BIOEDUKASI BIOEDUKASI Vol.2 4, No.2, hal. 40-56 Volume 4, Nomor Halaman 40-56
ISSN: 1693-2654 40 Agustus 2011
Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model Problem Based Learning Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Biologi Tahun Akademik 2009/2010
a
Bowo Sugihartoa, Baskoro Adi Prayitnob, Suciatic Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS, email:
[email protected] b Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS c Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS Diterima 12 Agustus 2011, disetujui 15 Agustus 2011
ABSTRACT- This research aims to raise student competence trough the application of constructivism approach. A cooperative Problem Based Learning is used to achieve the aforesaid goal. This is a classroom action research that performed towards 48 university student at the fourth semester in Faculty of Teacher Training and Education. The dependent variable in this research was student’s competence whereas the independent variable is the application of the aforementioned approach and model. By the application of Cooperative Problem Based Learning, the cognitive score has been raised and hence, its application towards is considered as effective. Keywords: Cooperative Problem Based Learning, Learning achievement
melakukan inovasi pembelajaran menjadi
Pendahuluan
tuntutan Mata
kuliah
Strategi
Pembelajaran Biologi (SPB) merupakan salah
satu
matakuliah
yang
sangat
strategis di Pendidikan Biologi. Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa Pendidikan Biologi pada semester IV. Mata
kuliah
SPB
ini
membekali
mahasiswa terutama untuk meningkatkan kompetensi
paedagogi.
Kompetensi
paedagogi merupakan salah satu dari empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dan calon guru yaitu meliputi kompetensi
profesional,
kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial. Oleh karena pentingnya mata kuliah ini maka upaya untuk terus
yang
tidak
terelakkan.
Pembelajaran SPB selama ini dirasa kurang inovatif dan kurang mendorong mahasiswa
untuk
membangun
kompetensi
yang
diinginkan.
Pembelajaran dijalankan dengan ceramah oleh dosen. Inovasi yang dilakukan hanya sebatas penggunaan media yaitu kadang-kadang penggunaan LCD dengan menggunakan power point. Pembelajaran seperti
ini
masih
bersifat
teacher
centered. Strategi yang digunakan oleh dosen
dirasa
tidak
sesuai
dengan
karakteristik dan tuntutan kompetensi yang diinginkan oleh mata kuliah SPB. Kompetensi yang sesungguhnya diinginkan dalam mata kuliah SPB ini
Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
41
adalah mahasiswa terampil memilih dan
secara tepat tentang stategi, metode,
menerapkan strategi, metode, atau model
model pembelajaran tertentu. Selanjutnya
pembelajaran dalam proses pembelajaran
sebagai bagian dari masalah berikutnya
biologi. Dengan demikian kondisi awal
adalah mahasiswa mempresentasikannya
sebelum dilakukan tindakan yang hanya
dalam bentuk simulasi pembelajaran.
menggunakan metode ceramah dirasa
Mahasiswa
kurang tepat. Di sisi lain, mahasiswa
mensimulasikan strategi, metode, atau
dirasa kurang kreatif dan produktif dalam
model pembelajaran. Rangkaian dari
mengkonstruksi
proyek berikutnya adalah mahasiswa
membangun
pengetahuan
kompetensi.
dan
Mahasiswa
diminta
diminta
untuk
untuk
mendokumentasikan
seolah-olah hanya menanti “suapan” dari
dalam bentuk video sebagai salah satu
dosen. Secara filosofis perkuliahan ini
artifak dalam proyeknya.
cenderung
menggunakan
paradigma
Integrasi yang diyakini sangat
behavioristik. Interaksi dengan sumber
tepat adalah semua pekerjaan yang
belajar hanya terjadi saat ada perkuliahan
dilakukan mahasiswa dikerjakan atas
dengan dosen.
dasar
Permasalahan-permasahalan
di
kelompok.
Dengan
demikian
proyek ini berbasis kooperatif. Setiap
atas kemudian melahirkan otokritik bagi
anggota
peneliti yang juga sekaligus anggota tim
homogen
pengampu
untuk
akademik. Kelompok diberikan otonomi
mengubah strategi perkuliahan yang
dalam menentukan bagian pekerjaan apa
tepat.
yang harus diselesaikan dalam rangka
Sebagai
paradigma diubah
mata
kuliah
bentuk
behavioristik menjadi
SPB
pergeseran maka
perlu
konstruktivistik.
kelompok atas
dibentuk
dasar
secara
kemampuan
menyelesaikan masalah atau tugasnya. Semua
kegiatan dalam
yang
dilakukan
Mahasiswa mempunyai potensi yang
mahasiswa
kelompoknya
dapat diberdayakan untuk membangun
kemudian dikumpulkan untuk kemudian
sendiri pengetahuan dan kompetensinya
dilakukan refleksi.
tanpa harus “disuapi” oleh dosen. Lebih
Berdasarkan uraian di atas maka
jauh sebagai bagian dari tindakan yang
telah dilakukan penelitian dengan judul
diperlukan dalam penelitian ini adalah
“Integrasi Pendekatan Konstruktivisme
mahasiswa diberikan sebuah tantangan
dalam Model Problem Based Learning
yaitu berupa permasalahan untuk mampu
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan
mencari
Kompetensi
informasi
yang
dibutuhkan
Mahasiswa
dalam
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56 Matakuliah
Strategi
Pembelajaran
Biologi Tahun Akademik 2009/2010”
42 lain yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama. Menurut Moleong (2005: 330), teknik triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Program
Studi
Biologi
data itu untuk keperluan mengecek atau
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
sebagai pembanding data. Sedangkan
Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan
menurut
Arikunto,
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Supardi
(2008:
Maret. Waktu pelakasanaan penelitian
merupakan proses memastikan sesuatu
adalah semester genap (Februari-Juli)
(getting a fix) dari berbagai sudut
tahun akademik 2009/2010.
pandang”.
Subjek
Pendidikan
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
penelitian
adalah
Suhardjono, 129)
dan
”Triangulasi
Triangulasi
yang
digunakan
penelitian
adalah
triangulasi
mahasiswa Program Studi Pendidikan
dalam
Biologi Semester IV kelas A yang
metode dan sumber. Triangulasi metode
menempuh
Strategi
dilakukan dengan cara mengumpulkan
Pembelajaran Biologi. Variabel masalah
data sejenis tetapi dengan menggunakan
dalam penelitian ini adalah Kompetensi
teknik atau metode pengumpulan data
mahasiswa dalam mata kuliah Strategi
yang berbeda, dan bahkan lebih jelas
Pembelajaran
untuk diusahakan mengarah pada sumber
mata
kuliah
Biologi.
Variabel
tindakannya adalah Integrasi pendekatan
data
yang
sama
untuk
konstruktivisme dalam model problem
kemantapan informasinya (Sutopo, 2002:
based learning berbasis kooperatif
79-81).
Pelaksanaan
menguji
penelitian
ini
Teknik pengumpulan data yang
menggunakan metode pengumpulan data
digunakan dalam penelitian ini adalah
yang berupa observasi selama KBM
dengan menggunkan instrumen Lembar
berlangsung, wawancara, angket dan
Observasi, Tes, serta penilaian dokumen
dokumentasi. Metode pengumpulan data
portofolio.
minat dilakukan melalui angket dan
teknik
Validitas
triangulasi
Wiriaatmadja
(2006:
data
digunakan
data.
Menurut
168),
teknik
wawancara. data
Sedangkan
keaktifan
triangulasi adalah memeriksa kebenaran
dilakukan
suatu hipotesis, konstruk atau analisis
wawancara.
pengumpulan
berkomunikasi
melalui
observasi
siswa dan
yang dilakukan diri sendiri dengan
Triangulasi sumber adalah teknik
membandingkannya dengan hasil orang
pengumpulan data dengan mengunakan
Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
43
beragam sumber data yang tersedia. Data
terkumpul disajikan secara sistematis dan
yang sama atau sejenis, akan lebih
bermakna. Penelitian ini mentargetkan
mantap kebenarannya bila digali dari
rata-rata hasil uji kompetensi untuk
beberapa sumber data yang berbeda
mahasiswa dalam mata kuliah ini sebesar
(Sutopo, 2002: 79-81).
85 sebagai indikator keberhasilannya.
minat
dan
Data tentang
keaktifan
berkomunikasi
Penelitian
ini
merupakan
dalam pembelajaran biologi dikumpulkan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dari informasi dari guru dan siswa.
bersiklus yang masing-masing siklus
Analisis data dilakukan sejak
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
sampai
pengamatan, dan refleksi.
awal
berakhirnya
kegiatan
pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian
di
dianalisis
secara kualitatif.
analisis
lapangan
data
diolah
menurut
dan
Proses
Suhardjono
(2006)
tahapan planning berupa penyusunan rencana
tindakan
yang
menjelaskan
dan
tentang apa, mengapa, kapan, di mana,
Huberman dalam Sutopo (2002: 91-92)
oleh siapa dan, bagaimana tindakan
mencakup tiga komponen utama, yaitu:
tersebut
reduksi,
perencanaan ini meliputi perencanaan
penyajian
Miles
Menurut
dan
penarikan
kesimpulan.
yang
Reduksi
Kegiatan
dituangkan dalam bentuk silabus
dan RPP yang langkah-langkah pembela-
penyeleksian dan melalui seleksi yang
jarannya mengintegrasikan pendekatan
ketat, melalui ringkasan atau uraian
konstruktivisme dalam model problem
singkat, menggolongkannya dalam satu
based
pola yang lebih luas. Penyajian data
Selain itu juga disusun lembar observasi
dilakukan
yang akan digunakan oleh observer
dalam data
yaitu
dilakukan.
meliputi
ganisasikan
data
akan
rangka yang
mengormerupakan
dalam
learning
berbasis
mengamati
kooperatif.
jalannya
proses
penyusunan informasi secara sistematik
pembelajaran. Pada tahap perencanaan
dari hasil reduksi data dimulai dari
ini juga disusun instrumen-instrumen lain
perencanaan,
tindakan
yang akan digunakan selama penelitian,
observasi dan refleksi pada masing-
misalnya angket dan petunjuk penyusu-
masing siklus. Penarikan kesimpulan
nan portofolio atau laporan yang juga
atau
merupakan bagian dari proyek yang
pelaksanaan
verifikasi
pencarian
makna
merupakan data,
upaya mencatat
keteraturan dan penggolongan data yang
harus diselesaikan oleh mahasiswa.
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56
44
Tindakan merupakan penerapan
keabsahannya. Untuk tujuan ini dapat
dari perencanaan yang telah dibuat yaitu
dilakukan beberapa teknik seperti teknik
penerapan mengintegrasikan pendekatan
triangulasi, membandingkan data yang
konstruktivisme dalam model problem
diperoleh dengan data lain, atau kriteria
based
tertentu yang telah baku.
learning
berbasis
kooperatif.
Tindakan ini dilakukan oleh dosen se-
Refleksi meliputi kegiatan:
an-
bagai peneliti yang berkomitmen untuk
alisis, sintesis, penafsiran (interpretasi),
meningkatkan kualitas proses dan hasil
menjelaskan, dan menyimpulkan. Hasil
pebelajaran. Langkah-langkah pembela-
dari refleksi adalah diadakannya revisi
jaran harus memperhatikan sintaks dari
terhadap perencanaan yang akan dil-
model pembelajaran yang sudah di-
aksanakan untuk memperbaiki kinerja
rencanakan.
dosen pada siklus selanjutnya. Refleksi
Tahap observasi berjalan bersa-
ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
maan dengan pelaksanaan. Pengamatan
menyeluruh pelaksanaan pembelajaran
dilakukan pada waktu tindakan sedang
yang
berjalan, jadi keduanya berjalan pada
konstruktivisme dalam model problem
waktu yang bersamaan. Pada tahap ini
based learning berbasis kooperatif yang
peneliti
dan
telah dilakukan, berdasarkan perolehan
mencatat semua hal yang diperlukan dan
data yang telah terkumpul, kemudian
terjadi
dilakukan evaluasi guna menyempur-
melakukan
selama
berlangsung.
pengamatan
pelaksanaan
Pengumpulan
tindakan data
ini
dilakukan dengan menggunakan format
mengintegrasikan
pendekatan
nakan tindakan yang akan dilakukan berikutnya.
observasi penilaian yang telah disusun,
Analisis data dalam rangka
termasuk juga pengamatan secara cermat
fleksi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
pelaksanaan skenario tindakan dari waktu
reduksi data, paparan data, dan penyim-
ke waktu serta dampaknya terhadap
pulan.
proses dan hasil belajar mahasiswa. Data
penyederhanaan yang dilakukan melalui
yang diperoleh dapat berupa data kuanti-
seleksi,
tatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai
pengabstraksian data mentah menjadi in-
tugas, dan lain-lain) maupun data kuali-
formasi yang bermakna. Paparan data
tatif yang menggambarkan keaktifan
adalah proses penampilan data secara
siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang
lebih sederhana dalam bentuk paparan
dilakukan, dan lain-lain. Data yang
naratif, representasi grafis, dan se-
dikumpulkan dicek untuk mengetahui
bagainya. Sedangkan
Reduksi
data
adalah
pemfokusan,
re-
proses
dan
menyimpulkan
Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
45
adalah proses pengambilan intisari dari
pertimbangan Indeks Prestasi mahasiswa.
sajian data yang telah
Dengan
terorganisasikan
demikian
heterogentitas
tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat
berdasarkan
pertimbangan
akademis.
dan/atau formula yang singkat dan padat
Rancangan pembentukan kelompok ini
tetapi mengandung pengertian luas.
dilakukan oleh dosen sebelum pertemuan dimulai. Pada saat perkuliahan dimulai
Pembahasan
tinggal disampaikan kepada mahasiswa Perencanaan Siklus I
tentang
susunan
kelompok
dan
Siklus I terdiri dari 2 pertemuan.
anggotanya. Pemberitahuan pembagian
Perencanaan tindakan untuk siklus I
kelompok dilakukan pada pertemuan
terdiri dai hal-hal sebagai berikut: 1)
awal, 2) Orientasi Masalah. Dosen
Penyusunan silabus untuk materi Model
memberikan tugas kepada kelompok I
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan
dan Kelompok II untuk bertanggung
Jigsaw,
jawab mencari referensi sampai dengan
2)Penyusunan
Pelaksanaan
Rencana
Pengajaran
(RPP)
mensimulasikan
model
pembelajaran
pertemuan pertama dengan materi Model
STAD (untuk kelompok I) dan Jigsaw
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,
(untuk kelompok II). Semua aktivitas
serta RPP pertemuan kedua dengan
didokumentesikan sebagai bagian dari
materi Model Pembelajaran Kooperatif
komponen
tipe Jigsaw, 3) Penyusunan lembar
dikumpulkan pada akhir perkuliahan.
observasi proses belajar mahasiswa, 4)
Mekanisme pembagian tugas dan kerja
Penyusunan
lembar
observasi
masing-masing
keterlaksanaan
sintaks
pembelajaran
sepenuhnya kepada kelompok, 3) Kerja
pendekatan
Kelompok. Kelompok diberikan otonomi
yang
mengintegrasikan
pembelajaran model
konstruktivisme
pembelajaran
kooperatif,
dan
5)
PBL
dalam berbasis
Penyusunan
tes
untuk
portofolio
yang
kelompok
diserahkan
mengkoordinasi
kelompoknya
dalam
akan
berbagi
anggota tugas.
Kelompok bertanggung jawab dalam
kognitif untuk siklus pertama.
memilih materi biologi yang sesuai
Tindakan Siklus I
dengan model pembelajaran kooperatif
Pelaksanaan tindakan pada siklus
STAD (untuk kelomok I) dan Jigsaw
I terdiri dari beberapa aktivitas sebagai
(untuk kelompok II)
berikut:
1)
kooperatif. dibentuk
yang menjadi
Pembentukan
kelompok
tugasnya. Kelompok membuat perangkat
Kelompok
kooperatif
yang dibutuhkan dalam simulasi yang
secara
heterogen
atas
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56
46
meliputi: makalah, lembar observasi,
semua
LKS, RPP, dan slide power point.
terkumpul
Kelompok I melakukan simulasi model
pemahaman mahasiswa dalam strategi,
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
metode, atau model yang menjadi tugas
pertemuan I, sedangkan kelompok II
kelompoknya.
mensimulasikan
Pengamatan siklus I
model
pembelajaran
aktivitas
dan
untuk
artifak
lebih
yang
memperkuat
kooperatif tipe Jigsaw pada pertemuan II.
Pengamatan dilakukan pada pada
Masing-masing kelompok bertanggung
saat tindakan berlangsung. Pengamatan
jawab
untuk
mendokumentasikan
dilakukan oleh observer, dalam hal ini
simulasi
dalam
bentuk
4)
observer untuk penelitian ini adalah
Mahasiswa
dosen tim dalam mata kuliah Strategi
yang tidak bertugas melakukan simulasi
Pembelajaran Biologi. Fokus pengamatan
maupun berperan sebagai siswa bertugas
adalah pada proses belajar mahasiswa
untuk
Konstruksi
video,
pengetahuan.
menjadi
memperhatikan
observer.
Observer
dan terhadap pemahaman konsep yang
kemudian
mencatat
sedang
dipelajari.
Pada
jalannya simulasi sebagai bagain dari
pembelajaran,
upaya
mengkonstruksi
yang berperan sebagai siswa pada saat
pengetahuan tentang model pembelajaran
simulasi diserahkan kepada kelompok
kooperatif yang sedang disimulasikan, 5)
yang melakukan simulasi. Kelompok
Diskusi kelas. Diskusi kelas diawali dari
simulasi diberikan otoritas untuk memilih
refleksi
kelompok
teman-temannya untuk berperan sebagai
sedang
bertugas
untuk
mahasiswa simulasi.
yang
Refleksi
berperan
sebagai
simulasi
berlangsung.
dilanjutkan
dengan
observer
mengenai
siswa
mahasiswa
siswa.
berikutnya dilakukan oleh mahasiswa yang
pembagian
proses
Mahasiswa
lain
yang
tidak
saat
bertugas untuk simulasi maupun untuk
Diskusi
berperan sebagai siswa bertugas sebagai
tanggapan
dari
simulasi
yang
observer terhadap jalannya simulasi. Dalam
proses
observasi,
kelompok
diamati, lalu dilanjutkan diskusi seluruh
observer mengamati proses simulasi dari
mahasiswa di kelas dengan dosen sebagai
awal sampai selasai simulasi. Kelompok
fasilitator, 6) Finalisasi proyek. Finalisasi
observer mengkonstruksi pengetahuan
proyek diawali dari pengumpulan seluruh
tentang model pembelajaran berdasarkan
artifak
hasil
yang
dibutuhkan.
Finalisasi
pengamatan
terhadap
jalannya
proyek diselesaikan setelah perkuliahan
simulasi. Adapun hasil uji kompetensi
selesai.
pada siklus I mempunyai rerata 82,92.
Refleksi
dilakukan
terhadap
Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
47
Perencanaan tindakan untuk siklus II
Refleksi I Dari dilakukan
hasil pada
ditemukan
pengamatan tindakan
yang
siklus
terdiri dari hal-hal sebagai berikut: 1)
I
Penyusunan silabus untuk materi Model
kekurangan-kekurangan
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dan
sebagai berikut: 1) Target untuk
2)
Penyusunan
Rencana
rata hasil uji kompetensi belum tercapai,
Pelaksanaan
Pengajaran
(RPP)
karena rata-ratanya baru sebesar 82,92
pertemuan pertama dengan materi Model
sedangkan
targetnya
adalah
2)
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, serta
Kelompok
observer
dinilai
kurang
RPP pertemuan kedua dengan materi
optimal
dalam
mengkonstruksi
Model Pembelajaran Kooperatif tipe
pengetahuan tentang model pembelajaran
Script, 3) Penyusunan lembar observasi
yang disimulasikan. Hal ini terjadi karena
proses belajar mahasiswa. Penyusunan
konstruksi
lembar observasi keterlaksanaan sintaks
pengetahuan
rata-
85,
hanya
Script,
berdasarkan simulasi semata, 3) Tidak
pembelajaran
yang
ada
pendekatan
pembelajaran
tagihan
yang
jelas
terhadap
mengintegrasikan kons-
kelompok observer, dengan demikian
truktivisme dalam model pembelajaran
rasa tanggung jawab yang dimiliki untuk
PBL
mengkonstruksi pengetahuan juga dirasa
berbasis
kooperatif,
4)
4.
Penyusunan tes kognitif untuk
kurang optimal. Tidak semua mahasiswa
siklus
yang
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
bertugas
melakukan
observasi
II
yiatu
melakukan observasi secara maksimal, 4)
kooperatif Script.
Perlu adanya perbaikan langkah-langkah
Tindakan Siklus II
tentang
model
pembelajaran pada siklus berikutnya,
Pelaksanaan tindakan pada siklus
terutama pada saat tahap konstruksi
I terdiri dari beberapa aktivitas sebagai
pengetahuan dan diskusi kelas.
berikut:
Perencanaan siklus II
kooperatif. Pembentukan kelompok ini
1)
Pembentukan
kelompok
Materi pada Siklus II ini masih
sudah dilakukan pada awal pertemuan
tentang pembelajaran kooperatif tetapi
sebelum simulasi siklus I dilaksanakan.
berbeda tipe. Pembelajaran kooperatif
Sekali
untuk siklus II adalah tipe Team Games
lagi
ditegaskan
bahwa
heterogenitas
didasarkan
pada
Tournament (TGT) dan tipe Cooperative
pertimbangan
akademik
Script. Oleh karena itu direncanakan
menggunakan indeks prestasi mahasiswa,
siklus II terdiri dari 2 pertemuan.
2) Orientasi Masalah. Orientasi masalah
dengan
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56
48
juga dilakukan pada awal saat pembagian
Script pada pertemuan II siklus II.
kelompok, semua kelompok diberikan
Masing-masing kelompok bertanggung
masalah sesuai dengan tugas masing-
jawab
untuk
mendokumentasikan
masing. Dosen memberikan tugas kepada
simulasi
dalam
bentuk
kelompok III dan Kelompok IV untuk
Konstruksi
bertanggung jawab mencari referensi
yang tidak bertugas melakukan simulasi
sampai dengan mensimulasikan model
maupun berperan sebagai siswa bertugas
pembelajaran TGT (untuk kelompok III)
untuk
dan Cooperative Script (untuk kelompok
memperhatikan
IV).
jalannya simulasi sebagai bagian dari
Kelompok
bertanggung
jawab
video,
pengetahuan.
menjadi
4)
Mahasiswa
observer.
Observer
kemudian
mencatat
mendokumentesikan semua aktivitas dan
upaya
artifak yang dihasilkan sebagai bagian
pengetahuan tentang model pembelajaran
dari komponen portofolio yang akan
kooperatif tipe TGT dan tipe Script yang
dikumpulkan pada akhir perkuliahan.
sedang disimulasikan. Perbaikan pada
Mekanisme pembagian tugas dan kerja
tahap ini yang tidak dilakukan pada
masing-masing
siklus
kelompok
diserahkan
untuk
I
mengkonstruksi
adalah
setiap
observer
sepenuhnya kepada kelompok, 3) Kerja
diwajibkan
Kelompok. Kelompok diberikan otonomi
observasinya. Di samping itu, observer
untuk
anggota
juga mengkritisi terhadap penampilan
tugas.
kelompok simulasi tentang kelebihan dan
mengkoordinasi
kelompoknya
dalam
berbagi
mengumpulkan
Kelompok bertanggung jawab dalam
kekurangannya
memilih materi biologi yang sesuai
simulasi
dengan model pembelajaran kooperatif
menjadi tugasnya, 5) Diskusi kelas.
TGT
Diskusi kelas diawali dari refleksi oleh
(untuk
kelomok
III)
dan
model
dalam
hasil
menajalankan
pembelajaran
Cooperative Script (untuk kelompok IV)
kelompok
yang
bertugas simulasi TGT untuk pertemuan
menjadi
tugasnya.
Kelompok
dalam simulasi yang meliputi: makalah,
mensimulasikan kooperatif Script untuk
lembar observasi, LKS, RPP, dan slide
pertemuan
power point. Kelompok III melakukan
dilakukan oleh mahasiswa yang berperan
simulasi model pembelajaran kooperatif
sebagai siswa saat simulasi berlangsung.
tipe TGT pada pertemuan I siklus II,
Diskusi dilanjutkan dengan tanggapan
sedangkan kelompok IV mensimulasikan
dari
model
simulasi yang diamati, lalu dilanjutkan
tipe
IV.
kelompok
yang
sedang
III
kooperatif
mahasiswa
yang
membuat perangkat yang dibutuhkan
pembelajaran
dan
mahasiswa
yang
Refleksi
observer
bertugas
berikutnya
mengenai
Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
49
diskusi seluruh mahasiswa di kelas
observer terhadap jalannya simulasi.
dengan dosen sebagai fasilitator, 6)
Dalam
Finalisasi
proyek
observer mengamati proses simulasi dari
diawali dari pengumpulan seluruh artifak
awal sampai selasai simulasi. Kelompok
yang
proyek
observer mengkonstruksi pengetahuan
diselesaikan setelah perkuliahan selesai.
tentang model pembelajaran berdasarkan
Salah satu komponen portofolio adalah
hasil
refleksi. Refleksi dilakukan terhadap
simulasi.
semua
kompetensi siklus II adalah 84,44.
proyek.
Finalisasi
dibutuhkan.
aktivitas
terkumpul
Finalisasi
dan
untuk
artifak
lebih
yang
memperkuat
proses
observasi,
pengamatan
kelompok
terhadap
Adapun
rerata
jalannya hasil
uji
Refleksi Siklus II
pemahaman mahasiswa dalam model
Dari
hasil pada
pengamatan tindakan
yang
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan
dilakukan
siklus
I
Kooperatif Script yang menjadi tugas
ditemukan
kelompoknya.
sebagai berikut: 1) Target untuk nilai
Pengamatan Siklus II
rata-rata uji kompetensi belum tercapai.
kekurangan-kekurangan
Pengamatan dilakukan pada pada
Hasil capaian pada siklus II adalah
saat tindakan berlangsung. Pengamatan
sebesar 84,44 sedangkan besarnya target
dilakukan oleh observer. Observer untuk
adalah 85, 2) Adanya kencenderungan
penelitian ini adalah dosen tim dalam
kelompok
mata
Pembelajaran
mahasiswa yang sama yang berperan
Biologi. Fokus pengamatan adalah pada
sebagai siswa. Akibatnya mahasiswa
proses belajar mahasiswa dan terhadap
yang menjalankan peran sebagai siswa
pemahaman
sedikit
kuliah
Strategi
konsep
yang
sedang
simulasi
mengalami
untuk
memilih
perubahan
atau
dipelajari. Pada proses pembelajaran,
bahkan cenderung tetap. Di samping itu
pembagian mahasiswa yang berperan
juga tidak meratanya kesempatan untuk
sebagai
menjadi observer. Oleh karena itu, pada
siswa
diserahkan
pada
kepada
saat
simulasi yang
pelaksanaan siklus yang akan datang
melakukan simulasi. Kelompok simulasi
perlu diperbaiki dengan mengatur peran
diberikan otoritas untuk memilih teman-
mahasiswa baik sebagai siswa maupun
temannya untuk berperan sebagai siswa.
sebagai
Mahasiswa
kelompok
lain
yang
tidak
observer.
dimaksudkan
Hal
untuk
bertugas untuk simulasi maupun untuk
pengalaman
yang
berperan sebagai siswa bertugas sebagai
mahasiswa
dalam
ini
juga
memberikan merata
kepada
menggunakan
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56
50
keterampilan untuk melakukan observasi,
Pembelajaran
3) Sekalipun sudah dilakukan perbaikan
Question Student Have, 2) Penyusunan
dari siklus I, kelompok observer dinilai
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
kurang optimal dalam mengkonstruksi
pertemuan
pengetahuan tentang model pembelajaran
Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort, serta
yang disimulasikan. Hal ini terjadi karena
RPP pertemuan kedua dengan materi
konstruksi
hanya
Pembelajaran Aktif Question Student
berdasarkan simulasi semata. Namun
Have, 3) Penyusunan lembar observasi
demikian
observer
proses belajar mahasiswa. Penyusunan
sudah melakukan observasi karena setiap
lembar observasi keterlaksanaan sintaks
mahasiswa
pembelajaran
yang mengintegrasikan
diberikan tagihan berupa hasil observasi
pendekatan
pembelajaran
yang harus dikumpulkan pada hari itu
truktivisme dalam model pembelajaran
juga saat kuliah sudah selesai, 4) Perlu
PBL berbasis kooperatif, 4) Penyusunan
adanya
tes kognitif untuk siklus III.
pengetahuan
semua
dari
kelompok
kelompok
perbaikan
observasi
langkah-langkah
pembelajaran pada siklus berikutnya,
Aktif
pertama
Card
Sort
dengan
dan
materi
kons-
Tindakan Siklus III
terutama pada saat tahap konstruksi
Pelaksanaan tindakan pada siklus
pengetahuan dan diskusi kelas. Perbaikan
III terdiri dari beberapa aktivitas sebagai
untuk siklus yang akan datang adalah
berikut:
mewajibkan kepada seluruh mahasiswa
kooperatif. Pembentukan kelompok ini
baik yang bertugas simulasi, berperan
sudah dilakukan pada awal pertemuan
sebagai siswa, maupun observer untuk
sebelum simulasi siklus I dilaksanakan.
membaca tentang materi yang akan
Sekali
dipelajari.
heterogenitas
Perencanaan Siklus III
pertimbangan akademik dengan meng-
1)
Pembentukan
lagi
kelompok
ditegaskan
bahwa
didasarkan
pada
Materi pada Siklus III ini adalah
gunakan indeks prestasi mahasiswa, 2)
pembelajaran aktif (active learning).
Orientasi Masalah. Orientasi masalah
Pembelajaran aktif untuk siklus III
juga dilakukan pada awal saat pembagian
adalah tipe Card Sort dan tipe Question
kelompok, semua kelompok diberikan
Student Have. Oleh karena itu, siklus III
masalah sesuai dengan tugas masing-
direncanakan terdiri dari 2 pertemuan.
masing. Dosen memberikan tugas kepada
Perencanaan tindakan untuk siklus III
kelompok V dan Kelompok VI untuk
terdiri dari hal-hal sebagai berikut: 1)
bertanggung jawab mencari referensi
Penyusunan
sampai
silabus
untuk
materi
dengan
mensimulasikan
Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
51
pembelajaran aktif Card Sort (untuk
maupun berperan sebagai siswa bertugas
kelompok V) dan Question Student Have
untuk
(untuk
memperhatikan
kelompok
VI).
Kelompok
menjadi
observer.
Observer
kemudian
mencatat
bertanggung jawab mendokumentesikan
jalannya simulasi sebagai bagian dari
semua
upaya
aktivitas
dan
artifak
yang
untuk
mengkonstruksi
dihasilkan sebagai bagian dari komponen
pengetahuan tentang model pembelajaran
portofolio yang akan dikumpulkan pada
kooperatif yang sedang disimulasikan.
akhir
Mekanisme
Tagihan untuk kelompok observer adalah
pembagian tugas dan kerja masing-
hasil observasi yang dituangkan dalam
masing kelompok diserahkan sepenuhnya
lembar tugas yang harus dikumpulkan
kepada kelompok, 3) Kerja Kelompok.
pada hari itu juga setelah jam kuliah
Kelompok
selesai, 5) Diskusi kelas. Diskusi kelas
perkuliahan.
diberikan
otonomi
untuk
mengkoordinasi anggota kelompoknya
diawali
dalam
mahasiswa
berbagi
tugas.
Kelompok
dari
refleksi
yang
kelompok
sedang
bertugas
bertanggung jawab dalam memilih materi
simulasi. Refleksi berikutnya dilakukan
biologi yang sesuai dengan pembelajaran
oleh mahasiswa yang berperan sebagai
aktif Card Sort (untuk kelomok V) dan
siswa saat simulasi berlangsung. Diskusi
Question Student Have (untuk kelompok
dilanjutkan
VI) yang menjadi tugasnya. Kelompok
observer
membuat perangkat yang dibutuhkan
diamati, lalu dilanjutkan diskusi seluruh
dalam simulasi yang meliputi: makalah,
mahasiswa di kelas dengan dosen sebagai
lembar observasi, LKS, RPP, dan slide
fasilitator, 6) Finalisasi proyek. Finalisasi
power point. Kelompok V melakukan
proyek diawali dari pengumpulan seluruh
simulasi pembelajaran aktif tipe
artifak
Sort
pada
pertemuan
I siklus
Card III,
dengan mengenai
yang
tanggapan
dari
simulasi
yang
dibutuhkan.
Finalisasi
proyek diselesaikan setelah perkuliahan
sedangkan kelompok VI mensimulasikan
selesai.
Refleksi
dilakukan
pembelajaran aktif tipe Question Student
semua
aktivitas
dan
have pada pertemuan II siklus III.
terkumpul
Masing-masing kelompok bertanggung
pemahaman mahasiswa dalam strategi,
jawab
untuk
mendokumentasikan
metode, atau model yang menjadi tugas
simulasi
dalam
bentuk
kelompoknya.
Konstruksi
pengetahuan.
video,
4)
Mahasiswa
yang tidak bertugas melakukan simulasi
untuk
lebih
Pengamatan siklus III
terhadap
artifak
yang
memperkuat
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56
52
Pengamatan dilakukan pada pada
kuliah ini mulai dari siklus I, siklus II,
saat tindakan berlangsung. Pengamatan
dan siklus III dapat dilihat pada grafik
dilakukan oleh observer, dalam hal ini
Gambar 1.
observer untuk penelitian ini adalah
Refleksi siklus III
dosen tim dalam mata kuliah Strategi
Dari
hasil
Pembelajaran Biologi. Fokus pengamatan
dilakukan
adalah pada proses belajar mahasiswa
ditemukan
dan terhadap pemahaman konsep yang
sebagai berikut:
sedang
dipelajari.
tindakan
yang
siklus
I
kekurangan-kekurangan
proses
1. Kelompok observer dinilai
mahasiswa
sudah optimal dalam mengkonstruksi
yang berperan sebagai siswa pada saat
pengetahuan tentang model pembelajaran
simulasi diserahkan kepada kelompok
yang disimulasikan. Hal ini terjadi karena
yang melakukan simulasi. Kelompok
konstruksi
simulasi diberikan otoritas untuk memilih
berdasarkan simulasi juga dikarenakan
teman-temannya untuk berperan sebagai
mahasiswa sudah mempunyai bekal dari
siswa.
hasil belajar yang dilakukan sebelum
pembelajaran,
Pada
pada
pengamatan
pembagian
Mahasiswa
lain
yang
tidak
pengetahuan
selain
proses simulasi dimulai.
bertugas untuk simulasi maupun untuk
2.
Kelompok
observer
sudah
berperan sebagai siswa bertugas sebagai
mempunyai rasa tanggung jawab untuk
observer terhadap jalannya simulasi.
mengkonstruksi pengetahuan karena ada
Dalam
kelompok
tagihan yang harus dikumpulkan kepada
observer mengamati proses simulasi dari
dosen yaitu dalam bentuk lembar hasil
awal sampai selasai simulasi. Kelompok
observasi.
proses
observasi,
observer mengkonstruksi pengetahuan tentang model pembelajaran berdasarkan
86,00
hasil
85,00 84,00 83,00 82,00 81,00
pengamatan
terhadap
jalannya
simulasi. Berdasarkan hasil uji kompetensi yang dilakukan pada siklus III ini target dari penelitian sudah dapat dicapai.
84,44
85,15
82,92
Siklus I Siklus II Siklus III
Series1
Adapun rerata hasil uji kompetensi pada siklus III adalah 85,15. Secara keseluruhan peningkatan kompetensi
mahasiswa
dalam
mata
Gambar 1. Grafik Rerata Kompetensi Siklus I, II, dan III
Nilai
Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
53
Adanya peningkatan kompetensi yang terjadi pada siklus I sudah diduga sebelumnya.
Menurut
konstruktivisme
terhadap suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman mereka.
pandangan
keberhasilan
belajar
Hasil penelitian ini tentu saja sesuai dengan harapan, bahwa PBL
bukan hanya bergantung lingkungan atau
merupakan
kondisi belajar melainkan juga pada
pembelajaran tradisional. Lebih tegas
pengetahuan awal siswa. Pengetahuan
dikatakan oleh Gardner (2002) bahwa
itu
PBL
tidak
dapat
dipindahkan
secara
alternatif
merupakan
solusi
lompatan
dari
alternatif
utuh dari pikiran guru ke siswa, namun
pembelajaran kelas tradisional. Hal ini
secara aktif dibangun oleh siswa sendiri
sesuai dengan penggunaan PBL pada
melalui pengalaman nyata, hal ini sesuai
umumnya bahwa PBL bertujuan adalah
dengan apa yang dilakukan oleh Piaget
untuk menghasilkan peserta didik yang
yaitu
akan:
belajar
adaptasi
merupakan
terhadap
melibatkan
lingkungan
asimilasi,
bergabungnya
proses
yaitu
stimulus
ke
yang
1) melibatkan permasalahan yang mereka
proses
hadapi dalam hidup dan karir dengan
dalam
inisiatif dan antusiasme, 2) memecahkan
struktur kognitif. Bila stimulus baru
masalah
tersebut
menggunakan paduan pengetahuan dasar
kognitif
masuk
ke dalam struktur
diasimilasikan,
maka
akan
yang
secara
efektif
fleksibel
dengan
bermanfaat,
terjadi proses adaptasi yang disebut
memberdayakan
kesinambungan dan struktur kognitif
mandiri secara efektif untuk terus belajar
menjadi bertambah.
sebagai kebiasaan seumur hidup, 4) Terus
Berdasarkan pandangan tersebut, dapat
disimpulkan
konstruktivisme
bahwa
pengetahuan,
dan
menilai
belajar
kecukupan
keterampilan
belajar
pembelajaran
pemecahan masalah dan keterampilan
adalah suatu proses belajar mengajar
belajar mandiri, dan 5) berkolaborasi
dimana siswa sendiri aktif secara mental,
secara efektif sebagai anggota kelompok.
membangun
dalam
model
memantau
keterampilan
3)
pengetahuannya,
yang
dilandasi oleh struktur kognitif dimilikinya. sebagai
Guru fasilitator
pembelajaran.
lebih
yang
diterapkan
pada
yang
penelitian ini sesuai dengan teori yang
berperan
menyatakan bahwa: 1) merupakan bentuk
dan mediator
Penekanan
PBL,
pembelajaran
open-ended
contextual
tentang
activity-based learning, 2) menekankan
belajar dan mengajar lebih berfokus
belajar kontekstual melalui kegiatan-
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56
54
kegiatan yang kompleks, 3) melibatkan
yang berlangsung sebagaimana hasil
pembelajaran
investigasi
pengembangan yang didasarkan pada
pemecahan masalah, 4) dilakukan di
teori belajar kognitif konstruktivis dan
dalam periode tertentu, 5) memberikan
teori belajar sosial Vygotsky. Adapun ciri
penekanan
pemecahan
yang tampak adalah seperti berikut: 1)
masalah sebagai usaha kolaboratif, dan 6)
Pembelajaran yang menekankan pada
memberi kesempatan peserta didik belajar
saling
secara otonom untuk mengkonstruksi
mahasiswa, 2) Keberhasilan saya karena
pengetahuan
keberhasilan anda, 3) Berbeda dengan
di
kuat
dalam
pada
mereka,
selanjutnya
ketergantungan
pembelajaran
nyata
memiliki salingketergantungan negatif, 3)
harus
dihasilkan dalam
Keberhasilan
satu komponennya adalah video karya
anda, 4) Model ini dapat digunakan untuk
mahasiswa simulasi
model
karena
yang
penelitian ini adalah portofolio yang salah
yang
saya
kompetitif
antara
diwujudkan dalam produk nyata. Produk yang
yang
positif
kegagalan
merupakan
hasil
mengajar materi yang agak kompleks
pembelajaran
yang
(Dimensi akademik), 5) Membantu guru
menjadi tugas kelompoknya. Ciri PBL secara teoretis juga
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan hubungan
dijumpai pada hasil penelitian ini yaitu
antar manusia.
antara lain: 1) pada pembelajaran berbasis
Kesimpulan
projek, projek adalah pusat atau inti
Penelitian
ini
kurikulum, bukan sebagai pelengkap. Jadi
bahwa
peserta didik menggunakan projek untuk
konstruktivis dalam problem based learn-
mempelajari materi pelajaran. Kegiatan
ing berbasis kooperatif dapat meningkat-
projek yang merupakan tugas pengayaan,
kan kompetensi mahasiswa pada mata
bukan termasuk pembelajaran projek, 2)
kuliah strategi pembelajaran biologi ta-
Pembelajaran berbasis projek terfokus
hun akademik 2009/2010 di Program
pada pertanyaan dan masalah yang
Studi Pendidikan
mendorong pebelajar bekerja keras untuk
Daftar Pustaka
mempelajari konsep-konsep dan prinsip,
Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. 2001. Learning, Teaching, and Assesing. A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Abridged Edition. New York: Addisson Wesley Longman, Inc.
3) Projek melibatkan pebelajar dan kegiatan investigasi konstruktif. Integrasi Konstruktivisme dalam PBL berbasis kooperatif dalam penelitian ini dapat dilihat dari ciri pembelajaran
pengintegrasian
menyimpulkan pembelajaran
55
Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
Anhern, R. 1999. Appliying InquiryBased and Cooperative Group Learning Strategies to Promote. Journal College Science Teacher. XVIII (3): 207 Arends, R.I. 2004. Learning To Teach. New York: McGraw Hill. Inc. Arikunto, Suharsimi, 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta Astiti, F.Y. 2007. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMPN 5 Semarang Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi. Semarang: FMIPA UNES Bordner, George. 1986. Constructivism: A Theory of Knowledge. Journal of Chemical Education, Vol 63 Dumas.A. 2003. Cooperative Learning Response to Diversity. California Departemen of Education. http://www.cde.ca.gov/iasa/coopl rng2.html. Diakses 26 April 2003. Fadlilah, E.N. 2007. Pengaruh Penerapan Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Terhadap Proses Sains Dan Prestasi Belajar Siswa SMPN 13 Malang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Fosnote, C. 1989. Equiring Teachers Equiring Learners. A Constructivism Approach for Teaching. New York; Teacher College Press. Gardner, J.W. 2002. Problem Based Learning. Study Guides and Strategies. http://www.studygs.net/pbl.ht m diakses 9 Nopember 2010.
Ibrahim, M., et al. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Penerbit Unesa – University Press. Jhonson DW.dan Jhonson RT. 1984. Learning Together and Alone,
Cooperative, Competitive, And Individualistic Learning. Third Edition: Massachusetts: Allyn and Bacon. Joyce, B. and Weil, M. 1996. Models of Teaching. 5th Ed. Boston: Allyn and Bacon. Lawrence, L. and Harvey, F.C. 1998. Cooperative Learning Strategies and Children. ERIC Digest. ERIC Document Reproduction Service. http://ericase.net/edo/ED306003.h tm. Diakses 26 April 2003. Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Lord, T. R. 2001. 101 Reasons for Using Cooperative Learning in Biology Teaching. The American Biology Teacher. 63(1) January: 30-37. Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice. 2nd Ed. London: Allyn and Bacon. Suci, N.M. 2008. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi UNDIKSHA. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2(1), 74-86 Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13. Suwandi, S. 2008. Model Asesmen dalam Pembelajaran (Modul Pendidikan dan Pelatihan Guru). Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13. Tejada, C. 2002. Define and Describe Cooperative Learning. http://condor.admin.ccny.cuny.ed u /eg9306candy%20research.htm. Diakses 26 April 2003. Witriana, N.F. 2010. Penerapan Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Keterampilan Ber-
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56 pikir Kreatif Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batu pada Pokok Bahasan Ekosistem. Universitas Negeri Malang.
56 Zainul, A. 2005. Alternative Assesment. Jakarta: Dirjend Dikti Depdiknas.