ISSN: 2088-687X
165
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Rezi Ariawan Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR Jl. Kaharuddin Nasution Pekanbaru
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis pada materi bangun ruang sisi datar yang tervalidasi, memiliki reliabilitas, daya pembeda (DP), dan indeks kesukaran (IK) yang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R&D) dengan tahapan mengidentifikasi potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, mendesain produk, melakukan validasi, melakukan revisi, melakukan uji coba, dan melakukan revisi akhir. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi dan lembar tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan komunikasi matematis. Validasi Instrumen tes dilakukan oleh 5 orang ahli yang terdiri dari 4 orang validator ahli, dan satu orang guru matematika. Subjek uji coba instrumen tes sebanyak 78 orang siswa kelas IX yang sudah belajar materi bangun ruang sisi datar. Hasil penelitian diperoleh seperangkat instrumen untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis dan komunikasi matematis yang memadai. Kata Kunci : Pengembangan, Pemecahan Masalah Matematis, Komunikasi Matematis.
ABSTRACT This research purpose to produce an instrument tests the problem solving ability and communication mathematics ability to the matter geometric flat sides that are have valid, having reliability, power the criterion, and an index of hardship adequate.Research methodology used is research development (R & D) with stage identified the potential of and problems, gather information, design products, do validation, do the revision, to pilot, and do the revision of the end.Research instruments composed of sheets validation and a tests the ability of problem solving mathematical and communication mathematical.Validation an instrument tests are conducted by 5 experts consisting of four people validator the people of, and one math teacher.Subject pilot an instrument test as many as 78 students class IX that has learned matter geometric the flat side. The results of the study obtained a set of an instrument for measures the problem solving mathematical and communication mathematical adequate. Keywords : Development, Mathematical Problem Solving, Mathematical Communication.
(KTSP).
Pendahuluan Pentingnya
Depdiknas
(2006:
pembelajaran
menyatakan
bahwa
matematika sebagai bagian dari proses
matematika
perlu
pendidikan telah dinyatakan di dalam
semua peserta didik mulai dari Sekolah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dasar untuk membekali peserta didik
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
mata
345)
diberikan
pelajaran kepada
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
166
ISSN: 2088-687X
dengan
kemampuan
berpikir
logis,
tertulis
di
dalam
tujuan
mata
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
pembelajaran
serta
bekerjasama.
pendidikan dasar dan menengah yang
Kompetensi tersebut diperlukan agar
tercantum di dalam Kurikulum Tingkat
peserta didik dapat memiliki kemampuan
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
kemampuan
memperoleh,
mengelola,
dan
matematika
KTSP
pada
mengemukakan
agar
memanfaatkan informasi untuk bertahan
peserta didik memiliki kemampuan: (1)
hidup pada keadaan yang selalu berubah,
Memahami
tidak pasti dan kompetitif.
menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
konsep
matematika,
Hal ini sejalan dengan apa yang
mengaplikasikan konsep atau logaritma,
dikemukan oleh Sabandar (2008), dimana
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
pembelajaran matematika di sekolah
dalam
tidak
siswa
Menggunakan penalaran pada pola dan
yang
sifat, melakukan manipulasi matematika
diajarkan, tetapi tujuan-tujuan utama
dalam membuat generalisasi, menyusun
lainnya,
memiliki
bukti, atau menjelaskan gagasan dan
matematika,
pernyataan matematika; (3) Memecahkan
hanya
memahami
bertujuan
materi
yaitu
agar
matematika
agar
siswa
kemampuan
penalaran
komunikasi
matematika,
koneksi
pemecahan
masalah
yang
masalah;
meliputi
(2)
kemampuan
matematika, representasi matematika dan
memahami masalah, merancang model
pemecahan masalah matematika, serta
matematika, menyelesaikan model dan
perilaku
tertentu
menafsirkan solusi yang diperoleh; (4)
peroleh
setelah
yang ia
harus
siswa
mempelajari
matematika.
Mengkomunikasikan
gagasan
dengan
simbol, tabel, diagram, atau media untuk
Diantara kemampuan-kemampuan
memperjelas keadaan atau masalah; (5)
yang dikemukakan oleh Sabandar di atas,
Memiliki sikap menghargai kegunaan
kemampuan pemecahan masalah dan
matematika
komunikasi matematis merupakan dua
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
kemampuan yang sangat diperlukan oleh
minat dalam mempelajari matematika,
setiap
serta sikap ulet dan percaya diri dalam
orang
kehidupan,
dalam
terutama
menghadapi dalam
era
globalisasi dan informasi seperti saat ini.
dalam
kehidupan,
yaitu
pemecahan masalah. Berdasarkan
paparan
di
atas,
Kemampuan pemecahan masalah dan
maka kemampuan pemecahan masalah
komunikasi matematis merupakan dua
dan komunikasi matematis merupakan
kemampuan yang telah dinyatakan secara
dua kemampuan yang sangat penting dan
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
ISSN: 2088-687X menjadi
167
fokus
utama
untuk
Kenyataan
di
lapangan
dikembangkan dan dimiliki oleh siswa
menunjukkan
melalui pembelajaran matematika di
pemecahan masalah matematis siswa
sekolah.
masih rendah. Penelitian
Wahyudin
(2008:
520)
(1993)
bahwa
menunjukkan
kemampuan
Sumarmo
bahwa
tingkat
menyatakan bahwa pemecahan masalah
berpikir formal siswa masih belum
adalah bagian integral dari semua belajar
berkembang
secara
matematika.
kemampuan
pemecahan
Pentingnya
kemampuan
optimal,
dan
masalahnya
pemecahan masalah matematis untuk
masih rendah. Selanjutnya penelitian
dimiliki oleh siswa juga dinyatakan oleh
yang dilakukan oleh Garofalo dan Lester
Sumarmo
pemilikan
(Wahyudin, 2008) menyatakan bahwa
kemampuan pemecahan masalah pada
kurangnya pengetahuan matematis bukan
siswa adalah penting, karena kemampuan
disebabkan
pemecahan masalah merupakan tujuan
dalam pemecahan masalah, melainkan
pengajaran matematika, bahkan sebagai
tidak
jantungnya
Berkaitan
pengetahuan yang telah dimiliki oleh
kemampuan
siswa sebelumnya. Dalam hal ini, siswa
pemecahan masalah, Sumarmo (2010)
memiliki pengetahuan matematis, hanya
menyatakan
saja tidak cermat dan terampil dalam
dengan
(1993),
yaitu
matematika. pentingnya
bahwa
pemecahan
masalah
kemampuan penting,
karena
oleh
efektif
kegagalan-kegagalan
dalam
memanfaatkan
memanfaatkan pengetahuan tersebut.
memalui pemecahan masalah siswa dapat
Berdasarkan
beberapa
temuan
(1) mengidentifikasi kecukupan data
penelitian di atas, maka kemampuan
untuk pemecahan masalah; (2) membuat
pemecahan masalah sangat penting untuk
model matematik dari suatu situasi atau
dikembangkan.
masalah
dan
pemecahan
dan
kemampuan
sehari-hari
menyelesaikannya;
(3)
memilih
Selain
kemampuan
masalah
matematis,
komunikasi
matematis
menerapkan strategi untuk menyelesaikan
dalam pembelajaran matematika juga
masalah matematika dan atau di luar
sangat
matematika;
Menurut Lindquist and Elliott (1996: 3)
(4)
menjelaskan
menginterpretasikan permasalahan kebenaran menerapkan
hasil
asal,
hasil
serta
atau
dan sesuai
memeriksa
jawaban;
matematika
(5)
secara
bermakna. AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
penting
komunikasi mengajar, matematika.
untuk
ditingkatkan.
merupakan belajar, Sejalan
esensi
dan
dari
mengakses
dengan
itu,
Wahyudin (2008: 534) juga menyatakan bahwa komunikasi adalah bagian esensial Pengembangan … (Rezi Ariawan)
168 dari
ISSN: 2088-687X matematika
dan
pendidikan
matematika.
membuat diskusi
Ui
Hock,
Cheah
siswa
maupun
menjadi
lebih
kelompok aktif;
(2)
(2009)
menciptakan lingkungan yang kondusif
pengembangan
bagi siswa dalam mengungkapkan ide
menyatakan
bahwa
kemampuan
komunikasi
matematis
atau gagasannya; (3) mengarahkan siswa
sejatinya tidak terlepas dari kompetensi
untuk
matematika lainnya, yaitu penalaran,
argumentasi pada hasil yang diberikan
koneksi,
dan ide atau gagasan yang dipikirkan; (4)
dan
pemecahan
masalah.
menjelaskan
dan
Pentingnya pengembangan kemampuan
mengarahkan
komunikasi matematis siswa dikarenakan
memperoleh berbagai macam ide atau
melalui komunikasi matematis, siswa
gagasannya.
dapat mengorganisasikan ide dan berpikir
siswa
memberikan
untuk
Mengingat
aktif
pentingnya
matematisnya baik secara lisan maupun
kemampuan
tulisan.
dalam pembelajaran matematika, maka Kusumah
(2008)
komunikasi
matematis
menyatakan
kemampuan komunikasi matematis harus
bahwa komunikasi merupakan bagian
ditingkatkan. Salah satu cara untuk dapat
yang sangat penting dalam pembelajaran
menumbuh
matematika, karena melalui komunikasi
pemecahan masalah dan komunikasi
(1) ide matematis dapat dieksploitasi
matematis
dalam berbagai perspektif; (2) cara
membiasakan dan melatih siswa untuk
berfikir siswa dapat dipertajam; (3)
menyelesaikan
pertumbuhan pemahaman dapat diukur;
berdasarkan kedua kemampuan tersebut.
(4) pemikiran siswa dapat dikonsolidasi
tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian
dan
besar
diorganisir;
(5)
pengetahuan
kembangkan
adalah
guru
kemampuan
dengan
soal
–soal
matematika
cara
yang
jarang
matematis dan pengembangan masalah
memberikan soal-soal matematika kepada
siswa dikontruksi; (6) penalaran siswa
siswanya dalam bentuk non-rutin. Guru
dapat ditingkatkan; dan (7) komunikasi
hanya terpaku pada soal-soal rutin yang
siswa dapat dibentuk.
hanya melatih siswa secara mekanistik
Clark menyatakan
(Hutapea, bahwa
untuk
2013) dapat
dan sifatya teksbook. Dengan
adanya
kondisi
meningkatkan kemampuan komunikasi
pembelajaran matematika tersebut perlu
matematis
adanya standar soal-soal yang dapat
siswa
dapat
diberikan
strategi, yaitu (1) memberikan
4
tugas-
tugas yang cukup memadai, sehingga Pengembangan … (Rezi Ariawan)
mengukur masalah
kemampuan dan
komunikasi
pemecahan matematis,
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
ISSN: 2088-687X sehingga
169
siswa
dapat
memiliki
produk masal. Sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hal
maka tahapan di atas peneliti lakukan
ini sejalan dengan apa yang dinyatakan
modifikasi sesuai dengan kebutuhan,
oleh
bahwa
dengan tahapan: (1) mengidentifikasi
untuk
potensi dan masalah; (2) mengumpulkan
mendorong berpikir kreatif dan kritis
data berdasarkan potensi dan masalah
yang merupakan kemampuan berpikir
yang ditemukan; (3) mendesain produk;
tingkat tinggi dapat dilakukan melalui
(4) memvalidasi desain produk; (5)
belajar
kecil,
melakukan revisi desain produk; (6)
menyajikan soal-soal non-rutin dan tugas
melakukan ujicoba; (7) melakukan revisi
yang menuntut strategi kognitif dan
produk; (8) produk akhir.
Sumarmo
pembelajaran
(2005:
5)
matematika
dengan
metakognitif
kelompok
peserta
didik
serta
menerapkan pendekatan scallfolding.
Teknik pengumpulan data terdiri dari teknik tes dan validasi. Instrumen
Berdasarkan latar belakang di
pengumpulan data terdiri dari lembar
atas, maka dilakukanlah pengembangan
validasi desain produk dan lembar tes
intrumen tes kemampuan pemecahan
kemampuan pemecahan masalah dan
masalah
komunikasi
komunikasi matematis. Teknik analisis
matematis. Untuk mengetahui kualitas
data menggunakan uji q-chocron untuk
instrumen tes yang dikembangkan, maka
melihat keselaran hasil validasi dari para
instrumen tes tersebut harus memiliki
validator, dan analisis validasi, reabilitas,
ketepatan
ketetapan
daya pembeda dan indeks kesukaran soal
(reliabitas), daya pembeda (DP), dan
menggunakan anates. Subyek uji coba
indek kesukaran (IK) yang memadai.
terdiri dari 78 orang siswa kelas IX yang
matematis
dan
(validitas),
sudah belajar materi bangun ruang sisi
Metode Penelitian yang
datar. Validator terdiri dari 4 orang
digunakan dalam penelitian ini adalah
validator ahli (3 orang dosen pasca
penelitian
(R&D).
sarjana pendidikan matematika UPI, satu
Menurut Sugiyono (2011: 409) langkah-
orang mahasiswa S3 pascasarjana UPI),
langkah penelitian pengembangan terdiri
dan satu orang guru matematika Lab
dari: potensi dan masalah, pengumpulan
School UPI.
informasi, desain produk, validasi desain,
Hasil dan Pembahasan
ujicoba pemakaian, revisi produk, ujicoba
Potensi dan Masalah
Metode
penelitian
pengembangan
produk, revisi desain, revisi produk, dan
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
170
ISSN: 2088-687X Pada tahapan ini, potensi yang
dapat
diidentifikasi
peneliti
adalah
diberikan dan kemudian hasil validasi ahli
tersebut
dihitung
dengan
adanya tuntutan dari pemerintah bagi
menggunakan uji q-chocron. Tujuan dari
para
statistik ini adalah untuk mengetahui
guru
untuk
pengembangan peningkatan
diri kualitas
melakukan dengan diri.
cara
apakah
para
penimbang
melakukan
Adapun
validasi terhadap soal tes kemampuan
masalah yang ditemukan adalah belum
pemecahan masalah dan komunikasi
adanya pengembangan soal-soal untuk
matematis secara seragam atau tidak.
kemampuan pemecahan masalah dan
Adapun hipotesis yang akan diuji
komunikasi matematis, bahkan para guru
adalah:
disekolah yang akan dijadikan lokasi
H0 : Para
penelitian belum mengetahui apa dan bagaimana masalah
kemampuan matematis
dan
pemecahan komunikasi
penimbang
melakukan
pertimbangan yang seragam. Ha : Para
Penimbang
melakukan
pertimbangan yang tidak seragam.
matematis. Kriteria penerimaan: jika nilai Sig. > α =
Mengumpulkan Data Pada tahap ini, peneliti mencari informasi
yang
dibutuhkan
untuk
melakukan pengembangan instrumen tes. Informasi
yang
dikumpulkan
0,05 maka terima H0, keadaan lainnya tolak H0. Hasil perhitungan validasi muka
adalah
dan isi tes kemampuan pemecahan
berupa informasi terkait pengembangan,
masalah matematis dengan menggunakan
informasi terkait kemampuan yang akan
statistic Q-Cochran disajikan pada tabel 1
dikembangkan.
dan 2. berikut.
Mendesain Produk Pada tahapan ini peneliti membuat
Tabel 1. Data Hasil Uji Pertimbangan
silabus, membuat kisi-kisi soal, membuat
Validasi Muka Tes Kemampuan
soal, membuat alternatif jawaban, dan
Pemecahan Masalah Matematis
membuat
pedoman
penskoran
serta
merancang lembar validasinya. Memvalidasi Desain Produk Semua produk yang telah didesain,
Test Statistics N 6 Cochran's Q 3.000a Df 4 Asymp. Sig. .558 a. 1 is treated as a success.
pada tahapan ini akan dilakukan validasi. Validasi dilakukan oleh ahli dengan cara mengisi lembar validasi yang sudah Pengembangan … (Rezi Ariawan)
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
ISSN: 2088-687X
171
Tabel 2. Data Hasil Uji Pertimbangan
Tabel 4. Data Hasil Uji Pertimbangan
Validasi Isi Tes Kemampuan Pemecahan
Validitas Isi Tes Kemampuan
Masalah Matematis
Komunikasi Matematis
Test Statistics N
6
Cochran's Q
4.000a
Df
4
Asymp. Sig.
.406
Test Statistics N 6 Cochran's Q 4.000a Df 4 Asymp. Sig. .406 a. 1 is treated as a success.
a. 1 is treated as a success.
Tabel 3 dan Tabel 4 di atas Berdasarkan Tabel 1 dan 2 di atas
menginformasikan bahwa validitas muka
terlihat bahwa harga statistik Q-Cochran
dan isi tes kemampuan komunikasi
untuk
tes
memiliki harga statistik Q-Cochran yaitu
kemampuan pemecahan masalah masing-
3 dan 4 dengan nilai Sig. 0,558 dan 0,406
masing adalah 3 dan 4 dengan nilai Sig.
yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
0,558 dan 0,406 yang lebih besar dari
terima H0, sehingga dapat disimpulkan
0,05. Hal ini berarti H0 diterima. Karena
bahwa
H0 diterima maka dapat disimpulkan
pertimbangan yang seragam terhadap
bahwa
validitas
validitas
para
muka
dan
isi
penimbang memberikan
pertimbangan yang seragam terhadap
Adapun hasil perhitungan validasi
penimbang
muka
dan
melakukan
isi
pada
tes
kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan hasil uji q-chocron di
validitas muka dan isi tes kemampuan pemecahan masalah.
para
atas, maka dapat disimpulkan bahwa semua
produk
yang
sudah
telah
peneliti
layak
sebagai
muka dan isi tes kemampuan komunikasi
kembangkan
matematis dengan menggunakan statistik
intrumen tes dan perlu dilakukan revisi
Q-Cochran disajikan pada tabel 3 dan 4
sesuai dengan saran.
berikut. Tabel 3. Data Hasil Uji Pertimbangan
Merevisi Produk Pada tahapan ini, revisi produk
Validitas Muka Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
yang dilakukan disesuaikan dengan saran
Test Statistics
dari para validator. Revisi yang dilakukan
N 6 Cochran's Q 3.000a Df 4 Asymp. Sig. .558 a. 1 is treated as a success.
pada
instrumen
tes
kemampuan
pemecahan masalah dan komunikasi matematis tersebut berupa perbaikan dari segi bahasa yang digunakan dan tampilan
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
172
ISSN: 2088-687X
gambar
yang digunakan agar lebih
Perhitungan reliabilitas butir soal
diperjelas.
pada uji coba dilakukan dengan bantuan
Melakukan Uji Coba Produk
Software Anates V.4 For Windows.
Setelah dilakukan revisi produk,
Pengambilan keputusan yang dilakukan
maka dilakukanlah uji coba produk. Hasil
adalah dengan membandingkan rhitung dan
uji coba produk tersebut selanjutnya
rtabel. Jika rhitung > rtabel maka soal
dilakukan pengolahan data menggunakan
dikatakan reliabel, sedangkan jika rhitung ≤
Anates.
rtabel maka soal dikatakan tidak reliabel.
Hasil
perhitungannya
dapat
dilihat pada penjelasan berikut ini:
Berdasarkan interpretasi validasi butir
Validitas Empirik
soal,
Perhitungan validasi butir soal pada uji coba dilakukan dengan bantuan
rangkuman
perhitungan
hasil
reliabilitas soal yang telah diuji cobakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Software Anates V.4 For Windows.
Tabel 6. Data Hasil Reliabilitas
Berdasarkan interpretasi validasi butir
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
soal,
rangkuman
perhitungan
dan Komunikasi Matematis
hasil
validasi soal yang telah diuji cobakan dapat dilihat pada tabel berikut:
No 1
Tabel 5. Data Hasil Validasi Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
2
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Komunikasi
rhi-
rtabel
0,64
0,232
Kategori Sedang
0,73
0,232
Tinggi
tung
Kriteria Reliab el Reliab el
dan Komunikasi Matematis Kemampuan Pemecahan Masalah
Komunikasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Korelas i (rxy) 0,397 0,630 0,471 0,697 0,666 0,659 0,686 0,658 0,367 0,670 0,722 0,826
Kriteri a Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Catatan: rtabel (α = 5%) = 0,232 dengan dk = 76
Daya pembeda Perhitungan daya pembeda butir soal pada uji coba dilakukan dengan bantuan Program Anates versi 4.0.7. Berdasarkan interpretasi validasi butir soal, rangkuman perhitungan hasil daya pembeda soal yang telah diuji cobakan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Data Hasil Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Kemampuan
Reabilitas
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
Pemecahan Masalah
No. Soal 1 2
Daya Pembeda 0,254 0,400
Interpretasi Cukup Cukup
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
ISSN: 2088-687X
173
3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Komunikasi
0,318 0,500 0,500 0,581 0,700 0,550 0,150 0,520 0,550 0,750
Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Jelek Baik Baik Sangat Baik
Indek kesukaran
memenuhi
kriteria
ditentukan,
yang
sehingga
sudah peneliti
memutuskan apakah dibuang atau bisa dilakukan perbaikan. Dari 6 soal yang mewakili masalah
kemampuan matematis,
pemecahan
peneliti
hanya
memutuskan untuk mengambil 3 soal,
Perhitungan
kesulitan
sementara 3 soal lagi tidak digunakan.
butir soal pada uji coba dilakukan dengan
Sedangkan untuk soal yang mewakili
bantuan
kemampuan komunikasi terdiri dari
Software
Windows.
tingkat
Anates
Berdasarkan
V.4
For
6
interpretasi
soal. Dari 6 soal tersebut peneliti
rangkuman
memutuskan hanya mengambil 3 soal
perhitungan hasil tingkat kesulitan soal
dengan memperhatikan tingkat validitas,
yang telah diuji cobakan dapat dilihat
daya pembeda dan indeks kesukarannya.
validasi
butir
soal,
pada tabel berikut: Tabel 8. Data Hasil Tingkat Kesulitan
Mendapatkan Produk Akhir
Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Kemampuan
No. Soal 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Pemecahan Masalah
Komunikasi
Tingkat Kesukaran 0,809 0,472 0,441 0,468 0,622 0,709 0,575 0,625 0,400 0,487 0,475 0,500
Interpretasi Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Setelah serangkaian aktivitas yang dilakukan, maka produk akhir yang didapat
Tahapan dengan
revisi
tujuan
untuk
dilakukan
mendapatkan
instrumen tes yang baik. Berdasarkan hasil
uji
menganalisis
coba, soal
peneliti mana
mencoba saja
buah
soal
yang
pemecahan masalah matematis dan 3 buah soal yang mewakili kemampuan komunikasi matematis. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji q-chocron di atas, maka dapat disimpulkan bahwa produk
kembangkan ini
3
merupakan instrumen tes kemampuan
semua Melakukan revisi Produk
adalah
yang
sudah
telah
peneliti
layak
sebagai
intrumen tes dan perlu dilakukan revisi sesuai dengan saran. Selanjutnya berdasarkan uji coba, maka soal untuk kemampuan pemecahan
yang
masalah matematis yang peneliti gunakan
berdasarkan hasil uji coba, yang tidak
adalah 3 dari 6 soal yang diuji cobakan
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
174
ISSN: 2088-687X
(soal no. 4, 5, dan 6) sedangkan untuk soal kemampuan komunikasi matematis, soal yang peneliti gunakan sebanyak 3
Santrock, J.W., 1997,
Adolescence,
London: Mc-Graw-Hill, Inc. Sugiyono,
2011,
Metode
soal daro 6 soal yang diujicobakan, yaitu
Pendidikan
soal nomor 1, 4, dan 6.
Kuantitatif,
Penelitian (Pendekatan
Kualitatif,
dan
R&D, Bandung: Alfabeta.
Pustaka Depdiknas,
2006,
Kurikulum
2006
Sumarmo,
U.,
1993,
Peranan
Isi Mata Pelajaran
Kemampuan Logik dan Kegiatan
Matematika, Jakarta: Depdiknas.
Belajar terhadap Kemampuan
Standar
Kusumah,
Y.,
2008,
Konsep
Pengembangan
dan
Pemecahan
Masalah
Matematika pada Siswa SMA di
Implementasi Computer Based
Kodya
Learning dalam Meningkatkan
Penelitian, Bandung: Lembaga
Kemampuan
Penelitian.
High
Order
Mathematical Thinking, Pidato pada pengukuhan Jabatan Guru Besar
Tetap
Pendidikan
dalam
Bandung,
Sumarmo, U., 2005, Berpikir
Laporan
Pengembangan
Matematik
Tingkat
Bidang
Tinggi Siswa SLTP DAN SMU
pada
serta Mahasiswa Strata Satu
Matematika
(S1)
FPMIPA UPI, Bandung. Lindquist, M. M & Elliott, P.S., 1996,
melalui
Pendekatan
Berbagai Pembelajaran,
Communication an Inperactive
Lemlit UPI: Laporan Penelitian:
for Change: A conversation with
tidak diterbitkan.
Many
Lindquist”.
Sumarmo,
U.,
2010,
Communication in Mathematics
Disposisi
K-12 and Beyond, Virginia:
Mengapa,
NCTM.
Dikembangkan
Sabandar, J., 2007, Berpikir Reflektif. Makalah
disampaikan
Seminar
Nasional
pada Sehari:
Berfikir
Matematik: dan
dan Apa,
Bagaimana pada
Peserta
Didik, Bandung: FPMIPA UPI. Ui Hock, C., 2007, Copceptualizating a Framework
for
Mathematics
Permasalahan Matematika dan
Communication in Malaysian
Pendidikan Matematika Terkini
Primary Schools. Paper for The
tanggal 8 Desember 2007, UPI,
Third
Bandung: Tidak diterbitkan.
International Innovation
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
APEC-
Tsukuba Conference:
of
Classroom
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
ISSN: 2088-687X
175
Teaching and Learning Through Lesson
Study-
Mathematical
Focusing
on
Communication.
Wahyudin, 2008, Pembelajaran dan Model-model
Pembelajaran,
Bandung: UPI Press.
Dec. 9-14 (15), 2007 in Tokyo and Kanazawa (Kyoto), Japan.
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
176
Pengembangan … (Rezi Ariawan)
ISSN: 2088-687X
AdMathEdu | Vol.6 No.2 | Desember 2016