PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM/ INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARET 2015 DAN 2014/ 31 MARCH 2015 AND 2014
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, neto - pihak ketiga - pihak berelasi Piutang non-usaha - pihak ketiga Piutang derivatif Persediaan, neto Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek Uang muka dan biaya dibayar dimuka, bagian jangka pendek Aset lancar lainnya
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
4
96,999,431
80,078,359
5
33,274,319
44,519,546
6 6, 28
30,314,004 286,562
43,821,918 8,543,349
7 17 8
5,150,027 76,087,813
5,044,471 210,450 84,960,338
9a
90,850,259
49,222,027
10
6,505,918 3,668,868
5,365,940 1,473,605
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables, net third parties related parties Non-trade receivables third parties Derivative receivables Inventories, net Prepaid taxes, current portion Advances and prepaid expenses, current portion Other current assets
343,137,201
323,240,003
TOTAL CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha - pihak ketiga, setelah dikurangi bagian jangka pendek - pihak berelasi Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Uang muka dan biaya dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek Aset tetap Aset pajak tangguhan Properti pertambangan Aset tidak lancar lainnya
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
3,301,749 517,507
3,800,880 118,154
5
400,000
400,000
10
9,619,235
11,483,327
9a 11 9d 13
79,505,860 260,597,455 64,151,311 325,174,490 1,440,311
173,042,082 257,925,669 62,548,361 325,891,489 3,206,349
NON-CURRENT ASSETS Non-trade receivables third parties, net of current portion related parties Restricted cash and cash equivalents Advances and prepaid expenses, net of current portion Prepaid taxes, net of current portion Fixed assets Deferred tax assets Mining properties Other non-current assets
744,707,918
838,416,311
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1,087,845,119 1,161,656,314
TOTAL ASSETS
7 7, 28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Utang pajak - pajak penghasilan - pajak lain-lain Akrual Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka dari pelanggan - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS
31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
14 14, 28
110,854,899 15,093,755
152,868,208 15,083,791
9b 9b 15
6,394,154 5,019,406 69,326,416
5,549,091 10,563,619 39,849,042
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable corporate income tax other taxes Accruals
540,626,759
281,606,474
Current maturities of long-term loans third parties -
127,603
134,209
6,000,121
7,641,440
1,538,430
503,370
4,980,523
4,995,165
Current maturities of finance leases Current maturities of derivative liabilities Advance from customer third parties Other payables third parties -
759,962,066
518,794,409
TOTAL CURRENT LIABILITIES
16
17
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Provisi untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
NON-CURRENT LIABILITIES
-
292,076,380
Long-term loans, net of current maturities third parties -
44,521
78,288
Long-term finance leases, net of current maturities
17
-
2,983,484
18 9e
5,580,570 77,307,545
5,382,493 78,055,479
19
8,588,861
8,753,736
Derivative liabilities, net of current maturities Long term employee benefits liabilities Deferred tax liabilities Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
91,521,497
387,329,860
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
851,483,563
906,124,269
TOTAL LIABILITIES
16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data) 31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar saham; ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham Tambahan modal disetor, neto Modal donasi Akumulasi laba komprehensif lainnya: - Selisih nilai transaksi atas penambahan modal entitas anak perusahaan Laba ditahan/(akumulasi kerugian): - Dicadangkan - Tidak dicadangkan
Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT
20a 20b
21
35
35,685,809 200,202,189 48,466
35,685,809 200,202,189 48,466
1,886,148
1,886,148
Share capital: authorised - 12,000,000,000 shares; issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp100 per share Additional paid in capital, net Donated capital Accumulation of other comprehensive income: Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiaries Retained earnings/(accumulated losses): Appropriated Unappropriated -
8,176,536 (117,534,876)
8,176,536 (99,002,366)
128,464,272
146,996,782
107,897,284
108,535,263
Non-controlling interest
236,361,556
255,532,045
TOTAL EQUITY
1,087,845,119 1,161,656,314
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTEIRM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
Catatan/ Notes
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars)
31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
Pendapatan
22
108,605,981
239,409,808
Beban pokok pendapatan
23
(93,338,697)
(197,396,169)
15,267,284
42,013,639
Laba bruto Beban penjualan Beban keuangan
24 16
(12,800,531) (7,831,551)
(19,798,349) (9,997,732)
Beban umum dan administrasi Penghasilan keuangan Beban penurunan nilai Beban/(pendapatan) lain-lain, bersih
25
(5,911,071) 446,374 (75,301) (8,512,815)
(7,190,741) 645,280 (289,954) 12,076,800
(19,417,611)
17,458,943
13 26
Rugi sebelum pajak Manfaat pajak penghasilan
9c
Rugi tahun berjalan
247,122 (19,170,489)
Cost of revenue Gross profit Selling expenses Finance expenses General and administration expenses Finance income Impairment charges Other expenses/(income), net Loss before tax
(19,605,051)
Income tax benefit
(2,146,108)
Loss for the year
Rugi komprehensif lain: Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas Beban pajak penghasilan terkait cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas
Revenue
Other comprehensive loss: 17
Rugi komprehensif lain, setelah pajak
-
645,000
-
(161,250)
-
483,750
Cash flow hedging reserve Related income tax expense on cash flow hedging reserve Other comprehensive loss, net of tax
Jumlah rugi komprehensif
(19,170,489)
(1,662,358)
Total comprehensive loss
Rugi yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(18,532,510) (637,979)
(995,841) (1,150,267)
Loss attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
(19,170,489)
(2,146,108)
Jumlah rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(18,532,510) (637,979)
(512,091) (1,150,267)
Total comprehensive loss attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah rugi komprehensif
(19,170,489)
(1,662,358)
Total comprehensive loss
Rugi bersih per lembar saham dasar dan dilusi
27
(0.01)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
(0.04) Basic and diluted loss per share
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2015 Rugi bersih tahun berjalan Rugi komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas Beban pajak penghasilan terkait cadangan lindung nilai arus kas Transaksi dengan kepentingan nonpengendali: Dividen yang dideklarasikan dan dibayarkan
Saldo 31 Maret 2015
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE THREE MONTH PERIODS ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent entity Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in Cadangan value from nilai wajar Laba ditahan/(akumulasi Tambahan transactions lindung nilai kerugian)/Retained earnings/ modal disetor/ Modal for subscription arus kas/ (accumulated losses) Additional donasi/ of additional Cash flow Tidak paid in Donated shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ capital capital subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated
Modal saham/ Share capital
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
Jumlah/ Total
35,685,809
200,202,189
48,466
1,886,148
-
8,176,536
(99,002,366)
146,996,782
-
-
-
-
-
-
(18,532,510)
(18,532,510)
108,535,263
(637,979)
Jumlah ekuitas/ Total equity Balance at 1 January 2015
255,532,045
Net loss for the year
(19,170,489)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Other comprehensive loss Cash flow hedging reserve Related income tax expense on cash flow hedging reserve Transaction with non-controllong interest:
-
-
-
-
-
-
35,685,809
200,202,189
48,466
1,886,148
-
8,176,536
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-
(117,534,876)
-
-
-
Dividend declared and paid
128,464,272
107,897,284
236,361,556
Balance at 31 March 2015
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/2 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2014 Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas Manfaat pajak penghasilan terkait cadangan lindung nilai arus kas Saldo 31 Maret 2014
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE THREE MONTH PERIODS ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars)
Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in Cadangan value from nilai wajar Tambahan transactions lindung nilai modal disetor/ Modal for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings Additional donasi/ of additional Cash flow Tidak paid in Donated shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ capital capital subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated
Modal saham/ Share capital
35,685,809
200,202,189
48,466
1,886,148
601,875
8,176,536
-
-
-
-
-
-
39,374,190
(995,841)
Jumlah/ Total
285,975,213
(995,841)
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
163,866,005
(1,150,267)
Jumlah ekuitas/ Total equity
-
-
-
645,000
-
-
645,000
-
645,000
-
-
-
-
(161,250)
-
-
(161,250)
-
(161,250)
35,685,809
200,202,189
48,466
1,886,148
8,176,536
38,378,349
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
285,463,122
162,715,738
Net income for the period
(2,146,108)
-
1,085,625
Balance at 1 January 2014
449,841,218
Other comprehensive income: Cash flow hedging reserve Related income tax benefit on cash flow hedgingreserve
448,178,860
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Balance at 31 March 2014
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE THREE MONTH PERIODS ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars)
31 Maret/ March 2015 Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran beban keuangan Pembayaran royalti Pembayaran pajak Penerimaan pengembalian pajak Pembayaran/(penerimaan) bersih kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, bersih Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Pembelian aset tetap Pembayaran aset eksplorasi dan evaluasi Penempatan dalam kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Penerimaan pendapatan keuangan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
31 Maret/ March 2014
136,195,291 (93,057,855) (8,365,473) (6,970,594) (11,605,197) (2,604,263) 48,638,361
231,842,262 (214,579,973) (10,439,782) (8,111,113) (25,035,787) (2,417,267) 26,006,539
(1,431,050) (1,683,951)
651,090 (2,929,820)
Cash flows from operating activities: Receipts from customers Payments to suppliers Payments to directors and employees Payments of finance expense Payments of royalty Payments of taxes Receipts of tax refund Net (payments)/receipts of hedging obligations Other payments, net
59,115,269
(5,013,851)
Net cash generated from/(used in) operating activities
-
(241,579)
13,909,227 446,374
(72,167) 645,280
Cash flows from investing activities: Acquisitions of fixed assets Payments of exploration and evaluation assets Placement in restricted cash and cash equivalent Receipts of finance income
(2,377,400)
Net cash used in investing activities
(16,849,656)
(2,494,055)
(2,708,934)
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Pembayaran kembali atas: - Pinjaman - Capped loss link swap - Sewa pembiayaan
(34,020,000) (2,983,304) (32,838)
(34,020,000) (2,983,304) (34,191)
Cash flows from financing activities: Repayment of: Borrowings Capped loss link swap Finance leases -
Arus kas bersih yang digunakan untuk/ aktivitas pendanaan
(37,036,142)
(37,037,495)
Net cash used in/ financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
19,585,072
(44,428,746)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun
80,078,359
181,380,887
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun
99,663,431
136,952,141
Cash and cash equivalents at the end of the year
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was establishedon 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deedwas approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 139 tanggal 30 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 139 dated 30 May 2013 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes to the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.1033416 tanggal 16 Agustus 2013.
The Notarial Deed has been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Notification and Acceptance Letter No. AHU-AH.01.10-33416 dated 16 August 2013.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 lembar saham biasa yang terdiri dari 500.000.000 lembar saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual (saham divestasi) dan 333.333.500 lembar saham biasa atas nama baru (Saham Baru). Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares consists of 500,000,000 ordinary shares on behalf of Seller Shareholders (divestment shares) and 333.333,500 ordinary shares on behalf of a new name (New Shares). The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa. Perusahaan memulai operasi komersialnya di Agustus 2004.
The principal activity of the Company is trading and services. The Company commenced its commercial operation in August 2004.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan berdiri dan berdomisili di Indonesia.
The Company’s head office is located at Office 8 th Building, 37 floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. The Company is incorporated and domiciled in Indonesia.
Perusahaan memiliki 40 karyawan pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: 52) (tidak diaudit).
The Company has 40 employees as at 31 March 2015 (31 December 2014: 52) (unaudited).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 March 2015 and 31 December 2014 were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Lee Je-Hyung Hermanto Suparman R. Soedjoko Tirtosoekotjo
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Lokasi/ Location
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31March 2015 and 31 December 2014 was as follows:
Rozik B. Soetjipto H. Abdurrohman Bambang Gatot Ariyono
Perusahaan mempunyai entitas anak langsung atau tidak langsung sebagai berikut:
Anak perusahaan/ Subsidiaries
GENERAL (continued)
Aktivitas bisnis/ Business activities
: :
Chairman Members
The Company has either direct or indirect subsidiaries as follows:
Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
31 Mar/ 31 Des/ Mar Dec 2015
2014
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
31 Mar/ Mar
31 Des/ Dec
2015
2014
Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”)
Jakarta
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
1995
87.40
87.40
68,694,900
65,876,869
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
2005
100
100
96,145,369
81,147,996
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2007
100
100
48,213,369
52,063,486
PT Wahana Baratama Mining (“WBM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
100
100
PT Bayan Energy (“BE”)
Jakarta
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
2005
99.99
99.99
31,253,361
31,253,277
PT Firman Ketaun Perkasa (“FKP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
100
100
56,168,400
67,833,373
PT Teguh Sinarabadi (“TSA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2007
100
100
25,541,132
27,432,755
169,472,649 196,089,021
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
31 Mar/ 31 Des/ Mar Dec 2015
2014
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
31 Mar/ Mar
31 Des/ Dec
2015
2014
Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued) PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Perusahaan investasi/ Holding company
-
95.2
95.2
68,007,032
88,473,850
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
90
90
53,502,570
49,027,411
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2009
90
90
7,176,157
2,236,891
PT Brian Anjat Sentosa (“BAS”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
100
100
819,749
783,608
PT Muji Lines (“ML”)
Jakarta
Perkapalan/ Shipping
2007
100
100
101,857,966 103,683,441
Kangaroo Resources Limited (“KRL”)
Australia
Perusahaan investasi/ Holding company
-
56.05
56.05
386,222,757 386,379,226
PT Apira Utama (“AU”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
19,877
8,510
PT Bara Sejati (“BS”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
55.49
55.49
393,252
516,505
PT Cahaya Alam (“CA”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
66,030
73,702
92.7
92.7
67,592,372
88,053,541
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
1999
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
31 Mar/ 31 Des/ Mar Dec 2015
2014
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
31 Mar/ Mar
31 Des/ Dec
2015
2014
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL PT Sumber Aset Utama (“SAU”)
Jakarta
Jasa kontraktor pertambangan, pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/ Mining contractor service, construction, transportation and trading
-
56.04
56.04
12,275,786
12,315,571
PT Dermaga Energi (“DE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
77,636
124,227
PT Tanur Jaya (“TJ”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
236,248
164,899
PT Silau Kencana (“SK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
396,263
413,261
PT Orkida Makmur (“OM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
297,391
330,061
PT Sumber Api (“SA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
415,434
435,167
PT Tiwa Abadi (“TA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
390,043
409,904
PT Mahakam Energi Lestari (“MEL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
11,354
8,890
PT Mahakam Bara Energi (“MBE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
762
1,135
PT Mamahak Coal Mining (“MCM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2010
55.49
55.49
5,625,877
5,616,795
PT Bara Karsa Lestari (“BKL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
7,326
14,365
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In these interim consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tanggal laporan keuangan ini, seluruh perusahaan tersebut (kecuali AU dan BS) telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 29s). Permohonan IUP untuk AU dan BS telah diajukan sesuai ketentuan yang ada dan masih diproses oleh Pemerintah. Kegiatan pertambangan GBP diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) generasi kedua dan PIK, WBM, FKP dan TSA dalam PKP2B generasi ketiga dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT, FSP,TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. As the date of these financial statements, all referred entities (except for AU and BS) have received the Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 29s). IUP request for AU and BS have been requested according to requirements and are still being process by the Government. Mining activities of GBP is governed by second generations of Coal Contracts of Work (“CCoW”) and PIK, WBM, FKP and TSA by third generation CCoW with the Government of the Republic of Indonesia.
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B.
In forms of fulfillment of the taxes payable and other financial liabilities, the subsidiaries holding the third generation CCoW comply with regulations which are governed by the related CCoW.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian interim Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2015.
The Group’s interim consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 30 April 2015.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the interim consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian interim
laporan
keuangan
Laporan keuangan konsolidasian interim disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian interim.
Basis of preparation of the consolidated financial statements
interim
The interim consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using accrual basis except for the interim consolidated statements of cash flows.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan laporan konsolidasian interim (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the interim consolidated financial statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian interim disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The interim consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the interim consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.
Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Except as described below, the accounting policy applied are consistent with the annual financial statements for the year ended 31 December 2014, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.
Untuk memberi pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significant nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of interim consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the interim consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards
Penerapan dari Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas keuangan dengan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The implementation of Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) 27, “Transfer of Assets from Customers” and ISFAS 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” with an effective date of 1 January 2014 did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no effect on the amount reported for current or prior financial years.
Terkait penerapan ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”, Grup telah melakukan penerapan dini dalam laporan keuangan tahun 2013 sesuai yang diperbolehkan oleh standar tersebut.
In relation to ISFAS 29, “Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine”, the Group has early adopted the standard in 2013 financial year as allowed by the respective standard.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan laporan konsolidasian interim (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the interim consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are as follows:
- ISAK 26 “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
- ISFAS 26 “Reassessment of Embedded Derivatives” - Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) 65 “Consolidated Financial Statements” - SFAS 66 “Joint Arrangements” - SFAS 67 “Disclosure of Interest in Other Entities” - SFAS 68 “Fair Value Measurement” - SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of Financial Statements” - SFAS 4 (revised 2013) “Separate Financial Statements” - SFAS 15 (revised 2013) “Investment in Associates and Joint Ventures” - SFAS 24 (revised 2013) “Employee Benefits” - SFAS 46 (revised 2013) “Income Tax” - SFAS 48 (revised 2013) “Impairment of Asset” - SFAS 50 (revised 2013) “Financial Instrument: Presentation” - SFAS 55 “Financial Instrument: Recognition and Measurement” - SFAS 60 “Financial instrument: Disclosures”
- Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan Bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar” - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” - PSAK 46 (revisi 2013) “Pajak Penghasilan” - PSAK 48 (revisi 2013) “Penurunan Nilai Aset” - PSAK 50 (revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Penyajian” - PSAK 55 (revisi 2013) “ Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK 60 (revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian interim ini, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut.
As at the date of these interim consolidated financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Konsolidasi (i) Entitas anak
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Consolidation (i)
Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Subsidiaries are all entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition byacquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statements of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak (lanjutan)
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
akuisisi
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 (revised 2011) “Financial Instrument: Recognition and Measurement” in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of noncontrolling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase with discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian
(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
Biaya yang terkait dengan dibebankan pada saat terjadinya.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan) (iii) Pelepasan entitas anak Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi. (iv) Entitas asosiasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (iii) Disposal of subsidiaries When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss. (iv) Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada rugi komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive loss is reclassified to profit or loss where appropriate.
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi rugi komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam rugi komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive loss is recognised in other comprehensive loss with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(iv) Entitas asosiasi (lanjutan)
c.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (iv) Associates (continued)
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas hasil bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of impairment of the asset transferred.
Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.
Dilution gains and losses arising in investments in associates are recognised in the profit or loss.
Penjabaran mata uang asing (i) Mata uang fungsional dan penyajian
c.
Foreign currency translation (i)
Functional and presentation currency
Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
The interim consolidated financial statements are presented in United States Dollars, which is the functional and presentation currency of the Company.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (ii) Transaksi dan saldo
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollar using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman dan kas dan setara kas disajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs selain dari itu disajikan pada laporan laba rugi sebagai “pendapatan/(beban) lain-lain, bersih.”
Foreign exchange gains and lossess that relate to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit and loss within “finance expenses”. All other foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “other income/(expenses), net”.
Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada rugi komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive loss.
Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam rugi komprehensif lainnya.
Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on nonmonetary assets such as equities classified as available‑for‑sale financial assets are recognised in other comprehensive loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Transaksi dan saldo (lanjutan)
Transaksi dengan pihak berelasi
The assets and liabilities of subsidiaries which functional currency are different with the Company are translated into reporting currency in accordance to SFAS 10. The resulting exchange differences are recognised in the other comprehensive loss and accumulated in equity under the exchange difference on translating financial statements in foreign currencies. d.
f.
Kas dan setara kas
Transactions with related parties The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the SFAS 7, “Related Party Disclosures”.
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi tertentu, sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. e.
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances (continued)
Aset dan kewajiban entitas anak dengan mata uang fungsional yang berbeda dengan Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan seperti yang diatur dalam PSAK 10. Selisih kurs yang dihasilkan diakui pada rugi komprehensif lainnya dan diakumulasikan dalam ekuitas pada selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing. d.
ACCOUNTING
e.
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan setara kas dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and cash equivalents with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak digolongkan dalam kas dan setara kas.
Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not classified as cash and cash equivalents.
Piutang usaha dan piutang non-usaha
f.
Trade and non-trade receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha biasa. Jika penagihan diperkirakan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as noncurrent assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
Trade and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
KEBIJAKAN
Piutang usaha (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
piutang
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
non-usaha
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Trade and non-trade receivables (continued)
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator penurunan nilai piutang yang dipertimbangkan. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Penagihan kembali dikemudian hari atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited in profit or loss.
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan tergantung apakah derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat item yang dilindung nilai. Grup menetapkan derivatif yang dimiliki sebagai lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi (lindung nilai arus kas).
g.
Derivative financial instruments and hedging activities Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values. The method of recognising the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Group designates its derivatives as hedges of a particular risk associated with a recognised asset or liability or a highly probable forecast transaction (cash flow hedge).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Pada awal transaksi, Grup mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam saling hapus perubahan arus kas item yang dilindung nilai.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Group also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in cash flows of hedged items.
Seluruh nilai wajar derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of hedged item is more than 12 months and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months. Trading derivatives are classified as a current asset or current liability.
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan dan kerugian terkait dengan bagian tidak efektif diakui langsung dalam laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognised in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the profit or loss.
Jumlah yang terakumulasi pada ekuitas direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi (misalnya, ketika prakiraan penjualan yang dilindung nilai terjadi). Keuntungan atau kerugian yang berhubungan dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laporan laba rugi. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai menghasilkan pengakuan aset non-keuangan (misalnya, persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan pada ekuitas ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam pengukuran awal biaya perolehan aset. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui pada beban pokok pendapatan dalam hal persediaan atau penyusutan dalam hal aset tetap.
Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the period when the hedged item affects profit or loss (for example, when the forecast sale that is hedged takes place). The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised in the profit or loss. However, when the forecast transaction that is hedged result in the recognition of a non-financial asset (for example, inventory or fixed assets), the gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the asset. The deferred amounts are ultimately recognised in cost of sales in the case of inventory or in depreciation in the case of fixed assets.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Aset keuangan I.
Klasifikasi
Derivative financial instruments and hedging activities (continued) When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to profit or loss.
Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih ada di dalam ekuitas pada saat itu tetap berada pada ekuitas dan diakui ketika prakiraan transaksi pada akhirnya diakui pada laporan laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dilaporkan pada ekuitas segera ditransfer pada laporan laba rugi. h.
ACCOUNTING
h.
Financial assets I.
Classification
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, tersedia untuk dijual, serta dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan. Pada tanggal 31 Maret 2015, Grup mempunyai dua aset keuangan, yaitu: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman dan piutang.
The Group classifies its financial assets in the following categories: at fair value through profit or loss, loans and receivables, available-for-sale, and held to maturity. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. As at 31 March 2015, the Group has two financial assets, which is: at fair value through profit or loss and loans and receivables.
(i)
(i)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as noncurrent.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Aset keuangan (lanjutan) I.
Klasifikasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Financial assets (continued) I.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets. The Group’s loans and receivables comprise “cash and cash equivalent”, “restricted cash and cash equivalents”, “trade receivables” and “non-trade receivables” in the interim consolidated statements of financial position.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak dikutip pada pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari “kas dan setara kas”, “kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya”, “piutang usaha” dan “piutang non-usaha” pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Pengakuan dan pengukuran Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Classification (continued) (ii) Loans and receivables
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
II.
ACCOUNTING
II.
Recognition and measurement Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date – the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the profit or loss. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Financial assets at fair value through profit or loss are a subsequently carried at fair value. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Aset keuangan (lanjutan) II.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
III. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan (atau peristiwa) berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Recognition and measurement (continued) Net differences arising from changes in the fair value of the “financial assets at fair value through profit or loss” category are presented in the profit or loss in the period in which they arise. Dividend income from financial assets at fair value through profit or loss is recognised in the profit or loss when the Group’s right to receive payments is established.
III. Saling hapus antar instrumen keuangan
Penurunan nilai dari aset keuangan
Financial assets (continued) II.
Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi” disajikan pada laporan laba rugi dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi ketika hak Grup untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan.
i.
ACCOUNTING
i.
Impairment of financial assets At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
j
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
For loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognised in the profit or loss. If loan has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitor), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in the profit or loss.
Persediaan
j.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen tenaga kerja, penyusutan dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya dibayar dimuka
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
l.
Deferred mobilisation costs Mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are deferred and amortised over the period benefited using the units of production method.
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi. m. Aset tetap
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the period benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
ACCOUNTING
m. Fixed assets
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP sebagai berikut:
Land is not depreciated. Fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
8-20 4-10 4 4-10 4
Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
m. Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Fixed assets (continued)
Manajemen menelaah masa manfaat aset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi.
Management reviewed the assets’ useful lives, depreciation method and residual values and adjust it if appropriate, at least at the end of each reporting period. The effects of any revisions are recognised in the consolidated statements of comprehensive income, when the changes arise.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (Catatan 2p).
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount (Note 2p).
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dalam laporan laba rugi.
Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun-akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
untuk aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
untuk aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
n. Aset eksplorasi dan evaluasi Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
n. Exploration and evaluation assets Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the Group has obtained legal rights to explore in a specific area, determination of the technical feasibility and assessment of the commercial viability of an identified resource.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
n. Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Exploration and evaluation assets (continued)
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan: - Perolehan hak untuk eksplorasi - Kajian topografi, geologi, geokimia dan geofisika - Pengeboran eksplorasi - Pemaritan dan pengambilan contoh, dan - Aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
Exploration and evaluation expenditure comprise costs that are directly attributable to: - Acquisition of rights to explore - Topographical, geological, geochemical and geophysical studies - Exploratory drilling - Trenching and sampling, and - Activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration and evaluation expenditure related to an area of interest is written off as incurred, unless they are capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided that one of the following conditions is met:
(i)
Hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area masih berlaku dan biaya–biaya yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut, atau
(i) The rights of tenure of an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale, or
(ii)
Kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which would permit a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan.
Capitalised costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest, and exclude physical assets, which are recorded in property, plant and equipment. General and administrative costs are allocated to an exploration or evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Capitalised exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
n. Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
o.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Exploration and evaluation assets (continued)
Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.
Identifiable exploration and evaluation assets acquired in a business combination are recognised initially as assets at fair value on acquisition, and subsequently at cost less impairment charges. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequently to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.
As the exploration and evaluation asset is not available for use, it is not depreciated.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan – tambang dalam pengembangan”.
Exploration and evaluation assets are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist. Exploration and evaluation assets are also tested for impairment once commercial reserves are found, before the assets are transferred to “mining properties - mines under development”.
Pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibebankan pada saat terjadinya.
Expenditures incurred before the entity has obtained the legal right to explore a specific area are expensed as incurred.
Properti pertambangan
o.
Mining properties
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah yang dicatat sebagai aset tetap.
Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises costs directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets and land rights which are recorded as fixed assets.
Saldo properti pertambangan diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi sejak tanggal dimulainya operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mining properties balance are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated reserves. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “pertambangan yang sedang dikembangkan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya.
Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation assets in respect of the area of interest is transferred to “mines under development” within mining properties and aggregated with the subsequent development expenditure.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Properti pertambangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Mining properties (continued)
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” direklasifikasi ke “pertambangan yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut mampu beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.
“Mines under development” are reclassified as “mines in production” within mining properties at the end of the commissioning phase, when the mine is capable of operating in the manner intended by management.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi “pertambangan yang berproduksi”.
No depreciation is recognised for “mines under development” until they are reclassified as “mines in production’’.
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.
When further development expenditure is incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure is carried forward as part of “mines in production” when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise, such expenditure is classified as a cost of production.
“Pertambangan yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Pertambangan yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
“Mines in production” (including reclassified exploration, evaluation and development expenditure, and payments to acquire mineral rights and leases) are amortised using the unitsof-production method, with separate calculations being made for each area of interest. “Mines in production” will be depleted using a units-ofproduction method on the basis of proved and probable reserves.
Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.
Identifiable mining properties acquired in a business combination are initially recognised as assets at their fair value. Development expenses incurred subsequently to the acquisition of the mining properties is accounted for in accordance with the policy outlined above.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” dan “pertambangan yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2p.
“Mines under development” and “mines in production” are tested for impairment in accordance with the policy described in Note 2p.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
q.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas).
Assets that have an indefinite useful life are not subject to amortisation but tested annually for impairment or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (cash generating unit).
Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak akan dipulihkan lagi.
Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss, except for assets measured using the revaluation model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.
Penurunan nilai disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif, setelah penyajian laba bruto.
Impairment charges are disclosed in a separate line items within the statement of comprehensive income, below the gross profit line.
Utang usaha dan utang lain-lain
q.
Trade and other payables
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang lain-lain adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok diluar kegiatan usaha biasa. Utang usaha dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Other payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired out of the ordinary course of business. Trade and other payable is classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade and other payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
s.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Pinjaman
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently stated at amortised costs; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
Biaya pinjaman
s.
Borrowing costs
Biaya pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diatribusikan dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian.
Borrowing costs either directly or indirectly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalized as part of the cost of that asset capitalized as part of the cost of that asset until such time as the asset is substantially ready for its intended use of sale. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
All other borrowing costs are recognised in profit or loss in the period in which they are incurred.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Sewa
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur sewa dilakukan berdasarkan substansi perjanjian dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset atau beberapa aset tertentu, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
The Group leases certain fixed assets. Determination whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.
Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the term of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Group as lessee has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in “finance lease liabilities”. The interest element of the finance cost is charged to the profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The property, plant and equipment acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership at the end of the lease term.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Employee benefits (i)
Post-retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan opsi program iuran pasti.
The Group has a defined benefit plan and an optional defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensations.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Liabilitas manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The defined benefit pension obligation recognised in the statement of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated periodically by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the statements of financial position date, are charged or credited to profit or loss over the average remaining service lives of the related employees.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya, yang terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan pensiun imbalan pasti, kecuali keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi.
(ii) Other long-term employee benefits Other long-term employee benefits, which consist of long service rewards and long leave benefits. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension pension plan, except that the actuarial gains and losses and past service costs are recognised directly in the profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
(iii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
Kewajiban lingkungan
Employee benefits (continued) (iii) Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
Pesangon pemutusan kontrak terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan. v.
ACCOUNTING
v.
Environmental obligations
Pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut selama penambangan.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred in relation to the remediation of areas disturbed during the production phase are charged to the cost of revenue when the obligation arising from the disturbance as extraction progresses.
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan sebagai beban pokok pendapatan, sementara peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation has arisen from activities which have already been performed. This obligation is initially and subsequently measured at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. Changes in the measurement of a liability which arises during production are also charged to the cost of revenue, while the increase in the provision due to the passage of time is recognised as finance costs.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Kewajiban lingkungan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Environmental obligations (continued)
Provisi pembongkaran aset-aset tambang dan kegiatan pasca tambang terkait beserta peninggalan dan pembongkaran aset-aset berumur panjang dibentuk sehubungan dengan kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tambang terkait dan aset berumur panjang lainnya termasuk pembongkaran bangunan, peralatan, sistem crushing dan handling, infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal dari pembelian, konstruksi atau pengembangan aset tersebut. Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari aset terkait dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Provision for decommissioning of mining assets and related post mining activities as well as the abandonment and decommissioning of other long-lived assets is provided for the legal obligations associated with the retirement of mining related assets and other long lived assets including the decommissioning of such assets that resulted from the acquisition, construction or development of such assets. These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation in incurred with respect to the retirement of an asset, with the initial and subsequent measurement of the obligation at the present value of the expenditure which is expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. An asset retirement cost equivalent to these liabilities is capitalised as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. The increase in these obligations due to the passage of time is recognised as finance costs.
Perubahan dalam pengukuran kewajiban purna operasi yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada tahun berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilan penambahan pada harga perolehan aset, Grup akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada.
The changes in the measurement of decommissioning obligations that result from changes in the estimated timing or amount of any outflow of resources embodying economic benefits (e.g. cash flow) required to settle the obligations, or a change in the discount rate will be added to or deducted from, the cost of the related asset in the current year. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognised immediately in profit or loss. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Group will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is any such indication, the Group will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount and will record impairment loss incurred, if any.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
w. Modal saham Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak. x.
Pembagian dividen Pembagian dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian interim Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham Grup.
y.
Pengakuan pendapatan dan beban
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Share capital Incremental costs directly attributable to the issue of new ordinary shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds. x. Dividend distributions Dividend distributions to the Group’s shareholders are recognised as a liability in the Group’s interim consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders. y. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan batubara dan penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa lain setelah dikurangi retur, potongan penjualan, bea dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue represent revenue earned from the sale of the coal and render of coal handling and other services, net of returns, sales discount, duties, and Value Added Tax (“VAT”).
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivables from the sales of goods or services in the ordinary course of the Group’s activities.
(i)
(i)
Pendapatan batubara Pendapatan dari penjualan batubara diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan batubara secara signifikan kepada pembeli; Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas batubara ataupun melakukan pengendalian efektif atas batubara yang dijual; jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
Mayoritas perjanjian perjualan batubara Grup menyebutkan bahwa hak berpindah saat barang telah ditransfer ke kapal di mana batubara akan dikirimkan. Secara umum, pendapatan diakui pada tanggal bill of lading.
Coal revenue Revenue from coal sales are recognised when all of the following conditions are fulfilled: the Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the coal; the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the coal sold;
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
The majority of the Group’s coal sales arrangements specify that title passes when the product is transferred to the vessel on which the coal will be shipped. Revenues are generally recognised on the bill of lading date.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) y.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) (i)
Pendapatan batubara (lanjutan) Beberapa perjanjian penjualan mengijinkan adanya penyesuaian atas harga jual berdasarkan survei atas batubara yang dilakukan oleh pelanggan (sebuah pengujian atas nilai kalori dan beberapa kriteria tertentu). Untuk itu pendapatan atas penjualan diakui pada awalnya atas dasar provisi menggunakan estimasi spesifikasi produk yang ditentukan paling kini dan disesuaikan setelahnya, jika perlu, berdasarkan hasil survei atas batubara yang dilakukan oleh pelanggan.
(ii) Pendapatan non-batubara
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
y. Revenue and expense recognition (continued) (i)
Coal revenue (continued) Certain sales arrangements allow for an adjustment to the sales price based on a survey of the coal by the customer (an assay for calorific value and certain other criteria). Accordingly, sales revenue is initially recognised on a provisional basis using the most recently determined estimate of the product specifications and subsequently adjusted, if necessary, based on the result of the survey of the coal by the customer.
(ii) Non-coal revenue
Pendapatan non-batubara terdiri dari pendapatan dari penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa pelabuhan lainnya. Bila suatu hasil transaksi yang berhubungan dengan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
Non-coal revenue comprises revenue from rendering coal handling service and other port services. When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction shall be recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all of the following conditions are fulfilled:
jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup; tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali. (iii) Pendapatan bunga
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period can be measured reliably; and the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.
When the outcome of a transaction involving the rendering of services cannot be estimated rebiably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable. (iii) Interest income
Pendapatan bunga berasal dari bunga bank dan bunga atas pinjaman kepada pihak berelasi.
Interest income comes from bank’s interest and interest income on loan to related party.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (i)
Pemindahan overburden dan material lain pra-produksi Dalam operasi pertambangan batubara terbuka, pemindahan overburden dan material lain diperlukan untuk dapat mengakses batubara yang mana sumber daya dapat diperoleh secara ekonomis. Proses penambangan overburden dan material lain disebut dengan aktivitas pengupasan tanah. Biaya pengupasan tanah yang dilakukan dalam pengembangan sebuah tambang sebelum produksi dimulai dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang. Biaya tersebut selanjutnya akan diamortisasi dengan metode garis lurus, selama periode yang lebih rendah antara umur tambang atau jumlah cadangan.
(ii) Pemindahan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) z.
ACCOUNTING
Stripping costs (i)
Overburden production
and
waste
removal
pre-
In coal open pit mining operations, it is necessary to remove overburden and other waste materials to access coal which can be extracted economically. The process of mining overburden and waste materials is referred to as stripping activity. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalised as part of the cost of developing the mine. The capitalised costs are subsequently amortised using the straight line method over the lesser of life of mine (“LOM”) or the reserve.
(ii) Overburden and waste removal production phase of surface mining
in the
Proses penambangan termasuk pemindahan overburden dan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Grup menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang (pit).
The mining process involves the removal of overburden and waste material and the coal getting. In certain circumstances, the Group defers stripping activity costs incurred during the production phase of the mine (pit).
Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam aset aktivitas pengupasan tanah apabila memenuhi semua kriteria berikut:
Stripping costs in the production phase are capitalised as stripping activity asset where all of the following criteria are met:
besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan (peningkatan akses menuju lapisan batubara) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir ke entitas; entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan biaya-biaya terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
to the extent that it is probable that the future economic benefit (improved access to the coal seam) associated with the stripping activity will flow to the entity; the entity can identify the component of the coal seam for which access has been improved; and the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan) (ii) Pemindahan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) z.
ACCOUNTING
Stripping costs (continued) (i)
Overburden and waste removal production phase of surface (continued)
in the mining
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya-biaya terkait operasi insidentil tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
The stripping activity asset should be initially measured at cost, those costs directly incurred to perform the stripping activity that improve access to the identified component of coal, plus an allocation of directly attributable overhead costs. Costs associated with incidental operations should not be included in the cost of stripping activity asset.
Setelah pengakuan awal, aset tersebut disusutkan atau diamortisasi menggunakan dasar yang sistematis, selama umur manfaat ekspektasian dari komponen lapisan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah.
After initial recognition, the asset should be depreciated or amortised in a systematic basis over the estimated useful life of the identified component of the coal seam that becomes more accessible as a result of stripping activity.
Perubahan atas estimasi teknikal dan/atau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari aset aktivitas pengupasan lapisan tanah. Perubahan estimasi ini akan diperlakukan prospektif dari tanggal perubahan.
Changes in the estimated technical and/or other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon capitalisation and subsequent amortisation of the stripping activity asset. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of change.
Pada tanggal laporan keuangan ini, Grup tidak memiliki biaya pengupasan tanah yang memenuhi kriteria untuk ditangguhkan selama dalam tahap produksi dan semua biaya pengupasan tanah dalam tahap produksi telah dibebankan pada saat terjadinya.
As at the date of these financial statements, the Group does not have stripping costs wich qualify for deferral during the production phase and all stripping costs have been expensed as incurred.
aa. Pembagian hasil produksi Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM dan FKP dari proses produksi akhir. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaan-perusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaanperusahaan tersebut mengakui bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintah diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian beban pokok pendapatan.
aa. Sharing of production As stipulated in the CCoW, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty expense as part of cost of revenue.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
ab. Pajak penghasilan kini dan tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di rugi komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masingmasing diakui dalam rugi komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive loss or directly in equity. In this case, the tax is recognised in other comprehensive loss or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income. Management periodically evaluates positions taken annual in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian interim. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the interim consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
ab. Pajak penghasilan (lanjutan)
AKUNTANSI kini
dan
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Current and deferred income tax (continued)
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for deferred income tax liability where the timing of the reversal of the temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the foreseeable future.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas yang sama.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on the same taxable entity.
ac. Laba bersih per saham dasar
ac. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.
Basic earnings per share are calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba bersih per lembar saham yang terdilusi setara dengan laba bersih per lembar saham dasar.
As at 31 March 2015 and 31 December 2014, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares, hence diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
ad. Pelaporan segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai Direksi yang mengambil keputusan.
ad. Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as Board of Director that makes strategic decisions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim, serta jumlah pendapatan dan bebanselama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.
The preparation of interim consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the interim consolidated financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana pertimbangan, estimasi dan asumsi penting telah dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di periode mendatang.
The Group has identified the following accounting policies under which critical significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future period.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari estimasi dan pertimbangan tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian interim sebagai berikut:
Further details of the nature of these estimates and judgments may be found in the relevant notes to the interim consolidated financial statements as follows:
(i)
(i)
Estimasi cadangan
Reserve estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) dan hasil survei internal Grup. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) and the Group’s internal survey. In order to estimate coal reserves, assumptions required are about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (i)
(ii)
Estimasi cadangan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (i)
ESTIMATES
AND
Reserve estimates (continued)
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan itu, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and that additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:
•
Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;
•
Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows;
•
Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian dapat berubah jika bebanbeban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;
•
Depreciation, depletion and amortisation charged in the consolidated profit or loss may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;
•
Beban pemindahan lapisan tanah yang dicatat pada laporan posisi keuangan atau dibebankan pada laporan laba rugi dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan tanah;
•
Overburden removal costs recorded in the statements financial position or charged to the profit or loss may change due to changes in stripping ratios;
•
Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi aset dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatankegiatan ini; dan
•
Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and
•
Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
•
The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
Penurunan nilai aset non-keuangan Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.
(ii)
Impairment of non-financial assets In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated at every reporting period to determine whether there is any indication of impairment. If any indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell or value in use.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (ii)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (ii)
Impairment (continued)
of
ESTIMATES
non-financial
AND
assets
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat 'estimasi cadangan’), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘reserve estimates’), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty, hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the consolidated profit or loss.
Sebagai alternatif, ditengah keterbatasan informasi mengenai nilai dari aset yang dimiliki pada pasar langsung yang dapat diobservasi, nilai yang dapat dipulihkan dapat diestimasi berdasarkan transaksi serupa terkini atau transaksi potensial yang melibatkan aset atau unit penghasil kas yang serupa.
Alternatively, in the absence of directly observable market prices for our assets, the recoverable amount may be estimated based on recent comparable transactions or other potential transactions involving comparable asset or cash generating unit.
(iii) Pajak penghasilan Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut.
(iii)
Income taxes Judgement and assumptions are required in determining the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes for each company within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred income tax provisions in the period in which such determination is made.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (iii) Pajak penghasilan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (iii)
AND
Income taxes (continued) Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on estimates of production, sales volumes or sales of service, commodity prices, etc; which are subject to risk and uncertainty, and hence there is a possibility that changes in circumstances will alter the projected future taxable profits.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari kerugian pajak yang dapat dikompensasikan kembali, penyisihan aset dan perbedaan temporer diakui hanya ketika hal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapat dipulihkan, yang tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi produksi, jumlah penjualan barang atau jasa, harga komoditas dan lain-lain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang. (iv) Biaya pembongkaran dan restorasi
ESTIMATES
(iv)
Decommissioning and restoration
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2v, pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban berkaitan dengan pemulihan tersebut timbul selama proses penambangan. Dalam menentukan tingkat provisi yang tepat, pertimbangan akan meliputi perkiraan biaya yang akan terjadi di masa depan, waktu terjadinya biaya tersebut (sangat bergantung pada umur tambang) dan estimasi tingkat inflasi di masa depan.
As discussed in Note 2v, restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred related to remediation of disturbed areas during the production phase are charged to cost of revenue when the obligation arising from the disturbance occurs as extraction progress. In determining an appropriate level of provision, consideration is given to the expected future costs to be incurred, the timing of these expected future costs (largely dependent on the life of the mine), and the estimated future level of inflation.
Biaya utama atas pembongkaran dan restorasi adalah tidak pasti dan dapat bervariasi sebagai respon terhadap banyak faktor termasuk perubahan peraturan hukum terkait, munculnya teknik restorasi yang baru atau pengalaman di area pertambangan lain. Waktu perkiraan terjadinya pengeluaran juga dapat berubah, contohnya sebagai respon terhadap perubahan cadangan atau tingkat produksi.
The ultimate cost of decommissioning and restoration is uncertain and costs can vary in response to many factors including changes to the relevant legal requirements, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or to production rates.
Perubahan dalam estimasi dapat menghasilkan perubahan yang signifikan pada tingkat provisi yang diwajibkan, dimana dapat berdampak pada hasil keuangan di masa depan. Estimasiestimasi ini dikaji ulang setiap tahun dan disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan data yang digunakan adalah yang paling kini.
Changes to any of the estimates could result in significant changes to the level of provisioning required, which would in turn impact future financial results. These estimates are reviewed annually and adjusted where necessary to ensure that the most up to date data is used.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (v)
3.
Nilai realisasi bersih dari persediaan
(v)
KAS DAN SETARA KAS
4. 31 Maret/ March 2015
Kas Rupiah Kas dan setara kas di bank Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Mandiri”) - PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Bank lainnya
1,883,167
ESTIMATES
AND
Net realisable value of inventories The Group reviews the carrying value of its inventories at each reporting date to ensure that the cost does not exceed net realisable value. Estimates of net realisable value includes a number of assumptions, including commodity price expectations and the estimated costs to complete inventories to a saleable product.
Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual. 4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 2014
1,860,920
Cash on hand Rupiah Cash and cash equivalent in banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Mandiri”)
12,017,456
3,127,913
215,832
276,253
189,584
184,717
104,687
61,905
9,894 371
10,431 590
12,537,824
3,661,809
51,992,614 17,697,646 8,808,758 3,550,957
28,445,142 14,283,481 15,870,527 15,268,186
254,787 85,735 57,082
485,029 85,999 109,051
United States Dollars BII Mandiri ANZ Danamon Sumitomo Mitsui Banking Corporation Standard Chartered Bank United Overseas Bank Ltd. -
82,447,579
74,547,415
Total US Dollar accounts
130,861
8,215
Australia (“AU”) Dollars National Australia Bank -
Jumlah kas dan setara kas di bank
95,116,264
78,217,439
Total cash and cash equivalent in banks
Jumlah kas dan setara kas
96,999,431
80,078,359
Total cash and cash equivalents
Jumlah rekening Rupiah Dolar Amerika Serikat - BII - Mandiri - ANZ - Danamon - Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Standard Chartered Bank - United Overseas Bank Ltd. Jumlah rekening Dolar AS Dolar Australia (“AU”) - National Australia Bank
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Other banks
-
Total Rupiah accounts
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating equivalents is as follows:
● ●
● ●
Kas pada bank dapat ditarik setiap saat; Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas dan setara kas di bank jangka pendek adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Dolar AS Rupiah Dolar AU
KAS DAN SETARA PENGGUNAANNYA
0.20% - 1.00% 0.45% - 8.50% 0.43% - 2.00%
KAS
YANG
DIBATASI 31 Maret/ March 2015
Dolar AS Bagian lancar - Mandiri - ANZ - BPD Kaltim Bagian tidak lancar - ANZ
to
cash
and
cash
Cash at bank can be withdrawn at anytime; Contractual interest rates on cash and cash equivalent in banks are as follows:
31 Desember/ December 2014 0.20% - 1.00% 0.45% - 7.25% 0.43% - 2.00%
US Dollars Rupiah AU Dollars
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents (except cash on hand) mentioned above.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap jenis kas dan setara kas (kecuali kas ditangan) sebagaimana yang dijabarkan di atas. 5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
5.
RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 2014
21,329,548 11,334,975 609,796
14,228,112 29,649,485 641,949
33,274,319
44,519,546
400,000
400,000
US Dollars Current portion Mandiri ANZ BPD Kaltim Non-current portion ANZ -
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$11.334.975 (31 Desember 2014: AS$29.649.485) merupakan penempatan kas Perusahaan yang digunakan untuk menjaga pembayaran bunga dan pokok pinjaman seperti yang disyaratkan dalam New Club Deal serta jaminan untuk performance bond (lihat Catatan 16).
Restricted cash at ANZ of US$11,334,975 (31 December 2014: US$29,649,485) principally represents the Company’s cash placement used for securing the payment of interest and principal as required by the New Club Deal and a guarantees for performance bond (refer to Note 16).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada Mandiri sebesar AS$21.329.548 (31 Desember 2014: AS$14.228.112) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk performance dan reklamasi.
Restricted cash at Mandiri of US$21,329,548 (31 December 2014: US$14,228,112) represents the Group’s time deposits used to secure the performance and reclamation guarantees.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada BPD Kaltim sebesar AS$609.796 (31 Desember 2014: AS$641.949) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk reklamasi (lihat Catatan 29d) dan penutupan tambang.
Restricted cash at BPD Kaltim of US$609,796 (31 December 2014: US$641,949) represents the Group’s time deposits used to secure the reclamation guarantees (refer to Note 29d) and mine closure.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$400.000 (31 Desember 2014: AS$400.000) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 29l).
Restricted cash at ANZ of US$400,000 (31 December 2014: US$400,000) represents the Group’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 29l).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, NETO
6. 31 Maret/ March 2015
Pihak ketiga: Dolar AS Dikurangi: provisi penurunan nilai Piutang usaha-pihak ketiga, bersih
30,509,931 (195,927) 30,314,004
TRADE RECEIVABLES, NET 31 Desember/ December 2014 44,017,845 (195,927)
Third parties: US Dollars Less: provision for impairment
43,821,918
Trade receivables-third parties, net
Pihak berelasi: Dolar AS - PT Kariangau Power (“KP”) - Enel Trade S.p.A.
286,562 -
286,561 8,256,788
Related party: US Dollars PT Kariangau Power (“KP”) Enel Trade S.p.A. -
Piutang usaha pihak berelasi, bersih
286,562
8,543,349
Trade receivables related party, net
30,600,566
52,365,267
Total trade receivable
0.74%
Percentage of trade receivables - related party, net to total assets
Total piutang usaha Persentase piutang usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
0.03%
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Analisis umur piutang usaha (dikurangi penyisihan) adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade receivables (net off provisions) is as follows:
31 Maret/ March 2015 Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
31 Desember/ December 2014
22,917,983
48,418,778
1,818,855 109,414 5,754,314
1,991,197 331,857 1,623,435
30,600,566
52,365,267
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Pada tanggal, 31 Maret 2015 piutang usaha sebesar AS$195.927 telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari (31 Desember 2014: AS$195.927) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan.
As at, 31 March 2015 trade receivables of US$195,927 were overdue for more than 90 days (31 December 2014: US$195,927) were impaired and provision has been accounted for.
Mutasi provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Movements in the Group’s provision for impairment of trade receivables are as follows:
31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Pada awal tahun Provisi yang dibalik
195,927 -
195,927 -
At beginning of the year Reversal of provision
Pada akhir tahun
195,927
195,927
At the end of the year
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
6.
7.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, NETO (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES, NET (continued)
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa provisi penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2015 telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari piutang usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual accounts receivable at the end of the period, the Group’s management is of the opinion that the provision for impairment of trade receivables as at 31 March 2015 is adequate to cover losses from these trade receivables.
Pada tanggal 31 Maret 2015, penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan dari bank sindikasi sesuai dengan perjanjian pinjaman tanggal 10 April 2012 (“New Club Deal”) (lihat Catatan 16).
As at 31 March 2015, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan from syndicated banks based on the loan agreement dated 10 April 2012 (the “New Club Deal”) (refer to Note 16).
Pada tanggal 31 Maret 2015, piutang entitas anak dari TNB Fuel Service Sdn. Bhd. (“TNBF”) telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas bank dari ANZ (lihat Catatan 29l).
As at 31 March 2015, the subsidiary’s receivables from TNB Fuel Service Sdn. Bhd. (“TNBF”) have been pledged as collateral for the bank facility from ANZ (refer to Note 29l).
PIUTANG NON-USAHA
7. 31 Maret/ March 2015
Pihak ketiga
NON-TRADE RECEIVABLES 31 Desember/ December 2014
8,451,776
8,845,351
Bagian jangka pendek
(5,150,027)
(5,044,471)
Bagian jangka panjang
3,301,749
3,800,880
Non-current portion
Pihak berelasi: - PT Aneka Samudra Lintas (“ASL”) - Karyawan - PT Nirmala Matranusa - PT Bunga Permata Sari - PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”)
409,317 61,629 41,920 4,641 -
72,107 10,452 9,604 25,991
Related parties: PT Aneka Samudra Lintas (“ASL”) Employees PT Nirmala Matranusa PT Bunga Permata Sari PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”) -
Jumlah piutang non-usaha pihak berelasi, bersih
517,507
118,154
Non-trade receivables related parties, net
Bagian jangka pendek
-
-
Current portion
Bagian jangka panjang
517,507
118,154
Non-current portion
0.01%
Percentage of non-trade receivables - related parties, net to total assets
Persentase piutang non-usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
0.05%
Third parties Current portion
Piutang non-usaha terutama terdiri atas penjualan aset tetap dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Non-trade receivables mainly consist of sales of fixed assets and back charges.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN, NETO
8. 31 Maret/ March 2015
Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar Dikurangi: penyisihan persediaan usang
INVENTORIES, NET 31 Desember/ December 2014
58,978,822 16,567,462 1,268,386
67,004,555 16,760,115 1,847,224
76,814,670
85,611,894
(726,857)
(651,556)
76,087,813
Less: allowance for obsolete inventories
84,960,338 Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015
9.
Coal Spare parts and materials Fuel
31 Desember/ December 2014
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan
651,556
296,305
Beginning balance
75,301
355,251
Addition during the year
Saldo akhir
726,857
651,556
Ending balance
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
The Group’s Management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover losses from obsolete inventories.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Grup melakukan penilaian persediaan batubara berdasarkan nilai realisasi bersih dan membukukan selisih dari nilai realisasi bersih dan biaya perolehan pada “beban pokok pendapatan” sebesar AS$5.238.900 (31 Maret 2014: AS$14.681.754).
As at 31 March 2015, the Group valued its coal inventory based on the net realisable value and recognised the difference between net realisable value and cost in “cost of revenue” amounting to US$5,238,900 (31 March 2014: US$14,681,754).
Pada tanggal 31 Maret 2015, persediaan tidak diasuransikan, karena Manajemen telah menilai risiko kerugian adalah minimal.
As at 31 March 2015, the inventories were not covered by insurance, as Management has assessed the risk of loss as minimal.
PERPAJAKAN a.
9.
Pajak dibayar dimuka
a. 31 Maret/ March 2015
Perusahaan PPN Pajak Penghasilan Entitas anak PPN Pajak Penghasilan
Total
TAXATION Prepaid taxes
31 Desember/ December 2014
12,565,489 3,716,642
12,083,665 3,533,262
16,282,131
15,616,927
131,475,806 22,598,182
182,071,584 24,575,598
154,073,988
206,647,182
170,356,119
222,264,109
The Company VAT Corporate income tax Subsidiaries VAT Corporate income tax
Total
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN(lanjutan) a.
9.
Pajak dibayar dimuka (lanjutan)
a. 31 Maret/ March 2015
Bagian jangka pendek PPN Pajak Penghasilan
Bagian jangka panjang PPN Pajak Penghasilan
Total b.
Prepaid taxes (continued)
31 Desember/ December 2014
89,898,129 952,130
46,813,857 2,408,170
90,850,259
49,222,027
54,143,166 25,362,694
147,341,392 25,700,690
79,505,860
173,042,082
170,356,119
222,264,109
Utang pajak
b. 31 Maret/ March 2015
Current portion VAT Corporate income tax
Non-current portion VAT Corporate income tax
Total
Taxes payable
31 Desember/ December 2014
Pajak Penghasilan Entitas anak
6,394,154
5,549,091
Corporate Income Tax Subsidiaries
Pajak lain-lain Perusahaan Entitas anak
230,375 4,789,031
291,240 10,272,379
Other taxes The Company Subsidiaries
5,019,406
10,563,619
11,413,560
16,112,710
Total c.
TAXATION(continued)
Manfaat pajak penghasilan
c. 31 Maret/ March 2015
Kini - Final - Non final
Tangguhan
Total
Income tax benefit
31 Maret/ March 2014
(31,092) (1,900,088)
(36,604) (14,152,894)
(1,931,180)
(14,189,498)
2,178,302
(5,415,553)
247,122
(19,605,051)
Current Final Non final -
Deferred
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c.
31 Maret/ March 2015
Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan - entitas anak Rugi sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Beda temporer: Penyusutan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya keuangan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Beda tetap: Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Taksiran (rugi)/laba fiskal - Perusahaan Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada awal tahun Penyesuaian tahun lalu atas hasil audit pajak Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada akhir tahun Beban pajak penghasilan badan kini,dihitung dengan tarif pajak 25% - Perusahaan
Income tax benefit (continued) The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut:
(Rugi)/laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
TAXATION (continued)
31 Maret/ March 2014 Consolidated (loss)/income before income tax
(19,417,611)
17,458,943
2,409,480
(20,008,708)
6,797,516
(1,723,830)
Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit/(loss) before income tax subsidiaries -
(10,210,615)
(4,273,595)
Loss before income tax the Company Temporary differences: Depreciation
220,960
962,700
(465,319) (231,407) -
729,500 (596,192) 78,852
Deferred barging expense Deferred finance costs Provision for employee benefits
(186,510)
(465,887)
Permanent differences: Interest income subject to final tax
(10,872,891)
(3,564,622)
Estimated fiscal (loss)/income – the Company
(25,562,770)
(28,375,318)
-
(36,435,661)
-
28,375,318
Accumulated fiscal losses carried forward at the beginning of the year Prior year adjustments due to tax audit
(3,564,622)
Accumulated fiscal losses carried forward at the end of the year
(6,640,514)
Current corporate income tax expense at 25% - the Company
Beban pajak penghasilan badan kini - entitas anak
(1,931,180)
(7,548,984)
Current corporate income tax expense - subsidiaries
Beban pajak penghasilan badan kini - konsolidasian
(1,931,180)
(14,189,498)
Consolidated current corporate income tax expense
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax benefit (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan sebelum pajak penghasilan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax benefit and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
31 Maret/ March 2015 (Rugi)/laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi: - Laba dari entitas anak yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Penyesuaian tahun lalu hasil audit pajak Pajak tangguhan yang tidak diakui Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final
31 Maret/ March 2014
(19,417,611)
17,458,943
14,248,925
3,390,396
(5,168,686)
20,849,339
(1,292,172)
5,212,335
Manfaat pajak penghasilan konsolidasian
Income tax at 25%
(101,793)
(161,320)
19,119
701,065
1,096,632
13,094,832 721,535
Non-deductible expense Prior year adjustment due to tax audit Unrecognised deferred tax
-
-
Rental income subject to final tax
(278,214) Beban pajak final
Consolidated (loss)/income before income tax Deduct: Income from subsidiaries which subject to final tax
31,092 (247,122)
19,568,447 36,604
Final tax expense
19,605,051
Consolidated corporate income tax benefit
The income tax credited in relation to other comprehensive income during the year is as follows:
Pajak penghasilan yang telah dikreditkan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lainnya selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Lindung nilai arus kas
Interest income subject to final tax
31 Maret/ March 2014 -
(161,250)
Cash flow hedge
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for period of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun-tahun pajak berikut:
Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (continued)
Jumlah/Amount 31 Desember 2009 31 Desember 2010 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014 31 Maret 2015
4,103,732 20,276,891 27,869,348 58,285,556 72,105,698 15,080,963
31 December 2009 31 December 2010 31 December 2012 31 December 2013 31 December 2014 31 March 2015
197,722,188 d.
Aset pajak tangguhan
d.
Deferred tax assets
s
31 Maret/ March 2015 Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai Penyisihan persediaan usang Properti pertambangan pertambangan yang berproduksi Beban keuangan yang ditangguhkan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup Aset pajak tangguhan, bersih Aset pajak tangguhan pada awal tahun (Dibebankan)/dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Reklasifikasi - Cadangan nilai wajar lindung nilai Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
31 Desember/ December 2014
48,476,272
45,660,306
Tax losses carried-forward
882,370
903,964
Provision for employee benefits
(683,915)
(604,969)
Deferred barging expenses
252,973
252,973
14,840,945
14,454,748
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets
48,982 166,543
48,982 162,889
Allowance for impairment Allowance for obsolete inventory
(2,733,097)
Mining properties mines in production
610,849
668,701
Deferred finance cost
2,327,787
3,733,864
Unrealised profit from transactions within the Group
64,151,311
62,548,361
Deferred tax assets, net
62,548,361
66,645,259
Deferred tax assets at the beginning of the year
(2,771,495)
(Charged)/credited to: (4,297,523) -
Consolidated statements of comprehensive income Reclassification -
-
200,625
Cash flow hedging reserve -
64,151,311
62,548,361
Deferred tax assets at the end of the year
1,618,975 (16,025)
Seluruh aset pajak tangguhan diperkirakan dapat dipulihkan setelah 12 bulan.
All of the deferred tax assets are expected to be recovered after more than 12 months.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
9.
Liabilitas pajak tangguhan
TAXATION (continued) e.
31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja karyawan Properti pertambangan pertambangan yang berproduksi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk, pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Kewajiban yang timbul dari kombinasi bisnis
(235,286)
(328,627)
(75,957,038)
(75,957,038)
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Liabilities as arising from business combination
Liabilitas pajak tangguhan
(77,307,545)
(78,055,479)
Deferred tax liabilitites
(78,055,479)
(115,270,674)
Deferred tax liabilites at the beginning of the year Credited to:
Liabilitas pajak tangguhan pada awal tahun Dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Reklasifikasi Liabilitas pajak tangguhan pada akhir tahun
954,275
-
349,068
309,454
Tax losses carried-forward Provision for employee benefits
(2,070,031)
(2,081,599)
Mining properties mines in production
(392,191)
(41,327)
Deferred barging expenses
43,658
43,658
731,909 16,025
37,215,195 -
(77,307,545)
(78,055,479)
Audit pajak Grup menerima Surat Ketetapan Pajak untuk tahun pajak 2006 sampai dengan tahun 2012 yang menetapkan laba fiskal sebesar AS$193.322.208 atas Pajak Penghasilan (“PPh”) Badan dan menetapkan kurang bayar pajak sebesar Rp 100.998.688.938 (setara dengan AS$7.719.252) untuk PPN dan jenis pajak lainnya. Grup telah mengajukan keberatan, banding dan peninjauan kembali atas Surat Ketetapan Pajak tersebut dan berkeyakinan bahwa ketetapan yang diterima seharusnya menghasilkan laba fiskal sebesar AS$43.336.725 atas PPh Badan dan lebih dibayar pajak sebesar Rp 13.245.307.451 (setara dengan AS$1.012.329) untuk PPN dan pajak lainnya. Pada tanggal laporan ini, proses keberatan, banding dan peninjauan kembali masih berlangsung.
Consolidated statement of comprehensive income Reclassification Deferred tax liabilites at the end of the year
All of the deferred tax liabilities are expected to be reversed after more than 12 months.
Seluruh liabilitas pajak tangguhan diperkirakan dapat dibalikkan setelah 12 bulan. f.
Deferred tax liabilities
f.
Tax audits The Group received tax assessments for fiscal year 2006 until 2012 which resulted in a total of taxable income amounting to US$193,322,208 for corporate income tax and issued underpayment position amounting to Rp 100,998,688,938 (equivalent with US$7,719,252) for VAT and other taxes. The Group has filed objections, appeals and reconsideration processes against these tax assessments and believes that the assessment should result in an assessed fiscal income of US$43,336,725 for corporate income tax, and overpayment of VAT and other taxes is amounting to Rp 13,245,307,451 (equivalent with US$1,012,329). As at the date of these consolidated financial statements, objections, appeals and reconsideration processes are still on-going.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
g.
Audit pajak (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 9.
TAXATION (continued) f.
Tax audits (continued)
Hampir seluruh banding yang diajukan oleh Perusahaan, GBP, TSA, PIK, FKP dan WBM untuk tahun pajak 2007 sampai dengan 2009 atas rugi fiskal PPh Badan sebesar AS$64.283.347 dan lebih bayar PPN dan jenis pajak lainnya sebesar Rp 440.914.883.216 (setara dengan AS$33.698.785) telah dikabulkan oleh Pengadilan Pajak (“PP”) dengan sesuai dengan Putusan PP di tahun 2014. DJP mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung (“MA”) atas Putusan PP yang dimana menurut DJP adalah laba fiskal PPh Badan sebesar AS$43.685.625 dan kurang bayar PPN dan jenis pajak lainnya sebesar Rp 792.433.937.940 (setara dengan AS$60.565.113), namun sampai dengan tanggal laporan ini, Grup belum menerima semua PK DJP maupun putusan PK dari MA.
Majority of tax appeals submitted by the Company, GBP, TSA, PIK, FKP and WBM of fiscal tax losses amounting to US$64,283,347 and overpayment of VAT and other taxes amounting to Rp 440,914,883,216 (equivalent with AS$33,698,785) for fiscal year 2007 until 2009 had been granted by Tax Court in 2014. The DGT has applied for a reconsideration toward those appeals decision to the Supreme Court in which based on DGT, it should be taxable income amounting to US$43,685,625 and underpayment of VAT and other taxes amounting to Rp 792,433,937,940 (equivalent with US$60,565,113), however, as at the financial statements date, the Group has not received memo of reconsideration application nor any decision from the Supreme Court yet.
Grup menerima putusan PK dari MA di tahun 2014 terkait penolakan MA terhadap PK DJP atas PPh Badan dan PPN PIK untuk tahun pajak 2008, PPN restitusi FKP untuk tahun pajak 2007, dan PPh Badan dan PPN FKP untuk tahun pajak 2008. Manajemen berpendapat bahwa putusan Mahkamah Agung ini merupakan Keputusan yang berkekuatan hukum tetap (inkrah) sehingga menjadi dasar hukum yang kuat untuk diperolehnya kembali seluruh nilai PPN masukan yang disajikan didalam laporan keuangan konsolidasian interim ini.
The Group has received the Supreme Court decision in 2014 regarding DGT reconsideration application of corporate income tax and VAT PIK for fiscal year 2008, VAT restitution FKP for fiscal year 2007, and corporate income tax and VAT for FKP for fiscal year 2008. Management is of the opinion that the Supreme Court decision represents a decision which has legal binding position therefore it become a strong legal basis for recoverability of all prepaid VAT balance presented in these interim consolidated financial statements.
Pada tanggal pelaporan ini, Perusahaan, GBP, WBM, TSA, FKP, PIK dan MCM sedang dalam proses audit oleh DJP atas berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2010 sampai dengan 2013. Pada tanggal laporan ini, hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material.
As at the date of this report, the Company, GBP, WBM, TSA, FKP, PIK and MCM are being audited by the DGT regarding various taxes for the 2010 until 2013 fiscal year. At the date of these financial statements, the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
Selama tahun 2015, Grup telah menerima pengembalian pajak sebesar Rp 614.134.863.772 (setara dengan AS$48.638.361) atas PPN dan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sampai dengan 2013.
During year 2015, the Group has received tax refunds amounting to Rp 614,134,863,772 (equivalent with US$48,638,361) for VAT and Corporate Income Taxes for the fiscal years 2007 until 2013.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
g.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
31 Maret/ March 2015 Uang muka pemasok Uang muka lain-lain (dibawah AS$3.000.000) Biaya dibayar dimuka
Bagian lancar Bagian tidak lancar
11. ASET TETAP
8,275,402
9,182,627
Advance for supplier Others advances (below US$3,000,000) Prepaid expenses
7,042,164 807,587
7,039,155 627,485
16,125,153
16,849,267
(6,505,918)
(5,365,940)
9,619,235
11,483,327
Current portion Non-current portion
11. FIXED ASSETS
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
31 Desember/ December 2014
31 Maret/March 2015 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
275,194,702
583,655
253,121
276,031,478
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
167,042,510
-
(476,804)
166,565,706
9,956,451
31,020
-
9,987,471
Mesin dan peralatan Peralatan lain
151,180,391 621,407
1,000,465 -
-
152,180,856 621,407
611,996,483
1,615,140
(223,683)
613,387,940
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Lainnya
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
561,175
-
-
561,175
Under finance leases Transportation equipment Construction in progress Buildings and port facilities Others
40,331,996 2,899,358
11,717,156 144,000
(253,121) -
51,796,031 3,043,358
43,231,354
11,861,156
(253,121)
54,839,389
655,789,012
13,476,296
(476,804)
668,788,504
(169,890,184)
(3,443,098)
-
(173,333,282)
(93,933,751)
(3,935,616)
421,385
(97,447,982)
(8,054,926)
(256,829)
5,529
(8,306,226)
(125,184,792) (612,631)
(3,082,295) (1,709)
-
(128,267,087) (614,340)
(397,676,284)
(10,719,547)
426,914
(407,968,917)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Nilai buku bersih
(187,059) 257,925,669
(35,073)
-
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
(222,132) 260,597,455
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Transportation equipment Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/December 2014 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
271,598,192
1,553,543
2,042,967
275,194,702
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
166,719,627
98,052
224,831
167,042,510
9,424,245
527,539
4,667
9,956,451
Mesin dan peralatan Peralatan lain
160,144,044 621,257
868,183 150
(9,831,836) -
151,180,391 621,407
616,508,387
3,047,467
(7,559,371)
611,996,483
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Lainnya
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
561,175
-
-
561,175
Under finance leases Transportation equipment Construction in progress Buildings and port facilities Others
13,565,192 2,699,833
32,834,943 387,182
(6,068,139) (187,657)
40,331,996 2,899,358
16,265,025
33,222,125
(6,255,796)
43,231,354
633,334,587
36,269,592
(13,815,167)
655,789,012
(146,750,655)
(23,139,529)
-
(169,890,184)
(77,972,593)
(15,963,068)
1,910
(93,933,751)
(7,002,339)
(1,056,691)
4,104
(8,054,926)
(118,050,855) (605,830)
(14,476,231) (6,801)
7,342,294 -
(125,184,792) (612,631)
(350,382,272)
(54,642,320)
7,348,308
(397,676,284)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Nilai buku bersih
(46,765)
(140,294)
282,905,550
(187,059) 257,925,669
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini: 31 Maret/ March 2015 Beban pokok pendapatan (lihat Catatan 23) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 25) Aset dalam penyelesaian Aset eksplorasi dan evaluasi
-
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Transportation equipment Net book value
Depreciation expense was charged to the following accounts: 31 Maret/ March 2014
10,393,974
12,883,109
235,418 117,989 7,239
256,300 -
10,754,620
13,139,409
Cost of revenue (refer to Note 23) General and administration expenses (refer to Note 25) Construction in progress Exploration and evaluation assets
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pelepasan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Nilai buku bersih aset tetap yang dilepas Nilai jual atas aset tetap
Disposals of fixed assets for the years ended 31 March 2015 and 2014 were as follows: 31 Maret/ March 2014
(56,178) 53,006
-
Net book value of disposed fixed assets Sales price of fixed assets
Kerugian
3,172
-
Loss
Dikreditkan pada pendapatan/ (beban) lain-lain, bersih
3,172
-
Credited to other income/ (expenses), net
Grup memiliki 21 bidang tanah dengan status “Hak Guna Bangunan” dan “Hak Pakai”. Sisa masa manfaat hak atas tanah antara 11 sampai 26 tahun, dimana hak atas tanah akan berakhir paling cepat di 2025.
The Group owns 21 plots of land with “Hak Guna Bangunan” and “Hak Pakai” titles. The remaining useful life of land rights is between 11 and 26 years which the earliest land rights will expire in 2025.
Manajemen Grup yakin bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s management believes that there will be no difficulty extending the land rights as the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Maret 2015, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$305.479.299 (31 Desember 2014: AS$306.216.746) yang menurut pendapat Manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Manajemen berpendapat adanya risiko yang minimal untuk aset tetap lain yang tidak diasuransikan.
As at 31 March 2015, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of US$305,479,299 (31 December 2014: US$306,216,746) which is considered adequate by Management to cover possible losses arising from such risks. The other fixed assets were not insured as Management assessed the risk level as minimal.
Pada tanggal aset tetap perlindungan jaminan atas Catatan 16).
31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tertentu milik DPP dan ML dan asuransi terkait digunakan sebagai pinjaman dari New Club Deal (lihat
As at 31 March 2015 and 31 December 2014, certain fixed assets of DPP and ML and related insurance coverage were pledged as collateral for the New Club Deal (refer to Note 16).
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 31 March 2015 and 31 December 2014, Management believes that there was no impairment in the value of fixed assets is required.
Pada tanggal 31 Maret 2015, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar AS$62.053.147 (31 Desember 2014: AS$59.222.172).
As at 31 March 2015, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets which continue to be used in operation totalled US$62,053,147 (31 December 2015: US$59,222,172).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that were not completed as at the date of the consolidated statements of financial position as follows: 31 Maret/March 2015
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim/ Construction in progress that has not been completed at the interim consolidated statement of financial position date Fasilitas jalan tambang Senyiur IP/ Coal haul road facility IP Fasilitas bongkar muat batubara Senyiur BR/ Coal loading facility Senyiur BR Pembangunan jembatan Senyiur IP/ Bridge Senyiur IP Fasilitas pengolahan batubara IP/ Crushing plant facility Fasilitas camp IP/ Camp fasilities IP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
89%
27,007,144
2015
77%
15,753,721
2015
90%
3,598,547
2015
99%
2,876,482
2015
10%
2,295,666
2015
Bervariasi/Various
3,307,829
Bervariasi/Various
54,839,389 31 Desember/December 2014 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim/ Construction in progress that has not been completed at the interim consolidated statement of financial position date Fasilitas jalan tambang Senyiur IP/ Coal haul road facility IP Fasilitas bongkar muat batubara Senyiur BR/ Coal loading facility Senyiur BR Pembangunan jembatan Senyiur IP/ Bridge Senyiur IP Fasilitas pengolahan batubara IP/ Crushing plant facility Fasilitas camp IP/ Camp fasilities IP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
65%
19,758,959
2015
57%
11,659,378
2015
90%
3,598,547
2015
98%
2,768,905
2015
10%
2,219,005
2015
Bervariasi/Various
3,226,560
Bervariasi/Various
43,231,354
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
12. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
12. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS 31 Maret/March 2015
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Provisi penurunan nilai KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Areas which have not had yet measured and indicated resources 3,549,381
-
3,549,381
1,217,257
7,362
1,224,619
4,766,638
7,362
4,774,000
(3,549,381)
-
(3,549,381)
(1,217,257)
(7,362)
(1,224,619)
(4,766,638)
(7,362)
(4,774,000)
Nilai buku bersih
-
-
KM AUS Others (each below US$100,000)
Provision for impairment loss KM AUS Others (each below US$100,000)
Net book value
31 Desember/December 2014 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Provisi penurunan nilai KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Areas which have not had yet measured and indicated resources 3,549,381
-
3,549,381
1,052,890
164,367
1,217,257
4,602,271
164,367
4,766,638
(3,549,381) (3,549,381)
Nilai buku bersih
1,052,890
Pada tanggal 31 Desember 2014, manajemen mencatat provisi penurunan nilai atas semua jumlah aset eksplorasi dan evaluasi seperti yang telah diungkapkan dalam Catatan 13.
-
(3,549,381)
(1,217,257)
(1,217,257)
(1,217,257)
(4,766,638) -
KM AUS Others (each below US$100,000)
Provision for impairment loss KM AUS Others (each below US$100,000)
Net book value
On 31 December 2014, management recognised a full provision for impairment loss of exploration and evaluation assets as disclosed in Note 13.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN
13. MINING PROPERTIES 31 Maret/March 2015 Saldo awal/ Beginning balance
Harga perolehan Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang sedang dikembangkan Pertambangan yang berproduksi Saldo akhir Akumulasi amortisasi Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang berproduksi
Penyisihan penurunan nilai Properti pertambangan dari akuisisi Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total
501,087,500
-
501,087,500
Acquisition costs Mining properties from acquisition
1,594,961
8,736
1,603,697
Mines under development
38,857,651
-
38,857,651
Mines in production
541,540,112
8,736
541,548,848
Ending balance
(1,239,688)
-
(1,239,688)
Accumulated amortization Mining properties from acquisition Mines in production
(18,316,638)
(173,584)
(18,490,222)
(19,556,326)
(173,584)
(19,729,910)
(196,092,297)
(552,151)
325,891,489
(196,644,448) 325,174,490
Provision for impairment Mining properties from acquisition Net book value
31 Desember/December 2014 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang sedang dikembangkan Pertambangan yang berproduksi Saldo akhir Akumulasi amortisasi Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang berproduksi
Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total
501,087,500
-
501,087,500
Acquisition costs Mining properties from acquisition
1,520,177
74,784
1,594,961
Mines under development
38,839,311
18,340
38,857,651
Mines in production
541,446,988
93,124
541,540,112
Ending balance
(1,239,688)
-
(1,239,688)
Accumulated amortization Mining properties from acquisition Mines in production
(17,280,339)
(1,036,299)
(18,316,638)
(18,520,027)
(1,036,299)
(19,556,326)
Penyisihan penurunan nilai Properti pertambangan dari akuisisi
(40,856,526)
Nilai buku bersih
482,070,435
(155,235,771)
(196,092,297) 325,891,489
Provision for impairment Mining properties from acquisition Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
13. MINING PROPERTIES (continued)
Properti pertambangan termasuk nilai yang timbul dari akuisisi KRL pada tanggal 14 Desember 2011 yang memiliki konsesi North Pakar, South Pakar, Graha Panca Karsa (“GPK”) dan other Mamahak. Saldo tersebut timbul akibat penilaian wajar atas aset-aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan diamortisasi selama umur properti sejak tanggal dimulainya operasi komersial dengan mempertimbangkan masa IUP.
Mining properties include those that resulted from acquisition of KRL in 14 December 2011 which holds mining interest in North Pakar, South Pakar, MCM, Graha Panca Karsa (“GPK”) and other Mamahak concessions. The balance arose from the fair valuation of the assets acquired at the date of acquisition and are amortised over the life of the property after the commencement of commercial production and giving regard to IUP.
Oleh karena penurunan harga batubara yang berkelanjutan, pada tanggal 31 Desember 2014, Grup melakukan pengujian penurunan nilai pada tingkat unit penghasil kas. Sebagai hasil dari pengujian, nilai tercatat atas North Pakar, South Pakar, GPK dan other Mamahak melebihi nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, sehingga Manajemen mengakui provisi penurunan nilai atas properti pertambangan dari akuisisi sebesar AS$155.235.771 dan aset eksplorasi dan evaluasi sebesar AS$1.217.257.
Due to the continuing decline in the coal price outlook, as at 31 December 2014, the Group has performed an impairment assessment at the cash generating units level. As a results, the carrying value of North Pakar, South Pakar, GPK and Other Mamamak exceeded their fair value less cost to sell, therefore management recognised a provision for impairment in relation to its mining properties from acquisition of US$155,235,771 and exploration and evaluation assets of US$1,217,257.
Grup menggunakan proyeksi arus kas untuk periode sampai cadangan telah habis diproduksi atau berakhirnya masa konsesi yang diantisipasi, mana yang lebih dulu. Arus kas yang melampaui periode lima tahun diekstrapolasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan sebesar 2,5% per tahun. Tingkat pertumbuhan tidak melebihi rata-rata tingkat pertumbuhan usaha jangka panjang di mana unit penghasil kas berada.
The Group uses cash flow forecasts for the period until the reserves are fully depleted or the concession period is anticipated to expire, whichever is earlier. Cash flows beyond the five-year period are extrapolated using the estimated growth rates of 2.5%. The growth rate does not exceed the long-term average growth rate for the business in which the cash generating unit operates.
Grup menggunakan pendekatan pendapatan untuk menilai penurunan nilai properti pertambangan. Pendekatan pendapatan diprediksi melalui nilai arus kas masa depan yang akan dihasilkan oleh suatu bisnis. Metode arus kas diskontoan meliputi proyeksi arus kas dan mendiskontokannya menjadi nilai kini. Proses pendiskontoan menggunakan tingkat pengembalian yang sesuai dengan risiko terkait dengan bisnis atau aset dan nilai waktu uang.
The Group used an income approach to assess impairment of mining properties. The income approach is predicted upon the value of the future cash flows that a business will generate going forward. The discounted cash flow (“DCF”) method was used which involves projecting cash flows and converting them into a present value equivalent through discounting. The discounting process uses a rate of return that is commensurate with the risk associated with the business or asset and the time value of money.
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The key assumptions used for recoverable amount calculations as at 31 December 2014 are as follows:
31 Desember/ December 2014 Tingkat diskonto Dasar perkiraan harga batubara 5 tahun kedepan
11.3% - 14.6% USD67-83/ton
Manajemen menentukan asumsi utama berdasarkan pengalaman masa lalu, ekspektasi perkembangan pasar dan sumber eksternal.
Discount rates Base coal price 5 years forecast
Management determined the key assumptions based on past experience, its expectations of market development and external sources.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
13. MINING PROPERTIES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai properti pertambangan pada tanggal 31 Maret 2015 cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai properti pertambangan.
14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES 31 Maret/ March 2015
Pihak ketiga Pihak berelasi: - PT Nirmala Matranusa - ASL - Enel Trade S.p.A. - PT Lian Beng Energy
31 Desember/ December 2014
110,854,899
152,868,208
Third parties
8,932,566 5,383,963 645,307 131,919
8,061,105 6,890,291 132,395
Related parties: PT Nirmala Matranusa ASL Enel Trade S.p.A. PT Lian Beng Energy -
15,093,755
15,083,791
125,948,654
167,951,999
31 Maret/ March 2015 Komposisi utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Dolar Australia - Dolar Singapura - Euro - Yen Jepang - Pound Sterling - Ringgit Malaysia
Management believes that the provision of impairment in the value of mining properties as at 31 March 2015 is adequate to cover any losses from the impairment of mining properties.
31 Desember/ December 2014
109,329,764 15,572,210 390,575 368,285 273,435 9,448 2,727 2,210
153,047,188 14,062,728 433,593 167,446 215,119 9,509 14,067 2,349
125,948,654
167,951,999
Trade payables composition based on currency is as follows: US Dollars Rupiah Australian Dollars Singapore Dollars Euro Japanese Yen Pound Sterling Malaysian Ringgit -
Jumlah utang usaha kepada pihak berelasi adalah 1,79% dan 1,66% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.
Total trade payables to related parties represented 1.79% and 1.66% of total liabilities as at 31 March 2015 and 31 December 2014, respectively.
Utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
15. BEBAN AKRUAL
15. ACCRUAL EXPENSES 31 Maret/ March 2015
Pengupasan tanah Biaya pengangkutan dan sewa kapal Perolehan aset tetap Royalti/iuran eksploitasi Bahan bakar Lain-lain (masing-masing di bawah AS$1.200.000)
31 Desember/ December 2014
35,132,133
12,398,227
Overburden removal
7,076,034 4,740,361 1,966,981 192,408
2,604,091 5,635,973 4,580,982 1,311,897
20,218,499
13,317,872
Barging and vessel rental Acquisition of fixed asset Royalty/exploitation fees Fuel Others (each below US$1,200,000)
69,326,416
39,849,042
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM LOANS 31 Maret/ March 2015
Pihak ketiga - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Porsi jangka pendek - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
31 Desember/ December 2014
544,211,861 (3,585,102)
578,231,861 (4,549,007)
540,626,759
573,682,854
544,211,861
284,411,861
(3,585,102)
(2,805,387)
540,626,759
281,606,474
-
293,820,000
Porsi jangka panjang - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
-
(1,743,620)
Current portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Long-term portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
292,076,380
Biaya keuangan
Finance expenses 31 Maret/ March 2015
Beban bunga Amortisasi biaya pinjaman dan biaya pinjaman tahun berjalan
Third parties New Club Deal Unamortised debt issuance cost
31 Maret/ March 2014
6,856,724
8,248,571
974,658
1,749,161
7,831,551
9,997,732
Interest expense Amortisation debt issuance and current year cost
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
New Club Deal
New Club Deal
Pada tanggal 10 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman New Club Deal sebesar AS$750 juta. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka (“TLF”) sebesar AS$400 juta, Fasilitas Belanja Modal (“CPXF”) sebesar AS$200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja (“WCF”) sebesar AS$150 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu (berkisar 4,25% - 4,85% per tahun diatas LIBOR), tergantung dengan rasio net debt to EBITDA Perusahaan. Fasilitas pinjaman New Club Deal digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan kembali Club Deal dan Fasilitas Talangan dan untuk penambahan dana investasi infrastruktur dan pemenuhan modal kerja. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dapat meningkatkan WCF dan CPXF selama jumlah keseluruhan fasilitas tidak melebihi AS$950 juta.
On 10 April 2012, the Company obtained a New Club Deal loan facility amounting to US$750 million. The facility consists of a US$400 million Term Loan Facility (“TLF”), a US$200 million Capex Facility (“CPXF”), and a US$150 million Working Capital Facility (“WCF”), with an interest rate of LIBOR plus a certain margin (range from 4.25% - 4.85% p.a, over LIBOR) subject to Company's net debt to EBITDA ratio. The New Club Deal loan facility was used by the Company to refinance the Club Deal and Bridging Facility and to provide additional debt to partially fund infrastructure investments and working capital requirements. According to the loan agreement, the Company can increase its WCF and CPXF provided that the aggregate amount of the total facility increase shall not exceed US$950 million.
Pihak-pihak yang memberikan pinjaman adalah ANZ, Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) dan Natixis.
The lenders are ANZ, Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) and Natixis.
Pembayaran TLF dan CPXF dilakukan setiap tiga bulan dimulai Oktober 2013 dan berakhir pada tanggal 17 April 2017. WCF akan jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama dua tahun.
Repayment of the TLF and CPXF are on a quarterly basis commencing October 2013 and ending on 17 April 2017. The WCF is due on 20 April 2015 with a two year extendable option.
New Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan korporasi dari entitas anak tertentu dan aset tetap tertentu DPP dan ML.
The New Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, and certain fixed assets of DPP and ML.
New Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
Under the New Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, Corporate actions and others.
Pada tanggal 18 Oktober 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian Supplemental yang merubah beberapa klausul dan kondisi dari New Club Deal yang meliputi peningkatan margin yang berlaku, peningkatan penyediaan jaminan dan peningkatkan rasio maksimum net debt terhadap EBITDA menjadi 5:1 sampai dengan 1 Januari 2015.
On 18 October 2013, the Company entered into a Supplemental Deed which revised certain terms and conditions of the New Club Deal including increasing the applicable margin, increasing the security provided and increasing the maximum net debt to EBITDA ratio to 5:1 until 1 January 2015.
Pada tanggal 30 Desember 2014, Perusahaan telah menerima pembebasan tanpa syarat untuk rasio hutang bersih/EBITDA pada 31 Desember 2014.
On 30 December 2014, the Company received an unconditional waiver for its net debt/EBITDA ratio as at 31 December 2014.
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2015, Perusahaan telah mencairkan seluruh TLF dan CPXF dan telah melakukan pencairan AS$148.331.861 dari jumlah WCF.
As at 31 March 2015, the Company has fully drawn down the TLF and the CPXF and has drawn down AS$148,331,861 out of the total WCF.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
New Club Deal (lanjutan)
New Club Deal (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2015, Perusahaan telah melebihi rasio net debt/EBITDA yang diperlukan dalam memenuhi syarat pinjaman.
As at 31 March 2015, the Company exceeded the net debt/EBITDA ratio required under the loan agreement.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Perusahaan telah menyetujui commercial terms untuk merestrukturisasi hutang Perusahaan dan yakin bahwa syarat terakhir akan dapat segera disetujui yang akan memungkinkan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya (lihat note 38).
As at 31 March 2015, the Company is close to agreeing final commercial terms to restructure it’s debt and is confident that final terms will be agreed shortly which will allow the Company to continue as a going concern (refer to Note 38).
17. INSTRUMEN DERIVATIF
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS Details of derivative receivables as at 31 March 2015 and 31 December 2014 are as follows:
Rincian piutang derivatif pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
- JP Morgan (“JPM”)
Transaksi lindung nilai batubara
-
210,450
-
210,450
-
210,450
-
210,450
31 Maret/ March 2015
Porsi jangka panjang - ANZ
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak Coal linked-capped loss swap
Coal swap transactions
Details of derivative liabilities as at 31 March 2015 and 31 December 2014 are as follows:
Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Porsi jangka pendek - ANZ - JPM - Hongkong & Shanghai Bank Corp. (“HSBC”) - SMBC
JP Morgan (“JPM”) -
31 Desember/ December 2014
6,000,121 -
6,415,690 817,250
-
204,000 204,500
6,000,121
7,641,440
-
2,983,484
6,000,121
10,624,924
6,000,121
1,641,500 8,983,424
6,000,121
10,624,924
Current portion ANZ JPM Hongkong & Shanghai Bank Corp (“HSBC”) SMBC -
Long-term portion ANZ -
Gas oil hedging transactions Coal linked-capped loss swap
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
17. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) Movements in the cash flow hedging reserve are as follows:
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Saldo awal, bersih Dibebankan pada laba komprehensif lain: - Realisasi keuntungan lindung nilai Cadangan lindung nilai arus kas, setelah pajak a.
b.
Transaksi lindung nilai batubara dan bahan bakar minyak
31 Desember/ December 2014 -
601,875
-
(601,875)
-
a.
Beginning balance, net Charged to other comprehensive income: Realisation of hedging gain Cash flow hedging reserves, net of tax
Coal swap and gas oil hedging transactions
Pada tahun 2013 dan 2014, Grup mengadakan ikatan kontrak swap batubara dan bahan bakar minyak untuk menetapkan harga di masa mendatang untuk tahun 2014 dengan opsi (opsi terletak pada bank) untuk memperpanjang penggunaan harga tetap sampai dengan tahun 2015. Tidak ada bank yang menggunakan hak opsi mereka, yang mana sekarang telah habis. Harga pokok yang digunakan adalah harga pasar berdasarkan indeks batubara Newcastle dan API4.
In 2013 dan 2014, the Group entered into coal swap contracts to fix future coal and gas oil hedging prices for 2014 with extendable options (at the banks option) to extend the fixed price up to calendar year 2015. None of the banks excercised their options which have now lapsed. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API4 coal indices.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup tidak memiliki transaksi swap batubara dan lindung nilai minyak yang masih berlaku. Jumlah terkait transaksi lindung nilai batubara dan bahan bakar minyak telah diselesaikan di Januari 2015.
As at 31 December 2014, the Group does not have any outstanding coal and gas oil hedging contracts. Outstanding balances related to coal swap and gas oil hedging transactions has settled in January 2015.
Coal-linked capped loss swap Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak kerjasama “Newcastle Coal-Linked Capped Loss Swap”. Melalui kontrak ini, Perusahaan menerima dana sebesar AS$18.000.000 dengan pengembalian yang akan dilakukan setiap 6 bulan sekali hingga 29 Februari 2016. Jumlah pengembalian akan bervariasi mengikuti pergerakan harga batubara, dengan jumlah pengembalian kas maksimum sebesar AS$22.500.000.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA Liabilitas imbalan kerja hanya berasal dari kewajiban imbalan pasti. Provisi imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 December 2014 masing-masing dihitung oleh PT Quatro Asia Consulting, aktuaris independen.
b.
Coal-linked capped loss swap On 1 March 2013, the Company entered into a Newcastle Coal-Linked Capped Loss Swap Contract. Under this arrangement, the Company received cash amounting to US$18,000,000, in which the settlements are arranged semiannually until 29 February 2016. The settlement amount will vary, depending on the actual linked benchmark coal price movement, with total cashflow on repayments capped at a maximum of US$22,500,000.
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Employe benefit liabilities only represent defined benefit obligation. Provision for employee benefits as at 31 March 2015 and 31 December 2014 were calculated by PT Quatro Asia, independent actuaries, respectively.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
6,577,168
(1,128,026) (51,827)
(1,140,845) (53,830)
5,580,570
5,382,493
31 Maret/ March 2015
12,819 2,003
9,229 1,607
371,712
520,724
6,577,168 223,782 133,108 12,819 (186,454) 6,760,423
Asumsi utama yang digunakan aktuaris independen yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Tabel mortalitas Umur pensiun
31 Maret/ March 2014 322,946 186,942
31 Maret/ March 2015
8.42% 10.00% TMI-III/2011 55
Present value of obligations Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service costs
The amounts recognised in “general and administration expenses” in the interim consolidated statements of comprehensive income are as follows:
223,782 133,108
Mutasi nilai kini kewajiban selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Nilai kewajiban kini pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuaria Pembayaran manfaat Kewajiban kini setelah kurtailmen Efek selisih kurs karena perbedaan dengan mata uang penyajian
31 Desember/ December 2014
6,760,423
Jumlah yang diakui dalam “beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu
The amounts recognised in the statements of financial position are as follows:
Current service cost Interest cost Recognised net actuarial loss Amortisation past service costs
The movement in the present value of obligation over the year is as follows: 31 Desember/ December 2014 5,680,177 842,606 526,341 342,679 (618,190) (27,763) (168,682)
At beginning of the year Current service cost Interest cost Actuarial gain Benefits paid Present obligation after curtailment Foreign exchange effect from difference of presentation currency
6,577,168 The principal assumptions used by the independent actuaries were as follows: 31 Desember/ December 2014 9.06% 10.00% TMI-III/2011 55
Discount rate Future salary increases Mortality table Retirement age
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued) Experience adjustments to the provision for employee benefits are as follow:
Penyesuaian pengalaman pada penyisihan imbalan karyawan adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Penyesuaian pengalaman pada program liabilitas kerja
31 Desember/ December 2014 -
19. PROVISI UNTUK PEMBONGKARAN, PEMINDAHAN, REKLAMASI DAN RESTORASI
31 Maret/ March 2015
390,286
19. PROVISION FOR DECOMMISSIONING, DEMOBILISATION, RECLAMATION AND RESTORATION 31 Desember/ December 2014
Saldo awal Penambahan Realisasi Akresi Efek selisih kurs
8,753,736 63,172 (228,047)
9,029,372 3,602,522 (3,792,134) 95,223 (181,247)
Saldo akhir
8,588,861
8,753,736
20. MODAL SAHAM a.
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 berdasarkan catatan yang dibuat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), biro administrasi efek sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Michael Sumarijanto Russell John Neil Alastair McLeod Masyarakat/Public
Experience adjustments on plan liabilities
Beginning balance Addition Realisation Accretion Foreign exchange difference Ending balance
20. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as at 31 March 2015 and 31 December 2014 based on the record maintained by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), the share administrator are as follows:
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,707,500 99,497,500
18,410,617 7,137,165 3,568,582 2,127,311 1,065,194
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 800,000 300,000 300,000 166,043,000
571,976 60,964 8,565 3,212 3,212 1,777,613
1.60% 0.17% 0.02% 0.01% 0.01% 4.98%
3,333,333,500
35,685,809
100.00%
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) a.
20. SHARE CAPITAL (continued)
Modal saham (lanjutan)
a.
On 17 Se ptember 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. The number of shares pledged has varied a number of times with the latest changes occurring on the 15 April 2013 pledging a total of 1,250,000,000 shares.
Pada tanggal 17 September 2008, salah satu pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Jaminan saham ini telah berubah beberapa kali dengan perubahan terakhir jumlah saham yang dijaminkan sebanyak 1.250.000.000 saham pada tanggal 15 April 2013. b.
Tambahan modal disetor, neto
b.
Additional paid in capital, net Details of additional paid in capital are as follows:
Rincian perhitungan agio saham: 2014 Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Share capital (continued)
2013
208,379,135 (12,499,062)
208,379,135 (12,499,062)
4,322,116
4,322,116
200,202,189
200,202,189
Excess of proceeds over par value Share issuance costs Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Biaya penerbitan saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008.
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas sepengendali.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents dfferences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control.
21. LABA DITAHAN YANG DICADANGKAN
21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Cadangan wajib
Statutory reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan wajib dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 issued in August 2007, requires the establishment of a statutory reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008 dan kemudian pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 66.700.000.000 (AS$8.176.536).
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008 and then on 7 June 2011, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 66,700,000,000 (US$8,176,536).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN
22. REVENUE 31 Maret/ March 2015
Batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi Non-batubara - Pihak ketiga
31 Maret/ March 2014
95,948,400 4,101,343
206,986,763 28,197,216
100,049,743
235,183,979
8,556,238
4,225,829
8,556,238
4,225,829
108,605,981
239,409,808
Rincian pelanggan dengan pendapatan lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih berasal: 31 Maret/ March 2015
- TNBF - Lain-lain (masing-masing di bawah 10%dari jumlah pendapatan)
Non-coal Third parties -
Details of customers from whom more than 10% of net revenue was derived: 31 Maret/ March 2014
Batubara Ekspor – pihak ketiga - Mitsui & Co - Vitol Asia Pte. Ltd. - J. Aron & Co.
Coal Third parties Related parties -
Coal 12,754,176 10,212,427 8,523,599
16,490,961 34,867,594 39,528,731
Export – third parties Mitsui & Co Vitol Asia Pte. Ltd. J. Aron & Co -
3,903,416
28,208,811
TNBF -
58,882,548
80,754,798
Others (each below 10% of total revenue)
94,276,166
199,850,895
Ekspor – pihak berelasi - Enel Trade S.p.A.
4,101,343
28,197,216
Export – related party Enel Trade S.p.A. -
Domestik - Pihak ketiga
1,672,234
7,135,868
Domestic Third parties -
1,672,234
7,135,868
Non-batubara (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan) - Pihak ketiga
8,556,238
4,225,829
108,605,981
239,409,808
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Non-coal (each below 10% of total revenue) Third parties -
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
23. COST OF REVENUE 31 Maret/ March 2015
Biaya produksi: Pengupasan tanah termasuk bahan bakar Pertambangan dan pengangkutan batubara Beban penyusutan (Catatan 11) Beban karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi properti pertambangan (Catatan 13) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$15.000.000)
Royalti/iuran eksploitasi Persediaan batubara - Awal tahun - Pembelian batubara - Akhir tahun Beban pokok pendapatan
111,430,305
12,425,595 10,393,974 5,708,890 2,754,356
17,443,108 12,883,109 7,004,380 3,292,713
174,544
227,407
5,275,979
6,292,276
75,017,406
158,573,298
8,991,197
24,275,924
67,004,556 1,304,361 (58,978,823)
133,684,612 18,592,480 (137,730,145)
Royalty/exploitation fees Coal inventory At the beginning of year Coal purchases At the end of year -
93,338,697
197,396,169
Cost of revenue
31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014 29,799,959 18,575,525 20,710,723 17,181,012
28,092,545
86,267,219
24. BEBAN PENJUALAN
Coal mining and hauling Depreciation (Note 11) Employee costs Repairs and maintenance Amortisation of mining properties (Note 13) Others (each below US$15,000,000)
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
14,309,110 10,958,754 2,824,681 -
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
PT Leighton Contractors Indonesia PT Thiess Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Refer to Note 28 for details of related party transactions. 24. SELLING EXPENSES
31 Maret/ March 2015 Biaya pengangkutan Waktu berlabuh Komisi keagenan Analisis batubara Lain-lain
Production costs: Overburden removal including fuel
38,284,068
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan:
PT Leighton Contractors Indonesia PT Thiess Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk PT Bukit Makmur Mandiri Utama
31 Maret/ March 2014
31 Maret/ March 2014
12,055,910 318,860 213,645 212,064 52
19,319,932 100,488 107,087 270,842 -
12,800,531
19,798,349
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Barging Demurage Agency fees Coal analysis Others
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 31 Maret/ March 2015
Beban karyawan Biaya kantor Jasa profesional Penyusutan (Catatan 11) Perizinan dan retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
31 Maret/ March 2014
3,821,714 927,377 561,586 235,418 18,011
5,168,806 809,636 453,784 256,300 34,039
Employee costs Office expenses Professional fees Depreciation (Note 11) Permits and retribution
346,965
468,176
Others (each below US$100,000)
5,911,071
7,190,741 Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
26. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN, BERSIH
26. OTHER INCOME/(EXPENSES), NET
31 Maret/ March 2015 (Rugi)/laba selisih kurs, bersih Lain-lain, bersih
31 Maret/ March 2014
(8,706,898) 194,083
13,759,476 (1,682,676)
(8,512,815)
12,076,800
27. RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSI
27. BASIC AND DILUTED LOSS PER SHARE
Rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. 31 Maret/ March 2015 Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Rugi bersih per saham dasar
Loss/(gain) on foreign exchange, net Others, net
(18,532,510) 3,333,333,500 (0.01)
Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Maret 2015 dan 2014.
Basic loss per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period.
31 Maret/ March 2014 (995,841)
Net loss attributable to owners of the parent entity
3,333,333,500
Weighted average number of outstanding ordinary shares
0.00
Basic loss per share
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 March 2015 and 2014.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DAN POSISI KEUANGAN DENGAN PIHAK BERELASI
28. RELATED BALANCES
TRANSACTIONS
AND
The nature of relationships with the related parties is as follows:
Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Entitas/Entity
PARTY
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
- PT Nirmala Matranusa
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha, beban sewa dan mobilisasi, dan pembangunan aset tetap/ Trade payable, rental and mobilisation expenses and construction of fixed assets
- Enel Trade S.p.A.
Pihak yang berhubungan dengan manajemen kunci/Common key management personnel
Piutang usaha dan penjualan batubara/ Coal sales and trade receivable
- KP
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang usaha dan uang muka dan aset lainnya/Trade receivable and advance and other asset
- ASL
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha, jasa pengangkutan batubara dan sewa peralatan/Trade payable, barging service and equipment rental
- KOTR
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang non-usaha/Non-trade receivables
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha, jasa pengangkutan batubara, jasa sewa dan mobilisasi/ Coal hauling, rental and mobilisation expenses
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang pemegang konsesi/Receivable from concession holder
- PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha/Trade payable
Related party transactions and balances are as follows:
Transaksi dan posisi keuangan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Penambahan aset dalam penyelesaian: - PT Nirmala Matranusa
31 Desember/ December 2014
3,181,798
Addition of Construction in progress: PT Nirmala Matranusa -
7.35%
As a percentage of total construction in progress
1,500,000
1,500,000
Advance and other asset: KP -
-
0.13%
As a percentage of total assets
1,419,462
Accrued barging and vessel rental expenses: ASL -
54.50%
As a percentage of accrued barging and vessel rental expense
-
Persentase dari jumlah aset dalam penyelesaian Uang muka dan aset lainnya: - KP Persentase dari jumlah aset Biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar: - ASL Persentase dari biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar
3,770,089
53.72%
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DAN POSISI KEUANGAN DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTY BALANCES (continued)
31 Maret/ March 2015 Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. Persentase dari jumlah pendapatan Beban sewa kantor: - PT Nirmala Matranusa Persentase dari biaya kantor Biaya pengangkutan: - ASL Persentase dari biaya pengangkutan
TRANSACTIONS
AND
31 Maret/ March 2014
4,101,343
28,197,216
Coal sales: Enel Trade S.p.A. -
3.61%
11.78%
As a percentage of total revenue
600,138
363,720
Office rental expenses: PT Nirmala Matranusa -
4,09%
-
As a percentage of office expenses
3,461,619
3,973,389
Barging expense: ASL -
30.73%
20.57%
As a percentage of barging expense
Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang dibagi umumnya menggunakan indeks internasional dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan atau dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
31 Maret/March 2015 Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commisioners %** US$ %** US$ Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
14%
1,376,572
Kompensasi manajemen kunci (lanjutan)
4%
393,213
Salaries and other short-term employee benefits
Key management compensation (continued)
31 Maret/March 2014 Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commisioners %** US$ %** US$ Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
10%
1,246,623
3%
366,467
Salaries and other short-term employee benefits
Selain yang disebutkan diatas, tidak ada imbalan lainnya yang diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Except as disclosed above, no other benefits were provided to Board of Directors and Board of Commisioners.
Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.
The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.
** % terhadap jumlah beban karyawan
** % of total employee cost
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
PENTING,
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Kontrak jasa pertambangan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan. Para kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall, pengangkutan batubara dan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari jumlah volume pengupasan tanah ataupun batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait. Entitas anak/ Subsidiary
Kontraktor/ Contractor
COMMITMENTS
Mining services contracts The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties, coal hauling and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement.
Tipe perjanjian/ Agreement type
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Akhir periode perjanjian/Contract period end*)
IP
PT BIS Industries
Jasa pengangkutan/ Coal hauling
22 Mei/May 2014
22 Mei/May 2021
IP
PT Petrosea Tbk (“Petrosea”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
27 Juni/June 2014
27 Juni/June 2021
IP
PT Karunia Wahananusa (“KWN”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
16 September/ September 2013
30 September/ September 2016
PIK
PT Hero Krida Utama (“HKU”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
15 November/ November 2013
15 Mei/May 2018
PIK
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (“BUMA”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
18 Januari/ January 2012
31 Desember/ December 2017
PIK
PT Tri Daya Jaya
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
29 November/ November 2012
31 Maret/March 2017
WBM
PT Leighton Contractors Indonesia (“LCI”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
3 Agustus/ August 2007
3 Agustus/ August 2017
TSA
PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
28 September/ September 2011
31 Desember/ December 2016
FKP
Thiess
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
28 September/ September 2011
31 Desember/ December 2016
GBP
Petrosea
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
26 Maret/March 2012
31 Desember/ December 2017**)
GBP
BUMA
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
9 Oktober/ October 2007
31 Desember/ December 2017**)
GBP
HKU
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
6 Desember/ December 2014
31 Desember/ December 2015
*) Kontrak tersebut berlaku hingga tanggal yang telah tersaji atau pencapaian jumlah tertentu yang telah disetujui, mana yang lebih dulu
*) Contract is valid to the end of the period stated or the achievement of the agreed volume, whichever is earlier
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) b.
c.
d.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Perjanjian kerjasama
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b.
Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2026.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement valid until 19 December 2026.
Kontrak jasa bongkar muat batubara
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 4,5 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. Perjanjian ini telah diperpanjang dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.
On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 1 January 2014, the Company agreed to handle 4.5 million metric tonnes of coal per annum and the agreement was extended until 31 December 2014. This agreement has been extended and valid until 31 December 2015.
PIK
PIK
Pada tanggal 21 Januari 2014, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Februari 2016.
On 21 January 2014, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2016.
Jaminan reklamasi Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masingmasing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periodeperiode tersebut.
d.
Reclamation guarantees The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if the following individual company does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN
DAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Jaminan reklamasi (lanjutan)
d.
Reclamation guarantees (continued) Reclamation guarantees which have been provided through bank guarantee by the Group are as follow:
Berikut adalah jaminan reklamasi yang telah disediakan oleh Grup melalui bank Garansi. Entitas/Entity GBP II WBM FKP PIK MCM FSP* BT* GBP I TSA Cahaya Alam
e.
Tahun/Year
Bank
2009-2014 2010-2014 2010-2014 2010-2014 2010-2014 2009-2014 2009-2014 2010-2014 2010-2014 2015-2016
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri BPD Kaltim Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Komitmen sewa operasi
e.
Setara/Equivalent
Rp 48,647,144,577 Rp 23,208,197,038 Rp 16,107,306,796 Rp 12,738,412,308 Rp 5,625,464,223 Rp 4,386,492,245 Rp 4,364,366,984 Rp 3,693,080,027 Rp 3,656,463,462 Rp 655,040,641
US$3,718,064 US$1,773,785 US$1,231,069 US$973,587 US$429,950 US$335,256 US$333,565 US$282,259 US$279,461 US$50,064
Operating lease commitments
Pada tanggal 1 November 2012, Grup mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 1 Maret 2013.
On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years from 1 March 2013.
Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payment under non-cancellable operating leases are as follows:
31 Maret/ March 2015 Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun namun kurang dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun
f.
Jumlah/Amount
31 Desember/ December 2014
2,036,832
1,454,880
8,147,328 5,940,760
5,819,520 4,607,120
16,124,920
11,881,520
Perjanjian pengangkutan batubara
f.
No later than 1 year Later than 1 year and no later than 5 years Later than 5 years
Barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 9 Juli 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun dan telah diperpanjang sampai 31 Desember 2014. Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian interim ini, ML sedang dalam proses perpanjangan perjanjian ini.
On 9 July 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years and has been renewed until 31 December 2014. As at the date of these interim consolidated financial statements, ML is in the process of extending this agreement.
* Dalam proses perpanjangan
In a renewal process*
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) g.
h.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Komisi keagenan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) g.
Agency fees
Perusahaan, TSA, WBM, GBP dan PIK
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK
Perusahaan, TSA, WBM, GBP dan PIK memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelangganpelanggan tersebut.
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
Tuntutan hukum
h. Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$586.962) sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya yang menolak permohonan kasasi dari Haji Asri. Penggugat melalui kerabatnya mengajukan permohonan pemeriksaan uji material atas keputusan Mahkamah Agung, yaitu tingkat banding terakhir dalam sistem pengadilan Indonesia.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$586,932) as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which subsequently upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. The claimant, through his next-of-kin has filed an application for a judicial review of the Supreme Court decision, which is the final level of appeal available under the Indonesian court system.
Perusahaan bukan pihak langsung dalam hal ini, hanya disebut sebagai turut Tergugat untuk memastikan pihaknya terikat dengan keputusan Pengadilan.
The Company is not a direct party in this matter has merely been named as a co-Defendant to ensure that it is bound by the decision of the Court.
Pada tanggal 27 Desember 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) dan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”) menuntut Bayan International Pte Ltd dan Perusahaan terkait perselisihan dalam ventura bersama antara Perusahaan dan BCBCS dan Bayan International Pte Ltd yang bertindak sebagai penjamin ventura bersama KSC di Pengadilan Tinggi Republik Singapura. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) menuduh Perusahaan telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ventura bersama, karena Perusahaan menghentikan pendanaan ventura bersama dan menghentikan pasokan batubara ke KSC.
On 27 December 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) and Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (”BCBC”) filed suits against Bayan International Pte Ltd and the Company regarding a dispute in a joint venture the Company and BCBCS and Bayan International Pte Ltd acts as guarantors of KSC Joint Venture in the High Court of the Republic of Singapore. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) claim that the Company is in breach of the Joint Venture deed because it has ceased funding to the Joint Venture and ceased the supply of coal to KSC.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 21 Februari 2012, Perusahaan dan Bayan International Pte Ltd masing-masing mengajukan pembelaan mereka. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengajukan klaim balasan melawan BCBCS dan WEC atas pelanggaran ketentuan ventura bersama dan menuntut kompensasi kerugian secara spesifik sebesar AS$58.991.213 dan kerugian secara umum untuk diperiksa oleh pengadilan. Proses pengadilan saat ini sedang berlangsung. Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan tidak melanggar dan bahwa BCBCS/BCBC/WEC faktanya telah melakukan pelanggaran dan tidak ada kontinjensi yang perlu dipertimbangkan.
On 21 February 2012, the Company and Bayan International Pte Ltd lodged their respective defense. On the same date, the Company also filed a counter claim against BCBCS and WEC for breach of the joint venture deed, claiming special damages of US$58,991,213 and general damages to be assessed by the court. The court proceedings are currently ongoing. The Managements view is that the Company is not in breach and that BCBCS/BCBC/WEC are in fact in breach and that no contingencies are deemed necessary.
BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan oleh dan untuk satu pihak di Australia Barat atas saham-saham KRL yang dimiliki Bayan. Bayan yakin perintah pembekuan tersebut telah secara keliru dijatuhkan Mahkamah Agung Australia Barat dan saat ini mempertanyakan keabsahan perintah tersebut.
BCBCS had also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia on the shares of KRL held by Bayan. Bayan believes the freezing order was wrongly granted by the Supreme Court of Western Australia and is currently challenging the the validity of the said freezing order.
KRL
KRL
Pada bulan Mei 2013, mantan konsultan Chimaera Capital Markets Pte Ltd dan Empire Equity Limited mengajukan gugatan hukum kepada KRL terkait pembayaran atas jasa yang diberikan oleh para penasehat tersebut sesuai Advisory Agreement yang diadakan dengan KRL di 2010. Gugatan yang diajukan sejumlah AU$28 juta (setara dengan AS$26 juta). Mediasi yang dilakukan di Desember 2013 tidak membawa keberhasilan. Kasus ini telah masuk di persidangan di Victoria pada Mei 2014 dan Pengadilan telah menolak gugatan Chimaera dan Empire dan menjatuhkan putusan yang memihak gugatan balik KRL terhadap Chimaera agar membayar uang sejumlah AS$750.000.
In May 2013, former consultants Chimaera Capital Markets Pte Ltd and Empire Equity Limited taken legal action against KRL to recover fees and other benefits that they allege are owing to them under an Advisory Agreement that was entered by KRL in 2010. Claims totaling AU$28 million (equivalent with US$26 million) have been included in the claim. Mediation in December 2013 was unsuccessful. The case has been heard by the Supreme Court of Victoria in May 2014 and the Court has dismissed Chimaera’s and Empire’s claims. The Court has further awarded KRL a judgment in favor of its counterclaim against Chimaera for a sum of US$750,000.
Chimaera telah mengajukan pemberitahuan naik banding ke Pengadilan Banding, akan tetapi pada tanggal 19 Desember 2014, Chimaera dilikuidasi dengan ditunjuknya likuidator sementara. Sejak itu, Chimaera telah menarik pemberitahuan banding mereka dan KRL telah mengajukan permohonan ke Mahkamah Agung di Victoria untuk mengklaim jaminan atas biaya-biaya yang sebelumnya diajukan Chimaera. Selain itu, KRL juga telah mendaftarkan diri sebagai kreditur pada likuidator sementara Chimaera.
Chimaera has filed a notice of appeal to the Court of Appeal however, on 19 December 2014, Chimaera went into liquidation with provisional liquidators being appointed. Since then, Chimaera has withdrawn their notice of appeal and KRL has filed an application with the Supreme Court in Victoria to claim the security for costs lodged previously by Chimaera. Additionally KRL has also registered itself as a creditor with the provisional liquidator of Chimaera.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
i.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
KRL (lanjutan)
KRL (continued)
Manajemen berpendapat bahwa kasus ini tidak memiliki dasar dan provisi tidak diperlukan dalam laporan keuangan konsolidasi ini.
Management is of the opinion that the case has no merit and no provision is required in the consolidated financial statements.
Perjanjian batubara
pengiriman
dan
pengangkutan
i.
The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.
Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transshipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang berlaku. j.
Perjanjian penjualan batubara
j.
Komitment modal
Coal sales agreements As at 31 March 2015, the Group has various commitments to sell 130.1 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 2015 to 2032.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 130,1 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode mulai 2015 sampai dengan 2032.
k.
Coal shipping and barging contracts
k.
Capital commitments
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 1 dan 24 Februari 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk pembangunan fasilitas bongkar muat batubara Senyiur sebesar AS$5.616.357. Pada tanggal 31 Maret 2015, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$2.476.421.
On 1 and 24 February 2014, the Company entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of the coal loading facility Senyiur, with a total contract value amounting to US$5,616,357. As at 31 March 2015, total remaining contract value outstanding was US$2,476,421.
IP
IP
Pada tanggal 15 April 2013, IP mengadakan perjanjian dengan PT Petrosea Tbk, untuk pembangunan jalan tambang dan jembatan dari Jetty Senyiur ke daerah konsesi Bara Tabang sebesar AS$26.890.000. Pada tanggal 31 Maret 2015, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$3.768.553.
On 15 April 2013, IP entered into an agreement with PT Petrosea Tbk, for the construction of the coal haul road and bridges from the Senyiur port to the Bara Tabang coal mine, with a total contract value amounting to US$26,890,000. As at 31 March 2015, total remaining contract value outstanding was US$3,768,553.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Fasilitas bank
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).
On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement (L/G Line) with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.
On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.
Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNBF (lihat Catatan 6).
At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNBF (see Note 6).
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”). Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan pada 31 Juli 2014.
On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$40,000,000 (“Joint Facility”). The facility was extended until 31 July 2014.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Joint Facility yang telah terpakai sebesar AS$4.632.300 yang terdiri atas, performance bond untuk Perusahaan dalam perjanjian jual beli dengan TNBF sebesar AS$822.500, bank garansi untuk Penggabungan Stok Expor Impor Batubara sejumlah AS$100.000, Bid bond dan Performance bond untuk FKP sebesar AS$2.664.000 dan performance bond untuk BR sebesar AS$1.045.800.
As at 31 March 2015, US$4,632,300 of the Joint Facility has been utilised which consists of a performance bond for the Company under sales contracts with TNBF amounting US$822,500, a bank guarantee for Coal Import Export Joint Stock Company amounting US$100,000, Bid bond and performance bond for FKP amounting to US$2,664,000 and performance bond for BR amounting US$1,045,800.
GBP
GBP
Pada tanggal 24 Agustus 2010, GBP telah menandatangani perjanjian Fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai 31 Juli 2014.
On 24 August 2010, GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade Facility (L/G Line) agreement with ANZ. The facility was extended until 31 July 2014.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
l.
Bank facilities (continued)
WBM
WBM
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) senilai AS$400.000 dimana 100% dijamin dengan kas (lihat Catatan 5).
On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) amounting to US$400,000 which was 100% cash collaterised (refer to Note 5).
m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
n.
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup - kecuali ML
The Group - except ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Grup belum menyewa peralatan tersebut.
As at 31 March 2015, the Group has not yet leased any heavy equipment.
Perjanjian penggunaan haul road
n.
Agreement for the use of haul road
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”), untuk memperbolehkan WBM menggunakan jalan pengangkutan batubara di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku hingga berakhirnya PKP2B WBM atau Arutmin, yang mana yang lebih dulu.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) to allow WBM to use a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road. This agreement valid until the end of the CCoW of WBM or Arutmin, whichever is earlier.
GBP
GBP
Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian penggunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan enam tahun.
On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo entered into an agreement for the use of GBP’s haul road. This agreement is valid for six years.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
o. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) o.
On 24 August 2007, WBM and Arutmin entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan Arutmin mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut. p.
q.
Iuran kehutanan
p.
Forestry fee
WBM, GBP, BT, BS dan MCM
WBM, GBP, BT, BS and MCM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutan lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.750.000 sampai Rp 4.000.000 per hektar per tahun. WBM, GBP, BT, BS dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual.
Based on Government Regulations, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,750,000 to Rp 4,000,000 per hectare annually. WBM, GBP, BT, BS and MCM has recognised this fee on an accrual basis.
Kewajiban atas IUP Eksplorasi
q.
Penundaaan kegiatan eksploitasi
Exploration IUP Obligation Pursuant to the Exploration IUP, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, CA, MBE, MEL and BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation.
Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, CA, MBE, MEL dan BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku. r.
Agreement for the mining of coal on the common boundary
r.
Suspension of exploitation activity
Pada tanggal 21 April 2014, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (“DJMBP”) terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2014 untuk area KW.05PB0108. Pada tanggal 11 November 2014, FKP telah menerima Surat Perpanjangan dari tanggal 27 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2015.
On 21 April 2014, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the Director General of Mineral, Coal and Geothermal Resources (”DGMCG”) which is valid from 27 October 2013 until 26 October 2014 for area KW.05PB0108. On 11 November 2014, FKP already received the extension from 27 October 2014 until 26 October 2015.
Pada tanggal 25 Agustus 2014, PIK menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung sampai dengan tanggal 2 Maret 2015 untuk area KW.05PB0065.
On 25 August 2014, PIK received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid until 2 March 2015 for area KW.05PB0065.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa entitas anak Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations No. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada tanggal 15 April 2010, AU dan BS telah mendaftarkan permohonan konversi untuk KP dan IUP mereka dan pada tanggal laporan keuangan ini Grup masih menunggu persetujuan dari Pemerintah.
On 15 April 2010, AU and BS has submitted requests for conversion of its Mining Rights into an IUP and as at the date of this financial statements, the Group is still awaiting approval from the relevant authorities.
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Pada tanggal 10 Januari 2012, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres No.3/2012) tentang pembentukan sebuah tim untuk melakukan negosiasi ulang atas Kontrak Karya perusahaan mineral dan PKP2B, agar sejalan dengan ketentuan UU Pertambangan di Indonesia yang disahkan pada Januari 2009. Hukum Pertambangan mengharuskan PKP2B dan Kontrak Karya perusahaan mineral yang ada untuk diselaraskan dengan UU Pertambahan pada 12 Januari 2010 (batas waktu yang telah berlalu).
On 10 January 2012, the President issued a Presidential Decree (Keppres No.3/2012) for establishment of a team to renegotiate existingmineral Contract of Work (“COW”) and CCoW, to bring them into line with the provisions of Indonesia’s Mining Law passed in January 2009. The Mining Law requires all existing CoWs and CCoWs to be amended to harmonize them with the Mining Law by 12 January 2010 (a deadline which has passed).
Pada 13 September 2013, KESDM menerbitkan Peraturan No. 27 Tahun 2013 ("Permen 27/2013"), yang merupakan salah satu peraturan pelaksana dari PP 23/2010 dan PP 24/2012, yang menjelaskan tata cara dan penetapan harga divestasi saham, serta perubahan penanaman modal di bidang usaha pertambangan mineral dan batubara.
On 13 September 2013, MOEMR issued Regulation No.27 of 2013 ("MR 27/2013"). MR 27/2013, which is one of the implementing regulations of GR 23/2010 and GR 24/2012, outlining the procedures and determination of share divestment prices and also changes of investment particulars in the mineral and coal mining business.
Pada tanggal 19 November 2013, Peraturan Menteri No. 32 tahun 2013 terkait dengan izin perdagangan dan pengangkutan yang dikeluarkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral memperkenalkan sejumlah besar pembatasan atas pemegang izin tersebut, yang antara lain mencakup larangan terhadap pemegang izin untuk mengadakan transaksi dengan pemegang izin lain yang izinnya dikeluarkan otoritas penerbit izin yang sama, serta larangan terhadap pemegang izin untuk tidak melakukan transaksi dengan konsesi batubara PKP2B. Pemohon izin baru dan perpanjangan izin harus menyerahkan sejumlah besar dokumen yang wajib diserahkan sebagai bagian dari proses permohonan, yang antara lain meliputi informasi kepemilikan dan rahasia pihak ketiga. Selain itu, persyaratan agar pemegang izin memperoleh persetujuan lebih dahulu atas semua transaksi hampir tidak memungkinkan pelaksanaan transaksi di pasar spot lokal.
On 19 November 2013, the Minister’s Regulation No. 32 of 2013 relating to trading and transport licenses issued by the Ministry of Energy and Mineral Resources introduces numerous restrictions on holders of such permits including, among others, the prohibition of permit holders from entering into transactions with other permit holders issued from a common issuing authority and prohibition of a permit holder from entering into a transaction with a CCoW coal concession. New applicants and renewal applicants are faced with a daunting list of documents that are required to be submitted as part of the application process where a number of such documents include proprietary and confidential information of third parties. Additionally, the requirement of a license holder to obtain pre-approval of all transactions makes it almost impossible for any transactions in the local spot market to be done.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
t.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
PP 23/2010 telah diubah dengan PP No. 24 Tahun 2012 dan terakhir diubah dengan PP No. 77 Tahun 2014 (”PP No. 77”).
GR 23/2010 has been amended by GR No. 24 of 2012 and the latest by GR No. 77 of 2014 (“GR No. 77”).
PP No. 77 selain menambah aturan baru yang belum diatur sebelumnya dalam PP No.23 Tahun 2010, juga menegaskan aturan mengenai batasan kepemilikan saham asing dan divestasi kepemilikan saham asing yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2013, yakni pembatasan kepemilikan saham asing secara langsung dalam perusahaan batubara yaitu maksimal 75% bagi pemegang IUP Eksplorasi, 49% bagi pemegang IUP Operasi Produksi, 60% bagi pemegang IUP OP yang melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan/pemurnian dan 70% bagi pemegang IUP OP yang melakukan kegiatan penambangan dengan metode bawah tanah.
This GR No. 77, other than adding new rules not previously regulated in GR No. 23, also reinforces rules on limitations and divestment of foreign share ownership as previously regulated in Minister of ESDM Regulation No. 27 Year 2013, namely limitations of direct foreign share ownership in coal companies to a maximum of 75% for Exploration IUP holders, 49% for Production Operation IUP holders, 60% for IUP OP holders performing their own processing and/or refinery activities, and 70% for IUP OP holders performing underground mining.
Grup masih menganalisa dampak Permen 27/2013 dan PP No. 77 terhadap anak perusahaan yang dimiliki melalui KRL.
The Group is analysing the impact of MR 27/2013 and GR No. 77 upon its subsidiaries through KRL.
Grup kini bekerja sama dengan para penasehatnya, asosiasi industri dan otoritas untuk memahami harapan-harapan pemerintah, berusaha memelihara kepatuhan dan apabila memungkinkan, meminta kajian materi atas ketentuan peraturan tersebut.
The Group is also working closely with its advisors, the industry association and the authorities to understand the expectations of the government, to work on maintaining compliance and where appropriate, to seeking a judicial review of the provisions of the regulations.
Peraturan tambang
reklamasi
dan
aktivitas
pasca
t.
Regulation on reclamation and post-mining activities
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) dan 29 Februari 2014 juga diterbitkan Peraturan Menteri No.7/2014, yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) and continue on 29 February 2014, a Ministerial Regulation No. 7/2014 was issued, that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
u.
Peraturan reklamasi tambang (lanjutan)
KOMITMEN
dan
aktivitas
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
pasca
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Regulation on reclamation and post-mining activities (continued)
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a five years reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and postmine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 29d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these interim consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (refer to Note 29d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
Domestic Market Obligation (DMO)
u.
Domestic Market Obligation (DMO)
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers.
Pada tanggal 23 Juni 2014, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara menerbitkan surat No. 1118/36/DJB/2014 mengenai penerapan DMO untuk tahun 2014 yang menyatakan bahwa Peraturan Menteri No.34/2009 sedang dalam proses revisi. Grup terus memonitor perkembangan dari revisi tersebut.
On 23 June 2014, the Director General of Mineral and Coal issued a letter No. 1118/36/DJB/2014 regarding the implementation of DMO for year 2014, which stated that the Ministerial Regulation No. 34/2009 is under revision. The Group is closely monitoring the progress of revisions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) v.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Peraturan kontrak jasa pertambangan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) v.
Regulation on mining service contractors
Pada bulan Oktober 2012, KESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No. 24 tahun 2012 yang merubah Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya mengharuskan persetujuan Direktur Jenderal untuk penggunaan perusahaan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan.
In October 2012, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 24 tahun 2012 revising the Ministerial Regulation No. 28/2009, which, among others, requires the Directorate General’s approval to use an affiliate as a mining service contractor.
Peraturan tersebut memberikan definisi tersendiri tentang apa yang dimaksud dengan perusahaan afiliasi dan memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan jasa pertambangan sejenis pada kabupaten/kota dan/atau provinsi, atau apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Dalam peraturan tersebut, pemilik konsesi, diwajibkan untuk melaksanakan sendiri semua aktivitas penggalian batubaranya dalam waktu tiga tahun setelah peraturan ini dikeluarkan, kecuali pada kontrak baru di mana kewajiban tersebut berlaku efektif sejak tanggal kontrak.
The regulation provides the definition of affiliates and provides exception only when there are no similar mining services companies in the regency/city and/or province, or when there are no other capable mining service companies operating in the area. The regulation requires mining concession holder to conduct all coal extraction activities themselves within three years of the issuance of the regulation, except for new mining contracts, the obligation is effective on the date of the contract.
Peraturan tersebut menyediakan jangka waktu tiga tahun transisi untuk perubahan terhadap perjanjian yang sudah ada.
The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements.
Grup yakin telah mematuhi peraturan-peraturan.
The Group believes it is in compliance with the regulations.
w. Peraturan harga patokan batubara
w. Regulation on benchmark coal price
Pada bulan September 2010, MESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, yang mengatur bahwa penjualan dari batubara harus dilakukan dengan mengacu pada harga patokan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
In September 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on The Procedure for the Setting of Benchmark Prices For Mineral and Coal Sales, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Government.
Peraturan Menteri No. 17/2010 mengatur antara lain:
Ministerial Regulation among others:
No.
17/2010
governs
•
penggunaan harga rata-rata mineral/batubara dari indeks pasar internasional dan penggunaan free-onboard ("FOB"), kapal induk sebagai titik penjualan untuk menentukan IMCBP;
•
the use of the average mineral/coal price from international market indices and the use of free-on-board (“FOB”) mother vessel as the sale point to determine the IMCBP;
•
penerimaan beban tertentu sebagai penyesuaian untuk IMCBP (jika titik penjualan FOB yang sebenarnya bukan kapal induk); dan
•
the acceptance of certain costs as adjustments to the IMCBP (if the actual sale point is not FOB mother vessel); and
•
penggunaan pendekatan harga dasar (yaitu harga jual IMCBP vs harga jual aktual, mana yang lebih tinggi), untuk perhitungan Penerimaan Negara (contoh: royalti atau biaya eksploitasi).
•
the use of a “floor” price approach (i.e. IMCBP vs. actual sales price, whichever higher), for the Non-Tax State Revenue calculation (e.g. royalty or exploitation fee).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
w. Peraturan harga patokan batubara (lanjutan) Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan pertambangan untuk:
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) w. Regulation on benchmark coal price (continued) This regulation also requires mining companies to:
•
menggunakan kapal/perahu berbendera Indonesia untuk mengangkut mineral/batubara;
•
use Indonesian flagged ships/vessels to transport minerals/coal;
•
mengutamakan penggunaan perusahaan asuransi nasional di mana syarat adopsi CIF digunakan; dan
•
prioritise the use of a national insurance company where CIF sale terms are adopted; and
•
menggunakan surveyor yang ditunjuk oleh DJMBP.
•
use surveyors appointed by the DGoMCG.
Pada tanggal 24 Maret 2011, DJMB menerbitkan Peraturan Dirjen No. 515.K/32/DJB/2011 tentang Harga Patokan Batubara, yang mengatur:
On 24 March 2011, the DGoMC issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/2011 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which regulates:
Penetapan harga patokan batubara dilakukan setiap bulan berdasarkan rumus yang tidak lain adalah nilai ratarata dari beberapa indeks harga batubara;
Setting the coal benchmark price every month based on a formula which is the average of several coal price indices;
Harga patokan batubara harus digunakan sebagai dasar dalam penjualan batubara; dan
Coal benchmark price should be used as the basis in coal sales; and
Untuk penjualan batubara dengan kontrak berjangka, harga batubara ditentukan berdasarkan rata-rata dari tiga harga patokan terakhir pada bulan di mana harga tersebut disetujui.
For coal sales on a term basis, the coal price is based on the average of the last three months’ benchmark prices prior to the month when the price is agreed.
Pada tanggal 11 Maret 2013, DJMB menerbitkan Peraturan Dirjen No. 644.K/DJB/2013 merevisi Peraturan Dirjen No. 999.K/30/DJB/2011 tanggal 26 Agustus 2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara, yang mengatur:
On 11 March 2013, the DGoMC issued Director General Regulation No. 644.K/DJB/2013 revising Regulation No. 999.K/30/DJB/2011 dated 26 August 2011 on the Procedure For Stipulating The Amount Of Cost Adjustment Of The Benchmark Price Of Coal, which regulates:
Besaran dari biaya penyesuaian yang merupakan biaya penambah atau pengurang terhadap harga patokan batubara untuk menentukan harga batubara pada penjualan batubara diluar titik FOB vessel.
The amount of the cost adjustment which is an addition or deduction of cost of the benchmark price of coal to determine the price of coal in the sale of coal other than at the point FOB vessel point.
Biaya penyesuaian tersebut merupakan biaya tertinggi yang diperbolehkan dalam perhitungan kewajiban pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada Pemerintah.
The cost adjustment shall constitute the highest cost permitted in the calculation of payment of liabilities to the Government.
Grup yakin telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut, sebagaimana dimaksud di atas.
The Group believes it has complied with the requirements of the regulation, as mentioned above.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) x.
y.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Peraturan iuran eksploitasi
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) x.
Regulation on exploitation fees
Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan negara bukan pajak No. 9/2012 yang menggantikan peraturan No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis logam mineral dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Sebagai tambahan, peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas logam mineral dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.
On 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003. This regulation provides clarification for exploitation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. In addition, it also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPK-Production Operation holders based on its net income.
Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada FSP, BT dan MCM sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini (masih sebesar 3% sampai 7% berdasarkan kualitas batubara terjual). Pemegang Kontrak Karya diperkirakan akan melanjutkan penggunaan tarif sesuai kontrak kerja.
There is no change in the exploitation fee rate for FSP, BT and MCM as an IUP holder based on the regulation (ranging from 3% to 7% depending on coal quality sold). The CCoW holder is expected to continue using the rate specified in the contract of work.
Eksportir terdaftar batubara Pada tanggal 12 Agustus 2014, DJMB mengeluarkan Peraturan Ditektur Jenderal Mineral dan Batubara No. 714.K/30/DJB/2014 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Eksportir Terdaftar Batubara yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Perdagangan No. 39/M-DAG/PER/7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara. Para Pemegang PKP2B, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi dan IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dapat melakukan penjualan ke luar negeri setelah mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan. Sebelum mendapatkan pengakuan sebagai ET-batubara tersebut wajib mendapatkan rekomendasi dari DJEMB, yang salah satu persyaratan didalamnya adalah menyerahkan surat pernyataan bermaterai mengenai kebenararan dokumen dan kesediaan membayar iuran produksi/DPHB pada titik jual di FOB barge/vessel sebelum diangkut lintas kabupaten/kota/provinsi/negara. Pada tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan, GBPC, TSA, PIK, FKP, WBM, FSP dan BT telah mendapatkan ijin eksportir terdaftar.
y.
Registered coal exporters On 12 August 2014, DJMB issued the Regulation of the Director General of Mineral and Coal No.714.K/30/DJB/2014 on the Procedure and Criteria for the Granting of Registered Coal Exporter Recommendations, which was the implementation of the Regulation of the Minister of Trade No.39/M-DAG/PER/7/2014 on Coal and Coal Product Export Provision. Holders of CCoW, Production Operation IUP, Special Production Operation IUP for coal processing and transportation and sales may conduct international sales after being acknowledged as Registered Coal Exporters (ET-Batubara) by the Director General of International Trade, Ministry of Trade. Prior to being acknowledged as ETBatubara,a recommendation from DJMB must be obtained, for which one of the criteria is to submit a statement on stamp duty declaring the truthfulness of the documents and willingness to pay royalty/DPHB at sales point at FOB barge/vessel before transportation across regencies/municipalities/provinces/countries. As at the date of these financial statements, the Company, GBPC, TSA, PIK, FKP, WBM, FSP and BT have obtained the registered exporter license.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) z.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN
DAN
Komitmen akuisisi KRL
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) z.
Acquisition commitment of KRL
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan BE menandatangani Perjanjian Jual Beli (“PJB”) dengan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Limited untuk membeli 100% kepemilikan dari 4 perusahaan baru dan 99% kepemilikan dari 5 perusahaan baru pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU/PMR). Atas persyaratan-persyaratan yang telah dipenuhi oleh Perusahaan, sejak 14 Desember 2011 Perusahaan mulai mengkonsolidasi KRL dengan 56,05% kepemilikan saham.
On 28 December 2010, the Company and BE entered into Sales and Purchase Agreements (“SSPA”) with PT Ilthabi Bara Utama and Prime Mine Resources Limited to purchase 100% of the equity of 4 new companies and 99% of the equity of 5 new companies holding KPs and IUP and various assets located in these license areas (the IBU/PMR transaction). Based on the requirements fulfilled by the Company, since 14 December 2011 the Company started to consolidate KRL with 56.05% share ownership.
Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengalihkan DE, TJ, SK, SA dan OM kepada KRL. Sebagai tambahan, Perusahaan telah memenuhi kewajibannya dalam perjanjian untuk mengalihkan berbagai aset yang berlokasi di berbagai area yang memiliki izin kepada KRL melalui pengalihan kepemilikan ekuitas SAU. Perusahaan masih memiliki kewajiban kepada KRL untuk menyerahkan AU, TA, BS dan CA.
During 2011, the Company transferred DE, TJ, SK, SA, and OM into KRL. In addition, the Company fulfilled its obligations under the agreement to transfer various assets located in the licence areas to KRL with the transfer of the equity of SAU. The Company continues to have an obligation to KRL to transfer AU, TA, BS and CA.
Pada tanggal laporan keuangan ini, AU, TA, BS dan CA belum ditransfer ke KRL.
As at the date of the consolidated financial statements, AU, TA, BS and CA have not been transferred to KRL.
30. BEBAN KARYAWAN
30. EMPLOYEE EXPENSE 31 Maret/ March 2015
Beban karyawan
9,530,604
31 Maret/ March 2014 12,173,186
Employee expenses
Beban karyawan terdiri dari gaji, upah dan cadangan imbalan pascakerja.
Employee expenses represent salaries, wages and provision of employee benefits.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Grup memiliki 2.197 karyawan (31 Desember 2014: 2.222 karyawan) (tidak diaudit).
The Group has 2,197 employees as at 31 March 2015 (31 December 2014: 2,222 employees) (unaudited).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA
31. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Dewan Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Based on the financial information used by Board of Directors as the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.
Manajemen menentukan segmen operasi berdasarkan aktivitas penjualannya menjadi batubara dan non-batubara sesuai keputusan stratejik yang diambil oleh Manajemen atas segmen tersebut.
Management determined the operating segment according to its sales activities into coal and non-coal considering that strategic decisions that are taken by the Management based on those segments.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Segments information of the Company and its subsidiaries is as follows:
Batubara/ Coal
31 Maret/March 2015 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
105,049,743
8,556,238
44,791,704
27,185,265
(76,976,969)
Pendapatan
149,841,447
35,741,503
(76,976,969)
108,605,981
Laba kotor Beban penjualan
20,764,403 (22,709,109)
12,246,880 (5,672,277)
(17,743,999) 15,580,855
15,267,284 (12,800,531)
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan keuangan Penurunan nilai Pendapatan lain-lain, bersih
(4,823,580) (10,712,746) 435,467 (2,238) (8,327,089)
(1,087,491) (1,798,164) 10,907 (73,063) (87,574)
4,679,359 (98,152)
(5,911,071) (7,831,551) 446,374 (75,301) (8,512,815)
Gross profit Selling expenses General and administration expense Finance expenses Interest income Impairment charges Other income, net
(Rugi)/laba sebelum pajak
(25,374,892)
3,539,218
2,418,063
(19,417,611)
(Loss)/profit before tax
3,367,455
(1,714,256)
(1,406,077)
(22,007,437)
1,824,962
1,011,986
Manfaat/(beban) pajak penghasilan (Rugi)/laba tahun berjalan
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi properti pertambangan pertambangan yang berproduksi
-
31 Maret/March 2015 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
113,605,981 (5,000,000)
247,122
Revenue: External segment revenue Inter-segment revenue Net revenue
Income tax benefit/ (expense)
(19,170,489) (Loss)/profit for the year
Konsolidasian/ Consolidated
1,659,786,143 1,065,061,955
297,951,595 199,749,261
(869,892,619) (413,327,653)
1,087,845,119 851,483,563
5,207,448 5,491,462
8,282,063 6,201,736
(13,215) (1,063,806)
13,476,296 10,629,392
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed asset Depreciation
174,544
Amortisasion of mining properties - mines in production
174,544
622
(622)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
31.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) Batubara/ Coal
31.
SEGMENT INFORMATION (continued)
31 Maret/March 2014 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
235,183,979
4,225,829
53,540,912
29,472,426
(83,013,338)
-
Coal revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
Pendapatan bersih
288,724,891
33,698,255
(83,013,338)
239,409,808
Revenue
Laba kotor Beban penjualan
47,935,364 (33,595,544)
10,514,161 (5,982,093)
(16,435,886) 19,779,288
42,013,639 (19,798,349)
(5,989,891) (13,400,497) 638,988 (84,109) 12,884,691
(1,200,850) (1,511,268) 6,292 (205,845) (2,849,644)
4,914,033 2,041,753
(7,190,741) (9,997,732) 645,280 (289,954) 12,076,800
3,277,748
6,307,423
(9,585,171)
11,666,750
5,078,176
(17,293,949)
(5,627,199)
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Penurunan nilai Pendapatan lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan Laba/(rugi) periode berjalan
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi properti pertambangan pertambangan yang berproduksi
-
239,409,808
-
Gross profit Selling expenses General and administration expense Finance costs Interest income Impairment charges Other income Share of associate’s loss
714,017
17,458,943
Profit before tax
(1,381,377)
(929,725)
(19,605,051)
Income tax expense
3,696,799
(215,708)
(2,146,108)
Profit/(loss) for the period
31 Desember/December 2014 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
1,755,836,847 1,143,774,502
281,961,584 185,574,804
(876,142,117) (423,225,037)
1,161,656,314 906,124,269
14,004,370 31,272,261
23,952,758 26,275,392
(1,687,541) (2,765,039)
36,269,592 54,782,614
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed asset Depreciation
1,036,299
Amortisasion of mining properties - mines in production
1,036,299
-
Grup berdomisili di Indonesia. Mayoritas aset tidak lancar berada di Indonesia. Pendapatan yang diperoleh dari pelanggan luar negeri disajikan sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, Hongkong dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat dan Amerika Selatan - Domestik
-
The Group is domiciled in Indonesia. Majority of non-current assets are domiciled in Indonesia. Revenue from external customers generated from other countries are presented as follows: 31 Maret/ March 2014
48,498,424
81,880,346
16,346,885
52,204,498
29,430,857
64,424,801
4,101,343 10,228,472
29,538,466 11,361,697
108,605,981
239,409,808
Sales area North Asia (China, Japan, Korea, Hongkong and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Domestic -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 31 Maret 2015 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs AS$1 = Rp 13.084 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
At 31 March 2015, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US Dollars using an exchange rate of US$1 = Rp 13,084 based on the Bank Indonesia middle rate.
Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut:
The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
31 Maret/March 2015
IDR
Setara dolar AS/ US Dollars equivalents
Lain-lain*)/ Others*)
AUD
Aset Kas dan setara kas 188,684,246,757 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 8,744,612,919 Piutang usaha 7,545,192,465 Piutang non-usaha 27,894,698,866 Uang muka dan pembayaran dimuka 83,781,210,456 Uang muka pajak 2,228,939,460,996 Aset keuangan tidak lancar lainnya 1,440,833,271
Liabilitas Utang usaha Beban akrual Utang pajak Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain
Assets Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables Advances and prepayments Prepaid taxes
171,172
-
14,551,852
5,352 -
-
973,344 580,764 2,131,970
182,278 -
1,949,590 -
8,492,275 170,356,119
-
-
2,547,030,255,730
358,802
1,949,590
197,196,446
203,746,798,387 31,634,625,093 149,335,019,040
510,888 -
656,105 -
16,618,890 2,417,810 11,413,560
1,669,557,652
-
-
127,603
Long-term finance leases, net of current 44,521 maturities 324,073 Other payables
582,512,764 4,240,165,457
-
-
391,208,678,393
510,888
656,105
110,122 Other non-current assets
Liabilities Trade payables Accrual expenses Tax payables Current maturities of financial lease
30,946,457
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2015 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 29 April 2015, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan naik sebesar AS$1.538.877.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 March 2015 are translated using the exchange rate as at 29 April 2015, the total net foreign currency assets of the Group will decrease by approximately US$1,538,877.
*) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
*) Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at end of the reporting period.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Berikut ini adalah keuangan dari Grup:
kategori
aset
dan
31 Maret/March 2015 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Utang lain-lain/Other payables Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of finance leases Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term finance leases, net of current maturities Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative liabilities Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
31 Desember/December 2014 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets
liabilitas
33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories:
Jumlah/ Total
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivative/ Derivatif
96,999,431 30,600,566 8,969,283
96,999,431 30,600,566 8,969,283
-
-
33,674,319
33,674,319
-
-
170,243,599
170,243,599
125,948,654 69,326,416 4,980,523
-
-
125,948,654 69,326,416 4,980,523
127,603
-
-
127,603
44,521
-
-
44,521
6,000,121
-
-
6,000,121
540,626,759
-
-
540,626,759
747,054,597
-
-
747,054,597
Jumlah/ Total
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
-
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai/ Derivatives used Derivatif
80,078,359 52,365,267 8,963,505 210,450
80,078,359 52,365,267 8,963,505 -
210,450
-
44,919,546
44,919,546
-
-
186,537,127
186,326,677
210,450
-
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember/December 2014 Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Utang lain-lain/Other payables Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of finance leases Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term finance leases, net of current maturities Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative liabilities Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Derivative liabilities, net of current maturities Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a.
Faktor risiko keuangan
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Jumlah/ Total
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai/ Derivatives used for hedging
167,951,999 39,849,042 4,995,165
-
-
167,951,999 39,849,042 4,995,165
134,209
-
-
134,209
78,288
-
-
78,288
7,641,440
-
-
7,641,440
2,983,484
-
-
2,983,484
281,606,474
-
-
281,606,474
292,076,380
-
-
292,076,380
797,316,481
-
-
797,316,481
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Financial risk factors
Aktivitas Grup rentan terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai mata uang, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program Manajemen risiko Grup secara keseluruhan dipusatkan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk memperkecil efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk lindung nilai atas eksposur risiko tertentu.
The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including currency risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance. The Group uses derivative financial instruments to hedge certain risk exposures.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Dewan Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen Risiko (Komite MRK). Dewan Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan Manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrument keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan risiko likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors, supported by the Risk Management Committee (the“Committee”).The Board of Directors has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of derivative financial instruments and the liquidity risk.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued)
Grup menggunakan berbagai metode untuk mengukur risiko yang dihadapinya. Metode ini meliputi analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga, nilai tukar dan risiko harga lainnya, analisis umur piutang untuk risiko kredit dan analisis beta untuk menentukan risiko pasar dari portofolio investasi.
The Group uses various methods to measure risk to which it is exposed. These methods include sensitivity analysis in the case of interest rate, foreign exchange and other price risks, aging analysis for credit risk and beta analysis in respect of investment portfolios to determine market risk.
Sementara itu, Komite MRK bertugas membantu Dewan Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa manajemen risiko telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan.
Meanwhile, The Committee has a responsibility to assist the Board of Directors in ensuring that risk management has been implemented in accordance with these principles.
i.
i.
Risiko pasar (i) Risiko nilai tukar mata uang asing
Market risk (i) Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Grup memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari pajak dibayar dimuka dan biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates. However, the Group is exposed to foreign exchange risk arising from outstanding prepaid taxes and other operation expenses.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Oleh karena itu, Grup menilai bahwa risiko nilai tukar mata uang asing adalah minimal.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in foreign exchange rates. Therefore, the Group assesses the foreign exchange risk as minimal.
Pada tanggal 31 Maret 2015, jika Rupiah melemah/menguat sebesar 2% (31 Desember 2014: 2%) terhadap Dolar AS dengan variable lain konstan, rugi setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih tinggi sebesar AS$2.413.227 (31 Desember 2014: AS$2.957.307) atau menjadi lebih rendah AS$2.511.726 (31 Desember 2014: AS$3.078.013) dan terutama diakibatkan keuntungan/ kerugian transaksi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non-usaha, uang muka dan pembayaran di muka, pajak dibayar di muka, utang usaha, beban akrual, utang pajak, utang lainnya dan utang sewa pembiayaan yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah.
As at 31 March 2015, if Indonesian Rupiah had weakened/strengthened by 2% (31 December 2014: 2%) against the US Dollar with all other variables held constant, post-tax loss for the period would have been higher by US$2,413,227 (31 December 2014: US$2,957,307) or lower by US$2,511,726 (31 December 2014: US$3,078,013), mainly as a result of foreign exchange gains/ losses on translation of Rupiah - denominated cash and cash equivalents, trade and nontrade recievables, advances and prepayments, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses, taxes payable, other payables and finance lease liabilities.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan) (ii) Risiko harga
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) i.
Market risk (continued) (ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan kontrak harga tetap tahunan terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh oleh harga batubara, yang juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the annual fixed price contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Jika harga rata-rata batubara meningkat atau menurun sebesar 5% (31 Desember 2014: 5%) dan semua variabel lain tetap, pendapatan akan naik atau turun sebesar AS$5.002.487 (31 Desember 2014: AS$40.000.123).
If the average coal price increases or decreases by 5% (31 December 2014: 5%) and all other variables remain constant, then revenue would increase or decrease by US$5,002,487 (31 December 2014: US$40,000,123).
(iii) Risiko suku bunga
(iii) Interest rate risk
Eksposur Grup terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas.
The Group’s interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rate expose the Group to cash flow interest rate risk.
Pada tanggal 31 Maret 2015, aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga mengembang adalah kas dan setara kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya dan pinjaman jangka panjang. Risiko pengaruh suku bunga mengambang pada kas dan setara kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya tidak signifikan.
As at 31 March 2015, the Group financial assets and financial liabilities which are impacted by floating interest rate are cash and cash equivalents in banks, restricted cash and long term loans. Floating interest rate risk in cash and cash equivalents in bank and restricted cash is not significant.
Pada 31 Maret 2015, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar AS meningkat/ menurun sebesar 20 basis poin (31 Desember 2014: 20 basis poin) dan variabel lain tetap, rugi setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi/rendah sebesar AS$304.987 (31 Desember 2014: AS$112.622), sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah pada pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.
At 31 Maret 2015, if interest rates on US Dollar denominated borrowings at that date had been 20 basis points (31 December 2014: 20 basis points) higher/lower and all other variables remain constant, post-tax loss for the period would have been US$304,987 (31 December 2014: US$112,622) higher/lower, mainly due to higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
Risiko kredit
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) ii.
Credit risk
Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, kas di bank, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
Credit risk arises primarily from sales of coal, cash in banks, time deposits, and favorable coal swap and fuel swap transactions.
Manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan dapat mengendalikan dan menjaga risiko kredit minimal, dikarenakan Grup memiliki kebijakan yang jelas saat menerima pelanggan baru, mempunyai kontrak yang mengikat secara hukum dan memiliki sejarah piutang tidak tertagih pada level yang rendah.
Management is confident that they will be able to control and maintain minimal credit risk, since the Group has clear policies on accepting new customers, has legally binding contracts and historical, low levels of bad debts.
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pendelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
Pelanggan baru umumnya diminta untuk memberikan keamanan pembayaran (letters of credit) sampai dengan pada saat pembayaran tepat waktu tercapai.
New customers are generally required to provide payment security (letters of credit) until such time as an on time payment history is achieved.
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, memiliki perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara dan secara historis mempunyai tingkat piutang usaha bermasalah yang rendah.
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk given that the Group has clear policies on selection of customers, legally binding agreements in place for coal sales transactions and historically low levels of bad debts.
Manajemen melakukan penempatan kas di bank, deposito berjangka, transaksi dengan lembaga-lembaga keuangan ternama. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi.
For cash in banks, time deposit, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/98 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii.
Credit risk (continued)
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.
Pada tanggal 31 Maret 2015, risiko kredit Grup terutama berasal dari piutang usaha dari sembilan pelanggan yang menyumbang 19% (31 Desember 2014: 24%) dari piutang usaha, kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya namun diperkirakan tidak memiliki dampak risiko kredit yang signifikan.
At 31 March 2015, the Group‘s credit risk is principally from trade receivables from nine customers which accounts for 19% (31 December 2014: 24%) of trade receivables, cash and cash equivalents and restricted cash but no significant credit risk is expected to arise.
31 Maret/ March 2015 Piutang usaha Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal (S&P’s) ABBB+ BBB BBB-
Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal Grup 1 Grup 2 Jumlah piutang usaha yang tidak mengalami penurunan nilai Kas dan setara kas di Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Ba2 Baa3 Fitch National AAA BBB
31 Desember/ December 2014 Trade receivables
83,482 11,788 257,749 -
14,870,678 4,266,465 16,869,504 4,621,092
353,019
40,627,739
3,381,141 26,866,406
3,345,530 8,391,998
30,247,547
11,737,528
30,600,566
52,365,267
85,735 9,036,657 311,869 21,579,387
85,999 15,893,637 594,080 29,900,846
92,546 64,010,070
169,822 31,573,055
95,116,264
78,217,439
Counterparties with external credit rating (S&P’s) ABBB+ BBB BBB-
Counterparties without external credit rating Group 1 Group 2
Total unimpaired trade receivables Cash and cash equivalents in Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Ba2 Baa3 Fitch National AAA BBB
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/99 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii. 31 Maret/ March 2015
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Moody’s Aa2 Baa3 Fitch National AAA Lain-lain
31 Desember/ December 2014
11,334,975 21,329,548
29,649,485 14,228,112
400,000 609,796
400,000 641,949
33,674,319
44,919,546
Piutang derivatif Moody’s Aa3
Credit risk (continued)
-
210,450
-
210,450
Grup 1 – pelanggan baru/pihak-pihak berelasi (kurang dari enam bulan). Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 3 – pelanggan yang sudah ada/pihak- pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
iii. Risiko likuiditas
iii.
Restricted cash and cash equivalents Moody’s Aa2 Baa3 Fitch National AAA Others
Derivative receivables Moody’s A2
Group 1 – new customers/related parties (less than six months). Group 2 – existing customers/related parties (more than six months) with no defaults in the past. Group 3 – existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.
Liquidity risk
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan.
Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuosly monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below describes the Group’s financial liabilities based on their maturities. The amount disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/100 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
ii.
Credit risk (continued)
Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan/ Contractual maturities of financial liabilities Antara 3 Antara Antara bulan dan 1 dan 2 dan Lebih 1 tahun/ 2 tahun/ 5 tahun/ dari Between Between Between 5 tahun/ 3 months 1 and 2 and Over and 1 year 2 years 5 years 5 years
Jumlah/ Total
Liabilitas 31 Maret 2015 Utang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Utang lain-lain Liabilitas derivatif Sewa pembiayaan
Liabilities 31 March 2015 125,948,654 69,326,416
-
-
-
-
125,948,654 69,326,416
Trade payables Accrual expenses
38,547,659 4,980,523 1,500,030 31,901
113,222,175 4,500,091 95,702
145,038,062 44,521
124,067,507 -
-
420,875,403 4,980,523 6,000,121 172,124
Long-term loan Other payables Derivative liabilities Finance lease
240,335,183
117,817,968
145,082,583
124,067,507
-
627,303,241
167,951,999 39,849,042
-
-
-
-
167,951,999 39,849,042
Trade payables Accrual expenses
188,915,577 4,995,165 4,674,803 33,552
114,474,392 3,033,303 100,657
146,724,272 3,033,303 78,288
159,676,739 -
-
609,790,980 4,995,165 10,741,409 212,497
Long-term loan Other payables Derivative liabilities Finance lease
406,420,138
117,608,352
149,835,863
159,676,739
-
833,541,092
31 Desember 2014 Utang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Utang lain-lain Liabilitas derivatif Sewa pembiayaan
31 December 2014
Given a significant portion of the Group’s obligations may fall due within the next 12 months, the Group’s management is working on financial plans to address this liquidity concern. Please refer to Note 37 for disclosure about the Group’s ability to continue as a going concern and its potential restructuring.
Mengingat sebagian besar kewajiban Grup akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan ke depan, manajemen Grup melakukan rencana keuangan yang dapat mengatasi masalah likuiditas. Lihat Catatan 37 untuk pengungkapan tentang kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan potensial restrukturisasi. b.
Manajemen risiko permodalan
b.
Capital risk management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan pengembalian modal kepada pemegang saham.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders and return capital to shareholders.
Pada prinsipnya, Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).
The Group principally monitors capital on the basis of the net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
b. Capital risk management (continued)
Utang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang”) dikurangi kas dan setara kas (termasuk kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya) dan instrumen penjaminan. Instrumen penjaminan adalah beragam bentuk bank garansi, letter of credit, serta instrumen sejenis lainnya dengan nilai maksimum sejumlah AS$100.000.000.
Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings”) less cash and cash equivalents (including restricted cash and cash equivalents) and surety instruments. Surety instruments are any form of bank guarantee, letter of credit, and other similar instrument up to maximum amount of US$100,000,000.
EBITDA dihitung dari laba sebelum pajak konsolidasian Grup, ditambah kembali dengan biaya bunga, depresiasi, amortisasi dan tidak termasuk laba atau rugi pelepasan aset tetap, biaya tidak rutin (one-off item), penghapusan investasi dan laba atau rugi selisih kurs. EBITDA dihitung untuk periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan.
EBITDA is calculated on the Group consolidated profit before tax, added back with for interest, depreciation, amortisation and excluding any profit or loss on disposals of fixed assets, any one-off items, amounts written off investments and any exchange rate gains or losses. EBITDA is calculated for each preceding 12 months period ending on statement of financial position date.
31 Maret/ March 2015 Jumlah pinjaman Dikurangi: kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 4 dan 5)
31 Desember/ December 2014
550,384,106
587,427,782
(103,702,106)
(109,727,844)
Utang neto
446,682,000
477,699,938
Net debt
Jumlah ekuitas
236,361,556
255,532,045
Total equity
14.9x
9.7x
Net debt to EBITDA ratio
1.9x
1.9x
Net debt to equity ratio
Rasio net debt to EBITDA Rasio net debt to equity
Please refer to Note 37 for management’s plan to mitigate the uncertainty of the Group’s ability to continue as a going concern.
Lihat Catatan 37 untuk rencana manajemen menghadapi ketidakpastian terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. c.
Estimasi nilai wajar
Total borrowings Less: cash and cash equivalents and restricted cash (Note 4 and 5)
c.
Fair value estimation
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Maret 2015.
Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 March 2015.
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
The table below analyses financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
c.
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); Input selain harga kuotasian dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Fair value estimation (continued)
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2);
Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).
Instrumen keuangan Grup yang dinilai pada nilai wajar hanya berupa instrument derivatif. Untuk tahun 2015 dan 2014, nilai wajar instrumen derivatif dihitung dengan metode penilaian tingkat 2. Nilai wajar diukur pada nilai tunai estimasi arus kas masa depan berdasarkan kurva pendapatan yang dapat di observasi.
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 March 2015.The Group’s only financial instruments carried at fair value is the derivative instruments. For 2015 and 2014, these are measured as the present value of the estimated future cash flows based on observable yield curves.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Maret 2015.
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 March 2015.
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset - Derivatif
-
-
-
-
Assets Derivatives -
Liabilitas - Derivatif
-
6,000,121
-
6,000,121
Liabilities Derivatives -
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2014. Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2014. Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset - Derivatif
-
210,450
-
210,450
Assets Derivatives -
Liabilitas - Derivatif
-
10,624,924
-
10,624,924
Liabilities Derivatives -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/103 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
35. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Kepentingan nonpengendali perusahaan berikut ini:
berasal
35. NON-CONTROLLING INTERESTS dari
Non-controlling subsidiaries:
anak
31 Maret/ March 2015
interest
came
from
following
31 Desember/ December 2014
KRL Lainnya
152,973,377 (45,076,093)
99,517,617 9,017,646
KRL Others
Jumlah
107,897,284
108,535,263
Total
36. TRANSAKSI NON KAS Transaksi non kas yang penting adalah mengkreditkan utang usaha dan akrual sebesar AS$13.034.113 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Maret 2014: nil). 37. KELANGSUNGAN USAHA
36. NON-CASH TRANSACTION The principal non-cash transaction is credited trade payable and accrual amounted US$13,034,113 as at 31 March 2015 (31 Maret 2014: nil).
37. GOING CONCERN
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Grup mengalami rugi komprehensif sebesar AS$189 juta dan modal kerja negatif sebesar AS$195 juta. Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup memiliki kas dan setara kas yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar AS$80 juta.
During the year ended 31 December 2014, the Group incurred a comprehensive loss of US$189 million and a negative working capital of US$195 million. As at 31 December 2014, the Group had unrestricted cash and cash equivalents of US$80 million.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mempunyai total pinjaman sebesar AS$573.6 juta dari New Club Deal (Catatan 16). Berdasarkan skedul pembayaran pokok, total pinjaman sebesar AS$286.1 juta akan jatuh tempo pada tahun 2015. Manajemen mengantisipasi ketidakcukupan kas untuk melakukan pembayaran tersebut.
As at 31 December 2014, the Company had a total loan of US$573.6 million outstanding under the New Club Deal (Note 16). Under the loan repayment schedule, the total principal repayment of US$286.1 million is required in 2015. Management are anticipating insufficient cash to meet such payment.
Hal-hal diatas memperlihatkan suatu ketidakpastian material dalam hal kemampuan Grup untuk dapat terus mempertahankan kelangsungan usahanya.
These above conditions represent a material uncertainty in relation to the Group’s ability to continue as a going concern.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Perusahaan telah melebihi rasio net debt/EBITDA yang diperlukan dalam memenuhi syarat pinjaman.
As at 31 March 2015, the Company exceeded the net debt/EBITDA ratio required under the loan agreement.
Pada bulan April 2015, Perusahaan menyetujui commercial term sheet untuk merestrukturisasi hutang Perusahaan dengan pemberi Pinjaman dan berdasar pada dokumentasi legal. Perusahaan mengantisipasi hal ini akan diselesaikan dalam waktu beberapa bulan ke depan dan akan memungkinkan Perusahaan untuk melanjutkan sebagai kelangsungan usahanya (lihat ke catatan 38)
In April 2015, the Company agreed a commercial term sheet to restructure its debt with its Lenders and commenced work on the legal documentation. The Company anticipates that this will be complete within the next few months and will allow the Company to continue as a going concern (refer to Note 38).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/104 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
37. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) Grup berkeyakinan akan mampu mendanai kebutuhan modal kerja sepanjang tahun 2015 dan beroperasi dalam jangka panjang melalui rencanarencana berikut: -
-
-
-
memperoleh kembali marjin profitabilitas Grup dengan fokus pada produksi dan penjualan batubara berkualitas rendah, mengurangi biaya produksi, diantaranya melalui pengelolaan yang cermat atas rasio pengupasan lapisan tanah, serta meningkatkan efisiensi dan tingkat pemanfaatan alat; restukturisasi pinjaman New Club Deal untuk menunda pembayaran pinjaman pokok agar lebih mencerminkan arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang; melakukan belanja modal yang hati-hati dengan fokus pada pengembangan infrastruktur untuk konsesi Tabang dan Pakar; mengurangi biaya melalui peningkatan volume; menangguhkan, mengurangi produksi dan/atau menutup operasi yang kurang menguntungkan.
Laporan keuangan konsolidasian interim Grup tidak termasuk penyesuaian yang akan terjadi jika Grup tidak dapat melanjutkan kelangsungan usahanya.
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Pada bulan April 2015, Perusahaan menyetujui commercial term sheet untuk merestrukturisasi hutang Perusahaan dengan pemberi Pinjaman dan berdasar pada dokumentasi legal. Perusahaan mengantisipasi hal ini akan diselesaikan dalam waktu beberapa bulan ke depan dan akan memungkinkan Perusahaan untuk melanjutkan sebagai kelangsungan usahanya.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
37. GOING CONCERN (continued) The Group is confident that it will be able to fund its working capital requirements throughout 2015 and operate in the long-term through the following plans:
-
regaining the Group profitability margins by focusing on the production and delivery of a low quality coal product, reducing the production costs, among others through careful management of the strip ratio and improving efficiencies and utilisation rates;
-
restructuring the New Club Deal loan to defer principal payments to better reflect expected future cash flows;
-
prudent capital expenditure with focus on the infrastructure development for Tabang and Pakar concessions;
-
achieve unit cost reduction through volumes of scale; suspend, reduce production and/or close unprofitable operations.
-
The Group’s interim consolidated financial statements do not include any adjustments that may result if the Group was unable to continue as a going concern.
38. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD In April 2015, the Company agreed a commercial term sheet to restructure its debt with its Lenders and commenced work on the legal documentation. The Company anticipates that this will be complete within the next few months and will allow the Company to continue as a going concern.