ISOLASI ASAM 9,12-OKTADEKADIENOAT HASIL HIDROLISIS MINYAK BIJI KEMIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKLUSI UREA Liska Hamzah, Wenny J.A Musa, Suleman Duengo Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Nageri Gorontalo ABSTRACT. Liska Hamzah, 2014. Acid Isolation 9,12-octadecadienoic of Hazelnut Oil
Hydrolysis thorugh Urea Inclusion Method. Skripsi, Department of Chemistry Education Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Gorontalo State University. The principal supervisor was Dr. Wenny J.A Musa M.Si, and co supervisor was Suleman Duengo, S.pd, M.Si. The research aimedto isolate and determine the presentation of 9,12-octadecadienoic from hazelnut oil hydrolysisand step of acid isolation 9,12-octadecadienoic applied urea inclusion method. On hydrolysis step,it was used 50 grams of hazelnut seed oil by addition of KOH for 12% in methanol and refluxed within90 minutes for 60oC. The result was exstracted by using n-hexane till it was gained a mixture of free fatty acids. The mixture of hydrolysis was isolated by applying ure inclusion method with ratio of free fatty acids equel to urea (1:1,5) and refrigerated within 12 hours for 0˚C and 2oC. The result of inclusion was then proceeded to esterification and analyzed through using Gas Chromatogrpy-mass spectrometry (GC-MS). Based on the analysis of GC-MS, sample for 0˚C showed the Chromatogrpy reaching 11 peaks as one peak was dominant namely peak of 7. Sample for 2˚C showed the Chromatogrpy reaching 11 peaks as one peak was dominant namely peak of 6. Result of mass spectrometry analysis showed that both peaks were methyl compound 9,12-octadecadienoic as retention time and each abudance were 87,00% and 91,18%. Keywords: Hazelnut Oil, Acid of 9,12-octadecadienoic, GC-MS ABSTRAK. Isolasi Asam 9,12-oktadekadienoat Hasil Hidrolisis Minyak Kemiri dengan
Metode Inklusi Urea. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra.Wenny J.A Musa, M.Si dan Pembimbing II Suleman Duengo, S.Pd, M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan presentasi kelimpahan asam 9,12oktadekadienoat dari minyak kemiri dengen menggunakan metode inklusi urea. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu: tahap hidrolisis minyak kemiri dan tahap isolasi asam 9,12oktadekadienoat menggunakan metode inklusi urea. Pada tahap hidrolisis digunakan 50 gram sampel minyak kemiri dengan penambahan KOH 12% dalam metanol dan direfluks selama 90 menit pada temperatur 60˚C. Hasil refluks diekstraksi dengan menggunakan n-heksan sehingga diperoleh campuran asam lemak bebas. Campuran asam lemak bebas hasil hidrolisis diisolasi menggunakan metode inklusi urea dengan rasio asam lemak bebas : urea (1:1,5) dan didinginkan selama 12 jam pada temperatur 0˚C dan 2oC. Hasil inklusi kemudian diesterifikasi dan dianalisis menggunakan Kromatografi Gas-Spektrometri massa (KG-SM). Berdasarkan hasil analisis KG-SM, untuk sampel dengan perlakuan 0oC data kromatogramnya menunjukan 11 puncak (peak) dengan satu puncak dominan, yaitu puncak 7. Sampel dengan perlakuan 2oC terdapat 13 puncak, dengan satu puncak dominan, yaitu puncak 6. Hasil analisis spektrometer massa menunjukan bahwa kedua puncak tersebut merupakan senyawa metil-9,12-oktadekadienoat dengan waktu retensi dan kelimpahan masing-masing yaitu 87,00% dan 91,18%. Kata kunci: minyak kemiri, asam 9,12-oktadekatrienoat, GC-SM
asam
PENDAHULUAN
α-linolenat
28,5%,
asam
oleat
Asam 9,12-oktadekadienoat (Asam
10,5%, dan asam palmitat 55%. Penelitian
Linoleat) merupakan asam lemak tak jenuh
yang dilakukan eleh Vossen dan Umali
rantai panjang (Polyunsaturated fatty acid,
(M. Hadid, 2009) tentang kandungan asam
PUFA) dengan rumus molekul C18H32O2.
lemak minyak kemiri diperoleh asam
Asam lemak ini termasuk dalam kelompok
linoleat sebesar 19%. Penelitian Alim
senyawa omega-6 karena ikatan rangkap
(2013)
dua berada pada posisi nomor enam jika
menggunakan metode
dihitung dari atom C terminal. Asam
Complex dengan perlakuan pendinginan
linoleat termasuk dalam kelompok asam
sampel pada temperatur 0oC dan variasi
lemak esensial yaitu senyawa yang tidak
asam lemak urea 1:1,5 diperoleh asam
dapat disintesis oleh tubuh. Oleh karena
linoleat sebesar 76,27%.
itu, asam lemak ini dalam pemenuhannya
pada
biji
kemiri
dengan
Urea Inclusion
Berdasarkan hal tersebut maka
diperoleh dari bahan makanan. Beberapa
penulis
tertarik
jenis tumbuhan yang banyak mengandung
dengan formulasi judul Isolasi asam 9,12-
asam linoleat seperti selasih, rami, kacang
oktadekadienoat hasil Hidrolisis Minyak
merah, kedelai, kacang hijau, dan pada biji
kemiri
kemiri. Beberapa manfaat asam 9,12-
Inklusi Urea.
dengan
melakukan
penelitian
menggunakan
metode
oktadekadienoat yang umum diketahui adalah mencegah penyakit jantung koroner
METODE PENELITIAN
dan mengatasi penyakit tumor dan kanker.
Hidrolisis Minyak Kemiri
Senyawa ini mampu meningkatkan HDL (High
Density
menurunkan
Lipoprotein)
LDL
(Low
Sebanyak 50 g minyak kemiri
dan
dimasukkan ke dalam labu leher tiga.
Density
Kemudian ditambahkan 100 mL metanol
Lipoprotein).
dan 100 mL KOH 12 %. Campuran
Penelitian Mayurid (2009) tentang isolasi
direfluks
asam linoleat dari biji kemiri dengan
temperatur 60˚C selama 90 menit. Hasil
menggunakan
metode
urea
refluks dimasukkan ke dalam corong pisah
kompleksasi
diperoleh
linoleat
dan ditambahkan dengan 250 mL aquades
sebesar 48,5%. Presentase ini cukup besar
serta 62,5 mL n-heksana. Larutan dikocok
bila dibandingkan dengan kandungan asam
dengan
lemak yang lain pada biji kemiri yaitu
terbentuk dua lapisan yaitu lapisan air dan
fraksinasi asam
dengan
kuat
dan
pengadukan
didiamkan
pada
sampai
lapisan organik. Lapisan air dipisahkan
aquades dan ditambahkan larutan NaHCO3
dari lapisan organik. Lapisan air ditambah
hingga nertral. Setelah itu dilakukan
asam sulfat 1 M sampai pH 1 selanjutnya
salting out dengan menambahkan 10 mL
larutan
larutan NaCl jenuh hingga campuran
dikocok
dengan
kuat
dan
didiamkan sampai terbentuk dua lapisan.
terpisah
sempurna.
Asam lemak bebas dipisahkan dari lapisan
dengan
air dan ditambahkan MgSO4 anhidrat.
terbentuk dua lapisan. Larutan organik
(Duengo, 2011).
dikeringkankan
kuat
magnesium Isolasi Asam 9,12-oktadekadienoat dengan Metode Inklusi Urea Asam lemak minyak kemiri dicampurkan pada larutan urea dalam metanol hangat 40˚C dengan rasio (1:1.5). Selanjutnya didinginkan selama 12 jam dalam freezer pada temperatur 0˚C dan 2oC. Asam
lemak yang mengendap
bersama urea dan asam lemak yang tidak mengendap
dipisahkan.
Filtratnya
dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambah dengan 30 mL aquades dan 0,5 mL HCl 6 N. Campuran diekstrak dengan n-heksana sebanyak 2 x 10 mL. Lapisan organik
dipisahkan
dari
lapisan
air
(Duengo, 2011). Esterifikasi Asam 9,12oktadekatrienoat Menggunakan Asam Asam linoleat hasil inklusi
dan
Larutan
dikocok
didiamkan
hingga
dengan
sulfat
penambahan
anhidrat.
(Duengo,
2011).
Karakterisasi Menggunakan Gas Chromatograph-Mass Spectroscopy (GCSM) Sebanyak 0.1 mL sampel hasil esterifikasi diinjeksikan ke dalam fasa gerak He. Temperatur injeksi 310˚C dan temperatur
kolom
70˚C.
komponen-
komponen yang terpisah kemudian menuju detektor. Hasil pemisahan dari kolom kemudian dilanjutkan ke spektrometer massa. Komponen tersebut
ditembaki
dengan elektron berkekuatan 70 eV sampai terjadi fragmentasi yang muncul sebagai m/z.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hidrolisis Minyak Kemiri
dimasukkan dalam labu leher tiga dan ditambahkan 17,4 mL metanol serta 0,17 mL H2SO4 pekat. Campuran tersebut kemudian direfluks selama 1 jam pada temperatur 50˚C. Hasil refluks kemudian didinginkan dan dimasukkan dalam corong pisah. Selanjutnya ditambahkan 40 mL
Minyak kemiri dihidrolisis dengan KOH 12 % dan pelarut methanol pada temperatur 60˚C selama 90 menit. Hasil refluks diekstrak dengan n-heksan dan dihasilkan asam lemak bebas. Isolasi Asam 9,12,-Oktadekadienoat dengan Metode Inklusi Urea
Chromatograph-Mass Spectroscopy (GCAsam lemak bebas hasil hidrolisis
MS)
dicampurkan dengan urea dalam metanol hangat.
Selanjutnya
dibekukan
dalam
freezer dengan perbandingan temperatur 0˚C dan 2oC. Tujuan pembekuan pada
Hasil Karakterisasi menggunakan GCSM pada Metil Linoleat Minyak Kemiri Minyak Kemiri Suhu 0oC
temperatur rendah ini adalah agar asam non linoleat terperangkap atau mengendap bersama urea, sedangkan asam linoleat tetap berada dalam keadaan cair atau berbentuk minyak. Asam
lemak yang
Hasil karakterisasi dengan menggunakan GC-SM pada metil ester dari asam lemak kemiri menghasilkan kromatogram dengan 11 puncak (peak) seperti pada Gambar 4.1
mengendap bersama urea dan asam lemak yang tidak mengendap dipisahkan dengan menggunakan corong Buchner. Filtrat yang diperoleh dari proses penyaringan ini berwarna kuning yang diduga merupakan asam linoleat.
Karakterisasi Asam Lemak Hasil Inklusi menggunakan Gas Chromatograph-Mass Spectroscopy (GCSM) Esterifikasi Asam Lemak Asam lemak hasil inklusi urea diesterifikasi terlebih dahulu sebelum di
Gambar 4.1: Kromatogram KG metil ester dari asam lemak minyak kemiri
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa
sampel
yang
dianalisis
mengandung 11 puncak (peak), dan
21.740. Hasil analisis spektrometer massa terhadap puncak ketujuh dapat dilihat pada Gambar 4.2
terdapat 1 puncak dominan yaitu puncak ke-7 yang muncul pada waktu retensi
Massa/muatan (m/z) Gambar 4.2: spektrum massa metil linoleat minyak kemiri Hasil analisis spektrometer massa terhadap puncak ke-7 pada gambar 4.2 menunjukkan
adanya
puncak
kromatogram dengan 13 puncak (peak) seperti pada Gambar 4.3
pada
massa/muatan (m/z) 27, 41, 55, 67, 81, 95, 109, 123, 136,150, 164, 263, dan 294 dengan base peak 67,05. Puncak tersebut memiliki
kemiripan
dengan
pola
fragmentasi metil 9,12-oktadekadienoat pada pustaka Wiley7.LIB dengan tingkat kemiripan 96 %. 4.1.2.2 Minyak Kemiri Suhu 2oC Hasil
karakterisasi
dengan
menggunakan GC-SM pada metil ester dari asam lemak kemiri menghasilkan
Gambar 4.3: Kromatogram KG metil ester dari asam lemak biji kemiri
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa
sampel
yang
dianalisis
mengandung 13 puncak (peak), dan terdapat 1 puncak dominan yaitu puncak ke-6 muncul pada waktu retensi 21,740. Hasil analisis spektrometer massa terhadap puncak keenam dapat dilihat pada Gambar 4.4
Massa/muatan (m/z) Gambar 4.4: spektrum massa metil linoleat minyak kemiri Hasil analisis spektrometer massa
sama juga telah dilakukan oleh penelitian
terhadap puncak ke-6 pada gambar 4.4
Alim (2013) pada biji kemiri dengan
menunjukkan
menggunakan
adanya
puncak
pada
metode
urea
inclusion
massa/muatan (m/z) 27, 41, 55, 67, 81, 95,
complex dengan perlakuan pendinginan
109, 123, 136, 150, 164, 263, 294 dengan
sampel pada temperatur 0oC dan variasi
base peak 67,05. Puncak tersebut memiliki
asam lemak urea 1:1,5 diperoleh asam
kemiripan dengan pola fragmentasi metil
linoleat sebesar 76,27%. Sedangkan, pada
9,12-oktadekadienoat
pustaka
penelitian Mayurid (2009) tentang isolasi
Wiley7.LIB dengan tingkat kemiripan 96
asam linoleat dari biji kemiri dengan
%.
menggunakan Berdasarkan
pada
hasil
karakterisasi
dengan teknik Gas Chromatograph-Mass Spectroscopy (GC-MS) terhadap
0˚C dan 2oC dengan rasio asam lemak : (1:1,5)
diperoleh
diperoleh
fraksinasi asam
urea
linoleat
sebesar 48,5%.
asam
lemak hasil inklusi urea pada temperatur
urea
kompleksasi
metode
presentasi
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
maka
dapat
kelimpahan metil 9,12,-oktadekadienoat sebesar (87%) dan (91,18%). Hal yang
kesimpulan sebagai berikut :
diambil
1.
Isolasi asam 9,12-oktadekadienoat menggunakan metode inklusi urea
DAFTAR PUSTAKA Alim, Darmawati. 2013. Isolasi dan karakterisasi
pada temperatur 00C dan 20C dengan perbandingan rasio asam lemak: urea
oktadekatrienoat
Persentasi kelimpahan asam 9,12oktadekadienoat hasil karakterisasi dengan teknik (GC-MS) masing-
dari minyak
Kromatografi
Spektrometri 2.
9,12,15-
biji kemiri dengan menggunakan teknik
(1:1,5).
asam
Massa
Gas(KG-SM).
Skripsi : Gorontalo ; UNG Albeta, Sri Wilda. 2010. Penggunaan Kromatografi
Gas-Cair
untuk
Menganalisis Peptisida masing 87,00% dan 91,18%.
Metidation pada Tomat. Makalah : Medan; UNM
SARAN
Duengo, Suleman. 2011. Sintesis
Dengan
mengetahui
kandungan
asam 9,12-oktadekadienoat minyak biji kemiri pada persentasi yang sangat tinggi
karakterisasi
linolenat
(asam
disarankan agar dilakukan penelitian lebih
Universitas
isolasi
asam
9,12-
oktadekadienoat
dengan
menggunakan
variasi rasio pada asam lemak:urea dengan mempertahankan suhu yang ada.
9,12,15
oktadekatrienoat) Minyak selasih
tentang
senyawa 10,12,14
oktadekatrienilasetat dari asam α-
dengan variasi suhu yang ada, maka
lanjut
dan
biji
(Ocimum basilicum L.). Brawijaya
Malang;
Malang
Estiasih, Teti. 2006. Kristalisasi Urea pada
Pembuatan
Konsentrasi
Asam Lemak ω3. Diakses tanggal 12 Maret 2013 Fesenden, Ralp J dan Fesenden Joan S.1981.Kimia Organik. Erlangga; Jakarta Fikri, Moh. Iqbal. 2010. Identifikasi dan uji Toksisitas senyawa sitronelal dari
daun
sereh
wangi
(cymbopogonnardusl.) Sebagai anti feedant terhadap hama thrips pada
tanaman
jarak
pagar
M. Hadad, AE. 2009. Perakitan Ravietas
(jatrophacurcasl.).
Unggul
Kemiri
Sunan
dengan
http://lib.uin-
Metode Seleksi Massa dan Kimiawi
malang.ac.id/thesis/moh-iqbal-
dengan
fikri.ps diaskes tanggal 13 Januari
Minyak /HA/TH. Diakses tanggal
2013
13 Maret 2013
Produktivitas>
8
Ton
Istriyani, Yohana Yulita. 2011. Pengujian
Mart-Rujas, Javier dan Harris D. M.
Kualitas Minyak Kemiri Dengan
Kenneth. 2006. In-situ Monitoring
Mengukur Putaran Optik Menggun
of Alkane-Alkane Guest Exchange
akan Polarimeter.
in
http://eprints.undip.ac.id/32154/1/
using
YOHANA_YULITA_ISTRIYANI.
Raman Microspectrometry.
pdf diakses tanggal 8 Mei 2011
http://www9.georgetown.edu/pdf.
Khairat, Syamsu Herman. 2004. Kinetika Reaksi Hidrolisis Minyak Sawit dengan Katalisator Asam Klorida. http://www.unri.ac.id/Khairat.pdf diaksestanggal 9 April 2012 Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik.
Jakarta:
Universitas
Indonesia Kusmiyati.2008.
Urea
Inclusion Compounds Confocal
diekses pada tanggal 19 April 2012 Mayurid, 2009.Pemisahan PUFA yang dihasilkan dari beberapa minyak nabati secara Fraksinasi Kompleksasi Sumatera
Urea.
Universitas
Utara
(USU)
Medan; Medan http://repository.usu.ac.id.pdf.
Reaksi
Ktalitis
diakses tanggal 24 februari
Esterifikasi Asam Oleat dan Metanol
Muwadah,
Menjadi
asam lemak
pada Minyak ikan
Biodiesel dengan Metode Distilasi R
Lemuru
(SARDINELLA
eaktif.
LONGICEPS)
http://isjd.pdii.lipi.go.id/pdf.Diakses
pelarut dan
23 April 2012
menggunakan Kromatografi Gas –
Lansida. 2010. Kromatografi Gas.
Umi.
2007.
2013
dengan
Isolasi
variasi
Identifikasi
Spektroskopi Massa (KS – SM).
http://lansida.blogspot.com/2010/06/
Universitas Islam
gc-kromatografi-gas.html.
(UIN)
DiaksesTanggal 5 April 2013
http://lib.uin
Negeri
Malang;
Malang
malang.ac.id.,pdf.
Diakses tanggal 28 September 2012
Tampubolon, Jefri, 2009. Penentuan % Volume Komposisi
Nurisman, Ade. 2006. Hidrolisis Minyak
Gas Alam
dengan Menggunakan Metode Kromtografi
dan Krogmatografi Gas. Institut
Gas (GC).
Pertanian Bogor (IPB); Bogor.
http://repository.usu.ac.id/bitstream
Sudaryatiningsih,
Cicik
dan
Supyani.
2010. Analisis kandungan asam linoleat kedelai
dan linolenat tahu dengan
Rhizopusoryzae
dan Rhizopus oligosporus sebagai koagulan. http://biosains.mipa.uns.ac.id.pdf diakses 1 Maret 2012 Sartika, Ratu Ayu Dewi, 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan
Asam Lemak Trans
terhadap Kesehatan. http://isjd.pdii.lipi.go.id.pdf diakses 24 Desember 2012
/.pdf
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang berjudul Isolasi Asam 9,12-oktadekadienoat Hasil Hidrolisis Minyak Kemiri dengan Metode Inklusi Urea
Oleh LISKA HAMZAH
441 409 050 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
Dr. Wenny J.A Musa,M.Si NIP.19660822 199103 2 002
Suleman Duengo, S.Pd, M.Si NIP. 1979010 200501 1 002
Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Drs. Mardjan Paputungan, M.Si NIP. 19600215 198803 1 001