JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
NILAI FATHONAH DALAM PENGELOLAAN BISNIS DI PESANTREN MUKMIN MANDIRI SIDOARJO1) Fathimatuz Zahroh Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Muhammad Nafik H.R Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: This research is aimed to determine the influence of fathonah value actively rolling in every aspect of business management at Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo. Pesantren Mukmin Mandiri is one of pesantren based on agrobusiness and agro-industry which graduates entrepreneurs every year. This research used the qualitative research method and case study as the strategy. Data collection was done by interviewing and observing the research object directly. The qualitative explanatory was used as the technique of analysis by explaining the results of the interviews and of the direct observations. The results of this research shows that value of fathonah has a good influence in business management at The Pesantren Mukmin Mandiri, it can be seen from the innovation on marketing, production, increased sales, good financial management and proficiency of students in the entrepreneurship. Keywords: fathonah value, intelligence, cleverness, management of businesses, santri, Pesantren Mukmin Mandiri. memperoleh rezeki. Rezeki yang halal
I. Pendahuluan Latar Belakang
akan menarik dan membawa rezeki yang
Rezeki ialah sesuatu yang dapat dimanfaatkan
manusia,
apakah
haram akan menimbulkan kemudharatan.
halal
Rezeki didapatkan dengan cara bekerja
atau haram, baik atau buruk. Semua yang
dan berusaha. Salah satunya adalah
tidak dimanfaatkan tetapi tetap dimiliki,
dengan cara berbisnis.
rezeki tersebut merupakan milik orang lain. Islam
mengajarkan
umatnya
Berbisnis merupakan salah satu
untuk
ajaran Islam. Berbisnis yang digolongkan
mendapatkan rezeki dengan cara yang
dalam
halal dan baik. Rezeki yang halal dan baik
bermuamalah.
bisa diperoleh dengan cara bekerja yang
perintah
tambah ( rezeki ).
Jadi, rezeki baik dan tidak baik
Manusia memiliki kecenderungan
dalam Islam memang ada. Jalan rezeki
untuk lebih mengutamakan keuntungan
baik dan tidak baik disesuaikan dengan itu
Islam,
atau
dan menghasilkan manfaat atau nilai
sebagai seorang muslim.
manusia
Dalam
bekerja
bekerja atau berbuat untuk memperoleh
baik, serta tidak meninggalkan kewajiban
cara
perintah
sendiri
finansial dan mengabaikan etika serta
dalam
nilai dalam praktik berbisnis, jika hal ini
1)
Jurnal ini merupakan bagian skripsi dari Fathimatuz Zahroh, NIM : 041114126, yang diuji pada tanggal 18 Mei 2015
745
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
diteruskan
maka
akan
terjadi
Para pelaku bisnis akan menjadi subjek-
zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang ( dihari itu ) hati dan penglihatan menjadi goncang ( Qs. An-Nur 37 ) Ayat terakhir di atas menjelaskan
subjek
bahwa
ketidakharmonisan
yang
dalam
saling
kehidupan.
menjatuhkan
satu
sama lain.
berbisnis,
berniaga
ataupun berjual-beli yang dilakukan oleh
Rasulullah seorang
dalam
SAW
pedagang
internasional
dan
sendiri yang
adalah
seorang
bereputasi
muslim
jangan
sampai
melupakan kewajiban sebagai seorang
mendasarkan
muslim dan lupa dengan
Allah, seperti
bangunan bisnisnya kepada nilai-nilai ilahi
mendirikan
( transenden ). Perilaku Rasulullah yang
zakat. Hal ini juga bermakna, seorang
jujur, transparan dan pemurah merupakan
pebisnis tidak boleh bohong, mengurangi
kunci keberhasilannya mengelola bisnis
timbangan,
Khadijah ra.
secara
Dengan dasar
itu, beliau
shalat
tidak
jelek,
tidak
dan
membayarkan
boleh
berpromosi
boleh
berperilaku
membangun system ekonomi Islam yang
menghalalkan
tercerahkan. Nilai-nilai yang ditawarkan
mencapai
Islam dalam berbisinis juga
memiliki
Berbisnis yang dikehendaki dalam Islam
beberapa pondasi atau pilar seperti yang
adalah kegiatan jual beli yang tidak
dikatakan Syed Nawab Haider Naqvi,
hanya menargetkan keuntungan duniawi
dalam bukunya, Etika dan Ilmu Ekonomi;
saja tapi harus memperhatikan niat awal
memaparkan
etika
dan yakni mencari keridhaan Allah SWT
ekonomi yaitu : tauhid, keseimbangan
dan menolong sesama sebagai bentuk
( keadilan ), kebebasan dan tanggung
nilai
jawab.
kharimah yang ada dalam Islam.
empat
aksioma
Model pebisnis muslim lain yang diterangkan
Allah
adalah
social
Salah
sebagai
segala
target
serta
satu
cara
kekayaan
nilai-nilai
nilai
Islam
demi dunia.
akhlaqul
dalam
berbisnis adalah sifat fatonah. Fathonah
berikut :
memiliki arti secara umum adalah cerdas,
dimana cerdas adalah salah satu sifat Nabi Muhammad SAW. Rasulullah dalam
berdagang menerapkan kecerdasannya
untuk mengelola perdagangannya, tidak hanya sampai disitu, beliau juga menjadi
Rijalun la tulhiihim tijaratun wala bayAAun AAan thikri Allahi waiqami alssalati waeetai alzzakati yakhafoona yawman tataqallabu feehi alquloobu waalabsaru
pebisnis
Pebisnis yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak ( pula ) oleh jualbeli dari mengingati Allah, dan ( dia ) dirikan shalat dan ( dia ) membayarkan
kelola bisnisnya dengan baik.
yang
handal
karena
kecerdasannya dalam menyusun strategi dalam berdagang serta mengatur tata
Sifat fathonah yang diemban nabi Muhammad SAW dalam berdagang tidak
746
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
hanya semata-mata untuk mengambil
santri berwawasan entrepreneurship dan
profit melalui pembangunan strategi dan
entrepreneur yang berjiwa santri. yang
pengelolaan yang hebat, tapi juga untuk
bertujuan
di
melengkapi hal-hal lain yang berkaitan.
khazanah
keagamaan
Seorang
memberdayakan
pedagang
yang
cerdas
samping
memperluas santri
dan
juga
mengkaryakan
dipastikan amanah, shiddiq dan tabligh
ekonomi santri yang terfokus pada aspek
dalam
agro
berdagang.
Kecerdasan
(agrobisnis),
yakni
Industri
Kopi
merupakan penyeimbang diantara nilai-
(Mengolah, memproses kopi biji goreng
nilai Islam lainnya dalam mengelola bisnis
roaster hingga menjadi kopi bubuk yg
yang wajib dimiliki setiap umat muslim
sudah beredar dipasar Lokal dan pasar
seperti yang telah dicontohkan Rasulullah.
Ekspor dengan Lebel/Merek “Mahkota
Pondok
Pesantren
Raja
merupakan
&
Pendowo
Limo”
(
Mukmin
paparan
diatas
Mandiri.com )
salah satu tempat yang tepat untuk
Berdasarkan
mengkaji nilai-nilai Islam dalam bisnis. Eksistensi Pondok Pesantren masih tetap
peneliti tertarik untuk meneliti masalah
mengakar
dan
tersebut
kehidupan
masyarakat
menyatu
dengan
hasil
penilitian
ini
yang
dibutuhkan banyak elemen, tidak hanya
senantiasa diharapkan memberi jawaban
para pebisnis muslim, tetapi juga para
alternatif
dan
santri, siswa bahkan mahasiswa yang
dunia
pendidikan.
berkecimpung di dunia bisnis . Oleh
dengan
kemampuan
karena itu, penelitian ini berjuduk nilai
mendayagunakan potensi sumber daya
fathonah dalam pengelolaan bisnis di
insani secara maksimal untuk menggali
Pesantren
potensi
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
terhadap
perkembangan Dewasa
ini,
sumber
Islam
karena
perubahan
daya
alam
melalui
Mukmin
Mandiri
Sidoarjo.
penyerapan alih teknologi. Hal ini menjadi
nilai
tantangan
pengelolaan bisnis di pesantren tersebut.
globalisasi,
dan
tuntutan
khususnya
dalam
bagi
era
Pondok
dikemukakan di atas, maka yang menjadi
Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo Lembaga
Pondok
Pesantren
yang
masalah
Pendidikan bergerak
dalam
Berdasarkan uraian yang telah
sayapnya dibidang agro (agrobisnis).
sebuah
berperan
Rumusan Masalah
Pesantren yang tengah mengembangkan
adalah
fathonah
utama
dalam
penelitian
ini
adalah bagaimana nilai fathonah dalam
di
pengelolaan bisnis di Pesantren Mukmin
bidang agrobisnis dan agroindustri. yang
Mandiri Sidoarjo ?
di dirikan oleh Dr. KH. Muhammad Zakki,
II. Landasan Teori Konsep Rezeki
M.Si, pada tanggal 01 April tahun 2009 dengan Akta Notaris Bambang Santoso,
Saleh (2009: 33) Rezeki adalah
SH, M.Kn. M.Si dan orientasinya mendidik
segala
747
sesuatu
yang
dapat
diambil
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
manfaatnya.
Makna
berdasarkan
kata
itu
diambil
“rezeki”
mengingkari bahwa rezeki datang dari
yang
Allah SWT
tercantum dalam terjemahan al-Baqoroh ayat
3.
Rezeki
makanan,
ilmu
dapat
berupa
pengetahuan,
Rezeki dan Usaha
uang,
Allah memang telah menyediakan
rumah,
dan
kendaraan, pekerjaan, anak-anak, istri, kesehatan. sesuatu
Ketenangan
yang
dirasa
dan
porsinya
segala
nikmat
kelengkapan
hidup
manusia
sendiri-sendiri
rezeki
tetapi
pada
manusia
tidak akan mendapat rezeki tersebut jika
dan
tidak
membawa manfaat bagi manusia. Rezeki merupakan
memberi
berusaha
dan
bekerja.
Usaha
manusia tersebut menjadi ukuran sebagai
yang
seberapa banyak hasil perolehan. Allah
pasti Allah SWT. Tidak ada manusia hidup
menegaskan dalam Al-Quran bahwa :
di dunia tanpa dilengkapi rezeki.
Konsep rezeki diterangkan dalam Al-Baqoroh ayat 22 yang berbunyi :
Waan laysa lilinsani illa ma saAAa
Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya ( An Najm 53: 39 ) Rezeki bisa diperoleh dengan
Allathii jaAAala lakumu alarda firashan waalssamaa binaan waanzala mina alssamai maan faakhraja bihi mina alththamarati rizqan lakum fala tajAAaluu lillahi andadan waantum taAAlamuuna Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air ( hujan ) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu: karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui ( AlBaqoroh 2 : 22 )
bekerja dan berusaha disamping berdoa dan berikhtiar. Kedua hal tersebut tidak boleh
dipisahkan
dan
akan
saling
berkaitan. Bekerja dan berusaha tanpa di ikuti doa maka memungkinkan hasil yang diperoleh tidak barokah, atau sebaliknya doa tanpa diiringi bekerja dan berusaha maka
cukup
mustahil
rezeki
akan
diperoleh. Salah satu bentuk usaha yang diminati
masyarakat
adalah
menjadi
pengusaha atau pebisnis. Bisnis dalam
Dalam ayat tersebut dijelaskan berbagai
Islam tidak akan jauh dari sosok Nabi
macam bentuk rezeki yang diperuntukkan
Muhammad SAW yang dikenal sebagai
makhluk-Nya.
pebisnis hebat semasa hidupnya.
bahwa
Allah
menyediakan
Manusia
kadang-kadang
Bisnis Menurut Prespektif Islam
mengira bahwa rezeki itu tidak datang semata-mata dari Allah, tapi hanya dari
Secara
umum
bisnis
diartikan
bentuk usaha dan kerja saja. Hal ini yang
sebagai kegiatan yang dilakukan oleh
membuat manusia sesat, musyrik dan
manusia untuk memperoleh pendapatan
748
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
atau
penghasilan
dalam
rangka
Bisnis secara Islam pada dasarnya
keinginan
sama dengan bisnis secara umum, hanya
mengelola
saja harus tunduk dan patuh atas dasar
sumber daya ekonomi secara efektik dan
ajaran Al-Quran, As-Sunah, Al-Ijma dan
efisien.
Qiyas
memenuhi
kebutuhan
hidupnya
dengan
dan
cara
Sedangkan Islam menjelaskan
serta
memperhatikan
batasan-
bahwa bisnis adalah serangkaian aktivitas
batasan yang tertuang dalam sumber-
dalam
sumber tersebut.
berbagai
dibatasi
bentuk
jumlah
yang
kepemilikan
tidak
hartanya
Dalam
ajaran
ekonomi
Islam
( barang/jasa ) termasuk profitnya, namun
semua jenis transaksi dalam bisnis didasar
dibatasi
dan
oleh prinsip-prinsip yang menjadi pijakan
pendayagunaan hartanya ( ada aturan
dan patokan. Prinsip dasar dalam bisnis
halal dan haram ). Pengertian diatas
Islam adalah prinsip ilahiyah ( prinsip
dapat
Islam
ketuhanan ). Semua aktivitas termasuk
khusunya
bisnis yang dilakukan bukan hanya pada
Bekerja
dimensi duniawi semata, yang berarti
pokok
berkaitan untung rugi saja. Lebih dari itu,
manusia memiliki harta kekayaan. Allah
berbisnis dalam Islam adalah manifestasi
SWT
dalam
cara
perolehan
dijelaskan
mewajibkan memiliki
bahwa
setiap
muslim,
tanggungan
merupakan
salah
bekerja.
satu
melapangkan
meyediakan
berbagai
sebab
bumi
serta
dari kehambaan manusia kepada Sang
fasilitas
yang
Khalik melalui amal sosial, yakni berbisnis.
dapat dimanfaatkan untuk mencari rezeki
Berbisnis
merupakan
bagi manusia.
manusia
yang
yang
aktivitas
saling
antar
membutuhkan
Bisnis dalam Islam memiliki posisi
sedang keuntungannya adalah efek dari
sangat
saling
karena didalam
bukan
mulia
sekaligus strategis
sekedar
Islam,
diperbolehkan
melainkan
membantu
ketuhanan
ini
tersebut.
tidak
hanya
Prinsip akan
justru
menjadikan bisnis berjalan dengan cara
diperintahkan oleh Allah Swt di dalam Al-
yang benar sesuai aturan syariat, tapi
Qur’an yang artinya
bisnis
menyenangkan
juga
tersaingin
akan
atau
lapang
tanpa tidak
rasa
dan takut
mendapat
keuntungan yang sama. Islam
Faitha qudiyati alssalatu faintashiroo fee alardi waibtaghuu min fadli Allahi waothkuruu Allaha kathiiran laAAallakum tuflihuuna Apabila telah diturunkan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah ( rezeki ) dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung ( Al-Jumuah, 62 : 10 ).
memberikan
kebebasan
kepada pemeluknya untuk melakukan usaha
( bisnis ) namun dalam Islam
ada beberapa prinsip dasar yang menjadi etika normatif yang harus ditaati ketika seorang
muslim
akan
dan
sedang
menjalankan usaha, diantaranya adalah :
749
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
1. proses
mencari
seorang
rezeki
muslim
bagi
para pelaku bisnis dalam melaksanakan
merupakan
pekerjaannya harus menerapkan tiga hal :
suatus tugas wajib
1) tidak diskriminasi terhadap pekerja,
2. rezeki yang dicari haruslah rizki
penjual dan pembeli, mitra kerja atas
yang halal
dasar pertimbangan ras, warna kulit jenis
3. bersikap
jujur
dalam
kelamin atau agam, 2) Allah yang paling
menjalankan usaha
ditakuti dan dicintai.
4. semua proses yang dilakukan
Kedua
adalah
keseimbangan
dalam rangka mencari rezeki
atau
haruslah
sarana
pemilahan orientasi seorang pelaku bisnis
diri
dengan membedakan antara kehidupan
untuk
dijadikan mendekatkan
kepada Allah SWT.
dijadikan
sebagai
berprestasi
secara
dikejar
sarana
dengan
fair
dan
berpuas
apa
sekali
terjadi
yang
dengan
cara
keduniaan,
sedangkan kehidupan akhirat diperoleh dengan aktivitas ibadah dalam arti sempit
sehat ( fastabikul al-khayrat ) boleh
Sering
dunia dan akhirat. Kehidupan dunia harus
5. Bisnis yang akan dan sedang
6. Tidak
keadilan.
seperti shalat, puasa, zakat dan haji.
diri
Padahal Islam sendiri tidak membedakan
sudah
kehidupan
didapatkan
dunia
dan
akhirat
secara
terpisah sebab semua aktivitas dapat
7. Menyerahkan setiap amanah
bernilai ibadah jika bertujuan mencari
kepada
ahlinya,
bukna
ridha-Nya yang dilandasi dengan aturan-
kepada
sembarang
orang
aturan yang telah disyariatkan Allah. Pada
sekalipun keluarga sendiri.
dasarnya ajaran Islam berorientasi pada
Islam meletakkan garis panduan berdagang
untuk
menjamin
terciptanya
keadilan
memiliki
karakter
sikap
dan
manusia
yang
perilaku
yang
menurut perintah Allah karena hukum
seimbang
bisnis tidak sama dengan pelaksanaan
hubungan antara manusia dengan diri
akidah
sendiri,
yang
memerlukan
transformasi
dan
manusia
adil
dalam
dengan
konteks
orang
lain
secara menyeluruh dan drastis seperti
( masyarakat ) bahkan manusia dengan
meruntuhkan berhala yang terdapat di
Tuhan. Keseimbangan ini ditekankan oleh
Kabah sewaktu pembukaan kota Mekah.
Allah dalam istilah Ummatan washatan
Bisnis
atau
dibolehkan
selama
tidak
yang
dikenal
sebagai
manusia
bertentangan dengan syariat.
adalah umat yang memiliki kebersamaan,
Landasan Bisnis dalam Islam
kedinamisan dalam gerak, arah, dan
( Anis, 1993:50 ). Islam menawarkan
tujuannya serta memiliki aturan-aturan
keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial
kolektif yang berfungsi sebagai penengah.
demi membentuk kesatuan. Atas hal inilah
Oleh
750
karena
itu,
keseimbangan,
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
kemoderatan
merupakan
prinsip
etis
tiga hari kemudian, aku pun pergi ke
mendasar yang harus ditetapkan dalam
tempat tersebut dan menemukan nabi
aktivitas maupun entitas bisnis.
masih berada disana. “ beliau berkata,
Ketiga adalah kehendak bebas.
“ Engkau telah membuat aku resah, aku
Berdasarkan konsep kehendak bebas,
telah berada disini tiga hari menunggumu
manusia
“ ( H.R Abu Dawud )
memiliki
membuat
kebebasan
kontrak
menepatinya
Dengan berpegang teguh pada
ataupun mengingkarinya. Seorang muslim
prinsip ini, nabi telah memberi teladan
yang telah menyerahkan hidupnya pada
cara terbaik untuk menjadi pedagang
kehendak
yang professional dan ideal bahkan layak
Allah
dan
untuk
SWT,
akan
menepati
semua kontrak yang telah dibuatnya,
diteladani.
Allah swt memerintahkan kepada kaum
menunjukkan arti kebenaran, kejujuran,
muslim untuk memenuhi akad yang telah
dan
disepakati.
dalam
Keempat
adalah
Cara
kemahaan,
nabi
inilah
maka
kemakmuran
akan
perdagangan
yang
terwujud
( Afzalurrahman, 2000:26 )
pertanggung
jawaban. Jika seorang pengusaha muslim
Sifat Universal Bisnis Rasulullah 1. Shiddiq
berperilaku secara tidak etis, ia tidak dapat meyalahkana tindakannya pada
tidak
persoalan tekanan bisnis ataupun pada
merupakan arti dari Shiddiq yang harus
kenyataan bahwa setiap orang juga
dilakukan dalam melakukan berbagai
berperilaku
macam transaksi bisnis.
tidak
etis.
Ia
harus
berdusta
dan
Fathonah
lakukan.
dapat
intelektual,
memiliki
sikap
jujur
adalah
berdagang
dan
diartikan
cerdas,
kecerdikan
atau
kebijaksanaan. Pebisnis yang fathonah
Nilai-Nilai Islam dalam Bisnis dalam
jujur
2. Fathonah
bertanggung jawab atas tindakan yang ia
Rasulullah
berkata
adil
kemauan
dalam
pebisnis
yang
berusaha
mempunyai
mencari
dan
mengadakan hubungan dagang dengan
menemukan peluang-peluang bisnis yan
para
dalam
baru, prospek dan berwawasan masa
berdagang Nabi Muhammad SAW teguh
depan, namun tidak mengabaikan prinsip
memegang
kekininian.
pelanggan.
Selain
amanah
itu,
sebagaimana
3. Amanah
diriwayatkan oleh Abdullah bin Abdul Hamzah, “ Aku telah membeli sesuatu dari
Amanah
nabi
kredibel, dan bertanggung jawab, juga
sebelum
ia
menerima
tugas
berarti
kenabian. Karena masih ada suatu urusan,
bermakna
aku
sesuatu
sesuai
diantara
nilai
menjajikan
untuk
mengantarkan
padanya, tetapi aku lupa. Ketika teringat
751
dapat
keinginan
untuk
dengan yang
dipercaya,
memenuhi ketentuan,
terkait
dengan
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
kejujuran
dan
melengkapinya
adalah
Implementasi Fathonah
amanah.
Sifat fathanah dalam penerapan
4. Tabgligh Tabgligh
kegiatan bisnis adalah segala sesuatu
artinya
argumentatif.
komunikatif
Istilah
ini
dan
aktivitas
diterjemahkan
perusahaan
dalam bahasa manajemen sebagai supel
kendali
suatu
kecerdasan.
semua
potensi
yang
dimiliki akal yang ada untuk mencapai
delegasi wewenang, kerja tim, cepat koordinasi,
manajemen
dengan
Pengoptimalan
( mudah berkomunikasi ), diskripsi tugas,
tanggap,
dalam
tujuan. Jika seorang muslim hanya memilki
dan
sifat jujur, benar, dan tanggung jawab
supervise
maka ketiga hal tersebut masih belum
Fathonah
cukup dalam mengelola bisnis secara
Fathanah memahami
artinya
dan
mengerti,
menghayati
professional. Para pelaku bisnis syariah
secara
juga
memiliki
sebuah
kecerdasan
mendalam segala hal yang terjadi dalam
( fathanah ) atau cerdas, cerdik dan
tugas
akan
bijaksana dengan tujuan agar usahanya
menumbuhkan kreativitas dan inovatif
bisa lebih efektif dan efisien serta mampu
hanya mungkin dimiliki ketika seseorang
menganalisis situasi persaingan ( complete
selalu
setting
dan
kewajiban.
berusaha
Sifat
untuk
ini
menambah
)
dan
perubahan-perubahan
berbagai ilmu pengetahuan, peraturan
( changes ) di masa yang akan datang.
dan informasi baik yang berhubungan
Proposisi
dengan
Pesantren
pekerjaanya
maupun
perusahaan umum.
yang
mengajarkan
bisnis
kepada para santrinya akan menerapkan
Amri ( 2007 : 35 ) mengatakan bahwa
nilai fatonah dalam berbisnis.
fathanah ( perpaduan antara ‘alim dan hafidz ) telah mengantarkan Nabi Yusuf
III. METODE PENELITIAN
a.s
Pendekatan Penelitian
dan
kembali
timnya
berhasil
negeri
Mesir,
membangun sebagaimana
Penelitian
terdapat dalam surat Yusuf ayat 55
pendekatan
ini
menggunakan
kualitatif
Metode
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kasus.
Penggunaan
pendekatan
deskriptif pada penelitian ini adalah untuk Qala ijAAalnii AAala khazaini innee hafeeun AAaliimun
alardi
mendeskripsikan hasil temuan yang tidak dapat
berkata Yusuf, jadikanlah aku bendaharawan Negara ( Mesir ) sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan
dikuantitatifkan
diceritakan
sehingga
mendetail.
perlu
Pendekatan
deskriptif pada penelitian ini berguna untuk menceritakan nilai fathonah dalam bisnis
752
di
pesantren
mukmin
mandiri
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
Sidoarjo dalam kegitan sehari-hari dan
pengurus
menerapkan kepada para santrinya.
Sidoarjo yang dilakukan secara terbuka
Ruang lingkup Penelitian
dan berkala. Materi wawancara akan
Penelitian Pesantren
ini
dilakukan
Mukmin
Mandiri
Mandiri
berkembang pada pertemuan berikutnya
Sidoarjo
tetapi tetap terfokus dan mengarah pada topic
basis agrobisnis dan agroindustri dalam
informasi
mendidik santri-santrinya. Ruang lingkup
akurat.
penelitian ini terbatas pada bagaimana
Untuk
nilai fathonah dalam pengelolaan bisnis
datanya
dan
pustaka
yang
Mukmin
pada
dimana pesantren tersebut menggunakan
penerapan
Pesantren
terdapat
di
penelitian yang
data
sehingga semakin
sekunder,
lengkap
pada
literatur
dan
pengumpulan
berdasarkan dan
mendapat
kajian
mengenai
nilai
pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo.
fathonah dalam pengelolaan bisnis, yang
Jenis dan Sumber Data
diperoleh dengan membaca buku yang
Penilitian ini menggunakan dua
sudah dimiliki, membaca buku di ruang
jenis data yaitu data primer ( utama ) dan
baca FEB atau mengakses e-book di
data sekunder ( penunjang Data primer
internet.
diperoleh dengan wawancara langsung
Teknik Analisis Data
yaitu
menanyakan
seorang
informan.
sekunder
dapat
sesuati
kepada
Sedangkan
Penelitian ini menggunakan teknik
data
analsisi kualitatif deskriptif. Analisis yang
melalui
digunakan adalah mencocokan suatu
penelitian sebelumnya yang berupa arsip,
teori dengan kajian proposisi yang telah
laporan-laporan
ditemukan.
diperoleh
masa
lalu,
dan
Tujuan
dari
pencocokan
dokumen-dokumen yang relevan serta
tersebut adalah menganalisis data studi
kajian pustaka yang berkaitan dengan
kasus
permasalahan.
penjelasan
Teknik Keabsahan Data
menggambarkan
Pada
tahap
ini,
peneliti
dengan
cara (
membuat
naratif
),
yang bersangkutan dan membuktikan proposisi teoritis yang telah dibuat.
Muhammad
IV. Hasil Analisis dan Pembahasan
untuk
dan
( deskripsi ) kasus
meenghubungi pengasuh pesantren, Pak Zakki
suatu
melakukan
janjian wawancara.
Fathonah memiliki arti kecerdasan,
Ketika di lokasi atau obyek penelitian
secara lughat pandai atau pintar. Jika
Setelah menyepakati janji yang
dalam
istilah
adalah
pandai
telah ditentukan, maka peneliti datang ke
menyesuaikan diri kaitannya dalam akan
pesantren yang berada di daerah waru,
menyampaikan
sidoarjo.
data
fathonah juga penting dalam melakukan
primer yang diperoleh dari observasi dan
perencanaan bisnis dan pengelolaannya.
wawancara
Hal ini terkait dengan bagaimana melihat
Peneliti
mengumpulkan
dengan
pengasuh
dan
753
sesuatu.
Peranan
sifat
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
peluang dan membuat bisnis semakin naik
Peneliti melakukan wawancara
dan keuangan juga stabil dan sehat.
pada
pengurus
dan
santri
pesantren
Nilai fathonah dalam pengelolaan
mukmin mandiri sejumlah 3 orang. Para
di
Mandiri
informan ini adalah pengawas langsung
aspek-aspek
dan santri yang terjun sebagai kordinator
fathonah
pemasaran di pengleloaan bisnis kopi
bisnis
Pesantren
diterapkan pengelolaan merupakan diantara
pada
Mukmin
setiap
bisnis. salah
empat
Nilai satu
sifat
sifat
baik
utama
Pesantren Mukmin Mandiri.
Rasulullah
Dari hasil wawancara yang telah
dalam mengelola bisnis ( amanah, shidiq,
dilakukan
tabligh,
implementasi
fathonah
)
yang
diterapkan
menunjukkan nilai
bahwa
fathonah
dalam
pesantren Mukmin Mandiri. Hal ini juga
pengelolaan bsnis memiliki dampak yang
bertujuan untuk mencetak santri yang
baik
bewawasan
pengelolaan
menjadi
wirausaha
wirausahawan
dan
mampu
yang
cerdas
di
setiap
aspek
bisnis
manajemen
kopi
di
Pesantren
Mukmin mandiri Sidoarjo.
layaknya Rasulullah.
Informan
fathonah
1
menjelaskan
diterapkan
pada
nilai setiap
kegiatan produksi, mulai dari pemilihan biji
kopi hingga proses penggorengan dan penggilingan dilakukan oleh santri ,hal ini
Wasakhkhara lakum ma fii alssamawati wama fee alardi jamiAAan minhu inna fii thalika laayatin liqawmin yatafakkaruna
membutuhkan
kecerdasan,
ketelitian
tenaga ahli yang menguasai tentang kopi. “ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.” ( QS Al- Jatziyah 13) Al-Quran menjelaskan kecerdasan
Informan
1 juga
menjelaskan
kecerdasan dalam memilih target dan segmentasi pasar hingga menentukan strategi pemasaran apa yang sebaiknya digunakan dalam pengelolaan bisnis kopi mahkota raja. Informan 2 mengatakan
salah satunya dengan kalimat “ bagi
bahwa
kaum yang berfikir “, yang dimaksud
pemasaran yang dilakukan para santri
dengan kalimat tersebut adalah bahwa
kecerdasannya bisa dilihat bagaimana
kecerdasan itu berada bagi para manusia
mereka menangkap peluang pasar dan
yang mau menggunakan akalnya untuk
mendapatkan konsumen baru. Informan 3
bekerja dan berusaha bahkan bertindak
menjelaskan bahwa implementasi nilai
dalam kegiatan apapapun. Nilai fathonah
fathonah terlihat dari design kemasan
hingga penafsiran ayat ini memiliki arti
yang
yang
dalam
luas,
dan
penerjemahan
yang
banyak dibeberapa ayat-ayat Al-Quran.
dari
keseluruhan
marketable, merawat
serta
bentuk
kepandaian
konsumen,
menurut
beliau susah bagi seorang pemasar yang
754
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
memiliki latar belakang santri mampu
penjualan dan semangat marketing telah
melakukan kegiatan pemasaran yang
mampu mengantarkan kopi “Mahkota
sedemikian rupa.
Raja”
Informan
1
mengatakan
implementasi
nilai
pengelolaan
fathonah
keuangan
terlihat
naik
pesat
penjualannya.
bahwa
Manajemen marketing dan planning yang
dalam
diterapkan
hanya
meningkatkan penjualan kopi.
cukup
ampuh
untuk
dalam kecakapan mengatur keuangan sehari-hari tetapi juga penerapan system mitra
donator
yang
berguna
2. Pangsa Pasar
untuk
Informan 2 menjelaskan hingga
menghapus sedikit demi sedikit bahwa
saat
dalam pemenuhan biaya operasional,
berekspansi
pesantren
dibuktikan
akan
meminta
sumbangan
ini
para
santri
wilayah
mampu distributor,
dengan
sudah
ada
diberbagai tempat.
beberapa
Informan 1 menjelaskan pembentukan SDI
binaan
yang berpegang nilai fathonah dimulai
penjualan kopi produksi pesantren
dari penerimaan santri yang diwajibkan
Mukmin Mandiri selain itu wilayah
training sebelum menjadi santri resmi,
penjualan yang didongkrak oleh
selain itu fundamental santri dibentuk
300
melalui penghafalan Al-Quran.
merupakan
Informan 2 mengatakan bahwa adanya
pendukung ekspansi ini. Hal ini
pelatihan condrodimuko ( training awal
membuktikan
sebelum masuk pesantren ) bertujuan
implementasi nilai fathonah dalam
membentuk
pengelolaan
santri
yang
tidak
hanya
pondok
yang
santri
ikut
tidak
pesantren andil
dalam
tetap
juga
salah
faktor
bahwa
bisnis
yang
cakap dalam ilmu agama tetapi juga siap
ditanamkan kepada para santri
dalam pengelolaan bisnis kopi.
memiliki
Kegiatan Pesantren
pengelolaan
Mukmin
Mandiri
bisnis
di
peran
besar
dalam
pengeloaan bisnis kopi mahkota
memiliki
raja.
dampak baik secara langsung maupun
3. Kemandirian
tidak langsung. Dampak tersebut juga
Mitra
donatur
dapat dilihat selama kegiatan produksi
yang
tidak
maupun saat evaluasi implementasi nilai
menyumbang
fathonah. Dampak tersebut adalah :
menikmati hasil produksi kopi para
1. Penjualan Sepanjang
adalah
donatur
hanya
sekedar
tetapi
juga
ikut
santri Mukmin Mandiri. Seperti yang tahun
2014
dijelaskan sebelumnya, metode ini
penjualan
kopi
dilakukan untuk menghapus kesan
mengalami peningkatan. Nilai fathonah
bahwa kemampuan pesantren itu
yang diterapkan oleh para santri dalam
sebatas
hingga
pertengahan
akhir
2014
755
meminta
sumbangan.
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
Pesantren Mukmin Mandiri memiliki
wilayah ekspor. Kepercayaan para mitra
mitra donatur yang jumlahnya naik
donatur
turun.
peningkatan penjualan mulai dari bulan
Hal
ini
bukanlah
suatu
halangan, karena donatur adalah
juga
tetap
bertahan
dan
Juli 2014 hingga Desember 2014.
orang yang rela menyumbangkan untuk
kepentingan
sosial
atau
Fathonah
tidak
hanya
memberi
efek
sesuatu hal lainnya. Keberhasilan
secara materi kepada perkembangan
Pesantren Mukmin Mandiri dalam
binis kopi pesantren mukmin mandiri tetapi
menggaet
juga
juga memberikan efek secara spiritual
bentuk
kepada para santri yakni dalam berbisnis
implementasi nilai fathonah dalam
tidak hanya teori tentang mendapatkan
menjual produk Kopi mereka.
untung
Mitra
merupakan
Donatur
salah
satu
4. Entrepreunur Implementasi
saja,
menerapkan nilai
fathonah
di
perilaku
tetapi
juga
untuk
nilai-nilai
islam
dalam
khususnya
dalam
sehari-hari
Pesantren Mukmin Mandiri yang
berbisnis. Informan 1 menjelaskan bahwa
menyeluruh
aspek
jika seorang manusia ingin mendapatkan
membuat para santri secara tidak
sukses akhirat, maka orang tersebut wajib
langsung cakap wirausaha. Hal ini
menata
dilihat dari kecakapan para santri
kesuksesan,
dalam
didapat maka akhirat akan mengikuti.
disegala
mengelola
dengan
baik,
bisnis hanya
dunianya
karena
jika
menuju
sukses
dunia
itu
Penjelasan diatas juga berlaku di
mereka juga menerapkan nilai-nilai
kegiatan pengelolaan bisnis di Pesantren
Islam yang lain. Penerapan nilai-
Mukmin
nilai
diterapkan
pada
setiap
satu ciri khas wirausaha lulusan
pengelolaan
bisnis
didasari
pesantren dengan yang lain. Para
pengetahuan
santri
paham
pelatihan-pelatihan dan hasil kajian Al-
berwirausaha untuk kepentingan
Quran dan hadist-hadist nabi. Para santri
duniawi
menerapkan gaya berbisnis ala Rasulullah
tersebut
tidak
kopi
kehidupan
merupakan
tidak
hanya
tetapi
salah
juga
untuk
kepentingan akhirat. Evaluasi
dari
implementasi
sifat
peningkatan
pendapatan
peningkatan
yang
jumlah
dampak
fathonah
telah
Nilai
fathonah
yang
yang
kegiatan atas
ilmu
didapat
menjadi
dari
trendsetter
dikalangan pebisnis muslim sejak zaman
adalah
setelah kepemimpinan Rasulullah.
penjualan,
pelanggan,
Mandiri.
Keterbatasan Penelitian
serta
Penilitian
ini
memiliki
beberapa
dibuktikannya loyalitas para konsumen
keterbatasan
lama hingga ekspansi wilayah distribusi
sempurna.
diberbagai pondok pesantren bahkan
adalah latar belakang pendidikan, serta
756
dan
jauh
Keterbatasan
dari
kata
penelitian
ini
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
karakter masing-masing informan yang
tinggi ilmu syariah Yogyakarta, Volume
berbeda,
4, No.1
sehingga
ketrbatasan
peneliti
dalam
memiliki
menyampaikan
Harahap, S. Sofyan. 2011. Etika Bisnis
pertanyaan-pertanyaan lebih mendalam.
dalam
Keterbatasan
Salemba empat
waktu
penelitian
yang
Prespektif
Jakarta:
Islam.
Hening, Cipta. 2010. Didalam diri ada
dilaksanakan pada hari kerja sehingga kurang maksimal dalam wawancara dan
Allah.
Jakarta:
tidak mendapatkan informan yang lebih
Komputindo Hidayat,
banyak.
PT
Elex
Mohammad.
Media
2010.
An
Introduction to The Sharia Economic. Jakarta: Zikrul Hakim Hidayatullah, Haris.
DAFTAR PUSTAKA Abdussalam, Yusuf. 2009. Bertanya Tuhan
Prespektif
tentang Rezeki. Bantul: Media Insani
Kartikasari,
Afzalurahman. 2000. Muhammad sebagai
Megaputri.
Pengalaman
2012. Karakter
Amanah Bisnis Nabi Muhmmad SAW
2008.
Dasar-Dasar
pada
Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta al-Jami’
Kinerja
Sosial
KJKS
BMT-UGT
Sidogiri Surabaya. Surabaya: Fakultas Ekonomi
ash-Shahih,
Beirut : Dar Ibn Katsir
dan
Bisniss
Universitas
Airlangga
Arlina, Azti. 2010. Belajar bisnis kepada
Kelana, Muslim. 2008. ABCDE Rasul :
Khadijah
Muhammad
Amalia, Fitri. Implementasi Etika Bisnis Islam
SAW
is
a
Great
Enterpreneur. Bandung: Dinar Publisher Kerajaan
Pada Pedagang di Pasar Madinah Depok, UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta Al-Mawardi. 1995.
Upaya
bisnis di masa depan,
Jeany
Dampak
seorang pedagang
1987.
dalam
Fakultas Agama Islam Unipdu Jombang.
Pustaka Setia
Al-Bukhari.
Al-Quran:
menghadapi
Metode Penelitian Kualitatif. Bandung :
Leo.
Bisnis
membangun bisnis yang Islami untuk
Afifuddin dan Beni A. Soebani. 2009.
Agustino,
Etika
Arab
Saudi.
Al-Quran
dan
terjemahannya. Saudi Arabia Kotler,
Adab ad-Dunya wa
ad-Din. Beirut: Dar al-Fikr,
Philip.
2004.
Dasar-Dasar
Pemasaran Jilid I. Jakarta: Prenhallindo.
Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan
Kotler,
Abad 21. Bandung: Alfabet
Philip.
2008.
Dasar-Dasar
Pemasaran Jilid II. Jakarta: Prenhallindo
Elfiky, Ibrahim. 2009. Terapi Berpikir
Kurniawan, Anggoro Dwi. 2012. Analisis
Positif, Terj. Khalifurrahman Fath dan M.
Pengaruh Produk, Promosi, Harga dan
Taufik Damas. Jakarta: Zaman
Tempat
Fauroni, Lukman. 2003. Rekronstuksi Etika Bisnis:
Prespektif
Al-Quran,
Pembelian.
sekolah
757
terhadap Semarang.
Keputusan Fakultas
JESTT Vol. 2 No. 9 September 2015
Ekonomika
dan
Bisnis
Universitas
Diagnostic Center Surabaya. Surabaya:
Diponegoro
Fakultas Eknomi dan Bisnis Universitas
Madjid, Nurcholis dkk. 2002. Ensiklopedi
Airlangga
Islam untuk Pelajar. Jakarta: PT. Ichtiar
Sulaiman, Zakaria dan Aizudinur Zakaria.
baru van hoeve Madura,
Jeff.
Bussiness:
2010. Jejak Bisnis Rasullah. Jakarta: PT.
2007.
Introduction
Pengantar
bisnis
Mizan Publika
to
edisi
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2005.
4.
Jakarta: Salemba Empat
Pengantar Bisnis ( Dasar-Dasar Ekonomi
Malahayati. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Yogyakarta:Jogja
Rasulullah.
great!
Saleh, Muwafik. 2009. Bekerja dengan hati
Manullang,
M.2006.
Nurani. Jakarta: Penerbit Erlangga
Dasar-Dasar
Manajemen.Jakarta:Ghalia Indonesia
Suprajitno, Aribowo dan Sri Bawono. 2009. Kecerdasan Entrepreneur. Jakarta. PT.
Mullins John et.al dan Orville C. Wakler, JR. Marketing
Management:
strategic.Decision-Making
Elex Media Komputindo.
A
Suyanto,
Aprroach.
Seven Edition. New York: McGraw-Hill Nawatri,
Sri.2010.
Prespektif
Liberty
Yogyakarta
Publisher
2010.
Yogyakarta:
Perusahaan).
Islam,
Universitas
Etika
Bisnis
Fakultas
Stikubank
M.
2007.
Entrepreneurship: Mengubah
Islam
Smart
Revolusi
Proses
in
Strategis
Bisnis
untuk
Meledakan Perusahaan. Yogyakarta:
Ekonomi
C.V Andi Offset
Semarang,
Syakir, Sula Muhammad dan Hermawan
Volume 9, No 1
Kertajaya.
Orgianus, Yan. 2012. Moralitas Islam dalam
Syariah
Marketing.
Bandung: Pustaka Mizan
Ekonomi & Bisnis. Bandung: Marja Pasiak, Taufik. 2008.
2006.
Sya’rawi, M.Mutawalli. Rezeki
Revolusi IQ/EQ/SQ Kecerdasan
Usman, Husaini. 2004. Manajemen: Teori,
Berdasarkan Al-Quran dan Neurosains
Praktek, Dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Mutakhir, Bandung: Mizan Pustaka
Bumi Aksara
Menyingkap
Rahasia
Permana, Aji Putra Setya. 2013. Kesesuaian
Yin, Robert K. 2011. Studi Kasus Desain dan
Pengelolaan Bisnis Secara Islam Pada
Metode. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Hotel Syariah ( studi kasus pada hotel
Persada
sofyan Jakarta ). Fakultas Ekonomi dan
Yusanto. Menggagas Bisnis Islam
Bisnis Universitas Airlangga.
www.mukminmandiri.com
Rokan, Mustafa Kamal. 2013. Bisnis ala
www.kompasiana.com
nabi: teladan Rasulullah Saw dalam
www.syariahbisnis.com
bisnis. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka Ryandita, Rr. Anis. 2013. Key success Faktor Pebisnis
Muslim
Pemilik
Parahita
758