Simon M. Panjitan ISSN: 2356-2595
JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Volume-3, Edisi-2, September 2016 Halaman 203-211
METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MAHASISWA DI PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN T.A. 2015/2016. Simon Panjaitan Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen Email:
[email protected] ABSTRAK Sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, mahasiswa diharapkan mampu mengakumulasi pengetahuan dan mencapai kompetensi, yakni perpaduan pengetahuan, sikap serta keterampilan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai hal tersebut, maka dosen perlu mengupayakan agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efesien yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas peserta didik yang memiliki kemampuan pemahaman konsep mahasiswa. Salah satu metode yang dapat meningkatkan partisipasi masiswa dan relative mudah diterapkan di kelas adalah Metode Pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh Metode Pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika mahasiswa. Dengan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester V program studi pendidikan matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen yang mengikuti matakuliah Pengembangan Program Pembelajaran Matematika sebanyak 1 kelas. Nilai rata-rata hasil observasi pada kelas eksperimen 85.49. Dari hasil analisis data observasi kelas eksperimen diperoleh Lhitung= 0.0968 danLtabel = 0.1457 atau Lhitung
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan interaksi antara
untuk
menjadi manusia
mewujudkan
dirinya
yang memiliki mental,
guru dengan siswa dan interaksi antara siswa
fisik, emosional, sosial, dan etika yang lebih
dengan siswa. Interaksi pendidikan tidak
baik.
hanya terjadi disekolah, tetapi juga terjadi
Belajar
merupakan
berproses
Tanpa interaksi pendidikan tidak dapat
pendidikan. Belajar dapat membuat siswa
terlaksana.
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
membutuhkan
dilakukan
di
yang
dilingkungan keluarga ataupun masyarakat.
Manusia
yang
kegiatan
dalam
JSP | FKIP | UHN |hal 203 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Simon M. Panjitan
Metode Pembelajaran Survey, Question, ........
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
tidak bisa menjadi bisa dan siswa banyak
sebagai
mendapatkan informasi dari proses belajar.
dilakukan oleh peserta didik atau murid”.
Ini berarti berhasil atau gagalnya siswa
Pada pembelajaran guru telah merancang
sangat bergantung pada proses belajar yang
kegiatan-kegiatan
dialami siswa baik ketika berada di sekolah,
dilakukan dalam proses belajar, seperti
maupun
atau
materi, metode, dan media sehingga dapat
keluarganya sendiri. Pengertian belajar yang
memudahkan siswa untuk memahami materi
dikemukakan oleh Gagne (dalam Dahar,
dan rancangan kegiatan tersebut harus sesuai
2006:2) yaitu “suatu proses di mana suatu
dengan tujuan pembelajaran.
lingkungan
organisasi
berubah
dirumah
perilakunya
sebagai
akibat pengalaman”.
sedangkan
apa
saja
belajar
yang
harus
Pembelajaran matematika modern di Negara kita, resminya dimulai setelah adanya
Kegiatan proses belajar dapat membuat siswa
pendidik,
mengalami
kurikulum
1975.
Dalam
matematika
perubahan-perubahan
tradisional, guru merupakan atau dianggap
menuju kearah yang lebih baik. Menurut
sebagai gudang ilmu, guru bertindak otoriter,
Sagala (2008:12) “Perubahan tersebut tidak
guru mendominasi kelas dengan kata lain
hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada
guru mendominasi pelajar dan senantiasa
aspek sikap (afektif)
menjawab
(psikomotorik)”.
dan keterampilan
Perubahan-perubahan
‘dengan
segera’
pertanyaan-pertanyaan
terhadap
mahasiswa.
akibat proses belajar adalah perubahan yang
mengajarkan
relatif menetap atau tidak mudah hilang,
membuktikan dalil-dalil, guru memberikan
karena ketika siswa melakukan proses belajar
contoh-contoh soal. Sedangkan murit harus
siswa akan dilatih segala aspek kognitif,
duduk rapi mendengarkan, meniru pola-pola
afektif dan psikomotorik sehingga akan
yang diberikan guru,mencontoh cara-cara si
terjadi
guru menyelesaikan soal.
peningkatan.
Oleh
karena
itu
ilmu,
guru
Guru
langsung
perubahan yang terjadi pada diri siswa tidak
Pelajaran matematika merupakan salah
mudah hilang bahkan terus berkembang
satu pelajaran yang disegani siswa, karena
apabila siswa sering melakukan kegiatan
matematika
belajar.
pelajaran yang sulit dan identik dengan
Perubahan-perubahan siswa
karena
akibat
bagi
mereka
merupakan
yang
dialami
simbol-simbol dan rumus-rumus. Sering kali
dari
proses
siswa kesulitan belajar matematika karena
pembelajaran. Menurut Sagala (2008:61)
mereka
belum
pembelajaran adalah “proses komunikasi dua
matematika yang mereka pelajari. Siswa
arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru
hanya
sekedar
memahami
mengetahui
konsep
konsep
JSP | FKIP | UHN |hal 204 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Simon M. Panjitan
Metode Pembelajaran Survey, Question, ........
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
matematikanya, tetapi mereka tidak bisa
atau hubungan-hubungan yang mempunyai
menerapkannya dalam memecahkan masalah
atribut yang sama”. Pengertian konsep yang
menurut Sagala (2008:4). Untuk memahami
lain dapat didefinisikan kedalam beberapa
suatu pokok bahasan matematika siswa harus
rumusan dimana konsep diperoleh dari
menguasai konsep-konsep matematika serta
pengalaman-pengalaman yang mengalami
keterkaitan antara konsep yang satu dengan
abstraksi
yang lainnya.
rumusan. Absraksi berarti suatu proses
Menurut Arends (2008: 324),
belajar
yang didefinisikan salah satu
pemusatan perhatian seseorang pada situasi
konsep (Concept leaarning) pada dasarnya
tertentu
dan
mengambil
adalah `meletakkan berbagai macam hal ke
tertentu, serta mengabaikan elemen-elemen
dalam golongan-golongan` dan setelah itu
yang lain. Dalam bagian lain, Dahar (1988)
mampu mengenali anggota-anggota golongan
menyimpulkan
itu”. Konsep-konsep merupakan, kategori-
merupakan suatu abstraksi yang memiliki
kategori yang kita berikan pada stimulus-
suatu kelas stimulus-stimulus.
bahwa
elemen-elemen
suatu
konsep
stimulus yang ada di lingkungan kita.
Konsep dipelajari melalui contoh dan
Konsep-konsep menyediakan skema-skema
bukan contoh. Mempelajari konsep tentu
terorganisasi
melibatkan mengidentifikasi contoh dan
untuk
stimulus-stimulus
mengasimilasikan
baru,
untuk
bukan contoh untuk konsep itu (Arends,
menentukan hubungan di dalam dan di antara
2008: 325). Oleh karena itu dalam proses
kategori-kategori.
pembelajaran
Dahar
dan
(1988:
95)
tentang
konsep
haruslah
menyatakan ”Belajar konsep merupakan
disertai oleh contoh dan juga memperlihatkan
hasil
yang bukan contoh dari konsep itu. Kegiatan
utama
pendidikan.
Konsep-konsep
merupakan batu-batu pembangun (building
belajar
block) berpikir. Konsep-konsep merupakan
mengenalkan suatu pengetahuan yang baru
dasar bagi proses-proses mental yang lebih
kepada siswa, tetapi juga sebagai suatu upaya
tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan
untuk memberdayakan serta memperkuat
generalisasi-generalisasi”. Untuk itu dalam
pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.
memecahkan masalah, seorang siswa harus
Dalam
mengetahui aturan-aturan yang diperolehnya.
disediakan aktivitas untuk memberdayakan
Sementara Rosser (dalam Dahar 1988: 97),
pengetahuan yang sudah dimiliki itu agar
mengemukakan bahwa: “Konsep
siswa
adalah
dipandang
proses
tidak
belajar
memahami yang
hanya
sejauh
tersebut
dan baru,
perlu
menguasai
suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-
pengetahuan
sekaligus
objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,
memperkokoh pengetahuan yang sudah ada JSP | FKIP | UHN |hal 205
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Simon M. Panjitan
Metode Pembelajaran Survey, Question, ........
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
sebelumnya pada siswa. Karena siswa akan
Ketika siswa telah sampai pada pencapaian
menjalani
konsep,
suatu
proses
memampukannya
yang
siswa
mampu
mendeskripsikan
membangun
pemikiran mereka dan mampu membuat
pengetahuannya dengan bantuan fasilitas dari
definisi menurut kata-kata sendiri, siswa
guru, maka keterlibatannya dalam proses
mampu
belajar haruslah nampak. Tiap-tiap konsep
karakteristik dari suatu konsep, mampu
atau
yang
membedakan sifat-sifat suatu konsep dengan
disajikan dalam bentuk yang konkret akan
sifat-sifat lain yang tidak sesuai dengan
dapat
ini
definisi tadi. Pengembangan konsep-konsep
mengandung arti bahwa benda-benda atau
melalui suatu tingkatan yang sama. Tingkat-
objek-objek dalam bentuk permainan akan
tingkat itu mulai dengan hanya mampu
sangat berperan bila dimanipulasi dengan
menunjukkan suatu contoh dari suatu konsep
baik dalam pengajaran matematika. Jadi
hingga
siswa dituntut lebih aktif, sehingga mampu
atribut-atribut konsep. Kita tidak mencapai
mengetahui asal muasal dari konsep yang di
semua konsep kita pada tingkat yang sama.
hasilkan. Kemampuan menghitung secara
Sebagian besar dari kita dapat menjelaskan
cepat
dalam
secara sempurna atribut-atribut dari konsep
adalah
buku. Misalnya memiliki sampul. Terdiri dari
pemahaman konsep. Melalui pemahaman
lembaran-lembaran kertas, berbentuk persegi
konsep, kita akan mampu mengadakan
panjang, mempunyai tulisan atau gambar.
prinsip
dalam
dipahami
bukanlah
matematika.
matematika
dengan
hal
baik,
terpenting
Yang
terpenting
analisis (panalaran) terhadap permasalahan
menjabarkan
dapat
sifat-sifat
sepenuhnya
atau
menjelaskan
Solusi untuk masalah yang diuraikan di
(soal) untuk kemudian mentransformasikan
atas
ke dalam model dan bentuk persamaan
pembelajaran yang tepat sehingga membuat
matematika, baru kemampuan menghitung
peserta didik lebih tertarik pada pelajaran
diperlukan. Itupun bukan sesuatu yang
matematika itu sendiri dan secara otomatis
mutlak, sebab pada saat ini telah banyak
pemahaman konsepnya pun akan muncul.
beredar
Sebagaimana
alat
bantu
menghitung
seperti
kalkulator dan komputer. Pencapaian konsep merupakan proses
adalah
diperlukannya
metode
yang dikemukakan Sagala
(2008:61) bahwa : “peranan guru bukan semata-mata
memberikan
informasi,
mencari dan mendaftar sifat-sifat yang dapat
melainkan juga mengarahkan dan memberi
digunakan untuk membedakan contoh-contoh
fasilitas belajar agar proses belajar lebih
yang tepat dengan contoh-contoh yang tidak
memadai”.
tepat dari berbagai kategori (Joys, 2009). JSP | FKIP | UHN |hal 206 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Simon M. Panjitan
Metode Pembelajaran Survey, Question, ........
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
Melihat kondisi tersebut, maka guru perlu memilih dan menggunakan metode
dapat meningkatkan memahami bacaan baik itu materi pelajaran, cerita, novel.
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
Menurut Sagala (2008:59) metode SQ3R
materi pelajaran matematika yang diajarkan
dapat digunakan dalam pembelajaran untuk
sehingga
membantu
meningkatkan
kemampuan
memahami
diperguruan
itu
sekolah. Dahulu metode SQ3R digunakan
metode
menyarankan
pembelajaran
menggunakan
disekolah-
(Survey,
sebagai sistem belajar untuk mahasiswa di
Review).
perguruan tinggi tetapi metode ini juga cocok
2008:58)
untuk alat belajar siswa, karena metode ini
SQ3R
mudah diadaptasikan untuk teks cerita nyata
merupakan metode membaca buku yang
yang lebih sederhana. Metode ini dirancang
bersifat praktis dan dapat diaplikasikan
untuk membantu siswa memahami materi
dalam berbagai pendekatan belajar untuk
yang
semua mata pelajaran”.
membimbing siswa selama membaca dan
Question,
Read,
Muhibbinsyah menyatakan
SQ3R
ataupun
seperti
pemahaman konsep matematika siswa. Untuk peneliti
tinggi
materi,
Recite,
(dalam
Sagala,
bahwa:
“Metode
digunakan
beberapa
tahap
untuk
Selain penggunaan metode pembelajaran
belajar. Langkah-langkah metode SQ3R
SQ3R, teori belajar menurut Jerome S.
disusun secara sistematis dan bertahap
Bruner
terhadap
hingga memudahkan siswa untuk memahami
kemampuan pemahaman konsep matematika
materi. Langkah-langkah pada metode SQ3R
siswa.
yaitu Survey, Question, Read, Recite, dan
juga
Menurut
mendukung
Bruner
(dalam
Dahar,
2006:76) menyatakan belajar merupakan
Review.
“suatu proses aktif yang memungkinkan
Pada proses belajar, ada beberapa siswa
manusia untuk menemukan hal-hal baru
yang mengalami kesulitan dalam memahami
diluar informasi yang diberikan kepada
defenisi,
dirinya”.
sehingga
Ada beberapa metode membaca yang
cerita,
atau
mereka
mendapatkan
bacaan
lainnya,
terhambat
untuk
informasi
dari
apa
yang
telah dikembangkan dan diterapkan dalam
dibacanya. “Tidak jarang untuk memahami
berbagai penelitian, salah satunya adalah
suatu bacaaan kita membaca lebih dari satu
metode SQ3R. Menurut Sagala (2008:59)
kali. Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa
metode SQ3R adalah “metode membaca
dalam membaca dapat dipengaruhi karena
untuk memahami bahan ajar/materi, soal-soal
kondisi lingkungan keluarga, sekolah, tingkat
cerita, dan lain-lain”. Metode SQ3R telah
materi pelajaran, dan minat membaca”
banyak terbukti bahwa dengan metode SQ3R
(Sagala, 2008:60). JSP | FKIP | UHN |hal 207
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Simon M. Panjitan
Metode Pembelajaran Survey, Question, ........
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
Pada penerapan metode SQ3R siswa tidak
hanya
sekedar
menghafal
dan
secara aktif. Aktivitas ini dilakukan untuk mencari
ide
pokok
dan
jawaban
atas
mengulang tanpa pemahaman makna, tetapi
pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat
juga dapat melibatkan siswa pada proses
pada langkah kedua. Tandailah kata kunci
berpikir dan mencari pemahaman makna dari
dengan menggaris bawahi, memberi warna,
informasi
atau membuat catatan dipinggir halaman. 4)
yang
dipelajari,
siswa
harus
terampil membaca materi yang disajikan
Recite. Recite
guru. Adapun langkah-langkah metode SQ3R
jawaban yang telah ditemukan. Pada langkah
menurut Sagala (2008:60) yaitu: 1) Survey.
ini
Survey
untuk
pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun.
mengamati atau mengidentifikasi seluruh
Siswa harus merubah informasi yang telah
teks dari segi judul, subjudul, kata-kata yang
dibaca
bercetak miring, kata-kata yang dibold atau
sendiri dan menyatakannya dengan lantang.
kata-kata yang dianggap penting. Pada
Pada langkah ini siswa dilatih untuk tidak
aktivitas survey ini guru membantu dan
membuka catatan jawaban. Jika sebuah
mendorong
pertanyaan
adalah
aktivitas
siswa
untuk
siswa
meneliti
dan
siswa
adalah
menjawab
menyebutkan
dengan
jawaban
menggunakan
tidak
setiap
terjawab,
atas
kata-kata
siswa
tetap
memeriksa secara singkat seluruh teks yang
menjawab pertanyaan berikutnya hingga
dibaca. Survey ini dilakukan hanya beberapa
seluruh pertanyaan dapat dijawab dengan
menit. Pada langkah survey, siswa dianjurkan
baik. Ricite merupakan aktivitas siswa untuk
menyiapkan pensil, kertas, stabilo untuk
mendemonstrasikan
menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-
materi ajar yang sedang dipelajari. 5) Review.
bagian tertentu ini akan dijadikan dan
Review
mempermudah menyusun bahan pertanyaan
meninjau ulang seluruh pertanyaan dan
pada
jawaban secara singkat. Siswa membaca
langkah
Question
berikutnya.
adalah
menyusun
aktivitas
2)
Question.
siswa
untuk
pertanyaan-pertanyaan
yang
adalah
pemahaman
aktivitas
tentang
siswa
untuk
kembali bagian materi untuk mengkonfirmasi jawaban-jawaban
sebelumnya.
Aktivitas
relevan dengan teks. Pada langkah ini guru
review digunakan untuk memastikan siswa
memberikan petunjuk atau contoh kepada
menangkap informasi dan memahami ide
siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan
pokok dari bahan
yang jelas, singkat, dan relevan, misalnya dengan
menggunakan
kata
tanya
apa,
Paparan diatas menjadi latar belakang penulis untuk mengangklat judul: “Metode
bagaimana, mengapa, kapan, dimana, dll. 3)
Pembelajaran
Read. Read adalah aktivitas membaca teks
Recite,
Survey, Question, Read,
Review
(SQ3R)
Terhadap
JSP | FKIP | UHN |hal 208 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Simon M. Panjitan
Metode Pembelajaran Survey, Question, ........
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
Kemampuan Pemahaman Konsep Mahasiswa
O1 : Tes awal (pre test)
Di Prodi Pendidikan Matematika FKIP
O2 : Tes akhir (post test)
Universitas
X : Pembelajaran dengan SQ3R
HKBP
Nommensen
T.A.2015/2016”
Selanjutnya digunakan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Regresi Linier untuk
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas
data yang normal dan homogen untuk
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
melihat apakah ada pengaruh yang signifikan
HKBP
waktu
terhadap kemampuan pemahaman konsep
pelaksanaan penelitian ini adalah semester
matematis mahasiswa yang ada di kelompok
ganjil tahun akademik 2015/2016. Populasi
eksperimen, jika data tidak normal maka data
dalam
dianalisis dengan korelasi pangkat sederhana.
Nommensen.
penelitian
mahasiswa
Adapun
ini
program
adalah studi
seluruh
pendidikan
HASIL PENELITIAN
HKBP
Setelah diberikan perlakuan terhadap
Nommensen Medan semester V. Sampel
kelas eksperimen yaitu kelas yang diajarkan
yang dipergunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode pembelajaran
adalah
SQ3R mahasiswa memiliki antusias yang
matematika
FKIP
Universitas
mahasiswa
prodi
pendidikan HKBP
tinggi untuk belajar karena mereka belajar
Nommensen yang mengikuti/ mengambil
secara kelompok, berdiskusi dengan teman
mata
satu
matematika
FKIP
kuliah
Universitas
Pengembangan
Program
kelompok
yang
membuat
mereka
Pembelajaran Matematika dari 2 kelas dipilih
nyaman dan rileks serta santai tapi pasti
grup A.
dalam belajar. Pada akhir pertemuan setelah
Jenis penelitian ini adalah eksperimen,
semua
materi
yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk
diberikan
mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
kemampuan
desain metode pembelajaran SQ3R yang
selesai
Post-test
Berdasarkan
diajarkan
siswa
untuk
mengukur
pemahaman
konsep.
hasil
Post-test
diperoleh
dikenakan pada subjek yaitu mahasiswa.
kemampuan pemahaman konsep untuk siswa
Design eksperimen dalam penelitian ini
kelas eksperimen rata-rata sebesar 76.35.
dapat digambarkan sebagai berikut :
Perhitungan
koefisien
determinasi
menunjukkan bahwa ada pengaruh metode A A
O1 O1
X
Keterangan :
O2 O2
pembelajaran SQ3R terhadap kemampuan Pemahaman Konsep matematika mahasiswa sebesar 26.9 % .
A : Pemilihan kelas secara acak JSP | FKIP | UHN |hal 209 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Simon M. Panjitan
Metode Pembelajaran Survey, Question, ........
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
Hal tersebut terjadi karena pada pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode pembelajaran SQ3R mahasiswa diorientasikan mampu menjadi pembelajar yang mandiri ditambah dengan diskusi dengan guru atau teman untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami, hal-hal yang ingin dibuktikan bersama dan hal-hal
yang
dapat
dipahami
secara
kelompok dan semua itu dilakukan dengan cara
yang
menyenangkan.
Dari
hasil
penelitian ini diperoleh bahwa terdapat pengaruh
metode
Pembelajaran
SQ3R
terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Mahasiswa KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Yang
menjadi
kesimpulan
dalam
penelitian ini yaitu ada pengaruh metode pembelajaran SQ3R terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika mahasiswa. b. Saran Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan penelitian ini adalah: 1. Para dosen dapat mempertimbangkan menggunakan
metode
pembelajaran
SQ3R dalam proses perkuliahan. 2. Sebaiknya
dosen
memberikan
lebih
banyak lagi soal kemampuan pemahaman konsep agar dapat merangsang maha siswa untuk memahami konsep dan materi
yang
diajarkan
dan
mampu
menghubungkan konsep tersebut dengan materi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Metode pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT.Prestasi Pustakarya. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Desmantho. 2014. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Secara Kelompok Dengan Inkuiri Secara Individu Pada Materi Teorema Pythagoras Di Kelas VIII SMP Negeri 32 Medan T.A 2014/2015. Medan: Tidak Diterbitkan. Effendi, Empy. 2005. E-Learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset. Hartono, Endar. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMPN 1 Bantul. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. Hudojo, Herman. 1988. Teori Dasar Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan P2LPTK Jakarta. Komputerizam.blogspot.com/2012/05/bangunruang-dasar-kubus-dan-balok.html, diakses pada tanggal 20 Agustus 2015, pada pukul 02:50 WIB. Lubis, Nurhadijah. 2014. Perbedaan Kemampuan pemahaman konsep dan Metakognisi Matematika Antara Siswa Yang Diberi Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Ekspositori. Medan: Tidak Diterbitkan. Marpaung, Laska. 2014. Pengaruh Metode pembelajaran Kooperatife Tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Pokok Persegi Panjang Di Kelas VII SMP TD Pardede Foundation Medan T.A 2014/2015. Medan: Tidak Diterbitkan Ramadhani, Mawar. 2012. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran ELearning Berbasis Web Pada
JSP | FKIP | UHN |hal 210 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Simon M. Panjitan
Metode Pembelajaran Survey, Question, ........
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Yogyakarta:Tidak Diterbitkan Shadiq. 2009. Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting. http://fadjar39.wordpress.com, diakses pada tanggal 5 Agustus 2015, pukul 08:15 WIB. Shareilmukomputer.blogspot.com/2013/03/sejarahwebsite-dan-teknologi-terbaru.html, diakses pada tanggal 20 Agustus 2015, pukul 05:00 WIB. Sidabutar, Nina. 2015. Pengaruh Metode pembelajaran Kooperatife Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan pemahaman konsep Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok Di Kelas VIII
SMP Gajah Mada Medan T.A 2014/2015. Medan: Tidak Diterbitkan.
Slameto.2010.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta. Soekidjo.2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. TIMMS. 2010. Fakta dan Statistika. http://www.sampoernafoundation.org/id/facts/fakta-danstatistika.html, diakses pada tanggal 5 Agustus 2015, pukul 08:18 WIB. Trianto . 2007. Model-metode pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik ( Konsep, Landasan Teoritis, Praktis dan Implementasinya) . Jakarta: Prestasi Pustaka.
JSP | FKIP | UHN |hal 211 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.