1 Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American Laboratorium Kesmavet Program kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 20122 Instruksi Kerja Penggun...
Laboratorium Kesmavet Program kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012
Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya
Kode Dokumen Revisi Tanggal
: 01300 06144 : 2 : 16 Agustus 2012
Diajukan Oleh
: Ketua GJM
Dikendalikan Oleh
Disetujui Oleh
:
:
Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES Wabid. Akademik
Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES Ketua Program
Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS
INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN AUTOCLAVE LABORATORIUM KESMAVET PKH-UB
A. TUJUAN Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk Autoclave dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dengan benar dan aman. B. RUANG LINGKUP Instruksi Kerja ini meliputi semua prosedur penggunaan dan perawatan Autoclave di Laboratorium Kesmavet PKH UB. C. PIHAK TERKAIT Pihak-pihak berikut ini bertanggung jawab untuk penggunaan secara benar dan perawatan Autoclave : Staff Laboratorium Kesmavet, Dosen Bagian Kesmavet PKH UB, Asisten Laboratorium Kesmavet. D. INFORMASI Jenis alat : Kapasitas : Suhu maks Model : Serial No. :
ALAT Autoclave 39,5 liter : 133°C (274°F) All American Model 1941x C0003171 dan C0004461
E. FORM Log penggunaan alat F. PROSEDUR 1. Pembersihan Setelah menggunakan alat sterilisasi, kosongkan alat sterilisasi dari air, bilas dengan seksama dan keringkan secara keseluruhan. Jangan meninggalkan air didalam alat sterilisasi semalaman. Bilas dengan air dan simpan alat sterilisasi pada area kering. Pada penggunaan berikutnya, alat sterilisasi diisi dengan air suling bersih. Air yang direkomendasikan adalah air suling. Jika air suling tidak tersedia maka dapat menggunakan air lokal. Bila persediaan air lokal mengandung kapur atau mineral dengan jumlah tinggi maka alat sterilisasi harus dibersihkan secara periodik untuk menghilangkan dan mencegah penumpukan endapan. Setelah penggunaan beberapa kali akan terbentuk endapan berwarna putih pada bagian dasar alat sterilisasi, direkomendasikan pembersihan dengan
menggunakan pembersih kapur atau larutan pembersih untuk alumunium. Jangan pernah memanaskan alat sterilisasi ketika berisi larutan pembersih. 2. Operasional 2.1 Lumasi logam-segel logam. Beri pelumas pada titik atau tepi dimana dinding dan penutup bertemu di permukaan bagian dalam, direkomendasikan penggunaan pelumas tahan terhadap temperature tinggi seperti pelumas vakum. Selain itu juga dapat digunakan petroleum jelly dan minyak mineral. 2.2 Pindahkan penutup alat sterilisasi dengan cara mengendurkan baut ke arah berlawanan dengan arah jarum jam dan kendurkan 2 baut berlawanan pada saat bersamaan. Berikutnya, pindahkan kontainer bagian dalam dari alat sterilisasi. Tuang air bersih ke dalam alat sterilisasi kurang lebih ¾ -1 inci. Taruh rak kontainer ke dasar kontainer bagian dalam. Tujuan pemberian rak kontainer adalah untuk menyediakan ruang udara dibagian dasar kontainer sehingga udara dapat bersirkulasi dengan bebas. Masukkan barang-barang yang akan disteril ke dalam kontainer. Pastikan saluran selang pembuangan udara berada diposisi kanan kontainer sehingga pada saat alat sterilisasi ditutup dapat dengan mudah mengarahkan selang pembuangan udara ke dalam saluran. 2.3 Taruh penutup alat sterilisasi dan pastikan anak panah index aligment pada penutup sejajar dengan garis/ anak panah indeks bagian bawah. Pada saat menaruh penutup pada alat sterilisasi, selang fleksibel dimasukkan ke dalam saluran pada dinding bagian dalam dari kontainer alumunium. Kencangkan 2 baut berlawanan pada penutup pada saat bersamaan. Hal ini menyebabkan penutup tertekan ke bawah secara merata dan segel dapat terpasang dengan tepat. Jangan pernah menggunakan kunci inggris atau alat mekanik lainnya untuk mengencangkan baut. Jangan pernah menggunakan palu atau memukul baut atau penutup ketika membuka atau menutup alat sterilisasi. 2.4 Taruh alat sterilisasi di atas sumber panas. Jika air didalam alat sterilisasi dingin maka akan membutuhkan waktu sekitar 35 menit sebelum uap air keluar dari katup kontrol. Hal ini membutuhkan waktu lebih lama untuk menaikkan air dingin mencapai temperature operasional yang dibutuhkan daripada air hangat maupun air panas, faktor waktu ini dapat dikurangi dengan cara : 2.4.1 Menuang air panas ke dalam alat sterilisasi 2.4.2 Menuang air dingin kemudian dipanaskan diatas sumber panas sehingga air tersebut menjadi hangat sebelum memulai prosedur sterilisasi
2.5 Buka katup kontrol dengan menempatkan tuas katup dalam posisi tegak. Uap air yang dihasilkan pada bagian dasar alat sterilisasi akan keluar dari kontainer kemudian turun ke bagian dasar melalui material didalam kontainer dan mendorong udara dari bawah kontainer ke atas melalui selang pembuangan udara dan keluar dari katup kontrol. Hal ini penting dimana uap air dikeluarkan dari alat sterilisasi selama kurang lebih 7 menit atau sampai terlihat adanya aliran uap air secara kontinu kemudian tutup katup kontrol. Proses ini perlu dilakukan untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam alat sterilisasi yang mana merupakan penyebab utama kegagalan sterilisasi. 2.6 Sterilisasi. Masa sterilisasi dimulai ketika jarum pengukur tekanan uap air berada diarea hijau sterilisasi. Kisaran tekanan sterilisasi adalah 17-21 PSI. 2.7 Pada akhir sterilisasi, matikan sumber panas dan pindahkan tuas katup kontrol ke dalam posisi tegak (vertical) sehingga uap air dapat keluar. Ketika tuas berada dalam posisi tegak, uap air akan keluar dengan kecepatan maksimum. Untuk menghindari terkena tuas panas, dapat menggunakan pensil dan lain-lain untuk memindahkan tuas dari posisi tertutup ke posisi terbuka (vertikal). Ketika tekanan terindikasi nol (0), kendurkan baut dengan memutar 2 baut berlawanan arah jarum jam pada saat bersamaan. Baut, pegangan tangan atas dan samping akan terasa panas sehingga selalu gunakan kain pada saat memegangnya. Setelah memindahkan baut, penutup diangkat dan putar berlawanan arah jarum jam.
Laboratorium Kesmavet Program kedokteran Hewan Universitas Brawijaya