IV. APLIKASI CROPWAT 8 Dalam pokok bahasan aplikasi cropwat 8 akan dibahas mengenai: Menghitung ETo Menghitung ETm Fase kritis tanaman terkait kebutuhan air (ky) Menghitung CWR Menghitung IWR Schedulling
Tujuan Instruksional khusus: Mampu mengoperasikan cropwat 8
PENDAHULUAN
Evapotranspirasi tanaman merupakan gambaran dari besarnya air yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Nilai evapotranspirasi sangat dibutuhkan sebagai dasar volume air yang akan diaplikasikan pada kegiatan irigasi dan interval pemberian air irigasi
Evapotranspirasi dapat dihitung dengan menggunakan beberapa persamaan antara lain : Blaney-Criddle, Radiasi, Panci, Penman dan Penman-Monteith. Selain itu evapotranspirasi dapat dihitung dengan perangkat lunak berupa dayet dan Cropwat 8.
Model Cropwat pada awalnya dikembangkan oleh FAO pada tahun 1990 yang bertujuan untuk mempermudah dalam perencanaan dan manajemen proyek irigasi.
APLIKASI CROPWAT 8
Data input yang dibutuhkan untuk aplikasi Cropwat 8 adalah : Data metereologi berupa suhu udara maksimun dan minimun, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin untuk menentukan nilai evapotranspirasi tanaman potensial (ETo) melalui persamaan PenmanMonteith Data curah hujan harian (periode atau bulanan) Data tanaman berupa tanggal penanaman, koefisien tanaman (Kc),fase pertumbuhan tanaman, kedalaman perakaran tanaman, fraksi deplesi dan luas areal tanam (0-100% dari luas total area).
Untuk penentuan jadwal irigasi (schedulling), dibutuhkan data : Tipe tanah yang meliputi total air tersedia,kedalaman perakaran maksimum, deplesi lengas tanah awal ( % dari kadar lengas total tersedia). Ketebalan pemberian air yang dikehendaki
Data yang dihasilkan dari analisis software Cropwat 8 berupa tabel dan grafik. Hasil analisa dapat dilihat dalam bentuk interval harian, 10 harian atau bulanan.
IRIGASI DAN DRAINASE
Data yang dihasilkan simulasi Cropwat 8 antara lain : Evapotranspirasi tanaman potensial, ETo (mm/periode) Kc tanaman, nilai rata-rata dari koefisien tanaman untuk setiap periode. Curah hujan efektif (mm/periode), jumlah air yang masuk ke dalam tanah. Kebutuhan air tanaman, CWR atau ETm (mm/periode) Kebutuhan air irigasi, IWR (mm/periode) Total air tersedia, TAM (mm) Air yang siap digunakan tanaman, RAM (mm) Evapotranspirasi tanaman , Etc (mm) Perbandingan evapotranspirasi aktual dengan evapotranspirasi maksimum, Etc/ETm (%) Defisit lengas tanah harian (mm) Interval irigasi (hari) dan ketebalan aplikasi irigasi (mm) Kehilangan irigasi (mm), air irigasi yang tidak tersimpan di dalam tanah (seperti aliran permukaan atau perkolasi dalam) Estimasi penurunan produksi tanaman akibat stress air tanaman (apabila Etc/ETm dibawah 100%).
CARA PERHITUNGAN
Kebutuhan air tanaman (Crop Water Requirement, CWR) dihitung dengan persamaan 𝑪𝑾𝑹 = 𝑬𝑻𝒐 𝒙 𝑲𝒄 𝒙 𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑨𝒓𝒆𝒂𝒍 𝑻𝒂𝒏𝒂𝒎.
Nilai Kc rata-rata diduga melalui interpolasi linier pada nilai Kc tiap fase pertumbuhan tanaman. Nilai Kc dihitung sebagai 𝑲𝒄 𝒙 𝒂𝒓𝒆𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒖𝒕𝒖𝒑 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏, sehingga jika areal yang digunakan sebesar 50% total area maka nilai Kc menjadi ½ dari nilai Kc yang ada pada data.
Untuk perhitungan CWR dan schedulling, data curah hujan harus didistribusikan menjadi nilai harian. Hal ini dilakukan dengan memproses curah hujan bulanan pada kurva kontinyu, selanjutnya mengansumsikan curah hujan bulanan dalam 6 curah hujan tinggi yang terpisah. Tiap lima hari sekali jumlah curah hujan efektif dapat diubah.
Dalam schedulling, dapat dipilih dua opsi yaitu jadwal irigasi atau neraca lengas tanah harian. Jadwal irigasi menunjukkan status lengas tanah setiap ada masukan air baru melalui curah hujan atau irigasi. Neraca lengas tanah harian menggambarkan keadaan perubahan lengas tanah setiap fase pertumbuhan tanaman.
Total lengas tersedia (total available moisture, TAM) dihitung dengan 𝑻𝑨𝑴 = 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒍𝒂𝒑𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 − 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒚𝒖 𝒙 𝒌𝒆𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒓.
Lengas tanah yang tersedia (readily available moisture, RAM) dihitung dengan 𝑹𝑨𝑴 = 𝑻𝑨𝑴 𝒙 𝑷, dimana P merupakan fraksi deplesi.
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Untuk menghindari cekaman air, perhitungan defisit lengas tanah hendaknya tidak jauh di bawah RAM. Mulai
DIAGRAM ALUR
Input Data Dasar Pengelolaan Irigasi
Tanaman
Iklim
Tanah
Tanggal tanam; KC; Mintakat perakaran; Ky
Temperatur; Kecepatan angin; Penyinaran; Kelembaban
Tekstur; Lengas ter- sedia; Laju infiltrasi; Lengas tanah awal
5. Curahevapotranspirasi hujan 1. Menghitung (ETo) – Penman Monteith 2. Menghitung curah hujan efektif (SCS – USDA)
B Input areal tanam setiap tanaman, tanggal dan tanggal tanam pada jaringan irigasi
Mensimulasi setiap parameter tanaman selama musim pertumbuhan termasuk : (1) koef.tanaman,.(2) indeks daun, (3) evapotranspirasi tanaman, (4) curah hujan efektif, (5) perkolasi, (6) kebutuhan irigasi
Skhejul Irigasi Memilih lima opsi :
A
Tentukan waktu, tanggal dan kedalaman, Irigasi pada persentase deplesi lengas tanah (% RAM), Irigasi dengan interval tetap, Irigasi untuk ET atau penurunan hasil ; Tanpa irigasi, hanya curah hujan
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Menghitung Kebutuhan Irigasi Tanaman Aktual Estimasi kebut. Irigasi meliputi: (1) Waktu irigasi, waktu dan kedalaman, (2) deplesi lengas tanah (3) ET aktual, (4) Perkolasi dalam, (5) kedalaman irigasi, (6) Hasil tanaman
A Tidak
Irigasi memuaskan atau tidak
Ya Kebutuhan Irigasi dari Jaringan Irigasi Untuk mengestimasi kebutuhan irigasi bulanandari jaringan irigasi dengan pola tanam yanhg berbeda
Ya Pola tanam berubah atau tidak
Tidak
B Print out hasil irigasi
Selesai
Gambar 4.1 Diagram Alur operasional Cropwat 8
Persiapkan data yang dibutuhkan meliputi data tanaman, data meteorologi dan data tanah.
Data meteorologi meliputi : temperatur udara maksimum dan minimum, kecepatan angin, lama penyinaran, kelembaban relatif dan curah hujan.
ETo dihitung dengan persamaan Penman-Monteith
Hujan efektif dihitung dengan persamaan Konservasi Tanah USDA
𝑷𝑬 = 𝑷𝒕𝒐𝒕 𝒙
𝟏𝟐𝟓−𝟎.𝟐 𝑷𝒕𝒐𝒕 , 𝟏𝟐𝟓
untuk Ptot < 250
𝑷𝑬 = 𝟏𝟐𝟓 + 𝟎, 𝟏 𝒙 𝑷𝒕𝒐𝒕 , untuk Ptot > 250
Dimana, PE adalah hujan efektif (mm) dan Ptot adalah hujan total (mm)
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Setelah input data, maka Cropwat 8 dapat mulai memproses data untuk menghasilkan data lain berupa : koefisien tanaman, indeks daun tanaman, evapotranspirasi tanaman, perkolasi, hujan efektif dan kebutuhan air tanaman.
Cropwat 8 dapat mengestimasi jadwal irigasi dengan 5 pilihan perintah yaitu : setiap irigasi didefinisikan oleh pelaksana, irigasi di bawah atau di atas titik deplesi tanah (%RAM), irigasi pada interval tetap, defisit irigasi atau tanpa irigasi.
Selanjutnya Cropwat 8 mulai mensimulasi neraca air pada lahan yang meliputi lama irigasi, tanggal dan ketebalan irigasi, deplesi lengas tanah, jumlah perkolasi, evapotranspirasi tanaman aktual dan hasil tanaman
Neraca air pada lahan dihitung dengan persamaan :
𝑺𝑴𝑫𝒕 = 𝑺𝑴𝑫𝒕−𝟏 + 𝑬𝑻𝒄 − 𝑷𝑬 − 𝑰𝑹 + 𝑹𝑶 + 𝑫𝑷 Dimana, SMDt, SMDt-1 ETc PE IR RO DP
: deplesi lengas tanah pada dekade t dan t-1 (mm) : Evapotranspirasi tanaman aktual (mm) : hujan efektif (mm) : ketebalan irigasi (mm) : Run Off (mm) : perkolasi kedalam (mm)
Kemungkinan penurunan produksi tanaman dihitung berdasarkan pada derajat deplesi lengas tanah untuk pemenuhan kebutuhan evapotranspirasi tanaman. Kemungkinan penurunan tersebut dihitung dengan persamaan :
𝟏−
𝟏− Dimana, i Ky Ya, ETa Ym, ETm
𝒀𝒂 𝑬𝑻𝒂 = 𝒌𝒚 𝟏 − 𝒀𝒎 𝑬𝑻𝒎
𝒀𝒂 𝒀𝒂 =𝟏− 𝒀𝒎 𝒊 𝒀𝒎
𝟏
𝒙
𝒀𝒂 𝒀𝒎
𝟐
𝒙……𝒙
= fase pertumbuhan tanaman = faktor reduksi hasil tanaman = hasil dan evapotranspirasi tanaman aktual = hasil dan evapotranspirasi tanaman potensial
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
𝒀𝒂 𝒀𝒎
𝒊
IRIGASI DAN DRAINASE
Setelah simulasi jadwal irigasi selesai, selanjutnya Cropwat 8 mengestimasi kebutuhan air irigasi bulanan untuk areal irigasi berdasarkan pola tanam, persamaan yang digunakan :
𝑸𝒈𝒓𝒐𝒔𝒔
𝟏 = 𝒙 𝟎, 𝟏𝟏 𝒙 𝑨𝒔𝒄𝒉𝒆𝒎𝒆 𝒙 𝒆𝒑 𝒙 𝒕
𝒏
𝑬𝑻𝒄𝒓𝒐𝒑 − 𝑷𝒆𝒇𝒇 𝒙 𝒊=𝟏
𝑨𝒄𝒓𝒐𝒑 𝑨𝒔𝒄𝒉𝒆𝒎𝒆
Dimana, Qgross = kebutuhan air bulanan untuk areal irigasi (l/detik) ep = efisiensi irigasi (≤ 1 , tak berdimensi) t = faktor waktu operasional (≤ 1, tak berdimensi) i = indeks tanaman dalam pola tanam Acrop = luas tanaman (ha) Ascheme = total luas area irigasi (ha) ETcrop = evapotranspirasi tanaman (mm/hari) Peff = hujan efektif (mm/hari)
OPERASIONAL CROPWAT 8
Tahapan-tahapan operasional Cropwat 8 sebagai berikut : Install software Cropwat 8 pada computer anda. Mulai jalankan Cropwat 8 pada computer anda. Kemudian akan muncul tampilan awal berikut :
Tampilan dan fungsi menu di bagian atas :
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE New , berfungsi untuk membuat file baru/input data baru. Open, berfungsi untuk membuka file yang ada dalam data base. Close, berfungsi untuk menutup file/data yang aktif. Save, berfungsi kalau akan melakukan penyimpanan data atau hasil analisis. Print, berfungsi kalau akan melakukan printout data atau hasil analisis (Tabel atau Grafik).
Chart, berfungsi untuk menampilkan data atau hasil analisis berupa grafik (climate/Eto/ RHmin, CWR, Irrigation Schedule/Water balance). Tampilan grafik Climate :
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Tampilan grafik Neraca Lengas
Option, berfungsi untuk melakukan pemilihan metode analisis
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE Selanjutnya mulai input data metereologi, data tanaman dan data tanah Untuk memulai input data metereologi, klik icon
Input data Country, yaitu negara dimana data meteorologi itu berasal Input data Station, yaitu stasiun meteorologi pencatat. Input data Altitude, yaitu tinggi tempat stasiun pencatat. Input data Latitude, yaitu letak lintang (Utara/Selatan). Input data Longitute, yaitu letak bujur (Timur/Barat). Input data Temperatur maksimum (oC/oF/oK), Input data Temperatur minimum, Input data Kelembaban relatif (%, mmHg, kPa, mbar), Input data mile/jam),
Kecepatan
angin
(km/hari,
km/jam,
m/detik,
mile/hari,
Input data Lama penyinaran matahari (jam atau %). Kemudian klik icon “Calculate ETo”, maka akan segera terisi nilainya dalam unit mm/hari. Klik icon “Next”, untuk melanjutkan bulan berikutnya Lakukan langkah diatas sampai input data untuk bulan Desember
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Apabila data tersebut di atas telah ada dalam database, lakukan retrieve data dengan klik menu Open (pada daftar menu di bagian atas). Kemudian buka file data meteorology yang dikehendaki. Tampilannya sebagai berikut :
Misalkan data yang dibuka adalah data meteorologi dari stasiun pengamat meteorologi
:
Untuk memulai input data hujan , klik icon
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Input data total hujan tiap bulan (Januari s/d Desember). Untuk memilih metode perhitungan Hujan efektif, klik Effective Pilih dan isikan metode perhitungannya (1) Fixed Percentage, (2) Dependable Rain, (3) Empirical Formula, (4) USDA Soil Conservation Service Method, ini sebagai metode default nya. Lanjutkan dengan klik Oke
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Apabila data tersebut di atas telah ada dalam database, lakukan retrieve data dengan klik menu Open (pada daftar menu di bagian atas). Kemudian buka file data hujan yang dikehendaki. Tampilannya sebagai berikut :
Untuk memulai input data tanaman, klik icon ;
Apabila data tersebut di atas telah ada dalam database, lakukan retrieve data dengan klik menu Open (pada daftar menu di bagian atas). Kemudian buka file data tanaman (misal : data tanaman dalam data base FAO) yang dikehendaki. Selanjutnya lakukan editing sesuai dengan data yang diinginkan (tanggal tanam, lama stage pertumbuhan dan kedalaman akar). Tampilannya sebagai berikut :
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Untuk memulai input data tanah, klik icon
Lakukan input data sesuai dengan data tanah yang tersedia. Apabila data tersebut di atas telah ada dalam database, lakukan retrieve data dengan klik menu Open (pada daftar menu di bagian atas). Kemudian buka file data tanah (misal : data tanah dalam data base FAO) yang dikehendaki. Terrsedia tiga jenis data tanah (Pasir, Lempung dan Liat). Tampilannya sebagai berikut :
Setelah dipilih/dibuka salah satu jenis tanah, tampilannya sebagai berikut :
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Untuk melihat hasil analisis kebutuhan air tanaman, klik icon :
Untuk melihat hasil analisis kebutuhan air irigasi atau neraca air dalam mintakat perakaran, klik icon :
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
Untuk memilih scenario irigasi atau tanpa irigasi, klik Options (menu di bagian atas). Kalau dipilih irigasi lanjutkan dengan memilih metode pemberian air irigasi (ada berbagai pilihan metode).
Untuk menyusun pola tanam di hamparan/landscap lahan pertanian, klik icon :
Untuk melihat pengaturan alokasi air irigasi dalam jaringan, klik icon :
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
REFERENSI FAO (Food and Agriculture Organization), 1998, Guidelines for computing crop water requirements, Authors : Allen, R.G, L.S. Rereira, D. Raes and M. Smith, Irrigation and Drainage Paper 56, Rome, Italy Prijono Sugeng, 2009. Agrohidrologi Praktis, Cakrawala Indonesia, Malang
PROPAGASI
A. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. Sebutkan data input yang dibutuhkan oleh model Cropwat 8? 2. Sebutkan data output yang dihasilkan dari model Cropwat 8? 3. Jelaskan langkah-langkah dalam operasional Cropwat 8? B. PROYEK
Buat jadwal irigasi dengan menggunakan alat evaluasi Software Cropwat8. Data input menggunakan : (1) Data Meteorologi yang telah disediakan, (2) Data Tanah sesuai lokasi atau pilih (liat, lempung, pasir) dan (3) Data tanaman pilih yang ada di lokasi studi kemudian ambil database FAO yang terdapat dalam Cropwat atau FAO-56. Hitung : 1. Evapotranspirasi potensial, bandingkan dengan hasil perhitungan pada proyek Pokok Bahasan 2 (Neraca Air). 2. Kebutuhan air tanaman (ETc) atau CWR 3. Kebutuhan air irigasi (IWR) 4. Analisis kemungkinan reduksi produksi (%) 5. Berapa debit pemberian air sesuai dengan Efisiensi Irigasinya/Metode Irigasi yang digunakan. Hujan efektif dihitung dengan rumus : Pe = 70% (untuk tanaman padi) dan SCS USDA (tanaman selain padi)
IRRIGATION EFICIENCY : 1. Surface : 70% 2. Sprinkler : 80% 3. Drip : 90% OUTPUT : 1. Tabel Meteorologi dan ETo 2. Tabel Crop Water Requiremnt 3. Tabel Irigation Schedule 4. Grafik Neraca Air di mintakat perakaran
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN
IRIGASI DAN DRAINASE
PROPAGASI DATA METEOROLOGI : Stasiun pengamat : Karangkates Altitude : 285 m Latitude : 8.09 o L.S Longitude : 112.29 o B.T Bulan
Temperatur Minimum (o C) 21.4 21.3 21.3 21.3 20.8 19.4 19.0 18.3 19.5 21.0
Kelembaban Relatif (%) 84.5 82.7 84.2 80.6 79.3 76.3 76.4 75.5 72.1 76.2
Kecepatan Angin (km/hari) 105.6 151.2 165.6 158.4 151.2 175.2 201.6 228.0 213.6 180.0
Lama Penyinaran (jam) 7.1 5.4 7.0 8.1 8.8 9.1 9.2 9.3 9.1 9.0
Hujan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Temperatur Maximum (o C) 31.6 31.6 32.2 32.2 32.4 31.5 31.3 31.3 32.0 32.6
Nopember Desember
32.1 31.1
21.4 21.7
79.2 83.6
141.6 127.2
7.2 4.8
261 409
(mm) 306 312 359 211 81 71 30 6 25 137
KRITERIA SKEJULING : Non-padi No 1 2 3 4 5
Irrigation Timing Irrigate at critical depletion (100%) Irrigate at critical depletion (100%) Irrigate at given ET crop reduction perstage Irrigate at critical depletion (100%) Rainfed (No Irrigation)
Irrigation Application Refill soil to 100% Field capasity Refill soil to 50% Field capasity Refill soil to 100% Field capasity Fixed application depth (50 mm) -
Irrigation Timing Irrigate at critical depletion (100%) Irrigate at critical depletion (100%) Irrigate at given ET crop reduction perstage Irrigate at fixed water depth (50 mm) Rainfed (No Irrigation)
Irrigation Application Refill to water depth (100 mm) Refill to water depth (50 mm) Refill to water depth (100 mm) Fixed application depth (100 mm) -
Padi No 1 2 3 4 5
Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU* - FAKULTAS PERTANIAN