Jaringan Rawan dan Tulang Struktur Hewan
Anggota kelompok : • • • • • •
Ahmad Tosin Putri Intan Kumalasari Yennita Dwi April Liana Iqbal Setiawan Saputra Atim Ainul Hidayah Atiqotul Irsyadah
(16-1010) (16-1013) (16-1020) (16-1023) (16-1033) (16-1034)
Jaringan Rawan dan Tulang Kerangka tersusun dari jaringan rawan dan tulang. Jaringan rawan dan tulang termasuk jaringan ikat khusus, sebagaimana jaringan ikat lainnya. Tulang rawan dan tulang terdiri atas tiga unsur, yaitu sel, serat, dan substansi dasar. Serat dan substansi dasar membentuk substansi interselular atau matriks.
Definisi
Tulang rawan merupakan sejenis jaringan ikat lentur yang terdapat diberbagai anggota badan manusia maupun hewan.
Mengapa Lentur ? Karena sel-sel tulang rawan mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Kondrin menyebabkan tulang rawan bersifat lentur, licin dan kuat.
Fungsi jaringan rawan 1. Sebagai penyokong jaringan atau organ lunak. 2. Sebagai daerah pergeseran dalam persendian. 3. Sebagai pembentuk tulang sejati.
Karakteristik • Mengandung sel-sel fibroblas, kondroblas dan kondrosit • Mengandung serat kolagen dan elastis • Mengandung substansi dasar yang amorf (kondroitin sulfat dan hialuronat). • Merupakan unsur aseluler, tidak mempunyai pembuluh darah dan saraf.
Struktur Penyusun ;
• Sel kondrosit ; sel tulang rawan /kartilago dinamakan kondrosit, Berasal dari 2 kata chondros: rawan dan kytos : sel. sel-sel ini terdapat dalam ruang kecil yang dibatasi oleh matriks yang dinamakan dengan lacuna.
•
Sel Kondroblas dan fibroblas, keduanya adalah “sel bakal” yang berbentuk oval terletak di pinggir dari kartilago. Kondroblas adalah bakal sel kartilago atau disebut juga sel muda tulang rawan.
• Substansi interseluler terdiri dari komponen fibriler dan substansi dasar, matriks amorf “gel”. • Perikondrium merupakan jaringan pengikat yang membungkus kartilago, terdiri dari sel fibrosit yang gepeng dan diantaranya terdapat serat kolagen.
Klasifikasi
Jenis tulang rawan berdasarkan komponen matriksnya, yaitu : 1. Tulang rawan Hialin 2. Tulang rawan elastis 3. Fibrokartilago
1. Tulang Rawan Hialin • Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan hialin bening seperti kaca. • Terdapat pada saluran pernapasan (trakea, laring, bronkus), ujung hidung, persambungan tulang rusuk, dan rangka pada fetus. • Fungsi: pergerakan sendi dan memberi bentuk (penyokong).
2. Tulang Rawan Elastik • Struktur: susunan polikondrium, matriks, sel dan lacuna tulang rawan elastik mirip tulang rawan hialin, namun seratnya tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. • tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga. • Fungsi: bersifat elastis namun dapat mempertahankan bentuk (struktur) organ.
3. Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat • Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; paling kuat (liat) • terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. • Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit). • Fungsi: struktur pendukung/pengikat untuk memperkuat struktur organ.
Perbandingan Ketiga jenis sel tulang rawan (Cartilage)
Pertumbuhan Kartilago 1. Pertumbuhan interstitial, melalui proses dari dalam dengan cara pembelahan kondrosit berulang-ulang. Tiap kondrosit yang terbentuk berpisah dan membentuk kapsula sendiri. Cara ini terjadi pada kehidupan embrio saja dan nantinya terhenti dan dilanjutkan dengan pertumbuhan aposisi.
2. Pertumbuhan aposisi, penambahan luas areal tulang rawan berlangsung di bagian tepi, kondroblast berkembang dari perikondrium, membelah beberapa kali menjadi kondrosit.
TULANG
Definisi
Tulang adalah penunjang utama tubuh.
Fungsi
- Tulang berfungsi sebagai kerangka tubuh yang
kaku, dan memberikan tempat perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada tubuh . Tulang juga melindungi otak, yang terletak - didalam tengkorak. Tulang melindungi jantung dan paru didalam rongga dada, dan organ seksual dan urinaria.
Karakteristik
• Bersifat kaku dan juga keras
• Mudah sekali patah • Kurangnya suatu zat perekat • Tersusun dari zat kapur dan fosfor • Sel-sel tulang tersusun seperti lingkaran y ang berlapis-lapis
Struktur Penyusun JARINGAN TULANG: 1.
2.
Jaringan tulang Padat (Compact/Dense bone).
Jaringan Tulang Berongga ( spongy bone).
1. •
•
•
•
Jaringan Tulang Padat (Compact/Dense bone):
bersifat padat, keras, fungsi : melindungi bagian dalam tulang. Tersusun atas osteon (H): unit berstruktur silindris. Sub unit osteon osteocyte (l) terletak dalam rongga yang disebut lacunae. Pada pusat osteon terdapat saluran yang berisi pembuluh pusat atau “the central canal = haversian canal (E)”. Lapisan matrix tulang disebut Lamellae (J, K, L).
H
Source: www.zoology.ubc.ca
Struktur osteon Osteon terdiri dari jaringan tulang yang tersusun atas sel-sel tulang yang disebut osteosit. Tulang keras banyak mengandung zat kapur, protein, dan kolagen atau zat perekat. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat dan kalsium fosfat.
Osteosit merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Mempunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang dengan cara membantu pemberian nutrisi pada tulang.
2. Jaringan Tulang Berongga (SPONGY bone) 1. terdapat pada bagian dalam tulang padat sangat porous (struktur berpori) .
2. Tidak memiliki osteon, tapi memiliki
F
matrix tulang.
3. Tersusun atas struktur yang tidak beraturan: trabeculae (B), rongganya terisi dengan sum-sum tulang (red marrow) & pembuluh darah.
4. Pembuluh darah terhubung dengan Volkman's & haversian canals (E dan F).
B
E
KLASIFIKASI TULANG 1. Tulang Panjang (Long bones) Fungsi utama: pengungkit/pengangkat beban. Contoh: tulang anggota gerak atas atau bawah (upper and lower extremities) humerus, tibia, femur, ulna, metacarpals. 2. Tulang Pendek (Short bones) berbentuk kuboidal (kubus) contohnya, pergelangan tangan (carpals) dan kaki (tarsals)
3. Tulang pipih (flat bones): permukaannya luas dan berfungsi untuk melindungi organ & menjadi tempat melekatnya otot, contoh: tulang cranial (cranial bones:frontal, parietal, occipital, temporal), tulang iga (costa), dan tulang bahu (scapula).
scapula
costa
4. Tulang tidak
beraturan (Irregular bones): memiliki bentuk, ukuran dan permukaan yang bervariasi, contoh: tulang belakang (vertebrae),saccrum, coccyx, temporal, sphenoid, nasal, zygomatic, maxilla, mandible.
Saccrum
Pembentukan Tulang (Osifikasi) Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osifikasi yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral.
Osifikasi Intra membran proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan tulang. Contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah.
Osifikasi Endokondral Proses pembentukan tulang yang terjadi dimana selsel mesenkim terdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago lalu berubah menjadi jaringan tulang. Contohnya pembentukan tulang panjang, ruas tulang belakang, dan pelvis.
Perbedaan Kartilago dan Tulang Tulang Rawan
Tulang
Tersusun tidak teratur
Tersusun teratur yang membentuk sistem havers.
Sel penyusunnya kondrosit
Sel penyusunnya osteosit
Matriknya kondrin
Matriknya tersusun oleh kalsium dan fosfat.
Bersifat lentur dan elastin
Bersifat keras, kuat dan kaku
Terletak di daun telinga, cupin hidung, sendi, sambungan tulang belakang dll
Terdapat dalam ruang yang disebut lakuna
Jaringannya : Banyak mengandung zat perekat dan sedikit mengandung zat kalsium
Jaringannya : Banyak mengandung zat kalsium dan sedikit mengandung zat perekat
Daftar Pustaka Bajpai, R.N. 1989. Histology Dasar. Jakarta Barat : Binapura Aksara. Fiore, M.S.H. di. 1996. Atlas Histology Manusia. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Tambajong, Jan. 1995. Sinopsis Histologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
TERIMAKASIH