LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Pcngaruh Kombinasi Ekstrak Ubi Jalar Putih dan Ungu
(Jpo1noea
batatas L) Terhadap Ginjal Tikus Diabetes.
Kajian T�rhadap Kadar Giukosa Darah, Ureum, Kreatinin, Proteinuria, Tekanan n·arah, Kolesterol, AGE, Ekspresi TGF-p, VEGF dan ECM
1. 2.
Nama Pcnyusun Laporan : dr Sri lestari Sulistyo Rini MSc
dr Ch Tri Nuryana, MKes
FAKlJLTAS KEDOKTERAN UNlVERSITAS GADJAll!VlADA 2012
LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Pengaruh Kombinasi Ekstrak Ubi Jalar Putih dan Ungu
(Ipomoea batatas L) Terhadap Ginjal Tikus Diabetes. Kajian Terhadap Kadar Glukosa Darah, Ureum, Kreatinin, Proteinuria, Tekanan Darah, Kolesterol, AGE, Ekspresi TGF-fl, VEGF dan ECM
Nama Penyusun Laporan :
1. dr Sri lestari Sulistyo Rini MSc
2.
dr Ch Tri Nuryana, MKes
FAKULTASKEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012
HALAMANPENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Pengaruh Kombinasi Ekstrak Ubi Jalar Putih dan Ungu (Ipomoea batatas L) Terhadap Ginjal Tikus Diabetes Kajian Terhadap Kadar Glukosa Darah, Ureum, Kreatinio, Proteinuria, Tekanan Darah, Kolesterol, AGE, Ekspresi TGF-Jl, VEGF dan ECM
telah disusun sebagai salah satu persyaratan penelitian Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (RISBIN IPTEKDOK) 20 I I pada tanggal13 Februari 2012
Peneliti I
�-
dr. Sri Les listyo Rini,MSc N1P197610312005012001
dr Ch Tri Nuryana, MKes NIP 197407082005012001
·
,
Mengetahui, Wakil Dekan B idan g penelitian, Pascasarjana dan Kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
. Abu Tholib, MS.c., Ph.D NIP. 196110201988111001 v
dr
ii
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN
Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan di bawah ini: : dr. Sri Lestari Sulistyo Rini, M.Sc : 197610312005012001 : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada : Pengaruh Kombinasi Ekstrak Ubi Jalar Putih dan Ungu ( Ipomoea batatas L) Terhadap Ginjal Tikus Diabetes. Kajian Terhadap Kadar Glukosa Darah, Ureum, Kreatinin, Proteinuria, Tekanan Darah, Kolesterol, AGE, Ekspresi TGF-�, VEGF dan ECM Dengan ini menyatakan kesanggupan untuk menyelesaikan penelitian Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran yang telah dilakukan pada tahun 2011, sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama yang ditandatangani pada tahun 2011 (penelitian tahun ke-1 ).
Nama Lengkap Nomor Induk Pegawai Asal lnstansi Judul Penelitian
Apabila dikemudian hari, Saya tidak dapat menyelesaikan penelitian seperti ketentuan tersebut di atas, maka segala akibat yang timbul dari penelitian tersebut menjadi tanggung jawab Saya sepenuhnya dan seluruh biaya penelitian yang telah diterima akan saya kembalikan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat tanpa ada paksaan dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Yogyakarta, 13 Januari 2012 Yang membuat pernyataan,
'
Mengetahui, Wakil Dekan Bidang penelitian, Pascasarjana dan Kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
(dr. Abu Tholib, MS.c., Ph.D) NIP. 196110201988111001 v'
( dr. Sri Lestari Sulistyo Rini,MSc) NIP. l97610312005012001
iii
Pengaruh Kombinasi Ekstrak Ubi Jalar Putih dan Ungu
(Ipomoea batatas L)
Terhadap Ginjal Tikus Diabetes, Kajian Terhadap Kadar Glukosa Darab, Ureum, Kreati nin, Proteinuria, Tekanan Darah, Kolesterol, AGE, Ekspresi
Sri Lestari Sulistyo Rini, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
TGF-p, VEGF dan ECM;
Risbin Iptekdok
2011,
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyebab utama kematian eli dunia. Penderita diabetes mellitus di Indonesia Menurut
Organizaton (WHO) pada taht\ll
2000
diperkirakan sekitar 4 juta orang dan
jumlah ini diperkirakan terus meningkat menjadi 2010
World Health
dan menjadi 21,3 juta penderita pada tahun
5
juta penderita pada tahun
2030.
Tingginya prevalensi DM
tersebut menjadikan Indonesia berada diperingkat terbesar ke-4 dunia
setelah
Amerika, India dan Cina. Prevalensi PM hasil survei BPS tahun 2003 mencapai 14,7
persen di perkotaan dan
7,2 persen
di pedesaan. Peningkatan ini seiring
dengan peningkatan faktor resiko yaitu obesitas (kegemukan), kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi serat tinggi lemak, merokok, hiperkolestrol dan lain-lain. Penyakit DM memerlukan pengobatan. seumur hidup karena tidak dapat disembuhkan., kontrol gula darah teratur, pengaturan diet dan olah raga teratur merupakan bagian
dari
pengelolaan DM. Penderita DM dianjurkan untuk diet
dengan makanan yang mempunyai indeks glikemik rendah untuk menggantikan nasi sebagai sumber karbohidrat. Secara tradisional ubi jalar (Ipomoea batatas) telah digunakan oleh penderita DM sebagai pengganti nasi karena diyakini mengandung kalori lebih rendah. Ubi jalar putih diketahui mempunyai kandungan acidic glycoprtein yang mempunyai efek antihiperglikemik, sedangakan ubi jalar ungu mempunyai kandungan anthosianin yang mempunyai fungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, hepatoprotektif, antihipertensif dan antihiperglikemik. Ubi jalar juga mempunyai kandungan vitamin
C,
vitamin E dan karotenoid
yang merupakan kelompok senyawa antioksida .. Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstr8k ubi
jalar putih dan ungu terhadap fungsi ginjal. Hasil penelitian ini kombinasi ekstrak
IV
ubi jalar putih dan ungu mempunyai pengaruh lebih baik dari ekstrak ubi jalar
putih ataupun ungu dalam beberapa variabel yaitu, katlar glukosa, kolesterol, AGE. Hal tersebut karena adanya kombinasi efek antihiperglikemik dari ubi jalar putih dan antioksjdan yang terdapat pada ubi jalar ungu. Pengaturan kadar glukosa sangat
berperan
dalam
pencegahan
komplikasi
diabetes
demikian
juga
pengendalian stres oksidatif yang tejadi pada kondisi hiperglikemia, Peningkatan AGE yang terjadi pada hiperglikemia akan menimbulkan akumulasi di ginjal yang dapat berakibat timbulny.a stres oktidatif. Pada gambaran histopatologi ginjal yaitu ekspresi ekspresi TGF-f3, VEGF dan ECM secara kwalitatif menunjukkan hasH yang sama antara kelompok perlakuan ekstrak ubi jalar putih, ekstrak ubi ;
j�lar un� dan
kQJ;llbinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu. Penilaian pada
gambaran histupatologi gi:njal tersebut memerlukan penilaian yang lebih akurat dengan .l<�mb�nasi penilaian secara kwalitatif dan kwantitatit: dengan metode pengecatan double stainning.
v
DATA ANGGOTA PENELITI
1. Peneliti utama
Sri Lestari Sulistyo Rini
Nama
Sleman
Tempat lahir
Tanggal lahir
Gelar 31-10-1976 Kelamin
Asisten Ahli
Jabatan Bagian/Divisi
dr, M.Sc
Golongan
Perempuan IIIb
Bagian Ilmu Faal
Institusi asal
Fakultas Kedok teran Universitas Gadjah Mada
0274-902500
Telepon
Faksimile
581876
�lamat Korespondensi Pos Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, 55281 Alamat E-mail
[email protected]
Telepon Rumah
Telepon Genggam (HP)
0274-370352
08158031925
Kualifikasi Akademik
·
Tahun
1998
Institusi
FKUGM
Gelar
Tahun
2001
Institusi
FKUGM
Gelar
Tahun
2008
Institusi
FKUGM
Gelar
W�yang tersedia untuk riset ini
16
Jam per minggu
Vl
S.Ked dr M.Sc
2. Peneliti 1
Nama
Gelar
Ch� Tri Nuryana
I
Tempat lahir
Klaten
Jabatan
Asisten Ahli
Bagian/Divisi
8 Juni 1974
Tanggal lahir
dr, M.Kes
Kelamin Golongan
Perempuan Ill b
Bagian Anatomi Fakultas KedokteranUniversitas Gadjah Mada
Institusi asal Telepon
Faksirnile
0274-902500
0274-581876
Alamat Korespondensi Pos Jl. Fannako, Sekip Alamat E-mail
Utara, Yogyakarta,
55281
[email protected]
Telepon Rumah
Telepon Genggam (HP)
0274-88765
085878116789
Kuatifikasi Akademik
Tahun
1997
Institusi
FKUNDIP
Gelar
S.Ked
Tahun
1999
Institusi
FKUNDIP
Gelar
dr
Tahun
2007
lnstitusi
FKUGM
Gelar
M.Kes
Waktu yang tersedia untuk riset ini 16 Jam per minggu
Vll
3. KesekretariatanlAdministrasi
Nama
Gelar
Budiharto
Jabatan
Golongan
Pelaksana
Bagian/Divisi
Illc
UPPM
Telepon
Faksimile
0274-560300
0274-581876
Alamat Korespondensi Pos Jl.
Fannako, Sekip Uutra, Yogyakarta, 55281
Alamat E-mail Telepon Genggam (HP)
Telepon Rumah 0274-41 4289
0&1392981600
Waktu yang tersedia untuk riset ini
5
Jam per minggu
5. Konsultan!Supervisor
Nama
Gelar
Sunarti
I
Tempat lahir
Wonogiri
.TabaUm
Lektor Kepala
Bagian!Divisi Institusi asal Telepon
Tanggal lahir 3-12-1965
DR, Dra, M.Kes
Kelamin
Perempuan Go Iongan
Illd
Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran UGM Faksimile
0274-902500
0274-581876
Alamat Korespondensi Pos
Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarla, 55281 Alamat E-mail
[email protected]
Telepon Rumah
0274-546033
Telepon Geng� (HP) 08157 8().5036
Vlll
Kualifikasi Akade
d
Tahun 1991
lnstitusi
Tahun 2000
lnstitusi
Tahun 2007
lnstitusi
BOLOGIUGM
.
Gelar Gelar
FKUGM
Gelar
FKUGM
Waktu yang tersedia untuk riset ini
ix
4
Dra.
M.Kes DR
Jam per minggu
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala ralunat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian ini yang be-r:judul "Pengaruh Ekstrak Ubi Jalar Putih dan Ungu Terhadap Fungsi
Ginjal
Tikus
Diabetes, Kajian Terhadap Kadar Glukosa Darah, Ureum, Kreatinin, Proteinuria, Tekanan Darah, Kolesterol, AGE, Ekspresi TGF disusun sebagai
salah satu syarat
�' VEGF
dan ECM". Laporan ini
penelitian yang telah dilaksanak.an melalui
hibah Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin Iptekdok) Tahun 2011. Penelitian ini dapat terlaksana tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah memberi dana kegiatan penelitian
2.
Pimpinan dan seluruh staf Balitbangkes Kemenkes RI, khususnya sekretariat Risbin Iptekdok, yang tdah membina, membimbing, mengarahkan peneliti dalam melak.sanakan penelitian ini;
3.
Tim Panel Pakar yang telah banyak memberi bimbingan, kritikan yang membangun sehingga penelitian ini menjadi lebih baik;
4.
Pembimbing yang bersedia menyediakan waktu untuk rnernbimbing;
5.
Ternan satu tim penelitian yang selalu bekerja sama dengan begitu baik dan ternan-ternan dalam· tim panel Gizi yang selalu rnernberi dukungan;
6.
Staf administrasi yang membantu menyelesaikan segala urusan administratif;
7.
Para laboran yang bersedia membantu terlaksananya penelitian ini.
Penulis juga menerima segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak guna kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat.
Amin. Yogyakarta, Februari 2012 Penulis
X
DAFTAR ISI
Halaman
............................................................................... ....... ........................................................................ SliRAT PERNYATAAN...... .................... .... ............... ............................ ....... RINGKASAN EKSEKUTIF .. ............. ............ ........... ............. .................. ... DATA ANGGOfA PENELifi ................................................................... PRAKATA ......... .... .... ........ ......... .... ..... .... ................ .... .... ........ .......................
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
1
u
n
IV
Vl X
... ...................... ............................... ............ .............................. X ................. .. ........ . ... ........ ......... ......... ................ ........... ....... Xll DAFTAR GAMBAR ... . ... ..... .... . .. ............ . .... .... ........ .... ....... . ......... ........ ...... xiii DAFTAR LAMPIRAN .. ........... .................................................................... xiv ABSTRAK ....................................... ........ .... ................. ......... ... ..................... XV 1 BAB I. PEN-DAHULUAN......... ..... .... ... .... .... . ........ ............ ............ ......... 1 A. Latar Belakang ... ..... ... . ... .... ............. ... .... ............. .... ... ..... ........ .... ..... .... ... 4 B. Perumusan Masalah..... . . . . . . . . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . ... ... ... ......... C. TujUc'lll penelitian............ .... .... ..... ............ .... .... .... . ....... ............. ... .... .... . .. 5 6 D. Manfaat Penelitian.................................................................................. DAFTAR lSI
DAFTAR TABEL
BAB II. TIN.JAUAN PUSTAKA ................................................. . .... ..... . .. . .. .
�
.
-,, . .
A. Tinjauan Pustaka............... ... .... ............. ............. ............................... ....... 1. Diabetes....................................................................................... 2. Nefropati Diabetes....................................................................... 3. Streptozotocin.................. ...................................................... 4. Ubi JaLar (Ipomoea Batatas L)..................................................... B. Landasan Teori.........................................................................................
7 7
7 8 10 12 15
::
-BAB III.
�
- /� ..
-
l
'
METODE PENELITIAN ............................................................ A. Rancangan Penelitian.. . .. . ... . ... ..... .... .... ... .... ..... ........ .... ..... ... . .... ... .... . .... .... B . VariabelJ.�..e.!lcl-Uian.................................................................................... C." "DefiriisiOperasional VariabeJ................................................................. D. Alat dan Bahan............... .......................................................................... 1. Alat....................................................................................................... 2. Bahan .................................................................................................... E. Jalannya: Penelitian......... . .... .. ..... ......... . ... .... .. ........ .... .... ................... .... . .. . 1. Pengambilan sampel ............................................................................ . 2. P�m b uatan ekstrak ubi jalar............................................................... .. 3. ·Pembuatan blok parafin................................................................ . ....... F . . Pengambilan data..................................................................................... 1. Pemeriksaan kadar glukosa ................................................................ . 2. Pemeriksaan kadar ureum................................................................. .. -
XI
17 17 17 18
19 19 20 20 21 22 22 24 24 24
3. Pemeriksaan kadar kreatinin................. ................ ....................... ....... 4. Pemeriksaan kadar proteinuria ...... ...... ............... ...T ........... ......... . ...... 5. Pemeriksaan kadar kolesterol........... .... .... .... .... ....................... ..... .... .. 6. Pemeriksaan tekanan darah..... ... . .... ............ ............................ ........ ... . 7. Pemeriksaan kadar A GE.. .. ............ . ... .... . .... .... . ... . .. . ... .. ... . . ..... ........ .. .. . 8. Pemeriksaan Ekspresi TGF �........ .... . ... .... . .............. ........................... 9. Pemeriksaan Ekspresi VEGF.................................................. ............ 10. Pemeriksaan ECM................................. ............................................ F. AnaJisis Hasil............................................................................................ :PAll lV. lfASTL DA.N f�MBAHASAN..................................................... A Hasil .... . .. . . . . . . ....... , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B Pembahasan. .. ........ .... ... .... . ..... ....... . . . . ... ................ ....... . . . . ..
24 24 25 25 25 26
26 27 27 28 28 35
(. ,.
·I
BAB V. KESIMPULANDAN SARAN .................................................... 40 A. Kesimpulan ........................... .......... ........................ ............................. ..... 41 B. Saran......-...... :.....:...................................................................................... 42 DAFfAR PUSTAl\A...................................................................................... 43 UCAPAN TERIMAKASID.................................................................... ...... . 46 LAMPIRAN:.
xii
DAFTAR TABEL
1 .Tabel
Kandungan gizi dalam tiap 100 gram daun dan ubijalar segar
2.Tabel Hasil Uji Post Hoc
Halaman 14
.............
.................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .......... ..................... ................
xiii
34
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Skema landasan teori. ...................................................................................... 16 2.
Rerata kadar glukosa darah
3. Rerata kadar ureum
.............
... .. .. ............... ... ... ....... .
.
.
.
.
...........
.
....
.
...
.
...
29
29
.............................. ...................................................... . . . . . .
4. Rerata kadar kreatinin.. .. . ......... ... . .
.
.
.
5. Rerata kadar proteinuria..... ... . ..
6.
.
..
..
. ... ... .... .... .. .
...
.. .
...
. ...
..
.
.
.
.
..
........
.
....... ......... .
.. ... 30 ..
.. ... . ... . .. ................ .......... .... ... . .. . 30 .
.
.
Rerata kadar kolesterol.. ............. ...... ... ........... .
.
.
.
.
. . . ..
...
..
..
.
. . ..
...
..
.....
.
.. .. .
...
.
.
..
.. ... ... .31 .
.
7. Rerata kadar tekanan darah . .. . . . .. .... . .. .. ....... ... .. ... .. .. .. .
..
...
..
...
..
...
..
..
.
.
..
.
.
..
.
. 31
.........
8. �rrGJ-ta �ft4ar AGE-CM�. . . ....... . ............. . . :, ....... , ..........,....: ..................., .. 34 .
9.
.
.
.
..
Ekspresi TGF p kelompok K l , K2, K3, K4 dan K5 .............. ... ... ... .. . ... 32 .
.
.
..
.
.
.
10. Ekspresi VEGF kelompok Kl, K2, K3, K4 dan K5 ............... :................ :... 33 11. Ekspresi ECM
kelompok K 1, K2, K3, K4 dan K5 . .. .. ..
..
...
.
........
. . . .......... 33 .
. .
12. Histopatologi Glomerulus Ginjal................................................................... 34
xiv
DAFTAR LA,M\"IR:t\N
Lampiran 1 . Ethical Clearance
Lampiran 2. Hasil Determinasi Ubi Jalar Lampiran 3.
Publi kasi yang telah dilakukan
Lampiran 4. Hasil test Anova dan Post Hoc
XV
ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan salah penyebab kematian utama di dunia. Diabetes melitus yang kronis
dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal.
Nefropati diabetes merupakan salah satu komplikasi yang menyebabkan gagal ginjal stadium akhir yang ditandai dengan proteinuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. Kondisi hiperglikemi yang tidak terkontrol pada diabetes dapat menimbulkan stres oksidatif. Ubi jalar
(Ipomoea batatas L) diketahui mempunyai
efek hipoglikemik kandungan vitamin C, E dan karotenoid, pada ubi jalar putih mempunyai kandungan andungan
acydic glycoprotein sedangkan
anthosianin
yang
memiliki
aktivitas
ubi jalar ungu mempunyai
antioksidan
yang
potensial.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengamh pemberian kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu
ureum,
(Ipomoea batatas L) terhadap
kadar glukosa darah, kadar
kreatinin, proteinuria, tekanan darah, kolestero1, AGE, ekspresi TGF beta,
ekspresi VEGF dan ECMpada tikus diabetes. Subyek yang digtmakan adalah tikus putih sebanyak 40 ekor . Tikus dibuat diabetes dengan injeksi intravena streptozotocin 60 mg/kgBB. Tikus dibagi menjadi 5 kelornpok: tilms kontrol yang normal (Kl ), tikus diabetes (K2), tikus diabetes diberi ekstrak ubi jalar putih 800 mg/kgBB/hr (K3), kelompok tikus diabetes diberi ekstrak ubi jalar ungu 100 mg/kgBB/hr (K4) dan kelompok tikus diabetes diberi ekstrak ubi jalar putih 800 mg/kgBB/hr dan ekstrak ubi jalar ungu 100 mg/kgBB/hr (K5). Tikus diabetes diberi perlakuan selama diambil 3 kali dari vena orbita
8 minggu. Darah
tmtuk pemeriksaan kadar glukosa, ureum dan
Icreatinin, kolesteroJ. Tikus diletakkan di kandang metabolik untuk pemeriksaan proteinuria. Pada minggu ke-8 tikus didekapitasi dan diambil jaringan ginjal untuk
pemeriksaan imunohistokirnia untuk ekspresi TGF-p, VEGF dan ECM.
Dari hasil penelitian didapatkan basil pemberian kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu menunmkan kadar glukosa darah dan kolesterol secara
bermakna dibandingkan dengan ekstrak ubi jalar ungu, dan menurunkan kadar
AGE
secara
bermakna
dibandingkan
ekstrak
ungu.Gambaran histopatologi untuk ekspresi
ubi
jalar
putih
maupun
TGF-�, VEGF dan ECM tidak
berbeda bermakna antara kelompok perlakuan.
Kata kunci : nefropati diabetes, latihan fisik, ubi ureurn, kreatinin,
XVJ
jalar ungu, antosianin, TGF-p,
1
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Jumlah penderita diabetes mellitus
Health Organizaton
(WHO) pada
(DM)
World
di Indonesia Menurut
tahun 2000 d iperkirakan sekitar
4
juta orang
dan jumlah ini diperkirakan terus meningkat menjadi 5 juta penderita pada tahun 2010 dan menjadi 21,3 juta penderita pada tahun 2030. Tingginya prevalensi
tersebut menjadikan Indonesia
berada
diperingkat terbesar ke-4 dunia
DM
setelah
Amerika, India dan Cina. Prevalensi DM hasil survei BPS tahun 2003 mencapai 14,7 persen di perkotaan dan 7,2 persen di pedesaan. Peningkatan ini seiring ·
dengan
pcningkatan faktor resiko
yaitu
obesitas (k:egemukan),
kurang
aktivitas
fisik, kurang konsumsi serat tinggi lemak, merokok, hiperkolestrol dan lain-lain (Wild et al.,, 2004; Anonim, 2005).
Penyakit
DM m eme rlukan
pengobatan seumur hidup karena tidak: dapat
disembuhkan, kontrol gula darah teratur, pengaturan diet dan olah raga teratur merupakan bagian dari pengelolaan DM. Penyakit
komplikasi hampir di seluruh
bagian
tubuh, seperti
DM
pada
dapat menimbulkan
mata, jantung, saraf,
ginjal dan bila kadar gula tidak terkontrol komplikasi yang timbul lebih cepat terjadi. Dibetes melitus memiliki konstribusi sekitar 34% pada gagal ginjal kronik
dan merupakan
salah satu penyebab
stadium
akhir
gagal ginjal
kronik
yang
menimbulkan kematian. Sekitar 20-30% penderita DM tipe 1 maupun tipe 2 akan timbul komplikasi nefropati. Nefropati diabetik merupakan salah satu penycbab
2
kematian terpenting pada penderita DM yang kronis. Nefropati diabetik ditandai .
adanya proteinuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal (Price & Wilson, 2006; Tedong, et al., 2006). Ginjal yang berperan dalam filtrasi darah, pada penderita diabetes strukturnya dapat berubah yaitu apoptosis podosit, penebalan membran basalis glomerulus dan teijadi peningkatan extracelluler matrix (ECM)
dan
proteinuria
selanjutnya penurunan fungsi ginjal. Kondisi hiperglikernia pada DM dapat menyebabkan akumulasi advanced glycation end products (AGE) pada ginjal. Peningkatan AGE
ini
aldbat kondisi stres oksidatif yang dipicu oleh hiperglikemia
pada DM. Advanced glycation end products selanjutnya akan berikatan dengan reseptomya (RAGE) akan menyebabkan stres oksidatif dalam sel dan jaringan (Suryawanshi et al., 2006; Evans et al., 2002). Stres
oksidatif pada
hipe1·glikemia
kronis menyebabkan terbentuknya reaktif oxigen species (ROS) yang akan mengaktivasi protein kinase C (PKC) . Aktivasi PKC menyebabkan peningkatan ekspresi
endothelin-1,
TGF-�, vascular endothelial growth factor (VEGF) dan
platelet derived growth factor (PDGF) yang berperan dalam perubahan struktur
di ginjal. Oleh karena itu TGF-P di ginjal akan menginduksi akumulasi protein ECM dan dikatakan sebagai mediator etiologi pada nefropati diabetik karena itu TGF-� menjadi target terapi pada nefropati diabetes (Evans et a!., 2002). Pengelolaan DM terutama untuk mencegah komplikasi lebih lanjut tidak hanya dari obat saja, tetapi juga memerlukao pengeloJaan pola makan dan olah raga. Penderita DM dianjurkan untuk diet dengan makanan yang mempunyai indeks glik:emik rendah
untuk
menggantikan nasi sebagai sumber karbohidrat,
3
selain itu juga mengkonsumsi makanan yang mempunyai kandungan antioksidan . .
Secara tradisional ubi jalar (Ipomoea batatas) telah digunakan oleh penderita D M sebagai pengganti nasi karena diyakini mengandung kalori lebih rendal1. Ballkan terdapat beberapa variasi makanan dan rninuman yang dibuat dari bahan dasar ubi jalar, selain mudah diolah dan murah,
ubi jalar
mempunyai juga mudah
didapat karena dapat ditanam sepanjang tahun. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ubi jalar tidak hanya sebagai penyedia kalori rendah tetapi juga berperan da]am pengaturan kadar gula darah (Subroto, 2006). Ubi jalar juga mempunyai
kandtmgan
vitamin
C,
vitamin
E
dan
karotenoid
yang
merupakan kelompok senyawa antioksidan (Hemani, 2006; 1jokropawiro, 1993). Beberapa penelitian menunjukkan pada bagian kortek ubi jaJar putih (Ipomoea batatas L.)
mengandung komponen acidic glycoprotein yang
mempunyai efek antihiperglikemik, pemberian ubi jalar menurunkan kadar proteinuria
dan memperbaiki sel-sel beta pankreas pada tikus diabetes (Kusano, et
al., 2005; Rini et al, 2008). Pada ubi jalar ungu terdapat antosianin, suatu
komponen flavonoid yang mempunyai fungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, hepatoprotektif, antihipertensif dan antihiperglikemik. Sebagai antihiperglikemik ekstrak ubi jalar ungu berperan dengan menghambat aktivitas enzim
a-
gJukokinase (Craig, et al., 2002; Matsui, et al., 2001). Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai banyak produksi ubi jalat belum banyak mernanfaatkan potensi tersebut, terutama dalam pengelolaan DM,
sedangkan di Jepang sediaan bubuk ubi jalar putih dalam kemasan kapsul
(Caiapo) terdapat di apotek-apotek untuk penderita diabetes. Ubi jalar l:.illgu yang
4
mengandung
anthosianin
yang
mempunyai
efek
antihiperglikemik
dan
antioksidan juga belum banyak di manfaatkan. Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam tentang pengaruh kombinasi ubi jalar putih dan ungu terhadap diabetes terutama dalam upaya mencegah komplikasi pada ginjal, bila sudah teljadi komplikasi ginjal dan memerlukan hemodialisa tentu memerlukan pembiayaan yang sangat besar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengamh ubi jalar
putih dan ungu terhadap ginjal tikus diabetes, kajian terhadap kadar glukosa darab, kadar ureum
plasma, kreatin.in plasma, proteinuria, tekanan darah, kadar
kolesterol, AGE, ekspresi TGF beta, ekspresi VEGF dan
ECM yang mempakan
patogenesis nefropati diabetes.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ubi jalar putih mempunyai kandungan
acidic glycoprotein yang mempunyai efek
hipoglikemik sedangkan ubi jalar ungu mempunyai kandungan anthosianin sebagai antioksidan maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh ekstrak ubi jalar putih dan ungu
batatas L ) terhadap 2.
Bagaimana
kadar glukosa da.rah tikus cliabetes?
pengaruh ekstrak ubi jalar putih dan ungu
batatas L) terhadap
(Ipomoea
(Ipomoea
fungsi ginjal (kadar ureum, kreatinin plasma dan
proteinuria) tikus diabetes?
5
3.
Bagaimana pengaruh ekstrak ubi jalar putih
dan ungu (ipomoea
.
batatas L) terhadap tekanan darah, kadar kolesterol dan kadar AGE dalam daral1 tikus diabetes? 4.
Bagaimana pengaruh ekstrak ubi jalar putih
dan ungu (Ipomoea
batatas L) terhadap gambaran histopatologis ginjal (ekspresi TGF- B, ekspresi VEGF dan ECM) pada tikus diabetes?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
: Mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak ubi jalar
putih dan ungu (Ipomoea batatas L) terhadap ginjal tilcus diabetes. 2.
Tujuan Khusus
1.
Membandingkan
pengaruh
ekstrak
ubi jalar putih
dan ungu
(Ipomoea batatas L ) terhadap kadar glukosa darah tikus diabetes. 2.
Membandingkan
pengaruh ekstrak ubi jalar putih dan ungu
(Ipomoea batatas L ) terhadap fungsi ginjal
(kadar ureum,
kreatinin plasma dan proteinuria) tikus diabetes. 3.
Membandingkan pengaruh
ekstrak
ubi jalar putih dan ungu
(Ipomoea batatas L) terhadap tekanan darah, kadar kolesterol dan kadar AGE dalam darah tikus diabetes. 4.
Membandingkan
pengaruh
ekstrak
(Ipomoea batatas L) terhadap
ubi jalar putih dan
ungu
gambaran histopatologis ginjal
(ekspresi TGF- B, ekspresi VEGF dan ECM) pada tikus diabetes.
6
D. Manfaat Penelitian
Basil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengarul1 kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu terhadap fungsi ginjal pada kondisi diabetes dalam pengelolaan diabetes melitus.
dan
(Ipomoea batatas L)
dapat menambah pengetahuan
7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka 1. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya
hip er glik emi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun
keduanya. Diabetes melitus disertai gangguan metabolisme karbohidrat, protein
dan lemak, tctapi kelainan metabolisme paling utama ialah kelainan metabolisme karbohidrat sehingga diagnosis
diabetes melitus berdasarkan kenaikkan kadar
glukosa dalam plasma darah. Hiperglikemi yang kronis pada diabetes melitus
dapat mcnyebabkan kerusakan atau gangguan fungsi beberapa alat tubuh khususnya ginjal, mata, sar af, j antung dan pembuluh darah (Adam, 2000; Asdie,
2001). Klasifikasi diabetes melitus menurut American Diabetes Association (ADA) yang telah disahkan oleh World Health Organization (WHO) dibagi menjadi em pat macam yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes melitus
bentuk khusus dan diabetes melitus gestasional. Pembagian tersebut berdasarkan etiologi diabetes melitus ( Price, 2006). Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling sering dijumpai,
diperkirakan sekitar 90% dari semua penderita diabetes melitus di Indonesia dan mempunyai pola familial yang kuat. Sebagian besar penderita diabetes melitus tipe 2 den gan obesitas, di Indonesia kurang lebih 60% sedangkan di negara barat
8
mencapai 85%.
Ciri diabetes tipe ini disertai dengan resistensi insulin dan tidak .
membutuhkan insulin
untuk pengobatan (Adam, 2000). Pada diabetes tipe 2
terdapat kelainan pada pengikatan insulin pada reseptor kelainan ini disebabkan berkurangnya jumlah reseptor insulin atau karena ketidaknormalan reseptor instrinsik Peningkatan hiperglikemi sering terjadi perlahan-lahan sehingga tidak menimbulk:an keluhan oleh karena itu hampir 50% penderita tidak terdiagnosis (Ganong, 2005).
2. Nefropati diabetik
Nefropati diabetik (penyakit ginjal pada penderita diabetes) merupakan salah satu penyebab kematian terpenting pada penderita diabetes yang lama, dengan karakteristik adanya proteinuria menetap, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. Diperkirakan sekitar 3 5% sampai 40% penderita diabetes tipe 1 akan berkembang menjadi gagal ginjal
kronik dalam waktu 1 5 hingga 25 tahun setelah
onset diabetes. Pada diabetes tipe 2 lebih sedikit berkembang menjadi gagal ginjal kronik sekitar 10% sampai 20 % kecuali pada orang Indian (penduduk Amerika asli)
dan
Afro-Amerika
insidensi
dapat
mencapai
50%
(Price,
2006).
Pengendalian kadar glukosa merupakan upaya pencegahan yang penting selain penanganan hipertensi pada penderita tersebut (Nielsen, Stadium nefropati
insipien,
et al., 2003).
terjadi 10 tahun setelah onset diabetes melitus,
ditandai adanya mikroalbuminuria yang menetap, ekskresi albumin 30 sampai 300 mg/24 jam. Pada stadium kegagalan atau insufisiensi ginjal progesif, ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin serum karena adanya penurunan GFR
9
yang cepat dan berakhir dengao stadium akhir gagal ginjal yang memerlukan .
dialisis atau transplantasi ginjal (Salahudeen, 1 997; Tisher, 1997, Kresno, dkk, 1992). Pada gagal ginjal stadium akhir (ESDR) terjadi 5 - 1 0 tahun setelah proteinuria. Nefropati diabetik pada stadium ini biasanya disertai dengan retinopati, neuropati perifer dan hipertensi (Price 2006; Schrier, 1997). Hiperglikemi menyebabkan peningkatan glikosilasi protein baik enzimatis maupun non enzimatis. Pada glikolisasi enzimatis menyebabkan penebalan dan kerusakan membran kapiler yang diikuti mikroangiopati, sedangkan non enzimatis akan menghasilkan Amadori product. Amadori product ini akan berikatan dengan protein lain membentuk Advanced Glycation End Products (AGEs) yang me:rupak.an struktur heterogen yang ditunjukkan dengan fluoresen, cenderung dalam bentuk: cross link yang dapat mengubah struktur dan fungsi membran basal
dan dalam tingkat lanjut akan menghasilkan oksigen.yang reaktif (radikal bebas oksigen) (Klausova; et a/.,2002). Pembentukan AGEs dimulai dengan menempelnya molekul glukosa pada gugus amin dari molekul protein. Pembentukan AGEs dapat dihambat oleh enzim reduktase. Molekul AGEs ini terdapat dalam plasma darah, sel jaringan, terakumulasi pada dinding pembuluh darah dan ginjal. Molekul ini bisa berada eli dalarn sel dan luar sel. Di dalam sel, AGEs terakumulasi dengan cepat dan menyebabkan turunnya fungsi protein intraseluler, sedangkan hila berada di luar sel dan terakumu.lasi lama akan berinteraksi dengan matriks ekstraseluler yang menyebabkan AGEs berikatan dengan reseptomya sehingga teljadi oksidan stres
10
pada sel. Radikal bebas oksigenjuga akan menyebabkan kerusakan dan gangguan aktivitas enzim (Kiausov� et a/.,2002). Pada
glikolisasi
enzimati s
menyebabkan
penebalan
dan
kerusakan
membran kapi ler yang diikuti mikroangiopati. Protein struktural diedarkan secara nonenzima� terjadi peningkatan ekspresi transforming growth factor beta (TGF-beta) pada
glomentlus dan timbunan
oleh adanya sitokin. TGF-beta
matriks protein terutama distimulasi
berperan dalam peningkatan produksi protein
extra cellular matrix (ECM), terjadinya hipertrofi seluler dan perubahan sintesis kolagen pada nefropati diabetes. Hiperglikemia juga menyebabkan aktivasi protein kinase C (PKC) yang memiliki konstribusi terhadap timbulnya penyakit ginjal dan komplikasi diabetes yang lain. A.ktivasi PKC akan meningkatkan TGF beta vascular endothelial growth factor (VEGF) dan
platelet derived growth
factor (PDGF) yang berperan dalam perubahan struktur
di ginjal, mempunyai
kontribusi terhadap kekakuan membran basalis kapiler,
yang merupakan salah
satu abnormalitas struktural dini
yang
hampir dijumpai di seluruh jaringan pada
diabetes (Auronson & Rayfield, 2002; Sharma, et al, 2003).
3. Streptozotocin Streptozotocin merupakan antibotika campuran nitrourea dengan 1 D-alfa glukosa yang mempunyai aktivitas khusus terhadap sel beta pankreas melalui kerusakan membran plasma, penurunan level NAD
dan produksi radikal bebas
yang akhirnya menyebabkan kematian sel. Streptozotocin sebagai diabetogenik telah digunakan secara luas
dalam berbagai eksperimen diabetes. Senyawa-
11
senyawa
yang
dapat menyebabkan
degradasi
sel
beta Langerhans
selain
streptozotocin adalah aloksan, asam urat, asam dehidro, asam askorbat, asam dialurat dan asam ksanturenat (Wilson and Le Doux, 1 989) Pemberian streptozotocin pada tikus dengan dosis 60-100 rng/kg BB intraperitonel akan menyebabkan diabetes tipe 1 tingkat sedang sampai berat. Streptozotocin pada dosis tersebut akan merusak sel beta pankreas sehingga produksi insulin turun drastis bahkan berhenti pada kondisi kronis, dirnana tidak terjadi regenerasi sel beta pankreas dan terjadi hiperplasia secara irreversibeL Karena teljadi kerusakan yang kt·onis pada sel beta Langerhans pankreas maka insulin tidak dapat diproduksj oleh organ tersebut. Patofisiologi tersebut identik dengan diabetes tipe 1 dimana terjadi penurunan drastis insulin karena kerusakan sel beta pankreas. Pemberian streptozotocin intraperitoneal pada tikus usia dini (neonatus) akan menimbulkan diabetes tipe 2, karena pada masa perkembangan
se lanjutnya dapat terjadi regenerasi sel beta pankreas dan terjadi gangguan pada reseptor insulin di jaringan tubuh lainnya, patogenesis ini menyerupai diabetes tipe2 (Beener, 1996; Breyer,1987). Streptozotocin memiliki keunggulan daripada aloksan karena hanya merusak sel beta pankreas dan efek toksik ke hepar dan ginjal rendah. Selain hal tersebut diabetes yang timbul pada hewan coba mempunyai gambaran gangguan metabolisme, aktivitas biokimiawi dan simptom klinis yang mendekati manusia (Wahap, 1 996).
12
4. Ubi Jalar .
Ubi jalar atau ketela rambat atau sweet potato diduga berasal dari Benua Amerika. Ubi jalar dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis, tergolong dalam tumbuhan nsemusim yang menjala atau rocrambat (Hernani, 2006). Di Indonesia penggunaan ubi jalar sebagai pengganti makanan pokok masih terbatas dikonsumsi oleh penduduk di Papua dan Maluku. Masyarakat Indonesia masih belum memanfaatkan ubi jalar sebagai Amerika Serikat
bahan makanan secara maksimal. Di
produk dari ubi jalar dijadikan sebagai bahan pengganti
(substitusi) kentang dan 60%-70% diantaranya digunakan sebagai makanan manusia (Rukmana, 1 997). Kedudukan tanaman ubi jalar dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai berikut : Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Corrvovulales
FamiJi
: Convovulaceae
Genus
: Ipomoea
Spesies
: Ipomoea batatas L.
Tanaman ubi jalar yang sudah berumur 3 minggu setelal1 tanam biasanya sudah membentuk ubi. Bentuk ubi biasanya bulat sampai lonjong dengan pemukaan rata sampai tidak rata. Bentuk ubi yang ideal adalah lonjong agak panjang dengan berat antara 200-250 gr per ubi. Kulit ubi berwarna putib, kuning,
13
ungu atau ungu kemerah-merahan, tergantung jenisnya Daging ubi berwarna putih, kuning, atau jingga sedikit ungu. Ubi yang berkadar tepung tinggi rasanya manis (Rukmana,
1997).
Kandungan kimia ubi jalar terdiri dari karbohidrat, protein, serat kasar, pati, vitamin A dan C, karotenoid, gula dan pektin. Ubi jalar rnerah rnerniliki kandungan Vitamin A paling tinggi yaitu sebanyak
900 SI sedangkan ubi jalar putih hanya 60 S I . pada ketiga jenis ubi jalar tersebut (Heman i, senyawa antioksidan phenolic
7.700 SI, pada ubijalar kuning
.Kandungan gizi lainnya relatif sarna
2006).
Ubi jalar juga mengandung
acid. Kandungan dan aktivitas antioksidan tersebut
lebih banyak pada bagian dauo daripada bagian akar. Ubi jalar secara tradisional telah digunak.an oleh penderita diabetes melitus sebagai pengganti nasi karena diyakini mengandung kalori yang lebih rendah (Subroto,
2006).
Pada ubi jalar ungu terdapat antosianin, suatu komponen flavonoid yang mempunyai
fungsi
sebagai
antioksidan,
antim utagenik,
hepatoprotektif,
antihipertensif dan antihiperglikemik. Sebagai antihiperglikemik ekstrak ubi jalar ungu berperan dengan menghambat aktivitas enzim a-glukokinase (Craig,
et al.,
2002; Matsui, et al., 2001). Ubi jalar mempunyai peran dalam pengaturan kadar gula darah, hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan Kusano menunjukkan adanya efek antidiabetik ekstrak ubi jalar dan regenerasi scl-sel pankreas pada tikus diabetik yang diinduksi streptozotocin, dan pada tikus Zucker menmunkan kadar glukosa dan kolesterol (Kusano,
et a!., 2000). Komponen dad ubi jalar putih
mempunyai efek antidiabetik adalab
yang
acidic glycoprotein yang banyak terdapat di
14
bagian korte� dibandingkan dengan bagian tengah ( Kusano, et al., 2001 ), ubi jalar juga mempunyai peran menurunkan resistensi terhadap insulin ( Kusano, et al., 2005). Tabel 1 . Kandungan gizi dalan1 tiap 100 gram daun dan ubi jalar segar Banyaknya dalam No
Kandungan gizi
1
Kalori (kal)
2
Ubi kun ing
Ubi merah
Ubi putih
:
Daun
1 23,00
1 23,00
1 36,00
47,00
Protein (g)
1,80
1,80
1,10
2,80
3
Lemak (g)
0,70
0,70
0,40
0,40
4
Karbohidrat (g)
27,90
27,90
32,30
10,40
5
Kalsium (mg)
30,00
30,00
57,00
79,00
6
Fosfor (mg)
49,00
49,00
5,00
66,00
7
Zat besi (mg)
0,70
0,70
0,70
10,00
8
Natrium (mg)
-
-
5,00
-
9
Kalium (mg)
-
10
Niacin (mg)
11
Vitamin A (SI)
12
Vitamin
-
393,00
-
-
0,60
-
60,00
7.700,00
900,00
6.105,00
Bl (mg)
0,90
0,90
0,10
0,1 2
13
Vitamin B2 (mg)
-
-
0,04
-
14
Vitamin C 9 (mg)
22,0
22,0
35,00
2,00
15
Air (gr)
68,50
68,50
-
84,70
16
Bagian
86,00
86,00
-
73,00
dapat
-
yang dimakan
(%) Keterangan : - ) tidak ada data
( Rukmana, 1997)
Pada uji klinis yang dilakukan pada 18 penderita diabetes dimana pemberian bubuk ubi jalar 4gr/barj dapat meningkatkan pengendalian !cadar gula
darah melalui mekanisme penurunan resistensi insulin tanpa mempengaruhi berat
15
badan, efektivitas glukosa atau dinanllka insulin (Ludvik, et a!_, 2004). .
Mekanisme tersebut melibatkan penurunan kadar HbA1c, dan pemberian ubi jalar juga mampu menurunkan
kadar kolesterol, tetapi tidak ada penurunan kadar
trigliserid dan tekanan darah pasien (Ludvik, et a/., 2003). Pada penelitian in vitro menunjukkan getah ubi jalar menghambat aktivitas angiotensin converting enzime (ACE) (Huang, et al., 2006).
B. Landasan Teori
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia. Hiperglikemia akan meningkatkan produksi radikal bebas
dan
terjadi
stres
oksidatif.
Keadaan
hiperglikemia
yang
kronis
menimbulk:an peningkatan AGEs yang akan berikatan dengan reseptornya dan menimbulk:an stres oksidatif selanjutnya menyebabkan aktivasi PKC yang akan meningkatkan
TGF-�
dan VEGF. Perubahan sruktur t ginjal sebagai akibat
peningkatan TGF-� yaitu terjadi peningkatkan protein ECM dan penebalan membran basalis ang berperan pada terjadinya proteinuria dan penurunan fimgsi ginjal.
Vascular endothelial growth factor berpcran dalam permeabilitas
makromolekul dan diproduksi oleh podosit ginjal. Pemberian ekstrak ubi jalar putih yang mengandung acidic glycoprotein yang mempunyai efek hipoglikemik dan ubi jalar ungu yang mengandung anthosianin yang berperan sebagai antioksidan bermanfaat pada
kondisi
hiperglikemia. Pengendalian hiperglikemia dan stres oksidatif pada- diabetes melitus mencegah terjadinya komplikasi yang terjadi pada ginjal (Gambar 1 ).
16
Ubi jalar putih
Diabetes melitus
�
l
---11 Hiperglikemia
Acidic glycoprotein
Ubi jalar ungu
AGEs + RAGE
�
meningkat
anthosianin
Radikal bebas meningkat
�
�----- antioksidan
Stres oksidatif meningkat
�
aktivasi PKC
� I I
I
TGF-� meningkat
VEGF meningkat
Penebalan membran basal
'
Proteinuria
Penunman :ftmgsi ginjal Hipertensi
Keterangan:
----tJ
: menyebabkan :
menghambat
Gambar 1. Skema Kerangka konsep
17
BAB J I I METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini rnenggunakan jenis penelitian eksperirnental murni,
post test control group design.
Penelitian
dilakukan
dengan
pre
rnernberikan
manipulasi pada subyek penelitian yaitu hewan coba dan membandingkan dengan kelompok kontrol. Subyek yang digunakan adalah tikus putih jantan
novergicus) galur
(Rattus
Wistar, usia 8 minggu dengan berat badan 1 70-240 gr.
B. Variabel Penelitiao Vruiabel-variabel pada penelitian ini adalah:
1 . Variabel bebas
: ekstrak ubi jalar putih dru1 ekstrak ubi jalar ungu
2. Variabel tergantung : kadar glukosa, ureum, kreatinin, kolesterol, tekanan darah, proteinuria, AGE
3. Variabel terkendali
(CML), TGF- /3, VEGF dan ECM
:
3 . 1 . Variabel subyek : subyek diambil dari jenis kelamin, umur dan berat badan yang relatif sama
3.2. Variabel pemelibaran: semua subyek dipelihara dalarn kandang dengan jenis pakan dan minurnan yang sama serta pemberian secara ad
libitum.
3.3 Variabel bahan coba: ubi jalar putih dan ungu (ipomoea batatas L) diperoleh dari daerah Karanganyar, Jawa Tengah.
18
C.
1 . Ekstrak
Definisi Operasional Variabel
ubi jaJar : ekstrak yang dibuat dari ubi jalar putih dari varietas Jago,
sedangkan ubi jalar ungu dari varietas Ayamurasaki. Dosis ekstrak ubi jalar putih yang diberikan
800
mg/kgbb/hr, sedangkan untuk ubi jalar ungu dosis
yang diberikan 100 mg/kg/hr. 2. Hewan
model diabetes: tikus putih jantan galur Wistar usia
1 70-240 gr yang diinjeksi 3.
8
minggu berat
streptozotocin 60mg/kg bb intraperitoneal.
Kadar glukosa : kadar glukosa dalam plasma yang diukur dengan metode GOD PAP, dalam satuan mg/dl.
4. Kadar ureum : kadar ureum dalam plasma yang diukur dengan metode urease
GLDH test, dalam satuan mg/dl. 5. Kadar kreatinin : kadar kreatinin dalam plasma yang diukur dengan metode
Jqffe tanpa deproteinisasi, dalam satuan mg/dl. 6. Kadar proteinuria : kadar protein dari urin tampung 24 jam,
yang diukur dengan
metode colorimetric test pyrogallol red, dalam satuan mg/dL 7. Tekanan darah : tekanan darah sistolik yang diukur dari ekor tikus, dalam
satuan mrn.Hg. 8. Kadar kolesterol: kadar kolesterol dalam plasma yang diukur dengan metode
CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Phenol AminoanLipyrin), dalam satuan mg/dl. 9.AGE : kadar AGE-CML dalam plasma yang diukur dengan ELISA, dalam satuan mg/dl.
19
l O.TGF-�
:
ekspresi TGF-� pada glomerulus ginjal yang diamati dengan metode
. immunohistolcimia, penilaian dengan skor 0-3; 0= tidak: ada ekspresi, 1 = ekspresi lemah, 2 = ekspresi sedang dan 3 = ekspresi kuat. 1 1 . VEGF : ekspresi VEGF pada glomerulus ginjaJ yang diamati dengan metode immunohistokimia, penilaian dengan skor 0-3; 0= tidak ada ekspresi, 1= ekspresi lemah, 2 = ekspresi sedang dan 3 = ekspresi kuat. 1 2. ECM : ekspresi ECM
pada ginjal yang diamati dengan pengeeatan PAS,
penilaian dengan skor 0-3; 0= tidak ada ekspresi, 1= ekspresi lemah, 2 = ekspresi sedang dan 3 = ekspresi kuat.
D. AJat dan Bahan 1. Alat 1 . 1 Kandang tikus dari kotak plastik ukuran 20 em x 30 em x 1 5 em dengan tutup Kawat beserta empat makan dan tempat minum.
1.2 Kanul spuit untuk memberi perlakuan pada hewan coba per oral. 1 .3 Kandang metabolik
1.4 Spuit injeksi, sarung tangan 1 .5 Tabung kapiler, efendorf, rnikropipet
1 .6 Timbangan digital, sentrifus, spektrofotometer, oven 1 7 Sphygmomanometer untuk hewan coba .
1.8 Mikroskop
20
2. Bahan .
2 . 1 Ubi jalar putih dan ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) dari Karanganyar, Jawa Tengah. 2.2 Streptozotocin merk MP Biomedis Inc
2.3 Pakan standa.r AlN
93 M
E. Jalannya Penelitian l.
Pengambilan sampel Hewan coba yang digunakan sebanyak 40 ekor dengan usia 8 minggu,
diperoleh dari Unit pemeliharaan hewan percobaan (UPHP) Universitas Gadjah rnada Yogyakarta. Subyek dikelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing 8 ekor tikus.
Jumlah hewan coba dihitung berdasarkan jumJah kelompok dalam
pene l itian (5 kelompok), menurut rumus Federer : (n-1) (t-1) � 1 5 sampel, t
=
n
=
jumlah
jumlah kelompok
(n- 1) (t- 1 ) � 1 5
4 (n-1) � 15 4n � 19 � n � 19/4 �
n � 4,75
� n�5
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh sampel minimal adalah 5 ekor kemudian ditambahkan 50% dari jumlah sampel untuk mengantisipasi bila ada yang mati sebelum penelitian berakhir sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam 1 kelompok adalah 8 ekor. Hewan coba climasukkan ke dalam kandang pemeliharaan, tiap kandang berisi 4 ekor tikus, dipertahankan dengan 1 2 jam
21
tcrang dan 12 jam gelap. Hewan coba cliberi makan pakan standar tikus AIN
(Animal International Nutrition) 39 M dan air.
Sebelum dik:elompokk:an
dilak:ukan pemerik:saan kadar glukosa darah selringga pada awal percobaan diharapkan kadar glukosa darah disemua kelompok adalah normal (homogen). Diabetes pada tikus dibuat dengan injeksi intraperitoneal streptozotocin dosis 60 mg/kgBB yang telah dilarutkan dalam buffer sitrat 0,05 M
pH 4,5.
Perlakuan tersebut untuk kelompok K2, K3, K4 dan K5. Tikus dinyatakan diabetes bila setelah 3 hari kadar glukosa darah > 200 mg/dl. Pada tikus kelompok K3, K4 dan K5 setelah 3 hari injeksi steptozotocin, cliberi perlakuan dengan pembagian kelompok K3 diberi ekstrak ubi jalar putih 800 mg/kgBB/hr (Rini,et
a/.,2008), K4 cliberi ekstrak ubi jalar ungu 100 mg/kgBB/hr (Matsui, et al., 2003). Kelompok K5 diberi ekstrak ubi jalar putih 800 mg/kgBB/br dan ekstrak ubi jalar ungu 1 00 mg/kgBB!hr. Pada awal perlakuan, setelah 4 minggu dan sete lah 8 mmggu darah diambil dari sinus orbitalis tikus, kemudian menggunakan mikrohematokrit yang mengandung heparin d dilakukan pengukuran kadar glukosa, ureum, kreatinin dan kolesterol. Tikus clitempatkan di kandang metabolik untuk mendapatkan urin tamptmg 24 untuk pemeriksaaan pada ekor tikus.
proteinuria dan diukur tekanan darah sistolik
Pada akhir perlakuan cliukur kadar AGE (N-Carboxymethil
lysine/CML) dalam serum, tikus didekapitasi organ ginjal diambil untuk pemeriksaan.
22
2. Pembuatan
ekstrak ubi jalar :
Ubi jalar dipilih yang masih segar dan tidak rusak oleh hama, berbentuk lonjong dengan permukaan rata, tidak berlekuk. Ubi jalar putih
dipilih dari
varietas Jago, sedangkan ubi jalar ungu dari varietas Ayamurasaki. Pembuatan ekstrak mengacu penelitian sebelumnya oleh Kusano,
et al., 2001 . Ubi jalar dicuci
bersih kemudian dikupas bagian kortek kulit ubi dengan ketebalan 1-2,5 mm. ° Bagian kortek kemudian dikeringan di oven pada suhu 40
C.
Setelah kering
diblender sampai halus. Dosis ekstrak ubi jalar putih yang diberikan 800 mg/kgbblhr (Rjni,
et a/., 2008), sedangkan untuk ubi jalar ungu dosis yang
diberikan 100 mg/kglhr (Matsui,
et a/., 2001).
3. Pembuatan blok pararm Hewan coba didekapitasi, sebelumnya dianestesi terlebih dahulu dengan eter. Organ ginjal diambil kemudian dicuci dengan NaCI fisiologis, selanjutnya
difiksasi dengan menggunakan buffer fom1alin 1 0%. Jaringan yang telah diflksasi kemudian didehidrasi dengan alkohol mulai dari konsentrasi 70%, 80%, 90%, 95% masing-masing selama
24 jam dilanjutkan dengan alkohol 100% selama 1
jam yang diulang tiga kali. Setelah dehidrasi dilanjutkan dengan penjernihan dengan menggunakan xilol sebanyak tiga kali masing-masing selama satu jam, dilanjutkan dengan infiltrasi parafin. Jaringan kemudian ditanam dalam media parafin. Berikutnya dilakukan penyatayatn dengan ketebalan sayatan dilekatkan pada kaca objek.
4-5 mikron. Hasil
23
Bagan Jalannya Penelitian 7
Hari ke-1
10
38
66
....--
r-
r-
'--
-
'--
r-
-
'-
PO
· ---+
I
Adaptasi
n P3 ·--------. Pemberian perlakuan untuk K3, K4, dan K5 PI
R : Randomisasi Kl
: Kelompok tikus normal
K2
: Kelompok tik:us diabetes pascainduksi streptozotocin tanpa perlakuan.
K3
: Kelompok tikus diabetes diberi ekstrak ubi jalar putih 800 mg/kgBB/hr.
K4
: Kelompok tikus diabetes diberi ekstrak ubi jalar ungu 100 mg/kgBB/hr
K5
: Kelompok tikus diabetes diberi diberi ekstrak ubi jalar putih 800 mg/kgBB/hr dan ekstrak ubi jalar ungu 100 mg/kgBB/hr
I
: lnduki diabetes dengan Streptozotozin 60 mg/kgBB intraperitoneal
PO
: Pemeriksaan kadar glukosa
PI
: Pemeriksaan glukosa, proteinuria, tekanan darah, ureum, kreatinin, kolestero]
P2
: Pemeriksaan glukosa, proteinuria, tekanan darah, ureum, kreatinin, kolesterol
P3
: Pemeriksaan glukosa, proteinuria, tekanan darah, ureum, kreatinin, kolesterol, AGE, TGF-!3, VEGF dan ECM
F. Pengambilan Data
1. Pemeriksaan kadar glukosa darah Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan metode GOD PAP: darah diambil dari sinus orbital is tikus, disentrifus selama 1 0 men it dengan kecepatan 2500. Semm yang diperoleh diambil sebanyak I 0 f.ll kemudian ditambahkan 1 ml reagen GOD PAP, divortek selama 5 detik kemudian diinkubasi pada suhu 37° C selama 1 0 menit.
Absorbansi diukur dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 505 nm. 2.
Pemeriksaan kadar ureum Pemeriksaan kadar ureum dengan metode
sebanyak 1 0 !!L ml ditambah 1 000 !!L reagen
urease GLDH test:
serum
1 (urease- GLDH ) diinkubasi pada
suhu 37° C selama 5 menit kemudian ditambahkan 250 f.lL reagen II (NADH) diamkan selama 1 menit. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 365 nm.
3. Pemeriksaan kadar kreatinin Pemeriksaan kadar kreatinin dengan metode Jqffe tanpa deproteinisasi: darah dimasukkan kedalam tabung kemudian sentrifus pada 3000 rpm selama 20 menit., serum sebanyak 50 f.lL ditambah reagen I (buffer) diin.kubasi selama 5 menit pada suhu 37° C kemudian ditambahkan reagen II (asam pik:rat) sebanyak 250 JlL. Setelah 2 menit
absorbansi dibaca dengan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 492 nm . .t.
Pemeriksaan kadar proteinuria Pemeriksaan kadar proteinuria dilakukan dengan metode
pyrogallol red,
reagen
pyrogallol red
colorimetric test
dan sodium molybdate dicampur dengan
25
sampel urin sebanyak 20 f.!l yang akan membentuk kompleks berwarna merah. Absorbansi diukur pada panjang gelombang 500nm. 5. Pemeriksaan
kadar kolesterol
Pemeriksaan kadar ko]esterol dengan metode CHOD-PAP
(Cholesterol
Oxidase Phenol Aminoantipyrin): darah disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit,
serwn ditampung di tabung mikro.Larutan standar kolesterol
maupun sampel masing-masing 1 0 sebanyak
1 000
IlL
ditambah pereaksi mono test kolesterol
f.!L Sebagai blanko adalah pereaksi monotest kolesterol. Larutan
diaduk, inl.-ubasi selama 20 rnenit suhu 20-25°C atau 1 0 menit pada suhu 37°C. Serapan larutan dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 500 run.
6.
Pcngukuran tekanan darah Tikus ditempatkan pada
holder dengan ekor berada diluar dan biarkan
selama 30 menit untuk penyesu a ian.
Cuff dan pulse sensor ditempatkan pada
pangkal ekor, kemudian cuff dipompa dengan cepat sampai tekanan maksimum (300 mmHg),
atau sampai
pulse pada layar monitor menghilang.Tekanan
diturunkan dengan perlahan jika
pulse muncul lagi maka penurunan tekanan
dihentikan, akan terbaca tekanan darah sistolik pada layarmonitor. 7.
Pemeriksaan AGE (advanced glycation end product) Pemeriksaan AGE dengan menggunakan antibodi monoklonal CML
(carboxy-methilliysin) secara ELISA : membuat pengenceran serial dari CML BSA (0,5-256 ng/ml)
26
lalu ditambahkan 1 00� pada 96 well dan diinkubasi selama semalam pada suhu .
4 °C, kemudian dicuci 2 kali dengan buffer. Blocking buffer ditambahkan sebanyak 200�-LL dan diinkubasi selama 1,5 jam pada suhu 37°C atau semalam pada suhu 4 °C kemudian dicuci 4 kalidengan buffer. Anti-CML ditambahkan kedalam well sebanyak lOO�L, diinkubasi selama 1 jam pada suhu kamar setelah itu dicuci 5 kali dengan buffer. Horseradish peroksidase (HRP)-Anti-mouse JgG
antibodi ditambahkan sebanyak 1 00�-LL, inkubasi selama
1
jam pada suhu ruang,
lalu dicuci 5 kali dengan buffer. Reagen substrat ditambahkan sebanyak 100!-tL dan diinkubasi pada suhu mang selama 10-15 menit. Stop solition ditambahkan sebanyak 1 0011L di setiap well. Absorbansi dibaca pada panjang gelom bang 450/540 nm.
8. Pemeriksaan TGF-P Pemeriksaan
TGF-P dilakukan dengan metode pengecatan septavidin
biotin : preparat diinkubasi dengan PBS 1 0
nm10l,
kemudian diinkubasi dalarn
dan 70% methanol) selama 30 menit untuk menghambat peroksidase endogen. Kemudian ditambahkan antibodi TGF-� , preparat diinkubasi semalam pada suhu 4°C, setelah dicuci preparat diletakkan da1am reagen biotinylatedgoat anti-rabbit
lgG. . 9. Pemcriksaan
VEGF
Pemeriksaan VEGF
dilakukan dengan menggunakan
polyclonal
antibodies against human VEGF ( 1 150 dilusi; Santa Cruz Biotechnology, Santa Cruz, CA.) dengan pengecatan menggunakan methyl green (Merck, Darmstadt,
27
Germany): preparat didepara.finisasi denagn xylene dan ethanol direhidrasi
dengan ethanol
kemudian diblok dengan diinkubasi selama 10.
95%, 90%,
dan
75%
1 00% kemudian
dilanjutkan
dengan
PBS
normal goat serum 2% pada suhu kamar, kemudian
1 jam pada suhu kamar dengan anti mouse JgG Cy3 conjugate.
Pemeriksaan ECM Pemeriksaan ECM pada preparat dengan pengecatan PAS
(Periodict Acid
Shiff's Stain): preparat ditaruh dalam reagen PAS 0,5% selama 5 menit, kemudian dicuci dengan aquades. Preparat diletakkan dalam reagen Shiff's selama
15
menit pada suhu kamar,
dilanjutkan
dengan
hematoksilin selama
air
30
kemudian
10
selama
dicuci dengan kalium metabisuJfit,
menit.
Dilakukan
pengecatan
dengan
detik, kemudian dicuci dengan air. Kemudian dilakukan
dehidrasi preparat dengan alkobol
95%, 1 00 % dan xylene.
G.
Analisis HasH
Hasil yang diperoleh dianalisis uj i normalitas terlebih dahulu, setelah mendapatkan basil distribusi normal dilakukan analisis dengan Anova untuk melihat adanya perbedaan yang bermakna dilanjutkan dengan uji Post hoc untuk mengetahui perbedaan yang bermak.na antar kelompok .
28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Subyek penelitian tikus putih
jantan galur
diinjeksi streptozotocin
yang
digunakan daJam penelitian sebanyak
Wistar usia 8 minggu dengan berat 170-240
40 ekor
gr.
yang
60 mg!k.gbb intraperitoneal untuk membuat diabetes
melitus. selama penelitian pada minggu pertama perlakuan dua ekor tikus mati dari kelompok perlakuan dengan ubi jalar ungu
(K4) dan kelompok perlakuan
dengan ubi kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu (K5). Kematian hewan coba tersebut kemungkinan karena kadar gula darah yang terlalu tinggi. Basil
penelitian dianalisis dengan
Anova setelah sebelumnya
UJI
normalitas didapatkan hasil distribusi normal. untuk melihat perbedaan antirr kelompok perlakuan dilakukan uji post hos dengan LSD. Rerata kadar g]ukosa darah pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2. Pada hasil analisis statistik Anova yang dilanjutkan dengan uj i post hoc LSD menunjukkan penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan dengan ungu tidak berbeda
kombinasi ubi jalar putih dan
bermakna dengan rerata kadar glukosa pada kelompok
perlakuan dengan ubi jalar putih 800mg/kgbb kelompok perlakuan ubi jalar ungu (p<0,05).
•
tetapi berbeda bermakna dengan
29
KADAA GlUKOSf.
3':0.00
:moo 2&>00 100.00
15l.OO 100.00
+-� -s +---11!1. +--m
5100
K1
10 KEI.OMPOK
Gambar 2 . Rerata kadar glukosa darah Rerata kadar ureum
(gambar 3) pada kelompok perlakuan dengan
kombinasi ubi jalar putih dan ungu menunjuk.kan perbedaan yang bermakna dengan kadar ureum pada kelompok perlakuan dengan ubi jalar putih dan ubi jalar ungu, sedangkan antara kelompok ubi jalar puti h dan ungu t id ak menunjukkan perbedaan yang bennakna..
Gambar 3. Rerata kadar ureum
Rerata kadar kreatinin serum
(gambar 4) pada kelompok perlakuan
dengan ubi jalar puti.t� 800 mglkgbb, ubi jalar ungu 1 00 mg/k.gbb
mau
pu n
kombinasi ubi jalar putih dan ungu tidak men� ukkan perbedaan yang bermakna (p >0,05).
KADAR KREATINJN
• ""<
• Moo
POST l
I
Gambar 4. Rerata kadar kreatinin Rerata kadar protein urin pada kelompok perlakuan dengan ubi jalar putih menunjukkan penurunan yang bermakna dibanding de-ngail rerata kadar proteinurin kelompok perlakuan ubi jalar ungu dan kombinasi ubi jalar putih dan ungu (gambar 5).
1.2:0.00 � �
• PRE
• MID
• POST
80.00
""
�;:>
KADAR PROTEIN URIN
60.00
+-----=---1
40.00 20.00
1(1
K2
KS t<.et.OMPOK
Gambar 5. Rerata kadar protein urin Rerata kadar kolesterol
dan
rerata
tekanan darah pada kelompok
perlakuan dengan kombinasi ubi jalar putih dan ungu menunjukkan penurunan yang bermakna di banding dengan
rerata kadar kolesterol dan rerata tekanan
darah kelompok perlakuan dengan ubi
jatar
ungu, sedangkan dengan kelompok
perlakuan ubi jalar putih tidak nenunjukkan pebedaan yang bermakna (gambar 6 dan 7).
31
120.00
� .§. 5
:;
!;i
i1 �
100.00
80.00
60.00
"'
40.00
... ..
�0.00
Gambar TEKANAN �
DARAH SISTOLIK a "'f
180.00 .... 160.00
6. Rerata kadar kolesterol
. MIO
t"'"Sl
l
� 120.00 \40.00 +-� --::E
�
!
�
100.00
�
80.00
�
•
""""
I" 20.00
Gambar 7. Rerata tekanan darah
Pada pemeriksaan kadar AGE-CML (gambar 8 ) menunjukk.an penurunan yang bermakna pada kelompok perlakuan dengan kombinasj ubi jalar putih dan ungu, berbeda secara bennakna dibanding pada kelompok perlakuan dengan ubi jalar putih dan ubi jalar ungu.
32
AGE-CML
1600.00
1400.00
1200.00
1000.00 800.00
600.00
400.00
200.00 0.00
.143TUo """"
/"""' L " / / s49.67
1021.66
K1
K2
Gambar
8.
K3
1092.68
-
-AGE-CML
......
' n�2
K4
KS
Rerata kadar AGE-CML
Gambaran histopatologi ginjal tikus pada pcnelitian
ini
mem.mjukkan
perbedaan bermak:na ekspresi TGF b eta (gambar 9) pada kelompok perlakuan dengan kombinasi ubi jalar putih dan ungu dengan kelompok diabetes, sedangkan antara kelompok perlakuan tidak menunjukk.an perbedaan yang bermakna.
Gambar 9. Ekspresi TGF beta kelompok K l , K2, K3, K4 dan K5 Gambaran histopatologi ginjal tikus untuk ekspresi VEGF antara kelompok perlakuan dengan ubi jalar putih, ubi jalar ungu dan kombinasi ubi jalar putih dan ungu tidak me.nunjukkan perbedaan yang berrnakna (gambar 1 0).
flUI Gambar
10. Ekspresi
Gambaran menunjukkan
VEGF kelompok K l , K2, K3, K4 dan K5
histopatologi
ginjal
tikus
untuk
ekspresi
ECM
perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan dengan kelompok
diabetes, scdangkan antara kelompok perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang bennakna (gambar 1 1).
Gambar 1 1 . Gambaran ECM glomerulus pada kelompok K l , K2,_K3, K4 K5, dan kontrol positif
34
Histopatologi Glomerulus
K1
K2
Tabel
I
Kl
. 1oc 1 Hast·1 UJ. l Post 1 f K2
K3
K4
K5
90.49*b,c,d,e
4 1 5.63 *8'c.d,e
, 1 83.73 *all,(f
, ,c,e 241 .44* an
Ureum
27.25*0'c,a
40.45* a,c,a,e
34.40 *a,n,c
34.43 * a,o,e
29.34* t,J,c,a
Kreatinin
0.34*ll,O.c
0.44*a,c:<J,c
* 0.300
, 0.24*atJ
0.24*a,IJ
Protein urin
e 53.80*0'0'
98.65*a.c,a,e
5 0. 76*b,O,C
82. 77* a,b,C
8 1 .2 1 * a,o,c,
62.74 *b,
86.28 *a,c,(J,e
c 58.01 *b,
66.46*1>,c,e
56.8 7 *0'0
12 7.1 3 *tJ,c,d,e
e 1 58.50*a,c,d,
1 42.86*3-;o,o
1 33 .86*a;o,c,
e
1 42.29*a,n,a
, , 549.67*5'cd
1 432.08*8'c,a,c
a:o 1 021 .66* e,
1 092.68 *a,n,e
C,O 723.32 *IJ,
TGF beta
0.28 *b,c,d,e
2.3 7*'a,c,a,e
, 2.1 4*ab
2.3 * a,b
, 2 . 07 *an
VEGF
e 0.3 *b,c,O,
, ,e 2.45 *a,cd
, 2 . 1 5 *aD
D 2.26 *a,
, 2.1 4* aD
ECM
a, 0.6*n,c, c
l 2.4 *a,c,<,c
1.9*a,b
, 1 .9 *ab
2.1 * a,n
Tekanan darah
I AGE-CML
I
KS
Glukosa
Kolesterol
I
K4
12. Histopatologi glomerulus ginjal
Gambar
Variabel
K3
Kelompok
• • • • •
* a menunjukk:an perbedaan dengan K l * b menunjukkan perbedaan dengan K2 *c menunjukkan perbedaan dengan K3 * d menunjukkan perbedaan dengan K4 *e.menunjukkan perbedaan dengan K5
1 86.30 *
a,b,ct
35
B. Pembahasan .
Penelitian
ini menggunakan hewan coba tikus putih jantan yang
diinduksi streptozotocin 60 mg/kgbb intraperitoneal
sehingga menjadi diabetes
yang ditandai dengan peningk:atan kadar glukosa darah
>
200 mg/dl setelah tiga
hari injeksi. Model hewan coba diabetes tersebut digunakan untuk. membuat karena sel beta pankreas yang rusak oJeh streptozotocin
kondisi diabetes
sehingga produksi insulin menurun dan pada kondisi yang kronis menimbulkan komplikasi pada ginjal. Pada rninggu pertama tcrdapat dua ekor tilrus yang mati, hal tersebut kemungkinan karena kadar glukosa yang tinggi. Hasil penelitian menunjuk.kan pada kelompok perlakuan terdapat pen urunan kadar glukosa darah hal ini karena adanya pemberian ekstrak ubi jalar putih yang pada bagian kortek ubi jalar putih (Ipomoea batatas L.) mengandung komponen acidic glycoprotein yang mempunyai efek antihiperglikemik (Kusano, et
al., 2005) sedangkan ubi jalar ungu terdapat antosianin, suatu komponen
flavonoid
yang
mempunyai
fungsi
sebagai
antioksidan,
antimutagenik,
hepatoprotektif, antihipertensif dan antihiperglikemik. Sebagai antihiperglikemik ekstrak ubi jalar ungu berperan glukokinase (Craig,
et al., 2002;
dengan
menghambat aktivitas enzim
a-
Matsui, et al., 200 I ).
Rerata kadar ureum dan kreatinin antara kelompok perlak:uan dan kelompok diabetes
menunjukk:au perbedaan yang bennakna, sedangkan secara
statistik rerata antara kelompo k perlakuan dengan kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu dengan ubi jalar putih maupun ubi jalar ungu tidak menunjukkan
36
per bedaan
yang bermakna tetapi
penurunan
yang terjadi
pada
kelompok
kombinasi ekstra k ubi jalar putih dan ungu lebihbesar. Rerata tekanan
darah menunjukkan pada kelompok ubi jalar ungu
terdapat penurunan yang lebihbesar danbermakna dibanding kelompok perlakuan dengan ubi jalar putih maupun kombinasi ubi jalar putih dan ungu, hal tersebut karena efek antihipertensif dan antioksidan pada ubi jalar tmgu. Penelitian yang dilakukan Huang,
et al (2006),
menghambat aktivitas ACE
secara in vitro menunjukkan getah ubi jalar
(Angiotensin Converting Enzim)
patogenesis hipertensi. Penelitian yang dilakukan pada
Complication Trial
yang berperan pada
Diabetes Control and
tahun 1 993 dengan 1441 pasien menunjukkan pengaturan
· yang ketat kadar glukosa darah memperlambat laju perkembangan nefropati, neuropati dan
retinopati secara signifikan.
Pengendalian tekanan darah akan
menuninkan ekskresi albumin dan memperlambat nefropati diabetes (Price
&
Wilson, 2006). Rerata kadar proteinuria pada kelornpok ubi jalar putih rnenunjukk:an perbedaan yang berrnakna dibanding dengan kelompok ubi jalar ungu maupun kornbinasi putih dan ungu, hal tersebut dikarenakan selain kandungan acidic glycoprotein yang bersifat antihiperglikemik juga adanya kandtmgan vitamin C, E, dan karotenoid pada ubi jalar putih yang berperan juga sebagai antioksidan. Penelitian yang te]ah dilakukan dengan pemberian vitam in C pada tikus diabetes menunjukkan perbaikan gan1baran histologis ginjal dan menurunkan albuminuria tanpa mempengaruhi kadar gluk osa darah darah (Lee et al., 2007).
37
Pada perlakuan dengan kombinasi ubi jalar penurunan
AGE-CML
secara
bermakna
putih dan ungu terdapat
dibandingkan
dengan
kelompok
perlakuan dengan ubi jalar putih dan ungu, peningkatan AGE pada diabetes melitus yang laonis merupakan salah satu patogenesis terjadinya komplikasi baik mikrovaskular maupun makrovaskular, karena itu pencegahan peningkatan AGE mempakan faktor yang penting dalam pencegahan komplikasi pada diabetes, yang berperan dalam perubahan struktur
di ginjal. Ik.atan AGE dengan reseptomya
RAGE akan menimbulkan stres oksidatif yang selanjutnya meningkatkan aktivasi PKC
yang
berperan
pada
patogenesis
komplikasi
diabetes.
Pencegahan
peningkatan AGE berperan dalam pencegahan komplikasi pada diabetes, terutama ginjal karena ginjal merupakan salah satu tempat akumulasi AGE. Pada kelompok perlakuan dcngan ubi jalar putih, trngu dan kombinasi ubi jalar putih dan ungu menunjukkan penurunan ekspresi TGF-�
di glomemlus
ginjal dibanding dengan kelom pok diabetes hal ini karena adanya pengendalian kadar gula dan juga adanya kandungan antioksidan yang mampu mencegah peningkatan eksprsei TGF-�. Peningkatan ekspresi TGF-�
di ginjal akan
menginduksi akurnulasi protein ECM dan dikatakan sebagai mediator etiologi pada nefropati diabetik karena itu TGF-P diabetes (Evans et
menjadi target terapi pada nefropati
al., 2002). Peningkatan TGF-P mempunyai kontribusi
terhadap
kekakuan membran basalis kapiler, yang merupakan salah satu abnormalitas struktural dini yang hampir dijumpai dj seluruh jaringan pada diabetes. Penebalan membran basalis kapiler glomerulus dan penwnpukkan sedikit derni sedikit
38
bahan matriks mesangial mengakibatkan peningkatan proteinuria dan penurunan fungsi ginjaJ Ekspresi VEGF glomerulus ginjal pada kelompok perlakuan tidak menunjukkan perbedaan bermak:na tetapi berbeda bermakna dengan kelompok diabetes.
Peningkatan
VEGF pada ginjal berperan terhadap peningkatan
permeabilitas di glomerulus yang selanjutnya juga berperan terhadap tetjadinya proteinuria. Penelitian pemberian ekstrak bluberry yang mengandung anthosianin pada ekspresi VEGF di retina
yang
merupakan patogenesis retinopati diabetes
menunjukkan penumnan yang bennakna dan mencegah komplikasi ini
di
retina, hal
menunjukkan peranan anthosianin sebagai antioksidan yang mampu
mencegaj h peningkatan ekspresi VEGF. Peningkatan ECM pada ginjal menyebabkan tetjadinya perubahan struktur di ginjal khususnya glomerulus, pada tahap lanjut akan terjadi glomerulosklerosis, penurunan fungsi ginjal yang kemudian menyebabkan gaga! ginjal . Pencegahan
terhadap peningkatan ECM sangat penting terutama menjaga struktur ginjal tctap normal, karena fungsi ginjal dalam filtrasi daral1 sangat didukung oleh struktur anatominya, bila terjadi perubahan struktur tersebut peran ginjal terutama dal flitrasi terganggu sehingga terj-adi peningkatan
ureum,
kreatinin dan proteinuria.
Komplikasi diabetes pada ginjal menyerang struktur dan fungsi ginja l dalam berbagai bentuk. Pada nefropati diabetes mencakup semua lesi yang terjadi. di ginjal pada diabetes melitus. Lesi-lesi ditandai dengan peningkatan penimbunan glikoprotein, selain itu karena senyawa kimia dari membran dasar dapat berasal dari glukosa
maka hiperglikemia menyebabkan bertambahnya kecepatan
39
pembentuk:an sel-sel membran basal. Terjadj hipcrtrofi seluler dan perubahan sintesis kolagen pada nefropati diabetes. Penelitian yang dilakukan dengan perlakuan pemberian antioksidan
vitamin C pada tikus diabetes menunj ukkan
memperbaiki gambaran histologis ginjal, menurunkan albuminuria dan mencegah hipertrofi ginjal tanpa mempengaruhi kadar glukosa darah (Lee, et a!., 2007) pembe1ian vitamin C dapat mencegah aktivasi PKC yang mempakan signal awal untuk peningkatan TGF--13 (Carven et al. , 1997).
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A KESI MPULAN 1.
Kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu (Ipomoea batatas L ) menurunkan kadar glukosa dan kolesterol lebih besar dibandingkan dengan ekstrak ubi jalar ungu pada tikus diabetes.
2. Kornbinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu (Ipomoea batatas L ) menurunkan kadar urewn, kreatinin, tida.k berbeda bermakna dengan ekstrak ubi jalar putih maupun ungu pada tikus diabetes.
3.
Ekstrak ubi jalar putih
(Ipomoea batatas L) menurunkan kadar
proteinuria lebih besar dibandingkan ekstrak ubi jalar ungu maupun kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu pada tikus diabetes. 4.
Ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) menurunkan tekanan darah lebih besar dibandingkan ekstrak ubi jalar putih maupun kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu pada tikus diabetes.
5. Kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu (Ipomoea batatas L) menurunkan kadar AGE
kadar lebil1 besar dibandingkan ekstrak ubi
jalar putih maupun ekstrak ubi jalar ungu pada tikus diabetes.
6. Kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan ungu (Ipomoea batatas L) memperbaiki gambaran histopatologis ginjal (ekspresi TGF- B, ekspresi VEGF dan ECM ) , tidak berbeda bermakna dcngan ekstrak ubi jalar putih maupun ungu pada tikus diabetes.
41
B. SARAN .
1 . Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan
ungu(lpomoea batatas L) pada gambaran
histologis ginjal dengan metode double stainning. 2.
Perlu dilakukan penelitian tentang pengat1lh kombinasi ekstrak ubi jalar putih dan diabetes.
ungu(lpomoea batatas L) padajaringan/organ lain pada tikus
42
DAFTAR PUSTAKA
2005. Health Researach Agenda for the 2 l11 Century: Country Perspectives-Indonesia.bttp: www.whosea.org/researchpolicy/54ACR.htm
Anonim.
Juli 2005 diakses 2 mei 2007 Aronson, D., Rayfield, E.J. 2002. How hyperglycwmia promotes atherosclerosis molecular mechanism. Asdie, A.H.
200 1 .
Cardiovascular diabetology:
Insulin therapy in type
2
1 ; 1-10
diabetes.
Makalah Seminar
Yogyakarta Diabetes Update 2001 Beener, H.M. 1996.Diabetes mellitus and hypertension. General Introduction.
Dissertation.
Universitiet Van Amsterdam. Netherland
Breyer, M.D., Bottinger,E., Brosius, F.C., Coffinan T.M, Harris, R.C., Heilig, C.W., and Shanna, K.
1987. Mouse models of diabetic nephropathy.
DiabeJes: Vol 36 Craig, WJ., 2002, Vegetarian phytochemicals guardian of our health, a continuing education article at http://www.Andrews.edu/NUFS/phyto.btm1
Ganong, WF. 2005.
Review ofMedical Physilogy. Twenty second edition. The Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Swadaya,
Hemani, Rahardjo. 2006. Jakarta
Huang, D.J., Hou, W.C., Chen, H.J. and Lin, Y.H., 2006. Sweet potato
batatas
(Ipomoea
Lam. 'Tainong 57') storage root mucilage exhibited angiotensin
converting enzyme inhibitory activity in vitro.
Botanical Studies.
47:397-
402
J agric. Food Chem., 49,
1948-195 1
Jain, S.K., McV1e,R. 1 994. Effect of glycemic control race (White versus Black) and duration of diabetes on reduced glutathione content in erithrocytes of diabetic patients. Metabolism
. 43:306-309
Jawi, I.M., Suprapta, D.N., subawa, A.A.N., 2008, Ubi jalar ungu menurunkan kadar MDA dalam darah dan hati mencit setelah aktivitas fisik maksimal, J Veteriner, 9 (2):65-72 K.lausova, M., Skrba, J., and Zima, T. 2002. Advanced glication end product and advanced oxidation protein products in patient with diabetes mellitus.
Physiol. 5 1 :597-604 Kusano, S., Abe H, Tamura H. 2001. Isolation of antidiabetic components from white skinned sweet potato (Ipomoea batatas
Biochem.
L.). Biosci Biotechnol
65: 1 09-1 14
Kusano, S., Abe H. 2000. Antidiabetic
activity
of white skinned sweet potato
(Ipomoea batatas L.) in obese Zucker fatty rats.
Biol Pharm Bull 23:23-26
Kusano, S., Tamasu, S., Nakatsugawa, S. 2005. Effects of white-skinned sweet potato
(Ipomoea batatas L.) on the expression of adipocytokine in adipose Food Sci. Technol. Res. 1 1 -{4): 3.69-
tissue of genetic type 2 diabetic mice. 372
43
2004. Efficacy of Ipomoea batatas (Caiapo) in type 2 diabetic subjects treated with diet. Diabetes
Ludv� B., Neuffer, B, Pacini, G. on diabetes control
Care 27:436-440 Ludvik, B., Waldhausi, W., Prager, A., Kautzky- Willer, A., and Pacini, G.
Ipomoea batatas (Caiapo) in type 2 diabetic Metabolism. 52:875-880 Matsui, T., et al, 2001, Glukosidase inhibitory action of natural Mode of action of
2003.
patients.: acylated
anthocyanins, Survey of natural pigments with potent inhibitory activity., McGraw Hill Companies Inc
2004. Role of free radicals in pathogenesis of diabetes nephropathy, Annals ofAfricans Medicine. VoL 3 . No. 2: 55-62 Nakhoul, F., Abbasi, Z., Morgan, M., Sussan, S. and Mirsky, N. 2006. Inhibition Mshelia, D.S.
of diabetic nephropathy in rats by an oral antidiabetic material extracted from yeast. JAm Soc Nephro/.17: 127- 1 3 1 Nielsen, B., Gronbaek,
H., Osterby, R., and
Flyvbj erg, A.
2003.
Effect of
combination therapy with a calciwn channel blocker and a angiotensin
converting enzyme inhibitor on renal hypertrophy and urinary albumin excretion in diabetic rats. Experimental Diab Res. 4 : 191-193 Nobrega, M.A., Fleming, S., Roman, RJ., Shio:zawa, M., Schlie� N . , Lazar, J., and Jacob, H., J. 2004. Initial characterizati on of a rat model of diabetic nephropathy. Diabetes. 53: 735-742 Prce S.A., Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. EGC, Jakarta Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar: Budi Daya dan Pascapanen. Penerbit Kanisius, i
,
Yogyakarta
Salahudeen, A.K., Kanji, V., Reckelhoff, J.F., Shcmidt A.M.l997. Pathogenesi s ,
of diabetic nephropathy a radical approach.
Nephrol Dial Transplant. 1 2:
664-668 Shah, S.V., Baliga, R., Rajapurkar, M., and Fonseca, V.A.
2007.
Oxidants in
JAm Soc Nephrol. 1 8: 16-28 K., Me. Cue, P., and Dunn, S.R 2003. D iabetic kidney disease in db/db mouse. Am J Physiol Renal Physio. / 284:1 133-1 138 Subroto, A. 2006. Ramuan Herbal Untuk Diabetes Melitus. Penebar Swadaya, cronic renal disease.
Sharma,
Jakarta Suryawanthi, N.P., Bhutey, A.K., Nagdeote, AN., Jadhav, A.A. and Manoorkar,
2006. Study of lipid peroxide and lipid profile in diabetes mellitus, Indian Journal ofClinical Biochemistry. 2 1 (1 ): 126-1 30 Tedong L., Dimo, T., Dzeufiet, PDD., Asongalem, AE., Sokeng, DA., Callard , P., Flej ou, JF., and Ka.mtchouing,P. 2006. Antihyperglycemic and renal G.S.
,
protective activities of Anacardium occidentale streptozotocin induced diabetic rats. Afr. J
Trad
(Anacardiaceae) leaves in CAM 3 (1): 23 - 3
Nefrologi. Edisi 3. EGC, Jakarta 1993., Radikal bebas, Aspek Klinik dan Kemun gkinan Aplikasi Terapi.Simposium Oksidan dan Antioksidan, Surabaya
Tisher, C.C., Wilcox,C.S.l997. Tjokroprawiro,
A.,
44
Wahap, A.Y.N., O'Harte, F.P., Ratchliff, T.L., Me. Lenaghan, N.H., Basnett, C.R., Flat, P.R. 1 996. Glycation of insulin in the island of Langerhans of normal and diabetes animals. Diabetes. 45 Wild, S., Roglic, G., Green, A. 2004. Global prevalence of diabetes, estimates for year 2000 and projetions 2003. Diabetes Care. 27(5) Wilson, G.,L. and Le Doux, S.P. 1 989. The role ofthe chemical in the etiology of diabetes mellitus. Toxicol Patho/. 1 1 77:357-362 Young, I.,S., Woodside, J.V. 2001. Ansioxidants in health and disease. J C/in Patho., 54:176-186 •
Yamakawa,O., Suda, L, Yoshimoto,M, 1998, Development and utilization of sweet potato cultivars with high anthocyanin content. Food & Food Jngrediennts, J Jpn., I 78, 69-77 .
KEME!\TERL-\�- P E �-DIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KE DO F( T E R ..A. �- C:\'IVERSITAS GADJAH MADA
KOi\1ISI ETIK P E �- E .L I1L-\.'\ hEDOKTERAN DAN KESEHATAN KET� ?:....1.::GAN KELAIKAN ETIK
f£thica! Clearance) . . !:\. , . E:1F KI..
- ' ·· ·· '· ·- ·- · ·
'
Komisi
Etik
Penelitian
Kedokteran
l'.h I 0�'
dan Kesehatan
!EC
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Gadjah Mada, setelah mempel aj ari dengan seksama rancangan pene litian yang diusulkan, dengan ini menyatakan bahwa penelitian dengan:
Pcngaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Ubi Jalar Putih da1
Judul
Ungu (Ipomea balatas) Terhadap Ginjal
Tikus Diabe tes
Kajian Terhadap Kadar Glukosa Darah, Ureum, Kreatinin Proteinaria. Tekanan Darah, Kolesterol, AGE, Ekspresi TGF f3. \'EGF dan ECM Peneliti urama
Jr. Sri Lestari Sul istyo Rini, MSc
Pembimbing
DR. Dra.S una rti , M.Kes
Lem bagaltem pat penelitian
UPHP UGM
..
Lab. Gizi PAU UGM, Lab. Biokimia FK UGM
dan Lab. Patologi Anatom i FK UGM Yogyakarta d i nyatakan
me men u hi
persyaratan ctik
untuk
d i laksanakan, clengan
catatan sewaktu-waktl
Komisi dapat melak ukan pernantauan.
2 1 DEC 2010
Yogyakarta. \
,
t���c:-�-
/
I
t
Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp.OG { f\.) .. Ph.D Kerua
\..
/l k: N\,�- [ .
• I
\
/
.-
j
"
\V'
/
dr. Tri Wibawa, Ph.D Sekretaris
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM TAKSO NOMI TUMBUrjAN
Jl. Teknika Selatan Sekip Utara Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 6492272/6492262; Fax: (0274} 580839 ==========================�======================================
SURAT KETERANGAN Nomor : 0285 {f.Tb. I VII I 2011
ang bertanda tangan dibawah i n i , Kep ala Laboratorium Taksonomi Tumbuhan =akultas Biologi UGM, menerangkan dengan sesunggt,Jhnya bahwa : Nama
dr. Sri Lestari Sulistyo Rini, M . S c .
NIP
1 9 7 6 1 0 3 1 2 0 0 1 0 1 2 0001
Asal instansi
Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta
::elah melakukan id entifika si tumbuhan dengan hasil sebagai berikut : FAMILIA
GENUS
SPECIES
NAMA DAERAH
:onvolvulaceae
Ipomoea
Ipomoea batatas L.
Ubi Jalar
:dentifikasi t e rse b u t dibantu oleh Drs. Heri Sujadmiko, M . S i . :Rmikian surat kete ra n ga n ini diberikan untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Yogyakarta, 4 Juli 2 0 1 1
�s�
Kepala Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Fakul
;m�'-o-'f� i
Sarn:ayaningsih, M.Sc.
09291982032002
rs
GM
eri Sujadmiko, M . S i .
NIP. 19640209 199103 1 0 0 1
Ked okteran Univer::.IT:2..s �be!as Maret Surakarta erja sama dengan Pe:rhir.-1pur.a.-. Pe�iti Bahan Obat Alami
,_ ltas -�
lMPOS!UM N .� S I 0 :..; _.U P E RHIPBA XV a tA DISIONAL INDONESIA -NGR�.ES IV OBAT TF ..
..
..... ... . -
.. . ... ....� ""'',
... � ...
Surakarta, 2 November 2011 Nomor
: 03/Perhipba/XI/2011
Perihal
: Surat Keterangan Penerimaan Abstrak
Dengan hormac
Dengan ini Panitia Simposium Nasional Perhimpunan Peneliti Obat Alami (Perhipba} dan Kongres Nasionai iV Obat Tradisional lndonesia (OTI}, menerangkan bahwa:
Nama
: dr. Sri lestari Sulistyo Rini, MSc
Asal lnstitusi
: Bagian l l m u Faat Fakultas Kedokteran UGM
Ala mat
: JL Farmako Sekip Utara Yogyakarta
No H P
: 08158031925
Telah melakukan registrasi untuk hadir di Simposium diselenggarakan di
Nasional
Perhipba XV yang akan
Hotel Sahid Jaya Solo pada tanggal 9-10 November 2011 dan akan
mempresentasikan makalahnya yang berjudul:
t o >
Penga r uh Kombinasi Ekstrak Ubi Jatar Putih dan U ngu
(Ipomoea batatas L) terhadap
Kadar Glukosa Darah, Proteinuria dan Ekspresi TGF 13 pada Ginjal Tikus Diabetes
Demikian surat keterangan dari panitia untuk dapat digunakan seperlunya.
.-I rl 0 N ro ..0 0.
(lJ a. VI (rJ
NIP 194 70707 197609 1 001
c
E QJ U'1
Sekretariat: Bagian/Lab. Farmakologi FK UNS, Jl. Jr. Sutami 36A Surakarta Telp/Fax: +62 27 I 63250 I , Email: ;:>��·-+ •. c'·'
<,n��'-'-�;ZI" -·i_L_;..'?l_"l_:
S E R T I F IKAT Diberikan kepada :
dr.
S(](I LPSrrJI(](I SVLISTYO
PESERTA S I M POSIUM P E N E LITIAN BAHAN O BAT ALAMI XV & KO N G RES O BAT TRAD ISI ONA L I N DON ESIA IV Solo, 9
-
1 0 November 201 1
Pengarub Kombinasi Ekstrak Ubi Jalar Putih Dan Ungu
(Ipomoea batatas L) Terhadap
Kadar Glukosa darah, Proteinuria dan Ekspresi TGF � Pada Ginjal Tikus Diabetes Sri Lestari SR 1
1 , Sunarti2, Sri Kadarsih
�
Bagian llmu Faal FK UGM, 2Bagian Biokimia FK UGM Korespodensi : Sri Lestari SR (
[email protected])
Diabetes melitus yang kronis menyebabkan terjadinya komplikasi pada ginjal, �al ginjal merupakan salah satu penyebab utarna kematian penderita diabetes di dunia. Ubi jalar putih
(Ipomoea batatas
L.) telah lama dikenal sebagai pengganti nasi
pada penderita diabetes dan. diketahuj mengandung komponen
acidic glycoprotein yang
:nempunyai efek hipoglikemik sedangkan ubi jalar ungu mengandung anthosianin yang memptmyai aktivitas antihlperglikemik, antioksidan, antimutagenik, hepatoprotektir: dan antihipertensif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jalar putih dan ungu dan ekspresi
TGF
(Ipomoea batatas
L.)
ekstrak ubi
terhadap kadar glukosa darah, proteinuria
� pada ginjal tikus diabetes.
Penelitian menggunakan tikus putih jantan galur Wistar sebanyak
40 ekor
dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok diabetes, kelompok diabetes yang diberi ubi jalar putih 800mg/kgbb/hari, kelompok diabetes yang diberi ubi jalar ungu
1 OOmg/kg
bblhari dan kelompok diabetes yang diberi ubi jalar putih
SOOmg/kgbb/hari dan ungu lOOrng/kg bb/hari. Induksi diabetes dilakukan dengan injeksi streptozotocin 60 mg /kgbb intraperitoneal. Kadar glukosa darah dan proteinuria diukur pada awal dan a:khir perla:kuan, pemeriksaan lliC dilakukan pada organ ginjal untuk melihat ekspresi TGF�. Hasil penelitian menunj ukkan adanya penurunan kadar glukosa darah dan proteinuria yang berrna:kna pada kelompok perlakuan dengan ubi jalar. Ekspresi TGF� lebih rendah pada kelompok pela:kuan dibanding kelompok diabetes. Kesimpulan yang diperoleh ba:hwa ubi jalar putih dan ungu
(Ipomoea batatas
L.) dapat mencegah
te:rjadinya komplikasi pada ginjal.
Key words: diabetes, ubijalar putih, anthosianin, proteinuria, TGF/3
XV & Konggres Obat Tradisional IV. Solo, 9-10 november 201 1
Sirnposium penelitian Bahan Obat Alarni Indonesia
Oneway
De�crlptlves
Mean
N gtukosa
Std. Deviation
8
90.4875
2.2 0 162
.71475
92.1776
86.00
93. 10
8
4 15.6250
49.51 1 32
17.50489
374.2325
457.0176
343.30
4�6.70
putlh
8 7
183.7250
43.70005
15.48424
147.1106
220.3394
118.00
241 . 4429
26.59028
10.05018
216.8510
235.20
ungu
266.0348
208-40
282.60
cam,puran
7
1 86.3000
27.9001 3
10.58154
160.4079
21 8.20
38
224.0237
212.1 921
139.50
116.36163
18.B763S
185.7766
2!12.2708
86.00
5.61666
496.70
34.62344
212.5965
235.4509
55.23844
70.6572
377.3902
.80623
25.3436
29.1 584
23.30
29.80
Fixed Effects
2.28035
8
diabetes
8
40.4500
3.83867
1 .35647
37.2�25
43.6575
35.50
45.20
pullh
a
34.4000
3.85709
1.36389
31.1754
37.6246
29.60
39.10
eampur.an Total Model
27.2500
7
34.4286
2.92216
1 .10447
31 .7260
37.1 31 1
28.60
37.70
7
29.3429
4.45116
1.68238
25.2262
33.4596
23.00
34.60
38
33.2421
5.79742
.94047
31.3365
35.14n
23.00
45.20
Fixed Effects
3.54004
Random Etrects normal
8
39.7454
25.67591
.3375
.051'15
.01 830
.2942
.3808
.30
. 40
8
.4375
.05175
.01830
.3942
.4808
.40
.50
8
.3000
.07559
.02673
.2:168
.3632
.20
.40
ungu
7
.2429
,07668
.02974
.1701
.3156
.20
7
.2429
.05345
.02020
.20
.3158
.30
.09452
.01533
.1934 .2847
.2923
38
.3469
.20
.SO
.06319
.01025
.2949
.3386
.0 3625
. 2152
.4184
51.2787
56.3313
48.99
57.37 11 4.73
Model
Ftxed Effects Random Etrecs t
.40
.00502
8
53.8050
3.02179
1.06836
diabetes
8
98.6538
8.50973
3.00864
91.5394
105.7681
90.39
putih
8
50.7563
5.24078
1 .BS290
46.3748
55.1377
44.19
58.99
ungu
7
82.7571
3.55967
1.34543
79.4850
86.0493
78.37
7
81 .2143
2.76540
1.04522
87.67
campuran
78.6567
83.7719
77.60
85.27
38
72.9874
19.58661
3.17737
66.5494
44.19
114.73
.84008
79.4253
5.17863
71.2782
74.6965
89.30
normal
Total Model
Fixed Effects Random Effects
9.38159
46. 9S99
99.0348
normal
8
62.7375
6.14095
2.11115
57.60 3 5
67.8715
diabetes
8
86.2750
9.60517
78.2«9
8
58.0125
94.3051
putlh
7.85229
3.39594 2.77620
50.50 74.20
51 .4HB
64.5772
46.40
87.50
ungu
Model
97.70
2.32039
6D.n93
72.1349
58.70
74.60
7
56.8714
5.9801 7
2.2!1029
51.3407
82.4022
49.00
65.90
66.3026
1 2.99435
2.10796
62.0315
70.5738
46.40
97.70
7.34870
1.1 9212
63.8773
68.7280
66.4571
fixed Effects
6.1 3918
Random Effect& normal
434.73561
38
7
e:ampuran Total
8
127.1250
3.48210
5.43354
51 .2167
81.3886
1.2311 1
124.2139
130.0381
121.00
130.00 168.00
diabetes
8
158.5000
7.30949
2.58429
152.3891
164.61 09
148.00
8
142.8750
7.71710
2.72841
106.4233
149.32!17
132.00
153.00
ungu
7
133.8571
5.81460
2.19771
128.4795
139.2347
124.00
140.00
7
142.2857
3.35233
1 .2!1706
139.1853
145.3861
137.00
148.00
38
141.0789
1 2.22842
1.98371
137.0596
145.0983
121.00
168.00
5.89308
.95598
139.1 S40
143.0239
5.36566
12!1. 1260
156.0319
Total Model
FIJ<ed Eftects Random Effec ts
I 139.92963
pullh eampuran
------
34.41 07
26.7388
dlabetas
Total
'
32.0735
putih ea.mpuran
TO
.57437 2.34231
BetweenComponent variance
15036.21419
normal
ungu
kolesterol
Uooer Bou nd
Minimum
Max:imum
normal
Random Effects
proteinuria
95% Confidence Interval for Mean
diabetes
Model
kre�tinin
.
L w er aound o 88.7 974
Total
ureum
Std . Error
1 39.87603
Test of Homogeneity of Variances Levene
glukosa ureum kreaUnin proteinuria
kolesterol TD
Statistic
df1
4.232
4
df2
.254
4
2.662
2.072
3.047
.007
33
.905
.228
33
4
1.488
Sig. 33
4
33
4
33
.107
4
33
.030
050
ANOVA Sum of glukosa
Between
Groups
Within Groups Total ureum
1
1 1 5355.303
39559.816
33
1 1 98.782
500981,0
37 4
207.470
413.691
33
12.536
1243.573
37
Betwee n Groups
Between Groups Within Groups
TO
Mean Square 4
Within Groups
Total
kolesterol
df
829.881
Within Groups proteinuria
461421,2
Between Groups Total
kreatinin
Squares
Total
.199
4
.050
.132
33
.004
.331
37
13309.507
4
3327.377
884.999
33
26.818
14194.506
37
Between Groups
4465.456
4
1 1 16.364
Within Groups
1782. 1 1 4
33
54.003
Total
6247.570
37
Between Groups
4386.727
4
1096.682
Within Groups
1 1 46.036
33
34.728
Total
5532.763
37
F
96.227
Sig.
.000
16.550
.000
12.441
.000
124.072
.000
20.672
.000
' 31 .579
.000
I
I
- --
-- -
-
Post Hoc Tests
-
I-'-
Multiple Comparisons LSD Dependent Variable
(I) kelompok
normal
glukosa
-'-
Mean
I
(J) kelompok
�
1 diab e 1putih ungu
(150,95536)
campuran
:
]
_ -
diabet es
:
_ _.__ _ -1putih _
1
campuran
----�c=am�purnn
�
1
---11-'-ungu-"
-'cam puran
m
normal
;--diabetes
I
I
ureum
__ ----
---"al "'n"'-ormc:.:
!diabetes
Il
�
_
-
--
-
I
(7,15000)
I
campuran
_ _ ___., u : tih c.. p:..: :
-�an normal
i
diabetes
I
I1
campura
�al
-
-
I ungu
-�utih
�s
Jnormal
1
---
ungu
----
diabetes
--1 -------
6 02 43)
( ,
1
0,02857
08571
�
_
_____
1,
I
0
putih
0,00000
2
17,91 93�
137,72499
o
99
t---
00000
I
17,91933
0,88661
1 7,91933
1
0,00000
1 7,91933 1 7,91 933 18,50700 17,91 933 17,91933
0,00000
8
0,09464
I
0,1000 0' ,
o 1 9464
0,00538
9464
'
_
_ e _ __ s d, _ e t _ _ . 'ab -..�. 1--- _
campurnn
0
)
1 normal
(0,09464)1
�
128,45845
(39,03215)
�21 �
I
0,00000 ·
1 ,770321 0,00030 0,00043 1
1 ,83245 :
0,26163
1,77032
0,00000
1.11o32 1 ,83245
1 ,83245
o.oo11o 0, 00241 0,00000
t' 0,00170I 0,00030
1,77032
,
1,83245 •
1
1 ,83245
1,83245 ! 1 ,83245
1 ,89255
1
1,83245
1
114,49821 �25_!_ (210,63929)1 (1 37,72499) 92,79 564
17,49007
1,83245
0,98765
7
0,0093
1
� o,oo241
0,98765
132,26965 (192,86 �
39,0321 5
7
(1 ,49007)
(J�
(16,80174)
8 26 ) (9, 59
(10,90673)
(3,45042)
(1 0,751 74)
(5,82101) 9,59826
I
1,
63530
16,80174
2,448261 �114 2,29327 9,74958 7,37899 14,83530 3,54825
65174)' (3,75673)
(9,
1,32899
1
3,45042 (9,74958)1
9958 )
(3,6
0,01120
1,23529
0,26163
(1,6 3 530)
10,75174
(2,44826)
�95�
3.Q__ 0 0673
�5 1 ,9
2.!2 �
(2,2 93
� 6
8,93614 5,82101
1,89255
0,00000 �530 ) (7, 37899) 0,00937 ( �530�32899)
1 0,03271
0,00670
5.
0.03 60
0,0 11 20
0,24377
(8,9361 �2 3529) (0, 16428)j (0,03572) (0.02 678)1
0,10178
2� 0,16118 � 1 �,16 1 1 8 0,03271 0,00670 K 0,16428 0,03160 0,0033 31 ---o.o3572 0,0316 0 o.o oo 1.2IO, o� 0,201 78 o,o327 -t1 "o.o o ooo 1 . o , 1281o _ o,261 1 8 0,03271
�
(0, 19 4 �
(0,057 �h I campua rn-- l--''---I
,
265 7821
1
58,0 655
0,00001 59,35535 0,00000 (265,78215) 0,88661:t (33,88215) 0,00538 (9 _2,79564)
0,00000'
(0,03750)f 0,03160 I -"-' 0,24377 -'-'-'0-,-- o.o� . o-=-316 -; -"o� l-��! (0, 13750"l 0, 5714 �3271 0,0 __ ungu _ · -�m� '----o.:..,o_5714 0,03271 0,0�8991 (0,09464) 0,03271 0,00670 normal 1 normal
1 92,86785
71 1 0,63929
21,26071 I 94,17501___
0,002 7
0,03160 I 0,00333 I
0,09464
70
17,31 172 ..:. o•c: o ::.c: :..: :cc _ :...:. (267.1 2095) (196,67905) 1 7,91 933 1 0,00287 (94,1 7501) (21 ,26071 ) I
(5,08571)'
0,13750
�
26 , 2095
17, 1 33
1,83245
0,03750
_
campuran
360,35845
1 96,6 9 5
1 ,8324
(0,10000)
normal
289,916551
(5,05714)
___
ungu
9
( 1 1, 1 7 14)
J ca m pu r an -+ 1-------lj-----..::. = ..:: = � ---"'0 1 putih
1
2,0 286
l§' �·�l! :;�ll�! 0, 00000
4'
I
-
I Upper Bound
0,00000
1
1 83245
7,17857
Lower Bound
Interval --
17,31 172
,
1
1 ,77032
5,0571
95% Confidence
17 31172 7,91 933 1 7,91933 1 7,3 1 72
7, 1 5000J
5,
j
�es
1 putih
=-==J
6,o5ooo
6,02143
�-t---(6,05000) ungu --i-(0,02857)1. ____
kreatlnin
I
13,20000
11,10714
normal
------�--�,__ung,_u
17,31172 I
18,50� (55,14286) _ f(�3.20000) 1 ,77032
I
ungu
I
I
2 57�f- 17,91933
_L__i7,17857)1 campuran I {2,09286) !
normal
J
_
1 74,1 8214) 57,71786 55, 14286 95,81250
(
t.::ih :. 'u - p -1 fungu
-_ -rI �
I diabetes
1
150,95536 I
(2.29,32500)
ung � ,�
..:E::..rro:..:..:_r_+j..::S.:=ig"-. -�--- -
17,31172
(2,57500)/
_ _ _ _
----
1 74 ,1 82 4 229 ,32500 93,23750 (231 '90000) (57,71786) 1
_
nor al
0
(95 ,8125 )
I 325,1 3750 2 31 00 0 1_ .... :..;.:.: .:::.; ,90 :..:. =+ .::.
_ _ _
ungu
i
(325,1 3750)
_ _ _
---t-
{I-I _
_j_ (93,23750)1
--- normal -t-- pu ti ::.: ..:__ ---1---h ¥ungu :c ..L..: -+-- _ campuran r- ·-- P I...:.n-=.ormal ::.::.:c uti·h 4 -+"� -. ' "'d ia "" betes --+--- -I----·---'--diabetes
_
J)
lJ>td
.
Difference
-
--- -
�:03271
---
0,12810
(0,10178)
0, 2 61 18 ----c. -
� 1 � 1 11
0 ,0000 0
7 I o.o8991 0,03378[ 1,00000I 0,03271 I 0,00670 1 032 1
�
(o.
20178H
0,00940) .
0,0267�
(0:073221 0,12368
(0, 009 40) �3� (0, 6 8) � 28..Q.! 1
(0,26118) �1Ql (0,12368)
(0,06872)
(0,16118)
0 0
o,o 94
----o:oein i-
0,0281 0)
(
Oneway
Oelscrtptrves
95% Confidence Interval for
VEGF
N
Me an
�td.
nonnat
8
.3000
.0 5345
.1736
.4264
. 10
.50
B
2.4500
.35456
.12536
2.1 536
2_7464
1.90
2.90
putlh
8
2.1500
.40356
.14268
1.8126
2.4874
1.50
2.90
ungu
7
2.2266
.11127
.04206
2.1257
2.331 5
2.10
2.40
o
7
2.1429
.53184
.20102
1.6510
2.6347
1.40
2.90
38
1.8368
.87562
.14204
1.5490
2.1247
.10
2.90
.34604
.05613
1.7226
1.9510
.40182
7212
2. 9525
.03134
.2009
.3491
.20
.40
campuran Model
Effects Random Effect!
. 1 51 1 9
Fixed
TGFBETA normal diabetes
pulih
.2750
8
2.3750
.23755
.08399
2.1764
1.90
2.60
2.1375
2.5736
6
.25036
.08851
1.9282
2.3468
1.60
2.40 2.60
. 08864
ungu
7
2.2857
.32878
.12427
1.9816
2.5898
1.70
7
2.0714
.37289
.14094
1.7266
2.4163
1.60
2_50
38
1.8105
.84942
.13779
1 .531 3
2.0897
.20
2.60
. eo
Model
.26808
Fixed Effects Random Effect
normal
8
.18468
.5625
.04349
1.7220
1.8990
.40106
.6970
2. 2 940
.06 2 59
.4081
.7169
. 30
.79150
diabetes
8
2.3875
.19594
.06928
2.2237
2.5513
2.10
2.60
pullh
8
1.9125
.35632
.12598
1.6146
2.2104
1.60
2.60
ungu
7
.13171
1.5634
2.2080
1.40
2.40
.13427
1.7266
2.3857
1.60
.11444
1.5181
1.9819
.30
2.60
740.75
CiJrnp'f"an Total
o
M del
z Fixed Effects
38
34847 .355,23
1.8857
fl.oS71
1.7500
.70548 29552
Random Eff ect
.04794
1.8525
1.8475
.32048
.8602
2 6398 6n.40 36
381.75
2 50
.49998
normal
8
549.6725
152.78462
54. 01752
421.941 4
diabetes
8
432.0600
181.23354
64.07573
1280.5650
1583.5950
1284.96
1797.38
putih
8 021.6613
183.10433 64.73716
668.5822
1174.7403
753.90
1292.00
ungu
7
092.6757
226.95505
85.78095
862.7773
1302.5741
743.37
1433.83
campuran
7
723.3186
133.65084
50.51527
599.7122
846.9250
503.72
838.44
38 966.8229
357.09255
57.92806
849.4495
1084.1963
381.75
1797.38
177.86644 28.85699
908.1129
10255329
Total
MOde!
Fixed Effects Raodom
55.85636
Effect!
534.0963
Variance
.78825
8
campuran Total
CML
Co;mponent
diabeteo
T tal
ECM
Between-
Mean
Deviation Std. Error Lower Bound U � erBound Minimum Maximum
�
1399.5495
16807,0486
Test of Homogeneity of Varianc:es
Levene Statistic
df1
Sig .
d12
VEGF
3.20 5
4
33
.025
TGFBETA.
2.04S
4
33
.110
ECM
1.502
4
33
.224
. 5 95
4
33
.668
C ML
ANOVA
VE GF
Between Groups
CML
Mean.Jig\lare
6.104
4
3.951
33
iolal
28.368
37
BeiWO
24.324
4
6.081
2.372
33
.072
Within Groups
ECM
24.411
W
S<Jmol Squares
F
Sit). 50.979
.000
84.615
.000
44.46S
.000
29.025
.000
.120
Total
2G.6 9!1
Be'-GioUI>S W/thil'l Group..'> Total
16.533
4
3.1183
2.882
33
.087
18.41 5
37
37
Between Groups
3673820
4
91&15411QS
WithinGf'Otl95
I
33
316'3.587
Oi TaJ
4718058
37
LSD «V 31 95% Confide �lll\
Mean
Dlflctenee
_1!-.J )
normaJ
campuron normal
. 17302
.000
·2. S020
.17302
-1.980 7
.000
.17909
.000
·2.2020 -2.2929
-1.-4960
-1.1128Sr -1.8<12 �·
.17909
.000
·2.2072
.000
1,7 9 80
- 1.4 7 8 5
.17302 .1302 7
.092
-.0520
.22H3
. 1 7909
.225
•.
·.0572
2.1 5000 ' .30000 .3071<1
.17909
.096
f.8500Cr
.17 302
.000
diabtt e�S
-.30000
, 1 7302
.092
""""
.664
.1 809 7 . 17909
.968
.371 5
.000
2.2029
- putih
-.22143
. 1790!1
.11l'29
.00 71 �
.17909
.225 .664
.18<196
.648
.., ,.,
1.8<128&'
. 17809
.
000
1..t785
2.2072
.096
-.8715
.0572
.078 57
diabetes
-.3071<1 ·.00714
.175Nl9
.968
·.371 5
'"9"
-.0!1571
.18<196
.648
•
-2.1 0000 '
.1 3404
.000
-1.862W
.17909
.3572
462 . 0
.2906
·2.3727
-1.8273 ·1.5898
.134G4
.000
·2.1352
·2.01071�
. 13874
.000
-2.2930
-1.128<1
-L79643•
.1:s874
,000
-2.0787
-1 .5112
2.10000 '
.1l404
1.8273
2.3127
pu11t1
.23750
.1 3<104
.000 .086
-.0352
.5102
"""" ca mpura n
.08929
.1 3874
.524
. 30357'
.13174
.036
•,1930 .0213
.371 6 .5858
normol
1 .86260'
.13404
.000
1.6898
2.1352
liabeleS
2 3750
.1 3404
086
-.5102
.0352
ungu
· .1
.13874
.293
•.4305
.134 1
.06607
.1 3874
.637
-.2162
.3483
2.01071'
.138 7 4
.000
1.nM
22930 .1930
cami)Umn
- . 08929
,.� normnl
da be 1es putih UOIJU
-
""""'"" " normt'l
.1 3874
.524
-.3716
.14<1 8 21429
.13874
.293
.14329
·.1341
. 14<1
- JJm
.5058
1 .798<13'
.13874
.000
1.S142
2.077 8
-.30357'
.13874
. 036
-.585l!
·.0213
-.06807
.1 )8 4 7 .14329
=
·.3483
.2162
.144
-.5058
-1 .82500'
.1 4n6
- 1.5244
. 14776
.000 . 000
·2.1256
·1.35000'
·1.&506
-IJJ494
-1.32321'
.15205
.000
-I .G34<1
-1.0120
-1.49484'
.15295
000 .
·1.1058
-1.1835
1 62500'
.14n s
.000
1.52«
2.1256
.003
.1744
.1756
.1 1106
.8130
-.21429
.4305
.on2
pu6h
.47500 '
.1477 6
oogu
. so 111 r
.16 295
,002
t:ampurun
.33036'
.1a�s
.038
.0192
.8<115 1 .6506 -.1744
...... diabetes ungu
.. ., , , . .., notmal
�belts
p
tiabeces
t ..JSOOO •
.14776
.000
1.0-49 4
-.47�
. \ 477115
.003
- .77�
.02"79
.1 � 9 5
.862
-.1«$4
.15295
..151
- .455 8
.1865
1.373'21 .
.15295
.000
1.0120
1.11344
·.50179'
.1 5296
,OD2
• . 1006
·.0267ll ·.17143
·.8130
.152115
.862
·.3380
.28<14
.15796
.286
-.4928
.1499
1.49
.15295
.000
1.1835
.15 295
-1oe3.�
-. 33036'
-471.98875'
88.94322
.000
-652.9451
-�1 .0324
-543.D0321'
92. 08<198
-355.6956
92.06498
.000 .008
-730.3108
·173. 6 4 6CJ7
•12 701 .45
.....
882.-40750'
..... campt•an
. 15 -&&
83..943 '22
.16295 .1$796
diabetes
.3380
�02-4D7W
.14484 .111<43
notmal
·.26«
,038 .�51 .286 .000
putih
110rmm
pUIIh
.<1429 .•620
.-
"""""'
CML
.2858
.08571
ca mpuran
ongu
.67 15
.2020 2 . 0520
.17goQ
-
ciabetes
.650 2 5858
1. 92857'
""�
E CM
2.5020
-.07857
normal
c1mpuran
1429
-1.5642
nOflllll
campuran
putih
·2.15000'
·1.05000'
normat
campuran
TGFBETA
S 4d. Err or-
88.1 4 >322
· .1865 · .1499
-360."37
-701.4.$12
13.M15 38 1 063.3 6
410.41875•
88.94322
. ooo .000
229.-4624
591 .3751
33H 0429'
92.06496
.001
152.0967
526.711 9
7 0 ! .76143' 1
92.06496
.000
521 .-4536
896.069<1
000
471. 98875'
88.N322
.
·410.41875'
88.94322
.000
-71.014<16
....
29a. 342'0&""
92.08<1 98 9'2. 0649S
5<13.00321' .JJ9 .<0429 '
29 1.()3.24
652..9451
·591.3751
-229.4�
-258.3221
116.2931
.003
111 .0 3 M
-�
92.06498
.000
355 .6956
730.3106 -152.0987
92. 08<198
.001
-52 6. 7 119
71.01446
92.06498
. «S
·1 16.2931
25l!.J221
369.35714'
95.08430
,000
175.9067
5 2.80 6 76 360.9537
1 73.64607
92 .06498
063 .
- 708. 761 43 '
92.06498
.000
.S96.0690
-621.4538
·298.34268'
92.06498
.003
-4 85.0503
-111.0351
-369.35714'
95.08430
.000
-13.8615
-562 8076
·115.11067
Multiple ComparisonsLSD
{I)ke!ompok
Dependent Variable glukosa
normal
diabetes
puti�
.(J)kelompok
'
Lower Bound
Upper Bound
.000
�360.3585
putih
-93.23750*
17.31172
.000
-1 28.4585
-58.0165
ungu
-1 50.95536*
17.91933
.000
-187.4125
- 1 1 4.4982
campt�ran
-95. 81 250*
17.91933
.000
-1 32.2697
norm at
325. 1 3750*
17.31172
.000
289.9165
360.3585
putih
231 . 90000*
1 7 . 3 1 1 72
.000
196.6790
267 . 1 2 1 0
ungu.
1 74. 18214*
17.91933
.000
1 37.7250
21 0.6393
campuran ·
229.32500*
1 7 . 9 1 933
.000
192.8678
265.7822
93.23750*
17.31172
.000
58.0165
1 28.4585
�231 '90000*
17.31172
.000
-267. 1 2 1 0
-1 96.6790
-57.71 786*
17.91933
.003
-94.1750
-21 .2607
-2.57500
17.91933
.887
-39.0322
33.8822
1 50.95536*
17.91933
.000
1 14.4982
1 87.4125
normal
normal diabetes
-
-289.9165
-59.3553- - ·
- -174. 1 8214*
1 7.91933
.000
-21 0.6393
- 1 37.7250
putih
57.71786*
1 7.91933
.003
21 .2607
94.1750
campuran
55. 14286*
1 8.50700
.005
17.4901
92.7956
normal
95.81250*
1 7.91933
.000
59.3553
132.2697
-229.32500*
-1 92.8678
diabetes
normal
Sig.
17.31172
tmgu ···
ureum
95% Confidease- lnterval Std. Error
-325. 1 3750*
campuran
campurarr
(1-J)
diabetes
diabetes
ungu...
Mean Difference
17.91933
.000
-265.7822
putih
2.57500
17.91 933
.887
-33.8822
39.0322
ungu
-55.14286*
1 8.50700
.005
-92.7956
- 17.4901
diabetes
- 1 3.20000*
1 .77032
.000
-16.8017
-9.5983
putih
-7. 1 5000*
1 .77032
.000
-10.7517
-3.5483
ungu
-7. 1 7857*
1 . 83245
.000
- 1 0.9067
·3.4504
campuran
-2.09286
1 .83245
.262
-5.8210
1 .6353
Page 1