BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Topik Peranan dan fungsi interior desain telah berubah menjadi bebas, beragam dan mendetil sesuai dengan lingkungan dan gaya hidup manusia masa kini. Ruang berperan sebagai tempat yang dapat melindungi manusia, membantu aktivitas manusia dan mendapatkan berbagai pengalaman dan perasaan. Keragaman dalam interior menampilkan perubahan fungsi mebel yang berperan tidak hanya untuk mengisi suatu ruang tetapi juga digunakan sebagai alat penunjang di dalam ruang. Peranan mebel dalam perancangan interior perlu dipahami sebagai elemen interior utama seperti dinding, lantai, ceiling dan lighting yang merupakan elemen pembentuk ruang. Ketika bangunan direncanakan, interior juga harus direncanakan supaya bangunan itu dapat digunakan secara efisien dan efektif, bahkan dalam proses perencanaan interior harus mempertimbangkan mebel sebagai penentu fungsi ruangan dan memberikan atmosfir yang ingin ditampilkan. Dengan alasan ini, hubungan antara bangunan, interior dan mebel perlu dipikirkan dan direncanakan secara bersamaan sehingga dapat saling membantu dan melengkapi supaya meningkatkan kualitas ruang (Hong, 1997, p.25). Mebel memungkinkan adanya interaksi antara ruang dan manusia sehingga ruang menjadi memiliki makna setelah mebel berada di dalam ruang itu. Karakter atau fungsi ruang akan diketahui dengan pengalaman atau intuisi pengguna terhadap mebel sehingga ruang dapat digunakan sesuai dengan tujuan dan fungsi oleh pengguna. Oleh karena itu, mebel dianggap seperti elemen
interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan berbagai cara. Fungsi dan nilai keindahan yang menghadirkan desain mebel yang terintegrasi dengan desain interior akan menghasilkan desain yang selaras. Dalam perencanaan interior, perlu mempelajari tentang mebel dalam suatu ruang dengan menghadirkan suatu sudut pandangan baru untuk digunakan sesuai dengan keadaan, konsep, fungsi dan tujuan, sehingga desain mebel dapat menghasilkan pencitraan ruang. Lingkungan sekitar kita selalu berubah untuk memenuhi keinginan masyarakat. Lapangan golf yang masa lalu, hanya golf course saja dianggap unsur penting tetapi sekarang golf clubhouse menjadi fasilitas sangat diharapkan oleh pemain untuk mendukung permainan golf . Olahraga golf memiliki karakter yang berbeda dengan olahraga yang lain. Permainan golf membutuhkan fasilitas dan pelayanan dari staf yang baik. Lapangan golf yang mewah memperlihatkan lebih jelas hal-hal seperti ini sehingga jelas hubungannya bahwa fasilitas yang mendukung pemain golf akan mencerminkan status lapangan golf. Golf clubhouse adalah tempat pertama dan terakhir untuk bermain golf, tempat ini digunakan untuk berinteraksi dengan orang yang bermain golf bersama dalam satu tim. Selain itu, golf clubhouse berperan untuk mempersiapkan kondisi pemain golf untuk bermain golf dengan baik, oleh sebab itu perlu dirancang untuk memberi kenyamanan dan kepuasan hati bagi pemain golf dengan menerapkan karakter lapangan golf. Golf clubhouse untuk pemain golf sangat penting karena
membuat semangat bermain golf sebagai tempat pertama untuk registrasi, mengganti baju dan persiapan, membuat segar dan istirahat setelah bermain golf dengan aktivitas mandi di locker room, minum dan makan di restoran. Dalam hal ini, potensi mebel dapat diterapkan pada tempat entertainment dengan menghadirkan berbagai fungsi dan ekspresi mebel dalam perancangan interior, sebagai alat penunjang terdekat dengan badan manusia, yang mendukung segala aktivitas dalam golf clubhouse.
1.2 Perumusan dan Pendekatan Masalah 1) Bagaimana menciptakan desain mebel yang mencerminkan konsep dan fungsi ruang supaya menghasilkan pencitraan ruang dalam desain interior terintegrasi. 2) Bagaimana menuangkan potensi mebel yaitu perannya sebagai perantara yang dapat menjembatani antara ruang dan pengguna sehingga mebel menawarkan dan mengarahkan perilaku pengguna di dalam ruang. 3) Bagaimana menerapkan desain mebel dengan sudut pandangan baru yang memungkinkan menjadi bagian dari elemen-elemen pembentuk ruang seperti dinding, lantai dan ceiling.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian desain mebel dalam perencanaan interior adalah sebagai berikut: 1) Mempelajari potensi desain mebel yang berhasil membentuk pencitraan ruang sehingga mampu mendapatkan desain interior yang terintegarasi dengan desain mebel.
2) Mempelajari potensi desain mebel yang meliputi segi ergonomi, material, warna, tekstur, ukuran dan bentuk yang dapat berinteraksi terhadap antar ruang dan pengguna sehingga dapat mendukung dan menawarkan aktivitas pengguna dengan optimal. 3) Mempelajari hubungan antara elemen-elemen pembentuk ruang dan mebel yang menghasilkan berbagai aspek yang meliputi cara ekspresi bentuk, karakter ruang dan sistem konstruksi sebagai upaya untuk memahami potensi desain mebel dalam perencanaan interior.
1.4 Kontribusi Penelitian 1) Bagi para desainer interior, diharapkan dapat lebih jauh mengenal segala tujuan, fungsi dan peranan penting dari keberadaan desain mebel sebagai sarana untuk menghasilkan desain interior hotel resor yang memadai sehingga menghadirkan pandangan baru yang akan memperkaya ilmu pengetahuan tentang desain mebel beserta dengan keteknikan pembuatan mebel, berikutnya ke arah lebih profesional dalam lingkup kerja desainer interior. 2) Bagi para desainer produk yang khususnya mebel, diharapkan penelitian ini memberikan pemikiran alternatif dan informasi yang berguna untuk mengetahui lebih dalam tentang keberadaan mebel di dalam ruang sehingga menciptakan mebel yang diseimbangkan dengan ruang. 3) Bagi masyarakat awam, diharapkan penelitian ini menjadi pedoman untuk memilih
dan
menggunakan
mebel
perkembangan desain mebel lebih jauh.
kemudian
memungkinkan
1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1 Kawasan Penelitian Hospitality furniture digunakan pada restoran, lobby dan resepsionis dengan desain untuk kepentingan public dan aktivitas sosial. Mebel ini menjadi kawasan penelitian pada perencanaan interior golf clubhouse. Ruang-ruang akan dieksplorasi adalah : 1) Lobby 2) resepsionis 3) Restoran
1.5.2
Cakupan Penelitian Yang akan menjadi cakupan penelitian pada desain mebel dalam
perencanaan interior ini adalah : 1) Relasi mebel dan ruang Meneliti relasi antara mebel dan ruang karena hal ini akan mempengaruhi desain mebel dan aktivitas pengguna supaya mewujudkan tujuan desain interior yang memenuhi keinginan dan kebutuhan pengguna dari segi fungsional dan estetika. 2) Mebel yang menawarkan berbagai potensi dan kegunaan bagi manusia Meneliti Affordance yang dimiliki oleh mebel yang berkaitan dengan desain interior sehingga mendukung, menawarkan menunjukkan perilaku pengguna. 3) Peranan mebel sebagai elemen pembentuk ruang
dan
Meneliti elemen-elemen pembentuk ruang seperti lantai, dinding dan ceiling untuk memahami tujuan dan fungsi lebih dalam supaya digunakan sebagai dasar acuan dan referensi untuk menghasilkan mebel berupa elemen interior dalam perencanaan interior.
1.5.3 Sampel Penelitian Sampel penelitian dilakukan pada ahli di bidang desain interior, arsitek dan produk untuk membandingkan pandangan masing-masing di bidang tersebut dengan menggunakan wawancara langsung.
1.6 Metode Penelitian Metode kualitatif dapat dilakukan dengan cara mengamati, mengalami dan observasi desain mebel yang berada di dalam suatu ruang, lalu merasakan secara langsung, kemudian menganalisis apa yang terdapat dari desain mebel dan ruang yang berada mebel itu sehingga dapat memahami segala elemen pembentuk mebel dan ruang.
1.7 Kerangka Pikir
MEBEL
MANUSIA
RUANG - Penentu fungsi sebuah ruang DESAIN MEBEL
- Pendukung aktivitas manusia di dalam ruang - Menawarkan, menunjukkan, dan mengarahkan bagaimana seharusnya perilaku dan aktivitas manusia dilakukan - Menjadi elemen pembentuk ruang
ANALISA KONSEP DESAIN MEBEL
Desain interior Takara Golf Resort, Tigaraksa PERMASALAHAN ANALISA DATA
Teori menurut Marizar
-
Aktivitas manusia Bentuk dan fungsi Ergonomi Antropometrika Bahan dan tekstur Struktur dan konstruksi Warna Ragam hias Hardwares dan accessories
- Aspek manusia * Kultur, sub-kultur, kelas sosial * Usia, keadaan ekonomi, gaya hidup, jenis kelamin * Aktivitas dan psikologis Aspek lingkungan Aspek bangunan Aspek teknis
KONSEP DESAIN MEBEL DALAM PERENCANAAN INTERIOR
Diagram 1.1 Kerangka pikir
1.8 Sistematika Penulisan Bab I berisikan latar belakang yang menjelaskan alasan dan tujuan tentang topik yang dipilih, disertai dengan rumusan masalah penelitian, pengertian umum, tujuan penelitian, lingkup peneltian, batasan penelitian, dan metode penelitian yang akan digunakan untuk memecahakan rumusan permasalahan.
Bab II berisikan tinjauan dan data secara terperinci mengenai fungsi dan ekspresi mebel sebagai pembentuk pencitraan pada ruang, disertai tinjauan umum yang membahas pengertian, jenis-jenis, fungsi, sejarah, dan style mebel.
Bab III berisikan tinjauan khusus, mengenai potensi mebel sebagai elemen pembentuk ruang dari aspek fungsi, bentuk, dan material. Bab ini juga berisi tentang teori affordance dan budaya yang menjadi identitas desain mebel pada ruang interior Takara Golf Resort di Tigaraksa, Tangerang.
Bab IV berisikan analisis permasalahan potensi mebel sebagai pembentuk pencitraan ruang terhadap peranan mebel (dari segi fungsi, bentuk, dan material) terhadap pengguna ruang.
Bab V berisikan konsep desain mebel dalam perencanaan interior yang ditinjau dari konsep fungsi, konsep bentuk, konsep warna, konsep pencahayaan, konsep skala, dan konsep material.
1.9 Tinjauan Pustaka 1) Buku “Furniture Design” oleh Jim postell (2007) Buku ini memuat informasi mengenai ketentuan-ketentuan standar dalam mendesain mebel, penjelasan definisi mebel, style mebel, dan teoriteori desain mebel yang berpengaruh terhadap sejarah perkembangan desain mebel. Buku ini menjelaskan tentang karakter dan jenis-jenis material
yang
dapat
digunakan
dalam
pembuatan
mebel,
yang
menampilkan gambar, material, dan konstruksi yang digunakan dalam proses desain. Hal ini memungkinkan desainer interior untuk memecahkan sendiri masalah-masalah yang sering terjadi dalam proses mendesain mebel.
2) Buku “Designing Furniture: Teknik Merancang mebel Kreatif” oleh Eddy S. Marizar (2005) Buku ini membahas tentang teknik merancang mebel yang kreatif beserta prinsip desain mebel modern dan sejarah desain mebel yang berpengaruh terhadap proses merancang mebel. Buku ini menjelaskan tentang konsep desain mebel secara kreatif serta analisis aktivitas manusia dari segi bentuk, fungsi, ergonomi, antropometrika, bahan, tekstur, struktur dan konstruksi, warna, ragam hias, hardwares, dan accessories.
3) Buku Mebel oleh Sharmi Ranti (2002) Buku ini membahas peran dan ekspresi mebel di dalam ruang interior dengan berbagai jenis ruang, yaitu ruang duduk, ruang tidur, kamar mandi,
ruang makan, ruang dapur, ruang kerja dan ruang teras, serta penjelasan mengenai
fungsi-fungsi
ruang
dan
menghasilkan efek pencitraan ruang.
tips
pemilihan
mebel
yang