Laporan Tahun 2013 Hak Cipta © 2014, BB Biogen
LAPORAN TAHUN 2013
IV. Manajemen Sumber Daya Lembaga SUMBER DAYA MANUSIA Peningkatan Administrasi Kepegawaian Kegiatan peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian pada BB Biogen bertujuan agar administrasi kepegawaian BB Biogen terkelola secara lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Hasil pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: Penilaian karya tulis ilmiah Pada tahun 2013, TP2U BB Biogen melakukan penilaian sebanyak 17 berkas untuk usulan jenjang jabatan fungsional peneliti. Pengangkatan jabatan fungsional BB Biogen telah mengajukan usulan untuk penetapan dalam jabatan fungsional peneliti sebanyak empat orang, yaitu calon peneliti yang telah mengikuti diklat fungsional. Usulan tersebut terdiri atas peneliti pertama dan muda, dengan nilai angka kredit pada kisaran 150–200. BB Biogen pada tahun 2013 juga mengajukan usulan pengangkatan pertama kali dalam jabatan fungsional teknisi litkayasa sejumlah sembilan orang terdiri atas lima orang sebagai teknisi litkayasa pemula dan empat orang teknisi litkayasa pelaksana. Selain itu, terdapat empat orang teknisi litkayasa yang naik jabatan fungsionalnya, dua orang sebagai teknisi litkayasa penyelia dan dua orang teknisi litkayasa pelaksana. Pengajuan aktif bekerja kembali Pada tahun 2013, hanya satu orang yang telah menyelesaikan tugas belajar program pascasarjana S3 IPB. Peneliti yang bersangkutan telah mengajukan permohonan untuk aktif bekerja kembali pada September 2013 dan telah diterbitkan keputusan aktif bekerja kembali dari Biro Organisasi dan Kepegawaian, Kementerian Pertanian. Aktif jabatan fungsional Pada tahun 2013 terdapat dua pejabat fungsional peneliti yang telah diaktifkan dalam jabatan fungsional, peneliti yang bersangkutan aktif dalam jabatan fungsionalnya karena dua hal, yaitu (1) telah selesai menduduki jabatan struktural eselon III di Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan (2) telah selesai tugas belajar program pascasarjana S3 di IPB. Kenaikan jabatan fungsional dan maintenance BB Biogen telah mengajukan berkas usulan jabatan fungsional peneliti ke TP2I Balitbangtan, Kementerian Pertanian sebanyak 17 berkas. Usulan tersebut meliputi empat
127
II. MANAJEMEN SUMBER DAYA LEMBAGA
berkas penetapan, delapan berkas kenaikan jabatan, dan lima berkas maintenance bagi Peneliti Utama, golongan IV/e. Peneliti yang mengusulkan untuk kenaikan jabatan fungsional tersebut adalah satu orang peneliti madya naik ke peneliti utama dan tiga orang peneliti muda golongan III/c naik ke golongan peneliti muda gol III/d atau naik ke peneliti madya serta empat orang peneliti pertama naik ke peneliti muda. Bebas sementara BB Biogen telah mengajukan usulan bebas sementara bagi pejabat yang tidak memenuhi syarat angka kredit dan karena menduduki jabatan struktural sebanyak tiga orang. Pengurusan usulan kenaikan pangkat Pada tahun 2013, BB Biogen mengajukan usulan kenaikan pangkat ke Balitbangtan sebanyak 33 orang yang terbagi dalam dua periode April dan Oktober. Pegawai yang ditetapkan kenaikan pangkatnya TMT 1 April 2013 sebanyak 14 orang dan TMT 1 Oktober 2013 sebanyak 19 orang. Dari jumlah yang diusulkan tersebut, 31 keputusan sudah terbit terdiri atas lima orang golongan IV, 18 orang golongan III, tujuh orang golongan II, dan satu orang golongan I. Dua keputusan yang belum terbit adalah satu orang golongan IV dan satu orang golongan III. Pegawai purna tugas (pensiun) Pada tahun 2013, jumlah PNS BB Biogen yang purna tugas (pensiun) sebanyak sepuluh orang dan satu orang mengambil MPP. PNS BB Biogen yang pensiun pada tahun 2013 disebabkan dua hal, yaitu (1) pensiun karena telah selesai menjalankan tugasnya sebagai PNS pada usia 56 tahun (delapan orang) dan (2) pensiun karena meninggal dunia (dua orang). Pengembangan pegawai/pegawai tugas belajar Pada tahun 2013, tiga orang PNS BB Biogen mendapat kesempatan tugas belajar, dua orang untuk melanjutkan program S3 dan satu orang S2, ketiga-tiganya melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan bidang studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman. Selain itu, dua orang PNS BB Biogen mengikuti program post doctoral di Jepang dan Korea Selatan. Selain pelatihan jangka pendek, peneliti BB Biogen juga menghadiri undangan seminar atau workshop ke beberapa negara seperti India, Filipina, Italia, Korea, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Sudan, Nepal, dan RRC. SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Kendaraan Roda 4 Sesuai prosedur pelaksanaan pengadaan barang/jasa, pada bulan April 2013 BB Biogen telah mengadakan kendaraan fungsional lapang roda 4 sebanyak tiga unit, masing-masing
128
LAPORAN TAHUN 2013
satu unit Toyata Kijang Innova, satu unit Toyota Hilux Double Cabin, dan satu unit Toyota Hilux Pick Up, dengan total dana sebesar Rp 743.877.500, serta kendaraan fungsional lapang roda 3. Hasil pengadaan kendaraan roda 3 telah dicatat dalam buku induk barang dan telah dilaporkan sebagai tambahan aset Barang Milik Negara dalam SIMAK-BMN. BPKB asli atas kendaraan tersebut disimpan sesuai ketentuan pengamanan aset BMN. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi BB Biogen pada TA 2013 mengalokasikan dana sebesar Rp 491.200.000 untuk pembelian 32 unit alat pengolah data dan komunikasi guna mencukupi ketersediaan perangkat pengolah data dan komunikasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas BB Biogen. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran BB Biogen pada TA 2013 mengalokasikan dana sebesar Rp 20.152.421.000 untuk pengadaan Peralatan Laboratorium dari alokasi dana Peralatan dan Fasilitas Perkantoran sebesar Rp 20.514.703.000. Hasil pelaksanaan pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran berupa seperangkat meubelair, AC split, AC Casset, dan seperangkat alat Laboratorium. Peralatan laboratorium sebagian didistribusikan ke BB Padi, Balitkabi, Balittri, Balitsa, Balitser, dan Lolit Kapo. Berdasarkan alokasi anggaran yang tersedia, yaitu sebesar Rp 20.514.703.000 telah digunakan sebesar Rp 20.498.571.745 untuk peralatan dan fasilitas perkantoran yang direncanakan TA 2013. Gedung dan Bangunan Dalam rangka merenovasi bangunan, BB Biogen menyediakan anggaran sebesar Rp 4.442.409.000 pada TA 2013. Anggaran tersebut digunakan untuk honor panitia, konsultan perencana dan pengawas, perjalanan, pelaksanaan fisik bangunan. Dari data pemeriksaan fisik pekerjaan, sampai dengan bulan Desember 2013 telah dilaksanakan 25 paket kegiatan jasa konstruksi, dua di antaranya melalui proses lelang, yaitu Perbaikan Atap Gedung SDG tahap I dan Perbaikan Atap Gedung SDG tahap II. Pekerjaan renovasi tempat parkir kendaraan dinas terdapat perubahan, yaitu semula direncanakan menggunakan atap spandek karena pertimbangan keamanan dirubah menjadi polycarbonat. Demikian halnya pada pekerjaan renovasi lanjutan head house, terdapat perubahan pada kusen bangunan 4, yaitu pintu yang direncanakan menggunakan alumunium diganti dengan PVC karena pertimbangan estetika kesesuain dengan yang sudah ada dan telah diperhitungkan dalam pekerjaan tambah kurang. Perubahan juga terjadi pada pekerjaan renovasi selasar penghubung antar gedung laboratorium, yaitu penggunaan tiang besi Ø 3" diganti dengan tiang besi Ø 2". Ukuran panel backdrop disesuaikan dengan rencana pekerjaan renovasi ruang lobby BB Biogen.
129
II. MANAJEMEN SUMBER DAYA LEMBAGA
KEUANGAN Pengelolaan Anggaran Kegiatan pada Subbagian Keuangan bertujuan untuk melaksanakan kegiatan administrasi keuangan untuk pembayaran gaji dan tunjangan pegawai lingkup BB Biogen. Pejabat struktural dan staf BB Biogen yang mengelola kegiatan Subbagian Keuangan terdiri atas Kepala BB Biogen (Dr. Karden Mulya) sebagai penanggung jawab semua kegiatan di DIPA/KPA; Kepala Bagian TU (Drs. Pandoyo, MM) sebagai penanggung jawab pelaksana kegiatan rutin secara umum/PPSPM; Kasubbag Keuangan (Ir. Faizal Abidin) sebagai penanggung jawab pelaksana kegiatan; Gunawan Hamzah, S.Sos sebagai bendahara pengeluaran; Kasubbag Rumah Tangga dan Perlengkapan (Drs. Matadjib) sebagai PPK II; Soiran dan Ade Sabarudin sebagai verifikator; Supriyanto sebagai pembuat SPP; Sutrisno sebagai pembuat SPM; Dastam Supriyatna, BSc sebagai pembuat daftar gaji dan penyusun uang makan dan tunjangan khusus PNS; Wiji sebagai staf pembuat daftar gaji dan penyusun uang makan dan tunjangan khusus PNS. Pada tahun 2013 telah dilakukan pembayaran gaji dan tunjangan untuk semua PNS BB Biogen yang berjumlah 226 orang. Realisasi anggaran yang digunakan untuk belanja pegawai disajikan dalam Tabel IV.1. Berdasarkan data rekonsiliasi dengan KPPN, sampai dengan akhir tahun anggaran per 31 Desember 2013, realisasi anggaran BB Biogen dapat dilihat pada Tabel IV.2 dan IV.3. Tabel IV.1. Rekapitulasi realisasi anggaran belanja pegawai TA 2013. Realisasi Kode MAK
Jenis belanja pegawai
Pagu DIPA (Rp) Rp
511111 511119 511121 511122 511123 511124 511125 511126 511129 511151 512211 512411 512412
Belanja gaji pokok PNS Belanja pembulatan gaji Belanja tunjangan istri/suami Belanja tunjangan anak Belanja tunjangan struktural Belanja tunjangan fungsional Belanja tunjangan PPh PNS Belanja tunjangan beras PNS Belanja uang makan PNS Belanja tunjangan umum PNS Belanja uang lembur Belanja honorarium TKK Belanja pegawai transito Total
130
Persentase (%)
8.993.431.000 300.000 654.669.000 193.008.000 87.360.000 2.951.283.000 385.479.000 590.061.000 1.474.800.000 347.295.000 56.969.000 -
8.929.326.550 213.266 653.888.550 187.883.478 73.475.000 2.605.295.000 360.178.242 586.763.240 1.242.181.000 298.285.000 56.959.000 -
99,29 71,09 99,88 97,34 84,11 88,28 85,73 93,44 84,23 85,89 99,98 -
15.734.655.000
14.994.448.326
95,30
LAPORAN TAHUN 2013
Tabel IV.2. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja BB Biogen per 31 Desember 2013. Realisasi Kode MAK Jenis belanja 51 5111 5121 5122 5124
52 5211 5212 5231 5241 5221
53 5321 5321
Pagu DIPA (Rp) Rp
Persentase (%)
Belanja pegawai Belanja gaji dan tunjangan Belanja honorarium TKK Belanja lembur Belanja pegawai transito
15.677.686.000 56.969.000 -
14.937.489.326 56.959.000 -
95,28 99,98 -
Jumlah belanja pegawai
15.734.655.000
14.994.448.326
95,30
Belanja barang Belanja barang operasional Belanja barang non operasional Belanja pemeliharaan Belanja perjalanan Belanja jasa
911.231.000 20.711.521.000 1.005.560.000 5.791.127.000 2.216.435.000
900.304.827 20.420.244.811 1.005.552.050. 5.514.086.861 2.079.168.886.
98,80 98,59 99,99 95,22 93,81
Jumlah Belanja Barang
30.635.874.000
29.919.357.435.
97,66
Belanja modal Peralatan dan mesin Gedung dan bangunan (renovasi bangunan)
21.902.861.000 4.442.409.000
21.873.526.045 4.418.223.000
99,87 99,46
Jumlah belanja modal
26.345.270.000
26.291.749.045
99,80
Total belanja
72.715.799.000
71.205.554.806
97,92
Tabel IV.3. Pagu dan realisasi anggaran berdasarkan program dan kegiatan BB Biogen TA 2013. Kode MAK
Program/kegiatan
18.09.12
Program penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing Kegiatan litbang bioteknologi dan SDG pertanian Pengelolaan satker Diseminasi litbang bioteknologi dan SDG pertanian Pengembangan kerja sama Konservasi dan peremajaan aksesi SDGP Galur harapan komoditas pertanian Kebijakan pengembangan biologi dan bioteknologi Kebijakan pengembangan teknologi lingkungan dan keanekaragaman hayati Inovasi teknologi berbasis bioteknologi Layanan perkantoran Pengadaan kendaraan bermotor Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran Pembangunan gedung/bangunan
2.233.732.000 1.167.626.000 1.885.212.000 3.480.335.000 3.180.626.000 1.109.590.000 574.931.000
2.208.376.415 1.092.759.406 1.873.945.895 3.463.687.041 3.019.711.642 1.026.789.037 344.385.475
13.703.949.000 19.140.686.000 790.800.000 491.200.000 20.514.703.000 4.442.409.000
13.643.852.061 18.346.406.089 781.057.500 487.789.500 20.498.571.745 4.418.223.000
Total biaya
72.715.799.000
71.205.554.806
1798 1798.006 1798.007 1798.008 1798.009 1798.011 1798.014 1798.015 1798.021 1798.994 1798.995 1798.996 1798.997 1798.998
Pagu biaya (Rp)
Realisasi biaya (Rp)
131
II. MANAJEMEN SUMBER DAYA LEMBAGA
Pengelolaan Pendapatan Negara Bukan Pajak Pada tahun 2013 BB Biogen telah melakukan kegiatan pengelolaan PNBP yang meliputi penerimaan, pencatatan/pembukuan, penyetoran serta penyusunan laporan. Tahun 2013 Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) BB Biogen melebihi dari estimasi penerimaan. Untuk penerimaan umum target Rp 107.260.200 realisasi pendapatan Rp 332.472.505 sehingga penerimaan umum berlebih Rp 225.212.305 (Tabel IV.4). Jumlah penerimaan tahun berjalan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan yang dananya tidak terpenuhi, seperti pembelian belanja bahan, honor terkait dengan output kegiatan, honor operasional satuan kerja, dan perjalanan dinas (Tabel IV.5). Demikian pula pada penerimaan fungsional, target Rp 88.900.000 realisasi penerimaan Rp 88.930.000. Jumlah penerimaan tahun berjalan yang dapat digunakan hanya 94,02% dari realisasi penerimaan fungsional. Pada saat ini, laboratorium yang ada di BB Biogen sudah terakreditasi, dengan demikian kesempatan untuk menerima sampel pengujian diharapkan akan meningkat, sehingga jumlah setoran PNBP diharapkan meningkat pula. Oleh karena itu, penggalian sumber-sumber PNBP yang lain harus selalu diupayakan, agar kebutuhan untuk kepentingan pelayanan kepada pengguna dapat terlayani. KELEMBAGAAN BB Biogen telah melaksanakan kegiatan Peningkatan Pengelolaan Kelembagaan dengan tujuan agar kelembagaan BB Biogen terkelola secara lebih baik dan benar. Tabel IV.4. Ikhtisar penerimaan dan penyetoran bukan pajak per 31 Desember 2013. MAP
A B
Penyetoran
Perkiraan target penerimaan (Rp)
Rp
Lebih besar Rp
Penerimaan umum Penerimaan fungsional Penerimaan umum Penerimaan fungsional
107.260.200 88.900.000
332.472.505 88.930.000
225.212.305 30.000
Jumlah administrasi PNBP
196.160.200
421.402.505
225.242.305
Uraian MAP
Tabel IV.5. Realisasi anggaran PNBP BB Biogen per 31 Desember 2013. Realisasi MAK
521115 521211 521213
132
Jenis belanja
Pagu DIPA (Rp) Rp
Persentase (%)
Pengelolaan PNBP Administrasi PNBP Honor operasional satuan kerja Belanja bahan Honor output kegiatan
11.160.000 35.606.000 36.800.000
11.160.000 35.535.060 31.240.000
100 99,80 84,89
Jumlah administrasi PNBP
83.566.000
77.935.060
93,26
LAPORAN TAHUN 2013
Kegiatan diarahkan untuk meningkatkan IPNBK BB Biogen; mereview (meresertifikasi) ISO 9001:2008 dan mengimplementasikan ISO 9001:2008; ISO/IEC-17025:2005; meningkatkan disiplin pegawai; meningkatkan pemahaman terhadap peraturan; melakuan penilaian prestasi kerja PNS berdasarkan SKP. Nilai IPNBK BB Biogen IPNBK dinilai dari hasil pengukuran lima komponen terhadap 182 responden (PNS dan CPNS) yang terdiri atas 123 laki-laki dan 59 perempuan. Analisis hasil pengolahan data responden pimpinan dan pegawai BB Biogen menunjukkan bahwa nilai kualitas budaya kerja (IPNBK) BB Biogen 3,21 dengan nilai konversi 80,14 termasuk pada klasifikasi baik. Berdasarkan komponen-komponen tersebut, nilai tertinggi ada pada komponen disiplin (3,26) dengan nilai konversi 81,52 adalah sangat baik. Hal ini dapat diartikan bahwa, pegawai BB Biogen memiliki disiplin yang sangat tinggi. Pada komponen komitmen dan profesionalisme nilai yang dihasilkan sedikit lebih rendah, yaitu 3,15 dan 3,18, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk lebih meningkatkan kualitas nilai budaya kerja pada dua komponen tersebut. Upaya peningkatan nilai budaya kerja pada dua komponen komitmen dan profesionalisme dapat dilihat pada Tabel IV.6. Review (Resertifikasi) ISO 9001:2008 dan Implementasi ISO 9001:2008, ISO/IEC–17025:2005 Pada tahun 2013 BB Biogen telah melaksanakan dua kegiatan, yaitu review ISO 9001:2008 dan implementasi ISO 9001:2008, ISO/IEC–17025:2005. Dalam rangka implementasi ISO 9001:2008, ISO/IEC–17025:2005 BB Biogen telah melatih 80 orang yang terdiri atas Teknisi Litkayasa kebun percobaan, rumah kaca, dan laboratorium serta tim manajemen di BB Biogen melakukan studi banding di Stasiun Penelitian dan Pengembangan Syngenta, Jatisari Cikampek dan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi. Banyak hal positif yang dapat diambil dari proses pembelajaran ini, yaitu bagaimana upaya mengoptimalkan fasilitas yang dimiliki BB Biogen, mengelola dan memelihara fasilitas dengan baik serta menerapkan SOP sesuai Standar ISO, serta bekerja secara profesional. Pengetahuan tentang sistem manajemen ISO 9001:2008, ISO/IEC–17025:2005 terkait dengan pelaksanaan tupoksi teknisi litkayasa telah dikerjakan, namun kurang dipahami. Beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti dari hasil diskusi yang merupakan kendala bagi teknisi litkayasa, pengelola kebun dalam melaksanakan tugas antara lain (1) juklak/juknis yang terlambat, (2) jumlah SDM kurang memadai, (3) dana tidak mencukupi, (4) perlu peninjauan ulang atau review SOP, apakah saat ini masih sesuai dengan kondisi di lapang, dan (5) perlu penambahan fasilitas yang memadai.
133
II. MANAJEMEN SUMBER DAYA LEMBAGA
Tabel IV.6. Upaya tindak lanjut peningkatan nilai budaya kerja (IPNBK). No. Komponen/Indikator IPBNK 1.
2.
Upaya tindak lanjut
Keterangan
Komponen: Komitmen Indikator: Ketaatan dalam melaksanakan peraturan/kesepakatan dalam melaksanakan tugas
- Sosialisasi peraturan, dan pendistribusian peraturan ke seluruh pegawai, - Monitoring pelaksanaan tugas. Hasil monitoring disampaikan kembali ke seluruh pegawai
Dilakukan dan diinformasikan setiap hari Senin dan pada upacara tanggal 17 setiap bulan
Peran dalam memenuhi 4 target sukses pembangunan pertanian
Penelitian di BB Biogen lebih difokuskan Usulan kegiatan dan penganggaran mengacu pada 4 target sukses pertanian pada pencapaian 4 target sukses pertanian
Bekerja keras, tekun, dan tidak mudah menyerah
Selalu memotivasi kepada seluruh pegawai, pegawai/peneliti senior memberi keteladanan dalam bekerja
Peduli terhadap lingkungan kerja
Dilakukan Jum’at bersih
Menyamakan persepsi dalam langkah kerja
Melaksanakan secara konsisten SOP yang telah ditetapkan, melaksanakan pertemuan secara periodik/FGD, komunikasi dua arah
Bersikap konsisten terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan Melakukan internalisasi visi dan misi terus menerus kepada diri sendiri maupun ligkungan kerja Komponen: Profesionalisme Indikator: Meningkatkan keahlian dan keterampilan Menyelesaikan seluruh pekerjaan maupun tanggung jawab yang diberikan dengan tuntas,tepat waktu,dan berkualitas serta telusur/tercatat Menyelesaikan tugas sesuai dengan kewenangan dan kompetensi
Selalu dilakukan quality control dalam pelaksanaan kegiatan
Seluruh proses kerja maupun keputusan yang telah ditetapkan dijalankan sesuai dengan target waktu (quality control)
Termasuk penataan yang ada di dalam ruang kerja SOP yang ada saat ini perlu dilihat ulang/updating agar lebih operasional pada masing-masing unit kerja yang menyusun SOP
Sosialisasi ke seluruh pegawai dan juga dilakukan secara berjenjang Training, magang, dan pendidikan Atasan langsung selalu melakukan monitoring
Masing-masing pegawai sudah memiliki job discription yang jelas sesuai SOP. Tidak menugaskan pegawai diluar kompetensinya - Pengawasan secara berjenjang dan kontinyu - Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan SOP
Disiplin Pegawai/Analisis Absensi PNS Berdasarkan hasil rekap data absensi PNS BB Biogen berdasarkan waktu masuk kantor periode Januari sampai Desember 2013 terlihat bahwa rata-rata per bulan tingkat kehadiran pegawai BB Biogen tepat waktu mencapai 94,22% (Tabel IV.7), artinya datang pada pukul ≤07.30 WIB sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, persentase tersebut relatif besar, artinya pegawai BB Biogen memiliki disiplin yang sangat tinggi dan
134
LAPORAN TAHUN 2013
Tabel IV.7. Tingkat kehadiran pegawai negeri sipil BB Biogen berdasarkan waktu masuk kantor, 2013. Masuk (%)
Tidak Hadir
TL 2
TL 3
TL 4
S
I
C
A
TB
DL
Tidak hadir (%)
0,5 0,2 0,5 0,7 1 0,5 0,8 0,6 0,5 0,3 0,3
0,1 0,2 0 0,2 0,1 0,1 0,1 0,3 0,2 0,1 0,2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,7 0,5 0,6 0,5 0,4 0,4 0,6 1,1 1,7 1,8 0,6
0,5 0,4 0,5 0,5 0,7 0,6 0,7 0,5 0,7 0,5 0,7
1 6 1 1 0 1 0 1 2 2 6
0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2,59 2,59 2,74 2,74 2,77 3,16 4,68 6,14 6,14 5,87 8,81
3,2 14 10 11 12 12 8,9 16 20 16 27
8,09 28,30 14,75 15,43 16,36 16,7 15,47 13,43 15,66 14,93 22,93
6,3
1,5
0
9,6
6,4
22
5
50,8 158
0,5
0,1
0
0,8
0,5
2
0
4,24
No. Bulan TL 0 1. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Januari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desesember
Total Rata-rata (%)
92,34 95,57 94,5 92,67 92,39 94,84 93,84 93,83 96,04 95,23 94,48 1131 94,22
TL 1 7 4,1 5 6,4 6,4 5 5,2 5,3 3,4 4,8 5 62 5,2
13
194,56 16,21
Jam masuk dan keterlambatan, hari Senin–Jum’at. TL 0 = ≤7.30, TL 1 = 07.30–08.00, TL 2 = 08.01–08.30, TL 3 = 08.31–09.00, TL 4 = ≥09.00. S = sakit, I = izin, C = cuti, A = alpa, DL = dinas luar, TB = tugas belajar.
bagi yang terlambat ada sanksi. Keterlambatan masuk kantor dibagi dalam empat kategori, yaitu (1) terlambat 1–30 menit, (2) 31 menit–1 jam, (3) 1–1,5 jam, dan (4) lebih dari 1,5 jam. Sosialisasi Peraturan dan Informasi Apel Senin Pada tahun 2013, BB Biogen telah melaksanakan sosialisasi tentang peraturan pemerintah dengan mengundang narasumber dari Biro Organisasi dan Kepegawaian, Setjen Kementerian Pertanian. Beberapa sosialisasi yang dilaksanakan antara lain Sosialisasi Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4391/Kpts/OT.140/6/2013 tanggal 17 Juni 2013 tentang Pakaian Seragam dan Kartu Tanda Pengenal Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian. Sosialisasi dilaksanakan pada Senin, 2 September 2013 di auditorium Dr. M. Ismunadji, BB Biogen. Narasumber yang hadir adalah Kepala Bagian Mutasi, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Setjen Kementan, dengan moderator Kepala Bagian Tata Usaha. Peserta yang hadir sekitar ±100 orang terdiri atas tim manajemen, peneliti, teknisi litkayasa, pengemudi, satpam, serta pramubakti. Pada acara ini materi yang disampaikan mengenai ketentuan pemakaian baju seragam. Selama ini pakaian seragam sudah dipakai setiap hari Senin dan Kamis, tetapi karena ada beberapa perubahan maka dilakukan sosialisasi tentang pakaian seragam. Perubahan terkait dengan pakaian seragam di antaranya adalah penulisan singkatan pada atribut baju, tanda pengenal pegawai serta kelengkapan lainnya, sepatu harus berwarna hitam, kaos kaki hitam, dan warna kerudung hijau khusus bagi wanita berhijab. Materi lain yang disosialisasikan adalah Penegakan Disiplin Kerja sesuai dengan PP Nomor 53 Tahun 2010. Pada saat diskusi, peneliti mempertanyakan usulan penerbitan keputusan dalam jabatan fungsional, yang kadang-kadang memerlukan waktu cukup lama, mengingat
135
II. MANAJEMEN SUMBER DAYA LEMBAGA
tunjangan jabatan fungsional dibayarkan berdasarkan keputusan tersebut ditandatangani, bukan berdasarkan TMT ditetapkan sebagai pejabat fungsional. Peneliti merasa dirugikan, oleh karena itu diharapkan waktu yang diperlukan untuk penerbitan keputusan jabatan fungsional dapat diminimalkan. Penilaian Prestasi Kerja PNS/SKP PNS BB Biogen Pada tahun 2013, jumlah PNS BB Biogen sebanyak 227 orang, dan yang wajib menyusun SKP sebanyak 211 orang, 15 orang tugas belajar, dan satu orang MPP. Penyusunan SKP terbagi dalam tiga kelompok, yaitu (1) stuktural, (2) jabatan fungsional tertentu (JFT), dan (3) jabatan fungsional umum (JFU). SKP yang sudah dibuat ditandatangani oleh PNS yang bersangkutan dan atasan langsungnya kemudian disampaikan ke Balitbangtan dalam bentuk soft dan hard copy. Sasaran kerja pegawai BB Biogen telah disusun sesuai dengan jumlah pegawai, kecuali yang sedang tugas belajar. SKP BB Biogen terdiri atas pemangku jabatan stuktural (11), jabatan fungsional tertentu (99), dan jabatan fungsional umum (101). Rencananya SKP mulai akan diberlakukan pada tahun 2014, disusun berdasarkan output kegiatan yang telah dilakukan pada periode Januari sampai Desember pada tahun berjalan. Pemetaan pemangku jabatan untuk sasaran kerja pegawai lingkup BB Biogen meliputi (1) jabatan struktural (11 orang), (2) jabatan fungsional tertentu (99 orang), dan (3) jabatan fungsional umum (101 orang). Saat ini jabatan fungsional umum memiliki keragaan yang paling banyak, terdiri atas 23 jenis. Pemangku jabatan fungsional umum terbanyak adalah satpam, pengadministrasi keuangan, dan pengadministrasi dan penyaji data, dengan jumlah antara 13–19 orang. Pramubakti, pengemudi, operator telekomunikasi, dan pekarya kebun merupakan jumlah terbanyak kedua, antara 5–7 orang, sedangkan pemangku jabatan fungsional umum lainnya berkisar 1–4 orang. Sertifikasi Sistem Mutu dan Personil BB Biogen Secara umum, seluruh kegiatan tahun 2013 telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini tidak terlepas atas bantuan dan kerja sama yang baik antara Tim Manajemen ISO 9001 dengan seluruh staf BB Biogen. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sertifikasi sistem mutu dan personil BB Biogen tahun 2013 terdiri atas persiapan re-sertifikasi ISO 9001, evaluasi hasil survei kepuasan pelanggan BB Biogen tahun 2012, hasil evaluasi pelatihan, dan sertifikasi laboratorium di BB Biogen, Persiapan Re-sertifikasi ISO 9001 Kegiatan persiapan menghadapi audit re-sertikasi ISO 9001 telah dilakukan oleh Wakil Manajemen (Management Representative/MR) dibantu oleh seluruh anggota Tim ISO 9001 dan seorang Konsultan ISO 9001. Persiapan yang telah dilakukan meliputi penyiapan laporan pelaksanaan audit internal dan tinjauan manajemen tahun 2012, evaluasi hasil survei kepuasan pelanggan, pelatihan SDM, dan pengendalian dokumen/rekaman mutu.
136
LAPORAN TAHUN 2013
Laporan audit internal 2012 Kegiatan audit internal telah dilakukan oleh Tim Auditor yang ditugaskan oleh Top Management BB Biogen yang dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen beserta seluruh anggota Tim ISO 9001 BB Biogen. Audit internal tahun 2012 telah dilaksanakan pada tanggal 24–28 September 2012 dan diperoleh sembilan temuan ketidaksesuaian kategori 2 (minor) dan lima rekomendasi. Semua temuan hasil audit internal telah dilakukan tindakan perbaikan dan telah dinyatakan “closed” oleh masing-masing auditor pada tanggal 8 Oktober 2012. Laporan hasil tinjauan manajemen Materi yang dibahas dalam tinjauan manajemen meliputi hasil tinjauan manajemen sebelumnya, hasil audit internal/eksternal, keluhan/kepuasan pelanggan, perubahan sistem manajemen mutu, dan usulan peningkatan mutu. Hasil rapat tinjauan manajemen sistem mutu BB Biogen tahun 2012 telah dirangkum pada Tabel IV.8. Untuk hasil tinjauan manajemen sebelumnya telah ditindaklanjuti semua oleh Wakil Manajemen BB Biogen. Demikian pula dengan audit internal dan eksternal tahun 2012 juga telah dilakukan dan diselesaikan tindakan perbaikannya. Sedangkan untuk keluhan/kepuasan pelanggan Wakil Manajemen telah melaksanakan dan mengevaluasinya. Untuk perubahan sistem manajemen mutu akan dilakukan peninjauan SOP dan untuk usulan peningkatan sistem mutu Top Management akan mengupayakan realisasi tunjangan kinerja pegawai agar meningkatkan gairah dan semangat kerja. Survei kepuasan pelanggan Sebagai bahan evaluasi dan peningkatan pelayanan terhadap pelanggan, maka Wakil Manajemen BB Biogen telah melakukan survei kepuasan pelanggan dengan cara memberikan/mengirimkan kuesioner penyusunan indeks kepuasan masyarakat (IKM) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Aspek yang ditanyakan pada lembar kuesioner pelayanan publik meliputi 14 aspek, yaitu (1) kemudahan prosedur pelayanan, (2) kesesuaian persyaratan pelayanan, (3) kejelasan dan kepastian petugas, (4) kedisiplinan petugas, (5) tanggung jawab petugas, (6) kemampuan petugas, (7) kecepatan pelayanan, (8) keadilan pelayanan, (9) kesopanan dan keramahan petugas, (10) kewajaran biaya, (11) kesesuaian biaya, (12) ketepatan pelayanan, (13) kenyamanan lingkungan pelayanan, dan (14) keamanan pelayanan. Evaluasi Hasil Survei Kepuasan Pelanggan BB Biogen Tahun 2012 Survei kepuasan Pelanggan pada tahun 2012 dilakukan terhadap 19 pelanggan yang selama ini sudah pernah menggunakan jasa pelayanan dari BB Biogen baik yang berasal dari pelanggan internal maupun eksternal. Berdasarkan hasil analisis terhadap isian kuesioner indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang diterima diperoleh hasil IKM Unit Pelayanan
137
II. MANAJEMEN SUMBER DAYA LEMBAGA
Tabel IV.8. Rekap hasil tinjauan manajemen BB Biogen 2012. No. Topik 1.
2.
3.
4.
5.
Hasil tinjauan manajemen sebelumnya
Uraian pembahasan Seluruh hasil tinjauan manajemen sebelumnya telah diselesaikan
Rekomendasi Kepala Balai
Persiapan re-sertifikasi harap dipastikan agar audit dapat berjalan lancar. Notulensi rapat dan kegiatan harap diaktifkan kembali Hasil audit internal/ Audit internal dan Hasil audit internal harap segera eksternal eksternal tahun 2012 diverifikasi dan dipastikan sudah telah diselesaikan siap untuk audit re-sertifikasi dan ditindaklanjuti Keluhan/kepuasan Survei pelanggan Survei pelanggan internal harap pelanggan internal dilakukan juga dilaksanakan untuk selain untuk TU TU. Dapat mulai dilaksanakan di tahun 2013 Perubahan Sistem Peninjauan SOP SOP harap dilakukan Manajemen Mutu peninjauan agar sesuai dengan pelaksanaan. Pegawai harap mengikuti SOP yang sudah disusun Usul untuk Tunjangan kinerja Berkaitan dengan sudah adanya peningkatan tunjangan kinerja, pegawai harap mengikuti peraturan yang berlaku, termasuk berkaitan dengan reward dan punishment. Sosialisasi harap ditingkatkan. Tingkat kehadiran pegawai harus tinggi.
PIC
Target
Wakil Manajemen
April 2013
Wakil Manajemen
Januari 2013
Wakil Manajemen
Juni 2013
Bagian/Bidang/ 2013 Kelti
sebesar 78,38 dan termasuk ke dalam kategori “Baik” (62,51–81,25), sehingga sebagian besar pelanggan sudah merasa puas atas pelayanan BB Biogen. Nilai yang terbesar diperoleh dari unsur/aspek “Keamanan Pelayanan” (3,53), kemudian aspek “Kesopanan dan Keramahan Petugas” (3,42) dan untuk nilai terkecil adalah dari aspek “Persyaratan Pelayanan”, “Kejelasan Petugas Pelayanan”, dan “Kecepatan Pelayanan” (3,00). Tindak lanjut yang harus dilakukan terhadap hasil survei kepuasan pelanggan BB Biogen adalah agar terus mempertahankan aspek keamanan pelayanan dan kesopanan petugas, harus ada upaya memperjelas persyaratan pelayanan dan petugas pelayanan serta kecepatan pelayanan sehingga semua pelanggan BB Biogen akan semakin puas. Pelatihan Kegiatan pelatihan staf BB Biogen telah dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2013. Pelatihan dilakukan secara in house di BB Biogen dengan narasumber (auditor) dari lembaga sertifikasi sistem mutu PT Mutu Agung Lestari (PT MAL), yaitu Bapak Budi Sarwono dan Ibu Arie Milasari, MSi. Pelatihan diikuti oleh seluruh teknisi laboratorium, staf administrasi, staf rumah kaca, dan staf kebun percobaan BB Biogen. Materi pelatihan meliputi “Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, ISO/IEC-17025:2005 untuk meningkatkan
138
LAPORAN TAHUN 2013
kepuasan pelanggan dan stakeholders, dan “Implementasi ISO 9001:2008 dan ISO/IEC17025:2005 dalam pelaksanaan tugas teknisi litkayasa. Setelah acara sosialisasi ISO, para peserta pelatihan selanjutnya diajak kunjungan lapang dalam rangka studi banding ISO ke PT Syngenta di Karawang-Jawa Barat dan BB Padi-Sukamandi pada tanggal 15 Mei 2013. Para peserta diberi pemaparan singkat tentang profil dan kegiatan di perusahaan benih tersebut, dilanjutkan dengan tour ke fasilitas laboratorium, rumah kaca, dan kebun percobaan. Hasil Evaluasi Pelatihan Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan berdasarkan lembar evaluasi yang disebarkan kepada peserta, terlihat penilaian peserta terhadap pelaksanaan pelatihan, yaitu penilaian terhadap penyelenggaraan dan nara sumber. Secara umum, peserta menilai baik dan sangat baik penyelenggaraan pelatihan ini. Pelaksanaan re-sertifikasi ISO 9001 Audit dalam rangka re-sertifikasi telah dilakukan oleh lembaga sertifikasi sistem mutu PT MAL pada tanggal 5 Juni 2013. Proses re-sertifikasi dilakukan oleh Tim Auditor dari PT. MAL yang terdiri atas dua orang auditor, yaitu Ir. Budi Sarwono (Ketua Auditor) dan Ir. Iwan (Anggota Auditor). Tindakan perbaikan temuan hasil audit Tindakan perbaikan terhadap delapan temuan hasil audit telah dilaksanakan oleh Tim ISO 9001 satu hari setelah audit. Wakil Manajemen langsung mengundang seluruh manajemen dan Tim ISO 9001 untuk membahas dan membagi tugas tindakan perbaikan temuan. Tim Auditor hanya memberikan waktu penyelesaian temuan selama 30 hari kerja dari saat audit. Semua temuan telah dilakukan tindakan perbaikannya oleh Tim ISO 9001 BB Biogen dan telah diserahkan kepada Auditor melalui sekretariat PT MAL di CimanggisJakarta sesuai batas waktu yang telah ditentukan (30 hari kerja). Hasil verifikasi auditor terhadap tindakan perbaikan dari BB Biogen menyatakan bahwa semua tindakan perbaikan telah memuaskan, sehingga dinyatakan “closed”. Pada tanggal 18 Juli 2013 PT MAL telah mengirimkan surat keputusan beserta sertifikat re-sertifikasi SNI ISO 9001:2008 dengan Nomor QMS/212 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) kepada BB Biogen untuk masa waktu tiga tahun dari 18 Juli 2013 s/d 17 Juli 2016. Sertifikasi Laboratorium di BB Biogen Pelaksanaan kegiatan sertifikasi laboratorium BB Biogen untuk tahun anggaran 2013 telah berjalan dengan baik dan lancar. Semua kegiatan yang ditargetkan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Laboratorium BB Biogen telah menghadapi kunjungan surveilen kedua oleh Tim Asesmen dari KAN pada tanggal 10 Desember 2013.
139
II. MANAJEMEN SUMBER DAYA LEMBAGA
Kegiatan sertifikasi laboratorium tahun 2013 ini sangat penting dalam rangka memelihara dan mempertahankan status akreditasi terhadap dua ruang lingkup pengujian di laboratorium BB Biogen yang telah berjalan selama dua tahun (sejak 15 Desember 2011). Kegiatan ini harus tetap dan ditingkatkan terus setiap tahunnya, karena setiap tahun KAN akan melakukan peninjauan (surveilen) dalam rangka memastikan implementasi sistem manajemen mutu laboratorium pengujian di BB Biogen. Selain itu, komitmen dan dukungan dari pimpinan maupun seluruh personil laboratorium BB Biogen selalu diharapkan dalam rangka tetap menjaga penerapan sistem manajemen mutu laboratorium di BB Biogen.
140
Laporan Tahun 2013 Hak Cipta © 2014, BB Biogen
LAPORAN TAHUN 2013
V. Kebijakan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Selama tahun 2013 BB Biogen telah melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan pengembangan biologi dan bioteknologi. Hasil kegiatan itu antara lain pembentukan tim kebijakan, pertemuan koordinasi, partisipasi dalam forum internasional, workshop, penyusunan peta SDG, dan penyusunan kode etik penelitian rekayasa genetika. Pembentukan Tim Kebijakan BB Biogen (Tim Anjak) Kepala BB Biogen telah membentuk Tim Analisis Kebijakan dengan Surat Keputusan Nomor 950/Kpts/KP.340/I.11/01/2013 tanggal 11 Maret 2013 yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas program dan diseminasi hasil litbang. Susunan keanggotaan Tim tersebut adalah sebagai berikut. Kepala BB Biogen (Pengarah), Prof. Ir. Ika Mariska Soedharma (Ketua), Prof. Dr. Endang Gati Lestari MSi. (Sekretaris), dan sebagai anggota: Prof. Dr. Bahagiawati A.H. MSc., Prof. Dr. Ida Hanarida Somantri, MS, Prof. Dr. M. Herman MS, Dr. M. Sabran, MSc., Ir. Sri Hutami, MS, Dr. Sutoro, MS, Dr. Sutrisno, Ir. Tintin Suhartini, dan Ir. Tiur Sudiaty Silitonga, MS. Tim Anjak telah melakukan berbagai kegiatan, yaitu (1) Pembahasan Konsep Renstra BB Biogen 2015–2019, (2) Penyusunan konsep Sistem Pengelolaan Sumber Daya Genetik (SDG) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, (3). Penyusunan konsep Panduan Penetapan Galur Unggul Spesifik Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), (4) Pembahasan Program Pemuliaan Tanaman Melalui Integrasi Pengelolaan SDG dan Penelitian Genom, dan (5) Pembahasan Kapasitas Deteksi GMO BB Biogen dalam konteks Low Level Present (LLP). Pertemuan Jejaring Laboratorium Deteksi GMO Indonesia Jejaring Laboratorium Deteksi GMO merupakan suatu forum koordinasi dan komunikasi antar laboratorium yang mempunyai tugas melakukan deteksi GMO di Indonesia. Jejaring ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perkembangan fasilitas dan pengujian GMO di setiap laboratorium GMO, saling tukar menukar informasi dan saling membantu baik pelatihan dan materi. Pada tahun 2013 telah dilaksanakan beberapa kegiatan, yaitu pertemuan yang membahas (1) laporan perkembangan jejaring dan perkembangan ASEAN GM Food Testing Network, (2) laporan pertemuan ASEAN GM Food Testing Network dan Laporan EU-ASEAN ISO 17025 accreditation training workshop Filipina, (3) perkembangan pengujian dan pelatihan masing-masing Laboratorium peserta, (4) perkembangan peraturan labeling di Badan POM, dan (5) perkembangan peraturan menyangkut LLP dari Badan Karantina.
141
V. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
Pertemuan dihadiri oleh peserta dari BB Biogen, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, PT Saraswati, Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Direktorat Mutu dan Standarisasi P2HP, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati, Badan Karantina, Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, Fakultas Teknobiologi Universitas Atmajaya, dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen. Partisipasi Dalam Forum Internasional Pada tahun 2013 BB Biogen telah berpartisipasi dalam forum internasional. Forum tersebut adalah sebagai berikut: Pertemuan APEC pada 25 s/d 29 Juni 2013 di Medan Kegiatan pertemuan tersebut meliputi: Policy Partnership on Food Security (PPFS), High Level Policy Dialogue on Agricultural Biotechnology (HPLDAB), dan Agricultural Technical Cooperation Working Group (ATCWG). HLPDAB dan ATCWG merupakan tanggung jawab Balitbangtan, sedangkan PPFS merupakan tanggung jawab dari Badan Ketahanan Pangan. Workshop on Regulatory Issues on Emerging Agriculture Technologies Workshop diselenggarakan oleh Amerika pada tanggal 25–26 Juni 2013 yang diikuti oleh: Prof. Dr. Agus Pakpahan (pembicara), Dr. Handewi, Dr. Witjaksono (pembicara), Dr. Nurliani Bermawie, Dr. Muchtar Soedarjo, Prof. Dr. Erizal Jamal, Prof. Dr. M. Herman, Sidi Asmono, Prof. Dr. Bambang Purwantara, dan Prof. Dr. Sugiono Moeljopawiro. Materi, pembicara dan asal pembicara dalam acara workshop APEC pada 25–26 Juni 2013 di Medan adalah sebagai berkut. 1. Welcome and Opening Remark (Dr. Haryono; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) 2. Introduction of the Workshop (Randi Hautea, International Servises for the Acquisition of Agri-Biotech Applications (ISAAA) 3. Keynote Address: Potential for Biotechnology to meet needs in Agriculture (Paul Teng, National Institute of Education, Nanyang Technological University, Singapore) 4. The big picture of biotechnology in Indonesia: Past, present and future (Prof. Agus Pakpahan; Chairman, Indonesian Biosafety Commision for Genetic Engineering) 5. Using agriculture biotechnology to meet the needs of Indonesia (Dr. Witjaksono; Director of Center Research for Biotechnology Indonesian Institute of Science) 6. Insect resistant BT-maize in Philippines (Flerida carino; University of the Philippines, Diliman, Wuezon City) 7. Virus resistant papayas in Hawaii (Richard Manshardt; University of Hawaii at Manoa)
142
LAPORAN TAHUN 2013
8. Regulatory challenges for biotechnology and emerging agricultural technologies (David Heron; USDA, APHIS, Biotechnology Regulatory Services) 9. National and international issues in regulating biotech plants (Reynaldo, Ariel Alvarez Morales; CIBIOGEM, Mexico) 10. International perspectives on regulation (Brad Wood; Agriculture and AgriFood Canada) 11. GE mosquitoes (Wan Izzudin; Oxitec Malaysia) 12. GE fish (Zuoyan ZHU; Chinese Academy of Sciences) 13. GE mammals (James Murray; University of California at Davis) 14. Panel discussion: Meeting communication challenges in biotechnology (Mahaletchumi Arujanan; Malaysian Biotechnology Information Center) 15. Resources-where to turn for help in building and maintaining national biosafety systems (Judy Chambers; Programs for Biosafety Systems) 16. Take home massage: Key points from the workshop (David Heron; USDA, APHIS, Biotechnology Regulatory Services) High Level Policy Dialog on Agricultural Biotechnology Meeting (HLPDAB) Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2013 dan dalam rangkaian acara APEC SOM 3 di Medan, Sumatera Utara bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari anggota terhadap Work Plan kebijakan biotechnology pertanian 2013–2015, yaitu untuk mempromosikan (1) harmonisasi dalam peraturan dan (2) Pendekatan teknis untuk menghadapi tantangan global pada APEC region. Materi dan pembicara pada acara HLPDAB Meeting tanggal 27 Juni 2013 adalah sebagai berikut 1. Welcome and Introduction 2. Opening Remark (Indonesian Policy Dialog Chair, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) 3. APEC update (Mr. Thanawot Sirkul, Program Director, APEC Secretariat) 4. SOM Chair to Brief the Meeting on Priorities of APEC Economies (Director General for Asia-Pacific and African Affairs, Ministry of Foreign Affairs) 5. HLPDAB work plan 2013–2015 (Dr. Karden Mulya/Dr. Agung Hendiardi, M.Eng) 6. Food Security and the role of small farmer in the Asia-Pacific Region and the Potential of Biotechnology for Food Security and Sustainability (Introduction by Dr. Jos van Boxtel, Arcadia Biosciences; Response by member economies) 7. Platform for Transfer of Innovative Technologies (Introduction by Dr. Agung Hendiardi, M.Eng Response by member countries)
143
V. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
8. Industry views on Low Level Presence (LLP) in Seed and Grain (Mr. Simon Barber, Croplife Asia) 9. Risk Communication: How have member countries respond to inaccurate misleading information (Dr. Antonio Alfonso, Program Coordinator of the Biotechnology Program Office (BPO), The Philippines Departement of agriculture) 10. Innovative Agriculture Technical Study (Flerida Carino, Response by member countries) 11. General Discussion 12. Wrap up Joint Meeting of HLPDAB dan Agriculture Technology cooperation Working Group (ATCWG) Pertemuan gabungan antara forum HLPDAB dan ATCWG ini dilakukan pada tanggal 28 Juni 2013 menghasilkan beberapa kesepakatan, yaitu (1) bioteknologi pertanian penting untuk food security di negara-negara APEC dan potensi petani untuk memperoleh keuntungan dari adopsi bioteknologi, (2) kedua forum akan memperkuat hubungan antara ATCWG dan HLPDAB untuk mensinkronkan kebijakan dan aplikasi bioteknologi untuk menghasilkan keuntungan bagi kedua forum dan stakeholder yang lainnnya, (3) Join session merupakan cara untuk bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. HLPDAB mendapatkan keuntungan dari technical input dari ATCWG, sedangkan ATCWG mungkin memanfaatkan bioteknologi dalam kegiatannya, (4) akan berbagi pengetahuan dan keahlian tentang regulasi dan kebijakan untuk teknologi inovatif untuk mendukung pertumbuhan pertanian yang berkelanjutan, (5) Menyetujui proyek bersama yang menyatukan kompetensinya, yaitu capacity building dan mengidentifikasi potensi dan benefit dari bioteknologi untuk semua petani termasuk petani kecil. Pertemuan “The Fifth Governing Body of ITPGRFA (GB5)” Delegasi RI yang terdiri atas Menteri Pertanian (Dr. Suswono), Kepala Balitbangtan (Dr. Haryono), Kepala BB Biogen (Dr. Karden Mulya), dan Dr. M. Sabran pada tanggal 24–28 September 2013 telah memberikan masukan pada GB5 di Muscat, Oman. Dr. Suswono melaporkan tentang “Establishment of a platform on technology transfer and on public and private platform as part of the non monetary benefit-sharing of the International Treaty”, sedangkan Kepala Balitbangtan melaporkan “The participants of the treaty platform on technology transfer at the meeting organized on the occasion of the high-level segment of ECOSOC in Geneva on 4 July 2013” termasuk juga mempertegas tentang platform of technology transfer untuk kepentingan food security. Delegasi RI juga melaporkan hasil High Level Round Table (HLRT) yang ketiga yang dilaksanakan di Bandung pada bulan Juli 2013.
144
LAPORAN TAHUN 2013
Materi lain yang disiapkan oleh delegasi RI adalah 1. High level initiatives on the International Treaty 2. Implementation of the Multilateral System of Access and Benefitsharing - Report on the implementation of the Multilateral System - Reviews and assessments under the Multilateral System, and of - Implementation and operation of the Standard Material Transfer Agreement 3. Implementation of the Funding Strategy of the Treaty 4. Implementation of Article 6, Sustainable Use of Plant Genetic Resources 5. Implementation of Article 9, Farmers’ Rights 6. Relationship between the Governing Body and the Commission on Genetic Resources for Food and Agriculture 7. Relationship with the Convention on Biological Diversity 8. Relationship between the Governing Body and the Global Crop Diversity Trust 9. Implementation of Article 17, Global Information System 10. Report of the Compliance Committee 11. Operation of the Third Party Beneficiary 12. Consideration of the Business Plan of the Governing Body Pertemuan Koordinasi Keanekaragaman Hayati dengan Kementerian Lingkungan Hidup Pada tahun 2013 BB Biogen telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam pelaksanaan berbagai kegiatan, yaitu (1) Talk Show tentang “Peluang dan Tantangan Protokol Nagoya Bagi Indonesia”. Talk show ini merupakan sosialisai ratifikasi Protokol Nagoya, yaitu UU No. 11 tahun 2013 tentang cara mengimplementasikan protokol Nagoya terutama tentang kendalanya, (2) Lokakarya Nasional Keanekaragaman Hayati Sebagai Modal Dasar Pembangunan Indonesia. Lokakarya ini mendorong agar pengelolaan keanekaragaman hayati dilakukan terpadu secara nasional dengan pengarusutamaan keanekaragaman hayati; terbangunnya mekanisme atau pengaturan yang pasti bahwa program-program sektoral dan rencana aksi dapat memberikan dukungan pada pelaksanaan mandat konvensi; terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik guna mendukung pemanfaatan keanekaragaman hayati (kehati) yang lestari, Mendukung pengembangan kapasitas bagi penelitian, pendidikan, dan komunikasi kehati; terdapatnya hubungan yang erat antara ilmuwan dan pemangku kebijakan; teridentifikasi keberadaan data dan informasi tentang kehati baik di pusat maupun daerah, (3) Persiapan pertemuan "Seventeenth meeting of the Subsidiary Body on Scientific, Technical and Technological Advice (SBSTTA 17) di Montreal Canada, 14–18 Okober 2013". SBSTTA adalah
145
V. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
Badan Keanekaragaman Hayati yang di Indonesia focal poinnya adalah LIPI dan KLH. Forum ini biasanya membahas banyak sekali issues yang sedang hot, tetapi untuk yang ke17 ini mungkin lebih khusus. Ada 2 hal penting yang dibahas dalam pertemuan ini, yaitu (1) masukan untuk Aichi Biodiversity Target, (2) Strategic Plan for Biodiversity 2011–2020 (strategy target) through scientific and technical means (www.cbd.int). Delegasi RI yang hadir antara lain dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian yang membahas beberapa isu penting, yaitu kelapa sawit, perubahan iklim, degradasi lahan, kebakaran hutan, Isu hutan, dan penurunan emisi; (4) Pertemuan “Prosedur Perizinan Akses SDG: Implementasi Protokol Nagoya” Beberapa Kesimpulan dari pertemuan ini antara lain: perlu peraturan sementara berupa Perpres atau PP, karena pencurian SDG sudah sangat banyak terjadi saat ini. Masing-masing bidang sudah mempunyai peraturan intern untuk pemasukan dan pengeluaran SDG, tapi biasanya belum lengkap (Kementan, Kementerian Kesehatan, LIPI, Kemdagri, dst). diharapkan masing-masing bidang untuk mengidentifikasi peraturan yang sudah ada, nanti akan ada pertemuan lagi untuk membahas lebih detil peraturan bersama yang akan disusun untuk implementasi Protokol Nagoya. Peraturan sementara tersebut hendaklah mencakup maksud dan tujuan, ruang lingkup, tata cara, bagan/proses, menentukan NCA/check point, pada Kemkeu harus ada UU-nya karena menyangkut kebijakan fiscal. (5) Rapat Pembahasan Pelaksanaan Lokakarya Nasional Biodiversity. Rapat ini membahas rumusan hasil (prosiding) Lokakarya Nasional tentang” Keanekaragaman Hayati Sebagai Modal Dasar Pembangunan” yang telah diselenggarakan pada 30–31 Oktober 2013. Rumusan ini akan disarikan menjadi bahan laporan Menteri LH pada acara Nasional Summit on Biodiversity yang diadakan pada tanggal 4 Desember 2013. Dari rumusan ini juga akan dibuat deklarasi yang merupakan komitmen dari semua Kementerian/Lembaga terkait yang akan disampaikan kepada Presiden pada hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2013. Workshop Konservasi Dan Pemanfaatan Kerabat Liar Tanaman (Crop Wild Relative - CWR) dan Tanaman Kurang Termanfaatkan (Underutilized Crop) Kegiatan workshop ini bermaksud sebagai langkah awal untuk mensinergikan serta memperkuat jejaring kerja mengenai konservasi dan pemanfaatan sumber daya genetik kerabat liar tanaman dan tanaman kurang termanfaatkan melalui pembentukan konsorsium, penyusunan bersama roadmap serta penyusunan usulan kebijakan dan regulasi. Workshop yang dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2013 di Bogor membahas materi: Roadmap konservasi dan pemanfaatan SDG kerabat liar tanaman dan tanaman/kurang termanfaatkan; Potensi dan keragaman crop wild relatives dan underutilized crop Indonesia; Konsep konsorsium penelitian konservasi dan pemanfaatan SDG kerabat liar tanaman dan tanaman kurang termanfaatkan.
146
LAPORAN TAHUN 2013
Materi dan nara sumber dalam Workshop Konservasi dan Pemanfaatan Kerabat Liar Tanaman (Crop Wild Relative) dan Tanaman Kurang Termanfaatkan (Underutilized Crop) 29 Oktober 2013 di Bogor adalah sebagai berikut: 1. Pembukaan dan Pembingkaian Lokakarya (Kepala BB Biogen, Balitbangtan-Kementan) 2. Roadmap konservasi dan pemanfaatan SDG kerabat liar tanaman dan tanaman kurang termanfaatkan (Dr. Agung Karuniawan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI serta Puslitbangtan-BalitbangtanKementan) 3. Potensi dan keragaman crop wild relatives dan underutilized crop Indonesia (Prof. Dr. Kuswanto, Universitas Brawijaya dan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya BogorLIPI serta Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia) 4. Konsep konsorsium penelitian konservasi dan pemanfaatan SDG kerabat liar tanaman dan tanaman kurang termanfaatkan (Dr. M. Sabran, BB Biogen-Balitbangtan-Kementan dan BBP2TP-Balitbangtan-Kementan dan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran) Workshop Bioetika dalam Pengelolaan SDG dan Lingkungan Workshop ini dilaksanakan dalam rangka pengelolaan sumber daya genetik (SDG) dan lingkungan untuk mendukung pembangunan pertanian-bioindustri ramah lingkungan. Pelaksanaan acara ini bekerjasama dengan Komisi Bioetika Nasional (KBN) dan Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI). Peserta workshop berupaya untuk menyampaikan dan menyamakan persepsi tentang bioetika dalam pengelolaan SDG, yaitu adanya rambu-rambu etika dan moral yang harus ditaati, dipatuhi dalam mengakses, memanfaatkan, dan mengembangkan SDG agar memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. Ukuran etika ini diterapkan untuk menjaga agar pengelolaan SDG dalam masyarakat baik lokal, nasional, dan internasional dalam akses dan pemanfatannya dilakukan dengan pembagian keuntungan (benefit sharing) yang adil dan seimbang. Materi dan nara sumber dalam Workshop Bioetika Pengelolaan SDG dan Lingkungan Bogor, 10 Desember 2013 adalah sebagai berikut. 1. Pembukaan dan Pembingkaian Workshop (Kepala BB Biogen, Balitbangtan-Kementan) 2. Etika pengelolaan keanekaragaman hayati dan pemanfaatan SDG lokal dalam pembangunan pertanian ramah lingkungan (Dr. Erna Maria Lokollo, Pusat Analisis Sosek dan Kebijakan Pertanian dan KBN) 3. Etika pemanfaatan SDG lokal dalam rangka perakitan varietas unggul melalui aplikasi genetika molekuler (Dr. Sobir, Institut Pertanian Bogor dan KBN) 4. Etika pengelolaan Kebun raya dalam memperkuat bioindustri ramah lingkungan (Dr. Irawati, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI dan KBN)
147
V. KEBIJAKAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
Penyusunan Peta SDG Kegiatan ini sudah dilakukan sejak tahun anggaran 2012 dengan melaksanakan updating data dan konversi data tabular ke data spasial untuk SDGP padi dan umbi-umbian wilayah Jawa dan Kalimantan. Pada tahun anggaran 2013 kegiatan dilanjutkan dengan updating dan penyusunan peta SDG padi dan umbi-umbian untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi. Kegiatan ini bertujuan menyusun peta penyebaran sumber daya genetik pertanian Indonesia di Sumatera dan Sulawesi dengan skala 1 : 250.000 dalam bentuk media interaktif yang dimuat pada situs web/internet. Kegiatan penyusunan peta SDG dikerjasamakan/dilaksanakan dengan bantuan BB SDLP sebagai unit kerja yang mempunyai tupoksi penyusunan peta spasial. Penyusunan Kode Etik Penelitian Rekayasa Genetika Kegiatan ini adalah suatu telaahan tentang bagaimana penelitian rekayasa genetik dipandang dari sisi etika yang berlaku, yaitu ketentuan atau rambu-rambu yang disepakati tentang tindakan yang dinilai benar, sesuai dengan kaidah moral, adat-istiadat, dan agama, tentang perlakuan dan atau penggunaan makhluk hidup. Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah pedoman yang berisikan prinsip-prinsip etika yang harus dianut dalam melakukan penelitian rekayasa genetik. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan ekologi akibat penerapan penelitian yang salah. Kegiatan ini dilaksanakan oleh satu tim yang terdiri dari peneliti BB Biogen dari bidang penelitian bioteknologi yang mewakili setiap agama supaya prinsip-prinsip keagamaan dapat diakomodir dalam pedoman tersebut.
148
Laporan Tahun 2013 Hak Cipta © 2014, BB Biogen
LAPORAN TAHUN 2013
VI. Kerja Sama Penelitian Pada tahun 2013 BB Biogen telah melakukan kegiatan manajemen kerja sama kemitraan dengan tujuan untuk mendukung kelancaran dan tertib administrasi, memberikan pelayanan mutu prima, dan kemanfaatan kerja sama bagi para pihak yang menjalin kerja sama. Kegiatan menajemen tersebut meliputi (1) penyiapan bahan kerja sama penelitian dan pengembangan, (2) melakukan monitoring dan evaluasi dan laporan pelaksanaan kerja sama penelitian dan pengembangan, dan (3) pengurusan dokumen pelaksanaan kerja sama. Penyiapan Bahan Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pada tahun 2013 telah dilaksanakan sebanyak 12 judul kerja sama penelitian, yang terdiri atas delapan judul kerja sama dalam negeri dan empat judul kerja sama luar negeri. Kerja sama dalam negeri sebanyak delapan judul, terdiri atas empat judul penelitian kerja sama dengan swasta, tiga judul Program KKP3N, dan satu judul Program Insentif Kementerian Ristek, sedangkan penelitian kerja sama luar negeri terdiri atas empat judul. Kerja Sama Penelitian Dalam Negeri BB Biogen telah menjalin kerja sama penelitian dalam negeri sebanyak delapan kegiatan. Di antaranya kerja sama dengan swasta terdiri atas empat kegiatan penelitian, empat judul merupakan kegiatan lanjutan kerja sama tahun sebelumnya, yaitu kerja sama dengan (1) PT Branita Sandhini untuk penelitian keamanan lingkungan jagung PRG MON89034 di Lapangan Uji Terbatas (LUT) yang berakhir Februari 2013. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penelitian pada jagung produk rekayasa genetik Bt (MON89034) yang mengandung gen ketahanan serangga hama cry1A.105 dan cry2AB2 di Lapangan Uji Terbatas (LUT); (2) PT Syngenta Indonesia untuk penelitian keamanan lingkungan jagung produk rekayasa genetik di Fasilitas Uji Terbatas (FUT) sampai dengan Desember 2014 (Adendum). Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penelitian keamanan lingkungan dan efikasi jagung produk rekayasa genetik Bt11, GA21, Bt11 x GA21; (3) PT Katingan Indah Utama untuk penelitian kultur jaringan kelapa sawit secara in vitro. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode kultur jaringan yang efisien untuk perbanyakan klonal kelapa sawit dengan tingkat abnormalitas yang relatif rendah (5–10%). Kegiatan penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari tahun 2010 dan telah berakhir pada bulan Februari 2013; (4) PTPN XI yang berjudul Penelitian Keamanan Lingkungan Tebu Produk Rekayasa Genetik (PRG) Rendemen Tinggi Gen PFP di Fasilitas Uji Terbatas (Agustus 2012– Desember 2013). Empat kegiatan penelitian kerja sama berikutnya adalah tiga penelitian KKP3N dan satu penelitian SINAS.
149
VI. KERJA SAMA PENELITIAN
Hasil pencapaian kerja sama penelitian dengan (1) PT Branita Sandhini dilaporkan telah dilaksanakan penelitian kesepadanan agronomis beberapa jenis jagung PRG dengan pembanding non PRG atau kontrol di Lapangan Uji Terbatas (LUT) sesuai SOP yang berlaku; (2) PT Syngenta dilaporkan masih menunggu kiriman benih jagung dari Puerto Rico; (3) PT Katingan sudah dilaporkan pada tahun sebelumnya; (4) PTPN XI telah dilaksanakan Uji Terbatas atas produk jagung rekayasa genetik sesuai SOP yang berlaku. Hasil penelitian KKP3N, yaitu (1) pengembangan galur padi unggul aromatik potensi hasil tinggi melalui teknologi marka berbasis gen: telah berhasil mengidentifikasi individu-individu yang membawa alel aromatik pada galur-galur BC5F1 silangan Ciherang/Pandanwangi atau Ciherang/ Mentikwangi. Dari analisis molekuler pada padi galur BC5F2-Ciherang/Pandanwangi telah menghasilkan 28 tanaman yang membawa alel aromatik dan mempunyai karakter wangi; (2) identifikasi galur-galur padi gogo toleran terhadap keracunan aluminium: telah diperoleh 86 galur toleran terhadap keracunan aluminium, 44 galur agak toleran, dan 70 galur peka. Sebanyak 44 galur telah ditanam di Taman Bogo Lampung Timur; (3) aplikasi teknologi kultur jaringan dan krioterapi untuk produksi benih tebu bebas virus dalam mendukung program swasembada gula: metode termoterapi secara tidak langsung menggunakan saringan merupakan perlakuan yang terbaik, di mana jaringan tebu dapat bertahan hingga suhu 50oC. Pengaruh tidak nyata diperoleh dari kemoterapi dengan ribavirin hingga 25 µg/l. Durasi rendam dalam PVS2 selama 30 menit merupakan perlakuan yang terbaik untuk dehidrasi jaringan apeks tebu. Kombinasi perlakuan prakultur dengan sukrose 0,3 M dan loading dalam larutan LS selama 10 menit merupakan perlakuan terbaik untuk pembekuan jaringan tebu. Pada kondisi tersebut, apeks tebu mampu bertahan hidup dan tumbuh hingga 100%, namun daya hidupnya menurun menjadi 20% pasca pembekuan dalam nitrogen cair. Metode krioterapi apeks berpotensi diterapkan untuk eliminasi virus tebu. Hasil penelitian SINAS yang berjudul Pemanfaatan teknik seleksi in vitro dalam perakitan galur tebu toleran lahan masam mendukung swasembada gula adalah telah diperoleh tunas-tunas putatif mutan tebu toleran sesuai tujuan. Kerja Sama Penelitian Hibah Luar Negeri Pada tahun 2013 kegiatan kerja sama penelitian yang bersumber dari dana hibah luar negeri terdiri atas empat judul penelitian. Kegiatan penelitian tersebut merupakan lanjutan tahun sebelumnya, yaitu kerja sama dengan (1) University of the Philippines Los Banos Foundation Inc. (UPLBFI) dengan judul “Developement of Late Blight Resistant (LBR) Potato for Indonesia–Confined Field Trials and Associated Studies” untuk perakitan kentang rekayasa genetik tahan penyakit hawar daun melalui proyek Agricultural Biotechnology Support Project II (ABSP II). Kegiatan penelitian tersebut juga bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang untuk penelitian Lapangan Uji Terbatas (LUT); (2) Asian Food and Agriculture Cooperation Initiative (AFACI)–Korea, dengan judul “Integrated Management System of Plant Genetic Resources” (Nomor Register: 72649501, surat Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Direktorat
150
LAPORAN TAHUN 2013
Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen Nomor S-964/PU.6/2012 tanggal 29 Juni 2012); (3) Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO)-Rome, dengan judul kegiatan “Management, Development and Utilization of Various Crops Plants for Sustainable Food Availability” (Nomor Register: 73031901, surat Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen Nomor S-1497/PU.6/2012 tanggal 18 Oktober 2012); (4) International Rice Reseatch Institute (IRRI) Drought from a Different Perspective: Improved Tolerance through Phosporus Acquisition. Penyiapan Evaluasi dan Laporan Pelaksanaan Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Untuk pemantauan pelaksanaan kegiatan kerja sama penelitian baik dalam negeri maupun luar negeri dilakukan dengan (1) membuat laporan perkembangan kegiatan per judul setiap bulan dengan format yang telah ditentukan dari Bidang Program dan Evaluasi; (2) membuat laporan perkembangan fisik dan realisasi anggaran hibah setiap triwulan, dan disampaikan ke Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), serta ke Pusat Kerja Sama Luar Negeri; (3) menyampaikan laporan fisik dan realisasi anggaran kepada pihak penyandang dana sesuai naskah perjanjian; (4) melaksanakan monitoring dan evaluasi; dan (5) mengkoordinir laporan akhir kegiatan kerja sama penelitian. Administrasi Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pengeluaran/pemasukan benih dari/ke Wilayah Negara Republik Indonesia beserta pengurusan perjanjian pengalihan material (PPM) atau material transfer agreement (MTA). Untuk pengeluaran/pemasukan benih dari/ke Wilayah Negara RI perlu pengawasan pemanfaatan sumber daya genetik (SDG) pertanian, di mana pemberi tidak hanya berhak atas pembagian keuntungan yang dihasilkan dari pemanfaatan SDG tersebut tetapi diberikan juga dasar hukum untuk mendapatkan haknya. Maka untuk setiap pengeluaran benih/ plasma nutfah lingkup Balitbangtan dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, industri/ swasta di wilayah NKRI atau kerja sama dengan luar negeri harus disertai dengan perjanjian pengalihan material (PPM) atau material transfer agreement (MTA). PPM ini diperlukan untuk tujuan penelitian dan pengembangan non komersial dan komersial. Proses pengurusan pengeluaran material genetik dikirim ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) dengan dilampiri PPM (MTA) untuk memperoleh Surat izin pengeluaran (SIP) dari Menteri Pertanian yang digunakan sebagai dokumen untuk pengiriman material ke luar negeri. Pada tahun 2013 seksi kerja sama penelitian telah memproses tiga dokumen MTA luar negeri untuk pemasukan dan pengeluaran benih yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Dokumen pertama adalah MTA untuk pengeluaran blas sampel padi untuk JIRCAS, Jepang; dokumen kedua adalah pengeluaran aksesi jagung ke Norwegia University of Life Sciences; dokumen ketiga adalah dokumen pemasukan varietas padi dari IRRI (benih belum diterima). Ketiga dokumen MTA tersebut
151
VI. KERJA SAMA PENELITIAN
telah memperoleh SIP Menteri Pertanian, disertai dokumen Phytosanitary Certificate dari Badan Karantina Pertanian sebanyak dua dokumen. Tahun 2013 seksi kerja sama memproses delapan permintaan SDG dalam negeri, komoditasnya adalah padi, ganyong, kedelai, dan garut. Sedangkan instansi yang meminta adalah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang, Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian IPB, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Fakultas Pertanian Universitas Madiun, dan Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dirjen Tanaman Pangan, Fakultas MIPA Universitas Diponegoro, dan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Untuk pengurusan pengeluaran material genetik di dalam negeri dari delapan permintaan SDG, sebanyak tiga permintaan dibuat PPM, empat permintaan tidak diperlukan PPM, dan satu permintaan tidak dapat dipenuhi. Pengurusan paspor dan visa pegawai BB Biogen untuk perjalanan dinas ke Luar Negeri Pada tahun 2013 telah diselesaikan pengurusan 47 dokumen perjalanan dinas ke luar negeri berupa dokumen paspor, exit permit, dan visa. Pengurusan perpanjangan tugas belajar program S3 sebanyak dua dokumen; undangan training/pelatihan sebanyak 13 dokumen; pengurusan training dua dokumen yang tidak jadi berangkat/batal karena waktunya diundur; undangan menghadiri pertemuan/workshop/simposium/diskusi internasional, dan penelitian sebanyak 30 dokumen. Pengurusan dokumen perjalanan ke luar negeri terbanyak adalah ke Amerika Serikat dan Korea masing-masing delapan orang; Jepang dan Filipina lima orang; India empat orang, Italia, Belgia, Cina, Malaysia, dan Oman masing-masing dua orang, Sudan, Taiwan, Nepal, Brazil, dan Vietnam masing-masing satu orang. Pengurusan mahasiswa/pegawai institusi lain untuk penelitian/praktek kerja lapang (PKL)/magang Sebagai institusi publik, BB Biogen selalu terbuka bagi masyarakat umum termasuk mahasiswa dan pelajar untuk melakukan penelitian, praktek kerja lapang, dan magang. Minat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi terhadap BB Biogen ternyata sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian/PKL/magang di BB Biogen setiap tahunnya. Pada tahun 2013 BB Biogen telah menerima permohonan izin penelitian/PKL/magang mahasiswa sebanyak 137 orang, terdiri atas mahasiswa yang melakukan penelitian sebanyak 48 orang, praktek kerja lapang (PKL) sebanyak 62 orang, dan magang sebanyak 15 orang. Selain mahasiswa yang diterima untuk penelitian/PKL/ magang, ada 10 orang mahasiswa yang permohonannya terpaksa ditolak karena berbagai alasan, antara lain karena terbatasnya kapasitas laboratorium yang ada sedangkan jumlah mahasiswa sudah terlalu banyak. Selain itu, dua orang mengundurkan diri karena bukan tupoksi BB Biogen, yaitu kegiatan manajemen sumber daya lahan dan penelitian tentang
152
LAPORAN TAHUN 2013
pupuk hayati. Berdasarkan minat mahasiswa sesuai kelompok peneliti (Kelti) di BB Biogen adalah sebagai berikut: Kelti BM 29 orang, Kelti PSDG tidak ada, Kelti BSJ sepuluh orang, dan Kelti Biokimia sembilan orang. Kegiatan PKL: Kelti BM 25 orang, Kelti PSDG 11 orang, Kelti BSJ 11 orang, dan Biokimia 15 orang. Kegiatan magang: Kelti BM delapan orang, Kelti PSDG dua orang, Kelti BSJ tiga orang, dan Kelti Biokimia dua orang. Pengelompokan mahasiswa berdasarkan asal perguruan tinggi/instansi yang melakukan penelitian di BB Biogen, yaitu IPB 33 orang, Unand satu orang, Unas satu orang, UGM tiga orang, Unpad empat orang, Untirta satu orang, Sekolah Tinggi MIPA Bogor dua orang, UNB satu orang, dan UI dua orang. Kegiatan PKL diminati mahasiswa yang berasal dari IPB 33 orang, UGM lima orang, Unibraw satu orang, Untirta sembilan orang, UNB dua orang, Unsoed tiga orang, UI satu orang, Politeknik Negri Lampung tiga orang, UIN Syarief Hidayattullah satu orang, AKA tiga orang, dan Univ. Atmajaya satu orang. Kegiatan magang diminati mahasiswa yang berasal dari IPB 11 orang, Unpad dua orang, dan BATAN (atas nama Univ. Mandalay, Myanmar) dua orang. Pencapaian Keluaran Dalam tahun 2013 telah dihasilkan: 1. Enam dokumen kesepakatan kerja sama BB Biogen dengan mitra, meliputi dokumen subkontrak dan addendum dengan Arcadia Bioscience, addendum ABSP II, addendum PTPN XI, dan IRRI. Untuk dokumen kontrak dengan Kementerian Ristek dan Balitbangtan (KKP3N). 2. Tiga dokumen MTA ke luar negeri, informasi pengeluaran/pemasukan benih dari/ke Wilayah Negara RI. 3. Tiga dokumen pengeluaran benih dalam negeri. 4. Empat puluh tujuh dokumen sah perjalanan ke luar negeri pegawai BB Biogen. 5. Seratus tiga puluh tujuh dokumen izin praktek penelitian/PKL/magang.
153
LaporanVII. Tahun 2013 DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN Hak Cipta © 2014, BB Biogen
VII. Diseminasi Hasil Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian PUBLIKASI Selama tahun 2013 telah dilakukan penyuntingan naskah menjadi artikel untuk publikasi BB Biogen yang meliputi (1) Jurnal Agrobiogen, (2) Buletin Plasma Nutfah, (3) Warta Biogen, (4) Warta Plasma Nutfah Indonesia, (5) Buku Tanaman Produk Rekayasa Genetik dan Kebijakan Pengembangannya Volume I, (6) Prosiding Seminar dan Kongres Nasional Sumber Daya Genetik (SDG) Tahun 2012, dan (7) Laporan Tahun 2012. Jurnal Agrobiogen Jurnal Agrobiogen memuat artikel primer dan sekunder hasil penelitian bioteknologi dan sumber daya genetik tanaman, serangga, dan mikroba pertanian. Sejak mendapatkan akreditasi ulang kedua, Jurnal Agrobiogen diterbitkan tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Jumlah naskah yang diterbitkan pada tahun 2013 sebanyak 15 naskah yang terdiri dari tujuh naskah mengenai bioteknologi molekuler, tujuh naskah mengenai biologi sel dan jaringan, dan satu naskah mengenai pengelolaan sumber daya genetika. Pada tahun 2013, tercetak 2.250 eksemplar Jurnal Agrobiogen Volume 9 yang terdiri atas tiga nomor. Buletin Plasma Nutfah Buletin Plasma Nutfah terbit dua kali setahun memuat tulisan hasil penelitian tentang eksplorasi, konservasi, karakterisasi, evaluasi, dan utilisasi plasma nutfah tanaman, ternak, ikan, dan mikroba. Jumlah naskah yang diterbitkan pada tahun 2013 sebanyak 12 naskah. Pada tahun 2013, tercetak 1.500 eksemplar Buletin Plasma Nutfah Volume 19 yang terdiri atas dua nomor. Warta Biogen Warta Biogen merupakan warta internal lingkup BB Biogen yang memuat informasi kebijakan, artikel bebas, atau berita lain. Terbit tiga kali setahun, yaitu pada bulan April, Agustus, dan Desember, memuat berita dan artikel yang ditulis oleh peneliti dan redaksi. Pada tahun 2013 tercetak 1.500 eksemplar Warta Biogen Volume 9 yang terdiri atas tiga nomor. Warta Plasma Nutfah Indonesia Warta Plasma Nutfah Indonesia merupakan media komunikasi dan pemasyarakatan plasma nutfah. Naskah yang diterbitkan pada warta ini adalah berita kegiatan Komisi
154
LAPORAN TAHUN 2013
Nasional Sumber Daya Genetik dan artikel terkait dengan sumber daya genetik. Pada tahun 2013, tercetak 600 eksemplar Warta Plasma Nutfah Indonesia No. 25. Buku Tanaman Produk Rekayasa Genetik dan Kebijakan Pengembangannya Volume I Buku Tanaman Produk Rekayasa Genetik dan Kebijakan Pengembangannya Volume I tentang Teknologi Rekayasa Genetik dan Status Penelitiannya di Indonesia dicetak ulang sebanyak 300 eksemplar. Buku ini terdiri atas tiga bab, yaitu (1) teknologi rekayasa genetik, (2) rekayasa genetik untuk perbaikan tanaman, dan (3) status penelitian tanaman PRG di Indonesia. Prosiding Seminar dan Kongres Nasional Sumber Daya Genetik (SDG) Tahun 2012 Prosiding Seminar dan Kongres Nasional Sumber Daya Genetik (SDG) Tahun 2012 dicetak sebanyak 300 eksemplar, berisi 72 naskah yang dipresentasikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan pada Kongres Nasional Sumber Daya Genetik ke IV, tanggal 12–14 Desember 2012 di Medan. Laporan Tahun 2012 Pada tahun 2013 tercetak 350 eksemplar Laporan Tahun 2012. Laporan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan akuntabilitas kegiatan dan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan di BB Biogen. Laporan ini terdiri atas hasil kegiatan penelitian (1) tanaman padi, (2) tanaman pangan non padi, (3) hortikultura, perkebunan, dan peternakan; dan non penelitian yang dilaksanakan selama tahun 2012. SEMINAR, KONFERENSI, DAN WORKSHOP Kementerian Pertanian bekerjasama dengan FAO, Kementrian Ristek, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dewan Riset Nasional, BMKG, dan BATAN telah menyelenggarakan International Conference on Biodiversity, Climate Change and Food Security dengan Tema “Global Food: From Diversity To Security In Changing World”. Hasil dari kegiatan ini adalah sebagai berikut Pertemuan Ketiga HLRT of ITPGRFA Pertemuan ini didahului dengan pre-meeting pada tanggal 30 Juni sampai dengan 1 Juli 2013 dengan peserta dari African Agricultural Technology Transfer, Bioversity International, National Agricultural Research Organization (Nepal), dan Oman Agency for Agricultural Research and Development. Pertemuan dengan judul “Second Meeting of The Platform for the Co-development and Transfer of Technologies” dibuka oleh DG of IAARD, GB-ITPGRFA Chair, dan Secretary of ITPGRFA. Petemuan in membahas analysis of technologies identified as needed or likely to be importance for farmer in developing country; need assessment: further national perpectives; review of current model of
155
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
technology transfer; status of the platform for co-development and technology transfer; practical matters for the future development and establishment of the platform. Pre-meeting dilanjutkan dengan informal consultative meeting yang dihadiri oleh Kepala Badan Litbang Pertanian, Chair GB-ITPGRFA, Sekretaris ITPGRFA, Wakil Mentan Oman, Kepala Badan Litbang Oman dan Yaman, Dubes Brasil, Konsultan ITPGRFA, Wakil India, Ketua ACFS, Dirjen Bioversity, dan Sekretaris UPOV. Hasil pertemuan tersebut adalah kesepakatan perlunya peningkatan publisitas dalam rangka pengarusutamaan peran SDG terhadap sektor lain; dan percepatan full implementation of ITPGRFA melalui perubahan sistem BSF secara inovatif dan multilateral. Setelah kedua pertemuan tersebut kemudian dilaksanakan pertemuan ketiga HLRT ITPGRFA yang dihadiri oleh 30 orang dari 15 negara dan dua lembaga internasional. Hasil pertemuan tersebut adalah (1) welcomed proactive, practical and innovative approaches to effective non-monetary benefit-sharing that were being put in place, in response to the Rio six-point action plan; (2) called for contracting parties to make a special effort to increase public awareness of the crucial importance of plant genetic resources for food and agriculture; (3) recognized that the questions that the treaty would address in its meeting in Oman would be of crucial importance in setting it on a sound long term-trajectory, and of deepening and widening its coverage and impact; (4) the governing body is the only entitled forum to take decision and recommendations, although an open space of dialogue like the HLRT is very welcome for future contributions on the treaty’s activities. Dalam rangka kegiatan itu, Kepala Balitbangtan, dan wakil Mentan Oman, Sekretaris ITPGRFA, serta Chair Governing Body ITPGRFA, mengadakan press conference di hadapan 25 media massa di antaranya TVRI, XinHua, Bloomberg, Kompas, dan SCTV. Seminar Internasional Biodiversity, Climate Change, dan Food Security Acara ini dilaksanakan di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung pada tanggal 2–4 Juli 2013 didahului dengan acara ITPGRFA tanggal 30 Juni–1 Juli 2013 dan diakhiri oleh kegiatan Seminar Nasional Status Inventarisasi SDG Lokal pada 4–5 Juli 2013. Acara ini dihadiri oleh 600 orang peserta yang berasal dari 15 negara, terdiri atas para Menteri Pertanian dari beberapa negara, pemangku kebijakan, peneliti, penyuluh, pengusaha/ industri, dan mahasiswa. Menteri Pertanian RI membuka pertemuan ini dengan memberikan sambutan bahwa saat ini bidang pertanian menghadapi tantangan peningkatan degradasi dan alih fungsi lahan pertanian; kelangkaan air dan pemanasan global yang tidak hanya memberikan dampak pada sistem produksi komoditas tanaman pangan dan kesejahteraan petani, tetapi juga berdampak pada konservasi sumber daya alam (lahan, air, dan keberagaman sumber daya genetik); perubahan Iklim menyebabkan daerah pantai makin terekpose salinitas, sehingga berbagai spesies tanaman akan kehilangan daya adaptasinya; perlu upaya bersama untuk meningkatkan daya adaptasi pertanian terhadap climate change;
156
LAPORAN TAHUN 2013
perlu bekerja bersama-sama untuk bertukar informasi; saling belajar untuk meningkatkan daya adaptasi; ITPGRFA sebagai manifestasi dari komitmen dan ekspektasi harus didukung secara penuh; pemerintah RI berkomitmen terhadap Treaty dan memotivasi yang lain untuk meningkatkan dukungannya terhadap Treaty. Makalah yang disampaikan terdiri atas tiga makalah kunci dan empat makalah umum. Materi dan pembicara makalah kunci dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut. 1. Lesson Learned and Indonesian Strategies to Attained Food Security under the Social, Economics and Environment Challenges (Dr. Haryono, Balitbangtan) 2. Biodiversity for food security in Climate Change Era (Emile Frison, Biodiversity International) 3. The Role of Research and Development for Food Security (Prof. Dr. Andrianto Handoyo, Ketua Dewan Riset Nasional) Ketiga makalah kunci menyampaikan informasi sebagai berikut (1) justifikasi utama untuk melaksanakan seminar internasional ini adalah persoalan kelaparan dan malnutrisi; (2) peningkatan penduduk dunia yang pesat terutama pada negara-negara yang sedang berkembang telah menyebabkan adanya tantangan yang harus dicarikan solusinya, yaitu penyediaan pangan untuk populasi yang sedang berkembang, malnutrisi, perubahan iklim, kebergantungan pada beberapa tanaman/komoditas, kehilangan sumber daya genetik pertanian, alih fungsi lahan, dan kekurangan tenaga kerja pertanian; (3) kemampuan untuk menyediakan pangan sangat tergantung pada pertukaran dan pemanfaatan yang bijak dari biodiversity dan sumber daya genetik pertanian, konservasi sumber daya dan lingkungan untuk menjamin keberlanjutan produksi pangan, serta inovasi dan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan konservasi sumber daya yang langka; (4) beberapa saran untuk memecahkan tantangan tersebut adalah menetapkan prioritas penelitian, adaptasi penelitian untuk produktivitas, stabilitas, resilien dan ecosystem services; biodiversitas pertanian untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan nutrisi; konservasi dan ketersedian sumber daya genetik untuk adaptasi. Materi dan pembicara makalah umum dalam kegiatan ini adalah 1. Community-based Biodiversity Management (CBM): On-farm Conservation of Tropical Fruit Tree Diversity (Bhuwon Sthapit, Bioversity International, New Delhi, India) 2. Environmental Services for Combating Climate Change: The Global Challenge of Agriculture (Mrs. Parmaningsih Hadinegoro, Vice President Corporate Secretary, Danone) 3. Nuclear Application for Biodiversity and food Security (Qu Liang, Joint FAO/IAEA, Division of Nuclear Techniques in Food and Agriculture) 4. Converging Insecurities: climate, energy, water and food (Andrew Campbell, ACIAR)
157
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
Keempat makalah umum itu mengemukakan informasi (1) bahwa “community-based biodiversity management (CBM)” (metode pengelolaan biodiversity on-farm) terbukti dapat meningkatkan kemampuan (empowering) komunitas petani untuk mengkonservasi sumber daya genetik yang dimiliki. Dengan pendekatan CBM kemampuan komunitas meningkat untuk belajar, beradaptasi, mengatasi stres, pengorganisasian diri (self organization). Dengan CBM ketersedian dan akses terhadap diversity dapat ditingkatkan; (2) dari presentasi Danone mengatakan bahwa pangan yang sehat berasal dari rantai pangan yang kuat (strong food chain). Danone mendukung pertanian yang kompetitif yang respek terhadap keberlanjutan, ekosistem alami dan menciptakan keseimbangan nutrisi; (3) Dr. Qu Liang dalam presentasinya menyebutkan pentingnya biodiversitas terhadap food security, yaitu menyebabkan ekosistem berfungsi, memberi makan bagi populasi yang meningkat, menjamin keberlanjutan pertanian, dan memungkinkan pertanian beradaptasi terhadap lingkungan. Disebutkan bahwa aplikasi nuklir dapat berkontribusi terhadap biodiversitas dan food security seperti teknik mutasi dapat memperbaiki crop cultivars, memperkuat biodiversitas, dan meningkatkan kesejahteran petani; (4) dalam presentasinya Dr. Andrew Campbell menyatakan bahwa iklim, air, energy, dan sistem pangan adalah satu kesatuan sebagai tantangan utama dalam kebijakan publik. Masing-masing pempunyai pengaruhnya sendiri-sendiri, tetapi interaksinya bisa menyebabkan pengaruh yang lebih penting. Sehingga semuanya harus dilihat secara kesatuan. Solusi untuk food system yang sustainable sudah tersedia, tetapi untuk sukses dalam implementasi dan kebijakan diperlukan perencanaan dan leadership yang lebih baik, ditangani secara holistik sebagai bagian dari satu problem yang sama. Pada sesi paralel, peserta seminar menyampaikan makalah pada tiga kelompok bidang masalah, yaitu Biodiversity, Climate Change, dan Food Security. Judul makalah dan pembicara pada sesi paralel tersebut sebagai berikut: 1. Transforming IRRI’s rice breeding programs (Bert Collard/Irrigated rice breeder, SE Asia, IRRI: Plant Breeding, Genetics, and Biotechnology Division) 2. Aspects of small-scale duplication in climate change adaptation strategy for crop improvement (Suk-Ha Lee, Puji Lestari, dan Yang-Je Kang, Lab of Crop Genomics, Seoul National University Republic of Korea) 3. Technologies needed by small-scale farmers in Indonesia for conservation and sustainable use of plant genetic resources for food and agriculture (M. Sabran, Peneliti BB Biogen) 4. Berbagi pengalaman pada pemanfaatan sumber daya genetik lokal untuk kemakmuran (Jimmy F. Eman, SE, AK., Walikota Tomohon) 5. Putting theories into practices: Community based biodiversity management (CBM) on kasturi (Mangifera casturi Delmiana) in South Kalimantan (Idha Widi Arsanti, Dian Kurniasih, Peneliti Puslitbanghorti)
158
LAPORAN TAHUN 2013
6. Tacca characteristics on Java Island and surrounding area (Peni Lestari dkk., Peneliti LIPI) 7. Study of soybean QTLs for abiotic and biotic stresses response to climate change (Puji Lestari dkk., BB Biogen) 8. Amount and distribution of mango diversity and farmer’s rationale of maintenance in situ in East Java and South Kalimantan (M. Winarno dkk., National Project Management Unit Office, GEF/UNEP TFTGR) Pada sesi pertama, Bert Collard menyampaikan tentang perbaikan metode breeding yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil. Sehubungan dengan itu, perlu perubahan dengan melakukan lima proses, yaitu (1) new breeding philosophy, (2) data collection and exploitation, (3) environmental and market classification, (4) mechanization, dan (5) molecular breeding. Dalam hal ini IRRI telah mulai melakukan percepatan program pemuliaan melalui skema program breeding yang lebih cepat, organisasi dengan style private sector, data collection and exploitation yang lebih efisien, mekanisasi, molecular breeding, partnership, New DNA marker genotyping platforms, dan lain-lain. Pada sesi itu Prof. Sukha Lee juga menyampaikan metode untuk crop improvement melalui “Aspects of small-scale duplication in climate change adaptation strategy”. Dr. M. Sabran memaparkan tentang identifikasi teknologi dan strategi yang dibutuhkan oleh petani untuk konservasi dan pemanfatan SDG yang berkelanjutan untuk ketahanan pangan. Walikota Tomohon memaparkan bahwa SDG lokal dapat memberikan sumbangan yang besar terhadap kemakmuran masyarakat melalui komersialisasi. Pemakalah dari Tomohon menyampaikan saran bahwa agar industri SDG lokal sukses perlu memenuhi beberapa hal, yaitu berdasarkan spesies lokal; menggunakan inovasi teknologi modern untuk melakukan produksi; mengembangkan industri benih yang kompetitif; market driven dan driving, meningkatkan kapasitas kelompok tani; market networking; sistem pemasaran dan distribusi yang luas; regulasi yang kondusif; sistem informasi, dan public investment. Pada sesi kedua dan ketiga, satu makalah membicarakan tentang molecular breeding untuk merespon terhadap perubahan iklim dan tiga makalah memaparkan tentang konservasi dan pemanfaatan SDG local, yaitu peranan petani dan community breeding management (CBM) untuk konservasi dan penyebaran SDG dan identifikasi SDG yang sudah langka. Penyampaian makalah poster dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2014. Dari 24 poster yang didaftarkan terdapat delapan topik biodiversitas, dari 13 poster yang ditampilkan, yaitu tujuh makalah tentang penelitian padi, satu makalah tentang citrus, dua makalah tentang ubi jalar, satu makalah tentang ubi kayu, satu makalah tentang gandum, satu makalah tentang kedelai, dan satu makalah tentang tanaman bayam. Judul makalah dan penyaji makalah poster adalah sebagai berikut:
159
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
1. Adaptation of tungro resistant varieties in endemic region (N. Rosida dan Mansur, Loka Penelitian Penyakit Tungro) 2. Policy analysis to support the role of citrus biodiversity custodian farmers in Bibis, East Java Indonesia (A.M. Kiloes dan P.B. Daroini, Indonesian Center for Horticultural Research and Development) 3. High yield and early maturing consistency of several lowland rice genotype in two elevation criteria (Iskandar Ishaq, West Java Aseessment Institute for Agricultural Technology) 4. The daily productivity and the genetic variables of new hybrid rice (I.A. Rumanti, Indonesian Center for Rice Research) 5. Physical quality, milling quality and physicochemical characteristics of several very early and early maturity lines (S.D. Ardhiyanti, Indonesian Center for Rice Research) 6. RAPD based assessment of genetic variability of tropical wheat (Triticum aestivum L) (S.W. Ardie, Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture) 7. Improvement of cassava by gamma irradiation for better yield and quality (N. Khumaida dkk., Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB) 8. Resistance of sweet potato cultivars from Bali to sweet potato scab disease caused by Sphaceloma batatas (M. Jusuf, Indonesian Legume and Tuber Crops Research Institute) 9. Yield Stability of New Hybrid Across Location (Satoto dkk., BB Padi) 10. Physical quality and physicochemical properties of green super rice (GSR) promising lines (S.D. Indrasari dkk., BB Padi) 11. Performance and yield potential of early maturity hybrid rice in two difference location (Y. Widyastuti, dkk., BB Padi) 12. Selection and evaluation quality of some genotypes spinach cultivated in Malang (Rahayu, S.T.A. dkk., Unpad) 13. Responses of large-seeded soybean promising lines to asian soybean rust (A. Inayati dan E. Yusnawan, Indonesian Legumes and Tuber Crops Research Institute) Umumnya hasil penelitian tentang padi yang diprensentasikan adalah penelitian seleksi padi yang mempunyai sifat/karakteristik fisik dan agronomi, physicochemical atau adaptasi terhadap lingkungan dan penyakit. Sedangkan makalah tentang Citrus adalah penelitian tentang community participative breeding, makalah cassava adalah untuk memperbaiki sifat-sifatnya melalui irradiasi sinar gamma, dan makalah tentang ubi jalar untuk seleksi kultivar yang tahan terhadap penyakit scab (Sphaceloma batatas) dan makalah gandum adalah penelitian evaluasi dengan marka molekular.
160
LAPORAN TAHUN 2013
Pertemuan Gabungan Komnas SDG dan Komda SDG Pertemuan Gabungan Komnas-Komda SDG seluruh Indonesia dengan memanfaatkan momentum penyelenggaraan International Conference on Biodiversity, Climate Change, and Food Security, di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung dengan acara: (1) presentasi mengenai Kekayaan SDG Lokal Sumber Utama Kemandirian Pangan Nasional yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Endang Sukara; (2) diskusi umum yang dipandu oleh Prof. Dr. Kusuma Diwyanto, dan (3) arahan dan penutupan oleh Ketua Komnas SDG yang diwakili oleh Sekretaris Komnas SDG. Beberapa Hasil yang dapat direkam untuk tindak lanjut, sebagai berikut: Indonesia merupakan negara maritim di mana satu wilayah dengan wilayah lainnya (pulau-pulau) terpisah oleh lautan selama kurun waktu yang sangat lama, sedemikian rupa sehingga membentuk keanekaragaman hayati dan pengetahuan tradisional terkait penggunaan sumber daya hayati, yang sebagain sudah dikelola oleh pihak asing. Komunitas lokal dan nasional harus memperoleh manfaat dari nilai SDG lokal, sehingga kita perlu mengupayakan secara sungguh-sungguh untuk mengangkat dan memunculkan SDG lokal tidak hanya di forum lokal namun juga internasional, dengan cara memulai dari hal yang kecil dan pada setiap kegiatan atau event, secara konsekuen harus melibatkan dan menggunakan SDG lokal yang ada. Terkait dengan rencana pelaksanaan Kongres Komnas SDG V di Bali pada tahun 2014, direkam poin-poin sebagai berikut: 1. Komda SDG Bali sebagai penyelenggara kegiatan memerlukan pendampingan penuh dari Komnas SDG. 2. Agar lebih terasa gaung pelaksanaannya baik di tingkat nasional maupun internasional, kongres sebaiknya diselenggarakan bersama-sama dengan event internasional/nasional dengan topik yang relevan dan mengundang narasumber tidak hanya dari lembaga nasional terkait tetapi juga lembaga internasional seperti UPOV, CBD, dan ITPGRFA. 3. Kongres yang akan dilaksanakan di Bali harus dapat menjadi titik balik kegiatan pengelolaan SDG di Indonesia, misalnya dengan cara penetapan Perda perlindungan buah lokal Bali, launching buku kekayaan SDG Indonesia, penyusunan dan adopsi roadmap pengelolaan SDG Indonesia. 4. Komda SDG lainnya dalam kurun waktu sebulan dari sekarang diharapkan dapat memberikan masukan lainnya terkait usulan poin-poin yang dapat menjadikan titik balik kegiatan pengeloaan SDG di Indonesia. 5. Terkait dengan rencana launching buku kekayaan SDG lokal Indonesia, setiap Komda menyampaikan SDG unggulan daerahnya (SDG tanaman, ternak, perikanan) yang menjadi ciri khas provinsinya. Buku ini akan menjadi produk pertama kerja sama antara Komnas SDG dengan seluruh Komda SDG/pemda provinsi di Indonesia.
161
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
6. Pada tahun 2013, Balitbangtan telah menginisiasi kegiatan inventarisasi SDGP dengan melibatkan BPTP sebagai pelaksana teknis. Salah satu output yang ditargetkan dalam kegiatan ini adalah pemetaan sebaran SDG lokal Indonesia baik dalam bentuk katalog maupun peta spasial. Terkait dengan hal ini, Komda SDG perlu memposisikan diri sebagai check point/competent authority dalam hal monitor dan izin akses SDG. Secara khusus pada tahun 2019 Komda SDG diharapkan dapat memonitor kembali keberadaan SDG yang telah diinventarisasi pada tahun 2013. Selain bertindak sebagai competent authority atas izin akses SDG lokal setempat, Komda SDG hendaknya dapat bertindak sebagai competent authority untuk penerimaan pembagian keuntungan atas izin akses yang bersifat monetary dengan memanfaatkan skema instrumen internasional seperti sistem multilateral ITPGRFA dan protokol Nagoya. 7. Sumber daya perikanan dan perairan belum terestimasi besarannya dan masih belum dimanfaatkan secara optimal. 8. Perlu adanya peningkatan jumlah SDM yang bergerak dalam kegiatan pengelolaan SDG dan juga peningkatan keterlibatan masyarakat serta kontinuitas pendanaan di dalamnya. 9. Sekretariat Komnas SDG dalam waktu dekat secara proaktif akan terus mendorong agar seluruh Tim Pakar dapat saling berkomunikasi untuk menuntaskan tugas dan butir-butir tersebut di atas. SEMINAR NASIONAL STATUS INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK LOKAL INDONESIA Seminar Nasional Status Inventarisasi dan Pengelolaan Sumber Daya Genetik (SDG) Lokal Indonesia yang merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan inventarisasi SDG lokal di seluruh Indonesia berlangsung pada tanggal 4–5 Juli 2013 di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung dan dihadiri oleh 29 BPTP pelaksana kegiatan, kecuali BPTP Kalimantan Barat. Seminar, dibuka oleh Kepala BB Biogen yang mewakili Kepala Balitbangtan dengan tema “Status Inventarisasi dan Pengelolaan SDG Lokal Indonesia”. Seminar ini terdiri atas dua sesi, yaitu (1) seminar tematik terkait SDG yang disampaikan oleh Dr. Winarno dengan topik “Community-Based Biodiversity Management (CBM) dan Implementasinya” dan Dr. Agung Karuniawan dengan topik “Prospek Pengembangan Underutilized Crops sebagai Alternatif Bahan Baku Pangan Nasional” dan (2) seminar hasil perkembangan inventarisasi SDG yang dilakukan oleh 29 BPTP. Dari hasil seminar dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan inventarisasi SDG lokal oleh BPTP baru selesai sekitar 40–50%. Pelaksanaan ini terkendala oleh SDM yang kurang mencukupi/memadai, luasnya areal survei yang akan dilakukan, dan padatnya agenda di BPTP. Inventarisasi sudah dilakukan sesuai dengan Pedoman Umum Inven-
162
LAPORAN TAHUN 2013
tarisasi SDG yang telah diberikan kepada masing-masing BPTP. Dari hasil inventarisasi, beberapa BPTP telah mendapatkan sebagian informasi keragaman dan koleksi SDG lokal yang bersifat spesifik lokasi, baik untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, obatobatan maupun ternak. Bahkan beberapa BPTP telah menindaklanjuti pemanfaatan SDG lokal tersebut untuk kesejahteraan petani setempat dengan melakukan pengelolaan dan perlindungan SDG yang lebih baik, seperti BPTP Aceh yang telah bekerjasama dengan Pemda dan BPSB untuk melakukan proses pendaftaran padi Sigupai, melinjo, dan cabai Odeng ke PPVT. Padi lokal, baik padi sawah maupun gogo (ladang) dijumpai hampir di semua wilayah di Indonesia. Kegiatan inventarisasi SDG lokal masih perlu dilanjutkan untuk dapat mencakup kawasan yang lebih mewakili secara geografis, agroekosistem atau sosial budaya, sehingga status diversitas SDG lokal di Indonesia dapat diketahui dan diperoleh database SDG lokal yang dapat disajikan dalam bentuk katalog, peta sebar SDG secara spasial dan sistem informasi SDG yang bersifat realtime. Semua penanggung jawab kegiatan harus mulai secara bertahap mengentri data hasil inventarisasi SDG ke dalam aplikasi sistem informasi SDG yang dapat diakses secara online di situs www.pustaka.deptan.go.id/sdg/index. php/admin. Keberadaan dan pengembangan kebun koleksi di setiap provinsi bervariasi, baik dalam ukuran luasan, jumlah, dan jenis komoditas, serta status kepemilikannya. Optimalisasi pengelolaan kebun koleksi masih perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan fungsi kebun koleksi, seperti untuk konservasi ex situ, penelitian, pendidikan, diseminasi, atau agrowisata. SDG yang telah dikoleksi dan dikonservasi di kebun koleksi perlu dikarakterisasi lebih lanjut untuk melengkapi dan menyempurnakan deskripsi tanaman sesuai deskriptor standar, tetapi untuk pelaksanaan karakterisasi ini, beberapa BPTP masih perlu pendampingan untuk meningkatkan kemampuan SDM yang dimilikinya. Dan untuk menjaga kelestarian hasil koleksi SDG, setiap BPTP harus menyiapkan duplikasi koleksi di tempat lain di luar wilayahnya, seperti di BB Biogen dan Balit Komoditas, yang mempunyai fasilitas konservasi ex situ. Kelembagaan yang mendukung kegiatan pengelolaan SDG di daerah yang dibentuk berdasarkan SK Gubernur adalah Komda (Komisi Daerah) SDG. Belum seluruh provinsi memiliki Komda SDG, sedangkan sebagian besar Komda yang sudah ada masih belum berfungsi secara optimal. Perlu dicari upaya agar aktivitas Komda dapat berjalan secara optimal. Pembagian tugas pelaksanaan kegiatan pengelolaan SDG perlu ditetapkan di antara UK/UPT Balitbangtan, dengan menempatkan BPTP sebagai Unit Pengelola SDG Daerah, Balit Komoditas sebagai Unit Pengelola SDG komoditi, BB/Balit bidang masalah akan menjadi Unit Pengelola SDG Spesifik, sedangkan BB Biogen menjadi Unit Pengelola SDG Nasional.
163
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
Kegiatan pengelolaan SDG yang telah dilaksanakan di BPTP perlu dilanjutkan hingga tingkat pemanfaatannya. Mengingat besarnya ekobiodiversitas yang dimiliki, maka perlu adanya dukungan dana dan tenaga yang memadai. Beberapa kesimpulan dari hasil seminar tersebut yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Tantangan masa depan dalam hal kependudukan yang harus mendapat perhatian dalam era pengaruh perubahan iklim antara lain adalah peningkatan populasi, malnutrisi, peningkatan suhu, lingkungan yang buruk, hama dan penyakit, kelangkaan air, kehilangan biodiversitas, infrastruktur yang jelek, ketergantungan pada hanya beberapa komoditas, risiko yang tinggi. 2. Lesson learned yang ditawarkan dari capaian di Indonesia adalah sistem usaha tani dan model yang menyesuaikan dengan keberagaman pertanian, perubahan cuaca, kendala sumber daya, hambatan lainnya dan degradasi lahan; inovasi teknologi yang adaptif terhadap perubahan cuaca, berbagai halangan dan ancaman lainnya; pengembangan, pengoptimalan dan engineering sumber daya lahan, sumber daya air dan genetik untuk mendukung diversifikasi pangan, pengelolaan komoditas pertanian yang terintegrasi untuk padi, jagung dan kedelai, sekolah lapang pertanian, pengembangan sistem informasi pertanian, program konseling, dan KRPL. 3. Perlunya melakukan mengembangkan “research”, dengan menentukan prioritas penelitian ke arah sesuai target ketahanan pangan yang diinginkan termasuk untuk mendukung keseriusan pemerintah dalam mendukung pengelolaan biodiversity yang berkelanjutan. 4. Community-based Biodiversity Management (CBM) (metode pengelolaan Biodiversity on-farm) terbukti dapat meningkatkan kemampuan (empowering) komunitas petani untuk mengkonservasi sumber daya genetik lokal yang dimiliki. 5. Pangan yang sehat berasal dari rantai pangan yang kuat (strong food chain), sehingga perlu diciptakan pertanian yang kompetitif yang respek terhadap keberlanjutan, ekosistem alami dan menciptakan keseimbangan nutrisi. 6. Aplikasi nuklir dapat berkontribusi terhadap biodiversitas dan ketahanan pangan seperti teknik mutasi dapat memperbaiki crop cultivars, memperkuat biodiversitas, dan meningkatkan kesejahteran petani. 7. Solusi untuk food system yang sustainable sudah tersedia, tetapi untuk sukses dalam implementasi dan kebijakan diperlukan perencanaan dan leadership yang lebih baik, ditangani secara holistik sebagai bagian dari satu problem solving yang terintegrasi. 8. SDG lokal menjadi aset nasional yang dirasakan betul manfaat dan nilainya bagi komunitas lokal dan nasional. SDG Lokal mempunyai potensi untuk dikomersialkan untuk memberi kemakmuran dan kesejahteraan petani setempat.
164
LAPORAN TAHUN 2013
9. Mindset program breeding harus dirubah untuk meningkatkan kontribusinya terhadap peningkatan produksi. 10. Komitmen penuh dari pemerintah daerah adalah kunci sukses untuk konservasi dan pemanfaatan sumber daya lokal. SEMINAR BIOINFORMATIKA: STATUS TERKINI RISET GENOMIKA DAN BIOINFORMATIKA DI INDONESIA Seminar diselenggarakan di Auditorium Dr. M. Ismunadji, Cimanggu, Bogor pada tanggal 20 November 2013. Seminar ini bertujuan untuk saling bertukar informasi untuk mengetahui tentang perkembangan penelitian bioinformatika di berbagai lembaga penelitian dan perguruan di Indonesia. Dengan saling bertukar informasi ini diharapkan akan diketahui arah dan kekuatan riset informatika di Indonesia termasuk terbangunnya networking penelitian bioinformatika yang dapat memberikan hasil-hasil penelitian untuk mempercepat pembangunan khususnya pertanian. Peserta seminar ini adalah para peneliti/dosen/praktisi/mahasiswa di bidang genomika dan bioinformatika dari seluruh Indonesia. Sebelas pembicara telah menyampaikan makalah yang isinya antara lain sebagai berikut. 1.
Overview Penelitian Genetika dan Bioinformatika Lembaga Biologi Molekular Eijkman (H. Trimarsanto, Lembaga Biologi Eijkman)
2.
Perkembangan Penelitian Bioinformatika di IPB (W.A. Kusuma, Bagian Komputasi Terapan, Kelompok Penelitian Bioinformatika, Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, IPB)
3.
Penelitian Genomik dan Bioinformatik di ITS (R. Sarno, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, ITS–Surabaya)
4.
Statistical methods for the analysis of agricultural genetic association studies (J. Baurley, Ph.D., Bioinformatics, Research Group BINUS University)
5.
ICT Infrastructure for Indonesian Agriculture Genotyping Studies (Dr. Bens Pardamean, Research Group BINUS University)
6.
ICABIOGRAD Research Progress Towards genomic-assisted breeding by 1536 SNP-chip genome wide assay in Indonesian rice germplasm (Dr. Dwinita Wikan Utami, Tim Peneliti Genom BB Biogen)
7.
SNPs profile of growth hormone gene generated by NGS in Indonesian Pangasid catfish (Imron dan Khairul Syahputra, Balai Penelitian Pemuliaan Ikan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan)
8.
Perkembangan Penelitian Genomic dan Bioinformatika (Imam Cartealy, BPPT Kawasan Puspitek Serpong)
9.
Pemetaan Parsial Dan Total Genom Pada Sapi Bali (Jakaria, Fakultas Peternakan IPB)
165
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
10. Identifikasi DNA Bakteri Menggunakan Pengekstraksi Ciri K-Mers Dengan Jaringan Syaraf Tiruan Sebagai Pengklasifikasi (Cut Malisa, dkk., BB Biogen dan IPB) 11. Keragaman Morfologi dan Genetik Lengkeng di Jawa Tengah dan Jawa Timur (B.D. Mariana, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) Makalah-makalah tersebut menyampaikan informasi bahwa penelitian konvensional untuk perakitan varietas unggul di bidang pertanian mempunyai keterbatasan, yaitu hanya dapat memanfaatkan sebagian kecil gen berasal dari sekelompok kecil variasi genetik dan memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan varietas unggul yang diinginkan. Kemajuan di bidang bioteknologi terutama dalam bidang genomik telah membuka khasanah baru untuk melakukan terobosan dalam pemanfaatan SDG untuk pembangunan pertanian. Kemajuan ini juga telah di dukung dengan kemajuan di bidang bioinformatika yang mempunyai kemampuan dalam bidang pengolahan dan interpretasi data yang dihasilkan dari penelitian di bidang genomik yang mempunyai jumlah dan volume data yang sangat besar. Kendala yang dihadapi selama ini yang menyebabkan belum berkembangnya bioteknologi di Indonesia antara lain adalah sumber daya manusia bidang bioinformatika, dan tingginya biaya penelitian genomis, serta belum populernya ilmu bioinformatika. Lembaga Biologi Eijkman telah yang berdiri sejak tahun 1992 atas SK Menristek/ Kepala BPPT. Lembaga ini bertugas meningkatkan pengetahuan mendasar dalam bidang biologi molekuler, serta menerapkan pengetahuan tersebut untuk pemahaman, pencegahan dan pengobatan penyakit pada manusia. Kajian informatika di lembaga Eijkman lebih diarahkan pada penyakit-penyakit pada manusia seperti malaria, talasemia, dengue dan TB, influenza, dan lain-lain. Penelitian bioinformatika di ITS diarahkan pada pengembangan perangkat cerdas untuk deteksi sejumlah penyakit. Salah satu perangkat deteksi yang sudah dikembangkan adalah intelligent method for dipstick urinalysis. Perangkat ini dikembangkan melalui pendekatan bioinformatika. Perangkat ini adalah alat peringatan dini, yaitu untuk menentukan komposisi kimia dalam urin pasien dengan menggunakan mobile device (hand phone). Dengan melimpahnya data bioinformatika baik dari database genom, RNA, protein, dan metabolit, potensi untuk menghasilkan perangkat cerdas menggunakan sistem komputasi biologi sangat besar. Beberapa publikasi ilmiah dari para peneliti ITS tentang bioinformatika telah dimuat dalam jurnal internasional. Kajian bioinformatika di IPB diperkenalkan oleh Prof. Antonius Suwanto dari Departemen Biologi melalui mata kuliah Bioinformatika pada Program S1 Biologi. Tahun 2000-an beberapa topik penelitian mahasiswa S1 Ilmu Komputer dibawah bimbingan Prof. Antonius Suwanto dan dosen Ilmu Komputer adalah dalam bidang Bioinformatika. Kemudian tahun 2012 terbentuk kelompok riset Bioinformatika di Departemen Ilmu
166
LAPORAN TAHUN 2013
Komputer IPB dan working group Bioinformatika pada Fakultas MIPA IPB. Selain itu, di IPB telah disusun roadmap penelitian bioinformatika. Bioinformatics Research Group, BINUS University, Jakarta menyampaikan bahwa di Binus, fokus kegiatan penelitian bioinformatika adalah pada pengembangan dan manajemen basisdata biologi dengan penekanan pada komputasi dan analisis statistik data penelitian biologi. Binus telah menjalin kerja sama dengan BB Biogen untuk kajian bioinformatik komoditas pertanian yang telah disekuen total genomnya. Salah satu capaian hasil kerja sama penelitian bioinformatika padi disampaikan oleh Dr. Dwinita Wikan Utami yang menyampaikan topik tentang “Towards genomic-assisted breeding by 1536 SNP-chip genome wide assay in Indonesian rice germplasm”. Dari capaian ini telah dibangun sebuah comprehensive “Rice Diversity Database” yang dihubungkan dengan basisdata SDG padi yang terkoordinasi dengan semua informasi tentang padi yang berguna bagi stakeholder. The genomic assay-assisted breeding mempunyai potensi dukungan untuk mengerti sifatsifat molekuler dan genetik yang rumit untuk mendukung perbaikan sifat komoditas tanaman pertanian. Pada Balai Penelitian Pemuliaan Ikan juga telah dilakukan kajian bioinformatik untuk pengembangan marka SNP yang terkait gen GH (growth hormone) bagi ikan Pangasid (Patin). Di BPPT, Laboratorium Teknologi Gen telah terakreditasi dengan ISO 17025. Bioinformatika sudah menjadi bidang kajian cukup lama terkait adanya penelitian dan pengembangan genomik untuk keragaman genetika tanaman sawit, karet, aglae, jarak pagar, ganyong, jamur akar putih pada tanaman karet, gen-gen yang berhubungan dengan leukemia, dan analisis AFLP, SSR, mikrosatelit, serta real time. Bahkan BPPT memiliki Departemen Perekayasaan Bioinformatika yang sedang melakukan riset dalam pengembangan perangkat lunak untuk manajemen data koleksi kultur mikroorganisme dan perangkat lunak untuk identifikasi bakteri berdasarkan sekuen DNA (mident) serta analisis WGS sagu. PERTEMUAN ILMIAH HASIL PENELITIAN Selama tahun 2013 telah dilaksanakan kegiatan seminar yang terdiri atas seminar tematik, klub jurnal, kuliah umum, mini workshop, seminar hasil penelitian tahun 2013, dan monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dan seminar hasil penelitian BB Biogen tahun 2013. Pembicara seminar di BB Biogen tidak hanya peneliti BB Biogen tetapi peneliti dari luar BB Biogen, tamu dari luar negeri yang berkunjung ke BB Biogen, dan pembicara yang diundang untuk menyampaikan topik khusus. Seminar tematik merupakan media untuk menyampaikan informasi terkait kegiatan penelitian maupun dan non penelitian. Klub jurnal diselenggarakan untuk membahas kegiatan penelitian yang dikerjakan di BB Biogen dikaitkan dengan hasil penelitian yang
167
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
telah dipublikasi di jurnal internasional. Sedangkan kuliah umum diselenggarakan untuk menambah wawasan peneliti terkait dengan ilmu dasar yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penelitian. Selama tahun 2013 telah diselenggarakan 13 kali seminar tematik yang menyajikan 22 topik; 11 kali klub jurnal, dan empat kali kuliah umum. Dalam rangka menjaring naskah untuk majalah ilmiah, pada tanggal 29–30 Januari 2013, BB Biogen menyelenggarakan Seminar Tahunan Hasil Penelitian. Topik yang diseminarkan adalah hasil penelitian yang siap dipublikasi dan terkait dengan RPTP tahun 2012, baik dari hasil penelitian tahun 2012 maupun sebelumnya. Sebanyak 25 topik telah dipresentasikan pada seminar ini dan dari 25 topik tersebut, telah menghasilkan 11 naskah yang dikirim ke Jurnal Agrobiogen. Selain itu, untuk mempertajam aspirasi topik-topik penelitian, khususnya bidang rekayasa genetik (tanaman transgenik) telah diselenggarakan mini workshop “Menggagas Penelitian Tanaman Transgenik” pada tanggal 27 Mei 2013 dengan mengundang Kepala Bidang Program dan Evaluasi dari Unit Kerja lain, seperti Puslitbangtan, BB Padi, Puslitbangbun, dan Puslitbanghorti untuk menyampaikan status dan kebutuhan penelitian transgenik di masing-masing unit kerjanya. Sebelas topik yang dipresentasikan pada mini workshop disajikan pada. Dari mini workshop dihasilkan rumusan sebagai berikut: 1. Mini worskhop merupakan salah kegiatan penting untuk pelaksanaan penelitian ke depan yang perlu dilakukan dengan pendekatan konsorsium dengan UK/UPT lain lingkup Balitbangtan. Kegiatan ini diharapkan bisa diikuti dengan mini workshop lain untuk bidang kajian marka molekuler, kultur jaringan, pengelolaan sumber daya genetik, dan analisis genom. 2. Informasi dan bahasan yang dihasilkan dalam mini worskhop diharapkan bisa dijadikan masukan dalam penyusunan Renstra Balitbangtan 2015–2019 untuk kegiatan penelitian transgenik. 3. Kegiatan penelitian tanaman transgenik diharapkan bisa mengarah pada kegiatan yang mendukung program utama Kementerian Pertanian, program penelitian strategis Balitbangtan, dan kegiatan in house, karena anggaran penelitian Balitbangtan dialokasikan untuk ketiga hal tersebut. Kegiatan penelitian in house diarahkan untuk memberikan ruang kepada peneliti dalam berkreasi tetapi masih dalam ruang lingkup prioritas program yang ditetapkan oleh Balitbangtan. 4. Informasi kegiatan penelitian tanaman transgenik yang juga dilakukan oleh UK/UPT lain di lingkup Balitbangtan diharapkan dapat menjadi masukan untuk menyusun program penelitian tanaman transgenik lingkup Balitbangtan yang lebih jelas, terarah, dan fokus. 5. Selain perlu ditindaklanjuti dengan pembentukan kosorsium penelitian tanaman transgenik, kegiatan mini workshop juga diharapkan dapat menghasilkan buku tentang Current Status and Future Prospect of Genetically Modified Research and Development at IAARD.
168
LAPORAN TAHUN 2013
6. Semua menyadari bahwa penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan produk rekayasa genetik (PRG) bukan kegiatan yang instan, tetapi perlu proses panjang untuk merealisasikan hasil yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Tantangan yang dihadapi bukan hanya bersifat teknis, tetapi juga regulasi yang sangat ketat untuk menjaga keamanan pangan, pakan, dan lingkungan PRG. Pemerintah telah membuat peraturan tentang PRG yang ditujukan agar kegiatan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan PRG dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Tapi permasalahannya, pedoman untuk pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan PRG masih belum siap sehingga menghambat beberapa kegiatan terkait PRG. 7. Banyak permasalahan komoditas yang telah disampaikan oleh para narasumber dari Balit Komoditas untuk diatasi dengan terobosan teknologi transgenik, tetapi dalam penentuan skala prioritas penelitian dan pengembangan PRG perlu mempertimbangkan lima hal, yaitu kapasitas SDM dan sarana-prasarana, ablity to produce output, feasible (probalitas keberhasilan 90%), researchable, dan manfaat yang akan diperoleh. Sampai saat ini, program dan rencana penelitian dan pengembangan PRG yang sudah ada masih bersifat shoping list permasalahan, belum ditindaklajuti dengan penentuan skala prioritas program. 8. Oleh karena itu, kegiatan mini workshop ini menjadi awal untuk melakukan refokusing program penelitian dan pengembangan tanaman transgenik ke depan di Balitbangtan yang harus dilakukan melalui pembentukan konsorsium penguatan program penelitian tanaman transgenik, sehingga penelitian dan pengembangan tanaman transgenik bukan lagi program angan-angan yang sulit untuk direlisasikan di Balitbangtan. 9. Ada tujuh rencana penelitian yang dibahas dalam mini workshop, tetapi bahasan ketujuh topik baru fokus pada kegiatan transformasi, belum membahas permasalahan kloning gen, padahal pengembangan tanaman tansgenik di Balitbangtan terkendala oleh permasalahan hak paten gen dan komponen-komponen lainnya. Hasil penelitian dan pengembangan tanaman transgenik sebaiknya dibatasi pada target berupa galur yang selanjutnya dapat dijadikan tetua untuk pengembangan tanaman PRG oleh pemulia di Balit Komoditas melalui teknik konvensional. 10. Dalam pengembangan tanaman transgenik dengan target pada leveling pathway perlu dikaji kompleksitas pathway yang terlibat agar teknologi yang digunakan, seperti gene silencing, bisa tepat sasaran. Pada tanggal 11–12 Desember 2013, diselenggarakan Seminar Hasil Penelitian BB Biogen Tahun 2013 sekaligus monitoring dan evaluasi ke III. Sebanyak 26 judul penelitian dipresentasikan pada seminar ini.
169
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
PAMERAN, VISUALISASI, DAN PROMOSI Pameran Pameran menjadi ajang untuk memperkenalkan keberadaan Balitbangtan dan mempromosikan inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh unit kerjanya. Selain itu, keberadaan institusi BB Biogen serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian juga disosialisasikan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat umum. Promosi harus dilakukan secara terencana, efisien, dan efektif, yaitu dengan membuat berbagai bahan cetakan, membuat visualisasi atau vidio clip, siaran di TV atau Radio, dan pameran. Pada tahun 2013, BB Biogen telah berpartisipasi pada 11 pameran yang dikoordinir/diselenggarakan oleh Balitbangtan, menampilkan inovasi yang dihasilkan BB Biogen, yaitu: 1. Agrinex Expo 2013, diselenggarakan di JCC pada tanggal 5–7 April 2013. Materi yang dipamerkan adalah contoh perbanyakan bibit pisang melalui kultur jaringan, bibit pisang kepok kuning siap tanam, dan leaflet/publikasi 2. Openhouse Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP), diselenggarakan di areal kantor BBSDLP pada 6 April 2013. Materi yang dipamerkan adalah feromon seks untuk mengendalikan hama ulat pada tanaman bawang merah, penggerek batang padi kuning, penggerek batang, dan leaflet/publikasi 3. 3nd Indonesia Climate Change Education Forum & Expo, diselenggarakan di JCC pada 18–21 April 2013. Materi yang dipamerkan adalah feromon seks untuk mengendalikan hama ulat pada tanaman bawang merah, penggerek batang padi kuning, penggerek batang jagung, keanekaragaman benih plasma nutfah, dan leaflet/publikasi 4. Gelar Teknologi Hasil Pertanian di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian pada 24–26 April 2013. Materi yang dipamerkan adalah tanaman dan umbi garut dan ganyong serta produk olahan berupa emping garut, serta leaflet 5. Festival Bunga dan Buah Nusantara 2013, diselenggarakan di areal Institut Pertanian Bogor pada 17–19 Mei 2013. Materi yang dipamerkan adalah contoh perbanyakan bibit melalui kultur jaringan (anggrek, kantong semar, anthurium, nanas, pisang), leaflet, dan bibit pisang 6. RITECH Expo, diselenggarakan di Lokasi Parkir Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 29 Agustus hingga 1 September 2013. Materi yang dipamerkan adalah poster VUB Inpari HDB dan beberapa publikasi dan leaflet yang terkait dengan agrobiodiversity seperti Buku Katalog Data Paspor Plasma Nutfah Tanaman Pangan, National Information Sharing Mechanism, ubi potensial serta leaflet/publikasi 7. ENIP 2013, diselenggarakan di JCC pada 30 Agustus sampai 1 September 2013. Materi yang dipamerkan adalah kultur jaringan sawit, nilam, dan tebu serta leaflet/publikasi
170
LAPORAN TAHUN 2013
8. Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XV, diselenggarakan di GOR Agus Salim Padang pada 25–30 September 2013. Materi yang dipamerkan adalah poster Biorasional Insektisida Feromon-Exi, Fero-Lanas, Fero-PBPK, Fero-Ostri, Fero-Grayak, dan contoh perangkap pengendali hama menggunakan feromon serta leaflet/publikasi 9. Pekan Flori dan Flora Nasional 2013, diselenggarakan di DI Yogyakarta pada 2–8 Oktober 2013. Materi yang dipamerkan adalah contoh perangkap biorasional insektisida Feromon-Exi, perbanyakan bibit melalui kultur jaringan, dan bibit pisang hasil perbanyakan melalui kultur jaringan serta leaflet/publikasi 10. Hari Pangan Sedunia ke-33, diselenggarakan di Padang pada 30 Oktober-3 November 2013. Materi yang ditampilkan adalah contoh perangkap biorasional insektisida Feromon-Exi dan demplot biodiversity serta leaflet/publikasi 11. Pameran Kemilau Daya Saing Produk Pertanian 2013, diselenggarakan di Jakarta pada 28–29 November 2013. Materi yang dipamerkan adalah contoh perangkap biorasional insektisida feromon dan leaflet/publikasi Promosi Promosi produk dengan cara diseminasi produk hasil penelitian bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian terus ditingkatkan dan disosialisasikan dalam rangka mempercepat transfer inovasi teknologi kepada masyarakat/petani. Aksebilitas terhadap informasi, dan teknologi perlu dipermudah dan dipercepat melalui berbagai cara (multi channel dissemination system) sehingga hasil-hasil inovasi teknologi pertanian dapat segera diadopsi oleh para petani atau masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian hasil penelitian tidak lagi hanya disimpan dan hanya dijadikan tulisan/publikasi. Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat menjawab kebutuhan petani/masyarakat pengguna, sehingga betul-betul dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Misalnya dalam hal pengendalian hama dan penyakit tanaman, diharapkan dapat diciptakan teknologi yang sederhana, praktis, efektif, dan ramah lingkungan. Inovasi teknologi yang dapat dikembangkan adalah perakitan varietas unggul tahan hama dan penyakit dan pengendalian populasi hama menggunakan feromon seks. Hama dan penyakit utama pada padi sawah antara lain wereng cokelat, hawar daun bakteri (HDB), dan tungro. Penyakit blas umumnya menyerang padi gogo, namun pada tahun-tahun terakhir mulai ada pergeseran ras patogen blas yang mampu menyerang padi sawah. Ketiga organisme pengganggu tanaman (OPT) perlu diwaspadai karena perkembangan virulensinya terjadi secara cepat mengikut pola sebaran varietas di lapang. Oleh karena itu, serangan OPT tersebut perlu terus diantisipasi dengan mengembangkan varietas tahan baru untuk mengantisipasi perkembangan strain hama atau penyakit baru. Terkait dengan hal tersebut, Balitbangtan telah mengembangkan varietas tahan baru, yaitu Inpari HDB dan Inpari Blas yang masing-masing tahan HDB dan blas melalui
171
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
pendekatan kultur antera untuk galur harapan BIO5-AC-Blas/BLB-03 dan metode silangbalik untuk galur harapan BIO111-BC-Pir7. Yang menarik dibanding dengan varietas unggul baru (VUB) sebelumnya, salah satu tetua dari galur BIO5-AC-Blas/BLB-03 dan BIO111-BC-Pir7 adalah spesies padi liar Oryza rufipogon, sehingga gen ketahanan yang ada pada kedua varietas tersebut berbeda dengan gen ketahanan pada varietas unggul terdahulu. Di samping itu, seleksi kedua galur dilakukan melalui bantuan marka molekuler. Feromon diproduksi dan dilepas ke alam oleh serangga dewasa untuk mempengaruhi serangga lain yang sejenis (satu spesies atau kelompok). Tergantung perilaku yang ditimbulkan oleh feromon maka feromon digolongkan ke dalam beberapa golongan. Salah satunya, apabila feromon digunakan dalam sistem perilaku kawin maka feromon tersebut digolongkan sebagai feromon seks. Feromon seks sintetik telah diformulasikan dan dikembangkan oleh BB Biogen yang diberi nama Fero-PBPK untuk mengendalikan penggerek batang padi kuning dan Fero-Lanas untuk mengendalikan lanas pada ubi jalar. Feromon yang bersifat atraktan tersebut memiliki daya tarik yang kuat, bahkan lebih kuat dari betina virgin, dan dimanfaatkan untuk pengendalian serangga sasaran. Feromon seks dapat digunakan untuk pemantauan tingkat populasi dan perangkap massal. Sebagai pemantau populasi maka perangkap berferomon akan memberikan informasi secara tepat dan lebih dini untuk melakukan tindakan pengendalian hama tersebut. Sebagai alat perangkap massal, pemakaian perangkap berferomon akan menurunkan tingkat populasi serangga jantan yang secara tidak langsung akan menekan jumlah serangga berkopulasi (kawin) sehingga akan menurunkan tingkat populasi hama generasi berikutnya. Penggerek batang padi dikenal sebagai salah satu hama penting pada tanaman padi di Indonesia khususnya di daerah Pantai Utara Jawa. Dua jenis penggerek padi yang dominan di daerah produksi padi adalah penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) dan penggerek batang padi putih (S. innotata) khususnya di daerah Pantura seperti Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon. Penggerek padi kuning juga yang paling dominan dan paling luas penyebarannya di Indonesia. Hama ini dapat menyerang pertanaman sejak di pesemaian hingga masa panen. Luas serangan dapat mencapai 141.000 ha/tahun dengan intensitas serangan rata-rata 11%. Berbagai cara pengendalian hama penggerek yang pernah dilakukan antara lain mengatur waktu tanam, mengumpulkan kelompok telur di pesemaian, membersihkan sisa batang jerami, dan menggunakan insektisida. Biorasional insektisida Fero-Lanas, merupakan salah satu inovasi teknologi untuk menanggulangi hama boleng/lanas pada ubi jalar yang disebabkan oleh serangan Cylas formicarius. Serangga ini menyerang di pertanaman maupun pada saat umbi disimpan di mana bagian umbi yang telah diserang oleh larva serangga tersebut akan berasa pahit. Serangga betina dewasa biasanya meletakkan telur pada pangkal batang atau umbi dan mengakibatkan kerusakan daun, batang, dan umbi karena gorokan larva. Pengendalian insektisida tentu saja sulit dilakukan karena larva berdiam diri di dalam jaringan tanaman
172
LAPORAN TAHUN 2013
sehingga Fero-Lanas dapat menjadi teknologi yang sangat penting untuk menekan populasi serangga tersebut. Pada tahun 2013, BB Biogen menyediakan Benih Inpari HDB, Inpari Blas, Fero-PBPK, dan Fero-Lanas untuk mendukung program SL-PTT Padi/FEATI/MP3MI/ Pengendalian OPT Ramah Lingkungan/PTT WEB/P2BN di beberapa lokasi yang akan dikoordinasikan dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian lingkup Balitbangtan dan Dinas Pertanian terkait. Dalam rangka mendukung kegiatan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan BPTP Jawa Barat, Benih VUB Inpari HDB ditanam di area Kelompok Tani Mandiri Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. Dari hasil pengamatan di lapang, varietas Inpari HDB tidak terserang penyakit hawar daun bakteri sedangkan varietas Inpari 13 yang ditanam di areal yang sama terserang HDB. Selain ditanam di Cianjur, varietas Inpari HDB dan Inpari Blas ditanam di Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, masing-masing seluas 2 ha untuk mendukung kegiatan P2BN BPTP Bali. Namun demikian, hasil panen belum dapat dijadikan benih karena penampilan kedua varietas tersebut tampak tidak seragam. Pada saat kedua varietas ini ditanam, ternyata di lokasi serangan HDB rendah dan tidak ada penyakit blas. Pada tahun 2013 disinergikan dengan kegiatan BPTP Jawa Barat. Diseminasi dilakukan di beberapa lokasi, yaitu di (1) Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan mendukung kegiatan SL-PTT Padi dan MP3MI; (2) Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur mendukung kegiatan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan; (3) Desa Cigadog, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang mendukung kegiatan Gelar Teknologi pendampingan P2BN; dan (4) Desa Tegalsari, Kecamatan Cilamaya Wetan dan kecamatan Cilamaya Kidul, Kabupaten Karawang mendukung kegiatan PHSL melalui WEB. Diseminasi Fero-Lanas dilaksanakan dalam rangka mendukung kegiatan Demfarm Ubi Jalar Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Kuningan. Sebanyak 500 unit Fero-Lanas diaplikasikan pada Demplot Ubi Jalar di Desa Japara, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan di areal lahan Kelompok Tani Gemah Ripah 3 dan Desa Sindangbarang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Dari hasil diseminasi ini, FeroLanas sangat diminati petani ubi jalar di Kabupaten Kuningan karena hasil panen menunjukkan bahwa perangkap Fero-Lanas memberikan hasil yang nyata. Beberapa petani menyampaikan bahwa sebelum ada Fero-Lanas, biasanya 15–50% ubi yang dipanen terserang lanas sehingga mereka tidak dapat menjual semua hasil panen, sedangkan dengan pemasangan perangkap Fero-Lanas, serangan lanas berkisar antara 0–0,006%, dengan demikian pendapatan petani meningkat karena hampir semua hasil panen dapat dijual.
173
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
SITUS BB BIOGEN Updating situs BB Biogen Kegiatan updating situs dimulai dengan pengumpulan data berupa kumpulan abstrak seminar, data SDM, publikasi (jurnal, buku, dan warta) yang dicetak oleh BB Biogen, agenda terbaru, jadwal kegiatan BB Biogen, dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan entry data tersebut ke jaringan situs oleh beberapa anggota Tim Situs. Updating secara teratur minimum satu bulan sekali. Pengelolaan Situs Web BB Biogen Pada tahun 2013 pengelola situs web BB Biogen telah melakukan beberapa kegiatan yang menyangkut pembaharuan halaman beranda, isi, dan administrasi situs web Biogen. Secara umum terdapat dua kegiatan inti yang telah dilakukan, yaitu (1) pengelolaan situs web BB Biogen tahun 2013 dan (2) pengkinian materi situs web Biogen. Pengembangan Sistem Manajemen Isi (Content Management System-CMS) Berbasis WordPress Selama tahun 2013, situs web BB Biogen telah menggunakan CMS WordPress dengan versi 3.5.1 dan tampilan yang yang sesuai dengan kode warna situs Balitbangtan. Secara umum, sistem manajemen isi berbasis WordPress ini telah berjalan dengan cukup baik dan mendukung pemutakhiran serta pembaruan isi secara reguler. Pembaruan Tampilan Tidak ada perombakan besar pada tampilan dan menu BB Biogen selama tahun 2013. Pembaruan utama adalah penyesuaian menu dengan tersedianya isi situs yang baru maupun yang telah digali ulang dari isi situs yang lama. Pencadangan Situs dan Database Pada awal tahun 2013, terjadi insiden terhapusnya berkas dan database situs-situs di lingkup Balitbangtan terkait pengamanan server. Situs BB Biogen termasuk yang memperoleh dampak buruk dari kejadian ini. Akibatnya, data pembaruan situs yang telah dikerjakan selama tahun 2012 hilang hampir seratus persen. Cadangan data isi situs yang tersedia pada saat itu hanya hingga pembaruan terakhir pada pertengahan tahun 2012. Untuk itu, tim situs melakukan berbagai upaya untuk menggali ulang semua tulisan dan isi situs BB Biogen dari berbagai sumber. Sistem CMS WordPress yang terpasang di server Balitbangtan juga harus disetel ulang dikarenakan kejadian ini. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa, pencadangan situs dilakukan secara berkala, setiap bulan dan disimpan di beberapa tempat dalam bentuk CD.
174
LAPORAN TAHUN 2013
Pembaruan dan Penambahan Plugins Selain upaya recovery tampilan dan isi situs web yang cukup memakan waktu, beberapa funsionalitas baru ditambahkan ke dalam CMS situs BB Biogen melalui penambahan plugins berikut ini: PDF creation station, WP-table reloaded Plugin ini dipasang untuk memberikan akses kepada versi PDF dari setiap halaman situs BB Biogen secara otomatis. Dengan plugin ini, satu tautan baru akan muncul pada tampilan setiap halaman bagi mereka yang menginginkan versi PDF dari halaman tersebut. Plugin WP-table reloaded disetel agar para pengelola situs web bisa membuat atau mengunggah tabel dengan lebih mudah. Related post Plugin ini akan menampilkan tautan ke isi atau halaman situs web BB Biogen yang lain, yang terkait dengan halaman yang sedang terbuka. Cite and list, papercite Kedua plugin ini berfungsi menampilkan data sitasi atau publikasi dalam format yang standar dan dapat diindeks oleh mesin pencari. Diharapkan dengan plugin ini, setiap hasil publikasi dari BB Biogen dapat dicari dan dirujuk dengan lebih mudah oleh orang lain melalui internet. Database backup Plugin ini memungkinkan pencadangan database yang menyimpan semua setelan dan isi yang tertampil dalam stus web BB Biogen. User searches Untuk mengetahui salah satu aktivitas pengunjung situs web BB Biogen, plugin ini mencatat apa yang pengguna cari di situs BB Biogen. Dari data yang terekam, dapat dilihat topik-topik apa yang coba dicari atau diharapkan ada di dalam situs web BB Biogen. Pembaharuan materi/isi situs di antaranya adalah materi publikasi media cetak yang diterbitkan oleh BB Biogen selama tahun 2013, yang dikelola oleh seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian. Publikasi tersebut berupa Warta Biogen yang berisikan artikel semi ilmiah dan populer yang diterbitkan tiga kali setiap tahun, dan Jurnal AgroBiogen yang merupakan hasil karya tulis ilmiah (KTI) para peneliti BB Biogen, terbit tiga kali dalam setahun. Penambahan materi artikel diperoleh dari berbagai sumber, baik artikel hasil tulisan dari staf peneliti Biogen maupun artikel lepas yang diperoleh dari situs/tulisan di media cetak. Materi berita merupakan informasi seputar kegiatan yang berlangsung di lingkup BB Biogen, baik itu yang dilaksanakan oleh BB Biogen maupun kegiatan yang dihadiri oleh BB Biogen pada tahun 2013. Pada tahun 2013 terdapat penambahan empat artikel dan berita
175
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
sebanyak 47 buah. Selain itu, juga terdapat berita tentang kegiatan nasional maupun internasional yang menyangkut bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian. Kegiatan seminar di BB Biogen merupakan kegiatan rutin yang dilakukan minimal dua kali dalam satu bulan. Pemrasaran baik dari peneliti/staf BB Biogen maupun dari pihak/instansi di luar BB Biogen. Demikian juga peserta seminar hasil penelitian terbuka untuk umum dan disampaikan juga melalui situs Biogen. Penambahan dan pembaharuan profil dilakukan berdasarkan perubahan dan tambahan data dari Bidang/Kelti terkait, antara lain pembaharuan profil peneliti yang datanya diperoleh dari Subbagian Kepegawaian. Statistik Keragaan Situs Web Biogen Online Analisis statistik kunjungan situs web Biogen Online dilakukan menggunakan Advanced Web Statistics 6.7. (build 1.892). Selama tahun 2013(1 Januari–31 Desember), situs web Biogen Online telah dikunjungi oleh 73.634 kali (rata-rata 1,54 kunjungan per pengunjung) dengan banyaknya halaman yang dikunjungi sebanyak 272.035 (3,69 halaman per kunjungan) dan total hits sebanyak 826.536 (rata-rata 11,22 hits per kunjungan) (Gambar VII.1). Kunjungan paling banyak terjadi pada bulan Januari, sedangkan paling sedikit pada bulan Maret. Terlihat kecenderungan bahwa pada bulan Januari kunjungan mencapai maksimum, selanjutnya menurun secara drastis pada Februari dan paling sedikit pada bulan Maret. Pada bulan April kunjungan meningkat drastis dan terus meningkat secara gradual hingga mencapai maksimum pada bulan November, untuk selanjutnya sedikit menurun pada bulan Desember (Gambar VII.2). Mayoritas pengunjung berasal dari Amerika (sebanyak 532.404 hits), sementara sebanyak 123.247 hits kunjungan tidak diketahui asalnya. Urutan negara asal pengunjung terbanyak berikutnya adalah Belanda (sebanyak 19.085 hits), Taiwan (sebanyak 52.640 hits), Australia (sebanyak 20.734 hits), Indonesia (sebanyak 20.297 hits), Pakistan (sebanyak 7.063 hits) dan India (sebanyak 4.644 hits).
Gambar VII.1. Review statistik kunjungan situs web Biogen Online selama tahun 2013.
176
LAPORAN TAHUN 2013
Gambar VII.2. Review statistik kunjungan bulanan situs web Biogen Online selama tahun 2013.
Kata kunci yang banyak digunakan adalah tanaman, biogen, bb, bogor, jurnal, padi, kultur, penelitian, dan sebagainya. Sementara itu frase yang diketikkan pengunjung di mesin pencari untuk menemukan situs web Biogen online adalah bb biogen bogor, bb biogen, plasma nutfah dan sebagainya. Data kata dan frase kunci yang digunakan pengunjung ini akan sangat bermanfaat bagi pengelola situs web Biogen Online untuk memformulasi strategi yang lebih baik agar situs web Biogen Online nantinya lebih mudah ditemukan oleh pengunjung. Kata dan frase kunci juga dapat digunakan untuk memprediksi macam informasi apa yang banyak dicari dan dibutuhkan pengunjung. Sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan pengelolaan dan pemeliharaan situs web di lingkup Balitbangtan, sejak tahun 2008, 2010, 2011, dan 2012 diselenggarakan “Pemeringkatan Pengelolaan Informasi Inovasi Teknologi Pertanian Melalui Situs Web”. Pada tahun 2013 pemeringkatan tersebut kembali digelar dan tim situs web Biogen Online mentargetkan untuk bisa masuk ke dalam peringkat 10 besar. Terkait dengan hal tersebut, pada bulan Agustus 2013 tim situs web Biogen Online mencoba untuk mengevaluasi keragaan situs web Biogen Online melalui analisis webometrics. Meskipun metode dan kriteria webometrics ini tidak 100% sama dengan metode yang digunakan dalam pemeringkatan situs web Balitbangtan serta Kementerian Pertanian, namun diharapkan cukup representatif untuk menggambarkan keragaan posisi situs web Biogen Online di antara situs-situs web satuan kerja lainnya di lingkup Balitbangtan.
177
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
Dari hasil analisis webometrics, diketahui bahwa situs web Biogen Online menduduki peringkat ke-6 di antara 29 satuan kerja (kategori A–Balit, Puslit, dan Balai Besar) lingkup Balitbangtan yang diikutkan dalam analisis pemeringkatan ini. Sementara itu, dari hasil pemeringkatan resmi oleh Balitbangtan ternyata situs web Biogen Online menduduki peringkat ke-7. Dalam hal ini prediksi pemeringkatan melalui analisis webometrics tidak meleset terlalu jauh. PERPUSTAKAAN Pengelolaan Perpustakaan BB Biogen mencakup kegiatan (1) pengolahan bahan pustaka), (2) inputing data buku dan jurnal ilmiah dalam WINISIS, (3) koleksi bahan pustaka, (4) layanan jasa, dan (5) kliping artikel surat kabar nasional 2013. Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan jurnal/prosiding diawali dengan registrasi atau mencatat jurnal dan sejenisnya ke dalam buku induk, kemudian dilakukan analytical entry suatu artikel yang diambil dari jurnal ilmiah dan atau prosiding, lokakarya, simposium, dan sebagainya. Setiap artikel yang berhubungan erat dengan mandat BB Biogen diinput ke dalam database WINISIS, meliputi inputing judul artikel, nama penulis, badan korporasi penulis, judul artikel/judul prosiding, nama/tempat/waktu konferensi, ISSN, volume/nomor/ halaman/ tahun terbit jurnal, penerbit, abstrak, dan kata kunci. Proses dilanjutkan dengan finishing, yaitu mencatat jurnal yang telah diregistrasi ke dalam kartu majalah dan menyusun arsip koleksi jurnal yang dimiliki perpustakaan serta penyampulan bahan pustaka dan dicap sebagai koleksi Perpustakaan BB Biogen. Proses terakhir adalah penyebarluasan informasi melalui media terseleksi, yaitu web dan milis perpustakaan. Pengolahan buku/textbook/tesis/disertasi diawali dengan registrasi/pencatatan dalam buku induk, dilanjutkan dengan katalogisasi ke dalam database WINISIS, yaitu menentukan uraian bibliografis dokumen dengan menggunakan pedoman tertentu AACR I dan II (Anglo American Cataloging Rules), dengan menguraikan nama pengarang, judul, kota terbit, penerbit, tahun terbit, ISBN, kolasi, nomor registrasi, call number. Proses selanjutnya adalah klasifikasi, yaitu mengelompokkan subyek-subyek tertentu dengan menggunakan suatu sistem universal decimal classification (UDC) untuk keperluan penyimpanan dokumen dalam rak. Setelah itu, membuat call number (membuat nomor panggilan buku), penyampulan bahan pustaka, dan penjilidan. Terakhir menempatkan/menyusun buku dalam rak yang disusun berdasarkan susunan call number serta penyebaran informasi koleksi bahan pustaka melalui media web dan milis perpustakaan. Inputing Data Buku dan Jurnal Ilmiah dalam WINISIS Inputing data ke dalam program WINISIS merupakan bagian dari proses pengolahan bahan pustaka sesuai dengan mandat BB Biogen, yaitu mengumpulkan informasi biotek-
178
LAPORAN TAHUN 2013
nologi dan sumber daya genetik pertanian melalui pengolahan informasi dalam artikel majalah ilmiah terbaru tahun 2013. Melalui Igloo Open Source berbasis PHP, database WINISIS ditampilkan secara online dalam jaringan lokal (intranet) Perpustakaan Online BB Biogen dan internet melalui alamat http://digilib.litbang.deptan.go.id/~bbbiogen/. Pada tahun 2013, sebanyak 5.967 judul koleksi perpustakaan BB Biogen yang berasal dari artikel majalah ilmiah, prosiding, dan buku telah dientry dalam database WINISIS (Tabel VII.1). Selain itu, majalah ilmiah terbitan BB Biogen telah dientry untuk Repository Balitbangtan. Saat ini, Perpustakaan BB Biogen juga mengembangkan database khusus untuk menyimpan artikel peneliti BB Biogen dalam bentuk full text yang diterbitkan di majalah ilmiah, prosiding, buku, warta, dan koran. Jumlah artikel yang sudah diinput sebanyak 1.780 judul. Koleksi Bahan Pustaka Koleksi bahan pustaka pada tahun 2012 adalah 4.074 eksemplar judul buku, 2.551 judul jurnal penelitian ilmiah, dan 537 tesis/disertasi. Pada tahun 2013 koleksi bertambah 101 eksemplar buku, 222 eksemplar jurnal, dan 12 tesis/disertasi sehingga koleksi bahan pustaka pada tahun 2013 adalah 4.175 eksemplar judul buku, 2.773 judul jurnal penelitian ilmiah, dan 549 tesis/disertasi. Selain melalui pertukaran publikasi, untuk memenuhi kebutuhan para peneliti BB Biogen maupun pengguna lainnya terhadap sumber daya informasi terkini dalam mendukung pelaksanaan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian dilakukan penggandaan literatur berupa texbook/prosiding yang diterbitkan di luar negeri maupun di dalam negeri yang berasal dari perpustakaan lain atau penelusuran dan pengunduhan pada gudang buku melalui internet. Perkembangan penerimaan koleksi bahan pustaka sejak tahun 2009-2013 disajikan pada Tabel VII.2. Tabel VII.1. Jumlah data artikel jurnal ilmiah dan bibliografis lainnya dalam database WINISIS. Jumlah input data Jenis 2009 Artikel dalam jurnal ilmiah/prosiding dalam dan luar negeri Texbook/referens
2.545 2.18
2010
2011
2012
2013
2.565 2.35
2.602 2.401
2.933 2.424
3.526 2.441
Tabel VII.2. Perkembangan penerimaan koleksi bahan pustaka tahun 2009–2013. Tahun Bahan pustaka Texbook/prosiding Jurnal Tesis/disertasi
2009
2010
2011
2012
2013
100 306 15
172 319 31
106 196 13
100 385 -
101 222 12
179
VII. DISEMINASI HASIL PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN
Layanan Jasa dan Statistik Pengunjung 2013 Jenis layanan Sistem pelayanan yang diberikan Perpustakaan BB Biogen bersifat “terbuka” bagi pengunjung dari BB Biogen maupun dari luar BB Biogen. Pengunjung mencari bahan pustaka yang diperlukan di katalog elektronik, setelah mencatat pustaka yang diperlukan, pengunjung dapat mencari langsung bahan pustaka yang diperlukan atau dibantu oleh petugas perpustakaan. Selain itu, perpustakaan menyediakan pelayanan bahan pustaka melalui kontak email, kliping berita bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian dari beberapa surat kabar, display koleksi terbaru jurnal/majalah, dan pembuatan daftar isi jurnal penelitian dalam/luar negeri terbaru. Jalur untuk mengakses perpustakaan BB Biogen sebagai berikut: a. Jalur Katalog Online yang dapat diakses selama hari dan jam kerja pada alamat http://10.1.1.167/igloo b. Datang ke Perpustakaan di mana pengunjung bisa dilayani selama hari dan jam kerja c. Jalur Katalog Online (internet) www.biogen.litbang.deptan.go.id atau pada web PUSTAKA: www.pustaka-deptan.go.id/~bbiogen Statistik pengunjung 2013 Data kunjungan perpustakaan BB Biogen selama tahun 2013 merupakan kompilasi data dari data laporan program “Buku Tamu Elektronik”. Selama tahun 2013, pengunjung Perpustakaan BB Biogen sebanyak 536 orang. Dari jumlah tersebut, 273 orang adalah peneliti dan non peneliti BB Biogen dan 263 orang dari luar BB Biogen adalah peneliti, mahasiswa, dosen, pelajar, serta swasta (Tabel VII.3). Pengelompokan berdasarkan subjek, komoditas, dan jenis bahan pustaka Komoditas yang banyak dicari mulai dari yang terbanyak adalah padi, kedelai, jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian serta tanaman hortikultura. Sedangkan subjek yang banyak dicari antara lain bioteknologi, kultur jaringan, penyakit tanaman pangan, rekayasa genetik, data statistik, dan mikrobiologi. Preferensi pengunjung berdasarkan jenis bahan Tabel VII.3. Pengunjung Perpustakaan BB Biogen selama tahun 2013. Tahun Kategori pengunjung
180
2009
2010
2011
2012
2013
Peneliti dan non peneliti BB Biogen Mahasiswa Dosen Pelajar Peneliti luar BB Biogen Swasta
597 128 3 12 24 8
359 244 9 24 6 4
51 96 2 18 13 5
196 215 8 9 43 4
273 194 7 11 34 17
Jumlah
772
646
185
475
536
LAPORAN TAHUN 2013
pustaka diurut dari yang paling banyak diminati antara lain prosiding hasil-hasil penelitian dalam negeri, jurnal ilmiah dalam negeri, prosiding hasil-hasil penelitian luar negeri, jurnal ilmiah luar negeri, dan texbook. Kliping Artikel Surat Kabar Nasional 2013 Kliping merupakan kumpulan artikel dari surat kabar selama satu tahun yang memuat informasi yang ada hubungannya dengan mandat BB Biogen, yaitu berita bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian. Pada tahun 2013 telah dikliping 24 judul berita/artikel terkait dengan sumber daya genetik dan bioteknologi.
181