PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM/ INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012/ 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, bersih - pihak ketiga - pihak berelasi Piutang non-usaha - pihak ketiga Piutang derivatif Persediaan, bersih Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek Uang muka dan biaya dibayar dimuka Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, bagian jangka pendek Aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 SEPTEMBER 2013 AND 31 DECEMBER 2012 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data) 30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
4
212,219,683
152,769,325
8
31,056,154
7,125,180
5 5,32
43,922,376 4,531,097
79,629,117 8,682,221
6 21 7
3,888,989 10,704,289 170,587,333
1,602,495 8,045,723 188,130,061
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables, net third parties related parties Non-trade receivables third parties Derivative receivables Inventories, net
9a
31,896,254
67,935
Prepaid taxes, current portion
13
12,012,493
6,481,851
2,571,055 2,025,378
3,450,724 3,934,892
Advances and prepaid expenses Deferred mobilisation costs, current portion Other current assets
525,415,101
459,919,524
TOTAL CURRENT ASSETS
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha - pihak berelasi Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek Aset tetap, bersih Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, bersih Aset pajak tangguhan, bersih Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, bersih Properti pertambangan Aset tidak lancar lainnya
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 SEPTEMBER 2013 AND 31 DECEMBER 2012 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data) 30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012 NON-CURRENT ASSETS Non-trade receivables related parties Restricted cash and cash equivalents
6,32
813,679
623,048
8
400,000
400,000
13
15,811,004
14,655,964
9a 10
238,060,429 292,721,714
293,103,681 327,339,668
Advances and prepaid expenses Prepaid taxes, net of current portion Fixed assets, net
11 9d
23,120,189 36,550,456
24,808,149 31,251,109
Deferred exploration and development expenditures, net Deferred tax assets, net
12 14
260,413,926 486,617,213 1,516,364
268,926,703 486,617,213 1,459,929
Deferred stripping costs, net Mining properties Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
1,356,024,974
1,449,185,464
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
1,881,440,075
1,909,104,988
TOTAL ASSETS
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Hutang pajak Beban akrual Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan Liabilitas derivatif yang akan jatuh Tempo dalam satu tahun Uang muka dari pelanggan - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga
15 15,32 9b 16
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS
30 September/ September 2013
163,492,734 20,971,545 16,891,534 79,445,155
31 Desember/ December 2012
196,828,892 31,390,665 30,608,181 91,863,215
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable Accrual expenses
18 2i,17
131,683,226 143,766
25,194,768 -
21
12,818,466
-
850,007
7,555,188
10,862,541
14,031,942
Current maturities of long-term loans third parties Finance lease Current maturities of Derivative liabilities Advance from customer third parties Other payables third parties -
437,158,974
397,472,851
TOTAL CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa Pembiayaan, setelah dikurangi Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 SEPTEMBER 2013 AND 31 DECEMBER 2012 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
NON-CURRENT LIABILITIES
18
Long-term loans, net of current maturities third parties Finance leases, net of current maturities Long term employee benefits liabilities
582,070,004
616,777,571
289,263
-
20
5,756,410
4,921,751
21 9e
9,000,000 159,596,758
173,708,671
19
9,047,419
8,533,034
Derivative liabilities, net of current maturities Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
765,759,854
803,941,027
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
1,202,918,828
1,201,413,878
TOTAL LIABILITIES
2i,17
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/4 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 SEPTEMBER 2013 AND 31 DECEMBER 2012 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data) 30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar saham ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham Tambahan modal disetor, neto Modal donasi Laba ditahan: - Dicadangkan - Tidak dicadangkan Akumulasi laba komprehensif lainnya: - Selisih nilai transaksi atas penambahan modal entitas anak perusahaan - Cadangan lindung nilai arus kas
Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT Share capital: Authorised - 12,000,000,000 shares issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp 100 per share Additional paid in capital, net Donated capital Difference in value from Retained earnings: Appropriated Unappropriated Accumulation of other comprehensive income : Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiaries Cash flow hedging reserve -
22a 22b
35,685,809 200,202,189 48,466
35,685,809 200,202,189 48,466
23a
8,176,536 244,892,974
8,176,536 271,878,800
25 21
1,886,148 7,269,923
1,886,148 5,381,414
498,162,045
523,259,362
180,359,202
184,431,748
Non-controlling interest
678,521,247
707,691,110
TOTAL EQUITY
1,881,440,075
1,909,104,988
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
39
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali laba bersih per saham)
Catatan/ Notes
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, except earnings per share) 30 September/ 30 September/ September September 2013 2012
Pendapatan
26
849,979,487
Beban pokok pendapatan
27
(743,478,135)
(882,203,210)
106,501,352
201,221,075
Laba bruto
1,083,424,285
Revenue Cost of revenue Gross profit
Beban penjualan
28
(63,927,954)
(71,693,026)
Beban umum dan administrasi Pendapatan bunga Beban keuangan Beban lain-lain, bersih
29
(22,279,079) 1,946,078 (28,397,951) (29,400,033)
(25,274,750) 947,628 (23,778,402) (7,407,044)
(35,557,587)
74,015,481
4,499,215
(16,394,298)
Income tax expense
(31,058,372)
57,621,183
Profit for the period
18 30
Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan
9c
Laba periode berjalan Laba komprehensif lain Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas, bersih setelah pajak
Profit before tax
Other comprehensive income 21
Pendapatan komprehensif lain, bersih setelah pajak Laba komprehensif periode berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Selling expenses General and administration expenses Interest income Finance costs Other expenses, net
31
1,995,337
5,213,784
Cash flow hedging reserve, net of tax
1,995,337
5,213,784
Other comprehensive income, net of tax
(29,063,035)
62,834,967
Comprehensive income for the period
(26,985,826) (4,072,546)
59,001,495 (1,380,312)
Profit attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
(31,058,372)
57,621,183
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(24,990,489) (4,072,546)
63,895,840 (1,060,873)
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah laba komprehensif
(29,063,035)
62,834,967
Total comprehensive income
Laba bersih per saham dasar
31
(0.01)
0.02
Basic earnings per share
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2013 Laba bersih periode berjalan Selisih nilai transaksi restrukturisi entitas sepengendali Pendapatan komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas, bersih Saldo 30 September 2013
Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai Selisih nilai transaksi atas transaksi penambahan restrukturisasi modal anak entitas perusahaan/ sepengendali/ Difference in Cadangan Difference in value from nilai wajar value from transactions lindung nilai Modal restructuring for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings donasi/ transactions of of additional Cash flow Tidak Donated entities under shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ capital common control subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated
Agio saham/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
35,685,809 195,880,073 -
-
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars)
-
4,322,116
48,466
4,322,116
1,886,148
-
-
-
-
(4,322,116)
5,381,414
8,176,536 -
-
-
-
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
Jumlah/ Total
271,878,800
523,259,362
(26,985,826)
(26,985,826)
-
-
-
-
-
-
1,888,509
-
-
1,888,509
35,685,809 200,202,189
48,466
-
1,886,148
7,269,923
8,176,536
244,892,974
498,162,045
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim
184,431,748 (4,072,546)
Jumlah ekuitas/ Total equity
707,691,110
Balance at 1 January 2013 Net income for the period
(31,058,372)
-
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
-
1,888,509
Other comprehensive income: Cash flow hedging and paid
678,521,247
Balance at 30 September 2013
180,359,202
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/2 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2012
Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai Selisih nilai transaksi atas transaksi penambahan restrukturisasi modal anak entitas perusahaan/ sepengendali/ Difference in Cadangan Difference in value from nilai wajar value from transactions lindung nilai Modal restructuring for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings donasi/ transactions of of additional Cash flow Tidak Donated entities under shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ capital common control subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated
Agio saham/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE THREE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars)
35,685,809 195,880,073
48,466
4,322,116
1,886,148
(1,791,416)
Jumlah/ Total
8,176,536
285,229,173
529,436,905
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
190,342,980
Jumlah ekuitas/ Total equity
719,779,885
Balance at 1 January 2012 Net income for the period
Laba bersih periode berjalan
-
-
-
-
-
-
-
59,001,495
59,001,495
(1,380,312)
57,621,183
Dividen yang dideklarasikan
-
-
-
-
-
-
-
(69,956,107)
(69,956,107)
(4,581,755)
(74,537,862)
Pendapatan komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas, bersih Saldo 30 September 2012
Dividend declared
-
-
-
-
4,894,345
-
-
4,894,345
319,439
5,213,784
Other comprehensive income: Cash flow hedging reserve, net
35,685,809 195,880,073
48,466
4,322,116
1,886,148
3,102,929
8,176,536
274,274,561
523,376,638
184,700,352
708,076,990
Balance at 30 September 2012
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/1 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars)
30 September/ September 2013 Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran kepada pemasok Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran royalti/ iuran eksploitasi Pembayaran pajak Penerimaan pengembalian pajak Penerimaan kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, bersih Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Perolehan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Hasil penjualan aset tetap Penerimaan pendapatan bunga Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Perolehan kas dari pinjaman Pembayaran kembali atas: - Pinjaman jangka panjang - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan Perubahan dalam kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Pembayaran atas: - Dividen pemegang saham - Dividen kepentingan nonpengendali
864,219,220 (39,092,952) (738,814,224)
30 September/ September 2012 Cash flows from operating activities: 1,078,541,795 Receipts from customers (44,457,697) Payments to directors and employees (883,769,150) Payments to suppliers
86,312,044
150,314,948
Cash generated from operations
(28,397,951)
(13,780,560)
(89,401,479) (8,242,705) 22,757,962 39,727,180 (4,522,417)
(119,041,353) (42,446,280) 3,481,272 1,723,279 (26,177,363)
Payments of finance costs Payments of royalty/ exploitation fees Payments of taxes Receipts from tax refunds Receipts of hedging obligations Other payments, net
18,232,634
(45,926,057)
Net cash (used in)/generated from operating activities
(4,271,565)
(110,633,044)
(512,843) 12,500 1,946,078
Cash flows from investing activities: Acquisitions of fixed assets Payments of deferred exploration and (579,084) development expenditures 282,094 Proceeds from sale of fixed assets 947,628 Receipts of interest income
(2,825,830)
(109,982,406)
68,000,000
569,000,000
(25,472) (23,930,974) -
(216,666,667) (185,000,000) (6,590) 4,087,310 (69,956,107) (4,581,755)
Net cash used in investing activities Cash flows from financing activities Proceeds from borrowings Repayment of: Long-term loans Short-term loans Finance leases Change in restricted cash and cash equivalents Payment of: Shareholders dividend Non-controlling interests dividend -
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
44,043,554
96,876,191
Net cash generated from financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
59,450,358
(59,032,272)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal periode
152,769,325
158,487,332
Cash and cash equivalents at the beginning of the period
Kas dan setara kas akhir periode
212,219,683
99,455,060
Cash and cash equivalents at the end of the period
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 139 tanggal 30 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 139 dated 30 May 2013 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes to the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.1033416 tanggal 16 Agustus 2013.
The Notarial Deed has been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Notification and Acceptance Letter No. AHU-AH.01.10-33416 dated 16 August 2013.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham biasa. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta.
The Company’s head office is located at Office 8 Building, 37th floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta.
Perusahaan memiliki 406 karyawan pada tanggal 30 September 2013 (31 Desember 2012: 484) (tidak diaudit).
The Company has 406 employees as at 30 September 2013 (31 December 2012: 484) (unaudited).
The Company’s Boards of Commissioners and Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 adalah sebagai Directors as at 30 September 2013 were as follows: berikut: Komisaris Utama : Dato’ Dr. Low Tuck Kwong : President Commissioner Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners Mauro Montenero* Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners Djanadi Bimo Prakoso Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director Direktur : Lim Chai Hock : Directors Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Lee Je-Hyung* Hermanto Suparman Direktur tidak terafiliasi : R. Soedjoko Tirtosoekotjo : Non-affiliated Director *) Ditunjuk pada tanggal 30 Mei 2013
*) Appointed on 30 May 2013
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
: :
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2012 were as follows:
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Carlos Elzaquirre Alvear Rozik B. Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Seungbum Kim Hermanto Suparman R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
GENERAL (continued)
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
The composition of the Company’s Audit Committee as at 30 September 2013 and 31 December 2012 was as follows:
Rozik B. Soetjipto H. Abdurrohman Bambang Gatot Ariyono
: :
Chairman Members
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di entitas anak sebagai berikut:
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries: Jumlah aset Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/ perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination 30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/ September December September December 2013 2012 2013 2012 Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Dermaga Jakarta Perkasapratama (“DPP”)
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
87.40
87.40
73,211,894
65,935,195
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
100
100
50,088,122
48,734,933
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
89,093,587
96,181,751
PT Wahana Jakarta Baratama Mining (“WBM”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
368,053,221
375,460,712
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/ September December September December 2013 2012 2013 2012
Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued) PT Bayan Energy Jakarta (“BE”)
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
99.99
99.99
68,566,162
74,532,870
PT Firman Ketaun Jakarta Perkasa (“FKP”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
106,588,591
143,152,728
PT Teguh Sinarabadi (“TSA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
64,408,639
58,683,321
PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Investasi pada entitas anak/ Investment in subsidiary
95.2
95.2
179,047,699
212,346,627
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
37,035,352
38,364,743
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
2,634,112
2,149,527
PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
100
100
701,365
637,008
PT Muji Lines (“ML”)
100
100
119,451,234
117,135,712
56.05
56.05
404,515,656
411,913,603
92.7
178,619,516
211,903,118
Jakarta
Kangaroo Australia Resources Limited (“KRL”)
Perkapalan/ Shipping Investasi pada entitas anak/ Investment in subsidiary
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Jakarta Pratamacoal (“GBP”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
92.7
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/ September December September December 2013 2012 2013 2012
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL PT Sumber Aset Jakarta Utama (“SAU”)
Jasa kontraktor pertambangan, pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/ Mining contractor service, construction, transportation and trading
56.05
56.05
12,334,809
12,396,710
PT Dermaga Energi (“DE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
638,430
827,084
PT Tanur Jaya (“TJ”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
587,697
836,753
PT Silau Jakarta Kencana (“SK”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
505,565
609,761
PT Orkida Jakarta Makmur (“OM”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
472,088
593,295
PT Sumber Api (“SA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
495,542
599,035
PT Tiwa Abadi (“TA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
502,400
606,100
PT Apira Utama (“AU”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
89,449
606,100
PT Bara Sejati (“BS”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
128,996
606,100
PT Cahaya Alam (“CA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
71,846
606,100
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/ September December September December 2013 2012 2013 2012
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL PT Mahakam Energi Lestari (“MEL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
130,746
157,017
PT Mahakam Bara Energi (“MBE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
130,754
83,485
PT Mamahak Coal Mining (“MCM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
11,703,778
17,314,465
PT Bara Karsa Lestari (“BKL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
54,653
26,590
Dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In these interim consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Pada tanggal 30 September 2013, Grup memperhitungkan pengalihan TA, AU, BS dan CA, (yang dibeli dari PT Ilthabi Bara Utama (“IBU”), ke KRL telah selesai. Lihat Catatan 24 untuk status hukum pada tanggal 30 September 2013.
As at 30 September 2013 the Group has accounted for the subsequent transfer of TA, AU, BS and CA, (purchased from PT Ilthabi Bara Utama (“IBU”), to KRL as being completed. Please refer to Note 24 for the legal status as at 30 September 2013.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, AU, BS, CA, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tanggal laporan keuangan ini, BAS, BT, FSP, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, dan BKL telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 33s). Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT, FSP, AU, BS, CA, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. As the date of these financial statements, BAS, BT, FSP, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, and BKL have received the Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 33s). Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the Government of the Republic of Indonesia.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan mengakuisisi 56,05% saham KRL. KRL adalah perusahaan publik yang terdaftar di Australia Stock Exchange. Perusahaan ini didirikan dan berdomisili di Australia (lihat Catatan 24).
On 14 December 2011, the Company acquired 56.05% of the share capital of KRL. KRL is a publicly listed company on the Australian Stock Exchange. It is incorporated and domiciled in Australia (refer to Note 24).
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B terkait dan uang muka pajak yang bersangkutan dapat dipulihkan sepenuhnya.
In forms of fulfillment of the taxes payable and other financial liabilities, the subsidiaries holding the third generation CCoW comply with regulations which are governed by the related CCoW and associated prepaid taxes are fully recoverable.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan
Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration and exploitation/development:
dan
Area eksplorasi
Nama lokasi/ Location name KW.05PB0065 KW.KTN 2009 1649 ER KW.KTN 2009 002 ER KW.KTN 2009 008 ER KW.KTN 2009 005 ER KW.KTN 2009 004 ER KW.KTN 2009 003 ER KW.KTN 2009 007 ER KW.KTN 2008 017 Ep KW.KTN 2008 048 Ep
Exploration areas
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration permit
PIK
4 April/April 2006
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit 2 Januari/January 2011**
1 Desember/ December 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 26 Maret/March 2008 5 Juni/June 2008 20 Agustus/August 2009 6 Oktober/October 2009 12 November/ November 2009
1 Desember/December 2011** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 26 Maret/March 2028 ** 5 Juni/June 2028 ** 19 Agustus/ August 2011** 6 Oktober/October 2015 12 November/ November 2015
BAS TA DE SK SA TJ OM AU CA
64.07.03.08
BKL
64.07.03.17
MBE
64.07.03.16
MEL
Persentase kepemilikan konsesi/ Percentage of ownership of concession
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan bersih pada tanggal 30 September 2013/Total net deferred exploration and development expenditures as at 30 September 2013
100%
960,015
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
538,079 81,830 97,360 83,132 53,508 112,585 39,834 79,414 58,802
100%
54,653
100%
130,754
100%
130,746
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) ●
GBP1)
Blok-I/Block-I Blok Sepaso/Block Sepaso Blok Satui/Block Satui KW KTN 2005018 KW KTN 2004046 KW.03PB 0059 KW.03PB 0058
GBP1)
2 Agustus/ August 1999 28 Agustus/ August 2007
PIK1)
13 Agustus/ August 2007
WBM1)
26 Oktober/ October 2007
FSP2)
21 Juli/July 2005
BT2)
7 April/April 2008 29 April/April 2008 29 April/April 2008
KW.KTN 2008 017 Ep KW.KTN 2008 015 Ep KW.KTN 2008 048 Ep
SW dan/and E Blok/Block
3)
**
Tanggal perolehan izin eksploitasi atau pengembangan/ Date of exploitation or development permit
Blok-II/Block-II
KW.051PB010 8 KW.KTN 2009 002 ER KW.KTN 2009 008 ER KW.KTN 2009 005 ER KW.KTN 2009 004 ER KW.KTN 2009 003 ER KW.KTN 2009 007 ER
2)
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
TSA1) FKP1)
OM3)
27 Oktober/ October 2010 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009
AU3)
26 Maret/March 2008
BS3)
5 Juni/June 2008
CA3)
5 Juni/June 2008 7 April/ April 2010
FKP1) TA3) DE3) SK3) SA3) TJ3)
MCM1)
GENERAL (continued)
Area eksploitasi/pengembangan
Nama lokasi/ Location name
1)
1.
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
11 Juli/July 2029 11 Juli/July 2029 29 Maret/ March 2037 25 Oktober/ October 2037 21 Juli/July 2025 7 April/ April 2028 23 April/ April 2038 23 April/ April 2038 26 Oktober/ October 2011** 15 Mei/ May 2012** 15 Mei/May 2012** 15 Mei/May 2012** 15 Mei/May 2012** 15 Mei/May 2012** 15 Mei/May 2012** 26 Maret/March 2028 ** 5 Juni/June 2028 ** 5 Juni/June 2028 ** 7 April/April 2022
Exploitation/development areas
Persentase Kepemilikan konsesi/ Percentage of ownership of concession
Jumlah cadangan (dalam jutaan metrik ton)/ Total reserves (in million metric tonnes)
Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million metric tonnes) Periode berjalan 2013/ Current period of 2013
Akumulasi jumlah produksi/ Cumulative total production
Sisa cadangan per tanggal 30 September 2013 (dalam jutaan metrik ton)/ Remaining reserves as at 30 September 2013 (in million metric tonnes)
100%
31.2
2.7
11.4
19.8
100%
4.9
0.1
0.9
4.0
100%
28.2
1.8
9.2
19.0
100%
60.3
2.4
11.9
48.4
333
1.5
6.1
326.9
25.8
100% 100% 100% 100% 100%
34.6
1.8
8.8
100%
-
-
-
-
100%
46
-
-
46
100%
1
-
-
1
100%
31
-
-
31
100%
109
-
-
109
100%
-
-
-
-
100%
12
-
-
12
100%
63
-
0.2
62.8
100%
180
-
-
180
100%
1.7
-
0.2
1.5
Sisa cadangan per tanggal 30 September 2013 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Perusahaan, setelah dikurangi jumlah produksi sejak tanggal survei (tidak diaudit). Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 30 September 2013 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, konsultan independen, pada tanggal 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Mengingat kondisi pasar batubara yang sementara ini sedang melemah, Grup secara internal telah melakukan optimalisasi kembali cadangan batubara untuk mengidentifikasi pit baru, dengan rasio pengupasan tanah selama umur tambang yang lebih rendah, dalam upaya menurunkan biaya. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan cadangan batubara untuk beberapa area. Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 30 September 2013 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, konsultan independen, pada tanggal 31 Desember 2010. Hasil penelitian tersebut dinilai lebih mencerminkan kondisi pasar saat ini, dibandingkan dengan hasil penelitian Minarco Mineconsult pada tanggal 31 Maret 2011 (tidak diaudit).
1)
Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin.
**
2)
3)
The remaining reserves as at 30 September 2013 are based on the survey performed by the Company, after being reduced by the production since the survey dates (unaudited). The remaining proven and probable reserves as at 30 September 2013 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, an independent consultant, dated 30 June 2010 (unaudited). In light of the current temporary weakness in the coal market, the Group has internally re-optimized its coal deposits to identify new pit shells, with a lower life of mine stripping ratio, in order to reduce costs. This has resulted in lower reserves for certain deposits. The remaining proven and probable reserves as at 30 September 2013 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, an independent consultant, dated 31 December 2010. Such report is considered to be a better reflection of the current market condition, compared to the 31 March 2011 report issued by Minarco Mineconsult (unaudited).
The Group is in the process of obtaining an extension to these permits.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian interim Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2013.
The Group’s interim consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 31 October 2013.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian interim ini juga disusun berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the interim consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. The interim consolidated financial statements have also been prepared in conformity with current requirements Decree of the Chairman of Bapepam-LK regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or Public Company. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian interim
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
interim
Laporan keuangan konsolidasian interim disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The interim consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the interim consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan PSAK no. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013.
The Indonesian Financial Accounting Standards Board issued SFAS No. 38 (Revise 2012), “Business Combinations between Entities under Common Control” which is effective from 1 january 2013.
PSAK 38 revisi, “kombinasi Bisnis Entitas Sepengedali” diterapkan pada kombinasi bisnis entitas sepengendali yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis dalam PSAK no. 22, “Kombinasi Bisnis” baik untuk entitas yang mengakuisisi bisnis maupun entitas yang melepas bisnis.
Revised SFAS 38, ‘Business Combinations between Entities under Common Control” is applied for business combinations for entities under common control which meet the business combination criteria under SFAS 22, “Business Combination” for the both acquiring and disposing of businesses.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan laporan konsolidasian interim(lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the interim consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor dalam posisi laporan keuangan konsolidasian. Berdasarkan standard terdahulu selisih tersebut juga dicatat di ekuitas tetapi sebagai “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
The disposing entity, in a business combination between entities under common control, recognises the difference between the consideration received and the carrying value of the business disposed as part of additional paidin capital in the equity section of the consolidated statement of financial position. Based on the previous standard, the difference would be recorded as “difference in value from restructuring transactions of entities under common control” also in the equity section.
PSAK ini diterapkan secara prospektif dimana saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada tanggal 1 Januari 2013, tanggal awal penerapan Standar ini, disajikan di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor dan tidak akan diakui sebagai laba atau rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba. Keharusan ini tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian interim Grup.
This revised SFAS is applies prospectively whereby the balance of “Difference in Value From Restructuring Transactions of Entities under Common Control” as at 1 january 2013, the intial application date of this standard, is presented within additional paid in capital within equity and should not be recognised as a realised gain or loss or reclassified to retained earnings. This requirement does not have any impact on the Group’s interim consolidated financial stetaments.
Berdasarkan standard terdahulu, saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat diakui baik sebagai laba di tahan atau laba rugi dengan terjadinya transaksitransaksi tertentu yang berhubungan dengan saldo ini. Namun demikian, berdasarkan standard revisi, saldo yang telah dicatat dalam pos tambahan modal disetor sebesar AS$4.322.116 tidak akan diakui sebagai laba rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba di masa depan.
Under the previous standard, the balance of the account “Difference in Value From Restructuring Transactions of Entities under Common Control” could be charged to either retained earnings or profit or loss with the occurrence of certain transactions related to the balance. However, under the revised standard, the carrying amount of US$4,322,116 recorded as additional paid in capiral will not be recognised as realised gains or loss or reclassified to retained earnings in the future.
Pencabutan PSAK No. 51, “Akuntansi KuasiReorganisasi (PPSAK No. 51)” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The withdrawal of the SFAS No. 51, “Quasi Reorganisation(PPSAK No. 51)” with an effective date of 1 january 2013 did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for current or prior financial years.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan laporan konsolidasian interim (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the interim consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
Penerapan ISAK 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estate” dan pencabutan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” yang berlaku sejak 1 Januari 2013 telah di tunda sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Manajeman berpendapat bahwa penerapan dan pencabutan Interpretasi dan Standar tersebut di atas tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup.
The implementation of IFAS 21, “Agreements for Construction for Real Estate” and the withdrawal of SFAS No. 44, “Accounting for Real Estate Development Activities”, which would previously have been mandatorily applied and withdrawn as at 1 January 2013, have been postponed until further notice by the Indonesian Financial Accounting Standards Board. Management believes that the implementation and the withdrawal of the above interpretation and Standard will not impact the Group’s interim consolidated financial statements.
Grup masih menganalisa dampak penerapan interprestasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian interim :
The Group is still assessing the impact of these new IFAS which are effective on 1 January 2014 to the interim consolidated financial statements :
- ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari pelanggan” - ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” - ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”
- IFAS No. 27, “Transfer of Assets from Customers” - IFAS No. 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” - IFAS No. 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine”
Konsolidasi (i) Entitas anak
b.
Consolidation (i)
Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Subsidiaries are all entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak (lanjutan)
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition byacquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.
Biaya yang terkait dengan dibebankan pada saat terjadinya.
akuisisi
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak (lanjutan)
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of noncontrolling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase with discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian
(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
(iii) Transaksi dengan nonpengendali
kepentingan
Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Grup. Untuk pembelian dari kepentingan nonpengendali, selisih antara imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
(iii) Transactions interests
with
non-controlling
The Group treats transactions with noncontrolling interests as transactions with equity owners of the Group. For purchases from non-controlling interests, the difference between any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to noncontrolling interests are also recorded in equity.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
PENTING
Konsolidasi (lanjutan) (iii) Transaksi dengan nonpengendali (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
kepentingan
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai wajar adalah nilai tercatat awal untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi pada laporan laba rugi. (iv) Pelepasan entitas anak Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (iii) Transactions with interests (continued)
non-controlling
When the Group ceases to have control or significant influence, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.
(iv) Disposal of subsidiaries When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan) (v) Entitas asosiasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (v) Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas rugi entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of loss of an associate” in the profit or loss. Unrealised losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Consolidation (continued) (v) Associates (continued)
(v) Entitas asosiasi (lanjutan)
c.
ACCOUNTING
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.
Dilution gains and losses arising in investments in associates are recognised in the profit or loss.
Penjabaran mata uang asing (i) Mata uang fungsional dan penyajian
c.
Foreign currency translation (i)
Functional and presentation currency
Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entites are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the” functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan entitas anak.
The interim consolidated financial statements are presented in United States Dollars, which is the functional and presentation currency of the Company and its subsidiaries.
(ii) Transaksi dan saldo
(ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
Pada setiap tanggal pelaporan, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup.
At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollar using the closing exchange rate
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Transaksi dan saldo (lanjutan)
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances (continued) The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used to translate the assets and liabilities at the statements of financial position dates were as follows (full US Dollar amount):
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan untuk mentranslasi nilai aset dan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (dalam Dolar AS penuh): 30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
0.86 1.35 0.93 1.02 0.80
1.03 1.32 1.04 1.16 0.82
1.62 0.31
1.61 0.33
Rupiah 10.000 (“Rp”) Euro (“EUR”) Dolar Australia (“AUD”) 100 Yen Jepang (“JPY”) Dolar Singapura (“SGD”) Pound Sterling (“GBP”) Ringgit Malaysia (“MYR”)
d.
ACCOUNTING
Rupiah 10,000 (“Rp”) Euro (“EUR”) Australian Dollar (“AUD”) 100 Japanese Yen (“JPY”) Singapore Dollar (“SGD”) Pound Sterling (“GBP”) Malaysian Ringgit (“MYR”)
Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman dan kas dan setara kas di sajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs disajikan pada laporan laba rugi sebagai “beban lain-lain, bersih.”
Foreign exchange gains and lossess that related to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit and loss within “finance cost”. Foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “other expenses, net”.
Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih pejabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada laba komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.
Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan nonmoneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset nonmoneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on nonmonetary assets such as equities classified as available‑for‑sale financial assets are recognised in other comprehensive income.
Transaksi dengan pihak berelasi Grup telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi tertentu, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
d.
Transactions with related parties The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) e.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Piutang usaha dan piutang non-usaha
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Trade receivables and non-trade receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atau penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha normal. Jika penagihan diperkirakan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as noncurrent assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
Trade receivables and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairement allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan dalam “beban umum dan administrasi”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap “beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss within “general and administration expenses”. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against “general and administration expense” in profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Persediaan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka
g.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. h.
ACCOUNTING
Aset tetap
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the period benefited using the straight-line method.
h.
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP yang dinyatakan sebagai berikut:
Fixed assets Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Land is not depreciated. Fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Peralatan lain
8-20 4-10 4-10 4 4
Buildings and port facilities Machinery and equipment Transportation equipment Office furniture and equipment Other equipment
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Manajemen telah menelaah masa manfaat asset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi.
Management has reviewed the assets’ useful lives, depreciation method and residual values and adjusted if appropriate, at least at the end of each reporting period. The effects of any revisions are recognised in the consolidated statements of comprehensive income, when the changes arise.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dan diakui pada “beban lain-lain, bersih” dalam laporan laba rugi.
Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within “other expenses, net” in the profit or loss.
Jika aset yang direvaluasi dijual, jumlah yang dicatat di dalam ekuitas dipindahkan ke saldo laba ditahan.
When revalued assets are sold, the amounts included in equity are transferred to retained earnings.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun-akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
untuk aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
untuk aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu tahun tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset dalam konstruksi yang memenuhi syarat. i.
Sewa
ACCOUNTING
Fixed assets (continued) Interest and other borrowing costs either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings cost directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the year, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
i.
Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
Determination whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.
Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the term of the lease.
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group as lessee has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Sewa (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. j.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
ACCOUNTING
Leases (continued) Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in “finance lease liabilities”. The interest element of the finance cost is charged to the profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The property, plant and equipment acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership at the end of the lease term.
j.
Deferred exploration expenditures
and
development
Biaya eksplorasi dikapitalisasi, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalised, on each area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
(i)
Terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya eksplorasi dan evaluasi dianggap dapat dipulihkan melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau
The rights of tenure of exploring and evaluating an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or alternatively by its sale; or
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area of interest. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Deferred exploration expenditures (continued)
and
ACCOUNTING
development
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area terkait, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biayabiaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mining area before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi ditangguhkan diuji penurunan nilainya ketika ada fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai dan diuji penurunan nilainya ketika cadangan komersial ditemukan.
Deferred exploration costs are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist and also tested for impairment once commercial reserves are found.
Biaya pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus sejak dimulainya produksi secara komersial dengan memperhatikan masa PKB2B dan Ijin Usaha Pertambangan.
Deferred development expenditure is amortised over mine life using the straight-line method from the commencement of commercial production and giving regard to the CCoW and Mining Business Licence.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu.
Interest and other borrowing costs either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Properti pertambangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Mining properties
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar atas aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi terhadap harga perolehan aset tersebut yang merupakan aset teridentifikasi berupa cadangan atau sumber daya batubara dan dinyatakan pada harga perolehan.
Mining properties represent the fair value adjustments of net assets acquired at the date of acquisition of a mining company over the acquisition costs of the assets which are identifiable assets in the form of coal reserves or resources and are stated at cost.
Saldo properti pertambangan terkait dengan DE, TJ, TA, SA, SK, OM, MCM, MBE, BKL, dan MEL diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi sejak tanggal dimulainya operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
The mining properties balance related to DE, TJ, TA, SA, SK, OM, MCM, MBE, BKL and MEL are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated reserves. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
l.
Employee benefits (i)
Post-retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan opsi program iuran pasti.
The Group has a defined benefit plan and an optional defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensations.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Liabilitas manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The defined benefit pension obligation recognised in the consolidated statement of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated periodically by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the statements of financial position date, are charged or credited to profit or loss over the average remaining service lives of the related employees.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan) Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya, yang terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang, diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu segera diakui di laporan laba rugi. (iii) Pesangon pemutusan kontrak kerja Pesangon pemutusan kontrak terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
(ii) Other long-term employee benefits Other long-term employee benefits, which consist of long service rewards and long leave benefits, are recognised in the consolidated statements of financial position at the present value of the defined benefit obligation. The related actuarial gains and losses and past service costs are recognised directly in the profit or loss. (iii) Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
m. Pengakuan pendapatan dan beban
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan batubara dan penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa lain setelah dikurangi retur, potongan penjualan, bea, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue represent revenue earned from the sale of the coal, and provision of coal handling and other services, net of returns, sales discount, duties, and Value Added Tax (“VAT”).
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
This revenue comprises the fair value of the consideration received or receivables from the sales of goods or services in the ordinary course of the Group’s activities.
(i)
(i)
Pendapatan batubara
Coal revenue
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:
Revenue from coal sales are recognised when all of the following conditions are fulfiled:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli;
the Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold;
jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
the amount of revenue can be measured reliably;
kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan
it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and
biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
Mayoritas perjanjian perjualan batubara Grup menyebutkan bahwa hak berpindah saat barang telah ditransfer ke kapal di mana batubara akan dikirimkan. Secara umum, pendapatan diakui pada tanggal bill of lading.
The majority of the Group’s coal sales arrangements specify that title passes when the product is transferred to the vessel on which the coal will be shipped. Revenues are generally recognised on the bill of lading date.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
m. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) (i)
Pendapatan batubara (lanjutan) Beberapa perjanjian penjualan mengijinkan adanya penyesuaian atas harga jual berdasarkan survei atas barang yang dilakukan oleh pelanggan (sebuah pengujian atas nilai kalori dan beberapa kriteria tertentu). Untuk itu pendapatan atas penjualan diakui pada awalnya atas dasar provisi menggunakan estimasi spesifikasi produk yang ditentukan paling kini dan disesuaikan setelahnya, jika perlu, berdasarkan hasil survei atas barang yang dilakukan oleh pelanggan.
(ii) Pendapatan non-batubara
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Revenue and expense recognition (continued) (i)
Coal revenue (continued) Certain sales arrangements allow for an adjustment to the sales price based on a survey of the goods by the customer (an assay for calorific value and certain other criteria). Accordingly, sales revenue is initially recognised on a provisional basis using the most recently determined estimate of the product specifications and subsequently adjusted, if necessary, based on the result of the survey of the goods by the customer.
(ii) Non-coal revenue
Pendapatan non-batubara terdiri dari pendapatan dari penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa pelabuhan lainnya. Bila suatu hasil transaksi yang berhubungan dengan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
Non-coal revenue comprises revenue from providing coal handling service and other port services. When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction shall be recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all of the following conditions are fulfilled:
jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup; tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali. (iii) Pendapatan bunga
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period can be measured reliably; and the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.
When the outcome of atransaction involving the rendering of services can not be estimated rebiably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable. (iii) Interest income
Pendapatan bunga berasal dari bunga bank dan bunga atas pinjaman kepada pihak berelasi.
Interest income comes from bank’s interest and interest income on loan to related party.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Pajak penghasilan kini dan tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income.
Beban pajak penghasilan pada laporan keuangan konsolidasian interim diakui berdasarkan estimasi manajemen atas nilai rata-rata tertimbang tarif pajak penghasilan tahunan yang diharapkan untuk keseluruhan periode keuangan.
Income tax expense in the interim consolidated financial statement is recognised based on management’s estimate of the weighted average annual income tax rate expected for the full financial year.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income. Management periodically evaluates positions taken annual in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian interim. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the interim consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
o.
KEBIJAKAN
Pajak penghasilan (lanjutan)
AKUNTANSI
kini
dan
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Current and deferred income tax (continued)
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for deferred income tax liability where the timing of the reversal of the temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the foreseeable future.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Biaya pengupasan lapisan tanah (i)
Pembuangan overburden dan material lain pra-produksi Dalam operasi pertambangan batubara terbuka, pembuangan overburden dan material lain diperlukan untuk dapat mengakses batubara yang mana sumber daya dapat diperoleh secara ekonomis. Proses penambangan overburden dan material lain disebut dengan aktivitas pengupasan tanah. Biaya pengupasan tanah yang dilakukan dalam pengembangan sebuah tambang sebelum produksi dimulai dikapitalisasi sebagai bagian dari investasi pembangunan tambang (pit) dan disajikan dalam biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan. Biaya tersebut selanjutnya akan diamortisasi dengan metode garis lurus, selama periode yang lebih rendah antara umur tambang atau jumlah mineral.
o.
Stripping costs (i)
Overburden production
and
waste
removal
pre-
In coal open pit mining operations, it is necessary to remove overburden and other waste materials to access coal which can be extracted economically. The process of mining overburden and waste materials is referred to as stripping activity. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalised as part of the investment in construction costs of the mine (pit) and are included in deferred exploration and development costs. The capitalised costs are subsequently amortised using the straight line method over the lesser of life of mine (LOM) or the mineral lease.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan) (ii) Pembuangan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Stripping costs (continued) (ii)
Overburden and waste removal production phase of surface mining
in the
Proses penambangan termasuk pembuangan overburden pembuangan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Perusahaan menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang (pit).
The mining process involves the removal of overburden and waste material and the coal getting. In certain circumstances, the Company defers stripping activity costs incurred during the production phase of the mine (pit).
Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan apabila memenuhi semua kriteria berikut:
Stripping costs in the production phase are capitalised as deferred stripping where all of the following criteria are met:
Manfaat ekonomis dimasa depan yang berasal dari aktivitas pengupasan tanah dapat diperoleh Perusahaan; Perusahaan dapat mengidentifikasi komponen dari sumber daya batubara yang mana aksesnya telah ditingkatkan; dan Biaya terkait dengan aktivitas pengupasan tanah yang berhubungan dengan komponen dari sumber daya batubara yang teridentifikasi dapat diukur secara andal.
Jika rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio pengupasan tanah umur tambang, kelebihan biaya pengupasan tanah atas rasio umur tambang ditangguhkan. Jika rasio pengupasan tanah aktual lebih rendah daripada rasio pengupasan tanah umur tambang, kekurangan biaya pengupasan tanah diambil dari saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Jika saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan adalah nihil dan rasio pengupasan tanah aktual lebih rendah daripada rasio pengupasan tanah umur tambang, biaya pengupasan tanah dibebankan seperti biaya aktual.
It is probable that the future economic benefit associated with the stripping activity will flow to the Company; The Company can identify the component of the coal body for which access has been improved; and The costs relating to the stripping activity associated with that component of the coal body can be reliably measured.
When the actual stripping ratio is higher than the LOM stripping ratio, the stripping costs above the LOM ratio are deferred. When the actual stripping ratio falls below the LOM stripping ratio, the stripping costs below the LOM stripping ratio is deducted from the deferred stripping costs balance. When the deferred stripping costs balance is nil and the actual stripping ratio falls below the LOM stripping ratio, the stripping costs are expensed at its actual cost.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
(ii) Pembuangan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka (lanjutan)
p.
ACCOUNTING
Stripping costs (continued) (ii)
Overburden and waste removal production phase of surface (continued)
in the mining
Biaya aktivitas pengupasan diukur pada awalnya sebesar harga perolehan, yaitu akumulasi biaya langsung yang berhubungan dengan aktivitas pengupasan tanah ditambah dengan alokasi overhead yang dapat diatribusi secara langsung. Setelah pengakuan awal, biaya pengupasan tanah dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan kerugian penurunan nilai. Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan diamortisasi setelahnya dengan basis sistematis selama produksi batubara yang diperkirakan.
The stripping costs are initially measured at cost, this being the accumulation of costs directly incurred to perform the stripping activity plus an allocation of directly attributable overheads. After the initial recognition, the stripping costs are carried at cost less accumulated amortisation and less any impairment losses. The deferred stripping costs are subsequently amortised on a systematic basis over the expected coal production.
Perubahan atas estimasi teknikal dan/atau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari biaya pengupasan lapisan tanah. Perubahan estimasi ini akan diperlakukan prospektif dari tanggal perubahan.
Changes in the estimated technical and/or other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon capitalisation and subsequent amortisation of the deferred stripping costs. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of change.
Kewajiban lingkungan
p.
Environmental obligations
Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai biaya sehubungan dengan pendapatan pada saat terjadinya.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.
Kewajiban lingkungan terdiri dari estimasi biayabiaya yang berkaitan dengan reklamasi tambang selama masa operasi, penutupan tambang, dan pembongkaran dan pemindahan fasilitas dan aktivitas penutupan lainnya.
The environmental obligations consist of the estimated costs associated with mine reclamation during mine operation, mine closure, and decommissioning and demobilisation of facilities and other closure activities.
Satuan yang digunakan sebagai dasar untuk pencatatan ditelaah secara berkala berdasarkan rencana reklamasi dan rencana penutupan tambang.
The rate used is subject to regular review based on mine reclamation and mine closure plans.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Kewajiban lingkungan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Environmental obligations (continued)
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan, dan restorasi dicatat untuk mengakui kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan aset tetap yang berasal dari akuisisi, pembangunan atau pengembangan dan/atau operasi normal aset tetap. Penarikan aset tetap ini termasuk penjualan, peninggalan, pendaurulangan atau penghapusan dengan cara lain, dan bukan dikarenakan penghentian sementara pemakaian.
Provision for decommissioning, demobilisation and restoration provides for legal obligations associated with the retirement of a tangible longlived asset that results from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of a long-lived asset. The retirement of a long-lived asset includes its sale, abandonment, recycling or disposal in some other manner, other than temporary removal from service.
Kewajiban diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya. Kewajiban ini bertambah dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh dengan melakukan pembebanan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Disamping itu, biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan nilainya sepanjang masa manfaat aset tersebut. Liabilitas penarikan aset dibebankan pada lebih dari satu periode pelaporan, jika kejadian yang menimbulkan kewajiban itu timbul lebih dari satu periode pelaporan. Misalnya, bila ada sebuah fasilitas yang ditutup untuk selamanya tetapi rencana penutupan ditetapkan selama lebih dari satu periode pelaporan, biaya penutupan tersebut akan diakui selama periode pelaporan sampai rencana penutupan tersebut selesai.
The obligations are recognised as liabilities when a legal obligation with respect to the retirement of an asset is incurred, with the initial measurement of the obligation at fair value. These obligations are accreted to full value over time through charges to the consolidated statements of comprehensive income. In addition, an asset retirement cost equivalent to the liabilities is capitalised as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. A liability for an asset retirement obligation is incurred over more than one reporting period when the events that create the obligation occur over more than one reporting period. For example, if a facility is permanently closed but the closure plan is developed over more than one reporting period, the cost of the closure of the facility is incurred over the reporting period when the closure plan is finalised.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penghentian pengoperasian aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab atas liabilitas tersebut dan liabilitas tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasi liabilitas tersebut. Dalam menentukan keberadaan liabilitas yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Grup mengacu pada kriteria pengakuan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) q.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan I.
Klasifikasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial assets I.
Classification
Grup saat ini mempunyai aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman dan piutang. Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan.
The Group currently has financial assets in the following categories: at fair value through profit or loss and loans and receivables. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i)
(i)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak dikutip pada pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari “piutang usaha dan piutang non-usaha”, “kas dan setara kas” dan “kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as noncurrent.
(ii) Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets. The Group’s loans and receivables comprise “trade and non-trade receivables”, “cash and cash equivalents” and “restricted cash and cash equivalents” in the consolidated statements of financial position.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) q.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) II.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Pengakuan dan pengukuran
III. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan tergantung apakah derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat item yang dilindung nilai. Grup menetapkan derivatif yang dimiliki sebagai lindung nilai arus kas, yaitu lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi.
Recognition and measurement Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date – the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the profit or loss. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.
III. Saling hapus antar instrumen keuangan
r.
Financial assets (continued) II.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
ACCOUNTING
r.
Derivative financial instruments and hedging activities Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Group designates its derivatives as cash flow hedges, which are hedges of a particular risk associated with a recognised asset or liability or a highly probable forecast transaction.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Pada awal transaksi, Grup mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan risiko manajemen dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaian, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Group also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of hedged item is more than 12 months and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months. Trading derivatives are classified as a current asset or liability.
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan dan kerugian terkait dengan bagian tidak efektif diakui langsung dalam laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognise in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the profit or loss.
Jumlah yang terakumulasi pada ekuitas direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi (misalnya, ketika prakiraan penjualan yang dilindung nilai terjadi). Keuntungan atau kerugian yang berhubungan dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laporan laba rugi pada “beban lain-lain, net”. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai menghasilkan pengakuan aset non-keuangan (misalnya, persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan pada ekuitas ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam pengukuran awal biaya perolehan aset. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui pada beban pokok pendapatan dalam hal persediaan atau penyusutan dalam hal aset tetap.
Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the period when the hedged item affects profit or loss (for example, when the forecast sale that is hedged takes place). The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised in the profit or loss within “other expenses, net”. However, when the forecast transaction that is hedged result in the recognition of a non-financial asset (for example, inventory or fixed assets), the gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the asset. The deferred amounts are ultimately recognised in cost of sales in the case of inventory or in depreciation in the case of fixed assets.
Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih ada di dalam ekuitas pada saat itu tetap berada pada ekuitas dan diakui ketika prakiraan transaksi pada akhirnya diakui pada laporan laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dilaporkan pada ekuitas segera ditransfer pada laporan laba rugi.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penurunan nilai dari aset keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
For loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognised in the profit or loss. If loan or held-tomaturity investment has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitor), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in the profit or loss.
Modal saham Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.
t.
Share capital Incremental costs directly attributable to the issue of new ordinary shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Laba bersih per saham dasar
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 30 September 2013 dan 2012, tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba bersih per lembar saham yang terdilusi setara dengan laba bersih per lembar saham dasar.
As at 30 September 2013 and 2012, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares, hence diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
Pelaporan segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai Dewan Direksi yang mengambil keputusan.
w. Pembagian hasil produksi Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM, dan FKP dari proses produksi akhir perusahaan. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaanperusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaan-perusahaan tersebut mengakui bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintah diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian beban pokok pendapatan. x.
2.
Pembagian dividen Pembagian dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian interim Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham Grup.
v.
Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as Board of Director that makes strategic decisions.
w. Sharing of production As stipulated in the CCoW, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty expense as part of cost of revenue. x. Dividend distributions Dividend distributions to the Group’s shareholders are recognised as a liability in the Group’s interim consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) y.
z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Hutang usaha
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.
ACCOUNTING
Trade payables
Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal. Hutang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payable is classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Pinjaman
z.
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently stated at amortised costs; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
aa. Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.
aa. Deferred mobilisation costs Mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are deferred and amortised over the period benefited using the units of production method.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
ab. Penurunan nilai dari aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset non keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Assets that have an indefinite useful life are not subject to amortisation but tested annually for impairment or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (Cash Generating Unit). Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak akan dipulihkan lagi.
Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss, except for assets measured using the revalution model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.
ac. Kas dan setara kas
ac. Cash and cash equivalents
Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan setara kas dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and cash equivalents with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum Grup. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas antara lain adalah:
Cash represents available and eligible payment instrument to finance the Group's business. Cash equivalents represent very liquid investments which are short term and quickly convertible to cash at a predetermined amount without any risk of significant value change. Instruments which can be classified as cash equivalents are as follows:
(i)
(i) Time deposits due within 3 (three) months or less, starting from the placement date and are not pledged as collateral; and
Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan; dan (ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
(ii) Money market instruments purchased and saleable within 3 (three) months. Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not classified as cash and cash equivalents.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI PENTING
DAN
PERTIMBANGAN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim, serta jumlah pendapatan dan beban-beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.
The preparation of interim consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the interim consolidated financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di periode mendatang.
The Group has identified the following critical accounting policies under which significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future period.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsi-asumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian interim.
Further details of the nature of these assumptions and conditions may be found in the relevant notes to the interim consolidated financial statements.
(i)
(i)
Estimasi cadangan
Reserve estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah produk yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) dan hasil survei internal Grup. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the amount of product that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) and the Group’s internal survey. In order to estimate coal reserves, assumptions required are about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (i)
(ii)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
Estimasi cadangan (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (i)
ESTIMATES
AND
Reserve estimates (continued)
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan itu, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and that additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:
•
Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;
•
Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows;
•
Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian dapat berubah jika bebanbeban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;
•
Depreciation, depletion and amortisation charged in the consolidated profit or loss may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;
•
Beban pembuangan overburden yang dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan tanah;
•
Overburden removal costs recorded in the statement of consolidated financial position or charged to the consolidated profit or loss may change due to changes in stripping ratios;
•
Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi aset, dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatankegiatan ini; dan
•
Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and
•
Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
•
The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah terjadi selama tahap produksi. Beberapa perusahaan pertambangan membebankan biaya pengupasan tanah pada saat terjadinya, sedangkan lainnya menangguhkan biaya pengupasan tersebut. Dalam operasi pertambangan yang mengalami fluktuasi yang signifikan atas rasio tanah dengan bijih selama umur tambang atau pit, penangguhan biaya pengupasan mengurangi volatilitas dari biaya pengupasan yang dibebankan pada periode pelaporan. Perusahaan pertambangan yang mengakui biaya saat terjadinya akan melaporkan volatilitas yang lebih besar dalam hasil operasinya dari periode ke periode.
(ii)
Deferred stripping costs Stripping of waste materials takes place throughout the production stage. Some mining companies expense their stripping costs as incurred, while others defer such stripping costs. In mining operations that experience material fluctuations in the ratio of waste materials to ore over the life of the mine or pit, deferral of stripping costs reduces the volatility of the cost of stripping expensed in individual reporting period. Those mining companies that expense stripping costs as incurred will therefore report greater volatility in the results of their operations from period to period.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (ii)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (ii)
ESTIMATES
AND
Deferred stripping costs (continued)
Rasio perbandingan antara tanah dan bijih merupakan fungsi perencanaan tambang sehingga perubahan pada perencanaan tersebut akan menghasilkan perubahan terhadap rasio tersebut. Perubahan pada teknik atas parameter ekonomi lainnya yang mempengaruhi nilai cadangan juga akan berdampak pada umur tambang atau rasio pit bahkan jika hal tersebut tidak mempengaruhi perencanaan pit. Perubahan umur tambang atau rasio pit akan dicatat secara prospektif.
The waste materials to ore ratio is a function of an individual mine’s pit design and therefore changes to that design will generally result in changes to the ratio. Changes in other technical or economic parameters that have an impact on reserves will also have an impact on the life of mine or pit ratio even if they do not affect the pit design. Changes to the life of mine or pit ratio are accounted for prospectively.
Penentuan Grup mengenai apakah beberapa pit dianggap merupakan operasi terpisah atau terintegrasi tergantung pada kondisi spesifik setiap tambang dan analisa yang membutuhkan pertimbangan; perusahaan lain dapat membuat penentuan terpisah atau terintegrasinya suatu pit secara berbeda dari Grup, bahkan jika terdapat pola fakta yang sama. Jika penentuannya berbeda, maka hasil akuntansinya juga akan berbeda.
The Group’s determination of whether multiple pits are considered separate or integrated operations depends on each mine’s specific circumstances and the analysis requires judgement; another company could make the determination that a pit is separate or integrated differently than the Group, even if the fact pattern appears to be similar. To the extent the determination is different, the resulting accounting would also be different.
Grup memilih untuk menangguhkan pengupasan saat terjadi kelebihan pengupasan rata-rata umur tambang.
The Group chooses to defer its stripping costs in excess of the LOM average stripping ratio.
biaya rasio
(iii) Penurunan nilai aset non-keuangan
(iii)
Impairment of non-financial assets
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.
In accordance with the Group’s accounting policy, at each asset or cash generating unit is evaluated at every reporting period to determine whether there is any indication of impairment. If any indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell or value in use.
Penentuan nilai wajar dan nilai yang digunakan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat 'Estimasi cadangan' di atas), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘Reserve estimates’ above), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the consolidated profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
(iv) Pajak penghasilan
(v)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (iv)
ESTIMATES
AND
Income taxes
Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut.
Judgement and assumptions are required in determining the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes for each company within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred income tax provisions in the period in which such determination is made.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari kerugian pajak yang dapat dikompensasikan kembali, penyisihan modal, dan perbedaan temporer diakui hanya ketika hal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapat dipulihkan, yang tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi produksi, jumlah penjualan barang atau jasa, harga komoditas, cadangan, biaya operasi, biaya penutupan tambang dan rehabilitasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of production, sales volumes or sales of service, commodity prices, reserves, operating costs, closure and rehabilitation costs, capital expenditure, dividends and other capital management transactions.
Eksplorasi dan evaluasi
(v)
Exploration and evaluation
Pemulihan di masa mendatang dari biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk apakah Grup memutuskan untuk mengeksploitasi area terkait atau, jika tidak, apakah biaya eksplorasi dan evaluasi tersebut dipulihkan melalui penjualan.
The future recoverability of capitalised exploration and evaluation expenditure is dependent on a number of factors, including whether the Group decides to exploit the related lease itself or, if not, whether it successfully recovers the related exploration and evaluation asset through sale.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan masa mendatang termasuk tingkat cadangan dan sumber daya, perubahan teknologi masa depan yang dapat mempengaruhi biaya penambangan, perubahan hukum di masa mendatang (termasuk perubahan atas kewajiban restorasi lingkungan) dan perubahan harga komoditas.
Factors that could impact the future recoverability include the level of reserves and resources, future technological changes, which could impact the cost of mining, future legal changes (including changes to environmental restoration obligations) and changes to commodity prices.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (v)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
Eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (v)
ESTIMATES
AND
Exploration and evaluation (continued)
Jika biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi ditetapkan untuk tidak dapat dipulihkan di masa mendatang, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.
To the extent that capitalised exploration and evaluation expenditure is determined not to be recoverable in the future, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
Sebagai tambahan, biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi jika aktivitas di area of interest belum mencapai tahap yang mengijinkan pengujian memadai dari keberadaan atau sebaliknya cadangan yang terpulihkan secara ekonomis. Jika di masa mendatang biaya yang dikapitalisasi harus dihapuskan, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.
In addition, exploration and evaluation expenditure is capitalised if activities in the area of interest have not yet reached a stage that permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves. To the extent it is determined in the future that this capitalised expenditure should be written off, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
(vi) Nilai realisasi bersih dari persediaan Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual (vii) PPN dibayar di muka
(vi)
Net realisable value of inventories The Group reviews the carrying value of its inventories at each reporting date to ensure that the cost does not exceed net realisable value. Estimates of net realisable value includes a number of assumptions, including commodity price expectations and the estimated costs to complete inventories to a saleable product.
(vii) Prepaid VAT
PPN dibayar di muka pada kelompok entitas anak tertentu telah diakui sebagai aset, diukur pada awalnya sebesar biaya perolehan, berdasarkan syarat dan ketentuan pada PKP2B tertentu yang mengijinkan pemulihan atas PPN yang dibayarkan dan manfaat terkait di masa mendatang mengalir kepada Grup.
Prepaid VAT on certain of the groups subsidiaries has been recognised as an asset, initially measured at cost, based on the terms and conditions of certain of the CCoW’s which allow for the recoverability of VAT paid and as such future benefit will flow to the Group.
Grup saat ini sedang dalam proses klaim dan berdasarkan proses hingga saat ini Grup berkeyakinan bahwa PPN terkait dapat dipulihkan.
The Group is currently progressing its claims and based on the proceedings to date remains confident that the VAT is recoverable.
Grup melakukan pengujian penurunan nilai saat terdapat indikasi adanya kemungkinan penurunan nilai. Dalam menguji jumlah yang terpulihkan, Grup membuat beberapa asumsi dimana terdapat risiko dan ketidakpastian.
The Group performs an impairment assessment when there is an indication of possible impairment. In assessing the recoverable amount, the Group makes a number of assumptions which are subject to risk and uncertainty.
Jika berdasarkan pandangan hukum internal dan eksternal, manajemen telah menentukan bahwa seluruh atau sebagian PPN tidak dapat dipulihkan di masa mendatang, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penentuan tersebut dibuat.
To the extent that management no longer determine that based on internal and external legal views that all or some of the VAT will not be recoverable in the future, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
3.
(viii) Biaya pembongkaran dan restorasi
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
(viii) Decommissioning and restoration
Biaya pembongkaran dan restorasi adalah biaya yang timbul dalam operasi pertambangan, dimana proporsi biaya tersebut timbul pada akhir masa tambang. Dalam menentukan tingkat provisi yang tepat, diperlukan pertimbangan untuk memperkirakan biaya yang akan terjadi di masa depan, waktu terjadinya biaya tersebut (sangat bergantung pada umur tambang), dan estimasi tingkat inflasi di masa depan.
Decommissioning and restoration costs are normal consequence of mining, a proportion of which is incurred at the end of a mine’s life. In determining an appropriate level of provision, consideration is given to the expected future costs to be incurred, the timing of these expected future costs (largely dependent on the life of the mine), and the estimated future level of inflation.
Jumlah pasti biaya pembongkaran dan restorasi tidak dapat diperkirakan dan dapat bervariasi sebagai akibat banyaknya faktor termasuk perubahan peraturan hukum terkait, munculnya teknik restorasi yang baru atau pengalaman di area pertambangan lain. Waktu perkiraan terjadinya pengeluaran juga dapat berubah, contohnya sebagai respon terhadap perubahan cadangan atau tingkat produksi.
The ultimate cost of decommissioning and restoration is uncertain and costs can vary in response to many factors including changes to the relevant legal requirements, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or to production rates.
Perubahan dalam estimasi dapat menghasilkan perubahan yang signifikan pada tingkat provisi yang diwajibkan, dimana dapat berdampak pada hasil keuangan di masa depan. Estimasiestimasi ini dikaji ulang setiap tahun dan disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan data yang digunakan adalah yang paling kini.
Changes to any of the estimates could result in significant changes to the level of provisioning required, which would in turn impact future financial results. These estimates are reviewed annually and adjusted where necessary to ensure that the most up to date data is used.
KAS DAN SETARA KAS
4. 30 September/ September 2013
Kas Rupiah
1,748,600
CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 2012 2,255,530
Cash on hand Rupiah
5,752,447
5,893,307
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
401,564
1,914,203
- PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Bank lainnya
316,745
289,674
88,232 11,947
111,527 14,802
Cash and cash equivalents in banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Other banks -
6,570,935
8,223,513
Total Rupiah accounts
Kas dan setara kas di bank Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Jumlah rekening Rupiah
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 30 September/ September 2013
Dolar AS - ANZ - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 31 Desember/ December 2012
90,395,287
33,866,599
83,543,777
47,343,517
27,980,648
59,265,051
1,435,099
1,401,589
296,370 120,589 85,964 -
181,286 81,776 85,948 54
US Dollars ANZ PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Sumitomo Mitsui Banking Corporation Standard Chartered Bank United Overseas Bank Ltd. Other banks -
203,857,734
142,225,820
Total US Dollars
Dolar AU - National Australia Bank
42,414
64,462
AU Dollars National Australia Bank -
Jumlah Dolar AU
42,414
64,462
Total AU Dollars
Jumlah kas dan setara kas di bank
210,471,083
150,513,795
Total cash and cash equivalents in banks
Jumlah kas dan setara kas
212,219,683
152,769,325
Total cash and cash equivalents
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Standard Chartered Bank - United Overseas Bank Ltd. - Bank lainnya Jumlah Dolar AS
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating equivalents is as follows:
● ●
● ●
Kas pada bank dapat ditarik setiap saat; Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas dan setara kas di bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Dolar AS Rupiah Dolar AU
cash
and
cash
Cash at bank can be withdrawn at anytime; Contractual interest rates on cash and cash equivalents in banks are as follows:
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
2.00% - 2.30% 4.20% - 6.25% 4.40% - 5.30%
2.25% - 2.75% 5.50% - 7.25% 4.40% - 5.30%
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap jenis kas dan setara kas (kecuali kas ditangan) sebagaimana yang dijabarkan di atas.
to
US Dollars Rupiah AU Dollars
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents (except cash on hand) mentioned above.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
5. 30 September/ September 2013
Pihak ketiga: Dolar AS - Vitol Asia Pte. Ltd. - J. Aron & Co. - Mitsui & Co.,Ltd - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Adani Global Pte. Ltd. - Eastern Energy ,Pte. Ltd - Coal and Oil Company L.L.C - The Madras Aluminium Company Ltd - Eagle Power Corporation - Itochu Corporation - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$3.000.000)
Dikurangi: provisi penurunan nilai Piutang usaha pihak ketiga, bersih
TRADE RECEIVABLES 31 Desember/ December 2012
15,289,013 11,275,311 6,944,760 4,970,653 196,827 109,650 45,183
6,212,348 24,351,557 11,532,231 3,743,156 3,190,571 3,527,987
6,558 4,959 -
4,924,780 3,714,677 4,737,700
5,275,389
14,087,736
44,118,303
80,022,743
(195,927) 43,922,376
(393,626)
Third parties: US Dollars Vitol Asia Pte. Ltd. J. Aron & Co. Mitsui & Co.,Ltd TNB Fuel Service Sdn. Bhd. Adani Global Pte. Ltd. Eastern Energy ,Pte. Ltd Coal and Oil Company L.L.C The Madras Aluminium Company Ltd Eagle Power Corporation Itochu Corporation Others (each below US$3,000,000)
Less: provision for impairment
79,629,117
Trade receivables third parties, net
Pihak berelasi: Dolar AS - Enel Trade S.p.A.
4,531,097
8,682,221
Related parties: US Dollars Enel Trade S.p.A. -
Piutang usaha pihak berelasi, bersih
4,531,097
8,682,221
Trade receivables related parties, net
48,453,473
88,311,338
Total trade receivable, net
4.62%
Percentage of trade receivables - related parties, net to total assets
Total piutang usaha, bersih Persentase piutang usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
2.57%
Lihat Catatan 32 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 32 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Analisis umur piutang usaha (dikurangi penyisihan) adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade receivables (net off provision) is as follows:
30 September/ September 2013 Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
TRADE RECEIVABLES (continued)
31 Desember/ December 2012
46,263,312
64,051,874
303,071 418,089 1,469,001
23,811,288 206,376 241,800
48,453,473
88,311,338
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Pada tanggal 30 September 2013, piutang usaha sebesar AS$1.664.928 telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari (31 Desember 2012: AS$393.626) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan.
As at 30 September 2013, trade receivables of US$1,664,928 overdue more than 90 days (31 December 2012: US$393,626) were impaired and have been provided for.
Mutasi provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Movements in the Group’s provision for impairment of trade receivables are as follows:
30 September/ September 2013 Pada awal periode Provisi penurunan nilai piutang usaha Piutang usaha yang dihapus selama periode berjalan karena tidak tertagih Pada akhir periode
393,626 (197,699) 195,927
31 Desember/ December 2012 2,412,806 188,787 (2,207,967) 393,626
At beginning of the period Provision for trade receivables Receivable written off during the period as uncollectible At the end of the period
Penyisihan dan/atau pelepasan provisi penurunan nilai piutang dicatat dalam “beban umum dan administrasi” (Catatan 28) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jumlah yang dibebankan pada akun penyisihan biasanya dihapus ketika terdapat keraguan untuk dapat memulihkan uang tersebut.
The creation and/or release of the provision for impaired receivables have been included in “general and administration expenses” (Note 28) in the consolidated statements of comprehensive income. Amounts charged to the allowance account are generally written off when there is doubt of recovering additional cash.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa provisi penurunan nilai pada tanggal 30 September 2013 telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual accounts receivable at the end of the period, the Group’s management is of the opinion that the provision for impairment of trade receivables as at 30 September 2013 is adequate to cover possible losses from these trade receivables.
Pada tanggal 30 September 2013, penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan dari beberapa bank sesuai dengan perjanjian pinjaman tanggal 10 April 2012 (“New Club Deal”) (lihat Catatan 18).
As of 30 September 2013, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan from several banks based on the loan agreement dated 10 April 2012 (the “New Club Deal”) (refer to Note 18).
Pada tanggal 30 September 2013, piutang entitas anak dari TNB Fuel Service Sdn. Bhd. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas bank dari ANZ (dahulu PT ANZ Panin Bank) (lihat Catatan 33l).
As of 30 September 2013, the subsidiary’s receivables from TNB Fuel Service Sdn. Bhd. have been pledged as collateral for the bank facility from ANZ (formerly PT ANZ Panin Bank) (refer to Note 33l).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG NON-USAHA
Pihak ketiga Bagian jangka pendek
6.
NON-TRADE RECEIVABLES
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
3,888,989
1,602,495
(3,888,989)
(1,602,495)
Bagian jangka panjang
-
Third parties Current portion
-
Non-current portion
359,511 56,729 382,368 10,288
361,588 83,809 3,484 12,355
4,783
161,812
Related parties: Shareholders of the Company and its subsidiaries Employees PT Nirmala Matranusa PT Bunga Permata Sari PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”)
813,679
623,048
Non-trade receivables related parties
Bagian jangka pendek
-
-
Current portion
Bagian jangka panjang
813,679
623,048
Non-current portion
0.03%
Percentage of non-trade receivables - related parties, net to total assets
Pihak berelasi: - Pemegang saham Perusahaan dan entitas anak - Karyawan - PT Nirmala Matranusa - PT Bunga Permata Sari - PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) Jumlah piutang non-usaha pihak berelasi
Persentase piutang non-usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset 0.04% . Piutang non-usaha terutama terdiri atas pendapatan bunga dari pinjaman pada pihak berelasi dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Non-trade receivables mainly consist of receivables from interest income from a loan to a related party and back charges.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo provisi penurunan nilai piutang non-usaha dari pihak berelasi sebesar AS$11.596.956 telah dihapuskan.
As at 31 December 2012, provision for impairment of non-trade receivables from related parties of US$11,596,956 has been written off.
Mutasi provisi penurunan nilai piutang non-usaha adalah sebagai berikut:
Movements in the Group’s provision for impairment of non-trade receivables are as follows:
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
Pada awal periode Piutang non usaha yang dihapus selama periode berjalan karena tidak tertagih
-
11,596,956
-
(11,596,956)
Pada akhir periode
-
-
At beginning of the period Receivable written off during the period as uncollectible At the end of the period
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG NON-USAHA (lanjutan)
6.
NON-TRADE RECEIVABLES (continued)
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang non-usaha pada akhir periode, Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai pada tanggal 30 September 2013.
Based on the review of the status of the individual account non-trade receivable at the end of the period, the Group’s Management is of the opinion that there is no need to provide a provision for impairment as at 30 September 2013.
Lihat Catatan 32 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 32 for details of related party transactions.
PERSEDIAAN
Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar Dikurangi: penyisihan persediaan usang
7.
INVENTORIES
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
153,636,707 14,760,967 2,485,964
171,507,826 14,040,025 2,878,515
170,883,638
188,426,366
(296,305) 170,587,333
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
(296,305)
Coal Spare parts and materials Fuel Less: allowance for obsolete inventories
188,130,061 Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
Saldo awal Perubahan selama periode berjalan
296,305 -
296,305 -
Beginning balance Movement during the period
Saldo akhir
296,305
296,305
Ending balance
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
The Group’s Management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete inventories.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
INVENTORIES (continued)
Pada 30 September 2013, Grup melakukan penilaian persediaan batubara berdasarkan nilai realisasi bersih dan membukukan selisih penilaian pada “beban pokok pendapatan” sebesar AS$29.603.845 (31 Desember 2012 : AS$21.304.733).
As at 30 September 2013, the Group valued its coal inventory based on the net realisable value and recognised the difference in “cost of revenue” amounting to US29,603,845 (31 December 2012: US$21,304,733)
Pada tanggal 30 September 2013, persediaan tidak diasuransikan, karena Manajemen telah menilai risiko kerugian adalah minimal.
As at 30 September 2013, the inventories were not covered by insurance, as Management has assessed the risk of loss as minimal.
KAS DAN SETARA PENGGUNAANNYA
KAS
YANG
DIBATASI
8.
30 September/ September 2013 Dolar AS Bagian lancar - ANZ Bagian tidak lancar - ANZ
RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ December 2012
31,056,154
7,125,180
US Dollars Current portion ANZ -
400,000
400,000
Non-current portion ANZ -
31,456,154
7,525,180
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$ 31.056.154 (31 Desember 2012: AS$7.125.180) merupakan penempatan kas Perusahaan yang digunakan untuk menjaga pembayaran bunga dan pokok pinjaman seperti yang disyaratkan dalam New Club Deal (lihat Catatan 18).
Restricted cash at ANZ of US$ 31,056,154 (31 December 2012: US$7,125,180) represents the Company’s cash placement used for securing the payment of interest and principal as required by the New Club Deal (refer to Note 18).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$400.000 merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 33l).
Restricted cash at ANZ of US$400,000 represents the Group’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 33l).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
PERPAJAKAN a.
9.
Pajak dibayar dimuka
Perusahaan PPN Pajak Penghasilan
Entitas anak PPN Pajak Penghasilan
Total Bagian jangka pendek PPN Pajak Penghasilan
Bagian jangka panjang PPN Pajak Penghasilan
Total b.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
a.
Entitas anak Pajak Penghasilan PPN Hutang pajak lainnya
Total
Prepaid taxes
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
10,015,094 15,369,574
12,034,698 13,364,132
25,384,668
25,398,830
202,308,313 42,263,702
212,034,293 55,738,493
244,572,015
267,772,786
269,956,683
293,171,616
Total
2,078,321 29,817,933
34,592 33,343
Current portion VAT Corporate income tax
31,896,254
67,935
210,245,086 27,815,343
224,034,399 69,069,282
238,060,429
293,103,681
269,956,683
293,171,616
Hutang pajak
Perusahaan Pajak Penghasilan Hutang pajak lainnya
TAXATION
b.
The Company VAT Corporate Income tax
Subsidiaries VAT Corporate income tax
Non-current portion VAT Corporate income tax
Total
Taxes payable
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
123,363 -
635,684 -
123,363
635,684
3,701,376 9,925,599 3,141,196
9,109,642 18,807,259 2,055,596
16,768,171
29,972,497
16,891,534
30,608,181
The Company Corporate income tax Other tax payable
Subsidiaries Corporate income tax VAT Other tax payable
Total
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
TAXATION (continued)
9.
Beban pajak penghasilan
c.
Income tax expense
30 September/ 30 September/ September September 2013 2012 Kini - Final - Non final
Tangguhan
(471,563) (9,900,776)
(395,959) (11,600,788)
(10,372,339)
(11,996,747)
14,871,554
(4,397,551)
4,499,215
(16,394,298)
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut: Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - entitas anak Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Beda temporer: Penyusutan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya keuangan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Provisi penurunan nilai
Consolidated profit before income tax
(35,557,587)
74,015,481
(21,401,293)
76,289,118
46,276,811
(104,359,511)
(10,682,069)
45,945,088
Profit before income tax the Company -
6,296,488 (2,432,792) 141,292 -
6,993,748 1,426,298 157,683 126,994 1,033,088
Temporary differences: Depreciation Deferred barging expense Deferred finance costs Provision for employee benefits Provision for impairment
(59,523,095) (366,141)
Permanent differences: Equity in net profits of subsidiaries and associates Interest income subject to final tax
(4,206,337)
Estimated fiscal loss
34,711,995
Taksiran rugi fiskal
26,510,781
Taksiran penghasilan kena pajak/ (akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan) pada akhir periode
Deferred
The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
Beda tetap: Ekuitas atas laba bersih entitas anak dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada awal periode
Current Final Non final -
(1,524,133)
(64,797,110)
(38,286,329)
-
(4,206,337)
Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries -
Accumulated fiscal losses carried forward at the beginning of the period Estimated taxable income/ (Accumulated fiscal losses carried forward) at the end of the period
Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% - Perusahaan (Pendapatan)/Beban pajak penghasilan badan kini - entitas anak
(9,900,776)
(11,996,747)
Current corporate income tax expense at 25% - the Company Current corporate income tax (income)/expense - subsidiaries
(Pendapatan)/Beban pajak penghasilan badan kini - konsolidasian
(9,900,776)
(11,996,747)
Consolidated current corporate income tax (income)/expense
-
-
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan sebelum pajak penghasilan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
30 September/ 30 September/ September September 2013 2012 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
(35,557,587)
74,015,481
Dikurangi: - (Pendapatan)/Beban yang dikenakan pajak final
Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Pajak tangguhan yang tidak diakui Lain-lain
Beban pajak final Beban pajak penghasilan konsolidasian
Consolidated profit before income tax Deduct:
972,789
3,599,708
(34,584,798)
77,615,189
(8,646,200)
19,403,797
(473,063)
(236,907)
13,975
71,233
13,132,940 -
(3,239,784)
4,027,652
15,998,339
471,563
395,959
4,499,215
16,394,298
Pajak penghasilan yang telah dibebankan/(dikreditkan) sehubungan dengan pendapatan komprehensif lainnya selama periode berjalan adalah sebagai berikut:
Profit subject to final tax -
Income tax at 25% Interest income subject to final tax Non-deductible expense Unrecognised deferred tax
Final tax expense Consolidated corporate income tax expense
The income tax charged/(credited) in relation to other comprehensive income during the period is as follows:
30 September/ 30 September/ September September 2013 2012 Lindung nilai arus kas
662,373
1,737,928
Cash flow hedge
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for period of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun-tahun pajak berikut:
Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (continued)
Jumlah/Amount 31 Desember 2004 31 Desember 2009 31 Desember 2010 31 Desember 2012 30 September 2013
9,979,763 10,015,872 21,478,091 93,695,804 62,787,426
31 December 2004 31 December 2009 31 December 2010 31 December 2012 30 September 2013
197,956,956 Manajemen berpendapat bahwa sisa rugi fiskal tahun pajak 2004 dapat dikompensasikan dengan Penghasilan Kena Pajak dari hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2008 yang mana masih dalam proses penyelesaian. d.
Management is of the opinion that the tax loss balance originated from 2004 tax year can be offset against taxable income derived from the results of 2008 tax audit which is still in the process of finalisation.
Aset pajak tangguhan, bersih
d. 30 September/ September 2013
Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja karyawan Sewa pembiayaan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai* Penyisihan persediaan usang Cadangan nilai wajar lindung nilai Perbedaan nilai buku penggantian lahan komersial dan fiskal Beban keuangan yang ditangguhkan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
*Penyisihan penurunan nilai terdiri dari penyisihan piutang usaha dan non-usaha dan pinjaman pihak berelasi
Deferred tax assets, net
31 Desember/ December 2012
23,250,643
22,878,363
902,241 72,316
778,097 2,486
Tax losses carried-forward Provision for employee benefits Finance lease
(7,340,495)
(6,308,843)
Deferred stripping costs
(650,795)
(168,157)
Deferred barging expenses
(426,919)
(426,919)
Deferred mobilisation costs
329,461
155,960
13,602,488
11,631,001
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets
48,982 74,076
48,982 74,076
Allowance for impairment* Allowance for obsolete inventory
(2,417,114)
(1,793,805)
-
149,502
678,849
33,322
8,393,855
4,197,044
36,550,456
31,251,109
Cash flow hedging reserve Difference between commercial and tax net book value of land compensation Deferred finance cost Unrealised profit from transactions within the Group
*Allowance for impairment consists provision for trade and non-trade receivables and loan to related parties
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
9.
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
d.
30 September/ September 2013 Aset pajak tangguhan pada awal periode (Dibebankan)/ dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Reklasifikasi - Cadangan nilai wajar lindung nilai Aset pajak tangguhan pada akhir periode
TAXATION (continued) Deferred tax assets, net (continued)
31 Desember/ December 2012
31,251,109
36,829,956
5,922,656 (623,309)
317,358 (3,395,482) (2,500,723)
36,550,456
The analysis of deferred tax assets is as follows:
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
Aset pajak tangguhan:
e.
36,550,456
31,251,109
-
-
36,550,456
31,251,109
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
e. 30 September/ September 2013
Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Cadangan nilai wajar lindung nilai Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
Deferred tax assets at the end of the period
31,251,109
Analisis asset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
- Aset pajak tangguhan yang akan dipulihkan setelah 12 bulan - Aset pajak tangguhan yang akan dipulihkan dalam 12 bulan
Deferred tax assets at the: beginning of the period (Charged)/credited to: Consolidated statement of comprehensive income Reclassification Cash flow hedging reserve -
Deferred tax liabilities, net
31 Desember/ December 2012
26,238,596
14,851,735
420,209
356,827
(57,791,631) (39,064)
Deferred tax assets: Deferred tax assets to be recovered after more than 12 months Deferred tax assets to be recovered within 12 months
(60,496,529) -
Tax losses carried-forward Provision for employee benefits Deferred stripping costs Cash flow hedging reserve
(4,131,014)
(4,545,334)
Deferred exploration and development expenditures
(1,387,014)
(870,951)
Deferred barging expenses
140,671
140,671
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
9.
Liabilitas pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
TAXATION (continued) e.
30 September/ September 2013
Deferred tax liabilities, net (continued)
31 Desember/ December 2012
Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Kewajiban yang timbul dari kombinasi bisnis
(1,083,286)
(1,180,865)
(121,964,225)
(121,964,225)
Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Liabilities as arising from business combination
Liabilitas pajak tangguhan
(159,596,758)
(173,708,671)
Deferred tax liabilitites
30 September/ September 2013 Liabilitas pajak tangguhan pada awal periode (Dibebankan)/ dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Cadangan nilai wajar lindung nilai - Reklasifikasi Liabilitas pajak tangguhan pada akhir periode
31 Desember/ December 2012
(173,708,671)
(168,175,698)
14,150,977 (39,064) -
(8,928,455) 3,395,482
Deferred tax liabilites at the: beginning of the period (Charged)/credited to: Consolidated statement of comprehensive income Cash flow hedging reserve Reclassification -
(159,596,758)
(173,708,671)
Deferred tax liabilites at the end of the period
Analisis liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The analysis of deferred tax liabilities is as follows:
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
Liabilitas pajak tangguhan: - Liabilitas pajak tangguhan yang akan dipulihkan setelah 12 bulan - Liabilitas pajak tangguhan yang akan dipulihkan dalam 12 bulan
(159,596,758)
(173,708,671)
-
-
(159,596,758) f.
Audit pajak Grup menerima Surat Ketetapan Pajak tahun 2009 sampai dengan bulan September 2013 atas Pajak Penghasilan ("PPh") Badan, PPN, dan jenis Pajak lainnya yang menetapkan laba fiskal sebesar AS$109.954.311 untuk PPh badan, dan kurang bayar sebesar Rp 745.642.146.671 (AS$64.206.757) untuk PPN dan jenis pajak lainnya. Manajemen Grup mengajukan keberatan dan sedang dalam proses banding atas Surat Ketetapan Pajak tersebut, yaitu mempertahankan rugi fiskal sebesar AS$29.511.826 untuk PPh Badan, dan mengajukan lebih bayar sebesar Rp 548.481.198.092 (AS$47.229.932) untuk PPN dan jenis pajak lainnya.
Deferred tax liabilities: Deferred tax liabilities to be recovered after more than 12 months Deferred tax liabilities to be recovered within 12 months
(173,708,671) f.
Tax audits The Group received tax assessments of corporate income tax, VAT, and other income taxes between 2009 and September 2013 which assessed the fiscal gain amounting to US$109,954,311 for corporate income tax, and an underpayment position amounting to Rp 745,642,146,671 (US$64,206,757) for VAT and other tax types. The management of the Group has filed objection letters and is in the process of appealing against the tax assessment which is defending its fiscal loss amounting to US$29,511,826 for corporate income tax, and claiming on overpayment of VAT and other taxes amounting to Rp 548,481,198,092 (US$47,229,932).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
g.
Audit pajak (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
9.
TAXATION (continued) f.
Tax audits (continued)
Seluruh kasus perpajakan yang dihadapi oleh entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga diatas yaitu TSA, PIK, FKP dan WBM adalah terkait dengan PPN masukan dan status pengenaan PPN atas batubara. Pada tahun 2012, Pengadilan Pajak telah menerima banding PPN untuk tahun 2006 dan 2007 yang diajukan oleh TSA, PIK, FKP dan WBM. DJP telah mengajukan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung atas putusan banding tersebut dan pada tanggal pelaporan ini belum ada keputusan. Manajemen berpendapat bahwa putusan banding Pengadilan Pajak memberikan dukungan dapat diperolehnya kembali seluruh nilai PPN masukan yang disajikan didalam laporan keuangan konsolidasian interim ini.
All taxes cases faced by the subsidiaries that are holders of third generation CCoW such as TSA, PIK, FKP and WBM are related to VAT inputs and status of VAT imposition on coal. During 2012, the Tax Court has accepted VAT appeals for the 2006 and 2007 years submitted by TSA, PIK, FKP and WBM. The DGT has applied for a reconsideration application toward those appeal decisions to the Supreme Court and at the reporting date, there has been no final decision. Management is of the opinion that the verdicts from the Tax Court provide support to the recoverability of all VAT inputs balances presented in these interim consolidated financial statements.
Pada tanggal pelaporan ini, Perusahaan, GBP, WBM, TSA, FKP dan MMB sedang dalam proses audit oleh DJP atas berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2006 sampai dengan 2012. Pada tanggal laporan keuangan ini, hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material.
As at the date of this report, the Company, GBP, WBM, TSA, FKP and MMB are being audited by the DGT regarding various taxes for the 2006 to 2012 fiscal year. At the date of these financial statements, the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
g.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 30 September / September 2013 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
264,448,432
20,204
2,607,778
267,076,414
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
111,645,074
34,777
55,055,858
166,735,709
7,272,876
980,296
1,130,879
9,384,051
Mesin dan peralatan Peralatan lain
168,591,264 621,257
2,213,183 -
2,255,920 -
173,060,367 621,257
560,579,925
3,248,460
61,050,435
624,878,820
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
-
604,187
-
604,187
-
604,187
-
604,187
66,145,512
5,374,420
(60,732,268)
10,787,664
4,476,788
162,574
(2,272,788)
2,366,574
70,622,300
5,536,994
(63,005,056)
13,154,238
631,202,225
9,389,641
(1,954,621)
638,637,245
(123,647,927)
(15,846,446)
-
(139,494,373)
(64,403,792)
(9,675,089)
-
(74,078,881)
(5,973,215)
(802,607)
3,419
(6,772,403)
(109,258,159) (579,464)
(15,780,851) (24,667)
84,958 -
(124,954,052) (604,131)
(303,862,557)
(42,129,660)
88,377
(345,903,840)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
-
(11,691)
-
(11,691)
-
(11,691)
-
(11,691)
(42,141,351)
88,377
(345,915,531)
(303,862,557) Nilai buku bersih
327,339,668
292,721,714
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance lease Transportation equipment
Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance lease Transportation equipment
Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
10. FIXED ASSETS (continued)
10. ASET TETAP (lanjutan)
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
31 Desember / December 2012 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
210,058,793
228,499
54,161,140
264,448,432
93,619,189
979,450
17,046,435
111,645,074
6,571,735
701,141
-
7,272,876
127,986,933 595,213
36,764,019 26,044
3,840,312 -
168,591,264 621,257
446,832,885
38,699,153
75,047,887
560,579,925
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan
26,124
-
(26,124)
-
26,124
-
(26,124)
-
24,756,204
104,202,215
(62,812,907)
66,145,512
3,380,372
14,572,817
(13,476,401)
4,476,788
28,136,576
118,775,032
(76,289,308)
70,622,300
474,995,585
157,474,185
(1,267,545)
631,202,225
(101,996,449)
(21,651,478)
-
(123,647,927)
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
(54,324,754)
(10,105,626)
26,588
(64,403,792)
(4,863,726)
(1,109,489)
-
(5,973,215)
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(91,844,755) (522,216)
(17,615,900) (57,248)
202,496 -
(109,258,159) (579,464)
(253,551,900)
(50,539,741)
229,084
(303,862,557)
Nilai buku bersih
221,443,685
327,339,668
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Transportation equipment
Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 10. FIXED ASSETS (continued)
10. ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini:
Depreciation expense was charged to the following accounts:
30 September/ September 2013 Biaya sehubungan dengan pendapatan (lihat Catatan 27) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 29) Aset dalam penyelesaian
41,255,571 659,226 226,554 42,141,351
Pelepasan aset tetap untuk periode yang berakhir pada 30 September 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Laba penjualan aset tetap
36,744,356 Cost of revenue (refer to Note 27) General and administration 392,647 expenses (refer to Note 29) Construction in progress 37,137,003
Disposals of fixed assets for the period ended 30 September 2013 and 2012 were as follows:
30 September/ September 2013
Nilai buku bersih aset tetap yang dilepas Hasil penjualan aset tetap
30 September/ September 2012
(14,328) 16,156 1,828
30 September/ September 2012 Net book value of disposed (102,778) fixed assets 282,094 Proceeds on sale of fixed assets 179,316
Gain on sale of fixed assets
Hak atas tanah Grup merupakan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berlaku selama 20 sampai 30 tahun dimana yang paling cepat akan berakhir pada tahun 2013. Grup telah memperpanjang hak atas tanah tersebut hingga 2033.
The Group’s land rights have either “Hak Guna Bangunan’’ or “Hak Pakai” which are valid for 20 to 30 years the earliest of which will mature in 2013. The group has extend the land right until 2033.
Pada tanggal 30 September 2013, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$329.782.067 yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Aset tetap lain tidak di asuransikan sesuai dengan pendapat Manajemen bahwa risiko yang akan timbul rendah.
As at 30 September 2013, certain fixed assets of the Group (except construction in progress) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of US$329,782,067 which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks. The other fixed assets were not insured as Management assessed the risk level as minimal.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 10. FIXED ASSETS (continued)
10. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, aset tetap tertentu milik DPP dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Club Deal atau New Club Deal (lihat Catatan 18).
As at 30 September 2013 and 31 December 2012, certain fixed assets of DPP and related insurance coverage were pledged as collateral for the Club Deal or New Club Deal (refer to Note 18).
Pada tanggal 30 September 2013, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 30 September 2013, Management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the consolidated statements of financial position dates as follows:
30 September / September 2013 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian/ Construction in progress that has not been completed at the consolidated statement of financial position date Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Fasilitas jalan tambang batubara Senyiur IP/ Coal Haul road facility Senyiur IP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
85%
4,871,659
2013
13%
1,884,700
2014
Bervariasi/Various
6,397,879
Bervariasi/Various
13,154,238
Pembangunan jetty di area Empaku milik IP untuk sementara waktu dihentikan karena penelaahan lebih rinci atas kebutuhan material infrastruktur di area Tabang masih berlanjut.
The construction of the jetty at the Empaku site of IP continues to be temporarily suspended as a detailed review of the required material handling infrastructure at the Tabang site continues.
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatat.
There is no significant difference between the fair value and carrying value of fixed assets.
Pada tanggal 30 September 2013, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar AS$ 44.782.273.
As of 30 September 2013, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets which continue to be used in operations totalled US$ 44,782,273.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 11. BIAYA EKSPLORASI DAN YANG DITANGGUHKAN a.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENGEMBANGAN
Biaya eksplorasi yang ditangguhkan
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES a.
Deferred exploration cost
30 September / September 2013
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan dari akuisisi/ Additions from acquisitions
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pelepasan/ Disposals
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi PIK
Areas with measured and indicated resources 954,345
5,670
-
-
960,015
PIK
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi KM AUS BAS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Areas without measured and indicated resources 3,549,381 464,133
73,946
-
-
3,549,381 538,079
722,910
199,708
-
-
922,618
4,736,424
273,654
-
-
5,010,078
5,690,769 Penurunan nilai KM AUS
Nilai buku bersih
(3,549,381)
KM AUS BAS Others (each below US$100,000)
5,970,093 -
-
-
(3,549,381)
(3,549,381)
(3,549,381)
2,141,388
2,420,712
Impairment KM AUS
Net book value
31 Desember / December 2012
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi PIK
Areas with measured and indicated resources 805,720
148,625
-
-
954,345
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi KM AUS BAS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Penurunan nilai KM AUS
Nilai buku bersih
PIK Areas without measured and indicated resources
3,549,381 335,887
128,246
-
-
3,549,381 464,133
132,914
589,996
-
-
722,910
4,018,182
718,242
-
-
4,736,424
4,823,902
866,867
-
-
5,690,769
(3,549,381)
-
-
-
(3,549,381)
(3,549,381)
-
-
-
(3,549,381)
1,274,521
2,141,388
KM AUS BAS Others (each below US$100,000)
Impairment KM AUS
Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) b.
Biaya pengembangan yang ditangguhkan
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued) b.
Deferred development cost
30 Septemberi / September 2013
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Penambahan dari akuisisi/ Additions from acquisitions
Saldo akhir/ Ending balance
Pelepasan/ Disposals
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi WBM FKP PIK TSA GBP BS BT
Areas with measured and indicated resources 16,118,033 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 248,671
105,759 -
-
-
16,118,033 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 105,759 248,671
38,238,550
105,759
-
-
38,344,309
Akumulasi amortisasi WBM FKP PIK TSA GBP BS BT
Nilai buku bersih
WBM FKP PIK TSA GBP BS BT
Accumulated amortisation (4,003,327) (4,037,273) (2,792,308) (4,066,147) (580,002) (92,732)
(822,448) (756,989) (363,713) (82,283) (28,202) (19,408)
-
-
(4,825,775) (4,794,262) (3,156,021) (4,066,147) (662,285) (28,202) (112,140)
(15,571,789)
(2,073,043)
-
-
(17,644,832)
22,666,761
20,699,477
WBM FKP PIK TSA GBP BS BT
Net book value
31 Desember / December 2012
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
Areas with measured and indicated resources 12,810,648 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 248,671
3,307,385 -
-
-
16,118,033 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 248,671
34,931,165
3,307,385
-
-
38,238,550
Akumulasi amortisasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
Nilai buku bersih
WBM FKP PIK TSA GBP BT
Accumulated amortisation (3,202,661) (3,027,955) (2,306,910) (4,066,147) (462,039) (64,624)
(800,666) (1,009,318) (485,398) (117,963) (28,108)
-
-
(4,003,327) (4,037,273) (2,792,308) (4,066,147) (580,002) (92,732)
(13,130,336)
(2,441,453)
-
-
(15,571,789)
21,800,829
22,666,761
WBM FKP PIK TSA GBP BT
Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) b.
Biaya pengembangan (lanjutan)
yang
ditangguhkan
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued) b.
Deferred development cost (continued)
Pemulihan biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the area of interest.
Beban amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan selama periode yang berakhir 30 September 2013 sebesar AS$2.073.043 (31 Desember 2012: AS$2.441.453) (lihat Catatan 27).
Amortisation expense of deferred exploration and development expenditures for the period ended 30 September 2013 was US$2,073,043 (31 December 2012: US$2,441,453) (refer to Note 27).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan telah mencukupi untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan timbul dari biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan.
The Group’s management believes that provision for impairment of deferred exploration and development expenditure is considered as adequate to cover possible losses from deferred exploration and development expenditure.
12. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN, BERSIH
TANAH
YANG
30 September/ September 2013 WBM GBP (Blok II) FKP TSA PIK MCM GBP (Blok I - SP) BT
Dikurangi: penyisihan penurunan nilai atas biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan
12. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET 31 Desember/ December 2012
170,372,201 28,621,635 28,254,442 18,409,510 12,251,687 1,794,011 740,344 187,817
175,771,828 24,008,733 29,657,930 15,813,751 20,742,611 1,794,011 1,226,637 128,923
260,631,647
269,144,424
(217,721) 260,413,926
(217,721) 268,926,703
WBM GBP (Block II) FKP TSA PIK MCM GBP (Block I - SP) BT
Less: provision for impairment of deferred stripping cost
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
12. BIAYA PENGUPASAN TANAH DITANGGUHKAN, BERSIH (lanjutan)
YANG
Pada tanggal 30 September 2013, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan merupakan kelebihan biaya pengupasan tanah aktual atas rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang. 30 September / September 2013 Rasio Rasio pengupasan pengupasan yang aktual/ direncanakan/ Actual Planned stripping ratio stripping ratio WBM GBP (Blok II) FKP TSA PIK MCM GBP (Blok I – SP) BT FSP
15.83 18.56 10.15 11.67 7.42 5.34 1.78
16.63 18.00 10.17 10.57 9.48 12.26 15.55 1.60 2.80
Selama tahun 2012, Grup mengoptimalisasi kembali rasio rata-rata pengupasan tanah umur tambang dan menguranginya terhadap seluruh konsesi yang beroperasi dalam rangka mengurangi biaya, terhadap penurunan harga jual batubara.
13. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 30 September/ September 2013 Uang muka akuisisi Uang muka pemasok Uang muka lain-lain (di bawah AS$3.000.000) Biaya dibayar dimuka (di bawah AS$1.200.000)
Bagian lancar Bagian tidak lancar
12. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET (continued)
As of 30 September 2013, the deferred stripping costs represent the excess of actual stripping costs over the average life of mine stripping ratio.
31 Desember / December 2012 Rasio Rasio pengupasan pengupasan yang aktual/ direncanakan/ Actual Planned stripping ratio stripping ratio 18.63 22.79 12.20 8.61 10.18 17.71 16.29 2.52
16.63 18.00 10.17 10.57 9.48 12.26 15.55 1.60 2.80
WBM GBP (Blok II) FKP TSA PIK MCM GBP (Blok I – SP) BT FSP
During 2012, the Group reoptimised the average LOM stripping ratios and reduced them across all operating concessions in an effort to reduce costs, as a result of the drop in coal prices.
13. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES 31 Desember/ December 2012
13,230,599 7,984,659
13,230,599 4,209,026
4,563,183
1,113,765
2,045,056
2,584,425
27,823,497
21,137,815
(12,012,493)
(6,481,851)
15,811,004
14,655,964
Advance for acquisition Advance for suppliers Others advances (below US$3,000,000) Prepaid expenses (below US$1,200,000)
Current portion Non-current portion
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
14. PROPERTI PERTAMBANGAN
14. MINING PROPERTIES 30 September/ September 2013
Awal periode (Pengurangan)/penambahan
486,617,213 486,617,213
Akumulasi amortisasi (Catatan 27) Nilai buku bersih
486,617,213
Saldo di atas merupakan biaya untuk properti pertambangan yang timbul karena akuisisi kepemilikan atas KRL. Saldo tersebut timbul akibat penilaian wajar atas aset-aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan diamortisasi selama umur properti sejak tanggal dimulainya operasi komersial, sampai dengan terjadinya eksplorasi tambang konsesi. 15. HUTANG USAHA
Pihak berelasi: - PT Nirmala Matranusa - ASL - PT Pan Assets Indonesia - PT Lian Beng Energy
487,856,901 487,856,901 (1,239,688)
Beginning of the period (Deductions)/additions Accumulated amortisation (Note 27)
486,617,213
Net book value
The balance represents the cost of mining properties arising from the acquisition of ownership in KRL. The balance arose from the fair valuation of the assets acquired at the date of acquisition and are amortised over the life of the property after the commencement of commercial production, until the exploration of the relevant mining concessions.
15. TRADE PAYABLES 30 September/ September 2013
Pihak ketiga: - PT Pelayaran Segara Niaga Utama - PT Thiess Contractors Indonesia - PT Leighton Contractors Indonesia - PT Bukit Makmur Mandiri Utama - PT Petrosea Tbk. - PT United Tractors Tbk. - Favor Sum Investments Ltd. - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$5.000.000)
31 Desember/ December 2012
31 Desember/ December 2012
33,451,249
40,339,858
30,531,284
27,067,906
25,857,183
26,356,394
25,044,504 13,912,104 3,167,854 -
31,022,796 18,296,881 6,866,958 6,450,000
31,528,556
40,428,099
163,492,734
196,828,892
14,772,279 5,867,487 198,698 133,081
25,517,466 5,489,342 248,698 135,159
20,971,545
31,390,665
184,464,279
228,219,557
Third parties: PT Pelayaran Segara Niaga Utama PT Thiess Contractors Indonesia PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk. PT United Tractors Tbk. Favor Sum Investments Ltd. Others (each below US$5,000,000)
Related parties: PT Nirmala Matranusa ASL PT Pan Assets Indonesia PT Lian Beng Energy -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
15. HUTANG USAHA (lanjutan)
15. TRADE PAYABLES (continued) 30 September/ September 2013
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Euro - Dolar Australia - Dolar Singapura - Yen Jepang - Pound Sterling - Ringgit Malaysia
31 Desember/ December 2012
163,838,320 19,792,644 447,268 320,476 47,966 11,597 3,489 2,519
200,561,745 26,524,772 158,583 457,661 475,307 13,908 24,899 2,682
184,464,279
228,219,557
Trade payables composition based on currency is as follows: US Dollars Rupiah Euro Australian Dollars Singapore Dollars Japanese Yen Pound Sterling Malaysian Ringgit -
Jumlah hutang usaha kepada pihak berelasi adalah 1,74% dan 2,62% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.
Total trade payables to related parties represented 1.74% and 2.62% of total liabilities as at 30 September 2013 and 31 December 2012, respectively.
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Lihat Catatan 32 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 32 for details of related party transactions.
16. BEBAN AKRUAL
16. ACCRUAL EXPENSES 30 September/ September 2013
Pengupasan tanah Biaya pengangkutan dan sewa kapal Royalti/iuran eksploitasi Bahan bakar Biaya perbaikan kapal Kuota Domestic Market Obligation (“DMO”) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$2.000.000)
31 Desember/ December 2012
43,956,402
50,600,194
Overburden removal
9,013,219 7,646,084 2,279,419 -
5,372,653 10,921,553 2,243,866 5,599,647
-
3,557,061
Barging and vessel rental Royalty/exploitation fees Fuel Docking expense Domestic Market Obligation (“DMO”) quota
16,550,031
13,568,241
Others (each below US$2,000,000)
79,445,155
91,863,215
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
17. SEWA PEMBIAYAAN
17. FINANCE LEASE 30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
Pihak ketiga - PT BCA Finance Dikurangi : Bagian jangka pendek
433,029
-
(143,766)
-
Third parties PT BCA Finance Less : Current portion
Bagian jangka panjang
289,263
-
Non-current portion
Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa mendatang, serta nilai kini atas pembayaran minimum sewa pembiayaan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 30 September/ September 2013 Jatuh tempo kurang dari satu tahun Jatuh tempo lebih dari satu tahun Dan kurang dari lima tahun
Future minimum lease payments under finance leases together with the present value of the minimum lease payments as of 30 Spetember 2013 and 31 December 2012 were as follows : 31 Desember/ December 2012
143,766
-
289,263 433,029
-
Payable not later than one year payable later than one year and not later than five years
Dikurangi : Beban bunga yang belum jatuh tempo
Less : (47,810)
-
Future financing charges
Nilai kini pembayaran minimum utang sewa pembiayaan
385,219
-
Present value of minimun finance lease payments
Syarat dan ketentuan yang penting dalam sewa pembiayaan adalah sebagai berikut : - Grup tidak diperbolehkan untuk menjual, meminjamkan, menyewakan, menghapus, atau menghentikan pengendalian langsung atas aset sewa pembiayaan; - Grup tidak diperbolehkan untuk membuat atau memperbolehkan pembebanan terhadap semua atau sebagian asset sewa pembiayaan; dan - Semua aset sewa pembiayaan dijadikan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan.
The significant general terms and conditions of the finance leases are as follows : - The Group is restricted from selling, lending, leasing, or otherwise disposing of or ceasing to exercise direst control over the leased assets; - The Group is restricted from creating or allowing any encumbrance to all or any part of the leased assets; and - All leased assets are pledged as collateral for the underlying finance lease payables.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG
18. LONG-TERM LOANS 30 September/ September 2013
Pihak ketiga - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Porsi jangka pendek - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Porsi jangka panjang - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
723,000,000 (9,246,770)
31 Desember/ December 2012 655,000,000 (13,027,661)
713,753,230
641,972,339
136,080,000
30,164,400
(4,396,774)
(4,969,632)
131,683,226
25,194,768
586,920,000
624,835,600
(4,849,996) 582,070,004
(8,058,029)
Third parties New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Current portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Long-term portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
616,777,571
Biaya keuangan
Finance cost 30 September/ 30 September/ September September 2013 2012
Biaya bunga Amortisasi biaya pinjaman
23,863,373 4,534,578
14,090,085 9,688,317
28,397,951
23,778,402
Interest expense Amortisation debt issuance cost
New Club Deal
New Club Deal
Pada tanggal 10 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman New Club Deal sebesar AS$750 juta. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka (“TLF”) sebesar AS$400 juta, Fasilitas Belanja Modal (“CPXF”) sebesar AS$200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja (“WCF”) sebesar AS$150 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu (berkisar 3,5% - 4.6%p.a, dengan LIBOR), dapat berubah sesuai dengan rasio net debt to EBITDA Perusahaan. Fasilitas pinjaman New Club Deal digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan kembali Club Deal dan Fasilitas Talangan dan untuk penambahan dana investasi infrastruktur, dan pemenuhan modal kerja. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dapat meningkatkan WCF dan CPXF selama jumlah keseluruhan fasilitas tidak melebihi AS$950 juta.
On 10 April 2012, the Company obtained a New Club Deal loan facility amounting to US$750 million. The facility consists of a US$400 million Term Loan Facility (“TLF”), a US$200 million Capex Facility (“CPXF”), and a US$150 million Working Capital Facility (“WCF”), with an interest rate of LIBOR plus a certain margin (range from 3.5% - 4.6%p.a, over LIBOR) subject to Company's net debt to EBITDA ratio. The New Club Deal loan facility is used by the Company to refinance the Club Deal and Bridging Facility and to provide additional debt to partially fund infrastructure investments and working capital requirements. According to the loan agreement, the Company could increase its WCF and CPXF provided that the aggregate amount of the total facility increase shall not exceed US$950 million.
Pihak-pihak yang memberikan pinjaman adalah ANZ, Bank Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”), dan Natixis.
The lenders are ANZ, Bank Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) and Natixis.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 18. LONG-TERM LOANS (continued)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) New Club Deal (lanjutan)
New Club Deal (continued)
Pembayaran TLF dan CPXF dilakukan setiap tiga bulan dimulai Oktober 2013 dan berakhir pada tanggal 17 April 2017. WCF akan jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama dua tahun.
Repayment of the TLF and CPXF are on a quarterly basis commencing October 2013 and ending on 17 April 2017. The WCF is due on 20 April 2015 with a two year extendable option.
New Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan korporasi dari entitas anak tertentu dan aset tetap tertentu DPP.
The New Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, and certain fixed assets of DPP.
New Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the New Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pada tanggal 20 April 2012, Perusahaan telah mencairkan seluruh TLF dan mencairkan sebagian WCF untuk melunasi pinjaman Club Deal dan Fasilitas Talangan.
On 20 April 2012, the Company fully drew down the TLF and partially drew down the WCF to fully repay the Club Deal and Bridging Facility.
Setelahnya, pada beberapa kesempatan waktu, Perusahaan melakukan pencairan pinjaman CPXF dan WCF untuk pembiayaan belanja modal dan kebutuhan modal kerja Grup (lihat catatan 40a).
Subsequently, on a number of occasions, the Company drew down the CPXF and WCF amounts under for the Group’s capital expenditure and working capital requirements (refer to note 40a).
19. PENYISIHAN UNTUK PEMBONGKARAN, PEMINDAHAN, REKLAMASI DAN RESTORASI
19. PROVISION FOR DECOMMISSIONING, DEMOBILISATION, RECLAMATION AND RESTORATION
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
Saldo awal Penambahan Realisasi
8,533,034 514,385 -
5,644,214 4,142,324 (1,253,504)
Saldo akhir
9,047,419
8,533,034
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Provisi imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 dihitung oleh PT KAIA Magna Consulting, aktuaris independen.
Beginning balance Addition Realisation Ending balance
20. LONG TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Provision for employee benefits as at 30 September 2013 and 31 December 2012 were calculated by PT KAIA Magna Consulting, independent actuaries.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut :
The amounts recognised in the statements of financial position are as follows :
Nilai kini kewajiban Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
9,376,193
8,951,648
(3,530,113)
(3,914,664)
(89,670)
(115,233)
5,756,410
.
Jumlah yang diakui dalam “beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim adalah sebagai berikut : 30 September/ September 2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu
1,276,931 402,888
30 September/ September 2012 1,092,014 362,159
834,659
822,328
8,951,648 1,276,931 363,577 402,888 (1,618,851) 9,376,193
Asumsi utama yang digunakan aktuaris independen yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut :
Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Tabel mortalitas Umur pensiun
The amounts recognised in "general and administration expenses" in the interim consolidated statements of comprehensive income are as follows:
(640,048) 8,203
30 September/ September 2013 Nilai kewajiban kini pada awal periode Biaya jasa kini Kerugian aktuaria Biaya bunga Pembayaran manfaat Kewajiban kini setelah kurtailmen Efek selisih kurs karena perbedaan dengan mata uang penyajian
4,921,751
(847,894) 2,734
Mutasi kewajiban imbalan selama periode berjalan adalah sebagai berikut :
Present value of obligations Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service costs
Present value of obligations Interest cost Recognised net actuarial loss Amortisation past service costs
The movement in the benefit obligation over the period is as follows : 31 Desember/ December 2012 6,660,183 At beginning of the period 1,456,019 Current service cost 561,732 Actuarial loss 482,879 Interest cost (119,664) Benefits paid (10,524) Present obligation after curtailment Foreign exchange effect from (78,977) difference of presentation currency 8,951,648 The principal assumptions used by the independent actuaries were as follows :
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
6.26% 10.00% TMI-II/1999 55
6.26% 10.00% TMI-II/1999 55
Discount rate Future salary increases Mortality table Pension age
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
21. INSTRUMEN DERIVATIF
21. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Rincian piutang derivatif pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 September/ September 2013 -
ANZ SCB JP Morgan (“JPM”) SMBC
Transaksi lindung nilai batubara Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
31 Desember/ December 2012
4,350,048 3,160,755 2,982,014 211,472
5,123,678 1,366,899 1,537,604 17,542
10,704,289
8,045,723
10,045,798
7,901,089
Coal swap transactions
658,491
144,634
Gas oil transactions
10,704,289
8,045,723
Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 September/ September 2013 - ANZ - SMBC - SCB - JPM
Details of derivative receivables as at 30 September 2013 and 31 December 2012 are as follows:
ANZ SCB JP Morgan (“JPM”) SMBC -
Details of derivative liabilities as at 30 September 2013 and 31 December 2012 are as follows: 31 Desember/ December 2012
21,724,146 36,360 30,600 27,360
-
21,818,466
-
Porsi jangka pendek
(12,818,466)
-
Current portion
Porsi jangka panjang
9,000,000
-
Long-term portion
30 September/ September 2013 Coal linked-capped loss swap Transaksi lindung nilai batubara Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
-
Coal linked-capped loss swap Prepaid Coal swap transactions
94,320
-
Gas oil transactions
21,818,466
-
30 September/ September 2013
Saldo akhir, setelah pajak
31 Desember/ December 2012
14,966,697 6,757,449
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas adalah sebagai berikut:
Saldo awal, setelah pajak Dibebankan pada laba komprehensif lain: - Perubahan nilai wajar - Realisasi keuntungan lindung nilai
ANZ SMBC SCB JPM -
Movements in the cash flow hedging reserve are as follows: 31 Desember/ December 2012
5,381,414
(2,120,756)
20,602,889
13,621,815
(18,714,380)
(6,119,645)
7,269,923
5,381,414
Beginning balance, net of tax Charged to other comprehensive income: Changes in fair value Realisation of hedging gain Closing balance, net of tax
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
21. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
21. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) 30 September/ September 2013
Cadangan lindung nilai arus kas, setelah pajak, dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan nonpengendali
a.
31 Desember/ December 2012
7,269,923 -
5,381,414 -
7,269,923
5,381,414
Transaksi lindung nilai batubara
a.
Cash flow hedging reserves, net of tax, attributable to: Owners of the parent Non-controlling interest -
Coal swap transactions
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan derivatif dengan SCB, dimana Perusahaan membeli dengan harga dasar pembelian batubara untuk 2010, sedangkan SCB memiliki hak opsi dengan harga tetap pada tahun 2011 dan 2012. Pada tanggal 29 Desember 2010, SCB menggunakan opsinya untuk tahun 2011 dengan jumlah volume sebesar 540.000 MT. Pada tanggal 6 Desember 2011, SCB menggunakan opsinya untuk tahun 2012 dengan jumlah volume sebesar 660.000 MT.
In 2010, the Company entered into derivative instruments with SCB, whereby the Company bought a floor and sold a collar, for 2010, with SCB having an option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012. On 29 December 2010, SCB exercised its options for 2011 with a total volume of 540,000 MT. On 6 December 2011, SCB exercised its options for 2012 with a total volume of 660,000 MT.
Pada bulan Oktober, November dan Desember 2012, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak swap batubara harga tetap dengan ANZ, SCB, dan JPM untuk menetapkan harga jual batubara di masa mendatang untuk tahun 2013 dengan opsi perpanjangan (opsi terletak pada bank) untuk memperpanjang penggunaan harga tetap untuk tahun 2014.
In October, November and December 2012, the Company entered into fixed priced coal swap contracts with ANZ, SCB and JPM to fix future coal sales prices for 2013 with extendable options (at the banks option) to extend the fixed price for the calendar year 2014.
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengubah beberapa klausul atas transaksi hedging batubara dengan ANZ. Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan secara bulanan dan akan berakhir pada 31 Desember 2013.
On 1 March 2013, the company changed certain terms of certain existing coal hedging transactions with ANZ. The settlements are arranged monthly and the contracts expire on 31 December 2013.
Pada tanggal 16 April 2013, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak swap batubara harga tetap dengan JPM untuk menetapkan harga batubara di masa mendatang untuk tahun 2013.
On 16 April 2013, the Company entered into fixed price coal swap contracts with JPM to fix future coal sales prices for 2013.
Pada tanggal 31 May 2013, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kontrak swap batubara harga tetap dengan SCB, untuk mendapatkan harga jual tetap selama 2013.
On 31 May 2013,the Company entered into fixed price coal swap contracts with SCB, to fix future coal sales prices for 2013.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 21. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
21. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) a.
Transaksi lindung nilai batubara (lanjutan)
Coal swap transactions (continued)
a.
Transaksi-transaksi swap batubara yang masih berlaku pada tanggal 30 September 2013 adalah sebagai berikut:
The following coal swap transactions were outstanding as at 30 September 2013:
Jumlah nosional (MT)/ Total notional amounts (MT)
Mitra transaksi/ Counter parties SCB ANZ JPM
90,000 135,000 120,000
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebelum pajak sebesar AS$ 8.384.935 pada tanggal 30 September 2013 (31 Desember 2012: AS$7.901.089). b.
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
31 Desember/December 2013 31 Desember/December 2013 31 Desember/December 2013
These contracts had a positive fair value before tax of US$ 8,384,935 as at 30 September 2013 (31 December 2012: US$7,901,089). b.
Gas oil hedging transactions
Selama 2012, Perusahaan dan beberapa anak perusahaan melakukan serangkaian transaksi lindung nilai atas harga beli bahan bakar minyak di masa mendatang dengan ANZ, SMBC, dan SCB.
During 2012, the Company and certain of its subsidiaries entered into a series of transactions to hedge future fuel purchases with ANZ, SMBC, and SCB.
Selama 2013, Perusahaan dan beberapa anak perusahaan telah mengadakan berbagai kontrak swap harga tetap untuk transaksi lindung nilai pembelian bahan bakar tahun 2013 dengan JPM, SCB, dan SMBC.
During 2013, the Company and certain of its subsidiaries have entered into various fix priced swap contracts to hedge 2013 fuel purchases with JPM, SCB, and SMBC.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard.
Kontrak-kontrak atas transaksi lindung nilai bahan bakar minyak yang masih berlaku pada tanggal 30 September 2013 adalah sebagai berikut:
The following gas oil hedging transactions were outstanding as at 30 September 2013:
Entitas/ Entity
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (barel)/ Total notional amounts (barrel)
BR
SCB
45,000
BR
JPM
51,000
GBP
SMBC
48,000
WBM
JPM
15,000
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif bersih sebelum pajak sebesar AS$564.171 (31 Desember 2012 : AS$144.634).
Referensi harga komoditas/Commodity reference price
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember /December 2013 31 Desember /December 2013 31 Desember /December 2013 31 Desember /December 2013
These contracts had a net positive fair value before tax of US$564,171 (31 December 2012 : US$144,634).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
21. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) c.
21. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Coal-linked Capped Loss Swap
c.
On 1 March 2013, the company has entered into a Newcastle Coal-linked Capped Loss Swap contract with ANZ. The settlements are arranged semi annually and the contract expires in December 2015.
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan menjalin kontrak kerjasama "Newcastle Coal-linked Capped Loss Swap " dengan ANZ. Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan dalam periode 6 bulan sekali dan akan berakhir di Desember 2015. 22. MODAL SAHAM a.
22. SHARE CAPITAL
Modal saham
a.
Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut:
The Company’s shareholders as at 30 September 2013 and 31 December 2012 are as follows:
Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
Tambahan Modal disetor, neto
b.
Rincian perhitungan agio saham:
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
18,410,617 7,137,165 3,568,582 2,127,177 1,065,194
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 166,555,500
571,976 60,964 3,212 3,212 3,212 1,783,100
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 5.00%
3,333,333,500
35,685,809
100%
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. The number of shares pledged has varied a number of times with the latest changes occurring on the 15 April 2013 pledging a total of 1,250,000,000 shares.
Pada tanggal 17 September 2008, salah satu pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Jaminan saham ini telah berubah beberapa kali dengan perubahan terakhir jumlah saham yang dijaminkan sebanyak 1.250.000.000 lembar saham pada tanggal 15 April 2013.
Additional paid in capital, net Details of additional paid in capital are as follows:
30 September/ September 2013 Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Share capital
30 September / September 2013 dan/ and 31 Desember / December 2012 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
Pemegang Saham/Shareholders
b.
Coal-linked Capped Loss Swap
208,379,135 (12,499,062)
31 Desember/ December 2012 208,379,135 (12,499,062)
4,322,116
4,322,116
200,202,189
200,202,189
Excess of proceeds over par value Share issuance costs Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (lanjutan) b.
Tambahan Modal disetor, neto (lanjutan)
b.
22. SHARE CAPITAL (continued) b.
Additional paid in capital, net (continued)
Biaya penerbitan saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008.
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas sepengendali.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents differences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control.
23. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN a.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Cadangan umum
23. GENERAL RESERVE DECLARATION a.
AND
DIVIDEND
General reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 60.000.000.000 (AS$7.412.202).
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 60,000,000,000 (US$7,412,202).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham menambah cadangan umum sebesar Rp 6.700.000.000 (AS$764.334) menjadi Rp 66.700.000.000 (AS$8.176.536).
Based on the Annual General Meeting Shareholders held on 7 June 2011, shareholders increase the general reserve Rp 6,700,000,000 (US$764,334) Rp 66,700,000,000 (US$8,176,536).
Pembayaran dividen Periode/Period Pengumuman dividen pada periode 2012 yang berhubungan dengan laba bersih tahun 2011/ Dividend declaration in 2012 relating to 2011 net income
b.
of the by to
Dividend payments Nilai/Amount
Rp 666,666,700,000
Per saham (nilai penuh)/ Per share (full amount)
Rp 200
Pada tanggal 2 Juli 2012, GBP, DPP, FSP, dan MP telah membayarkan dividen sehubungan dengan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 43.734.178.740 (AS$4.581.755) kepada pemegang saham nonpengendali.
On 12 July 2012, GBP, DPP, FSP and MP have paid dividends, in relation to this 2011 net profit, amounted to Rp 43,734,178,740 (US$4,581,755) to their non-controlling shareholders.
Pada tanggal 11 Juli 2012, Perusahaan telah membayarkan dividen sebesar Rp 666.666.700.000 (AS$69.956.107) kepada pemegang saham Perusahaan.
On 11 July 2012, the Company has paid dividends amounted to Rp 666,666,700,000 (US$69,956,107) to the shareholders of the Company.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. KOMBINASI BISNIS
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 24. BUSINESS COMBINATION
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan BE menandatangani Perjanjian Jual Beli (“PJB”) dengan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Limited untuk membeli 100% kepemilikan dari 4 perusahaan baru dan 99% kepemilikan dari 5 perusahaan baru pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU/PMR).
On 28 December 2010, the Company and BE entered into Sales and Purchase Agreements (“SSPA”) with PT Ilthabi Bara Utama and Prime Mine Resources Limited to purchase 100% of the equity of 4 new companies and 99% of the equity of 5 new companies holding KPs and IUP and various assets located in these license areas (the IBU/PMR transaction).
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menandatangani PJB untuk menjual 99% kepemilikan dari 9 perusahaan tersebut bersama dengan 99,99% kepemilikan PT Sumber Aset Utama (“SAU”) kepada Kangaroo Resources Limited (“KRL”) sebagai ganti atas pengendali kepemilikan Perusahaan terhadap KRL, sebuah perusahaan yang didirikan dan berdomisili di Australia serta terdaftar dalam Bursa Efek Australia.
On the same date the Company also entered into a SSPA to sell 99% of the equity in the 9 concessions along with 99.99% of equity PT Sumber Aset Utama (“SAU”) to Kangaroo Resources Limited (“KRL”) in exchange for a controlling equity stake in KRL, a company incorporated and domiciled in Australia and listed on the Australian Stock Exchange.
PJB yang disebutkan di atas telah mengalami beberapa perubahan atas hal-hal tertentu.
The above SSPAs have been amended on certain matters.
Atas persyaratan-persyaratan yang telah dipenuhi oleh Perusahaan, sejak 14 Desember 2011 Perusahaan mulai mengkonsolidasi KRL dengan 56,05% kepemilikan saham.
Based on the requirements fulfilled by the Company, since 14 December 2011 the Company started to consolidate KRL with 56.05% share ownership.
Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengalihkan DE, TJ, SK, SA, dan OM kepada KRL. Sebagai tambahan, Perusahaan telah memenuhi kewajibankewajibannya dalam perjanjian untuk mengalihkan berbagai aset yang berlokasi di berbagai area yang memiliki izin kepada KRL melalui pengalihan kepemilikan ekuitas SAU.
During 2011, the Company transferred DE, TJ, SK, SA, and OM into KRL. In addition, the Company fulfilled its obligations under the agreement to transfer various assets located in the licence areas to KRL with the transfer of the equity of SAU.
Pada tanggal 28 Juni 2013, Perusahaan dan BE telah menyelesaikan 100% transaksi pengalihan perusahaan AU, BS dan CA.
On 28 June 2013, the Company and BE completed the transfer of 100% of the equity of AU, BS and CA.
Perusahaan masih memiliki kewajiban untuk menyerahkan AU, TA, BS, dan CA kepada KRL.
The Company continues to have an obligation to transfer 99% of the equity in AU, TA, BS and CA to KRL.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah melaporkan nilai wajar atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih berdasarkan nilai sementara, di mana nilai tersebut dapat disesuaikan dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal akuisisi.
As at 31 December 2011, the Company had reported the fair values of acquired assets and liabilities for this acquisition on a provisional basis, as such values are subject to any adjustment within twelve months of the acquisition date.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 24. BUSINESS COMBINATION (continued)
24. KOMBINASI BISNIS (lanjutan) Dalam rangka finalisasi pencatatan akuntansi atas akuisisi tersebut, Perusahaan telah menelaah kembali rencana tambang untuk setiap konsesi yang diakuisisi dan melakukan penyesuaian terhadap nilai tercatat dan nilai wajar atas aset bersih yang diperoleh serta dampak terkait pada kewajiban pajak tangguhan untuk memperhitungkan seluruh peristiwa, informasi, dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi.
As part of finalising the acquisition accounting within the allowable measurement period, the Company revisited the detailed mine plans for each of the concessions acquired, to take into account all events, information and circumstances that existed at the acquisition date. As a result of this detailed review, the Company adjusted the assessed fair value of the mine properties acquired.
Perusahaan juga menilai kembali dan menyesuaikan nilai wajar aset bersih lainnya setelah peninjauan rinci dari buku dan catatan dari entitas yang diperoleh.
The Company has also re-assessed and adjusted the fair value of other net assets acquired post detailed review of the books and records of the entities acquired .
Penyesuaian periode pengukuran telah mempengaruhi nilai wajar aset lancar dan tidak lancar lainnya yang diperoleh, nilai wajar properti pertambangan yang diperoleh dan juga mempengaruhi kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada saat akuisisi, perhitungan kepentingan nonpengendali dan keuntungan dari akuisisi
The measurement period adjustments have impacted the fair value of other current assets and non-current assets acquired, the fair value of mining properties acquired and additionally impacted the deferred tax liabilities recognised on acquisition, the calculation of non-controlling interest and gain on bargain purchase.
Nilai akhir/ Final figure Kas dan setara kas Persediaan Aset lancar dan tidak lancar lainnya Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (Catatan 11) Aset tetap (Catatan 10) Properti pertambangan Liabilitias jangka pendek Penyisihan untuk pembongkaran Liabilitas pajak tangguhan (Catatan 9e) Kepentingan nonpengendali Laba akuisisi Harga perolehan
5,321,845 2,502,894 26,232,247 132,914 12,995,947 487,856,901 (5,429,643) (1,037,960) (121,964,225) (178,705,499) (28,901,374) 199,004,047
Perusahaan telah mengakui keuntungan dari transaksi akuisisi sebesar AS$28.901.374 yang mencerminkan fakta bahwa aset yang diakuisisi menghasilkan nilai yang signifikan kepada Perusahaan, di atas harga perolehan.
Cash and cash equivalents Inventory Other current and non-current assets Deferred exploration and development expenditure (Note 11) Fixed assets (Note 10) Mining properties Current liabilities Provision for demobilisation Deferred tax liabilities (Note 9e) Non-controlling interest Gain on acquisition Purchase consideration
The Company recognised a gain on acquisition of US$28,901,374 which reflected the fact that the assets acquired provide significant value to the Company, above the purchase consideration.
Harga perolehan melalui pembayaran kas Kas dan setara kas di KRL
174,154,047 (5,321,845)
Purchase consideration through cash payment Cash and cash equivalents in KRL
Arus kas keluar bersih dari akuisisi entitas anak baru
168,832,202
Net cash outflows on acquisition of new subsidiaries
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 24. BUSINESS COMBINATION (continued)
24. KOMBINASI BISNIS (lanjutan) Selain pembayaran yang telah dilakukan melalui kas, Grup juga melakukan pengalihan aset lain dan mengakui liabilitas sebagai bagian dari harga perolehan.
Apart from the cash paid to date, the Group also transferred other assets and incurred liabilities which have been included as part of the total purchase consideration.
Kepentingan nonpengendali telah dengan proporsi aset yang diakuisisi.
sesuai
The non-controlling interest has been recognised as a proportion of the net assets acquired.
Pelaksanaan transaksi kombinasi bisnis yang dilakukan oleh Perusahaan sesuai dengan peraturan Bapepam-LK.
Business combination transaction entered by the Company was in compliance with the relevant Bapepam-LK regulation.
25. SELISIH NILAI TRANSAKSI ATAS PENAMBAHAN MODAL ENTITAS ANAK
25. DIFFERENCE IN VALUE FROM TRANSACTIONS FOR SUBSCRIPTION OF ADDITIONAL SHARES IN SUBSIDIARY
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal entitas anak merupakan selisih antara nilai tambahan penanaman modal pada saham DPP dan nilai buku aset bersih.
Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary represents difference between value of additional capital injected for shares in DPP and net book value of assets.
26. PENDAPATAN
Batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi Non-batubara - Pihak ketiga
diakui
26. REVENUE 30 September/ September 2013
30 September/ September 2012
780,368,672 60,476,299
981,275,784 93,881,921
841,844,971
1,075,157,705
9,134,516
8,266,580
849,979,487
1,083,424,285
Coal Third parties Related parties Non-coal Third parties -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 26. REVENUE (continued)
26. PENDAPATAN (lanjutan) Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih:
Details of customers having transactions more than 10% of net revenue:
30 September/ September 2013
30 September/ September 2012
Batubara Ekspor – pihak ketiga - Vitol Asia Pte. Ltd. - J. Aron & Co. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan)
Ekspor – pihak berelasi - Enel Trade S.p.A.
Domestik - Pihak ketiga Non-batubara (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan) - Pihak ketiga
Coal 191,457,689 223,626,293 127,669,856
343,370,584
438,521,946
778,162,730
981,275,784
60,476,299
93,881,921
838,639,029
1,075,157,705
2,205,942
-
Domestic Third parties -
9,134,516
8,266,580
Non-coal (each below 10% of total revenue) Third parties -
849,979,487
1,083,424,285
Lihat Catatan 32 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 27. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (Catatan11) Amortisasi properti pertambangan (Catatan 14) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$10.000.000)
Export – related party Enel Trade S.p.A. -
Refer to Note 32 for details of related party transactions. 27. COST OF REVENUE
30 September/ September 2013 Biaya produksi: Pengupasan tanah termasuk bahan bakar Penyusutan (Catatan 10) Pertambangan dan pengangkutan batubara Beban karyawan Perbaikan dan pemeliharaan
Export – third parties Vitol Asia Pte. Ltd. J. Aron & Co TNB Fuel Service Sdn. Bhd. Others (each below 10% of total revenue)
165,319,079 165,861,525 103,611,542
30 September/ September 2012
457,498,939 41,255,571 40,886,829 30,553,087 19,020,657
614,268,026 36,744,356 40,876,832 35,853,271 21,740,204
2,073,043
1,832,975
-
1,990,958
22,618,427
26,676,802
613,906,553
779,983,424
Production costs: Overburden removal including fuel Depreciation (Note 10) Coal mining and hauling Employee costs Repairs and maintenance Amortisation of deferred exploration and development expenditures (Note 11) Amortisation of mining property (Note 14) Others (each below US$10,000,000)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 27. COST OF REVENUE (continued)
27. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan)
30 September/ September 2013
30 September/ September 2012
86,055,232
117,576,884
Royalti/iuran eksploitasi Persediaan barang setengah jadi - Awal periode - Akhir periode Persediaan barang jadi - Awal periode - Pembelian batubara - bersih - Akhir periode
94,443,278 (73,612,599)
43,156,574 (88,411,492)
77,064,458 25,645,321 (80,024,108)
85,138,977 20,056,337 (75,297,494)
Biaya sehubungan dengan pendapatan
743,478,135
882,203,210
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan:
PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Thiess Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk.
30 September/ September 2012
150,666,417 83,692,827 91,238,431 66,443,816
241,200,403 125,752,517 165,933,117 109,159,083
392,041,491
642,045,120
28. BEBAN PENJUALAN
Biaya pengangkutan Analisa batubara Kelebihan waktu berlabuh Komisi keagenan
Cost of revenue
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
30 September/ September 2013
Lihat Catatan 32 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Royalty/exploitation fees Work-in-process inventory At the beginning of period At the end of period Finished goods inventory At the beginning of period Coal purchases - net At the end of period -
PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Thiess Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk.
Refer to Note 32 for details of related party transactions.
28. SELLING EXPENSES 30 September/ September 2013
30 September/ September 2012
62,137,595 709,041 619,448 461,870
68,280,659 1,174,341 2,099,141 138,885
63,927,954
71,693,026
Lihat Catatan 32 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Barging Coal analysis Demurage Agency fees
Refer to Note 32 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Beban karyawan Jasa profesional Biaya kantor Penyusutan (Catatan 10) Perizinan dan retribusi Provisi penurunan nilai Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
29. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 30 September/ September 2013
30 September/ September 2012
14,396,239 2,168,421 2,724,048 659,226 260,933 -
16,590,378 3,984,606 2,246,131 392,647 476,439 1,183,299
2,070,212 22,279,079
30. BEBAN LAIN-LAIN, BERSIH
30 September/ September 2012 (8,269,722) 862,678
(29,400,033)
(7,407,044)
Loss on foreign exchange, net Others, net
31. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period.
30 September/ September 2013
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
25,274,750
(32,798,495) 3,398,462
31. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
401,250 Others (each below US$100,000)
30. OTHER EXPENSES, NET 30 September/ September 2013
Rugi selisih kurs, bersih Lain-lain, bersih
Employee costs Professional fees Office expenses Depreciation (Note 10) Permits and retribution Provision for impairments
30 September/ September 2012 59,001,495
Net income attributable to owners of the parent entity
3,333,333,500
3,333,333,500
Weighted average number of outstanding ordinary shares
(0.01)
0.02
Basic earnings per share
(26,985,826)
Laba bersih per saham dasar Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 30 September 2013 dan 2012.
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 30 September 2013 and 2012.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi, pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4 adalah sebagai berikut: Entitas/Entity
32. RELATED PARTY TRANSACTIONS The nature of relationships with the related parties, the entities defined as related parties as detailed below may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4 is as follows:
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
- PT Nirmala Matranusa
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Beban sewa dan mobilisasi, dan pembangunan aset tetap, /Rental and mobilisation expenses,and construction of fixed assets
- KSC
Perusahaan asosiasi/ Associate company
Penjualan batubara, biaya sewa, pendapatan bunga dari pinjaman, pembelian batubara, dan piutang pinjaman dan lain-lain/Coal sales, rental expense, interest income on loan, purchase of coal, and loan and other receivables
- Enel Trade S.p.A.
Pihak berelasi dengan pemegang saham nonpengendali Perusahaan/Related party of a non-controlling shareholder of the Company
Penjualan batubara/Coal sales
- Pemegang saham/ Shareholders
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholders of the Company
Piutang non-usaha dan hutang lain-lain/Non-trade receivables and other payables
- ASL
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan sewa peralatan/Barging service and equipment rental
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara, jasa sewa dan mobilisasi/Coal hauling, rental, and mobilisation expenses
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang pemegang konsesi/ Receivable from concession holder
- PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha/Trade payable
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai Related party transactions are as follows: berikut: 30 September/ 30 September/ September September 2013 2012 Penjualan batubara: Coal sales: - Enel Trade S.p.A. 60,476,299 93,881,921 Enel Trade S.p.A. Persentase dari jumlah pendapatan
7.12%
8.67%
As a percentage of total revenue
Beban sewa dan mobilisasi: - PT Nirmala Matranusa
561,882
1,103,262
Rental and mobilisation expenses: PT Nirmala Matranusa -
Persentase dari jumlah beban sewa dan mobilisasi
18.98%
13.80%
As a percentage of total rental and mobilisation expenses
17,550,454
15,574,685
Barging expense: ASL -
28.24%
22.08%
As a percentage of total barging expense
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
-
47,640,000
Fixed assets : PT Nirmala Matranusa -
0.00%
30.25%
As a percentage of total additional fixed assets
Biaya pengangkutan: - ASL Persentase dari biaya pengangkutan
Penambahan aset tetap : - PT Nirmala Matranusa Persentase dari jumlah penambahan aktiva tetap Biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar: - ASL Persentase dari jumlah biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar
1,234,021
13.69%
1,349,132
Accrued barging and vessel rental expenses: ASL-
As a percentage of total accrued barging and vessel rental 25.11% expense
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang dibagi umumnya menggunakan indeks international dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan atau dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
30 September / September 2013 Dewan Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Commisioners Board of Directors US$ %** US$ %** Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
9%
4,151,699
3%
1,268,741
Salaries and other short-term employee benefits
30 September/September 2012 Dewan Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Commisioners Board of Directors US$* %** US$* %** Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
10%
5,243,687
Selain yang disebutkan diatas, tidak ada imbalan lainnya yang diberikan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
** % terhadap jumlah beban karyawan
2%
1,209,477
Salaries and other short-term employee benefits
Except as disclosed above, no other benefits were provided to members of the Board of Directors and Board of Commisioners.
** % of total employee cost
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
b.
PENTING,
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Kontrak jasa pertambangan
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
COMMITMENTS
Mining services contracts
Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan. Para kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Berdasarkan perjanjian yang disepakati, para kontraktor antara lain PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Krida Utama, PT Tri Daya Jaya, PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Putra Perkasa Abadi. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall dan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari jumlah volume pengupasan tanah ataupun batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait. Perjanjian-perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2015 dan Desember 2017 atau pada saat jumlah volume kontrak tercapai, yang mana yang lebih dahulu.
The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Based on the agreed contract, the mining service contractors are, among others, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Tri Daya Jaya, PT Thiess Contractors Indonesia and PT Putra Perkasa Abadi. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement. These contracts will expire between December 2015 and December 2017 or when the contracted volumes have been achieved, whichever is earlier.
Pada tanggal 26 Maret 2012, GBP memperbesar dan memperpanjang kontrak pengupasan tanahnya dengan PT Petrosea Tbk. Nilai kontrak tersebut meningkat menjadi 447 juta BCM dan jangka waktunya diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2017.
On 26 March 2012, GBP expanded and extended its existing overburden contract with PT Petrosea Tbk. The contract values were increased to 447 million BCM and the term extended until 31 December 2017.
Pada tanggal 5 Maret 2013, perjanjian jasa pertambangan antara MCM dan PT Putra Perkasa Abadi telah berakhir dan pada tanggal yang sama, MCM telah mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan PT Hero Krida Utama. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2017.
On 5 March 2013, the agreement of mining service between MCM and PT Putra Perkasa Abadi has ended and on the same date, MCM has entered into an agreement of mining services with PT Hero Krida Utama.The agreement is valid until 31 December 2017.
Perjanjian kerjasama
b.
Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Pebruari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku untuk periode 17 Pebruari 2001 sampai dengan tanggal 16 Pebruari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Desember 2026 serta akan mengubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 19 December 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) c.
d.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Kontrak jasa bongkar muat batubara
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 12 Pebruari 2009, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 2 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 21 December 2011, the Company agreed to handle 2 million metric tonnes of coal per annum and the agreement has been extended until 31 December 2013.
PIK
PIK
Pada tanggal 31 Maret 2012, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Bara Laut Mandiri yang berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2012. Pada tanggal laporan keuangan ini, perjanjian tersebut sudah tidak berlaku lagi.
On 31 March 2012, PIK stevedoring agreement with Mandiri which is valid until 30 the date of these financial agreement has expired.
Pada tanggal 18 Pebruari 2013, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan dengan tanggal 18 Pebruari 2014.
On 18 February 2013, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2014.
Jaminan reklamasi
d.
entered into a PT Bara Laut June 2012. As at statements, this
Reclamation guarantees
Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masingmasing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periodeperiode tersebut.
The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if the following individual company does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.
GBP
GBP
Pada tanggal 30 September 2013, GBP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp47.426.278.130 (AS$4.083.895) meliputi beberapa tahun dari 2008 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
As at 30 September 2013, GBP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 47,426,278,130 (US$4,083,895) covering the years of 2008 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Jaminan reklamasi (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d. Reclamation guarantees (continued)
FSP dan BT
FSP and BT
Pada tanggal 30 September 2013, FSP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 2.912.499.610 (AS$250.796) meliputi beberapa tahun dari 2009 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
As at 30 September 2013, FSP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp2,912,499,610 (US$250,796) covering the years 2009 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.
Pada tanggal 30 September 2013, BT telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 3.694.133.088 (AS$318.103) meliputi beberapa tahun dari 2009 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
As at 30 September 2013, BT has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 3,694,133,088 (US$318,103) covering the years 2009 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.
WBM
WBM
Pada tanggal 30 September 2013, WBM telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 17.628.074.704 (AS$1.517.960) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
As at 30 September 2013 WBM has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 17,628,074,704 (US$1,517,960) covering the years 2010 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.
PIK
PIK
Pada tanggal 30 September 2013, PIK telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 5.873.960.797 (AS$505.809) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
As at 30 September 2013, PIK has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 5,873,960,797 (US$505,809) covering the years 2010 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.
FKP
FKP
Pada tanggal 30 September 2013, FKP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 10.819.183.364 (AS$931.644) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
As at 30 September 2013, FKP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 10,819,183,364 (US$931,644) covering the years 2010 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.
TSA
TSA
Pada tanggal 30 September 2013, TSA telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 2.483.516.788 (AS$213.857) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
As at 30 September 2013, TSA has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 2,483,516,788 (US$213,857) covering the years 2010 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.
MCM
MCM
Pada tanggal 30 September 2013, MCM telah menempatkan jaminan reklamasi dalam bentuk deposito kepada pemerintah sebesar Rp 5.625.464.223 (AS$484.411) untuk tahun 2010.
As at 30 September 2013, MCM has provided reclamation guarantees in the form of a bank deposit to the Government totaling Rp 5,625,464,223 (US$484,411) for 2010.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) e.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN,
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Komitmen sewa
e.
Grup
Group
Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, ML, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP dan PIK mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai dua tahun lagi.
On 7 January 2008, the Company, ML, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP and PIK entered into an office rental and office maintenance agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is valid from 1 January 2008 until 31 December 2017 which can be extended for a further two years.
Pada tanggal 28 Pebruari 2013, Perseroan dan anak-anak perusahaannya telah mengakhiri perjanjian sewa ruangan dan pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa.
On 28 February 2013, the Company and subsidiaries terminated the former agreement of office rental and maintenance with PT Nirmala Matranusa.
Pada tanggal 1 November 2012, Grup mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun terhitung sejak 1 Maret 2013.
On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years from 1 March 2013.
Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:
30 September/ September 2013 Tidak lebih dari 1 tahun Tidak lebih dari 1 tahun namun kurang dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun
f.
g.
Rental commitment
31 Desember/ December 2012
1,454,880
1,240,544
5,819,520 6,425,720
5,819,520 7,516,880
13,700,120
14,576,944
Perjanjian pengangkutan batubara
f.
Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years Later than 5 years
Barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.
On 12 June 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, TSA, WBM, GBP, dan PIK
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK
Perusahaan, TSA, WBM, GBP, dan PIK memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelangganpelanggan tersebut.
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996.
On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996.
Pada tanggal 22 November 2012, dalam gugatan perdata antara Low Tuck Kwong dan Sukamto Sia yang diadakan di Singapura, Pengadilan Tinggi Singapura memutuskan bahwa Sukamto Sia telah gagal membuktikan adanya perjanjian atau pengaturan dengan Low Tuck Kwong atas 50% saham Grup dan telah menolak tuntutan dari Sukamto Sia tersebut. Setiap banding dari Pengadilan Tinggi Singapura harus diajukan dalam waktu 30 hari sejak putusan dan hingga tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan tidak mengetahui adanya banding yang diajukan oleh Sukamto Sia. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian interim Grup pada tanggal 30 September 2013.
On 22 November 2012, in a private civil suit between Low Tuck Kwong and Sukamto Sia filed in Singapore, the High Court of Singapore held that Sukamto Sia has failed to establish any agreement or arrangement with Low Tuck Kwong for 50% of the Group’s shares and have accordingly dismissed Sukamto Sia’s claim. Any appeal from the High Court of Singapore must be filed within 30 days of the judgment and as of the date of these financial statements, the Company is unaware of any appeal being filed by Sukamto Sia. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s interim consolidated financial statements as at 30 September 2013.
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (AS$790.205) sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Pebruari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Pebruari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya yang menolak permohonan kasasi dari Haji Asri. Pada tanggal 15 Maret 2012, salinan keputusan tersebut telah diterima oleh Manajemen.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (US$790,205) as compensation. He had submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. On 15 March 2012, the copy of the decision has been received by Management.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 11 Juni 2013, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali dan Salinan Memori Peninjauan Kembali dari Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta dengan Pemohon Peninjauan kembali adalah ahli waris dari Haji Asri yaitu Muhammad Rasyid Ridha dkk dan Termohon Peninjauan Kembali adalah KBS, Low Tuck kwong, Engki Wibowo dan Perusahaan. Pada tanggal 9 Juli 2013, Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali melalui kuasa hukumnya. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian interim Grup pada tanggal 30 September 2013.
On 11 June 2013, the Company recived Notification of the Submission of Memori Peninjuan Kembali and Copy of Memori Peninjauan Kembali from the Registrar’s Office of Jakarta Selatan District Court with Review Petitioner being the beneficiary of Haji Asri, namely Muhammad Rasyid Ridha, et al. & Review Respondent being KBS, Low Tuck kwong, Engki Wibowo and the Company. On 9 July 2013, the Company has filed Kontra Memori Peninjauan Kembali through its attorney-at-law. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 30 September 2013.
Pada tanggal 27 Desember 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) dan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”) menuntut Bayan International Pte Ltd dan Perusahaan terkait perselisihan dalam ventura bersama antara Perusahaan dan BCBCS dan Bayan International Pte Ltd yang bertindak sebagai penjamin ventura bersama KSC (lihat Catatan 11) di Pengadilan Tinggi Republik Singapura. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) menuduh Perusahaan telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ventura bersama, karena Perusahaan menghentikan pendanaan ventura bersama dan menghentikan pasokan batubara ke KSC.
On 27 December 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) and Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (”BCBC”) filed suits against Bayan International Pte Ltd and the Company regarding a dispute in a joint venture the Company and BCBCS and Bayan International Pte Ltd acts as guarantors of KSC Joint Venture (refer to Note 11) in the High Court of the Republic of Singapore. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) claim that the Company is in breach of the Joint Venture deed because it has ceased funding to the Joint Venture and ceased the supply of coal to KSC.
Pada tanggal 21 Pebruari 2012, Perusahaan dan Bayan International Pte Ltd masing-masing mengajukan pembelaan mereka. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengajukan klaim balasan melawan BCBCS dan WEC atas pelanggaran kententuan ventura bersama dan menuntut kompensasi kerugian secara spesifik sebesar AS$58.991.213 dan kerugian secara umum untuk diperiksa oleh pengadilan. Proses pengadilan saat ini sedang berlangsung
On 21 February 2012, the Company and Bayan International Pte Ltd lodged their respective defense. On the same date, the Company also filed a counter claim against BCBCS and WEC for breach of the joint venture deed, claiming special damages of US$58,991,213 and general damages to be assessed by the court. The court proceedings are currently ongoing.
Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan tidak melanggar dan bahwa BCBCS/BCBC/WEC faktanya telah melakukan pelanggaran dan tidak ada kontijensi yang perlu dipertimbangkan.
The Managements view is that the Company is not in breach and that BCBCS/BCBC/WEC are in fact in breach and that no contingencies are deemed necessary.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
i.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN,
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
KRL
KRL
Pada bulan Mei 2013, gugatan hukum diajukan kepada KRL oleh para mantan penasehatnya, Chimaera Capital Markets Pte Ltd dan Empire Equity Limited, terkait dengan pembayaran atas jasa yang diberikan oleh para penasehat tersebut yang dimulai pada bulan November 2010. Para penasehat tersebut menggugat sejumlah AUD 28 juta ditambah saham-saham dan waran-waran KRL atas jasa yang menurut mereka telah diberikan selama periode tiga bulan. KRL telah mengajukan pembelaannya dan bermaksud untuk melawan gugatan tersebut. Mengingat bahwa kasus ini masih dalam tahap awal, managemen KRL beranggapan adalah tidak praktis untuk menentukan dampak potensi atas kasus ini, jikalau ada.
May 2013, legal action was commenced against KRL by its former advisors, Chimaera Capital Markets Pte Ltd and Empire Equity Limited relating to payment for an engagement commenced in November 2010. The former advisors are claiming for an amount of AUD28 million plus KRL shares and warrants for services allegedly provided over the three month period. KRL has filed its defence and intends to challenge the claim. As the case is still in the early stages, KRL’s management does not believe it is practical to estimate the potential effect of this claim, if any
TSA
TSA
Pada tanggal 14 Juli 2011, TSA telah menerima Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk hadir dimuka Pengadilan Kutai Barat sehubungan dengan gugatan perdata yang didaftarkan oleh Sayu dan Kedam (“Para Penggugat”) terhadap TSA sebagai salah satu tergugat. Dalam gugatan tersebut, Para Penggugat menggugat TSA telah melakukan kegiatan penambangan di lokasi yang diakui oleh Para Penggugat sebagai miliknya dan menuntut sebesar Rp 13.406.000.000 (AS$1.379.360) sebagai kompensasi.
On 14 July 2011, TSA received a Summons from the District Court of South Jakarta to appear before the Court of Kutai Barat related to a civil suit which was registered by Sayu and Kedam (the “Plaintiffs”) against TSA as one of defendants. In such lawsuit, the Plaintiffs alleges TSA has conducted mining operations on land owned by the plaintiffs and have claimed an amount of Rp 13,406,000,000 (US$1,379,360) as compensation.
Pada tanggal 14 Juni 2012, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kutai Barat telah membatalkan gugatan yang dibuat oleh Para Penggugat. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, telah dilakukan upaya banding dari Para Penggugat dan saat ini sedang dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Samarinda. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian interim Grup pada tanggal 30 September 2013.
On 14 June 2012, District Court of Kutai Barat dismissed the claims made by the Plaintiffs. As at the date of these financial statements, an appeal has been filed by the Plaintiffs and the matter is currently being deliberated by the High Court of Samarinda. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s interim consolidated financial statements as at 30 September 2013.
Perjanjian batubara
pengiriman
dan
pengangkutan
Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transshipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang belaku.
i.
Coal shipping and barging contracts The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) j.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian penjualan batubara
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) j.
Pada tanggal 30 September 2013, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 209,02 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode antara 2013 dan Desember 2030. k.
l.
Komitmen modal
Coal sales agreements As at 30 September 2013, the Group has various commitments to sell 209.02 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 2013 and December 2030.
k.
Capital commitments
IP
IP
Pada tanggal 22 Pebruari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan jumlah nilai kontrak sebesar AS$2.060.135. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.
On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total contract value amounting to US$2,060,135. As of 30 September 2013 and 31 December 2012, total remaining contract value outstanding was US$668,432.
Pada tanggal 15 April 2013, IP mengadakan perjanjian dengan PT Petrosea Tbk, untuk pembangunan jalan tambang dan jembatan dari Jetty Senyiur ke daerah konsesi Bara Tabang sebesar AS$26.890.000. Pada tanggal 30 September 2013, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$23.381.140.
On 15 April 2013, IP entered into an agreement with PT Petrosea Tbk, for the construction of the coal haul road and bridges from the Senyiur port to the Bara Tabang coal mine, with a total contract value amounting to US$26,890,000. As of 30 September 2013, total remaining contract value outstanding was US$23,381,140.
Fasilitas bank
l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, BE, dan ML
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, BE, and ML
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).
On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 25 Pebruari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.
On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.
Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, BE, dan ML mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”). Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan pada 30 April 2014 dan kemudian akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 6 bulan setelahnya.
On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$40,000,000 (“Joint Facility”). The facility was extended until 30 April 2014 which shall be automatically extended for another 6 months.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, BE, dan ML
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, BE, and ML
Pada tanggal 30 September 2013, Joint Facility yang telah terpakai sebesar AS$31.636.470 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$26.000.000 (lihat Catatan 40c), Jaminan Bank atas kontrak Perusahaan dengan TP Utilities Pte. Ltd sebesar AS$2.467.200 (lihat Catatan 40b) dan jaminan reklamasi untuk WBM, PIK, FKP dan TSA sejumlah Rp 36.804.735.653 (AS$3.169.270), (lihat Catatan 33d ).
As at 30 September 2013, US$31,636,470 of the Joint Facility has been utilised which consists of bank guarantees for TSA and FKP under the contracts with PT Thiess Contractors Indonesia amounting to US$26,000,000 (refer to Note 40c), bank guarantee for the Company under the contracts with TP Utilities amounting US$2,467,200 (refer to Note 40b) and for reclamation guarantees of WBM, PIK, FKP, and TSA amounting to Rp 36,804,735,653 (US$3,169,270), respectively (refer to Note 33d).
GBP
GBP
Pada tanggal 24 Agustus 2010, GBP telah menandatangani perjanjian Fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai 31 Maret 2014 dan kemudian akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 6 bulan setelahnya.
On 24 August 2010, GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade Facility (L/G Line) agreement with ANZ. The facility was extended until 31 March 2014 which shall be automatically extended for another 6 months.
Pada tanggal 28 Juni 2013, GBP telah menandatangani perpanjangan perjanjian Fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 30 April 2014 dan kemudian akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 6 bulan setelahnya.
On 28 June 2013, GBP entered into an amendment of the Multi Option Trade Facility (L/G Line) agreement with ANZ. The facility was extended until 30 April 2014 which shall be automatically extended for another 6 months.
Pada tanggal 30 September 2013, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$6.832.445 yang terdiri dari performance bond untuk kepentingan perjanjian penjualan batubara dengan TNBF sejumlah AS$2.748.550 dan jaminan reklamasi sejumlah Rp 47.426.278.130 (AS$4.083.895) (lihat Catatan 33d).
As at 30 September 2013, US$6,832,445 of the facility has been utilised which consists of a performance bond for a coal sales contract with TNBF amounting to US$2,748,550 and for reclamation guarantees amounting to Rp 47,426,278,130 (US$4,083,895) (refer to Note 33d).
WBM
WBM
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (SBLC) senilai AS$400.000 dimana 100% dijamin dengan kas (lihat Catatan 8).
On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (SBLC) amounting to US$400,000 which was 100% cash collaterised (refer to Note 8).
Pada tanggal 28 Juni 2013, WBM telah menandatangani perpanjangan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dan fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 30 April 2014.
On 28 June 2013, WBM entered into an amendment of the credit facility agreement with ANZ and extended the facility to 30 April 2014.
Pada 19 April 2013, WBM menerbitkan performance bond dari ANZ di bawah kontrak penjualan dengan TNBF sebesar USD 2.663.010. Jaminan ini berlaku sampai 22 April 2014.
On 19 April 2013, WBM issued a performance bond from ANZ under the sales contract with TNBF amounting to USD 2,663,010. This guarantee is valid until 22 April 2014.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
BT dan FSP
BT and FSP
Pada tanggal 14 Desember 2011, FSP dan BT mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan jaminan bank dengan batas kredit sebesar AS$500.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 31 Maret 2012, yang akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu enam bulan atau tanggal dimana FSP dan BT telah memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian ini atau tanggal lainnya yang ditentukan atas kebijakan ANZ.
On 14 December 2011, FSP and BT entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility to be used for bank guarantee with a credit limit of US$500,000 and this facility is valid until 31 March 2012, which shall be automatically extended for another six months or when FSP and BT have fulfilled its obligation under this facility agreement or such other extension at the discretion of ANZ.
Pada tanggal 4 Juni 2012, fasilitas tersebut ditingkatkan menjadi sebesar AS$1.000.000 dan diperpanjang hingga 31 Maret 2013.
On 4 June 2012, the credit facility agreement was increased to US$1,000,000 and extended until 31 March 2013.
Pada tanggal 28 Juni 2013, FSP dan BT telah menandatangani perpanjangan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 30 April 2014 dan kemudian akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 6 bulan setelahnya
On 28 June 2013, FSP and BT entered into an amendment of the credit facility agreement with ANZ. The facility was extended until 30 April 2014 which shall be automatically extended for another 6 months.
Pada tanggal 30 September 2013, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$568.899 yang terdiri dari jaminan reklamasi untuk FSP dan BT sejumlah Rp2.912.499.610 dan Rp 3.694.133.088 (AS$250.796 dan AS$318.103) (lihat Catatan 33d).
As at 30 September 2013, US$568,899 of the facility has been utilised which consists of reclamation guarantees for FSP and BT amounting to Rp2,912,499,610 and Rp 3,694,133,088 (US$250,796 and US$318,103) respectively (refer to Note 33d).
m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup - kecuali ML
The Group - except ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Pada tanggal 30 September 2013, Grup, kecuali ML, belum menyewa peralatan tersebut.
As at 30 September 2013, the Group, except ML has not yet leased any heavy equipment.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) n.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian penggunaan haul road
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) n.
Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian penggunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan enam tahun.
On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo entered into an agreement for the use of GBP’s haul road. This agreement is valid for six years.
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia, untuk memperbolehkan WBM menggunakan jalan pengangkutan batubara di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan tersebut. WBM memperkirakan bahwa kontrak ini akan tetap berlaku sampai akhir masa tambang.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia to allow WBM to use a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road. WBM expects this agreement to remain in place for the life of the mine.
o. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama
o.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan PT Arutmin Indonesia mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut. p.
Agreement for the use of haul road
Iuran kehutanan
Agreement for the mining of coal on the common boundary On 24 August 2007, WBM and PT Arutmin Indonesia entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
p.
Forestry fee
WBM, GBP, FKP, dan MCM
WBM, GBP, FKP and MCM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutang lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.000.000 sampai Rp 3.000.000 per hektar per tahun. Iuran ini berlaku mulai 2008. WBM, GBP, FKP, dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual. Grup berpendapat bahwa tidak ada aktivitas lain yang berhubungan dengan iuran tersebut.
Based on Government Regulations, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,000,000 to Rp 3,000,000 per hectare annually. This fee is effective from 2008. WBM, GBP, FKP and MCM has recognised this fee on an accrual basis. The Group believes that it does not have other operations subject to this fee.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/98 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) q.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Kewajiban atas IUP Eksplorasi
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) q.
Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, MBE, MEL, BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku r.
s.
Penundaaan kegiatan eksploitasi
Exploration IUP Obligation Pursuant to the Exploration IUP, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, MBE, MEL, BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation.
r.
Suspension of exploitation activity
Pada tanggal 25 Mei 2012, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2012 untuk area KW.05PB0108.
On 25 May 2012, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid from 27 October 2011 until 26 October 2012 for area KW.05PB0108.
Pada tanggal 2 Mei 2013, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2013 untuk area KW.05PB0108.
On 2 May 2013, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid from 27 October 2012 until 26 October 2013 for area KW.05PB0108.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
s.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa entitas anak Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/99 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Diperkirakan para pemegang PKP2B, dengan dukungan dari asosiasi industri pertambangan, akan mempertahankan hak mereka berdasarkan kontrak yang sekarang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa ketentuan arbitrase akan dipakai jika pemerintah mencoba untuk memaksa perubahan ketentuan PKP2B tanpa persetujuan pemegang PKP2B. Grup sedang menganalisa dampak situasi ini terhadap operasinya, dan yakin bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dalam waktu dekat, karena industri pertambangan dan pemerintah bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang ada.
It is expected that CCoW holders, with the support of mining industry associations, will vigorously defend their rights under their existing contracts. It is possible that the arbitration provisions of the CCoWs will be invoked if the government attempts to force changes in CCoW terms without the agreement of the contractors. The Group is analysing the impact of this situation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term, as the industry and the government work towards a consensus on these issues.
Setelah keluarnya Undang-Undang tersebut, DJMBP menerbitkan Surat Edaran (“SE”) No. 03.E/31/DJB/2009 sehubungan dengan KP yang menjadi dasar operasi FSP, BT, BAS, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, dan BKL. Beberapa di antaranya adalah:
Following the issuance of the Law, DGMCG issued Circular Letter No. 03.E/31/DJB/2009 with respect to Mining Rights under which FSP, BT, BAS, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL operation. The Circular states that, among others:
KP yang ada pada saat diberlakukannya Undang-Undang masih berlaku hingga jangka waktu berakhirnya KP tetapi wajib dikonversi menjadi IUP sesuai dengan Undang-Undang, paling lambat 11 Januari 2010.
Mining Rights in force at the time the Mining Law was enacted will remain valid until the expiration of the Mining Right but must be converted to IUP by 11 January 2010 at the latest.
Tata cara penerbitan IUP akan diterbitkan oleh DJMBP.
The procedures for IUP issuance will be issued by the DGMCG.
Semua pemilik KP eksplorasi dan eksploitasi diwajibkan untuk menyerahkan rencana aktivitas seluruh KP hingga berakhirnya jangka waktu KP, paling lambat enam bulan setelah disahkannya Undang-Undang, yaitu 11 Juli 2009.
All existing exploration and exploitation Mining Rights holders are required to deliver an activities plan for the whole Mining Right area covering the period until expiration of the Mining Right term, at the latest within six months of the enactment of the new Mining Law, i.e. by 11 July 2009.
Pada bulan Pebruari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations Nos. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/100 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Pada tanggal 10 Januari 2012, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres No.3/2012) tentang Tim Evaluasi untuk penyesuaian Kontrak Karya dan PKP2B. Tim Evaluasi (“Tim”) akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Alam untuk aktivitas harian. Selain itu, Tim juga dibantu oleh anggota kabinet lainnya (Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Kehutanan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan lain-lain).
On 10 January 2012, the President issued a Presidential Decree (Keppres No.3/2012) on Evaluation Team for Contract of Work (“COW”) and CCoW. The Evaluation Team ("Team") will be chaired by the Coordinating Minister of Economy and co-chaired by the Minister of Energy and Mineral Resources for its daily activities. The Team is also assisted by the current Cabinet Members (Ministry of Finance, Ministry of Justice and Human Rights, Ministry of Forestry, Indonesia Investment Coordinating Board, et al).
Tugas Tim meliputi: (1) evaluasi ketentuanketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal Kontrak Karya dan PKP2B; (2) penetapan luas wilayah kerja dan penerimaan negara; dan (3) menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan kewajiban pemegang Kontrak Karya dan PKP2B, terhadap pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan batubara.
The Team's task consists of the following: (1) evaluating the articles in the COW and CCoW; (2) determine the COW and CCoW areas and state income/revenue; and (3) determine steps to be taken for the implementation of the COW and CCoW holder’s obligations, on the processing and/or refinery of mineral and coal.
Pada tanggal 21 Pebruari 2012, Pemerintah Indonesia mengubah PP No. 23 dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 24/2012 (“PP No. 24”), yang mengatur mengenai pengalihan IUP, divestasi, dan wilayah pertambangan.
On 21 February 2012, the Government of Indonesia amended GR No. 23 by issuing Government Regulation No. 24/2012 (“GR No. 24”), which regulates the transfer of IUPs, divestment and mining areas.
Pada 13 September 2013, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri No 27/2013 yang bertujuan untuk memperjelas Peraturan Pemerintah No. 23/2010 dan PP No. 24/2012 mengenai tata cara divestasi penanaman modal asing dalam Perusahaan pertambangan Indonesia. Beberapa provisi dalam PM No.27/2013 terlihat bertentangan dengan Peraturan Pertambangan No.4/2009 dan PP 23/2010. Grup sedang menganalisa dampak dari PM No 27/2013 dan mempertimbangkan dampak potensial terhadap anak perusahaan tidak langsung dibawah KRL sambil mencari kejelasan dari Kementerian melalui Asosiasi penghasil batubara APBI.
On 13 September 2013, the ministry of Energy and Mineral Resources of Indonesia issued Ministerial Regulation No. 27 of 2013 (MR No. 27/2013) which sought to expand on GR No. 23/2010 and GR No. 24/2012 in relation to the divestment of foreign share holding in an Indonesia mining Company. A number of the provisions of MR No. 27/2013 appear to also be in conflict with Mining Law No. 4/2009 and GR 23/2010. The Group is currently analyzing the impact of MR No. 27/2013 and considering its potential impact on its indirect subsidiaries held under KRL while seeking clarity from the Ministry through the coal procedurs Associations APBI.
Grup mengetahui bahwa, dengan adanya pengalihan AU, BA, CA dan TA ke dalam Grup baru-baru ini, dapat timbul beberapa masalah yang harus ditanganinya intuk memastikan izin KP di keempat (4) konsesi batubara di atas dikonversi secara semestinya menjadi IUP, kami yakin hal ini dapat diselesaikan pada waktunya.
The Group notes that with the recent transfer of AU, BS, CA and TA to the Group, that there may be some issues that it will have to address in ensuring the KP license of the above mentioned four (4) coal concessions are properly converted into IUP. We believe that this will be done in due course.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Peraturan Menteri No. 78/2010
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Ministerial Regulation No. 78/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan), dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a five years reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and postmine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK, dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 33d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these interim consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (refer to Note 33d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) u.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Peraturan Menteri No. 34/2009
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) u.
Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”). Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1991K/30/MEM/2011, persentase batas minimal DMO untuk tahun 2012 adalah 24,72%.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). According to Ministerial Decree No. 1991K/30/MEM/2011, the minimum DMO percentage for 2012 is 24.72%.
Peraturan Menteri ini menyediakan sistem ‘cap and trade' dimana perusahaan pertambangan yang melebihi kewajiban DMO dapat menjual/mentransfer kredit DMO untuk perusahaan pertambangan lain yang tidak dapat memenuhi komitmen DMO. Mekanisme penetapan harga untuk kredit DMO akan ditentukan berdasarkan ketentuan komersial. Mekanisme perdagangan kredit DMO telah diklarifikasi dalam Surat Edaran No. DJMBP 5055/30/DJB/2010 tanggal 29 November 2010, yang mengatur bahwa kredit DMO dapat ditransfer antar perusahaan pertambangan dengan persetujuan Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi, termasuk kredit yang dimiliki oleh pedagang atas nama perusahaan pertambangan.
This regulation provides a ‘cap and trade’ system whereby mining companies that exceed their DMO obligations may sell/transfer DMO credits to a mining company that is unlikely to meet its DMO commitment. The pricing mechanism for DMO credits is to be determined on commercial terms. The mechanism for trading DMO credits has been clarified in Circular Letter of DGMCG No. 5055/30/DJB/2010 dated 29 November 2010, which provides that DMO credits can be transferred between mining companies with the approval of the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal, including credits held by traders on behalf of a mining company.
Pada tanggal 31 Oktober 2012, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Keputusan Menteri No. 909.K/20/DJB/2012, yang memperbaharui keputusan Menteri No. 1991K/30/MEM/2011, yang diantaranya menetapkan persentase batas minimal DMO untuk 2012 adalah 20,47%.
On 31 October 2012, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministrial Decree No. 909.K/20/DJB/2012, updates the Ministrial Decre No. 1991K/30/MEM/2011, which amongst other matters states the minimum DMO percentage for 2012 is 20.47%.
Pada tanggal 30 September 2013, Grup sedang menentukan jumlah kredit DMO yang harus dibeli untuk memenuhi kewajiban DMO 2013, seperti yang dipersyaratkan oleh Pemerintah.
As of 30 September 2013, the Group are still determinng the DMO credits amount that they need to purchase in order to fulfill its 2013 obligation as required by the Governement.
v. Peraturan Menteri No. 28/2009 Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya memperketat penggunaan perusahaan afiliasi atau entitas anak sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk penggunaan perusahan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Peraturan tersebut menyediakan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. Grup sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena IP dan Perusahaan menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada perusahaan lain dalam Grup.
v.
Ministerial Regulation No. 28/2009 In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for mining companies use of 'Affiliates' or 'Subsidiaries' as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. The Group is currently considering the implications of this regulation, given that IP and the Company provides mining services to certain members of the Group.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/103 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
w. Peraturan Menteri No. 17/2010
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) w. Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang diantaranya menjelaskan mekanisme untuk menentukan Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), sebagai salah satu peraturan pelaksana UU No.4/2009. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 23 September 2010.
On 23 September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 which amongst other matters outlines the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No.4/2009. It was effective on 23 September 2010.
Royalti kepada Pemerintah akan dihitung berdasarkan mana yang lebih tinggi antara harga jual aktualnya dan IMCBP, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 17/2010.
Royalties to the Government will be calculated based on the higher of the actual sales price and the IMCBP as further explained in Ministerial Regulation No. 17/2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi untuk mengubah kontrak spot penjualan sampai dengan 22 Maret 2011 dan kontrak penjualan jangka panjang sampai dengan 22 September 2011 jika diperlukan.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transition period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for term sales contracts to be amended where necessary.
Menyusul diterbitkannya peraturan tersebut, pada tanggal 24 Maret 2011, DJMBP menerbitkan peraturan No. 515.K/32/DJB/2011 yang berisi tentang mekanisme perhitungan Coal Benchmark Price untuk kontrak spot dan penjualan berjangka.
Following the issuance of the regulation, on 24 March 2011, the DGMCG issued regulation No. 515.K/32/DJB/2011 outlining the formula mechanism of Coal Benchmark Price for spot and term sales contracts.
DJMBP akan menentukan dan memperbarui Coal Benchmark Price bulanan untuk kontrak spot penjualan sesuai dengan harga pasar (berdasarkan pengakuan global dan indeks batubara Indonesia dalam kasus batubara).
The DGMCG will determine and update the monthly Coal Benchmark Price for spot sales contracts in accordance with market prices (based on a basket of recognised global and Indonesian coal indices in the case of coal).
Untuk kontrak jangka panjang, harga penjualan batubara ditentukan berdasarkan rata-rata tertimbang dari Coal Benchmark Price untuk tiga bulan sebelumnya. Perusahaan pertambangan batubara diminta untuk memberitahu DJMBP tentang usulan harga jual sebelum penandatanganan perjanjian penjualan jangka panjang. Coal Benchmark Price berlaku untuk IUP-Operasi Produksi, IUP-Khusus Operasi Produksi dan pemegang PKP2B.
For long term contracts, the coal sales price is determined based on the weighted average of the Coal Benchmark Price for the preceding three months. A coal mining company is required to notify the DGMCG of the proposed sales price before signing long term sales agreements. The Coal Benchmark Price is valid for IUP-Production Operation, IUP Special Mining Business Licence Production Operation and CCoW holders.
Dalam menentukan harga jual, Grup telah mengikuti ketentuan PP No. 17/2010 terkait Coal Benchmark Price tersebut.
In determining the coal sales price, the Group has followed the requirement of GR No.17/2010 related to Coal Benchmark Price.
Pada tanggal 26 Agustus 2011, DJMBP menerbitkan peraturan No. 999.K/30/DJB/2011 terkait tata cara penetapan besaran biaya penyesuaian Coal Benchmark Price terkait royalti.
On 26 August 2011, the DGMCG issued regulation No. 999.K/30/DJB/2011 outlining mechanism of Coal Benchmark Price cost adjustment related to royalty.
Grup sedang menunggu peraturan pelaksanaan terkait dari peraturan No. 999.K/30/DJB/2011 ini.
The Group is waiting for the related implementation regulation to the regulation No. 999.K/30/DJB/2011.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/104 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) x.
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Peraturan Pemerintah No. 9/2012
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) x.
Government Regulation No. 9/2012
Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan negara bukan pajak No. 9/2012 yang menggantikan peraturan No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis logam mineral dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Sebagai tambahan, peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas logam mineral dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.
On 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003. This regulation provides clarification for exploitation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. In addition, it also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPK-Production Operation holders based on its net income.
Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada FSP, BT, dan MCM sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini (masih sebesar 3% sampai 7% berdasarkan kualitas batubara terjual). Pemegang Kontrak Karya diperkirakan akan melanjutkan penggunaan tarif sesuai kontrak kerja.
There is no change in the exploitation fee rate for FSP, BT and MCM as an IUP holder based on the regulation (ranging from 3% to 7% depending on coal quality sold). The CCoW holder is expected to continue using the rate specified in the contract of work.
34. BIAYA KARYAWAN
Biaya karyawan
34. EMPLOYEE COSTS 30 September/ September 2013
30 September/ September 2012
44,949,326
52,443,649
Pada tanggal 30 September 2013, Grup memiliki 2.718 karyawan (31 Desember 2012: 3.441 karyawan) – tidak diaudit.
Employee costs
The Group has 2,718 employees as at 30 September 2013 (31 December 2012: 3,441 employees) – unaudited.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/105 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN USAHA
35. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Dewan Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Based on the financial information used by Board of Directors as the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.
Manajemen menentukan segmen operasi menjadi batubara dan non-batubara berdasarkan pertimbangan bahwa keputusan stratejik yang diambil oleh Manajemen didasarkan atas segmen tersebut.
The Management determined the operating segment into coal and non-coal considering that strategic decisions are taken by the Management based on those segments.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Segments information of the Company and its subsidiaries is as follows:
Batubara/ Coal
30 September / September 2013 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
840,538,878
9,134,516
225,876,911
123,050,124
Pendapatan bersih
840,538,878
9,134,516
152,938,086 (119,341,739)
46,799,128 (24,244,620)
(19,318,358) (28,397,951) 1,920,179
(2,960,721) 25,899
(34,535,914)
Laba kotor Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan/(Beban) lain-lain Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan Laba periode berjalan Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
(348,927,035) -
-
Coal revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
849,673,394
Revenue
849,673,394
-
(22,279,079) (28,397,951) 1,946,078
3,205,005
1,930,876
(29,400,033)
Gross profit Selling expenses General and administration expense Finance costs Finance income Others income/ (expenses)
(46,735,697)
22,824,691
(11,646,580)
(35,557,586)
Profit before tax
7,138,504
(5,059,535)
2,420,246
4,499,215
Income tax expense
(39,597,193)
17,765,156
(9,226,334)
(31,058,371)
Profit for the period
311,317,412 (1,038,863,261) 156,387,295 (404,077,290)
1,881,512,970 1,202,884,894
2,609,058,819 1,450,574,889 4,526,012 24,544,549
6,034,304 19,479,025
2,046,514
-
(93,541,956) 79,964,500
Konsolidasian/ Consolidated
(1,774,862) (2,108,777)
26,529
106,195,258 (63,621,859)
Segment assets Segment liabilites Acquisition of 8,785,454 fixed assest 41,914,797 Depreciation Amortisasion of deferred exploration and development 2,073,043 expenditure
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/106 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 35. SEGMENT INFORMATION (continued)
35. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) Batubara/ Coal
30 September / September 2012 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
1,075,157,704
8,266,581
249,928,128
127,057,746
Pendapatan bersih
1,075,157,704
8,266,581
Laba kotor Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan/(Beban) lain-lain Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan Laba periode berjalan
-
Coal revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
1,083,424,285
Revenue
1,083,424,285
(376,985,874) -
224,608,516 (120,276,550)
43,707,306 (22,206,125)
(67,094,747) 70,789,649
201,221,075 (71,693,026)
(21,883,423) (23,778,402) 922,752
(3,241,246) 24,876
(150,081) -
(25,274,750) (23,778,402) 947,628
(9,308,576)
1,775,580
125,952
(7,407,044)
Gross profit Selling expenses General and administration expense Finance costs Finance income Others income/ (expenses)
50,284,317
20,060,391
3,670,773
74,015,481
Profit before tax
(16,116,616)
(5,072,537)
4,794,855
(16,394,298)
Income tax expense
34,167,701
14,987,854
8,465,628
57,621,183
Profit for the period
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen
-
Konsolidasian/ Consolidated
2,613,424,397 1,366,876,919
Perolehan aset tetap Penyusutan
80,109,965 29,890,204
Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
(2,440,024)
31 Desember/December 2012 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination 306,338,711 (1,010,658,120) 157,893,731 (323,356,772) 80,108,088 22,649,858
(2,743,868) (2,000,321)
-
(1,429)
Informasi segmen geografis diklasifikasi berdasarkan tujuan geografis sebagai berikut: 30 September/ September 2013 Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, Hong Kong dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, dan Filipina), tidak termasuk Indonesia
Konsolidasian/ Consolidated 1,909,104,988 1,201,413,878
Segment assets Segment liabilites Acquisition of 157,474,185 fixed assest 50,539,741 Depreciation Amortisasion of deferred exploration and development (2,441,453) expenditure
Geographic segment information is classified based on geographical destination as follows: 30 September/ September 2012
414,139,716
457,345,613
206,444,174
271,623,096
Sales area North Asia (China, Japan, Korea, Hong Kong and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/107 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
- Asia Selatan (India, Pakistan, dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan - Domestik
35.
SEGMENT INFORMATION (continued)
30 September/ September 2013
30 September/ September 2012
130,235,944
214,913,492
87,513,101 11,340,458
120,942,738 18,599,346
849,673,393
1,083,424,285
South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Domestic -
36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 30 September 2013 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs AS$1 = Rp 11.613 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
At 30 September 2013, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US Dollars using an exchange rate of US$1 = Rp 11,613 based on the Bank Indonesia middle rate.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2013 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar AS$10.513.107.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 30 September 2013 are translated using the exchange rate as at the date of this report, the total net foreign currency assets of the Group will decrease by approximately US$10,513,107.
30 September / September 2013 Mata uang asing Setara Dolar AS (nilai penuh)/ (nilai penuh)/ Foreign currency US Dollars equivalent (full amount) (full amount) Aset Kas dan setara kas
Assets Cash and cash equivalents
IDR AUD
96,614,758,366 45,615
8,319,535 42,414
IDR AUD
3,134,540,491 5,352
269,917 4,976
IDR
26,847,102,610
2,311,815
IDR AUD SGD EUR JPY
39,562,445,393 14,424,999 596,509 1,344,832 14,584,724
3,406,738 13,412,653 474,311 1,814,765 149,062
Aset tidak lancar lainnya
IDR
10,509,591,880
904,985
Uang muka pajak
IDR 3,135,006,959,679
269,956,683
Prepaid taxes
301,067,854
Total assets
Piutang usaha - pihak ketiga Piutang non-usaha - pihak ketiga Uang muka dan pembayaran dimuka
Jumlah aset
Trade receivables third parties Non-trade receivable third parties Advances and prepayments
Other non-current assets
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/108 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
30 September / September 2013 Mata uang asing Setara Dolar AS (nilai penuh)/ (nilai penuh)/ Foreign currency US Dollars equivalent (full amount) (full amount) Liabilitas Hutang usaha
IDR 229,851,979,944 SGD 60,324 EUR 331,448 AUD 344,665 GBP 2,159 JPY 1,134,704 MYR 8,205
Liabilities Trade payables
19,792,644 47,966 447,268 320,476 3,489 11,597 2,518
Beban akrual
IDR
11,570,615,462
572,745
Accrual expenses
Hutang pajak
IDR 196,161,384,342
16,891,534
Tax payables
Sewa pembiayaan
IDR
5,028,765,777
433,029
Finance lease
Hutang lain-lain - pihak ketiga
IDR
34,257,454,234
2,949,923
Other payables third parties -
41,473,189
Total liabilities
259,594,665
Net Assets
Jumlah liabilitas Aset bersih 37. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Berikut ini adalah keuangan dari Grup:
kategori
aset dan
30 September / September 2013 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Liabilitas derivatif/Derivative liabilities Hutang lain-lain/Other payables Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
37. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
liabilitas
Jumlah/ Total
The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories: Nilai wajar diakui melalui Derivatif yang laporan digunakan laba rugi/ untuk Fair value lindung nilai/ through Derivatives profit and used loss for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
212,219,683 48,453,473 4,702,668 10,812,792
212,219,683 48,453,473 4,702,668 -
-
10,812,792
-
31,456,154
31,456,154
-
-
-
307,644,770
296,831,978
-
10,812,792
-
184,464,279 79,445,155 21,784,532 10,862,541
-
-
21,784,532 -
184,464,279 79,445,155 10,862,541
131,683,226
-
-
-
131,683,226
582,070,004
-
-
-
582,070,004
1,010,309,737
-
-
21,784,532
988,525,205
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/109 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
37. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember/December 2012 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets
37. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued) Nilai wajar diakui melalui Derivatif yang laporan digunakan laba rugi/ untuk Fair value lindung nilai/ through Derivatives profit and used loss for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Jumlah/ Total
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
152,769,325 88,311,338 2,225,543 8,045,723
152,769,325 88,311,338 2,225,543 -
-
8,045,723
-
7,525,180
7,525,180
-
-
-
258,877,109
250,831,386
-
8,045,723
-
(228,219,557) (91,863,215) (14,031,942)
-
-
- (228,219,557) - (91,863,215) - (14,031,942)
Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Hutang lain-lain/Other payables Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities
(25,194,768)
-
-
-
(616,777,571)
-
-
- (616,777,571)
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
(976,087,053)
-
-
- (976,087,053)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a. Faktor risiko keuangan i.
Risiko pasar (i) Risiko nilai tukar mata uang asing
(25,194,768)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Financial risk factors i.
Market risk (i) Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Grup memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari pembayaran dividen kepada pemegang saham dan biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates. However, the Group is exposed to foreign exchange risk arising from Rupiah dividend payments to the shareholders and other operation expenses.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Oleh karena itu, Grup menilai bahwa risiko nilai tukar mata uang asing adalah minimal.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in foreign exchange rates. Therefore, the Group assesses the foreign exchange risk as minimal.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/110 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan) (i)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2013, jika Rupiah melemah/menguat sebesar 2% terhadap Dolar AS dengan variable lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih rendah sebesar AS$5.279.381 atau menjadi lebih tinggi AS$5.072.347 dan, terutama diakibatkan keuntungan/ kerugian transaksi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, uang muka dan pembayaran di muka, pajak dibayar di muka, hutang usaha, beban akrual, hutang pajak, dan hutang lainnya yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah.
(ii) Risiko harga
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) i.
Market risk (continued) (i) Foreign exchange risk (continued) As at 30 September 2013, if the Indonesian Rupiah had weakened/strengthened by 2% against the US Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the period would have been lower by US$5,279,381 or higher by US$5,072,347 mainly as a result of foreign exchange gains/(losses) on translation of Rupiah - denominated cash and cash equivalents, trade and nontrade recievables, advances and prepayments, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses, tax payables and other payables. (ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan kontrak harga tetap tahunan dan lindung nilai terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh oleh harga batubara, yang juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the annual fixed price and hedging contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Grup melakukan kontrak tahunan harga tetap dan swap batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara dengan jangka waktu maksimum 3 tahun. Grup telah menaikan target volume produksi dengan harga yang tetap (termasuk swap batubara) sesuai dengan komitmen tahun berjalan.
The Group enters into annual fixed price contracts and coal swap contracts to hedge against the fluctuation in coal prices with a maximum tenor of 3 years. The Group has increased its target volume of fixed price contracts (including coal swaps) to align with the current year commitments.
Grup melakukan kontrak lindung nilai minyak untuk mengantisipasi fluktuasi harga bahan bakar dari ekspektasi pemakaian bahan bakar berdasarkan komitmen harga tetap bahan bakar dalam periode maksimal 3 (tiga) tahun kedepan.
The Group enters into oil hedge contracts to hedge against the fluctuation in fuel prices on its expected future fuel consumption based on its fixed price coal commitment with a maximum tenor of 3 (three) years.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/111 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) i.
(ii) Price risk (continued)
(ii) Risiko harga (lanjutan)
ii.
Market risk (continued)
Jika harga rata-rata batubara meningkat atau menurun sebesar 5% dan semua variabel lain tetap, pendapatan akan naik atau turun sebesar AS$42.483.670.
If the average coal price increases or decreases by 5% and all other variables remain constant, then revenue would increase or decrease by US$42,483,670.
(iii) Risiko suku bunga arus kas dan nilai wajar
(iii) Cash flow and fair value interest rate risk
Eksposur Grup terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas.
The Group’s interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rate expose the Group to cash flow interest rate risk.
Pada tanggal 30 September 2013, aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga mengambang adalah kas dan setara kas di bank dan pinjaman jangka panjang.
As at 30 September 2013, the Group financial assets and financial liabilities which are impacted by floating interest rate are cash and cash equivalents in banks and long term loans.
Pada 30 September 2013, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar AS meningkat/menurun sebesar 20 basis poin dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi/rendah sebesar AS$735.749, sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah pada pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.
At 30 September 2013, if interest rates on US Dollar denominated borrowings at that date had been 20 basis point higher/lower and all other variables remain constant, post-tax profit for the period would have been US$735,749, lower/higher, mainly due to higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
Risiko kredit
ii.
Credit risk
Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, kas di bank, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
Credit risk arises primarily from sales of coal, cash in banks, time deposits, and favorable coal swap and fuel swap transactions.
Manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan dapat mengendalikan dan menjaga risiko kredit minimal, dikarenakan Grup memiliki kebijakan yang jelas saat menerima pelanggan baru, mempunyai kontrak yang mengikat secara hukum dan memiliki sejarah piutang tidak tertagih pada level yang rendah.
Management is confident that they will be able to control and maintain minimal credit risk, since the Group has clear policies on accepting new customers, has legally binding contracts and historical, low levels of bad debts.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/112 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
Risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) ii.
Credit risk (continued)
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pendelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
Pelanggan baru umumnya dibutuhkan untuk memberikan keamanan pembayaran (letters of credit) sampai dengan pada saat kronologi pembayaran tercapai.
New customers are generally required to provide payment security (letters of credit) until such time as an on time payment history is achieved.
Manajemen melakukan transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak dengan lembaga-lembaga keuangan ternama. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi.
For coal and oil hedging transactions, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.
Pada tanggal 30 September 2013, risiko kredit Grup terutama berasal dari piutang usaha dari sembilan pelanggan yang menyumbang 16% (31 Desember 2012: 40%) dari piutang usaha dan kas dan setara kas namun diperkirakan tidak memiliki dampak risiko kredit yang signifikan.
As at 30 September 2013, the Group‘s credit risk is principally from trade receivables from nine customers which accounts for 16% (31 December 2012: 40%) of trade receivables and cash and cash equivalents but no significant credit risk is expected to arise.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/113 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
Risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) ii. 30 September/ September 2013
Piutang usaha Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal (S&P’s) A+ ABBB+ BBB
Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal Grup 1 Grup 2 Grup 3
Jumlah piutang usaha yang tidak mengalami penurunan nilai Kas dan setara kas di Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Baa3 Fitch National BBB
Credit risk (continued) 31 Desember/ December 2012 Trade receivables
6,944,760 11,275,311 4,970,654 19,820,109
29,089,257 20,214,452 6,212,348
43,010,834
55,516,057
2,229,374 3,213,265 -
14,958,505 17,836,776 -
5,442,639
32,795,281
48,453,473
88,311,338
85,963 42,414 296,370 120,589 29,917,490
85,948 64,462 181,286 81,776 62,707,227
180,008,257
87,393,096
210,471,083
150,513,795
Counterparties with external credit rating (S&P’s) A+ ABBB+ BBB
Counterparties without external credit rating Group 1 Group 2 Group 3
Total unimpaired trade receivables Cash and cash equivalents in Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Baa3 Fitch National BBB
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/114 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii. 30 September/ September 2013
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Moody’s Aa2 Fitch National AAA
Piutang derivatif Moody’s Aa2 Aa3 A1 A2
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan.
31 Desember/ December 2012
31,056,154
7,125,180
400,000
400,000
31,456,154
7,525,180
4,350,048 211,472 3,160,755 2,982,014
5,123,678 17,542 1,366,899 1,537,604
10,704,289
8,045,723
Grup 1 – pelanggan baru/pihak-pihak berelasi (kurang dari enam bulan). Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 3 – pelanggan yang sudah ada/pihak- pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
iii. Risiko likuiditas
Credit risk (continued)
iii.
Restricted cash and cash equivalents Moody’s Aa2 Fitch National AAA
Derivative receivables Moody’s Aa2 Aa3 A1 A2
Group 1 – new customers/related parties (less than six months). Group 2 – existing customers/related parties (more than six months) with no defaults in the past. Group 3 – existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.
Liquidity risk Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuosly monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/115 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
a. Financial risk factors (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) iii. Risiko likuiditas (lanjutan)
iii.
Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak didiskontokan:
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Liquidity risk (continued) The table below describes the Group’s financial liabilities based on their maturities. The amount disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:
Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan/ Contractual maturities of financial liabilities Antara 3 Antara Antara bulan dan 1 dan 2 dan Lebih 1 tahun/ 2 tahun/ 5 tahun/ dari Between Between Between 5 tahun/ 3 months 1 and 2 and Over and 1 year 2 years 5 years 5 years
Jumlah/ Total
Liabilitas
Liabilities
30 September 2013 Hutang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Hutang lain-lain
30 September 2013 184,464,279 79,445,155
-
-
34,020,000 10,862,541
102,060,000 -
136,080,000 -
-
-
184,464,279 79,445,155
Trade payables Accrual expenses
136,080,000 191,760,000 -
723,000,000 10,862,542
Long-term loan Other payables
31 Desember 2012 Hutang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang (termasuk Bunga) Hutang lain-lain
31 December 2012 228,219,557 91,863,215
-
-
-
-
228,219,557 91,863,215
Trade payables Accrual expenses
6,728,346 10,313,798
50,027,820 3,718,144
143,151,310 -
527,002,038 -
-
726,909,514 14,031,942
Long-term loan (including interest) Other payables
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/116 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
Manajemen permodalan
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Capital management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan pengembalian modal kepada pemegang saham.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders and return capital to shareholders.
Pada prinsipnya, Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio net debt to Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortisation (“EBITDA”) dan rasio net debt to equity. Rasio net debt to equity dihitung dengan membagi jumlah hutang neto dan jumlah ekuitas.
The Group principally monitors capital on the basis of the net debt to Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortisation (“EBITDA”) and the net debt to equity ratio. Net debt to equity ratio is calculated as net debt divided by total equity.
Hutang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang”) dikurangi kas dan setara kas (termasuk kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya) dan instrumen penjaminan. Instrumen penjaminan adalah beragam bentuk bank garansi, letter of credit, serta instrumen sejenis lainnya dengan nilai maksimum sejumlah AS$100.000.000. Jumlah modal dihitung dari “jumlah ekuitas” seperti yang ada pada laporan posisi keuangan.
Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings”) less cash and cash equivalents (including restricted cash and cash equivalents) and surety instruments. Surety instruments are any form of bank guarantee, letter of credit, and other similar instrument up to maximum amount of US$100,000,000. Total capital is calculated as “total equity” as shown in the statement of financial position.
EBITDA dihitung dari laba sebelum pajak konsolidasian Grup, ditambah kembali dengan biaya bunga, depresiasi, amortisasi dan tidak termasuk laba atau rugi pelepasan aset tetap, biaya tidak rutin (one-off item), penghapusan investasi dan laba atau rugi selisih kurs. EBITDA dihitung untuk periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan.
EBITDA is calculated on the Group consolidated profit before tax, added back interest, depreciation, amortisation and excluding any profit or loss on disposals of fixed assets, any one-off items, amounts written off investments and any exchange rate gains or losses. EBITDA is calculated for each preceding 12 months period ending on the statement of financial position date.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/117 Schedule NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
b.
Manajemen permodalan (lanjutan) Strategi Grup adalah menjaga rasio net debt to EBITDA maksimum sebesar 5,0 kali dan rasio net debt to equity maksimum sebesar 4:1.
The Group’s strategy is to have a maximum 5.0 times to debt to EBITDA and a maximum 4:1 ratio of net debt to equity.
30 September/ September 2013
c.
Capital management (continued)
31 Desember/ December 2012
Jumlah pinjaman (Catatan 18) Dikurangi: kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya bagian lancar (Catatan 4 dan 8)
723,000,000
655,000,000
(243,275,837)
(159,894,505)
Utang neto
479,724,163
495,105,495
Net debt
Jumlah ekuitas
678,521,247
707,691,110
Total equity
Rasio net debt to EBITDA
4.7x
3.0x
Net debt to EBITDA ratio
Rasio net debt to equity
0.7x
0.7x
Net debt to equity ratio
Estimasi nilai wajar
c.
Total borrowings (Note 18) Less: cash and cash equivalents and restricted cash current portion (Note 4 and 8)
Fair value estimation
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 30 September 2013.
Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 30 September 2013.
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
The table below analyses financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2);
Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); Input selain harga kuotasian dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/118 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
c.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 30 September 2013. Tingkat 1/ Level 1 Aset - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai Liabilitas - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai
-
-
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 30 September 2013.
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
10,704,289
Aset - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai Liabilitas - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai
-
-
-
Assets Derivatives used for hedging
-
Liabilities Derivatives used for hedging
The following table presents the Group’s assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2012.
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
8,045,723
-
Jumlah/ Total
-
21,818,466
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur dengan nilai wajar pada 31 Desember 2012. Tingkat 1/ Level 1
Fair value estimation (continued)
-
Jumlah/ Total
-
-
8,045,723
Assets Derivatives used for hedging
-
Liabilities Derivatives used for hedging
Teknik-teknik penilaian tersebut memaksimumkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi apabila tersedia dan sedapat mungkin meminimalisir penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari entitas. Jika seluruh input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan dapat diobservasi, instrumen tersebut termasuk dalam Tingkat 2.
These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk dalam Tingkat 3.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/119 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
c.
Fair value estimation (continued)
Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk melakukan penilaian pada instrumen keuangan, antara lain:
Specific valuation techniques used to value financial instruments include:
Harga yang dikutip dari pasar atau pedagang efek untuk instrumen serupa; Nilai wajar dari swap tingkat suku bunga yang diperhitungkan sebagai nilai kini dari estimasi arus kas masa datang berdasarkan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi; Nilai wajar dari kontrak berjangka valuta asing yang ditentukan berdasarkan kurs berjangka pada tanggal pelaporan keuangan; dan Teknik-teknik lainnya, seperti analisa arus kas diskontoan, yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.
39. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Kepentingan nonpengendali perusahaan berikut ini:
berasal
Quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; The fair value of interest rate swaps is calculated as the present value of the estimated future cash flows based on observable yield curves; The fair value of forward foreign exchange contracts is determined using forward exchange rates at the reporting date; and Other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
39. NON-CONTROLLING INTERESTS dari
anak
Non-controlling subsidiaries:
interest
came
from
following
30 September/ September 2013
31 Desember/ December 2012
KRL Lainnya
159,961,974 20,397,228
171,527,938 12,903,810
KRL Others
Jumlah
180,359,202
184,431,748
Total
40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 18 Oktober 2013, Perusahaan dan beberapa anggota dari Grup mengadakan perjanjian "Supplemental" dengan menyepakati beberapa klausul dan kondisi dari perjanjian New Club yang meliputi, peningkatkan rasio maksimum net Debt terhadap EBITDA menjadi 5:1, peningkatan margin yang berlaku dan peningkatan penyediaan jaminan. Ada beberapa kondisi lanjutan untuk hal ini; pada tanggal laporan keungan interim konsolidasian ini, hal- hal tersebut belum ada yang selesai.
a.
On the 18th October 2013, the Company and certain members of the Group entered into a Supplemental Deed which varied certain terms and conditions of the New Club Deal including, increasing the maximum net debt to EBITDA ratio to 5 : 1, increasing the applicable margin and increasing the security provided. There are certain conditions subsequent which; as of the date of these interim consolidated financial statements, have not been completed.
b. Pada tanggal 18 Oktober 2013, Perusahaan mengeluarkan bank garansi dari Joint Facility sebesar AS$2.141.760 untuk TP Utilities Pte. Ltd, dibawah kontrak yang sudah ada, yang akan berakhir pada tanggal 18 Oktober 2014.
b.
On the 18 October 2013, the Company issued a bank guarantee from the Joint Facility for US$2,141,760 to TP Utilities Pte. Ltd, under the existing contract, which expires on 18 October 2014.
a.
th
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/120 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 40. PERISTIWA (lanjutan) c.
SETELAH
PERIODE
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PELAPORAN
40. EVENTS AFTER (continued)
THE
REPORTING
PERIOD
th
Pada tanggal 27 Oktober 2013, TSA dan FKP mengeluarkan bank garansi dari Joint Facility masing-masing sebesar AS$5.000.000 dan AS$21.000.000 untuk PT Thiess Contractors Indonesia, dibawah kontrak yang sudah ada, yang akan berakhir pada tanggal 27 Januari 2014.
c.
On the 27 October 2013, TSA and FKP issued bank guarantees from the Joint Facility, for US$5,000,000 and US$21,000,000 respectively to PT Thiess Contractors Indonesia, under the existing subcontractor contract, which expires on 27 January 2014.
d. Selama bulan Oktober, Perusahaan telah mengadakan beberapa perjanjian swap batubara dengan total 260.000 MT untuk sisa tahun 2013 dan 240.000 untuk 2014 dengan ANZ dan JP Morgan.
d.
During October, the Company entered into a number of coal swap transaction totaling 260,000 MT for the remainder of 2013 and 240,000 MT for 2014 with ANZ and JP morgan.