JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,DAN LONG TERM DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG MENURUT IFR EARNING SCORECARD 2010 NILAINYA DIATAS 6 Inge Lengga Sari Munthe, SE., Ak.M.Si (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRACT This research aims to know how The Effects Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Total Asset to Bank Stock Price which is according to IFR Earning Scorecard 2010 score above six. IFR Earning Scorecard is produced by Tempo Magazine each first week of the month. They have scored all company in Bursa Efek Indonesia with certain indicators. There are 60 companies that can be scored by them. Bank Rakyat Indonesia held the highest score. Banks that have score above 6 are five : Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri and Bank Pan Indonesia.The data which related to those variables are taken from 2003 until 2010. Researcher use SPSS 17 to observe and analyze data. Variables have already tested to meet the conditions that there are no Multikolinearity, Autocorrelation and Heterokedastisity. It means that variables can continue to make multiple regression. Adjusted R2 is 0,386. It means that only 38,6% bank stock price can be explained by CAR, Debt to Equity Ratio and Long Term Debt to Total Asset. The rest 71,4% can only explained for the other factors outside the 3 variables above. With F-test, Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Total Asset influence Bank Stock Price together. With uji t , only Debt to Equity Ratio does not influence Bank Stock Price. The other two independent variables , Capital Adequacy Ratio and Long Term Debt to Total Asset influence Bank Stock Price. Uji t has significant level 5%. Debt to Equity ratio does not have significant level at 0,214.CAR has significant level at 0,015. Long Term Debt to Total Asset has significant level 0,001. Keywords : Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Total Asset, Bank stock price
PENDAHULUAN Harga saham merupakan indikator, apakah suatu organisasi itu merupakan organisasi yang baik atau tidak. Bila harga saham terus menaik, berarti organisasi tersebut dianggap baik. Tapi bila kecendrungan harga saham itu turun, maka dianggap perusahaan tersebut kurang baik.
33
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,DAN LONG TERM DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG MENURUT IFR EARNING SCORECARD 2010 NILAINYA DIATAS 6
Kusumawardani (2011) dengan penelitian berjudul “ Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR,ROA pada harga saham dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009”. Ada 32 perusahaan yang diteliti. Menurut penelitiannya , hanya EPS, PER, ROE, DER, dan ROA yang berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Untuk DER (debt to equity ratio) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sebesar 102,4%. Rudyono (2011) dalam penelitiannya “ Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap harga saham emiten perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 20 sampel bank dalam penelitiannya. Variabel independennya adalah : ROA, NPL, ROE, EPS, LDR sementara variabel dependennya harga saham. Hasil penelitiannya secara simultan semua variabel independen diatas berpengaruh. Tapi secara parsial hanya ROE dan EPS saja yang berpengaruh terhadap harga saham perbankan. Menurut Indonesian Financial Review ( Tempo, Mei 2011) Indeks Saham Gabungan yang naik 46 % pada 2010, kembali menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai bursa berkinerja terbaik di Asia Pasifik dan peringkat tujuh dunia. Pada edisi Mei 2011, IFR membuat suatu pemeringkatan atau Earning Scorecard terhadap emiten-emiten di Indonesia. IFR mempunyai indikator-indikator yang menghasilkan suatu nilai terhadap emiten tersebut. Terdapat 5 bank yang memiliki diatas nilai 6 yaitu : Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri dan Bank Pan Indonesia. Ke-5 bank inilah yang akan diteliti berdasarkan rasio solvabilitas saja yaitu : CAR, Debt to Equity Ratio dan Long Term Debt to Total Assetdari http://peni.staff.gunadarma.ac.id). Yang membedakan penelitian ini dengan yang lain hanya terdapat rasio Long Term Debt to Total Asset.
adalah
Perumusan Masalah 1. Apakah Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6 ? 2. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6 ? 3. Apakah Long Term Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6 ? 4. Apakah Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Long Term Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilai diatas 6 ?
34
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Tujuan Penelitian a. Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Harga Saham pada Bank menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6. b. menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada Bank menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6. c. menganalisis pengaruh Long Term Debt to Asset Ratio terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6. d. menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Long Term Debt to Asset Ratio terhadap Harga Saham pada Bank menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilai diatas 6.
KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Indonesian Financial Review Indonesia Financial Review (IFR) adalah buletin keuangan yang ada di Majalah Tempo yang terbit di setiap pekan pertama setiap bulan. Di IFR edisi Mei 2011, ada topik yang membahas tentang IFR menampilkan Earning Scorecard sebagai rapor bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham Indonesia. Proses pemeringkatan earnings scorecard diawali dari seleksi terhadap 424 perusahaan publik hingga Desember 2010. Dari semua emiten tersebut, hanya 381 perusahaan yang menyerahkan laporan keuangan. Setelah itu seleksi dilakukan berdasarkan pertumbuhan kinerjanya. Kemudian terdapat 283 emiten yang lolos seleksi awal dimana IPO sebelum 2010 dan pertumbuhan wajar. Dari seleksi ini terdapat 100 emiten yang mempunyai kapitalisasi pasar terbesar yang mewakili 90% total kapitalisasi pasar.Dipilih 5 sektor yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar yaitu sektor : pertambangan, finansial, industri, konsumer dan perdagangan, serta infrastuktur. Kemudian terpilih 60 emiten yang berkapitalisasi pasar terbesar di 5 sektor utama mewakili 75% total kapitalisasi pasar.Hasilnya diperoleh 5 emiten terbaik di setiap sektor : Bank BRI, Astra International, XL Axiata, Unilever dan INCO. Indikator-indikator yang dipakai adalah 5 bank yang nilainya diatas 6 yaitu : Tabel 2.1 : Bank diatas nilai 6 menurut IFR Earning Scorecard 2010
Sumber : Tempo Edisi Mei 2011
35
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,DAN LONG TERM DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG MENURUT IFR EARNING SCORECARD 2010 NILAINYA DIATAS 6
Rasio Solvabilitas Dari http://peni.staff.gunadarma.ac.id tentang Analisa Kinerja Bank rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memnuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Adapun rasio-rasio yang termasuk dalam rasio solvabilitas adalah sebagai berikut : a. Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan bagaimana mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Rasio ini merupakan komponen kecukupan pemenuhan KPMM ( Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) terhadap ketentuan yang berlaku. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, besarnya CAR yang harus dicapai bank adalah minimal 8%.Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut sesuai dengan SE BI nomor 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.
b. Debt To Equity Ratio adalah digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutanghutangnya dengan dana yang berasal dari modal sendiri. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Rasio ini berarti bila hasil rasio semakin besar , maka akan semakin sulit untuk melunasi hutang dengan modal sendiri. c. Long Term Debt to Total Asset Ratio adalah digunakan untuk mengukur seberapa besar asset dari bank dibiayai dari sumber hutang jangka panjang.Hutang jangka panjang adalah pinjaman yang timbul dengan umur jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Saham Saham adalah surat tanda kepemilikan dalam suatu badan usaha. Bila ingin membentuk suatu perusahaaan pasti akan membuat akte notaris. Menurut Kieso Weygandt di “Intermediate Accounting”, setiap saham mempunyai hak sebagai berikut : (1) Untuk membagi laba dan rugi secara proposional, (2) Berbagi secara proporsional dalam manajemen dalam hal ini memberikan hak bersuara ke manajemen, (3) Berbagi secara proporsional dalam asset perusahaan ketika terjadi likuidasi, (4) Berbagi secara proporsional dalam penerbitan saham baru di dalam kelas yang sama. 36
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Dari Anggrawit Kusumawardani (2011) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Weston & Birgham ( 1993:26-27) adalah proyeksi laba per lembar saham saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden. Penelitian terdahulu Dari penelitian Kusumawardani (2011)ada 32 perusahaan yang diteliti. Menurut penelitiannya , hanya EPS, PER, ROE, DER, dan ROA yang berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Untuk DER (debt to equity ratio) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sebesar 102,4%, dan dari penelitian Ulupui (2010) terdapat 13 sampel dalam penelitian ini. Menurutnya hanya Return on Asset dan Current Ratio yang berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.Untuk Debt to Equity Ratio mempunyai hasil positif, tapi tidak signifikan terhadap return saham. Dari penelitian Maulana (2010) terdapat 3 sampel bank dalam penelitiannya : Bank CIMB Niaga, Bank International Indonesia dan Bank Danamon. Hasil penelitiannya secara simultan ke 3 variabel independen diatas dapat berpengaruh terhadap harga saham. Tapi secara parsial hanya Cash Ratio saja yang berpengaruh terhadap harga saham perbankan. Sedangkan penelitian Rudyono (2011) terdapat 20 sampel bank dalam penelitiannya. Variabel independennya adalah : ROA, NPL, ROE, EPS, LDR sementara variabel dependennya harga saham. Hasil penelitiannya secara simultan semua variabel independen diatas berpengaruh. Tapi secara parsial hanya ROE dan EPS saja yang berpengaruh terhadap harga saham perbankan. Kerangka Pemikiran Teoritis Hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen digambarkan melalui kerangka pemikiran sebagai berikut : Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham Debt To Equity Ratio adalah digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutanghutangnya dengan dana yang berasal dari modal sendiri. Dalam ekuitas sendiri terdapat modal saham dan laba ditahan. Dalam saldo laba ditahan sendiri juga terdapat komponen laba atau rugi bersih. Harga saham akan baik bila laba perusahaan juga baik. Bila laba kecil, berarti akan mempengaruhi ekuitas juga. Tapi bila hutang juga lebih besar atau banyak dari modalnya, semakin tinggi rasionya, semakin sulit untuk melunasi hutang dengan modal sendiri. Hal ini akan mempengaruhi harga saham juga. Sehingga dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
37
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,DAN LONG TERM DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG MENURUT IFR EARNING SCORECARD 2010 NILAINYA DIATAS 6
Hipotesis 1 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham Bank yang menurut IFR earning scorecard nilainya diatas 6. Long Term Debt to Total Asset terhadap Harga Saham Long Term Debt to Total Asset Ratio adalah digunakan untuk mengukur seberapa besar asset dari bank dibiayai dari sumber hutang jangka panjang.Hutang jangka panjang adalah pinjaman yang timbul dengan umur jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Bila rasio ini semakin besar, maka aktiva untuk melunasi hutang jangka panjang ini akan semakin sulit. Semakin tinggi rasio ini, akan mengindikasikan performa perusahaan yang kurang baik. Performa atau kinerja perusahaan dapat direfleksikan dari harga saham. Sehingga dapat diambil hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 2: Long Term Debt to Total Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham Bank yang menurut IFR earning scorecard nilainya diatas 6. Capital Adequacy Ratio terhadap Harga Saham Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan bagaimana mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Bila rasio ini semakin besar, mengindikasikan rasio ini baik. Dalam ekuitas sendiri terdapat modal saham dan laba ditahan. Dalam saldo laba ditahan sendiri juga terdapat komponen laba atau rugi bersih. Harga saham akan baik bila laba perusahaan juga baik. Bila laba kecil, berarti akan mempengaruhi ekuitas juga. Sehingga dapat diambil hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 3:
Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham Bank yang menurut IFR earning scorecard nilainya diatas 6.
METODE RISET Sumber Data Sumber Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya.Data-data dalam penelitian ini diambil dari: 1. Untuk Laporan Keuangan diambil dari situs Bank Indonesia dan situs-situs dari Bank-bank itu sendiri. Situs-situs tersebut adalah : www.bi.go.id, www.irbankmandiri.com, www.klikbca.com, www.irbri.com, www.panin.co.id. Laporan Keuangan Konsolidiasi per 31 Desember selama periode tahun 2003 s/d 2010. 2. Untuk Harga Saham diambil dari situs : www.uk.finance.yahoo.com. Harga saham bank berdasarkan harga penutupan (closing price) per tanggal terakhir Desember dari tahun 2003 s/d 2010.
38
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Variabel Penelitian Variabel Independen a. Capital Adequacy Ratio, Data CAR diambil dari Ikhtisar Keuangan di Laporan Keuangan Bank. b. Debt To Equity Ratio, Data untuk Total Hutang dan Ekuitas diambil dari Neraca bank. c. Long Term Debt to Total Asset Ratio, Untuk mengambil data hutang jangka panjang, diambil dari laporan arus kas bank bagian di aktivitas pendanaan. Aktivitas pendanaan (financing activity ) adalah melibatkan kewajiban jangka panjang dan ekuitas. Yang termasuk dalam aktivitas ini adalah mendapatkan uang dari menerbitkan obligasi atau yang bersifat hutang jangka panjang, menerima uang tunai dari penerbitan saham, membayar hutang jangka panjang tunai dan membayar dividen tunai. Variabel Dependen Variabel dependen adalah harga saham. Data-data kemudian diolah dengan software SPSS 17 for windows.
ini
Metode Pengumpulan Data 1. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : Dokumentasi. Metode ini adalah dengan cara mengumpulkan dan mencatat data yang sudah ada. Variabel yang memakai metode ini adalah CAR dan Harga Saham. 2. menghitung Rasio. Metode ini adalah mencari terlebih dahulu komponen-komponen yang hendak dihitung dan kemudian menghitungnya. Rasio-rasio yang dihitung adalah : Debt to Equity Ratio dan Long Term Debt to Total Asset. Analisis Data Setelah data-data dikumpulkan dan dihitung, kemudian dianalisis dengan Uji Asumsi Klasik dengan SPSS 17 for windows sebagai alat untuk menguji data-data tersebut. Metode Analisis Data Uji Multikolinieritas Berikut hasil dari hasil uji multikolinieritas TABEL 4.1 Uji Multikolonieritas
Model 1 (Constant) DTE LTD CAR
Collinearity Statistics Tolerance VIF .562 .839 .545
39
1.778 1.191 1.833
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,DAN LONG TERM DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG MENURUT IFR EARNING SCORECARD 2010 NILAINYA DIATAS 6
Berdasarkan tabel 4.5, hasil uji multikolonieritas, dapat dilihat bahwa nilai VIF ( Variance Inflation Factor) pada DTE, LTD dan CAR dilihat bahwa nilainya < 10. Begitu juga nilai Tolerance > 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas dengan variable independen lainnya. Uji Autokorelasi Berikut hasil uji autokorelasi yang diolah dengan SPSS 17. Tabel 4.2 : Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
Durbin-Watson
1
1.380
a. Predictors: (Constant), CAR, LTD, DTE b. Dependent variable : Saham
Berdasarkan nilai Durbin Watson, nilai D-W adalah 1,380. Menurut Marina (2010,46) , nilai tersebut diantara -2 dan 2, maka tidak autokorelasi, sehingga H0 diterima. Uji Normalitas Berikut hasil dari uji normalitas dari SPSS 17.
40
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Bila dilihat dari histogram, dapat dilihat bahwa data telah distribusi normal. Ini dapat dilihat tidak ada pola distribusi yang menceng (skewness). Sedang pada grafik normal plot, dilihat bahwa titik-titik mengikuti garis diagonal dan tidak terlalu menyebar jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji Heteroskedastisitas Berikut hasil dari Uji Heteroskediastisitas dari SPSS 17. Bila dilihat dari dari scatterplot diatas, maka tidak ada pola yang jelas. Titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak ada heteroskedastisitas dari regresi ini.
41
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,DAN LONG TERM DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG MENURUT IFR EARNING SCORECARD 2010 NILAINYA DIATAS 6
Goodness of Fit Koefisien Determinasi Tabel 4.3 Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R Adjusted R Std. Error of the Square Square Estimate
R .658a
.433
.386
1,919.521
Besarnya adjusted R2 adalah 0,386. Hal ini berarti bahwa 38,6% variasi harga saham dapat dijelaskan oleh 3 variabel independen Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Total Asset dan CAR. Sedangkan sisanya 71,4% (100%-38,6% = 71,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Uji Statistik F Tabel 4.4: Uji Statistik F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1.012E8
3
3.374E7
Residual
1.326E8
36
3684561.976
F 9.157
Sig. .000a
Total 2.339E8 39 a. Predictors: (Constant), CAR, LTD, DTE b. Dependent Variable: SAHAM Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung 9.157 dengan probabilitias 0.000. Probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Harga Saham. Dapat dikatakan bahwa Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Total Asset dan CAR secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga Saham. Uji Statistik t Tabel 4.5: Uji Statistik t Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Standardized Coefficients
Std. Error
10464.984
2809.520
DTE
-224.983
177.863
LTD
-34804.200
CAR
-19521.013
Beta
t
Sig.
3.725
.001
-.212
-1.265
.214
9904.111
-.481
-3.514
.001
7663.458
-.433
-2.547
.015
a. Dependent Variable: SAHAM
42
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Dari ke tiga variable independen yang dimasukkan ke dalam model regresi dapat dilihat hanya variable DTE atau Debt to Equity Ratio saja yang tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig 0.214 yaitu lebih besar dari 0.05. Sedangkan LTD dan CAR nilai Sig-nya < 0.05. Artinya kedua variable tersebut berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Analisa Regresi Dilihat dari coeficient diatas, maka persamaan regresinya adalah HARGA SAHAM = 10464.984 – 224.983 DTE – 34804.2 LTD – 19521.013 CAR . Dari persamaan berikut diatas maka artinya : a. Konstanta 10464.984 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka harga saham bank adalah sebesar Rp. 10.464, 984. b. Koefisien regresi DTE adalah -224.983 artinya setiap terjadi kenaikan Deb to Equity Ratio 1 kali, maka akan menyebabkan harga saham bank turun sebesar Rp. 224,983. c. Koefisien regresi LTD adalah – 34804.2 artinya setiap terjadi kenaikan Long Term Debt to Total Asset 100%, maka akan menyebabkan harga saham bank turun sebesar Rp. 34.804,2.Artinya bila terjadi kenaikan Long Term Debt to Total Asset 0,01 atau 1%, maka harga saham bank akan turun Rp. 348,042. d. Koefisien regresi CAR 19521.013 artinya setiap terjadi kenaikan CAR 100%, maka akan menyebabkan harga saham bank turun Rp.19.521,013. Ini artinya bila terjadi terjadi kenaikan CAR 0,01 atau 1%, maka harga saham akan turun Rp. 195,21. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN Pembahasan Debt to Equity Ratio dari hasil uji statistik t, tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perbankan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Anggrawit Kusumawardani. Hal ini bisa terjadi mengingat sampel perusahaan. Sampel perusahaannya bermacam-macam, walau termasuk perbankan di dalamnya. Untuk itu hipotesis yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perbankan ditolak. Long Term Debt to Total Asset dari hasil uji statistik berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perbankan. Dari hasil analisa regresi bila rasio ini naik, atau bila hutang jangka panjang naik, dengan asumsi total asset tetap atau kenaikan lebih kecil dari hutang jangka panjang, maka harga saham turun. Untuk itu hipotesis yang menyatakan Long Term Debt to Total Asset berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perbankan diterima.
43
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,DAN LONG TERM DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG MENURUT IFR EARNING SCORECARD 2010 NILAINYA DIATAS 6
Capital Adequate Ratio dari hasil uji statistik berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perbankan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Risqol Maulana dan Rudyono. Untuk itu hipotesis yang menyatakan Capital Adequate Raio berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perbankan diterima. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan kesimpulan sebagai berikut :
sebelumnya,
dapat
ditarik
1. Capital Adequacy Ratio berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6. 2. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6. 3. Long Term Debt to Asset Ratio berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6. 4. Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Long Term Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada Bank Yang menurut IFR Earning Scorecard 2010 nilainya diatas 6. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian sebagai berikut :
ini,
terdapat
beberapa
keterbatasan
1. Sampel bank tidak banyak, hanya 5 bank. Mungkin bila keseluruhan bank di Indonesia di teliti, akan lebih memberikan hasil yang akurat. 2. Untuk penentuan hutang jangka panjang, hanya berdasarkan rekening yang ada di laporan arus kas di aktivitas pendanaan. Walaupun mungkin beberapa ada yang dijabarkan di catatan atas laporan keuangan, tapi tidak semua bank mencantumkannya. Saran Saran yang dapat disampaikan adalah : 1. Untuk sampel penelitian dan periode penelitian dapat diperbanyak dan diperpanjang. 2. Untuk laporan keuangan bank, khususnya di neraca di bagian liabilitas, agar bisa dipisahkan antara hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Hal ini juga berguna untuk membuat analisa rasio yang lebih akurat.
44
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali,Imam “ Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, 2006, edisi ke 4, Badan Penerbit : Universitas Diponegoro Kieso, Weygandt.2010 “Intermediate Accounting”, 13th edition, Prentice Hall Kusumawardani (2011) “ Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR,ROA pada harga saham dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009” Maulana, Risqol .2010 “Pengaruh Cash Ratio, ROA dan CAR terhadap harga saham perbankan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45” Rudyono (2011) “ Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap harga saham emiten perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ulupui, I.G.K.A.2010 “ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DANPROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN KATEGORIINDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEJ). Universitas Udayana Bali. http://peni.staff.gunadarma.ac.id “Analisa Kinerja Bank” SPSS 17 versi windows www.bi.go.id, www.ir-bankmandiri.com, www.klikbca.com, www.irbri.com, www.panin.co.id. www.uk.finance.yahoo.com
45
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,DAN LONG TERM DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK YANG MENURUT IFR EARNING SCORECARD 2010 NILAINYA DIATAS 6
46