Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ) 1 1
Nurintang dan 2 Yudi ahdiansyah
Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian dan Perikanan UNSA 2
Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian dan Perikanan UNSA
ABSTRAK Dengan karakteristik wilayah dan potensi yang dimiliki Kecamatan Utan yang mendukung sektor perikanan diharapkan dapat menjadi sektor yang mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan wilayah dan berupaya menjadi basis ekonomi di Kabupaten Sumbawa khususnya bidang perikanan tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisir jenis komoditas unggulan perikanan laut hasil tangkapan di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa. Metode yang digunakan adalah teknik survei dengan studi pustaka. Analisis data yang digunakan yaitu dengan metode skoring dan Location Quotient (LQ). Metode skoring ditetapkan berdasarkan 3 kriteria utama sebagai parameter yaitu kontinuitas produksi, rata-rata produksi dan harga komoditas. Metode LQ digunakan berdasarkan jumlah produksi di Kecamatan Utan yang dibandingkan dengan jumlah produksi Kabupaten Sumbawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas unggulan perikanan laut ikan tangkap di Kecamatan Utan berdasarkan gabungan metode skoring dan analisis LQ adalah jenis ikan Cakalang, udang laut, tenggiri, lemuru, peperek, kuwe, tembang, baronang dan teri. Kata Kunci : Inventarisasi, Komoditas unggulan, Perikanan Tangkap.
58
mengumpulkan
PENDAHULUAN Kecamatan memproduksi
Utan
komoditas
mampu perikanan
data
tentang
jenis
komoditas unggulan yang berada di suatu daerah.
Untuk
mengetahui
tangkap yang cukup tinggi yang termasuk
komoditas
kedalam beberapa komoditas unggulan.
Kecamatan Utan maka perlu dilakukan
Komoditas perikanan yang didaratkan di
penelitian tentang
Kecamatan Utan umumnya adalah jenis
unggulan terhadap sumber daya perikanan
ikan pelagis dan ikan demersal yang
di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa.
ditangkap
dengan
menggunakan
alat
tangkap panah, pancing dan jaring.
unggulan
jenis
perairan
laut
inventarisasi produk
Komoditas
perikanan
yang
tergolong unggul adalah jika produk yang
Perikanan tangkap di kecamtan
dihasilkan tersebut memenuhi beberapa
Utan secara umum belum diketahui
kriteria penting yaitu banyak diminati
komoditas unggulannya karena belum
konsumen, harga terjangkau, produksi ada
adanya penelitian yang mengkaji hal
sepanjang tahun, produksinya kontinyu
tersebut secara khusus. Sementara itu,
dan nilai produksi dari komoditas tersebut
data produksi perikanan hanya diambil
lebih tinggi dari keseluruhan komoditas
pada
pendaratan
perikanan ikan ekonomis penting yang
ikan dan tidak kontinyu. Sehubungan
didaratkan di suatu wilayah pelabuhan
dengan
perikanan (Raharjo dkk, 1999).
pelabuhan-pelabuhan
permasalahan
tersebut,
komoditas
perikanan
inventarisasi tangkap di
Kecamatan Utan sangat
Waktu dan Tempat Penelitian
penting untuk dilakukan. Dengan karakteristik wilayah dan potensi yang dimiliki Kecamatan Utan yang
mendukung
sektor
perikanan
diharapkan dapat menjadi sektor yang mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan
wilayah
METODE PENELITIAN
dan
berupaya
menjadi basis ekonomi di Kabupaten Sumbawa khususnya bidang perikanan tangkap. Inventarisasi komoditas unggulan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan mulai dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2013, penelitian ini telah dilakukan di kecamatan Utan kabupaten Sumbawa. Metode Penelitian Metode
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survey dengan studi pustaka. Metode survei adalah satu bentuk teknik penelitian dimana
informasi
dikumpulkan
59
dari
sejumlah sampel berupa orang melalui
Data primer diperoleh langsung
pertanyaan-pertanyaan (Zikmund, 1997).
dari subjek penelitian dengan
Pelaksanaan
menggunakan
survey
terhadap
data
pengukuran
merupakan langkah yang sangat penting
atau
dalam
Dengan
langsung pada subjek sebagai
mengadakan survey terhadap data yang
sumber informasi yang dicari
telah ada, peneliti bertugas menggali
berupa
teori-teori yang telah berkembang dalam
mengenai
bidang ilmu yang dituju (Badriah, 2006)
hasil.
metode
Studi
ilmiah.
pustaka
yaitu
alat
alat
pengambilan
data
wawancara
langsung
distribusi
pemasaran
teknik
Data sekunder diambil dari
pengumpulan data dengan mengadakan
data yang sudah ada pada Dinas
studi penelaahan terhadap buku-buku,
Kelautan
literatur-literatur, catatan-catatan laporan-
Kabupaten Sumbawa serta studi
laporan yang ada hubungannya dengan
pustaka berupa data jenis dan
masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988).
produksi
Studi kepustakaan merupakan langkah
kecamatan Utan.
dan
ikan
Perikanan
tangkap
di
yang penting dimana seorang peneliti
Data sekunder diperoleh
menetapkan topik penelitian, langkah
melalui catatan dan laporan dari
selanjutnya adalah melakukan kajian yang
Dinas Kelautan dan Perikanan
berkaitan dengan teori yang berkaitan
kabupaten Sumbawa dan instansi
dengan topik penelitian (Nazir, 1998).
terkait.
Data
studi
diperoleh berupa data statistik
kepustakaan adalah sumber informasi
perikanan selama 5 tahun (2007-
yang telah ditemukan oleh para ahli yang
2011) yaitu data hasil tangkapan,
kompeten dibidangnya masing-masing
nilai produksi dan didukung oleh
sehingga relevan dengan pembahasan
pustaka yang terkait.
yang
diperoleh
melalui
ο·
yang sedang diteliti. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ο·
Data
sekunder
yang
Analisa Data Pengolahan dan analisis data dengan metode skoring dan metode Location Quostient (LQ)
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan dilakuakan
dengan
data
dilakukan
untuk
mengambil
komoditas
unggulan
data primer dan data sekunder.
tangkap
di
menentukan perikanan
Kecamatan 60
Utan
Kabupaten Sumbawa. Beberapa
komoditas perikanan di
kriteria penting yang menjadi
Kabupaten Sumbawa
parameter
utama
dalam
Xij
skor
adalah
komoditas yang diuji di
menghitung kontinuitas
produksi,
produksi
rata-rata dan harga komoditas. Nilai
komulatif
tersebut
dari
menjadi
= Total produksi semua
Kecamatan Utan Xi
= Total produksi semua
kriteria
komoditas yang diuji di
penentu
Kabupaten
Sumbawa
penetapan komoditas unggulan.
Nilai LQ yang diperoleh dapat
Pemberian
bernilai :
skoring
komoditas
unggulan adalah dengan nilai
LQ < 1 : Indikasi komoditas
diatas nilai tengah atau mendekati
perikanan
nilai tengah.
bukan
Analisis
merupakan
digunakan
komoditas unggulan
untuk melihat indikasi komoditas
LQ = 1 : indikasi komoditas
unggulan
LQ
tersebut
perikanan
Kecamatan
Utan.
komoditas Kecamatan
laut
dibandingkan
perikanan
Produksi
perikanan utan
di
bukan
tersebut merupakan
di
komoditas unggulan
kemudian
(unggulan sekunder)
secara
relatif
LQ > 1
: Indikasi komoditas
dengan produksi komoditas yang
perikanan
sama di Kabupaten Sumbawa
merupakan
yaitu daerah yang lingkupnya
komoditas unggulan
lebih
utama
luas.
Rumus
dari
LQ
tersebut
menurut Hendayana (2003) adalah sebagai berikut : πΏπ ππ =
xππ/xπ Xππ/Xπ
Keterangan : xij
= produksi suatu
komoditas perikanan di Kecamatan Utan xi
= produksi suatu
61
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan
Penetapan
Unggulan
kontiniuitas produksi sebagai salah
Tangkap Ikan Laut di
satu kriteria analisis, terdapat 7 jenis
Perikanan
Komoditas
Utan.
Dilihat
dari
Kecamatan Utan
ikan berkatagori kontinue, 9 jenis
ο·
berkatagori cukup kontinue dan 8
Kontinuitas Produksi
jenis ikan yang tidak kontinue.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 24 jenis ikan di
Kontinuitas Produksi 3 2
3
3
2 1
3 2
1
1
1
1
3
3
3
2
2 1
2
2
2
2
1
1
Baronang Belanak Cakalang Cumi-β¦ Ekorβ¦ Hiu Julung-β¦ Kakap Kembung Kerapu Kurisi Kuwe Layang Lemuru Lencam Lobster Pari Peperek Selar Tembang Tengiri Teri Tongkol Udangβ¦
4 3 2 1 0
Gambar 1. Grafik penetapan nilai skoring berdasarkan kontinuitas produksi Nilai skor 1 adalah jenis ikan
menunjukkan bahwa nilai kontinuitas
yang tertangkap dengan frekuensi 1-
tertinggi adalah pada jenis ikan
2 tahun (tidak kontinue), nilai skor 2
Kakap, Kembung, Kerapu, Kuwe,
adalah jenis ikan yang tertangkap 3-4
Layang, Lencam dan Tongkol karena
tahun(cukup kontinue), dan kategori
jenis ikan tersebut selalu ada setiap
3 adalah jenis ikan yang tertangkap
tahunnya. Dengan demikian terlihat
selama 5 tahun (kontinue). Dengan
jelas
demikian
ekonomis
terlihat
bahwa
tingkat
bahwa
jenis-jenis penting
memiliki
keragaman jenis-jenis ikan secara
keragaman
continue
Tingkat keragaman yang tinggi ini
tertangkap
di
perairan
Kecamatan Utan.
yang
ikan
cukup
tinggi.
membutuhkan cara pengelolaan yang
Hasil penelitian menunjukkan
serius agar tidak terjadi kepunahan
bahwa terdapat tujuh jenis ikan yang
salah satu jenis ikan sebagai akibat
tertangkap secara kontinue , sembilan
tingkat eksploitasi ataupun terjadinya
(9) jenis ikan cukup kontinue dan
gangguan
sisanya termasuk dalam kategori
lingkungan.
tidak kontinue. Gambar di atas
menyebabkan ada jenis ikan yang
pada
keseimbangan Kondisi
ini
62
tidak
dan
(2007-2011) merupakan salah satu
selanjutnya berpindah ketempat lain
kriteria utama yang dihitung dalam
atau menjadi punah. Hal ini bisa saja
penetapan komoditas unggulan. Hal
terjadi dari beberapa jenis ikan
ini dikarenakan jumlah produksi ikan
sekaligus terutama bagi jenis-jenis
adalah
pencerminan
yang hidupnya saling bergantung
jumlah
hasil
atau
didaratkan
di
gerombolan (Daud dkk, 2009).
perikanan
atau
Produksi ikan tangkap ikan laut
produksi
selalu
beradaptasi
berada
dalam
satu
per
didaratkan
Jumlah produksi perjenis ikan
banyaknya
tangkapan suatu
pelabuhan
TPI. jenis
di
yang
Rata-rata ikan
yang
Kecamatan
Utan
yang didartkan di TPI Kecamatan
periode 2007-2011 disajikan pada
Utan selama kurun waktu 5 tahun
Gambar 2 sebagai berikut :
Produksi Ikan di Kecamatan Utan Periode 2007-2011 14 12 10 8 6 4 2 0
11.3
10.57 8.47
11.25
11.25
12.08 10.58
8.47 7.58
4.414.07
3.823.28 2.47 1.55 0.94 0.2
10.39
5.51
5.64
4.5
0.3
0.2 0.23
Baronang Belanak Cakalang Cumi-cumi Ekor Kuning Hiu Julung-Julung Kakap Kembung Kerapu Kurisi Kuwe Layang Lemuru Lencam Lobster Pari Peperek Selar Tembang Tengiri Teri Tongkol Udang laut
Produksi (Ton)
ο·
dapat
Jenis Ikan
Gambar 2. Grafik rata-rata produksi per jenis ikan Tingkat
kemajuan
usaha
Secara umum jumlah hasil
dari
tangkapan yang didaratkan di TPI
perkembangan produksi dan nilai
Kecamatan Utan dari tahun ke tahun
dari tahun ke tahun. Gambar 17
mengalami
menunjukkan
rata-rata
volume rata-rata/tahun produksi ikan
produksi ikan tertinggi adalah ikan
yang didarakan di tempat pendaratan
Teri sebanyak 12,08 ton, sedangkan
ikan kecamatan Utan tidak tetap.
perikanan laut dapat dilihat
bahwa
fluktuasi.
Besarnya
ikan yang produksinya paling rendah
Berdasarkan nilai skoring dapat
yang didaratkan di Kecamatan Utan
dilihat bahwa sebagian jenis ikan
adalah ikan Hiu dan Lobster yaitu
yang ada seperti ikan Hiu, Lobster,
masing-masing sebesar 0,2 ton.
Pari, udang laut, cumi, Julung63
julung,
dan
ikan
Ekor
Kuning
ο·
Harga komoditas ikan
memperoleh nilai 1 yang artinya
Harga ikan merupakan salah
adalah rata-rata produksi dari jenis
satu kriteria penting dalam suatu
ikan tersebut berada pada selang 0,2
usaha perikanan, sehingga kriteria ini
β 2,57 ton , sedangkan untuk jenis
juga ditentukan untuk menetapkan
ikan
Tongkol,
komoditas unggulan perikanan di
Kuwe, Tembang, Baronang, Teri
kecamatan Utan. Tinggi rendahnya
mencapai nilai 5 yang berada pada
harga ikan akan mencerminkan nilai
selang 9,70 - 12,06
ton yang
dari komoditas tersebut pada saat
merupakan selang produksi paling
dipasarkan. Harga komoditas ikan
tinggi.
yang didaratkan di Kecamatan Utan
Peperek,
Kakap,
dapat dilihat pada Gambar 3.
60000 40000 20000 0
Hiu Lobster Pari Udang laut Cumi-cumi Julung-β¦ Ekor Kuning Cakalang Belanak Kurisi Kerapu Selar Layang Tengiri Lencam Kembung Lemuru Peperek Kakap Tongkol Kuwe Tembang Baronang Teri
Harga (Rp)
Rata-rata Harga Ikan di Kecamatan Utan Periode 20072011 (Rp/Kg)
Jenis Ikan
Gambar 3. Grafik rata-rata harga per jenis ikan Penentuan harga ikan yang dilakukan
di
kecamatan
terendah adalah ikan Layang dengan
Utan
harga rata-rata Rp. 7.000,-/kg dan
dilakukan bukan berdasarkan sistem
rata-rata produksinya mencapai 5,51
lelang. Hal ini yang menyebabkan
ton.
harga pasar tidak stabil. Harga
Berdasarkan hasil penelitian
komoditas ikan tangkap juga sangat
dan analisis data bahwa sebagian
dipengaruhi oleh cuaca dan musim.
besar nilai skoring yang diberikan
Rata-rata harga tertinggi yaitu sebesar
Rp.
52.200/kg
pada
adalah 1 yang berarti harga dari komoditas tersebut berkisar antara
komoditas lobster dengan nilai rata-
Rp.
7.000-Rp.15.640/kg
seperti
rata produksi selama 5 tahun adalah
komoditas ikan Pari, Julung-julung,
0,2 ton. Sedangkan untuk harga
Hiu, Ekor kuning, Belanak, Kurisi, 64
Selar, Layang,
Lancam, lemuru,
ditetapkan.
Penetapan
komoditas
peperek, tongkol, tembang, Baronang
unggulan
dan Teri. Harga komoditas yang
menjumlahkan nilai skoring dari
lebih
ketiga
tinggi
seperti
Cumu-cumi,
adalah
kriteria
dengan
utama
Kembung, Kuwe, berada pada selang
kontinuitas,
Rp.15.641-Rp.24.281/kg dan nilai
komoditas. Katagori yang diberikan
skoring tertinggi
sebagai komoditas
pada komoditas
produksi
yaitu
dan
harga
non unggulan,
Udang laut dan Lobster yaitu pada
komoditas unggulan sekunder, dan
selang harga Rp. 41.564 β Rp.
komoditas unggulan utama akan
50.202.
ditentukan oleh pencapaian jumlah
Harga komoditas ikan sebagai kriteria penting dalam penetapan komoditas
unggulan
produksi
dan
minat
konsumen pada komoditas tersebut. Untuk jenis komoditas yang diminati maka
konsumen
selang
yang
sudah
ditentukan sebelumnya.
dipengaruhi
oleh bebrapa faktor seperti kualitas, jumlah
berdasarkan
ο· Penetapan Komoditas Unggulan Berdasarkan Nilai Skoring Hasil skoring terhadap kriteria
rela
penilaian, diperoleh bahwa jenis ikan
memberikan harga yang tinggi untuk
kakap memiliki total skor yang
mendapatkannya seperti Ikan Kakap,
paling tinggi yaitu 11, ikan kuwe
Lobster dan jenis lainnya. Tingkat
memiliki total skor 10, ikan tongkol,
kemudahan
untuk
peperek, kembung, kerapu, memiliki
menangkap komoditas ikan yang ada
nilai skor 9. Berikutnya ikan lencam,
juga
tembang, baronang dan teri memiliki
dan
akan
Penetapan Komoditas Unggulan
kesulitan
berpengaruh
pada
harga
komoditas itu sendiri. Jumlah
total nilai skor 8. Lobster, udang laut,
produksi,
harga,
cakalang, layang, tenggiri dan lemuru
dari setiap
memiliki jumlah skor 7. Jenis-jenis
jenis komoditas ikan yang didaratkan
ikan kurisi dan selar memiliki total
di Kecamatan Utan berbeda satu
skor 5, sedangkan jenis ikan dengan
dengan yang lainnya. Sehingga untuk
total nilai skor paling rendah adalah
menetapkan
jenis ikan hiu, pari, cumi-cumi,
kontinuitas produksi,
setiap
komoditas
komoditas
unggulan
tersebut
harus
memenuhi kriteria utama yang telah
julung-julung,
ekor
kuning
belanak dengan nilai skor 4 dan 3. 65
dan
Jenis ikan yang dapat dijadikan
ikan
yang
memiliki
keunggulan
sebagai komoditas unggulan adalah
tinggi adalah dengan total nilai skor
jenis ikan dengan nilai skor diatas
7-10, ikan yang mempunyai nilai
nilai tengah atau medekati nilai
unggulan sedang adalah ikan dengan
tengah. Jika total skor paling rendah
total nilai skor 5-6. Sedangkan ikan
adalah 3 dan paling tinggi adalah 11,
yang non unggulan adalah ikan
maka nilai tengah adalah 7. Jadi jenis
dengan total nilai skor 3-4.
Total skoring Penentuan Komoditas Unggulan 11
12 10 8 6 4 2 0
9 7
7 3
4
7 7 4
3 3
5
9 7
9
10 8 8 8
5
Hiu Lobster Pari Udang laut Cumi-cumi Julung-Julung Ekor Kuning Cakalang Belanak Kurisi Kerapu Selar Layang Tengiri Lencam Kembung Lemuru Peperek Kakap Tongkol Kuwe Tembang Baronang Teri
3
7
8
9
Gambar 4. Grafik total skoring penentuan komoditas unggulan Hasil penelitian menunjukkan
lobster,
bahwa terdapat 16 jenis ikan yang
kerapu,
layang,
lencam,kembung, kakap dan tongkol.
bernilai ekonomis penting tertangkap di perairan Kecamatan Utan. Nilai skoring
pada
gambar
di
atas
menunjukkan bahwa komoditas yang dikatagorikan
unggulan
di
Kecamatan Utan dari segi analisis skoring yaitu ikan teri, baronang, tembang, kuwe, peperek, lemuru,
ο·
Analisis Location Quotient (LQ) Hasil
analisis
LQ
menunjukkan bahwa terdapat 14 jenis ikan yang termasuk dalam komoditas unggulan utama seperti terlihat pada Tabel 6 sebagai berikut :
tenggiri, cakalang dan udang laut,
66
Tabel 1. Rata-rata produksi dan nilai LQ Komoditas perikanan tangkap ikan laut di Kecamatan Utan Tahun 2007-2011
No
Jenis ikan
Kecamatan Utan (Ton)
Kabupaten Sumbawa
Nilai LQ
(Ton)
1
Hiu
0,20
104,5
0,46
2
Lobster
0,20
81,2
0,59
3
Pari
0,23
529,4
0,10
4
Udang laut*
0,30
69
1,04
5
Cumi-cumi*
0,94
228,2
3,47
6
Julung-Julung*
1,55
188,4
1,99
7
Ekor Kuning*
2,47
422,4
1,35
8
Cakalang*
3,28
393,4
2,01
9
Belanak*
3,82
325,8
2,83
10
Kurisi
4,07
1.216,7
0,80
11
Kerapu
4,41
3.429,2
0,31
12
Selar*
4,50
825,5
1,31
13
Layang
5,51
3.057,9
0,35
14
Tengiri*
5,64
813,6
1,67
15
Lencam
7,58
3.054
0,6
16
Kembung
8,47
4.889,1
0,41
17
Lemuru*
8,47
1.044,7
1,96
18
Peperek*
10,39
1.587,7
1,58
19
Kakap
10,57
3.992,4
0,64
20
Tongkol
10,58
2.859,7
0,89
21
Kuwe*
11,25
1.790
1,51
22
Tembang*
11,25
1.216,9
2,23
23
Baronang*
11,30
127,6
21,25
24
Teri*
12,08
1.129,2
2,58
Jumlah
139,06
33.376,6
-
Sumber
: data sekunder diolah (2013)
Keterangan
: * ) Komoditas unggulan utama berdasarkan analisis LQ (LQ>1)
67
Hasil
ananlisis
menunjukkan
LQ
bahwa
pengusahaannya di Kecamatan Utan.
terjadi
Semakin
besar
konsentrasi produksi perikanan di
dihasilkan
Kecamatan
terkonsentrasinya
Utan
secara
relatif
nilai
LQ
menunjukkan
yang
semakin
pengusahaan
dibandingkan dengan total kabupaten
komoditas
Sumbawa atau terjadi pemusatan
konsentrasi atau sifat basis inilah
aktivitas perikanan di Kecamatan
yang
Utan. Jenis ikan yang memiliki nilai
komoditas tersebut berpotensi untuk
LQ > 1 yaitu udang laut, cumi-cumi,
menjadi komoditas unggulan (Daud
belanak, julung-julung, ekor kuning,
dkk, 2009).
cakalang, belanak, selar, tenggiri,
ο·
tersebut.
Derajat
mengindikasikan
bahwa
Penetapan Komoditas Unggulan
lemuru, peperek, kuwe, tembang,
Perikanan
baronang dan teri. Nilai LQ tertinggi
Penggabungan Metode Skoring
pada ikan baronang yaitu 21.25. Jenis
dan Metode LQ
ikan ini cukup banyak dan mudah di temukan
di
perairan
Kecamatan
Utan. Jenis ikan yang nilai LQ < 1
Berdasarkan
Berdasarkan
penetapan
metode skoring dan analisa LQ maka penentuan
jenis
unggulan
di
ikan
komoditas
Kecamatan
Utan
sebanyak 10 jenis yang menunjukkan
Kabupaten Sumbawa terdapat 14
bahwa Kecamatan Utan mempunyai
jenis ikan yang termasuk unggul
pangsa
kecil
karena nilai LQ>1 dan 16 jenis ikan
perikanan
yang termasuk dalam katagori unggul
relatif
dibandingkan
lebih
aktivitas
tangkap di Kabupaten Sumbawa atau
karena nilai skoringnya 7-10.
terjadi difisit produksi di Kecamatan Utan. Berdasarkan penetapan nilai LQ
dan
unggulan
penentuan Kecamatan
jenis Utan
ikan di
dominasi oleh ikan-ikan pelagis. Nilai LQ > 1 mengindikasikan bahwa komoditas-komoditas
perikanan
tangkap terkonsentrasi secara relative
68
Tabel 2. Penentuan komoditas unggulan dengan menggabungkan penilaian skoring dan LQ No
Nilai skoring
Jenis ikan
Jenis ikan
Nilai LQ
1
7
Lobster
Cumi-Cumi
3,47
2
7
Udang Laut
Udang Laut
1,04
3
7
Cakalang
Cakalang
2,01
4
9
Kerapu
Julung-Julung
1,99
5
7
Layang
Ekor Kuning
1,35
6
7
Tenggiri
Tenggiri
1,67
7
8
Lencam
Selar
1,31
8
9
Kembung
Belanak
2.83
9
7
Lemuru
Lemuru
1,96
10
9
Peperek
Peperek
1,58
11
11
Kakap
-
-
12
9
Tongkol
-
-
13
10
Kuwe
14
8
15 16
Kuwe
1,51
Tembang
Tembang
2,23
8
Baronang
Baronang
21,25
8
Teri
Teri
2,58
Sumber : Data primer diolah (2013) Penetapan
komoditas
Kesembilan jenis ikan tersebut yaitu
unggulan berdasarkan nilai skoring
udang
laut,
cakalang,tenggiri,
(kontinuitas, produksi dan harga
lemuru,
peperek,
komoditas) terdapat 16 jenis ikan
baronang dan teri.
kuwe,tembang,
unggulan, dan jenis ikan dengan LQ >1 terdapat 14 jenis ikan. Skoring penentuan
komoditas
9
jenis
ikan
yang
dianggap memenuhi kriteria untuk dijadikan unggulan
sebagai di
Berdasarkan
unggulan
digabungkan dengan nilai LQ maka didapatkan
KESIMPULAN
komoditas
Kecamatan
Utan.
dengan
hasil
menggunakan
penelitian
dua
metode
penentuan komoditas unggulan
yaitu
metode skoring dan analisis Location Quotient
(LQ)
didapatkan
Sembilan
komoditas unggulan perikanan tangkap di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa 69
diantaranya tenggiri,
udang
laut,
lemuru,
cakalang,
peperek,
kuwe,
tembang, baronang dan teri. DAFTAR PUSTAKA Badriah,
L.
D.
2006.
Penelitian.
Metodologi Umur-Umur
Kesehatan. Multazam. Jakarta. Daud
dkk,
2009.
Perikanan Komoditas Kabupaten
Pengembangan
Tangkap
Berbasis
Unggulan Halmahera
di Utara
(Jurnal), IPB. Bogor.
Hendayana R. 2003. Aplikasi Metode Location Quotion (LQ) Dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional. Jakarta.
Moh. Nazir, 1988. Metode Penelitian. Jakarta
Zigmund, Williams, G, 1997. Business Research Methods. USA Dryden press. Hill, New York.
70