INTISARI
Prevalensi dismenorea primer di Indonesia cukup tinggi yaitu 6070% dan 15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Pada umumnya terjadi pada usia remaja dan dewasa. Keadaan tersebut menyebabkan menurunnya kualitas hidup wanita tidak dapat melakukan kegiatan olahraga atau berkonsentrasi dalam belajar karena nyeri yang mereka rasakan begitu hebat, penurunan kualitas hidup juga dapat dirasakan oleh wanita yang sudah bekerja karena nyeri haid yang hebat, aktivitas mereka jadi terganggu sehingga mereka tidak dapat melakukan tugas mereka dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat dan pekerjaan profesi kesehatan pada umumnya Jenis penelitian ini adalah analitik cross sectional pendekatan retrospektif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi prodi pendidikan dokter fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah yogyakarta. Instrumen penelitin ini menggunakan informed consent, kuisioner, skala pengukuran derajat nyeri (VAS) serta alat tulis. Data diperoleh dianalisis dengan menggunakan test korelasi dan didapatkan mayoritas sampel yang mengalami proses belajar, mendengar dan mengingat terganggu sebanyak 61,7% mahasiswi yang terdiri dari derajat nyeri berat 36,4% mahasiswi, nyeri sedang 21,5% mahasiswi, dan nyeri ringan 0,9% mahasiswi. Sedangkan yang tidak merasa terganggu dalam proses belajar, mengingat dan mendengar sebanyak 38,3% mahasiswi terdiri dari tidak ada mahasiswi atau 0,0% pada nyeri berat, 1,9% mahasiswi pada nyeri sedang, 16,8% mahasiswi pada nyeri ringan dan 19,6% mahasiswi pada yang tidak mengalami nyeri. Didapatkan hasil perhitungan yaitu p value dismenorea terhadap proses belajar, mendengar dan mengingat 0,00. Dan variabel yang paling dipengaruhi oleh dismenorea adalah proses belajar dengan nilai signifikasi paling kecil yaitu 0,030. Penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh yang bermakna antara dismenorea dengan proses belajar,mendengar dan mengingat dan dapat memposisikan diri dalam menanggulangi dismenorea. Kata kunci : Dismenorea, Proses Belajar, Mendengar, mengingat
ABSTRACT
The prevalence of primary dysmenorrhoea in Indonesia is quite high at 60-70 %, and 15 % had severe pain. Generally occurs in adolescence and adulthood. These circumstances lead to decreased quality of life for women can not participate in sports or concentrate on learning because they feel pain so severe, decline in quality of life can also be felt by a woman who had worked as severe menstrual pain, their activities so impaired that they can not perform their duties to the fullest. This study aims to provide education to the public and in general to health professionals work. type of research is an analytic crosssectional retrospective approach. The subjects were students at medical school the faculty of medicine and health sciences Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Instrument of this research is to use an informed consent, a questionnaire, a scale measuring the degree of pain ( VAS ) as well as stationery. The data obtained were analyzed using correlation test and found the majority of samples undergoing a process of learning, impaired hearing and considering the student as much as 61.7% consisting of severe pain intensity of 36.4% sophomores, 21.5% were sophomores pain, and mild pain 0,9% female students. While that is not bothered in the process of learning, remembering and hearing as much as 38.3% consists of student no student or 0.0% in severe pain, 1.9% student in moderate pain, 16.8% sophomores on mild pain and 19.6% female students who did not experience the pain. Calculations showed that the p value of the learning process dysmenorrhoea 0.00, p value 0.00 dysmenorrhoea to hear, considering the dysmenorrhoea p value 0.00. This study revealed that there is significant influence between dysmenorrhoea with the learning process , hear and remember and can position themselves in tackling Dismenorhea . Keywords : dysmenorrhoea , Learning , Listening , remembering
Pendahuluan
Pada setiap wanita biasanya lama menstruasi
Prevalensi dismenorea primer di Indonesia cukup tinggi yaitu 60-70% dan 15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Pada umumnya terjadi pada usia remaja dan dewasa. Keadaan tersebut menyebabkan menurunnya kualitas hidup wanita tidak dapat melakukan kegiatan olahraga atau berkonsentrasi dalam belajar karena nyeri yang mereka rasakan begitu hebat, penurunan kualitas hidup juga dapat dirasakan oleh wanita yang sudah bekerja karena nyeri haid yang hebat, aktivitas mereka jadi terganggu sehingga mereka tidak dapat melakukan tugas mereka dengan maksimal. Masalah ini biasanya tidak terdiagnosa dan tidak diberikan perawatan.
itu tetap. Usia gadis remaja pada waktu
Suatu
studi
menyatakan
akibat
dismenore tersebut sekitar 10% hingga 18%, dismenore adalah penyebab utama absen
pertama
bahwa akibat keluhan dismenore pada remaja putri di purworejo berdampak pada gangguan aktivitas sehari-hari sehingga menyebabkan absen sekolah < 3 hari. Panjang siklus yang biasa pada
berovulasi
siklus
menstruasinya
berkisar antara 18-42 hari. Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikitsedikit kemudian, ada yang sampai 7-8 hari.
menstruasi
16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan umum. Menarche terjadi ditengah-tengah
masa
pubertas,
wanita
memasuki masa reproduksi, yaitu masa dimana dia dapat memperoleh keturunan. Masa reproduksi ini berlangsung 30-40 tahun
dan
berakhir
pada
masa
mati
menstruasi atau menopause. Anatomi reproduksi wanita terdiri dari alat reproduksi dalam (internal) : indung telur, saluran tuba (tuba fallopi), rahim (uterus), dan alat reproduksi luar (eksternal) : labia majora (bibir besar kemaluan), labia minora (bibir kecil kemaluan), dan mons pubis.
manusia ialah 25-32 hari, dan kira-kira 97% wanita
mendapat
(menarche) bervariasi lebar, yaitu antara 10-
sekolah dan terganggu aktivitas lain. Hal ini diperkuat oleh penelitian Sulastri (2006)
kalinya
Gejala
dismenorea
Dismenorea
menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai
kram yang hilang-timbul atau
sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. gejala fisik premenstruasi syndrom
adalah nyeri tekan dan pembengkakan
genitalis.
payudara, perut kembung, edema perifer,
dismenorea sekunder adalah endometriosis,
sakit kepala dan migrain, rasa panas dan
radang pelvis, fibroid, edenomiosis, kista
kemerahan pada wajah serta leher, palpitasi,
ovarium dan kongesti pelvis.
gangguan
penglihatan,
Tanda-tanda
klinik
dari
ketidaknyamanan
Visual analogue scale (VAS) dapat
panggul, perubahan pola buang air besar,
digunakan untuk menilai intensitas nyeri
perubahan nafsu makan atau mengidam,
secara kuantitatif, dimana 0 adalah tidak
mual, jerawat atau lesi kulit, dan penurunan
nyeri sama sekali, 1-4 adalah nyeri ringan,
koordinasi.
5-6 adalah nyeri sedang, 7-9 adalah nyeri
Faktor penyebab dan faktor resiko: faktor kejiwaan, faktor konstitusi, faktor
berat, dan 10 adalah nyeri paling berat yang masih mungkin dirasakan.
obstruksi kanalis servikalis, faktor endokrin, faktor alergi, vasopresin dan prostaglandin.
Proses
belajar
adalah
suatu
perubahan dalam diri seseorang yang terjadi
Derajat dismenorea terbagi dari
karena ppengalaman. Mendengar adalah
dismenorea ringan, dismenorea sedang dan
merespon atau menerima bunyi secara
dismenorea berat. Sedangkan nyeri haid
disengaja.
dibagi menjadi dismenorea primer dan
kegiatan mendengarkan lambang-lambang
dismenorea sekunder. Dismenorea primer
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa
apresiai, serta interpretasi. Mengingat adalah
kelainan pada alat-alat genital yang nyata.
tingkah laku manusia yang selalu diperoleh
Dismenorea tipe ini terjadi bersamaan atau
dari
beberapa waktu setelah menarche biasanya
diingatnya.
12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus
Rekognisi adalah mengingat sesuatu apabila
haid pada bulan-bulan pertama setelah
sesuatu itu dikenakan pada indera (misalnya
menarche umumnya berjenis anovulator
mengingat wajah teman). Recall adalah
yang tidak disertai dengan rasa nyeri.
sesuatu apabila kita sadar bahwa kita telah
Sedangkan dismenorea sekunder adalah
mengalami
nyeri haid yang disertai kelainan anatomis
mengenakan sesuatu pada indera kita.
Mendengarkan
pengalaman
masa
Mengingat
sesuatu
suatu
lampau dapat
dimasa
proses
yang
dibagi
lalu
:
tanpa
Melakukan
(performance)
kebiasaan-
kebiasaan yang sangat otomatis.
pendidikan dokter FKIK UMY berjumlah 107 mahasiswi yang meliputi kriteria inklusi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
: usia diatas 17 tahun dan dibawah 23 tahun,
proses belajar, mendengar dan mengingat
serta mahasiswi dengan dismenorea primer
banyak hal yang dapat mempengaruhi proses
dan sekunder. Dan kriteria eksklusi :
belajar seseorang, baik dari dalam (internal),
mengkonsumsi obat asam mefenamat dan
luar
jenis obat lainnya, serta mahasiswi menolak
(eksternal),
kecenderungan
maupun
belajar.
faktor
Faktor
internal
menjadi respondi.
adalah faktor yang ada dalam diri individu
Jalannya penelitian ini meliputi
yang sedang melakukan belajar. Faktor
perizinan yang berupa informed consent
internal meliputi : kesehatan dan cacat
kepada
tubuh, intelegensi (kecerdasan), bakat dan
pengelompokan data, serta pengolahan data.
minat, kematangan (kesiapan), motivasi, dan
Metode
kelelahan.
penyuntingan,
adalah
Sedangkan
yang
faktor
dipengaruhi
eksternal
oleh
kondisi
lingkungan disekitar, meliputi : faktor keluarga,
faktor
sekolah
dan
pengumpulan
pengolahan
data
pengkodean,
data,
melalui
tabulasi
(pengelompokan data), dan analisa data (nalisis univariat dan analisis bivariat)
Hasil penelitian
Penelitian
mengenai
terhadap
proses
pengaruh
Analisa univariat dilakukan untuk
belajar,
menganalisa karakteristik responden, dalam
mendengar dan mengingat menggunakan metode survey analitik cross sectional
penelitian ini adalah usia. a.
Usia Responden
menggunakan pendekatan restrospektif dari
Usia Responden
responden. Lokasi penelitian dilaksanakan di fakultas
:
faktor
masyarakat.
dismenorea
responden,
kedokteran
muhammadiyah
umum
yogyakarta,
universitas populasi
penelitian ini seluruh mahasiswi prodi
40 30 20 10 0
Gambar
1.
Mahasiswi
Distribusi
Usia
terdiri dari tidak ada mahasiswi pada nyeri
Kedokteran
berat, 2 mahasiswi pada nyeri sedang, 18
Muhammadiyah
mahasiswi pada nyeri ringan dan 21
Fakultas
Universitas Yogyakarta
mahasiswi pada yang tidak mengalami nyeri. Dari
Tabel 1. Deskripsi pengaruh Derajat
tabel
diatas
menunjukan
bahwa
responden rerata mengalami nyeri berat.
Nyeri Dismenorea terhadap proses Selain tabel tersebut diatas, dilihat belajar, mendengar dan mengingat dari riwayat terganggu dan tidaknya akibat Derajat
Aktivitas
Tot
% dismenorea yang dialami subyek, didapatkan
+
al
-
hasil Berat
39
0
39
36,4%
Sedang
23
2
25
23,4%
Ringan
1
18
19
17,8%
Tdk
3
21
24
22,4%
signifikasi
0,00.
Dimana
ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dismenorea dengan proses belajar. Pada
uji
statistik
dismenorea
dengan proses belajar, mendengar dan
Nyeri Total
66
41
107
100%
mengingat didapatkan nilai p-value 0,00 , ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara dismenorea dengan proses
Tabel diatas didapatkan kelomok dismenorea dengan hasil yaitu mayoritas sampel mendengar
mengalami dan
proses
mengingat
belajar, terganggu
sebanyak 66 mahasiswi yang terdiri dari derajat nyeri berat 39 mahasiswi, nyeri sedang 23 mahasiswi dan nyeri ringan 1 mahasiswi. Sedangkan yang tidak merasa terganggu dalam proses belajar, mendengar dan mengingat sebanyak 41
mahasiswi
belajar, Sehingga
mendengar secara
dan
statistik
mengingat.
dapat
dilihat
adanya pengaruh yang bermakna antara dismenorea
dengan
mendengar dan mengingat.
proses
belajar,
Tabel
2.
Analisis
pengaruh
dismenorea terhadap proses belajar me
PB
nstr
tergang
uas
gu
Total Tidak
i
N
%
N
%
N
%
Dis
63
58
21
19
84
me
,8
,6
nor
%
%
1,
ak
Tot al
65
21
19
88
,6
%
%
61
42
23
Analisis
pengaruh
dismenorea terhadap mendengar p-
me
valu
nstr
tergang
e
uas
gu
MD
Total
e %
N
%
N
%
78,9
Dis
50
46
32
38
82
77
%
me
,7
,3
nor
%
%
%
ea
21,6
Tid
%
ak
39
10
100
Tot
,1
,4
7
%
al
%
%
Tabel diatas didapatkan mayoritas
pvalu
Tidak
N
0,00 2
3.
i
ea Tid
Tabel
0,00 2
1,
52
23
21
88
,6
%
%
48
55
23
23,5 %
51
10
100
,8
,7
7
%
%
%
Tabel diatas didapatkan sampel
sampel yang mengalami proses belajar
yang
mengalami
aktivitas
mendengar
terganggu sebanyak 63 mahasiswi, yang
terganggu sebaanyak 50 mahasiswi, yang
tidak terganggu 21 mahasiswi dan sebanyak
tidak terganggu 32 mahasiswi, dan sebanyak
2 mahasiswi tidak mengalami dismenorea
2 mahasiswi tidak mengalami dismenorea
namun merasakan terganggu, dan sebanyak
namun merasakan terganggu, dan sebanyak
21 mahasiswi tidak dismenorea dan tidak
23 mahasiswi tidak dismenorea dan tidak
merasa terganggu.
merasa terganggu.
Tabel
4.
Analisis
pengaruh
Pembahasan
dismenorea terhadap mengingat Hasil ini sesuai dengan penelitian me
MG
nstr
tergang
uas
gu
Total Tidak
p-
Sulastri (2006), bahwa akibat keluhan
valu
dismenorea pada remaja putri berdampak
e
pada gangguan aktivitas sehari-hari sehingga
i
N
%
N
%
N
%
menyebabkan
Dis
50
46
34
38
84
78,9
meninggalkan aktivitas dan ketidaksiapan
%
remaja
me
,7
,3
nor
%
% 0,00
0
0
ak
22
%
20
22
,6
20,6
al
50
46
56
sekolah
dalam dan
dan
menghadapi
pertumbuhan
pada
dirinya tersebut, misalnya gangguan haid seperti dismenorea.
%
% Tot
putri
perkembangan
ea Tid
absen
Nyeri bersifat sangat subyektif dan akan berbeda tingkatannya pada setiap
52
10
100
,7
,6
7
%
%
%
orang. Hal ini dipengaruhi berbagai faktor karena nyeri merupakan suatu keadaan komplek yang melibatkan sistem limbik, emosi dan pengalaman nyeri sebelumnya.
Tabel diatas didapatkan mayoritas
Selain
itu
dismenorea
primer
dapat
sampel yang mengalami aktivitas mengingat
dipengaruhi oleh bergbagai faktor antara lain
terganggu sebanyak 50 mahasiswi, yang
prostaglandin,
tidak terganggu 34 mahasiswi, dan tidak ada
psikologis. Secara teori keadaan psikologis
yang mengalami dismenorea dan merasakan
seseorang sangat menentukan intensitas
terganggu, dan sebanyak 22 mahasiswi tidak
nyeri yang dirasakan oleh orang tersebut.
dismenorea dan tidak merasa terganggu.
Faktor psikologis responden seperti tingkat kepercayaan menstruasi,
vasopresin
dan
dan
ketakutan
kebiasaan
dalam
keadaan
menjelang mengatasi
nyeri yang dia alami merupakan sebuah
manifestasi dan copying style atau cara
alami atau fisik dan lingkungan social
subyek dari suatu aktivitas. Khususnya
(Masrial, 2001).
dalam
hal
ini
adalah
proses
belajar, Kesimpulan
mendengar dan mengingat. Berdasarkan hasil penelitian ini Keadaan jasmani yang segar akan pengaruh
dismenorea
terhadap
proses
lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani belajar, mengingat dan mendengar yang yang kurang segar akan lain pengaruhnya peneliti lakukan pada mahasiswi Fakultas dengan keadaan jasmani yang kurang segar, Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta,
memperoleh
dalam hubungan ini beberapa penyakit hasil
sebagai
Adanya
pengaruh
yang
bermakna
antara
ringan termasuk keluhan dismenorea primer berikut : seperti nyeri di bagian bawah pinggang,
1. sakit kepala, mual dan muntah, diare, itu
dismenorea
biasanya diabaikan karena dipandang tidak dengan
proses
belajar
pada
cukup serius untuk mendapat perhatian dan mahasiswi
yang
mengalami
pengobatan, akan tetapi dalam kenyataannya dismenorea. penyakit-penyakit
semacam
itu
sangat
2.
mengganggu aktivitas belajar.
Adanya
pengaruh
antara
dismenorea dengan mendengar Berdasarkan
hasil
penelitian
pada
didapatkan data bahwa sebagian besar responden termasuk dalam kategori tingkat dismenorea
ringan
namun
ada
3.
pada
dikerenakan aktivitas belajar tidak hanya
faktor lain yaitu lingkungan
dan nutrisi serta emosi. Faktor lingkungan yang dikelompokkan dalam lingkungan
Adanya
pengaruh
antara
dismenorea dengan mengingat
mempunyai aktivitas belajar ringan, hal ini
dipengaruhi
yang
mengalami dismenorea.
yang
dipengaruhi oleh dismenorea saja, namun
mahasiswi
mahasiswi
yang
dismenorea.
4.
Dari
data
dismenorea
yang paling
diperoleh, banyak
mempengaruhi proses belajar dari mahasiswi.
Saran
Daftar Pustaka Sesuai dengan hasil penelitian ini,
pengaruh
dismenorea
terhadap
proses
belajar, mendengar dan mengingat pada mahasiswi, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah: 1.
Bagi
masyarakat
dan
penyuluh
Andrew. G. 2001. Womans Sexual Health (Widiarti.D, Penerjemah). Yogyakarta: (diterbitkan 2009) Basalamah, A., dkk. 1993. Endokrinologi Ginekologi, ed.1 Jakarta: KSERI Bloom
kesehatan masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam menambah informasi tentang pengaruh dismenorea terhadap proses belajar dan aktivitas lainnya. 2.
Perlu penelitian lebih lanjut mengenai dismenorea, mengingat insidensinya yang cukup tinggi, terutama tentang hal-hal yang mempengaruhi dan halhal
yang
dismenorea,
mengurangi sebagai
timbulnya
sumber
F.E. 1988. Brain, mind and behaviour. 2nd ed. New York : W.H. Freeman. p.240-269
Cahyaningtias, P.L. 2009. Pengaruh Olahraga Terhadap Derajat Nyeri Dismenorea Pada Wanita Belum Menikah. Karya Tulis Ilmiah Strata Satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta Decherney, Alan, H., Nathan, L., Goodwin, T.M., Laufer, N. 2007. Current diagnosis & treatment obstetrics & gynecology 10 edition. mcGraw Hill : New York. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2008, Profil Kesehatan Privinsi Lampung tahun 2007 (pdf). Bandar Lampung
data Eden,
terhadap sampel yang berbeda dalam
J.A. 1998. Dysmenorrhea premenstrual syndrome. Saunders:Philadelphia
and WB
hal faktor resiko dan kepribadian seseorang dalam menanggapi nyeri yang belum sempat peneliti teliti pada penelitian ini
Fitriani, D. 2006. Pengaruh Dismenorea Terhadap Proses Belajar, Mendengar dan Mengingat Pada Siswi SMA Negeri Gresik. Karya Tulis Ilmiah Strata Satu, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Hudson,
T. Mei 2002. Premenstrual Syndrome Part 1. Female Patient (OB/GYN ed). Chatman. 27,5. 4750.
Halpin DMG, Jones A, Fink G, et al. 1986. Post-natal ovarian follicle development in hypogonal (HPG) and normal mice and associated changes in the hypothalamicpituitary axis. J Reproduction Fertil. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Unicef Provinsi Jawa Tengah Pemerintah Kota Surakarta tahun 2006. Komunikasi Personal. 20 April 2013. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta Kusuma, S. 2006. Buku Ajar Ginekologi untuk Mahasiswa Kebidanan hal 31 dan 40. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Linda, F.M.D., Michigan State University College of Human Medicine, East Lansing, Michigan, Am Fam Physician. 2005 Jan 15;71(2):285291. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2001, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan KB, EGC, Jakarta Masrial .2001. Teras Kuliah Belajar – Mengajar Aktif. Angkasa Raya. Padang. P : 11 Notoatmodjo,2005. Metodologi Penelitian.Jakarta:Soekidjo Potter.,P.A and Perry., A.G. 1997. Fundamentalis Of Nursing Concepts.Process and Practice.Missouri:Mosby Pudiastuti.R.D., 2012.Tiga Fase Penting pada Wanita(Menarhe, Menstruasi dan Menopause). Jakarta:Kompas Gramedia
Sulastri.
2006. Perilaku Pencarian Pengobatan Keluhan Dismenore Pada Remaja Di Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Tesis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Suryabrata S. 2006. Psikologi Pendidikan . PT Raja Grafindo Parsada. Jakarta. P : 89 T.Z.Jacoeb., J.J,Endjun., Baziad, A., 1993. Dismenorea Aspek Patofiologi dan Penatalaksanaan (1sd ed). Jakarta: KSERI.h 71-94 Wiknjosastro. Hanifa. 1999, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta