DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DIREKTORAT PENDIDIKAN USIA DINI
Jalur Penyelanggaraan PAUD (Pasal 28 UU No 20 Th.2003)
Jalur Pendidikan Formal
Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain sederajat
Jalur Pendidikan Nonformal
Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain sederajat
Jalur Pendidikan Informal
Pendidikan Keluarga atau Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Lingkungan
Pengertian PAUD PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan pada seorang anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut (UU No. 20 Th 2003 Ttg. Sisdiknas)
Pentingnya PAUD Sebuah Kesadaran Baru Dunia Internasional • Deklarasi Jomtien; Thailand (1990) menyepakati “perlunya memperjuangkan kesejahteraan bagi anak” • Deklarasi Dakar, Sinegal (2000) a.l. menyatakan tekad untuk “memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung”. • Deklarasi New York,USA (2002) menyepakati konsep World Fit for Children (dunia yang sehat/ aman bagi anak).
Pembentukan Sinaps Lahir-3 Tahun: banyak dan cepat Usia 3-8 tahun: kepadatan sinaps 2 kali lipat orang dewasa. Usia 8-18 tahun: terjadi pemangkasanpenurunan kepadatan sinaps
Sumber: Huttenlocher, 1987; Jernigan, dkk 1991; Plefferbaum, dkk, 1994; Chugani, 1993, Kolb et al 1999, Huttenlocher, 1999
Kurva Perkembangan Synapse Penglihatan/Pendengaran, Bahasa dan Kognitif
MENURUT TEORI PERKEMBANGAN OTAK Saat lahir, bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak yang belum saling bersambungan. Banjir pengalaman indera yang diterima anak akan memperkuat dan memperbanyak sambungan antar sel (sinapsis). Kerja otak sangat efisien, bagian yang tidak digunakan akan dimusnahkan (athropy) Satu sel otak dapat bersambungan dengan 15.000 sel otak lain. Saat berusia 3 tahun sel otak telah membentuk sekitar 1.000 triliun jaringan koneksi, jumlah ini 2 kali lipat yang dimiliki orang dewasa. Banyaknya sambungan antar sel akan menentukan tingkat kompleksitas kemampuan berpikir (kecerdasan) seseorang. Perkembangan kecerdasan terjadi sangat pesat di awal kehidupan anak: 50% pada usia 0-4 tahun dan 50% sisanya pada rantang usia 4-18 tahun. (Osborn, White, Bloom)
PERIODE SENSITIF/KRITIS
Kesimpulan: 1. Usia dini merupakan masa emas sekaligus masa sensitif/kritis yang keberhasilannya sangat menentukan bagi perkembangan anak selanjutnya. 2. Pada usia dini perkembangan fungsi indera, fisikmotorik, sosional-emosional, bahasa maupun fungsi kognitif yang lebih tinggi terjadi sangat pesat. 3. Untuk melejitkan potensi perkembangan tersebut diperlukan “asah” (stimulasi), “asih” (kasih sayang), dan “asuh” (bimbingan) yang berkelanjutan. 4. Kurangnya stimulasi pada usia dini berakibat hilangnya sebagian potensi anak. Jika stimulasi hanya mengandalkan lingkungan alamiah, maka potensi anak hanya akan berkembang secara minimal/alamiah pula. Jika stimulasi dilakukan secara optimal melalui setting pendidikan, maka potensi anak akan berkembang secara optimal pula.
Bagaimana Pendidikan Dalam Kandungan?
Pada akhir bulan ke-4 usia kandungan, Tuhan telah meniupkan “roh/nyawa” ke dalam janin (Hadits). Menurut para ahli sejak awal bulan ke-5 bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar suara-suara dari luar sehingga pendidikan sudah bisa dilakukan. Pendidikan dalam kandungan dapat dilakukan melalui bacaan Al-Quran, belaian, dan suara lembut lainnya. Pendidikan dalam kandungan dapat dilakukan oleh para orangtua secara bertahap, berulang-ulang, konsisten. “Temuan-temuan kami dan penelitian lain menunjukkan bahwa bayi dalam rahim dapat mendengar suara-suara dari luar tubuh ibunya mulai ke-18 kehamilan” (Dr. Van de Carr).
Memberikan lingkungan yang kaya akan rangsangan indera, yang dirancang secara sadar dan terencana, yang dilakukan oleh orang dewasa (orangtua/pendidik), agar seluruh potensi anak dapat berkembang secara optimal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1. PAUD bukan untuk “mendinikan sekolah” dengan mengajarkan hal-hal yang belum saatnya. 2. Pelaksanaan PAUD harus sesuai dengan tahap perkembangan dan potensi anak-anak. 3. PAUD dilaksanakan melalui bermain, sehingga tidak merampas dunia anak. 4. PAUD bertujuan untuk melejitkan semua potensi anak (motorik, bahasa, kognitif, emosional,dan sosial) dengan mengedepankan kebebasan memilih, merangsang kreatifitas, dan penumbuhan karakter.
Angka Mengulang Kelas SD dan SLTP 2000/2001
Indonesia’s achievements on education lag behind other countries both in terms of access and quality Figure 1.1 Performance on Education
Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale
Pengertian PNF (berdasarkan UU No. 20 Th. 2003)
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Pasal 1 Butir 12).
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat (pasal 26 ayat (1)) Pengembangan PAUD Nonformal diarahkan agar berfungsi sebagai pengganti sekaligus pelengkap PAUD Formal, dgn sasaran: (1) anak usia 0-4 th; dan (2) usia 4-6 th yang “tidak terjangkau” PAUD Formal.
Apakah BAMBIM termasuk PAUD? 1. BAMBIM dapat dikembangkan sebagai PAUD berbasis masjid (Islam) yang mengintegrasikan PAUD dengan pendidikan IMTAQ. 2. BAMBIM dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk satuan PAUD sejenis pada PAUD nonformal. 3. Depdiknas membina BAMBIM dari aspek pendidikannya agar sesuai dengan tahap perkembangan anak. 4. Pedoman BAMBIM perlu segera dimatangkan memalui proses pengkajian/pengembangan.
Bentuk-Bentuk Satuan PAUD Jalur Non-formal sebagai strategi yang saling melengkapi
TPA berfungsi sebagai layanan intensif, karena dilakukan setiap hari @ 8-10 jam.
KB berfungsi sebagai layanan semi intensif, karena dilaksanakan 3-6 kali/minggu @ 2-3 jam.
Program SPS yang sedang dikembangkan. • Pos PAUD/Taman Posyandu layanan PAUD yang diintegrasikan dgn BKB/Posyandu. • TAAM/BAMBIM layanan PAUD yang diintegrasikan dgn Taman Pendidikan Al-Quran/Berbasis Masjid. • PAUD-SM Pelayanan PAUD yang diintegrasikan dgn Sekolah Minggu • PAUD-BIA layanan PAUD yang diintegrasikan dgn Bina Iman Anak Katolik.
(Perpres No. 7 th. 2005 Tentang RPJM 2004-2009)
PAUD MERUPAKAN SALAH SATU DARI 10 PROGRAM UTAMA DEPDIKNAS 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini 2. Program Wajar Dikdas 3. Program Pendidikan Menengah 4. Program Pendidikan Tinggi 5. Program Pendidikan Non Formal 6. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 8. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 9. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek 10. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
TIGA PILAR KEBIJAKAN 1. Perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD kepada semua anak. 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing. 3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
1. Perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD kepada semua anak: Pemberdayaan peranserta masyarakat. Pemberian dana bantuan rintisan program PAUD (25 juta/paket) dan bantuan kelembagaan (Rp 5 juta/paket). Sosialisai kepada masyarakat luas melalui berbagai kegiatan al. lomba jurnalistik di bidang PAUD, pemilihan PAUD inovatif, dll. Menjalin kerjasama dengan lembaga internasional al. Bank Dunia, UNICEF, UNESCO, Plan Indonesia, dll.
2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing: Pengembangan kurikulum, bahan ajar, modelmodel pembelajaran dan penilaian. Pelatihan dan pemagangan bagi pendidik dan pengelola program PAUD. Dukungan Alat Permainan Edukatif. Pengembangan Pusat Rujukan PAUD (Center of Excellence) melalui kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi. Pengembangan lembaga-lembaga PAUD Unggulan.
3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik: Penyempurnaan berbagai acuan/ pedoman teknis. Sosialisasi terhadap berbagai kebijakan termasuk pemberian dana stimulan agar diketahui masyarakat luas. Penilaian proposal dari masyarakat dilakukan oleh Tim Independen dari unsur mitra PAUD (Forum PAUD dan HIMPAUDI).
Tips/Kiat-kiat Untuk Pendidik TAAM Sepenuh hati (hatinya terlibat) Berkata santun (membiasakan penggunaan kalimat “thoyibah”). Penuh kasih sayang dan keikhlasan. Tidak menyuruh, tetapi mengajak. Tidak melarang, tetapi memberi pilihan lain. Tidak berbicara keras, tetapi bicara sekedar didengar anak-anak (pengendalian emosi) Tidak marah, tetapi memberi pengertian
Penyambutan saat kedatangan
Pengasuhan Bersama (untuk usia 0 - 2/3 tahun)
Permainan Gerakan Kasar (untuk usia 2/3 - 5/6 tahun)
Kegiatan Pembuka di Kelompok
Dengan bermain melalui PAUD anak akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia …