∂Ri DANAREKSA RESEARCH INSTITUTE
INVESTASI DI PASAR SAHAM Materi Sekolah Pasar Modal Kelas Advance (28 Juli 2010)
Danareksa Research Institute Jl.Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3601 Fax: (6221) 3501709
Prospek Ekonomi
Ekonomi AS : Pertumbuhan Akan Semakin Cepat 15.0
120
10.0
100
5.0
80
0.0
60
(5.0)
40 US: Industrial Production Index (% YoY)
(10.0)
US: Retail Sales (% YoY) US: Consumer Confidence Index
(15.0) Jan-06 Jun-06 Nov-06 Apr-07 Sep-07 Feb-08 Jul-08 Dec-08 May-09 Oct-09 Mar-10
20
0
•Membaiknya perkembangan ekonomi ditandai naiknya IKK, dan diikuti sejumlah indikator ekonomi lain seperti produksi industri dan penjualan retail. •Kenaikan IKK akan mendorong naiknya belanja rumah tangga yang akan menggerakkan ekonomi (kontribusinya duapertiga ekonomi AS) •Juni 2010 : Indeks produksi industri naik 8,4 persen, dan penjualan retail naik 5,0 persen.
Early Economic Indicators Component of prompt indicators: - CEI (coincident economic index) - LEI (leading economic index) Coincident Economic Index (CEI): adalah indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi terkini. Leading Economic Index (LEI): adalah indeks yang bergerak mendahului CEI, sehingga dapat memberikan gambaran tentang arah pergerakan perekonomian dalam waktu 6 sampai 12 bulan mendatang.
Ekonomi AS : Pertumbuhan Akan Semakin Cepat
Menurut Conference Board, Amerika memasuki resesi sejak bulan Desember 2007. Namun data terakhir menunjukkan LEI terus naik, yang memberikan indikasi awal bahwa proses pemulihan yang terjadi akan berkesinambungan.
Ekonomi EU : Masih Tumbuh
DZ Bank Europe Leading Indicator EU Zone
EU Economic Sentiment Indicator (EU 27) 120 110
104
6
102
4 2
100 100
0
98
80 70
-4
94
-6
92
-8
90
-10
Fe
bJu 0 4 n0 Oc 4 t -0 Fe 4 b0 Ju 5 nOc 05 t -0 Fe 5 b0 Ju 6 nOc 06 t -0 Fe 6 b0 Ju 7 n0 Oc 7 t -0 Fe 7 b0 Ju 8 n0 Oc 8 t -0 Fe 8 bJu 0 9 n0 Oc 9 t -0 Fe 9 bJu 1 0 n10
60
-2 96
Ja n M a -0 4 ySe 04 pJa 0 4 nMa 05 ySe 05 pJa 0 5 n M a -0 6 ySe 06 pJa 0 6 nMa 07 ySe 07 pJa 0 7 n M a -0 8 ySe 08 pJa 0 8 nMa 09 ySe 09 pJa 0 9 n M a -1 0 y10
90
DZ Bank Europe Leading Indicator EU Zone
% YoY
Indikator ekonomi saat ini (CEI) dan masa depan (LEI) masih memperlihatkan kondisi ekonomi EU yang tetap tumbuh.
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara, %
Polling yang dilakukan oleh Bloomberg menunjukkan bahwa para ekonom memperkirakan pada tahun 2010 kondisi perekonomian dunia diperkirakan akan lebih baik. Di kawasan Asia Tenggara Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat ditahun ini.
Suku Bunga Di Berbagai Negara
8 11
7
9
6 5
7
4
5
3
3
2
1
1
-1
0 -1
-3 US
UK
China
Euro
-2 Jan- Apr- Jul- Oct- Jan- Apr- Jul- Oct- Jan- Apr- Jul- Oct- Jan07 07 07 07 08 08 08 08 09 09 09 09 10
Indonesia
Malaysia
Japan
Thailand
-5 Jan- Apr- Jul- Oct- Jan- Apr- Jul- Oct- Jan- Apr- Jul- Oct- Jan07 07 07 07 08 08 08 08 09 09 09 09 10
Perkiraan Harga Minyak Dunia West Texas Intermediate US$/BBL 135
124.0
125 118.1
115 105
97.9 90.8
95 85
75.5
78.6
75
65.0 65 58.1
76.1
84.0 81.0 82.0 83.0 78.0 78.0 80.3
68.2 58.4
59.5
55 45
42.9
35 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 2007
2008
2009
Sumber: Energy Information Administration (Juni 2010)
2010
2011
Pergerakan Harga Komoditas Coal
251
Nickel
40001 35001
201
30001 25001
151
20001 101
15001 10001
51
5001 1 1-Jan-08 1-May-08 1-Sep-08 1-Jan-09 1-May-09 1-Sep-09 1-Jan-10 1-May-10
Palm Oil Rotterdam
1630
1 1-Jan-08 1-May-08 1-Sep-08 1-Jan-09 1-May-09 1-Sep-09 1-Jan-10 1-May-10
Soybean oil
80
1430
70
1230
60
1030
50
830 630
40
430
30
230 30 1-Jan- 1-Apr08 08
20 1-Jul08
1-Oct- 1-Jan- 1-Apr08 09 09
Sumber: Bloomberg
1-Jul09
1-Oct- 1-Jan- 1-Apr09 10 10
1-Jul10
1-Jan08
1-Apr- 1-Jul-08 1-Oct08 08
1-Jan09
1-Apr- 1-Jul-09 1-Oct09 09
1-Jan10
1-Apr- 1-Jul-10 10
Perkiraan laju inflasi dan suku bunga: Relatif Stabil Laju Inflasi dan BI Rate 3.0
12.7 MoM, %
YoY, %
BI Rate
N ov -1 0
Se p-1 0
J ul-1 0
M a y -1 0
M a r-1 0
2.2 J a n-1 0
-0.5 N ov -0 9
3.7
Se p-0 9
0.0
J ul-0 9
5.2
M a y -0 9
0.5
M a r-0 9
6.7
J a n-0 9
1.0
N ov -0 8
8.2
Se p-0 8
1.5
J ul-0 8
9.7
M a y -0 8
2.0
M a r-0 8
11.2
J a n-0 8
2.5
Sampai dengan akhir 2009 laju inflasi mencapai 2.78% dan kemudian meningkat menjadi 6.0% pada akhir tahun 2010. Dengan demikian BI rate diperkirakan akan stabil pada level 6.5% hingga akhir 2010.
Coincident Economic Index: Makin meningkat! Composite Coincident Index 113 Index (LHS)
SM6,%(RHS)
110
6.1
107
3.6
104
1.1
101
-1.4
98
-3.9
95
-6.4 J- A- J- O- J- A- J- O- J- A- J- O- J- A- J- O- J- A- J- O- J- A05 05 05 05 06 06 06 06 07 07 07 07 08 08 08 08 09 09 09 09 10 10
Dalam periode Juli 2008 – Februari 2009 CEI cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan adanya perlambatan yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejak bulan Maret 2009, CEI terus mengalami kenaikan, yang mengindikasikan aktivitas perekonomian yang semakin meningkat
Leading Economic Index: Tren meningkat COMPOSITE LEADING INDEX Index (LHS)
SM6,%(RHS)
118
8.0
114
5.5
110
3.0
106
0.5
102
-2.0
98
-4.5
94
-7.0 J- A- J- O- J- A- J- O- J- A- J- O- J- A- J- O- J- A- J- O- J- A05 05 05 05 06 06 06 06 07 07 07 07 08 08 08 08 09 09 09 09 10 10
LEI cenderung menurun dari bulan Desember 2007 hingga Oktober 2008. Pada bulan Nopember 2008 LEI mulai membaik dan trennya terus meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa proses pemulihan ekonomi yang terjadi akan berkesinambungan (sustainable).
Siklus Bisnis Perekonomian Indonesia: Dapat Berlangsung 7 Tahun
120
111
Resesi LEI (LHS) CEI (RHS)
114 108
108 104
102
101
96
97
90
94
ekspansi
84
90
Jan‐09
Jan‐08
Jan‐07
Jan‐06
Jan‐05
Jan‐04
Jan‐03
Jan‐02
Jan‐01
Jan‐00
Jan‐99
Jan‐98
Jan‐97
Jan‐96
Jan‐95
Jan‐94
Jan‐93
83 Jan‐92
72 Jan‐91
87
Jan‐90
78
Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK): Daya Beli Membaik
Indeks Kepercayaan Konsumen 110
Consumer Confidence Index
Present Situation
Apr-08
Apr-09
Expectations
100 90 80 70 60 50 40 Jan-08
Jul-08
Oct-08
Jan-09
Jul-09
Oct-09
Jan-10
Apr-10
IKK memberikan indikasi tentang tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan. IKK turun tajam ke level 65.3 di bulan Mei 2008 menyusul kenaikan harga BBM, dan setelah itu rebound dan naik terus sampai bulan Agustus 2009. Setelah Itu IKK menurun, akan tetapi tetap berada pada level yang relatif tinggi.
Indeks Sentimen Bisnis : Kepercayaan CEO Masih Tinggi
Business Sentiment Index 150 140 130 120 110 100 BSI
Present Situation
Expectations
90 Jan-09
Mar-09
May-09
Jul-09
Sep-09
Nov-09
Jan-10
Mar-10
May-10
Kepercayaan pebisnis masih bertahan dilevel yang tinggi. Membaiknya ekspektasi pengusaha terhadap ekonomi akan mendorong mereka lebih berani berekspansi dan mengembangkan usahanya.
Pergerakan CEI, LEI, dan IHSG
3500
120
3000
IHSG
115
LEI 2500
CEI
110
2000 105 1500 100
1000
95
Jan-10
Jul-09
Jan-09
Jul-08
Jan-08
Jul-07
Jan-07
Jul-06
Jan-06
Jul-05
Jan-05
Jul-04
Jan-04
Jul-03
Jan-03
Jul-02
Jan-02
Jul-01
Jan-01
Jul-00
0
Jan-00
500
90
Kondisi dan prospek ekonomi Indonesia yang masih cerah mendorong investor untuk terus berinvestasi di pasar modal
Bursa Saham: Bullish Performance of Stock Markets YTD (%) 25 20.0
20 14.4
15 10
5.7
5
2.6
JCI akhirnya menembus titik psikologis di level 3.000. Dikawasan Asia, JCI termasuk bursa yang tumbuh cukup pesat (20 persen % YTD).
4.5
0 -5
(1.0)
(1.9) (4.8)
-10 (10.6)
Updated: 23 Juli 2010
-15 INDU
UKX
NKY
Bursa saham terus mengalami penguatan seiring membaiknya sinyal pemulihan ekonomi. Hal yang sama juga diikuti rupiah yang stabil.
HIS
STI
SET
KLCI KOSPI
JCI
Sekilas Analisis Teknikal Modern
Analisis di Pasar Saham
Fundamental analysis
Terfokuskan pada analisis kondisi ekonomi, industri, dan perusahaan untuk menentukan harga saham dinilai secara tepat.
Long-term point of view.
Technical analysis
Pendekatan teknikal untuk keputusan investasi merefleksikan ide bahwa harga bergerak dalam trends yang dicerminkan dengan perubahan perilaku investor dalam menaksirkan ekonomi, moneter, politik, dan psikologi.
Short-term point of view.
Top Down Analysis Economic Analysis
Menganalisis kondisi ekonomi global, domestik saat ini, dan prospeknya kedepan.
Contohnya: GDP, inflasi, tk suku bunga, politik, dll.
Industry Analysis
Menganalisis kinerja industri, dan meneropong prospek industri kedepan, yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
Contohnya: jangka panjang (pertambangan, telekomunikasi), jangka menengah (infrastruktur, dan properti), jangka pendek (retail).
Company Analysis
Analisis kinerja keuangan perusahaan, dengan melihat rasio-rasio keuangan, dan perbandingan dengan perusahaan lain.
Contohnya: rasio profitabilitas, pertumbuhan penjualan, leverage, dll
Prinsip Analisis Teknikal 1. Market action discounts everything. Sentimen apapun dapat menggerakan pasar, baik secara fundamental, politis, psikologis, dan lainnya, yang kemudian tecermin dalam pergerakan harga saham.
Pemulihan ekonomi
Kenaikan harga komoditas
Resesi ekonomi
Prinsip Analisis Teknikal
Uptrend
Sideways (flat) Downtrend
2. Prices move in trends. Analisis teknikal bertujuan untuk mengidentifikasi titik belok (turning point) dari tren harga rata-rata. Trend dari optimisme investor mempengaruhi pergerakan harga.
Prinsip Analisis Teknikal
3. History repeats itself. Harga saham mempunyai pola yang selalu berulang-ulang sepanjang masa. Pola tersebut mengikuti pola peak-and-trough (puncak dan lembah) yang amat sederhana tetapi efektif mengidentifikasikan pergerakan
Prinsip Analisis Teknikal
Harga saham ASII memiliki area lembah (oversold) dan area puncak (overbought)
Grafik IHSG
Memasuki puasa dan lebaran, pasar bergerak flat
Earning season Pasca lebaran dan menanti kinerja kuartal 3
Earning season
Mengukur Kekuatan Trend 1. Average Directional Movement Index •
Indikator ini berguna untuk mengukur apakah pergerakan harga saham saat ini masih dalam trend ( naik atau turun), atau bergerak flat (sideways).
•
ADX mendasarkan pada pergerakan dua indikator ADX, yaitu +DI (14 periode) dan –DI (14 periode). •
+DI menunjukkan adanya tekanan kenaikan harga (naik), sedangkan –DI menunjukkan tekanan penurunan harga (turun).
•
ADX < 20 menunjukkan trend lemah, dan jika ADX > 40, menunjukkan adanya trend kuat.
•
Ketika ADX bergerak dari bawah nilai 20 menuju nilai diatas 20, Î pola trend.
•
Ketika ADX bergerak dari atas nilai 40 menuju nilai dibawah 40, Î pola trading.
•
Pada saat trend cukup kuat (garis ADX naik dari bawah keatas level 40), sinyal beli ditunjukkan ketika garis +DI memotong dari bawah keatas garis –DI, yang berarti bahwa tekanan kenaikan harga lebih besar daripada tekanan penurunannya, dan sebaliknya sinyal jual ditunjukkan ketika garis –DI memotong dari atas kebawah garis +DI.
•
Titik ekstrim, yang merupakan perpotongan antara +DI dan –DI, dapat berfungsi sebagai titik masuk atau keluar pasar.
Mengukur Kekuatan Trend
Nilai ADX turun ke level dibawah 20, yang menunjukkan kondisi nontrending atau harga saham cenderung bergerak flat, dengan tekanan naik sedikit lebih kuat dibandingkan tekanan turun.
Mengukur Kekuatan Trend
Nilai ADX terus menguat ke atas nilai 40, dan diikuti kenaikan nilai +DI, yang mengindikasikan pola trending, dan kekuatan trend naik yang lebih dominan.
Identifikasi Overbought/Oversold 2. Commodity Channel Index •
Indikator ini dikembangkan oleh Donald Lambert.
•
Idenya adalah harga saham memiliki siklus naik dan turun dalam interval berkala
•
Indikator ini berguna untuk menentukan area jenuh jual (oversold) dan area jenuh beli (overbought), yang menjadi pertimbangan masuk dan keluar pasar.
•
Interpretasi: a. Nilai Commodity Channel Index (CCI) berada diatas 100, menunjukkan bahwa harga saham memasuki area jenuh beli, b. Nilai CCI dibawah -100, berarti memasuki area jenuh jual.
Identifikasi Overbought/Oversold
Mulai turunnya nilai CCI dari area overbought, menunjukkan turunnya tekanan akumulasi saham
Identifikasi Overbought/Oversold 3. Slow Stochastic •
Indikator ini dikembangkan oleh George C. Lane
•
Indikator ini berguna untuk menentukan area jenuh jual (oversold) dan area jenuh beli (overbought), guna strategi masuk dan keluar pasar.
•
Interpretasi: a. Nilai Slow Stochastic (SS) dibawah 20 mengindikasikan harga saham berada di area oversold, sedangkan jika diatas 80 dianggap memasuki area averbought. b. Sinyal beli dan jual dapat dihasilkan dari perpotongan garis %K dengan %D, dan divergensi dari level overbought atau oversold. c. Sinyal beli muncul ketika garis %K memotong garis %D dari bawah keatas. Sinyal jual muncul ketika garis %K memotong garis %D dari atas kebawah. d. Hati-hati menggunakan indikator ini ketika SS bergerak sideways.
Identifikasi Overbought/Oversold
Garis %K bergerak diatas %D menunjukkan harga saham masih bergerak naik
Identifikasi Overbought/Oversold 4. Relative Strength Index •
Indikator ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder.
•
Indikator ini berguna untuk menentukan area jenuh jual (oversold) dan area jenuh beli (overbought).
•
Interpretasi: a. Garis RSI yang berada dibawah 30 mengindikasikan oversold, dan jika diatas 70 berarti overbought.
b. Failure swings dapat dibedakan dalam bearish failure swing (BEFS) dan bullish failure swing (BUFS). •
BEFS terjadi ketika RSI telah mencapai level diatas 70 (K1), selanjutnya turun (T1), dan naik kembali (K2) namun tidak setinggi K1, dan turun kebawah T1. BEFS ini akan terlihat seperti huruf “M”.
•
BUFS akan terjadi pada level 30 dan membentuk pola huruf “W”. Baik BEFS atau BUFS sendiri tidak serta merta memberikan sinyal jual atau beli.
•
Baik BEFS atau BUFS sendiri tidak serta merta memberikan sinyal jual atau beli. Harus dikonfirmasi dengan indikator lain, seperti slow stochastic.
Identifikasi Overbought/Oversold
Kenaikan harga saham telah mencapai titik jenuh. Hal ini terlihat dari nilai RSI yang berada diatas angka 70.
Identifikasi Overbought/Oversold
BEFS (pola huruf M) diikuti penurunan harga saham. Hal ini juga dikonfirmasi oleh perpotongan %K SS dari atas kebawah %D
Identifikasi Harga Saham Relatif Tinggi atau Rendah 5. Bollinger Bands •
Indikator ini dikembangkan oleh John Bollinger.
•
Indikator ini berguna untuk mengidentifikasi apakah harga saham relatif tinggi atau rendah.
•
Indikator ini terdiri atas middle band, upper band, dan lower band.
•
Harga saham dianggap tinggi ketika menyentuh upper band, dan rendah disaat menyentuh lower band. •
Double Bottom Buy: Sinyal ini terjadi ketika harga saham menembus lower band, dan kembali berbalik arah (titik reverse pertama) diatas lower band. Satu hal yang penting adalah ketika terjadi penurunan yang kedua, dan berbalik (titik reverse kedua), maka titik ini lebih tinggi dari titik reverse pertama, dan diatas lower band. Sinyal bullish (beli) terjadi jika harga saham bergerak memotong keatas middle band.
•
Double Top Sell: Sinyal ini sifatnya hampir sama dengan double bottom buy, tetapi diterapkan pada kondisi bearish. Sinyal ini terjadi ketika harga saham bergerak menembus upper band, dan berbalik (titik reverse pertama), selanjutnya terjadi kenaikan kedua dan berbalik arah(titik reverse kedua). Titik reverse kedua ini biasanya lebih rendah dari yang pertama dan berada dibawah upper band. Sinyal bearish (jual) terjadi jika harga saham bergerak memotong kebawah middle band
Identifikasi Bullish/Bearish
Harga saham yang telah menyentuh upper band, menunjukkan harga saham yang relatif tinggi
Identifikasi Bullish/Bearish
Double bottom buy
Double top sell
Support & Resistance Ekspektasi keliru ttg Support dan Resistance (SR):
“SR adalah target harga” Kenyataannya: • “The definition of support is a price area below the current market where you will look for the possible termination of a decline and where you would consider being a buyer of whatever market you are analyzing” • “The definition of resistance is a price area above the current market where you would look for the possible termination of a rally and consider being a seller” (Boroden, 2008)
Support & Resistance •
S & R menggambarkan bahwa naik dan turunnya harga saham pasti memiliki batas (batas atas dan batas bawah).
•
Support (batas bawah) Î level psikologis (tingkat harga), dengan tekanan beli yang cukup kuat untuk menahan tekanan jual. Î posisi beli (long) Î Harga ↑.
•
Resistance (batas atas) Î level psikologis (tingkat harga), dengan tekanan jual lebih besar daripada minat beli untuk merealisasikan keuntungan (profit taking) Î posisi jual (short) Î Harga ↓.
•
Aksi jual Î harga saham turun Î over supply Î menyentuh titik yang disebut
support level.
•
Pada saat harga menyentuh titik support level, para pelaku pasar melihat bahwa harga undervalued, murah untuk di beli, aksi beli terjadi.
•
Aksi beli Î menyentuh titik resistance. Pada saat itu harga terlalu overvalued pelaku pasar akan melakukan aksi jual, harga turun, demikian selanjutnya.
Support & Resistance
Support & Resistance Kenyataannya: • SR Î titik psikologis yg ditentukan dengan berbagai tehnik yang dipercaya cukup kuat menahan tekanan jual (S) atau tekanan beli (R). • Target price Î harga wajar suatu saham yang dinilai dari faktor fundamental. Implikasinya : • Teknik penentuan SR yang berbeda akan menghasilkan SR yang berbeda Î SR Anda dgn SR orang lain dapat berbeda. • SR hanya akan jadi prediksi rentang pergerakan harga suatu saham atau indeks. • Keputusan beli atau jual hanya diperoleh dari kombinasi indikator teknikal lain dan penentuan SR.
Support & Resistance Tehnik Pivot Point (Typical Price) “ Range pergerakan harga kemarin merupakan prediktor
terbaik range action hari ini “ (Kaufmen, 1998)
Pivott Î Average (Close, High, Low)t-1. Support 1 = Pivot – (High - Pivot) Resistance 1 = Pivot + (Pivot - Low) Support 2 = Pivot – (Resistance 1 – Support 1) Resistance 2 = (Pivot – Support 1) + Resistance 1
Tehnik Pivot Point (Typical Price)
Rumus
Contoh: Saham BBCA 16 Juni 2010
•
Pivot = Avrg (Close, High, Low).
High (H) : 5700
•
S1 = Pivot – (High - Pivot)
Close (C) : 5650
•
R1 = Pivot + (Pivot - Low)
Pivot : 5650
•
S2 = Pivot – (R1 – S1)
S1 = 5650 –(5700-5650) = 5600
•
R2 = (Pivot – S1) + R1
R1 = 5650 + (5650-5600) = 5700
Low (L) : 5600
S2 = 5650 – (5700 – 5600) = 5550 R2 = ( 5650 – 5600) + 5700 = 5750
Tehnik Pivot Point (Typical Price)
R2 R1
S1 S2
TERIMA KASIH