SABAR DAN SABAR LAGI Jumat, 15 Januari 2016 10:58
RIHLAH IBADAH HAJI
SABAR DAN SABAR LAGI [1]
$yg??r'¯»t? z`?Ï%©!$# (#qãZtB#uä (#qãY?ÏètGó?$# Î?ö9¢Á9$$Î/ Ío4qn=¢Á9$#ur 4 ¨bÎ) © ! $ # y ì t B t û ï Î ? É 9 » ¢ Á 9 $ # Ç Ê Î Ì È
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.],
1/5
SABAR DAN SABAR LAGI Jumat, 15 Januari 2016 10:58
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(QS, al-Baqarah, 153).
Haji adalah aktivitas ibadah yang melibatkan umat manusia dari berbagai bangsa, budaya, paham dan tradisi yang tidak sama. Untuk sukses menghadapi kenyataan yang ada setiap jamaah harus mampu melakukan perubahan alam pikiran (maindset). Setiap orang harusa siap berubah. Hidup adalah perubahan. Tidak ada yang abadi dalam kehidupan, kecuali Allah SWT yang maha menciptakan. Takut terhadap perubahan adalah sifat tidak baik. Siapa saja yang takut terhadap perubahan dalam kehidupan, termasuk takut mati sebagai perubahan dari kehidupan, adalah orang-orang yang merugi. Bayangkan kalau orang-orang tak pernah atau tidak mau mati, bisakah manusia hidup sendiri saja?. Jawabnya pasti, tidak.
Ritual haji di era moderen substansi pesan moralnya tentu tidak akan pernah berubah, karena memang ibadah adalah pasti dan bersifat mutlak. Pesan inti yang hendak dicapai oleh ibadah haji mengubah pola berfikir dan pola interaksi umat agar lebih mampu dan bisa hidup bersifat universal. Pesan kemanusiaan universalitas yang dikembangkan dalam rangkaian ibadah haji tentu akan membawa perubahan bagi cara pandang umat tentang kehidupan yang lebih luas.
$pk??r'¯»t? â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.s? 4ÓsRé&ur öNä3»oYù=yèy_ur $/q ã è ä © ? @ Í ¬ ! $ t 7 s % u r ( # þ q è ù
2/5
SABAR DAN SABAR LAGI Jumat, 15 Januari 2016 10:58
u ? $ y è t G Ï 9 4 ¨ b Î ) ö / ä 3 t B t ò 2 r & y ? Y Ï ã « ! $ # ö N ä 3 9 s ) ø ? r &
3/5
SABAR DAN SABAR LAGI Jumat, 15 Januari 2016 10:58
4 ¨ b Î ) © ! $ # î L ì Î = t ã × ? Î 7 y z Ç Ê Ì È
Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujuurat, 13)
Pesan moral kemanusiaan, berupa menghargai hak-hak dasar manusia, menerima perbedaan sebagai keniscayaan (pluralitas), memberikan apresiasi pada mereka yang cacat, menghargai perbedaan pendapat dan mazhab dalam beribadah, memberikan tempat bagi saudara yang tidak bisa masuk dalam shaf shalat, membantu jamaah yang lemah dan tua, tidak terpancing emosi saat ada tergeser dalam Thawaf, Sa’i dan shalat berjamaah, adalah wujud nyata kesamaan dan kesetaraan yang hakiki.
4/5
SABAR DAN SABAR LAGI Jumat, 15 Januari 2016 10:58
Kesabaran paripurna menjadi kata kunci untuk berhasilnya ibadah membawa perubahan pada sikap, pola pikir dan prilaku seseorang. Pendayagunaan sifat sabar secara maksimal akan memudah mencapai kualitas perubahan yang dituju. Pergerakkan manusia dalam jumlah ratusan ribu – puncak haji dari tanggal 8 sd 14 Zulhijjah mencapai angka 3 juta orang –dalam tempat terbatas, tujuan sama, gerakan ibadah sama, emosi yang tidak sama, sangat mudah menimbulkan gesekan. Dalam haji kondisi emosional dan temperamen jamaah dapat diredam oleh sesama jamaah dengan himbaun kata sabar haji, sabur haji, haji, hajjah sabar diulang berulang kali, lazimnya suasana akan tenang kembali.
Minta pertolongan melalui sabar dan shalat tampak sekali wujudnya saat melaksanakan ibadah haji. Dilokasi dan tempat mana di tanah haram, bila orang meminta tempat untuk shalat, dengan senang hati akan diberi dan biasa sekali shalat dibelakang orang dengan saling berdempet. Begitu juga praktek sabar mudah sekali menemukan dan merasakan. Apapun bentuk desakan orang terhadap orang lain, tidak akan pernah pembalasan. Tampak sekali pesan agama dalam mencegah orang dari prilaku kasar dan begis. Perintah al-Qur’an jangan rafas, fusuk dan jadal, wujudnya kelihatan dalam interaksi antar jamaah. Walaupun dalam ukuran tertentu masih ada jamaah yang tidak taat aturan (fusuk), seperti melompati pagar pembatas, memaksakan diri masuk ke tempat terdekat dengan ka’bah, namun itu sangat terbatas sekali jumlahnya. Ds. Ed.EN
[1] Hari Keempat, Sabtu, 5 September 2015/21 Zulqaidah 1436, Ceramah Subuh di Hotel.
5/5