Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 PENGARUH PEMBERIAN NAUPLII Artemia sp. YANG DIPERKAYA SUSU BUBUK TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG VANNAMEI ( Litopenaeus vannamei) Marta Purnama Sari1), Wardiyanto2) dan Abdullah Aman Damai2) 1)
Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2) Dosen Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Surel:
[email protected] ABSTRACT
Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) is one of aquaculture commodity that demand is always increase and growing rapidly. Artemia sp. is a natural feed used in shrimp hatchery. The Nutrient of Artemia sp. is still low such as EPA, DHA, vitamin. The way that we can do to fit the requirement of Artemia sp. nutrient is by enrichment using milk powder. The aim of this study is to know the effect of nauplii Artemia sp. enriched by milk powder in improving the survival, growth, and find the optimum doses of milk powder in nauplii Artemia sp. enrichment. The design of experiment used was completely randomized design with 5 treatments and 3 repetitions, specifically: A (Artemia sp. without enrichment by milk powder), B (Artemia sp. + milk powder 0,3 g/ l), C (Artemia sp. + milk powder 0,6 g/l), D (Artemia sp. + milk powder 0,9 g/l), E (Artemia sp. + milk powder 1,2 g/l). The animals test used were vannamei shrimp PL 11 with feeding frequency four times a day (06:00, 12:00, 18:00, 24.00). The results showed that the growth of vannamei shrimp were significantly different (P <0,05). The provision of Artemia sp. enriched by milk powder with dose 0,6 g/l, give the best effect for survival rate 85%, the daily growth rate 0,0070 g/day, and the absolute growth 0,070 g. The survival rate of vannamei shrimp was not significantly different (P> 0,05) but still provide the different results for each treatment. Keywords: Artemia sp., enrichment, powder milk, vannamei shrimp ABSTRAK Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat. Artemia sp. merupakan salah satu pakan alami yang digunakan dalam pembenihan udang. Kandungan nutrisi Artemia masih rendah seperti EPA, DHA, vitamin. Cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Artemia sp. dengan pengkayaan menggunakan susu bubuk. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian nauplii Artemia sp. yang diperkaya susu bubuk dalam meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan serta mengetahui jumlah dosis susu bubuk yang optimum dalam pengkayaan nauplii Artemia sp.. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu: A (Artemia sp. tanpa diperkaya susu bubuk), B (Artemia sp. + susu bubuk 0,3 g/l), C (Artemia sp. + susu bubuk 0,6 g/l), D (Artemia sp. + susu bubuk 0,9 g/l), E (Artemia sp. + susu bubuk 1,2 g/l). Hewan uji yang digunakan yaitu udang vannamei PL 11 dengan
111
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari (06.00, 12.00, 18.00, 24.00). Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan udang vannamei berbeda nyata (P<0,05). Pemberian Artemia sp. diperkaya susu bubuk dengan dosis 0,6 g/l memberikan pengaruh terbaik yaitu tingkat kelangsungan hidup 85%, laju pertumbuhan harian 0,0070 g/hari, dan pertumbuhan mutlak 0,070 g. Kelangsungan hidup udang vannamei tidak berbeda nyata (P>0,05) namun tetap memberikan hasil yang berbeda untuk tiap perlakuan. Kata kunci: Artemia sp., pengkayaan, susu bubuk, udang vannamei
PENDAHULUAN Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat. Pakan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan produksi udang vannamei. Salah satu pakan alami yang baik digunakan untuk udang yaitu Artemia sp. (Hasyim, 2002). Artemia sp. memiliki kandungan gizi yang lengkap dan tinggi, protein 52,7%, karbohidrat 15,4%, lemak 4,8%, air 10,3% dan abu 11,2% (Marihati et al., 2013). Kandungan vitamin, EPA, DHA yang merupakan asam lemak tak jenuh, tidak dapat diproduksi oleh tubuh Artemia sp. karena hanya dapat diperoleh dari asupan makanan. Salah satu cara yang dilakukan agar Artemia sp. sesuai dengan kebutuhan udang perlu dilakukan pengkayaan dengan menggunakan susu bubuk. Susu bubuk memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap mulai dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin serta asam lemak esensial tak jenuh seperti: EPA, DHA yang dibutuhkan oleh udang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian nauplii Artemia sp. yang diperkaya susu bubuk untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan PL 11 - PL 20 udang vannamei serta mengetahui dosis susu bubuk yang optimum dalam pengkayaan nauplii Artemia sp. untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan PL 11 - PL 20 udang vannamei.
112
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015
METODE Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2015 di Laboratorium Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, sedangkan uji proksimat dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung. Alat yang digunakan dalam penelitian ini alat tulis, selang aerasi, pH meter, DO meter, termometer, media pemeliharaan, media pengkayaan, scoopnet, alat-alat penunjang pengkulturan Artemia sp. (wadah berbentuk kerucut, selang aerasi), refraktometer, timbangan digital, penggaris/ millimeter blok, lampu. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benur udang vannamei stadia PL 11, kista Artemia, susu bubuk expired, air laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu: a. Perlakuan A : Artemia sp. tanpa diperkaya dengan susu bubuk (kontrol) b. Perlakuan B : Artemia sp. diberi pengkaya 0,3 g/l susu bubuk c. Perlakuan C : Artemia sp. diberi pengkaya 0,6 g/l susu bubuk d. Perlakuan D : Artemia sp. diberi pengkaya 0,9 g/l susu bubuk e. Perlakuan E : Artemia sp. diberi pengkaya 1,2 g/l susu bubuk Parameter yang diamati adalah uji proksimat Artemia sp., tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, pertumbuhan mutlak dan kualitas air (suhu, pH, DO, salinitas). Data-data hasil penelitian diolah menggunakan sidik ragam Anova. Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan uji BNT. Data kualitas air dianalisis secara deskriptif.
113
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 Materi penelitian terdiri dari larva udang vannamei PL 11 sebagai hewan uji. Tahap persiapan meliputi persiapan media pemeliharaan, media penetasan dan pengkayaan Artemia sp.. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan penebaran benur, penetasan Artemia sp.., pengkayaaan dengan menggunakan susu bubuk expired dan pemberian pakan. Pemberian pakan sebanyak 4 kali yaitu pukul 06.00, 12.00, 18.00 dan 24.00 WIB.
Pemberian pakan Artemia dilakukan dengan dosis 20 - 80 individu/ larva/ hari (SNI, 2006).
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Proksimat Artemia sp. Kandungan nutrisi pada Artemia sp. yang telah dilakukan pengkayaan dengan menggunakan susu bubuk menghasilkan nilai kandungan nutrisi yang berbeda-beda (Tabel 1). Nilai kadar air, abu, dan karbohidrat Artemia sp. kurang optimum untuk pertumbuhan udang karena udang hanya membutuhkan mineral sebesar 4%, abu sebesar 11,2 % dan karbohidrat 20%. Sedangkan untuk kadar protein, lemak dan serat hasil uji menunjukan kisaran optimum untuk pertumbuhan karena larva membutuhkan protein sebesar 30-50%, lemak sebesar 12-15% dan serat kasar sebesar 3%. Bagi organisme laut lemak merupakan sumber nutrisi utama dibandingkan dengan protein. Lemak juga sangat berperan sebagai sumber asam lemak essensial seperti EPA, DHA yang sangat penting untuk membentuk beberapa macam hormon.
Tingkat Kelangsungan Hidup atau Survival Rate (SR). Data kelangsungan hidup udang vannamei pada stadia post larva (PL) selama 10 hari pemeliharaan yang diberi Artemia dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa Artemia sp. yang diperkaya susu bubuk tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelangsungan hidup udang vannamei PL 11 – PL 20, namun tetap menghasilkan hasil yang berbeda
114
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 untuk tiap perlakuan. Faktor yang paling mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup post larva udang vannamei yaitu kualitas air dan kualitas pakan. Kualitas air selama pemeliharaan larva udang masih dalam kisaran optimum baik suhu, salinitas, pH dan DO (Tabel 2). Faktor kedua adalah kandungan nutrisi dari Artemia sp. sebagai pakan alami yang dikonsumsi (Tabel 1). Kualitas pakan dilihat berdasarkan kandungan nutrisi yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral (Noviati et al., 2012). Pada perlakuan E tingkat kelangsungan hidup terendah dikarenakan dari uji laboratorium menghasilkan kandungan protein sebesar 26,29%, dimana nilai tersebut tidak mencukupi kebutuhan nutrisi udang vannamei untuk menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang.
Laju Pertumbuhan Harian (LPH). Laju pertumbuhan pada perlakuan C lebih tinggi diduga karena udang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari Artemia sp. seperti kandungan lemak, protein, karbohidrat dan vitamin dari Artemia sp. hasil pengkayaan (Gambar 2). Berdasarkan hasil uji Anova menunjukkan bahwa Artemia sp. yang diperkaya susu bubuk dengan dosis berbeda-beda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan harian udang vannamei PL 11 – PL 20. Pada perlakuan A berbeda nyata (P,0,05) dengan perlakuan B, C, D, E. Pada perlakuan B berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan A, C, D tetapi tidak berbeda (P>0,05) dengan perlakuan E. Pada perlakuan D, E terjadi penurunan laju pertumbuhan udang vannamei PL 11 – PL 20, hal ini diduga karena asupan nutrisi berlebih yang berasal dari Artemia sp. yang diperkaya susu bubuk (Tabel 1), karena jika kadar mineral berlebih pada pakan akan mengakibatkan dampak negatif yaitu terhambatnya pertumbuhan dan hilangya nafsu makan pada benur (Kordi, 2010).
115
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 Gambar 3 menunjukkan bahwa pertumbuhan udang vannamei mengalami peningkatan setiap 3 hari, baik dengan pengkayaan ataupun tanpa pengkayaan. Namun pemeliharaan udang vannamei dengan pemberian Artemia sp. yang diperkaya menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi setiap 3 hari Peningkatan ini terjadi dikarenakan proses metabolisme yang terjadi tidak terhambat sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan udang tersebut.
Pertumbuhan Mutlak. Hasil pengamatan memperlihatkan udang vannamei PL 11 hingga PL 20 yang diperkaya susu bubuk memiliki pertumbuhan mutlak yang lebih tinggi dibandingkan tanpa diperkaya susu bubuk (Gambar 4). Hal ini berarti pengkayaan Artemia sp. untuk melengkapi nutrisi yang ada didalam tubuh Artemia sp. memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan udang vannamei. Rendahnya pertumbuhan mutlak pada perlakuan A diduga karena Artemia sp. tanpa pengkayaan tidak ada asupan nutrisi dari luar sehingga kekurangan vitamin, lemak, karbohidrat, protein untuk tubuhnya dan akan berpengaruh pula pada pertumbuhan udang vannamei PL 11 - PL 20. Tingginya pertumbuhan mutlak pada perlakuan C karena pakan yang diberikan memiliki kandungan protein yang tinggi sebesar 32,59 %, dimana sesuai kebutuhan larva udan. Protein yang terdapat pada Artemia sp. yang telah diperkaya akan berubah menjadi asam amino yang beroksidasi menghasilkan sumber energi yang akan digunakan dalam proses metabolisme.
Kualitas Air. Dari tabel diatas diketahui bahwa kualitas air selama pemeliharaan udang vannamei masih dalam batasan yang layak. Perubahan kualitas air dapat mempengaruhi sifat fungsional dan struktural udang yang dipelihara. Jika terjadi perubahan maka udang akan melakukan mekanisme osmoregulasi untuk mempertahankan keseimbangan
116
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 cairan tubuh terhadap lingkungan eksternal. Kerja osmotik tersebut berhubungan dengan efisiensi penggunaan energi yang pada akhirnya berhubungan dengan kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang. Oleh karena itu, kualitas air selama pemeliharaan selalu diusahakan untuk berada dalam keadaan yang optimum. Tabel 1. Hasil uji proksimat Artemia sp. yang diperkaya susu bubuk Nama Air Abu Protein Lemak Serat Ksr Karbohidrat Sampel (%) Artemia sp. + susu bubuk 0,3 g/l 20,83 24,66 29,93 12,45 3,57 8,57 Artemia sp. + susu bubuk 0,6 g/l 20,40 24,21 32,59 12,49 3,36 6,95 Artemia sp. + susu bubuk 0,9 g/l 22,25 24,23 30,53 12,63 3,03 7,22 Artemia sp. + susu bubuk 1,2 g/l 23,02 24,36 26,29 12,73 3,71 9,78
Tingkat Kelangsungan Hidup (%)
Tabel 2. Hasil pengukuran kualitas air media pemeliharaan udang vannamei Parameter Kisaran Optimum * o Suhu ( C) 26 - 30 29-32 Salinitas (ppt) 33 - 34 29-34 pH 7,82 - 8,42 7,5-8,5 Oksigen terlarut (ppm) 3,3 - 6,5 ≥4 1) 2) Keterangan * : SNI, 2006 1) Effendi, 2003 2) Tsai, 1989 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
81±4,16
83±2,31
85±5,03
82±2,00
A: Kontrol (Artemia sp)
77±3,06
B : Artemia sp + susu bubuk 0,3 g/L C : Artemia sp + susu bubuk 0,6 g/L D : Artemia sp + susu bubuk 0,9 g/L E : Artemia sp + susu bubuk 1,2 g/L
A
B
C
D
E
Gambar 1. Tingkat Kelangsungan Hidup udang vannamei PL 11 – PL 20
117
Laju Pertumbuhan Harian (gr/hari)
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 0.0080 0.0070 0.0060 0.0050 0.0040 0.0030 0.0020 0.0010 0.0000
0,0070±0,0004 A: Kontrol (Artemia sp) 0,0054±0,0001 0,0060±0,0005 0,0047±0,0002 0,0054±0,0002 B : Artemia sp + susu bubuk 0,3 g/L C : Artemia sp + susu bubuk 0,6 g/L
a
b
A
B
c
d
bd
C
D
E
D : Artemia sp + susu bubuk 0,9 g/L E : Artemia sp + susu bubuk 1,2 g/L
Gambar 2. Laju Pertumbuhan Harian Udang Vannamei PL 11 – PL 20 Pertumbuhan Sampling (gr)
0.100
A: Kontrol (Artemia sp.) B: Artemia sp. + susu bubuk 0,3 g/l C: Artemia sp. + susu bubuk 0,6 g/l D: Artemia sp. + susu bubuk 0,9 g/l E: Artemia sp. + susu bubuk 1,2 g/l
0.080 0.060 0.040 0.020 0.000 11
14 17 20 Waktu Pemeliharaan Post larva (PL)
Pertumbuhan Mutlak (gr)
Gambar 3. Sampling Pertumbuhan Harian Udang Vannamei PL 11 – PL 20 0.080 0.070 0.060 0.050 0.040 0.030 0.020 0.010 0.000
0,070±0,004 0,060±0,005 0,054±0,002 0,054±0,001 0,047±0,002
A: Kontrol (Artemia sp) B : Artemia sp + susu bubuk 0,3 g/L C : Artemia sp + susu bubuk 0,6 g/L
a
b
c
d
bd
A
B
C
D
E
D : Artemia sp + susu bubuk 0,9 g/L E : Artemia sp + susu bubuk 1,2 g/L
Gambar 4. Pertumbuhan mutlak udang vannamei PL 11 – PL 20
KESIMPULAN Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) Pengkayaan nauplii Artemia sp. dengan susu bubuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan udang vannamei PL 11 – PL 20 namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
118
Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015 tingkat kelangsungan hidup. (2) Pengkayaan nauplii Artemia sp. yang baik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vannamei PL 11 –Pl 20 dengan menggunakan dosis 0,6 g/l susu bubuk.
DAFTAR PUSTAKA Effendie H. 2003. Telaah Kualitas Air. Bagi pengelolaan dan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hal. Hasyim, BA. 2002. Pengaruh Artemia yang Diperkaya dengan Minyak Ikan, Minyak Kelapa dan Minyak jagung Terhadap Pertumbuhan, Sintasan dan Volume Otak Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Bogor. Skirpsi. Program Stusi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Intitut Pertanian Bogor. 39 hlm. Kordi, KM. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar Di Kolam Terpal. Yogyakarta. Penerbit Lily Publisher. Marihati, Muryati, & Nilawati. 2013. Budidaya Artemia salina sebagai diversifikasi produk dan biokatalisator percepatan penguapan di ladang garam. Peneliti Madaya Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri. Jurnal Agromedia 31(1). Novianti RK, Boedi SR, & Cahyono, Y. 2012. Pengaruh pengkayaan Artemia sp. dengan kombinasi minyak kedelai dan minyak ikan salmon terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva kepiting bakau (Scylla paramamosain). Journal of Marine and Coastal Science 1 (2): 125-139. SNI 01-7246-2006. 2006. Produksi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Di Tambak Dengan Teknologi Intensif. Badan Standarisasi Nasional. Tsai, C. K. 1989. Pengelolaan Mutu Air (Shrimp Pond Water Quality Management). Loka karya Pengelolaan Budidaya Udang. Badan Penelitian dan Pengembangan Perikanan Bekerja Sama dengan American Soybeans Association. Yayasan Pendidikan Wijayakusuma dan Institut Politeknik Indonesia.
119