L A P O R A N PENELITIAN F U N D A M E N T A L
JEJAK BAHASA MELAYU (INDONESIA) DALAIV- BAHASA BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA (TINJAUAN LEKSIKOSTATISTIK)
PENANGGUNGJAWAB PROGRAM Dr. H j . N u r h a y a t i , M . H u m .
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: 25/H4.LK.26/SP3-UH/2010 Tanggal 31 Maret 2010
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2010
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN FUNDAMENTAL
1. a. Judul
b. Jenis Penelitian 2. Ketua Peneliti a. Nama b. Jenis Kelamin c. Pangkat/Gol d. Jabatan Fungsional e. Fakultas/Jurusan f. Universitas g. Pusat Penelitian 3. Jumlah Tim Peneliti 4. Lokasi Penelitian 5. Kerja sama dengan Instansi Lain a. Nama b. 6. Masa Penelitian 7. Biaya yang Diperlukan
: Jejak Bahasa Melayu (Indonesia) dalam Bahasa Bugis, Bahasa Makassar, Bahasa Mandar, dan Bahasa Toraja (Kajian Leksikostatistik) Fundamental Dr. Hj. Nurhayati, M.Hum. Perempuan PembinaUtama Muda /IVC Lektor Kepala Sastra/Indonesia Hasanuddin Lembaga Penelitian Unhas 3 Orang Kab. Barru, Kota Makassar, Kab. Majene, dan Kab. Tator
8 Bulan : Rp 26.777.000,00 (Dua Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah)
Makassar, November 2010
Sastra Unhas,
Prof Dr H Burhanuddin Arafah, M.S. MP 19650303 199002 1 001
Dr. f i j . Nurhayatif M.Hum. NIP 19601002/98601 2 001
'&_y ^ e n g e t a h u i a & n ^ a f i a Penelitian Unhas,
\ ' ' í ^ - R Í J ^ H j i a f i e d Cangara, M. Sc.„ r
a
v ^ . / < : l M P ' 1 g 5 2 0 4 1 2 197603 1 017
ii
Z>
ABSTRAK
NURHAYATI. Jejak Bahasa Melayu Bahasa Mandar, dan Bahasa Toraja.
(Indonesia)
dalam
Bahasa
Bugis,
Makassar,
Penelitian bertujuan untuk menganalisis (1) jumlah kosakata bahasa Melayu dalam bahasa Bugis, bahasa Makassar, bahasa Mandar, dan bahasa Toraja dan (2) menganalisis tahun pisah keempat bahasa tersebut dengan bahasa Melayu dari bahasa induknya. Lokasi penelitian di Kabupaten Barru, Kota Makassar, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Tanah Toraja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode simak dengan teknik rekam dan penyebaran daftar 200 kata Morris Swadess. Data dianalisis secara deskriptif dan tahun pisah dihitung dengan rumus leksikostatistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada jejak bahasa Melayu dalam bahasa Bugis, bahasa Makassar, bahasa Mandar, dan bahasa Toraja. Berdasarkan hasil pengisian daftar 200 kosakata Morris Swadess ditemukan bahwa dalam bahasa Bugis terdapat 72 kosakata yang mirip dengan kosakata bahasa Melayu dan ditemukan bahwa bahasa Bugis dengan bahasa Melayu terpisah dari bahasa induknya 165 tahun SM. Dalam bahasa Makassar ditemukan 80 kosakata mrip dengan bahasa Melayu dengan tahun pisah 165 tahun SM. Terdapat 80 kosakata dalam bahasa Makassar dan bahasa Mandar yang mirip dengan bahasa Melayu dengan tahun pisah kedua bahasa tersebut dengan bahasa Melayu dari bahasa induknya adalah tahun 165 SM. Adapun dalam bahasa Toraja ditemukan 87 kosakata yang mirip dengan kosakata bahasa Melayu dengan tahun pisah bahasa Toraja dengan bahasa Melayu adalah tahun 5 M.
iv
BABI PENDAHULUAN
1.1 L a t a r B e l a k a n g Penelitian dunia Melayu di Indonesia Timur b e l u m banyak diungkap bahkan
penelitian tentang
ragam bahasa Melayu di
Indonesia Timur
belum banyak dilirik orang. N a m u n , ada beberapa penelitian y a n g s u d a h dilakukan, seperti
Collins (2008) menulis tentang b a h a s a M e l a y u A m b o n .
Padahal r a g a m bahasa Melayu yang ada di
Indonesia T i m u r s a n g a t
banyak, seperti yang ada di Pulau Sulawesi. Di Pulau Sulawesi banyak d i t e m u k a n , n a m u n secara garis besar, ragam b a h a s a M e l a y u di Sulawesi ada e n a m disesuaikan d e n g a n provinsi yang a d a . A d a p u n k e e n a m ragam bahasa Provinsi
M e l a y u tersebut adalah Sulawesi
Selatan,
ragam bahasa
Sulawesi
M e l a y u y a n g ada di
Tenggara,
Sulawesi
Tengah,
Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. Sekalipun r a g a m ini terpisahkan oleh batas-batas geografi, n a m u n k e e n a m n y a m e m p u n y a i p e r s a m a a n w a l a u p u n masing-masing m e m p u n y a i k e k h a s a n tersendiri. Di Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat terdapat b e b e r a p a bahasa daerah di antaranya a d a l a h bahasa Bugis, bahasa Makassar, Toraja, d a n bahasa Mandar. Bahasa-bahasa tersebut b e r k e m b a n g d a n masih aktif dipakai oleh penuturnya. Bahasa Bugis, bahasa Makassar, d a n bahasa Toraja terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan, s e d a n g k a n b a h a s a Mandar terdapat di S u l a w e s i Barat. Meskipun bahasa M a n d a r b e r a d a di Sulawesi Barat n a m u n bahasa m a s u k kelompok b a h a s a - b a h a s a A u s t r o n e s i a .
1
K e e m p a t bahasa
yang
disebutkan
di
atas terdapat
kesamaan
d e n g a n b a h a s a Melayu. Kata api dalam bahasa M e l a y u j u g a api d a l a m b a h a s a Bugis, Mandar, dan Toraja, meskipun d a l a m bahasa Makassar pepe. Pada kata pepe hanya ada perubahan bunyi [a] ke [e] d a n bunyi [i] ke [e] d a n p e n a m b a h a n bunyi [p] di awal suku kata . Kata baju d a l a m bahasa Melayu juga baju dalam bahasa Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Demikian pula kata air dalam bahasa Malayu w a e d a l a m Bugis wai d a l a m b a h a s a Mandar, sedikit berbeda dalam b a h a s a Makassar yakni je'ne. D e n g a n m e m p e r h a t i k a n banyaknya k e s a m a a n kosakata k e e m p a t bahasa
daerah
tersebut d e n g a n
bahasa
Melayu
menjadi
daya
tarik
tersendiri untuk diteliti. Seberapa banyakkah kata y a n g sekerabat dari keempat
bahasa
daerah
tersebut
dengan
bahasa
Melayu.
Untuk
m e n g e t a h u i n y a d i g u n a k a n daftar 200 kata Morris S w a d e s h . Demikian pula kapan k e e m p a t bahasa tersebut berpisah dari b a h a s a induknya. Untuk m e n g e t a h u i n y a d i g u n a k a n metode leksikostatistik.
1.2 M a s a l a h y a n g D i t e l i t i M a s a l a h yang diteliti adalah jejak bahasa M e l a y u d a l a m bahasa Bugis,
makassar,
Mandar,
dan
Toraja.
Masalah
ini
menjadi
fokus
perhatian penelitian ini bahwa keempat bahasa tersebut sangat banyak kemiripannya. Hal ini terlihat jika suku mandar berbicara dapat dimengerti s u k u Toraja, demikian pula suku Bugis berbicara d a p a t dimengerti orang
2
B A B II TUJUAN NDAN MANFAAT PENELITIAN
2.1 T u j u a n P e n e l i t i a n Berdasarkan latar belakang dan masalah yang diteliti di atas maka penelitian ini bertujuan: 1) M e n g e t a h u i
seberapa
banyak
(persentase)
kemiripan
kata bahasa Melayu dengan bahasa Bugis. 2) Mengetahui
seberapa
banyak
(persentase)
kemiripan
kata bahasa Melayu dengan bahasa Makassar. 3) M e n g e t a h u i
seberapa
banyak
(persentase)
kemiripan
kata bahasa Melayu dengan bahasa Mandar. 4) M e n g e t a h u i
seberapa
banyak
(persentase)
kemiripan
kata bahasa Melayu dengan bahasa Toraja. 5) M e n g e t a h u i tahun pisah keempat bahasa daerah (Bugis, Makassar, Mandar, Toraja) d e n g a n bahasa M e l a y u .
2.2 M a n f a a t P e n e l i t i a n Hasil penelitian diperoleh manfaat: 2.2.1
Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini dapat m e n a m b a h referensi perbandingan bahasa
khususnya
bahasa
Melayu
dengan
bahasa
bahasa Makassar, bahasa Mandar, dan bahasa Toraja.
Bugis,
B A B III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 O r a n g M e l a y u d i S u l a w e s i S e l a t a n d a n B a r a t Kedatangan orang-orang Melayu di Kerajaan Makassar (Kerajaan Gowa)
tidak hanya dalam urusan perdagangan dan penyebaran a g a m a
saja, tetapi juga dalam kegiatan sosial budaya. Peranan orang-orang Melayu di Kerajaan
G o w a misalnya, m e n y e b a b k a n Raja G o w a ke XII,
M a n g a r a i Daeng Pamatte Karaeng Tunijallo m e m b a n g u n s e b u a h Mesjid di K a m p u n g Mangallekana untuk kepentingan para saudagar Melayu agar mereka betah tinggal di Makassar, sekalipun ia sendiri b e l u m b e r a g a m a Islam. A d a n y a p e r k a m p u n g a n para saudagara Melayu itu
membuat
struktur k e k u a s a a n Kerajaan G o w a dibantu j u g a oleh orang-orang Melayu dan
m e m e g a n g peranan penting di Istana Kerajaan G o w a . Hal itu dapat
d i t e m u k a n d a l a m untaian kalimat sebagai berikut:
'Kamilah
orang-orang
Melayu
yang
mengajar
anak
negeri
duduk
b e r h a d a p - h a d a p a n d a l a m pertemuan adat, mengajar m e n g g u n a k a n keris panjang yang disebut tatarapang, tata cara berpakaian dan berbagai hiasan untuk para anak b a n g s a w a n " Sejak k e d a t a n g a n orang-orang Melayu di T a n a h G o w a ini budaya Melayu seorang
menyebar. keturunan
Apalagi Melayu
sejak
tahun
berdarah
1546
sampai
campuran
Bajo
dengan
1565
bernama
I
M a n g a m b a r i Kare M a n g a w e a n g , yang juga dikenal d e n g a n nama I Daeng
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 J e j a k B a h a s a M e l a y u d a l a m B a h a s a B u g i s Menurut Polinesia
John
Language
Crawfurd and
dalam
Race
bukunya
On
mengemukakan
the
Malayan
bahwa
and
adanya
k e s e r u m p u n a n bahasa-bahasa yang ada di Nusantara ini (Indonesia). Beliau
menyebutkan
bahasa-bahasa Austronesia
Polinesia.
Kemudian
istilah
menyebut
keserumpunan
tersebut
yang
bahasa-bahasa
itu
menjadi
dengan
Melayu-
populer
untuk
dari
semenanjung
Melayu
bahasa yang
masuk dalam
rumpun
sampai Polinesia. Bahasa
Bugis salah satu
b a h a s a - b a h a s a Austronesia Barat daya.
Untuk melihat jejak bahasa
Melayu yang ada d a l a m bahasa Bugis digunakan 2 0 0 daftar kata dari Morris S w a d e s s . Setelah dibandingkan ternyata b a n y a k k e s a m a a n n y a hanya beberapa peristiwa bahasa sehingga k e d u a n y a berbeda (Parera, 116-120). Berdasarkan daftar tersebut terdapat 72 kata yang mirip, di antaranya 11 kata yang s a m a .
5.1.1 A n a l i s i s 200 K a t a M o r r i s S w a d e s h 5.1.1.1 K a t a y a n g S a m a Bahasa Melayu
Bahasa Bugis
apa
apa
api
api
BAB VI PENUTUP
5.1 K e s i m p u l a n Bahasa
Bugis,
Makasar,
Mandar,
dan
Toraja
bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan d a n bahasa
daerah
tersebut
masih
tmbuh
dan
adalah Barat.
dignakan
di
bahasaKeempat
Indonesia.
K e e m p a t bahasa tersebut m e m p u n y a i kesamaan b a h a s a . Berdasarkan kosakata daftar 200 kata Morris S w a d e s kosakata y a n g mirip total d e n g a n bahasa Melayu adalah
bahasa Bugis 11 , bahasa M a k a s s a r 13, bahasa
M a n d a r 13, d a n bahasa Toraja 18 kata. A d a p u n j u m l a h kata yang mirip secara keseluruhan dari 4 bahasa d e n g a n bahasa M e l a y u a d a l a h : bahasa Bugis 72 kata, bahasa Makassar 80 kata, bahasa M a n d a r 80 kata, d a n bahasa Toraja 87 kata.
T a h u n pisah keempat bahasa tersebut a d a l a h : bahasa Bugis 415 M a s e h i atau
s e b e l u m Masehi, bahasa Makassar 165 M atau sebelum M,
bahasa M a n d a r 165 M atau S M , dan bahasa Toraja 5 Masehi.
5.1 S a r a n Penelitian
tentang
bahasa
Melayu
dan
bahasa-bahasa
daerah
lainnya di Indonesia perlu dilanjutkan secara m e n y e l u r u h .
41
DAFTAR PUSTAKA
A s b a , A. Rasyid. 2008. "Keserumpunan Bahasa M e l a y u : Modal Politik Regionalitas yang Terlupakan. Makassar, Pusat Studi Melayu Unhas.
Ba'dulu, A. Muis. 1980. "Interferemsi Gramatikal B a h a s a Mandar dalam bahasa Indonesia Murid Sekolah Dasar di Sulawesi Selatan." Laporan Penelitian IKIP Makassar.
Collins, J a m e s . 1 9 8 1 . Pertumbuhan Linguistik di Indonesia Timur: Bahasa Melayu dan Bahasa Asilulu di Pulau A m b o n . Kuala Lumpur: D e w a n B a h a s a .
Collins, J a m e s . 2008. "Sejarah, Diversitas, dan Kompleksitas bahasa Melayu di Indonesia Timur, Pusat Studi Melayu Unhas.
Keraf, Gorys. 1990. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta, G r a m e d i a .
Muthalib,
Abdul.
Nurhayati,
Parera,
1985.
Jos
1986.
"Sistem
Daniel.
Sistem Perulangan Bahasa Mandar. Makassar. Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, Sulawesi Selatan.
Perulangan dalam B a h a s a Fakultas Sastra Unhas
Manda".
Skripsi
1 9 9 1 . Kajian Lingusitik Umum Historis Komparatif dan Tipologi Struktural. Jakarta, Erlangga.