ANALISIS EFEKTIVITAS BANNER ADS UNTUK MENINGKATKAN BRAND IMAGE PRODUK/JASA DI INDONESIA: STUDI KASUS KASKUS.US DAN DETIK.COM Adityo Putro Program Magister Manajemen Sistem Informasi
[email protected] ABSTRAK Dengan berkembangnya teknologi Internet yang sangat pesat sampai saat ini perusahaan-perusahaan pemilik produk atau jasa pun tidak luput menggunakan Internet sebagai media pemasaran. Banner ads merupakan salah satu strategi pemasaran lewat Internet yang paling banyak digunakan di samping email campaign, strategi ini selain untuk memancing pengunjung untuk masuk ke website yang perusahaan miliki untuk melakukan transaksi pembelian, paling tidak untuk menciptakan branding image dari produk atau brand (merk dagang) bagi para pengunjung website. Bentuk, ukuran, isi dan penempatan dari dari suatu banner ads harus diperhatikan agar dilirik oleh para pengunjung website. Perusahaan juga harus menaruh banner ads pada website-website yang sering dikunjungi user, dengan harapan frekuensi user untuk meng-klik banner yang dimiliki menjadi semakin besar. Website kaskus.us dan detik.com adalah website asal Indonesia dengan peringkat traffic pertama dan kedua di Indonesia, website ini juga menawarkan banner ads space untuk tempat promosi produk dan jasa dari perusahaan atau website lain. Berdasarkan penjelasan di atas maka dilakukan analisa efektifitas banner ads dalam peningkatan brand image terhadap suatu produk atau jasa yang dipromosikan lewat media Internet di Indonesia. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah Metode Analisis Regresi Berganda dan ANOVA (Analysis of Variances) data yang digunakan adalah data kuesioner yang telah dikumpulkan dari beberapa responden. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi perusahaan-perusahaan maupun pribadi dalam menyusun strategi dan pilihan dalam melakukan pemasaran melalui media Internet agar hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal Kata kunci : Banner ads, Brand Image, Website Kaskus.us & Detik.com, Analisis Regersi Berganda, Anova PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Iklan merupakan upaya untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada masyarakat luas. Baik secara konvensional lewat media cetak, radio dan televisi iklan menjadi salah satu ujung tombak pemasaran produk atau jasa sebuah perusahaan, sehingga beragam inovasi ditampilkan agar iklan menarik pelanggan baru serta mempertahankan kesetiaan dari pelanggan lama. Salah satunya dengan menerapkan teknologi informasi ke dalam dunia periklanan, diantaranya periklanan lewat media Internet. Diperkirakan saat ini pengguna Internet di seluruh dunia sebesar 6,710,029,070 orang (menurut internetworldstats.com, juli 2009) sehingga penggunaan Internet sebagai media promosi patut dilakukan. Iklan dengan menggunakan media Internet memiliki banyak ragam strategi pemasaran, misalnya
melakukan promosi produk atau jasa terbaru dengan menggunakan media email atau sering disebut email campaign seperti junk mail, spam, Opt-In email atau permission email address, kemudian strategi affiliate programs yaitu menggunakan pihak ketiga untuk menaruh link menuju halaman website yang kita miliki, dan kemudian memberikan komisi ketika user masuk ke halaman website kita lewat link yang dipasang pihak ketiga dalam website atau blog yang pihak ketiga miliki, sesuai dengan kesepakatan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya strategi penggunaan banner ads yang merupakan salah satu strategi pemasaran lewat Internet yang paling banyak digunakan di samping email campaign. Strategi ini selain untuk memancing pengunjung untuk masuk ke website yang perusahaan miliki untuk melakukan transaksi pembelian, paling tidak untuk menciptakan branding image dari produk atau brand (merk dagang) bagi para pengunjung website. Bentuk, ukuran, isi dan penempatan dari dari suatu banner ads harus diperhatikan agar dilirik oleh para pengunjung website. Perusahaan juga harus menaruh banner ads pada website-website yang sering dikunjungi user, dengan harapan frekuensi user untuk meng-klik banner yang dimiliki menjadi semakin besar. Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan isi dari banner ads yang ia miliki, karena jika isi dari banner ads tersebut adalah grafis penuh animasi menjadikan waktu loading dari halaman website menjadi semakin lama. Beberapa tahun terakhir di seluruh dunia dan di Indonesia pada khususnya berkembang website jejaring sosial (Social Network) dan website komunitas yang juga menerapkan teknologi web 2.0 seperti friendster.com, facebook.com, myspace.com dan lain sebagainya hingga website buatan anak negeri yaitu kaskus.us. Website-website tersebut memperoleh traffic (kunjungan terhadap sebuah website) yang sangat tinggi setiap hari sebagai bukti bahwa website tersebut sering dikunjungi user, misalnya kaskus.us yang memiliki anggota lebih dari satu juta orang dan peringkat traffic-nya di Indonesia masuk sepuluh besar di Indonesia, di atas website portal berita paling diminati yaitu detik.com (sumber alexa.com bulan juli 2009). Perkembangan jumlah user dari website-website tersebut juga meningkat secara signifikan, sehingga membuat suatu pasar baru untuk memperluas jangkauan pemasaran dari produk atau jasa dari suatu perusahaan yang menggunakan banner ads sebagai media promosi Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini bagi penulis dan masyarakat umum adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas web banner atau banner ads dalam peningkatan branding image terhadap suatu produk atau jasa yang dipromosikan lewat media Internet di Indonesia. TINJAUAN PUSTAKA Banner Banner adalah iklan grafis, umumnya berukuran 468×60 pixel (namun saat ini sudah banyak ditemukan banner yang tidak berukuran standard). Sebenarnya banner adalah bentuk awal advertising web yang sampai saat ini masih digunakan oleh website, meskipun akhir-akhir ini popularitasnya sudah mulai menurun, dan telah banyak digantikan oleh bentuk advertising lain seperti text ads dan iklan yang disamarkan ke dalam konten yang terbukti sangat ampuh meningkatkan CTR (Click Through Rate).Salah satu cara untuk mendatangkan traffic yang digunakan oleh hampir semua penyedia layanan online, penjual produk, pengelola bisnis model afiliasi maupun pemilik blog atau website non-komersil sekalipun adalah banner. Baik itu sekedar berupa gambar statis, tulisan dan gambar statis, maupun gambar dan
tulisan bergerak, nampaknya penggunaan banner telah diakui mampu mendatangkan traffic bagi situs atau blog. Setidaknya lebih dari sepuluh ukuran standar sebuah banner yang biasa kita temukan menunjukkan bahwa banner memang dianggap penting dan strategis dalam mendatangkan traffic Brand Brand (merek) merupakan salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Sebagai contoh: Apabila terdapat 2 (dua) buah botol parfum yang diisi dengan jenis parfum yang sama baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, maka parfum yang diberi merek akan lebih dianggap bernilai, lebih bagus dan lebih berkualitas dibandingkan dengan parfum yang tidak diberi merek. Nilai tambah ini sangat menguntungkan bagi produsen atau perusahaan. Karena itulah perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek yang dimilikinya dari waktu ke waktu, terutama konsumen yang menjadi target marketnya. Pengertian tentang merek, “Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual, yang membedakan produk/jasa tersebut dengan produk lain terutama produk saingannya” (Kotler,1987,p.440). Image Pengertian image (citra) menurut Kotler (1992) adalah kepercayaan, ide, dan impressi seseorang terhadap sesuatu (Kotler, 1997, p.57). Sedangkan pengertian citra menurut Alma, Buchari (1992) citra merupakan kesan, impressi, perasaan atau persepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, suatu obyek, orang atau lembaga. (p.32). Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting. Citra yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan, sedangkan citra yang buruk melahirkan dampak negatif dan melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan. Brand image Pengertian brand image (Keller, 2003): 1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. 2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen–elemen yang mendukung (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya) dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen. Kaskus.us Kaskus yang merupakan singkatan dari Kasak Kusuk, bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus
dikunjungi sedikitnya oleh 500.000 orang, dengan jumlah page view melebihi 3.500.000 setiap harinya. Menurut Alexa.com, pada bulan September 2009 Kaskus berada di peringkat 418 dunia dan menduduki peringkat 8 situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Kaskus merupakan situs lokal dengan tingkat trafik tertinggi pertama di Indonesia Detik.com Detik.com ialah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel daring di Indonesia. Detik.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detik.com hanya mempunyai edisi online dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detik.com merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Menurut Alexa.com, pada bulan September 2009 Detik berada di peringkat 461 dunia dan menduduki peringkat 9 situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Detik.com merupakan situs lokal dengan tingkat trafik tertinggi kedua di Indonesia METODE PENELITIAN Model Riset & Variabel Penelitian ini melihat hubungan-hubungan antara variabel bebas dengan hasil penelitian yaitu Efektivitas Banner ads untuk meningkatkan Brand image produk/jasa. Variabel-variabel bebas yang ditentukan adalah, Frekuensi Kunjungan Responden ke website kaskus.us/detik.com, Karakteristik Tampilan Banner ads, Tingkat Aksesibilitas Internet, Waktu Loading Banner ads, Jenis Kelamin Responden, Latar Belakang Pendidikan Responden dan Jenis Pekerjaan Responden. Sehingga model yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah. Dalam pembuatan model ini penulis mendapat bantuan masukan dari beberapa teman yaitu Akbar dan Restu.
Gambar 1. Model Kerangka Konseptual Penelitian
Hipotesis Hipotesis yang akan digunakan adalah : H0 : Faktor Frekuensi Kunjungan Responden ke website kaskus.us/detik.com, Karakteristik Tampilan Banner ads, Tingkat Aksesibilitas Internet, Waktu Loading Banner ads, Jenis Kelamin Responden, Latar Belakang Pendidikan Responden dan Jenis Pekerjaan Responden tidak memiliki pengaruh terhadap efektivitas Banner ads untuk meningkatkan brand image produk/jasa. H1 : Faktor Frekuensi Kunjungan Responden ke website kaskus.us/detik.com, Karakteristik Tampilan Banner ads, Tingkat Kecepatan Aksesibilitas Internet
Responden, Waktu Loading Banner ads, Jenis Kelamin Responden, Latar Belakang Pendidikan Responden dan Jenis Pekerjaan Responden memiliki pengaruh terhadap efektivitas Banner ads untuk meningkatkan brand image produk/jasa. Analisa Statistik Analisa statistik yang akan digunakan adalah Analisis Regresi Berganda, Analisis ini akan meliputi uji deskriptif dan korelasi untuk mendapatkan gambaran tentang data dan korelasi antar variabel. Uji berikutnya berupa uji ANOVA (Analysis of Variances). yang digunakan untuk membuktikan variabel-variabel bebas (X1, X3, X4, X5, X6 dan X7) yang disebutkan mempengaruhi variabel terikat (Y). Kemudian dilanjutkan dengan melihat kontribusi tiap variabel bebas dalam hubungannya dengan variabel terikat melalui koefisien multi korelasi dan uji tingkat signifikansi untuk mendapatkan variabel bebas mana yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap variabel terikat. untuk menguji hipotesa penelitian ini penulis akan menggunakan bantuan aplikasi SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Model Uji Deskriptif Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan dan menyajikan secara ringkas informasi dari sejumlah data yang besar. Dengan statistik deskriptif data mentah diubah kedalam suatu bentuk yang dapat menyediakan informasi untuk menggambarkan serangkaian faktor dalam suatu keadaan yang salah satunya adalah frekuensi. Dalam statistik ini disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Semua data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengumpulkan jawaban dari para responden yang telah mengisi pertanyaan dalam kuesioner (bentuk dari kuesioner dapat di lihat pada lampiran 1). Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menyebar hardcopy dalam bentuk fotokopian dan dengan menyebar softcopy dalam bentuk dokument Ms. Word melalui e-mail. Kuseioner ini disebar dan dapat dikumpulkan kembali sebanyak 152 kuesioner fotokopian dan 104 kuesioner dari e-mail. Total kuesioner yang terkumpul adalah sebayak 258 kuesioner. Semua data diolah dengan menggunakan software SPSS 13.0 dan untuk gambar grafik menggunakan Microsoft Excel 2003. Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Berdasarkan sampel data para responden, terdapat 181 orang pria (70%) dan 77 orang wanita (30%). Tabel 1. Frekuensi Jenis Kelamin
Gambar 2. Grafik Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Berdasarkan sampel data para responden, terdapat 37 orang (14,3%) yang berpendidikan SLTA, 1 orang (0,4%) yang berpendidikan D1/D2, 12 orang (4,7%) yang berpendidikan D3, 207 orang (80,2%) yang berpendidikan S1, dan 1 orang (0,4%) yang berpendidikan S2/S3. Tabel 2. Frekuensi Tingkat Pendidikan
Gambar 3. Grafik Persentase Tingkat Pendidikan Para Responden
Berdasarkan Bidang Pekerjaan Responden Berdasarkan sampel data para responden, terdapat 140 orang (54,3%) sebagai pegawai kantor, 34 orang (13,2%) sebagai pelajar/mahasiswa, 74 orang (28,7%) sebagai wiraswata, 0% (tidak ada) sebagai profesional, dan 10 orang (3,9%) yang bekerja pada bidang yang lain. Tabel 3. Frekuensi Jenis Pekerjaan
Gambar 4.3. Grafik Persentase Jenis Pekerjaan
Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Hasil Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner. Untuk menguji konsistensi instrumen dalam hal valid atau tidaknya pertanyaan untuk masing-masing variabel bebas, maka uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara pertanyaan dari sebuah variabel bebas, dan uji ini dilakukan pada setiap variabel bebas. Dari tabel 4 dapat terlihat rata2 validitas. Nilai batas validitas adalah 0,3 untuk masing-masing variabel bebas. Jika nilai validitas lebih besar dari 0,3 maka instrumen dinyatakan telah lulus uji validitas, namun jika nilai validitas lebih kecil dari 0,3 maka instrumen dinyatakan tidak lulus uji validitas. Berikut ini adalah hasil dari uji validitas
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Bebas
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Terikat
Dari hasil uji pada tabel 4 & 5 dapat terlihat bahwa ada beberapa pertanyaan dalam kuesioner yang tidak valid yakni lebih kecil dari nilai 0,3 maka pertanyaan tersebut akan dihilangkan dari penelitian ini. Setelah membuang beberapa pertanyaan yang tidak valid, maka didapatkan hasil validitas baru yang dapat di lihat pada tabel 6 dan tabel 7 di bawah ini Tabel 6. Hasil Uji Validitas Terkoreksi Variabel Bebas
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Terkoreksi Variabel Terikat
Uji Hasil Reliabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menguji konsistensi pertanyaanpertanyaan yang terdapat dalam variabel bebas. Dalam menguji reliabilitas pada penelitian ini digunakan tabel Cronbach Alpha. Tabel 8. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 - 0,20 kurang reliable >0,20 - 0,40 agak reliable >0,40 - 0,60 cukup reliable >0,60 - 0,80 reliable >0,80 - 1,00 sangat reliable Sumber : Triton P. B. (2005 : 248)
Hasilnya dapat dilihat pada tabel 9 dan 10 dibawah ini Tabel 9. Hasil Uji Validitas Variabel Bebas
Tabel 10. Hasil Uji Validitas Variabel Terikat
Nilai batas alpha yang digunakan adalah 0,6 sehingga apabila instrument lebih besar dari nilai batas tersebut, maka instrument dinyatakan layak uji reliabilitas. Namun jika alpha lebih kecil dari nilai batas, maka instrument dinyatakan tidak layak uji reliabilitas. Hasil uji yang ditunjukkan pada tabel 9 & 10 menunjukkan bahwa nilai alpha untuk kedua vaiabel bebas yaitu frekuensi kunjungan dan karakteristik tanpilan banner lebih besar dari 0,6 sedangkan variabel bebas tingkat aksesbilitas internet dan waktu loading banner lebih kecil dari 0,6. Nilai alpha untuk variabel terikat yaitu efektivitas lebih besar dari 0,6. Berdasarkan pada nilai alpha tersebut maka instrumen frekuensi kunjungan, karakteristik tampilan banner dan efektivitas di atas dinyatakan layak uji reliabilitas dan untuk instrumen tingkat aksesbilitas internet cukup layak uji reliabilitas konsistensi untuk setiap pertanyaan dalam masing-masing variabel sehingga memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian ini.. Sedangkan instrumen waktu loading banner kurang layak uji reliabilitas untuk setiap pertanyaan dalam masingmasing variabel sehingga tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian ini Analisis Regresi Berganda dan ANOVA Regresi berganda adalah analisis regresi dengan menggunakan dua atau lebih variable bebas. Uji Regresi Uji regresi dilakukan terhadap data kuesioner untuk mengetahui bahwa variable bebas mempunyai pengaruh terhadap variable terikat. Pada sub-bab ini akan diketahui bahwa variable bebas yaitu frekuensi kunjungan dan karakteristik tanpilan banner mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat yaitu efektivitas. Dalam uji regresi ini metode yang digunakan adalah metode enter, pada metode enter akan dimulai dengan memasukkan semua variabel bebas dalam persamaan. Hasil penambahan variabel bebas dalam model regresi ini dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Penambahan Variabel Bebas Dalam Persamaan Dengan Metode Enter
Pada model yang ditampilkan dalam metode enter ini yaitu variable frekuensi kunjungan dan karakteristik tampilan banner Model Summary Setelah dipilih variable bebas dalam bentuk metode enter, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa model summary. Dengan model summary dapat terlihat seberapa besar kontribusi dari setiap variable bebas yang diikutsertakan terhadap variable terikat. Model summary dapat dilihat pada table 12 dibawah ini. Tabel 12. Model Summary
Diperoleh R Square = 0,662 dengan arti sebanyak 66,2% model regresi dari variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas, sisanya 33,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diperhitungkan. Dengan menggunakan metode enter dapat dilihat nilai Standard Error of the Estimate (SEE) pada model ketiga adalah terkecil, yaitu SEE=3,869. Semakin kecil nilai SEE model regresi maka semakin tepat dalam memprediksi variabel terikat (Santoso, 2000) Tabel Anova Uji anova dilakukan untuk mendapat tingkat signifikan dari model regresi. Sebuah model regresi dapat diterima jika nilai Sig < dari nilai a =0,05, namun jika nilai Sig > dari nilai α= 0,05 maka ditolak. Untuk uji anova dapat dilihat pada table 4.15 dibawah ini Tabel 13. Model Anova
Dari tabel 13 terlihat Sig = 0 < dari nilai α= 0,05 sehingga model regresi layak digunakan, dengan kata lain terdapat hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian ini. Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung sebesar 249,595 sedangkan F tabel untuk derajat kebebasan df1=2 dan df2=255 dengan tingkat signifikan = 5% adalah 3,00. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa F hitung 249,595 > F tabel = 3,00 sehingga model regresi layak digunakan, dengan kata lain terdapat hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian ini. Uji Hipotesis Hipotesis yg akan digunakan adalah : H0 : Faktor frekuensi kunjungan responden ke website kaskus.us/detik.com dan karakteristik tampilan banner ads tidak memiliki pengaruh terhadap efektivitas banner ads untuk meningkatkan brand image produk/jasa. H1 : Faktor frekuensi kunjungan responden ke website kaskus.us/detik.com dan karakteristik tampilan banner ads memiliki pengaruh terhadap efektivitas banner ads untuk meningkatkan brand image produk/jasa. Langkah-langkah yang pertama dilakukan adalah menguji dari masing-masing variabel bebas untuk tingkat signifikan. Nilai yang di uji adalah nilai Sig. < nilai α= 0,05 sehingga dapat disimpulkan variabel bebas ada tingkat signifikan maka H0 ditolak, dan jika nilai Sig. > nilai α= 0,05 sehingga dapat disimpulkan variabel bebas tidak ada tingkat signifikan maka H0 diterima. Tabel 14. Evaluasi Tabel Koefisien Variabel Bebas
Untuk frekuensi kunjungan, dapat dilihat pada tabel 14 kolom Sig, bahwa nilai Sig.= 0 < nilai α= 0,05 sehingga dapat disimpulkan variabel bebas frekuensi kunjungan tidak ada tingkat signifikan maka H0 ditolak.
Untuk karakteristik tampilan banner, dapat dilihat pada tabel 14 kolom Sig, bahwa nilai Sig.= 0 < nilai α= 0,05 sehingga dapat disimpulkan variabel bebas karakteristik tampilan ada tingkat signifikan maka H0 ditolak. Uji Chi square Chi square merupakan satu rangkaian analisis yang dapat digunakan untuk menguji hubungan dua variabel kategorikal. Uji chi square dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa variabel bebas kategorikal mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Varibel bebas kategorikal dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan terakhir. Uji chi square yang pertama dilakukan pada variabel jenis kelamin untuk melihat apakah ada hubungannya atau tidak terhadap efektivitas. Tabel 15. Uji Chi square Antara Jenis Kelamin dan Efektivitas
Tabel 16. Hasil Hipotesis antara Jenis Kelamin dan Efektivitas
Menentukan nilai kritis untuk mendapatkan chi square tabel : Tingkat signifikansi atau α= 0,05 dan df = (2-1) (5-1) = 4, maka nilai χ2 kritis berdasarkan tabel χ2 (0,05;4) = 9,488 Berdasarkan hasil Uji Chi square pada tabel 15, maka keputusan akan hasil hipotesis dapat dilihat pada tabel 16. Uji chi square yang kedua dilakukan pada variabel jenis pekerjaan untuk melihat apakah ada hubungannya atau tidak terhadap efektivitas Tabel 17. Uji Chi square Antara Jenis Pekerjaan dan Efektivitas
Tabel 18. Hasil Hipotesis antara Jenis Pekerjaan dan Efektivitas
Menentukan nilai kritis untuk mendapatkan chi square tabel : Tingkat signifikansi atau α= 0,05 dan df = (4-1) (5-1) = 12, maka nilai χ2 kritis berdasarkan tabel χ2 (0,05;12) = 21,026 Berdasarkan hasil Uji Chi square pada tabel 17, maka keputusan akan hasil hipotesis dapat dilihat pada tabel 18. Uji chi square yang ketiga dilakukan pada variabel tingkat pendidikan terakhir untuk melihat apakah ada hubungannya atau tidak terhadap efektivitas. Tabel 19. Uji Chi square Antara Tingkat Pendidikan Terakhir dan Efektivitas
Tabel 20. Hasil Hipotesis antara Pendidikan terakhir dan Efektivitas
Menentukan nilai kritis untuk mendapatkan chi square tabel : Tingkat signifikansi atau α= 0,05 dan df = (5-1) (5-1) = 16, maka nilai χ2 kritis berdasarkan tabel χ2 (0,05;16) = 26,296 Berdasarkan hasil Uji Chi square pada tabel 19, maka keputusan akan hasil hipotesis dapat dilihat pada tabel 20. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil analisi telah dilakukan pada penelitian ini yang menggunakan 4 variabel bebas. Variabel bebas yang digunakan adalah frekuensi kunjungan, karakteristik tampilan banner ads, tingkat aksesibilitas dan waktu loading banner ads. Sedangkan variabel terikat yang diukur pada penelitian ini yaitu efektivitas banner ads di situs kaskus.us dan detik.com untuk meningkatkan brand image dalam memasarkan produk taupun jasa. Dari 4 variabel bebas ternyata hanya 3 variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap model ini. Variabel tersebut adalah karakteristik tampilan banner ads, tingkat aksesibilitas dan waktu loading banner ads Karakteristik Tampilan Banner ads Variabel ini telah di uji dan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas banner ads. Pengaruh ini dibuktikan dengan melakukan uji regresi dengan nilai α= 0,05 dan variabel ini mempunyai nilai lebih kecil. Dari sisi pihak manajemen perusahaan dapat fokus untuk meningkatkan efektivitas brand image dengan melihat para pengguna internet memperhatikan dan meng-klik banner ads berdasarkan berdasarkan bentuk yang menarik, warna yang menarik, gambar yang menarik, animasi yang menarik, kata-kata yang menarik,ukuran yang mudah dilihat, letak banner yang strategis, dan banner yang berbentuk permainan. Sehingga pihak manajemen perusahaan harus membuat iklan internet lebih kreatif, lebih inovatif, dan lebih variatif.
Tingkat Aksesibilitas Internet Variabel ini telah di uji dan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas banner ads. Pengaruh ini dibuktikan dengan melakukan uji regresi dengan nilai α= 0,05 dan variabel ini mempunyai nilai lebih kecil. Dari sisi pihak manajemen perusahaan dapat fokus untuk meningkatkan efektivitas brand image dengan melihat para pengguna internet yang sering melakukan koneksi internet untuk mencari informasi produk atau layanan jasa atau pun untuk mencari berita-berita dan juga hiburan. Dari segi tingkat aksesbilitas para pengguna internet yang tinggi ini pihak manajemen perusahaan dapat terus fokus untuk memasang banner ads walaupun para pengguna hanya sedikit yang akan mengklik banner ads tersebut, tetapi setidaktidaknya dengan sering di temui banner-banner ads akan dapat meningkatkan brand image akan produk atau jasa yang diiklankan. Waktu Loading Banner ads Variabel ini telah di uji dan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas banner ads. Pengaruh ini dibuktikan dengan melakukan uji regresi dengan nilai α= 0,05 dan variabel ini mempunyai nilai lebih kecil. Dari sisi pihak manajemen perusahaan dapat memperhatikan dalam ukuran file yang tidak besar untuk meningkatkan efektivitas brand image dengan melihat para pengguna internet Jenis Kelamin Variabel ini telah di uji dan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas banner ads. Pengaruh ini dibuktikan dengan melakukan uji chi square dengan nilai α= 0,05 dan variabel ini mempunyai nilai lebih kecil. Dari sisi pihak manajemen perusahaan dapat fokus untuk meningkatkan efektivitas brand image dengan melihat variabel jenis kelamin ada hubungan dengan variabel efektivitas untuk poin-poin pernah melihat banner di kaskus, pernah melihat banner di detik, tertarik pada banner di kaskus, pernah referensikan teman untuk melihat /mengklik banner, dan banner mudah diingat dalam memasarkan produk. Jenis Pekerjaan Variabel ini telah di uji dan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas banner ads. Pengaruh ini dibuktikan dengan melakukan uji chi square dengan nilai α= 0,05 dan variabel ini mempunyai nilai lebih kecil. Dari sisi pihak manajemen perusahaan dapat fokus untuk meningkatkan efektivitas brand image dengan melihat variabel jenis pekerjaan ada hubungan dengan variabel efektivitas untuk semua poin. Tingkat Pendidikan Terakhir Variabel ini telah di uji dan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas banner ads. Pengaruh ini dibuktikan dengan melakukan uji chi square dengan nilai α= 0,05 dan variabel ini mempunyai nilai lebih kecil. Dari sisi pihak manajemen perusahaan dapat fokus untuk meningkatkan efektivitas brand image dengan melihat variabel tingkat pendidikan ada hubungan dengan variabel efektivitas untuk poin-poin pernah melihat banner di kaskus, pernah melihat banner di detik, tertarik pada banner di kaskus, tertarik pada banner di detik, pernak klik banner di detik, ingat banner yang dilihat/klik, dan banner mudah diingat dalam memasarkan produk.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor terhadap frekuensi kunjungan, karakteristik tampilan banner ads, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan terakhir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas banner ads di situs-situs khususnya pada studi kasus ini yaitu pada kaskus.us dan detik.com untuk meningkatkan brand image. Hal ini di tunjukkan dari pengolahan data dengan menguji hipotesis pada model penelitian ini. 2. Faktor-faktor terhadap tingkat aksesibilitas internet, waktu loading banner ads, usia, dan lokasi mengakses internet tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas banner ads di situs-situs khususnya pada studi kasus ini yaitu pada kaskus.us dan detik.com untuk meningkatkan brand image. Hal ini di tunjukkan dari pengolahan data dengan menguji hipotesis pada model penelitian ini. 3. Dari variabel bebas yang memenuhi syarat pengujian dan digunakan sebagai prediktor terhadap uji regresi berganda mempunyai hasil bahwa model penelitian ini mendapatkan 66,2% dapat dijelaskan oleh karakteristik tampilan banner ads, tingkat aksesibilitas internet, dan waktu loding banner ads, sisanya 33,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dipergunakan. SARAN Hasil analisis variabel-variabel mempunyai peran sebesar 66,2% dalam menjelaskan keadaan sebenarnya sehingga pihak manajemen perusahaan dapat melihat kebenaran efektivitas banner ads untuk meningkatkan brand image berdasarkan variabel yang disebutkan adalah 66,2%. Maka untuk lebih akurat untuk kebenaran tersebut disarankan hal-hal berikut ini : 1. Menganalisis faktor-faktor yang dapat mempunyai pengaruh terhadap efektivitas banner ads di situs-situs khususnya pada studi kasus ini yaitu pada kaskus.us dan detik.com untuk meningkatkan brand image seperti faktor lokasi penelitian dan peninjauan efektivitas dari sisi perusahaan pemasang banner ads 2. Faktor-faktor pekerjaan yang sudah diperluas dan dikaji lebih dalam seperti penghasilan dan gaya hidup. Saran penelitian lanjutan ini diharapkan dan dapat digunakan untuk memperdalam dan menambah kecocokan antara model dengan perilaku sebenarnya sehingga bagi perusahaan yang memasarkan produk ataupun jasa secara online bisa lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, Analisa Sederhana Tentang Banner Untuk Mendatangkan Traffic, http://ngode.al-sabaliny.com/analisa-sederhana-tentang-banner-untukmendatangkan-traffic.html#more-852, diakses tanggal 11 September 2009 Anonim, Banner, http://artikel-it.blogspot.com/2009/01/banner.html, diakses tanggal 10 September 2009. Anonim, Guide to Online Advertising, Maxx Publishing. http://www.scribd.com/doc/6413393/Guide-to-Online-Advertising, diakses tanggal 20 Agustus 2009. Anonim, Membangun Brand image Produk,.http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/05/membangun-brand-image-produk.html, diakses tanggal 10 September 2009.
Anonim, Top Sites in Indonesia, http://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses tanggal 10 September 2009. Budi, Triton P., 2005, SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametik, Penerbit Andi, Yogyakarta. David R. Thompson D. R. and Wassmuth B. 2001, Online Advertising: Hit Rates for Jumps from Banner ads”, http://www.scripps.ohiou.edu/wjmcr/vol04/4-2a.htm, diakses tanggal 20 Agustus 2009. Huhmann, B. A, 2003, Visual Complexity in Banner ads: The Role of Color, Photography, and Animation. Visual Communication Quarterly. New Mexico State University. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1017608, diakses tanggal 20 Agustus 2009. Kotler, Philip., 1987, Marketing, Prentice-Hall, Inc., New Jersey, USA. Kotler, Philip., 1997, Marketing Management, 9th Edition, Prentice-Hall, Inc., New Jersey, USA. Lori D. Wolin, Pradeep Korgaonkar, 2003, Web advertising: gender differences in beliefs, attitudes and behavior, Journal of Internet Research, Vol. 13, No. 5, Hal. 375 - 385. Manchanda, Puneet et all, 2006, The Effect of Banner Advertising on Internet Purchasing, Journal of Marketing Research, Vol.43, No.1, Hal. 98-108. Sherman, Lee dan John Deighton., 2001, Banner advertising: Measuring effectiveness and optimizing placement, Journal of Interactive Marketing, Vol. 15, No. 3, Hal. 60 - 64. Subiyakto, Haryono., 1994, Statistika 2, Penerbit Gunadarma, Jakarta. Supriatno, Cara Membuat Banner Animasi, http://supriatno.blogdetik.com/index.php/2009/08/12/cara-membuat-banneranimasi/, diakses tanggal 10 September 2009 Suyanto M., 2003, Strategi Periklanan E-Commerce pada Perusahaan Top Dunia. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta. Sweeney S. 2005. 101 Ways to Promote Your Website: Filled with Proven Internet Marketing Tips, Tools, Techniques, and Resources to Increase Your Web Site Traffic. 5th edition. Jim Hoskins. Canada. Trafford R, Is Banner Advertising Still A Good Marketing Tool?. http://www.workz.com/content/view_content.html?section_id=528&content_id =6874, diakses tanggal 20 Agustus 2009. Vineeth A, Brand Image, http://www.scribd.com/doc/483064/Brand-Image. diakses tanggal 20 Agustus 2009. Yoo C. Y. 2008, Unconscious Processing of Web Advertising: Effects on Implicit Memory, Attitude Toward The Brand, And Consideration Set, Journal of Interactive Marketing. Vol. 22 No. 2.