Program Studi : Sistem Informasi Manajemen
Penyerahan
Dosen
Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013
: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc
: 4 Oktober 2013
Ringkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions
OLEH : TANTRY NUGROHO R50 P056122021.50
MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
i
Adapun Tujuan pembelajaran dari chapter ini (Developing Business / IT Solutions) adalah dapat menggunakan proses sistem pengembangan yang diuraikan dalam chapter ini yaitu komponen model SI dari chapter 1 sebagai pemecahan masalah, dapat menjelaskan dan memberikan contoh untuk mengilustrasikan siklus pengembangan sistem informasi, dan menerapkan sistem informasi bisnis. Dapat membandingkan empat strategi sistem percakapan dasar, menjelaskan beberapa faktor evaluasi yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi akuisisi perangkat keras, perangkat lunak dan layanan SI, dapat menjelaskan bagaimana prototipe dapat digunakan sebagai teknik yang efektif untuk meningkatkan proses pengembangan sistem untuk pengguna akhir dan spesialis sistem informasi, dapat memahami dasardasar manajemen proyek dan kepentingannya bagi upaya pengembangan sistem, dapat mengidentifikasi kegiatan yang terlibat dalam pelaksanaan sistem informasi baru. Sistem thinking merupakan salah satu aspek sangat penting dari sistem approach untuk memahami sebuah permasalahan. Esensi dari sistem thinking adalah melihat hubungan antar sistem dan melihat proses yang terjadi dalam sistem. Mengembangkan dan mengevaluasi solusi alternatif sistem dan memilih solusi sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.
Gambar 1. Contoh system thinking Setelah diketahui mana permasalahannya, selanjutnya masuk ke tahap system analysis and design. Pada tahap ini proses yang terlibat adalah identifikasi masalah,
1
perencanaan dan implementasi. Pendekatan yang umum dilakukan biasanya dengan analisa berorientasi objek dan perencanaan serta siklus hidup pengembangan sistem.
Gambar 2. SDLC Terdiri dari lima tahap dalam System Development Life Cycle (SDLC) diantaranya yaitu investigasi, analisa, desain, implementasi dan maintenance. Dalam tahap investigasi dilihat berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dari sisi operasional, ekonomi, teknis, factor SDA, dan legalitas / politik. Pada tahap analisis mempelajari informasi yang dibutuhkan perusahaan, aktifitas, sumberdaya, dan produk sistem informasi yang digunakan, dan kapabilitas sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan. Ada tiga tahap analisis yang digunakan yaitu analisis organisasi, analisis sistem yang ada sekarang, dan analisis logis.
2
Adapun penjelasan tipe dari kelayakan studi dari sistem investigasi adalah 1. Operasional Memperbaiki masalah sesuai dengan organisasi. 2. Ekonomi Biaya dan manfaat analisis. 3. Teknis Komponen dan waktu yang tersedia. 4. Faktor Manusia (SDA) Peran kebijakan manusia dan aturan hukum yang tersedia. 5. Legalitas dan Politik Pemerintah, paten atau pembatasan lisensi.
Gambar 3. System design Selanjutnya tahap ketiga dalam SDLC berfokus pada tiga area (Gambar 3). Dari ketiga area tersebut dapat dicapai spesifikasi untuk metode antarmuka pengguna dan produk, struktur basis data, dan proses dan prosedur control. Dalam perencanaan biasanya melibatkan suatu purwa-rupa dari pengembangan model kerja atau aplikasi baru.
3
Gambar 4. Prototypining Life Cycle Perencanaan user interface meliputi rincian spesifikasi seperti tampilan, respon suara, formulir, dokumen, dan laporan. Dalam penyelesaiannya akan melibatkan pengembangan dari sisi user (end-user development) dimana pakar sistem informasi bekerjasama dengan user.
Gambar 5. End-User Development
4
Selain SDLC pendekatan dalam analisis dan desain juga bisa dilakukan melalui analisa berorientasi objek. Ada tiga fokus dalam analisis berorientasi objek yaitu: 1. Object-oriented programming (OOP) a. Inheritance b. Modularity c. Polymorphism d. Encapsulation 2. Object-oriented analysis (OOA) 3. Object-oriented design (OOD) Tahap keempat adalah melakukan implementasi yang meliputi akuisisi hardware dan software, pengembangan software, pengujian aplikasi dan prosedurnya, konversi data, dan alternative konversi lainnya.
Gambar 6. Proses Implementasi Baik itu menggunakan analisa berorientasi objek ataupun SDLC yang terpenting adalah manajemen proyeknya karena tanpa adanya konsep dan pembahasan manajemen proyek, perencanaan dan pengembangan sistem informasi tidak dapat berjalan dengan baik.
5
Gambar 7. Fase Manajemen Proyek Beberapa hal yang harus dievaluasi ketika dalam tahap implementasi adalah: 1) Faktor-faktor evaluasi Hardware meliputi:
Kinerja
Ergonomi
Biaya
Konektivitas
Keandalan
Skalabilitas
Kesesuaian
Software
Teknologi
Dukungan
2) Faktor-faktor evaluasi software meliputi:
Kualitas
Maintenance
Efisiensi
Dokumentasi
Fleksibilitas
Hardware
6
Keamanan
Konektivitas
3) Faktor-faktor evaluasi layanan sistem informasi meliputi:
a) Hasil
b) Backup
c) Kebutuhan pengembangan
d) Akses
sistem tambahan e) Maintenance
f) Posisi bisnis
g) Konversi
h) Hardware
i) Pelatihan
j) Software
4) Pengujian Aplikasi 5) Konversi Data 6) Dokumentasi 7) Pelatihan Tahap akhir adalah maintenance. Tujuan utamanya adalah memperbaiki error dan kesalahan sistem, melakukan perubahan untuk meningkatkan performa sistem, atau merubah sistem sesuai dengan bisnis proses perusahaan. Empat kategori dalam sistem maintenance adalah: 1. Corrective bertujuan memperbaiki bug dan error 2. Adaptive bertujuan menambahkan fungsi baru 3. Perfective bertujuan meningkatkan performnance 4. Preventive bertujuan mengurangi kemungkinan kesalahan Peninjauan kembali setelah implementasi juga termasuk dalam aktifitas implementasi akhir meliputi perbaikan error dan audit sistem untuk menjamin sistem agar berjalan sesuai denga tujuan bisnis yang ingin dicapai.
7