ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
PESONA
KOMPETENSI PENDAMPINGAN PEMANDU WISATA LOKAL SEBAGAI DEVELOPERS OF PEOPLE Nanny Rodjinandari1 Bambang Supriadi2 Program Diploma Kepariwisataan Universitas Merdeka Malang1 Jl. Bandung No. 1 Malang
Korespodensi dengan Penulis: Bambang Supriadi : Telp: 081 252 625 26 E-mail:
[email protected].
Abstract Opportunity tourism growth in real terms to increasing employment opportunities and improving the competitiveness of the nation if it is followed by improving the quality of human resources, in view of improving the quality of tourism human resources will play a role as a contributor in improving the quality of tourist satisfaction, Therefore the purpose of this research focuses on the analysis of the description quality mentoring group for a local tour guide services is grown (the development) skills. The location of this research is done at the Tourism Village Purwodadi Malang, the sample is officers are on the process of education and learning the concept of tourism to rural communities, research analysis approach Patisipatory Rural Appraisal (PRA) and SWOT analysis menggenahi role of chaperone local tour guide (Local Guide, LG ). Cognitive, affective and psychomotor. The conclusion of this study were cognitively companion tour guide local (Local Guide, LG) has mastered the terrain, history and attractions and companion Guide menguasahi travel map geographical. Both affective companion tour guides have the power of a professional for assistance can print a local tour guide was very friendly. Psicomotoric third companion tour guide local (Local Guide, LG) has the power that the companion can create a tour guide become skilled in handling tourists.
Keywords: Assistance, Travel Guides, developers of people
Prospek strategis sektor pariwisata
sangat berarti
nasional memiliki ranking 4 pada
jumlah tenaga pengangguran, kondisi
tahun 2015 dari jenis segala komoditas
tersebut seiring dengan kondisi tenaga
di negara ini tentu menjadi peluang
kerja di Kab. Malang tahun 2015
72
untuk mengurangi
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
jumlah
pengangguran
(unemployment)
positif. Tujuan utama penelitian ini
mengalami
adalah
menganalisis
kondisi
penurunan (Supriadi, 2015) meskipun
kelompok jasa pemandu wisata lokal
belum terlalu besar penurunannya,
melalui
dengan peningkatan kesempatan kerja
pemudi atau masyarakat di Daya
yang berdampak pada penurunan
Tarik Wisata (DTW)
pengangguran
Malang, Prospek yang sangat strategis
kesempatan
maka kerja
peningkatan
tersebut
karakteristik
pemuda
–
Kabupaten
harus
pada sektor pariwisata tersebut tentu
diikuti dengan peningkatan kualitas
menjadi peluang yang sangat berarti
SDM terutama di sektor pariwisata,
bagi Indonesia. Sektor pariwisata yang
mengingat
kualitas
telah berperan sebagai penyumbang
sumber daya manusia pariwisata akan
devisa terbesar kedua setelah migas,
berperan sebagai penyumbang dalam
menjadi industri atau sektor penting
meningkatkan
kepuasan
yang dapat diandalkan Pemerintah ke
kualitas
depan untuk menjadi pilar utama
peningkatan
wisatawan,
kualitas khususnya
pemandu
wisata
lokal
yang
pembangunan
profesional akan menyebabkan jumlah
konteks
wisatawan
pengembangan
naik
dan
mempunyai
fungsi linier yang positif.
secara
kualitas pariwisata
teori
daya
manusia
akan
berperan
sebagai
dalam
sektor
pariwisata
dapat memberi kontribusi signifikan dalam
meningkatkan
khususnya
mewujudkan
pariwisata
sebagai
peran sektor
sektor andalan
dalam pembangunan di masa depan.
akan kembali lagi membeli produk sama,
maka
dan pemanfaatan asset-aset pariwisata
kualitas kepuasan wisatawan yang
yang
tersebut,
dan profesional agar pengembangan
peningkatan
sumber
penyumbang
Dalam
harus digarap secara serius, terarah,
Menurut Supriadi Bambang (2016)
ekonomi.
Gambaran
prospek
strategis
kualitas
pariwisata sebagai pilar pembangunan
sumber daya pramuwisata / guide
nasional antara lain dapat ditunjukkan
yang terampil akan
dari angka kunjungan wisatawan baik
menyebabkan
pergerakan jumlah wisatawan naik
nusantara
dan mempunyai fungsi linier yang
maupun
mancanegara
dalam tahun-tahun terakhir yang terus
73
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
menunjukkan
Sektor
Kepariwisataan
jutaan
pasar, spasial, sumber daya manusia,
tenaga kerja baik di bidang perhotelan,
manajemen, dan sebagainya sehingga
makanan,
dapat tumbuh dan berkembang secara
pariwisata
peningkatan.
juga
melibatkan
transportasi,
pemandu
wisata, maupun industri kerajinan.
positif
Pariwisata
yang
dan
produk,
bagi
wilayah
kesejahteraan
semakin
sisi
berkelanjutan
pengembangan
Sejalan dengan perkembangan Industri
dari
dan
masyarakat;
2).
kompetitif dan kecenderungan pasar
mengatur peran setiap stakeholders
dunia yang semakin dinamis, maka
terkait baik lintas sektor, lintas pelaku,
pembangunan
maupun lintas daerah/wilayah agar
Indonesia
kepariwisataan harus
dapat
didorong
mendorong
pengembangan
pengembangannya secara lebih kuat
pariwisata secara sinergis dan terpadu.
dan diarahkan secara tepat untuk
Dengan demikian tujuan penelitian ini
meningkatkan
menitik
keunggulan
saing
beratkan
analisis
Kepariwisataan Indonesia dalam peta
deskripsi
Kepariwisataan
kelompok jasa pemandu wisata lokal
regional
maupun
pendampingan
atau disebut Local Guide mempunyai
internasional.
peluang untuk ditumbuh kembangkan
Rencana Induk Pembangunan Pariwisata
peran
pada
Nasional
(the development)
(RIPPARNAS)
tahun 2010 – 2025 diperlukan sebagai acuan
operasional
Kerangka Teori
pembangunan
Peranan pendamping sebagai
pariwisata bagi pelaku pariwisata dan
developers of people
pelaku ekonomi, sosial dan budaya,
Pendamping, tentu memiliki peran
baik di pusat maupun di daerah, baik
berbeda dengan “pola pengajaran”.
yang terlibat langsung maupun tidak langsung
dengan
Pendamping, lebih berperan sebagai
pembangunan
“Pertemanan
kepariwisataan nasional. RIPPARNAS
didampingi”
menjadi sangat penting, karena: 1). memberikan yang
tepat
arah
kesulitan.
pengembangan
terhadap
bukanlah
potensi
bukan yang
siapmembantu
Pendamping seorang
yang
pengajaran
pengawas
yang
hanya mencari-cari kesalahan yang
74
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
didampingi.
Perencanaan
dan
kelompok
(group
leader),
pengembangan SDM memiliki pola
Pendamping
harus
memiliki
pendidikan
kemampuan
keterampilan
untuk
me-mimpin,
peningkatan kualitas orang lain dalam
memahami
hal ini adalah pemendu wisata atau
dan menciptakan berbagai bentuk
disebut
.
kegiatan kelompok; dan (d) sebagai
atau
evaluator, Pendamping harus dapat
pendamping, lebih berperan sebagai
memberikan bantuan pada yang
relasi yang siap membantu kesulitan
didampingi
dalam pengembangan pengajaran dan
mengevaluasi
bukanlah
pembelajaran
developers
Manajemen
of
people
supervisi
seorang
manager
yang
dinamika
untuk
dan
harus
(Inskeep, 1991) dan (Supriadi, 2011).
mengidentifikasi
Pendamping
dapat
pelaksanaan
hanya mencari kelemahan orang lain
Peran
kelompok,
materi,
mampu
serta
membantu permasalahan
yang
yang dihadapi yang didampingi,
utama, ada empat hal, yaitu: (a)
membantu melakukan penelitian
sebagai
berperan
dan
program-
pembelajaran dan sebagainya.
koordinator,
mengkoordinasikan
pengembangan
program dan bahan-bahan yang
Peranan
dalam
pendampingan
dibutuhkan untuk meningkatkan
mencakup lima bidang kompetensi,
kinerja yang didampingi dalam
yaitu:
pembelajaran dan harus membuat
a) Pendampings are developers of
laporan
people;
mengenai
pelaksanaan
programnya; (b) sebagai konsultan,
b) Pendampings are curriculum
Pendamping
harus
memiliki
developers;
kemampuan
sebagai
spesialis
c) Pendampings are instructional
dalam masalah materi, metodologi
specialist;
pembelajaran, dan pengembangan,
d) Pendampings are human relation
sehingga
worker;
Pendamping
dapat
e) Pendampings are friendly;
membantu yang didampingi baik secara
individual
Sementara
maupun
Supriadi
kelompok; (c) sebagai pemimpin
75
itu, (2011)
menurut Peran
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
pendampingan sebagai developers of
didampingi
people adalah pola pengembangan
pendampingan,
dan
didampingi terhadap peserta didik,
peningkatan
masyarakat melakukan
kualitas
pariwisata
SDM untuk
didampingi
rangka
mendampingi.
kinerja
masyarakat
sekaligus
sebagai
pendampingan
yang
yang
yang
didampingi
tentang materi, dan penguasaan yang
program yang dibutuhkan dalam
keterampilan
tujuan
persepsi
pengetahuan
koordinasi program-
meningkatkan
terhadap
dan
terhadap
teknik
Kedua
berkaitan
dengan
kreator
professional
developmentcompetency
memiliki
agar
para
areas,
yang
yaitu
didampingi
kemampuan sebagai dalam masalah
mengetahui bagaimana mengerja-kan
materi, metodologi pembelajaran,
tugas
dan
mengerjakan (can do), mau mengerja-
pengembangan,
sehingga
(know
how
didampingi baik secara individual
mengembangkan profesionalnya (will
maupun
kelompok
grow).
kreatif
dan
menjalankan
inovatif tugas
dalam
Berkaitan
sebagai
Pendamping
serta
dapat
kan
lebih
do)
do),
pendamping dapat membantu yang
untuk
(will
to
dengan harus
mau
hakikat
memahami
pemendu wisata. Demikian halnya
keterkaitan berbagai variabel yang
seorang supervisi perannya tidak
berpengaruh.Pertama, adalah faktor-
jauh
faktor
bedah
dengan
seorang
pendamping dalam kegiatan ilmiah.
organisasional,
terutama
budaya organisasi dan keberadaan tenaga profesional lainnya dalam
Kompetensi Pendamping
lembaga pelatihan.Kedua, berkaitan
Untuk dapat melaksanakan
dengan pribadi yang didampingi,
peran-peran di atas, Pendamping
menyangkut
harus memiliki beberapa kompetensi
didampingi, kemampuan membuat
dan
perencanaan
kemampuan
pokok,
yaitu
pengetahuan
dan
yang
mengambil
berkaitan dengan substantive aspects
keputusan, motivasi kerja, tahapan
of professional development, meliputi
perkembangan
pemahaman dan pemilikan yang
dan keterampilan yang didampingi.
76
atau
kematangan,
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
Ketiga, system
berkaitan dalam
dengansupport
pengajaran,
Mengidentifikasi
yaitu
Pembinaan
materi, berbagai buku teks,
individual
Dalam hal adult development, Pendamping tahapan
harus
kematangan
kerja
seorang
dan
teknik
Pendampingan
meliputi
kegiatan
di
dalam dan di luar ruang. Aktivitas
mengetahui
perkembangan
berbagai
Pembinaan
dan
Pendampingan
dan
individual yang dilakukan di dalam
yang
ruang, anta-ra lain: (a) kunjungan dan
didampingi, tahapan perkembangan
observasi,
moral,
Pendampingan dengan tujuan un-tuk
tahapan
pengembangan
(b)
profesional, serta berbagai prinsip
mengetahui
dan
Pembinaan
teknik
pembelajaran
orang
dewasa.
klinis,
Ketiga,
dan
Pendamping
mengetahui ukuran kemajuan dan
didampingi.
pendampingan.Hal
kompetensi, dan
harus
keefektifan
Pendamping
Pembinaan
dan
(c)
Pendampingan
(d)
perbincangan
dengan
yang
ini
Berbagai kegiatan Pembinaan
merupakan muara dari kegiatan yang
dan Pendampingan yang dilakukan
dilakukan
secara kelompok, antara lain (a)
bersama
para
yang
didampingi.
orientasi
bagi
yang
didampingi
baru, (b) ujicoba atau penelitian Teknik-teknik
Pembinaan
dan
tindakan, (c) pelatihan sensitivitas,
Pendampingan
(d) pertemuan yang didampingi yang
Dengan bekal kompetensi di
efektif, (e) melakukan teknik Delphi
atas, Pendamping diharapkan dapat
untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik.
mengenai perbaikan pengajaran (f)
Dalam pelaksanaan Pembinaan dan
mengunjungi yang didampingi lain
Pendampingan
yang profesional, (g) pengembangan
terdapat
berbagai
teknik dan pendekatan yang dapat
Pendampingan,
Pembinaan dapat
keputusan
instrument evaluasi secara bersama.
diterapkan oleh Pendamping. Teknik
mengambil
Dalam dan
dan
dilakukan
Pembinaan
Pendampingan
tersebut,
secara individual maupun kelompok.
kegiatan
tentu
kelompok saja
peran
Pendamping yang menonjol adalah
77
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
sebagai koordinator dan group leader.
Pendampinganon), (b) Pembinaan dan
Sementara
Pendampingan
itu
dalam
kegiatan
Pembinaan
dan
Pendampingan
individual,
Pendamping
klinis
(clinical
Pembinaan dan Pendampinganon), (c)
lebih
Pembinaan
dan
Pendampingan
berperan sebagai konsultan. Berbagai
artistik, (d) integrasi di antara ketiga
bentuk
pendekatan tersebut.
kegiatan
Pembinaan
atau
dan
taknik
Pendampingan
tersebut tentunya sangat tergantung
Pembinaan
pada inisiatif Pendamping.
Ilmiah
dan
Terdapat mengenai
Pendekatan Pendampingan
yang
Pendamping
pasti
Pembinaan
oleh
Pertama,
berbeda-beda.
Pendampingan
dihadapi
pandangan dan
ilmiah
sebagai
berikut :
dan Pendampingan, karakteristik yang didampingi
tiga
Pendampingan
Dalam pelaksanaan Pembinaan
Pendampingan
Pembinaan ilmiah
dan
dipandang
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
sebagai kegiatan Pembinaan yang
sisi usia dan kematangan, pengalaman
dipengaruhi oleh berkembangnya
kerja, motivasi maupun kemampuan
manajemen
yang
industri. Menurut pandangan ini,
didampingi.
Pendamping pendekatan
Karena
harus yang
itu,
kekurang
menerapkan sesuai
ilmiah
berhasilan
didampingi
dengan
dalam
dalam
dunia
yang
mendampingi,
karakteritik yang didampingi yang
harus dilihat dari segi kejelasan
dihadapinya.
pengaturan serta pedoman- pedoman
Apabila
pendekatan
yang digunakan tidak sesuai, maka
kerja yang disusun
kegiatan
didampingi. Oleh karena itu, melalui
Pembinaan
Pendampingan
kemungkinan
dan
pendekatan
tidak
penelitian,
pendekatan
Pembinaan
agar
Kedua,
lain (a) Pembinaan dan Pendampingan (scientific
kegiatan
dapat
dilakukan
perbaikan secara tepat.
Pembinaan dan Pendampingan, antara
ilmiah
ini,
mendampingi harus dilandasi oleh
akan berjalan dengan efektif. Berbagai
untuk yang
Pendampingan
dan
78
Pembinaan ilmiah
dan
dipandang
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
sebagai penerapan penelitian ilmiah
pandangan
dan
bukan semata-mata sebagai science
metode
secara
pemecahan masalah
ilmiah
bagi
penyelesaian
bahwa
tapi juga merupakan suatu art. Oleh
permasalahan yang dihadapi yang
karena
didampingi di dalam mendampingi.
digunakan
Pendamping dan yang didampingi
kinerja
bersama-sama mengadopsi kebiasaan
didampingi
eksperimen dan mencoba berbagai
mempertimbangkan
prosedur
tersebut.
baru
serta
mengamati
hasilnya dalam pembelajaran. Ketiga,
itu
pendekatan dalam
yang
meningkatkan
mendampingi
yang
juga
Dari
Pembinaan
mendampingi,
harus dimensi
pengertian
tersebut,
dan
mungkin dapat dianalogikan dengan
Pendampingan ilmiah dipandang
pendekatan penelitian. Pembinaan
sebagai
dan
democratic
Pendampingan
ilmiah
ideology.Maksudnya setiap penilaian
paradigmanya
atau
penelitian kuantitatif sementara itu
judgment
terhadap
baik
buruknya seorang yang didampingi
Pembinaan
dalam
dengan
mendampingi,
didasarkan
pada
harus
penelitian
dan
identik
artistik
dengan
lebih
pendekatan
dekat
penelitian
kualitatif.
analisis statistik yang ditemukan dalam
action
problem
research
Pembinaan
terhadap
pembelajaran
dan
Pendampingan
Pembinaan
dan
Klinis
yang
dihadapi oleh yang didampingi.
Pendampingan klinis berangkat dari Pembinaan dan Pendampingan
cara
Artistik
untuk mengobati penyakit, harus
Pembinaan Pendampingan
dan
terlebih
dahulu
diketahui
yaitu
apa
Inilah
yang
dikatakan sebagai antitesa terhadap
dilakukan
oleh
Pendamping
Pembinaan
dan
terhadap yang didampingi apabila ia
ilmiah.
Pembinaan ini
dapat
kedokteran,
penyakitnya.
Pendampingan
artistik
pandang
Pendampingan
bertolak
dan
hendak
dari
kualitas pembelajaran mereka.
79
membantu
harus
meningkatkan
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
Pembinaan
METODE
dan dilakukan
Lokasi penelitian ini dilakukan
melalui tahapan-tahapan: (a) pra
di wilayah Desa Wisata Purwodadi
observasi, yang berisi pembicaraan
Kabupaten
dan kesepakatan antara Pendamping
diambil
dengan yang didampingi mengenai
memberikan proses pendidikan dan
apa yang akan diamati dan diperbaiki
pembelajaran konsep kepariwisataan
dari pengajaran yang dilakukan, (b)
terhadap masyarakat desa sebagai
observasi,
Pendamping
pemandu wisata desa yang disebut
mengamati yang didampingi dalam
sebagai pendamping pemandu wisata
mendampingi sesuai dengan fokus
lokal,
yang telah disepakati, (c) analisis,
menjawab
dilakukan secara bersamasama oleh
menggunakan pendekatan Patisipatory
Pendamping
dengan
yang
Rural
didampingi
terhadap
hasil
pemahaman
Pendampingan
pengamatan,
klinis
yaitu
dan
langkah-langkah
adalah
Metode
sampel orang
analisis
tujuan
Appraisal
yang yang
untuk diatas
(PRA)
yaitu
desa/wilayah
secara
partisipasi, dan alat Analisis yang
(d) perumusan perbaikan,
Malang,
digunakan
dan
adalah
analisis
SWOT
(Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan
pembuatan rencana untuk perbaikan.
dan
Ancaman)
yang
menganalisis
kondisi pendamping pemandu wisata lokal
(Local Guide, LG)
Secara
kognitif, afektif dan psikomotorik.
80
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis SWOT Pendamping Jasa Pemandu Wisata Indikator
Strength (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
Opportunity (Kesempatan)
Threat (Ancaman)
Kognitif
Pendamping Pemandu wisata local (Local Guide, LG) sangat menguasai medan, sejarah dan obyek wisata Pendamping Local Guide sangat menguasahi peta wisata/geogr afis DTW
Pendamping Pemandu wisata local (Local Guide, LG) sangat kurang dalam berkomunikasi Bhs. Inggris Tidak ada Guide Line/ media pembelajaran bagi Pendamping pemandu wisata lokal
Dengan tingginya permerhati pariwisata di GB dari (pemerintah, Perguruan tinggi, Asosiasi), memberikan kesempatan bagi LG untuk diadakan pembinaan dan pendamping an
Kurangnya pembinaan dan pendampin gan
Afektif
Pendamping Pemandu wisata local (Local Guide, LG) sangat ramah dalam mennyambut tamu baru datang dan turun dari mobil
Belum adanya performance bagi Pendamping pemandu wisata lokal
Perhatian Dinas Pariwisata terhadap perkembanga n DTW sebagai peluang untuk di buatkan Pendidikan dan pelatian aplikasi kode etik pramuwisata
Wisatawan tidak akan mengguna kan jasa LG jika kembali ke DTW
Psicomotorik
Pendamping Pemandu wisata local (Local Guide, LG) Terampil dalam menjemput wisatawan yang baru datang dari luar kota
Pendamping Pemandu wisata local (Local Guide) LG) kurang trampil dalam memahami prosedur Airline Reservation
Peluang untuk mendayagun akan masyarakat sebagai pemandu wisata yang terlatih
Wisatawan akan mengguna kan jasas pemandua n dari pihak luar
81
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
Secara kognitif pendamping pemandu wisata local Guide,
LG)
sangat
hal ini dapat dipicu oleh tingginya
(Local
perhatian
menguasai
terhadap
Dinas
Pariwisata
perkembangan
DTW
medan, sejarah dan obyek wisata
sebagai peluang untuk di buatkan
dan
Guide
Pendidikan dan pelatian aplikasi
peta
kode etik pramuwisata, akan tetapi
wisata/geografis DTW, sehingga
masih menimpan kelemahan yaitu
memiliki hal ini dapat di dukung
pendamping pemandu wisata local
dengan
(Local Guide, LG) belum adanya
Pendamping
sangat
Local
menguasahi
tingginya
permerhati
pariwisata di GB dari (pemerintah,
performance
Perguruan
pemandu wisata local
tinggi,
Asosiasi),
memberikan kesempatan bagi LG
bagi
Pendamping
Secara
psicomotoric
untuk diadakan pembinaan dan
pendamping pemandu wisata local
pendampingan, akan tetapi masih
(Local
memiliki
kekuatan
kelemahan
yaitu
Guide,
LG)
bahwa
memiliki
pendamping
pendamping pemandu wisata local
dapat
(Local Guide, LG) sangat kurang
wisata local
dalam berkomunikasi Bhs. Inggris,
menjadi
dan Tidak ada Guide Line/ media
menjemput wisatawan yang baru
pembelajaran
datang dari luar kota, hanya sedikit
bagi
Pendamping
pemandu wisata local.
Guide, yang
LG)
memiliki
profesional
pendampingan
dapat
pemandu wisata local
pemandu
(Local Guide, LG) terampil
kekurangannya
Secara afektif pendamping pemandu wisata local
menciptakan
dalam
bahwa
pendampingan
belum
bisa
(Local
menjadikan pemandu wisata local
kekuatan
(Local Guide) LG) trampil dalam
karena
memahami
mencetak
Reservation Dengan
sangat
prosedur demikian yang
utama
Airline peran
ramah dalam mennyambut tamu
pendamping
dapat
baru datang dan turun dari mobil
dijalankan dengan baik dan benar, antara lain yang telah dijalankan
82
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
yaitu:
(a)
sebagai
berperan
koordinator,
Dengan selesainya penelitian ini
mengkoordinasikan
penulis
menyampaikan
ucapan
program-program dan bahan-bahan
terimakasih yang tak terhingga kepada
yang
untuk
semua pihak yang telah memberikan
yang
fasilitas dan dorongan moril sehingga
dibutuhkan
meningkatkan didampingi
kinerja
dalam
pembelajaran
terwujud
artikel
ini,
khususnya
dan membuat laporan mengenai
kepada Pimpinan Kemenristek DIKTI
pelaksanaan
(b)
yang telah memberikan dukungan
konsultan,
pendamping
dana sepenuhnya untuk operasional
memiliki
kemampuan
penelitian.
sebagai sudah
programnya;
sebagai spesialis dalam masalah Kesimpulan
materi, metodologi pembelajaran, sehingga
Secara umum kesimpulan ini
pendamping dapat membantu yang
dibagi menjadi tiga yaitu pendamping
didampingi baik secara individual
pemandu wisata lokal pertama Secara
maupun
kognitif pendamping pemandu wisata
dan
pengembangan,
kelompok;
(c)
sebagai
pemimpin kelompok (group leader),
local
pendamping
memiliki
menguasai medan, sejarah dan obyek
memimpin,
wisata dan Pendamping Local Guide
sudah
kemampuan memahami
dinamika
(Local Guide, LG) sangat
sangat
kelompok,
menguasahi
dan menciptakan berbagai bentuk
wisata/geografis
kegiatan kelompok; dan (d) sebagai
memiliki hal ini dapat di dukung
evaluator,
dengan
pendamping
sudah
DTW,
peta
tingginya
sehingga
permerhati
dapat memberikan bantuan pada
pariwisata di GB dari (pemerintah,
yang
Perguruan
didampingi
mengevaluasi pembelajaran
untuk
dapat
memberikan
pelaksanaan dan
mampu mengidentifikasi
materi,
untuk
serta
tinggi, kesempatan
diadakan
Asosiasi), bagi
pembinaan
LG dan
pendampingan, akan tetapi masih
membantu
memiliki
permasalahan
kelemahan
yaitu
pendamping pemandu wisata local
yang dihadapi yang didampingi.
(Local Guide, LG) sangat kurang
Ucapan Terimakasih
83
PESONA
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
dalam berkomunikasi Bhs. Inggris,
wisata local
dan Tidak ada Guide Line/ media
trampil dalam memahami prosedur
pembelajaran
Airline Reservation
bagi
Pendamping
(Local Guide) LG)
pemandu wisata local. Kedua secara
Rekomendasi hasil penelitian
afektif pendamping pemandu wisata
adalah : 1. Pendampingan pemandu
local
wisata
(Local Guide, LG) memiliki
local
harus
memiliki
karena
kemampuan berbahasa inggris dan
mencetak
kualitas performance yang standar dan
pemandu wisata local sangat ramah
memahami kode etik pemandu wisata
dalam mennyambut tamu baru datang
antara
dan turun dari mobil hal ini dapat
mampu menciptakan kesan penilaian
dipicu oleh tingginya perhatian Dinas
yang
Pariwisata terhadap perkembangan
kebudayaan,
DTW
di
menjalankan tugasnya harus mampu
pelatian
menguasai diri, senang, segar, rapi,
kekuatan
yang
pendampingan
dapat
sebagai
buatkan
profesional
peluang
Pendidikan
untuk
dan
lain
baik
Pramuwisata
atas
harus
daerah
dan
Pramuwisata dalam
aplikasi kode etik pramuwisata, akan
bersih
tetapi masih menimpan kelemahan
simpatik (menghindari bau badan,
yaitu pendamping pemandu wisata
perhiasan,
local (Local Guide, LG) belum adanya
berlebihan)
performance
mampu menciptakan suasana gembira
bagi
pendamping
serta
:
pemandu wisata local. Ketiga secara
dan
psicomotoric
Pramuwisata
pendamping
wisata local
pemandu
sopan
berpenampilan
dan
parfum
Pramuwisata
menurut
yang
yang harus
kepribadian,
harus
mampu
memberikan pelayanan dan perlakuan
(Local Guide, LG) bahwa
yang sama kepada wisatawan dengan
menciptakan
tidak meminta tip, tidak menjajakan
pemandu wisata local (Local Guide,
barang dan tidak meminta komisi dan
LG)
dalam
Pramuwisata saat perpisahan mampu
baru
memberikan kesan yang baik agar
datang dari luar kota, hanya sedikit
wisatawan ingin berkunjung kembali.
kekurangannya bahwa pendampingan
2. Dibutuhkan konsep pendampingan
belum
pramuwista
memiliki
kekuatan
pendamping
dapat
menjadi
menjemput
bisa
terampil
wisatawan
menjadikan
yang
pemandu
84
yang
terdiri
dari
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
pendamping
utama
:
(a)
sebagai
PESONA
bantuan pada yang didampingi untuk
koordinator, (b) sebagai konsultan (c)
dapat
sebagai pemimpin kelompok (group
pembelajaran dan materi, serta harus
leader), (d) sebagai evaluator, yaitu
mampu membantu mengidentifikasi
pendamping harus dapat memberikan
permasalahan yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.indonesia.go.id/id/inde x.php?option=com_content&tas k=view&id=3010&Itemid=1578
Bambang., N., dkk., (1999). Pengembangan Model Pendampingan dan Pelatihan Bagi Perajin Industri Rumah Tangga Gerabah Di Desa Banyumulek Kec.Kediri Kabupaten Lombok Barat NTB. Malang: Unmer Malang. Penelitian PHB.VII.No.Kontrak.76/P2IPT/ DPPM/98/PHBVII/V/98. Dirjen. PT Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
mengevaluasi
pelaksanaan
Inskeep Edward, (1991), Tourism Planing An Integrated And Sustainable Development Approach, Van Nostrand Reinhold, New York Kodhyat.H. & Ramaini.1992. Kamus Pariwisata Dan Perhotelan.PT. Gramedia Widaya – Sarana Indonesia. Jakarta. McIntosh RW, Goeldner CR, Ritchie JR. Brent.1995.Tourism: Principles, Practices, Philosophies. Seventh Edition.
Badan Pusat Statistik (BPS), 2012, Kabupaten Pasuruan dalam Angka 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pasuruan, Pasuruan
Masyhuri, (2003).Studi Patensi Wilayah Poncokusumo untuk Agro Eco Tourism dari Aspek Prasarana dan Produk Unggulan. Penelitian Kolaborasi antara Lembaga Penelitian Unisma dan Pemerintah Kabupaten Malang.
Dalimunthe, Gaga Bhakta, 2001, Ketegangan Kepentingan Pemerintah, Pengusaha dan Masyarakat Lokal Dalam Pembangunan Pariwisata: Studi Kasus Tentang Konflik Sosial Penertiban Asongan di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Jawa Tengah, UGM, Yogyakarta.
Meter, Donald., S Van & Carl E.Van Horn., 1975, The Policy Implementation Process: A Conceptual Frame Work, Beverly Hills, Sage Publication Inc.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim,2012, Kebudayaan dan PariwisataJawa Timur Tahun 2012 Dalam Angka Tahun, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur, Surabaya.
Panuju, Bambang., 1999, Pengadaan Perumahan Kota dengan Peranserta Masyarakat
85
ISSN(p) : 1410 – 7252 ISSN(e): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 01 Desember 2016
Berpenghasilan Rendah, Alumni, Bandung.
PESONA
Supriadi Bambang, 2013, Studi Komparasi Antara Praktisi & Teoritis Dalam Sub Bidang SDM Pariwisata, Jurnal Pesona (ISSN 1410-7252)
Poerwanto, 2002, Dampak Pengembangan Obyek Pariwisata Pantai Pasir Putih Situbondo Terhadap Kesempatan Kerja,Jurnal Nasional Pariwisata, Vol.2, No.2, Desember.
Supriadi Bambang, 2014, Pengembangan Wisata Pantai dalam Rangka menanggulangi Kemiskinan Di DTW Pantai Goa Cina Kabupaten Malang Jurnal Pesona (ISSN 1410-7252)
Robby, 2001, Wisata Alam, Buku Pedoman Identifikasi, Pengembangan, Pengelolaan, Pemeliharaan, Pemasaran Obyek Wisata Alam, Yayasan Buenavita, Bogor.
Supriadi Bambang, 2015, Tourism Sustainable Sebagai Alternatif Strategi Pelestarian lingkungan, Jurnal Pesona (ISSN 1410-7252)
Santi Palupi, 2008, Studi Internationalisasi Konsepsi Kepariwisataan dalam Kebijakan Pendidikan di Indonesia, Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 13(3):147160
Supriadi Bambang, 2016, Pengembangan Ekowisata Pantai Sebagai Deversifikasi Mata Pencaharian, Jurnal Pesona, Vol.18 No.1; Juni 2016 Wahab, Salah, ed., 1992, Pemasaran Pariwisata, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Supriadi Bambang, 2011, Disain Manajemen Pendidikan Profesi Bidang Pariwisata, Jurnal Pesona (ISSN 1410-7252)
86