INTEGRITAS NASIONAL DAN NKRI SEBAGAI SISTEM KENEGARAAN PANCASILA
3
!.
~
.
::r
TAP-MPR*
C"
~
m c. ~:
x 2'
NED-IMPERIALISME
§:
NEO-KOMUNISME, NEO-PKI KGB KEDAULATAN NEGARA (= EtATISME), KOLEKTIVISMEINTERNASIONALISME MARXISMEKOMUNISME - ATHEISME, DIALEKTIKA-HISTORIS-MATERIALISME
UUD45
NEO~L1BERAlISME
;g c la-
SEKULARISME·PRAGMATISME
PANCASILA
c
'"
'"o '" ~
ERA - REFORMASI POSTMODERNISME GLOBALISASI - L1BERALISASI
7. UU No. 27 TAHUN 1999 TENTANG KEAMANAN NEGARA (YANG DIREVISI): TERUTAMA PASAL 107a -1071. SEBAGAI JABARAN UUD 45 DAN TAP MPRS No. XXVIMPRSI1966 (KARENANYA DAPAT DITEGAKKAN SEBAGAIMANA MESTINYA). 6. TAP MPRS No. XXVIMPRSI1966 jo. Tap MPR RI No. IfMPRl2003, Pasal2 dan 4
5. UUD Proklamasi 45 SEUTUHNYA ..
(PEMBUKAAN, PASAL 29 DAN PENJELASAN )
4. NKRI SEBAGAI SISTEM KENEGARAAN PANCASILA 3. DASAR NEGARA (IDEOLOGI NEGARA, IDEOLOGI NASIONAL) PANCASILA 2. FILSAFAT HIDUP (WELTANSCHAUUNG), JATIDIRIINDONESIA: PANCASILA 1. SOSIO - BUDAYA NUSANTARA INDONESIA
...
CD
*)
=
UUO 45 Amandemen, dengan kelembagaan negara (tinggi):= Presiden, MPR, OPR, OPO; MK, MA dan BPK (+ KY)
Skema: 2
(MNS, 2007)
FORUM PANCASILA
B. Tantangan Nasional Mendasar
bagai komponen bangsa berkewa-
dan Mendesak dalam Era Reformasi
jiban
Dengan
keprihatinan
nasional,
meningkatkan
nasional
yang
kewaspadaan
dapat
mengan-
kita menyaksikan Fenomena Budaya
cam integritas nasional dan NKRI.
dan Moral 80sial-Politik dan Ekono-
Tantangan nasional yang mende-
mi dalam Era Reformasi, terutama:
sak untuk dihadapi dan dipikirkan
Elite Reformasi dengan visi-misi
alternatif pemecahannya, terutama:
Amandemen UUD 45 (1-4) sehingga
1. Amandemen UUD 45 yang
membudayakan asas- asas dan bu-
sarat kontroversial; baik filosofis-ide-
daya neo-lib sehingga menjadi mo-
ologis bukan sebagai jabaran dasar
mentum bagi kebangkitan neo-PKI-
negara Pancasila, juga secara kon-
atas nama kebebasan (liberalism,
stitusional amandemen cukup mem-
neo-Iiberalism), demokrasi (demokra-
prihatinkan karena berbagai konflik
si liberal, ekonomi liberal); transpar-
kelembagaan. Berdasarkan analisis
ansi (keterbukaan); atas nama HAM
demikian
(HAM individualisme)
yang bersin-
negara dan strategi nasional, dan su-
ergi dengan kebebasan ... melahir-
dah tentu program nasional mengal-
kan praktik budaya: oligarchy, plu-
ami distorsi nilai ---dari ajaran filsafat
tocracy;
dan anarchism sekaligus
Pancasila, menjadi praktek budaya
sebagai
wujud
kapitalisme-Iiberalisme
degradasi
mental
berbagai
kebijaksanaan
dan
neo-
dan moral elite reformasi dan berb-
liberalisme---. Terutama demokrasi
agai komponen bangsa
sehingga
liberal dan ekonomi liberal, pragma-
melahirkan kontroversial sampai an-
tisme, individualisme... bermuara se-
arkhisme dalam kehidupan nasional!
bagai supremasi neo-imperialisme!
8inergis perialisme,
dengan neo-supraimkebangkitan neo-PKII
2. mi
Rakyat
Indonesia
degradasi
wawasan
mengalanasional
in-
---bahkan juga degradasi kepercay-
tegritas 8istem Kenegaraan Pan-
aan atas keunggulan dasar negara
casila-UUD
mental moral 8DM Indonesia Pan-
Pancasila, sebagai sistem ideologi nasional---. Karenanya, elite refor-
casilais yang dijiwai theisme-religious
masi mulai pusat sampai daerah
(menurut agama rakyat Indonesia). Pemerintahan dan kelembagaan
mempraktekkan budaya kapitalisme-
negara era reformasi, bersama ber-
Jadi, rakyat dan bangsa Indonesia
KGB
20
sungguh
mengancam
Proklamasi
45
mulai
liberalisme
dan
neo-liberalisme.
Jurnal Asthabrata Edis; XI/Juli - Agustus 2012
mengalami
nasional!
takan, mulai pemekaran daerah sam-
3. Elite reformasi dan kepemimpi-
pai usul amandemen UUD 45 (tahap
nan nasional hanya mempraktek-
V) sekedar untuk mendapatkan legal-
kan budaya demokrasi liberal atas
itas dan otoritas kepemimpinan demi
nama
dalam
kekuasaan. Sementara kondisi nasi-
pemerintahan
onal rakyat Indonesia, dengan angka
negara (suprastruktur dan infrastruk-
kemiskinan dan pengangguran yang
tur sosial politik) hanyalah: praktek
tetap menggunung belum ada kon-
budaya
plutocracy.......
sepsi alternatif strategis pemecahan-
bahkan sebagian rakyat memprak-
nya. Kondisi demikian dapat mela-
tekkan budaya anarchy (anarkhisme)!
hirkan konflik horisontal dan vertikal,
4. NKRI sebagai negara hukum,
bahkan anarchisme sebagai fenom-
dalam praktek justru menjadi negara
ena sosio-ekonomi-psikologis rakyat
yang tidak menegakkan kebenaran
dalam wujud stress massal dan an-
dan keadilan berdasarkan Pancasila-
archism (Cermati: data kemiskinan
UUD 45. Praktek dan "budaya" korup-
Indonesia dari Bank Dunia dan ADB)!
tatanan
erosi jatidiri
HAM;
yang
dan fungsi
oligarchy,
aktual
si makin menggunung, mulai tingkat
6.
Pemujaan demokrasi liberal
pusat sampai di berbagai daerah:
atas nama kebebasan dan HAM
Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kekay-
telah mendorong bangkitnya primor-
aan negara dan kekayaan PAD bukan
dialisme kesukuan dan kedaerahan.
dimanfaatkan
kesejahteraan
Mulai praktek otoda dengan budaya
dan keadilan bagi rakyat, melainkan
negara federal sampai semangat sep-
dinikmati oleh elite reformasi. Demiki-
aratisme. Fenomena ini membuktikan
an pula NKRI sebagai negara hukum,
degradasi nasional telah makin parah
keadilan dan supremasi hukum; ter-
dan mengancam integritas mental
masuk HAM belum dapat ditegakkan.
ideologi Pancasila, integritas nasion-
5. Tokoh-tokoh nasional, baik dari maupun
al dan integritas NKRI, dan integritas moral (komponen pimpinan, manu-
dalam suprastruktur (Iembaga leg-
sia, bangsa)! Sebagai bangsa yang
islatif dan eksekutif) hanya berkom-
berideologi Pancasila dan beragama!
infrastruktur
demi
(orsospol),
7.
Momentum pemujaan
kebe-
petisi untuk merebut jabatan dan kepemimpinan yang menjanjikan
basan (neo-liberalisme) atas nama
(melalui pemilu dan pilkada). Ber-
demokrasi dan HAM, dimanfaatkan
bagai rekayasa sosial politik dicip-
partai terlarang PKI untuk bangkit. Mu-
Jumal Asthabrata Edisi XI/Juli - Agustus 2012
21
lai gerakan "pelurusan sejarah" ---terutama G30S/PKI--- sampai bangkit-
c.
Praktek Liberalisme
dan Budaya Menggoda
PRO dan Papernas. Mereka semua
Melanda Ounia
melangkahi (baca: melecehkan Pan-
menggoda dan melanda dunia me-
casila - UUO 45) dan rambu-rambu
lalui politik supremasi ideologi. Kita
(= asas-asas konstitusional) yang
semua senang dan bangga, menik-
telah berlaku sejak 1966, terutama:
mati kebebasan dan keterbukaan
a. Bahwa filsafat dan ideologi
atas nama demokrasi dan HAM,
Pancasila memancarkan integritas
tanpa menyadari bahwa nilai-nilai
sebagai sistem filsafat dan ideologi
neoliberalisme menggoda dan me-
theisme-religious.
warga
landa sehingga terjadi degradasi wa-
menegak-
wasan nasional, sampai degradasi
kan moral dan budaya politik yang
mental dan moral sebagian rakyat
adil dan beradab yang dijiwai moral
bahkan elite dalam era reformasi.
Pancasila berhadapan dengan sepa-
Sebagian elite reformasi bangga
nya neo-PKI sebagai KGB melalui
negara
ratisme
RI
Artinya,
senantiasa
ideologi:
marxisme-komu-
Rakyat dan postmodernisme
Neodan NKRI makin
dengan praktek reformasi yang memu-
nisme-atheisme yang diperjuangkan
ja
kebebasan
(=liberalisme)
atas
neoPKI I KGB dan antek-anteknya.
nama demokrasi (demokrasi liberal)
b. UUO Proklamasi seutuhnya me-
dan HAM (HAM yang dijiwai individu-
mancarkan nilai filsafat Pancasila: mu-
alisme, materialisme, sekularisme)
lai Pembukaan, Batang Tubuh (haya-
sehingga rakyat Indonesia masih ter-
ti: Pasal 29) dan Penjelasan UUO 45.
himpit dalam krisis multi dimensional.
c. Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 dan dikukuhkan Tap MPR RI No. II
Harapan berbagai pihak dengan
MPRl2003 Pasal 2 dan Pasal 4.
alam demokrasi dan keterbukaan, nasib rakyat akan dapat diperbaiki
d.TapMPRRINo.VI/MPRl2001 ten-
menjadi lebih sejahtera dan adil seb-
tang Etika Kehidupan Berbangsa; dan
agaimana amanat Pembukaan UUO
e. Undang Undang No. 27 tahun
45 : " ........ memajukan kesejahter-
1999tentang Keamanan Negara (yang
aan umum, mencerdaskan kehidu-
direvisi, terutama PasaI107a-107f).
pan bangsa .... " dapat terlaksana,
Perhatikan dan hayati isi nilai dalam Skema 5, Bagian bawah.
dalam makna SOM Indonesia cerdas
22
dan bermoral! Tegasnya, bukan euforia reformasi dengan budaya deJurnal Asthabrata Edisi XI/Juli - Agustus 2012
mokrasi neo-liberal dalam praktek oligarchy, plutocracy dan anarchy
PANCASILA-UUD PROKLAMASI45
.
Amanat Sistem Kenegaraan Pan-
berwujud konflik horisontal .....degra-
casila-UUD Proklamasi 45 secara
dasi wawasan nasional dan moral
filosofis-ideologis dan konstitusional,
(korupsi menggunung) dapat ber-
bahkan moral (nilai dalam Pembu-
muara disintegrasi bangsa dan NKRI.
kaan Alinea 3-4), bangsa melalui
Demokrasi
liberal
dengan
bi-
Kelembagaan
Negara
berkewa-
aya amat mahal beserta social cost
jiban menegakkan dan membuday-
yang cukup memprihatinkan ---kon-
akan
f1ik horisontal, sampai anarkhisme
jabaran dan fungsionalisasi Sistem
yang bermuara disintegrasi bangsa
Ideologi Pancasila. Jelasnya dapat
---
dihayati
adalah
tragedi
penyimpangan
N-Sistem
Nasional
dalam
skema
sebagai
berikut.
elite reformasi dalam menegakkan sistem kenegaraan Pancasila! ----Ieb-
A. Menegakkan Konsepsi Normatif
ih-Iebih
N-Sistem Nasional
pasca Amandemen
UUD
Proklamasi 45, menjadi : UUD 2002 !
Secara telah
VI. MENEGAKKAN DAN MEMBU-
cara
normatif
dirintis
sejak
konsepsional
konsep
ini
1985;
se-
meliputi
seb-
DAYAKAN SISTEM KENEGARAAN agai terlukis dalam skema berikut: r--------------------------------, : N-SISTEM NASIONAL ,,: :-------r--
: ,
,, ,, ,,, ,, , ,,, ,,, , ,:
SISTEM POUTIK
SISTEM HUKUM NASIONAL;:-_ _-1_-_-_"-_-_-_---!.:_---,
L----=..:.::..:..::.:;,:..:....::-=:..:..c"--_-----'
--------------- SISTEM EKONOMI
NEGARA
HUKUM
FILSAFAT HUKUM
SOSIO-BUDAYA & FILSAFAT HIDUP NUSANTARA (ALH-SDA) & BANGSA (SDM) INDONESIA
,
,
*) =
--,
.J
N = sejum/ah sistem nasiona/, terutama: 1. Sistem fi/safat Pancasila 2. Sistem ide%gi Pancasila 3. Sistem Pendidikan Nasiona/ (berdasarkan) Pancasi/a 4. Sistem hukum (berdasarkan) Pancasila 5. Sistem ekonomi Pancasila 6. Sistem politik Pancasila (= demokrasi Pancasila) 7. Sistem budaya Pancasi/a 8. Sistem Hankamnas, Hankamrata Skema3
Jurnal Asthabrata Edisl XI/Juli - Agustus 2012
(MNS, 1985; 1988)
23
Skema
ini
melukiskan
egakkan
N-Sistem
Nasional
seb-
bagaimana sistem filsafat Pancasila
agai perwujudan jatidiri nasional dan
dijabarkan secara normatif-konstitu-
integritas-martabat Sistem Kenega-
sional dan fungsional sebagai terlukis
raan Pancasila-UUD Proklamasi 45.
dalam struktur (nilai) kenegaraan dan
Karena, terutama dalam era re-
kebangsaan sebagaimana dimaksud
formasi kita sama sekali tidak men-
komponen-komponen dalam skema
egakkan-apalagi
1-2-3-4 adalah perwujudan norma-
N-Sistem Nasional-, bahkan kita
tif jatidiri nasional Indonesia RayaL
membudayakan semua sistem neo-
Sesungguhnya, Sistem
menegakkan
Nasional adalah
membudayakan
liberalisme: demokrasi liberal, ekono-
imperatif
mi liberal, HAM liberal-individualisme;
dari Sistem Kenegaraan Pancasila
bahkan moral sekularisme dan materi-
UUD Proklamasi 45---- sebagaimana
alisme... sampai anarchisme! Fenom-
sistem negara liberalisme-kapitalisme
ena demikian berarti kita menyim-
akan menegakan sistem demokrasi-
pang (tidak setia, ingkar, atau makar!)
liberal dan ekonomi-liberal; sistem
dengan akibat kita mengalami degra-
komunisme
sistem
dasi Wawasan Nasional dan bah-
ekonomi-
kan degradasi mental-moral-konflik
etatisme---! Sungguh, adalah meng-
horizontal, korupsi dan anarchisme.
menegakan
demokrasi-rakyat
dan
ingkari (baca: mengkhianati dasar negara dan ideologi negara Pancasila,
B. Asas Normatif-Filosofis-Ideolo-
Indonesia: elite reformasi mempraktekkan demokrasi liberal, dan ekono-
gis-Konstitusional Kebangkitan Orde Baru sebagai
mi liberal)L Karena kebijakan demiki-
koreksi mendasar dan integral atas
an, keterpurukan multi-dimensional tak kunjung teratasiL Karena secara
bencana dan tragedi nasional dari kudeta G30S/PKI 1 Oktober 1965.
mental-ideologis telah terjadi konflik
Demi integritas (ideologi dan mor-
psikologis dan dilemma moral dari
al) Pancasila-integritas Sistem Ken-
pejabat dan kepemimpinan nasional!
egaraan Pancasila-UUD Proklamasi
Secara
dan
45!-maka kebangkitan Orde Baru
konstitusional (imperatif) Bangsa In-
dengan visi-misi: Melaksanakan Pan-
donesia berkewajiban
membuday-
casila-UUD Proklamasi 45 secara
akan (aktualisasi) kesetiaan dan kebanggan nasional dengan men-
mumi dan konsekuen!-sesunguhnya bermakna sebagai bukti kese-
24
filosofis-ideologis
Jurnal Asthabrata Edisi XI/Juli - Agustus 2012
tiaan dan kebanggaan nasional yang
dasarkan ideologi marxisme-komu-
tegak-monumental
nisme-atheisme dalam wilayah NKRI.
dan
abadi!-.
Kebijaksanaan bangsa dan negara
menghadapi tragedi
nasional
7.
Semua
komponen
berkewajiban
bangsa
meningkatkan
ke-
G30S/PKI secara fundamental dan
waspadaan nasional terhadap ger-
monumental,
meliputi:
akan yang memuja kebebasan (neo-
1. Menumpas anasir-anasir pem-
lib) atas nama HAM, terutama dalam
terutama
berontakan
G30S/PKI
bersama
praktik
separatisme-ideologi-atas-
semua mantel organisasi PKI; mulai
nama kebebasan dengan organisasi
dengan SP 11 Maret 1966, berlanjut
tanpa landasan Dasar Negara Pan-
dan ditingkatkan/dikukuhkan dengan
casila-UUD Proklamasi 45-baik eks-
Tap. MPRS RI/No. XXV/MPRS/1966.
trem kiri maupun ekstrem kanan ...
2.
Melaksanakan
Tahun
1999
Negara
UU
tentang
(Revisi),
No.
27
yang mengancam integritas Dasar
Keamanan
Negara (Ideologi Nasional) Pancasila.
terutama
Pas-
jabaran
VII. AMANAT MORAL FILOSOFIS·
UUD 45 dan TAP MPRS di atas!
IDEOLOGIS DAN KONSTITUSION-
al
100a-107e
sebagai
3. Melaksanakan pengadilan terhadap semua pelaku tindakan makar
AL Berwujud
visi-misi
Pembuday-
G30S/PKI (dengan institusi Mahmilub).
aan Pendidikan Nasional dan Pem-
4. Menghukum semua yang din-
budayaan Nilai Pancasila sebagai
yatakan cara
bertanggungjawab
langsung
sesuai
se-
dengan
keputusan Lembaga Hukum yang ditetapkan 5.
Kebangkitan
organisasi kan
6. gal
massa
tindakan
mengikis dan
Negara
Visi-Misi
Menegakkan
budayakan
dan
Sistem
Pancasila-UUD
Kenegaraan
Proklamasi
Amanat Moral Filosofis-Ideologis
rakyat sebagai
dan Konstitusional sejak menjelang
untuk
sampai era Reformasi mengalami
melaku-
menumpas
dan
G30S/PKI
tantangan
yang
terus
senusantara.
bebasan (=Iiberalisme),
Menetapkan
secara
(=demokrasi
ketetapan
gerakan
ganisasi
yang
dan
lehukum
atau
or-
menganutlber-
Jurnal Asthabrata Edisi XI/Juli - Agustus 2012
meningkat!
Karena Era Reformasi memuja ke-
antek-anteknya
terhadap
45:
(Mahmilub)
anasir-anasir
beberapa
Mem-
eral),
liberal,
transparansi
demokrasi
ekonomi
lib-
(keterbukaan)
demi HAM (= HAM Individualisme, materialisme)...
kehidupan
nasi-
25
onal kita mengalami kontroversial
juan untuk menjadikan NKRI sebagai
dan degradasi nasional dan moral!
negara dan bangsa yang mengakui
Sesungguhnya fenomena ini ba-
ideologi
marxisme-komunisme-
gian integral dari rekayasa politik
atheisme-bahkan sebagai revolusi
global dan nasional (dalam negeri):
marxisme-komunisme-atheisme!
perhatikan
ana-
(Perhatikan dan hayati: manakala
sir ideologis dalam skema 1 (hala-
marxisme-atheisme berkuasa, maka
man 11). Maknanya, Indonesia Raya
sistem etatisme dan dialektika akan
dalam sasaran untuk dikuasai oleh
meruntuhkan
sinergis kekuatan politik non-ideolo-
nilai moral selain ideologi mereka!).
makna
berbagai
dan
mengikis
nilai-
gi Pancasila; terutama neo-lib dan neo-PKI... bahkan juga dimanfaat-
A. Asas Moral dan Etika Politik Na-
kan oleh kebangkitan ekstrem kanan!
sional (Berdasarkan) Filsafat Pan-
Berbagai gerakan mereka wajib di-
casila
waspadai oleh seluruh rakyat sebagai
Secara filosofis-ideologis dan kon-
Bangsa Indonesia; terutama oleh
stitusional, kewajiban nasional semua
Kelembagaan
terutama:
warganegara-berlaku universal bagi
TNI, BIN, POLRI dan semua Partai
bangsa-bangsa modern!-; demikian
Politik sebagai Infrastruktur Negara
pula bagi warganegara RI atas Sistem
demi integritas kedaulatan nasional
Kenegaraan Pancasila-UUO Prokla-
dan kemerdekaan nasional dalam
masi 45, sebagai pusat kesetiaan dan
wujud
Kenega-
kebanggaan nasional, secara funda-
raan Pancasila-UUO Proklamasi 45.
mental dan integral, berpusat kepada:
Nasional,
Integritas
Sistem
Gerakan Neo-PKI dengan berbagai cara: mulai "pelurusan sejarah", sampai tuntutan supaya Negara min-
1.
SOM warganegara setia dan
bangga kepada Oasar Negara (Ide-
ta maaf adanya Korban Pelanggaran
ologi 2.
Negara, Ideologi Nasional)! SOM warganegara se-
HAM dalam pemberontakan G30S1
tia dan bangga menegakkan dan
PKI 1965. Sementara kita maklum
membudayakan 3.
tuntuntan ini sebagai bagian dari
SOM
dendam politik dan strategi kebang-
tia
kitan marxisme-komunisme-atheisme
ta-Gita
untuk menguasai NKRI Proklamasi 45. Makna politis ideologis bertu-
26
dan
UUO
Negara.
warganegara bangga nasional
dengan
seci-
bangsanya.
Berdasarkan asas moral dan doktrin (kebangsaan dan kenegaraan) Jurnal Asthabrata Edisi XIiJuli - Agustus 2012
modern secara universal, sungguh
semua SDM warganegara
berke-
adalah sikap dan tindakan makar
wajiban menegakkan ASAS MORAL
siapapun yang tidak berjiwa dan
DAN ETIKA POLITIK INDONESIA
kaurn
RAYA (ASAS MORAL POLITIK PAN-
hypocrite yang pura-pura "setia dan
CASILA) dalam kehidupan nasional
bangga ... ", tetap berjuang dengan
dan internasional sebagai identitas,
dan demi ideologi politik golongan-
integritas
bersikap
demikian-kecuali
dan
martabat
nasional!
nya sendiri; = separatisme-ideologiL Bagaimana kesetiaan dan kebang-
Amanat Moral Filosofis-Ideologis
gaan nasional ini menghadapi semua
dan Konstitusional sebagai Pembu-
tantangan yang makin memuncak
dayaan Sistem
dalam Abad XXI, sejak era reforma-
casila-UUD Proklamasi 45, dengan
si! (karena reformasi: memuja kebe-
Asas Budaya dan Etika Moral Politik
basan demi demokrasi liberal dan
Pancasila-... sebagai sumpah Ke-
HAM liberal. .. yang dapat bermuara
satria warganegara Indonesia Raya!
Kenegaraan
Pan-
pada anarkhisme dan... HAMPA)! Aktualitasnya
secara
normatif:
ASAS MORAL DAN ETiKA POLITIK
Siapkah kita menghadapi tantangan
INDONESIA RAYA (ASAS MORAL
untuk membela integritas moral ide-
POLITIK PANCASILA)
ologi nasional Pancasila terhadap
Kami
Bangsa
"kebangkitan revolusi marxisme-ko-
bersyukur
dan
munisme-atheisme" dengan gerakan
dan
separatisme-ideologi yang
Pancasila-UUD Proklamasi 45 yang
makar
memiliki
Indonesia bangga
Sistem
Raya
mewansl
Kenegaraan
menggerogoti integritas Kedaultan dan
unggul-bermartabat.
Martabat Nasional Indonesia RayaL
dan martabat Indonesia Raya seutuhnya:
meliputi
Keunggulan keunggulan
In-
B. Menegakkan Moral dan Budaya
donesia Raya (Keunggulan SDM,
Sistem Kenegaraan Pancasila
Natural/SDA dan Kultural) sinergis
Menegakkan amanat moral dan budaya Sistem
Kenegaraan
Pan-
casila-UUD Proklamasi 45 sebagai
dengan keunggulan Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45. Bahwa
Kami
sebagai
bangsa
amanat dan visi-misi bangsa dan
dan
warganegara
negara Indonesia Raya, oleh dan
untuk
menegakkan
untuk bangsa Indonesia. Maknanya,
dayakan Sistem Kenegaraan yang
Jurnal Asthabrata Edisi XI/Juli -Agustus 2012
berkewajiban dan
membu-
27
diberkati Tuhan Yang Maha Esa
kemanusiaan
dalam "ASAS MORAL DAN ETIKA sa
MORAL
menegakkan
PANCASILA)"
bermartabat.
Sebagai warganegara dan bang-
POLITIK INDONESIA RAYA (ASAS POLITIK
yang
Indonesia,
kami
berkewajiban
budaya
dan
marta-
demi melaksanakan anugerah dan
bat Sistem Kenegaraan Pancasila-
amanat Allah Yang Maha Kuasa,
UUD Proklamasi 45, dengan men-
dengan kesadaran mendasar berikut.
egakkan dan membudayakan Asas
I.
Kita
bangsa
sebagai
bermartabat
mengabdi
kepada
Pencipta,
yang
kan
manusia
dan
keimanan,
berkewajiban Tuhan
Maha
menganugerah-
mengamanatkan
hidup,
kemerdekaan dan
sejahteraan
dalam
budaya
peradaban,
moral
dan
II.
dan
Moral 1.
Budaya Kami
pribadi Raya
Indonesia
bertakwa
ke-
pada Tuhan Yang Maha Esa se-
dan
donesia 2.
manusia Raya
Kami
egakkan KAM
demi
dan bangga diberkati dengan asas bu-
siaan
yang
3.
dan yang
bangsa
senantiasa
men-
HAM
martabat adil
In-
bermartabat
asas-asas
bangsa Indonesia Raya bersyukur daya dan Dasar Negara Pancasila se-
manusia dan
senantiasa
bagai
Kami sebagai manusia dan
adalah
Pancasila:
warganegara
ke-
agama.
Politik
dan
dan
kemanuberadab.
Kami berkewajiban mengem-
bagai amanat Tuhan Yang Maha Esa
bangkan wawasan nasional dalam
untuk ditegakkan. Karenanya, kami
negara bangsa dengan asas kekelu-
sebagai manusia dan bangsa ber-
argaan dan wawasan nusantara demi
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
integritas dan martabat Indonesia
III. Kami
senantiasa
bersyukur
Raya dalam integritas Sistem Keneg-
dan bangga sebagai bangsa Indone-
araan Pancasila-UUD Proklamasi 45.
sia Raya dengan menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah bagian in-
4.
Kami bangsa Indonesia den-
gan penuh tanggung jawab menegakkan dan membudayakan Asas Ker-
tegral dari martabat umat manusia dan kemanusiaan sepanjang sejarah
akyatan sebagai amanat kedaulatan
budaya dan peradaban. Karenanya,
rakyat (berdasarkan) Moral Dasar
kami berkewajiban untuk menegak-
Negara Pancasila-UUD Proklamasi45
kan kemerdekaan, perdamaian, persahabatan dan ke~asama antar-
dalam sistem budaya dan moral NKRI. 5. Kami bangsa Indonesiaden-
bangsa sebagai perwujudan moral
gan penuh kesadaran dan tanggung-
28
Jurnal Asthabrata Edisi XI/Juli - Agustus 2012
jawab berkewajiban Membudayakan
Sebagai
negara
berkedaulatan
Asas Moral Keadilan Sosial bagi
rakyat (=demokrasi, in casu: De-
Bangsa dan Rakyat Indonesia demi
mokrasi Pancasila) berarti menegak-
Martabat Nasional dan Kemanusiaan.
kan integritas bangsa dan negara adalah kewajiban semua warga neg-
Catatan:
ara; atau Pemerintahan Negara dari seb-
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat!
Indone-
Berdasarkan asas kedaulatan raky-
sia Raya, etika professional TNI
at, secara imperatif dan ethis moral,
terkenal
Saptamarga.
asas Hankamnas dan Hankamrata
Bagi bangsa Indonesia, is-
adalah budaya dan etika demokrasi!
timewa elite politik yang menegakkan
Asas moral kedaulatan (= de-
integritas kedaulatan dan martabat
mokrasi: dari rakyat, oleh rakyat,
Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD
untuk rakyat) mulai kepemimpinan
Proklamasi 45 terutama Asas-asas
pemerintahan negara, menegakkan
yang terkandung di dalam MEMO-
hukum dan keadilan, mewujudkan
RANDUM NASIONAL DAN MOR-
dan menegakkan keadilan sosial-
AL di atas; terutama pembuday-
kemakmuran bersama; juga lebih-
aan "ASAS MORAL DAN ETIKA
lebih
POLITIK INDONESIA RAYA (ASAS
kedaulatan dan martabat nasional!
1.
Bagi
agai
2.
bagian
MORAL 3.
prajurit
TN I
ksatria
sebagai
POLITIK
PANCASILA)".
Pembudayaan
"ASAS
Karenanya, maka
DONESIA
dan
POLITIK
(ASAS
PANCASILA)"
MORAL mengand-
kemerdekaan,
berdasarkan
asas
moral dan konstitusional demikian,
MORAL DAN ETIKA POLITIK INRAYA
menegakkan
tanggungjawab Hankamrata
sional!
Jadi,
Hankamnas
imperatif
sesungguhnya
fungbu-
ung nilai ganda sebagai kewajiban
kan hanya menjadi tanggungjawab
Pemimpin
prajurit
Kelembagaan
Negara,
TNI
secara
melembaga!
semua Aparatur Negara, Pimpinan
Berdasarkan asas normatif demiki-
dan Anggota Infrastruktur Negara;
an, sesungguhnya praktik era refor-
warganegara dan generasi penerus.
masi yang meminggirkan peran TNI adalah mengingkari asas moral ke-
B. Asas Moral Kedaulatan Rakyat
daulatan rakyat! Artinya, TNI tetap
dan Budaya Hankamnas-Hankam-
berkewajiban menegakkan dan men-
rata
gawal politik nasional (=menegak-
Jurnal Asthabrata Edisi XI/Jull - Agustus 2012
29
kan integritas Sistem Kenegaraan
sudah dirobohkan (dibikin lapuk)!
Pancasila-UUD Proklamasi 45) dari
Hayati sumpah prajurit Saptamarga.
semua tantangan dalam dan luar
Kita bersyukur dan bangga bah-
negeri!. Jadi, TNI bukan menegakkan
wa filsafat Pancasila sesungguhnya
politik Pemerintah, apalagi politik par-
adalah
tai yang berkuasa!; melainkan Politik
asas kerokhanian Bangsa dan Nega-
Negara Pancasila! Demi ketahanan
ra Indonesia Raya. Filsafat Pancasila
nasional dan martabat nasional, elite
yang memancarkan integritas marta-
reformasi berkewajiban
menyadari
batnya sebagai sistem filsafat theism-
amanat filosofis-ideologis dan konsti-
religious inherent (a priori, kodrati)
tusional untuk mengakui peranan TNI
sebagai martabat dan fungsi rokhani
sejak Proklamasi 17 Agustus 1945-
pribadi manusia sebagai ciptaan Al-
sebagai perwujudan Tentara Rakyat
lah Yang Maha Kuasa (Maha Rah-
Indonesia Raya!-yang kemudian di-
man dan Rahim)-sebagaimana ter-
jiwai Sumpah Prajurit Saptamarga!-.
surat dan tersirat dalam Pembukaan
Kesadaran bangsa untuk men-
UUD Proklamasi 45, alinea 3 dan 4!-
egakkan
(dan
nilai fundamental
sebagai
membudayakan)
Semoga berkat dan rahmat Allah
asas moral Pancasila sebagai ide-
YMK senanliasa terlimpah bagi bang-
ologi negara yang menjiwai integ-
sa dan NKRI tercinta untuk senan-
ritas
Nus-
tiasa setia dan bangga menegakkan
Nasional
dan membudayakan integritas Sistem
sebagai perwujudan kemerdekaan,
Kenegaraan Pancasila-UUD Prokla-
kedaulatan dan martabat nasional.
masi 45 demi kejayaan, dan martabat
NKRI
dan
antara demi
Praktik
Wawasan
Ketahanan
meminggirkan
peran
nasional Indonesia Raya. Amien.•
TNI sesungguhnya adalah bagian daripada politik supremasi ideologi langsung
Malang, 20 Mei 2012 Laboratorium Pancasila UM
maupun tidak langsung menggoda
Ketua
neo-imperialisme-yang
dan melanda Indonesia Raya, demi tujuan neo-supraimperialisme!-. Indonesia
Raya,
Wawasan
Nusantara
tantangan
dan
ibarat rumah
30
termasuk
asas
menghadapi
ancaman, tangga...
karena
pagarnya Jurnal Aslhabrala Edisi XI/Juli -Agustus 2012