BIO-PEDAGOGI ISSN: 2252-6897 1Volume 1, Nomor Arum 1 Yulistiati – Hasil Belajar Ditinjau dari Metode Pembelajaran OktoberPQ4R 2012 Halaman 1-12 Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Metode Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) dan Minat Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011 / 2012 The Result Of Study Biology Observed From Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Learning Method and learning Interest Of Student’s on X Grade Of Sma Negeri 1 Kebakkramat In Academic Year 2011/2012
a
Arum Yulistiati a, Alvi Rosyidi b, Joko Ariyanto c Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] b Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] c Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] Diterima Juni disetujui Juli 2012
ABSTRACT- The purposes of this research were to know: 1) the influence of Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) learning metod to the result of study biology; 2) the influence of student’s learning interest to the result of study biology; 3) the interaction between learning metod and learning interest to the result of study biology: and 4) the influence of better learning metod to the result of study biology. This research was quasi experiment research using Randomized Control Only design. Learning metod and learning interest were independent variables and student’s achievement of study biology was the dependent variable. The population of this research was all of X grade of natural science students of SMA Negeri 1 Kebakkramat. The samples of this research were the students of class X-5 as the control group and students of class X-4 as the experimental group. The sample of this research was established by cluster random sampling. The data about the result of study biology collected by use test and observation. Learning interest meansured by using questionnaires. The analisis of this research was anava two away in different cell and the advance test used Bunfferoni test. The conclusion of this research were: 1) Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) learning metod had significant influence to the result of study biology in cognitive domain on X grade of SMA Negeri 1 Kebakkramat; 2) Learning interest had significant influence to the result of study biology on X grade of SMA Negeri 1 Kebakkramat; 3) There wasn’t interaction between learning metod and learning interest to the result of study biology on X grade of SMA Negeri 1 Kebakkramat: and 4) Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) learning metod was better than conventional to the result of study biology in cognitive domain on X grade of SMA Negeri 1 Kebakkramat. Key Words: Result Of Study Biology , Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R), learning interest
Pendahuluan
bahan perilaku kognitif, afektif, psikomotor, yang terjadi dalam diri siswa, peru-
Dalam perkembangan dunia pendidikan terdapat berbagai macam hal yang perlu diperhatikan untuk kemajuan pendidikan, salah satunya adalah dalam proses belajar-mengajar. “Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan peru-
bahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi kearah yang lebih maju dari pada sebelumnya” (Syah,2004: 113). Agar proses belajar mengajar berhasil diperlukan komponen pendukung, antara lain strategi belajar mengajar yang tepat
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 1-12
2
supaya siswa dalam pencapaian tujuan
kemampuan siswa dalam memahami
dan hasil belajar menjadi maksimal.
materi pelajaran yang berupa fakta, kon-
Masalah yang dihadapi dunia pendidikan
salah
satunya
sep, prinsip, yang kemudian dituangkan
adalah
dalam bentuk tes, dengan adanya tes ini
lemahnya proses pembelajaran. Pada
dapat diketahui seberapa jauh kemampu-
pembelajaran di sekolah umumnya guru
an intelektual yang dimiliki oleh seorang
masihmenggunakan cara konvensional
siswa dalam menerima dan memahami
dalam mengajar atau yang lebih dikenal
pelajaran biologi yang diberikan. Selain
dengan ceramah. Hal ini mengakibatkan
dengan bentuk tes, lemahnya
dalam proses pembelajaransiswa kurang
puan intelektual siswa ditunjukkan oleh
terdorong untuk mengembangkan ke-
siswa tidak mampu dalam
mampuan berpikir. Guru hanya men-
pertanyaan, padahal pertanyaan tersebut
transfer ilmu utuh ke pikiran peserta
pernah diberikan sebelumnya.
kemam-
menjawab
didik tanpa memperhatikan kemampuan
Faktor internal lain yang ikut
siswa yang berbeda-beda. Pembelajaran
menentukan hasil belajar siswa dalam
cenderung monoton dan membuat siswa
belajar adalah minat belajar siswa. Minat
bosan, sehingga menyebabkan siswa
besar pengaruhnya terhadap hasil belajar,
menjadi malas, kurang bersemangat serta
siswa yang berminat terhadap biologi
cenderung pasif dalam kegiatan pembela-
akan
jaran.
sungguh-sungguh seperti rajin belajar, Ada beberapa faktor yang dapat
mempelajari
biologi
dengan
merasa senang mengikuti penyajian pela-
mempengaruhi tercapainya hasil belajar
jaran
biologi,
dan
bahkan
dapat
siswa, meliputi faktor internal yang be-
menemukan kesulitan–kesulitan dalam
rasal dari dalam diri dan faktor eksternal
belajar menyelesaikan soal-soal latihan
yang berasal dari lingkungan. Faktor
dan praktikum karena adanya daya tarik
internal seperti kondisi kejiwaan, emosi,
yang diperoleh dengan mempelajari bi-
intelektual serta minat merupakan faktor
ologi.Proses belajar akan berjalan lancar
yang yang berasal dari dalam diri siswa
bila disertai
minat.
yang mempengaruhi keberhasilan dalam
Tidak kalah pentingnya dengan
belajar. Salah satu faktor internal yang
faktor internal,faktoryang bersifat ekster-
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
nal yang dapat mempengaruhi keberhasi-
faktor intelektual. Indikator kemampuan
lan belajar adalah lingkungan. Faktor
intelektual dapat dilihat dari hasil belajar
tersebut misalnya proses pembelajaran di
pada ranah kognitif yang menekankan
Arum Yulistiati – Hasil Belajar Ditinjau dari Metode Pembelajaran PQ4R
3
kelas, materi yang dipelajari, tempat
mengingat informasi dari suatu bahan
belajar, suasana belajar serta model pem-
bacaan, dan dapat membantu guru untuk
belajaran yang diterapkan guru. Keber-
mengaktifkan kemampuan siswa dalam
hasilan proses pembelajaran tersebut tid-
memahami
ak
Sehingga,
terlepas
dari
kemampuan
guru
suatu siswa
materi dapat
aktif
dalam
serta
dapat
mengembangkan metode-metode pem-
kegiatan
belajaran.
mengaitkan pelajaran yang sudah dipela-
Metode PQ4R adalah
alternatif
proses pembelajaran untuk meningkatkan
pembelajaran
pelajaran.
jari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.
efektivitas kegiatan pembelajaran. PQ4R
Sudjana (2002: 22) mengatakan
merupakan metode pembelajaran yang
“belajar adalah proses yang aktif, belajar
digunakan untuk membantu siswa meng-
adalah mereaksi terhadap semua situasi
ingat materi yang telah dibaca. P sing-
yang ada di sekitar individu. Belajar ada-
katan dari Preview (membaca selintas
lah proses yang diarahkan kepada tujuan,
dengan cepat), Q adalah Question (ber-
proses berbuat melalui berbagai pen-
tanya),dan4R
Read
galaman. Belajar adalah proses melihat,
(Membaca), Reflect (Refleksi), Recite
mengamati, memahami sesuatu. ”Se-
(Tanya jawab sendiri), Review (mengu-
hingga belajar dapat didefinisikan se-
lang
Melalui
bagai suatu perubahan tingkah laku indi-
melakukan Preview dan mengajukan per-
vidu dari hasil pengalaman dan latihan.
tanyaan-pertanyaan sebelum membaca
Pe rubahan tingkah laku tersebut, baik
dapat mengaktifkan pengetahuan awal
dalam aspek pengetahuannya (kognitif),
serta
keterampilannya (psikomotor),
secara
singkatan
dari
menyeluruh).
mengawali
proses
pembuatan
hubungan antara informasi baru dengan
maupun
sikapnya (afektif).
sesuatu yang telah diketahui. Mempela-
Pembelajaran
biologi
jari judul-judul atau topik-topik utama
menghasilkan tiga ranah hasil belajar yai-
membantu pembaca sadar akan organ-
tu berupa konten atau produk (kognitif),
isasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga
proses (psikomotor), dan sikap ilmiah
memudahkan
(afektif).
perpindahannya
dari
Yulaelawati
(2004:
59-61)
memori jangka pendek ke memori jangka
mengemukakan bahwa “ranah hasil bela-
panjang. Melalui penerapkan
jar siswa
metode
dibagi menjadi tiga yaitu: a)
pembelajaran di atas, diharapkan dapat
Ranah kognitif berkenaan dengan penge-
diciptakan suatu proses pembelajaran
tahuan
dimana siswa dapat belajar dengan
sebagai tingkatan yang paling rendah ke
sederhana terhadap fakta-fakta
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 1-12
4
penilaian yang lebih kompleks sebagai
belajaran dan minat belajar biologi siswa
tingkatan yang paling tinggi. Tingkatan
serta variabel terikat yaitu hasil belajar
tersebut terdiri dari enam aspek yaitu
biologi ranah kognitif. Penelitian ini
pengetahuan,
menggunakan dua teknik pengumpulan
pemahaman,
penerapan,
analisis, sintesis, dan penilaian; b) Ranah
data.
Teknik
afektif berkenaan dengan sikap yang
mengambil data hasil belajar ranah kog-
terdiri dari 5 aspek yaitu penerimaan,
nitif dan teknik angket digunakan untuk
penanggapan, perhitungan, pengelolaan,
mengambil data minat belajar biologi
dan bermuatan nilai; c) Ranah psikomo-
siswa. Instrumen penelitian berupa tes
tor berkenaan dengan ketrampilan bertin-
diuji cobakan untuk diketahui validitas,
dak yang terdiri dari lima aspek yaitu
reliabilitas, daya beda dan taraf kesu-
gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan
karannya. Angket diuji cobakan untuk
tanggap, kegiatan fisik, dan komunikasi
mengetahui validitas dan reliabilitas.
tidak berwacana”.
Rancangan
penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kebakkramat kelas X pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat tahun pelajaran 2011/ 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Dari 10 kelas X yang terdapat di SMA Negeri 1 Kebakkramat diambil 2 kelas sebagai ke-
kontrol.
Hasil
digunakan
untuk
penelitian Randomized
Control Only Design. Analisis data pada
Metode Penelitian
lompok eksperimen dan
tes
kelompok
pengambilan
sampel
secara acak diperoleh X-4 sebagai kelompok eksperimen dengan penerapan metode pembelajaran PQ4R dan X-5 sebagai kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode pem-
ini
menggunakan
analisis
varians (anava) dua jalan pada sel yang tidak sama dengan uji General Linear Model pada Minitab 16 yang sebelumnya telah di uji dengan uji normalitas menggunakan uji Anderson-Darling dan homogenitas dengan uji Levene’s. Analisis uji lanjut menggunakan uji Bunfferoni. Pembahasan 1. Hipotesis Pertama Hasil
analisis
pengaruh
penerapan metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) terhadap hasil belajar biologi menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat disajikan dalam Tabel 1.
Arum Yulistiati – Hasil Belajar Ditinjau dari Metode Pembelajaran PQ4R
5
Tabel 1. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Metode Pembelajaran PQ4R (A)
Ranah
Difference Of Means
PValue
Kriteria
Kognitif
-7,264
0,0025
p-value <0,05
Berdasarkan Sumber
F
Pvalue
Metode Pembelajaran (A)
9,89
0,003
Kriteria p-value < 0,05
Keputusan Ho Dito lak
Berdasarkan Tabel 1 dapat di-
HaA diterima artinya ada
perbedaan yang signifikan rata – rata hasil belajar biologi ranah kognitif berdasarkan metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) pada kelompok eksperimen dengan pembelajaran konvensional pada kelompok
kontrol.
pretasikan
sehingga
penerapan
diintermetode
pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R )berpengaruh
terhadap
biologi ranah
kognitif.
hasil
2
dapat
diinterpretasikan sebagai berikut: H0
ditolakHaditerimaartinyaterdapat
perbedaan rata-rata hasil belajar biologi ranah kognitif yang signifikan antara
interpretasikan sebagai berikut: HOA ditolak
Tabel
Keputu san H0 Ditolak
belajar
Uji lanjut anava (uji Bonferroni) pengaruh metode pembelajaran Preview,
metode pembelajaran Preview, Question, Read,
Reflect,
biologi ranah kognitif dapat dilihat perhitungan selengkapnya pada dapat disajikan secara ringkas dalam Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bonferroni) Pengaruh metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R )terhadap Hasil Belajar Biologi
dan
Review
(PQ4R) dengan metode pembelajaran konvensional. Rata-rata nilai hasil belajar biologi ranah kognitif untuk metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai hasil belajar biologi kognitif pada metode pembelajaran dapat
konvensional,
diinterpretasikan
sehingga metode
pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) lebih baik daripada metode pembelajaran konvensional. Uji lanjut menunjukkan bahwa
Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R )terhadap hasil belajar
Recite,
penerapan metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penerapan metode pembelajaran konvensional. Hal
ini
disebabkan
karena
metode
pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) pada kelas X.4 berbeda dengan metode yang sering digunakan oleh guru dalam pem-
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 1-12
6
belajaran sebelumnya. Biasanya guru
bakkramat telah sesuai dengan sintaks,
menerapkan
dimana
metode
pembelajaran
ceramah
biologi.
dalam
pan mengajar
yang dilakukan oleh
mempunyai beberapa kelemahan din-
peneliti dan
tahapan proses belajar
taranya adalah guru sebagai satu-satunya
yang dilakukan oleh siswa. Peran penting
orang yang bertanggung jawab terhadap
peneliti dalam pembelajaran di kelas
penyampaian
siswa,
dengan metode pembelajaran Preview,
sehingga arah komunikasi cenderung
Question, Read, Reflect, Recite, dan Re-
hanya satu arah yaitu guru kepada siswa,
view (PQ4R) yaitu sebagai fasilitator
metode ceramah merupakan metode yang
bagi siswa, membantu siswa dalam men-
mengandalkan indera pendengaran se-
gorganisasikan tugas siswa, mendorong
bagai alat yang dominan sehingga siswa
siswa mengumpulkan informasi
mudah terganggu oleh hal-hal visual dan
bahan
kebisingan dalam pembelajaran. Hal
melakukan refleksi dan evaluasi sehing-
demikian membuat siswa cenderung
ga pada akhirnya hasil
pasif
meningkat.
materi
Metode
kepada
ini
dalam sintaks dijelaskan taha-
dalam mengikuti proses pembela-
jaran di kelas dan cepat melupakan in-
bacaan
yang
dalam
dibagikan,
belajar siswa
2. Hipotesis Kedua
formasi yang diperoleh sehingga pema-
Hasil perhitungan hasil belajar
haman siswa terhadap materi menjadi
biologi ranah kognitif, ditinjau dari minat
tidak maksimal. Sebaliknya pada metode
belajar
pembelajaran Preview, Question, Read,
variansi dua jalan dengan sel tak sama-
Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) ini
dapat disajikan secara ringkas dalam
siswa lebih ditekankan untuk aktif dalam
Tabel 3.
siswa
menggunakan
analisis
pembelajaran dan mencari informasi se cara mandiri, sehingga pembelajaran berjalan efektif, karena siswa akan mudah mengingat pengetahuan yang diperoleh secara lamadibandingkan
mandiri dengan
lebih informasi
yang diperoleh dari guru. Penerapan metode pembelajaran Preview, Question, Read,
Reflect,
Recite,
dan
Review
(PQ4R) di kelas X.4 SMA Negeri 1 Ke-
Tabel 3. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Hasil Belajar Biologi ditinjau dari Minat Belajar Siswa(B) Sumber
F
Pvalue
Kriteria
Keputusan
Minat Belajar Siswa (B)
8,93
0,000
pvalue< 0,05
Ho ditolak
Berdasarkan Tabel 3 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Arum Yulistiati – Hasil Belajar Ditinjau dari Metode Pembelajaran PQ4R
7
HOB ditolak
HaB diterima
minat
belajar
sedang
lebih
tinggi
artinya ada perbedaan rata-rata hasil
dibandingkan rata-rata nilai hasil belajar
belajar
biologi ranah kognitif ditinjau
biologi ranah kognitif pada minat belajar
dari motivasi belajar siswa sehingga di-
rendah, sehingga dapat diinterpretasikan
interpretasikan ada pengaruh minat bela-
hasil belajar biologi ranah kognitif minat
jar siswa terhadap hasil belajar biologi
belajar sedang lebih baik daripada hasil
ranah kognitif
belajar biologi ranah kognitif minat
minat
Hasil uji lanjut untuk pengaruh
belajar rendah.
belajardapat
2) H0(minat tinggi – rendah) ditolak
disajikan
secara
ringkas pada Tabel 4.
tinggi
Tabel 4. Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bonferroni) Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Minat Belajar Siswa
SedangRendah
TinggiRendah
Diffe rence Of Me ans
PValue
8,854
0,0059
13,75 0
Krite ria
Kepu tusan
–
rendah)
diterima
Ha (minat
artinya
ada
perbedaan rata-rata hasil belajar biologi ranah kognitif yang signifikan antara minat belajar tinggi dengan minat belajar rendah. Rata-rata nilai hasil belajar biologi ranah kognitif
untuk minat
belajar tinggi lebih tinggi dibandingkan
0,0002
pvalue < 0,05 pvalue < 0,05
H0 ditolak
rata-rata nilai hasil belajar biologi ranah kognitif pada minat belajar rendah, sehingga dapat diinterpretasikan hasil
H0 ditolak
belajar biologi ranah kognitif minat belajar tinggi lebih baik daripada hasil belajar biologi ranah kognitif minat
TinggiSedang
4,896
0,1373
pvalue > 0,05
H0 diterima
belajar rendah. 3) H0(minat
tinggi – sedang)diterima
(minat tinggi – sedang)
Berdasarkan Tabel 4 dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) H0(minat sedang – rendah) ditolak
ditolak artinya tidak ada
perbedaan rata-rata hasil belajar biologi ranah kognitif yang signifikan antara
Ha (minat
sedang. Rata-rata nilai hasil belajar
perbedaan rata-rata hasil belajar biologi
biologi ranah kognitif untuk minat
ranah kognitifyang signifikan antara
belajar tinggi lebih tinggi dibandingkan
minat belajar sedang dengan minat
rata-rata nilai hasil belajar biologi ranah
belajar rendah. Rata-rata nilai hasil
kognitif pada minat belajar sedang,
belajar biologi ranah kognitif untuk
sehingga dapat diinterpretasikan hasil
–
rendah)
artinya
minat belajar tinggi dengan minat belajar
ada
sedang
diterima
Ha
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 1-12
8
belajar biologi ranah kognitif minat
dikemukakan oleh (Kartono: 1995) kalau
belajar tinggi lebih baik daripada hasil
seorang siswa mempunyai minat pada
belajar biologi ranah kognitif minat
pelajaran
belajar sedang.
memperhatikannya. Namun sebaliknya
Berdasarkan Tabel 4 dan inter-
jika
tertentu
siswa
siswa
tidak
cenderung
signifikan antara rata-rata hasil belajar
pengaruhi hasil belajarnya. Timbulnya
biologi ranah kognitif ditinjau dari minat
minat belajar tinggi pada siswa antara
belajar siswa. Sedangkan pada uji lanjut
lain dikarenakan siswa mudah tertarik
menunjukkan bahwa minat belajar tinggi
terhadap hal-hal baru yang siswa alami
memberikan
baik
dalam pemebelajaran sehingga menarik
belajar
bagi dirinya, keadaan emosional siswa
sedang dan rendah. Hal ini disebabkan
yang cenderung mudah berubah yang
karena siswa yang mempunyai minat
bergantung pada kondisi internal dan
belajar tinggi memiliki keingintahuan
eksternal siswa dan pemikiran siswa
yang tinggi dan tidak mudah putus asa
yang
serta selalu berusaha untuk mencari tahu
mementingkan rasa suka dan tidak suka
dan memahami materi pelajaran yang
akan sesuatu hal terhadap dirinya sendiri
diberikan oleh guru walaupun terkadang
dan memperhitungkan untung ruginya
mengalami
bagi diri pribadi siswa.
dibandingkan
yang
dengan
sebuah
lebih
minat
kesulitan
dalam
belum
dan
dewasa
akan
maka
pretasinya ternyata ada perbedaan yang
hasil
malas
berminat
akan
yang
mem-
lebih
belajar. Berbeda dengan siswa yang
Berdasarkan hasil pengamatan
mempunyai minat belajar sedang maupun
di kelas pada saat pembelajaran, siswa
rendah. Siswa yang mempunyai minat
dengan minat rendah cenderung pasif
belajar
rasa
dibanding dengan siswa yang memiliki
keingintahuannya tidak setinggi siswa
minat tinggi.Siswa dengan minat rendah
yang memiliki minat tinggi, salah satu
dalam
contoh ditunjukkannya sikap cuek/masa
menjawab sebatas pertanyaan tersebut
bodoh dan sulit untuk berkonsentrasi
dan tidak tertarik memberikan jawaban
sepenuhnya pada materi pelajaran yang
yang lebih kompleks dan ketika diberi
diajarkan di kelas terbukti tidak sedikit
kesempatan memberikan pendapat atas
siswa yang mengobrol atau melakukan
jawaban siswa yang menjawab didepan
kegiatan yang tidak ada hubungannya
kelas lebih memilih diam dan menunggu
dengan pelajaran saat siswa mengalami
siswa lain untuk berbicara. Terkadang
kebosanan. Hal ini sejalan dengan yang
ketika siswa menjawab pertanyaan siswa
sedang
dan
rendah
menjawab
pertanyaan
hanya
Arum Yulistiati – Hasil Belajar Ditinjau dari Metode Pembelajaran PQ4R
9
cenderung mengingat saja tanpa berusaha
minat
mencatat hal-hal penting yang disajikan
variansi dua jalan dengan sel tak sama
oleh siswa yang presentasi di depan
dapat
kelas. Tetapi ketika diberikan tes formatif
Tabel 5.
baik siswa dengan miant tinggi, sedang,
Tabel 5. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Metode Pembelajaran dan ditinjau dari Minat Belajar Siswa(AB)
dan rendah selalu belajar dengan serius untuk
menjawab
soal
yang
akan
diberikan ketika ulangan. Dari
hasil
wawancara
pada
beberapa siswa yang memiliki minat
belajar
menggunakan
analisis
disajikan secara ringkas dalam
Sumber
F
Pvalue
Kriteria
Keputusan
Interaksi AB
0,79
0,456
pvalue>0,05
Ho diterima
tinggi, sedang, dan rendah, diketahui bahwa semua tugas, ulangan dan ujian
Berdasarkan Tabel 5 dapat di-
yang diberikan oleh guru dan peneliti
interpretasikan sebagai berikut:
akan dikerjakan siswa dengan sebaik-
HOAB diterima
baiknya karena siswa paham dan yakin
tidak ada interaksi metode pembelajaran
bahwa apa yang siswa kerjakan pada
dan minat belajar siswa terhadap hasil
hakikatnya untuk kebaikan siswa sendiri
belajar biologi ranah kognitif sehingga
dengan mengesampingkan rasa suka atau
diinterpretasikan tidak ada pengaruh
tidak suka terhadap salah satu mata
bersama (interaksi) antara penerapan
pelajaran termasuk biologi. Semakin
metode pembelajaran dan minat belajar
tingggi kesadaran siswa akan kebutuhan
siswa terhadap hasil belajar biologi ranah
belajar maka dengan sendirinya siswa
kognitif.
akan tergerak untuk belajar lebih giat dan
Interaksi
HaAB ditolak artinya
antara
penerapan
tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan
metode pembelajaran dan minat belajar
sehingga mampu menunjukan eksistensi
siswa pada hasil belajar biologi ranah
diri dengan tidak bergantung kepada
kognitif dapat disajikan dengan grafik
orang lain maupun dalam mengerjakan
sebagai berikut:
tugas atau dalam ulangan harian. Dan pada akhirnya setiap siswa dapat meraih hasilyang memuaskan. 3.
Hipotesis Ketiga Hasil perhitungan hasil belajar
biologi
ranah
kognitif
berdasarkan
metode pembelajaran dan ditinjau dari
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 1-12 belajar
GRAFIK INTERAKSI HASIL BELAJAR KOGNITIF RENDAH
SEDANG
TINGGI 85 80
Kelas Eksperimen Kontrol
75
Kelas
10 memiliki
pengaruh
sendiri-
sendiri. Hasil uji hipotesis menunjukan tidak adanya interaksi antara penerapan
70
metode pembelajaran Preview, Question,
65 Minat RENDAH SEDANG TINGGI
85 80 75
Minat
70
Read,
Reflect,
Recite,
dan
Review
(PQ4R) dengan minat belajar siswa dengan hasil belajar biologi. Hal ini
65 Eksperimen
Kontrol
Gambar 1. Grafik Interaksi Antara metode Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
dikarenakan minat belajar dan metode pemebelajaran memiliki pengaruh sendiri terhadap
hasil
pembelajaran
belajar. yang
Metode
aktif
dan
Gambar 1 menunjukkan tidak
menyenangkan akan membuat siswa
terdapat perpotongan antar profil kelas
lebih berkonsentrasi dan meningkatkan
kontrol dengan profil kelompok eksperi-
hasil belajar siswa sedangkan minat
men dilihat dari minat belajar siswa dan
merupakan salah satu aspek dari dalam
tidak terdapat perpotongan antar profil
diri
minat tinggi, sedang dan rendah dilihat
mempengaruhi karena siswa sudah bisa
dari metode pembelajaran. Grafik terse-
memahami bahwa semua demi masa
but menunjukan tidak terdapat interaksi
depanya.
siswa
Dalam
antara metode pembelajaran dan minat
yang
tidak
penelitian
(sebelum
diberi
banyak
ini
pada
belajar siswa terhadap hasil belajar
awalnya
perlakuan)
biologi ranah kognitif. Hasil belajar bi-
siswa memiliki minat yang beragam.
ologi ranah kognitif kelas eksperimen
Hasil tes mid semester
dengan penerapanmetode pembelajaran
bahwa tidak ada perbedaan nilai yang
Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
tidak terlalu jauh antara siswa satu
dan Review(PQ4R) selalu lebih tinggi
dengan yang lainya dan ini mendorong
dibanding hasil belajar biologi ranah
siswa untuk tetap mempertahankan hasil
kognitif kelas kontrol dengan penerapan
yang telah dicapainya dan ingin bersaing
strategi pembelajaran konvensional baik
dengan siswa yang lain. Setelah diberi
dilihat dari minat tinggi, sedang dan ren-
perlakuan hasil tes menunjukan antara
dah. Dengan demikian dapat diketahui
siswa dengan minat tinggi, sedang dan
bahwametode pembelajaran dan minat
rendah telah mencapai nilai ketuntasan
menunjukan
dengan hasil yang memuaskan Hal ini
Arum Yulistiati – Hasil Belajar Ditinjau dari Metode Pembelajaran PQ4R
11
menunjukan bahwa siswa sudah bisa
, serta keikutsertaan siswa dalam bimb-
berpikir
pada
ingan belajar diluar sekolah yang turut
hakikatnya semua demi kebaikan dan
mempengaruhi ketercapaian hasil belajar.
lebih
dewasa
bahwa
masa depanya sendiri. Sehingga siswa
Kesimpulan
lebih rajin dalam belajar dan mendorong Berdasarkan
siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Selain
itu
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Dengan metode pembelajaran yang tepat maka akan mendorong siswa aktif dalam belajar. Metode pembelajaran Preview, Question, Read,
Reflect,
(PQ4R)
Recite,
yang
merupakan pertama
yang
sesuatu kali
pembelajaran
dan
Review
menurut yang
baru
diterapkan
dikelas
siswa dan pada
sehingg
siswa
merasa menantang siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan dengan aktif belajar maka hasil belajar juga akan
Selain itu berdasarkan pengamabanyak
penelitian
mengenai pengaruh penerapan metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) terhadap hasil belajar biologi yang ditinjau dari minat belajar siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh secara signifikan penerapan metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif di SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/ 2012. 2. Ada pengaruh secara signifikan minat belajar siswa terhadap hasil belajar biologi ranah kognitifdi SMA Negeri 1
meningkat.
tan
hasil
faktor
lain
yang
mempengaruhi ketercapaian hasil belajar selain model pembelajaran yang diterapkan dan motivasi belajar. Faktor internal yang
turut berpengaruh selain minat
belajar
antara
lain
aspek
fisiologis
(kesehatan siswa) dan aspek psikologis (minat dan gaya belajar) serta faktor eksternal lain yaitu lingkungan belajar, dukungan orang tua, sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembelajaran
Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/ 2012. 3. Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif di SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan uji lanjut diperoleh hasil bahwa metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) lebih baik dalam
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 1-12 pembelajaran
dibandingkan
dengan
model pembelajaran konvensional. Daftar Pustaka Widiyatmo, A. (2010). Hubungan Minat dan Motivasi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Diploma III HIPERKES dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Budiyono. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Indrawati dan Setiawan, W. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: PPPPTK IPA. Miarso, Y. (2008). Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi Pendidikan. http:// yusufhadi.net/wp-content/ uploads/ 2009/02/peningkatankualifikasi-guru.pdf. 21/01/2011. Ramadani, N. (2008). Active Learning and Soft Skill. neila.staff.ugm.ac.id. 29/09/ 2010. Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
12 Slamento. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Silberman, M. (2002). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Soemarsono. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press. Sudijono, A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Roesdakarya. Sumiati & Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Yamin, M. (2008). Paradigma Pendidikan Kontruktivistik. Jakarta: Gaung Persada Press. Yamin, M. (2009). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pusaka. Winkel W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Pakar Raya