Hal/Kol : Hari, Tanggal: Rabu, 22 Februari 2012
http://sains.kompas.com/read/2012/02/22/22230994/Pemb angunan.PLTN.Tinggal.Tunggu.Kesiapan.Masyarakat
Sumber: KOMPAS.COM
Pembangunan PLTN Tinggal Tunggu Kesiapan Masyarakat Yunanto Wiji Utomo | Benny N Joewono | Rabu, 22 Februari 2012 | 22:23 WIB Dibaca: 2396
Komentar: 19 |
Share:
BBC Inggris akan membangun delapan reaktor nuklir baru pada 2025 mendatang. LEBAK, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menegaskan, pemerintah tetap ingin membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) untuk kebutuhan sumber energi. Gusti mengatakan, pemerintah saat ini sudah siap mengembangkan. Apabila masyarakat bersedia dan bisa menerima pembangunan PLTN, maka pemerintah akan merealisasikannya. Pengembangan PLTN, kata Gusti, merupakan jawaban atas krisis sumber bahan bakar minayl. ia mengatakan, 109 tahun lagi, sumber daya untuk mendukung produksi bahan bakar minyak akan habis. Gusti menuturkan bahwa saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan sosialisasi tentang PLTN. Targetnya, masyarakat menyadari manfaat tenaga nuklir. "Jika masyarakat siap maka kita siap membangun pabrik listrik tenaga nuklir," kata Gusti dalam pertemuan di Lebak, Jawa Barat, Rabu (22/2/2012). Gusti mengatakan, dua lokasi yang diusulkan sebagai tempat pembangunan PLTN adalah Bangka Belitung dan kalimantan Selatan. Kedua lokasi tersebut dinilai cocok. Menristek mengingatkan bahwa manfaat teknologi nuklir tidak hanya untuk sumber energi. Teknologi nuklir juga bisa dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan. Salah satu yang telah dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) adalah pengembangan padi unggul tahan hama, umur pendek, rasa enak dan produksi tinggi.
Selain itu, teknologi nuklir juga bermanfaat dalam bidang kedokteran, terutama mendukung diagnosa penyakit.
Sumber : ANT Ada 19 Komentar Untuk Artikel Ini. •
Yuo Ji Kamis, 23 Februari 2012 | 15:23 WIB
laksanakan pak!! kapan lagi bangsa kita mau maju. Tanggapi Komentar Laporkan Komentar
Syarifudin Marpaung Kamis, 23 Februari 2012 | 13:08 WIB
gas alam kita kemana pak? SUDAH DIEKSPOR. baru bara?DIEXPOR JUGA? crude oil? DIKUASAI ASING. biomass gmn?BARU DITELITI. YG PENTING KITA ADA PROYEK=ADA LAHAN BUAT KORUPSI BESAR (garong mode-on) Tanggapi Komentar Laporkan Komentar
Ono Upi Kamis, 23 Februari 2012 | 12:46 WIB
Para penentang PLTN adalah orang 2 bermental "TERJAJAH" yang selalu menghargai leb ih terhadap bangsa asing. Tanggapi Komentar Laporkan Komentar
Ono Upi Kamis, 23 Februari 2012 | 12:44 WIB
Indonesia punya reaktor nuklir sejak th 1960 -an, hingga th 1974 sudah punya 3 buah untuk penelitian. Kita leb ih maju drpd Pakistan. PLTN? Indonesia sdh siap. Para penentang PLTN umumnya warga yg ASING MINDED atau LSM yg d ibiayai asing.
Tanggapi Komentar Laporkan Komentar
Ono Upi Kamis, 23 Februari 2012 | 12:43 WIB
Indonesia punya reaktor nuklir sejak th 1960 -an, hingga th 1974 sudah punya 3 buah untuk penelitian. Kita leb ih maju drpd Pakistan. PLTN? Indonesia sdh siap. Para penentang PLTN umumnya warga yg ASING MINDED atau LSM yg d ibiayai asing. Tanggapi Komentar
•
Ono Upi Kamis, 23 Februari 2012 | 12:43 WIB Indonesia punya reaktor nuklir sejak th 1960 -an, hingga th 1974 sudah punya 3 buah untuk penelitian. Kita lebih maju drpd Pakistan. PLTN? Indonesia sdh siap. Para penentang PLTN umumnya warga yg ASING MINDED atau LSM yg dibiayai asing. Tanggapi Komentar
Laporkan Komentar 0 0 •
Ono Upi Kamis, 23 Februari 2012 | 12:43 WIB Indonesia punya reaktor nuklir sejak th 1960 -an, hingga th 1974 sudah punya 3 buah untuk penelitian. Kita lebih maju drpd Pakistan. PLTN? Indonesia sdh siap. Para penentang PLTN umumnya warga yg ASING MINDED atau LSM yg dibiayai asing. Tanggapi Komentar
Laporkan Komentar 0 0
•
Ono Upi Kamis, 23 Februari 2012 | 12:41 WIB Indonesia punya reaktor nuklir sejak th 1960 -an, hingga th 1974 sudah punya 3 buah untuk penelitian. Kita lebih maju drpd Pakistan. PLTN? Indonesia sdh siap. Para penentang PL umumnya Tanggapi Komentar
Laporkan Komentar 0 Andi The Boss Kamis, 23 Februari 2012 | 09:29 WIB Selama ada energi fosil dan sejenisnya, PLTN tidak akan dibangun di Indonesia. Maunya nunggu kalau energi fosil habis, padahal kalau energi fosil habis, dunia chaos, mana sempat bikin PLTN. Satu lagi pernyataan basa basi dari pak Menteri. Tanggapi Komentar
Laporkan Komentar 0 0 •
Yohanens Baptista Kamis, 23 Februari 2012 | 09:26 WIB Bangun mental wakil rakyat aja belum bejus, masak mau bangun PLTN,mimpi kaleee. . . Tanggapi Komentar
Laporkan Komentar 0 0 •
Negaraku Bobrok Kamis, 23 Februari 2012 | 09:19 WIB Jangan menghakimi masyarakat dengan mengatakan mereka belum siap. Tapi lihat dulu latar belakangnya kenapa mereka menolak. Jembatan roboh aja saling lempar tanggung jawab, gimana kalau PLTN meledak??? Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 0 0 • Negaraku Bobrok Kamis, 23 Februari 2012 | 09:19 WIB Jangan menghakimi masyarakat dengan mengatakan mereka belum siap. Tapi lihat dulu latar belakangnya kenapa mereka menolak. Jembatan roboh aja saling lempar tanggung jawab, gimana kalau PLTN meledak??? Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 0 0 • Dona Sabrina Kamis, 23 Februari 2012 | 08:16 WIB Setuju "TIDAK UNTUK PLTN".Mengerikan klo lihat pejabat yg korup.Gmn mau bangun infrastruktur umum yg kualitasnya baik. Tg jwb Sumber daya manusianya kurang.Kalo reaktornya bocor habislah satu pulau Bangka/Belitung yg kecil. Mau manusianya ataupun denyut ekonominya. Tanggapi Kom entar Laporkan Komentar 0 0 • Sudarko Prawiroyudo Rabu, 22 Februari 2012 | 23:50 WIB Jangan dibangun deh. Saya percaya, sampeyan pinter. Tapi slebor-nya itu lho, yang nggak nguwati. Pemerintah Jepang, yang terkenal hati-hati, mantan PM-nya mengakui bahwa mereka sebenarnya tidak siap dengan PLTN, gara-gara tsunami beberapa waktu lalu. Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 0 0
sibego bego Rabu, 22 Februari 2012 | 23:05 WIB sebaiknya di bangun ditengah hutan dikalimantan yang jauh dari masyarakat dan tidak ada gempa.
• frento sde
Rabu, 22 Februari 2012 | 22:56 WIB serba susah, PLTN untuk mengurangi subsidi BBM, krn populasi nya luarbiasa byk,,,membangun PLTN pasti akan dikorupsi maling juga,,,, Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 1 0 • Logic Rabu, 22 Februari 2012 | 22:53 WIB Semua technologi selalu memiliki 2 sisi, efek positif & negatif, Sebenarnya mudah untuk mengawasi proses dapat berjalan tanpa pengelembungan dana, masalahnya bersediakan pemerintah diawasi oleh badan pengawas independen (swasta atau team pengawas dari pemilik dana) dan memberikan info detail laporan perkembangan proyek & pemakaian dana ke publik secara berkala (minggu/bulan/tahun) yang dapat dipertanggung jawabkan, dan hasil temuan penggelapan dana hukumannya MATI atau dibuat CACAT BERAT PERMANEN,… Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 1 0 • Sastroprawiro Rabu, 22 Februari 2012 | 22:42 WIB Sebaliknya kesiapan masyarakat menunggu kesiapan pejabat pemerintahnya, bisa tidak membangun tanpa dikorupsi Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 0 0 • Mencoba Kritis Rabu, 22 Februari 2012 | 22:30 WIB Kalau melihat di setiap pembangunan infrastruktur umum selalu dikorupsi sehingga kualitasnya malah membahayakan rakyat, JAWAB TIDAK UNTUK PLTN !