Sukarsono, dkk.
ISSN 0216-3128
TINJAUAN LIQUEFAKSI NUKLffi MODUL
35 -
BATUBARA DENGAN REAKTOR
SukarSODO,BUSrODMasduki daD Didiek Herhady PuslitbangTeknologiMaju Batan,Yogyakarta.
ABSTRAK TINJAUAN L/QUEFAKSI BATUBARADENGAN REAKTORNUKLIR. MODUL. Telah dilakukan survai tentangliquefaksi batubarayang akan dikembangkandi Indonesia.Bahan bakarfosil yang cadangannya terbatasperlu diantisipasi denganmencarijalan lain untuk penyediaanbahanbakar. Liquefaksi batubara merupakansalah satu penyelesaian.TerdapatdUDmacamcarD liquefaksibatubarayaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Proses liquefaksi secara langsungdilakukan dengan dekomposisimolekul batubara menjadi molekulyang lebih kecil, melalui hidrogenasimenggunakanhidrogen.Sedangcara ke dua adalah liquefaksi batubaratak langsungdenganmembuatgas sintesakemudianmelalui reaksi Fischer Tropschdilakukan sintesa bahan bakar. Denganpertimbanganbatubara Indonesiayang sebagianbesar berupa batubara muda,perlu dikembangkanproses gasifikasi batubara untuk menghasilkangas sintesa dan liquefaksi batubara,Prosesliquefaksi batu bara yang diprioritaskan adalah proses tak langsung karenaakan dapat dapat memanfaatkanbatubaramudadan dapatmemproduksibahanbakar sintetis.
ABSTRACT
"
COAL LIQUEFACTIONUSING MODULARNUCLEARREACTOR.Survey ofcoalliquefut:tion. which will be developingin Indonesia.has beendone. The limitedfuel fossil reservesin Indonesia.mustbe anticipate byfinding the suitablemethodfor fuels prepare. Coal liquefactionis one oftheproblem solving. Thereare two methodsfor coal liquefaction the direct coal liquefaction and indirect coal liquefaction. Direct coal liquefac,ionwas carried out by moleculedecompositionofcoal to lessmoleculesizetl/rough hydrogenation by hydrogen. The secondcoal liquefaction is indirect coal liquefaction. In this method the first stepis producesyntheticgas thenis reactedin Fischer-Tropschreactionto convertsyntheticgas into syntheticfuel. By the conciderancethat much of Indonesia'scoal is lignite (the low grade of coal) it is neseceryfor Indonesiato developcoal gasification to produce syntheticgas and also give a high priority for indirect coal liquefactionbecauseit will solvethe low quality ofcoal and canproducethesyntheticfuel.
PENDAHULU)._N S
aat ini lebih daTi
80 % kebutuhan energi
tergantung pada cadangan energi fosil (batu bara, minyak daD gas)(I). Kecepatan penggunaan energi fosil ini cenderung meningkat setiap tabun. Energi fosil merupakan bahan bakar yang
takterbarukan, sehingga kalau tidak acta penemuan barn dan kebutuhan yang tidak dibatasi, maka cadangan ini pacta waktu yang tidak terlalu lama akan habis. Cadangan dan kecepatan penggunaan energi fosil di Indonesia dapat dilihat pacta Tabel I.
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustua2001
Terlihat bahwaapabilatidak adaperobahan dalam cadanganbahanbakar fosil daDperobahan pola konsumsinya, maka pada tahun 2006 diestimasi Indonesia sudah akan menjadi negara pengimporminyak dan pada tahun 2026 gas bumi akan habis dari bumi Indonesia.Cadanganyang relatif besaradalah batubarayang masihtersedia sampai tahun 2166. Batubara Indonesia jumlahnya besar sehingga harganya stabil. KekuranganbatubaraIndonesiaadalah70 % nya beropa batubaramuda yang kualitas rendah atau lignit (2).Adanya bahan yang mudah menguap pada batubara mutu rendah tersebut membuat kesulitan dalam penyimpanan dan tranportasi karena berada dalam lubang pori dan mudah terbakar. Apabila pori-pori kemasukan udara, mudah terjadi penyalaansendiri dari batubara sehinggaterbakar.Padasaatini penggunaanlignit untuk industri belumada. Karena itu pemanfaatan batubara untuk menghasilkanbahan bakar yang ramahlingkungandan bahankimia lain merupakan mempunyaiprospekyang baik di masayang akan datang. Liquefaksi batubaramerupakansalah satu cara untuk memanfaatkanbatubara secara lebih efisien dan ramah lingkungan. Batubara dapat diubah menjadibahanbakar dansenyawa-senyawa . kimia lain untuk keperluan industri. Proses liquefaksi batubara dibagi menjadi dua macam yaitu liquefaksi tidak langsungdan langsung(2). Liquefaksi tidak langsung dilakukan dengan mengubahbatubaramenjadrgas sintesadan gas sintesa direaksikan menjadi hidrokarbon dengan prosessistesayang dikenaldenganprosesFischerTropsch. Sedangkanproses liquefaksi langsung dilakukan secara langsung yaitu dengan dekomposisistruktur molekul tinggi dari batubara menjadi struktur molekul yang lebih rendah berupa minyak denganadanya hydrogen, solven daDkatalisatorpadakondisi operasitententu. Untuk menjalank proses tersebut diperlukanpanas.Panasjuga dihasilkandari reaksi eksotermis yang terjadi pada reaksi FT. Dalam makalah ini diusulkan menggunakanpanas dari reaktor modular misalnya reaktor suhu tinggi (RST).
dari steamyang dihasilkanuntuk digunakanpada proses lain. Reaktor ini juga mempunyai sifat dasar yang sangat menguntungkan dari segi keamanan.Dengankeadaankekuranganpendingin reaktivitasreaktor menurunsehinggareaktor akan mati dengansendirinya.Dengandemikian, reactor ini lebih aman dibandingkandengan reaktor air ringan maupun air berat. Makalah ini akan membahas tentang reaktor suhu tinggi yang dikopel dengan alatprosesuntuk prosesliquefaksi barnbara. ". Reaktor Suhu Tinggi Tipe reaktor suhu tinggi yang dikembangkan orang sudah banyak. Ada dua kelompok besar kalau ditinjau dari segi bentuk bahan bakamya. Kelompok pertama HTR bahan bakar berbentuk prisma (HTGR, THTR, dll) clan reaktor suhu tinggi dengan bahan bakar bentuk bola (A VR, HTR 10 dll). Reaktor suhu tinggi j~nis HTGR (High Temperature Gas Cooled Reactor) dari Amerika dengan daya 2240 MW termal menggunakan helium sebagai pendingin primemya clan mempunyai 4 loop ge~erator uap (sirkulator helium). Pada .reaktor yang sarna dengan daya 1170 MW termal mempunyai 2 loop generator (3). Helium mengalir ke bawah melalui bagian tengah dari inti reactor, mengabsorpsi panas, mengalir arab aksial ke generator uap clan menyerahkan panas kepada air yang berubah menjadi uap. Gas kemudian dikompres clandikembalikan..kepada inti reaktor. Data keluaran reaktor HTGR dengan daya 2240 clan 1170 MW dapat dilihat pada Tabel 1. Beberapa tahun terakhir muncul pemikiran konsep Reaktor Modular Kecil (SMR = Small Modular Reactor)(3). Hal ini muncul terutama karena potensi untuk mengembangkan pasar terhadap kebutuhan energi panas untuk proses. Konsep modular reactor memungkinkan pengembangan penyediaan listrik, kogenerasi atau panas proses dengan membangun beberapa modul reactor pada tempat yang sarna clan mengoperasikan secara paralel. Batasan reactor modul adalah disain sistem kecil dengan 200-300 MWIh.
REAKTOR PEMBANGKIT PANAS Reaktor suhu tinggi merupakan jenis reaktor yang beroperasi pada suhu tinggi. Karena beroperasi pada suhu tinggi, maka menaikkan efisiensi, dan memungkinkan penggunaan panas
Prosldlng Pertemuan dan Presentasl IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7.8 Agustus 2001
ISSN 0216-3128
Sukarsono, dkk.
37
Tabel 2. ReaktorSuhuTinggiHTGR
Salah satu disain reaktor modul adalah reaktor modular HTR KWU/Interatom (4) Hal yang penting dari reactor HTR kecil adalah setiap modul dapat dijalankan sendiri-sendiri dan direparasi tanpa mengganggu modul yang lain. ~etiap modul dibatasi oleh kondisi sbb: 1. Shutdown
reactor
hanya
terjadi
dengan
menggunakanrod atau bola absorber pada daerah reflektor dan tidak pada teras panas pebble bed. 2. Suhu maksimum elemen bakar tidak lebih dari I600°C. Dengan batasan ini bahan fisi sangat kecil kemungkinan menembus keluar karena partikel triso tidak rusak pada suhu tersebut.. Reaktor modul tersebut menghasilkan output suhu 700°C daya rata-rata 3 MW 1m3. Pada reaktor dengan teras diameter 3 m tinggi 9,5 m menghasilkan daya 200 MJ/s. Tabel 3.
Disain reactor modur-HTR Interatom 200 MJ/dt .
KWU/
PROSES LIQUEFAKSI BATUBARA (COAL LIQUEFACTION PROCES) Proses liquefaksi batubara yang telah disebutkan diatas, ada dua macam proses yaitu prosestak l:mgsungdan proses langsung.Kedua proses ada keuntungan dan kerugian masingmasing. Karena itu akan ditinjau masing-masing prosesdengandisertai contoh-contohprosesyang sudahdikembangkanorangdewasaini. Liquefaksi Batubara Tak Langsung. Liquefaksi batubara tak langsung dilakukan dengan pembuatan gas sintesa dari barn bara clan dilanjutkan dengan proses sintesa bahan bakar clan bahan kimia lain melalui proses Fischer- Tropsch (PFf)(S,6,7,I,9,IO, 11,12), Proses Fischer- Tropsch ditemukan pertama kali oleh P. Sabatier clan ill Senderens pada tahun 1902 yang membuat metana dari CO clan H2 dengan katalisator Ni clan Mo, Kemudian peneliti Jennan Franz Fischer clan Hans Tropsch pada tahun 1923 mengembangkan proses lebih lanjut sehingga proses sintesa tersebut dikenal dengan nama mereka. Hasil utama mereka adalah produk teroksidasi clan hidrokarbon (S). Jennan mempunyai cadangan batubara besar. Tahun 1944 di Jennan dibangun plant FT berjumlah 9 sehingga kapasitas bahan .~akar yang dihasilkan pacta waktu itu 7 ton per tahun. Tetapi plan tersebut dihancurkan sesudalrperang dunia 11. Setelah PO 11 riset mengenai PFT dilanjutkan di USA daD Jennan, tetapi karena penemuan minyak di Timur Tengah menyebabkan proses ini tidak menarik secara ekonomi,
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Daaar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
38
ISSN 0216-3128
Pada tahun 1955 dibangun plant SASOL I di Afrika selatan,dan menyusul SASOL II pada 1980 dengan produksi 50.000 barreVjam dan SASOL III pada 1982. Embargo minyak pada tahun 1970 memacupenelitian PFT yang saat ini difokuskan pada produksi bensin dan olifin dari hasil cair berat dan waxes. Produk Hidrokarbon berat dapat di hidrokraking menjadi destilat menengahyang digunakan sebagaibahan bakar. Proses FT yang mengkonversigas alam untuk menjadi bahan bakar dan bahan kimia lain pada
Sukarsono,dkk
saat ini belum ekonomis,sehinggamasih diteliti terns.Keuntunganproduksibahanbakar lewat PFT adalah dapat diperoleh bahan bakar bersih yang ramahlingkungan. Pembuatan gas sintesa pada saat ini dilakukan dengan metode 1). oksidasi partial metana,2). reformasiuap air (stem reforming) dan 3). gabungandari keduanya Skemateknologi gas sintesa dari Haldor-Topsoe dapat dilihat dalam Gambar 1 (S).
Reaksiyang terjadidalarnprosesFischer-Tropschdapatdituliskan sbb: Alkana : nCO + (2n+l)H2
~
CnHvn+2)+nH2O
Alkena :
~
CmH2m + m H2O
m CO + 2m H2
Alkohol : p CO + 2p H2 1 CO + 1 H2O
~ ~
Mekanisme reaksi diatas belum terbukti, tetapi sudah ada beberapa teori yang menjelaskan mekanismereaksiyaitu teori Enol, teori InsersiCO dan teori Karbid. .
--,
R"'-ui
RO(~.. dOQC"U~-
u...
Gambar 1. SkemaTeknologiPembuatanGas SintesaHaldor Topsoe
ProsesFT dapat dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama adalah produksi gas sintesa clan selanjutnya yang kedua adalah reaksi katalitis konversi gas sintesa menjadi hidrokarbon (HK). Prosespembuatangas sintesaadalahprosesyang mahal, memerlukan modal yang besar dibandingkandenganprosessintesaHK. Produksi
(1)
(2) C(po')~2p-,)+C(pot)H(2p-,)CH2OH+(p-I)H2O (3) CO2+ 1 H2 (4) hidrokarbon dapat dijelaskan merupakan reaksi polimer. Hasil daTi proses ini hanya dapat memproduksimetanaatauwax denganselektifitas tinggi. Wax kemudian dapat didekomposisi menjadi bensin.dan bahan bakr.r disel. Rcaksi menghasilkanpanasyang dapat digunakan untuk membuatuap air. Uap air dapat digunakanpada prosesyang lain yang memerlukanuap. Contoh proses yang menggunakan metode ini adalah prosesSASOL untuk produksi bahan bakar yang dapatdilihat padaGambar2 (13). Care kedua proses liquefaksi" barn barn adalah dengan proses langsung(14.IS.16.17). Proses langsung ada dua care, yaitu I). Dengan menggunakan proses pelarutan dan 2). Tanpa menggunakan proses pelarutan. Care pertama dengan menggunakan pelarut tententu yang mempunyai sifat sebagai donor hidrogen atau tidak, kemudianhydrogenbertekanandiinjeksikan kedalamnya. Sedang care yang kedua dengan hidrogenasisecara langsung tanpa menggunakan pelarut. Ide dasardari proses ini adalahmolekulmolekul batubaradirengkahsecaratermal (thermal cracking)dan atau hidrokraking,kemudian radikal bebas yang dihasilkan daTi proses kraking distabilkan oleh hidrogen yang berasal daTi gas hidrogen, pelarut, atau daTi batubara itu sendiri yang mempunyaikandunganhidrogenyang cukup tinggi.
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM.BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
Sukarsono, dkk.
ISSN 0216-3128
PEMBAHASAN
proses FT dapat menghasilkan produk yang
Pactaproses liqu~faksi batubara secara tak langsung akan digunakan HTR sebagai penyedia panas. Hal ini mempunyai keuntungan karena pembakaran sebagian batubara untuk menyediakan panas seperti yang terjadi pacta proses selama ini dapat diganti dengan panas dari reaktor. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan
reaktor sebagai sumber panas adalah jumlah batubara yang diperlukan dapat dikurangi, sehingga basil gas CO2 yang dapat mencemari lingkungan dapat dikurangi.
bermacam-macam (2.4).Kemungkinan produk yang dihasilkan dapat dilihat dalam .Gambar 3 (4).-Gas sintesa yang diha:silkan dapat digunakan untuk 1). membuat ammonia dengan direaksikan hydrogen
dengan nitrogen, 2). hidrogen digunakan untuk liquefaksi batubara langsung, 3). membuat bahan
bakar sintesis melalui reaksi Fisher Trpsch, 4). Membuat OfO-sintesis, 5). Karbon monoksida digunakan untuk membuat isocyanate, 6). Untuk membuat methanol yang dapat diteruskan untuk membuat bahan bahan lain seperti bensin, diesel, dll
Reaksi yang terjadi adalah sbb : 3C+H2O+O2
-OlE;~
H2+3CO
(5)
dengan pengurangan O2maka akan terjadi reaksi : C+H2O
~
H2+ CO
(6)
Dengan reaksi tersebut pacta proses SASOL akan dihasilkan gas sintesa dengan komponen utama H2 dan CO dengan kandungan gas-gas lain seperti CO2, O2, N2 H2O dll Hasil reaksi lain berupa cairan dan padatan yang diolah menjadi Tar Pitch, Coke dll. Gas sintesa kemudian direaksikan pacta reactor melalui proses FT. Proses ini juga dapat dikombinasi dengan penggunaan gas alam menurut reaksi CH4+ H2O+ O2 ~
3H2 + CO
(7)
Produk yang biasa dihasilkan dari proses FT sangat bervariasi tergantung dengan komposisi katalisator, perbandingan H/C dan kondisi operasinya. Dari
&;!ca 0I0k0I,
Gambar 3. Produk ProsesLiquefaksiBatubara
Proslding Per1emuan dan Presentasilimiah Penelltian Daaar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
ISSN0216-3128
40
Berhubung dengan tipe batubara di Indonesiayang kebanyakan(70%) adalahbatubara muda berupa lignit, maka tara gasiflkasi batubara perlu dikembangkan karena disamping menghasilkangas sintesa untuk reaksi FT juga dihasilkan batubara kualitas tinggi yang tidak mengandung sulfur untuk memenuhi kebutuhan batubara.Skemaprosesgasiflkasibatubara dapat dilihat padaGambar4.
Sukarsono,dkk
Proses liquefaksi batubara secara tak langsungsangatcocok dikembangkandi Indonesia untuk menghasilkan bahan-baharsintesa untuk antisipasihabisnya minyak bumi clan gas alam dimasayang akandatang. Apabila sudahdiperoleh sumber hidrogen dari proses gasifikasi maupun dari prosesliquefaksibatubaratak lang~ung,dap~~t dikembangkanprosesliquefaksibatubaralangsung. Proses liquefaksi langsung lebih efisien tetapi mempunyaikendala dalam penyediaanhidrogen. Dengantelah tersedia hydrogen dari proses yang lain misalnya gasifikasi batubara, maka proses liquefaksilangsungmenjadiekonomis. Liquefaksi batubaralangsungdapatdibangunmenurut proses Brown Coal Liquefaction seperti dapat dilihat dalamGambar5. Proses-proses tersebut diatas dapat menggunakansumber panas yang disuplay oleh HTR modul yang dapat menyediakanpanas pada suhu525°Cclantekanan90 bar.
ca
Gambar 4. Proseshidrogasifikasi/ignit
Panasyang dibutur.kan pada liquefaksi batubara langsungadalah430-450°C
Gambar S. Plant Liquefaksi Batubara Cok/at Modern
KESIMPULAN 1. Batubara Indonesia yang sebagian besar merupakan batubara muda, perlu diolah melalui proses gasifikasi batubara terlebih dahulu agar disamping dihasilkan gas sintesa juga masih -didapatkan batubara yang berkualitas baik. 2. Untuk
batubara
muda
tersebut
dapat
dikembangkanproses liquefaksi batubara tak langsung, menghasilkan gas sintesa. Gas sintesa seterusnya dikonversi menjadi bahan bakar dan
bahan kimia lain. Proses liquefaksi langsung dilakukan bila sudah ada plan yang menyediakan hidrogen yang diperlukan untuk proses langsung. Prioritas pengembangan liquefaksi batubara yang diprioritaskan adalah proses tak langsung karena tidak memerlukan plan tersendiri untuk produksi hidro&en. 3. Perlu dikembangkan proses sintesa Fishertropsch dari segi kondisi operasi daD katalisatomya sehingga proses tersebut menjadi lebih ekonomis.
Prosiding Pertemuan dan Presentasl IImiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
Sukarsono,dkk.
ISSN 0216 -3128
DAFTARPUSTAKA 1. RUSLI A, AT ALL, Prospekof HTGRs for HydrogenProductionin Indonesia,Proceeding of an Advisory Group Meeting Non Electric Application of Nuclear Energy, Jakarta21-23 November(1955). 2.
HARTINIATI, A.S. , AT ALL, Prospekof Coal Liquefactionin Indonesia,Proceedingof an Advisory Group Meeting Non Electric Application of Nuclear Energy,Jakarta21-23 November(1955).
3.
GOODJOHN, A.J., The High Temperature Gas-CoIled Reactor-a Nuclear Source for Process Heat Applications, Nuclear Heat Application, Proceeding of a Technical Committee Meeting And Workshop,Cracow, 5-9 December(1983).
4.
ARNDT, E., Progressin High Temperature Reactor Consepts for Progress Heat Applications in the Federal Republic of Gennan, Nuclear Heat Application, Proceedingof a TechnicalCommitteeMeeting And 'Workshop, Cracow, 5-9 December (1983). 5. , Fischer-Tropsch; A Renovationin the Natural Gas Industry?, Htto://www .netserver.no/fischer-troosch/
6. O'BRIEN, R. J. et all, Technology Development for Iron Fischer-Tropsch Catalysts, Conference Proceeding: Coal Lequefaction & Solid Fuel Contractor Confecence,(1977). htto://www.fetc.doe.gov/oublication/ 7.
Joo, H.S., Cain, K.A. and Guin, J.A., "Studies in Catalitic Hydropreceesingfor Upgrading Coal and Water-Derived Liquids to Clean Transportation Fuels" FETC Publication: ProceedingConferenceof Coal Liquefaction & Solid Fuel Contractor Review, .( 1997), htto://www.fetc.doe.gov/oublication/
8.
Calkins, W.H. and Klein, M.T., "Study of Solventand CatalistInteractionsin Direct Coal Liquefaction" , Conference Proceeding University Coal ResearchContractor Review Conference Paper Presentation, (1997), htto://www.fetc.doe.gov/oublication. 9. Gray, D. And Tomlinson, G., " A Novel Configuration for Coproducing FischerTropsch Fuels and Electric Power from Coal and Natural Gas, FETC Publication: ProceedingConferenceof Coal Liquefaction
41
& Solid Fuel Contractor Review, (1997), http://www.fetc.doe.gov/publication/ 10. O'Brien, R. J., at all, Technology Development For Iron Ficher-Troppsh Catalysts" " FETC Publication: Proceeding Conferenceof Coal Liquefaction& Solid Fuel Contractor Review, (1997), httP://www.fetc.doe.gov/publicationl 11. Givens, E., at all, Bench Scale Testing of Advanced Concepts for Direct Coal Liquefaction: Evaluation of Dispersed Mo Catalysts" FETC Publication: .,Proceeding Conferenceof Coal Liquefaction& Solid Fuel Contractor Review, (1997), httP://www.fetc.doe.gov/publication/ 12. Lowe, C., Erwin, J. And Moulton D.S., "Refining and End Use Studyof Coal Liquids Test Fuel, Production and Testing", FETC Publication: ProceedingConferenceof Coal Liquefaction& Solid Fuel ContractorReview, (1997),httP://www.fetc.doe.gov/oublication/ 13. KIRCH, N. AND SCHXFER,M., Survey of High TemperatureNuclear Heat Application, , Proceeding of an Advisory Group M~eting Non Electric Application of Nuclear Energy, Jakarta21-23 November(1955). 14. Calkins, W.H. and Klein, M.T., "Studies of Solvent and Catalyst International in Direct Coal Liquefaction" Conference Proceeding University Coal ResearchContractor Review Conference Paper Presentation, ( 1997), httP://www.fetc.doe.gov/publication. 15. Sheldon,R.W. and Frank,L.J., "The Futureof Rank Coal Upgrading", FETC Publication: ProceedingConferenceof Coal Liquefaction & Solid Fuel Contractor Review, (1997), http://www.fetc.doe.gov/publication/
16. Cugini, A.V., Rothenberger,K.S.~andHickey, R.F., "Recent Developmrnts in Coal Liquefaction and Coprocessing at FETC (OST)", FETC Publication: Proceeding Conferenceof Coal Liquefaction& Solid Fuel Contractor Review, (1997), httP://www.fetc.doe.gov/publication/
17. Zhou, P. And SrivastavaD and Winscheland Winschel, R.A., "Characterizationof Liquid Products from AlII-Slurry Mode Direct Liquefaction, FETC Publication: Proceeding Conferenceof Coal Liquefaction& Solid Fuel Contractor Review, (1997), htto://www.fetc.doe.gov/publication/
Prosldlng Pertemuan dan Presentasl IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
42
ISSN 0216 -3128
TANYAJAWAB Agus Purwadi Kalau ditinjau daTi segi teknik daD biaya, mana yang lebih menguntungkan, altematif I atau ke 2 (llangsung/ 2 tak langsung). Metode liquefaksi ini apakah lebih ekonomis dibandingkan dengan metode lainnya ?
Sukarsono Untuk Indonesia yang 70% batubara merupakan batubara muda, yang harganya murah, lebih baik menggunakanproses tak langsung, dengan spesifikasi terlebih dahulu menghasilkangas sintesadon kokas.Gassintesa selanjutnyadi prosesmenghasilkanbahanbakar sintesis(bensin, minyakdiesel dsb)
Sukarsono,dkk
Sony Bagaimanahubungannyadenganreaktor nuklir Apa benar reaktor bukan satu-satunyasebagai sumberpemanasuntukprosestersebut. Sukarsono Panas yang dihasilkan reaktor nuklir modul dapat digunakanuntuk menggantikanbatubara yang dibakar untuk mencapai suhu reaksi, dengandemikianbatubaradapatdihemat. Reaktor nuklir bukan satu-satunya sumber panas untuk reaksi FI; bisa digunakan pembakaransebagianbatubaraitu sendiri.
Metodeliquefaksi batubaralebih ekonomisdari pada menggunakanlangsung batubara, sebab prose3 dapat pula dilakukan untuk batubara muda.
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001