ISSN : 2301-721X
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia
Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PENGEMBANGAN WEB ASSESSMENT DENGAN HOT POTATOES PADA MATERI REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI Oleh :
1
Encep Amir , Wiwi Siswaningsih2, Muhammad Nurul Hana3 Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA UPI – email : 1 Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA UPI – email :
[email protected] Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA – email :
[email protected] 3
Abstrak
N O
T
C
O
PY
Pengembangan Web Assessment dengan Hot Potatoes didasarkan pada suatu fakta tentang peningkatan jumlah siswa dari tahun ke tahun, sehingga menuntut dikembangkannya instrumen evaluasi yang membantu guru dalam pelaksanaan assessment di kelas yang jumlah siswanya terus meningkat. Masalah yang disoroti adalah bagaimana mengembangkan Web Assessment berkualitas yang juga dapat membantu guru dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengembangkan Web Assessment yang layak dari segi butir soal, media serta keterpakaiannya di kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development. Web Assessment diujicobakan kepada kelas X dan guru di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah butir soal yang diterima berdasarkan pengujian validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran adalah 12 soal. Lima soal dari dua belas soal tersebut direvisi dalam hal kualitas distraktornya. Web Assessment dipandang oleh siswa memiliki kelayakan dari segi media seperti dalam hal kejelasan komponen, proporsionalitas layout, fungsionalitas serta kemudahan penggunaannya. Melalui wawancara, siswa memberikan rekomendasi untuk mengoptimalkan Web Assessment dari segi timer, layout, dan tata letak. Mengacu pada pengisian kuesioner yang diperuntukan bagi guru, Web Assessment mudah digunakan serta dapat membantu pelaksanaan assessment di kelas seperti dalam hal pembagian soal, penghitungan dan pengumuman nilai. Kata Kunci : Pengembangan, Assessment, Web, Hot Potatoes, Oksidasi dan Reduksi
O
DEVELOPMENT OF WEB ASSESSMENT BY HOT POTATOES AT OXIDATION AND REDUCTION REACTIONS TOPIC Abstract
D
Development of Web Assessment by Hot Potatoes is based on increasing of student ammount very high in yearly. It demand to develop evaluation instruments to help teacher in assesing huge classes. The problem is focused into how to develop the qualified Web Assessment. So,the research objective is to develop qualified Web Assessment relate into problem items, media and class aplications. Research methode was designed using Research and Development. Web assesment
was tried out into year X and teacher in one of state senior high school in Bandung. The result showed that evaluation items could be accepted relating validity analysis, reliability, difference power, difficulty level were twelve problem items. Five from twelve problems were revised in distructor quality. Web assesment was adopted to be a suitable model relate in component clearly, lay out proportionality, functionality, and aplication ease. The interview resulted that the model must be up graded in timer, layout, and placing. The teacher gave respond that the model easy to use and help in class assesment such as problem distribution and score anouncement. Keyword: Assessment development, Web, Hot potatoes, oxidation, reductions.
84
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia
O
PY
tarif tertentu yang disertai pula dengan kerumitan sistem pembayarannya. Ada satu software dari sekian banyak software asessment yang bisa didownload di internet bernama Hot Potatoes. Software tersebut dapat didownload secara gratis. Hot Potatoes menyediakan fasilitas pembuatan beberapa bentuk tipe soal berbasis web. Hot Potatoes sendiri memiliki fasilitas yang bisa digunakan oleh guru untuk mempermudah pelaksanaan asessment dalam hal pembagian soal, pemeriksaan jawaban, serta perhitungan nilai. Ashton, Nugent dan Sealey mengutarakan[8] kemampuan assessment seperti di atas telah banyak diterapkan di beberapa institusi seperti di militer, penerbangan dan lain-lain dalam rangka mendapatkan hasil dan umpan balik dari tes secara otomatis dan cepat. Assessment akademis bisa dikelola dalam beragam variasi teknik. Knight[3] menyatakan bahwa lima puluh jenis teknik sudah diidentifikasi dan digunakan di sekolah menengah untuk kepentingan assessment, akan tetapi tidak semua teknik tersebut bisa digunakan dengan paket instrumen CAA tertentu. Kendala terbesar dari pengadopsian CAA sendiri adalah keterbatasan waktu dan tenaga dalam pengembangan medianya.
D
O
N O
T
PENDAHULUAN Kementrian Pendidikan Nasional[2] mendata bahwa ada 3.219.506 pendaftar yang masuk ke Sekolah Menengah pada tahun ajaran 2007/2008, sementara untuk tahun ajaran 2008/2009 meningkat hingga 3.341.529 pendaftar. Data tersebut memperlihatkan kenaikan jumlah siswa yang masuk ke Sekolah Menengah di Indonesia. Peningkatan jumlah siswa di sekolah akan menambah beban pekerjaan bagi para guru di sekolah. Situasi ini mendorong diciptakannya suatu teknologi yang bisa membantu mengatasi masalah ini[9]. International Data Corporation[4] menghimpun data statistik mengenai pengiriman komputer ke Indonesia. Data tersebut memperlihatkan pertumbuhan pengiriman Personal Computer (PC) di Indonesia yang mencapai 62 persen pada tahun fiskal 2010. Angka tersebut mengacu pada kenaikan jumlah pengiriman PC baru ke Indonesia di tahun 2009 yaitu 2,5 juta unit yang kemudian pada tahun 2010 meningkat menjadi 4,17 juta unit. Sementara itu, angkanya diprediksi akan meningkat menjadi 5 juta unit pada tahun 2011 dan naik lagi menjadi 6,49 juta unit pada tahun 2012. Teknologi komputer yang melimpah di Indonesia memberikan kesempatan kepada sekolah untuk menerapkan pelaksanaan assessment berbasis komputer atau lebih dikenal di luar negeri sebagai Computer Aided Assessment (CAA). Menurut Dowsing[7], prioritas yang harus diutamakan dari teknologi yang nantinya akan digunakan adalah kesesuaiannya dengan karakteristik materi bahan ajar dan penerapan evaluasinya. Institusi yang mengadopsi CAA dihadapkan pada masalah bagaimana menilai dan memilih software CAA yang cocok[8]. Banyak software yang menyediakan fasilitas assessment, akan tetapi kebanyakan pihak pengembang software tersebut menerapkan
Vol. 1 No. 1 Mei 2013
C
ISSN : 2301-721X
Setelah mempertimbangkan latar belakang tersebut maka penulis melakukan penelitian mengenai pengembangan CAA berjudul, “Pengembangan Web Assessment dengan Hot Potatoes pada Materi Reaksi Oksidasi dan Reduksi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Web Assessment dengan Hot Potatoes pada materi reaksi redoks di kelas X dan mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap Web Assessment yang dikembangkan.
85
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia
N O
Hot Potatoes
No
D
O
Hot Potatoes adalah software yang menyediakan fasilitas untuk membuat soal interaktif berbasis web. Software ini memberi kemudahan bagi penggunanya yang tidak mahir dalam bidang web designer dalam menciptakan suatu halaman Web Assessment. Gambar 1 preview interface Hot Potatoes bisa dilihat di bawah
Nama Unit Aplikasi
Simbol Unit Aplikasi
T
Atkinson & Davies mendefinisikan Computer Aided Assessment (CAA) sebagai aspek dari teknologi komputer yang digunakan sebagai bagian dari proses assessment. CAA sudah dikembangkan sejak ekspansi besar-besaran Personal Computer (PC) sejak tahun 1980-an dan 1990-an[6]. Menurut Bull dan McKenna[3], Computer Aided Assessment bisa mengurangi beban dalam melaksanakan assessment sekaligus menyediakan cara yang jitu dan inovatif dalam menjalankan assessment. Lever-Duffy et al.[1] mengemukakan pertumbuhan internet menyebabkan kenaikan dramatis terhadap jumlah aplikasi online yang guru gunakan sebagai bagian dari instrumen pembelajaran di kelas. Tersedianya berbagai macam aplikasi yang mengakomodasi terbentuknya sebuah kelas online adalah salah satu bukti invasi internet di dunia pendidikan. Assessment sebagai salah satu bagian dari pembelajaran tentu akan mendapat implikasi akan hal ini, CAA merupakan salah satu bukti nyatanya.
kunci jawabannya (beberapa bentuk soal disediakan form feedback). Apabila semua form yang diperlukan telah diisi langkah selanjutnya adalah mengkreasikan soal tersebut ke bentuk halaman web. Ada 6 rincian unit dari program hot potatoes ditunjukkan pada gambar 2 Keterangan Soal pilihan ganda (menggunakan button) Soal hybrid Soal multi select Soal isian singkat (saat tertentu bisa menjadi soal pilihan ganda) Soal menyusun suatu susunan acak menjadi susunan yang benar
PY
[9]
1
JQuiz
2
O
Computer Aided Assessment
Vol. 1 No. 1 Mei 2013
3
JCross
Soal berupa Teka-teki silang
4
JMatch
Soal mencocokan satu kriteria dengan kriteria lain
5
JCloze
Soal melengkapi kalimat
The Smasher
Unit aplikasi yang fungsinya menggabungkan produk Web Assessment dari masing-masing unit menjadi satu produk
JMix
C
ISSN : 2301-721X
6
Gambar 2 Rincian Enam Unit Aplikasi Hot Potatoes
Tampilan Hot Potatoes
Pengguna software ini tinggal memilih bentuk soal yang diinginkan, kemudian pengguna software ini mengisi form pembuatan soal, alternatif jawaban beserta
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah Research & Development. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi proses pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan disertai serangkaian uji coba, dan untuk 86
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia
PY
yang mengungkapkan “setuju” terhadap kejelasan komponen web, proporsionalitas layout, fungsionalitas beberapa komponen web dan kemudahan penggunaannya. Web Assessment memberi guru kemudahan dalam pembagian soal dengan perhitungan respon rata-rata mengungkapkan “Sangat Setuju”. Respon rata-rata “setuju” terlihat pada isi kuesioner menyangkut pemeriksaan pekerjaan siswa, pengkalkulasian dan pengumuman nilai, dan pendokumentasian jawaban. Beberapa fungsionalitas Web Assessment sebagai instrumen berbasis web mendapat respon rata-rata “Sangat Setuju” untuk sebagian isi kuesioner menyangkut hal ini. Fungsionalitas timer, kemudahan akses dan penggunaan sebagian besar mendapat respon rata-rata “Setuju”. Butir soal yang diujikan terdiri atas 16 soal yang mengukur tiga indikator pembelajaran. Semua butir soal memiliki kriteria yang layak dari segi validitas isi. Terdapat 12 soal dengan kriteria yang layak dari segi validitas butir item. Soal nomor 4, 5, 8 dan 14 ditolak karena tidak memenuhi kriteria yang layak dari segi validitas butir itemnya. Jadi, hanya empat soal saja yang tidak memenuhi kelayakan dari segi validitas butir item. Reliabilitas soal keseluruhan menunjukkan indeks 0,65. Dengan demikian, soal secara keseluruhan memiliki reliabilitas yang tinggi. Setiap butir soal juga dianalisis kriteria daya pembeda dan tingkat kesukarannya. Soal nomor 8 dan 14 ditolak karena selain tidak memenuhi kriteria yang layak dari segi daya pembeda dan tingkat kesukaran juga tidak layak dari segi validitas butir itemnya. Total soal yang diterima adalah 12 soal. Akan tetapi 5 soal diantaranya harus diperbaiki distraktornya. Pengumpulan data penelitian lainnya adalah dengan pemberian kuesioner kepada siswa dan guru Kimia beserta guru TIK. Angket dibagi dua bersadarkan peran responden, yaitu sebagai guru dan siswa. Angket siswa diberikan kepada 26
O
N O
T
C
setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik hasil maupun prosesnya. Berdasarkan hasil temuan uji coba maka diadakan penyempurnaan. Penelitian ini dilakukan sampai pada tahap uji coba terbatas pada langkah pengembangan produk. Pada dasarnya penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap studi pendahuluan dan tahap pengembangan. Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah studi pendahuluan yang merupakan tahap pengumpulan informasi atau data untuk bahan pengembangan produk. Tahap kedua dalam penelitian ini adalah tahap pengembangan yaitu uji coba produk yang meliputi desk evaluation dan preliminary test (Ditunjukkan pada gambar 3).Sampel uji coba instrumen adalah 26 siswa Kelas X di salah satu SMA Negeri di kota Bandung.
Vol. 1 No. 1 Mei 2013
O
ISSN : 2301-721X
Gambar 3 Alur Penelitian
D
HASIL DAN PEMBAHASAN Web Assessment memiliki 12 butir soal yang teruji dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya. Sementara lima soal diantaranya harus diperbaiki kualitas distraktornya. Web Assessment memiliki kumpulan soal yang layak sebagai instrumen evaluasi. Tanggapan siswa mengenai media Web Assessment menunjukan hasil umum bahwa Web Assessment merupakan media yang layak digunakan. Gambaran hasil umum tersebut menunjukan perhitungan respon rata-rata
87
ISSN : 2301-721X
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia
responden. Tugas siswa adalah menilai Web Assessment dari segi media. Hasil penilaian siswa tersebut ditunjukkan pada gambar 4. Hambar 4. Hasil Pengolahan Angket Siswa
Hasil kuesioner di atas didukung oleh data hasil wawancara. Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur, dimana pertanyaan yang timbul bersifat kondisional tergantung data hasil kuesioner. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara berusaha menggali lebih dalam beberapa pernyataan yang ditanyakan di dalam angket. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner, timer mendapat sorotan sebagai item yang paling banyak mendapat respon negatif. Sepuluh responden yang menjawab “Tidak Setuju” dan satu responden yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” berkaitan fasilitas timer mengutarakan bahwa timer harus diperbaiki, karena timer yang ada di dalam Web Assessment dirasakan posisinya kurang tepat. Posisi timer diharapkan mudah dilihat kapan saja selama proses pengerjaan Web Assessment. Siswa yang memberikan pernyataan negatif terhadap pernyataan bahwa Web Assessment terlihat menarik menyatakan hal yang serupa terhadap pernyataan pemilihan layout, terutama dalam hal warna. Hal ini mengarahkan pada suatu kesimpulan bahwa pemilihan warna harus bisa membuat siswa tertarik. Ada satu responden yang merupakan salah satu siswa anggota klub IT di sekolah tersebut memberikan skema layout web ideal menurut versi pemikirannya. Box pengisian jawaban juga mendapat koreksi dari siswa. Responden mengharapkan box pengisian jawaban tidak menggunakan teknik text entry (memasukan teks) sebagai cara menjawab. Cara menjawab yang dirasakan nyaman oleh siswa adalah yang menggunakan teknik klik and t (mengklik). Segi penempatan box pengisian jawaban pun harus direvisi kembali. Terdapat beberapa responden yang menyarankan box pengisian jawaban dipisahkan letaknya dari butir soal. Untuk aspek kejelasan instruksi pengerjaan soal, 9 responden siswa menyatakan “Tidak Setuju”. Siswa
D
O
N O
C
T
Unit aplikasi yang dijadikan instrumen dalam membuat media web adalah unit aplikasi JCloze. Sementara bentuk soalnya adalah pilihan ganda yang dimodifikasi dari bentuk soal melengkapi. Jadi, pengisian jawaban berupa sistem text entry (mengisi teks ke dalam tempat yang disediakan) Hasil di atas menunjukkan gambaran umum mengenai sikap “Setuju” terhadap semua butir pernyataan dalam angket. Siswa menganggap Web Assessment yang dikembangkan merupakan instrumen yang interaktif (1A), menarik (1B), mudah digunakan (1C) dan membantu siswa untuk mengetahui sub materi mana yang belum dikuasai (2). Bebeberapa komponen media Web Assessment seperti Tombol Check (3A), Timer (3B), Box Jawaban (3C) dirasakan berfungsi dengan baik oleh siswa. Komponen web seperti butir soal, tombol navigasi dan lain-lain (4A-5) dapat terlihat jelas oleh siswa. Siswa juga merasakan kemudahan dalam “membuka” soal (6A), menyimpan hasil pekerjaannya (6B) dan melihat hasil pekerjaannya secara langsung ( 6C). Siswa merasa ukuran huruf, gambar, pemilihan font dan lain-lain yang menyangkut layout web (7-11) sudah dirasakan proporsional.
O
PY
tentang media Web Assessment
Vol. 1 No. 1 Mei 2013
88
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia
menginginkan suatu bentuk instruksi tambahan selain instruksi tertulis agar mereka lebih paham cara pengerjaan soal evaluasi berbasis web. Hal ini bisa dimaklumi mengingat pengalaman melaksanakan tes dengan media berbasis web adalah hal baru bagi mereka. Guru menilai fungsionalitas Web Assessment dalam membantu pelaksanaan tes formatif. Hasil pengisian angket oleh guru tersebut dapat dirangkum dalam gambar 5. Lampiran 5. Hasil Pengolahan Angket Guru tentang Fungsionalitas Web Assessment dalam Pelaksanaan Tes Formatif Setuju
kan (2C) dan tidak membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan soal dan hasil pekerjaan siswa (2D). Fasilitas timer juga memberikan kemudahan bagi guru dalam penyediaan informasi durasi pekerjaan siswa (3A). Selain itu, timer bisa memberikan informasi adanya kecurangan dilihat dari segi kejanggalan waktu timer yang tertera di halaman soal (3B). Guru juga mengutarakan dalam angket bahwa Web Assessment yang dikembangkan dapat diakses secara bersamaan di tempat yang berbeda (4A), bisa digunakan oleh pengguna dalam jumlah tidak terbatas (4B) dan bisa diakses kapan saja selama masih terhubung pada jaringan (4C). Kemudahan penggunaannya pun mendapat penilaian positif. Guru merasa diberi kemudahan dalam membagikan soal (5A), memeriksa hasil tes (5B) dan mengetahui durasi penyelesaian soal (5C).
T
C
O
Sangat setuju
Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PY
ISSN : 2301-721X
D
O
N O
Hal yang dinilai positif oleh guru dari Web Assessment versi Hot Potatoes adalah kemampuan Web Assessment dalam pembagian soal (1A), pemeriksaan pekerjaan siswa (1B), perhitungan (1C), pengumuman nilai (1D), dan pendokumentasian jawaban (1E). Hasil pengolahan jawaban yang cepat membuat guru bisa langsung mengetahui perkembangan hasil belajar siswanya sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Kemampuan Web Assessment ini dirasakan sangat membantu pelaksanaan tes formatif di kelas. Sebagai instrumen berbasis web, Web Assessment memberikan fasilitas khusus bagi penggunanya. Guru memberikan respon positif bahwa Web Assessment mudah dan cepat dikirim ke berbagai tempat (2A), tidak perlu digandakan (2B), mudah didistribusi-
KESIMPULAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut: 1. Web Assessment yang dikembangkan mempunyai 12 butir soal yang layak dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda serta tingkat kesukaran dan 5 soal diantaranya membutuhkan perbaikan dalam hal kualitas distraktor. 2. Web Assessment yang dikembangkan melalui Hot Potatoes pada materi redoks dinilai layak oleh siswa sebagai instrumen evaluasi ditinjau dari segi media web. 3. Web Assessment yang dikembangkan melalui Hot Potatoes pada materi redoks dinilai oleh guru dapat membantu pelaksanaan tes formatif
89
ISSN : 2301-721X
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia
Vol. 1 No. 1 Mei 2013
REFERENSI
D
O
N O
T
C
O
PY
Baillie-de Byl, P. (2004). An Online Assistant for Remote, Distributed Critiquing of Electronically Submitted Assessment. Dalam Educational Technology & Society, Vol 7 (1), 13 halaman. Tersedia: http://www.ebiblioteka.lt/resursai/Uzsienio%20leidiniai/IEEE/English/2006/Volu me%207/Issue%201/Jets_v7i1_05a.pdf [ 3 Desember 2010] Conference. Tersedia: http://www.iml.uts.edu.au/EAC2005/papers/Tshibalo2005.pdf [11 Oktober 2010] Conole, Graine dan Warburton, Bill. (2005). A Review of Computer-Assisted Assessment. Dalam Research in Learning Technology [Online], Vol 13 (1), 15 halaman. http://repository.alt.ac.uk/587/1/ALT_J_Vol13_No1_2005_A%20review%20of%20 computer_as.pdf Tersedia: [9 Oktober 2010] Departemen Pendidikan Nasional. (2010), Data Sekolah Menengah. Jakarta: Departemen Pendidkan Nasional Firman, Muhammad dan Darmawan Indra. (2010). Pertumbuhan PC Indonesia Terbesar di Dunia. [Online]. Terseida: http://www.vivanews.com [6 Juli 2011] Hot Potatoes. (2010). Tersedia: http://hotpot.uvic.ca/ Kitchin, Paul. (2006). The Application of Computer-Aided Assessment to Postgraduate Study in Sports Management. Dalam Investigations in University Teaching and Learning [Online], Vol 3 (2), 5 halaman. Tersedia: http://www.londonmet.ac.uk/londonmet/library/c12290_3.pdf [11 Oktober 2010] Pain, D., & Le Heron, J. (2003). WebCT and Online Assessment: The best thing since SOAP?. DalamEducational Technology & Society, Vol 6 (2), 10 halaman. Tersedia: http://www.ebiblioteka.lt/resursai/Uzsienio%20leidiniai/IEEE/English/2006/Volu me%206/Issue%202/Jets_v6i2_07.pdf [28 November 2010] Sim, et al.. (2004). Implementation of Computer Assisted Assessment: Lessons from The Literature. Dalam Association for Learning Technology. Vol 12 (3), 15 halaman. Tersedia: http://repository.alt.ac.uk/608/1/ALT_J_Vol12_No3_2004_Implementation%20of %20computer%20ass.pdf [18 November 2010] Tshibalo, Azwindini Ernest. (2005). Computer Aided Assessment and its Potential Impact on Teaching and Learning in Higher Education. Dalam 2005 Evaluations and Assessment
90