JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG Edy Susilo Universitas Kanjuruhan Malang
[email protected] Abstrak : Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan pertimbangan bahwa kemampuan menulis artikel ilmiah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PSP BSI) Universitas Kanjuruhan Malang masih tergolong rendah. Berdasarkan kondisi di atas, secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan kemampuan menulis artikel ilmiah melalui pembelajaranModel Investigasi Kelompok (MIK) bagi mahasiswa PSP BSI Universitas Kanjuruhan Malang pada tahap prapenulisan, penulisan, dan finalisasi? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis artikel ilmiah melalui pembelajaran MIK bagi mahasiswa PSP BSI Universitas Kanjuruhan Malang pada tahap prapenulisan, penulisan, dan finalisasi. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswa PSP BSI Universitas Kanjuruhan Malang yang memiliki kemampuan rendah dalam menulis artikel ilmiah. Jumlah siswa yang ditetapkan sebagai sumber data sebanyak delapan orang. Adapun data penelitian ini terdiri atas data proses dan data produk. Data proses berupa deskripsi informasi tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis artikel ilmiah melalui MIK pada tahap prapenulisan, penulisan, dan finalisasi. Data tersebut diperoleh melalui pengamatan, dokumentasi, dan wawancara. Data produk berupa deskripsi informasi tentang kemampuan menulis artikel ilmiah sebagai hasil belajar siswa. Data tersebut diperoleh dari hasil penilaian terhadap tulisan artikel ilmiah siswa pada tahap prapenulisan, penulisan, dan finalisasi Kata kunci: kemampuan menulis, artikel ilmiah, pembelajaran investigasi kelompok.
menyatakan bahwa menulis dan berbicara itu
PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu aspek
merupakan manifestasi dari gejala yang sama.
keterampilan berbahasa yang bersifat produktif,
Manifestasi
sejajar dengan keterampilan berbicara. Dua
berbicara adalah bahasa lisan, sedangkan
aspek keterampilan berbahasa lainya adalah
manifestasi tuturan pada saat menulis adalah
menyimak dan membaca yang bersifat reseptif.
bahasa tulis. Keduanya berlangsung melalui
Menulis dan berbicara
merupakan aspek
proses yang sama dalam diri seseorang, bahkan
keterampilan berbahasa yang bersifat aktif-
dapat dikatakan sebenarnya bahasa tulis itu
produktif.
menulis
merupakan pencerminan kembali dari bahasa
sedangkan
lisan dalam bentuk simbol-simbol tertulis
bersifat
Bedanya,
keterampilan
aktif-produktif
berbicara
bersifat
Meskipun
demikian,
tulis
aktif-produktif secara
lisan.
substansial
tuturan
pada
saat
seseorang
(Keraf, 1977:20). Pembelajaran
menulis
menurut
keduanya memiliki keterkaitan yang sangat
pendekatan modern adalah pembelajaran yang
erat. Bahkan, Geoffrey Thornton (1990:16)
tidak hanya mementingkan produk tetapi juga
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
11
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo prosesnya (Numan,1991:86; Cleary & Michael,
BSI Universitas Kanjuruhan Malang pada
1993:346;
tahap prapenulisan?
Tompkins,1994:7).
dengan
pandangan
pembelajaran
Sehubungan
tersebut,
kooperatif
strategi
(2) Bagaimana
teoritis
menulis
secara
peningkatan artikel
kemampuan
ilmiah
melalui
dipandang
sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaran MIK bagi mahasiswa PSP-
pengajaran
menulis.
BSI Universitas Kanjuruhan Malang pada
strategi
ini
Alasannya,
mahasiswa
secara
melalui kooperatif
dihadapkan pada pengalaman langsung selama proses
menulis.
Mereka
akan
tahap penulisan? (3) Bagaimana
belajar
menulis
peningkatan artikel
kemampuan
ilmiah
melalui
bagaimana dapat menulis bukan hanya belajar
pembelajaran MIK bagi mahasiswa PSP-
menulis.
BSI Universitas Kanjuruhan Malang pada
Selain
itu,
juga
mendorong
mahasiswa lebih bergantung pada tanggung
tahap finalisasi?
jawab tulisan mereka sendiri daripada kepada dosennya.
Dalam
prosesnya,
dosen
juga
Pemecahan Masalah Untuk memcahkan permasalahan di
berperan untuk menciptakan kelas dalam suasana menulis, suasana kelas yang dimaksud bukan hanya suasana fisik, tetapi juga suasana intelektual
(Temple,
Ruth,
dan
atas, peneliti melakukan serangkaian tindakan pembelajaran menulis artikel ilmiah dengan menggunakan
model
pembelajaran
MIK.
Serangkaian tindakan yang dimaksud meliputi
Nancy,1988:215).
(1) tindakan perencanaan pembelajaran, (2) tindakan pelaksanaan pembelajaran, dan (3)
Perumusan Masalah Berdasarkan pemikiran di atas, secara
tindakan
penilaian
umum masalah penelitian ini dirumuskan
memperoleh
data
sebagai
kemampuan
menulis
berikut.
Bagaimana
kemampuan menulis artikel
peningkatan
ilmiah melalui
pembelajaran. tentang
Untuk
peningkatan
mahasiswa,
peneliti
melakukan observasi langsung terhadap proses
pembelajaran MIK bagi mahasiswa PSP-BSI
dan
Universitas Kanjuruhan Malang?
dilakukan oleh dosen pada setiap siklus
Secara khusus masalah yang diajukan
produk
pembelajaran
tindakan. Selanjutnya,
menulis
yang
data yang diperoleh
dalam penelitian ini terdiri atas tiga macam
pada setiap siklus tindakan akan dianalisis
yang dipaparkan sebagai berikut.
untuk mendapatkan gambaran kemampuan
(1) Bagaimana menulis
peningkatan artikel
ilmiah
kemampuan
menulis mahasiswa baik ditinjau dari segi
melalui
proses maupun produknya. Pada setiap siklus
pembelajaran MIK bagi mahasiswa PSP-
tindakan
akan
dilakukan
refleksi
baik
berkenaan dengan proses maupun produk
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
12
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo pembelajarannya. Hasil refleksi itu digunakan
kesepakatan sosial. Melalui kesepakatan-
sebagai dasar untuk menentukan tindakan pada
kesepakatan inilah siswa
siklus berikutnya.
pengetahuan akademis dan melibatkan diri
mempelajari
dalam pemecahan masalah (Sukamto dan Udin, 1997: 105).
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Dasar Menulis Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang kompleks. Selain
Pembelajaran Menulis Laporan melalui MIK Pada bagian ini dipaparkan tentang (1)
aspek kebahasaan, penulis (dalam hal ini mahasiswa) juga dituntut untuk menggunakan aspek non-kebahasaan yang dikuasainya ketika melakukan
kegiatan
kebahasaan
itu
menulis.
meliputi
Aspek
kemampuan
menggunakan ejaan, kosakata, morfologis, sintaktis,
semantis,
Sedangkan
yang
dan
kewacanaan.
termasuk
aspek
non-
kebahasaan mencakup sistematika, isi, dan bentuknya.
Kedua
aspek
tersebut
sangat
diperlukan mahasiswa ketika ia melakukan kegiatan menulis. Oleh sebab itu, kedua aspek tersebut harus dikuasai mahasiswa secara optimal agar ia dapat memproduksi tulisan
pembelajaran menulis laporan dan (2) langkahlangkah pembelajaran menulis lappran melalui MIK. Pembelajaran menulis laporan adalah proses interaksi aktif antara dosen dan siswa dalam situasi belajar untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang dimilikinya ke dalam bentuk tulisan jenis laporan dengan menggunakan strategi 'tertentu. Dalam kegiatan tersebut, siswa dibimbing dan dimotivasi untuk aktif
mengekspresikan
gagasan-gagasannya
melalui tulisan. Bagi siswa, proses penuangan gagasan ke dalam simbol tulisan merupakan kegiatan yang sulit dilakukan karena dalam proses tersebut melibatkan dua aspek yaitu
yang baik.
aspek isi dan bahasa. Aspek isi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang topik
Hakikat Pembelajaran MIK Pembelajaran MIK pertama kali dikembangkan
oleh
Herbert
Thelen
yang akan ditulis dan pengorganisasiannya, sedangkan aspek kebahasaan berkenaan dengan
kemudian diperluas dan dipertajam oleh
pengetahuan
Sharan dkk dari Universitas Tel Aviv.
tatabahasa, kewacaan, dan ejaan. Untuk itu,
Kemunculan
ini
dosen harus menggunakan pendekatan dan
di
strategi
diilhami
model
model
masyarakat,
pembelajaran yang
terutama
berlaku
mengenai
cara
seseorang
tertentu
untuk
di
bidang
membantu
diksi,
siswa
mengembangkan keterampilan menulisnya.
anggota masyarakat melakukan proses mekanisme sosial rnelalui serangkaian
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
13
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo yang dikemukakan oleh Suyanto (2002:5)
RANCANGAN PENELITIAN Sesuai
yang
bahwa karakteristik penelitian tindakan kelas
menggunakan
itu adalah (1) dilaksanakan oleh dosen, (2)
rancangan penelitian tindakan kelas. Adapun
berangkat dari permasalahan praktik faktual
bentuk
yang ada dalam pembelajaran, (3) terdapat
digunakan,
dengan penelitian
tindakan
yang
pendekatan ini
diterapkan
berupa
kegiatan pembelajaran menulis artikel ilmiah
tindakan-tindakan
melalui MIK. Penggunaan rancangan tersebut
memperbaiki proses pembelajaran, dan (4)
didasarkan pada pertimbangan bahwa
bersifat kolaboratif (lih: Depdikbud,1999:8-
(1)
masalah yang diteliti merupakan masalah
yang
dilakukan
untuk
12).
faktual berupa ketidakmampuan mahasiswa
Proses
penelitian
tindakan
diawali
dalam menulis artikel ilmiah yang diperoleh
dengan studi pendahuluan dan penemuan fakta
dari
tentang kondisi
hasil
diagnosis
terhadap
hasil
obyektif
ketidakmampuan
pembelajaran menulis; (2) peneliti berperan
mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah. Studi
sebagai peneliti sekaligus pelaksana tindakan
pendahuluan
tersebut
kelas yang terlibat langsung di dalam kegiatan
menentukan
tindakan
pembelajaran; (3) proses penelitian dilakukan
dilakukan oleh peneliti agar diperoleh hasil
peneliti secara kolaboratif dengan melibatkan
belajar
pihak-pihak lain guna menyelesaikan masalah;
pendahuluan
(4) pelaksanaan penilitian dilakukan secara
melakukan
fleksibel
dan
bertahap dan berlangsung dalam bentuk siklus.
perkembangan di lapangan sehingga tidak
Setiap siklus terdiri atas empat tahap kegiatan
bergantung pada rancangan awal; (5) data yang
(Kemmis dan McTaggart dalam Rofi’uddin,
diolah berupa hasil pengamatan dan perilaku
2002:27), yaitu (1) perencanaan tindakan; (2)
empirik saat para mahasiswa mengikuti proses
pelaksanaan tindakan; (3) pengamatan, dan (4)
pembelajaran menulis artikel
refleksi. Selanjutnya, rangkaian tindakan pada
sesuai
Depdikbud, pertimbangan
1999:
dengan
8-12).
tersebut
kondisi
ilmiah (lih: Kelima
sesuai
itu
lebih
tepat
baik.
yang
Hasil
ditindaklajuti
serangkaian
tindakan
untuk akan
studi dengan secara
dasar
setiap siklus penelitian yang akan dilakukan
dengan
dapat digambarkan dalam bentuk bagan berikut
karakteristik penelitian tindakan kelas seperti
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
yang
berfungsi
ini
14
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo Studi Pendahuluan Obsrvasi dosen,kemamp mahasiswa, dan KBM menulis artikel ilmiah untuk identifikasi masalah
RencanaPembelajara nI Perencanaan
Tindakan dan Pengamatan
SIKLUS I
Refleksi I
-
Pra Penulisan Pembangkitan skemata Pemilihan topik Perencanaan kooperatif Proses penyelidikan dan pengump. data Pengolahan data(analisis dan sintesis) Penulisan Penyusunan draf artikel ilmiah Perevisian pengeditan Finalisasi Presentasi
Simpulan Perolehan Siklus I
Tidak Berhasil
Berhasil
Rencana Pembelajaran II Perencanaan
Tindakan dan Pengamatan
SIKLUS II
Refleksi II
-
Pra Penulisan Pembangkitan skemata Pemilihan topik Perencanaan kooperatif Proses penyelidikan dan pengumpulan data Pengolahan data (analisis dan sintesis) Penulisan Penyusunan draf artikel ilmiah Perevisian pengeditan Finalisasi Presentasi
Simpulan Perolehan Siklus II
Tidak Berhasil
Berhasil
Simpulan Siklus berikutnya
artikel ilmiah
Bagan 4.1 Alur Penelitian Tindakan Peningkatan Kemampuan Menulis artikel ilmiah melalui Pembelajaran MIK
canaan investigasi, dan (8)
HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan
Pada tahap prapenulisan dilakukan
investigasi. Tindakan pembelajaran tersebut
tindakan pembelajaran yang meliputi (1)
berdampak pada peningkatan kemampuan
pengorganisasian
penyampaian
mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah baik
kompetensi, (3) pembangkitan skemata, (4)
dari segi proses pembelajaran maupun produk
identifikasi topik, (5) pembahasan topik, (6)
pembelajarannya.
kelas,
(2)
pembuatan rancangan artikel ilmiah, (7) peren-
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
15
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo Dari segi proses pembelajaran terjadi
Dari segi produk pembelajaran, terjadi
peningkatan kemampuan mahasiswa pada
peningkatan kemampuan mahasiswa dalam
aspek
menulis rancangan artikel ilmiah. Peningkatan
kreativitas,
inisiatif,
kekritisan,
kesungguhan, kerja sama, dan tanggung jawab
tersebut
mahasiswa
dan
bentuk rancangan artikel ilmiah, kemampuan
pembelajaran.
mengembangkan isi rancangan artikel ilmiah,
menunjukkan
dan kemampuan menggunakan bahasa dalam
peningkatan ketika mereka mengikuti kegiatan
penulisan rancangan artikel ilmiah yang terdiri
diskusi kelas yang dipandu dosen untuk
atas ketepatan penggunaan ejaan dan tanda
mengidentifikasi topik artikel ilmiah. Inisiatif
baca, ketepatan penggunaan diksi atau pilihan
mahasiswa menunjukkan peningkatan ketika
kata, dan ketepatan penggunaan struktur
mereka melakukan kegiatan identifikasi topik,
kalimat. Bentuk artikel ilmiah yang dibuat
pembahasan
mahasiswa meningkat dari kategori
dalam
menyelesaikan
melaksanakan
tugas-tugas
Kreativitas
mahasiswa
topik,
pembuatan
rancangan
meliputi
kemampuan
menyusun
cukup
artikel ilmiah, dan pelaksanaan investigasi.
(sebesar 37,5%) dan baik (sebesar 62,5%)
Kemampuan
berpikir
pada siklus I menjadi kategori nilai cukup
menunjukkan
peningkatan
kritis
mahasiswa
ketika
mereka
(sebesar 37,5%), baik (sebesar 50%) dan
berdiskusi kelompok membahas topik artikel
sangat baik (sebesar 12,5%) pada siklus II.
ilmiah.
Berkenaan
dengan
peningkatan
kemampuan
Kesungguhan
mahasiswa
menunjukkan peningkatan
ketika mereka
melakukan
mahasiswa
terjadi dari
kategori nilai cukup (sebesar 25%) dan baik
rencana
(sebesar 75%) pada siklus I menjadi kategori
investigasi secara berkelompok, dan ketika
nilai baik (sebesar 87,5%) dan sangat baik
melaksanakan kegiatan investigasi terhadap
(sebesar 12,5%) pada siklus II. Kemampuan
kondisi
dilaporkan.
menggunakan ejaan meningkat dari kategori
Kemampuan kerja sama mahasiswa dengan
nilai cukup (sebesar 87,5%) dan baik (sebesar
anggota
menunjukkan
12,5%) pada siklus I menjadi kategori nilai
peningkatan ketika mendiskusikan rencana
cukup (sebesar 37,5%) dan baik (sebesar
investigasi
62,5%)
ilmiah,
penulisan
isi
rancangan
artikel
kegiatan
aspek
mendiskusikan
objek
yang
akan
kelom-poknya
dan
melaksanakan
kegiatan
pada
siklus
II.
Kemampuan
investigasi. Tanggung jawab mahasiswa dalam
menggunakan diksi meningkat dari kategori
melaksanakan
tugas
nilai cukup (sebesar 62,5%) dan baik (sebesar
individu dan kelompok juga mengalami
37,5%) menjadi kategori nilai cukup (sebesar
peningkatan
25%), baik (sebesar 62,5%), dan sangat baik
dan
ketika
menyelesaikan
merencanakan
melaksanakan kegiatan investigasi.
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
dan
(sebesar 12,5%). Kemampuan menggunakan
16
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo struktur kalimat juga meningkat dari kategori
ilmiah, kemampuan mengembangkan isi draf
nilai
artikel ilmiah dan kemampuan menggunakan
cukup
(sebesar
100%)
menjadi
berkategori nilai baik (sebesar 100%). Pada
tahap
penulisan
bahasa dalam penulisan draf artikel ilmiah
dilakukan
baik berkenaan dengan penggunaan ejaan dan
kegiatan pengolahan data atau informasi hasil
tanda baca, diksi atau pilihan kata, struktur
investigasi dan penulisan draf artikel ilmiah.
kalimat, dan struktur paragraf. Kemampuan
Pengolahan data dilakukan melalui kegiatan
dalam penyusunan bentuk draf artikel ilmiah
diskusi kelompok, sedangkan penulisan draf
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
artikel ilmiah dilakukan secara individu dalam
12,5%) dan baik (sebesar 87,5%) pada siklus I
kelompok.
menjadi kategori nilai baik (sebesar 100%)
Setelah
pembelajaran
kedua
tindakan
tersebut dilakukan,
siklus
II.
Kemampuan
dalam
peningkatan kemampuan mahasiswa baik
pengembangan
isi
draf
ilmiah
berkenaan
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
dengan
proses
terjadi
pembelajaran
maupun produk pembelajaran.
pada
aspek
artikel
87,5%) dan baik (sebesar 12,5%) pada siklus I
Dari segi proses pembelajaran terjadi peningkatan
pada
kesungguhan,
menjadi kategori nilai cukup (sebesar 50%) dan baik (sebesar 50%) pada siklus II.
inisiatif, kerja sama, dan tanggung jawab
Kemampuan
mahasiswa
dan
penulisan draf artikel ilmiah meningkat dari
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran pada
kategori nilai cukup (sebesar 100%) pada
tahap penulisan. Kesungguhan mahasiswa
siklus I menjadi kategori nilai cukup (sebesar
meningkat
kegiatan
12,5%) dan baik (sebesar 87,5%) pada siklus
pengolahan data dan penulisan draf artikel
II. Kemampuan menggunakan diksi dalam
ilmiah. Kemampuan berinisiatif dan kerja
penulisan draf artikel ilmiah meningkat dari
sama mahasiswa menunjukkan peningkatan
kategori nilai cukup (sebesar 25%) dan baik
ketika ber-diskusi kelompok untuk pengolahan
(sebesar 75%) pada siklus I menjadi kategori
data. Demikian halnya dengan tanggung jawab
nilai cukup (sebesar 25%), baik (sebesar 50%),
mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan
dan sangat baik (sebesar 25%) pada siklus II.
draf
Kemampuan menyusun struktur kalimat dalam
artikel
dalam
ketika
melaksanakan
melakukan
ilmiah
juga
mengalami
peningkatan.
menggunakan
ejaan
dalam
penulisan draf artikel ilmiah mengalami
Dari segi produk pembelajaran terjadi
sedikit peningkatan dari kategori nilai cukup
peningkatan kemampuan mahasiswa dalam
(sebesar 75%) dan baik (sebesar 25%) pada
menulis draf artikel ilmiah, yang meliputi
siklus I menjadi kategori nilai cukup (sebesar
kemampuan menyusun bentuk draf artikel
37,5%) dan baik (sebesar 62,5%) pada siklus
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
17
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo II. Kemampuan menyusun paragraf dalam
penggunaan ejaan dan tanda baca, diksi atau
penulisan draf artikel ilmiah meningkat dari
pilihan kata, struktur kalimat, dan struktur
kategori nilai cukup (sebesar 75%) dan baik
paragraf. Kemam-puan menyusun bentuk
(sebesar 25%) pada siklus I menjadi kategori
artikel
nilai cukup (sebesar 12,5%), baik (sebesar
peningkatan dari kategori nilai baik (sebesar
75%), dan sangat baik (sebesar 12,5%) pada
100%) pada siklus I menjadi kategori nilai
siklus II.
baik (sebesar 62,5%) dan sangat baik (sebesar
Pada
tahap
finalisasi
dilakukan
ilmiah
akhir
mengalami
sedikit
37,5%) pada siklus II. Kemampuan dalam
kegiatan (1) merevisi draf artikel ilmiah, (2)
pengembangan
mengedit draf artikel ilmiah, dan (3) menulis
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
artikel ilmiah akhir berdasarkan hasil revisi
62,5%) dan baik (sebesar 37,5%) pada siklus I
dan pengeditan. Proses revisi dan pengeditan
menjadi kategori nilai baik (sebesar 100%)
dilakukan
kelompok,
pada siklus II. Kemampuan menggunakan
sedangkan penulisan artikel ilmiah akhir
ejaan dalam penulisan artikel ilmiah akhir
dilakukan mahasiswa secara individu. Setelah
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
dilaku-kan tindakan pembelajaran pada tahap
75%) dan baik (sebesar 25%) pada siklus I
finalisasi tersebut terjadi peningkatan kemam-
menjadi kategori nilai baik (sebesar 62,5%)
puan mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah
dan sangat baik (sebesar 37,5%) pada siklus II.
baik
Kemampuan
yang
melalui
kegiatan
berkenaan
dengan
proses
isi
artikel
menggunakan
ilmiah
diksi
akhir
dalam
pembelajaran maupun produk pembelajaran.
penulisan artikel ilmiah akhir meningkat dari
Dari
terjadi
kategori nilai cukup (sebesar 12,5%) dan baik
peningkatan pada aspek kesungguhan dan
(sebesar 87,5%) pada siklus I menjadi kategori
tanggung jawab mahasiswa ketika berdiskusi
nilai cukup (sebesar 12,5%), baik (sebesar
kelompok untuk merevisi dan mengedit draf
62,5%), dan sangat baik (sebesar 25%) pada
artikel ilmiah dan ketika menulis artikel ilmiah
siklus II. Kemampuan menyusun kalimat
akhir berdasar-kan hasil revisi dan pengeditan.
dalam
Dari
terjadi
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
peningkatan kemampuan mahasiswa dalam
50%) dan baik (sebesar 50%) pada siklus I
menulis artikel ilmiah akhir yang meliputi
menjadi kategori nilai cukup (sebesar 12,5%),
kemampuan menyu-sun bentuk artikel ilmiah,
baik (sebesar 62,5%), dan sangat baik (sebesar
kemampuan
25%)
segi
segi
proses
produk
pembelajaran
pembelajaran
mengembangkan
isi
artikel
penulisan
pada
artikel
siklus
II.
ilmiah
akhir
Kemampuan
ilmiah, dan kemampuan menggunakan bahasa
mengembangkan paragraf dalam penulisan
dalam artikel ilmiah, baik berkenaan dengan
artikel ilmiah akhir meningkat dari kategori
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
18
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo nilai cukup (sebesar 50%) dan baik (sebesar
kesungguhan, kerja sama, dan tanggung jawab
50%) pada siklus I menjadi kategori nilai
mahasiswa
cukup (sebesar 12,5%), baik (sebesar 50%),
menyelesaikan
dan sangat baik (sebesar 37,5%) pada siklus II.
Kreativitas
dalam
melaksanakan
tugas-tugas
dan
pembelajaran.
mahasiswa
menunjukkan
peningkatan ketika mereka mengikuti kegiatan PENUTUP
diskusi kelas yang dipandu dosen untuk
Berdasarkan paparan data pada bab IV
mengidentifikasi topik artikel ilmiah. Inisiatif
dan pembahasan hasil penelitian pada bab V,
mahasiswa menunjukkan peningkatan ketika
secara
mereka melakukan kegiatan identifikasi topik,
umum
melalui
dapat
disimpulkan bahwa
pembelajaran
MIK kemampuan
pembahasan
topik,
pembuatan
rancangan
mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah
artikel ilmiah, dan pelaksanaan investigasi.
mengalami peningkatan, baik ditinjau dari segi
Kemampuan
berpikir
proses
menunjukkan
peningkatan
maupun
Peningkatan
produk
tersebut
prapenulisan,
pembelajaran.
terjadi
penulisan,
pada
dan
tahap
finalisasi.
kritis
mahasiswa
ketika
mereka
berdiskusi kelompok membahas topik artikel ilmiah.
Kesungguhan
mahasiswa
Peningkatan kemampuan mahasiswa pada
menunjukkan peningkatan
ketika mereka
ketiga tahap pembelajaran tersebut dijelaskan
melakukan
sebagai berikut.
artikel
kegiatan
ilmiah,
penulisan
rancangan
mendiskusikan
rencana
Pada tahap prapenulisan dilakukan
investigasi secara berkelompok, dan ketika
tindakan pembelajaran yang meliputi (1)
melaksanakan kegiatan investigasi terhadap
pengorganisasian
kondisi
kelas,
(2)
penyampaian
objek
yang
akan
dilaporkan.
kompetensi, (3) pembangkitan skemata, (4)
Kemampuan kerja sama mahasiswa dengan
identifikasi topik, (5) pembahasan topik, (6)
anggota
pembuatan rancangan artikel ilmiah, (7) peren-
peningkatan ketika mendiskusikan rencana
canaan investigasi, dan (8)
investigasi
pelaksanaan
kelom-poknya
dan
menunjukkan
melaksanakan
kegiatan
investigasi. Tindakan pembelajaran tersebut
investigasi. Tanggung jawab mahasiswa dalam
berdampak pada peningkatan kemampuan
melaksanakan
mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah baik
individu dan kelompok juga mengalami
dari segi proses pembelajaran maupun produk
peningkatan
pembelajarannya.
melaksanakan kegiatan investigasi.
dan
ketika
menyelesaikan
merencanakan
tugas
dan
Dari segi proses pembelajaran terjadi
Dari segi produk pembelajaran, terjadi
peningkatan kemampuan mahasiswa pada
peningkatan kemampuan mahasiswa dalam
aspek
menulis rancangan artikel ilmiah. Peningkatan
kreativitas,
inisiatif,
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
kekritisan,
19
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo tersebut
meliputi
kemampuan
menyusun
Pada
tahap
penulisan
dilakukan
bentuk rancangan artikel ilmiah, kemampuan
kegiatan pengolahan data atau informasi hasil
mengembangkan isi rancangan artikel ilmiah,
investigasi dan penulisan draf artikel ilmiah.
dan kemampuan menggunakan bahasa dalam
Pengolahan data dilakukan melalui kegiatan
penulisan rancangan artikel ilmiah yang terdiri
diskusi kelompok, sedangkan penulisan draf
atas ketepatan penggunaan ejaan dan tanda
artikel ilmiah dilakukan secara individu dalam
baca, ketepatan penggunaan diksi atau pilihan
kelompok.
kata, dan ketepatan penggunaan struktur
pembelajaran
kalimat. Bentuk artikel ilmiah yang dibuat
peningkatan kemampuan mahasiswa baik
mahasiswa meningkat dari kategori
berkenaan
cukup
(sebesar 37,5%) dan baik (sebesar 62,5%)
Setelah
kedua
tindakan
tersebut dilakukan,
dengan
proses
terjadi
pembelajaran
maupun produk pembelajaran.
pada siklus I menjadi kategori nilai cukup
Dari segi proses pembelajaran terjadi
(sebesar 37,5%), baik (sebesar 50%) dan
peningkatan
sangat baik (sebesar 12,5%) pada siklus II.
inisiatif, kerja sama, dan tanggung jawab
Berkenaan
dengan
mahasiswa
peningkatan
kemampuan
aspek
isi
terjadi
dalam
aspek
kesungguhan,
melaksanakan
dan
dari
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran pada
kategori nilai cukup (sebesar 25%) dan baik
tahap penulisan. Kesungguhan mahasiswa
(sebesar 75%) pada siklus I menjadi kategori
meningkat
nilai baik (sebesar 87,5%) dan sangat baik
pengolahan data dan penulisan draf artikel
(sebesar 12,5%) pada siklus II. Kemampuan
ilmiah. Kemampuan berinisiatif dan kerja
menggunakan ejaan meningkat dari kategori
sama mahasiswa menunjukkan peningkatan
nilai cukup (sebesar 87,5%) dan baik (sebesar
ketika ber-diskusi kelompok untuk pengolahan
12,5%) pada siklus I menjadi kategori nilai
data. Demikian halnya dengan tanggung jawab
cukup (sebesar 37,5%) dan baik (sebesar
mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan
62,5%)
draf
pada
siklus
mahasiswa
pada
II.
Kemampuan
menggunakan diksi meningkat dari kategori
artikel
ketika
melakukan
ilmiah
juga
kegiatan
mengalami
peningkatan.
nilai cukup (sebesar 62,5%) dan baik (sebesar
Dari segi produk pembelajaran terjadi
37,5%) menjadi kategori nilai cukup (sebesar
peningkatan kemampuan mahasiswa dalam
25%), baik (sebesar 62,5%), dan sangat baik
menulis draf artikel ilmiah, yang meliputi
(sebesar 12,5%). Kemampuan menggunakan
kemampuan menyusun bentuk draf artikel
struktur kalimat juga meningkat dari kategori
ilmiah, kemampuan mengembangkan isi draf
nilai
artikel ilmiah dan kemampuan menggunakan
cukup
(sebesar
100%)
berkategori nilai baik (sebesar 100%).
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
menjadi
bahasa dalam penulisan draf artikel ilmiah
20
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo baik berkenaan dengan penggunaan ejaan dan
(sebesar 25%) pada siklus I menjadi kategori
tanda baca, diksi atau pilihan kata, struktur
nilai cukup (sebesar 12,5%), baik (sebesar
kalimat, dan struktur paragraf. Kemampuan
75%), dan sangat baik (sebesar 12,5%) pada
dalam penyusunan bentuk draf artikel ilmiah
siklus II.
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
Pada
tahap
finalisasi
dilakukan
12,5%) dan baik (sebesar 87,5%) pada siklus I
kegiatan (1) merevisi draf artikel ilmiah, (2)
menjadi kategori nilai baik (sebesar 100%)
mengedit draf artikel ilmiah, dan (3) menulis
pada
siklus
II.
Kemampuan
dalam
artikel ilmiah akhir berdasarkan hasil revisi
pengembangan
isi
draf
ilmiah
dan pengeditan. Proses revisi dan pengeditan
artikel
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
dilakukan
87,5%) dan baik (sebesar 12,5%) pada siklus I
sedangkan penulisan artikel ilmiah akhir
menjadi kategori nilai cukup (sebesar 50%)
dilakukan mahasiswa secara individu. Setelah
dan baik (sebesar 50%) pada siklus II.
dilaku-kan tindakan pembelajaran pada tahap
Kemampuan
dalam
finalisasi tersebut terjadi peningkatan kemam-
penulisan draf artikel ilmiah meningkat dari
puan mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah
kategori nilai cukup (sebesar 100%) pada
baik
siklus I menjadi kategori nilai cukup (sebesar
pembelajaran maupun produk pembelajaran.
12,5%) dan baik (sebesar 87,5%) pada siklus
Dari
II. Kemampuan menggunakan diksi dalam
peningkatan pada aspek kesungguhan dan
penulisan draf artikel ilmiah meningkat dari
tanggung jawab mahasiswa ketika berdiskusi
kategori nilai cukup (sebesar 25%) dan baik
kelompok untuk merevisi dan mengedit draf
(sebesar 75%) pada siklus I menjadi kategori
artikel ilmiah dan ketika menulis artikel ilmiah
nilai cukup (sebesar 25%), baik (sebesar 50%),
akhir berdasar-kan hasil revisi dan pengeditan.
dan sangat baik (sebesar 25%) pada siklus II.
Dari
Kemampuan menyusun struktur kalimat dalam
peningkatan kemampuan mahasiswa dalam
penulisan draf artikel ilmiah mengalami
menulis artikel ilmiah akhir yang meliputi
sedikit peningkatan dari kategori nilai cukup
kemampuan menyu-sun bentuk artikel ilmiah,
(sebesar 75%) dan baik (sebesar 25%) pada
kemampuan
siklus I menjadi kategori nilai cukup (sebesar
ilmiah, dan kemampuan menggunakan bahasa
37,5%) dan baik (sebesar 62,5%) pada siklus
dalam artikel ilmiah, baik berkenaan dengan
II. Kemampuan menyusun paragraf dalam
penggunaan ejaan dan tanda baca, diksi atau
penulisan draf artikel ilmiah meningkat dari
pilihan kata, struktur kalimat, dan struktur
kategori nilai cukup (sebesar 75%) dan baik
paragraf. Kemam-puan menyusun bentuk
menggunakan
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
ejaan
yang
segi
segi
melalui
kegiatan
berkenaan
proses
produk
kelompok,
dengan
pembelajaran
pembelajaran
mengembangkan
isi
proses
terjadi
terjadi
artikel
21
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo artikel
ilmiah
akhir
mengalami
sedikit
cukup (sebesar 12,5%), baik (sebesar 50%),
peningkatan dari kategori nilai baik (sebesar
dan sangat baik (sebesar 37,5%) pada siklus II.
100%) pada siklus I menjadi kategori nilai baik (sebesar 62,5%) dan sangat baik (sebesar 37,5%) pada siklus II. Kemampuan dalam pengembangan
isi
artikel
ilmiah
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi,
akhir
Mukhhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang: YA3 Malang.
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar 62,5%) dan baik (sebesar 37,5%) pada siklus I menjadi kategori nilai baik (sebesar 100%) pada siklus II. Kemampuan menggunakan ejaan dalam penulisan artikel ilmiah akhir meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
Ahmadi, Mukhsin. 1990. Strategi BelajarMengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: YA3 Malang. Akhadiah, Sabarti. 2001. Menulis I. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
75%) dan baik (sebesar 25%) pada siklus I menjadi kategori nilai baik (sebesar 62,5%) dan sangat baik (sebesar 37,5%) pada siklus II. Kemampuan
menggunakan
diksi
dalam
Akhadiah, Sabarti; Sakura Ridwan; Maidar G. Arsjad. 2001. Menulis I: Narasi dan Deskripsi, EPNA 2203 Modul 7. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Depdikbud.
penulisan artikel ilmiah akhir meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar 12,5%) dan baik (sebesar 87,5%) pada siklus I menjadi kategori nilai cukup (sebesar 12,5%), baik (sebesar
Akhadiah, Sabarti; Sakura Ridwan; Maidar G. Arsjad. 2001. Menulis I: Eksposisi, Argumentasi, dan Persuasi, EPNA 2203 Modul 8. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Depdikbud.
62,5%), dan sangat baik (sebesar 25%) pada siklus II. Kemampuan menyusun kalimat dalam
penulisan
artikel
ilmiah
akhir
meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar
Bogdan, Robert C. dan Sari Knopp Biklen, 1992. Qualitative Research for Education and Introduction to The Theory and Methode. Boston: Allyn and Bacon.
50%) dan baik (sebesar 50%) pada siklus I menjadi kategori nilai cukup (sebesar 12,5%), baik (sebesar 62,5%), dan sangat baik (sebesar 25%)
pada
siklus
II.
Kemampuan
mengembangkan paragraf dalam penulisan artikel ilmiah akhir meningkat dari kategori nilai cukup (sebesar 50%) dan baik (sebesar 50%) pada siklus I menjadi kategori nilai
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
Brown, Ann Cole dkk.1984. Grammar and Composition. Boston, MA: Houghton Mifflin Company. Cleary, Linda Miller dan Michael D Linn. 1993. Linguistics for Teacher. New York: McGraw-Hill, Inc. Dahar,
Ratna Willis. 1988. Teori-teori Belajar. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, PPLPTK.
22
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikti PPGSM. Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Depdiknas. 2003. Ketentuan-ketentuan Umum Kurikulum 2004. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas. Ghazali, Abdul Syukur. 2001.”Strategi Belajar Kooperatif dalam Belajar Mengajar” Sumber Belajar Kajian Teori dan Aplikasi. Nomor I Th 8. Halim, Amran; Jazir Burhan; dan Haroen Al Rasjid, 1974. Ujian Bahasa: Petunjuk Ringkas untuk Membuat Soal, Melaksanakan, Menilai, dan Menafsirkan Hasil. Bandung: Ganaco. Hadiwidjojo, Purbo. 1993. Menyusun artikel ilmiah Teknik. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Handoyo, Budi dkk. 2004. Pendidikan IPS SD (Dilengkapi Model-model Pembelajaran Kontekstual untuk Dosen dan Mahamahasiswa PGSD. Malang: Geo Spektrum Press. Harsiati, Titik. 2002. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri malang. Hays, Robert. 1965. Principles of Technical Writing. America: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
Ibrahim,
H. Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Ibrahim, H. Muslimin dan Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press. Keraf, Gorys. 1977. Komposisi: Sebuah Pengantar kepada Kemahiran Bahasa. Ende-Flores: Nusa Indah. Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Flores: Nusa Indah. Kearf, Gorys. 1987. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia. Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Semarang: Bumi Putera. Kusumah, Encep; Yeti Mulyati; Maman Suryaman. 2002. Menulis 2. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Kemmis, Stephen dan Robin Mc-Tagart. 1992. The Actions Research Planner. Victoria: Deakin University. Leech,
Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI-Press.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Gramedia. Miles, Matthew B. dan A.Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. (Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI Press. Moeliono, Anton M. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
23
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo Moleong, L. T. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nunan, David. 1991. Learning Teaching Methodology: A Tex Book for Teacher. London: Prentice Hall. Nurhadi;
Dawud; Yuni Pratiwi. 2000. Pelajaran ahasa Indonesia untuk SLTP Kelas 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nur, Mohamad; Prima Retno Wikandari. 2000. Pengajaran Berpusat kepada Mahasiswa dan Pendekatan Konstrutivis dalam Pengajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. O’Malley, M.J. dan L.V. Pierce. 1996. Authentic Assessment for English Language Learner: Practical Approaches for Teachers. United States of America: Addison-Wesley Publishing Company. Oxford, Rebecca L. 1990. Language Learning Strategies. Boston: Heinle & Heinle Publishers. Rofi’uddin, Ahmad. 1988. Rancangan Penelitian Tindakan.(makalah). Disajikan dalam Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif Angkatan IV Tahun 1997/1998. Malang: Lemlit IKIP Malang. Rofi’uddin, Ahmad. 1994. Ragam Tes Bahasa. Malang: FPBS IKIP Malang. Rofi’uddin, Ahmad. 2002. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Indonesia, Universitas negeri Malang. Richards, Jack C. & Willy A. Renadya. 2002. Methodology in Language Teaching. New York: Cambridge University.
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
Safari. 1995. Pengujian dan Penilaian Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Kertanegara. Stone, Jeanne M. 1990. Cooperative Learning and Language Arts: A Multiple Approach. California: Resources for Teachers, University of California. Subyakto, Sri Utari. 1988. Psikolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Dirjen Dikti, PPLPTK. Sukamto, Toeti dan Udin Sarifudin W. 1997. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk PPAI. Dirjen Dikti. Suparno
dan Mohammad Yunus. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Depdiknas UI.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suyanto.
1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: BP3SD, Dirjen Dikti, Depdikbud.
Syafi’ie,
Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti, Depdikbud. Tarigan, Henry Guntur.1990. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Temple, Charles dkk. 1988. The Beginnings of Writing. Boston: Allynand Bacon, Inc. Thornton, Geoffrey. 1980. Teaching Writing: The Development of Written Language Skills.London: Edward Arnold, Ltd.
24
JIP, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 11-25 Edy Susilo Tomkins, Gael E. dan K. Hoskisson. 1991. Teaching Writing Process and Product. New York: Mc Milan College Publishing Company. Tomkins, Gael E. 1994. Teaching Writing: Balancing Process and Product.
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi
New York: Mc Milan College Publishing Company. Yunus, Mohamad. 2000. Menulis I: Hakikat Menulis, EPNA 2203 Modul 1. Jakarta. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
25