debitur yang telah ada (existing
loan)
pada
bank
dan
lembaga financial (take over) PT Bank CIMB 170.000.000.000 Niaga Tbk
Untuk
pembiayaan
pembiayaan
(financing)
kembali
atau
(refinancing)
pembelian kendaraan dan alat berat PT Bank ICB
50.000.000.000
Bumiputera 23.600.000.000
Tbk
29.000.000.000
pembelian
kantor
dan
pool
kendaraan PT
Bank 16.000.000.000 7.600.000.000
Bukopin Tbk
9.124.295.022 7.594.466.568 18.490.000.000 9.266.780.000 3.650.000.000 PT
Bank 64.900.000.000
Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank SBI
22.101.000.000
PT Bank Harda 26.852.090.000 Internasional
3.386.760.000
11.000.000.000
Pembelian 15 unit komatsu excavator 12 unit komatsu bulldozer
hydraulic
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
2 unit komatsu motor grader
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
11,50%
4 unit compactor
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
11,50%
1 unit komatsu buldozer
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
11,50%
25 unit dump truk
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
11,50%
10 unit mercy big bus oh 1521 20 unit hyundai starex 2.5 diesel
60 Bulan 60 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
12,00% 12,00%
10 unit mobil mitsubishi fe84bc medium bus 55 unit merk kia new rio 6 unit mobil merk kia pregio se mt 24 unit mobil merk kia pregio se 17 unit mobil Daihatsu 5 unit mobil isuzu 10 unit mobil starex mover 3 unit toyota fortuner at 2 unit toyota fortuner at 3 unit toyota new camry 2.5 g at 5 unit toyota innova g toyota fortuner mt 10 unit Mercedes Benz OH. 1521/60 Euro 3
48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
14,50% 14,50% 14,50% 14,50% 14,50% 14,50% 13,00% 13,00% 13,00% 13,00% 13,00% 13,00% 13,00%
39
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan)
Jangka waktu
Periode pembayaran pokok
Periode pembayaran bunga
Tingkat bunga per tahun
Untuk pembelian kendaraan roda empat
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
13,00%
7.000.000.000
Untuk pembelian armada operasional usaha baik kendaraan maupun alat berat
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
12,5%
PT Bank ICBC 47.250.000.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat dengan merek Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Suzuki
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
13,00%
Untuk pembelian armada operasional usaha baik kendaraan maupun alat berat dan 2 unit Suzuki APV GL Arena Untuk pembelian armada operasional usaha baik kendaraan maupun alat berat
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
-
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
-
Untuk membeli alat-alat berat berupa excavator, grader, atau bulldozer untuk membeli dump truck merek volvo, hino serta nissan
12 Bulan
Bulanan
Bulanan
12,00%
39.150.000.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat dan 95 unit kendaraan taksi
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
COLF + 5%
12.000.000.000
Untuk pembelian Tanah
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
13,00%
Kreditur PT
Bank
Jumlah fasilitas 25.000.000.000
Tujuan fasilitas
Ganesha
Indonesia PT Bank Jabar
50.334.388.640
Banten Syariah PT Bank Jabar
14.352.189.416
Banten Syariah PT
Bank 50.000.000.000
Central Asia Tbk PT
Bank
Resona
12,00%
Perdania PT
Bank
Mutiara Tbk Bank
9.938.880.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
10,25%
PT Bank Bisnis
5.000.000.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
13,00%
Pembelian 25 unit kobelco excavator sk 200-8 acera geospec
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
-
PT Mayora
Internasional Bank
21.866.714.100
Bank
6.000.000.000
Untuk pembelian tanah
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
14,50%
PT Bank Hana
4.845.000.000
20 unit merk kia tipe pregio se option
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
15,00%
PT
6.283.200.000
Untuk pembelian kendaraan
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
12,75%
PT Mandiri Syariah PT
Rabobank Internasional Indonesia
Bank
Sahabat Sampoerna
40
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 006/SKa/DIR/II/2009 tanggal 5 Februari 2009, yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 66 tanggal 25 Juli 2013 dari Notaris Antoni Halim SH, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan jumlah pembiayaan Tahap A dan Tahap B masing-masing sebesar Rp 80.000.000.000 dan Rp 160.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman yang telah ada pada lembaga bank dan lembaga keuangan dan untuk pembiayaan atau pembiayaan kembali pembelian kendaraan dan alat berat untuk bisnis dengan periode jatuh tempo masing-masing sampai tanggal 14 Desember 2016 dan 25 Juli 2017 dan dikenakan bunga 10,5% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan: -
Kendaraan dan/atau alat berat milik Perusahaan. Tagihan kendaraan dan/atau alat berat. Hasil klaim pertanggungan asuransi milik Perusahaan.
Berdasarkan Perjanjian No.0889/PK/JBIK.I-TMR/V/ 2007 tanggal 23 Mei 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp 1.300.000.000, dengan tingkat suku bunga 13% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini sejak 24 Mei 2007 sampai 24 Mei 2013. Fasilitas ini dijamin dengan SHM No.08630/Grogol yang terletak di Jalan Dr. Makaliwe Raya No.22B, Kelurahan Grogol Jakarta Barat. Berdasarkan Perjanjian No.548/PI-1/BDG/2009 tanggal 28 April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp 8.946.000.000, dengan tingkat suku bunga 15% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 60 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.897/PI-2/BDG/2009 tanggal 6 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp 2.240.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,75% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 60 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.1344/PI-3/BDG/2009 tanggal 6 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp 4.368.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 48 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.2705/PI-7/BDG/2009 tertanggal 22 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp 16.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 48 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.2857/PI-5/BDG/2009 tertanggal 24 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp 22.728.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 60 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. PT Bank ICB Bumiputera Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.261 tertanggal 22 Maret 2012 dibuat dihadapan Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Bandung, Perjanjian Perubahan I No.006/BBP-BDG/ADD-PI/IV/12 tanggal 17 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 50.000.000.000 dalam bentuk pinjaman investasi IV untuk pembelian kendaraan dan alat berat. Tingkat suku bunga sebesar 12,5% per annum floating, dengan jangka waktu 48 bulan sejak masing-masing pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan Akta Jaminan Fidusia atas kendaraan milik peminjam yang dibiayai oleh bank dengan nilai penjaminan sebesar nilai pembelian kendaraan dan Akta Pemberian Jaminan Borg (Borgtoght) atas nama Andianto Setiabudi yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup.
41
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (lanjutan) Berdasarkan Akta No.217 Tanggal 30 Juni 2009 Dibuat Dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Bandung Mengenai Perjanjian Kredit, sebagaimana diubah dengan Perjanjian Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit Pinjaman Investasi I Nomor 217 tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit investasi sampai jumlah setinggi-tingginya Rp 4.300.000.000, terdiri dari: 1. Pinjaman Investasi 1 (PI-1) sebesar Rp 1.981.896.323 2. Pinjaman Investasi 2 (PI-2) sebesar Rp 2.318.103.677 Belum termasuk jumlah bunga, provisi, dan denda serta biaya lain yang terutang. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15% per annum floating (reviewable), jangka waktu Pembayaran Kembali Pinjaman Investasi 1 (PI-1) 30 Maret 2014 dan Pinjaman Investasi 2 (PI-2) 30 Juni 2019. Fasilitas tersebut dijamin dengan Sebidang tanah Hak Milik No.449/ Kelurahan Lingkar Selatan, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gatot Subroto No.94, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Seluas 705 M2 dengan NIB 10.15.13.02.00215, sebagaimana diuraikan dengan Surat Ukur tanggal 10 Maret 2004 No.00072/2004, atas nama Pemberi Jaminan dan Sebidang tanah Hak Milik No.450/ Kelurahan Lingkar Selatan, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gatot Subroto No.94, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Seluas 499 M2 dengan NIB 10.15.13.02.00216, sebagaimana diuraikan dengan Surat Ukur tanggal 6 Maret 2004 No.00073/2004, atas nama Pemberi Jaminan. Atas kedua jaminan tersebut diatas akan dipasang Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 6.450.000.000 untuk kepentingan Bank. Berdasarkan Akta No.341 Tanggal 30 Juli 2009 Dibuat Dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di kota Bandung tentang Perjanjian Kredit. Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman kredit investasi II (kedua) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp 10.700.000.000, dengan tingkat suku Bunga 15% per annum floating (reviewable), jangka waktu 120 bulan sampai dengan tanggal 30 Juli 2019. Fasilitas tersebut di jamin dengan: 1. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.182 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Soekarno Hatta, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 700 M2 dengan NIB 10.15.29.04.00183, sebagaimana diuraikan dengan Surat Ukur tanggal 7 Maret 2006 No.00532/2006, atas nama Aan Judiarti Santoso. 2. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.183 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage/ Soekarno-Hatta, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 1.965 M2, dengan NIB. 10.15.29.04.00182, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7310/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso. 3. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.181 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 4.162 M2 dengan NIB:10.15.29.04.00190, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7303/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso. 4. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.185 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 419 M2 dengan NIB:10.15.29.04.00283, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7308/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso.
42
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (lanjutan) 5. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.186 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 890 M2 dengan NIB:10.15.29.04.00284, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7309/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso. 6. Sebidang tanah Hak Milik No.449/ Kelurahan Lingkar Selatan, berikut bangunan diatasnya, dengan alamat Jl. Jend. Gatot Subroto No. 94, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Seluas 705 M2 dengan NIB:10.15.13.02.00215, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 10 Maret 2004 Nomor 00072/2004, atas nama Pemberi Jaminan. Berdasarkan Akta No. 1 Tanggal 1 September 2010 dibuat dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Bandung Mengenai Perjanjian Kredit. Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Kredit Investasi III (ketiga) sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 14.000.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 14% per annum floating (reviewable), jangka waktu pinjaman 120 bulan sampai dengan 1 September 2020, fasilitas tersebut di jamin dengan: 1. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.293/ Kelurahan Pasteur, terletak di Jl. Prof. Eyckman No.20A, Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, seluas 588 M2, atas nama Ir. Johnny Hendrawan Kamarga. 2. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.183 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage/ Soekarno-Hatta, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 1.965 M2, dengan NIB. 10.15.29.04.00182, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7310/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso. 3. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.295/ Kelurahan Pasteur, terletak di Jl. Prof. Eyckman Belakang No.20, Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, seluas 1.045 M2, atas nama Bob Pardamean Nainggonal, S.H. 4. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.181. Atas kedua jaminan tersebut diatas akan dipasang Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 6.450.000.000 untuk kepentingan Bank. PT Bank Bukopin Tbk Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit Pinjaman No. 550/BDG-/XII/2013 tanggal 20 November 2013, yang diaktakan dalam Akta Perjanjian Kredit No. 119 tanggal 27 Desember 2013 dari Notaris R. Tendy Suwarman, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pembiayaan dari PT Bank Bukopin Tbk dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 9.124.295.022 dan jatuh tempo pada 27 Maret 2016 dan dikenakan bunga sebesar 13% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan: -
72 unit Isuzu Elf GI Green / Travel .36 unit ELF NHR E 55. 46 unit Chevrolet Lova 1,4 ML. 86 unit KIA RIO SE 1,4 ML. 42 unit Toyota Limo 1,5 STD. 20 unit Hyundai Starex 2.5 D M/T. 1 unit Isuzu TF585HDHD-Max DC-3 M/T. 2 unit Isuzu NHR550COE2-1. 2 unit Isuzu TF585HD MT. 5 unit Isuzu NKR 71 E2-2.
43
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank Bukopin Tbk (lanjutan) -
5 unit Isuzu SL-I Standard. 3 unit isuzu NHR 55 C/O E2-1. 2 unit Isuzu NHR 55 LO E2-1.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.240/BDG-PIM/X/2013 tanggal 10 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 18.490.000.000 dengan tingkat suku bunga 12%. Jangka waktu fasilitas pinjaman 34 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk take over dari mitra koperasi. Berdasarkan Perjanjian Kredit No.240/BDG-PIM/X/2013 tanggal 10 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 18.490.000.000 dengan tingkat suku bunga 12%. Jangka waktu fasilitas pinjaman 34 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk take over dari mitra koperasi. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 241/BDG-PIM/X/2013 tanggal 10 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 9.266.780.000 dengan tingkat suku bunga 12%. Jangka waktu fasilitas pinjaman 35 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk take over dari mitra koperasi. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No.30 tanggal 20 September 2010 yang dibuat dihadapan Elisa Kurniati, S.H., M.H., Notaris di Kota Bandung. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk sebesar Rp 16.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 14,25% per tahun. Jangka waktu fasilitas pinjaman 48 bulan sampai dengan tanggal 20 Maret 2015. Fasilitas ini dijamin dengan 50 unit kendaraan merk Isuzu ELF dan Personal Guarantee dari Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan memakai Jaminan No.31 tanggal 18 Januari 2010 yang dibuat dihadapan Elisa Kurniati, S.H., M.H., Notaris di Kota Bandung. Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk, Pinjaman sebesar Rp 7.600.000.000 dengan tingkat suku bunga 15% per tahun. Jangka waktu fasilitas 48 bulan sampai dengan tanggal 18 April 2014. Fasilitas ini dijamin dengan 24 unit kendaraan merk Isuzu ELF dan Personal Guarantee dari Andianto Setiabudi. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas Kredit Non Revolving/ Kredit Investasi (KI) No. CRO.KRW/0005/KI/2011 tanggal 21 Agustus 2014, yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 45 tanggal 21 Agustus 2014 dari Notaris Olih Lliliawati Ananda Hidayar, SH., Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan 4 Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 8.077.000.000, Rp 3.768.000.000, Rp 5.535.000.000 dan Rp 13.365.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembelian alat berat dengan periode jatuh tempo masing-masing sampai tanggal 23 Desember 2018, 23 Juli 2017, 23 Maret 2018, dan 23 Desember 2018 dan dikenakan bunga 12% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan: -
Tagihan kepada klien dapat diikat secara fidusia sebesar Rp 64.900.000.000 pembelian pembiayaan alat berat. Agunan aset tetap berupa 59 unit alat berat yang telah diikat secara firdusia sebesar Rp 81.187.000.000.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No.56 tanggal 21 Juli 2011 dibuat dihadapan Olih Liliawati S.H., Notaris di Karawang, Addendum I Perjanjian Investasi No. CRO.KRW/0005/KI/2011, Akta No. 56 Tanggal 21 Juli 2011 Tentang Perubahan Syarat Kredit, tertanggal 8 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit maksimal sebesar Rp 64.900.000.000. Jangka waktu fasilitas 5 tahun terhitung sejak 18 Juli 2011 sampai dengan 17 Juli 2017 termasuk masa penarikan 12 bulan. Jangka waktu setiap rekening pinjaman 4 tahun sejak penarikan kredit termasuk grace period angsuran pokok selama 3 bulan. Tingkat suku bunga 11,5% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan Kendaraan alat berat produk dari PT United Tractor Tbk yang diikat secara fidusia serta Personal Guarantee atas nama Andianto Setiabudi.
44
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank SBI Indonesia Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas Kredit Pinjaman dalam bentuk Term Loan (TL) No. 201/KrdKNPO/IX/2012 tanggal 25 September 2012, yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 105 tanggal 25 September 2012 dari Notaris Cahya Ningsih Tedjawisastra, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari PT Bank SBI dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 35.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo sampai tanggal 25 September 2017 dan dikenakan bunga 12% per tahun. Hutang bank ini dijamin dengan Jaminan Fidusia atas kendaraan dan alat berat yang dibiayai minimum senilai 125% dari kredit yang dicairkan atau senilai Rp 43.750.000.000. PT Bank Harda Internasional Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 Mei 2013 dari Notaris Dr. Jelly Naseri, S.H., M. Hum., Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari PT Bank Harda International dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 11.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo sampai tanggal 1 Mei 2015 dan dikenakan bunga 13% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan 10 Unit Mercedez Benz OH.1521/60 Euro 3. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.014/PK/BHI-BDG/KIKB/VI/2010 tertanggal 21 Juni 2010. Bank memberikan fasilitas kredit untuk pembelian 10 unit mobil Mitsubishi FE84BC Medium Bus sebesar Rp 5.750.000.000 sebagai pokok pinjaman yang ditarik secara bertahap dengan pencairan pertama sebesar Rp 2.500.000.000 dengan masa grace period selama 3 bulan dimana debitur diwajibkan membayar bunga dan pencairan kedua sebesar Rp 3.250.000.000. Dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5% per tahun flat, jangka waktu 48 bulan. Jaminan atas fasilitas ini adalah: 10 unit mobil Mitsubishi FE84BC tahun 2010, tercatat atas nama PT Cipaganti Citra Graha, sebagaimana tertera dalam Akta Jaminan Fidusia No.16 tertanggal 21 Juni 2010 dengan nilai penjamin sebesar Rp 7.160.000.000. Sertifikat Jaminan Fidusia No.0019185 AH.05.01.TH2010. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.003/PK/BHI-BDG/KIKB/I/2011 tanggal 21 Januari 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 8.140.000.000. Dengan tingkat suku bunga 14,50% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas kredit selama 48 bulan, sejak tanggal 9 Maret 2011 sampai dengan 9 Maret 2015. Jaminan atas fasilitas berupa 55 unit kendaraan yang dibeli. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.005/PK/BHI-BDG/KIKB/II/2011 tanggal 14 Februari 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 1.453.500.000 dengan tingkat suku bunga 14,50% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas 48 bulan, sejak tanggal 14 Februari 2011 sampai dengan 14 Februari 2015. Fasilitas dijamin dengan 6 unit mobil merk KIA Pregio SE MT, keluaran tahun 2010 berwarna diamond silver. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.007/PK/BHI-BDG/KIKB/III/2011 tanggal 9 Maret 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 5.814.000.000 dengan tingkat suku bunga 14,50% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas 48 bulan, sejak tanggal 9 Maret 2011 sampai dengan 9 Maret 2015. Fasilitas tersebut dijamin dengan 24 mobil merk KIA Pregio SE Diesel keluaran tahun 2010 berwarna diamond silver. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Fidusia No.019/PK/BHI-BDG/KIKB/IX/2011 tanggal 8 September 2011. Perusahaan memperoleh kredit sebesar Rp 2.540.090.000. Dengan tingkat suku bunga 14,5% per tahun flat. Jangka waktu 48 bulan, sejak tanggal 8 September 2011 sampai dengan 8 September 2015. Fasilitas ini dijamin 17 unit mobil Daihatsu dan 5 unit Mobil Isuzu.
45
Secara fasilitas fasilitas dengan
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank Harda Internasional (lanjutan) Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.005/PK/BHI-BDG/KIKB/II/2012 tanggal 28 Februari 2012. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 3.154.500.000. Dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas 48 bulan, sejak tanggal 28 Februari 2012 sampai dengan 28 Februari 2016. Fasilitas dijamin dengan 10 unit mobil Starex Mover. PT Bank Ganesha Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.93 tanggal 25 November 2011 yang Dibuat Dihadapan Erny Kencanawati, S.H., M.H., Notaris di Kota Bandung, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit investasi sampai jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Dengan tingkat suku bunga 13% per tahun dan jangka waktu 48 bulan. Fasilitas ini dijamin dengan Jaminan Fidusia terhadap kendaraan roda empat dan alat berat dengan nilai penjaminan sebesar Rp 27.500.000.000 dan Personal Guarantee dari Andianto Setiabudi. Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 613/AKS/IX/2012 tanggal 7 September 2012, yang diaktakan denga Akta Perjanjian Kredit No. 34 tanggal 13 September 2012 dari Notaris Erny Kencana, SH, M.Hum., Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari PT Bank Ganesha dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 7.000.000.000. Jangka waktu perjanjian 48 Bulan dan dikenakan bunga 12,5 % per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan Jaminan Fidusia atas kendaraan/mobil niaga baru yang akan dibebankan secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 9.000.000.000. PT Bank ICBC Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.4 tertanggal 11 April 2011 dibuat dihadapan Mommy Halim S.H., Notaris di Bandung. Bank memberikan kepada debitur fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap on installment hingga jumlah pokok Rp 47.250.000.000. Jangka waktu fasilitas kredit 48 bulan. Bunga fasilitas sebesar 13% per annum. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan roda empat yang akan dibeli dari hasil kredit ini, dengan merek Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Suzuki dengan keseluruhan nilai sekurangkurangnya Rp 54.815.500.000 yang diikat dengan akta jaminan fidusia No.5 tertanggal 11 April 2011 dibuat dihadapan Mommy Halim S.H., Notaris di Bandung. PT Bank Jabar Banten Syariah Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 136/MKT/S-BDG/2014 tanggal 25 Februari 2014 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 313 tanggal 26 Februari 2014 dari Notaris Dr. Ranti Fauza Mayana, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pembiayaan murabahah dari PT Bank Jabar Banten Syariah dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 22.602.630.742 dan jangka waktu 2 tahun. Fasilitas ini dijamin dengan Armada kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee atas nama Andrianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.001/PBY-MRB/BDG/2013 tanggal 8 Januari 2013. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 2.850.000.000 dengan margin sebesar Rp 738.001.294 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 3.588.001.294. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai serta Personal Guarantee atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.002/PBY-MRB/BDG/2013 tanggal 12 Februari 2013. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 7.827.500.000 dengan margin sebesar Rp 2.026.914.081 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 9.854.414.081. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai serta Personal Guarantee atas nama Andianto Setiabudi.
46
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank Jabar Banten Syariah (lanjutan) Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.006/MRB-0502/001/2013 tanggal 18 Maret 2013. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 785.000.000 dengan margin sebesar Rp 203.274.041 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 909.774.041. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai serta Personal Guarantee atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.69 tanggal 12 Juli 2010, yang dibuat dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Kota Bandung. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 12.835.000.000 dengan margin sebesar Rp 3.692.883.670 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 16.527.883.670. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.001/CSG/BDG/VIII/20 tanggal 19 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 10.356.230.000 dengan margin sebesar Rp 2.979.692.454 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 13.335.922.454. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.002/CSG/BDG/IX/10 tanggal 28 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 2.517.275.000 dengan margin sebesar Rp 724.269.867 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 3.241.544.867. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.003/CSG/BDG/X/10 tanggal 25 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 2.844.950.000 dengan margin sebesar Rp 818.548.453 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 3.663.498.453. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.004/CSG/BDG/X/10 tanggal 27 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 1.442.875.000 dengan margin sebesar Rp 415.143.711 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 1.858.018.711. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.005/CSG/BDG/XI/10 tanggal 8 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 12.002.850.000 dengan margin sebesar Rp 3.453.457.636 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 15.456.307.636. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.001/CSG/BDG/IV/11 tanggal 25 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp 380.213.640 dengan margin sebesar Rp 74.713.640 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 334.388.640. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi.
47
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.66 tertanggal 23 April 2012 dibuat dihadapan Ineke Srihartati S.H., Notaris di Bandung. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman fasilitas kredit investasi I Rp 25.000.000.000 dan fasilitas kredit investasi II Rp 25.000.000.000. Batas waktu penarikan fasilitas kredit: fasilitas kredit investasi I terhitung sejak tanggal 23 April 2012 sampai dengan 23 April 2013, fasilitas kredit investasi II terhitung sejak tanggal 23 April 2012 sampai dengan tanggal 23 April 2013, bunga sebesar 12%, fasilitas ini dijamin dengan: 1. Semua alat berat yang dimiliki oleh pemberi agunan, baik sekarang maupun dikemudian hari yang terletak dimanapun juga, termasuk tetapi tidak terbatas yang disimpan di Jl. Brigjen M Isa No.12D, Cipadung, Purwaharja Banjar, sebagaimana ternyata dalam daftar alat berat dibawah tangan yang bermaterai cukup tertanggal 23 April 2012 No.070/DIR/CCG/2012 juncto pernyataan dibawah tangan yang bermaterai cukup tanggal 23 April 2012. 2. Semua alat berat yang dimiliki oleh pemberi agunan, baik sekarang maupun dikemudian hari yang terletak dimanapun juga, termasuk tetapi tidak terbatas yang disimpan di Jl. Soekarno-Hatta No.717, Gedebage, Bandung, sebagaimana ternyata dalam daftar alat berat dibawah tangan yang bermaterai cukup tertanggal 23 April 2012 No.071/DIR/CCG/2012 juncto pernyataan dibawah tangan yang bermaterai cukup tanggal 23 April 2012. 3. Semua alat berat yang dimiliki oleh pemberi agunan, baik sekarang maupun dikemudian hari yang terletak dimanapun juga, termasuk tetapi tidak terbatas yang disimpan di Jl. HM Rifaddin, Perumahan Grand Taman Sari, Cluster Derawan Blok AI No.10-11, Samarinda, sebagaimana ternyata dalam daftar alat berat dibawah tangan yang bermaterai cukup tertanggal 23 April 2012 No.072/DIR/CCG/2012 juncto pernyataan dibawah tangan yang bermaterai cukup tanggal 23 April 2012. PT Bank Resona Perdania Berdasarkan Surat Perjanjian kredit No. 110039LB tanggal 15 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Resona Perdania dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 25.000.000.000, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 15 April 2015 dan bunga COLF + 5% pertahun. Fasilitas ini dijamin BPKB kendaraan senilai Rp 27.500.000.000 dan Surat tanggungan pribadi senilai Rp 25.000.000.000. Berdasarkan Surat Perjanjian kredit No. 110047RLB tanggal 22 Juni 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Resona Perdania dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 14.150.000.000, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 24 Juni 2015 dan bunga COLF + 5% pertahun. Fasilitas ini dijamin BPKB kendaraan senilai Rp 16.530.000.000 atas nama PT Andika Semesta dan Surat tanggungan pribadi senilai Rp 14.150.000.000. PT Bank Mutiara Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 282 tanggal 21 Desember 2011 dari Notaris Dr. Ranti Fauza Mayana, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pembiayaan dari PT Bank Mutiara Tbk dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 12.000.000.000 dengan periode jatuh tempo sampai dengan tanggal 21 Desember 2016. Fasilitas ini dijamin dengan: -
Sebidang tanah dengan Andianto Setiabudi. Sebidang tanah dengan Andianto Setiabudi. Sebidang tanah dengan Andianto Setiabudi. Sebidang tanah dengan Andianto Setiabudi.
luas 542 M2 dengan Hak Milik Nomor 1496/Desa Pasirkaliki atas nama luas 799 M2 dengan Hak Milik Nomor 1497/Desa Pasirkaliki atas nama luas 664 M2 dengan Hak Milik Nomor 1520/Desa Pasirkaliki atas nama luas 4860 M2 dengan Hak Milik Nomor 2022/Desa Pasirkaliki atas nama
48
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank Mutiara Tbk (lanjutan) Sebidang tanah dengan luas 183 M2 dengan Hak Milik Nomor 2073/Desa Pasirkaliki atas nama Andianto Setiabudi. PT Bank Mayora Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit Pinjaman No. 044/PAB/KPO/04/12 tanggal 27 April 2012, yang diaktakan dalam Akta Perjanjian Kredit No. 140 tanggal 27 Maret 2012 dari Notaris R. Tendy Suwarman, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pembiayaan dari PT Bank Mayora dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 9.938.880.000. Fasilitas ini dijamin dengan 51 Unit Kijang Innova G M/T terdaftar atas nama PT Cipaganti Citra Graha. PT Bank Bisnis International Berdasarkan perjanjian No.112/PAB-B/BDG/IX/ 2009 tanggal 16 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 6.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,50%. Jangka waktu fasilitas tersebut sejak 16 September 2009 sampai 16 September 2017, dan dijamin dengan sebidang tanah SHGB 27 dan 28 terletak di Jalan Pelajar Pejuang 45 No.28, Kota Bandung. Berdasarkan perjanjian No.041/PAB-B/BDG/IV/ 2009 tanggal 24 April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 2.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 16%. Jangka waktu fasilitas ini sejak 24 April 2009 sampai 24 April 2012 dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.34 tanggal 7 Februari 2012 yang dibuat dihadapan Surjadi Jasin, S.H., Notaris di Bandung (Perjanjian Kredit No.PB/166/11/II/2012), Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka sampai jumlah setinggi-tingginya Rp 5.000.000.000, tingkat bunga sebesar 13% per tahun dan jangka waktu fasilitas 48 bulan. Fasilitas dijamin dengan unit kendaraan bermotor roda empat yang akan dibeli secara bertahap dari dealer mobil dan dibiayai berdasarkan perjanjian ini. Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Pemilikan Kendaraan (PPK) No. PK/61/11/VI/2012, yang diaktakan dalam Akta Perjanjian Kredit No. 27 tanggal 7 Juni 2012 dari Notaris Surjadi Jasin, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pembiayaan dari PT Bank Bisnis International dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 3.325.000.000. PT Bank Mandiri Syariah Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.18 tanggal 9 Maret 2010. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 3.006.000.000 dengan margin sebesar Rp 1.539.948.958 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 4.545.948.958. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/ alat berat yang dibiayai. Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.21 tanggal 30 April 2010. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 21.866.714.100 dengan margin sebesar Rp 11.202.136.929 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 33.068.851.029. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai. Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.8 tanggal 3 Februari 2010. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 5.127.285.900 dengan margin sebesar Rp 2.626.666.195 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 7.753.952.095. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai.
49
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank Rabobank Internasional Indonesia Berdasarkan perjanjian No.112/PAB-B/BDG/IX/ 2009 tanggal 16 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 6.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,50%. Jangka waktu fasilitas tersebut sejak 16 September 2009 sampai 16 September 2017, dan dijamin dengan sebidang tanah SHGB 27 dan 28 terletak di Jalan Pelajar Pejuang 45 No.28, Kota Bandung. PT Bank Hana Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 56 tanggal 20 April 2010 dari Notaris Jenny Suherman, SH,. M.Hum., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Investasi jangka menengah/panjang dari PT Bank Hana dengan jumlah sebesar Rp 4.845.000.000 dengan periode jatuh tempo sampai dengan tanggal 20 April 2014 dan bunga sebesar 15% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan: -
Pembangunan rehabilitas / moderenisasi / perluasan unit usaha. 20 unit kendaraan bermotor KIA Pregio SE Option.
PT Bank Sahabat Sampoerna (d/h PT Bank Dipo Internasional) Pada tahun 2008 sampai 2010 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Sahabat Sampoerna sebesar Rp 6.283.200.000, dengan tingkat suku bunga antara 12,75% sampai 19% efektif/ reviewable per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 48 bulan sejak penarikan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Jadwal pembayaran kembali utang bank jangka panjang konsolidasian adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
77.296.979.310 174.605.304.627 71.778.552.752 11.055.870.656 334.736.707.345
50
31 Desember 2013
198.192.152.874 138.307.464.794 70.214.571.403 23.630.743.602 3.489.518.308 2.453.747.883 765.858.448 437.054.057.312
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN Grup memiliki beberapa perjanjian hutang sewa pembiayaan dengan berbagai pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2014 PT Swadharma Indotama Finance PT Intan Baruna Finance PT Bank Permata (Finance) PT First Finance PT Verena Finance PT SAN Finance PT Mandiri Tunas Finance PT Bima Multi Finance PT Mitsui Leasing Capital PT MPM Finance PT Swadharma Surya Finance PT Caterpillar Indonesia PT Toyota Astra Financial Service PT Batavia Prosperindo Finance Tbk PT Orix Indonesia Finance PT Topas Multi Finance PT Otto Multi Arta PT Adira Finance PT Citra Mandiri Multi Finance PT CIMB Niaga Auto Finance PT U Finance Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
31 Desember 2013
29.326.730.662 26.240.280.652 18.317.312.000 2.277.338.855 6.785.940.000 3.270.224.232 3.839.195.408 1.836.250.802 1.967.407.168 1.653.640.474 1.079.117.321 744.588.585 573.188.000 307.496.000 181.278.134 166.121.118 162.882.332 98.728.991.743
41.571.209.185 29.420.199.090 19.336.483.200 3.780.406.170 9.308.019.583 20.309.182.435 7.295.921.937 4.858.435.167 3.460.911.761 3.457.790.695 2.446.024.545 1.545.463.096 1.146.906.515 887.202.000 943.765.755 474.580.668 825.510.898 9.710.766.854 6.147.965.028 2.527.884.271 31.722.456 169.486.351.309
(32.341.275.712) 66.387.716.031
(102.779.880.134) 66.706.471.175
Hutang ini dijamin dengan aset yang dibeli menggunakan dana dari pinjaman terkait. Perjanjian pembiayaan konsumen membatasi Grup, antara lain, untuk menjual dan mengalihkan hak pemilikan kendaraan yang dibeli. Beberapa informasi lain yang signifikan terkait dengan hutang sewa pembiayaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
51
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. HUTANG PEMBELIAN ASET TETAP Utang pembelian aset tetap adalah sebagai berikut:
Utang pembelian aset tetap Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembelian aset tetap jangka panjang
30 September 2014
31 Desember 2013
30.371.191.999 (10.401.031.657) 19.970.160.342
30.718.811.533 (9.728.902.310) 20.989.909.223
Dalam rangka pengembangan usaha oto jasa Perusahaan. Pada tahun 2011 Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan 75 anggota koperasi dan pada tahun 2012 dengan 65 anggota koperasi. Dalam perjanjian tersebut, Mitra menyatakan telah menerima fasilitas kredit dari PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) dan menyatakan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari Bukopin akan digunakan sebagai pembayaran pembelian kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor tersebut dibuat atas nama Perusahaan dan Perusahaan setuju untuk menanggung dan membayarkan seluruh kewajiban Mitra, termasuk jumlah terutang dan bunga kepada Bukopin.
19. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan hutang beban masih harus dibayar dalam mata uang Rupiah kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Beban bunga sewa pembiayaan Jasa profesional BPHTB Lain-lain
27.278.139.064 160.000.000 -
7.646.775.153 625.000.000 7.601.083.398 1.832.500
Jumlah
27.438.139.064
15.874.691.051
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Grup mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang berdasarkan laporan aktuaria independen, PT Dian Arthatama di mana menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti paska kerja adalah sebagai berikut: 30 September 2014 31 Desember 2013 8,5% 8% 4% 4,58 tahun 55 tahun
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri rata-rata Rata-rata masa kerja (tahun) Usia pensiun normal
52
8,5% 8% 4% 4,58 tahun 55 tahun
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Mutasi nilai kini dari liabilitas adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Saldo awal Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Imbalan yang dibayarkan Kerugian (keuntungan) actuarial Pembayaran manfaat karyawan Penghapusan
31 Desember 2013
8.154.601.403 544.929.892 499.082.880 1.260.708.254 (6.295.900.525 )
7.083.155.175 1.581.073.853 376.117.855 (885.745.480 ) -
4.163.421.904
8.154.601.403
Saldo akhir
Rincian imbalan kerja jangka panjang karyawan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Nilai kini liabilitas Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
31 Desember 2013
4.163.421.904 (1.545.128.865 ) -
Jumlah
4.163.421.904
8.154.601.403 (655.992.829 ) (304.270.387 ) 8.154.601.403
Rincian pendapatan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian (keuntungan) aktuaria Amortisasi biaya jasa lalu Penghapusan
544.929.892 499.082.880 1.702.938 8.802.582 (5.630.563.440 )
1.581.073.853 376.117.855 79.273.652 29.684.916 -
Jumlah
(4.576.045.148 )
2.066.150.276
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Saldo awal Beban (Pendapatan) imbalan kerja karyawan periode berjalan Beban imbalan kerja yang dibayarkan - periode berjalan Kombinasi bisnis (lihat Catatan 5) Saldo Akhir
53
31 Desember 2013
7.194.338.187
5.128.187.911
(4.576.045.148)
2.066.150.276
-
-
2.618.293.039
7.194.338.187
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Nilai untuk periode yang berakhir 30 September 2014 dan empat tahun sebelumnya sehubungan dengan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2014
Nilai kini kewajiban
2012
2011
2010
4.163.421.904
8.154.601.403
7.083.155.175
2.396.086.04
-
-
-
-
-
4.163.421.904
8.154.601.403
7.083.155.175
2.396.086.047
-
(1.260.708.254)
(1.917.159.705)
(1.851.775.060)
(99.322.671)
-
Aset program Defisit
Penyesuaian
2013
21. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014
Pemegang Saham PT Cipaganti Global Corporindo Asia Agentrum Assets Pte Ltd Bank of Singapore Limited 2048834001 Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Modal Disetor
280.134.195 196.596.700
7,76% 5,45%
28.013.419.500 19.659.670.000
252.820.000
7,00%
25.282.000.00
2.881.560105
79,79%
288.156.010.500
3.611.111.000
100,00%
361.111.100.000
31 Desember 2013
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Modal Disetor
PT Cipaganti Global Corporindo Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
2.170.213.518
60,098%
217.021.351.800
1.440.897.482
39,902%
144.089.748.200
Jumlah
3.611.111.000
100,00%
361.111.100.000
Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta No.194 tanggal 31 Juli 2013, menyetujui penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) Perusahaan sebanyakbanyaknya sebesar 361.111.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui keputusan No.AHU-AH.01.10-06440 tahun 2014 tertanggal 25 Februari 2014.
54
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat guna mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Perusahaan mengelola permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit, yang dihitung melalui pembagian antara hutang bersih dengan jumlah modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran yang umum dalam industri sejenis dengan tujuan untuk mengamankan pendanaan terhadap biaya yang rasional. Hutang bersih meliputi seluruh pinjaman (hutang bank, hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen) ditambah hutang usaha - pihak ketiga dan hutang lain-lain serta beban masih harus dibayar dikurangi kas dan bank. Jumlah modal mencakup seluruh ekuitas sebagaimana yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Perhitungan rasio pengungkit adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Hutang usaha - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Hutang sewa pembiayaan Hutang bank jangka panjang
14.549.042.401 27.438.139.064 98.728.991.743 334.736.707.575
8.897.314.665 15.874.691.051 169.486.351.309 437.054.057.312
Jumlah Dikurangi kas dan bank
475.452.880.783 10.343.743.222
631.390.804.532 16.638.676.266
Hutang bersih
465.109.137.561
614.752.128.266
Jumlah ekuitas
634.366.448.784
616.566.002.414
0,73
0,99
Rasio pengungkit
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Rincian tambahan modal disetor - bersih pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Agio Saham Biaya penerbitan saham dalam rangka penawaran umum perdana
26.819.053.393
Bersih
26.819.053.393
-
55
32.499.990.000 (5.680.936.607 ) 26.819.053.393
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH (lanjutan) 1. Agio saham Agio Saham Penjualan 361.111.000 saham Perusahaan pada penawaran Umum perdana saham tahun 2013
32.499.990.000
Biaya Emisi Saham
Jumlah
(5.680.936.607)
26.819.053.393
2. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis Rincian dan perhitungan selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Pelepasan IPC oleh CIR Pelepasan IPC oleh CCG Pengambilalihan CIR Pengambilalihan CHE Pelepasan BRP oleh CIR Pengambilalihan BRP oleh CIR Pengambilalihan IPC oleh CIR Jumlah
31 Desember 2013
3.519.388.246 2.597.620.505 2.232.449.559 20.554.707 (1.155.181.920 ) (1.706.230.547 ) (2.640.030.636 )
3.519.388.246 2.597.620.505 2.232.449.559 20.554.707 (1.155.181.920 ) (1.706.230.547 ) (2.640.030.636 )
2.868.569.914
2.868.569.914
23. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Hak Kepentingan Non Pengendali (KNP) atas kekayaan bersih entitas anak adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Laba (Rugi) Entitas Anak
Porsi KNP
30 September 2014 Bagian KNP atas Bagian KNP atas Laba (Rugi) Modal Disetor 01 Januari 2014
Bagian KNP atas Laba (Rugi) 30 September 2014
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
Kepemilikan langsung GTS SL CIR CHE TLI
3.567.497.962
0,80%
4.000.000
(10.616.615)
(57.281.011)
(63.897.626)
(3.038.442.457)
1,00%
5.000.000
4.865.963
(30.384.423)
(20.518.460)
(38.605)
10.659.680
5.651
10.425.720
(38.604.553) 565.065 (543.298.032)
0,10%
1.000.000
9.698.285
1,00%
10.000.000
420.069
1,00%
30.000.000
(3.509.672)
(5432.981)
21.057.347
50.000.000
858.030
(93.131.369)
(42.273.339)
Jumlah
Entitas Anak
Laba (Rugi) Entitas Anak
Porsi KNP
31 Desember 2013 Bagian KNP atas Bagian KNP atas Laba (Rugi) Modal Disetor 01 Januari 2014
Bagian KNP atas Laba (Rugi) 30 Desember 2014
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
Kepemilikan langsung GTS
1.102.924.995
0,80%
4.000.000
(19.440.015)
8.823.400
SL
472.712.642
1,00%
5.000.000
138.837
4.727.126
9.865.963
CIR
(44.884.407)
0,10%
1.000.000
9.743.169
(44.884)
10.698.285
CHE TLI
(6.616.615)
2.387.527
1,00%
10.000.000
396.194
23.875
10.420.069
239.893.092
1,00%
30.000.000
(5.908.603)
2.398.931
26.490.328
50.000.000
(15.070.418)
15.928.448
50.858.030
Jumlah
56
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PENDAPATAN USAHA 30 September 2014 Pendapatan: Jasa transportasi Penyewaan alat berat Perjalanan wisata Jumlah Pengurangan: Potongan penjualan Jumlah
30 September 2013
293.777.801.822 69.314.481.509 14.834.832.826
406.081.578.767 77.207.778.558 19.029.400.440
377.927.116.157
502.318.757.765
1.769.309.250
1.538.072.023
376.157.806.907
500.780.685.742
Seluruh pendapatan usaha perusahaan pada msing-masing segmen untuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2014 dan periode/tahun 2013 merupakan transaksi pendapatan kepada pihak ketiga dan tidak terdapat penjualan kepada konsumen yang jumlahnya melibihi 10% dari jumalh pendapatan. 25. BEBAN POKOK PENDAPATAN 30 September 2014 Penyusutan Bahan bakar, parkir dan tol Operasional driver, operator dan mekanik Pemeliharaan kendaraan dan alat berat Ticketing Upah langsung Sewa dan pemeliharaan gedung Perijinan Asuransi kendaraan Perjalanan dinas Pengangkutan Lainnya Jumlah beban pokok pendapatan
30 September 2013
91.731.521.883 83.722.844.120 35.356.712.915 32.878.403.706 17.220.487.203 4.091.634.772 5.695.581.793 5.562.114.643 5.046.472.845 1.386.174.586 1.164.955.000 7.105.773.538
123.728.469.671 64.419.535.526. 32.097.722.906 35.774.271.228 4.590.939.995 14.844.267.246 10.599.355.435. 3.667.936.947 4.917.836.242 1.121.018.714 778.060.925 5.244.053.258
290.962.677.004
301.333.468.094
26. BEBAN 30 September 2014 Beban keuangan Beban umum dan administrsi Beban pemasaran Jumlah
57
30 September 2013
51.476.277.183 38.002.028.603 11.752.159.910
65.060.166.195 34.316.605.501 22.154.555.806
101.230.465.696
121.531.327.502
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN (lanjutan) a. Beban pemasaran 30 September 2014 Gaji, insentif dan lembur Konsesi Promosi Jamuan tamu Telepon dan faksimili Lainnya Jumlah beban pemasaran
30 September 2013
7.273.885.530 2.032.379.455 814.914.026 71.384.975 1.559.595.924
13.225.332.022 790.840.926 6.440.889.040 369.817.518 230.467.791 1.097.208.509
11.752.159.910
22.154.555.806
b. Beban umum dan administrasi 30 September 2014
30 September 2013
Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa rumah dan kendaraan Cetak, alat tulis dan koran Perjalanan dinas Bahan bakar, parkir dan tol Penyusutan Amortisasi Beban professional Pemeliharaan peralatan dan bangunan Perijinan dan pengurusan dokumen Beban rumah tangga Listrik, air dan telepon Keamanan Pengiriman barang dan dokumen Iuran dan sumbangan Training Rekrutmen karyawan Pajak bumi dan bangunan Liabilitas imbalan kerja Lainnya
12.460.323.995 5.767.827.762 3.755.723.925 1.989.193.795 1.813.866.082 1.709.953.919 1.371.100.539 1.363.788.967 1.171.801.661 523.051.929 758.144.638 894.998.355 827.024.747 549.502.409 854.040.017 190.392.630 6.523.270 91.668.288 9.745.649 1.893.356.027
14.871.671.548 402.354.000 345.515.330 1.179.565.288 808.643.096 1.385.048.927 2.041.707.169 1.686.076.873 3.523.038.560 1.947.080.249 1.936.840.188 657.336.330 564.314.305 227.586.675 225.731.522 165.725.515 79.695.580 2.268.674.346
Jumlah beban pemasaran
38.002.028.604
34.316.605.501
c. Beban keuangan 30 September 2014
30 September 2013
Bunga bank dan sewa pembiayaan Beban administrasi bank Bunga pembelian aset tetap Bunga utang koperasi
50.817.960.649 658.316.534 -
51.821.239.620 1.065.727.293 5.961.348.821 6.211.850.461
Jumlah beban pemasaran
51.476.277.183
65.060.166.195
58
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. LAIN-LAIN BERSIH 30 September 2014
30 September 2013
Pendapatan lain-lain: Jasa angkutan alat berat Pendapatan klaim asuransi Laba selisih kurs Pendapatan jasa giro Pendapatan survey alat berat Lainnya
1.108.435.406 1.415.226.874 17.797.711 17.436.342.364
1.748.136.817 467.151.243 160.505.891 86.321.449 21.150.000 294.862.319
Jumlah pendapatan lain-lain
19.977.802.355
2.778.127.719
Beban lain-lain: Cadangan penurunan nilai piutang Cadangan penurunan nilai persediaan Lainnya
-
(182.572.928) (109.019.017) (158.208.138)
Jumlah pendapatan lain-lain
-
(449.800.083)
19.977.802.355
2.328.327.636
Jumlah lain-lain bersih
28. LABA (RUGI) PER SAHAM Perhitungan rugi per saham adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan Rugi per saham
30 September 2013
18.731.802.263
61.097.748.622
361.111.100.000
325.000.000.000
0,05
0,19
Perusahaan tidak mempunyai efek yang bersifat dilutif pada tanggal 30 September 2014 dan 2013.
59
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan beberapa transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan tertentu. Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi di atas adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Aset Piutang lain-lain pihak berelasi PT Borneo Resource Perdana Andrianto Setiabudi Karyawan Jumlah Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian interim
Liabilitas Hutang pihak berelasi PT Cipaganti Global Corporindo Andrianto Setiabudi PT Cipaganti Jati Rahayu PT Borneo Resources Perdana Jumlah Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian interim
31 Desember 2013
9.739.418.129 310.129.796 -
9.739.418.129 43.049.520
10.049.547.925
9.782.467.649
2,78%
0,70%
7.534.205.421 3.735.511.682 1.947.282.000 427.517.983
7.373.980.268 2.079.060.000 1.297.282.000 427.517.983
13.644.517.086
11.177.840.251
1,17%
0,80%
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko suku bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembelian aset tetap.
60
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) a. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) Risiko Likuiditas Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang. Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembelian aset tetap. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga per 30 September 2014: 30 September 2014 Kurang dari 1 tahun
1 – 2 tahun
Hutang bank jangka panjang Beban masih harus dibayar Hutang sewa Pembiayaan
170.152.585.299 27.438.139.064 19.291.259.973
153.528.251.390
Jumlah
216.881.984.336
Lebih dari 2 tahun
Jumlah
32.277.496.966
11.055.870.886 7.017.391.885
334.736.707.575 27.438.139.064 58.586.148.824
185.805.748.356
18.073.262.771
420.760.995.463
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memantau profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal serta terus memonitor perkiraan posisi kas dan utang bruto yang dimiliki Grup dalam jangka pendek berdasarkan perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan proyeksi arus kas jangka panjang untuk membantu Grup dalam merencanakan kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang. Grup mengawasi pergerakan perkiraan kebutuhan likuiditas Grup untuk memastikan tersedianya kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional serta untuk senantiasa memelihara kelonggaran likuiditas Grup, sehingga Grup tidak melampaui batas pinjaman atau perjanjian untuk setiap fasilitas pinjaman yang diperoleh.
61
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) a. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) Risiko Likuiditas Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa pada tanggal pelaporan sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual: 30 September 2014 Kurang dari 1 tahun
1 – 2 tahun
Lebih dari 2 tahun
Jumlah
Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang bank jangka panjang Beban masih harus dibayar Hutang sewa Pembiayaan
5.673.914.855 1.503.631 170.152.585.299 27.438.139.064 19.291.259.973
8.875.127.546 153.528.251.390 32.277.496.966
11.055.870.886 7.017.391.885
14.549.042.401 1.503.631 334.736.707.575 27.438.139.064 58.586.148.824
Jumlah
222.557.402.822
194.680.875.902
18.073.262.771
435.311.541.495
Untuk mengurangi resiko likuiditas grup akan berusaha untuk mengubah utang-utang yang jatuh tempo dalam setahun menjadi utang yang jatuh temponya jangka panjang terutama untuk utang bank dan utang sewa pembiayaan. b. Manajemen Risiko Modal Manajemen Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa Perusahaan akan mampu untuk mempertahankan kelangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman yang saling hapus dengan kas dan setara kas, dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. 32. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING Perusahaan Perjanjian dengan anggota Koperasi (“Mitra”) Utang pembelian aset tetap semula dilakukan berdasarkan perjanjian No.130/disahkan/2011 tanggal 24 Februari 2011 dan dilakukan tambahan berdasarkan perjanjian tanggal 1 Mei 2012. Utang tersebut berjangka waktu sampai dengan 4 tahun sejak ditanda-tangani perjanjian dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui utang tersebut. Dalam rangka pengembangan usaha oto jasa Perusahaan. Dalam tahun 2011 Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan 75 anggota Koperasi dan dalam tahun 2012 dengan 65 anggota koperasi. Dalam perjanjian tersebut. Mitra menyatakan telah menerima fasilitas kredit dari PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) dan menyatakan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari Bukopin akan digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor tersebut dibuat atas nama Perusahaan dan Perusahaan setuju untuk menanggung dan membayarkan seluruh kewajiban Mitra termasuk jumlah terutang dan bunga kepada Bukopin.
62
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERKARA HUKUM Kasus hukum PT Keyko Mitra Niaga Pada tanggal 2 Oktober 2013, Perusahaan menyampaikan laporan ke Polda Jabar mengenai kasus penggelapan kendaraan yang dilakukan oleh PT Keyko Mitra Niaga sebanyak 70 unit kendaraan. Sampai dengan saat ini kendaraan yang sudah diambil sebanyak 52 unit, 3 unit masih berada di Polda Jabar dan sisanya 15 unit masih belum kembali. Hasil akhir dari perkara-perkara tersebut belum dapat ditentukan saat ini, dan manajemen belum dapat memperkirakan kerugian yang mungkin timbul dari perkara-perkara tersebut. Persatuan Mitra Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada Pada tanggal 20 Agustus 2014, Persatuan Mitra Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada ("Para Penggugat") mengajukan gugatan hukum kepada perusahaan ("tergugat") yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Bandung dengan nomor perkara 342/PDT.G/2014/PN.Bdg. Dalam gugatan tersebut Para Penggugat menggugat perusahaan mana dalam pelaksanaan pengembangan modalnya tidak pernah memberikan informasi yang benar kepada Para Penggugat, serta dalam pelaksanaan tidak menerapkan prinsip-prinsip menjalankan usaha yang sesuai dengan norma-norma hukum yang berlaku sampai dengan saat ini belum ada tangapan terkait laporan dari para penggugat dari Pengadilan Negri Bandung. Pada tanggal 10 September 2014, persatuan mitra Koperasi Cipaganti karya Guna Persada ("Para Penggugat") mengajukan gugatan hukum kepada Perusahaan ("Tergugat") yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Bandung dengan nomor perkara 414/PDT.G/2014//PN.Bdg. Dalam gugatan tersebut Para Penggugat menggugat perusahaan karena telah melakukan tindakan melawan hukum yaitu berupa meyakinkan kepada Para Penggugat dengan cara memberikan jaminan untuk para penggugat berupa Bilyet Giro dengan nilai bilyet giro kosong (tidak ada dananya) karena kelalaiannya menyebabkan kerugian secara materil maupun imaterill bagi Para Penggugat sampai dengan saat ini belum ada tangapan terkait laporan dari para penggugat dari Pengadilan Negri Bandung. Balai Lelang Harmoni Pada tanggal 26 September 2014 berdasarkan Surat dari Kantor Pelayanan dan lelang Bandung, Nomor: S-488/WKN.8/KNL.0105/2014, tanggal 22 September 2014 perihal penetapan Hari dan Tanggal Lelang maka dengan ini di informasikan kepada perusahaan selaku debitur dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk bahwa obyek jaminan berupa tanah dan bangunan beserta segala sesuatu diatasnya yang terletak di: 1. Jl. Prof. Eykman. SHGB No.293/Kel pasteur, seluas 588 m2, a/n PT Cipaganti Citra Graha Tbk.; 2. Jl. Prof. Eykman. SHGB No.294/Kel pasteur, seluas 676 m2, a/n PT Cipaganti Citra Graha Tbk; dan 3. Jl. Prof. Eykman Belakang No. 20. SHGB No.295/Kel Pasteur, seluas 1.045 m2, a/n PT Cipaganti Citra Graha Tbk. 34. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN KEUANGAN a. Pada 18 November 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar No.004/26/13/41/14. Menjelaskan bahwa Perusahaan kurang bayar pajak atas penghasilan badan PPh 29 tahun 2013. Jumlah kurang bayar sebesar Rp 1.154.113.500 dan sanksi administrasi pasal 13(2) sebesar Rp 253.904.970. b. Pada 30 Oktober 2014, berdasarkan surat keterangan Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 351/NOT/X/14. Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa degan keputusan-keputusan sebagai berikut:
63
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN KEUANGAN (lanjutan) 1. Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu dengan menerbitkan saham baru. 2. Pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan penambahan modal sehubungan dengan penambahan modal tanpa hak paling lama 1 (satu) tahun sejak rapat tersebut. 3. Rapat menyetujui pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan yang baru. Dengan adanya keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Parallax Venture partners VIII Limited mengambil 361.111.100 saham sehubungan dengan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu PT Cipaganti Citra Graha Tbk pada Surat Pernyataan Kesanggupan tanggal 12 November 2014. c.
Pada tanggal 17 November 2014 berdasarkan surat Perusahaan No. 272/DIR/CCG/XI/2014 mengenai Pemberitahuan Rencana Penerbitan Saham Baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu PT Cipaganti Citra Graha Tbk., Perusahaan menginformasikan kepada Bursa Efek Indonesia bahwa saham-saham baru sejumlah 361.111.100 dapat dilakukan pencatatan saham tambahan.
d. Pada tanggal 4 Desember 2014 Bursa Efek Indonesia mencatat perihal tersebut sebagai tidakan korporasi. Oleh karena itu, jumlah akumulasi saham yang tercatat sebesar 3.972.222.100 lembar saham. e. Pada tanggal 29 Desember 2014, PT Bank MNC Internasional Tbk dengan perantara kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Bandung telah melakukan lelang atas jaminan hutang Perusahaan berupa tanah lokasi gatot subroto, gede bage dan eijkman. Hasil lelang tersebut tanah gatot subroto terjual Rp15.200.000.000 sedangkan tanah Gede Bage terjual Rp22.009.999.999. seluruh hasil lelang digunakan untuk membayar kewajiban Perusahaan pada PT Bank MNC Internasional tbk. DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan baru ataupun revisi yang akan berlaku efektif atas laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut: -
PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK No. 4 (Revisi/Revised 2013) tentang “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK No. 15 (Revisi/Revised 2013) tentang “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK No. 24 (Revisi/Revised 2013) tentang “Imbalan Kerja”. PSAK No. 46 (Revisi/Revised 2014) tentang “Pajak Penghasilan”. PSAK No. 48 (Revisi/Revised 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 50 (Revisi/Revised 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK No. 55 (Revisi/Revised 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 60 (Revisi/Revised 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 65 tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK No. 66 tentang “Pengaturan Bersama”. PSAK No. 67 tentang “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK No. 68 tentang “Pengukuran Nilai Wajar”. ISAK No. 26 tentang “Pengukuran Kembali Derivatif Melekat”.
Manajemen masih mengevaluasi dampak dari revisi dan penerbitan standar akuntansi keuangan baru di atas dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup.
64