PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM/ INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2014 DAN 2013/ 30 JUNE 2014 AND 2013
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 JUNE 2014 AND 31 DECEMBER 2013 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
Catatan/ Notes ASET LANCAR Kas dan setara kas 4 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 8 Piutang usaha, bersih - pihak ketiga 5 - pihak berelasi 5,28 Piutang non-usaha - pihak ketiga 6 Piutang derivatif 19 Persediaan, bersih 7 Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek 9a Uang muka dan biaya dibayar dimuka, bagian jangka pendek 12 Biaya mobilisasi ditangguhkan jangka pendek Aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha - pihak ketiga, setelah dikurangi bagian jangka pendek - pihak berelasi Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek Aset tetap, bersih Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, bersih Aset pajak tangguhan, bersih Properti pertambangan Aset tidak lancar lainnya
30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
137,199,113
181,380,887
30,674,495
31,604,904
49,373,404 9,687,401
57,793,175 5,402,043
7,937,116 1,936,040 147,832,283
5,102,704 1,770,834 149,837,224
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables, net third parties related parties Non-trade receivables third parties Derivative receivables Inventories, net
314,634
23,897,041
Prepaid taxes, current portion
12,088,644 1,871,798 4,391,566
10,923,025 2,358,454 4,077,240
Advances and prepaid expenses current portion Deferred mobilization - current portion Other current assets
403,306,494
474,147,531
TOTAL CURRENT ASSETS
NON-CURRENT ASSETS
6 6,28
Non-trade receivables third parties net of current portion, related parties Restricted cash and cash equivalents
3,440,000 854,254
3,440,000 454,734
8
400,000
400,000
12
15,871,251
18,460,998
9a 10
223,350,001 266,985,621
249,875,584 282,905,550
Advances and prepaid expenses Prepaid taxes, net of current portion Fixed assets, net
11 9d 13
23,842,780 63,337,227 445,760,687 1,725,006
24,132,039 66,645,259 445,760,687 566,471
Deferred exploration and development expenditures, net Deferred tax assets, net Mining properties Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
1,045,566,827
1,092,641,322
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
1,448,873,321
1,566,788,853
TOTAL ASSETS
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 JUNE 2014 AND 31 DECEMBER 2013 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
Catatan/ Notes LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Hutang pajak Beban akrual Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka dari pelanggan - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga - pihak berelasi
14 14,28 9b 15
16
19
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS
30 Juni/ June 2014
151,719,694 14,642,053 15,630,908 65,545,518
31 Desember/ December 2013
172,179,722 21,844,750 20,783,870 68,664,455
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable Accrual expenses
253,935,350
130,155,211
34,873
102,729
5,966,607
5,949,941
3,415,072
6,797,872
4,108,094 18,971
4,977,997 -
Current maturities of long-term loans third parties Current maturities of finance leases Current maturities of derivative liabilities Advance from customer third parties Other payables third parties related parties -
515,017,140
431,456,547
TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
16
Long-term loans, net of current maturities third parties Long-term finance leases, net of current maturities Long term employee benefits liabilities
358,477,575
547,150,731
255,732
251,116
18
5,405,668
4,772,438
19 9e
6,049,940 114,459,649
9,016,757 115,270,674
17
8,878,313
9,029,372
Derivative liabilities, net of current maturities Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
493,526,877
685,491,088
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
1,008,544,017
1,116,947,635
TOTAL LIABILITIES
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 JUNE 2014 AND 31 DECEMBER 2013 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
Catatan/ Notes
30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar saham ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham Agio saham Modal donasi
Akumulasi laba komprehensif lainnya: - Selisih nilai transaksi atas penambahan modal entitas anak perusahaan - Cadangan lindung nilai arus kas Laba ditahan: - Dicadangkan - Tidak dicadangkan
Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT
20a 20b
19
21a
35
35,685,809 200,202,189 48,466
Share capital: Authorised - 12,000,000,000 shares issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp 100 per share Additional paid in capital Donated capital
1,886,148 1,324,650
1,886,148 601,875
Accumulation of other comprehensive income : Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiaries Cash flow hedging reserve -
8,176,536 31,209,790
8,176,536 39,374,190
Retained earnings: Appropriated Unappropriated -
278,533,588
285,975,213
161,795,716
163,866,005
Non-controlling interest
440,329,304
449,841,218
TOTAL EQUITY
1,448,873,321
1,566,788,853
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
35,685,809 200,202,189 48,466
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali laba bersih per saham)
Catatan/ Notes
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE SIX MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, except earnings per share)
30 Juni/ June 2014
30 Juni/ June 2013
Pendapatan
22
449,266,709
624,547,946
Beban pokok pendapatan
23
(382,308,348)
(527,890,244)
Laba bruto
66,958,361
96,657,702
Beban penjualan
24
(35,811,079)
(46,798,567)
Beban umum dan administrasi Pendapatan bunga Beban keuangan Penurunan nilai Laba/(rugi) penjualan aset tetap Pendapatan/(beban) lain-lain, bersih
25
(14,981,801) 1,001,276 (19,585,880) (289,954) 3,323,698 8,218,928
(14,610,615) 1,151,576 (18,011,989) (1,828) (5,391,344)
8,833,549
12,994,935
(19,068,238)
(5,008,141)
(10,234,689)
7,986,794
16 26
Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan
9c
(Rugi)/laba periode berjalan
Revenue Cost of revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Interest income Finance costs Impairment charges Gain/(loss) on sale of fixed asset Other income/(expense), net Profit before tax Income tax expense (Loss)/gain for the period
Laba komprehensif lain Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas, bersih setelah pajak
Other comprehensive income 19
963,700
8,951,699
Beban pajak penghasilan Terkait cadangan nilai wajar Lindung nilai arus kas
9c
(240,925)
(2,237,925)
722,775
6,713,774
Other comprehensive income, net of tax
(Rugi)/laba komprehensif periode berjalan
(9,511,914)
14,700,568
Comprehensive (loss)/income for the period
(Rugi)/laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(8,164,400) (2,070,289)
11,507,792 (3,520,998)
(Loss)/profit attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Pendapatan komprehensif lain, bersih setelah pajak
(10,234,689)
Cash flow hedging reserve, net of tax Related income tax expense on cashflow hedging reserve
7,986,794
Jumlah (rugi)/laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(7,441,625) (2,070,289)
Total comprehensive (loss)/income attributable to: 18,221,566 Owners of the parent entity (3,520,998) Non-controlling interests
Jumlah (rugi)/laba komprehensif
(9,511,914)
14,700,568
Total comprehensive (loss)/income
(0.00)
0.00
Basic earnings per share
(Rugi)/laba bersih per saham dasar
27
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2014 Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas Manfaat pajak penghasilan terkait cadangan lindung nilai arus kas Saldo 30 Juni 2014
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE SIX MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars)
Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in Cadangan value from nilai wajar Tambahan transactions lindung nilai modal disetor/ Modal for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings Additional donasi/ of additional Cash flow Tidak paid in Donated shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ capital capital subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated
Modal saham/ Share capital
35,685,809
200,202,189
48,466
1,886,148
601,875
8,176,536
-
-
-
-
-
-
39,374,190
(8,164,400)
Jumlah/ Total
285,975,213
(8,164,400)
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
163,866,005
(2,070,289)
Jumlah ekuitas/ Total equity
449,841,218
(10,234,689)
19 -
-
-
-
963,700
-
-
963,700
-
963,700
-
-
-
-
(240,925)
-
-
(240,925)
-
(240,925)
35,685,809
200,202,189
48,466
1,886,148
8,176,536
31,209,790
1,324,650
278,533,588
161,795,716
440,329,304
Balance at 1 January 2014 Net income for the period Other comprehensive income: Cash flow hedging reserve Related income tax benefit on cash flow hedgingreserve Balance at 30 June 2014
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/2 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2013 Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas Manfaat pajak penghasilan terkait cadangan lindung nilai arus kas Saldo 30 juni 2013
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE SIX MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars)
Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in Cadangan value from nilai wajar Tambahan transactions lindung nilai modal disetor/ Modal for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings Additional donasi/ of additional Cash flow Tidak paid in Donated shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ capital capital subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated
Modal saham/ Share capital
Jumlah/ Total
35,685,809
200,202,189
48,466
1,886,148
5,381,414
8,176,536
75,684,158
327,064,720
-
-
-
-
-
-
11,507,792
11,507,792
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
182,772,065
(3,520,998)
Jumlah ekuitas/ Total equity
509,836,785
Balance at 1 January 2013
7,986,794
Net income for the period
-
-
-
-
8,951,699
-
-
8,951,699
-
8,951,699
-
-
-
-
(2,237,925)
-
-
(2,237,925)
-
(2,237,925)
35,685,809
200,202,189
48,466
1,886,148
8,176,536
87,191,950
12,095,188
345,286,286
179,251,067
524,537,353
Other comprehensive income: Cash flow hedging reserve Related income tax benefit on cash flow hedging reserve Balance at 30 June 2013
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE SIX MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars)
30 Juni/ June 2014 Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran kepada pemasok Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran royalti Pembayaran pajak Penerimaan pengembalian pajak Penerimaan kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, bersih Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Perolehan aset tetap Hasil penjualan aktiva tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Penerimaan pendapatan bunga Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan: Perolehan kas dari: - Pinjaman Pembayaran kembali atas: - Pinjaman - Sewa pembiayaan Perubahan dalam kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
30 Juni/ June 2013
447,857,035 (21,900,686) (397,900,685)
Cash flows from operating activities: 621,391,668 Receipts from customers (26,406,411) Payments to directors and employees (505,324,908) Payments to suppliers
28,055,664
89,660,349
Cash generated from operations
(16,315,944) (46,776,996) (10,400,663) 73,485,095 3,058,484 (2,344,098)
(15,234,178) (64,929,164) (5,643,946) 15,635,273 39,270,552 (9,851,104)
Payments of finance costs Payments of royalty Payments of taxes Receipts of tax refund Receipts of hedging obligations Other payments, net
28,761,542
48,907,782
(7,446,416) 796,000
(25,302,830) -
(113,585) 1,001,276
(5,762,725)
(68,040,000) (71,000) 930,409
Net cash generated from operating activities
Cash flows from investing activities: Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Payments of deferred exploration and (502,422) development expenditures 1,151,576 Receipts of interest income
(24,653,676)
Net cash used in investing activities
Cash flows from financing activities Proceeds from : 21,000,000 Borrowings Repayment of: Borrowings Finance leases Change in restricted cash and 703,392 cash equivalents
Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan
(67,180,591)
21,703,392
Net cash (used in)/generated financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
(44,181,774)
45,957,498
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal periode
181,380,887
152,769,325
Cash and cash equivalents at the beginning of the period
Kas dan setara kas akhir periode
137,199,113
198,726,823
Cash and cash equivalents at the end of the period
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 139 tanggal 30 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 139 dated 30 May 2013 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes to the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.1033416 tanggal 16 Agustus 2013.
The Notarial Deed has been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Notification and Acceptance Letter No. AHU-AH.01.10-33416 dated 16 Agustus 2013.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham biasa. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan berdiri dan berdomisili di Indonesia.
The Company’s head office is located at Office 8 th Building, 37 floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. The Company is incorporated and domiciled in Indonesia,
Perusahaan memiliki 62 karyawan pada tanggal 30 Juni 2014 (31 Desember 2013: 463).
The Company has 62 employees 30 June 2014 (31 December 2013: 463).
as
at
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
: :
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
The composition of the Company’s Audit Committee as at 30 June 2014 and 31 December 2013 was as follows:
Rozik B. Soetjipto H. Abdurrohman Bambang Gatot Ariyono
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di entitas anak sebagai berikut: Anak perusahaan/ Subsidiaries
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 30 June 2014 and 31 December 2013 were as follows:
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Lee Je-Hyung Hermanto Suparman R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
GENERAL (continued)
: :
Chairman Members
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries: Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 30 Juni 31 Desember/ 30 Juni/ 31 Desember/ June December June December 2014 2013 2014 2013
Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Dermaga Jakarta Perkasapratama (“DPP”)
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
87.40
87.40
86,380,390
76,497,410
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
100
100
72,131,273
59,132,410
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
54,697,360
70,682,625
PT Wahana Jakarta Baratama Mining (“WBM”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
186,225,518
208,497,377
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 30 Juni/ 31 Desember/ June December 2014 2013
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 30 Juni/ 31 Desember/ June December 2014 2013
Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued) PT Bayan Energy Jakarta (“BE”)
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
99.99
99.99
38,708,015
59,903,094
PT Firman Ketaun Jakarta Perkasa (“FKP”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
81,385,988
90,534,666
PT Teguh Sinarabadi (“TSA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
44,003,303
46,680,609
PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Investasi pada entitas anak/ Investment in subsidiary
95.2
95.2
157,606,138
147,334,223
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
47,581,069
43,907,953
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
1,870,845
1,616,651
PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
100
100
789,888
779,374
PT Muji Lines (“ML”)
100
100
107,266,208
109,381,788
Investasi pada entitas anak/ Investment in subsidiary
56.05
56.05
400,053,102
401,290,004
PT Apira Utama (“AU”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
55.49
55.49
106,270
86,280
PT Bara Sejati (“BS”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
55.49
55.49
297,495
259,807
PT Cahaya Alam (“CA”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
55.49
55.49
88,083
69,230
Jakarta
Kangaroo Australia Resources Limited (“KRL”)
Perkapalan/ Shipping
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 30 Juni/ 31 Desember/ June December 2014 2013
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 30 Juni/ 31 Desember/ June December 2014 2013
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Jakarta Pratamacoal (“GBP”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
92.7
92.7
156,001,433
145,789,942
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL PT Sumber Aset Jakarta Utama (“SAU”)
Jasa kontraktor pertambangan, pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/ Mining contractor service, construction, transportation and trading
56.04
56.04
12,318,439
12,312,977
PT Dermaga Energi (“DE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
516,245
558,089
PT Tanur Jaya (“TJ”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
668,091
694,484
PT Silau Jakarta Kencana (“SK”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
513,570
495,245
PT Orkida Makmur (“OM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
415,284
436,061
PT Sumber Api (“SA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
499,340
480,883
PT Tiwa Abadi (“TA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
509,857
492,245
PT Mahakam Energi Lestari (“MEL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
311,335
241,447
PT Mahakam Bara Energi (“MBE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
146,801
146,801
PT Mamahak Coal Mining (“MCM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
7,125,262
8,414,976
PT Bara Karsa Lestari (“BKL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
52,070
52,070
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued)
Dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In these interim consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim ini, BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 29s). Kegiatan pertambangan GBP diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) generasi kedua dan PIK, WBM, FKP dan TSA dalam PKP2B generasi ketiga dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT, FSP,TA, DE, AU, BS, CA,SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. As the date of these interim consolidated financial statements, BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA,SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL have received the Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 29s). Mining activities of GBP is governed by second generations of Coal Contracts of Work (“CCoW”) and PIK, WBP, FKP and TSA by third generation CCoW with the Government of the Republic of Indonesia.
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B. Manajemen Grup berpendapat bahwa uang muka pajak yang bersangkutan dapat dipulihkan sepenuhnya.
In forms of fulfillment of the taxes payable and other financial liabilities, the subsidiaries holding the third generation CCoW comply with regulations which are governed by the related CCoW. Management of the Group believes that prepaid taxes are fully recoverable.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian interim Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 24 Juli 2014.
The Group’s interim consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 24 July 2014.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the interim consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian interim
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
interim
Laporan keuangan konsolidasian interim disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian interim.
The interim consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using accrual basis except for the interim consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian interim disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The interim consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the interim consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.
Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Except as described below, the accounting policy applied are consistent with the financial statements for the year ended 30 June 2014, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan Manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of interim consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the interim consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2013 are as follows:
-
b.
KEBIJAKAN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
-
ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas" PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”*) PSAK 66 “Pengaturan bersama”*) PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”*) PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”*) PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”*) PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”*) PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”*) PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”*)
-
ISFAS 27 “Transfer assets from customer” ISFAS 28 “Extinguishing financial liabilities with equity instrument” SFAS 65 “Consolidated financial statements”*) SFAS 66 “Joint arrangements”*) SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities”*) SFAS 68 “Fair value measurement”*) SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”*) SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements”*) SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”*) SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits”*)
ISAK 27 dan 28 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntasi Grup, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015.
ISFAS 27 dan 28 will become effective for annual period beginning 1 January 2014 did not result in changes to the Group’s accounting policies while the other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2015.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian interim Grup.
As at the authorisation date of this interim consolidated financial statement, the Group is evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.
Konsolidasi (i) Entitas anak
b.
Consolidation (i)
Subsidiaries are all entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control.
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. *)
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan
Subsidiaries
*)
Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak (lanjutan)
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
De-facto control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition byacquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the interim consolidated statements of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.
Biaya yang terkait dengan dibebankan pada saat terjadinya.
akuisisi
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Konsolidasi (lanjutan) (i) Entitas anak (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 (revised 2011) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of noncontrolling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase with discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian
(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(iii) Pelepasan entitas anak
Consolidation (continued) (iii) Disposal of subsidiaries When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi. (iv) Entitas asosiasi
c.
ACCOUNTING
(iv) Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.
Penjabaran mata uang asing (i) Mata uang fungsional dan penyajian
c.
Foreign currency translation (i)
Functional and presentation currency
Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entites are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the” functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan entitas anak.
The interim consolidated financial statements are presented in United States Dollars, which is the functional and presentation currency of the Company and its subsidiaries.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
c.
(ii) Transaksi dan saldo
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollar using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan untuk mentranslasi nilai aset dan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used to translate the assets and liabilities at the statements of financial position dates were as follows:
30 Juni/ June 2014 Rupiah 10.000 (“Rp”) Euro (“EUR”) Dolar Australia (“AUD”) 100 Yen Jepang (“JPY”) Dolar Singapura (“SGD”) Pound Sterling (“GBP”) Ringgit Malaysia (“MYR”) Hongkong Dolar (“HKD”) Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman dan kas dan setara kas disajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs selain dari itu disajikan pada laporan laba rugi sebagai “beban lain-lain, bersih.”
0.84 1.36 0.94 0.99 0.80 1.70 0.31 0.13
31 Desember/ December 2013 0.82 1.38 0.89 0.95 0.79 1.65 0.30 0.13
Rupiah 10,000 (“Rp”) Euro (“EUR”) Australian Dollar (“AUD”) 100 Japanese Yen (“JPY”) Singapore Dollar (“SGD”) Pound Sterling (“GBP”) Malaysian Ringgit (“MYR”) Hongkong Dollar (“HKD”)
Foreign exchange gains and lossess that relate to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit and loss within “finance cost”. All other foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “other expenses, net”.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Transaksi dan saldo (lanjutan)
d.
f.
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances (continued)
Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih pejabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada laba komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.
Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan nonmoneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset nonmoneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on nonmonetary assets such as equities classified as available‑for‑sale financial assets are recognised in other comprehensive income.
Transaksi dengan pihak berelasi
d.
Kas dan setara kas
Transactions with related parties The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the SFAS 7, “Related Party Disclosures”.
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi tertentu, sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. e.
ACCOUNTING
e.
Cash and cash equivalents
Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian interim, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan setara kas dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
For the purpose of the interim consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and cash equivalents with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not classified as cash and cash equivalents.
Piutang usaha dan piutang non-usaha Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha biasa. Jika penagihan diperkirakan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
f.
Trade receivables and non-trade receivables Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as noncurrent assets.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
KEBIJAKAN
Piutang usaha (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
piutang
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
non-usaha
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Trade receivables and non-trade receivables (continued)
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
Trade receivables and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairement allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Penagihan kembali dikemudian hari atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited in profit or loss.
Persediaan Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
g.
Inventories Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Persediaan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Inventories (continued)
Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka
h.
Aset tetap
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the period benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
ACCOUNTING
i.
Fixed assets Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Land is not depreciated. Fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows:
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP yang dinyatakan sebagai berikut:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Peralatan lain Manajemen menelaah masa manfaat asset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim, ketika perubahan terjadi.
8-20 4-10 4-10 4 4
Buildings and port facilities Machinery and equipment Transportation equipment Office furniture and equipment Other equipment Management reviewed the assets’ useful lives, depreciation method and residual values and adjusted if appropriate, at least at the end of each reporting period. The effects of any revisions are recognised in the interim consolidated statements of comprehensive income, when the changes arise.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the interim consolidated statement of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dalam laporan laba rugi.
Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun-akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
untuk aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
untuk aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Sewa
Fixed assets (continued) Interest and other borrowing costs either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings cost directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the year, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu tahun tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset dalam konstruksi yang memenuhi syarat. j.
ACCOUNTING
j.
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur, sewa dilakukan berdasarkan substansi perjanjian dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
The Group leases certain fixed assets. Determination whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.
Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the term of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Group as lessee has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Sewa (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
(i) Biaya eksplorasi yang ditangguhkan
Leases (continued) Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in “finance lease liabilities”. The interest element of the finance cost is charged to the profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The property, plant and equipment acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership at the end of the lease term.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
ACCOUNTING
k.
Deferred exploration expenditures
and
development
(i) Deferred exploration expenditures
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration and evaluation expenditure related to an area of interest is written off as incurred, unless they are capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided that one of the following conditions is met:
(i)
(i)
Terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya eksplorasi dan evaluasi dianggap dapat dipulihkan melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau
The rights of tenure of exploring and evaluating an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or alternatively by its sale; or
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to the area, are continuing.
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area of interest.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
PENTING
k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan) (i) Biaya eksplorasi (lanjutan)
yang
ditangguhkan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Deferred exploration expenditures (continued) (i) Deferred (continued)
and
exploration
ACCOUNTING development expenditures
Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
Biaya eksplorasi yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biayabiaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mining area before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi ditangguhkan diuji penurunan nilainya ketika ada fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai dan diuji penurunan nilainya ketika cadangan komersial ditemukan, sebelum aset tersebut ditransfer ke biaya pengembangan ditangguhkan.
Deferred exploration costs are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist and also tested for impairment once commercial reserves are found, before the assets are transferred to deferred development expenditures.
Pengeluaran yang terjadi sebelum Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibiayakan saat terjadinya.
Expenditures incurred before the Group has obtained the legal right to explore a specific area are expensed as incurred.
(ii) Biaya pengembangan yang ditangguhkan
(ii) Deferred development expenditures
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah yang dicatat sebagai aset tetap.
Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises costs directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets and land rights which are recorded as property, plant and equipment.
Ketika Manajemen tidak berkeyakinan bahwa manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut tidak akan mengalir ke Grup, maka biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi pada periode terjadinya.
If Management do not believe that future economic benefit will flow to the Group, the relevant expenditure is classified to cost of production in the period incurred.
Biaya pengembangan ditangguhkan untuk area yang sudah berproduksi diamortisasi menggunakan metode unit produksi dan diuji penurunan nilainya apabila terdapat fakta dan kondisi yang mengindikasikan adanya penurunan nilai.
Deferred development expenditures for area which are producing is amortised using the unit of production method and tested for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan)
l.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Deferred exploration expenditures (continued)
and
ACCOUNTING
development
(iii) Bunga dan biaya pinjaman lainnya yang digunakan dalam aktivitas eksplorasi dan pengembangan
(iii) Interest and other borrowing cost used in exploration and development activities
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu.
Interest and other borrowing costs either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
Properti pertambangan
l.
Mining properties
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar atas aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi terhadap harga perolehan aset tersebut yang merupakan aset teridentifikasi berupa cadangan atau sumber daya batubara dan dinyatakan pada harga perolehan.
Mining properties represent the fair value adjustments of net assets acquired at the date of acquisition of a mining company over the acquisition costs of the assets which are identifiable assets in the form of coal reserves or resources and are stated at cost.
Saldo properti pertambangan diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi sejak tanggal dimulainya operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mining properties balance are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated reserves. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
m. Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee benefits (i)
Post-retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan opsi program iuran pasti.
The Group has a defined benefit plan and an optional defined contribution plan.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Liabilitas manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian interim adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The defined benefit pension obligation recognised in the interim consolidated statement of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated periodically by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
m. Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the statements of financial position date, are charged or credited to profit or loss over the average remaining service lives of the related employees.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya, yang terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang, diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu segera diakui di laporan laba rugi.
(ii) Other long-term employee benefits Other long-term employee benefits, which consist of long service rewards and long leave benefits, are recognised in the consolidated statements of financial position at the present value of the defined benefit obligation. The related actuarial gains and losses and past service costs are recognised directly in the profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
m. Imbalan karyawan (lanjutan) (iii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Employee benefits (continued) (iii) Termination benefits
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
Pesangon pemutusan kontrak terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan. n.
Pengakuan pendapatan dan beban
ACCOUNTING
n. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan batubara dan penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa lain setelah dikurangi retur, potongan penjualan, bea, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue represent revenue earned from the sale of the coal, and provision of coal handling and other services, net of returns, sales discount, duties, and Value Added Tax (“VAT”).
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
This revenue comprises the fair value of the consideration received or receivables from the sales of goods or services in the ordinary course of the Group’s activities.
(i)
(i)
Pendapatan batubara Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
Mayoritas perjanjian perjualan batubara Grup menyebutkan bahwa hak berpindah saat barang telah ditransfer ke kapal di mana batubara akan dikirimkan. Secara umum, pendapatan diakui pada tanggal bill of lading.
Coal revenue Revenue from coal sales are recognised when all of the following conditions are fulfiled: the Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods; the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold;
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
The majority of the Group’s coal sales arrangements specify that title passes when the product is transferred to the vessel on which the coal will be shipped. Revenues are generally recognised on the bill of lading date.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) (i)
Pendapatan batubara (lanjutan) Beberapa perjanjian penjualan mengijinkan adanya penyesuaian atas harga jual berdasarkan survei atas barang yang dilakukan oleh pelanggan (sebuah pengujian atas nilai kalori dan beberapa kriteria tertentu). Untuk itu pendapatan atas penjualan diakui pada awalnya atas dasar provisi menggunakan estimasi spesifikasi produk yang ditentukan paling kini dan disesuaikan setelahnya, jika perlu, berdasarkan hasil survei atas barang yang dilakukan oleh pelanggan.
(ii) Pendapatan non-batubara
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Revenue and expense recognition (continued) (i)
Coal revenue (continued) Certain sales arrangements allow for an adjustment to the sales price based on a survey of the goods by the customer (an assay for calorific value and certain other criteria). Accordingly, sales revenue is initially recognised on a provisional basis using the most recently determined estimate of the product specifications and subsequently adjusted, if necessary, based on the result of the survey of the goods by the customer.
(ii) Non-coal revenue
Pendapatan non-batubara terdiri dari pendapatan dari penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa pelabuhan lainnya. Bila suatu hasil transaksi yang berhubungan dengan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
Non-coal revenue comprises revenue from providing coal handling service and other port services. When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction shall be recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all of the following conditions are fulfilled:
jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup; tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.
(iii) Pendapatan bunga
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period can be measured reliably; and the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.
When the outcome of a transaction involving the rendering of services can not be estimated reliably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable. (iii) Interest income
Pendapatan bunga berasal dari bunga bank dan bunga atas pinjaman kepada pihak berelasi.
Interest income comes from bank’s interest and interest income on loan to related party.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Pajak penghasilan kini dan tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income. Management periodically evaluates positions taken in annual tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian interim. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the interim consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for deferred income tax liability where the timing of the reversal of the temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the foreseeable future.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
Pajak penghasilan (lanjutan)
AKUNTANSI
kini
dan
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
o. Current and deferred income tax (continued)
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. p.
Biaya pengupasan lapisan tanah (i)
p.
Pembuangan overburden dan material lain pra-produksi
Proses penambangan termasuk pemindahan overburden dan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Grup menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang (pit).
Stripping costs (i)
Overburden production
and
waste
removal
pre-
In coal open pit mining operations, it is necessary to remove overburden and other waste materials to access coal which can be extracted economically. The process of mining overburden and waste materials is referred to as stripping activity. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalised as part of the investment in construction costs of the mine (pit) and are included in deferred exploration and development costs. The capitalised costs are subsequently amortised using the straight line method over the lesser of life of mine (LOM) or the mineral lease.
Dalam operasi pertambangan batubara terbuka, pembuangan overburden dan material lain diperlukan untuk dapat mengakses batubara yang mana sumber daya dapat diperoleh secara ekonomis. Proses penambangan overburden dan material lain disebut dengan aktivitas pengupasan tanah. Biaya pengupasan tanah yang dilakukan dalam pengembangan sebuah tambang sebelum produksi dimulai dikapitalisasi sebagai bagian dari investasi pembangunan tambang (pit) dan disajikan dalam biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan. Biaya tersebut selanjutnya akan diamortisasi dengan metode garis lurus, selama periode yang lebih rendah antara umur tambang atau jumlah mineral. (ii) Pembuangan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka
ACCOUNTING
(i)
Overburden and waste removal production phase of surface mining
in the
The mining process involves the removal of overburden and waste material and the coal getting. In certain circumstances, the Group defers stripping activity costs incurred during the production phase of the mine (pit).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan)
p.
(ii) Pembuangan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka (lanjutan)
(ii)
ACCOUNTING
Stripping costs (continued) Overburden and waste removal production phase of surface (continued)
in the mining
Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan apabila memenuhi semua kriteria berikut:
Stripping costs in the production phase are capitalised as deferred stripping where all of the following criteria are met:
besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan (peningkatan akses menuju badan bijih) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir ke entitas; entitas dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan biaya-biaya terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
to the extent that it is probable that the future economic benefit (improved access to the ore body) associated with the stripping activity will flow to the entity; the entity can identify the component of the ore body for which access has been improved; and the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen bijih yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya-biaya terkait operasi insidentil tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
The stripping activity asset should be initially measured at cost, those costs directly incurred to perform the stripping activity that improve access to the identified component of ore, plus an allocation of directly attributable overhead costs. Costs associated with incidental operations should not be included in the cost of stripping activity asset.
Setelah pengakuan awal, aset tersebut disusutkan atau diamortisasi menggunakan dasar yang sistematis, selama umur manfaat ekspektasiaan dari komponen badan bijih yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah.
After initial recognition, the asset should be depreciated or amortised in a systematic basis over the estimated useful life of the identified component of the ore body that becomes more accessible as a result of stripping activity.
Perubahan atas estimasi teknikal dan/atau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari biaya pengupasan lapisan tanah. Perubahan estimasi ini akan diperlakukan prospektif dari tanggal perubahan.
Changes in the estimated technical and/or other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon capitalisation and subsequent amortisation of the deferred stripping costs. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of change.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
q. Kewajiban lingkungan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Environmental obligations
Pemulihan, rehabilitasi, dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut selama penambangan.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred in relation to the remediation of areas disturbed during the production phase are charged to the cost of revenue when the obligation arising from the disturbance as extraction progresses.
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan sebagai beban pokok pendapatan, sementara peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.
These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation has arisen from activities which have already been performed. This obligation is initially and subsequently measured at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. Changes in the measurement of a liability which arises during production are also charged to the cost of revenue, while the increase in the provision due to the passage of time is recognised as finance costs.
Provisi pembongkaran aset-aset tambang dan kegiatan pasca tambang terkait beserta peninggalan dan pembongkaran aset-aset berumur panjang dibentuk sehubungan dengan kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tambang terkait dan aset berumur panjang lainnya termasuk pembongkaran bangunan, peralatan, sistem crushing dan handling, infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal dari pembelian, konstruksi atau pengembangan aset tersebut. Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari aset terkait dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.
Provision for decommissioning of mining assets and related post mining activities as well as the abandonment and decommissioning of other longlived assets is provided for the legal obligations associated with the retirement of mining related assets and other long lived assets including the decommissioning of such assets that resulted from the acquisition, construction or development of such assets. These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation in incurred with respect to the retirement of an asset, with the initial and subsequent measurement of the obligation at the present value of the expenditure which is expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. An asset retirement cost equivalent to these liabilities is capitalised as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. The increase in these obligations due to the passage of time is recognised as finance costs.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) q.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Kewajiban lingkungan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Aset keuangan I.
Klasifikasi
Environmental obligations (continued) The changes in the measurement of decommissioning obligations that result from changes in the estimated timing or amount of any outflow of resources embodying economic benefits (e.g. cash flow) required to settle the obligations, or a change in the discount rate will be added to or deducted from, the cost of the related asset in the current year. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognised immediately in profit or loss. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Group will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is any such indication, the Group will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount and will record impairment loss incurred, if any.
Perubahan dalam pengukuran kewajiban purnaoperasi yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada tahun berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilan penambahan pada harga perolehan aset, Grup akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada. r.
ACCOUNTING
r.
Financial assets I.
Classification
Grup saat ini mempunyai aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman dan piutang. Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan.
The Group currently has financial assets in the following categories: at fair value through profit or loss and loans and receivables. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i)
(i)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as noncurrent.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) I.
Klasifikasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Financial assets (continued) I.
Classification (continued) (ii) Loans and receivables
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
II.
ACCOUNTING
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak dikutip pada pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari “piutang usaha dan piutang non-usaha”, “kas dan setara kas” dan “kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets. The Group’s loans and receivables comprise “trade and non-trade receivables”, “cash and cash equivalents” and “restricted cash and cash equivalents” in the interim consolidated statements of financial position.
Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi” disajikan pada laporan laba rugi dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi ketika hak Grup untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan.
Net differences arising from changes in the fair value of the “financial assets at fair value through profit or loss” category are presented in the profit or loss in the period in which they arise. Dividend income from financial assets at fair value through profit or loss is recognised in the profit or loss when the Group’s right to receive payments is established.
Pengakuan dan pengukuran Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
II.
Recognition and measurement Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date – the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the profit or loss. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Financial assets at fair value through profit or loss are a subsequently carried at fair value. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Aset keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
III. Saling hapus antar instrumen keuangan
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
Financial assets (continued) III. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. s.
ACCOUNTING
s.
Derivative financial instruments and hedging activities
Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan tergantung apakah derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat item yang dilindung nilai. Grup menetapkan derivatif yang dimiliki sebagai lindung nilai arus kas, yaitu lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi.
Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Group designates its derivatives as cash flow hedges, which are hedges of a particular risk associated with a recognised asset or liability or a highly probable forecast transaction.
Pada awal transaksi, Grup mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan risiko manajemen dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaian, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Group also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of hedged item is more than 12 months and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months. Trading derivatives are classified as a current asset or current liability.
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan dan kerugian terkait dengan bagian tidak efektif diakui langsung dalam laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognise in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Jumlah yang terakumulasi pada ekuitas direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi (misalnya, ketika prakiraan penjualan yang dilindung nilai terjadi). Keuntungan atau kerugian yang berhubungan dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laporan laba rugi pada “keuntungan/(kerugian) transaksi derivatif”. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai menghasilkan pengakuan aset non-keuangan (misalnya, persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan pada ekuitas ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam pengukuran awal biaya perolehan aset. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui pada beban pokok pendapatan dalam hal persediaan atau penyusutan dalam hal aset tetap.
Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the period when the hedged item affects profit or loss (for example, when the forecast sale that is hedged takes place). The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised in the profit or loss within “gain/(loss) on derivative transactions”. However, when the forecast transaction that is hedged result in the recognition of a non-financial asset (for example, inventory or fixed assets), the gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the asset. The deferred amounts are ultimately recognised in cost of sales in the case of inventory or in depreciation in the case of fixed assets.
Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih ada di dalam ekuitas pada saat itu tetap berada pada ekuitas dan diakui ketika prakiraan transaksi pada akhirnya diakui pada laporan laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dilaporkan pada ekuitas segera ditransfer pada laporan laba rugi.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to profit or loss.
Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
t.
Impairment of financial assets At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Impairment of financial assets (continued)
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
For loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognised in the profit or loss. If loan has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitor), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in the profit or loss.
Modal saham
u.
Laba bersih per saham dasar
Share capital Incremental costs directly attributable to the issue of new ordinary shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak. v.
ACCOUNTING
v.
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba bersih per lembar saham yang terdilusi setara dengan laba bersih per lembar saham dasar.
As at 30 June 2014 and 31 Desember 2013, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares, hence diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
w. Pelaporan segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai Direksi yang mengambil keputusan.
w. Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as Board of Director that makes strategic decisions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) x.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENTING
Pembagian hasil produksi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x. Sharing of production
As stipulated in the CCoW, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty expense as part of cost of revenue.
Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM, dan FKP dari proses produksi akhir perusahaan. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaanperusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaan-perusahaan tersebut mengakui bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintah diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian beban pokok pendapatan. y.
Pembagian dividen
y. Dividend distributions Dividend distributions to the Group’s shareholders are recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham Grup. z.
Hutang usaha
ACCOUNTING
z.
Trade payables
Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Hutang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payable is classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
aa. Pinjaman Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
aa. Borrowings Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently stated at amortised costs; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over period of the borrowings using the effective interest method.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
aa. Pinjaman (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Borrowings (continued)
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
ab. Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi. ac. Penurunan nilai dari aset non-keuangan
ab. Deferred mobilisation costs Mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are deferred and amortised over the period benefited using the units of production method. ac. Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset non keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Assets that have an indefinite useful life are not subject to amortisation but tested annually for impairment or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (Cash Generating Unit). Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak akan dipulihkan lagi.
Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss, except for assets measured using the revalution model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
ac. Penurunan (lanjutan)
nilai
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
dari
aset
PENTING
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ac. Impairment of non-financial assets (continued)
Impairment charges are disclosed in a separate line items within the interim consolidated statement of comprehensive income, below the gross profit line.
Penurunan nilai disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim, setelah penyajian laba bruto.
3.
ESTIMASI PENTING
DAN
PERTIMBANGAN
AKUNTANSI
ACCOUNTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim, serta jumlah pendapatan dan bebanselama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the interim consolidated financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan telah dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di periode mendatang.
The Group has identified the following critical accounting policies under which significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future period.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsi-asumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian interim.
Further details of the nature of these assumptions and conditions may be found in the relevant notes to the interim consolidated financial statements.
(i)
(i)
Estimasi cadangan Cadangan merupakan estimasi jumlah produk yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) dan hasil survei internal Grup. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserve estimates Reserves are estimates of the amount of product that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) and the Group’s internal survey. In order to estimate coal reserves, assumptions required are about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (i)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
Estimasi cadangan (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (i)
ESTIMATES
AND
Reserve estimates (continued)
Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan itu, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and that additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:
•
Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;
•
Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows;
•
Penyusutan, deplesi, dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian dapat berubah jika bebanbeban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;
•
Depreciation, depletion and amortisation charged in the consolidated profit or loss may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;
•
Beban pemindahan overburden yang dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan tanah;
•
Overburden removal costs recorded in the statement of consolidated financial position or charged to the consolidated profit or loss may change due to changes in stripping ratios;
•
Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi aset, dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatankegiatan ini; dan
•
Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and
•
Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
•
The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (ii)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
Penurunan nilai aset non-keuangan
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (ii)
ESTIMATES
AND
Impairment of non-financial assets
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.
In accordance with the Group’s accounting policy, at each asset or cash generating unit is evaluated at every reporting period to determine whether there is any indication of impairment. If any indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell or value in use.
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat 'Estimasi cadangan' di atas), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘Reserve estimates’ above), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the consolidated profit or loss.
Sebagai alternatif, ditengah keterbatasan informasi mengenai nilai dari aset yang dimiliki pada pasar langsung yang dapat diobservasi, nilai yang dapat dipulihkan dapat diestimasi berdasarkan transaksi serupa terkini atau transaksi potensial yang melibatkan aset atau unit penghasil kas yang serupa.
Alternatively, in the absence of directly observable market prices for our assets, the recoverable amount may be estimated based on recent comparable transactions or other potential transactions involving comparable asset or cash generating unit .
(iii) Pajak penghasilan Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut.
(iii)
Income taxes Judgement and assumptions are required in determining the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes for each company within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred income tax provisions in the period in which such determination is made.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
(iii) Pajak penghasilan (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (iii)
(v)
AND
Income taxes (continued) Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of production, sales volumes or sales of service, commodity prices, reserves, operating costs, closure and rehabilitation costs, capital expenditure, dividends and other capital management transactions.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari kerugian pajak yang dapat dikompensasikan kembali, penyisihan modal, dan perbedaan temporer diakui hanya ketika hal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapat dipulihkan, yang tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi produksi, jumlah penjualan barang atau jasa, harga komoditas, cadangan, biaya operasi, biaya penutupan tambang dan rehabilitasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan. (iv) PPN dibayar di muka
ESTIMATES
(iv)
Prepaid VAT
PPN dibayar di muka pada kelompok entitas anak tertentu telah diakui sebagai aset, diukur pada awalnya sebesar biaya perolehan, berdasarkan syarat dan ketentuan pada PKP2B tertentu yang mengijinkan pemulihan atas PPN yang dibayarkan dan manfaat terkait di masa mendatang mengalir kepada Grup.
Prepaid VAT on certain of the groups subsidiaries has been recognised as an asset, initially measured at cost, based on the terms and conditions of certain of the CCoW’s which allow for the recoverability of VAT paid and as such future benefit will flow to the Group.
Grup saat ini sedang dalam proses klaim dan berdasarkan proses hingga saat ini Grup berkeyakinan bahwa PPN terkait dapat dipulihkan.
The Group is currently progressing its claims and based on the proceedings to date remains confident that the VAT is recoverable.
Grup melakukan pengujian penurunan nilai saat terdapat indikasi adanya kemungkinan penurunan nilai. Dalam menguji jumlah yang terpulihkan, Grup membuat beberapa asumsi dimana terdapat risiko dan ketidakpastian.
The Group performs an impairment assessment when there is an indication of possible impairment. In assessing the recoverable amount, the Group makes a number of assumptions which are subject to risk and uncertainty.
Jika berdasarkan pandangan hukum internal dan eksternal, manajemen telah menentukan bahwa seluruh atau sebagian PPN tidak dapat dipulihkan di masa mendatang, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penentuan tersebut dibuat.
To the extent that management no longer determine that based on internal and external legal views that all or some of the VAT will not be recoverable in the future, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
Biaya pembongkaran dan restorasi Biaya pembongkaran dan restorasi adalah biaya normal dalam pertambangan, dimana proporsi biaya tersebut timbul pada akhir masa tambang. Dalam menentukan tingkat provisi yang tepat, pertimbangan akan meliputi perkiraan biaya yang akan terjadi di masa depan, waktu terjadinya biaya tersebut (sangat bergantung pada umur tambang), dan estimasi tingkat inflasi di masa depan.
(v)
Decommissioning and restoration Decommissioning and restoration costs are normal consequence of mining, a proportion of which is incurred at the end of a mine’s life. In determining an appropriate level of provision, consideration is given to the expected future costs to be incurred, the timing of these expected future costs (largely dependent on the life of the mine), and the estimated future level of inflation.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (v)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
Biaya pembongkaran dan restorasi (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (v)
ESTIMATES
AND
Decommissioning and restoration (continued)
Biaya pokok atas pembongkaran dan restorasi adalah tidak pasti dan dapat bervariasi sebagai respon terhadap banyak faktor termasuk perubahan peraturan hukum terkait, munculnya teknik restorasi yang baru atau pengalaman di area pertambangan lain. Waktu perkiraan terjadinya pengeluaran juga dapat berubah, contohnya sebagai respon terhadap perubahan cadangan atau tingkat produksi.
The ultimate cost of decommissioning and restoration is uncertain and costs can vary in response to many factors including changes to the relevant legal requirements, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or to production rates.
Perubahan dalam estimasi dapat menghasilkan perubahan yang signifikan pada tingkat provisi yang diwajibkan, dimana dapat berdampak pada hasil keuangan di masa depan. Estimasiestimasi ini dikaji ulang setiap tahun dan disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan data yang digunakan adalah yang paling kini.
Changes to any of the estimates could result in significant changes to the level of provisioning required, which would in turn impact future financial results. These estimates are reviewed annually and adjusted where necessary to ensure that the most up to date data is used.
(vi) Nilai realisasi bersih dari persediaan Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual. (vii) Eksplorasi dan evaluasi
(vi)
Net realisable value of inventories The Group reviews the carrying value of its inventories at each reporting date to ensure that the cost does not exceed net realisable value. Estimates of net realisable value includes a number of assumptions, including commodity price expectations and the estimated costs to complete inventories to a saleable product.
(vii) Exploration and evaluation
Pemulihan di masa mendatang dari biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk apakah Grup memutuskan untuk mengeksploitasi area terkait atau, jika tidak, apakah biaya eksplorasi dan evaluasi tersebut dipulihkan melalui penjualan.
The future recoverability of capitalised exploration and evaluation expenditure is dependent on a number of factors, including whether the Group decides to exploit the related lease itself or, if not, whether it successfully recovers the related exploration and evaluation asset through sale.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan masa mendatang termasuk tingkat cadangan dan sumber daya, perubahan teknologi masa depan yang dapat mempengaruhi biaya penambangan, perubahan hukum di masa mendatang (termasuk perubahan atas kewajiban restorasi lingkungan) dan perubahan harga komoditas.
Factors that could impact the future recoverability include the level of reserves and resources, future technological changes, which could impact the cost of mining, future legal changes (including changes to environmental restoration obligations) and changes to commodity prices.
Jika biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi ditetapkan untuk tidak dapat dipulihkan di masa mendatang, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.
To the extent that capitalised exploration and evaluation expenditure is determined not to be recoverable in the future, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
3.
(vii) Eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas di bank Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Mandiri”) - PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Bank lainnya
AND
In addition, exploration and evaluation expenditure is capitalised if activities in the area of interest have not yet reached a stage that permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves. To the extent it is determined in the future that this capitalised expenditure should be written off, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
4. 30 Juni/ June 2014
Kas Rupiah
ESTIMATES
(vii) Exploration and evaluation (continued)
Sebagai tambahan, biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi jika aktivitas di area of interest belum mencapai tahap yang mengijinkan pengujian memadai dari keberadaan atau sebaliknya cadangan yang terpulihkan secara ekonomis. Jika di masa mendatang biaya yang dikapitalisasi harus dihapuskan, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
1,985,203
CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 2013 1,859,017
Cash on hand Rupiah
13,958,040
4,028,506
4,367,000 399,784
663,656 321,588
74,686
102,671
11,056 1,606
10,908 4,073
Cash and cash equivalent in banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Mandiri”) PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Other banks -
18,812,172
5,131,402
Total Rupiah accounts
63,039,311 38,471,075 11,642,568 2,386,621
34,528,961 79,644,004 55,005,728 4,495,745
686,613 85,977 64,871
445,601 85,974 49,061
US Dollars BII ANZ Mandiri Danamon Sumitomo Mitsui Banking Corporation (“SMBC”) United Overseas Bank Ltd. (“UOB”) Standard Chartered Bank (“SCB”) -
116,377,036
174,255,074
Total US Dollar accounts
Dolar AU - National Australia Bank
24,702
135,394
AU Dollars National Australia Bank -
Jumlah rekening Dolar AU
24,702
135,394
Total AU Dollar accounts
Jumlah kas dan setara kas di bank
135,213,910
179,521,870
Total cash and cash equivalent in banks
Jumlah kas dan setara kas
137,199,113
181,380,887
Total cash and cash equivalents
Jumlah rekening Rupiah Dolar AS - BII - ANZ - Mandiri - Danamon - Sumitomo Mitsui Banking Corporation (“SMBC”) - United Overseas Bank Ltd. (“UOB”) - Standard Chartered Bank (“SCB”) Jumlah rekening Dolar AS
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating equivalents is as follows:
● ●
● ●
Kas pada bank dapat ditarik setiap saat; Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas dan setara kas di bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Dolar AS Rupiah Dolar AU
31 Desember/ December 2013
0.20% - 1.00% 0.45% - 7.25% 0.43% - 2.00%
0.20% - 1.00% 0.45% - 7.25% 0.43% - 2.00%
PIUTANG USAHA
Pihak ketiga: Dolar AS - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Trafigura, Pte. Ltd - J. Aron & Co. - Mitsui & Co. Ltd. - PT Karunia Wahananusa - Vitol Asia Pte. Ltd. - Adani Global Pte Ltd - PT Mitra Maju Sukses - Coal and Oil Company L.L.C - Dragon Energy Corp. - Farlin Energy and Commodities FZE - Taiwan Power Company - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$3.000.000)
Dikurangi: provisi penurunan nilai Piutang usaha-pihak ketiga, bersih
cash
and
cash
US Dollars Rupiah AU Dollars
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents (except cash on hand) mentioned above.
5. 30 Juni/ June 2014
to
Cash at bank can be withdrawn at anytime; Contractual interest rates on cash and cash equivalents in banks are as follows:
30 Juni/ June 2014
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap jenis kas dan setara kas (kecuali kas ditangan) sebagaimana yang dijabarkan di atas.
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
TRADE RECEIVABLES 31 Desember/ December 2013
10,223,792 7,862,931 7,162,050 7,091,898 4,992,669 3,929,253 3,271,275 157,009 97,357 24,014 7,762 -
5,219,145 7,899,949 1,900,790 1,922,901 43,275 3,063,808 16,302,076 4,668,568 3,846,922 7,014,007
4,749,321
6,107,661
49,569,331
57,989,102
Third parties: US Dollars TNB Fuel Service Sdn. Bhd. Trafigura, Pte. Ltd J. Aron & Co. Mitsui & Co. Ltd PT Karunia Wahananusa Vitol Asia Pte. Ltd. Adani Global Pte Ltd PT Mitra Maju Sukses Coal and Oil Company L.L.C. Dragon Energy Corp. Farlin Energy and Commodities FZE Taiwan Power Company Others (each below US$3,000,000)
(195,927)
(195,927)
Less: provision for impairment
49,373,404
57,793,175
Trade receivables-third parties, net
Pihak berelasi: Dolar AS - Enel Trade S.p.A.
9,687,401
5,402,043
Related party: US Dollars Enel Trade S.p.A. -
Piutang usaha pihak berelasi, bersih
9,687,401
5,402,043
Trade receivables related party, net
59,060,805
63,195,218
Total trade receivable
0.34%
Percentage of trade receivables - related party, net to total assets
Total piutang usaha Persentase piutang usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
0.67 %
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Analisis umur piutang usaha (dikurangi penyisihan) adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade receivables (net off provision) is as follows:
30 Juni/ June 2014 Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
31 Desember/ December 2013
49,301,710
36,073,650
3,040,189 5,061,208 1,657,698
25,478,344 170,404 1,472,820
59,060,805
63,195,218
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Pada tanggal 30 Juni 2014, piutang usaha sebesar AS$195.927 telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari (31 Desember 2013: AS$195.927) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan.
As at 30 June 2014, trade receivables of US$195,927 overdue more than 90 days (31 December 2013: US$195,927) were impaired and provision has been accounted for.
Mutasi provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Movements in the Group’s provision for impairment of trade receivables are as follows:
30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
Pada awal periode Provisi yang dibalik
195,927 -
393,626 (197,699)
Pada akhir periode
195,927
195,927
At beginning of the period Reversal of provision At the end of the period
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa provisi penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2014 telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari piutang usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual accounts receivable at the end of the period, the Group’s management is of the opinion that the provision for impairment of trade receivables as at 30 June 2014 is adequate to coverlosses from these trade receivables.
Pada tanggal 30 Juni 2014, penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan dari beberapa bank sesuai dengan perjanjian pinjaman tanggal 10 April 2012 (“New Club Deal”) (lihat Catatan 16).
As of 30 June 2014, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan from several banks based on the loan agreement dated 10 April 2012 (the “New Club Deal”) (refer to Note 16).
Pada tanggal 30 Juni 2014, piutang entitas anak dari TNB Fuel Service Sdn. Bhd. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas bank dari ANZ (lihat Catatan 29l).
As of 30 June 2014, the subsidiary’s receivables from TNB Fuel Service Sdn. Bhd. have been pledged as collateral for the bank facility from ANZ (refer to Note 29l).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG NON-USAHA
6. 30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
Pihak ketiga
11,377,116
8,542,704
Bagian jangka pendek
(7,937,116)
(5,102,704)
Bagian jangka panjang
3,440,000
3,440,000
Non-current portion
392,528
-
Related parties: PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”)
345,894 60,296 45,554 9,982
334,627 110,306 9,801
854,254
454,734
Non-trade receivables related parties, net
Bagian jangka pendek
-
-
Current portion
Bagian jangka panjang
854,254
454,734
Non-current portion
0.03%
Percentage of non-trade receivables - related parties, net to total assets
Pihak berelasi: - PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) - Pemegang saham entitas anak - Karyawan - PT Nirmala Matranusa - PT Bunga Permata Sari Jumlah piutang non-usaha pihak berelasi, bersih
Persentase piutang non-usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
7.
NON-TRADE RECEIVABLES
0.06%
Third parties Current portion
Shareholders of the subsidiaries Employees PT Nirmala Matranusa PT Bunga Permata Sari
-
Piutang non-usaha terutama terdiri atas penjualan aset tetap, pendapatan bunga dari pinjaman pada pihak berelasi, dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Non-trade receivables mainly consist of sales of fixed assets, receivables from interest income from loan to related party and back charges.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang non-usaha pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2014 telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari piutang non-usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual account non-trade receivable at the end of the period, the Group’s management is of the opinion that the provision for impairment of non-trade receivables as at 30 June 2014 is adequate to coverlosses from these non-trade receivables.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
PERSEDIAAN
7. 30 Juni/ June 2014
Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar Dikurangi: penyisihan persediaan usang
INVENTORIES 31 Desember/ December 2013
133,443,909 13,973,879 1,125,035
133,684,613 14,308,871 2,140,045
148,542,823
150,133,529
(710,540)
(296,305)
147,832,283
149,837,224
Coal Spare parts and materials Fuel Less: allowance for obsolete inventories
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 30 Juni June 2014
8.
INVENTORIES (continued)
31 Desember/ December 2013
Saldo awal Perubahan selama periode berjalan
296,305 414,235
296,305 -
Beginning balance Movement during the period
Saldo akhir
710,540
296,305
Ending balance
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover losses from obsolete inventories.
Pada 30 Juni 2014, Grup melakukan penilaian persediaan batubara berdasarkan nilai realisasi bersih dan membukukan selisih penilaian pada “beban pokok pendapatan” sebesar AS$27.349.701 (31 Desember 2013 : AS$46.218.218).
As at 30 June 2014, the Group valued its coal inventory based on the net realisable value and recognised the difference in “cost of revenue” amounting to US$27,349,701 (31 December 2013: US$46,218,218)
Pada tanggal 30 Juni 2014, persediaan tidak diasuransikan, karena Manajemen telah menilai risiko kerugian adalah minimal.
As at 30 June 2014, the inventories were not covered by insurance, as Management has assessed the risk of loss as minimal.
KAS DAN SETARA PENGGUNAANNYA
KAS
YANG
DIBATASI
8.
30 Juni June 2014 Dolar AS Bagian lancar - ANZ - BPD Kaltim Bagian tidak lancar - ANZ
RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 2013
30,046,217 628,278 30,674,495
31,041,477 563,427 31,604,904
400,000
400,000
US Dollars Current portion ANZ BPD Kaltim Non-current portion ANZ -
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$30.046.217 (31 Desember 2013: AS$31.041.477) merupakan penempatan kas Perusahaan yang digunakan untuk menjaga pembayaran bunga dan pokok pinjaman seperti yang disyaratkan dalam New Club Deal (lihat Catatan 16).
Restricted cash at ANZ of US$30,046,217 (31 December 2013: US$31,041,477) represents the Company’s cash placement used for securing the payment of interest and principal as required by the New Club Deal (refer to Note 16).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada BPD Kaltim sebesar AS$628.278 (31 Desember 2013: AS$563.427) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 29d).
Restricted cash at BPD Kaltim of US$628,278 (31 December 2013: US$563,427) represents the Group’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 29d).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$400.000 (31 Desember 2013: AS$400.000) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 29l).
Restricted cash at ANZ of US$400,000 (31 December 2013: US$400,000) represents the Group’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 29l).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN a.
9.
Pajak dibayar dimuka
a. 30 Juni/ June 2014
Perusahaan PPN Pajak Penghasilan Entitas anak PPN Pajak Penghasilan Total Bagian jangka pendek PPN Pajak Penghasilan Bagian jangka panjang PPN Pajak Penghasilan Total b.
Total c.
13,163,610
25,334,170
188,238,560 22,262,465
206,744,440 41,694,015
210,501,025
248,438,455
223,664,635
273,772,625
Total
134,395 180,239
16,591,821 7,305,220
Current portion VAT Corporate income tax
314,634
23,897,041
199,750,624 23,599,377
200,851,114 49,024,470
223,350,001
249,875,584
223,664,635
273,772,625 b.
Tangguhan
Non-current portion VAT Corporate income tax Total
31 Desember/ December 2013 161,520
250,511
161,520
5,222,820 5,806,479 4,351,098
2,841,321 13,390,810 4,390,219
15,380,397
20,622,350
15,630,908
20,783,870 c.
30 Juni/ June 2014
Subsidiaries VAT Corporate income tax
Taxes payable
250,511
Beban pajak penghasilan
Kini - Final - Non final
The Company VAT Corporate Income tax
10,698,495 14,635,675
30 Juni/ June 2014
Entitas anak Pajak Penghasilan PPN Hutang pajak lainnya
Prepaid taxes
31 Desember/ December 2013
11,646,459 1,517,151
Hutang pajak
Perusahaan Pajak Penghasilan Hutang pajak lainnya
TAXATION
The Company Corporate income tax Other tax payable Subsidiaries Corporate income tax VAT Other tax payable Total
Income tax expense 30 Juni/ June 2013
(143,891) (16,987,763)
(367,287) (8,825,938)
(17,131,654)
(9,193,225)
(1,936,584)
4,185,084
(19,068,238)
(5,008,141)
Current Final Non final Deferred
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2014
Income tax expense (continued) The calculation of current corporate income tax expense is as follows: 30 Juni/ June 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
8,833,549
12,994,935
Consolidated profit before income tax
Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan - entitas anak
4,304,163
10,704,362
(8,770,084)
(5,879,087)
Add/(deduct): Consolidation eliminations Loss before income tax subsidiaries -
Rugi sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
4,367,628
17,820,210
Beda temporer: Penyusutan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya keuangan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan
1,875,112 (54,604) 600,180 73,928
4,183,044 (2,349,388) 2,339,588 168,828
Temporary differences: Depreciation Deferred barging expense Deferred finance costs Provision for employee benefits Permanent differences: Equity in net profits of subsidiaries and associates Interest income subject to final tax
Beda tetap: Ekuitas atas laba bersih entitas anak dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final
(8,045,435)
8,106,729
(600,107)
(843,777)
Taksiran (rugi)/laba fiskal
(1,783,298)
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada awal periode
(28,375,318)
Penyesuaian rugi fiskal periode sebelumnya
25,817,271
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada akhir periode
(4,341,345)
29,425,234
(64,797,110) -
(35,371,877)
Loss before income tax the Company -
Estimated fiscal (loss)/income Accumulated fiscal losses carried forward at the beginning of the period Correction to prior periods fiscal losses Accumulated fiscal losses carried forward at the end of the period
Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% - tahun periode - Perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini - entitas anak
(10,491,140)
(9,193,225)
Current corporate income tax expense at 25% - prior period – the Company Current corporate tax (expense) - subsidiaries
Beban pajak penghasilan badan kini - konsolidasian
(17,131,654)
(9,193,225)
Consolidated current corporate income tax income
(6,640,514)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
-
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan sebelum pajak penghasilan konsolidasi adalah sebagai berikut: 30 Juni June 2014 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
Income tax expense (continued)
30 Juni/ June 2013
8,833,549
12,994,935
Ditambah/(dikurangi): - Pendapatan yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Pajak tangguhan yang tidak diakui Penyesuaian periode lalu Penyesuaian pada beban pokok Penjualan Beban pajak final Beban pajak penghasilan konsolidasian
Add/(deduct): 6,686,508
(2,518,269)
15,520,057
10,476,666
3,880,014
2,619,167
(250,319)
(278,016)
Profit subject to final tax -
Income tax at 25% Interest income subject to final tax
280,785
6,529
1,279,356 13,734,511
(2,717,884) -
18,924,347
5,011,058 4,640,854
Adjustment to cost of revenue
143,891
367,287
19,068,238
5,008,141
Final tax expense Consolidated corporate income tax expense
Non-deductible expense Unrecognised deferred tax Adjustment last period
The income tax charged/(credited) in relation to other comprehensive income during the period is as follows:
Pajak penghasilan yang telah dibebankan/(dikreditkan) sehubungan dengan pendapatan komprehensif lainnya selama periode berjalan adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2014 Lindung nilai arus kas
Consolidated profit before income tax
30 Juni/ June 2013
(240,925)
(2,237,925)
Cash flow hedge
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for period of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun-tahun pajak berikut:
Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years: Jumlah/Amount
31 Desember 2004 31 Desember 2009 31 Desember 2010 31 Desember 2012 31 Desember 2013 30 Juni 2014
9,979,763 10,015,872 12,286,379 47,352,994 88,024,917 33,422,791 201,082,716
31 December 2004 31 December 2009 31 December 2010 31 December 2012 31 December 2013 30 June 2014
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Management is of the opinion that the tax loss balance originated from 2004 tax year can be offset against taxable income derived from the results of 2008 tax audit which is still in the process of finalisation.
Manajemen berpendapat bahwa sisa rugi fiskal tahun pajak 2004 dapat dikompensasikan dengan Penghasilan Kena Pajak dari hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2008 yang mana masih dalam proses penyelesaian. d.
Aset pajak tangguhan, bersih
d. 30 Juni/ June 2014
Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja karyawan Sewa pembiayaan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai* Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Cadangan nilai wajar lindung nilai Beban keuangan yang ditangguhkan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
Aset pajak tangguhan pada awal periode (Dibebankan)/ dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Reklasifikasi - Cadangan nilai wajar lindung nilai Aset pajak tangguhan pada akhir periode
*Penyisihan penurunan nilai terdiri dari penyisihan piutang usaha dan non-usaha dan pinjaman pihak berelasi
50,270,679 980,648 (15,810) (515,083) (106,352)
Income tax expense (continued)
Deferred tax assets, net
31 Desember/ December 2013 52,160,990 862,290 (413,467) (206,486)
294,288
252,973
13,145,787
13,189,707
48,982 109,208
48,982 74,076
(2,145,099) (441,550) 232,705
(2,188,957) (200,625) 82,660
1,478,824
2,983,116
63,337,227
66,645,259
66,645,259
48,723,305
(3,067,107) (240,925)
16,346,136 (17,362) 1,593,180
63,337,227
66,645,259
Tax losses carried-forward Provision for employee benefits Finance lease Deferred barging expenses Deferred mobilisation costs Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Allowance for impairment* Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures Cash flow hedging reserve Deferred finance cost Unrealised profit from transactions within the Group
Deferred tax assets at the: beginning of the period (Charged)/credited to: Consolidated statement of comprehensive income Reclassification Cash flow hedging reserve Deferred tax assets at the end of the period
*Allowance for impairment consists provision for trade and non-trade receivables and loan to related parties
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
9.
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
TAXATION (continued) d.
Deferred tax assets, net (continued) The analysis of deferred tax assets is as follows:
Analisis asset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
Aset pajak tangguhan: - Aset pajak tangguhan yang akan dipulihkan setelah 12 bulan - Aset pajak tangguhan yang akan dipulihkan dalam 12 bulan
e.
63,337,227
66,645,259
-
-
63,337,227
66,645,259
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
e. 30 Juni/ June 2014
Deferred tax assets: Deferred tax assets to be recovered after more than 12 months Deferred tax assets to be recovered within 12 months
Deferred tax liabilities, net
31 Desember/ December 2013
Penyisihan imbalan kerja karyawan 240,923 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (2,137,163) Biaya pengangkutan yang ditangguhkan (447,838) Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi 43,658 Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal (409,136) Kewajiban yang timbul dari kombinasi bisnis (111,750,093)
(111,750,161)
Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures Deferred barging expenses Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Liabilities as arising from business combination
Liabilitas pajak tangguhan
(114,459,649)
(115,270,674)
Deferred tax liabilitites
(115,270,674)
(125,404,577)
Liabilitas pajak tangguhan pada awal periode Dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Reklasifikasi Liabilitas pajak tangguhan pada akhir periode
811,025 (114,459,649)
218,433 (2,359,361) (884,103)
43,658 (539,140)
10,116,541 17,362 (115,270,674)
Deferred tax liabilites at the end of the period
The analysis of deferred tax liabilities is as follows:
Analisis liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
Liabilitas pajak tangguhan: - Liabilitas pajak tangguhan yang akan dipulihkan setelah 12 bulan - Liabilitas pajak tangguhan yang akan dipulihkan dalam 12 bulan
Deferred tax liabilites at the: beginning of the period Credited to: Consolidated statement of comprehensive income Reclassification
(114,459,649) (114,459,649)
(115,270,674) (115,270,674)
Deferred tax liabilities: Deferred tax liabilities to be recovered after more than 12 months Deferred tax liabilities to be recovered within 12 months
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Audit pajak
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
9.
TAXATION (continued) f.
Tax audits
Grup menerima Surat Ketetapan Pajak selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 yang menetapkan laba fiskal sebesar AS$252.190.715 atas Pajak Penghasilan (“PPh”) Badan dan kurang bayar pajak sebesar Rp.842.784.292.489 (setara dengan AS$70.413.927) untuk PPN dan jenis pajak lainnya. Grup telah mengajukan proses keberatan, banding dan peninjauan kembali atas Surat Ketetapan Pajak tersebut dan berkeyakinan bahwa ketetapan yang diterima seharusnya menghasilkan laba fiskal sebesar AS$30.604.188 untuk PPh Badan dan lebih dibayar pajak sebesar Rp 49.160.116.160 (setara dengan AS$4.107.287) untuk PPN dan pajak lainnya.
The Group received tax assessments between 2009 and 2012 which resulted in a total of fiscal income amounting to US$252,190,715 for corporate income tax, and underpayment position amounting to Rp 842,784,292,489 (equivalent with US$70,413,927) for VAT and other taxes. The Group has filed objections, appeals and reconsideration processes against these tax assessments and believes that instead of an assessed taxable income, the assessment should result in an assessed fiscal income of US$30,604,188 for corporate income tax, and overpayment of VAT and other taxes is amounting to Rp 49,160,116,160 (equivalent with US$4,107,287).
Hampir seluruh kasus perpajakan terhadap entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga yaitu TSA, PIK, FKP dan WBM adalah terkait dengan PPN masukan dan status pengenaan PPN atas batubara. Sampai dengan akhir tahun 2013, Pengadilan Pajak telah menerima banding PPN untuk masa pajak tahun 2006, 2007 dan 2008 yang diajukan oleh TSA, PIK, FKP dan WBM. DJP telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung atas putusan banding tersebut dan pada tanggal laporan ini, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan yang menolak PK DJP atas PPN untuk masa pajak 2006 dan 2007. Manajemen berpendapat bahwa putusan Mahkamah Agung ini merupakan Keputusan yang berkekuatan hukum tetap (inkrah) sehingga menjadi dasar hukum yang kuat atas diperolehnya kembali seluruh nilai PPN masukan yang disajikan didalam laporan keuangan konsolidasian interim ini.
Majority of taxes cases faced by the subsidiaries that are holders of third generation CCOW such as TSA, PIK, FKP and WBM are related to VAT inputs and status of VAT imposition on coal. At the end of 2013, the Tax Court has accepted VAT appeals for the tax periods of 2006, 2007 and 2008 submitted by TSA, PIK, FKP and WBM. The DGT has applied for a reconsideration application toward those appeal decision to the Supreme Court and at the reporting date, the Supreme Court has issued decision that rejected the DGT’s reconsideration application related to VAT for tax periods of 2006 and 2007. Management is of the opinion that the Supreme Court decision represents a decision that has legal binding position therefore it become strong legal basis for recoverability of all VAT inputs balance presented in these interim consolidated financial statements.
Pada tanggal pelaporan ini, Perusahaan, GBP, WBM, TSA, FKP, PIK dan FSP sedang dalam proses audit oleh DJP atas berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2010 sampai dengan 2012. Pada tanggal laporan ini, hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material.
As at the date of this report, the Company, GBP, WBM, TSA, FKP, PIK dan FSP are being audited by the DGT regarding various taxes for the 2010 to 2012 fiscal year. At the date of these financial statements, the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) g.
9.
TAXATION (continued)
Administrasi
g.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. 10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
Administration
30 Juni/ June 2014 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
271,598,192
631,666
1,138,869
273,368,727
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
166,719,627
70,334
(1,447,784)
165,342,177
9,424,245
237,997
Mesin dan peralatan Peralatan lain
160,144,044 621,257
769,107 -
(10,060,035) -
150,853,116 621,257
616,508,387
1,709,104
(10,368,950)
607,848,541
-
9,662,242
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
561,175
-
13,565,192
10,354,721
2,699,833
77,307
16,265,025
10,432,028
633,334,587
12,141,132
-
1,217,091 (224,831) 992,260 (9,376,690)
561,175
25,137,004 2,552,309
Nilai buku bersih
(9,366,594)
-
(156,117,249)
(77,972,593)
(8,110,296)
-
(86,082,889)
(7,002,339)
(513,254)
-
(7,515,593)
(118,050,855) (605,830)
(7,562,379) (3,399)
6,941,698 -
(118,671,536) (609,229)
(350,382,272)
(25,555,922)
6,941,698
(368,996,496)
(46,765)
(70,147)
-
Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
27,689,313
(146,750,655)
282,905,550
Under finance leases Transportation equipment
636,099,029
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
(116,912) 266,985,621
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Transportation equipment Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/ December 2013 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
264,448,432
3,883,168
3,266,592
271,598,192
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
111,645,074
76,324
54,998,229
166,719,627
7,272,876
833,370
1,317,999
9,424,245
Mesin dan peralatan Peralatan lain
168,591,264 621,257
3,000,750 -
(11,447,970) -
160,144,044 621,257
560,579,925
7,793,612
48,134,850
616,508,387
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
-
561,175
-
561,175
66,145,512
9,746,739
(62,327,059)
13,565,192
4,476,788
1,100,885
(2,877,840)
2,699,833
70,622,300
10,847,624
(65,204,899)
16,265,025
631,202,225
19,202,411
(17,070,049)
633,334,587
(123,647,927)
(23,102,728)
-
(146,750,655)
(64,403,792)
(13,626,430)
57,629
(77,972,593)
(5,973,215)
(1,044,483)
15,359
(7,002,339)
(109,258,159) (579,464)
(18,116,910) (26,366)
9,324,214 -
(118,050,855) (605,830)
(303,862,557)
(55,916,917)
9,397,202
(350,382,272)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
-
Nilai buku bersih
327,339,668
(46,765)
-
282,905,550
Under finance leases Transportation equipment Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Transportation equipment Net book value
Depreciation expense was charged to the following accounts:
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini:
30 Juni/ June 2014 Beban pokok pendapatan (lihat Catatan 23) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 25) Aset dalam penyelesaian
(46,765)
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
25,128,244 497,825 25,626,069
30 Juni/ June 2013 26,654,989 Cost of revenue (refer to Note 23) General and administration 380,947 expenses (refer to Note 25) 169,916 Construction in progress 27,205,852
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. FIXED ASSETS (continued)
Grup memiliki 21 bidang tanah dengan status “Hak Guna Bangunan” dan “Hak Pakai”. Sisa masa manfaat hak atas tanah antara 12 sampai 27 tahun, dimana hak atas tanah akan berakhir paling cepat di 2025.
The Group owns 21 plots of land with “Hak Guna Bangunan” and “Hak Pakai” titles. The remaining useful life of land rights is between 12 and 27 years which the earliest land rights will expire in 2025.
Pada tanggal 30 Juni 2014, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$314.014.976 yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Aset tetap lain tidak diasuransikan sesuai dengan pendapat Manajemen bahwa risiko yang akan timbul rendah.
As at 30 June 2014, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of US$314,014,976 which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks. The other fixed assets were not insured as management assessed the risk level as minimal.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap tertentu milik DPP dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari New Club Deal (lihat Catatan 16).
As at 30 June 2014 and 31 December 2013, certain fixed assets of DPP and related insurance coverage were pledged as collateral for the New Club Deal (refer to Note 16).
Pada tanggal 30 Juni 2014, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap selain yang telah diungkapkan dalam Catatan 13.
As at 30 June 2014, Management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets required, other than those disclosed in Note 13.
Pada tanggal 30 Juni 2014, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar AS$60.779.949 (31 Desember 2013: AS$60.195.500).
As of 30 June 2014, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets which continue to be used in operation totalled US$60,779,949 (31 December 2013: US$60,195,500).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim, sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the interim consolidated statements of financial position dates as follows: 30 Juni/June 2014
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim/ Construction in progress that has not been completed at the interim consolidated statement of financial position date Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Fasilitas jalan tambang batubara IP/ Coal haul road facility IP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
85%
3,316,460
2014
48%
11,965,791
2014
Bervariasi/Various
12,407,062
Bervariasi/Various
27,689,313 31 Desember/December 2013 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian/ Constructionin progress that has not been completed at the consolidated statement of financial position date Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Fasilitas jalan tambang batubara IP/ Coal haul road facility IP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
85%
3,316,460
2014
20%
5,635,294
2014
Bervariasi/Various
7,313,271
Bervariasi/Various
16,265,025
Pembangunan jetty di area Empaku milik IP untuk sementara waktu dihentikan karena penelaahan lebih rinci atas kebutuhan material infrastruktur di area Tabang masih berlanjut.
The construction of the jetty at the Empaku site of IP continues to be temporarily suspended as a detailed review of the required material handling infrastructure at the Tabang site continues.
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN YANG DITANGGUHKAN a.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENGEMBANGAN
Biaya eksplorasi yang ditangguhkan
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES a.
Deferred exploration cost
30 Juni/June 2014 Saldo awal/ Beginning balance
Saldo akhir/ Ending Balance
Penambahan/ Additions
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Penurunan nilai KM AUS
Nilai buku bersih
Areas which have not had yet measured and indicated resources 3,549,381
-
3,549,381
1,052,890
124,798
1,177,688
4,602,271
124,798
4,727,069
(3,549,381)
-
(3,549,381)
(3,549,381)
-
(3,549,381)
1,052,890
KM AUS Others (each below US$100,000)
Accumulated amortization KM AUS
1,177,688
Net book value
31 Desember/ December 2013 Saldo awal/ Beginning balance
Saldo akhir/ Ending Balance
Penambahan/ Additions
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Penurunan nilai KM AUS
Nilai buku bersih
b.
Areas which have not had yet measured and indicated resources 3,549,381
-
3,549,381
722,910
329,980
1,052,890
4,272,291
329,980
4,602,271
(3,549,381)
-
(3,549,381)
(3,549,381)
-
(3,549,381)
722,910
Biaya pengembangan yang ditangguhkan
KM AUS Others (each below US$100,000)
Accumulated amortization KM AUS
1,052,890
b.
Net book value
Deferred development cost
30 Juni/June 2014 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending Balance
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi Area dalam pengembangan PIK – blok Narut BAS
Areas with measured and indicated resources
960,015 560,162
34,054
960.015 594,216
1,520,177
34,054
1,554,231
Development area PIK – block Narut BAS
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) b.
Biaya pengembangan (lanjutan)
yang
ditangguhkan
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued) b.
Deferred development cost (continued)
30 Juni/June 2014 Saldo awal/ Beginning balance Area pengembangan yang telah berproduksi WBM FKP PIK – blok Sepaso TSA GBP BT BS
Akumulasi amortisasi WBM FKP PIK – blok Sepaso TSA GBP BT BS
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending Balance
16,118,033 9,002,152 7,282,240 4,066,147 2,021,307 248,671 100,761
18,341 -
16,118,033 9,002,152 7,282,240 4,066,147 2,021,307 267,012 100,761
38,839,311
18,341
38,857,652
(4,788,451) (4,438,357) (3,251,329) (4,066,147) (589,316) (118,610) (28,129)
(208,768) (166,561) (91,123) -
(4,997,219) (4,604,918) (3,342,452) (4,066,147) (589,316) (118,610) (28,129)
(17,280,339)
(466,452)
(17,746,791)
23,079,149
22,665,092
Development area which has been producing WBM FKP PIK – block Sepaso TSA GBP BT BS
Accumulated amortization WBM FKP PIK – block Sepaso TSA GBP BT BS
Net book value
31 Desember/December 2013 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending Balance
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi Area dalam pengembangan PIK – blok Narut BAS
Area pengembangan yang telah berproduksi WBM FKP PIK – blok Sepaso TSA GBP BT BS Akumulasi amortisasi WBM FKP PIK – blok Sepaso TSA GBP BT BS
Areas with measured and indicated resources 954,345 464,133
5,670 96,029
960,015 560,162
1,418,478
101,699
1,520,177
16,118,033 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 248,671 -
500,000 100,761
16,118,033 9,002,152 7,282,240 4,066,147 2,021,307 248,671 100,761
38,238,550
600,761
38,839,311
(4,003,327) (4,037,273) (2,792,308) (4,066,147) (580,002) (92,732) -
(785,124) (401,084) (459,021) (9,314) (25,878) (28,129)
(4,788,451) (4,438,357) (3,251,329) (4,066,147) (589,316) (118,610) (28,129)
(15,571,789) Nilai buku bersih
24,085,239
(1,708,550)
Development area PIK – block Narut BAS
Development area which has been producing WBM FKP PIK – block Sepaso TSA GBP BT BS Accumulated amortization WBM FKP PIK – block Sepaso TSA GBP BT BS
(17,280,339) 23,079,149
Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) b.
Biaya pengembangan (lanjutan)
yang
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
ditangguhkan
b.
Deferred development cost (continued)
Pemulihan biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the area of interest.
Beban amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan selama periode yang berakhir 30 Juni 2014 sebesar AS$466.452 (30 Juni 2013: AS$1.436.348) (lihat Catatan 23).
Amortisation expense of deferred exploration and development expenditures for the period ended 30 June 2014 was US$466,452 (30 June 2013: US$1,436,348) (refer to Note 23).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan telah mencukupi untuk menutupi kerugian yang akan timbul dari biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan.
The Group’s management believes that provision for impairment of deferred exploration and development expenditure is considered as adequate to cover losses from deferred exploration and development expenditure.
12. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
12. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
30 Juni/ June 2014 Uang muka akuisisi Uang muka pemasok Uang muka lain-lain (di bawah AS$3.000.000) Biaya dibayar dimuka (di bawah AS$3.000.000)
Bagian lancar Bagian tidak lancar
31 Desember/ December 2013
13,230,599 7,560,404
13,230,599 9,396,826
6,141,444
5,795,324
1,027,448
961,274
27,959,895
29,384,023
(12,088,644)
(10,923,025)
15,871,251
18,460,998
13. PROPERTI PERTAMBANGAN
Akumulasi amortisasi (Catatan 23)
Dikurangi: provisi penurunan nilai Nilai buku bersih
Current portion Non-current portion
13. MINING PROPERTIES 30 Juni/ June 2014
Awal periode (Pengurangan)/penambahan
Advance for acquisition Advance for supplier Others advances (below US$3,000,000) Prepaid expenses (below US$3,000,000)
31 Desember/ December 2013
445,760,687 445,760,687
486,617,213 486,617,213
Beginning of the period (Deductions)/additions
-
-
Accumulated amortisation (Note 23)
445,760,687
486,617,213
-
(40,856,526)
Less: provision for impairment
445,760,687
445,760,687
Net book value
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
13. MINING PROPERTIES (continued)
Saldo di atas merupakan biaya untuk properti pertambangan yang timbul karena akuisisi kepemilikan atas KRL pada tanggal 14 Desember 2011. Saldo tersebut timbul akibat penilaian wajar atas aset-aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan diamortisasi selama umur properti sejak tanggal dimulainya operasi komersial dengan mempertimbangankan masa IUP.
The balance represents the cost of mining properties arising from the acquisition of ownership in KRL on 14 December 2011. The balance arose from the fair valuation of the assets acquired at the date of acquisition and are amortised over the life of the property after the commencement of commercial production and giving regard to IUP.
Oleh karena penurunan harga batubara dan penelahaan kebutuhan operasional dan modal pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan melakukan pengujian penurunan nilai pada tingkat unit penghasil kas. Sebagai hasil dari pengujian ini, provisi penurunan nilai telah diakui untuk MCM, atas properti pertambangan sebesar AS$40.856.526, aset tetap sebesar AS$879.755 dan aset lainnya sebesar AS$878.764 untuk menurunkan nilai tercatat MCM sebesar estimasi Perusahaan terhadap nilai jual yang diharapkan untuk ijin pertambangan yang dimiliki. Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai tercatat properti pertambangan pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sama dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Due to the decline in the coal price outlook as at 31 December 2013, in conjunction with a review of operational and capital requirements, the Company has performed an impairment assessment at the cash generating unit level. As a result of this assessment, a provision for impairment has been recognised for MCM in relation to recorded mining properties of US$40,856,526, fixed assets of US$879,755 and other assets of US$878,764 to write down MCM’s carrying value to the Company’s estimate of the expected sales price for the mining license it holds. Management believes that the carrying value of mining properties as of 30 June 2014 is equal to its fair value less cost to sell.
14. HUTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES 30 Juni/ June 2014
Pihak ketiga: - PT Pelayaran Segara Niaga Utama - PT Bukit Makmur Mandiri Utama - PT Petrosea Tbk. - PT Thiess Contractors Indonesia - PT Leighton Contractors Indonesia - PT Medco Sarana Kalibaru - PT United Tractors Tbk. - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$5.000.000)
Pihak berelasi: - ASL - PT Nirmala Matranusa - PT Pan Assets Indonesia - PT Lian Beng Energy
31 Desember/ December 2013
32,087,379
34,505,133
28,036,003 21,486,250
27,747,761 19,812,234
19,442,638
28,440,560
15,213,760 6,751,745 885,042
19,865,444 5,652,365 1,531,089
27,816,877
34,625,136
151,719,694
172,179,722
7,575,634 6,734,947 198,698 132,774
5,556,572 15,956,887 198,698 132,593
14,642,053
21,844,750
166,361,747
194,024,472
Third parties: PT Pelayaran Segara Niaga Utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk. PT Thiess Contractors Indonesia PT Leighton Contractors Indonesia PT Medco Sarana Kalibaru PT United Tractors Tbk. Others (each below US$5,000,000)
Related parties: ASL PT Nirmala Matranusa PT Pan Assets Indonesia PT Lian Beng Energy -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
14. HUTANG USAHA (lanjutan)
14. TRADE PAYABLES (continued) 30 Juni/ June 2014
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Pound Sterling - Ringgit Malaysia - Dolar Singapura - Hongkong Dolar - Euro - Dolar Australia - Yen Jepang
31 Desember/ December 2013
149,475,278 15,451,712 885,634 469,144 64,809 11,201 2,564 1,405 -
175,408,431 17,793,463 1,360 2,496 91,376 214,968 501,563 10,815
166,361,747
194,024,472
Trade payables composition based on currency is as follows: US Dollars Rupiah Pound Sterling Malaysian Ringgit Singapore Dollars Hongkong Dollars Euro Australian Dollars Japanese Yen -
Jumlah hutang usaha kepada pihak berelasi adalah 1,45% dan 1,95% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
Total trade payables to related parties represented 1.45% and 1.95% of total liabilities as at 30 June 2014 and 31 December 2013, respectively.
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
15. BEBAN AKRUAL
15. ACCRUAL EXPENSES 30 Juni/ June 2014
Pengupasan tanah Biaya pengangkutan dan sewa kapal Royalti/iuran eksploitasi Bahan bakar Kuota Domestic Market Obligation (“DMO”) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$2.000.000)
31 Desember/ December 2013
28,303,110
32,973,446
Overburden removal
10,295,846 5,156,755 2,064,456
6,867,436 8,982,623 1,406,649
-
1,388,834
19,725,351
17,045,467
Barging and vessel rental Royalty/exploitation fees Fuel Domestic Market Obligation (“DMO”) quota Others (each below US$2,000,000)
65,545,518
68,664,455
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM LOANS 30 Juni/ June 2014
Pihak ketiga - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Porsi jangka pendek - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Porsi jangka panjang - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
620,940,000 (8,527,075)
31 Desember/ December 2013 688,980,000 (11,674,058)
612,412,925
677,305,942
259,080,000
136,080,000
(5,144,650)
(5,924,789)
253,935,350
130,155,211
361,860,000
552,900,000
(3,382,425)
(5,749,269)
358,477,575
547,150,731
30 Juni/ June 2014
30 Juni/ June 2013
Biaya keuangan
Biaya bunga Amortisasi biaya pinjaman
Third parties New Club Deal Unamortised debt issuance cost Current portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost Long-term portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Finance cost
16,156,134 3,429,746
15,024,050 2,987,939
19,585,880
18,011,989
Interest expense Amortisation debt issuance cost
New Club Deal
New Club Deal
Pada tanggal 10 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman New Club Deal sebesar AS$750 juta. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka (“TLF”) sebesar AS$400 juta, Fasilitas Belanja Modal (“CPXF”) sebesar AS$200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja (“WCF”) sebesar AS$150 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu (berkisar 3,5% - 4,85% per tahun diatas LIBOR), tergantung dengan rasio net debt to EBITDA Perusahaan. Fasilitas pinjaman New Club Deal digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan kembali Club Deal dan Fasilitas Talangan dan untuk penambahan dana investasi infrastruktur, dan pemenuhan modal kerja. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dapat meningkatkan WCF dan CPXF selama jumlah keseluruhan fasilitas tidak melebihi AS$950 juta.
On 10 April 2012, the Company obtained a New Club Deal loan facility amounting to US$750 million. The facility consists of a US$400 million Term Loan Facility (“TLF”), a US$200 million Capex Facility (“CPXF”), and a US$150 million Working Capital Facility (“WCF”), with an interest rate of LIBOR plus a certain margin (range from 3.5% - 4.85%p.a, over LIBOR) subject to Company's net debt to EBITDA ratio. The New Club Deal loan facility was used by the Company to refinance the Club Deal and Bridging Facility and to provide additional debt to partially fund infrastructure investments and working capital requirements. According to the loan agreement, the Company can increase its WCF and CPXF provided that the aggregate amount of the total facility increase shall not exceed US$950 million.
Pihak-pihak yang memberikan pinjaman adalah ANZ, Bank Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) dan Natixis.
The lenders are ANZ, Bank Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) and Natixis.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
New Club Deal (lanjutan)
New Club Deal (continued)
Pembayaran TLF dan CPXF dilakukan setiap tiga bulan dimulai Oktober 2013 dan berakhir pada tanggal 20 April 2017. WCF akan jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama dua tahun.
Repayment of the TLF and CPXF are on a quarterly basis commencing October 2013 and ending on 20 April 2017. The WCF is due on 20 April 2015 with a two year extendable option.
New Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan korporasi dari entitas anak tertentu dan aset tetap tertentu DPP dan ML.
The New Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, and certain fixed assets of DPP and ML.
New Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the New Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pada tanggal 18 Oktober 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian Supplemental yang merubah beberapa klausul dan kondisi dari New Club Deal yang meliputi peningkatan margin yang berlaku, peningkatan penyediaan jaminan dan peningkatkan rasio maksimum net debt terhadap EBITDA menjadi 5,0:1 sampai dengan 1 Januari 2015.
On the 18 October 2013, the Company entered into a Supplemental Deed pursuant to certain terms and conditions of the New Club Deal were revised, increasing the applicable margin, increasing the security provided and increasing the maximum net debt to EBITDA ratio to 5.0:1 until 1 January 2015.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah mencairkan seluruh TLF dan CPXF dan telah melakukan pencairan senilai AS$123.000.000 dari jumlah WCF.
As of 31 December 2013, the Company has fully drawn down the TLF and the CPXF and has drawn down US$123,000,000 out of the total WCF.
17. PENYISIHAN UNTUK PEMBONGKARAN, PEMINDAHAN, REKLAMASI DAN RESTORASI
17. PROVISION FOR DECOMMISSIONING, DEMOBILISATION, RECLAMATION AND RESTORATION
30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
Saldo awal Penambahan Realisasi
9,029,372 556,709 (707,768)
8,533,034 4,004,713 (3,508,375)
Saldo akhir
8,878,313
9,029,372
Beginning balance Addition Realisation Ending balance
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
18. LONG TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Liabilitas imbalan kerja hanya berasal dari kewajiban imbalan pasti. Provisi imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dihitung oleh PT KAIA Magna Consulting, aktuaris independen.
Employee benefit liabilities only represent defined benefit obligation. Provision for employee benefits as at 30 June 2014 and 31 December 2013 were calculated by PT KAIA Magna Consulting, independent actuaries.
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut :
The amounts recognised in the statements of financial position are as follows :
30 Juni/ June 2014 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
31 Desember/ December 2013
6,366,355 (901,039) (59,648)
5,680,177 (844,168) (63,571)
5,405,668
4,772,438
Jumlah yang diakui dalam “beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim adalah sebagai berikut :
Present value of obligations Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service costs
The amounts recognised in "general and administration expenses" in the interim consolidated statements of comprehensive income are as follows:
. 30 Juni/ June 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu
393,151 226,616 15,903 3,707
847,948 255,755 2,734 73,301
639,377
1,179,738
Mutasi kewajiban imbalan selama periode berjalan adalah sebagai berikut : 30 Juni/ June 2014 Nilai kewajiban kini pada awal periode Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan)/kerugian aktuaria Pembayaran manfaat Kewajiban kini setelah kurtailmen Efek selisih kurs karena perbedaan dengan mata uang penyajian
5,680,177 393,151 72,289 226,616 (5,878) 6,366,355
Asumsi utama yang digunakan aktuaris independen yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut :
Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Tabel mortalitas Umur pensiun
30 Juni/ June 2013 Present value of obligations Interest cost Recognised net actuarial loss Amortisation past service costs
The movement in the benefit obligation over the period is as follows : 31 Desember/ December 2013 8,951,648 At beginning of the period 1,668,047 Current service cost 523,715 Interest cost (1,779,014) Actuarial (Gain)/loss (721,312) Benefits paid (1,356,190) Present obligation after curtailment Foreign exchange effect from (1,606,717) difference of presentation currency 5,680,177 The principal assumptions used by the independent actuaries were as follows :
30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
9,06% 10,00% TMI-III/2011 55
9,06% 10,00% TMI-III/2011 55
Discount rate Future salary increases Mortality table Pension age
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
19. INSTRUMEN DERIVATIF
19. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Rincian piutang derivatif pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2014 - JP Morgan (“JPM”) - Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”) - SMBC - HSBC Transaksi lindung nilai batubara Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
31 Desember/ December 2013
1,361,230
886,278
262,030 154,640 158,140
128,337 201,834 554,385
1,936,040
1,770,834
917,100
1,136,887
1,018,940
633,947
1,936,040
1,770,834
Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2014 - ANZ
Details of derivative receivables as at 30 June 2014 and 31 December 2013 are as follows:
JP Morgan (“JPM”) Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”) SMBC HSBC Coal swap transactions Gas oil hedging transactions
Details of derivative liabilities as at 30 Juni 2014 and 31 December 2013 are as follows: 31 Desember/ December 2013
12,016,547
14,966,698
ANZ -
Porsi jangka pendek
5,966,607
5,949,941
Current portion
Porsi jangka panjang
6,049,940
9,016,757
Long-term portion
12,016,547
14,966,698
Coal linked-capped loss swap
Coal linked-capped loss swap
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2014 Saldo awal, setelah pajak Dibebankan pada laba komprehensif lain: - Perubahan nilai wajar - Realisasi keuntungan lindung nilai Saldo akhir, setelah pajak
601,875
Movements in the cash flow hedging reserve are as follows: 31 Desember/ December 2013 5,381,414
(1,611,740)
16,130,219
2,334,515
(20,909,758)
1,324,650
601,875
Beginning balance, net of tax Charged to other comprehensive income: Changes in fair value Realisation of hedging gain Closing balance, net of tax
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
19. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) a.
19. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai batubara
a.
Pada tahun 2013, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak swap batubara untuk menetapkan harga jual batubara di masa mendatang untuk tahun 2014 dengan opsi (opsi terletak pada bank) untuk memperpanjang penggunaan harga tetap untuk tahun 2015 (tidak ada bank yang menggunakan hak opsi mereka, yang mana sekarang telah habis). Harga pokok yang digunakan adalah harga pasar yang telah ditentukan oleh indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2013, the Company entered into coal swap contracts to fix future coal sales prices for 2014 with extendable options (at the banks option) to extend the fixed price for calendar year 2015 (none of the banks have exercised their options which have now lapsed). The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Transaksi swap batubara yang masih berlaku pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
The following coal swap transactions were outstanding as at 30 June 2014:
Jumlah nosional (MT)/ Total notional amounts (MT)
Mitra transaksi/ Counter parties JPM
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
31 Desember/December 2014 These contracts had a positive fair value before tax of US$789,750 as at 30 June 2014 (31 December 2013: US$540,000).
b.
Kontrak-kontrak atas transaksi lindung nilai bahan bakar minyak yang masih berlaku pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Entitas/ Entity
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
30,000
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebelum pajak sebesar AS$789.750 pada tanggal 30 Juni 2014 (31 Desember 2013: AS$540.000). b.
Coal swap transactions
Mitra transaksi/ Counter parties
Gas oil hedging transactions The following gas oil hedging transactions were outstanding as at 30 June 2014:
Jumlah nosional (barel)/ Total notional amounts (barrel)
BR
ANZ
60,000
BR
JPM
60,000
BR
HSBC
30,000
GBP
SMBC
30,000
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebelum pajak sebesar AS$1.720.050 pada tanggal 30 Juni 2014 (31 Desember 2013: AS$262.500).
Referensi harga komoditas/Commodity reference price
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember /December 2014 31 Desember /December 2014 31 Desember /December 2014 31 Desember /December 2014
These contracts had a positive fair value before tax of US$1,720,050 as at 30 June 2014 (31 December 2013: US$262,500).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
19. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) c.
Coal-linked Capped Loss Swap
19. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) c.
Coal-linked Capped Loss Swap
Di tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak API 4 Coal-linked Capped Loss Swap dengan SCB. Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya atas ikatan kontrak Coal-linked Capped Loss Swap ini.
In 2010, the Company entered into an API 4 Coal-linked Capped Loss Swap contract with SCB. On 7 February 2012, the Company has settled its obligation under this Coal-linked Capped Loss Swap contract.
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak kerjasama “Newcastle Coal-Linked Capped Loss Swap”. Melalui kontrak ini, Perusahaan menerima dana sebesar AS$18.000.000 dengan pengembalian yang akan dilakukan setiap 6 bulan sekali hingga 29 Februari 2016. Jumlah pengembalian akan bervariasi mengikuti pergerakan harga batubara, dengan jumlah pengembalian kas maksimum sebesar AS$22.500.000.
On 1 March 2013, the Company entered into a Newcastle Coal-Linked Capped Loss Swap Contract. Under this arrangement, the Company received cash amounting to US$18,000,000, in which the settlements are arranged semiannually until 29 February 2016. The settlement amount will vary, depending on the actual linked benchmark coal price movement, with total cashflow on repayments capped at a maximum of US$22,500,000.
20. MODAL SAHAM a.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
Pada tanggal 17 September 2008, salah satu pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Jaminan saham ini telah berubah beberapa kali dengan perubahan terakhir jumlah saham yang dijaminkan sebanyak 1.250.000.000 lembar saham pada tanggal 15 April 2013.
20. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as at 30 June 2014 and 31 December 2013 are as follows:
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
18,410,617 7,137,165 3,568,582 2,127,177 1,065,194
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 166,555,500
571,976 60,964 3,212 3,212 3,212 1,783,100
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 5.00%
3,333,333,500
35,685,809
100%
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. The number of shares pledged has varied a number of times with the latest changes occurring on the 15 April 2013 pledging a total of 1,250,000,000 shares.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) b.
20. SHARE CAPITAL (continued)
Tambahan modal disetor
b.
Details of additional paid in capital are as follows:
Rincian perhitungan agio saham: 30 Juni/ June 2014 Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Additional paid in capital
31 Desember/ December 2013
208,379,135 (12,499,062)
4,322,116 200,202,189
208,379,135 Excess of proceeds over par value (12,499,062) Share issuance costs Difference in value from restructuring transaction of entities under common 4,322,116 control 200,202,189
Biaya penerbitan saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008.
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengadali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas sepengendali.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents dfferences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control.
21. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
21. GENERAL RESERVE DECLARATION
AND
DIVIDEND
Cadangan umum
General reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan wajib dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008 dan kemudian pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 66.700.000.000 (AS$8.176.536).
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008 and then on 7 June 2011, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earning amounting to Rp 66,700,000,000 (US$8,176,536).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN
Batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi Non-batubara - Pihak ketiga
22. REVENUE 30 Juni/ June 2014
30 Juni/ June 2013
391,964,990 48,658,254
572,437,339 45,546,748
440,623,244
617,984,087
8,643,465
6,563,859
449,266,709
624,547,946
30 Juni / June 2014
30 Juni/ June 2013
Batubara
Ekspor – pihak berelasi - Enel Trade S.p.A. Domestik - Pihak ketiga Non-batubara (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan) - Pihak ketiga
Coal 124,306,088 108,744,316 81,782,869
183,136,657
256,751,442
384,829,122
571,584,715
48,658,254
45,546,748
48,658,254
45,546,748
7,135,868
852,624
Domestic Third parties -
8,643,465
6,563,859
Non-coal (each below 10% of total revenue) Third parties -
449,266,709
624,547,946
Export – related party Enel Trade S.p.A. -
Refer to Note 28 for details of related party transactions. 23. COST OF REVENUE
30 Juni/ June 2014 Biaya produksi: Pengupasan tanah termasuk bahan bakar Pertambangan dan pengangkutan batubara Penyusutan (Catatan 10) Beban karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (Catatan11) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$5.000.000)
Export – third parties Vitol Asia Pte. Ltd. J. Aron & Co TNB Fuel Service Sdn. Bhd. Others (each below 10% of total revenue)
75,189,936 71,896,446 54,606,083
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Non-coal Third parties -
Details of customers having transactions more than 10% of net revenue:
Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih:
Ekspor – pihak ketiga - Vitol Asia Pte. Ltd. - J. Aron & Co. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan)
Coal Third parties Related parties -
30 Juni/ June 2013
220,871,639 35,843,841 25,128,244 14,091,064 6,487,473
301,488,616 24,291,486 26,654,989 21,415,796 12,334,907
466,452
1,436,348
12,258,506
15,433,743
315,147,219
403,055,885
Production costs: Overburden removal including fuel Coal mining and hauling Depreciation (Note 10) Employee costs Repairs and maintenance Amortisation of deferred exploration and development expenditures (Note 11) Others (each below US$5,000,000)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan)
23. COST OF REVENUE (continued) 30 Juni/ June 2014
Royalti/iuran eksploitasi Persediaan barang setengah jadi - Awal periode - Akhir periode Persediaan barang jadi - Awal periode - Pembelian batubara - bersih - Akhir periode
30 Juni/ June 2013
42,951,128
63,361,192
78,555,744 (63,663,575)
95,747,362 (77,532,910)
55,128,868 23,969,298 (69,780,334)
81,056,551 15,290,591 (53,088,427)
382,308,348
527,890,244
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan: 30 Juni/ June 2014 PT Leighton Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk. PT Bukit Makmur Mandiri Utama
30 Juni/ June 2013
55,692,312 42,161,413 36,154,436
97,091,211 46,328,444 59,063,799
134,008,161
202,483,454
24. SELLING EXPENSES 30 Juni/ June 2014
Biaya pengangkutan Kelebihan waktu berlabuh Analisa batubara Komisi keagenan
PT Leighton Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk. PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
24. BEBAN PENJUALAN
Royalty/exploitation fees Work-in-process inventory At the beginning of period At the end of period Finished goods inventory At the beginning of period Coal purchases - net At the end of period -
30 Juni/ June 2013
34,077,071 807,786 537,731 388,491
45,707,548 352,467 550,866 187,686
35,811,079
46,798,567
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Barging Demurage Coal analysis Agency fees
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 30 Juni/ June 2014
Beban karyawan Biaya kantor Jasa profesional Penyusutan (Catatan 10) Perizinan dan retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
30 Juni/ June 2013
10,786,378 1,440,634 921,370 497,825 116,687 1,218,907 14,981,801
26. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN, BERSIH
14,610,615
30 Juni/ June 2013 (4,417,091) (974,253)
8,218,928
(5,391,344)
Gain/(loss) on foreign exchange, net Others, net
27. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. 30 Juni/ June 2014
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
1,747,668 Others (each below US$100,000)
5,303,201 2,915,727
27. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(Rugi)/laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Employee costs Office expenses Professional fees Depreciation (Note 10) Permits and retribution
26. OTHER INCOME (EXPENSE), NET 30 Juni/ June 2014
Laba/(rugi) selisih kurs, bersih Lain-lain, bersih
9,724,393 1,073,683 1,492,951 380,947 190,973
30 Juni/ June 2013
(8,164,400) 3,333,333,500
(Rugi)/laba bersih per saham dasar Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 30 Juni 2014 dan 2013.
(0,00)
11,507,792
Net (loss)/income attributable to owners of the parent entity
3,333,333,500
Weighted average number of outstanding ordinary shares
0,00
Basic earnings per share
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 30 June 2014 and 2013.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
28. RELATED PARTY TRANSACTIONS The nature of relationships with the related parties is as follows:
Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Entitas/Entity
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
- PT Nirmala Matranusa
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Beban sewa dan mobilisasi, penambahan dan pembangunan aset tetap/Rental and mobilisation expenses, addition and construction of fixed assets
- Enel Trade S.p.A.
Pihak berelasi dengan pemegang saham nonpengendali Perusahaan/Related party of a non-controlling shareholder of the Company
Piutang usaha dan Penjualan batubara/ trade receivable and Coal sales
- Pemegang saham/ Shareholders
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholders of the Company
Piutang non-usaha dan hutang lain-lain/ Non-trade receivables and other payables
- ASL
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha, jasa pengangkutan batubara dan sewa peralatan/trade payable, Barging service and equipment rental
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha/Trade payable
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang pemegang konsesi/ receivable from concession holder
- PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha/Trade payable
Related party transactions are as follows:
Transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2014 Biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar: - ASL Persentase dari jumlah biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. Persentase dari jumlah pendapatan
1,280,899
12.25%
30 Juni/ June 2013
1,902,526
Accrued barging and vessel rental expenses: ASL-
As a percentage of total accrued barging and vessel rental 25.74% expense
48,658,254
45,546,748
Coal sales: Enel Trade S.p.A. -
10.85%
7.29%
As a percentage of total revenue
Beban sewa dan mobilisasi: - PT Nirmala Matranusa
45,295
510,000
Rental and mobilisation expenses: PT Nirmala Matranusa -
Persentase dari jumlah beban sewa dan mobilisasi
1.94%
15.67%
As a percentage of total rental and mobilisation expenses
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
30 Juni/ June 2014 Biaya pengangkutan: - ASL
30 Juni/ June 2013
8,821,173
12,988,089
24.06%
28.88%
Persentase dari biaya pengangkutan
Barging expense: ASL As a percentage of total barging expense
Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang dibagi umumnya menggunakan indeks international dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan atau dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
30 Juni/June 2014 Dewan Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commisioners %** US$* %** US$* Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
10%
2,520,282
3%
840,791
Salaries and other short-term employee benefits
30 Juni/June 2013 Dewan Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commisioners %** US$ %** US$ Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
8%
2,507,142
3%
828,857
Salaries and other short-term employee benefits
Selain yang disebutkan diatas, tidak ada imbalan lainnya yang diberikan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
Except as disclosed above, no other benefits were provided to Board of Directors and Board of Commisioners.
Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.
The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.
** % terhadap jumlah beban karyawan
** % of total employee cost
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
PENTING,
KOMITMEN,
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Kontrak jasa pertambangan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
COMMITMENTS
Mining services contracts
Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan. Para kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Berdasarkan perjanjian yang disepakati, para kontraktor antara lain PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hero Krida Utama, PT Tri Daya Jaya dan PT Thiess Contractors Indonesia. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall, pengangkutan batubara, dan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari jumlah volume pengupasan tanah ataupun batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait. Perjanjian-perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2015 dan Desember 2021 atau pada saat jumlah volume kontrak tercapai, yang mana yang lebih dahulu.
The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Based on the agreed contract, the mining service contractors are, among others, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hero Krida Utama, PT Tri Daya Jaya and PT Thiess Contractors Indonesia. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties, coal hauling and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement. These contracts will expire between December 2015 and December 2021 or when the contracted volumes have been achieved, whichever is earlier.
Pada tanggal 5 Maret 2013, MCM telah mengakhiri perjanjian jasa pertambangan dengan PT Putra Perkasa Abadi dan mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan PT Hero Krida Utama. Perjanjian ini ketika dinotifikasi berlaku sampai dengan 31 Desember 2017.
On 5 March 2013, MCM has terminated the agreement mining services with PT Putra Perkasa Abadi and entered into a mining services agreement with PT Hero Krida Utama. The agreement if commencement is notified is valid until on 31 December 2017.
Pada tanggal 15 November 2013, PIK mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan PT Hero Krida Utama. Perjanjian ini berlaku selama 4,5 tahun atau pada saat jumlah yang telah disetujui tercapai, mana yang lebih dulu.
On 15 November 2013, PIK entered into a mining service agreement with PT Hero Krida Utama. This agreement is valid for 4.5 years or when the agreed volume is achieved, whichever is earlier.
Pada tanggal 16 September 2013, IP mengadakan perjanjian jasa pertambangan untuk proyek Tabang dengan PT Karunia Wahananusa. Perjanjian ini berlaku sampai 30 September 2016 atau pada saat jumlah yang telah disetujui tercapai, mana yang lebih dulu.
On 16 September 2013, IP entered into a mining service agreement for Tabang project with PT Karunia Wahananusa. This agreement is valid until 30 September 2016 or when the agreed volume is achieved, whichever is earlier.
Pada tanggal 27 Juni 2014, IP mengadakan perjanjian jasa pertambangan untuk proyek Tabang dan Pakar dengan PT Petrosea Tbk. Perjanjian ini berlaku selama 7 tahun atau pada saat jumlah yang telah disetujui tercapai, mana yang lebih dulu.
On 27 June 2014, IP entered into a mining service agreement for Tabang and Pakar project with PT Petrosea Tbk. This agreement is valid until 7 years or when the agreed volume is achieved, whichever is earlier.
Pada tanggal 22 Mei 2014, IP mengadakan perjanjian coal hauling untuk proyek Tabang dan Pakar dengan PT BIS Industries. Perjanjian ini berlaku selama 7 tahun atau pada saat jumlah yang telah disetujui tercapai, mana yang lebih dulu.
On 22 May 2014, IP entered into a coal hauling agreement for Tabang and Pakar project with PT BIS Industries. This agreement is valid until 7 years or when the agreed volume is achieved, whichever is earlier.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) b.
c.
d.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian kerjasama
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b.
Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2026.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement valid until 19 December 2026.
Kontrak jasa bongkar muat batubara
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., PT Bharinto Ekatama dan PT Indo Tambangraya Megah Indonesia untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 4,5 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.
On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., PT Bharinto Ekatama and PT Indo Tambangraya Megah Indonesia to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 1 January 2014, the Company agreed to handle 4.5 million metric tonnes of coal per annum and the agreement was extended until 31 December 2014.
PIK
PIK
Pada tanggal 21 Januari 2014, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan dengan tanggal 18 Februari 2016.
On 21 January 2014, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2016.
Jaminan reklamasi
d.
Reclamation guarantees
Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masing-masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periodeperiode tersebut.
The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if the following individual company does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.
Berikut adalah jaminan ditetapkan oleh Pemerintah:
Reclamation guarantees Government are as follow:
reklamasi
Entitas/Entity
Tahun/Year
PIK GBP I* WBM* FKP* MCM* BT* FSP* TSA* GBP II*
2010-2014 2010-2014 2010-2014 2010-2014 2010-2014 2009-2014 2009-2014 2010-2014 2010-2014
*Dalam proses perpanjangan
yang Bank ANZ Mandiri Mandiri Mandiri BPD Kaltim Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Jumlah/Amount
required
by
the
Setara/Equivalent
Rp 15,620,316,089 Rp 3,693,080,027 Rp 23,208,197,038 Rp 15,122,128,165 Rp 5,625,464,223 Rp 4,364,366,984 Rp 4,386,492,545 Rp 3,726,740,614 Rp 48,647,144,577
US$1,305,064 US$308,554 US$1,939,026 US$1,263,441 US$470,003 US$364,639 US$366,488 US$311,366 US$4,064,429
*In the process of renewal
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) e.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Komitmen sewa operasi
e.
Grup
Group
Pada tanggal 1 November 2012, Grup mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 1 Maret 2013.
On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years as of 1 March 2013.
Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payment under non-cancellable operating leases are as follows:
30 Juni/ June 2014 Tidak lebih dari 1 tahun Tidak lebih dari 1 tahun namun kurang dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun
f.
g.
Operating lease commitment
31 Desember/ December 2013
1,454,880
1,454,880
5,819,520 5,334,560
5,819,520 6,062,000
12,608,960
13,336,400
Perjanjian pengangkutan batubara
f.
Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years Later than 5 years
Barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 9 Juli 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.
On 9 July 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, TSA, WBM, GBP dan PIK
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK
Perusahaan, TSA, WBM, GBP dan PIK memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelangganpelanggan tersebut.
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Tuntutan hukum
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$641.658) sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya yang menolak permohonan kasasi dari Haji Asri. Penggugat melalui kerabatnya mengajukan permohonan pemeriksaan uji material atas keputusan Mahkama Agung, yaitu tingkat banding terakhir dalam sistem pengadilan Indonesia.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$641,658) as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which subsequently upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. The claimant, through his next-of-kin has filed an application for a judicial review of the Suprme Court decision, which is the final level of appeal available under the Indonesian court system.
Perusahaan bukan pihak langsung dalam hal ini, hanya disebut sebagai turut Tergugat untuk memastikan pihaknya terikat dengan keputusan Pengadilan.
The Company is not a direct party in this matter has merely been named as a co-Defendant to ensure that it is bound by the decision of the Court.
Pada tanggal 27 Desember 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) dan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”) menuntut Bayan International Pte Ltd dan Perusahaan terkait perselisihan dalam ventura bersama antara Perusahaan dan BCBCS dan Bayan International Pte Ltd yang bertindak sebagai penjamin ventura bersama KSC di Pengadilan Tinggi Republik Singapura. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) menuduh Perusahaan telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ventura bersama, karena Perusahaan menghentikan pendanaan ventura bersama dan menghentikan pasokan batubara ke KSC.
On 27 December 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) and Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (”BCBC”) filed suits against Bayan International Pte Ltd and the Company regarding a dispute in a joint venture the Company and BCBCS and Bayan International Pte Ltd acts as guarantors of KSC Joint Venture in the High Court of the Republic of Singapore. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) claim that the Company is in breach of the Joint Venture deed because it has ceased funding to the Joint Venture and ceased the supply of coal to KSC.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 21 Februari 2012, Perusahaan dan Bayan International Pte Ltd masing-masing mengajukan pembelaan mereka. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengajukan klaim balasan melawan BCBCS dan WEC atas pelanggaran kententuan ventura bersama dan menuntut kompensasi kerugian secara spesifik sebesar AS$58.991.213 dan kerugian secara umum untuk diperiksa oleh pengadilan. Proses pengadilan saat ini sedang berlangsung. Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan tidak melanggar dan bahwa BCBCS/BCBC/WEC faktanya telah melakukan pelanggaran dan tidak ada kontijensi yang perlu dipertimbangkan.
On 21 February 2012, the Company and Bayan International Pte Ltd lodged their respective defense. On the same date, the Company also filed a counter claim against BCBCS and WEC for breach of the joint venture deed, claiming special damages of US$58,991,213 and general damages to be assessed by the court. The court proceedings are currently ongoing. The Managements view is that the Company is not in breach and that BCBCS/BCBC/WEC are in fact in breach and that no contingencies are deemed necessary.
BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan oleh dan untuk satu pihak di Australia Barat atas saham-saham Kangaroo Resources Limited yang dimiliki Bayan. Bayan yakin perintah pembekuan tersebut telah secara keliru dijatuhkan Mahkamah Agung Australia Barat dan saat ini mempertanyakan keabsahan perintah tersebut.
BCBCS had also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia on the shares of Kangaroo Resources Limited held by Bayan. Bayan believes the freezing order was wrongly granted by the Supreme Court of Western Australia and is currently challenging the the validity of the said freezing order.
TSA
TSA
Pada tanggal 14 Juli 2011, TSA telah menerima Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk hadir dimuka Pengadilan Kutai Barat sehubungan dengan gugatan perdata yang didaftarkan oleh Sayu dan Kedam (“Para Penggugat”) terhadap TSA sebagai salah satu tergugat. Dalam gugatan tersebut, Para Penggugat menggugat TSA telah melakukan kegiatan penambangan di lokasi yang diakui oleh Para Penggugat sebagai miliknya dan menuntut sebesar Rp 13.406.000.000 (AS$1.120.060) sebagai kompensasi.
On 14 July 2011, TSA received a Summons from the District Court of South Jakarta to appear before the Court of Kutai Barat related to a civil suit which was registered by Sayu and Kedam (the “Plaintiffs”) against TSA as one of defendants. In such lawsuit, the Plaintiffs alleges TSA has conducted mining operations on land owned by the plaintiffs and have claimed an amount of Rp 13,406,000,000 (US$1,120,060) as compensation.
Pada tanggal 14 Juni 2012, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kutai Barat telah membatalkan gugatan yang dibuat oleh Para Penggugat dan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Samarinda. Pada tanggal 3 Juni 2013, Pengadilan Tinggi Samarinda mengeluarkan keputusannya yang menegaskan kembali keputusan Pengadilan Negeri. Tidak ada banding dari pemohon dalam rentang waktu yang dipersyaratkan, keputusan Pengadilan Tinggi final dan mengikat.
On 14 June 2012, District Court of Kutai Barat dismissed the claims made by the Plaintiffs and they made an appeal to the High Court of Samarinda. On 3 June 2013, the High Court of Samarinda has issued its decisions to re-affirm the District Court’s decision. There is no appeal from the Plaintiffs within the required timeframe thus the High Court’s decision is final and binding.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
i.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
KRL
KRL
Pada bulan Mei 2013, mantan konsultan Chimaera Capital Markets Pte Ltd dan Empire Equity Limited mengajukan gugatan hukum kepada KRL terkait pembayaran atas jasa yang diberikan oleh para penasehat tersebut sesuai Advisory Agreement yang diadakan oleh KRL di 2010. Gugatan yang diajukan sejumlah AUD28 juta (setara dengan AS$26 juta). Mediasi yang dilakukan di Desember 2013 tidak berhasil. Kasus ini telah masuk di persidangan di Victoria pada Mei 2014 dan para pihak masih menunggu keputusan pengadilan.
In May 2013 former consultants Chimaera Capital Markets Pte Ltd and Empire Equity Limited taken legal action against KRL to recover fees and other benefits that they allege are owing to them under an Advisory Agreement that was entered by KRL in 2010. Claims totaling AUD28 million (equivalent with US$26 million) have been included in the claim. Mediation in December 2013 was unsuccessful. The case has been heard by the Supreme Court of Victoria in May 2014 and the parties are still waiting for the Court to render its judgement.
Manajemen berpendapat bahwa kasus ini tidak memiliki dasar dan provisi tidak diperlukan dalam laporan keuangan konsolidasi interim ini.
Management is of the opinion that the case has no merit and no provision is required in the interim consolidated financial statements.
Perjanjian batubara
pengiriman
dan
pengangkutan
i.
The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.
Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transshipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang belaku. j.
Perjanjian penjualan batubara Pada tanggal 30 Juni 2014, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 218,83 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode mulai 1 Juli 2014 sampai dengan Desember 2032.
Coal shipping and barging contracts
j.
Coal sales agreements As at 30 June 2014, the Group has various commitments to sell 218,83 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 1 April 2014 to December 2032.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) k.
l.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Komitmen modal
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) k.
Capital commitments
IP
IP
Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kalimantan Timur, dengan jumlah nilai kontrak sebesar AS$2.060.135. Pada tanggal 30 Juni 2014, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.
On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kalimantan, with a total contract value amounting to US$2,060,135. As of 30 June 2014, total remaining contract value outstanding was US$668,432.
Pada tanggal 15 April 2013, IP mengadakan perjanjian dengan PT Petrosea Tbk, untuk pembangunan jalan tambang dan jembatan dari Jetty Senyiur ke daerah konsesi Bara Tabang sebesar AS$26.890.000. Pada tanggal 30 Juni 2014, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$14.266.683.
On 15 April 2013, IP entered into an agreement with PT Petrosea Tbk, for the construction of the coal haul road and bridges from the Senyiur port to the Bara Tabang coal mine, with a total contract value amounting to US$26,890,000. As of 30 June 2014, total remaining contract value outstanding was US$14,266,683.
Fasilitas bank
l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).
On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement (L/G Line) with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.
On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.
Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”). Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan pada 31 Juli 2014.
On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$40,000,000 (“Joint Facility”). The facility has been extended until 31 July 2014.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE (lanjutan)
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE (continued)
Pada tanggal 30 Juni 2014, Joint Facility yang telah terpakai sebesar AS$18.449.421 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$14.166.000, Jaminan Bank atas kontrak dengan TP Utilities Pte. Ltd sebesar AS$2.141.760, performance bond untuk WBM dalam perjanjian jual beli dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. (“TNBF”) sejumlah AS$822.500 dan jaminan reklamasi untuk PIK sejumlah Rp 15.620.316.089 (AS$1.305.064) (lihat Catatan 29d), performance bonds untuk WBM yang berhubungan dengan perjanjian Pinjam Pakai sejumlah AS$14.097.
As at 30 June 2014, US$18,449,421 of the Joint Facility has been utilised which consists of bank guarantees for TSA and FKP under the contracts with PT Thiess Contractors Indonesia amounting to US$14,166,000, bank guarantee for TP Utilities amounting US$2,141,760, a performance bond for WBM under the sales contracts with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. (“TNBF”) amounting to US$822,500 and for reclamation guarantee of PIK amounting Rp 15,620,316,089 (US$1,305,064) (refer to Note 29d), a performance bond for WBM related to its Pinjam Pakai permit amounting to US$14,097.
GBP
GBP
Pada tanggal 24 Agustus 2010, GBP telah menandatangani perjanjian Fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai 31 Juli 2014.
On 24 August 2010, GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade Facility (L/G Line) agreement with ANZ. The facility has been extended until 31 July 2014.
Pada tanggal 30 Juni 2014, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$2.748.550 yang terdiri dari performance bond untuk kepentingan perjanjian penjualan batubara dengan TNBF.
As at 30 June 2014, US$2,748,550 of the facility has been utilised which consists of a performance bond for a coal sales contract with TNBF.
WBM
WBM
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) senilai AS$400.000 dimana 100% dijamin dengan kas (lihat Catatan 8).
On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) amounting to US$400,000 which was 100% cash collaterised (refer to Note 8).
Pada tanggal 28 Juni 2013, WBM telah menandatangani perpanjangan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dan fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 31 Juli 2014.
On 28 June 2013, WBM entered into an amendment of the credit facility agreement with ANZ and has been extended the facility to 31 July 2014.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
BT dan FSP
BT and FSP
Pada tanggal 14 Desember 2011, FSP dan BT mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$500.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 31 Maret 2012, yang akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu enam bulan atau tanggal dimana FSP dan BT telah memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian ini atau tanggal lainnya yang ditentukan atas kebijakan ANZ.
On 14 December 2011, FSP and BT entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility to be used for performance bond with a credit limit of US$500,000 and this facility is valid until 31 March 2012, which shall be automatically extended for another six months or when FSP and BT have fulfilled its obligation under this facility agreement or such other extension at the discretion of ANZ.
Pada tanggal 4 Juni 2012, fasilitas tersebut ditingkatkan menjadi sebesar AS$1.000.000 dan diperpanjang hingga 31 Maret 2013, yang akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu enam bulan atau tanggal dimana FSP dan BT telah memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian ini atau tanggal lainnya yang ditentukan atas kebijakan ANZ.
On 4 June 2012, the credit facility agreement was increased to US$1,000,000 and was extended until 31 March 2013, which shall be automatically extended for another six months or when FSP and BT have fulfilled its obligation under this facility agreement or such other extension at the discretion of ANZ.
Pada tanggal 28 Juni 2013, FSP dan BT telah menandatangani perpanjangan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 31 Juli 2014.
On 28 June 2013, FSP and BT entered into an amendment of the credit facility agreement with ANZ. The facility has been extended until 31 July 2014.
m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup - kecuali ML
The Group - except ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Pada tanggal 30 Juni 2014, menyewa peralatan tersebut.
As at 30 June 2014, the Group has not yet leased any heavy equipment.
Grup
belum
PIK
PIK
Pada tanggal 10 Juli 2013, PIK mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Tri Daya Jaya, untuk penyewaan peralatan berat sampai 31 Maret 2017.
On 10 July 2013, PIK entered into a master lease agreement with PT Tri Daya Jaya, for various leases of heavy equipment during a period until 31 March 2017.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) n.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Perjanjian penggunaan haul road
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) n.
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”), untuk memperbolehkan WBM menggunakan jalan pengangkutan batubara di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku hingga berakhirnya PKP2B WBM atau Arutmin, yang mana yang lebih dulu.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) to allow WBM to use a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road. This agreement valid until the end of the CCoW of WBM or Arutmin, which ever is ealier.
GBP
GBP
Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian penggunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan enam tahun.
On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo entered into an agreement for the use of GBP’s haul road. This agreement is valid for six years.
o. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama
o.
q.
Iuran kehutanan
Agreement for the mining of coal on the common boundary On 24 August 2007, WBM and PT Arutmin Indonesia entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan PT Arutmin Indonesia mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut. p.
Agreement for the use of haul road
p.
Forestry fee
WBM, GBP, BT, BS dan MCM
WBM, GBP, BT, BS and MCM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutang lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.200.000 sampai Rp 3.000.000 per hektar per tahun. Iuran ini berlaku mulai 2008. WBM, GBP, BT, BS dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual. Grup berpendapat bahwa tidak ada aktivitas lain yang berhubungan dengan iuran tersebut.
Based on Government Regulations, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,200,000 to Rp 3,000,000 per hectare annually. This fee is effective from 2008. WBM, GBP, BT, BS and MCM has recognised this fee on an accrual basis. The Group believes that it does not have other operations subject to this fee.
Kewajiban atas IUP Eksplorasi Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, MBE, MEL dan BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku.
q.
Exploration IUP Obligation Pursuant to the Exploration IUP, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, MBE, MEL and BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) r.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Penundaaan kegiatan eksploitasi
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) r.
On 2 May 2013, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid from 27 October 2012 until 26 October 2013 for area KW.05PB0108. As at the date of these interim consolidated financial statements, an extension request is in process.
Pada tanggal 2 Mei 2013, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2013 untuk area KW.05PB0108. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian interim ini, permohonan perpanjangan dalam proses pengajuan. s.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
Suspension of exploitation activity
s.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa entitas anak Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Diperkirakan para pemegang PKP2B, dengan dukungan dari asosiasi industri pertambangan, akan mempertahankan hak mereka berdasarkan kontrak yang sekarang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa ketentuan arbitrase akan akn ditempuh jika pemerintah mencoba untuk memaksa perubahan ketentuan PKP2B tanpa persetujuan pemegang PKP2B. Grup sedang menganalisa dampak situasi ini terhadap operasinya, dan yakin bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dalam waktu dekat, karena industri pertambangan dan pemerintah bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.
It is expected that CCoW holders, with the support of mining industry associations, will vigorously defend their rights under their existing contracts. It is possible that the arbitration provisions of the CCoWs will be invoked if the government attempts to force changes in CCoW terms without the agreement of the contractors. The Group is analysing the impact of this situation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term, as the industry and the government work towards a consensus on these issues.
Setelah keluarnya Undang-Undang tersebut, DJMBP menerbitkan Surat Edaran (“SE”) No. 03.E/31/DJB/2009 sehubungan dengan KP yang menjadi dasar operasi FSP, BT, BAS, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL. Beberapa di antaranya adalah:
Following the issuance of the Law, DGMCG issued Circular Letter No. 03.E/31/DJB/2009 with respect to Mining Rights under which FSP, BT, BAS, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL operation. The Circular states that, among others:
KP yang ada pada saat diberlakukannya Undang-Undang masih berlaku hingga jangka waktu berakhirnya KP tetapi wajib dikonversi menjadi IUP sesuai dengan Undang-Undang, paling lambat 11 Januari 2010.
Mining Rights in force at the time the Mining Law was enacted will remain valid until the expiration of the Mining Right but must be converted to IUP by 11 January 2010 at the latest.
Tata cara penerbitan IUP akan diterbitkan oleh DJMBP.
The procedures for IUP issuance will be issued by the DGMCG.
Semua pemilik KP eksplorasi dan eksploitasi diwajibkan untuk menyerahkan rencana aktivitas seluruh KP hingga berakhirnya jangka waktu KP, paling lambat enam bulan setelah disahkannya Undang-Undang, yaitu 11 Juli 2009.
All existing exploration and exploitation Mining Rights holders are required to deliver an activities plan for the whole Mining Right area covering the period until expiration of the Mining Right term, at the latest within six months of the enactment of the new Mining Law, i.e. by 11 July 2009.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations Nos. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada tanggal 21 Febuari 2012, Pemerintah Indonesia mengubah PP no.23 dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 24/2012 (“PP No. 24”), yang mengatur mengenai pengalihan IUP, divestasi, dan wilayah pertambangan.
On 21 February 2012, the Government of Indonesia amaneded GR No. 23 by issuing Government Regulation No. 24/2012 (“GR No. 24”), which regulates the transfer of IUPs, divestment and mining areas.
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Pada tanggal 10 Januari 2012, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres No.3/2012) tentang Tim Evaluasi untuk penyesuaian Kontrak Karya dan PKP2B. Tim Evaluasi (“Tim”) akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk aktivitas harian. Selain itu, Tim juga dibantu oleh anggota kabinet lainnya (Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Kehutanan, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan lain-lain).
On 10 January 2012, the President issued a Presidential Decree (Keppres No.3/2012) on Evaluation Team for Contract of Work (“COW”) and CCoW. The Evaluation Team ("Team") will be chaired by the Coordinating Minister of Economy and co-chaired by the Minister of Energy and Mineral Resources for its daily activities. The Team is also assisted by the current Cabinet Members (Ministry of Finance, Ministry of Justice and Human Rights, Ministry of Forestry, Indonesia Investment Coordinating Board, et al).
Tugas Tim meliputi: (1) evaluasi ketentuanketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal Kontrak Karya dan PKP2B; (2) penetapan luas wilayah kerja dan penerimaan negara; dan (3) menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan kewajiban pemegang Kontrak Karya dan PKP2B, terhadap pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan batubara.
The Team's task consists of the following: (1) evaluating the articles in the COW and CCoW; (2) determine the COW and CCoW areas and state income/revenue; and (3) determine steps to be taken for the implementation of the COW and CCoW holder’s obligations, on the processing and/or refinery of mineral and coal.
Pada 13 September 2013, KESDM menerbitkan Peraturan No. 27 Tahun 2013 ("Permen 27/2013"), yang merupakan salah satu peraturan pelaksana dari PP 23/2010 dan PP 24/2012, yang menjelaskan tata cara dan penetapan harga divestasi saham, serta perubahan penanaman modal di bidang usaha pertambangan mineral dan batubara.
On 13 September 2013, MOEMR issued Regulation No.27 of 2013 ("GR 27/2013"). GR 27/2013, which is one of the implementing regulations of GR 23/2010 and GR 24/2012, outlining the procedures and determination of share divestment prices and also changes of investment particulars in the mineral and coal mining business.
Permen 27/2013 menjelaskan bahwa seluruh pemegang IUP wajib mengikuti tata cara divestasi, tata cara pembayaran dan mekanisme penetapan harga yang diatur dalam Permen 27/2013 sejak tanggal berlakunya peraturan ini. Grup masih mengalisa dampak Permen 27/2013 terhadap anak perusahaan yang dimiliki melalui KRL.
GR 27/2013 provides that all IUP holders must follow the divestment procedure, payment procedure and pricing mechanism provided in GR 27/2013 from its issuance date. The Group is analysing the impact of GR 27/2013 upon its subsidiaries through KRL.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
t.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada tanggal 19 November 2013, Peraturan Menteri No. 32 tahun 2013 terkait dengan izin perdagangan dan pengangkutan yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkenalkan sejumlah besar pembatasan atas pemegang izin tersebut, yang antara lain mencakup larangan terhadap pemegang izin untuk mengadakan transaksi dengan pemegang izin lain yang izinnya dikeluarkan otoritas penerbit izin yang sama, serta larangan terhadap pemegang izin untuk tidak melakukan transaksi dengan konsesi batubara PKP2B. Pemohon izin baru dan perpanjangan izin harus menyerahkan sejumlah besar dokumen yang wajib diserahkan sebagai bagian dari proses permohonan, yang antara lain meliputi informasi kepemilikan dan rahasia pihak ketiga. Selain itu, persyaratan agar pemegang izin memperoleh persetujuan lebih dahulu atas semua transaksi hampir tidak memungkinkan pelaksanaan transaksi di pasar spot lokal.
On 19 November 2013, the Minister’s Regulation No. 32 of 2013 relating to trading and transport licenses issued by the Ministry of Energy and Mineral Resources introduces numerous restrictions on holders of such permits including, among others, the prohibition of permit holders from entering into transactions with other permit holders issued from a common issuing authority and prohibition of a permit holder from entering into a transaction with a CCoW coal concession. New applicants and renewal applicants are faced with a daunting list of documents that are required to be submitted as part of the application process where a number of such documents include proprietary and confidential information of thirdparties. Additionally, the requirement of a license holder to obtain pre-approval of all transactions makes it almost impossible for any transactions in the local spot market to be done.
Grup kini bekerja sama dengan para penasehatnya, asosiasi industri dan otoritas untuk memahami harapan-harapan pemerintah, berusaha memelihara kepatuhan dan, apabila memungkinkan, meminta kajian materi atas ketentuan peraturan tersebut.
The Group is working closely with its advisors, the industry association and the authorities to understand the expectations of the government, to work on maintaining compliance and where appropriate, to seeking a judicial review of the provisions of the regulations.
Peraturan Menteri No. 78/2010
t.
Ministerial Regulation No. 78/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
u.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
Peraturan Menteri No. 78/2010 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Ministerial Regulation No. 78/2010 (continued)
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan), dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a five years reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and postmine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 29d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these interim consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (refer to Note 29d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
Peraturan Menteri No. 34/2009
u.
Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”).
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”).
Peraturan Menteri ini menyediakan sistem ‘cap and trade' dimana perusahaan pertambangan yang melebihi kewajiban DMO dapat menjual/mentransfer kredit DMO untuk perusahaan pertambangan lain yang tidak dapat memenuhi komitmen DMO. Mekanisme penetapan harga untuk kredit DMO akan ditentukan berdasarkan ketentuan komersial. Mekanisme perdagangan kredit DMO telah diklarifikasi dalam Surat Edaran No. DJMBP 5055/30/DJB/2010 tanggal 29 November 2010, yang mengatur bahwa kredit DMO dapat ditransfer antar perusahaan pertambangan dengan persetujuan Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi, termasuk kredit yang dimiliki oleh pedagang atas nama perusahaan pertambangan.
This regulation provides a ‘cap and trade’ system whereby mining companies that exceed their DMO obligations may sell/transfer DMO credits to a mining company that is unlikely to meet its DMO commitment. The pricing mechanism for DMO credits is to be determined on commercial terms. The mechanism for trading DMO credits has been clarified in Circular Letter of DGMCG No. 5055/30/DJB/2010 dated 29 November 2010, which provides that DMO credits can be transferred between mining companies with the approval of the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal, including credits held by traders on behalf of a mining company.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) u.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Peraturan Menteri No. 34/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) u.
Ministerial Regulation No. 34/2009 (continued)
Pada tanggal 24 Desember 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Keputusan Menteri No. 4023.K/30/MEM/2013, yang memperbaharui keputusan Menteri No. 2934.K/30/MEM/2012, yang diantaranya menetapkan persentase batas minimal DMO untuk 2013 adalah 20,10%.
On 24 December 2013, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministrial Decree No. 4023.K/30/MEM/2013, updates the Ministrial Decre No. 2934.K/30/MEM/2012, which amongst other matters states the minimum DMO percentage for 2013 is 20.10%.
Pada tahun 2013, Grup telah melakukan pembelian kredit DMO dari perusahaan pertambangan lainnya untuk memenuhi DMO tahun 2013 yang dipersyaratkan pemerintah.
During 2013, the Group has bought DMO credits from other mining companies to fulfill its 2013 DMO which is required by the Government.
v. Peraturan Menteri No. 28/2009 Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya memperketat penggunaan perusahaan afiliasi atau entitas anak sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk penggunaan perusahan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Peraturan tersebut menyediakan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. w. Peraturan Menteri No. 17/2010
v.
Ministerial Regulation No. 28/2009 In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for mining companies use of 'Affiliates' or 'Subsidiaries' as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements.
w. Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang diantaranya menjelaskan mekanisme untuk menentukan Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), sebagai salah satu peraturan pelaksana UU No.4/2009. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 23 September 2010.
On 23 September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 which amongst other matters outlines the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No.4/2009. It was effective on 23 September 2010.
Royalti kepada Pemerintah akan dihitung berdasarkan mana yang lebih tinggi antara harga jual aktualnya dan IMCBP, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 17/2010.
Royalties to the Government will be calculated based on the higher of the actual sales price and the IMCBP as further explained in Ministerial Regulation No. 17/2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi untuk mengubah kontrak spot penjualan sampai dengan 22 Maret 2011 dan kontrak penjualan jangka panjang sampai dengan 22 September 2011 jika diperlukan.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transition period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for term sales contracts to be amended where necessary.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
w. Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan)
x.
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) w. Ministerial Regulation No. 17/2010 (continued)
Menyusul diterbitkannya peraturan tersebut, pada tanggal 24 Maret 2011, DJMBP menerbitkan peraturan No. 515.K/32/DJB/2011 yang berisi tentang mekanisme perhitungan Coal Benchmark Price untuk kontrak spot dan penjualan berjangka.
Following the issuance of the regulation, on 24 March 2011, the DGMCG issued regulation No. 515.K/32/DJB/2011 outlining the formula mechanism of Coal Benchmark Price for spot and term sales contracts.
DJMBP akan menentukan dan memperbarui Coal Benchmark Price bulanan untuk kontrak spot penjualan sesuai dengan harga pasar (berdasarkan pengakuan global dan indeks batubara Indonesia dalam kasus batubara).
The DGMCG will determine and update the monthly Coal Benchmark Price for spot sales contracts in accordance with market prices (based on a basket of recognised global and Indonesian coal indices in the case of coal).
Untuk kontrak jangka panjang, harga penjualan batubara ditentukan berdasarkan rata-rata tertimbang dari Coal Benchmark Price untuk tiga bulan sebelumnya. Perusahaan pertambangan batubara diminta untuk memberitahu DJMBP tentang usulan harga jual sebelum penandatanganan perjanjian penjualan jangka panjang. Coal Benchmark Price berlaku untuk IUP-Operasi Produksi, IUP-Khusus Operasi Produksi dan pemegang PKP2B.
For long term contracts, the coal sales price is determined based on the weighted average of the Coal Benchmark Price for the preceding three months. A coal mining company is required to notify the DGMCG of the proposed sales price before signing long term sales agreements. The Coal Benchmark Price is valid for IUP-Production Operation, IUP Special Mining Business Licence Production Operation and CCoW holders.
Dalam menentukan harga jual, Grup telah mengikuti ketentuan PP No. 17/2010 terkait Coal Benchmark Price tersebut.
In determining the coal sales price, the Group has followed the requirement of GR No.17/2010 related to Coal Benchmark Price.
Pada tanggal 26 Agustus 2011, DJMBP menerbitkan peraturan No. 999.K/30/DJB/2011 terkait tata cara penetapan besaran biaya penyesuaian Coal Benchmark Price terkait royalti.
On 26 August 2011, the DGMCG issued regulation No. 999.K/30/DJB/2011 outlining mechanism of Coal Benchmark Price cost adjustment related to royalty.
Peraturan Pemerintah No. 9/2012 Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan negara bukan pajak No. 9/2012 yang menggantikan peraturan No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis logam mineral dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Sebagai tambahan, peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas logam mineral dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.
x.
Government Regulation No. 9/2012 On 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003. This regulation provides clarification for exploitation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. In addition, it also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPK-Production Operation holders based on its net income.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) x.
KOMITMEN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
DAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Peraturan Pemerintah No. 9/2012 (lanjutan)
x.
There is no change in the exploitation fee rate for FSP, BT and MCM as an IUP holder based on the regulation (ranging from 3% to 7% depending on coal quality sold). The CCoW holder is expected to continue using the rate specified in the contract of work.
Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada FSP, BT dan MCM sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini (masih sebesar 3% sampai 7% berdasarkan kualitas batubara terjual). Pemegang Kontrak Karya diperkirakan akan melanjutkan penggunaan tarif sesuai kontrak kerja. y.
Government Regulation No. 9/2012 (continued)
Komitmen akuisisi KRL
y.
Acquisition commitment of KRL
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan BE menandatangani Perjanjian Jual Beli (“PJB”) dengan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Limited untuk membeli 100% kepemilikan dari 4 perusahaan baru dan 99% kepemilikan dari 5 perusahaan baru pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU/PMR). Atas persyaratan-persyaratan yang telah dipenuhi oleh Perusahaan, sejak 14 Desember 2011 Perusahaan mulai mengkonsolidasi KRL dengan 56,05% kepemilikan saham.
On 28 December 2010, the Company and BE entered into Sales and Purchase Agreements (“SSPA”) with PT Ilthabi Bara Utama and Prime Mine Resources Limited to purchase 100% of the equity of 4 new companies and 99% of the equity of 5 new companies holding KPs and IUP and various assets located in these license areas (the IBU/PMR transaction). Based on the requirements fulfilled by the Company, since 14 December 2011 the Company started to consolidate KRL with 56.05% share ownership.
Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengalihkan DE, TJ, SK, SA, dan OM kepada KRL. Sebagai tambahan, Perusahaan telah memenuhi kewajibannya dalam perjanjian untuk mengalihkan berbagai aset yang berlokasi di berbagai area yang memiliki izin kepada KRL melalui pengalihan kepemilikan ekuitas SAU. Perusahaan masih memiliki kewajiban kepada KRL untuk menyerahkan AU, TA, BS dan CA.
During 2011, the Company transferred DE, TJ, SK, SA and OM into KRL. In addition, the Company fulfilled its obligations under the agreement to transfer various assets located in the licence areas to KRL with the transfer of the equity of SAU. The Company continues to have an obligation to KRL to transfer AU, TA, BS and CA.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim ini, AU, TA, BS dan CA belum ditransfer ke KRL.
As at the date of the interim consolidated financial statements, AU, TA, BS and CA have not been transferred to KRL.
30. BIAYA KARYAWAN
30. EMPLOYEE COSTS 30 Juni/ June 2014
Biaya karyawan
30 Juni/ June 2013
24,877,442
Pada tanggal 30 Juni 2014, Grup memiliki 2.586 karyawan (31 Desember 2013: 2.562 karyawan) – tidak diaudit.
30,912,369
Employee costs
The Group has 2,586 employees as at 30 June 2014 (31 December 2013: 2,562 employees) – unaudited.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA
31. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Dewan Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Based on the financial information used by Board of Directors as the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.
Manajemen menentukan segmen operasi menjadi batubara dan non-batubara berdasarkan pertimbangan bahwa keputusan stratejik yang diambil oleh manajemen didasarkan atas segmen tersebut.
The management determined the operating segment into coal and non-coal considering that strategic decisions are taken by the management based on those segments.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Segments information of the Company and its subsidiaries is as follows:
Batubara/ Coal
30 Juni/June 2014 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
440,623,245
8,643,464
124,782,373
62,431,891
(187,214,264)
-
Coal revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
Pendapatan bersih
565,405,618
71,075,355
(187,214,264)
449,266,709
Revenue
Laba kotor Beban penjualan
80,386,049 (66,074,697)
25,917,135 (13,366,363)
(39,344,823) 43,629,981
66,958,361 (35,811,079)
Beban umum dan administrasi Pendapatan bunga Beban keuangan Penurunan nilai
(12,637,871) 983,525 (26,266,663) (84,109)
(2,343,930) 17,751 (3,949,619) (205,845)
10,630,402 -
(14,981,801) 1,001,276 (19,585,880) (289,954)
90,000 8,778,362
3,323,698 (404,511)
Rugi penjualan aset tetap Pendapatan lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi
-
(90,000) (154,923)
3,323,698 8,218,928 -
Gross profit Selling expenses General and administration expense Interest income Finance costs Impairment charges Gain on sales of fixed asset Other income Share of associate’s loss
8,833,549
Profit before tax
(4,625,135)
12,670,570
(8,045,435)
Laba sebelum pajak
(19,450,539)
21,658,886
6,625,202
Beban pajak penghasilan
(14,079,874)
(4,058,640)
Laba/(rugi) periode berjalan
(33,530,413)
17,600,246
Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
449,266,709
(929,724)
5,695,478
1,935,988,619 1,256,444,509
304,485,886 171,285,176
(791,601,184) (419,185,668)
1,433,266 13,206,335
3,265,002 13,736,348
349,742 (1,316,614)
466,453
1,365
(1,366)
(19,068,238)
Income tax expense
(10,234,689)
Profit/(loss) for the period
1,448,873,321 1,008,544,017
Segment assets Segment liabilites Acquisition of 5,048,010 fixed assest 25,626,069 Depreciation Amortisasion of deferred exploration and development 466,452 expenditure
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
31.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) Batubara/ Coal
31.
SEGMENT INFORMATION (continued)
30 Juni/June 2013 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
617,984,086
6,563,860
179,031,600
71,742,539
(250,774,139)
-
Coal revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
Pendapatan bersih
797,015,686
78,306,398
(250,774,139)
624,547,946
Revenue
Laba kotor Beban penjualan
132,425,283 (87,424,689)
38,762,469 (18,071,296)
(74,530,050) 58,697,418
96,657,702 (46,798,567)
Beban umum dan administrasi Pendapatan bunga Beban keuangan
(12,748,784) 1,135,715 (24,395,971)
(1,861,831) 15,861 (2,896,883)
9,280,865
(14,610,615) 1,151,576 (18,011,989) (1,828) (5,391,344)
-
624,547,946
Rugi penjualan aset tetap Pendapatan lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi
(1,828) (8,366,571)
848,949
2,126,278
(8,787,738)
681,009
8,106,729
-
Gross profit Selling expenses General and administration expense Interest income Finance costs Loss on sales of fixed asset Other income Share of associate’s loss
Laba sebelum pajak
(8,164,583)
17,478,278
3,681,240
12,994,935
Profit before tax
Beban pajak penghasilan
(5,107,611)
(3,928,926)
4,028,396
(5,008,141)
Income tax expense
(13,272,194)
13,549,352
7,709,636
7,986,794
Profit for the period
Laba periode berjalan
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya pengembangan yang ditangguhkan
31 Desember/December 2013 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
2,114,397,901 1,375,735,882
304,914,702 155,661,377
(852,523,750) (414,449,624)
10,198,053 31,868,682
10,725,431 26,830,093
(1,721,073) (2,735,093)
1,682,021
-
Informasi segmen geografis diklasifikasi berdasarkan tujuan geografis sebagai berikut: 30 Juni June 2014 Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, Hong Kong dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan, dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan - Domestik
26,529
Konsolidasian/ Consolidated 1,566,788,853 1,116,947,635
Segment assets Segment liabilities Acquisition of 19,202,411 fixed assest 55,963,682 Depreciation Amortisasion of deferred development 1,708,550 expenditures
Geographic segment information is classified based on geographical destination as follows: 30 Juni/ June 2013
161,018,995
303,294,847
106,917,029
156,970,206
115,201,348
93,055,759
50,350,004 15,779,333
63,810,649 7,416,485
449,266,709
624,547,946
Sales area North Asia (China, Japan, Korea, Hong Kong and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Domestic -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 30 Juni 2014 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs AS$1 = Rp 11.969 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
At 30 June 2014, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US Dollars using an exchange rate of US$1 = Rp 11,969 based on the Bank Indonesia middle rate.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2014 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 23 Juli 2014, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar AS$9.464.854.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 30 June 2014 are translated using the exchange rate as 23 July 2014, the total net foreign currency assets of the Group will decrease by approximately US$9,464,854.
30 Juni/June 2014 Mata uang asing Setara Dolar AS (nilai penuh)/ (nilai penuh)/ Foreign currency US Dollars equivalent (full amount) (full amount) Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
IDR 248,923,785,839 AUD 26,246
20,797,375 24,702
Assets Cash and cash equivalents
IDR
7,519,859,382
628,278
IDR AUD
4,888,082,152 5,352
408,395 5,037
IDR
18,076,461,647
1,510,273
IDR JPY AUD EUR SGD GBP
50,000,177,649 108,479,546 14,328,456 2,265,214 122,720 45,999
4,177,473 1,070,838 13,485,676 3,091,130 98,256 78,324
Advances and prepayments
Uang muka pajak
IDR 2,677,042,016,315
223,664,635
Prepaid taxes
Aset keuangan tidak lancar lainnya
IDR
108,603
Other non-current assets
269,148,995
Total assets
Piutang usaha - pihak ketiga Piutang non-usaha - pihak ketiga Uang muka dan pembayaran dimuka
1,299,868,944
Jumlah aset Liabilitas Hutang usaha
IDR 184,941,541,679 JPY 1,134,704 AUD 940,981 EUR 343,794 SGD 80,945 MYR 8,231 GBP 825 Beban akrual IDR 53,346,063,786 Hutang pajak IDR 187,086,337,852 Sewa Pembiayaan jangka pendek IDR 417,394,937 Hutang lain-lain - pihak ketiga IDR 9,922,685,584 Sewa Pembiayaan jangka panjang IDR 3,060,856,308 Jumlah liabilitas Aset bersih
15,451,712 11,201 885,634 469,144 64,809 2,564 1,405 4,457,019 15,630,908 34,873 829,032 255,732 38,094,033 231,054,962
Restricted cash Trade receivables third parties Non-trade receivable third parties -
Liabilities Trade payables
Accrual expenses Tax payables Short term of financial lease Other payables third parties Long term of financial lease Total liabilities Net asset
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Berikut ini adalah keuangan dari Grup:
kategori
aset
dan
liabilitas
30 Juni/June 2014 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Hutang lain-lain/Other payables Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Current maturities of finance leases Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term finance leases, net of current maturities Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Current maturities of derivative liabilities Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Derivative liabilities, net of current maturities Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories:
Jumlah/ Total
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai/ Derivatives used for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
137,199,113 59,060,805 12,231,370 1,936,040
137,199,113 59,060,805 12,231,370 -
-
-
1,936,040
-
31,074,495
31,074,495
-
-
241,501,823
239,565,783
1,936,040
-
166,361,747 65,545,518 4,127,065
-
-
166,361,747 65,545,518 4,127,065
34,873
-
-
34,873
255,732
-
-
255,732
5,966,607
-
5,966,607
-
6,049,940
-
6,049,940
-
253,935,350
-
-
253,935,350
358,477,575
-
-
358,477,575
860,754,407
-
12,016,547
848,737,860
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember/December 2013 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Hutang lain-lain/Other payables Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Current maturities of finance leases Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term finance leases, net of current maturities Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Current maturities of derivative liabilities Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Derivative liabilities, net of current maturities Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Jumlah/ Total
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai/ Derivatives used for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
181,380,887 63,195,218 8,997,438 1,770,834
181,380,887 63,195,218 8,997,438 -
-
-
1,770,834
-
32,004,904
32,004,904
-
-
287,349,281
285,578,447
1,770,834
-
194,024,472 68,664,455 4,977,997
-
-
194,024,472 68,664,455 4,977,997
102,729
-
-
102,729
251,116
-
-
251,116
5,949,941
-
5,949,941
-
9,016,757
-
9,016,757
-
130,155,211
-
-
130,155,211
547,150,731
-
-
547,150,731
960,293,409
-
14,966,698
945,326,711
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a. Faktor risiko keuangan i.
Risiko pasar (i) Risiko nilai tukar mata uang asing
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Financial risk factors i.
Market risk (i) Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Grup memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari pembayaran dividen kepada pemegang saham dan biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates. However, the Group is exposed to foreign exchange risk arising from Rupiah dividend payments to the shareholders and other operation expenses.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Oleh karena itu, Grup menilai bahwa risiko nilai tukar mata uang asing adalah minimal.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in foreign exchange rates. Therefore, the Group assesses the foreign exchange risk as minimal.
Pada tanggal 30 Juni 2014, jika Rupiah melemah/menguat sebesar 2% terhadap Dolar AS dengan variable lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih rendah sebesar AS$3.126.107 atau menjadi lebih tinggi AS$3.003.515 dan, terutama diakibatkan keuntungan/ kerugian transaksi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, uang muka dan pembayaran di muka, pajak dibayar di muka, hutang usaha, beban akrual, hutang pajak, dan hutang lainnya yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah.
As at 30 June 2014, if the Indonesian Rupiah had weakened/strengthened by 2% against the US Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the period would have been lower by US$3,126,107 or higher by US$3,003,515, mainly as a result of foreign exchange gains/(losses) on translation of Rupiah - denominated cash and cash equivalents, trade and nontrade recievables, advances and prepayments, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses, tax payables and other payables.
(ii) Risiko harga Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan kontrak harga tetap tahunan dan lindung nilai terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh oleh harga batubara, yang juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
(ii) Price risk The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the annual fixed price and hedging contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan) (ii) Risiko harga (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) i.
Market risk (continued) (ii) Price risk (continued)
Grup melakukan kontrak tahunan harga tetap dan swap batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara dengan jangka waktu maksimum 3 tahun. Grup telah menaikan target volume produksi dengan harga yang tetap (termasuk swap batubara) sesuai dengan komitmen tahun berjalan.
The Group enters into annual fixed price contracts and coal swap contracts to hedge against the fluctuation in coal prices with a maximum tenor of 3 years. The Group has increased its target volume of fixed price contracts (including coal swaps) to align with the current year commitments.
Grup melakukan kontrak lindung nilai minyak untuk mengantisipasi fluktuasi harga bahan bakar dari ekspektasi pemakaian bahan bakar berdasarkan komitmen harga tetap bahan bakar dalam periode maksimal 3 (tiga) tahun kedepan.
The Group enters into oil hedge contracts to hedge against the fluctuation in fuel prices on its expected future fuel consumption based on its fixed price coal commitment with a maximum tenor of 3 (three) years.
Jika harga rata-rata batubara meningkat atau menurun sebesar 5% dan semua variabel lain tetap, pendapatan akan naik atau turun sebesar AS$22.006.162.
If the average coal price increases or decreases by 5% and all other variables remain constant, then revenue would increase or decrease by US$22,006,162.
(iii) Risiko suku bunga arus kas dan nilai wajar
(iii) Cash flow and fair value interest rate risk
Eksposur Grup terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas.
The Group’s interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rate expose the Group to cash flow interest rate risk.
Pada tanggal 30 Juni 2014, aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga mengambang adalah kas dan setara kas di bank dan pinjaman jangka panjang.
As at 30 June 2014, the Group financial assets and financial liabilities which are impacted by floating interest rate are cash and cash equivalents in banks and long term loans.
Pada 30 Juni 2014, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar AS meningkat/menurun sebesar 20 basis poin dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi/rendah sebesar AS$447.374, sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah pada pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.
At 30 June 2014, if interest rates on US Dollar denominated borrowings at that date had been 20 basis point higher/lower and all other variables remain constant, post-tax profit for the period would have been US$447,374 lower/higher, mainly due to higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
Risiko kredit
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) ii.
Credit risk
Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, kas di bank, deposito berjangka dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
Credit risk arises primarily from sales of coal, cash in banks, time deposits and favorable coal swap and fuel swap transactions.
Manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan dapat mengendalikan dan menjaga risiko kredit minimal, dikarenakan Grup memiliki kebijakan yang jelas saat menerima pelanggan baru, mempunyai kontrak yang mengikat secara hukum dan memiliki sejarah piutang tidak tertagih pada level yang rendah.
Management is confident that they will be able to control and maintain minimal credit risk, since the Group has clear policies on accepting new customers, has legally binding contracts and historical, low levels of bad debts.
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pendelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
Pelanggan baru umumnya dibutuhkan untuk memberikan keamanan pembayaran (letters of credit) sampai dengan pada saat kronologi pembayaran tercapai.
New customers are generally required to provide payment security (letters of credit) until such time as an on time payment history is achieved.
Manajemen melakukan transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak dengan lembaga-lembaga keuangan ternama. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi.
For coal and oil hedging transactions, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.
Pada tanggal 30 Juni 2014, risiko kredit Grup terutama berasal dari piutang usaha dari sembilan pelanggan yang menyumbang 28% (31 Desember 2013: 20%) dari piutang usaha dan kas dan setara kas namun diperkirakan tidak memiliki dampak risiko kredit yang signifikan.
As at 30 June 2014, the Group‘s credit risk is principally from trade receivables from nine customers which accounts for 28% (31 December 2013: 20%) of trade receivables and cash and cash equivalents but no significant credit risk is expected to arise.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/98 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii. 30 juni/ June 2014
Piutang usaha Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal (S&P’s) A ABBB+ BBB BBB-
Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal Grup 1 Grup 2 Grup 3
Jumlah piutang usaha yang tidak mengalami penurunan nilai Kas dan setara kas di Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Ba2 Baa3 Fitch National AAA
Credit risk (continued) 31 Desember/ December 2013
14,253,948 10,223,792 13,616,654 -
7,014,007 9,800,739 5,219,145 7,326,919 19,096
38,094,394
29,379,906
50,000 20,916,411 -
3,063,808 30,751,504 -
20,966,411
33,815,312
59,060,805
63,195,218
85,977 424,486 686,613 64,871 76,997,351 18,483,537
85,974 6,258,919 445,601 49,061 38,557,467 60,282,781
38,471,075
73,842,067
Trade receivables Counterparties with external credit rating (S&P’s) A ABBB+ BBB BBB-
Counterparties without external credit rating Group 1 Group 2 Group 3
Total unimpaired trade receivables Cash and cash equivalents in Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Ba2 Baa3 Fitch National AAA
___135,213,910 ___179,521,870 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Moody’s Aa2 Fitch National AAA Lain-lain
Piutang derivatif Moody’s Aa2 Aa3 A1 A2
30,046,217
31,041,477
400,000 628,278
400,000 563,427
31,074,495
32,004,904
420,170 1,515,870 -
128,337 1,088,112 554,385 -
1,936,040
1,770,834
Restricted cash and cash equivalents Moody’s Aa2 Fitch National AAA Others
Derivative receivables Moody’s Aa3 A2 A1 A2
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/99 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii.
Credit risk (continued)
Grup 1 – pelanggan baru/pihak-pihak berelasi (kurang dari enam bulan). Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 3 – pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
iii. Risiko likuiditas
iii.
Group 1 – new customers/related parties (less than six months). Group 2 – existing customers/related parties (more than six months) with no defaults in the past. Group 3 – existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.
Liquidity risk
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan.
Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuosly monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below describes the Group’s financial liabilities based on their maturities. The amount disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan/ Contractual maturities of financial liabilities Antara 3 Antara Antara bulan dan 1 dan 2 dan Lebih 1 tahun/ 2 tahun/ 5 tahun/ dari Between Between Between 5 tahun/ 3 months 1 and 2 and Over and 1 year 2 years 5 years 5 years
Jumlah/ Total
Liabilitas
Liabilities
30 Juni 2014 Hutang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Hutang lain-lain Liabilitas derivatif Sewa pembiayaan
30 June 2014 166,361,747 65,545,518
-
-
-
-
166,361,747 65,545,518
Trade payables Accrual expenses
41,943,658 4,127,065 36,600
124,217,453 5,966,607 36,601
158,991,937 2,983,124 217,404
191,180,623 3,066,816
-
516,333,671 4,127,065 12,016,547 290,605
Long-term loan Other payables Derivative liabilities Finance lease
278,014,588
130,220,661
162,192,465
194,247,439
-
764,675,153
194,024,472 68,664,455
-
-
-
-
194,024,472 68,664,455
Trade payables Accrual expenses
41,943,658 4,977,997 2,966,637 39,479
124,217,453 2,983,304 63,250
158,991,937 5,949,941 251,116
430,315,455 3,066,816 -
-
755,468,503 4,977,997 14,966,698 353,845
Long-term loan Other payables Derivative liabilities Finance lease
312,616,698
127,264,007
165,192,994
433,382,271
- 1,038,455,970
31 Desember 2013 Hutang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Hutang lain-lain Liabilitas derivatif Sewa pembiayaan
31 December 2013
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/100 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen permodalan
b.
Capital management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan pengembalian modal kepada pemegang saham.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders and return capital to shareholders.
Pada prinsipnya, Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).
The Group principally monitors capital on the basis of the net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).
Hutang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang”) dikurangi kas dan setara kas (termasuk kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya) dan instrumen penjaminan. Instrumen penjaminan adalah beragam bentuk bank garansi, letter of credit, serta instrumen sejenis lainnya dengan nilai maksimum sejumlah AS$100.000.000.
Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings”) less cash and cash equivalents (including restricted cash and cash equivalents) and surety instruments. Surety instruments are any form of bank guarantee, letter of credit, and other similar instrument up to maximum amount of US$100,000,000.
EBITDA dihitung dari laba sebelum pajak konsolidasian Grup, ditambah kembali dengan biaya bunga, depresiasi, amortisasi dan tidak termasuk laba atau rugi pelepasan aset tetap, biaya tidak rutin (one-off item), penghapusan investasi dan laba atau rugi selisih kurs. EBITDA dihitung untuk periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan.
EBITDA is calculated on the Group consolidated profit before tax, added back for interest, depreciation, amortisation and excluding any profit or loss on disposals of fixed assets, any one-off items, amounts written off investments and any exchange rate gains or losses. EBITDA is calculated for each preceding 12 months period ending on statement of financial position date.
Strategi Grup adalah menjaga rasio net debt to EBITDA maksimum sebesar 5 kali.
The Group’s strategy is to have a maximum 5 times to debt to EBITDA.
30 Juni/ June 2014
31 Desember/ December 2013
Jumlah pinjaman (Catatan 16) Dikurangi: kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 4 dan 8)
620,940,000
688,980,000
Total borrowings (Note 16) Less: cash and cash equivalents and restricted cash (Note 4 and 8)
(167,245,330)
(212,985,791)
Utang neto
453,694,670
475,994,209
Net debt
Jumlah ekuitas
440,329,304
449,841,218
Total equity
Rasio net debt to EBITDA
4.96x
4.23x
Net debt to EBITDA ratio
Rasio net debt to equity
1.03x
1.06x
Net debt to equity ratio
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar
c.
Fair value estimation
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 30 Juni 2014.
Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 30 June 2014.
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
The table below analyses financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2);
Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); Input selain harga kuotasian dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 30 Juni 2014. Tingkat 1/ Level 1 Aset - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai Liabilitas - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai
-
-
Tingkat 2/ Level 2
Aset - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai Liabilitas - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai
-
-
Tingkat 3/ Level 3
1,936,040
Tingkat 2/ Level 2
1,770,834
14,966,698
Jumlah/ Total
-
12,016,547
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur dengan nilai wajar pada 31 Desember 2013. Tingkat 1/ Level 1
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 30 June 2014.
-
1,936,040
Assets Derivatives used for hedging
12,016,547
Liabilities Derivatives used for hedging
The following table presents the Group’s assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2013. Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
-
-
1,770,834
Assets Derivatives used for hedging
14,966,698
Liabilities Derivatives used for hedging
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
c.
Fair value estimation (continued)
Teknik-teknik penilaian tersebut memaksimumkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi apabila tersedia dan sedapat mungkin meminimalisir penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari entitas. Jika seluruh input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan dapat diobservasi, instrumen tersebut termasuk dalam Tingkat 2.
These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk dalam Tingkat 3.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3.
Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk melakukan penilaian pada instrumen keuangan, antara lain:
Specific valuation techniques used to value financial instruments include:
Harga yang dikutip dari pasar atau pedagang efek untuk instrumen serupa; Nilai wajar dari swap tingkat suku bunga yang diperhitungkan sebagai nilai kini dari estimasi arus kas masa datang berdasarkan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi; Nilai wajar dari kontrak berjangka valuta asing yang ditentukan berdasarkan kurs berjangka pada tanggal pelaporan keuangan; dan Teknik-teknik lainnya, seperti analisa arus kas diskontoan, yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.
35. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Kepentingan nonpengendali perusahaan berikut ini:
berasal
Quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; The fair value of interest rate swaps is calculated as the present value of the estimated future cash flows based on observable yield curves; The fair value of forward foreign exchange contracts is determined using forward exchange rates at the reporting date; and Other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
35. NON-CONTROLLING INTERESTS dari
anak
Non-controlling subsidiaries:
30 Juni/ June 2014
interest
came
from
following
31 Desember/ December 2013
KRL Lainnya
148,719,557 13,076,157
150,861,858 13,004,147
KRL Others
Jumlah
161,795,714
163,866,005
Total