109
Lampiran 1
NO A
Ket
110
INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH SD NEGERI GEBUGAN 01 Sumber informasidan validasi data Pertanyaan Mengacu Pada Indikator Guru Siswa Komite Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Standar Isi : 1. Lokasi sekolah terjangkau oleh semua siswa. √ √ √ 2. Sekolah menyelenggarakan pembelajaran √ √ √ dengan tatap muka. 3. Sekolah melayani kegiatan pembelajaran yang √ √ √ inkslusif. 4. Dalam kurikulum terdapat jaminan tidak √ √ √ adanya diskriminasi. 5. Adanya pengembangan kurikulum yang √ √ √ relavan dengan keseharian peserta didik. 6. Terdapat model penilaian portofolio siswa √ √ √ laki-laki dan perempuan termasuk siswa berkebutuhan khusus. 7. Tersedia beragam bahan ajar yang mamanuhi √ √ √ kebutuhan siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus. 8. Penggunaan metode PAIKEM yang tanggap √ √ √ terhadap perubahan kebutuhan dan cara belajar siswa. 9. Tersedia wahana pengembangan komunitas √ √ √ anak sesuai minat dan bakatnya.
B
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√
√
√ √ √
√
√
√
111
10. Lingkungan mendukung anak dan didengar pendapatnya serta ditanggapi dengan baik selama PBM,saat evaluasi dan evaluasi hasil belajar. 11. Memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui seni,musik ,gambar,drama dan bentuk lain sesuai minat dan bakatnya. Standar proses : 1. Pembelajaran dikelas mengggunakan metode PAIKEM. 2. Pembelajaran melibatkan siswa untuk berkreasi,berekspresi,dan partisipasi sesuai potensi yang dimiliki. 3. Pembelajaran melayani kebutuhan peserta didik secara individu maupun kelompok dengan pola pengasuhan. 4. Pembelajaraan memberi kesempatan anak untuk memenuhi hak-haknya secara layak. 5. Guru tidak melakukan kekerasan atau ancaman terhadap siswa. 6. Guru memberi rasa aman kepada siswa. 7. Guru memberikan contoh perilaku toleransi dan tidak ada diskriminasi. 8. Guru memberikan perlakuan dan kasih sayang yang sama dalam pembelajaran tanpa membedakan jenis kelamin,status sosial,dan kondisi fisik siswa. 9. Guru membiasakan sikap empati pada anak,minta maaf jika bersalah,dan saling
C
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
112
menghormati kepada teman. 10. Guru tidak memberikan hukuman fisik dan non fisik yang membuat trauma pada siswa. 11. Guru tidak memotong ketika siswa berpendapat. 12. Membiasakan siswa untuk mengangkat tangan ketika mau berbicara. 13. Berbicara dengan sopan. 14. Guru dan siswa tidak mentertawakan jawaban anak yang kurang tepat/nyleneh. 15. Membiasakan siswa mendengarkan pendapat teman dan menjawb setelah dipersilahkan. Standar Sarana Prasarana : 1. Bangunan : a. Tersedia 1 ruang kelas untuk setiap rombongan belajar dilengkapi dengan meja,kursi dan papan tulis yang yang memenuhi syarat. b. Tersedia 1 ruang guru yang dilengkapi dengan meja kursi guru,kepala sekolah,dan tenaga kependidikan. c. Bangunan mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu proses pembelajaran. d. Pengkait jendela mudah diakses orang dewasa sesuai ukuran ruang dan ketinggian anak. e. Jendela pada ruang kelas tidak mudah dipanjat oleh siswa.
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√
√
√
√
113
f. Obyek dan zona bahaya disekitar sekolah dikenali dan dipahami oleh siswa. g. Bangunan memenuhi syarat kesehatan sesuai standar sekolah sehat. h. Bahan bangunan aman bagi kesehatan pengguna bangunan dan tidak emnimbulkan dampak negatif. i. Tersedia ruang konsultsi. j. Tersedia ruang terbuka yang hijau. k. Tersedia titik kumpul yang aman jika teradi bencana. l. Tersedia sumber air dan energi yang aman,sehat dan bersih dalam jumlah yang memadai. m. Resiko-resiko yang ditimbulkan pembawa penyakit telah diminimalisir. n. Sekolah terbebas dari asap rokok,narkoba dan pornografi dan pengaruh buruk bagi tumbuh kembang siswa. o. Letak sekolah jauh dari keramaian,terminal,pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya. p. Tersedia kamar mandi/WC yang terpisah untuk siswa laki-laki dan perempuan yang aman.bersih dan bersih dengan jumlh yang rasio 1:40 untuk laki-laki dan 1:25 untuk perempuan. q. Tersedia kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan yang
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √
√ √ √
√ √
114
sehat,halal,dan baik sesuai perundangundangan yang berlaku. r. Tersedia ruang perpustakaan lengkap dengan mebelair dan buku bacaan. 2. Halaman : a. Tersedia fasilitas bermain yang memenuhi syarat keselamatan,kesehatan,kenyamanan,dan keamanan bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang siswa termasuk yang berkebutuhan khusus. b. Saluran pembuangan di halaman mampu menyerap semua air hujan dengan cepat dan tidak membahayakan bagi anak-anak yang melintas. 3. Perabot : a. Perabot kelas kuat,stabil,aman dan mudah dipindahkan oleh siswa. b. Desain sesuai kelompok usia dan tinggi badan siswa. c. Desain meja memiliki penutup pandangan agar siswa perempuan bisa duduk dengan nyaman. d. Meja kursi cukup kuat untuk berlindung sementara ketika terjadi bencana e. Meja dan kursi bersudut tumpul. f. Peletakan meja dan kursi harus mempertimbangkan ruang gerak yang nyaman bagi siswa dalam kondisi darurat.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√ √
√
115
g. Mengatur tempat duduk yang menjamin kenyamanan anak untuk berinteraksi dengan teman dan gurunya. h. Papan tulis ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa menjangkau dan melihat tulisan dengan jelas. i. Stop kontak tinggi lebih kurang 1,5 meter,tidak terjangkau oleh siswa dan bisa ditutup. j. Tiang keras bersudut tumpul. k. Tersedia alat pemadam api ringan atau apar,seperti karung goni,ember,air atau pasir. l. Peletakan almari dan hiasan dinding di dalam ruan kelas karus kuat menempel di dinding agar tidak mudah lepas jika terjadi goncangan. m. Hal – hal yang terkait dengan kelistrikan harus tertata rapi,terletak diluar jangkauan siswa dan mudah diawasi dan dirawat. n. Tersedia sarana bagi siswa untuk memajang hasil karya masing-masing seperti papan buletin,sudut khusus yang dirancang bersama anak perempuan dan laki-laki termasuk anak yang berkebutuhan khusus. o. Tersedia sarana untuk menjaga kebersihan secara teratur. p. Tersedia fasilitas dan perlengkapan untuk menumbuhkan minat,bakat dan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
116
kemampuan anak dibidang akademik,seni,ketrampilan dan olah raga. 4. Buku dan Sumbar Belajar : a. Buku-buku tidak mengandung materi yang mendiskriminasikan perempuan dan lakilaki atai bias gender termasuk anak yang berkebutuhan khusus. b. Tidak mengandung unsur-unsur kekerasan,pornografi dan pelecehan. c. Setiap sekulah menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah untuk setiap mata pelajaran dengan perbandingan 1:1 untuk setiap siswa termasuk anak yang berkebutuhan khusus. d. Setiap sekolah dasar memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi sebagai sumber belajar yang menunjang gerakan aman,sehat,hijau,inklusi dan ramah anak dengan dukungan keluarga dalam rasio yang memadai,menambah wawasan dan disukai anak-anak. e. Setiap sekolah menyediakan alat peraga dan bahan ajar dengan rasio yang memadai untuk setiap rumpun mata pelajaran. 5. Fasilitas dan Perlengkapan Untuk Bermain /Berolahraga : a. Tersedia fasilitas dan perlengkapan dalam rasio yang memadai dan terjangkau oleh
D
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
117
setiap anak perempuan dan laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus. b. Tidak mengandung unsur-unsur yang mambahayakan kesehatan dan keselamatan. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan : 1. Setiap guru menerapkan rencana pembelajaran atau RPP yang peduli anak dan berwawasan gender serta disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya termasuk untuk pendidikan khusus. 2. Tersedia guru yang mengikuti pelatihan penerapan sekolah aman,sehat,hijau,inklusi dan ramah anak dengan dukungan keluarga. 3. Tersedia perlindungan dan bantuan hukum bagi guru dan tenaga kependidikan sebagai pekerja profesi. 4. Kepala sekolah memberikan dukungan dan melakukan supervisi kelas bagi guru untuk mengembangkan model-model PAIKEM bagi anak serta memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester. 5. Semua guru mengembangkan materi dan bahan ajar yang bermutu dan relevan denga nilai-nilai luhur dan lingkungan yang layak anak. 6. Semua guru mengembangkan suasana belajar dan proses pembelajaran kepada anak
E
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
118
perempuan dan laki-laki termasuk anak berkebutuhan khusus. 7. Tersedianya guru bimbingan dan konseling yang peduli anak perempuan dan laki-laki termasuk anak berkebutuhan khusus. 8. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningktkan kemampuan belajar siswa termasuk yang berkebutuhan khusus. 9. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar siswa. 10. Tersedianya tenaga kependidikan yang mendukung penerapan gerakan aman,sehat,hijau inkusi dan ramah anak denga dukunga keluarga. Standar Pengelolaan : 1. Pemerintah kabupaten memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 2. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan. 3. Kepala sekolah menyampaikan laporan hasil
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
119
ulangan kepada orang tua siswa dan mnyampaikan rekapitilasinya kepada UPTD Pendidikan Kecamatan di setiap akhir semester. 4. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsipprinsip sekolah ramah anak (SRA) dalam manajemen berbasis sekolah (MBS). 5. Jumlah peserta didik dalam setiap rombel untuk SD tidak melebihi 32 siswa. 6. Adanya partisipasi anak perempuan dan lakilaki termask anak yang berkebutauhan khusus. 7. Tersedianya pengelola UKS yang mendukung upaya penerapan gerakan sekolah aman dari bencana,Adiwiyata,bersih dan sehat ,sekolah hijau,sekolah hebat,lingkungan inklusif dan ramah pemebelajaran serta model-model pendidikan ramah anak lainnya. 8. Adanya sistem pengelolaan kantin sekolah yang menyediakan makanan yang sehat,halal,baik dan bergizi. 9. Adanya manajemen berbasis sekolah yang peduli anak. 10. Adanya koordinasi sekolah secara teratur denga komite sekolah dan dewan pendidikan setempat untuk mengidentifikasi anak usia sekolah yang tidak menikmati hak atas pendidikan. 11. Komite sekolah mendukung program wajib
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
120
belajar. 12. Tersedia sistem yang dapat memeriksa kehadiran siswa dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketidak hadiran mereka. 13. Komite sekolah memfasilitasi kerjasama kepada para pemangku kepentingan. 14. Tersedia standar operasi prosedur dan atau kode etik yang disusun ,disepakati dan dipahami oleh semua siswa mengenai tata tertib,anti kekerasan, anti pelanggaran hak ( bullying,perpeloncoan,pelecehan,penggunaan dan pembawaan senjata dan praktek pelanggaran hak lainnya). 15. Adanya gerakan peduli terhadap keselamatan dan keamanan anak termasuk yang berkebutuhan khusus tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga selama perjalanan menuju sekolah. 16. Melaksanakaan latihan simulasi prosedur evakuasi dan tanggap darurat yang dilaksanakan secara periodik. 17. Komite sekolah membentuk tim pengembang SRA yang melibatkan seluruh siswa dan pendamping mereka. 18. Peraturan penerimaan peserta didik mengutamakan kepentingan terbaik anak. 19. Adanya kriteria penerimaan beasiswa yang disusun secara partisipatif dengan dukungan akuntabilitas dan kepastian keterjaminan
F
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
121
terutama untuk mencegah anak putus sekolah. 20. Menegmbangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi penerapan sra yang melibatkan para pemangku kepentingan termasuk perhatian terhadap kecukupan gizi anak,kondisi kesehatan anak,kelangsungan hidup,tumbuh kembang dan partisipasi anak termasuk dalam kondisi darurat. Standar Pembiayaan : 1. Pemerintah kabupaten/kota sekurangkurangnya mengalokasikan 20 % dari anggaran dalam menjamin keberlanjutan dan kesetaraan bagi semua anak untuk dapat menikmati hak atas pendidikan. 2. Adanya partisipasi para pemangku kepentingan termasuk anak dalam perencanaan,pelaksanaan,pemantauan dan laporan pembiayaan yang transparan untuk kegiatan-kegiatan yang didanai APBN,APBD dan sumber dana lainnya di sekolah. 3. Kegiatan penyusunan,penetapan,pelaporan,monitoring dan evaluasi,pembinaan dan pengawasan,pembangunan sistem informasi manajemen serta pembangunan kapasitas untuk mendukung sekolah ramah anak merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah. 4. Kegiatan penerapan,pencapaian
kinerja/target,pelaporan,monitoring dan evaluasi,pembinaan dan pengawasan,pembangunan dan sisten informasi manajemen srta pengembangan kapasitas merupakan tanggung jawag pemerintah daerah yang dibebankan kepada APBD.
122
Lampiran.2
Tabel.2 Perhitungan IFAS SDN Gebugan 01
Faktor – Faktorstrategi Internal KEKUATAN (S) 1. Etos kerja guru dan motivasi siswa
2. Ruang Kelas, perpustakaan dan loboratorium sudah memenuhi standart
3. Kondisi Harmonis antar warga sekolah
4. Pendekatan, metode mengajar guru yang bervariasi 5. Memiliki web yang bisa di akses oleh siapapun 6. Prestasi sekolah non akademik sangat baik Jumlah Kekuatan (S)
Bo bot
Skor
Total Skor
0,25
5
1,25
0,10
3
0,30
0,20
3
0,60
0,20
3
0,60
0,10
3
0,30
0,15
5
0,75
1,00
3,80
Komentar Etos kerja guru yang baik dapat memotivasi siswa, sehingga motivasi siswa tinggi dengan mampu mengembangkan metode pembelajaran dan siswa cukup antusias dalam pembelajaran dan ekstrakurikuler. Selain keadaan kelas yang kondusif, kelengkapan buku, dan alat praktik yang dimanfaatkan siswa tersedia dengan cukup baik Sangat kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran, terutama dukungan positif siswa Guru menggunakan pendekatan, metode pembelajaran yang bervariasi Masyarakat dapat mengakses profil SDN Gebugan 01 melalui IT Mendapatkan juara 1 kesenian tk. kecamatan dan tingkat kabupaten
KELEMAHAN (W) 1. Alokasi dana untuk GTT/ PTT dan Ekstrakurikuler cukup tinggi
0,25
4
1,00
0,25
5
1,25
3. Mayoritas guru lemah di bidang IT
0,25
4
1,00
4. Halaman sempit
0,10
3
0,30
0,20
3
0,60
2. Kurangnya sarana prasarana pembelajaran
sekolah
5. Rawan keamanan sekolah Jumlah Kelemahan (W)
1,00
4,15
Sumber dana BOS sebagian besar di peruntukan untuk membayar honor GTT/PTT dan ekstrakurikuler Sarana Prasarana pembelajaran masih kurang untuk proses pembelajaran dan lokasi sekolah yang sempit membatasi anak untuk proses pembelajaran di luar kelas Banyak guru belum bisa menguasai IT
Halaman sekolah yang sempit mengakibatkan sempitnya ruang gerak anak di sekolah Karena belum ada pagar bumi sekolah rawan dengan pencurian
Lampiran.3
Tabel.3 Perhitungan EFAS SDN Gebugan 01
Faktor – Faktor strategi Eksternal PELUANG (O) 1.Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana
Bobot
Skor
Total Skor
0,30
5
1,50
2.Perkembangan IPTEK serta IMTAK
0,20
3
0,60
3.Sponsor dari Dinas terkait
0,20
3
0,60
4.Kepedulian orang tua dan alumni
0,30
5
1,50
Jumlah Peluang (O)
1,00
4,20
Komentar Sekolah dapat mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah Dunia teknologi yang semakin maju memungkinkan sebagai sarana prasarana untuk majunya pendidikan dengan dilandasi iman dan taqwa.
Hasil pengajuan proposal sekolah mampu mengetuk hati Dinas terkait di sekitar sekolah dengan memberikan bantuan / donatur Kepedulian orang tua siswa dan alumni dapat membantu guna pengembangan dan kemajuan sekolah.
Faktor – Faktor strategi Eksternal ANCAMAN (T) 1.Lembaga pendidikan sejenis
Bobot
Skor
Total Skor
0,30
4
1,20
2.Banyak siswa dari keluarga broken home
0,20
3
0,60
Siswa menjadi tidak konsentrasi dalam pembelajaran karena kondisi lingkungan keluarga juga dapat mempengaruhi
3.Persaingan lomba tingkat kecamatan ketat
0,25
3
0,75
Semakin ketatnya persaingan antar SD pada tingkat kecamatan
4.Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika
0,25
4
1,00
Belum terlalu maksimal karena belum ada guru Khusus mengajar TIK di sekolah ini jadi kemapuan dalam bersaing dengan SDN lainnya akan sulit.
JumlahAncaman(T)
1,00
3,55
Komentar Banyak sekolah lainnya yang juga di favoritkan di sekitar lingkungan SDN Gebugan 01
Lampiran.4
Tabel 4
Matrik SWOT (S)
1.
IFAS EFAS
2. 3. 4. 5.
1.
2. 3. 4.
OPPORTUNITY (O) Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana Perkembangan IPTEK dan IMTAK Sponsor dari Dinas terkait Kepedulian orang tua dan alumni
1.
2.
3.
4.
THREATS (T)
WEAKNESSES (W) Alokasi dana untuk GTT/ PTT dan Ekstrakurikuler cukup tinggi Kurangnya sarana prasarana pembelajaran Mayoritas guru lemah di bidang IT Halaman sekolah sempit Rawan keamanan sekolah STRATEGI SO Diharapkan dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana prasarana dapat juga membantu meningkatkan kesejahteraan GTT/PTT serta guru ektrakurikuler sehingga tenaga pengajar juga dapat mumpuni dalam pembelajaran Adanya perkembangan IPTEK dan kekuatan IMTAK dapat melengkapi sarana pembelajaran dengan baik agar tercermin dalam pendidikan karakter bangsa Indonesia sesuai dengan peraturan yang ada. Adanya Sponsor dari dinas terkait menolong guru yang masih lemah IT untuk mengadakan pelatihan untuk penguasaan IT dan dapat menggunakannya dalam pembelajaran di sekolah . Adanya kepedulian orang tua dan alumni akan menciptakan suasana sekolah yang kondusif terhindar dari tindak kriminal yang mengancam di sekitar sekolah serta dengan adanya sumbangan tanah untuk TPA dari warga sekitar menolong sekolah menjadi sekolah yang bersih.
Lampiran.5 IFAS
Tabel.5 Penghitungan Analisi Swot 7,95
Total Skor 3,80 Kekuatan (S) Total Skor 4,15 Kelemahan (W) S – W (3,80 – - 0,35 4,15)
EFAS
7,75
Total Skor peluang (O) Total Skor Ancaman (T)
4,20
O – T (4,20 – 3,55)
0,65
3,55
ANCAMAN
1 1 -1 KEKUATAN
KELEMAHAN
-00,35 ; 0,65
-1 PELUANG
Lampiran.6
Tabel.6 DRAF PERENCANAAN AWAL
NO
1.
Letak lokasi sekolah
Adanya
PERENCANAAN 1. Memberikan jaminan keamanan kepada siswa untuk berangkat dan pulang sekolah 2. Menyediakan fasilitas transportasi bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah 3. Memberikan perlindungan selama siswa berada disekolah pada jam/diluar jam sekolah 4. Membuat fasilitas zona aman dan tempat parkir aman di sekolah 1. Mengembangkan
PARTISIPAN
SUMBER DANA
KS
Guru
Partisipa n
√
√
BOS
√
Siswa
Komite
UPTD
√ √
√
BOS
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
143
2.
INDIKATO R YANG INGIN DICAPAI
kurikulu m yang ramah anak 2.
3.
3.
Pengguna an metode PAIKEM dalam pembelaja ran
1.
2.
3.
BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
144
kurikulum yang ada menjadi kurikulum sekolah ramah anak Menyelenggarakan model penilaian portofolio kepada semua siswa Menyediakan beragam bahan ajar untuk memenuhi kebutuhan siswa Semua guru harus mampu dan mau menyajikan model PAIKEM dalam semua mata pelajaran Guru mampu memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan yang ada di sekolah Guru harus memberikan hak yang sama kepada siswa tanpa kecuali termasuk siswa yang berkebutuhan
4.
2. Pengaturan tempat duduk di kelas disesuaikan dengan
_
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
145
Pembelaja ran melayani kebutuha n peserta didik secara individu maupun kelompok denganpol a pengasuh an
khusus 4. Tidak terjadi diskriminasi dan kekerasan dalam bentuk apapun pada proses pembelajaran 5. Pembelajaran mencakup tiga ranah (afektif,psikomotori k,kognitif) yang dikemas menarik buat siswa. 1. Guru berfungsi sebagai agen pembelajaran yang harus dapat memnuhi kebutuhan yang diharapken masyarakat sebagai pelanggan
BOS
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
146
kesepakatan bersama siswa agar siswa dengan leluasa beraktifitas dalam belajar tanpa kendala apapun 3. Penataan kelas mulai dari pajangan,hiasan,pa pan data siswa ,tata tertib,alat kebersihan,dll diatur bersama siswa sehingga siswa memiliki rasa bangga terhadap kelasnya dan merasa nyaman berada dikelas. 4. Proses belajar dikemas dalam bentuk permainan,penuh kasih sayang,toleransi tanpa batasanbatasan yang mengganggu pertumbuhan mental siswa 5. Pembelajaran
5.
Bangunan ruang kelas,yang kokoh, aman,seh at,memen uhi standar kelas sehat,dan terbebas dari polusi.
mendidik dan membiasakan kepada siswa untuk berempati,disiplin,t anggungjawab dan saling menghormati 6. Guru harus mampu menghargai bisa berperan sebagai teman,saudara,ora ng tua sekaligus guru terhadap siswa. 1. Setiap rombel memiliki satu ruang kelas lengkap dengan meja kursi dan papan tulis yang standar.
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
147
2. Sekolah memiliki satu ruang guru lengkap dengan mebelairnya sehingga guru
Partisipa n
3.
4.
5.
Pemda
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda/ BOS
√
√
√
√
√
148
6.
dapat istirahat didalamnya dengan aman dan nyaman. Sekolah memiliki ruang kantor yang berguna untuk menyimpan datadata sekolah yang mudah diakses oleh seluruh warga sekolah. Sekolah memiliki satu ruang tamu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melayani tamu yang berkunjung dan berineraksi bersama para pemangku kepentingan termasuk siswa Setiap ruang di sekolah terbebas dari kebisingan yang dapat mengganggu pembelajaran Pemasangan jendela,pintu,stop
7.
6.
6Tersedian . ya sarana penunjang pendidika n yang ramah anak.
1.
2. 3.
Partisipa n
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa an BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa
√
√
√
√
149
4.
kontak,dispenser,dl l dikemas sesuai dengan standar aman dan ramah anak Sekolah juga menyediakan ruang khusus konsultasi untuk siswa,guru,orangtu a,komite dan masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang pendidikan. Sekolah terbebas dri obyek/zona bahaya yang tidak dikenali siswa sehingga siswa bebas bermain pada jam istirahat tanpa khawatir. Tersedia ruang terbuka yang ramah anak Tersedia tempat sampah di setiap ruang dan halaman yang ramah anak. Tersedia tempat cuci tangan yang
n
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipa n
√
√
√
√
√
150
ramah anak didalam kelas,dan didepan kelas lengkap dengan sabun dan handuk 5. Sekolah menyediakan tempat duduk yang ramaah anak di setiap serambi kelas. 6. Sekolah memfasilitasi siswa untuk belajar dikala istirahat dengan pajanganpajangan edukatif yang ditmpel disetiap dinding sekolah 7. Sekolah memiliki kamar mandi dan WC yang bersih,lengap dengan sabun,wastavel,kac a,sisir,tisu,dan tempat sampah dengan jumlah yang mencukupi sesuai standar
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipa n
√
√
√
√
√
151
sekolah sehat dengan rasio 1:40 untuk laki-laki dan 1:25 untuk perempuan 8. Sekolah tersedia fasilitas air bersih cukup,sanitair dan tidak mengandung kuman penyakit dan mudah diakses kapan saj tanpa menimbulkan genangan yang mengganggu kesehatan dan kenyamanan. 9. Di sekolah tersedia kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sesuai kebutuhan siswa yang dikelola besama-sama siswa oleh siswa dari siswa dan untuk siswa. 10. Sekolah memiliki ruang perpustakaan yang
7.
Halaman sekolah luas,hijau dan ramah anak.
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
152
ramah anak lengkap dengan mebelair dan bukubuku bacaan,disesuaikan denga tumbuk kembang anak sebagai wahana anak untuk menggali ilmu dan menambah wawasan 1. Sekolah memiliki fasilitas bermain yang memenuhi syarat keselamatan,keseh atan,kenyamanan,d an keamanan bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang siswa termasuk anak yang berkebutuhan khusus. 2. Saluran pembuangan (SPAL) di halaman sekolah harus mmpu menyerap semua air hujan dengan
8.
Pengadaa n sarana prasarana yang ramah anak
cepat dan tidak membahayakan bagi anak -anak yang melintas. 3. Halamn sekolah ditanami tanamantanaman peneduh yang ramh anak yang tertata rapi sehingga memungkinkan anak bermain dengaan aman. 1. Perabot kelas kuat,aman,stabil dn mudah dipindahkan oleh siswa.
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
Pemda / Partisipa n
√
√
√
√
√
√
153
2. Sudut meja kursi papan tulis dan perabot lain bersudut tumpul. 3. Meja kursi di desain tinggi ,bentuk,warna dan ukurannya disesuaikan dengan tingkat usia siswa termasuk anak berkebutuhan
BOS / Partisipa n
Pemda / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS /
√
√
√
√
√
154
khusus. 4. Meja didesain dengan penutup pandangan sehingga siswa perempuan nyaman duduk ditempatnya. 5. Sekolah menyediakan alat pemadam api ringan tau apar seperti karung goni,ember,air dan pasir. 6. Peletakan almari dan mebelair dikelas harus kuat sehingga tidak mudah goyang ketika ada goncangan 7. Sekolah menata hal-hal yang berkaitan dengan kelistrikan serapi mungkin,dapat ditutup dan jauh dari jangkauan siswa. 8. Sekolah
9.
Ketersedia an buku referensi dan buku sumber yang memadai
1.
2.
3.
Partisipa n
BOS / Pemda
-
BOS / Pemda
Pemda / BOS /
155
4.
menyediakan fasilitas papan pajangan agar siswa leluasa menempel hsil karyanya. Sekolah menyediakan buku yang tidak mengandung diskriminasi atau bias gender termasuk anak berkebutuhan khusus Buku yang digunakan siswa tidak mengandung unsur-unsur kekerasan,pornogra fi dan pelecehan. Sekolah menyediakan buku yang layak sesuai ketetapan pemerintah dengan rasio 1 : 1 untuk setiap mata pelajaran. Sekolah harus memiliki 100 buku
Partisipa n
Pemda / BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
156
pengayaan dan 10 buku reverensi yang menunjang gerakan aman,sehat,hijau,in klusif dan ramah anak. 5. Sekolah menyediakan alat peraga pembelajaran dengan rasio yang memadai untuk setiap rumpun mata pelajaran. 6. Sekolah menyediakan sarana olahraga lengkap yang ramah anak sehingga anak bebas menggunakan tidak hanya pada jam pelajaran tetapi juga pada jam-jam diluar pelajaran. 7. Sekolah memiliki pagar bumi permanen yang sekaligus
10.
Pendidik 1. 1. dan tenaga kependidi kan yang kompeten dibidangn ya 2. 2.
3. 3.
BOS
√
√
√
√
Pemda / BOS
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
BOS
√
√
157
4. 4.
digunakan sebagai media pembelajaran di luar kelas dengan gambar-gambar edukatif,rumusrumus,kamus sederhana,kuis,dll yang menarik perhatian Semua guru harus mampu menyusun RPP yang peduli anak,berwawasan gender berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran. Sekolah memiliki guru yang mendapat pelatihan penerapan sekolah ramah anak. Sekolah menyediakan perlindungan dan bantuan hukum bagi guru dan karyawan sebagai pekerja profesi Kepala sekolah
BOS
√
√
√
BOS
√
√
√
√
158
melakukan supervisi secara berkala untuk mengembangkan model pembelajaran PAIKEM kepada anak serta memberikan umpan balik kepada guru. 5. 5. Semua guru mampu mengembangkan materi dan bahan ajar ,suasana belajar dan proses pembelajaran yang bermutu dan relevan dengan nilai-nilai luhur dan lingkungan yang ramah anak. 6. 6. Sekolah memiliki guru bimbingan konseling yang peduli kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus.
BOS
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
159
7. 7. Semua guru mampu mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus. 8. 8. Setiap guru menyampaikan laporan hasil penilaian semua mata pelajaran setiap akhir semester untuk selanjtnya sebagai laporan hasil prestasi belajar kepada orang tua siswa. 9. 9. Sekolah memiliki tenaga kependidikan yang mendukung perencanaan implementasi sekolah ramah
11.
Pemda / BOS
√
√
-
√
√
BOS
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipa
√
√
√
√
√
√
160
anak. Pengelolaa1. 1. Sekolah n sekolah berkoordinadi yang denga dinas transpara pendidikan untuk n dan membantu akuntabel mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 2. 2. Sekolah menerima kunjungan pengawas minimal sekali dalam seminggu untuk memfasilitasi guru yang mengahadapi masalh dalam pembelajaran. 3. 3. Setiap akhir semester sekolah menyampailan laporan hasil evaluasi kepada orang tua dan rekap nya kepada UPTD Pendidikan . 4. 4. Sekolah menerapkan prinsip sekolah
5. 5. 6. 6.
7. 7.
8. 8.
n
BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
BOS / Partsipan
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
161
ramah anak dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) Jumlah siswa tiap rombel tidak lebih dari 32 anak. Tersedia pengelola UKS yang mendukung penerapan gerakan sekolah ramah anak Memiliki pengelola kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sekaligus media belajar dan praktek berwira usaha. Sekolah melakukan koordinasi secara teratur dan terprogram kepada komite sekolah untuk mengidentifikasi anak usia sekolah yang tidak
Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
162
menikmati hak atas pendidikan. 9. 9. Memiliki komite sekolah yang mendukung program wajar dan mampu memfasilitasi kerjasama dengan para pemangku kepentingan. 10.Sekolah memiliki standar operasi prosedur dan kode etik yang disusun ,disepakati,dan dipahami oleh siswa tentang tata tertib,anti kekrasananti pelanggaran hak( bullying),perpelonco an,pelecehan,dan pelanggaran hak lainnya. 11.Sekolah memiliki gerakan peduli keamanan dan keselamatan disekolah dan selama perjalanan
BOS / Pemda / Partsipan
√
√
√
√
√
BOS ? Partisipa n
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS Partisipa n
√
√
√
√
√
163
pulang pergi ke sekolah. 12.Sekolah memberikan pelatihan simulasi prosedur dan tanggap darurat yang dilaksanakan secara periodik. 13.Memiliki tim pengembang sekolah ramah anak(SRA)dengan melibatkan siswa. 14.Menjalankan prosedur PPDB yang mengutamakan kepentingan anak. 15.Penerimaan bea siswa disusun secara partisipatif dan akuntabel untuk mencegah anak putus sekolah. 16.Memprogramkan kegiatan makan bersama denga jadwal menu yang memenuhi
12
Strategi sekolah yang ditetapka n bersama tim pengemba ng sekolah
kecukupan gizi siswa untuk menunjang pembelajaran. 1. Sekolah mengidentifikasi segala bentuk kekuatan yang ada
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
164
2. Sekolah melakukan pengembangan dan peningkatan kekuatan yang ada di sekolah 3. Sekolah mampu mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dimiliki dan berupaya meminimalisir sesuai kemampuan sekolah 4. Sekolah mampu melakukan identifikasi dan menangkap
BOS
BOS / Partisipa n/ Pemda
√
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS/ Pemda/ Partisipa n
√
√
√
√
√
165
peluang yang ada di sekolah untuk kepentingan pendidikan 5. Sekolah melakukan antisipasi untuk munculnya ancaman yang menghambat proses pembelajaran. 6. Sekolah menyusun strategi dengan menggunakan kelemahan yang dimiliki untuk menangkap peluang yang ada. 7. Setelah perencanaan selesai disusun segera melakukan realisasi pelaksanaan implementasi sekolah ramah anak(SRA) secara pertisipatif,terprogr am dan terkontrol sehingga semua perencanaan yang
disusun bersam dapat dipertanggung jawabkan bersama pula.
Tabel.7 DRAF PERENCANAAN HASIL VALIDASI PAKAR
166
Lampiran.7
NO
1.
2.
INDIKATOR YANG INGIN DICAPAI
Letak lokasi sekolah
5. Memberikan jaminan keamanan kepada siswa untuk berangkat dan pulang sekolah 6. Menyediakan fasilitas transportasi bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah 7. Memberikan perlindungan selama siswa berada disekolah pada jam/diluar jam sekolah 8. Membuat fasilitas zona aman dan tempat parkir aman di sekolah 4. Mengembangkan kurikulum yang ada menjadi kurikulum sekolah ramah
PARTISIPAN
SUMBER DANA
KS
Gr
Partisipan
√
√
BOS
√
Siswa
Komite
UPTD
Tomas
Dudi
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
167
Adanya kurikulum yang ramah anak
PERENCANAAN
3.
Penggunaan metode PAIKEM dalam pembelajara n
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
√
168
anak 5. Menyelenggaraka n model penilaian portofolio kepada semua siswa 6. Menyediakan beragam bahan ajar untuk memenuhi kebutuhan siswa 6. Semua guru harus mampu dan mau menyajikan model PAIKEM dalam semua mata pelajaran 7. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan yang ada di sekolah 8. Guru harus memberikan hak yang sama kepada siswa tanpa kecuali termasuk siswa yang
4.
Pembelajara n melayani kebutuhan peserta didik secara individu maupun kelompok denganpola pengasuhan
_
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
169
berkebutuhan khusus 9. Tidak terjadi diskriminasi dan kekerasan dalam bentuk apapun pada proses pembelajaran 10. Pembelajaran mencakup tiga ranah (afektif,psikomoto rik,kognitif) yang dikemas menarik buat siswa. 7. Guru berfungsi sebagai agen pembelajaran yang harus dapat memnuhi kebutuhan yang diharapken masyarakat sebagai pelanggan 8. Pengaturan tempat duduk di kelas disesuaikan dengan kesepakatan bersama siswa
BOS
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
170
agar siswa dengan leluasa beraktifitas dalam belajar tanpa kendala apapun 9. Penataan kelas mulai dari pajangan,hiasan, papan data siswa ,tata tertib,alat kebersihan,dll diatur bersama siswa sehingga siswa memiliki rasa bangga terhadap kelasnya dan merasa nyaman berada dikelas. 10. Proses belajar dikemas dalam bentuk permainan,penuh kasih sayang,toleransi tanpa batasanbatasan yang mengganggu pertumbuhan mental siswa 11. Pembelajaran
√
5.
Bangunan ruang kelas,yang kokoh, aman,sehat, memenuhi standar kelas sehat,dan terbebas dari polusi.
mendidik dan membiasakan kepada siswa untuk berempati,disiplin ,tanggungjawab dan saling menghormati 12. Guru harus mampu menghargai bisa berperan sebagai teman,saudara,or ang tua sekaligus guru terhadap siswa. 8. Setiap rombel memiliki satu ruang kelas lengkap dengan meja kursi dan papan tulis yang standar.
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
171
9. Sekolah memiliki satu ruang guru lengkap dengan mebelairnya
Partisipan
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
172
sehingga guru dapat istirahat didalamnya dengan aman dan nyaman. 10. Sekolah memiliki ruang kantor yang berguna untuk menyimpan datadata sekolah yang mudah diakses oleh seluruh warga sekolah. 11. Sekolah memiliki satu ruang tamu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melayani tamu yang berkunjung dan berineraksi bersama para pemangku kepentingan termasuk siswa 12. Setiap ruang di sekolah terbebas dari kebisingan yang
6.
Tersedianya 6 . sarana penunjang pendidikan yang ramah anak.
Pemda/ BOS
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
173
dapat mengganggu pembelajaran 13. Pemasangan jendela,pintu,stop kontak,dispenser, dll dikemas sesuai dengan standar aman dan ramah anak 14. Sekolah juga menyediakan ruang khusus konsultasi untuk siswa,guru,orangt ua,komite dan masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang pendidikan. 11. Sekolah terbebas dri obyek/zona bahaya yang tidak dikenali siswa sehingga siswa bebas bermain pada jam istirahat tanpa khawatir.
BOS / Partisipaa n BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
174
12. Tersedia ruang terbuka yang ramah anak 13. Tersedia tempat sampah di setiap ruang dan halaman yang ramah anak. 14. Tersedia tempat cuci tangan yang ramah anak didalam kelas,dan didepan kelas lengkap dengan sabun dan handuk 15. Sekolah menyediakan tempat duduk yang ramaah anak di setiap serambi kelas. 16. Sekolah memfasilitasi siswa untuk belajar dikala istirahat dengan pajanganpajangan edukatif
Pemda / Partisipan
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
175
yang ditmpel disetiap dinding sekolah 17. Sekolah memiliki kamar mandi dan WC yang bersih,lengap dengan sabun,wastavel,k aca,sisir,tisu,dan tempat sampah dengan jumlah yang mencukupi sesuai standar sekolah sehat dengan rasio 1:40 untuk laki-laki dan 1:25 untuk perempuan 18. Sekolah tersedia fasilitas air bersih cukup,sanitair dan tidak mengandung kuman penyakit dan mudah diakses kapan saj tanpa menimbulkan
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
176
genangan yang mengganggu kesehatan dan kenyamanan. 19. Di sekolah tersedia kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sesuai kebutuhan siswa yang dikelola besama-sama siswa oleh siswa dari siswa dan untuk siswa. 20. Sekolah memiliki ruang perpustakaan yang ramah anak lengkap dengan mebelair dan buku-buku bacaan,disesuaik an denga tumbuk kembang anak sebagai wahana anak untuk menggali ilmu dan menambah wawasan
7.
Halaman sekolah luas,hijau dan ramah anak.
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
177
4. Sekolah memiliki fasilitas bermain yang memenuhi syarat keselamatan,kese hatan,kenyamana n,dan keamanan bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang siswa termasuk anak yang berkebutuhan khusus. 5. Saluran pembuangan (SPAL) di halaman sekolah harus mmpu menyerap semua air hujan dengan cepat dan tidak membahayakan bagi anak -anak yang melintas. 6. Halamn sekolah ditanami tanamantanaman peneduh yang
8.
Pengadaan sarana prasarana yang ramah anak
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
178
ramh anak yang tertata rapi sehingga memungkinkan anak bermain dengaan aman. 9. Perabot kelas kuat,aman,stabil dn mudah dipindahkan oleh siswa. 10. Sudut meja kursi papan tulis dan perabot lain bersudut tumpul. 11. Meja kursi di desain tinggi ,bentuk,warna dan ukurannya disesuaikan dengan tingkat usia siswa termasuk anak berkebutuhan khusus. 12. Meja didesain dengan penutup pandangan sehingga siswa perempuan nyaman duduk
Ketersediaan
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
179
9.
ditempatnya. 13. Sekolah menyediakan alat pemadam api ringan tau apar seperti karung goni,ember,air dan pasir. 14. Peletakan almari dan mebelair dikelas harus kuat sehingga tidak mudah goyang ketika ada goncangan 15. Sekolah menata hal-hal yang berkaitan dengan kelistrikan serapi mungkin,dapat ditutup dan jauh dari jangkauan siswa. 16. Sekolah menyediakan fasilitas papan pajangan agar siswa leluasa menempel hsil karyanya. 8. Sekolah
BOS /
√
buku referensi dan buku sumber yang memadai
Pemda
-
√
BOS / Pemda
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
180
menyediakan buku yang tidak mengandung diskriminasi atau bias gender termasuk anak berkebutuhan khusus 9. Buku yang digunakan siswa tidak mengandung unsur-unsur kekerasan,pornog rafi dan pelecehan. 10. Sekolah menyediakan buku yang layak sesuai ketetapan pemerintah dengan rasio 1 : 1 untuk setiap mata pelajaran. 11. Sekolah harus memiliki 100 buku pengayaan dan 10 buku reverensi yang menunjang gerakan
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
181
aman,sehat,hijau, inklusif dan ramah anak. 12. Sekolah menyediakan alat peraga pembelajaran dengan rasio yang memadai untuk setiap rumpun mata pelajaran. 13. Sekolah menyediakan sarana olahraga lengkap yang ramah anak sehingga anak bebas menggunakan tidak hanya pada jam pelajaran tetapi juga pada jam-jam diluar pelajaran. 14. Sekolah memiliki pagar bumi permanen yang sekaligus digunakan sebagai media pembelajaran di
10.
BOS
√
√
√
√
√
Pemda / BOS
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
182
luar kelas dengan gambar-gambar edukatif,rumusrumus,kamus sederhana,kuis,dl l yang menarik perhatian Pendidik 10. 1. Semua guru dan tenaga harus mampu kependidika menyusun RPP n yang yang peduli kompeten anak,berwawasan dibidangnya gender berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran. 11. 2. Sekolah memiliki guru yang mendapat pelatihan penerapan sekolah ramah anak. 12. 3. Sekolah menyediakan perlindungan dan bantuan hukum bagi guru dan karyawan sebagai pekerja profesi
BOS
√
√
√
BOS
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
183
13. 4. Kepala sekolah melakukan supervisi secara berkala untuk mengembangkan model pembelajaran PAIKEM kepada anak serta memberikan umpan balik kepada guru. 14. 5. Semua guru mampu mengembangkan materi dan bahan ajar ,suasana belajar dan proses pembelajaran yang bermutu dan relevan dengan nilai-nilai luhur dan lingkungan yang ramah anak. 15. 6. Sekolah memiliki guru bimbingan konseling yang peduli kepada semua anak
BOS
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
184
termasuk anak berkebutuhan khusus. 16. 7. Semua guru mampu mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus. 17. 8. Setiap guru menyampaikan laporan hasil penilaian semua mata pelajaran setiap akhir semester untuk selanjtnya sebagai laporan hasil prestasi belajar kepada orang tua siswa. 18. 9. Sekolah memiliki tenaga kependidikan yang mendukung
11.
Pengelolaan 10. sekolah yang transparan dan akuntabel
11.
12.
Pemda / BOS
√
√
-
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
√
√
185
perencanaan implementasi sekolah ramah anak. 1. Sekolah berkoordinadi denga dinas pendidikan untuk membantu mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 2. Sekolah menerima kunjungan pengawas minimal sekali dalam seminggu untuk memfasilitasi guru yang mengahadapi masalh dalam pembelajaran. 3. Setiap akhir semester sekolah menyampailan laporan hasil evaluasi kepada
13.
14.
15.
16.
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS / Partsipan
√
√
√
√
√
√
√
√
186
orang tua dan rekap nya kepada UPTD Pendidikan . 4. Sekolah menerapkan prinsip sekolah ramah anak dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) 5. Jumlah siswa tiap rombel tidak lebih dari 32 anak. 6. Tersedia pengelola UKS yang mendukung penerapan gerakan sekolah ramah anak 7. Memiliki pengelola kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sekaligus media belajar dan praktek berwira usaha.
17.
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
187
8. Sekolah melakukan koordinasi secara teratur dan terprogram kepada komite sekolah untuk mengidentifikasi anak usia sekolah yang tidak menikmati hak atas pendidikan. 18. 9. Memiliki komite sekolah yang mendukung program wajar dan mampu memfasilitasi kerjasama dengan para pemangku kepentingan. 10.Sekolah memiliki standar operasi prosedur dan kode etik yang disusun ,disepakati,dan dipahami oleh siswa tentang tata tertib,anti
BOS / Partisipan
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partsipan
√
√
√
√
BOS ? Partisipan
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
188
kekrasananti pelanggaran hak( bullying),perpelon coan,pelecehan,d an pelanggaran hak lainnya. 11.Sekolah memiliki gerakan peduli keamanan dan keselamatan disekolah dan selama perjalanan pulang pergi ke sekolah. 12.Sekolah memberikan pelatihan simulasi prosedur dan tanggap darurat yang dilaksanakan secara periodik. 13.Memiliki tim pengembang sekolah ramah anak(SRA)dengan melibatkan siswa. 14.Menjalankan prosedur PPDB yang mengutamakan
12.
Strategi sekolah yang ditetapkan bersama tim pengembang sekolah
kepentingan anak. 15.Penerimaan bea siswa disusun secara partisipatif dan akuntabel untuk mencegah anak putus sekolah. 16.Memprogramkan kegiatan makan bersama denga jadwal menu yang memenuhi kecukupan gizi siswa untuk menunjang pembelajaran. 8. Sekolah mengidentifikasi segala bentuk kekuatan yang ada
√
√
√
√
√
√
√
BOS Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS /
√
√
√
√
√
√
√
189
9. Sekolah melakukan pengembangan dan peningkatan kekuatan yang ada di sekolah 10. Sekolah
BOS / Partisipan
Partisipan
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan / Pemda
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
190
mampu mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dimiliki dan berupaya meminimalisir sesuai kemampuan sekolah 11. Sekolah mampu melakukan identifikasi dan menangkap peluang yang ada di sekolah untuk kepentingan pendidikan 12. Sekolah melakukan antisipasi untuk munculnya ancaman yang menghambat proses pembelajaran. 13. Sekolah menyusun strategi dengan menggunakan
kelemahan yang dimiliki untuk menangkap peluang yang ada. 14. Setelah perencanaan selesai disusun segera melakukan realisasi pelaksanaan implementasi sekolah ramah anak(SRA) secara pertisipatif,terpro gram dan terkontrol sehingga semua perencanaan yang disusun bersam dapat dipertanggung jawabkan bersama pula.
BOS/ Pemda/ Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
191
Lampiran.8 FOCUS GROUP DISCUSSION PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) DI SD NEGERI GEBUGAN 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG
Oleh JUMRIYAH NPM. 942012068
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014
A. PENDAHULUAN Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab (Risnawati, 2013: 1). Sekolah Ramah Anak bertujuan untuk membangun lingkungan belajar dimana anak termotivasi dan mampu untuk belajar. Komunitas sekolah ramah dan terbuka terhadap kebutuhan kesehatan dan keamanan siswa (UNICEF, 2010: 2). Sekolah ramah anak (SRA) merupakan sekolah yang bebas kekerasan sehingga dalam pelaksanaannya nanti sekolah hendaknya memenuhi karakteristik pembelajaran SRA antara lain menyenangkan, ramah, menghargai dan memberikan perlakukan sesuai karakteritik anak, mendorong anak untuk aktif dan menghasilkan gagasan. Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan yang matang agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar. Perencanaan merupakan kegiatan yang dijadikan pedoman kemana tujuan organisasi dan bagaimana cara pencapaian organisasi tersebut maka proses ini memerlukan pemikiran tentang apa yang akan dikerjakan, mengapa, bagaimana, dan di mana suatu kegiatan dilakukan serta siapa yang akan melakukannya. Sehingga diperlukan adanya peran serta dari semua anggota organisasi untuk menghasilkan perencanaan yang partisipatif. Perencanaan adalah rangkaian kegiatan menetapkan hal-hal yang akan di kerjakan pada waktu yang akan datang berdasarkan fakta-fakta dan pemikiran yang matang dalam rangka pencapaian tujuan yang
diinginkan. Perencanaan juga merupakan pedoman dan acuan bagi para pelaksana kegiatan, agar kegiatan yang ada dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan bersama. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari semua anggota organisasi atau sekolah agar perencanaan tersebut dapat berjalan lancar. Perencanaan Sekolah ramah Anak ini dibuat dengan harapan nantinya dapat dijadikan acuan sekolah dalam melaksanaan Sekolah Ramah Anak (SRA).
B. PELAKSANAAN a. Persiapan Pembentukan Kelompok Tim dalam Focus Group Discussion (FGD) adalah sebagai berikut: No Tugas Nama 1. Moderator Asih Susatyo, S.Pd 2. Notulen Ayu Purwantini, S.Pd 3. Logistik 1. Erlia Setiyo Utami,S.Pd 2. Dwi Ratnasari,S.Pd 4. Dokumentasi Heri Kristiantoro,S.Pd b. Tempat dan Waktu Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Sekolah Ramah Anak dilaksanakan: Tempat
: Rumah Makan Indah sari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Hari/Tanggal : Jumat, 22 Agustus 2014 Jam : 07.30-11.00 WIB
Pelaksanaan Diskusi a. Memperkenalkan Peserta No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 6.
Informan Nara Sumber Ka UPTD Pengawas Ka Komite Kepala Sekolah
Nama Dr.Bambang Ismanto, M.Si Sri dati,S.Pd M.Pd Darby Supriyono, S.Pd Joko Wahudi 1. Gogo Widyatmoko, S.Pd 2. Setiyani, S.Pd Moderator Asih Susatyo, S. Pd Guru SD Negeri 1. RB Sardju, A.Ma.Pd Gebugan 01 2. P Yoseph Paridi, S.Pd SD 3. Sri Andayani, S.Pd SD 4. Mardhiyah, A.Ma.Pd 5. Hariyani, S. Pd 6. Khairul Rizal, S.Pd 7. Martina Rachmawati,A.Ma.Pd 8. Ahmad Farian,S.Pd 9. Dwi Ratnasari,S.Pd
b. Topik Diskusi Topik diskusi adalah Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA). c. Tujuan Diskusi Tujuan diskusi adalah sebagai berikut: 1. Untuk menggali pendapat dan tanggapan terhadap perencanaan sekolah ramah anak. 2. Untuk memperoleh informasi tentang keefektifan perencanaan sekolah ramah anak . Aturan dalam diskusi ini adalah sebagai berikut: 1. Lalu lintas diskusi ini akan dipandu oleh moderator. 2. Peserta mempunyai kebebasan menyampaikan pendapat atau gagasan terkait dengan topik diskusi.
3. Peserta dalam menyampaikan ide, gagasan dan pendapat dilakukan secara bergantian. 4. Hasil diskusi akan dirangkum dan dibacakan pada akhir kegiatan. d. Memandu Diskusi Pertanyaan panduan dalam diskusi adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar manfaat perencanaan ini bagi sekolah? 2. Bagaimana kelayakan perencanaan sekolah ramah anak ini? 3. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari perencanaan sekolah ramah anak ini! 4. Hambatan atau kendala apa saja yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan sekolah ramah anak ini? 5. Berikan masukan dan saran untuk perbaikan perencanaan sekolah ramah anak ini! 1. Penutup Kesimpulan mengenai pendapat dan reaksi peserta terhadap topik diskusi tentang perencanaan sekolah ramah anak. Lampiran 8
Notulen Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan sekolah ramah Anak (SRA) Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA) Jumat, 22 Agustus 2014 Di Rumah Makan Indah Sari Ungaran Acara : 1. Pembukaan 2. Sambutan 3. FGD Perencanaan SRA 4. Lain-Lain 5. Penutup Add. 1 Pembukaan dari Ka. Prodi MM UKSW: Dr. Bambang ismanto, M.Si FGD Perencanaan Sekolah Ramah dibuka pukul 08.00 dengan berdoa bersama Add. 2. Sambutan FGS berasal dari Amerika, konsep FGD itu adalah focus diskusi kelompok. 1. Saling menyamakan konsep 2. Melegakan 3. Mencerdaskan 4. Toleransi 5. Konfirmasi Data kualitatif (situasi perilaku orang-psikis) merupakan data kompleks. Perlengkapan data (wawancara,dokumen, observasi) dengan klasifikasi, konfirmasi, respon, positif thingking dengan menggunakan keabsahan triangulasi data. Sekolah Ramah Anak (SRA) sekarang namanya sekolah inklusi. 1. Seberapa besar manfaat Perencanaan sekolah ramah anak (SRA) bagi sekolah? Jawaban:
Pak Gogo: Berkaitan dengan SRA bertujuan mengurangi tindakan negative di sekolah. Mengurangi pelanggaran anak di sekolah. Kelebihan:
untuk
Anak motivasi semakin terbangun dalam belajar Memberikan manfaat kerjasama guru dengan siswa Pak Darbi; Tanpa perencanaan tidak akan berhasil dalam SRA. Penanganan khusus SRA tidak luput dari perencanaan. Manfaat perencanaan menjadi satu acuan dalam pelaksanaan SRA yang terlaksana akan menjadi baik. Pak Rian; Sekolah Ramah Anak mengembangkan pola piker, kreatifitas, sudah terdapat dalam UU. Dalam perencanaan harusnya mengusulkan bantuanbantuan untuk memajukan SRA. Pak Sugimin; Perencanaan bisa berhasil dimulai dari guru. 2. Apakah perencanaan SRA ini layak diterapkan di sekolah? Jawaban: Bu Sri Dati (Ka. UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas). Sangat layak, sesuai denga pendahuluan dan sekolah tidak hanya menampung informasi tetapi sebagai wadah untuk interkasi antara guru dan murid. Pertimbangan perkembangan anak sangat penting dalam pembelajaran PAIKEM. Anak bisa di motivasi agar anak nyaman dan senang. Tidak ada guru yang meninggalkan pembelajaran. Anak di nomor staukan dan diberi
kesempatan untuk berkembang. Guru bukan raja dalam kelas masih ada sumber lain. Pak Darbi (Pengawas TK/SD) Sangat layak dan wajib di terapkan di sekolah dan SRA juga berkaitan erta dengan kurikulum 2013 serta berkesinambungan. SRA itu dapat memunculkan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sayang dan Santun). SRA muncul suasana gembira, aman, nyaman dan senang. Pak P Yosep Mengenai SRA sangat layak, hal-hal yang mendukung seorang guru harus menerapkan dalam keseharian (salam pagi dan ucapan). SRA anak merasa di hargai. 3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari perencaaan sekolah ramah anak (SRA) ini? Jawaban: Bpk Joko Wahyudi (Ka. Komite Sekolah) Kelebihan; Anak merasa nyaman dan aman. Kekurangan; penambahan biaya dari sisi orang tua ada dilematis di desa ada momok “sekolah gratis”. Melalui kerjasama dengan komite sekolah agar sukses dalam SRA. Pak Darbi (Pengawas) Fokus pada perencanaan. Kelebihannya; manusia, amterial, dan Money (sudah lengkap). Kekurangannya; pada sumber dana, perkiraan biaya (perincinaan dana) bisa dinominalkan. Ka UPTD Kelebihan; Pembelajaran pasti anak tertarik. Dalam konsep SRA tidak harus membeli melainkan guru dituntut lebih kreatif untuk menciptakan alat peraga yang menarik di sekitar lingkungan.
Ka. SD N Wujil 01 (Ibu Sri Setyani). Kelebihan; Anak semakin erat dengan guru dan membutuhkan . kekurangannya; dari sarpras yang harus dilengkapi banyak dana dan perlu jangka waktu panjang. Sarpras dan pembelajaran harus seimbang. Anak banyak manja dengan guru. Siti Hariyani (Guru SD N Gebugan 01) Membutuhkan biaya yang besar. Kekurangannya; sarpras, melihat lapangan yang belum SRA dengan menggunakan uang infaq untuk memaving halamn sekolah. Kelebihannya; SRA tidak perlu dengan biaya besar. 4. Hambatan/kendala apa saja yang mungkin akan di temua dalam penerapan perencanaan sekolah raman anak ini? Jawaban: Pak Rizal (Guru SD N Gebugan 01) Hambatan yang akan terjadi; Kualitas pendidiknya dulu harus disamakan pendapat, Faktor kehidupan anak dirumah. Banyak ditemui ketimpanagn anak di rumah akan menggangggu dalam lingkungan sekolah. Kecenderungan anak pada kekerasan aka semakin besar. Harus mendalami lingkungan masyarakat sekitar. Pak Darbi (Pengawas TK/SD) Hambatan; biaya, peraturan dari pemerintah, panduan/Implementasi dan SDM. Ka UPTD (Bu Sri Dati) Menyusun analisis SWOT SDN Gebugan 01. Jadikan kelemahan, kekuatan untuk maju. Bapak/Ibu guru tidak usah ragu dan SRA tetap harus berjalan.
Bu Mrdiyah (guru Agama) Hambatan; sudah kerjasama sumber tetapi anak belum kondusif.
dengan
nara
Ucapan terima kasih dari Penulis atas Terimakasih yang sebesar-besarnya tanggapan,masukan saran dan penyempurnaan yang telah diberikan,saya selaku penulis akan membenahi draff yang saya susun untuk selanjutnya menjadi sebuah perencanaan yang siap untuk dilaksanakan sekolah dan saya bersama tim pengembang sekolah akan berupaya semaksimal mungkin untuk menutup kelemahan yang ada menggunakan kekuatan dan peluang yang kami miliki agar perencanaan ini benarbenar dapat direalisasikan di SD Negeri gebugan 01 kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Undangan Kepada Yth.Bapak/Ibu .................................... Di Tempat Assalamualaikum wr wb. Mengharap kehadiran Ibu/Bapak besok pada: Hari/Tanggal
: Jumat, 22 Agustus 2014.
Waktu
: Pukul 07.00 wib s/d selesai
Tempat
: Rumah makan Indah Sari Kec.Bergas,Kab.Semarang
Acara
: Focus group Discussion (FGD) Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA).
Catatan
: Sebagai tamu undangan
Demikian undangan ini mohon kepada Ibu/Bapak untuk berkenan hadir. Terima kasih Wassalamualaikum wr wb. Peneliti
Jumriyah
Daftar Hadir Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA) No
Nama
1.
Dr.Bambang Ismanto, M.Si
Jabatan Nara Sumber
2.
Sri dati,S.Pd, MM
Ka UPTD
3.
Darby Supriyono,S.Pd
Pengawas
4.
Joko Wahudi
Ka Komite
5.
Asih Susatyo, S. Pd
Moderator
6.
Heri Kristiyantoro,S.Pd
Dokumen
7.
Gogo Widyatmoko, S.Pd
Kep sek
8.
Setiyani, S.Pd
Kep Sek
9.
RB Sardju, A.Ma.Pd
Guru Kls.III
10. P .Yoseph Paridi, S.Pd SD
Guru Kls.IV
11. Sri Andayani, S.Pd SD
Guru Kls.VI
12. Mardhiyah, A.Ma.Pd
Guru PAI
13. Hariyani, S. Pd
Guru Kls.V
14. Khairul Rizal, S.Pd
Guru PJOK
15. Martina R,A.Ma.Pd
Guru Kls.I
16. Ahmad Farian,S.Pd.SD
Guru Kls.II
17. Dwi Ratnasari,S.Pd
Guru Bhs Ingg
Tanda Tangan
Lampiran.9 Tabel.9 PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) DI SD NEGERI GEBUGAN 01 NO
1.
INDIKATOR YANG INGIN DICAPAI Letak lokasi sekolah
PERENCANAAN
KS
Gr
Partisipan
√
√
BOS
√
Siswa
Komite
UPTD
Tomas
Dudi
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
153
9. Memberikan jaminan keamanan kepada siswa untuk berangkat dan pulang sekolah 10. Menyediakan fasilitas transportasi bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah 11. Memberikan perlindungan selama siswa berada disekolah pada jam/diluar jam sekolah 12. Membuat fasilitas zona aman dan tempat parkir aman di
PARTISIPAN
SUMBER DANA
2.
3.
Adanya kurikulum yang ramah anak
Penggunaan metode PAIKEM dalam pembelajara n
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
√
√
154
sekolah 7. Mengembangkan kurikulum yang ada menjadi kurikulum sekolah ramah anak 8. Menyelenggarakan model penilaian portofolio kepada semua siswa 9. Menyediakan beragam bahan ajar untuk memenuhi kebutuhan siswa 10. Semua guru harus mampu dan mau menyajikan model PAIKEM dalam semua mata pelajaran 11. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan yang ada di sekolah 12. Guru harus
_
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
155
memberikan hak yang sama kepada siswa tanpa kecuali termasuk siswa yang berkebutuhan khusus 13. Tidak terjadi diskriminasi dan kekerasan dalam bentuk apapun pada proses pembelajaran 14. Pembelajaran mencakup tiga ranah (afektif,psikomotor ik,kognitif) yang dikemas menarik buat siswa. 15. Karena latar belakang siswa yang berbeda-beda perlu kemampuan guru dalam memberikan pelayanan yang adil terhadap siswa
4.
Pembelajara n melayani kebutuhan peserta didik secara individu maupun kelompok denganpola pengasuhan
-
√
√
√
√
√
√
17. Pengaturan tempat duduk di kelas disesuaikan dengan kesepakatan bersama siswa agar siswa dengan leluasa beraktifitas dalam belajar tanpa kendala apapun 18. Penataan kelas mulai dari pajangan,hiasan,p apan data siswa ,tata tertib,alat kebersihan,dll diatur bersama siswa sehingga
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
156
16. Guru berfungsi sebagai agen pembelajaran yang harus dapat memnuhi kebutuhan yang diharapken masyarakat sebagai pelanggan
-
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
157
siswa memiliki rasa bangga terhadap kelasnya dan merasa nyaman berada dikelas. 13. Proses belajar dikemas dalam bentuk permainan,penuh kasih sayang,toleransi tanpa batasanbatasan yang mengganggu pertumbuhan mental siswa 14. Pembelajaran mendidik dan membiasakan kepada siswa untuk berempati,disiplin, tanggungjawab dan saling menghormati 15. Guru harus mampu menghargai bisa
5.
Bangunan ruang kelas,yang kokoh, aman,sehat, memenuhi standar kelas sehat,dan terbebas dari polusi.
berperan sebagai teman,saudara,ora ng tua sekaligus guru terhadap siswa. 15. Setiap rombel memiliki satu ruang kelas lengkap dengan meja kursi dan papan tulis yang standar.
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
158
16. Sekolah memiliki satu ruang guru lengkap dengan mebelairnya sehingga guru dapat istirahat didalamnya dengan aman dan nyaman. 17. Sekolah memiliki ruang kantor yang
Pemda
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda/ BOS
√
√
√
√
√
√
√
159
berguna untuk menyimpan datadata sekolah yang mudah diakses oleh seluruh warga sekolah. 18. Sekolah memiliki satu ruang tamu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melayani tamu yang berkunjung dan berineraksi bersama para pemangku kepentingan termasuk siswa 19. Setiap ruang di sekolah terbebas dari kebisingan yang dapat mengganggu pembelajaran 20. Pemasangan jendela,pintu,stop kontak,dispenser, dll dikemas sesuai
6.
Tersedianya 6 . sarana penunjang pendidikan yang ramah anak.
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipaa n BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
160
dengan standar aman dan ramah anak 21. Sekolah juga menyediakan ruang khusus konsultasi untuk siswa,guru,orangt ua,komite dan masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang pendidikan. 21. Sekolah terbebas dri obyek/zona bahaya yang tidak dikenali siswa sehingga siswa bebas bermain pada jam istirahat tanpa khawatir. 22. Tersedia ruang terbuka yang ramah anak 23. Tersedia tempat sampah di setiap ruang dan
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
161
halaman yang ramah anak. 24. Tersedia tempat cuci tangan yang ramah anak didalam kelas,dan didepan kelas lengkap dengan sabun dan handuk 25. Sekolah menyediakan tempat duduk yang ramaah anak di setiap serambi kelas. 26. Sekolah memfasilitasi siswa untuk belajar dikala istirahat dengan pajanganpajangan edukatif yang ditmpel disetiap dinding sekolah 27. Sekolah memiliki kamar mandi dan WC
BOS / Partisipan
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
162
yang bersih,lengap dengan sabun,wastavel,ka ca,sisir,tisu,dan tempat sampah dengan jumlah yang mencukupi sesuai standar sekolah sehat dengan rasio 1:40 untuk laki-laki dan 1:25 untuk perempuan 28. Sekolah tersedia fasilitas air bersih cukup,sanitair dan tidak mengandung kuman penyakit dan mudah diakses kapan saj tanpa menimbulkan genangan yang mengganggu kesehatan dan kenyamanan. 29. Di sekolah
7.
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
163
Halaman sekolah luas,hijau
tersedia kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sesuai kebutuhan siswa yang dikelola besama-sama siswa oleh siswa dari siswa dan untuk siswa. 30. Sekolah memiliki ruang perpustakaan yang ramah anak lengkap dengan mebelair dan buku-buku bacaan,disesuaika n denga tumbuk kembang anak sebagai wahana anak untuk menggali ilmu dan menambah wawasan 7. Sekolah memiliki fasilitas bermain yang memenuhi
dan ramah anak.
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
164
syarat keselamatan,keseh atan,kenyamanan, dan keamanan bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang siswa termasuk anak yang berkebutuhan khusus. 8. Saluran pembuangan (SPAL) di halaman sekolah harus mmpu menyerap semua air hujan dengan cepat dan tidak membahayakan bagi anak -anak yang melintas. 9. Halamn sekolah ditanami tanaman-tanaman peneduh yang ramh anak yang tertata rapi sehingga
8.
Pengadaan sarana prasarana yang ramah anak
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
165
memungkinkan anak bermain dengaan aman. 17. Perabot kelas kuat,aman,stabil dn mudah dipindahkan oleh siswa. 18. Sudut meja kursi papan tulis dan perabot lain bersudut tumpul. 19. Meja kursi di desain tinggi ,bentuk,warna dan ukurannya disesuaikan dengan tingkat usia siswa termasuk anak berkebutuhan khusus. 20. Meja didesain dengan penutup pandangan sehingga siswa perempuan nyaman duduk ditempatnya.
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
166
21. Sekolah menyediakan alat pemadam api ringan tau apar seperti karung goni,ember,air dan pasir. 22. Peletakan almari dan mebelair dikelas harus kuat sehingga tidak mudah goyang ketika ada goncangan 23. Sekolah menata hal-hal yang berkaitan dengan kelistrikan serapi mungkin,dapat ditutup dan jauh dari jangkauan siswa. 24. Sekolah menyediakan fasilitas papan pajangan agar siswa leluasa menempel hsil karyanya.
9.
Ketersediaan buku referensi dan buku sumber yang memadai
BOS / Pemda
√
-
√
BOS / Pemda
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
167
15. Sekolah menyediakan buku yang tidak mengandung diskriminasi atau bias gender termasuk anak berkebutuhan khusus 16. Buku yang digunakan siswa tidak mengandung unsur-unsur kekerasan,pornogr afi dan pelecehan. 17. Sekolah menyediakan buku yang layak sesuai ketetapan pemerintah dengan rasio 1 : 1 untuk setiap mata pelajaran. 18. Sekolah harus memiliki 100 buku pengayaan dan 10 buku reverensi yang menunjang gerakan
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
168
aman,sehat,hijau,i nklusif dan ramah anak. 19. Sekolah menyediakan alat peraga pembelajaran dengan rasio yang memadai untuk setiap rumpun mata pelajaran. 20. Sekolah menyediakan sarana olahraga lengkap yang ramah anak sehingga anak bebas menggunakan tidak hanya pada jam pelajaran tetapi juga pada jam-jam diluar pelajaran. 21. Sekolah memiliki pagar bumi permanen yang sekaligus digunakan sebagai
10.
BOS
√
√
√
√
√
Pemda / BOS
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
169
media pembelajaran di luar kelas dengan gambar-gambar edukatif,rumusrumus,kamus sederhana,kuis,dll yang menarik perhatian Pendidik 19. 1. Semua guru dan tenaga harus mampu kependidika menyusun RPP n yang yang peduli kompeten anak,berwawasan dibidangnya gender berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran. 20. 2. Sekolah memiliki guru yang mendapat pelatihan penerapan sekolah ramah anak. 21. 3. Sekolah menyediakan perlindungan dan bantuan hukum
BOS
√
√
√
BOS
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
170
bagi guru dan karyawan sebagai pekerja profesi 22. 4. Kepala sekolah melakukan supervisi secara berkala untuk mengembangkan model pembelajaran PAIKEM kepada anak serta memberikan umpan balik kepada guru. 23. 5. Semua guru mampu mengembangkan materi dan bahan ajar ,suasana belajar dan proses pembelajaran yang bermutu dan relevan dengan nilai-nilai luhur dan lingkungan yang ramah anak. 24. 6. Sekolah memiliki guru bimbingan
BOS
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
171
konseling yang peduli kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. 25. 7. Semua guru mampu mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus. 26. 8. Setiap guru menyampaikan laporan hasil penilaian semua mata pelajaran setiap akhir semester untuk selanjtnya sebagai laporan hasil prestasi belajar kepada orang tua
11.
BOS
√
Pemda / BOS
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
172
siswa. 27. 9. Sekolah memiliki tenaga kependidikan yang mendukung perencanaan implementasi sekolah ramah anak. Pengelolaan 19. 1. Sekolah sekolah yang berkoordinadi transparan denga dinas dan pendidikan untuk akuntabel membantu mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 20. 2. Sekolah menerima kunjungan pengawas minimal sekali dalam seminggu untuk memfasilitasi guru yang mengahadapi masalh dalam pembelajaran.
21.
22.
23. 24.
25.
BOS
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS / Partsipan
√
√
√
√
√
√
√
√
173
3. Setiap akhir semester sekolah menyampailan laporan hasil evaluasi kepada orang tua dan rekap nya kepada UPTD Pendidikan . 4. Sekolah menerapkan prinsip sekolah ramah anak dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) 5. Jumlah siswa tiap rombel tidak lebih dari 32 anak. 6. Tersedia pengelola UKS yang mendukung penerapan gerakan sekolah ramah anak 7. Memiliki pengelola kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
174
sehat sekaligus media belajar dan praktek berwira usaha. 26. 8. Sekolah melakukan koordinasi secara teratur dan terprogram kepada komite sekolah untuk mengidentifikasi anak usia sekolah yang tidak menikmati hak atas pendidikan. 27. 9. Memiliki komite sekolah yang mendukung program wajar dan mampu memfasilitasi kerjasama dengan para pemangku kepentingan. 10.Sekolah memiliki standar operasi prosedur dan kode etik yang disusun
BOS / Partisipan
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partsipan
√
√
√
√
BOS ? Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
175
,disepakati,dan dipahami oleh siswa tentang tata tertib,anti kekrasananti pelanggaran hak( bullying),perpelonc oan,pelecehan,dan pelanggaran hak lainnya. 11.Sekolah memiliki gerakan peduli keamanan dan keselamatan disekolah dan selama perjalanan pulang pergi ke sekolah. 12.Sekolah memberikan pelatihan simulasi prosedur dan tanggap darurat yang dilaksanakan secara periodik. 13.Memiliki tim pengembang sekolah ramah anak(SRA)dengan
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
176
melibatkan siswa. 14.Menjalankan prosedur PPDB yang mengutamakan kepentingan anak. 15.Penerimaan bea siswa disusun secara partisipatif dan akuntabel untuk mencegah anak putus sekolah. 16.Memprogramkan kegiatan makan bersama denga jadwal menu yang memenuhi kecukupan gizi siswa untuk menunjang pembelajaran. 17.sekolah menggalakkan kegiatan infaq jumat dengan suka rela sebagai sumber dana alternative untuk pemenuhan
pembiayaan diluar dana BOS 12.
Strategi sekolah yang ditetapkan bersama tim pengembang sekolah
BOS
√
√
√
√
√
√
√
16. Sekolah melakukan pengembangan dan peningkatan kekuatan yang ada di sekolah 17. Sekolah mampu mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dimiliki dan berupaya meminimalisir sesuai kemampuan sekolah 18. Sekolah mampu melakukan
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
177
15. Sekolah mengidentifikasi segala bentuk kekuatan yang ada
BOS / Partisipan / Pemda
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS/ Pemda/ Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
178
identifikasi dan menangkap peluang yang ada di sekolah untuk kepentingan pendidikan 19. Sekolah melakukan antisipasi untuk munculnya ancaman yang menghambat proses pembelajaran. 20. Sekolah menyusun strategi dengan menggunakan kelemahan yang dimiliki untuk menangkap peluang yang ada. 21. Setelah perencanaan selesai disusun segera melakukan realisasi pelaksanaan implementasi
sekolah ramah anak(SRA) secara pertisipatif,terprog ram dan terkontrol sehingga semua perencanaan yang disusun bersam dapat dipertanggung jawabkan bersama pula.
179
Lampiran.10
PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) DI SD NEGERI GEBUGAN 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG
Oleh Jumriyah NIM. 942012068
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN - FKIP UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, serta kemudahan sehingga penyusunan draff perencanaan sekolah ramah anak (SRA) ini dapat terselesaikan. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah/madrasah yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan nyaman bagi perkembangan
fisik,
kognisi
dan
psikososial
anak
perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus (Supiandi, dkk. 2012: 9). Program sekolah ramah anak bertujuan memberikan kesejahteraan
pada
siswa
di
sekolah
dengan
mengutamakan hak-hak anak yang meliputi hak hidup, hak tumbuh berkembang, hak perlindungan, dan hak mendapat pendidikan. Untuk
merealisasikegiatan
sekolh
ramah
anak
diperlukan periapan ban perencanaan yang matang juga menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik antara warga sekolah,orang dengan
unsur
tua
masyaarakat
dinas
terkait
dn
komite
dalaam
hal
termasuk ini
Dinas
Pendidikan. Dengan adanya perencanaan ini diharapkan dapat membantu sekolah sebagai pedoman dalam melaksanakan sekolah ramah anak.
DAFTAR ISI Halaman Depan ......................................................... Kata Pengantar .......................................................... Daftar Isi .................................................................... Pendahuluan.............................................................. Analisi Swot ............................................................... Draff Perencanaan Awal ............................................. Uji Validasi Pakar ...................................................... Draff Perencanaan hasil Validasi................................ Focus Grop Discussion.............................................. Perencanaan sekolah ramah Anak Final Penutup .....................................................................
PENDAHULUAN Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab (Risnawati, 2013: 1). Sekolah Ramah Anak bertujuan untuk membangun lingkungan belajar dimana anak termotivasi dan mampu untuk belajar. Komunitas sekolah ramah dan terbuka terhadap kebutuhan kesehatan dan keamanan siswa (UNICEF, 2010: 2). Sekolah ramah anak (SRA) merupakan sekolah yang bebas kekerasan sehingga dalam pelaksanaannya nanti
sekolah
hendaknya
memenuhi
karakteristik
pembelajaran SRA antara lain menyenangkan, ramah, menghargai
dan
memberikan
perlakukan
sesuai
karakteritik anak, mendorong anak untuk aktif dan menghasilkan gagasan. Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan yang matang agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar. Perencanaan merupakan kegiatan yang dijadikan pedoman kemana tujuan organisasi dan bagaimana cara pencapaian
organisasi
tersebut
maka
proses
ini
memerlukan pemikiran tentang apa yang akan dikerjakan, mengapa,
bagaimana,
dan
di
mana
suatu
kegiatan
dilakukan serta siapa yang akan melakukannya. Sehingga diperlukan
adanya
peran
organisasi
untuk
menghasilkan
partisipatif.
serta
dari
semua
anggota
perencanaan
yang
Perencanaan
adalah
rangkaian
kegiatan
menetapkan hal-hal yang akan di kerjakan pada waktu yang akan datang berdasarkan fakta-fakta dan pemikiran yang matang dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan. Perencanaan juga merupakan pedoman dan acuan bagi para pelaksana kegiatan, agar kegiatan yang ada dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan bersama. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari semua anggota organisasi atau sekolah agar
perencanaan
tersebut
dapat
berjalan
lancar.
Perencanaan dianggap sebagai suatu fungsi manajemen, dipimpinan (manajer) wajib melaksanakan perencanaan sebagai pedoman dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan kejelasan apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukannya. SD N Gebugan 01 Bergas semarang membuat draff perencanaan yang nantinya akan dijadikan acuan sekolah dalam melaksanaan Sekolah Ramah Anak (SRA). Draff perencanaan SRA yang terdiri dari 12 indikator yaitu: 1. Letak lolaksi sekolah 2. Adanya kurikulum yang ramah anak 3. Penggunaan metode PAIKEM dalam pembelajaran 4. Pembelajaran melayani kebutuhan peserta didik secara individu maupun kelompokdengan pola pengasuhan. 5. Bangunan ruang kelas yang kokoh, aman, sehat memenuhi standar kelas yang sehat dan terbebas dari polusi. 6. Tersedianya sarana penunjang pendidikan yang ramah anak
7. Halaman sekolah luas, hijau dan ramah anak 8. Pengadaan sarana prasarana yang ramah anak 9. Ketersediaan buku referensi dan buku sumber yang memadai 10. Pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten di bidangnya. 11. Pengelolaan sekolah yang transparan dan akuntabel 12. Strategi sekolah yang ditetapkan bersama tim pengembang sekolah. Komponen Yang Dipersiapkan Dalam
Perencanaan
1. Evaluasi Diri Sekolah Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah suatu proses
evaluasi
yang
dengan melibatkan pemangku
bersifat
internal
kepentingan
untuk
melihat kinerja sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
yang
digunakan
sebagai
dasar
penyusunan RKS dan RKAS dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah secara konsisten dan berkelanjutan,
serta
sebagai
masukan
bagi
perencanaan investasi pendidikan tingkat kab/kota (Sudrajat, 2012:1). Tujuan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah: (a) Menilai kinerja sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP),
(b)
Mengetahui
tahapan
pengembangan dalam pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai dasar peningkatan mutu pendidikan; dan (c)
Menyusun RKS/RKAS sesuai
kebutuhan nyata dalam rangka pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Manfaat Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk tingkat sekolah, antara lain: a. sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangannya sendiri dan merencanakan pengembangan dan peningkatan ke depan. b. sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar untuk pengembangan dan peningkatan di masa mendatang. c. sekolah dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan, mengkaji peningkatan tersebut berjalan dengan baik dan menyesuaikan program sesuai dengan hasilnya. d. sekolah dapat memberikan laporan formal kepada pemangku kepentingan demi meningkatkan akuntabilitas sekolah.
Lingkup Evaluasi Diri Sekolah (EDS) menjawab 3 pertanyaan utama: (1) Seberapa baik kualitas kinerja sekolah kita?; (2) Bagaimana kita mengidentifikasi dan mengetahuinya?; dan (3) Bagaimana kita berupaya memperbaikinya?.
Evaluasi
Diri
Sekolah
(EDS)
dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang secara langsung terlibat penuh dengan kondisi dan laju sekolah terdiri atas: (1) Kepala Sekolah; (2) Wakil unsur guru; (3) Wakil Komite Sekolah; (4) wakil siswa dan Pengawas sebagai fasilitator/pembimbing/verifikator. Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) terdiri dari 8 (delapan) Standar sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Setiap Standar terdiri atas beberapa
komponen.Setiap
Komponen
terdiri
dari
beberapa
Indikator.
komponen
terdiri
dari
Setiap
beberapa sub komponen. Setiap Indikator memberikan gambaran lebih rinci dari informasi-informasi yang berkaitan dengan kinerja sekolah.
2. Visi Misi Sekolah Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang (Akdon, 2006:94). Hax menyatakan
dan
Majluf
bahwa
visi
dalam
Akdon
(2006:95)
adalah
pernyataan
yang
merupakan sarana untuk: a. mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok. b. memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait). c. menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus
dicapai
organisasi
bagi
pihak-pihak
yang
berkepentingan di masa datang (Akdon, 2006: 97). Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus: a. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. b. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. c. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang itama yang digeluti organisasi (Akdon, 2006:98).
3.
SWOT SWOT (kekuatan),
adalah
Weakness
singkatan
dari
(kelemahan),
Strengths
Opportunities
(peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah
alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan
kemampuan
eksternal
kita
dalam
yang
mempengaruhi
memasarkan
event
kita.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan
kondisi
yang
bersifat
deskriptif
(memberi
gambaran). Dalam
dunia
pendidikan
analisis
ini
digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar,
fungsi
pengembangan
pelayanan
iklim
kesiswaan,
akademik,
fungsi
fungsi
hubungan
sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan
faktor-faktornya
dilakukanlah
analisis
SWOT
maksud
untuk
(Depdiknas, 2002). Analisis
SWOT
mengenali
dilakukan
tingkat
dengan
kesiapan
setiap
fungsi
dari
keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat
kesiapan
fungsi
ditentukan
oleh
tingkat
kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002). 4. RencanaStrategis Perencanaan
strategis
adalah
proses
yang
dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau
arahan,
serta
mengambil
keputusan
untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses
ini,
termasuk
analisis
SWOT
(Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Sociocultural,
Technological,
Economic,
Ecological,
Regulatory). Perencanaan
Strategis
(Strategic
Planning)
adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah
sebuah
petunjuk
yang
dapat
digunakan
organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan (Kerzner, 2001:3) Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan
kompetitif,
maka
para
pimpinan
perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis/strategic 2).Kemampuan
planning
manufaktur,
(Brown, harus
2005:
dipergunakan
secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang
unggul
dalam
sebuah
perencanaan
stategi
(Skinner, 1969).Untuk mencapai sebuah strategi yang telah
ditetapkan
mempunyai pimpinan
oleh
keunggulan
perusahaan,
organisasi kompetitif, manajer
dalam
rangka
maka
operasi,
para
haruslah
bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis (Brown, 2005: 3).Kemampuan manufaktur,
harus
dipergunakan
secara
tepat,
sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi (Skinner, 1969). Perencanaan
strategis
secara
eksplisit
berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila strategik planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan. Dapat penulis simpulkan bahwa perencanaan strategis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sebuahorganisasi untuk meningkatkan kondisinya di
masa
yang
serangkaian
akan
proses
yng
datang
yang
mendukung
mencakup
inovasi
dan
yang
telah
perubahan. Berikut
adalah
langkah
swot
peneliti lakukan di SD Negeri gebugan 01 sehingga berhasil
memperoleh
kekuatan,kelemahan,peluang
dan
data ancaman
atau
tantangan yang harus dihdapi oleh pneliti untuk menentukan langkah mengambil strategi yang tepat.
PEMBAHASAN 2.1 Deskripsi Tentang SD Negeri Gebugan 01 2.1.1 Profil Sekolah Nama Sekolah : SD Negeri Gebuugan 01 Nomor Statistis Sekolah : 101032213001 NPSN : 20320676 Propinsi : Jawa Tengah Kabupaten : Semarang Kecamatan : Bergas Desa : Gebugan Jalan dan Nomor : Jl. PTP XVIII RT.01/I Kode Pos : 50552 Telepon : (024) 6926788 : www.sdn_gebugn.sch.id Alamat Web-Side Daerah : Pedesaan Status Sekolah : Negeri Kelompok Sekolah : Imbas Akreditasi : A. Tahun 2012 Surat Keputusan :No. Dd. 018833 03.Dd.0218.06 Penerbit SK : Gubrnur KDH TK.I Jateng TahunBerdiri :1957 TahunPerubahan : 2007 Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi Bangunan Sekolah : Milik Desa Luas Tanah :1625 M² luas bangunan : 627 M² Jarak ke Pusat Kecamatan :3 Km Jarak Pusat Otonomi Daerah : 7 Km TerletakpadaLintasan : Pedesaan OrganisasiPenyelenggara : Pemerintah desa Nama Kepala Sekolah : Jumriyah,S.Pd 2.1.2 Visi Sekolah Dasar Negeri Gebugan 01 1. Visi “Luhur dalam pekerti,prima dalamprestasi,santun dalam berperilaku”. 2. Indikator Visi
- Luhur dalam pekerti - Prima dalam prestasi - Santun dalam berbudaya hidup 2.1.3 Misi Sekolah 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME. 2. Meningkatkan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 3. Memandu, membina, memfasilitasi dan mengembangkan minat dan bakat siswauntuk meraihprestasibaikakademik maupun non akademik mulai dari tingkat kecamatan sampai propinsi. 4. Membina dan mengembangkan budi pekerti luhur serta budaya bangsa menuju karakter bangsa yang santun. 2.1.4. Tujuan dan Sasaran Sekolah Tujuan : 1. Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik dan mengupayakan lulusan yang berkualitas guna melanjutkan di sekolah yang lebih tinggi. 2. Membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai bekal hidup di tengah masyarakat . 3. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk memaksimalkan sarana prsarana yang ada di sekolah guna mengembangkan minat dan bakat sehingga mampu menjuarai berbagai bidang lomba baik akademik maupun non akademik . 4. Menjalin dan menjaga hubungan yang kondusif antara warga sekolah dengan masyarakat ,komite,stageholder dan sponsor ( alumni )
Sasaran : 1. Memiliki tim kesenian yang secara mengadakan latihan dan pengembangan di sehingga siap menangkap peluang juara. 2. Meminimalkan segala bentuk pelanggaraan sekolah dengan menegakkan tata tertib seluruh warga sekolah. 3.
teratur sekolah disiplin kepada
Membentuk tim work antar warga sekolah dengan masyarakat,komite,stakeholder, untuk mampu merumuskan cita-cita bersama dan berupaya mencapainya secara bersama-sama.
2.1.5. Upaya Mencapai Tujuan 1. Peningkatan Iman dan Takwa Kegiatan untuk meningkatkan iman dan taqwa dilaksanakan secara terprogram dengan melibatkan seluruh siswa dan guru. Kegiatan memerlukan persiapan yang matang dan dana yang memadai. Kegiatan ini bukannya hanya kegiatan ceremonial atau rutin saja melainkan dilaksanakan secara benar, bertanggung jawab dan monitoring yang tepat. Usaha yang dilakukan antara lain : a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan diantaranya budaya berdoa sebelum pelajaran,melafalkan asmaul husna setiap pagi,sholat dhuha pada jam istirahat,sholat dhuhur merjamaah di sekolah,kantin kejujuran,latihan memotong hewan qurban,berinfaq dan kegiatan PHBI di sekolah. b. Mengikuti berbagai lomba keagamaan, misalnya MTQ, kaligrafi,kitobah, nasyid dan lomba seni rebana yang rutin dilaksanakan di tingkat kecamatan. c. Membiasakan diri megikuti kegiatan mengaji di lingkungan masyarakat dengan jadwal yang disusun guru agama dengan tokoh agama setempat 2. Peningkatan Mutu Akademik
Usaha peningkatan mutu akademik merupakan usaha yang harus dilaksanakan secara simultan. Kegiatan ini hendaknya mendapat dukungan dari semua komponen sekolah. Usaha peningkatan mutu ini bukan hanya untuk meningkatkan nilai ujian nasional/sekolahsaja tapi juga peningkatan nilai sikap perilaku dan bekal ketrampilan agar tercipta output dan outcome yang baik. Usaha yang dilaksanakan adalah: a. b. c. d. e. f. g. h.
Meningkatkan kualitan pembelajaran Meningkatkan disiplin, efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran Melaksanakan kegiatan tambahan jam pelajaran Menyediakan media pembelajaran diluar kelas Melaksanakan lomba mata pelajaran tertentu, seperti Olimpiade Sains, LCC,lomba pidato dalam Bahasa Inggris dll Memasukkan pelajaran tertentu kedalam kegiatan pengembangan diri, seperti Matematika dan sains. Membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tempat tinggal siswa dipandu oleh guru asuh yang ada di sekitar sekolah Memfasilitasi orangtua siswa untuk mencari tambahan pelajaran pada lembaga bimbel terdekat
3. Peningkatan dibidang Non Akademik / Ekstrakurikuler Peningkatan Kemampuan di bidang seni a. Meningkatkan potensi non akademik yang menjadi ciri hkas desa yaitu seni rebana dan kerawitan b. Berupaya menjalin mitra kerja kepada nara sumber di lingkungan sekitar untuk peningkatan kompetensi siswa bibang seni
c.
Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya dengan bantuan tenaga pemandu bakat d. Mengikuti berbagai lomba seni baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten Peningkatan Kemampuan di bidang olahraga a. Menyelenggarakan latihan olahraga terprogram bola voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis meja, catur,sepak takraw,atletik, dll. b. Menyiapkan sarana prasarana olahraga sesuai kondisi halaman sekolah pertandingan persahabatan c. Mengadakan dengan sekolah lain(class meeting) d. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan lomba, baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi. e. Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan bakatnya diluar jadwal sekolah dengan mengikuti klub-klub yang ada lingkungan disekitar 4. Peningkatan di Bidang Kebersihan dan di Bidang Penghijauan Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan penghijauan lingkungan sekolah adalah: a. Menyusun tata tertib sekolah secara bersamasama antar warga sekolah sesuai bidang masingmasing. b. Merumuskan daftar piket yang disepakati c. Menentukan sangsi pelanggaran. d. Melaksanakan program jumat bersih,sabtu hijau dan senin segar e. Menyediakan alat-alat kebersihan f. Menyediakan tempat sampah terbuka,tertutup,dan TPA serta upaya pengolahan sampah menjadi kompos bekerja sama dengan BLH Kab.semarang. g. Menyediakan alat-alat P3K
h. Menciptakan budaya hidup bersih dan sehat di lingkungan SD Negeri Gebugan 01 5.Peningkatan di Bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan usaha kesehatan sekolah adalah: a. Bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan dalam upaya pelayanan kesehatan berupa UKGS,Screning,imunisasi /BIAS,dan pelatihan Dokter kecil. b. Penyediaan obat-obatan yang aman dan layak digunakan anak sekolah. c. Penyediaan ruang khusus untuk pelayanan kesehatan di sekolah. d. Melaksanakan budaya gosok gigi dan perikas kuku sendiri bersama setiap selesai pelajaran olahraga sebagai kegiatan kontrol PHBS di sekolah e. Mengatur piket dokter kecil sebagai wujud nyata ketrampilan siswa dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada diri sendiri dan orang lain secara sederhana. 2.2 Perencanaan SWOT Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisainimenempatkansituasidankondisisebagaifacto rmasukan, yang kemudiandikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. 2.3 Definisi Analisis SWOT SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu : 1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. 2. W= Weakness,adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasiatau program pada saat ini. 3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luarorganisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan. 4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dariluar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan. Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan
kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002). Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002). 2.4 Tahap – Tahap Analisis SWOT Analisis SWOT adalahbagiandaritahap – tahapperencanaanstrategissuatuorganisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. 2.4.1 Tahappengumpulan data Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data.Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolahseperti: 1. Orang tua siswa 2. Masyarakat / stageholder 3. Donatur( alumsi / sponsor ) 4. Pemerintah desa setempat
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain: 1. Laporan keuangan sekolah 2. Administrasi sekolah 3. Kegiatan Belajar mengajar 4. Keadaan guru dan siswa 5. Fasilitasdanprasaranasekolah 6. Laporan hasil belajar tiap semester 7. Administrasi guru dan lain lain Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitu: matriks faktor strategi eksternal dan matriks faktor strategi internal. Langkah – LangkahMenyusunMatriks FaktorStrategi Internal (IFAS) dan FaktorStrategiEksternal (EFAS) 1. 2. 3.
4.
Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan dan Kelemahan). Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Hitung rating (di dalamkolom 3) untukmasing – masingfactordenganmemberikanskalamulaidari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman adalah kebalikan dari pemberian rating peluang. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnyaberupaskorpembobotanuntukmasing –
masingfaktor yang nilainyabervariasimulaidari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor). 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah dalam hal ini SDNegeriGebugan 01 bereaksi terhadap faktor – faktor strategis eksternalnya.
Tabel.1 Perhitungan IFAS SDN Gebugan 01 Faktor – Faktorstrategi Internal KEKUATAN (S) 1. Etos kerja guru dan motivasi siswa
2. Ruang Kelas, perpustakaan dan loboratorium sudah memenuhi standart
3. Kondisi Harmonis antar warga sekolah
4. Pendekatan, metode mengajar guru yang bervariasi 5. Memiliki web yang bisa di akses oleh siapapun 6. Prestasi sekolah non akademik sangat baik Jumlah Kekuatan (S)
Bo bot
Skor
Tota l Skor
0,25
5
1,25
0,10
3
0,30
0,20
3
0,60
0,20
3
0,60
0,10
3
0,30
0,15
5
0,75
1,00
3,80
Komentar Etos kerja guru yang baik dapat memotivasi siswa, sehingga motivasi siswa tinggi dengan mampu mengembangkan metode pembelajaran dan siswa cukup antusias dalam pembelajaran dan ekstrakurikuler. Selain keadaan kelas yang kondusif, kelengkapan buku, dan alat praktik yang dimanfaatkan siswa tersedia dengan cukup baik Sangat kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran, terutama dukungan positif siswa Guru menggunakan pendekatan, metode pembelajaran yang bervariasi Masyarakat dapat mengakses profil SDN Gebugan 01 melalui IT Mendapatkan juara 1 kesenian tk. kecamatan dan tingkat kabupaten
KELEMAHAN (W) 1. Alokasi dana untuk GTT/ PTT dan Ekstrakurikuler cukup tinggi 2. Kurangnya sarana prasarana pembelajaran
3. Mayoritas guru lemah di bidang IT 4. Halaman sekolah sempit 5. Rawan keamanan sekolah Jumlah Kelemahan (W)
0,25
4
1,00
0,25
5
1,25
0,25
4
1,00
0,10
3
0,30
0,20
3
0,60
1,00
Sumber dana BOS sebagian besar di peruntukan untuk membayar honor GTT/PTT dan ekstrakurikuler Sarana Prasarana pembelajaran masih kurang untuk proses pembelajaran dan lokasi sekolah yang sempit membatasi anak untuk proses pembelajaran di luar kelas Banyak guru belum bisa menguasai IT
Halaman sekolah yang sempit mengakibatkan sempitnya ruang gerak anak di sekolah Karena belum ada pagar bumi sekolah rawan dengan pencurian
4,15
Kesimpulan : Dilihatdaribobotmasing – masingbutir kekuatandan kelemahan yang adapadamatrikdiatasdapatdisimpulkanbahwaantarake kuatandankelemahan yang dimiliki SDN Gebugan 01 ini tidak imbang dariskordan rating karena kelemahan lebih menonjol dibandingkan kelebihan. Hal inibisa dijadikanpelajaranuntukpihaksekolahbahwa kekuatan yang ada kurang menutupi dari kelemahan yang ada. Diharapkandengananalisisinisekolahakanterusberusa
hadanmeningkatkankekuatansekolahdenganseoptimal mungkin agar kelemahan yang adadapatteratasi dan tertutupi. Tabel.2 Perhitungan EFAS SDN Gebugan 01 Faktor – Faktor strategi Eksternal PELUANG (O) 1.Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana
Bobot
Skor
Total Skor
0,30
5
1,50
0,20
3
0,60
3.Sponsor dari Dinas terkait
0,20
3
0,60
4.Kepedulian orang tua dan alumni
0,30
5
1,50
Jumlah Peluang (O)
1,00
2.Perkembangan IPTEK serta IMTAK
4,20
Komentar Sekolah dapat mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah Dunia teknologi yang semakin maju memungkinkan sebagai sarana prasarana untuk majunya pendidikan dengan dilandasi iman dan taqwa. Hasil pengajuan proposal sekolah mampu mengetuk hati Dinas terkait di sekitar sekolah dengan memberikan bantuan / donatur Kepedulian orang tua siswa dan alumni dapat membantu guna pengembangan dan kemajuan sekolah.
Faktor – Faktor strategi Eksternal ANCAMAN (T) 1.Lembaga pendidikan sejenis
Bobot
Skor
Total Skor
0,30
4
1,20
2.Banyak siswa dari keluarga broken home
0,20
3
0,60
3.Persaingan lomba tingkat kecamatan ketat
0,25
3
0,75
Semakin ketatnya persaingan antar SD pada tingkat kecamatan
4.Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika
0,25
4
1,00
Belum terlalu maksimal karena belum ada guru Khusus mengajar TIK di sekolah ini jadi kemapuan dalam bersaing dengan SDN lainnya akan sulit.
JumlahAncaman( T)
1,00
Komentar Banyak sekolah lainnya yang juga di favoritkan di sekitar lingkungan SDN Gebugan 01 Siswa menjadi tidak konsentrasi dalam pembelajaran karena kondisi lingkungan keluarga juga dapat mempengaruhi
3,55
Kesimpulan: Dapat dilihat dari butir peluang dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana prasarana dan kepedulian orang tua dan alumni adalah peluang yang paling besar yang dimiliki oleh SDN Gebugan 01. Peluang ini harus dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan memperkecil ancaman pada butir empat yaitu persaingan dalam bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak hanya
infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi. 2.4.2.TahapAnalisis Data SWOT Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model – model kuantitatif perumusan strategi. Ada beebrapa Model yang dapat digunakan dalam menyusun analisis SWOT antara lain: 1. Matriks TOWS atau Matrik SWOT 2. Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share Matriks 3. Matriks Internal Eksternal 4. Matriks SPACE 5. Matriks Grand Strategy Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks SWOT, karena matrik ini akan menggambarkan secara jelas bagaimana kelemahan dari internal (IFAS) yang dihadapi sekolah dapat ditutupi dengan peluang dari eksternal (EFAS) yang dimilikinya.
Diagram 1 Matrik SWOT (S) 6. IFAS EFAS
OPPORTUNITY (O) 5. Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana 6. Perkembangan IPTEK dan IMTAK 7. Sponsor dari Dinas terkait 8. Kepedulian orang tua dan alumni
7.
WEAKNESSES (W) Alokasi dana untuk GTT/ PTT dan Ekstrakurikuler cukup tinggi
Kurangnya sarana prasarana pembelajaran 8. Mayoritas guru lemah di bidang IT 9. Halaman sekolah sempit 10. Rawan keamanan sekolah STRATEGI SO 5. Diharapkan dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana prasarana dapat juga membantu meningkatkan kesejahteraan GTT/PTT serta guru ektrakurikuler sehingga tenaga pengajar juga dapat mumpuni dalam pembelajaran 6. Adanya perkembangan IPTEK dan kekuatan IMTAK dapat melengkapi sarana pembelajaran dengan baik agar tercermin dalam pendidikan karakter bangsa Indonesia sesuai dengan peraturan yang ada. 7. Adanya Sponsor dari dinas terkait menolong guru yang masih lemah IT untuk mengadakan pelatihan untuk penguasaan IT dan dapat menggunakannya dalam pembelajaran di sekolah . 8. Adanya kepedulian orang tua dan alumni akan menciptakan suasana
sekolah yang kondusif terhindar dari tindak kriminal yang mengancam di sekitar sekolah serta dengan adanya sumbangan tanah untuk TPA dari warga sekitar menolong sekolah menjadi sekolah yang bersih. THREATS (T)
2.5 Tahap Perhitungan Analisis SWOT SDN GEBUGAN 01 Dengan mempergunakan tabel Faktor Internal-Eksternal, dan skala sangat sedang, tinggi, tinggi, dan rendah, maka kedudukan SDN Gebugan 01 apabila dianalisis dengan diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan berikut: IFAS
7,95
Total Skor 3,80 Kekuatan (S) Total Skor 4,15 Kelemahan (W) S – W (3,80 – - 0,35 4,15)
EFAS
7,75
Total Skor peluang (O) Total Skor Ancaman (T)
4,20
O – T (4,20 – 3,55)
0,65
3,55
Dan diagram yang tersusun berdasarkan kondisi dandata yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut.
ANCAMAN
1 1 -1 KEKUATAN
KELEMAHAN
-00,35 ; 0,65
-1 PELUANG
Penjelasan: a. Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan SWOT di SDN Gebugan 01 ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang masih kurang baik terbukti dari AFI (analisis faktor internal) berupa kekuatan dengan poin 3,80 dari skala 1 s/d 4 (3,80) adalah angka yang cukup untuk kategori kekuatan. b.Poin kelemahan 4,15 adalah angka yang sangat besar untuk kategori kelemahan. Selisih S dan T ini tidak jauh hanya –0,35. Hal ini dapatdijadikanacuanbagipihaksekolahuntukmeneta pkankebijakan kebijakan yang barudanlebihkreatif guna meningkatkan poin kekuatan sekolah sehingga jauh diatas poin kelemahan sekolah.
c. Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) SDN Gebugan 01 ini mempunyai poin peluang 4,20 angka ini jika dilihat dari skala 1 – 4 sudah dikatakan sangat baik.. Hal ini adalah dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih cerdas dalam memanfaaatkan peluang dan mencari peluang lain dalam rangka memajukan sekolah. d.Pada poin ancaman 3,55 poin ini adalah angka yang masih dibawah skala 4 untuk kategori ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan demikian antara peluang dan ancaman hanya beselisih 0,65 masih banyak hal – hal yang harus diusahakan sekolah agar poin peluang bisa lebih selalu diatas poin ancaman. e. Keadaan SDN Gebugan 01 ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan analisis SWOT masih banyak hal – hal yang harus di perbaiki guna memperoleh keadaan yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan sekolah dengan menutupi kelemahan dengan peluang yang ada di SDN Gebugan 01. Berikut Skala yang biasa digunakan menganalisis SWOT skala angka 1-4 (Dalam Rangkuti, 2008 : 22 – 25) : Kekuatan: Peluang :
Poin 1 = Kecil Poin 4 = Besar Poin 1 = Kecil Poin 4 = Besar
Kelemahan : Poin 1 = Besar Poin 4 = Kecil Ancaman: Poin 1 = Besar Poin 4 = Kecil
dalam
RENCANA SETRATEGI (RENSTRA ) YANG DITERAPKAN ADALAH ( SO ) : 1. Menggunakan kekuatan dimana SD Negeri gebugan 01 memiliki alumni yang potensial untuk menangkap peluang yang ada dan meminimalisir segala bentuk kelemahan untuk mewujutkan citacita bersama yang disusun oleh tim pengembang sekolah berupa rumusan visi misi dan tujuan sekolah dapat terwujud,dengan cara menggali dana dri para alumni 2. Berusaha mencari berbagai bentuk bantuan dari pihak luar / swasta dengan sarana Web side yang dimiliki sekolah dengan menarik minat para alumni untuk menciptakan SD Negeri gebugan 01 ini menjadi sekolah yang ramah Anak dengan kondisi yang kecil,hijau,aman,bersih,nyaman,sejuk dan sejahtera. 3. berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap prestasi siswa baik bidang akademik maupun non akademik agar masyrakat semakin yakin dan tidak sia-sia telah menitikan putra putrinya di SD Negeri gebugan 01
PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di SDN Gebugan 01 diatas dapat disimpulkan: a. Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi. b.Analisis SWOT di SDN Gebugan 01 dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu analisis faktor internal dan faktor eksternal sekolah. Kemudian dijabarkan ke dalam matrik analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu analisis faktor eksternal dan analisis faktor internal. c. Hasil dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S = 3,80) dan (W = 4,15) , (O = 4,20) dan (T = 3,55). Dan poin – poinangkainimasih perlu penekanan peluang demi menutupi kelemahandengan analisis SWOT dengan Kriteria : Kekuatan: Poin1=Kecil Poin 1 = Besar Kelemahan: Poin.4=Besar Poin 4 = kecil Ancaman: Poin 1 = Besar Poin 1 = Kecil Peluang :
Poin 4 = Kecil Poin 4 = besar 3.2
Saran a. Diharapkan kepada pihak sekolah SDN Gebugan 01 untuk selalu bekerja keras dalam meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada. terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi agar dapat meningkatkan kualitas sekolah ini lebih baik lagi b. Sebagai sekolah Negeri harusnya baik dalam segala aspek Analisis SWOT , maka jadikanlah SDN Gebugan 01 benar – benar menjadi sekolah yang kompeten di segala aspek, tidak hanya dari jumlah lulusan yang berkualitas saja tetapi juga didukung dengan aspek lainnya yang bisa di upgrade lebih tinggi lagi. c. Diharapkan analisis ini dapat dijadikan bahan pertimbangan SDN Gebugan 01 dalam pengembangan dan inovasi sekolah ke arah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
REFERENSI Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Rangkuti, Freddy.2008 Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Utama Tata Usaha SDN Gebugan 01. 2013. www.wikipedia.com. Analisis Strength Weeknesses Opportunities Threats. Diakses tanggal 4 mei 2012 http://www.12-monkeys.com/2009/03/18/analisaswot-sebuah-event/.Diakses tanggal 4 mei 2012 http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com. Diakses tanggal 4 mei 2012. http://www.scribd.com/doc/11942959/TeknikPenyusunan-Renstra-Sekolah. Diakses tanggal 5 mei 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT tanggal 5mei2012
5. Perencanaan Partisipatif Perencanaan pasrtisipatif
digunakan
salah
satunya untuk mengantisipasi terjadinya perpecahan dan membentuk rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama. Karena mengingat bentuk geografis Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, suku, dan bahasa. Perencanaan merupakan sebuah istilah yang sangat umum di dunia pemerintahan khususnya bidang pendidikan. Perencanaan terbagi atas dua jenis yakni perencaan dari atas (top down) dan perencanaan dari bawah (bottom up). Negara manapun didunia selalu berupaya memajukan negaranya dan selalu mengontrol perkembangan negaranya. Kontrol tersebut dapat dilakukan melalui prisip manajemen umum yang disebut dengan POAC (planning, organizing actuating, controlling) (Nuswantorotejo, 2013: 1). Perencanaan
partisipatif
merupakan
perencanaan yang melibatkan semua (rakyat) dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi yang bertujuan untuk mencapai kondisi yang diinginkan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Abe (2002:81) sebagai
berikut:
perencanaan
yang
Perencanaan dalam
partisipatif
tujuannya
adalah
melibatkan
kepentingan rakyat, dan dalam prosesnya melibatkan rakyat (baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan
dan
cara
harus
dipandang
sebagai
satu
kesatuan. Suatu tujuan untuk kepentingan rakyat dan bila dirumuskan tanpa melibatkan masyarakat, maka akan sulit dipastikan bahwa rumusan akan berpihak pada rakyat.
Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007:910) adalah proses perencanaan yang diwujudkan dalam musyawarah ini, dimana sebuah rancangan rencana dibahas dan dikembangkan bersama semua pelaku pembangunan (stakeholders). Pelaku pembangunan berasal
dari
semua
aparat
(eksekutif,
legislatif,
dan
rohaniwan,
dunia
usaha,
penyelenggara yudikatif), kelompok
negara
masyarakat, profesional,
organisasi-organisasi non-pemerintah. Menurut
Sumarsono
(2010),
perencanaan
partisipatif adalah metode perencanaan pembangunan dengan
cara
melibatkan
warga
masyarakat
yang
diposisikan sebagai subyek pembangunan. Menurut penjelasan
UU.
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional: “perencanaan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki”. Dalam UU No. 25 Tahun 2004, dijelaskan pula “partisipasi masyarakat” adalah
keikutsertaan
kepentingan
mereka
untuk dalam
mengakomodasi
proses
penyusunan
rencana pembangunan. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa perencanaan partisipatif merupkan
perencanaan
yang
dilakukan
secara
bersama-sama oleh semua anggota organisasi dengan tujuan agar semua anggota organisasi tersebut dapat terlibat secara langsung dan ikut bertanggung jawab
dalam kegiatan yang akan direncanakan tersebut, keterlibatan masyarakat dan semua unsur untuk memastikan bahwa pelaksanaan perencanaan benarbenar ada keberpihakaan kepada mereka dimana warga merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab atas
keberhasilannya.
Sehingga
diperoleh
sebuah
perencanaan yang tersusun dengan baik. Berikut adalah tabel draf awal perencanaan sekolah ramah anak yang berhasil disusun.
Tabel.6 DRAF PERENCANAAN AWAL
NO
1.
Letak lokasi sekolah
Adanya kurikulu
PERENCANAAN 13. Memberikan jaminan keamanan kepada siswa untuk berangkat dan pulang sekolah 14. Menyediakan fasilitas transportasi bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah 15. Memberikan perlindungan selama siswa berada disekolah pada jam/diluar jam sekolah 16. Membuat fasilitas zona aman dan tempat parkir aman di sekolah 11. Mengembangka n kurikulum yang
PARTISIPAN
SUMBER DANA
KS
Guru
Partisipa n
√
√
BOS
√
Siswa
Komite
UPTD
√ √
√
BOS
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
169
2.
INDIKATO R YANG INGIN DICAPAI
m yang ramah anak
3.
Pengguna an metode PAIKEM dalam pembelaja ran
BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
170
ada menjadi kurikulum sekolah ramah anak 12. Menyelenggara kan model penilaian portofolio kepada semua siswa 13. Menyediakan beragam bahan ajar untuk memenuhi kebutuhan siswa 19. Semua guru harus mampu dan mau menyajikan model PAIKEM dalam semua mata pelajaran 20. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan yang ada di sekolah 21. Guru harus memberikan hak yang sama kepada siswa tanpa kecuali
4.
_
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
171
Pembelaja ran melayani kebutuha n peserta didik secara individu maupun kelompok denganpol a pengasuh
termasuk siswa yang berkebutuhan khusus 22. Tidak terjadi diskriminasi dan kekerasan dalam bentuk apapun pada proses pembelajaran 23. Pembelajaran mencakup tiga ranah (afektif,psikomotori k,kognitif) yang dikemas menarik buat siswa. 16. Guru berfungsi sebagai agen pembelajaran yang harus dapat memnuhi kebutuhan yang diharapken masyarakat sebagai pelanggan
an BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
172
17. Pengaturan tempat duduk di kelas disesuaikan dengan kesepakatan bersama siswa agar siswa dengan leluasa beraktifitas dalam belajar tanpa kendala apapun 18. Penataan kelas mulai dari pajangan,hiasan,pa pan data siswa ,tata tertib,alat kebersihan,dll diatur bersama siswa sehingga siswa memiliki rasa bangga terhadap kelasnya dan merasa nyaman berada dikelas. 19. Proses belajar dikemas dalam bentuk permainan,penuh kasih
5.
-
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
173
Bangunan ruang kelas,yang kokoh, aman,seh at,memen uhi standar
sayang,toleransi tanpa batasanbatasan yang mengganggu pertumbuhan mental siswa 20. Pembelajaran mendidik dan membiasakan kepada siswa untuk berempati,disiplin,t anggungjawab dan saling menghormati 21. Guru harus mampu menghargai bisa berperan sebagai teman,saudara,ora ng tua sekaligus guru terhadap siswa. 22. Setiap rombel memiliki satu ruang kelas lengkap dengan meja kursi dan papan tulis yang standar.
kelas sehat,dan terbebas dari polusi. Pemda
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
174
23. Sekolah memiliki satu ruang guru lengkap dengan mebelairnya sehingga guru dapat istirahat didalamnya dengan aman dan nyaman. 24. Sekolah memiliki ruang kantor yang berguna untuk menyimpan datadata sekolah yang mudah diakses oleh seluruh warga sekolah. 25. Sekolah memiliki satu ruang tamu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melayani tamu yang
Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda/ BOS
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
Partisipa
√
√
√
√
√
175
6Tersedian
berkunjung dan berineraksi bersama para pemangku kepentingan termasuk siswa 26. Setiap ruang di sekolah terbebas dari kebisingan yang dapat mengganggu pembelajaran 27. Pemasangan jendela,pintu,stop kontak,dispenser,dl l dikemas sesuai dengan standar aman dan ramah anak 28. Sekolah juga menyediakan ruang khusus konsultasi untuk siswa,guru,orangtu a,komite dan masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang pendidikan. 31. Sekolah
6.
. ya sarana penunjang pendidika n yang ramah anak.
n
BOS / Partisipa an BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS /
√
√
√
√
√
176
terbebas dri obyek/zona bahaya yang tidak dikenali siswa sehingga siswa bebas bermain pada jam istirahat tanpa khawatir. 32. Tersedia ruang terbuka yang ramah anak 33. Tersedia tempat sampah di setiap ruang dan halaman yang ramah anak. 34. Tersedia tempat cuci tangan yang ramah anak didalam kelas,dan didepan kelas lengkap dengan sabun dan handuk 35. Sekolah menyediakan tempat duduk yang ramaah anak di setiap serambi kelas. 36. Sekolah
Partisipa n
Pemda / Partisipa n
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
√
177
memfasilitasi siswa untuk belajar dikala istirahat dengan pajanganpajangan edukatif yang ditmpel disetiap dinding sekolah 37. Sekolah memiliki kamar mandi dan WC yang bersih,lengap dengan sabun,wastavel,kac a,sisir,tisu,dan tempat sampah dengan jumlah yang mencukupi sesuai standar sekolah sehat dengan rasio 1:40 untuk laki-laki dan 1:25 untuk perempuan 38. Sekolah tersedia fasilitas air bersih cukup,sanitair dan tidak mengandung
Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipa n
√
√
√
√
√
178
kuman penyakit dan mudah diakses kapan saj tanpa menimbulkan genangan yang mengganggu kesehatan dan kenyamanan. 39. Di sekolah tersedia kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sesuai kebutuhan siswa yang dikelola besama-sama siswa oleh siswa dari siswa dan untuk siswa. 40. Sekolah memiliki ruang perpustakaan yang ramah anak lengkap dengan mebelair dan bukubuku bacaan,disesuaikan denga tumbuk kembang anak
7.
Halaman sekolah luas,hijau dan ramah anak.
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS /
√
√
√
√
√
179
sebagai wahana anak untuk menggali ilmu dan menambah wawasan 10. Sekolah memiliki fasilitas bermain yang memenuhi syarat keselamatan,keseh atan,kenyamanan,d an keamanan bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang siswa termasuk anak yang berkebutuhan khusus. 11. Saluran pembuangan (SPAL) di halaman sekolah harus mmpu menyerap semua air hujan dengan cepat dan tidak membahayakan bagi anak -anak yang melintas. 12. Halamn
8.
Pengadaa n sarana prasarana yang ramah anak
Partisipa n
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
26. Sudut meja kursi papan tulis dan perabot lain bersudut tumpul. 27. Meja kursi di desain tinggi ,bentuk,warna dan ukurannya disesuaikan dengan tingkat usia siswa termasuk anak berkebutuhan khusus. 28. Meja didesain dengan penutup
Pemda
√
√
√
√
Pemda / Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipa
√
√
√
√
√
180
sekolah ditanami tanaman-tanaman peneduh yang ramh anak yang tertata rapi sehingga memungkinkan anak bermain dengaan aman. 25. Perabot kelas kuat,aman,stabil dn mudah dipindahkan oleh siswa.
n
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa
√
√
√
√
√
181
pandangan sehingga siswa perempuan nyaman duduk ditempatnya. 29. Sekolah menyediakan alat pemadam api ringan tau apar seperti karung goni,ember,air dan pasir. 30. Peletakan almari dan mebelair dikelas harus kuat sehingga tidak mudah goyang ketika ada goncangan 31. Sekolah menata hal-hal yang berkaitan dengan kelistrikan serapi mungkin,dapat ditutup dan jauh dari jangkauan siswa. 32. Sekolah menyediakan
9.
Ketersedia an buku referensi dan buku sumber yang memadai
n
BOS / Pemda
-
BOS / Pemda
Pemda /
182
fasilitas papan pajangan agar siswa leluasa menempel hsil karyanya. 22. Sekolah menyediakan buku yang tidak mengandung diskriminasi atau bias gender termasuk anak berkebutuhan khusus 23. Buku yang digunakan siswa tidak mengandung unsur-unsur kekerasan,pornogra fi dan pelecehan. 24. Sekolah menyediakan buku yang layak sesuai ketetapan pemerintah dengan rasio 1 : 1 untuk setiap mata pelajaran. 25. Sekolah harus
BOS / Partisipa n
Pemda / BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
Pemda /
√
√
√
√
√
183
memiliki 100 buku pengayaan dan 10 buku reverensi yang menunjang gerakan aman,sehat,hijau,in klusif dan ramah anak. 26. Sekolah menyediakan alat peraga pembelajaran dengan rasio yang memadai untuk setiap rumpun mata pelajaran. 27. Sekolah menyediakan sarana olahraga lengkap yang ramah anak sehingga anak bebas menggunakan tidak hanya pada jam pelajaran tetapi juga pada jam-jam diluar pelajaran. 28. Sekolah
10.
BOS / Partisipa n
BOS
√
√
√
√
Pemda / BOS
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
184
memiliki pagar bumi permanen yang sekaligus digunakan sebagai media pembelajaran di luar kelas dengan gambar-gambar edukatif,rumusrumus,kamus sederhana,kuis,dll yang menarik perhatian Pendidik 28. 1. Semua guru harus dan mampu menyusun tenaga RPP yang peduli kependidi anak,berwawasan kan yang gender berdasarkan kompeten silabus untuk dibidangn setiap mata ya pelajaran. 29. 2. Sekolah memiliki guru yang mendapat pelatihan penerapan sekolah ramah anak. 30. 3. Sekolah menyediakan perlindungan dan
BOS
√
√
BOS
√
√
√
BOS
√
√
√
√
185
bantuan hukum bagi guru dan karyawan sebagai pekerja profesi 31. 4. Kepala sekolah melakukan supervisi secara berkala untuk mengembangkan model pembelajaran PAIKEM kepada anak serta memberikan umpan balik kepada guru. 32. 5. Semua guru mampu mengembangkan materi dan bahan ajar ,suasana belajar dan proses pembelajaran yang bermutu dan relevan dengan nilai-nilai luhur dan lingkungan yang ramah anak. 33. 6. Sekolah memiliki
BOS
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
186
guru bimbingan konseling yang peduli kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. 34. 7. Semua guru mampu mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus. 35. 8. Setiap guru menyampaikan laporan hasil penilaian semua mata pelajaran setiap akhir semester untuk selanjtnya sebagai laporan hasil prestasi belajar
11.
BOS
√
Pemda / BOS
√
√
-
√
√
√
√
187
kepada orang tua siswa. 36. 9. Sekolah memiliki tenaga kependidikan yang mendukung perencanaan implementasi sekolah ramah anak. Pengelolaa28. 1. Sekolah n sekolah berkoordinadi yang denga dinas transpara pendidikan untuk n dan membantu akuntabel mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 29. 2. Sekolah menerima kunjungan pengawas minimal sekali dalam seminggu untuk memfasilitasi guru yang mengahadapi masalh dalam
30.
31.
32. 33.
34.
BOS
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
BOS / Partsipan
√
√
√
√
√
188
pembelajaran. 3. Setiap akhir semester sekolah menyampailan laporan hasil evaluasi kepada orang tua dan rekap nya kepada UPTD Pendidikan . 4. Sekolah menerapkan prinsip sekolah ramah anak dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) 5. Jumlah siswa tiap rombel tidak lebih dari 32 anak. 6. Tersedia pengelola UKS yang mendukung penerapan gerakan sekolah ramah anak 7. Memiliki pengelola kantin kejujuran yang menyediakan menu
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
189
makanan sehat sekaligus media belajar dan praktek berwira usaha. 35. 8. Sekolah melakukan koordinasi secara teratur dan terprogram kepada komite sekolah untuk mengidentifikasi anak usia sekolah yang tidak menikmati hak atas pendidikan. 36. 9. Memiliki komite sekolah yang mendukung program wajar dan mampu memfasilitasi kerjasama dengan para pemangku kepentingan. 10.Sekolah memiliki standar operasi prosedur dan kode etik yang disusun
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partsipan
√
√
√
√
BOS ? Partisipa n
√
√
√
√
√
190
,disepakati,dan dipahami oleh siswa tentang tata tertib,anti kekrasananti pelanggaran hak( bullying),perpelonco an,pelecehan,dan pelanggaran hak lainnya. 11.Sekolah memiliki gerakan peduli keamanan dan keselamatan disekolah dan selama perjalanan pulang pergi ke sekolah. 12.Sekolah memberikan pelatihan simulasi prosedur dan tanggap darurat yang dilaksanakan secara periodik. 13.Memiliki tim pengembang sekolah ramah anak(SRA)dengan
12
BOS
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
191
Strategi sekolah yang ditetapka n bersama tim pengemba
melibatkan siswa. 14.Menjalankan prosedur PPDB yang mengutamakan kepentingan anak. 15.Penerimaan bea siswa disusun secara partisipatif dan akuntabel untuk mencegah anak putus sekolah. 16.Memprogramkan kegiatan makan bersama denga jadwal menu yang memenuhi kecukupan gizi siswa untuk menunjang pembelajaran. 22. Sekolah mengidentifikasi segala bentuk kekuatan yang ada
ng sekolah BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS / Partisipa n/
√
√
√
√
√
192
23. Sekolah melakukan pengembangan dan peningkatan kekuatan yang ada di sekolah 24. Sekolah mampu mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dimiliki dan berupaya meminimalisir sesuai kemampuan sekolah 25. Sekolah mampu melakukan identifikasi dan menangkap peluang yang ada di sekolah untuk kepentingan pendidikan 26. Sekolah melakukan antisipasi untuk
Pemda
BOS / Pemda / Partisipa n
√
√
√
√
√
BOS/ Pemda/ Partisipa n
√
√
√
√
√
193
munculnya ancaman yang menghambat proses pembelajaran. 27. Sekolah menyusun strategi dengan menggunakan kelemahan yang dimiliki untuk menangkap peluang yang ada. 28. Setelah perencanaan selesai disusun segera melakukan realisasi pelaksanaan implementasi sekolah ramah anak(SRA) secara pertisipatif,terprogr am dan terkontrol sehingga semua perencanaan yang disusun bersam dapat dipertanggung
jawabkan bersama pula.
194
Untuk memvalidasi draf peneliti melakukan uji validasi produk pada vorum Kegiatan Kelompok Kerja kepala Sekolah yang terdiri dari kepala sekolah negeri,swasta dan kepala TK/SD.
madrasag
ibtidaiyah
dipandu
oleh
pengawas
VALIDASI DRAFF PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK Bagian I: Identitas Pakar/Pengawas 1. Nama
:......................................
2. Jenis Kelamin
:......................................
3. Umur
:......................................
4. Jabatan
:......................................
5. Pangkat / Golongan:...................................... 6. Unit Kerja
:......................................
7. Masa Kerja
:......................................
Bagian II: Petunjuk: Assalamualaikum wr wb 1. Bacalah draff perencanaan sekolah ramah anak ini dengan seksama. 2. Berikan validasi ,pendapat dan masukan agar draf ini nantinya dapat dilaksakan di SD Negeri gebugan 01 kecamatan Bergas 3. Setelah beberapa masukan dan validasi diinventarisir mohon disimpulkan oleh pakar yaitu pengawas sekolah Ademikian atas kesediaan bapak ibu K3S dalam memberikan validasi saya mengucapkan banyak terima kasih
Bagian III: Draff Perencanaan terlampir. 1. Bagaimana
Pendapat
bapak/ibu
tentang
draff
perencanaan diatas 2. Berikan
masukan
agar
draf
tersebut
dapat
dilaksanakan di SD Negeri Gebugan 01 3. Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan agar draff ini benar-benar dapat terwujud di SD Negeri gebugan 01 4. Setelah masukan terinfentarisir lakukan validasi simpulan oleh pakar/pengawas sekolah
Wassalamu'alaikum
Peneliti
Validasi Pakar/Pengawas: 1. Validasi dari Sutono,S.Pd (Kepala SD Negeri Karangjati 03) salah satu sekolah inti di lingkungan UPTD Pendidikan kecamatan Bergas.Saya sangat setuju dengan susunan draff perencanaan yang disusun ibu jumriyah semoga dapat dilaksanakan di SD Negeri gebugan 01 dengan baik dan nantinya dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain di lingkungan Kecamatan Bergas sehingga semua sekolah dapat melaksanakan proses pembelajaran yang benar-benar ramah anak. Perencanaan ini disusun berdasarkan kebutuhan dan kondisi yang ada di hampir seluruh sekolah negeri dan apabila perencanaan ini benar-benar dilaksanakan saya yakin SD Negeri gebugan 01 menjadi sekolah yang ramah anak seperti yang diharapkan.hanya ada beberapa hal yang harus ditambahkan diantaranya adalh unsur partisipan perlu ditambah tokoh masyarakat karena program ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa partisipasi aktif dari masyarakat sekitar. 2. Validasi dari Budi Rahayu,S.Pd (Kepala SD Negeri Diwak) salah satu SD Imbas di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas. Draff perencanaan yang disusun oleh bu jumriyah sangatlah bagus,namun semua itu akan dapat dilaksanakan apabila sekolah dalam hal ini Kepala sekolah,guru,Penjaga TU dan Karyawan di sekolah mampu menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat untuk bersama-sama menggali potensi yang ada di sekolah sehingga program ini dapat terwujut. Peran serta masyarakat dan dunia usaha sangat menentukan kesuksesan perencanaan ini karena perencanaan yang tersusun tidak akan dapat dilaksanakan tanpa ada biaya mencukupi,sekolah harus mampu menggali dana dari berbagai fihak yang peduli terhadap pendidikan khusunya di lingkungan
desa Gebugan. Berkoordinasi daerah juga sangat diperlukan.
dengan
pemerintah
3. Validasi dari Bapak Amarodin (kepala MI Ar-Risyad Bergas Lor) Perencanaan yang disusun hendaknya dapat dilaksanakan untuk semua sekolah jadi sumber dana yang dipersiapkan dan pihak-pihak yang terkait juga tergantung pad sekolah itu sendiri,intinya jangan takut untuk melaksanakan karena kendala biaya justru itu sebagai tantangan buat kita untuk mampu mencari solusi yang terbaik agar perencanaan yang disusun oleh bu jumriyah ini dapat kita pedomani untuk dilaksanakan di sekolah kita. 4.
Validasi dari Sutaya,S.Pd M.Pd (Pengawas di UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas Sebagai Pakar Pendidikan). Pada prinsipnya perencanaan yang disusun bu Jumriyah sangat bagus.sesuai dengan situasi yang ada dilapangan yaitu di SD Negeri Gebugan 01,perencanaan ini sangat tepat dimna masing-masing indikator tersusun dengan jelas, dumber dana didesain denga jelan dari mana sumbernya,dan unsur-unsur partisipasi yang duharapkan juga sudah direncanakan siapa saja yang nantinya terlibat dalam program/perencanaan ini. Hanya ada beberapa masukan,saran dan penyempurnaan dari teman-teman kepala sekolah yang kemudian direkap dan dipertegas oleh perwakilan kepala sekolah inti dan kepala sekolah imbas. Disini saya sebagai pengawas akan melengkapi sehingga perencanaan ini nantinya benar-benar dapat dilakanakan di SD Negeri gebugan 01 sebagaai tindak lanjut dari draff perencanaan yang telah disusun.dalam proses pelaksanaannya nanti kami dari jajaran UPTD akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan agar dalam pelaksanaanya benar-benar dapat berjalan dengan baik dengan dana yang teralokasi dan dapat
dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya. Demikian validasi yang dapat kami lakukan semoga Draff perencanaan Sekolah ramah Anak ini benarbenar nantinya dapat dilaksanakan di SD negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dan segera dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas sehingga semua sekolah dapat melaksanakan pembelajaran yang ramah anak seperti yang kita harapkan bersama. Amin Setelah melalui diskusi,musyawarah dan perdebatan peneliti merumuskan hasil validasi berupa draff perencanaan yang kedua. Berikut draff divalidasi
perencanaan
yang
sudah
berhasil
Lampiran.7
NO
1.
INDIKATOR YANG INGIN DICAPAI
Letak lokasi sekolah
Tabel.7 DRAF PERENCANAAN HASIL VALIDASI PAKAR
PERENCANAAN
KS
Gr
Partisipan
√
√
BOS
√
Siswa
Komite
UPTD
Tomas
Dudi
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
169
17. Memberikan jaminan keamanan kepada siswa untuk berangkat dan pulang sekolah 18. Menyediakan fasilitas transportasi bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah 19. Memberikan perlindungan selama siswa berada disekolah pada jam/diluar jam sekolah 20. Membuat fasilitas zona aman dan tempat parkir aman di
PARTISIPAN
SUMBER DANA
2.
3.
Adanya kurikulum yang ramah anak
Penggunaan metode PAIKEM dalam pembelajara n
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
√
170
sekolah 14. Mengembang kan kurikulum yang ada menjadi kurikulum sekolah ramah anak 15. Menyelenggar akan model penilaian portofolio kepada semua siswa 16. Menyediakan beragam bahan ajar untuk memenuhi kebutuhan siswa 24. Semua guru harus mampu dan mau menyajikan model PAIKEM dalam semua mata pelajaran 25. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui
4.
BOS
√
√
√
√
√
√
√
_
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
171
Pembelajara n melayani kebutuhan peserta didik secara
kegiatan yang ada di sekolah 26. Guru harus memberikan hak yang sama kepada siswa tanpa kecuali termasuk siswa yang berkebutuhan khusus 27. Tidak terjadi diskriminasi dan kekerasan dalam bentuk apapun pada proses pembelajaran 28. Pembelajaran mencakup tiga ranah (afektif,psikomoto rik,kognitif) yang dikemas menarik buat siswa. 22. Guru berfungsi sebagai agen pembelajaran yang harus dapat
individu maupun kelompok denganpola pengasuhan
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
172
memnuhi kebutuhan yang diharapken masyarakat sebagai pelanggan 23. Pengaturan tempat duduk di kelas disesuaikan dengan kesepakatan bersama siswa agar siswa dengan leluasa beraktifitas dalam belajar tanpa kendala apapun 24. Penataan kelas mulai dari pajangan,hiasan, papan data siswa ,tata tertib,alat kebersihan,dll diatur bersama siswa sehingga siswa memiliki rasa bangga terhadap kelasnya dan
-
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
173
merasa nyaman berada dikelas. 25. Proses belajar dikemas dalam bentuk permainan,penuh kasih sayang,toleransi tanpa batasanbatasan yang mengganggu pertumbuhan mental siswa 26. Pembelajaran mendidik dan membiasakan kepada siswa untuk berempati,disiplin ,tanggungjawab dan saling menghormati 27. Guru harus mampu menghargai bisa berperan sebagai teman,saudara,or ang tua sekaligus guru terhadap
5.
Bangunan ruang kelas,yang kokoh, aman,sehat, memenuhi standar kelas sehat,dan terbebas dari polusi.
siswa. 29. Setiap rombel memiliki satu ruang kelas lengkap dengan meja kursi dan papan tulis yang standar.
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
174
30. Sekolah memiliki satu ruang guru lengkap dengan mebelairnya sehingga guru dapat istirahat didalamnya dengan aman dan nyaman. 31. Sekolah memiliki ruang kantor yang berguna untuk menyimpan datadata sekolah yang mudah diakses
Pemda
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda/ BOS
√
√
√
√
√
√
√
175
oleh seluruh warga sekolah. 32. Sekolah memiliki satu ruang tamu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melayani tamu yang berkunjung dan berineraksi bersama para pemangku kepentingan termasuk siswa 33. Setiap ruang di sekolah terbebas dari kebisingan yang dapat mengganggu pembelajaran 34. Pemasangan jendela,pintu,stop kontak,dispenser, dll dikemas sesuai dengan standar aman dan ramah anak
6.
Tersedianya 6 . sarana penunjang pendidikan yang ramah anak.
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipaa n BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
176
35. Sekolah juga menyediakan ruang khusus konsultasi untuk siswa,guru,orangt ua,komite dan masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang pendidikan. 41. Sekolah terbebas dri obyek/zona bahaya yang tidak dikenali siswa sehingga siswa bebas bermain pada jam istirahat tanpa khawatir. 42. Tersedia ruang terbuka yang ramah anak 43. Tersedia tempat sampah di setiap ruang dan halaman yang ramah anak.
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
177
44. Tersedia tempat cuci tangan yang ramah anak didalam kelas,dan didepan kelas lengkap dengan sabun dan handuk 45. Sekolah menyediakan tempat duduk yang ramaah anak di setiap serambi kelas. 46. Sekolah memfasilitasi siswa untuk belajar dikala istirahat dengan pajanganpajangan edukatif yang ditmpel disetiap dinding sekolah 47. Sekolah memiliki kamar mandi dan WC
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
178
yang bersih,lengap dengan sabun,wastavel,k aca,sisir,tisu,dan tempat sampah dengan jumlah yang mencukupi sesuai standar sekolah sehat dengan rasio 1:40 untuk laki-laki dan 1:25 untuk perempuan 48. Sekolah tersedia fasilitas air bersih cukup,sanitair dan tidak mengandung kuman penyakit dan mudah diakses kapan saj tanpa menimbulkan genangan yang mengganggu kesehatan dan kenyamanan.
Halaman sekolah
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
179
7.
49. Di sekolah tersedia kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sesuai kebutuhan siswa yang dikelola besama-sama siswa oleh siswa dari siswa dan untuk siswa. 50. Sekolah memiliki ruang perpustakaan yang ramah anak lengkap dengan mebelair dan buku-buku bacaan,disesuaik an denga tumbuk kembang anak sebagai wahana anak untuk menggali ilmu dan menambah wawasan 13. Sekolah memiliki fasilitas
luas,hijau dan ramah anak.
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
180
bermain yang memenuhi syarat keselamatan,kese hatan,kenyamana n,dan keamanan bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang siswa termasuk anak yang berkebutuhan khusus. 14. Saluran pembuangan (SPAL) di halaman sekolah harus mmpu menyerap semua air hujan dengan cepat dan tidak membahayakan bagi anak -anak yang melintas. 15. Halamn sekolah ditanami tanamantanaman peneduh yang
8.
Pengadaan sarana prasarana yang ramah anak
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
181
ramh anak yang tertata rapi sehingga memungkinkan anak bermain dengaan aman. 33. Perabot kelas kuat,aman,stabil dn mudah dipindahkan oleh siswa. 34. Sudut meja kursi papan tulis dan perabot lain bersudut tumpul. 35. Meja kursi di desain tinggi ,bentuk,warna dan ukurannya disesuaikan dengan tingkat usia siswa termasuk anak berkebutuhan khusus. 36. Meja didesain dengan penutup pandangan sehingga siswa
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
182
perempuan nyaman duduk ditempatnya. 37. Sekolah menyediakan alat pemadam api ringan tau apar seperti karung goni,ember,air dan pasir. 38. Peletakan almari dan mebelair dikelas harus kuat sehingga tidak mudah goyang ketika ada goncangan 39. Sekolah menata hal-hal yang berkaitan dengan kelistrikan serapi mungkin,dapat ditutup dan jauh dari jangkauan siswa. 40. Sekolah menyediakan fasilitas papan pajangan agar
9.
Ketersediaan buku referensi dan buku sumber yang memadai
BOS / Pemda
√
-
√
BOS / Pemda
√
√
Pemda /
√
√
183
siswa leluasa menempel hsil karyanya. 29. Sekolah menyediakan buku yang tidak mengandung diskriminasi atau bias gender termasuk anak berkebutuhan khusus 30. Buku yang digunakan siswa tidak mengandung unsur-unsur kekerasan,pornog rafi dan pelecehan. 31. Sekolah menyediakan buku yang layak sesuai ketetapan pemerintah dengan rasio 1 : 1 untuk setiap mata pelajaran. 32. Sekolah
BOS / Partisipan
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
184
harus memiliki 100 buku pengayaan dan 10 buku reverensi yang menunjang gerakan aman,sehat,hijau, inklusif dan ramah anak. 33. Sekolah menyediakan alat peraga pembelajaran dengan rasio yang memadai untuk setiap rumpun mata pelajaran. 34. Sekolah menyediakan sarana olahraga lengkap yang ramah anak sehingga anak bebas menggunakan tidak hanya pada jam pelajaran tetapi juga pada jam-jam diluar
10.
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
Pemda / BOS
√
√
√
√
√
185
pelajaran. 35. Sekolah memiliki pagar bumi permanen yang sekaligus digunakan sebagai media pembelajaran di luar kelas dengan gambar-gambar edukatif,rumusrumus,kamus sederhana,kuis,dl l yang menarik perhatian Pendidik 37. 1. Semua guru dan tenaga harus mampu kependidika menyusun RPP n yang yang peduli kompeten anak,berwawasan dibidangnya gender berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran. 38. 2. Sekolah memiliki guru yang mendapat pelatihan
Pemda
√
√
BOS
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
√
186
penerapan sekolah ramah anak. 39. 3. Sekolah menyediakan perlindungan dan bantuan hukum bagi guru dan karyawan sebagai pekerja profesi 40. 4. Kepala sekolah melakukan supervisi secara berkala untuk mengembangkan model pembelajaran PAIKEM kepada anak serta memberikan umpan balik kepada guru. 41. 5. Semua guru mampu mengembangkan materi dan bahan ajar ,suasana belajar dan proses
BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
187
pembelajaran yang bermutu dan relevan dengan nilai-nilai luhur dan lingkungan yang ramah anak. 42. 6. Sekolah memiliki guru bimbingan konseling yang peduli kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. 43. 7. Semua guru mampu mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus. 44. 8. Setiap guru menyampaikan
11.
BOS
√
Pemda / BOS
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
188
laporan hasil penilaian semua mata pelajaran setiap akhir semester untuk selanjtnya sebagai laporan hasil prestasi belajar kepada orang tua siswa. 45. 9. Sekolah memiliki tenaga kependidikan yang mendukung perencanaan implementasi sekolah ramah anak. Pengelolaan 37. 1. Sekolah sekolah yang berkoordinadi transparan denga dinas dan pendidikan untuk akuntabel membantu mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 38. 2. Sekolah
39.
40.
BOS
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
189
41.
menerima kunjungan pengawas minimal sekali dalam seminggu untuk memfasilitasi guru yang mengahadapi masalh dalam pembelajaran. 3. Setiap akhir semester sekolah menyampailan laporan hasil evaluasi kepada orang tua dan rekap nya kepada UPTD Pendidikan . 4. Sekolah menerapkan prinsip sekolah ramah anak dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) 5. Jumlah siswa
42.
43.
44.
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS / Partsipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
190
tiap rombel tidak lebih dari 32 anak. 6. Tersedia pengelola UKS yang mendukung penerapan gerakan sekolah ramah anak 7. Memiliki pengelola kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sekaligus media belajar dan praktek berwira usaha. 8. Sekolah melakukan koordinasi secara teratur dan terprogram kepada komite sekolah untuk mengidentifikasi anak usia sekolah yang tidak menikmati hak
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
191
atas pendidikan. 9. Memiliki komite sekolah yang mendukung program wajar dan mampu memfasilitasi kerjasama dengan para pemangku kepentingan. 10.Sekolah memiliki standar operasi prosedur dan kode etik yang disusun ,disepakati,dan dipahami oleh siswa tentang tata tertib,anti kekrasananti pelanggaran hak( bullying),perpelon coan,pelecehan,d an pelanggaran hak lainnya. 11.Sekolah memiliki gerakan peduli keamanan dan
45.
BOS / Pemda / Partsipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS ? Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
192
keselamatan disekolah dan selama perjalanan pulang pergi ke sekolah. 12.Sekolah memberikan pelatihan simulasi prosedur dan tanggap darurat yang dilaksanakan secara periodik. 13.Memiliki tim pengembang sekolah ramah anak(SRA)dengan melibatkan siswa. 14.Menjalankan prosedur PPDB yang mengutamakan kepentingan anak. 15.Penerimaan bea siswa disusun secara partisipatif dan akuntabel untuk mencegah
12.
Strategi sekolah yang ditetapkan bersama tim pengembang sekolah
anak putus sekolah. 16.Memprogramkan kegiatan makan bersama denga jadwal menu yang memenuhi kecukupan gizi siswa untuk menunjang pembelajaran. 29. Sekolah mengidentifikasi segala bentuk kekuatan yang ada
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
193
30. Sekolah melakukan pengembangan dan peningkatan kekuatan yang ada di sekolah 31. Sekolah mampu mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dimiliki dan
BOS Partisipan
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan / Pemda
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
194
berupaya meminimalisir sesuai kemampuan sekolah 32. Sekolah mampu melakukan identifikasi dan menangkap peluang yang ada di sekolah untuk kepentingan pendidikan 33. Sekolah melakukan antisipasi untuk munculnya ancaman yang menghambat proses pembelajaran. 34. Sekolah menyusun strategi dengan menggunakan kelemahan yang dimiliki untuk menangkap
peluang yang ada. 35. Setelah perencanaan selesai disusun segera melakukan realisasi pelaksanaan implementasi sekolah ramah anak(SRA) secara pertisipatif,terpro gram dan terkontrol sehingga semua perencanaan yang disusun bersam dapat dipertanggung jawabkan bersama pula.
BOS/ Pemda/ Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
195
Untuk menguji keefektifan produk yang dihasilkan peneliti melakukan kegiatan Focus group Discussion (FGD) sebagai forum untuk memperoleh saran,masukan dan perbaikan produk secara focus
PELAKSANAAN c. Persiapan Pembentukan Kelompok Tim dalam Focus Group Discussion (FGD) adalah sebagai berikut: No Tugas Nama 1. Moderator Asih Susatyo, S.Pd 2. Notulen Ayu Purwantini, S.Pd 3. Logistik 3. Erlia Setiyo Utami,S.Pd 4. Dwi Ratnasari,S.Pd 4. Dokumentasi Heri Kristiantoro,S.Pd d. Tempat dan Waktu Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Sekolah Ramah Anak dilaksanakan: Tempat : Rumah Makan Indah sari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Hari/Tanggal : Jumat, 22 Agustus 2014 Jam : 07.30-11.00 WIB
Pelaksanaan Diskusi e. Memperkenalkan Peserta No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 6.
f.
Informan Nara Sumber Ka UPTD Pengawas Ka Komite Kepala Sekolah
Nama Dr.Bambang Ismanto, M.Si Sri dati,S.Pd M.Pd Darby Supriyono, S.Pd Joko Wahudi 3. Gogo Widyatmoko, S.Pd 4. Setiyani, S.Pd Moderator Asih Susatyo, S. Pd Guru SD Negeri 10. RB Sardju, A.Ma.Pd Gebugan 01 11. P Yoseph Paridi, S.Pd SD 12. Sri Andayani, S.Pd SD 13. Mardhiyah, A.Ma.Pd 14. Hariyani, S. Pd 15. Khairul Rizal, S.Pd 16. Martina Rachmawati,A.Ma.Pd 17. Ahmad Farian,S.Pd 18. Dwi Ratnasari,S.Pd
Topik Diskusi Topik diskusi adalah Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA).
g. Tujuan Diskusi Tujuan diskusi adalah sebagai berikut: 3. Untuk menggali pendapat dan tanggapan terhadap perencanaan sekolah ramah anak. 4. Untuk memperoleh informasi tentang keefektifan perencanaan sekolah ramah anak . Aturan dalam diskusi ini adalah sebagai berikut: 5. Lalu lintas diskusi ini akan dipandu oleh moderator.
6. Peserta mempunyai kebebasan menyampaikan pendapat atau gagasan terkait dengan topik diskusi. 7. Peserta dalam menyampaikan ide, gagasan dan pendapat dilakukan secara bergantian. 8. Hasil diskusi akan dirangkum dan dibacakan pada akhir kegiatan. h. Memandu Diskusi Pertanyaan panduan dalam diskusi adalah sebagai berikut: 6. Seberapa besar manfaat perencanaan ini bagi sekolah? 7. Bagaimana kelayakan perencanaan sekolah ramah anak ini? 8. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari perencanaan sekolah ramah anak ini! 9. Hambatan atau kendala apa saja yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan sekolah ramah anak ini? 10. Berikan masukan dan saran untuk perbaikan perencanaan sekolah ramah anak ini! 2. Penutup Kesimpulan mengenai pendapat dan reaksi peserta terhadap topik diskusi tentang perencanaan sekolah ramah anak.
Lampiran 8
Notulen Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan sekolah ramah Anak (SRA) Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA) Jumat, 22 Agustus 2014 Di Rumah Makan Indah Sari Ungaran Acara : 1. Pembukaan 2. Sambutan 3. FGD Perencanaan SRA 4. Lain-Lain 5. Penutup Add. 1 Pembukaan dari Ka. Prodi MM UKSW: Dr. Bambang ismanto, M.Si FGD Perencanaan Sekolah Ramah dibuka pukul 08.00 dengan berdoa bersama Add. 2. Sambutan FGS berasal dari Amerika, konsep FGD itu adalah focus diskusi kelompok. 6. Saling menyamakan konsep 7. Melegakan 8. Mencerdaskan 9. Toleransi 10. Konfirmasi Data kualitatif (situasi perilaku orang-psikis) merupakan data kompleks. Perlengkapan data (wawancara,dokumen, observasi) dengan klasifikasi, konfirmasi, respon, positif thingking dengan menggunakan keabsahan triangulasi data. Sekolah Ramah Anak (SRA) sekarang namanya sekolah inklusi. 5. Seberapa besar manfaat Perencanaan sekolah ramah anak (SRA) bagi sekolah?
Jawaban: Pak Gogo: Berkaitan dengan SRA bertujuan mengurangi tindakan negative di sekolah. Mengurangi pelanggaran anak di sekolah. Kelebihan:
untuk
Anak motivasi semakin terbangun dalam belajar Memberikan manfaat kerjasama guru dengan siswa Pak Darbi; Tanpa perencanaan tidak akan berhasil dalam SRA. Penanganan khusus SRA tidak luput dari perencanaan. Manfaat perencanaan menjadi satu acuan dalam pelaksanaan SRA yang terlaksana akan menjadi baik. Pak Rian; Sekolah Ramah Anak mengembangkan pola piker, kreatifitas, sudah terdapat dalam UU. Dalam perencanaan harusnya mengusulkan bantuanbantuan untuk memajukan SRA. Pak Sugimin; Perencanaan bisa berhasil dimulai dari guru. 6. Apakah perencanaan SRA ini layak diterapkan di sekolah? Jawaban: Bu Sri Dati (Ka. UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas). Sangat layak, sesuai denga pendahuluan dan sekolah tidak hanya menampung informasi tetapi sebagai wadah untuk interkasi antara guru dan murid. Pertimbangan perkembangan anak sangat penting dalam pembelajaran PAIKEM. Anak bisa di motivasi agar anak nyaman dan senang. Tidak ada guru yang meninggalkan
pembelajaran. Anak di nomor staukan dan diberi kesempatan untuk berkembang. Guru bukan raja dalam kelas masih ada sumber lain. Pak Darbi (Pengawas TK/SD) Sangat layak dan wajib di terapkan di sekolah dan SRA juga berkaitan erta dengan kurikulum 2013 serta berkesinambungan. SRA itu dapat memunculkan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sayang dan Santun). SRA muncul suasana gembira, aman, nyaman dan senang. Pak P Yosep Mengenai SRA sangat layak, hal-hal yang mendukung seorang guru harus menerapkan dalam keseharian (salam pagi dan ucapan). SRA anak merasa di hargai. 7. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari perencaaan sekolah ramah anak (SRA) ini? Jawaban: Bpk Joko Wahyudi (Ka. Komite Sekolah) Kelebihan; Anak merasa nyaman dan aman. Kekurangan; penambahan biaya dari sisi orang tua ada dilematis di desa ada momok “sekolah gratis”. Melalui kerjasama dengan komite sekolah agar sukses dalam SRA. Pak Darbi (Pengawas) Fokus pada perencanaan. Kelebihannya; manusia, amterial, dan Money (sudah lengkap). Kekurangannya; pada sumber dana, perkiraan biaya (perincinaan dana) bisa dinominalkan. Ka UPTD Kelebihan; Pembelajaran pasti anak tertarik. Dalam konsep SRA tidak harus membeli melainkan guru dituntut lebih kreatif untuk menciptakan alat peraga yang menarik di sekitar lingkungan.
Ka. SD N Wujil 01 (Ibu Sri Setyani). Kelebihan; Anak semakin erat dengan guru dan membutuhkan . kekurangannya; dari sarpras yang harus dilengkapi banyak dana dan perlu jangka waktu panjang. Sarpras dan pembelajaran harus seimbang. Anak banyak manja dengan guru. Siti Hariyani (Guru SD N Gebugan 01) Membutuhkan biaya yang besar. Kekurangannya; sarpras, melihat lapangan yang belum SRA dengan menggunakan uang infaq untuk memaving halamn sekolah. Kelebihannya; SRA tidak perlu dengan biaya besar. 8. Hambatan/kendala apa saja yang mungkin akan di temua dalam penerapan perencanaan sekolah raman anak ini? Jawaban: Pak Rizal (Guru SD N Gebugan 01) Hambatan yang akan terjadi; Kualitas pendidiknya dulu harus disamakan pendapat, Faktor kehidupan anak dirumah. Banyak ditemui ketimpanagn anak di rumah akan menggangggu dalam lingkungan sekolah. Kecenderungan anak pada kekerasan aka semakin besar. Harus mendalami lingkungan masyarakat sekitar. Pak Darbi (Pengawas TK/SD) Hambatan; biaya, peraturan dari pemerintah, panduan/Implementasi dan SDM. Ka UPTD (Bu Sri Dati) Menyusun analisis SWOT SDN Gebugan 01. Jadikan kelemahan, kekuatan untuk maju. Bapak/Ibu guru tidak usah ragu dan SRA tetap harus berjalan.
Bu Mrdiyah (guru Agama) Hambatan; sudah kerjasama sumber tetapi anak belum kondusif.
dengan
nara
Ucapan terima kasih dari Penulis Terimakasih yang sebesar-besarnya atas tanggapan,masukan saran dan penyempurnaan yang telah diberikan,saya selaku penulis akan membenahi draff yang saya susun untuk selanjutnya menjadi sebuah perencanaan yang siap untuk dilaksanakan sekolah dan saya bersama tim pengembang sekolah akan berupaya semaksimal mungkin untuk menutup kelemahan yang ada menggunakan kekuatan dan peluang yang kami miliki agar perencanaan ini benarbenar dapat direalisasikan di SD Negeri gebugan 01 kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Undangan Kepada Yth.Bapak/Ibu .................................... Di Tempat Assalamualaikum wr wb. Mengharap kehadiran Ibu/Bapak besok pada: Hari/Tanggal
: Jumat, 22 Agustus 2014.
Waktu
: Pukul 07.00 wib s/d selesai
Tempat
: Rumah makan Indah Sari Kec.Bergas,Kab.Semarang
Acara
: Focus group Discussion (FGD) Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA).
Catatan
: Sebagai tamu undangan
Demikian undangan ini mohon kepada Ibu/Bapak untuk berkenan hadir. Terima kasih Wassalamualaikum wr wb. Peneliti
Jumriyah
Daftar Hadir Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA) No
Nama
1.
Dr.Bambang Ismanto, M.Si
Jabatan Nara Sumber
2.
Sri dati,S.Pd, MM
Ka UPTD
3.
Darby Supriyono,S.Pd
Pengawas
4.
Joko Wahudi
Ka Komite
5.
Asih Susatyo, S. Pd
Moderator
6.
Heri Kristiyantoro,S.Pd
Dokumen
7.
Gogo Widyatmoko, S.Pd
Kep sek
8.
Setiyani, S.Pd
Kep Sek
9.
RB Sardju, A.Ma.Pd
Guru Kls.III
10. P .Yoseph Paridi, S.Pd SD
Guru Kls.IV
11. Sri Andayani, S.Pd SD
Guru Kls.VI
12. Mardhiyah, A.Ma.Pd
Guru PAI
13. Hariyani, S. Pd
Guru Kls.V
14. Khairul Rizal, S.Pd
Guru PJOK
15. Martina R,A.Ma.Pd
Guru Kls.I
16. Ahmad Farian,S.Pd.SD
Guru Kls.II
17. Dwi Ratnasari,S.Pd
Guru Bhs Ingg
Tanda Tangan
PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) DI SD NEGERI GEBUGAN 01 NO
1.
Letak lokasi sekolah
Adanya
PERENCANAAN 21. Memberikan jaminan keamanan kepada siswa untuk berangkat dan pulang sekolah 22. Menyediakan fasilitas transportasi bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah 23. Memberikan perlindungan selama siswa berada disekolah pada jam/diluar jam sekolah 24. Membuat fasilitas zona aman dan tempat parkir aman di sekolah 17. Mengembangk
PARTISIPAN
SUMBER DANA
KS
Gr
Partisipan
√
√
BOS
√
Siswa
Komite
UPTD
Tomas
Dudi
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
207
2.
INDIKATOR YANG INGIN DICAPAI
kurikulum yang ramah anak
3.
Penggunaan metode PAIKEM dalam pembelajara n
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
√
208
an kurikulum yang ada menjadi kurikulum sekolah ramah anak 18. Menyelenggara kan model penilaian portofolio kepada semua siswa 19. Menyediakan beragam bahan ajar untuk memenuhi kebutuhan siswa 20. Semua guru harus mampu dan mau menyajikan model PAIKEM dalam semua mata pelajaran 29. Guru mampu memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan yang ada di sekolah 30. Guru harus memberikan hak
Pembelajara
_
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
209
4.
yang sama kepada siswa tanpa kecuali termasuk siswa yang berkebutuhan khusus 31. Tidak terjadi diskriminasi dan kekerasan dalam bentuk apapun pada proses pembelajaran 32. Pembelajaran mencakup tiga ranah (afektif,psikomotor ik,kognitif) yang dikemas menarik buat siswa. 33. Karena latar belakang siswa yang berbeda-beda perlu kemampuan guru dalam memberikan pelayanan yang adil terhadap siswa 34. Guru
n melayani kebutuhan peserta didik secara individu maupun kelompok denganpola pengasuhan
berfungsi sebagai agen pembelajaran yang harus dapat memnuhi kebutuhan yang diharapken masyarakat sebagai pelanggan BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
210
35. Pengaturan tempat duduk di kelas disesuaikan dengan kesepakatan bersama siswa agar siswa dengan leluasa beraktifitas dalam belajar tanpa kendala apapun 36. Penataan kelas mulai dari pajangan,hiasan,p apan data siswa ,tata tertib,alat kebersihan,dll diatur bersama siswa sehingga siswa memiliki
-
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
211
rasa bangga terhadap kelasnya dan merasa nyaman berada dikelas. 28. Proses belajar dikemas dalam bentuk permainan,penuh kasih sayang,toleransi tanpa batasanbatasan yang mengganggu pertumbuhan mental siswa 29. Pembelajaran mendidik dan membiasakan kepada siswa untuk berempati,disiplin, tanggungjawab dan saling menghormati 30. Guru harus mampu menghargai bisa berperan sebagai
5.
Bangunan ruang kelas,yang kokoh, aman,sehat, memenuhi standar kelas sehat,dan terbebas dari polusi.
teman,saudara,ora ng tua sekaligus guru terhadap siswa. 36. Setiap rombel memiliki satu ruang kelas lengkap dengan meja kursi dan papan tulis yang standar.
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
212
37. Sekolah memiliki satu ruang guru lengkap dengan mebelairnya sehingga guru dapat istirahat didalamnya dengan aman dan nyaman. 38. Sekolah memiliki ruang kantor yang berguna untuk
Pemda
Pemda
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda/ BOS
√
√
√
√
√
√
√
213
menyimpan datadata sekolah yang mudah diakses oleh seluruh warga sekolah. 39. Sekolah memiliki satu ruang tamu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melayani tamu yang berkunjung dan berineraksi bersama para pemangku kepentingan termasuk siswa 40. Setiap ruang di sekolah terbebas dari kebisingan yang dapat mengganggu pembelajaran 41. Pemasangan jendela,pintu,stop kontak,dispenser, dll dikemas sesuai dengan standar
6.
Tersedianya 6 . sarana penunjang pendidikan yang ramah anak.
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipaa n BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
214
aman dan ramah anak 42. Sekolah juga menyediakan ruang khusus konsultasi untuk siswa,guru,orangt ua,komite dan masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang pendidikan. 51. Sekolah terbebas dri obyek/zona bahaya yang tidak dikenali siswa sehingga siswa bebas bermain pada jam istirahat tanpa khawatir. 52. Tersedia ruang terbuka yang ramah anak 53. Tersedia tempat sampah di setiap ruang dan halaman yang
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
215
ramah anak. 54. Tersedia tempat cuci tangan yang ramah anak didalam kelas,dan didepan kelas lengkap dengan sabun dan handuk 55. Sekolah menyediakan tempat duduk yang ramaah anak di setiap serambi kelas. 56. Sekolah memfasilitasi siswa untuk belajar dikala istirahat dengan pajanganpajangan edukatif yang ditmpel disetiap dinding sekolah 57. Sekolah memiliki kamar mandi dan WC yang
BOS / Partisipan
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
216
bersih,lengap dengan sabun,wastavel,ka ca,sisir,tisu,dan tempat sampah dengan jumlah yang mencukupi sesuai standar sekolah sehat dengan rasio 1:40 untuk laki-laki dan 1:25 untuk perempuan 58. Sekolah tersedia fasilitas air bersih cukup,sanitair dan tidak mengandung kuman penyakit dan mudah diakses kapan saj tanpa menimbulkan genangan yang mengganggu kesehatan dan kenyamanan. 59. Di sekolah tersedia kantin
7.
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
217
Halaman sekolah luas,hijau dan ramah
kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sesuai kebutuhan siswa yang dikelola besama-sama siswa oleh siswa dari siswa dan untuk siswa. 60. Sekolah memiliki ruang perpustakaan yang ramah anak lengkap dengan mebelair dan buku-buku bacaan,disesuaika n denga tumbuk kembang anak sebagai wahana anak untuk menggali ilmu dan menambah wawasan 16. Sekolah memiliki fasilitas bermain yang memenuhi syarat
anak.
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
218
keselamatan,keseh atan,kenyamanan, dan keamanan bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang siswa termasuk anak yang berkebutuhan khusus. 17. Saluran pembuangan (SPAL) di halaman sekolah harus mmpu menyerap semua air hujan dengan cepat dan tidak membahayakan bagi anak -anak yang melintas. 18. Halamn sekolah ditanami tanaman-tanaman peneduh yang ramh anak yang tertata rapi sehingga memungkinkan
8.
Pengadaan sarana prasarana yang ramah anak
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS /
√
√
√
√
√
√
√
√
219
anak bermain dengaan aman. 41. Perabot kelas kuat,aman,stabil dn mudah dipindahkan oleh siswa. 42. Sudut meja kursi papan tulis dan perabot lain bersudut tumpul. 43. Meja kursi di desain tinggi ,bentuk,warna dan ukurannya disesuaikan dengan tingkat usia siswa termasuk anak berkebutuhan khusus. 44. Meja didesain dengan penutup pandangan sehingga siswa perempuan nyaman duduk ditempatnya. 45. Sekolah
Ketersediaan
Partisipan
-
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS /
√
220
9.
menyediakan alat pemadam api ringan tau apar seperti karung goni,ember,air dan pasir. 46. Peletakan almari dan mebelair dikelas harus kuat sehingga tidak mudah goyang ketika ada goncangan 47. Sekolah menata hal-hal yang berkaitan dengan kelistrikan serapi mungkin,dapat ditutup dan jauh dari jangkauan siswa. 48. Sekolah menyediakan fasilitas papan pajangan agar siswa leluasa menempel hsil karyanya. 36. Sekolah
buku referensi dan buku sumber yang memadai
Pemda
-
√
BOS / Pemda
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
221
menyediakan buku yang tidak mengandung diskriminasi atau bias gender termasuk anak berkebutuhan khusus 37. Buku yang digunakan siswa tidak mengandung unsur-unsur kekerasan,pornogr afi dan pelecehan. 38. Sekolah menyediakan buku yang layak sesuai ketetapan pemerintah dengan rasio 1 : 1 untuk setiap mata pelajaran. 39. Sekolah harus memiliki 100 buku pengayaan dan 10 buku reverensi yang menunjang gerakan aman,sehat,hijau,i
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
222
nklusif dan ramah anak. 40. Sekolah menyediakan alat peraga pembelajaran dengan rasio yang memadai untuk setiap rumpun mata pelajaran. 41. Sekolah menyediakan sarana olahraga lengkap yang ramah anak sehingga anak bebas menggunakan tidak hanya pada jam pelajaran tetapi juga pada jam-jam diluar pelajaran. 42. Sekolah memiliki pagar bumi permanen yang sekaligus digunakan sebagai media
10.
BOS
√
√
√
√
√
Pemda / BOS
√
√
√
√
√
Pemda
√
√
√
√
√
223
pembelajaran di luar kelas dengan gambar-gambar edukatif,rumusrumus,kamus sederhana,kuis,dll yang menarik perhatian Pendidik 46. 1. Semua guru dan tenaga harus mampu kependidika menyusun RPP n yang yang peduli kompeten anak,berwawasan dibidangnya gender berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran. 47. 2. Sekolah memiliki guru yang mendapat pelatihan penerapan sekolah ramah anak. 48. 3. Sekolah menyediakan perlindungan dan bantuan hukum bagi guru dan
BOS
√
√
√
BOS
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
224
karyawan sebagai pekerja profesi 49. 4. Kepala sekolah melakukan supervisi secara berkala untuk mengembangkan model pembelajaran PAIKEM kepada anak serta memberikan umpan balik kepada guru. 50. 5. Semua guru mampu mengembangkan materi dan bahan ajar ,suasana belajar dan proses pembelajaran yang bermutu dan relevan dengan nilai-nilai luhur dan lingkungan yang ramah anak. 51. 6. Sekolah memiliki guru bimbingan konseling yang
BOS
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
225
peduli kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. 52. 7. Semua guru mampu mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus. 53. 8. Setiap guru menyampaikan laporan hasil penilaian semua mata pelajaran setiap akhir semester untuk selanjtnya sebagai laporan hasil prestasi belajar kepada orang tua siswa.
11.
BOS
√
Pemda / BOS
√
√
-
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
226
54. 9. Sekolah memiliki tenaga kependidikan yang mendukung perencanaan implementasi sekolah ramah anak. Pengelolaan 46. 1. Sekolah sekolah yang berkoordinadi transparan denga dinas dan pendidikan untuk akuntabel membantu mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 47. 2. Sekolah menerima kunjungan pengawas minimal sekali dalam seminggu untuk memfasilitasi guru yang mengahadapi masalh dalam pembelajaran. 48. 3. Setiap akhir
49.
50. 51.
52.
Pemda / BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS / Partsipan
√
√
√
√
√
√
√
√
227
semester sekolah menyampailan laporan hasil evaluasi kepada orang tua dan rekap nya kepada UPTD Pendidikan . 4. Sekolah menerapkan prinsip sekolah ramah anak dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) 5. Jumlah siswa tiap rombel tidak lebih dari 32 anak. 6. Tersedia pengelola UKS yang mendukung penerapan gerakan sekolah ramah anak 7. Memiliki pengelola kantin kejujuran yang menyediakan menu makanan sehat sekaligus
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
228
media belajar dan praktek berwira usaha. 53. 8. Sekolah melakukan koordinasi secara teratur dan terprogram kepada komite sekolah untuk mengidentifikasi anak usia sekolah yang tidak menikmati hak atas pendidikan. 54. 9. Memiliki komite sekolah yang mendukung program wajar dan mampu memfasilitasi kerjasama dengan para pemangku kepentingan. 10.Sekolah memiliki standar operasi prosedur dan kode etik yang disusun ,disepakati,dan
BOS / Partisipan
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partsipan
√
√
√
√
BOS ? Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
229
dipahami oleh siswa tentang tata tertib,anti kekrasananti pelanggaran hak( bullying),perpelonc oan,pelecehan,dan pelanggaran hak lainnya. 11.Sekolah memiliki gerakan peduli keamanan dan keselamatan disekolah dan selama perjalanan pulang pergi ke sekolah. 12.Sekolah memberikan pelatihan simulasi prosedur dan tanggap darurat yang dilaksanakan secara periodik. 13.Memiliki tim pengembang sekolah ramah anak(SRA)dengan melibatkan siswa.
BOS
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
230
14.Menjalankan prosedur PPDB yang mengutamakan kepentingan anak. 15.Penerimaan bea siswa disusun secara partisipatif dan akuntabel untuk mencegah anak putus sekolah. 16.Memprogramkan kegiatan makan bersama denga jadwal menu yang memenuhi kecukupan gizi siswa untuk menunjang pembelajaran. 17.sekolah menggalakkan kegiatan infaq jumat dengan suka rela sebagai sumber dana alternative untuk pemenuhan pembiayaan diluar
dana BOS 12.
Strategi sekolah yang ditetapkan bersama tim pengembang sekolah
BOS
√
√
√
√
√
√
√
37. Sekolah melakukan pengembangan dan peningkatan kekuatan yang ada di sekolah 38. Sekolah mampu mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dimiliki dan berupaya meminimalisir sesuai kemampuan sekolah 39. Sekolah mampu melakukan identifikasi dan
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
231
36. Sekolah mengidentifikasi segala bentuk kekuatan yang ada
BOS / Partisipan / Pemda
√
√
√
√
√
√
√
BOS / Pemda / Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
BOS/ Pemda/ Partisipan
√
√
√
√
√
√
√
232
menangkap peluang yang ada di sekolah untuk kepentingan pendidikan 40. Sekolah melakukan antisipasi untuk munculnya ancaman yang menghambat proses pembelajaran. 41. Sekolah menyusun strategi dengan menggunakan kelemahan yang dimiliki untuk menangkap peluang yang ada. 42. Setelah perencanaan selesai disusun segera melakukan realisasi pelaksanaan implementasi sekolah ramah
anak(SRA) secara pertisipatif,terprog ram dan terkontrol sehingga semua perencanaan yang disusun bersam dapat dipertanggung jawabkan bersama pula.
233
231
PENUTUP Perencanaan yang dilakukan melibatkan semua anggota sekolah yang meliputi guru, orang tua siswa dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Perencanaan tersebut disusun peneliti meliputi beberapa kegiatan yaitu Evaluasi Diri Sekolah (EDS), analisis SWOT, penyusunan renstra dan strategi. Dari kegiatan tersebut menghasilkan suatu draff perencanaan yang dilanjutkan dengan uji validasi melalui KKKS
oleh
pakar,setelah
validasidirumuskan
maka
tersusunlah draff perencanaan yang kedua hasil validasi. Untuk menguji keefektifan produk peneliti menguji melalui kegiatan FGD (Focus Group Discussion) yang diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SD Negeri gebugan 01 tempat peneliti melakukan penelitian,Kepala sekolah perwakilan,ketua komite pengawas dan kepala UPTD dipandu oleh nara sumber . Dari hasil FGD dapat disimpulhan menjadi sebuah produk perencanaan sekolaah ramah anak yang nantinya akan digunakan sekolah sebagai acuan dalam pelaksanaan sekolah ramah anak di SD Negeri Gebugan 01 juga oleh sekolah lain di lingkungan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang ingin melaksanakan sekolah ramah anak.
232
Lampiran.11 HASIL CEK PLAGIAT
Hasil Cek Plagiasi Bab.I
233
Hasil Cek Plagiasi Bab.II
Hasil Cek Plagiasi Bab. III
234
Hasil Cek Plagiasi Bab.IV
235
Hasil Cek Plagiasi Bab.V