INFORMASI UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL OF INDONESIA
Informasi Umum Ujian Profesi Akuntan Publik Dasar Hukum 1. UU nomor 2011 Tentang Akuntan Publik. 2. PP nomor 20 Tahun 2015 Tentang Praktek Akuntan Publik. 3. Peraturan Asosiasi nomor 2 Tahun 2014 Tentang Ujian Profesi Akuntan Publik. Program Ujian Profesi Akuntan Publik (UPAP) Ujian Profesi Akuntan Publik diselenggarakan IAPI berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta mengadopsi persyaratan Internasional Education Standard (IES) yang diterbitkan oleh IFAC dan dalam rangka menghadapi Asean Economic Community serta merespon perkembangan profesi, sehingga diharapkan tersedia sumber daya manusia yang diperlukan bagi profesi akuntan publik dengan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan tersebut, IAPI telah menyiapkan pengembangan profesional bagi auditor (professional development for auditor) pada kantor akuntan publik. Ujian Profesi Akuntan Publik yang dikenal sebagai CPA of Indonesia Exam selama ini ditujukan bagi seseorang yang ingin mendapatkan ijin untuk menjadi akuntan publik, sedangkan bagi staf KAP belum terdapat mekanisme quality assurance untuk meningkatkan kompetensinya. Sedangkan peran dan fungsi staf KAP sangat penting. Program pengembangan profesional bagi auditor (professional development for auditor) pada kantor akuntan publik dilakukan dengan cara memperluas cakupan peserta ujian yang tidak hanya bagi seseorang yang ingin menjadi akuntan publik saja namun juga mencakup staf KAP, sehingga program ini mencerminkan tingkat kompetensi yang diperlukan oleh auditor. Pengembangan ujian tersebut terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu: ujian tingkat dasar, ujian tingkat profesional, dan ujian tingkat lanjutan. Adapun ujian 3 kategori tersebut mata ujian tersebut adalah sebagai berikut: Ujian tingkat lanjutan dengan kompetensi 1. Auditing & Assurance Tingkat Lanjutan advance diperuntukkan bagi seseorang yang akan mengajukan ijin akuntan publik 2. Audit, Asurans & Etika Profesi 3. Akuntansi & Pelaporan Keuangan Lanjutan 4. Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan Ujian tingkat profesional diperuntukkan & Teknologi Informasi bagi seseorang yang akan bekerja 5. Strategi Bisnis & Perpajakan Lanjutan sebagai staf profesional KAP 6. Manajemen Risiko, Tata Kelola & Pengendalian Internal 7. 8. 9. 10.
Pengantar Auditing & Asurans Akuntansi & Pelaporan Keuangan Pengantar Ekonomi Makro & Mikro Pengantar Manajemen, Perpajakan & Hukum Bisnis 11. Akuntansi Biaya, Manajemen Keuangan & Sistem Informasi
Ujian tingkat dasar diperuntukkan bagi seseorang yang akan memulai karir di KAP
Persyaratan Penerbitan Sertifikat Adapun penerbitan sertifikat adalah sebagai berikut: 1. Bagi staf KAP yang telah lulus ujian tingkat dasar dapat diterbitkan sertifikat Associate Certified Professional Auditor of Indonesia atau disingkat ACPAI. 2. Bagi staf KAP yang telah lulus ujian tingkat profesional dan memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun sebagai staf auditor dapat diterbitkan sertifikat Certified Professional Auditor of Indonesia atau disingkat CPAI. 3. Bagi staf KAP yang telah lulus ujian tingkat lanjutan dan memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun sebagai level supervisor dapat diterbitkan sertifikat Certified Public Accountant of Indonesia atau disingkat CPA. 4. Menjadi / terdaftar sebagai Anggota IAPI. 5. Bagi peserta yang mengikuti untuk Professional Recognition Program for Certified Professional Auditor of Indonesia (PRP-CPAI) akan di bebaskan Iuran Keanggotaan IAPI selama 1 (satu) tahun pertama. Masa Transisi CPA of Indonesia Exam Bagi seseorang yang telah mengambil ujian CPA of Indonesia dengan 4 (empat) mata ujian (program terdahulu), masih dapat menyelesaikan seluruh mata ujian hingga lulus sampai dengan 31 Desember 2016.
FORMULIR PENDAFTARAN PRP - CPAI UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA
Tata Cara Pendaftaran PRP-CPAI 1. Calon peserta harus mengisi Formulir Kesediaan Mengikuti PRP-CPAI. 2. Calon Peserta harus mendapatkan surat rekomendasi dari KAP untuk mengikuti PRP-CPAI. 3. Calon
Peserta
menjawab
soal
studi
kasus
sebelum
pelaksanaan
PRP-CPAI.
Lembar hasil jawaban diperiksa dan ditandatangani untuk disetujui oleh mentor/atasan. 4. Calon Peserta menyerahkan Form Penilaian Praktik Pengalaman Kerja (Mentoring) kepada atasan untuk diisi. Atasan memberikan penilaian sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam formulir dan ditandatangani untuk disetujui oleh atasan. 5. Mentor adalah atasan langsung yang sudah bergelar CPA, Akuntan Publik yang sudah tercatat sebagai anggota IAPI. 6. Calon Peserta mempersiapkan dokumen pendukung lainnya, seperti: a. Potokopi Kartu Tanda Penduduk (1 lembar). b. Potokopi Ijasah S1/S2/S3 atau D4 Akuntansi (1 lembar). c.
Surat Keterangan Kerja; minimal 5 tahun sebagai staf profesional di kantor akuntan publik (KAP). Dan saat ini masih bekerja di KAP
d. Pas photo berwarna ukuran 4x6 (1 buah). e. Potokopi struk bukti transfer pembayaran biaya pendaftaran PRP-CPAI. f.
Formulir Pendaftaran Keanggotaan IAPI
7. Melampirkan bukti bayar biaya pendaftaran sebesar Rp 3,000,000.- (Tiga Juta Rupiah) dengan cara transfer ke rekening atas nama Institut Akuntan Publik Indonesia; a. Rekening Bank Mandiri nomor 122-00-0512623-3 atau; b. Rekening Bank BCA nomor 342-3272-755. 8. Khusus Pendaftaran PRP CPAI – Batch 5, DOKUMEN ASLI DISERAHKAN LANGSUNG KE SEKRETARIAT IAPI (Ged. Office 8,Lantai 12) ; atau MENGIRIMKAN Via EMAIL BERKAS PENDAFTARAN & DOKUMEN PENDUKUNG PERSYARATAN (Soft file) terlebih dahulu, namun dokumen aslinya tetap dikirimkan ke IAPI. Agar dapat di verifikasi. 9. Kirim Berkas soft file ke email :
[email protected] 10. Pendaftaran dapat mengirimkan berkas via email terlebih dahulu, Dokumen yang dikirimkan via email dalam format .PDF, dan untuk foto format .JPG. Dan semua data di compress dalam satu folder .rar atau .zip, dan diberi judul nama peserta agar mempermudah proses pendataan. 11. Pendaftaran GO-SHOW (datang langsung ke lokasi) pada hari awal acara, akan di tolak oleh Panitia. Karena nama tidak tercantum dalam informasi penyerahan berkas. 12. Untuk Berkas Asli (Study Kasus) – dapat diserahkan di saat acara hari pertama acara PRP CPAI tanggal 24 November 2015, di lokasi acara. 13. Semua Berkas Asli harus sudah diterima Panita CPAI sampai dengan tanggal 18 November 2015. Formulir Asli yang harus di lampirkan adalah sbb: -
Formulir Kesediaan mengikuti PRP CPAI Batch 5,
-
Surat Pernyataan Kesanggupan CPAI
-
Rekomendasi KAP dari Pimpinan KAP
-
Surat Keterangan Kerja saat ini (Asli) dan Surat Keterangan terdahulu (copy), yang dapat membuktikan telah berpengalaman 5 tahun
-
Form Penilaian Praktik Kerja (Mentoring) yang telah di isi dan ditandatangan oleh Mentor / Pimpinan
-
Lembar jawaban studi kasus (Jika belum selesai, dapat pada registrasi acara Hari 1, tgl 24 November Oktober)
14. Penyelenggara PRP-CPAI akan memberikan konfirmasi keikutsertaan anda menjadi “Peserta CPAI” melalui email yang tertera dalam Formulir pendaftaran. Pastikan informasi alamat email anda telah di tuliskan dengan benar dan ditulis dengan huruf kapital, bukan tulisan sambung. 15. PENDAFTARAN DITUTUP PADA TANGGAL 18 NOVEMBER 2015 PENTING : Khusus PRP CPAI BATCH 5, semua persyaratan di atas dapat di emailkan dahulu ke email :
[email protected] ; ATAU Langsung di serahkan ke Sekretariat IAPI (Senin – Jum’at ; Jam 09.00 – 17.00)
FORMULIR KESEDIAAN MENGIKUTI PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA
Sehubungan dengan adanya Professional Recognition Program for Certified Professional Auditor of Indonesia (PRP-CPAI), dengan ini saya: Nama lengkap
: _________________________________________________________
Nomor KTP
: _________________________________________________________
Tempat dan tanggal lahir
: _________________________________________________________
Nomor Handphone
: _________________________________________________________
Alamat e-mail
: _________________________________________________________
Bersedia untuk mengikuti PRP-CPAI serta mematuhi peraturan atau kebijakan yang telah diatur, yaitu: I.
Memenuhi persyaratan administrasi yang diperlukan: a. Potokopi KTP; b. Potokopi Ijasah S1/S2/S3 atau D4 Akuntansi; c. Pas photo berwarna ukuran 4x6 sebanyak 1 (satu) lembar. d. Surat Keterangan Kerja (minimal 5 tahun). e. Surat Rekomendasi KAP. f. Potokopi Bukti Transfer Pembayaran. g. Formulir Kesediaan Mengikuti PRP-CPAI yang telah ditandatangani di atas Materai. h. Form Penilaian Praktik Pengalaman Kerja (Form Mentoring) yang telah diisi. i. Hasil jawaban studi kasus (dapat diserahkan pada hari 1 acara) j. Formulir Pendaftaran Keanggotaan IAPI (& Surat Pernyataan di atas meterai) k. Berkas ASLI diserahkan pada lambat tanggal 18 November 2015.
II. Melakukan Pembayaran Biaya Pendaftaran Rp 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) dengan cara transfer melalui rekening atas nama : Institut Akuntan Publik Indonesia Bank Mandiri dengan nomor rekening 122-00-0512623-3, atau; Bank BCA dengan nomor 3423272755 III. Mengikuti acara PRP-CPAI 24 s.d. 26 November 2015.
selama
3
(tiga)
hari
berturut-turut,
tertanggal
Demikian surat/ formulir Persetujuan Mengikuti PRP-CPAI ini saya buat dengan kesadaran penuh. ……………….., ………………………..2015
_____________________________
PENTING : Khusus PRP CPAI BATCH 5, semua persyaratan di atas dapat di emailkan dahulu kepada kami di alamat :
[email protected] atau di antar langsung ke Sekretariat IAPI (Ged. Office 8, Lt. 12) Catatan: - Harap Formulir dapat ditulis tangan dengan huruf kapital bukan huruf sambung. Agar tidak terjadi kesalahan informasi e-mail address. - Pastikan e-mail address yang dicantumkan adalah email aktif saat ini digunakan. - Mengingat segala konfirmasi terkait PRP CPAI akan dikomunikasikan melalui e-mail masingmasing peserta yang telah di sampaikan.
Menggunakan KOP SURAT KAP
SURAT REKOMENDASI Professional Recognition Program for Certified Professional Auditor of Indonesia (PRP-CPAI) Yang bertandatangan di bawah ini pemimpin KAP: Nama
: _______________________________________________
Kantor Akuntan Publik
: _______________________________________________
Memberikan rekomendasi kepada nama berikut ini untuk mengikuti Professional Recognition Program for Certified Professional Auditor of Indonesia (PRP-CPAI) periode November 2015 sesuai ketentuan yang berlaku, Nama lengkap kandidat
: _______________________________________________
Nomor KTP
: _______________________________________________
Tempat dan tanggal lahir : ______________________________________________ Alamat e-mail
: ______________________________________________
Nomor handphone
: ______________________________________________
Pengalaman kerja yang dimiliki: Nama Kantor
Periode
Demikian surat rekomendasi ini saya buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. ……………….., ………………………..2015
____________________________ (nama jelas & tanda tangan)
Kepada Yth: Institut Akuntan Publik Indonesia Gedung Office 8, Lantai 12, Jl. Senopati Raya No.8, Jakarta U.p. Dewan Sertifikasi SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN SEBAGAI CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA Sehubungan dengan pemberian sertifikat Certified Professional Auditor of Indonesia, dengan ini saya: Nama lengkap
: ______________________________________________
Tempat dan tanggal lahir
: ______________________________________________
Alamat (sesuai KTP/ paspor)
: ______________________________________________ __________________________Kode Pos_____________
I.
Menyatakan kesanggupan untuk dari waktu ke waktu memenuhi seluruh kewajiban sebagai pemegang sebutan Certified Professional Auditor of Indonesia yaitu: 1. Terdaftar sebagai anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). 2. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi, termasuk Peraturan Organisasi lainnya yang terkait dengan sertifikasi dan ketentuan IAPI lainnya, termasuk tetapi tidak terbatas pada: 2.1. Memenuhi ketentuan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) yang ditetapkan oleh IAPI; 2.2. Membayar iuran keanggotaan IAPI maupun iuran lain yang ditetapkan IAPI. 3. Menjaga nama baik Profesi dan Organisasi IAPI.
II.
Memberikan persetujuan kepada Dewan Sertifikasi IAPI (”DSIAPI”) untuk menyatakan sertifikat Certified Professional Auditor of Indonesia saya tidak berlaku lagi apabila saya tidak memenuhi sebagian atau keseluruhan pernyataan pada butir I di atas, atau bila di kemudian hari terbukti bahwa saya telah melakukan kecurangan dan/atau memberikan informasi dan/atau pernyataan yang bertentangan dengan ketentuanketentuan untuk mendapatkan sertifikat Certified Professional Auditor of Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi tentang Sertifikasi dan ketentuan lainnya yang diterbitkan oleh DSIAPI maupun IAPI.
III. Membebaskan IAPI, Pengurus IAPI beserta organ IAPI lainnya, DSIAPI termasuk orang per orang dan seluruh Manajemen Eksekutif IAPI dari segala tuntutan, kerugian, kewajiban, biaya atau beban yang mungkin terjadi karena tuntutan hukum sebagai akibat: 1. Penggunaan sebutan Certified Professional Auditor of Indonesia oleh saya yang bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi IAPI, termasuk Peraturan Organisasi lainnya yang terkait dengan sertifikasi dan ketentuan IAPI lainnya. 2. Kebijakan atau kegiatan atau keputusan bisnis saya yang berkaitan dengan penggunaan sebutan Certified Professional Auditor of Indonesia. 3. Konsekuensi penangguhan maupun pernyataan tidak berlakunya sertifikat Certified Professional Auditor of Indonesia . Demikian surat kesanggupan ini saya buat dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan, dan berlaku efektif sejak tanggal saya ditetapkan sebagai Certified Professional Auditor of Indonesia. …………..., ……………………………...................
Meterai Rp 6.000,-
______________________
INFORMASI TAMBAHAN : Sehubungan jika LULUS DARI PRP CPAI ini, maka Anda akan secara Otomatis terdaftar sebagai Anggota IAPI level Associate Member.
Untuk itu mohon dapat melengkapi juga Formulir Keanggotaan IAPI. Terlampir : 1. Isi Formulir Pendaftaran Keanggotaan dengan Jelas 2. Surat Pernyataan Keanggotaan di tanda tangani diatas Meterai Rp 6.000 3. Jika sudah menjadi Anggota IAPI – mohon diinformasikan Nama dan Nomor Anggota. 4. Dokumen Asli diserahkan bersama dokumen lainnya, pada saat acara PRP CPAI hari pertama.
FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA Yang bertanda tangan di bawah ini mengajukan permohonan menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dengan segala hak dan kewajiban yang berlaku. I.
Nama lengkap : ............................................................................... (sesuai yang tertera di ijazah) Tempat dan tanggal lahir : ............................................................................... Jenis Kelamin : Pria/Wanita *) Agama : ............................................................................... NPWP : ............................................................................... Alamat rumah sesuai KTP : ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... Telepon rumah : ............................................................................... Nomor HP : ............................................................................... Email : ............................................................................... Alamat Korespondensi : ............................................................................... ............................................................................... ...............................................................................
II. Kantor Akuntan Publik Nomor Izin Usaha KAP Jabatan Nomor Izin Akuntan Publik Nomor Sertifikasi CPA Alamat Kantor
Telpon kantor Fax kantor E-mail
: ............................................................................... : ............................................................................... : Pemimpin Rekan/Rekan/Manager/Supervisor/Auditor : ............................................................................... : ............................................................................... : ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... : ............................................................................... : ............................................................................... : ...............................................................................
................., .....................................
(__________________________) Nama jelas & tanda tangan *)
coret yang tidak perlu
IAPI – Keanggotaan Form
*)
SURAT PERNYATAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN Yang bertanda tangan di bawah ini: I.
Nama Lengkap Kantor Akuntan Publik Nomor Izin Usaha KAP Jabatan Nomor Sertifikasi CPA Alamat Kantor
Telpon kantor Fax kantor E-mail
: ............................................................................... : ............................................................................... : ............................................................................... : Pemimpin Rekan/Rekan/Manager/Supervisor /Auditor : ............................................................................... : ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... : ............................................................................... : ............................................................................... : ...............................................................................
*)
Menyatakan bahwa saya bersedia memenuhi kewajiban sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) berkaitan dengan kewajiban untuk: 1. Melunasi iuran anggota sesuai jangka waktu yang ditetapkan; 2. Mengikuti Pelatihan Profesional Berkelanjutan (PPL) sejumlah Satuan Kredit PPL (SKP) yang diwajibkan; 3. Mematuhi Standar Profesional Akuntan Publik dan Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang berlaku; 4. Melaporkan setiap perubahan data dan alamat serta hal-hal lain terkait dengan pemberian jasa akuntan publik. Dalam hal saya tidak memenuhi kewajiban sebagaimana disebutkan di atas, secara otomatis saya menyetujui untuk diberhentikan sebagai anggota IAPI.
................., .....................................
Materai 6000
(__________________________) Nama jelas & tanda tangan
*)
coret yang tidak perlu
FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL OF INDONESIA
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Ujian Profesi Akuntan Publik Penilaian Praktik Pengalaman Kerja (Untuk PRP-CPAI)
Pada
Ujian
Tingkat
Profesional
Peserta ujian profesi akuntan publik pada tingkat profesional selain harus menempuh dan lulus ujian sebanyak 5 mata ujian atau mengikuti Profesional Recognition Program for Certified Professional Accountant of Indonesia (PRP-CPAI) yang diselenggarakan oleh IAPI juga harus melaksanakan kegiatan praktik pengalaman kerja minimal selama 5 tahun pada bidang akuntansi, keuangan, auditing, atau bisnis, serta menempuh persyaratan administratif lainya sehingga sertifikat CPAI of Indonesia dapat diterbitkan. Dalam kegiatan praktik pengalaman kerja tersebut, peserta mempraktikan pengetahuan teknis serta pemahaman yang telah diperoleh baik melalui jalur dunia pendidikan formal maupun melalui kegiatan-kegiatan lain dalam praktik nyata di lapangan. Dalam kegiatan praktik pengalaman kerja ini diharapkan peserta juga terus meningkatkan pengetahuan teknis terkait dengan akuntansi, keuangan, auditing, atau bisnis serta menggunakan pengetahuan tersebut dalam kegiatan nyata dalam rangka untuk membangun keahlian profesionalnya. Kemampuan teknis harus dibuktikan dalam praktik nyata dilapangan sehingga keahlian yang diperoleh sudah terbukti. Selain itu melalui praktik pengalaman kerja peserta juga diharapkan mampu menerapkan etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional pada saat menggunakan pemahaman teknis dan keahlian profesionalnya. Penerapan etika profesi, nilai-nilai, serta perilaku profesional yang melandasi penerapan pengetahuan dan keahlian profesional dalam praktik nyata sangat penting agar profesi akuntan publik tetap dipercaya oleh masyarakat dan publik terlindungi. Tujuan Penilaian Penilaian praktik pengalaman kerja bertujuan untuk melakukan evaluasi atas capaian ukuran kompetensi yang tertuang dalam learning outcomes aspek keahlian profesional, pemahaman dan penerapan aspek etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional sehingga akan diperoleh pemegang sertifikat CPAI of Indonesia yang memiliki kompetensi yang memadai sesuai kebutuhan. Peserta Peserta pada kegiatan praktik pengalaman kerja pada ujian tingkat profesional adalah peserta yang telah: 1. lulus ujian tingkat dasar; 2. menyelesaikan pendidikan tinggi bidang akuntansi minimal S1, D4, atau S2; 3. bekerja pada bidang yang relevan dengan akuntansi, auditing, keuangan, atau bisnis sehingga dapat menerapkan secara nyata pengetahuan teknis pada bidang tersebut.
Durasi Praktik Pengalaman Kerja Peserta melaksanakan praktik pengalaman kerja minimal selama 5 tahun setelah kelulusan dari tingkat sarjana S1. Praktik pengalaman kerja sebelum kelulusan tingkat sarjana S1, seperti magang atau bekerja pada bidang relevan dapat diperhitungkan sebagai pengalaman kerja tersebut. Praktik pengalaman kerja tersebut harus relevan pada bidang akuntansi, auditing, keuangan atau bisnis. Praktik pengalaman kerja dapat ditempuh baik sebelum atau sesudah mengikuti ujian tingkat profesional. Pada saat melaksanakan praktik pengalaman kerja, peserta harus mengikuti program mentoring yaitu program dalam bentuk hubungan mentor-mentee dalam rangka pencapaian learning outcomes pada ujian profesi akuntan publik. Dalam hal ini peserta ujian merupakan mentee, sedangkan mentor adalah pihak lain yang merupakan anggota IAPI. Sedini mungkin peserta harus segera menentukan siapa yang akan menjadi mentor bagi peserta tersebut. Peserta sendiri yang menentukan mentor baginya dan harus mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan untuk menjadi mentor-nya. Mentor dapat berasal dari tempat kerja yang bersangkutan atau diluar tempat kerja yang bersangkutan. Mentor Mentor berperan sebagai tempat bagi peserta untuk mendapatkan konsultasi, bimbingan, dan arahan dalam menempuh mata ujian tingkat profesional dan atau praktik pengalaman kerja. Ruang lingkup dan kedalaman hubungan mentor-mentee termasuk arahan, konsultasi, atau bimbingan ditentukan oleh mentor dan mentee. Demikian juga mentor berperan untuk melakukan penilaian terhadap bagaimana peserta mengaplikasikan pengetahuan teknis bidang akuntansi, auditing, keuangan, atau bisnis pada kegiatan riil sehari-hari. Penilaian praktik pengalaman kerja oleh mentor berbeda dengan penilaian “ujian formal” sesuai mata ujian yang diselenggarakan oleh IAPI. Penilaian pada ujian formal di IAPI lebih menekankan pada aspek pengetahuan teknis dan kemampuan analisis pemecahan masalah. Sedangkan penilaian pada aspek praktik pengalaman kerja lebih menekankan bagaimana peserta mampu menunjukan pengetahuan teknis yang dimiliki tersebut diterapkan dalam praktik dunia nyata pekerjaan serta aspek soft skills peserta. Persyaratan utama mentor bagi peserta ini adalah mentor harus memiliki kemampuan untuk memberikan arahan, bimbingan, konsultasi, saran, serta evaluasi kepada peserta. Mentor juga diharapkan mampu melakukan evaluasi atas keberhasilan pencapaian learning outcomes pada kegiatan ini melalui metode penilaian yang disarankan. Dalam melaksanakan peran sebagai mentor, anggota IAPI harus mengedepankan perilaku profesional, etika profesi, sopan santun, transparan, dan mematuhi ketentuan yang berlaku serta mendorong agar peserta segera menyelesaikan tahapan ujian untuk mendapatkan sertifikat.
Penunjukan Mentor Peserta menunjuk secara mandiri siapa yang akan berperan sebagai mentor sesuai persyaratan yang ditetapkan (disarankan atasan langsung). Peserta kemudian mengadakan diskusi dengan calon mentor untuk mendapatkan persetujuan yang bersangkutan untuk menjalankan peran mentor. Durasi dan Metode Penilaian Penilaian praktik pengalaman kerja dilakukan oleh mentor dan dilakukan sebelum pelaksanaan PRP-CPAI dimulai. Metode penilaian yang dapat dilakukan oleh mentor bagi peserta ujian pada tahap ini diantaranya adalah dengan metode: 1. pengamatan atas pelaksanaan tugas sehari-sehari oleh peserta dan dikaitkan dengan capaian learning outcomes; 2. mengadakan diskusi tatap muka secara langsung kepada peserta untuk mengeksplorasi bagaimana pemahaman teknis atau kemampuan komunikasi peserta; 3. memberikan tugas khusus kepada peserta untuk menjalankan peran-peran tertentu yang sesuai dengan capaian learning outcomes, seperti menugaskan untuk peserta untuk memimpin diskusi kelompok, menjadi trainer pada kegiatan pelatihan dengan topik yang relevan, atau kegiatan-kegiatan lain yang relevan; 4. kegiatan atau metode lain yang dipandang tepat oleh mentor yang dapat dilakukan peserta untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5. Melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak lain baik di dalam kantor atau diluar kantor, seperti teman sejawat, atasan, atau relasi lainya. Learning Outcomes Pada kegiatan praktik pengalaman kerja, peserta sebagai mentee harus memperhatikan berbagai aspek yang harus dibangun sehingga akan mencapai kualifikasi sebagai seseorang yang memiliki keahlian profesional dan memiliki komitmen tinggi terhadap etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional. IAPI telah merumuskan learning outcomes yang harus dicapai oleh peserta selama menjalankan praktik pengalaman kerja. Mentor berperan melakukan evaluasi dan memberikan penilaian capaian peserta atas learning outcomes yang telah ditentukan oleh IAPI. Berikut ini adalah skala penilaian untuk setiap learning outcomes. Mentor membubuhkan nilai pada setiap learning outcomes dengan format penilaian seperti tertuang dalam lampiran berkas ini. Dalam menentukan nilai pada setiap capaian learning outcomes, mentor dapat melakukan secara terbuka kepada peserta sehingga dapat diperoleh nilai yang transparan. Namun demikian mentor harus tetap mengedepankan aspek obyektif dan akuntabel. Passing grade Penilaian Praktik Pengalaman Kerja untuk peserta ujian tingkat profesional adalah rata-rata total nilai seluruh bidang adalah 3,5. Dalam hal hasil penilaian tidak mencapai rata-rata 3,5 maka tidak dapat mengikuti PRP-CPAI dan tidak diprosesnya penerbitkan sertifikat CPAI of Indonesia.
Nilai 5
Sebutan Sangat baik
Indikator Penilaian Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik secara mandiri dengan supervisi minimal
4
Baik
Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan.
3
Cukup
Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan yang ketat.
2
Kurang
Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai namun dengan hasil yang kurang baik meski telah disupervisi dan arahan yang ketat.
1
Sangat kurang
Tidak mampu menyelesaikan bidang yang dinilai.
Tanggal Penyelesaian Penilaian Formulir penilaian ini harus diberi tanggal penyelesaian paling lambat 1 hari sebelum pelaksanaan PRP-CPAI dimulai dan masa kerja telah mencapai 5 tahun. Formulir penilaian yang telah diisi harus diserahkan kepada penyelenggara PRP-CPAI. Benefit Mentoring Kegiatan melaksanakan peran sebagai mentor merupakan kegiatan yang akan memberikan benefit bagi profesi secara keseluruhan. Melalui mekanisme ini diharapkan akan diperoleh sumber daya manusia profesi akuntan publik yang memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan yang memiliki keahlian profesional dan memiliki komitmen tinggi terhadap etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional. Sehingga diharapkan kualitas profesi akuntan publik dapat meningkat, kepercayaan publik dapat dijaga. Mekanisme mentoring juga akan memberikan benefit bagi mentor dan pemberi kerja berupa keyakinan akan ketersediaan tenaga profesional yang memadai, kesempatan untuk mewarnai proses pembentukan nilai-nilai kepada para peserta. Demikian pula mentor berkesempatan untuk mewariskan visi dan nilai-nilai profesi kepada generasi penerus. Bagi anggota IAPI yang melaksanakan kegiatan mentoring sebagai mentor dapat mengajukan nilai SKP kepada Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi atas kegiatan tersebut. Kegiatan mentoring dalam satu semester akan dihargai sebesar 2 SKP untuk setiap peserta, maksimal jumlah SKP dalam setahun yang dapat diperoleh melalui kegiatan ini adalah sebanyak 10 SKP. Kemudian, SKP atas kegiatan mentoring ini termasuk kategori kegiatan pendidikan pelatihan profesional tidak terstruktur. Mengingat benefit yang sangat besar tersebut, diharapkan anggota IAPI untuk turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini untuk kemajuan profesi akuntan publik.
FORMULIR PENILAIAN KEGIATAN PENILAIAN PRAKTIK PENGALAMAN KERJA BAGI PESERTA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK TINGKAT PROFESIONAL Nama Peserta (Mentee)
:
Kantor Tempat Bekerja Terkini
:
Tanggal Saat Mulai Bekerja Pertama Kali
:
Saat Mulai Penilaian
:
Tanggal Kelulusan Seluruh Mata Ujian Tingkat Profesional
:
Skor TOEFL atau setingkat (Jika ada) Nama Mentor
: :
Jabatan Mentor Kantor Akuntan Publik
: :
Petunjuk Pengisian Bagi Mentor 1. Mentor membubuhkan angka pada kolom nilai 1 (sangat kurang) s.d. 5 (sangat baik) untuk setiap poin area kompetensi yang merupakan capaian learning outcomes sesuai formulir ini. Nilai 5
Sebutan Sangat baik
Indikator Penilaian Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik secara mandiri dengan supervisi minimal
4
Baik
Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan.
3
Cukup
Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan yang ketat.
2
Kurang
Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai namun dengan hasil yang kurang baik meski telah disupervisi dan arahan yang ketat.
1
Sangat kurang
Tidak mampu menyelesaikan bidang yang dinilai.
2. Mentor (atasan langsung) dapat mendiskusikan secara terbuka penilaian kepada peserta dengan tetap memegang prinsip obyektif dan akuntabel. 3. Setelah semua nilai diberikan kemudian nilai dijumlahkan dan jumlah nilai seluruhnya dibagi dengan angka 38 sehingga akan diperoleh angka rata-rata. Passing grade kelulusan adalah 3,5. Dalam peserta tidak mencapai nilai 3,5 maka mentor harus melakukan evaluasi ulang. 4. Berilah tanggal penyelesaian pada bagian akhir formulir ini sesuai tanggal penyelesaian penilaian. 5. Bubuhilah nama jelas dan tanda tangan pada bagian akhir. 6. Permohonan nilai SKP dapat diajukan dengan menggunakan formulir sesuai ketentuan tentang PPL. 7. Serahkanlah formulir ini kepada peserta untuk kemudian dilaporkan ke IAPI untuk diproses selanjutnya. Area Kompetensi I.
II.
Intelektual 1. Kemampuan untuk melakukan evaluasi terhadap informasi dari berbagai sumber dan perspektif melalui riset, analisis, dan integrasi. 2.
Kemampuan untuk menerapkan professional judgment, termasuk identifikasi dan evaluasi alternatif, dalam membuat suatu simpulan yang masuk akal berdasarkan semua fakta dan kondisi yang relevan.
3.
Kemampuan untuk mengidentifikasi guna menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan konsultasi kepada spesialis dalam rangka memecahkan problem dan membuat simpulan.
4.
Kemampuan untuk menerapkan alasan, analisis kritis, dan pemikiran inovatif untuk memecahkan masalah.
5.
Kemampuan untuk menyusun rekomendasi guna memberikan solusi untuk masalah yang tidak terstruktur dan multi aspek.
Interpersonal dan Komunikasi 6. Menunjukan kerjasama dan kemampuan untuk bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi. 7.
Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan ringkas pada saat presentasi, diskusi, dan melaporkan dalam suatu situasi formal dan non-formal, tertulis atau lisan, dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.
8.
Mampu mendemonstrasikan kesadaran perbedaan kultur dan bahasa dalam semua hal komunikasi.
Nilai
9. 10.
III.
IV.
Mampu menerapkan kemampuan teknik mendengar dan wawancara yang efektif. Kemampuan menerapkan kemampuan negosiasi untuk mendapatkan solusi dan kesepakatan.
11.
Menerapkan kemampuan konsultasi untuk meminimalisasi atau menyelesaikan konflik, pemecahan masalah, dan memaksimalkan peluang.
12.
Kemampuan menyajikan ide dan mempengaruhi pihak lain untuk mendukung atau membangun komitmen.
Kepribadian 13. Menunjukan suatu komitmen lifelong learning (pendidikan professional berkelanjutan/PPL). 14.
Mampu menerapkan professional skepticism melalui sikap mempertanyakan dan penilaian kritis semua informasi.
15.
Memiliki standar kepribadian tinggi dalam menyampaikan dan kinerja individu, melalui feedback dari pihak lain dan refleksi diri.
16.
Mampu mengelola waktu dan sumber daya untuk mencapai komitmen profesional.
17.
Mampu mengantisipasi tantangan dan potensi rencana solusi.
18.
Mampu menerapkan pemikiran terbuka terhadap peluang baru.
19.
Mampu bertindak sebagai mentor atau coach bagi level associate.
Pengorganisasian 20.
Mampu untuk melaksanakan perikatan berdasarkan pedoman praktik untuk mencapai deadlines yang ditetapkan.
21.
Mampu untuk melaksanakan reviu pekerjaan sendiri dan pihak lain untuk menentukan apakah telah sesuai dengan standar kualitas organisasi.
22.
Mampu menerapkan keahlian dalam mengelola sumber daya manusia dalam rangka untuk membangun dan memotivasi pihak lain.
23.
Mampu untuk menerapkan keahlian pendelegasian untuk menyelesaikan perikatan.
24.
25.
V.
VI.
Komitmen Terhadap Kepentingan Publik 26. Kemampuan menjelaskan peran etika dalam profesi dan hubungannya dengan konsep tanggung jawab sosial. 27.
Kemampuan menjelaskan peran etika dalam hubungannya dengan bisnis dan tata kelola.
28.
Kemampuan menganalisis keterkaitan antara etika dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk hubungan antara hukum, ketentuan peraturan, dan kepentingan publik.
29.
Kemampuan menganalisis konsekuensi perilaku tidak etis terhadap individu, profesi, dan publik.
Skeptisisme Profesional Dan Judgment Professional 30. Kemampuan menerapkan suatu pemikiran mempertanyakan secara kritis untuk menilai informasi keuangan dan data relevan lainnya. 31.
VII.
Mampu menerapkan keahlian kepemimpinan untuk mempengaruhi pihak lain untuk bekerja dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Mampu menerapkan teknik dan sarana yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta perbaikan pengambilan keputusan.
Kemampuan mengidentifikasi dan evaluasi alternatif yang rasional untuk mendapatkan simpulan yang rasional berdasarkan semua fakta dan kondisi yang relevan.
Prinsip-Prinsip Etika 32. Kemampuan untuk menjelaskan sifat etika. 33.
Kemampuan untuk menjelaskan keuntungan dan kekurangan pendekatan etika berdasarkan principles-based dan rules-based.
34.
Kemampuan mengidentifikasi isu etika dan menentukan kapan prinsip etika diterapkan.
35.
Kemampuan menganalisis alternatif tindakan yang dapat dilakukan dan menentukan konsekuensi etika.
36.
Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip etika berupa integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional dalam suatu dilema etika dan menentukan pendekatan yang tepat.
37.
Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip etika berupa integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional dalam suatu dilema etika dan menentukan pendekatan yang tepat.
38.
Kemampuan menerapkan persyaratan etika relevan dalam perilaku profesional yang sesuai dengan standar.
VIII.
Jumlah Nilai Seluruh Area
IX.
Nilai Rata-rata (Jumlah baris VIII : 38)
Tanggal Penyelesaian: ……………..
……………………………………………… Mentor/ Atasan Langsung
Soal & Lembar Jawaban
STUDI KASUS UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Ujian Profesi Akuntan Publik Professional Recognition Program for Certified Professional Auditor of Indonesia
Persyaratan untuk menjawab Soal Studi Kasus untuk Ujian PRP CPAI, adalah sebagai berikut : 1. Lembar Jawaban dapat menggunakan dengan format terlampir (Lembar Jawaban dapat digandakan) 2. Lembar Jawaban di berikan NAMA dan KAP 3. Lembar Jawaban di tanda tangani oleh Peserta 4. Jawaban di Tulis Tangan langsung oleh Peserta 5. Jawaban harus diperiksa dan ditandatangani oleh Atasan (KAP) 6. Penyerahan dokumen Asli Lembar Jawaban : Dokumen Asli Lembar Jawaban dapat diserahkan pada saat Registrasi Acara di acara PRP tanggal 24 November 2015.
Lembar Jawaban Soal Studi Kasus – Ujian CPAI (PRP) (format lembar jawaban ini dapat digandakan, sesuai kebutuhan)
Nama Peserta : KAP : Tanda Tangan Peserta :
Jawaban No. :
Telah diperiksa & Disetujui oleh Atasan (KAP) Nama Pemeriksa :
Tanda Tangan Pemeriksa:
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) SOAL KASUS 1 Anda adalah seorang manajer audit dari KAP BCG & Rekan yang ditugaskan oleh partner audit untuk menyusun strategi dan perencanaan audit suatu penugasan audit atas laporan keuangan PT Hotel Citra per 30 April 2014. Perikatan dengan Hotel Citra adalah perikatan tahun pertama. Laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor lain. PT Hotel Citra adalah sebuat perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta. Berikut ini adalah informasi yang didapatkan pada saat melakukan kunjungan ke hotel tersebut. Informasi tersebut didapatkan dari prosedur interviu dengan pejabat hotel yaitu Bapak Jonas Tjitra (direktur utama) dan manajer keuangan Ibu Widya Tjitra, pengamatan dan prosedur lainya. Akomodasi Hotel mempunyai 60 kamar, yang dikelompokkan sesuai Tabel 5.3. Tingkat hunian kamar adalah merupakan kunci sukses utama suatu kegiatan usaha perhotelan. Secara rata-rata kamar hotel yang dihuni dalam periode 12 bulan sampai 30 April 2014 adalah sebesar 74% sepanjang kurun waktu tersebut. Dapat dianalogikan bahwa kamar kosong pada suatu hotel ibarat seperti tomat busuk di toko sayur. Keduanya tidak menghasilkan pendapatan apapun. Manajemen mengkhawatirkan tingkat hunian akomodasi yang fluktuatif pada tahun ini. Tahun lalu sekitar 76% selama periode 12 bulan sampai 30 April 2013. Pada tahun ini tingkat hunian bervariasi sepanjang tahun, mulai dari 50% selama semester pertama, dan cenderung naik sampai dengan 90% menjelang akhir semester kedua. Tabel 5.3 Akomodasi Hotel Citra Jumlah Tarif per hari Ribuan Rp Kamar single dengan bak mandi Kamar single dengan shower Kamar single dengan wastafel
15 10 5
1.000 850 600
% Hunian tahun 2014 75 77 81
Total Kamar Single Kamar double dengan bak mandi Kamar double dengan shower Kamar double dengan wastafel Total Kamar Double Total Kamar
30 17
1.200
70
9 4
1.000 700
77 82
60
74
Tiap kamar mempunyai TV, perlengkapan membuat teh/kopi, setrika, dan telepon. Dulu terdapat kulkas untuk menyimpan botol dan minuman kaleng, namun tidak digunakan lagi karena disalahgunakan. Tarif dasar harian adalah seperti tertera dalam tabel di atas, namun tarif ini dapat berbeda dengan alasan berikut: a) Tarif mingguan yang mendapat diskon dan tarif akhir pekan khusus.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) b)
Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan tarif dengan tarif single. c) Tarif musiman tertentu. Manajemen Hotel Citra berencana menyediakan bak mandi untuk kamar yang hanya memiliki wastafel dan pekerjaan ini kemungkinan dimulai dalam tahun finansial saat ini. Ibu Widya Tjitra mengatakan bahwa bisnis sampingan sewa kamar mencapai titik impas (break-event) (pendapatan sewa kamar tahun 2013 sekitar Rp15.000.000.000).
Restoran Hotel mempunyai restoran dengan 60 meja. Manajemen memberitahu bahwa sebagian besar tamu hotel sarapan di hotel, namun tingkat kunjungan restoran oleh penghuni tahun 2013 sekitar 20% di siang hari dan 65% di sore hari. Hotel membedakan tamu bukan penghuni hotel, yaitu tamu yang tidak menginap di hotel. Sebagian besar pengunjung restoran di siang hari tidak menginap di hotel. Manajemen memperkirakan titik impas restoran adalah ketika beroperasi 55% dari kapasitas yang ada. Manajemen berencana untuk meningkatkan tingkat penggunaan kapasitas restoran (sekitar 75% di tahun 2013 untuk tamu restoran berstatus penghuni dan non-penghuni). Mereka merevisi daftar menu dan mempekerjakan koki baru yang ahli masakan tradisional sampai mancanegara. Pendapatan restoran mencapai Rp34.000.000.000 pada tahun 2013, termasuk pendapatan dari sarapan. Ibu Widya Tjitra mengatakan bahwa sebagian besar profit hotel berasal dari restoran, dan saat ini sedang mengiklankan menu baru di media lokal. Salah satu alasan perhatian terhadap restoran adalah persaingan dengan Bellbank Hotel, hotel modern terbaru di sekitar lokasi Hotel Citra, yang telah sukses mengembangkan bisnis dari hotel, tidak lain karena hotel tersebut memiliki restoran yang menarik. Dapur Manajemen telah mengambil langkah untuk mengurangi sampah di dapur. Mereka memperkenalkan sistem pengendalian bagian yang lebih ketat dan baru-baru ini memberikan tanggung jawab pembelian makanan kepada koki baru, di bawah pengawasan Ibu Widya Tjitra. Bar Terdapat tiga bar di hotel yang menyediakan berbagai jenis minuman untuk pengunjung penghuni dan non-penghuni. Salah satu bar adalah ruang serbaguna, yang digunakan sebagai ruang santai penghuni ketika sedang tidak digunakan. Ini adalah bagian bisnis yang menguntungkan. Serbaguna Hotel menawarkan fasilitas lengkap untuk resepsi pernikahan, rapat bisnis kecil, grup diskusi dan lain-lain.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) Restoran Catatan pengendalian yang penting di restoran adalah menu pesanan tamu, yang terdapat dalam file master dalam sistem komputer, bersama dengan harga standar. Setiap pramusaji mempunyai catatan order empat rangkap, satu rangkap ke dapur, satu rangkap ke meja kasir restoran, satu rangkap ke bagian akuntansi,dan satu rangkap diarsipkan pramusaji. Pramusaji memasukkan jumlah pesanan untuk menu tertentu untuk setiap meja, menggunakan sistem penomoran menu, dan mencatat nomor kamar tamu yang merupakan penghuni hotel. Manajer restoran menggunakan PC restoran untuk memasukkan rincian semua menu yang telah disajikan ke tamu restoran, membedakan antara yang dibayar kas dan yang dicatat dalam catatan tamu penghuni. Makanan yang dibayar kas dimasukkan dalam kassa kas di restoran. Bar Alat pengendalian penting di bar adalah system kas terprogram yang memuat harga yang telah ditentukan untuk semua minuman. Pelayan bar harus memasukkan jumlah minuman yang dipesan dan kas yang dibayar, sistem secara otomatis menghitung kembalian. Terdapat perhitungan persediaan reguler yang dilakukan penjaga persediaan eksternal. Karyawan dan Struktur Hotel Gambar 5.3 Struktur Organisasi PT Hotel Citra Direktur Utama: Jonas Tjitra
Manajer Restoran/Bar: Edward Tjitra
Manajer Resepsionis dan House Keeping: Janet Tjitra
Bagian Resepsionis
Bagian House Keeping
Staf Kebersihan
Staf Laundry
Bagian Maintenance/ Perawatan Hotel
Bagian Bar
Bagian Restoran
Restoran Pelayan
Kepala Koki
Manajer Keuangan dan Akuntansi: Widya Tjitra
Bagian TI
Bagian Kasir
Bagian Keuangan Adan Akuntansi
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) Sistem Akuntansi Sistem akuntansi hotel telah terkomputerisasi. Perusahaan mempunyai jaringan kecil PC dengan biaya Rp 360.000.000 yang dibangun sekitar dua tahun lalu. PC terdapat di resepsionis, restoran, bar, kantor manajer, dan kantor manajer keuangan. Sistem menggunakan program yang dibeli sebagai paket lengkap dari perusahaan software terkemuka. Satu orang menjalankan sistem komputer tersebut. Ibu Widya Tjitra juga memiliki keahlian komputer dan mengawasi system operasi tersebut. Catatan akuntansi terkait penghuni yang terpenting adalah catatan penerimaan tamu/resepsi yang dimasukkan ke sistem komputer pada saat tamu tiba. Nomor kamar digunakan sebagai catatan untuk setiap jasa yang digunakan tamu. Dengan demikian, saat tamu makan di restoran, nomor kamar dimasukkan dalam dokumen pesanan makanan yang ditandatangani tamu. Berikut ini adalah informasi penting pada beberapa akun dari laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi per 31 Maret 2014 dan 2013 yang didapatkan dari pihak manajemen hotel. 31 Maret 2014 (Jutaan Rp) Pendapatan Cost of sales Beban usaha Laba sebelum pajak Total aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Aset lancar lainya Aset tetap, nilai buku Aset tidak lancar lainya Imbalan pascakerja Hutang usaha Hutang dan akrual lainya Hutang bank, jangka panjang Ekuitas
75.653 40.876 11.843 22.934 164.765 5.723 18.287 2.935 7.021 123.763 7.036 3.571 12.870 21.023 40.000 87.301
30 April 2013 (Jutaan Rp) 92.345 55.972 14.987 21.386 165.575 6.298 17.034 3.092 8.636 123.763 6.752 3.571 13.932 19.597 45.000 83.475
Pertanyaan: Berdasarkan pemaparan di atas, anda sebagai manajer audit diminta untuk menyiapkan dokumentasi atas strategi dan perencanaan audit berdasarkan SA 300, SA 315, SA 320, dan SA 330. Dokumen tersebut harus anda siapkan untuk kemudian dimintakan persetujuan kepada partner audit. Dokumen tersebut diantaranya harus memuat: 1. Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan. 2. Basis pelaporan keuangan yang digunakan oleh hotel. 3. Jadwal waktu. 4. Komposisi tim audit. 5. Estimasi fee audit. 6. Kepatuhan terhadap persyaratan etika. 7. Pemahaman atas pengendalian internal 8. Pemahaman atas kebijakan akuntansi signifikan 9. Materialitas.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) 10. Pertimbangan atas fraud dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku 11. Identifikasi risiko salah saji material 12. Prosedur audit yang relevan. Dalam menjawab pertanyaan tersebut anda dapat berimprovisasi dengan menambahkan informasi yang relevan pada kasus tersebut, namun harus dijelaskan alasannya. Selain itu dalam menyelesaikan kasus tersebut anda harus merefer pada SA yang relevan. Anda dapat memberikan informasi tambahan dalam dokumen strategi dan perencanaan audit sepanjang disyaratkan oleh SA.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) SOAL KASUS 2 Anda adalah seorang senior auditor pada KAP YKJ & Rekan yang ditugaskan oleh manajer anda untuk melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian internal sehubungan dengan audit atas laporan keuangan PT Barbados per 31 Desember 2014. Berikut ini adalah informasi yang didapatkan selama anda melaksanakan prosedur pemahaman.
PT Barbados merupakan perusahaan yang menjual berbagai produk secara kredit, yang berdomisili di Jakarta. Anda sedang mendiskusikan sistem dengan Bapak Mustafa (Direktur Keuangan) dan Ibu Hani (Manajer Pemrosesan Data) yang telah menyediakan deskripsi naratif dan bagan alur (flowcharts) yang menggambarkan kegiatan bagian penjualan dan A/R: Order penjualan diterima setiap hari dari pelanggan melalui pramuniaga yang akan meneruskan order tersebut ke departemen penjualan. Staf departemen penjualan menggunakan sistem dengan fasilitas ‘read-only’ untuk memastikan ketersediaan stok dan kemudian menyiapkan slip order penjualan yang memuat informasi: a) Nama pelanggan, alamat, dan nomor akun/referensi (digunakan untuk memperbarui buku besar penjualan). b) Kode dan nama produk (digunakan untuk memperbarui data persediaan). c) Kuantitas dan harga jual. d) Kode penjualan (digunakan untuk menganalisa penjualan). Slip order penjualan yang telah dilengkapi staf departemen penjualan akan diteruskan ke departemen TI untuk diproses. Nomor pelanggan dan kode produk diproses secara otomatis (computer-generated) di bawah pengawasan Ibu Hani; yang memuat nomor cek (check digits) untuk setiap transaksi. Pelanggan baru akan diberikan nomor pelanggan sesuai daftar yang dimiliki staf departemen penjualan. (1) Staf departemen TI antara lain Ibu Hani (programmer dan analis sistem yang handal), seorang asisten programmer (bertindak sebagai operator saat jam sibuk), dan dua operator (keduanya sering menghadiri pelatihan programming di universitas setempat). Perusahaan software terkemuka memasok software komputer perusahaan, namun kemudian dimodifikasi oleh staf departemen TI bersama-sama dengan perusahaan software tersebut dan pabrikan komputer, sesuai hasil diskusi informal antara staf yang terlibat dalam pengembangan sistem. Dokumentasi hasil diskusi yang memuat modifikasi software tersebut disimpan oleh Ibu Hani. Hanya staf departemen TI yang diperbolehkan memasuki ruangan komputer. (2) Saat menerima slip order penjualan, operator membuat total kuantitas dan jumlah dokumen yang diinput ke lembar kendali. (3) Setiap hari operator memasukkan file catatan persediaan dan buku besar penjualan ke sebuah disk khusus, dengan menginput detail transaksi dari slip order penjualan ke komputer sehingga komputer akan memutakhirkan buku besar penjualan dan catatan
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) persediaan dalam disk. Output yang dicetak antara lain: (a) daftar pengiriman barang yang dijual, (b) daftar tagihan penjualan (buku harian), (c) slip tagihan penjualan (dua rangkap), (d) catatan pengiriman barang yang dijual (dua rangkap), (e) daftar catatan persediaan terakhir. Setiap akhir bulan, operator memasukkan instruksi tambahan dan komputer akan mencetak daftar piutang pelanggan yang menunjukkan nilai saldo dan untuk setiap pelanggan, slip tagihan yang tidak jelas (open items) dan total slip tagihan tersebut. Penerimaan dari pelanggan diinput secara terpisah. (4) Ibu Hani sangat sadar akan pentingnya keamanan dan setiap hari file hard disk akan disimpan ke disk cadangan di perpustakaan data yang terletak di samping ruang komputer. Ibu Hani menerapkan sistem kronologis (grandfather-father-son system) untuk disk yang memuat label nama berurutan (header and trailer label) dan diidentifikasi secara manual. Barbados Tbk. tidak mempunyai staf perpustakaan data khusus, namun staf departemen TI telah diinstruksikan untuk menandatangani dan memasukkan tanggal dan waktu ke dalam buku kontrol perpustakaan setiap file dipindahkan. (5) Setelah menjalankan tugas harian, operator membandingkan total kontrol pada slip tagihan penjualan dan daftar pengiriman barang dengan total lembar kendali, dan melakukan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian. Operator membuat laporan pengecualian (exception report) untuk item yang tidak sesuai tersebut. (Pengecualian yang biasa terjadi antara lain kode persediaan dan nomor pelanggan yang tidak ada dalam daftar, pelampauan pagu kredit pelanggan, pesanan melebihi nilai yang telah ditentukan sebelumnya.) (6) Dokumen dan daftar yang didistribusikan antara lain: a) Daftar pengiriman barang yang dijual dan catatan pengiriman ke departemen pengiriman barang sebagai bagian yang berwenang untuk mengirimkan barang, satu rangkap catatan pengiriman barang dikirimkan ke pelanggan bersama barang dan rangkap lainnya disimpan di departemen pengiriman barang. b) Slip tagihan penjualan (rangkap kedua), daftar slip tagihan penjualan dan order penjualan asli ke staf departemen penjualan yang membandingkan order penjualan dengan daftar dan tagihan. Pelanggan menerima satu rangkap tagihan. c) Daftar saldo pelanggan bulanan dikirimkan ke departemen akuntansi sebagai perbandingan dengan akun kontrol buku besar penjualan dalam buku besar. d) Daftar catatan persediaan harian dikirimkan ke departemen kontrol persediaan yang akan digunakan sebagai dasar pemesanan persediaan. (Setiap bulan staf gudang menghitung persediaan dan mengirimkan rincian persediaan yang dimiliki perusahaan kepada departemen kontrol persediaan untuk dibandingkan dengan daftar catatan persediaan akhir bulan.) (7) Apabila staf departemen penjualan menemukan perbedaan antara order penjualan dan daftar order penjualan, slip tagihan akan diperbaiki secara manual (by hand) dan rangkap kedua akan dikirimkan kembali ke ruang komputer untuk perbaikan di periode pemrosesan order berikutnya. Daftar tagihan penjualan (memuat rincian tagihan
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) individual pelanggan sesuai order nomor pelanggan dan rangkuman alokasi kode penjualan individual) dan rangkap kedua slip tagihan penjualan kemudian dikirimkan (daftar tagihan penjualan telah diperbaiki dengan rapi secara manual) ke departemen akuntansi. Dokumen tersebut digunakan untuk memutakhirkan akun kontrol buku besar penjualan dalam buku besar dan membukukan akun penjualan individual pelanggan. (8) Pertanyaan: Sebagai senior auditor anda diminta oleh manajer saudara untuk mengevaluasi pengendalian internal PT Barbados dalam rangka audit atas laporan keuangan per 31 Desember 2014. Terhadap informasi yang diperoleh tersebut, anda diminta untuk: 1. mengidentifikasi kelemahan dan efektivitas pengendalian internal yang relevan dengan audit. Identifikasi pengendalian hendaknya memilah pengendalian umum dan pengendalian aplikasi input, proses, dan output. 2. Mengidentifikasi what can go wrong terhadap kelemahan yang teridentifikasi tersebut. 3. Menyusun risiko salah saji material terhadap asersi transaksi atau akun terkait dan menentukan signifikansi risikonya. Anda harus mengidentifikasi asersi pada transaksi atau akun relevan dan menentukan risiko salah saji material terkait. 4. Menyusun prosedur audit yang diterapkan untuk menurunkan risiko salah saji material, baik pengujian substantif maupun pengujian atas pengendalian yang efektif. 5. Menyusun draf saran/rekomendasi yang relevan terkait dengan kelemahan pengendalian internal yang teridentifikasi. Saran/rekomendasi hendaknya disusun dalam suatu surat kepada manajemen. Dalam menyelesaikan tugas tersebut anda harus merefer pada SA yang relevan. Anda dapat memberikan informasi tambahan sepanjang diperlukan dan relevan, namun anda harus menyebutkan alasannya. Jawaban anda harus merujuk pada SA yang diwajibkan ketika menyelesaikan tugas tersebut.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) SOAL KASUS 3 PT. Hawa Indah telah baru-baru ini membuat perikatan dengan Kantor Akuntan Publik Iryansyah Joan untuk melakukan audit atas laporan keuangan per 31 Desember 2014. Akuntan Publik tersebut sedang mengevaluasi perubahan-perubahan akuntansi sehubungan dengan PT. Hawa Indah. Berikut ini adalah beberapa informasi penting setelah dilakukan prosedur audit. 1. Pada tanggal 31 Desember 2013, klien memiliki saldo piutang sebesar $820.000 dari PT Heroic pada laporan posisi keuangan. Pada akhir tahun 2014 diperoleh informasi bahwa PT Heroic telah bangkrut, dan berdasarkan penilaian tidak ada pemulihan yang dapat diharapkan. Klien memutuskan untuk menghapuskan piutang tersebut sebagai penyesuaian piutang pada periode sebelumnya dan telah dilakukan penyesuaian. 2. Klien telah memutuskan untuk melakukan perubahan berikut dalam kebijakan penyusutan. a. Untuk perabot kantor dan perlengkapan, diputuskan untuk mengubah umur manfaat yag semula 10 tahun menjadi 8 tahun untuk mencerminkan estimasi pola manfaat ekonomi aset tersebut pada masa mendatang. Keputusan ini telah dibuat klien pada 1 Januari 2014 dan berlaku per tanggal tersebut. Klien tidak melakukan penyesuaian atas saldo laba tahun sebelumnya sehubungan dengan perubahan tersebut. Jika perubahan ini telah dilakukan dalam beberapa tahun sebelumnya, saldo laba pada tanggal 31 Desember 2013, akan berkurang sebesar $ 250.000. Sedangkan jika perubahan tersebut bersifat prospektif maka pengaruh perubahan tersebut untuk laba tahun 20104 terjadi pengurangan laba sebesar $ 60.000. b. Untuk peralatan pada divisi penyewaan, klien bermaksud untuk menerapkan metode jumlah angka tahun untuk menghitung depresiasi (sum-of-the years-digit depreciation method). Klien tidak pernah menggunakan SYD sebelumnya. Klien mulai mengoperasikan divisi penyewaan pada tahun 2014. Klien memiliki peralatan yang sejenis yang selama ini telah digunakan untuk operasional dengan sifat dan karakteristik yang tidak berbeda dengan divisi penyewaan dan telah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus. Jika metode penyusutan menggunakan metode garis lurus, laba tahun 2014 akan menjadi lebih besar yaitu sebesar $ 110,000. 3. Dalam menyusun laporan tahun 2013, salah satu petugas pemegang buku mencatat lebih tinggi persediaan akhir sebesar $ 235.000 karena kesalahan matematis. Klien memutuskan untuk mencatat koreksi tersebut sebagai penyesuaian periode sebelumnya. 4. Di masa lalu, klien telah membebankan biaya pra-produksi pada divisi mebel selama 5 tahun. Standar akuntansi keuangan yang baru tidak mengizinkan biaya pra-operasi dikapitalisasi, namun harus dibebankan pada saat terjadinya. Diasumsikan bahwa standar tersebut berlaku efektif 1 Januari 2014. Jika metode akuntansi yang baru telah digunakan sebelum tahun 2014 saldo laba pada tanggal 31 Desember 2013, akan berkurang sebesar $ 375,000. Klien tidak melakukan koreksi atas dampak penerapan standar akuntansi keuangan yang baru tersebut. 5.
Untuk divisi perawatan, klien memutuskan untuk mengganti metode pencatatan persediaan dari metode FIFO ke metode rata-rata, karena klien yakin bahwa biaya ratarata akan menyajikan informasi yang lebih handal dengan penerapan yang lebih baik konsep macthing antara pendapatan dengan biaya. Dampak atas perubahan kebijakan
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015) ini pada tahun 2014 laba akan meningkat sebesar $ 320.000. Sedangkan untuk posisi tanggal 31 Desember 2013, klien menyatakan bahwa dampak terhadap saldo laba tidak dapat ditentukan sehingga tidak dikoreksi. 6.
Dalam rangka penerapan macthing concepts yang lebih baik antara dari pendapatan dan beban pada divisi konstruksi gedung, klien memutuskan untuk merubah metode pengakuan pendapatan jasa konstruksi yang semula menggunakan metode pemulihan biaya menjadi metode persentase penyelesaian (the percentage of completion method). Apabila metode ini telah digunakan pada tahun-tahun sebelumnya, maka saldo laba pada tanggal 31 Desember 2013, akan menjadi lebih besar sebesar $ 1.075.000. Sedangkan untuk tahun berjalan klien telah mencatat dengan menggunakan basis yang baru.
Instruksi: Anda adalah staf senior auditor pada KAP Iryansyah Joan tersebut yang ditugaskan oleh partner untuk melakukan evaluasi atas informasi yang didapatkan tersebut setelah melakukan prosedur audit. Lakukan perintah berikut ini dan dokumentasikan tindaklanjutnya dalam suatu kertas kerja audit. Jawaban anda harus dituangkan secara manual (tidak diketik dalam komputer). Dalam menyelesaikan kasus ini anda harus merefer kepada SAK dan SA yang relevan. a.
Untuk setiap perubahan yang dijelaskan di atas, tentukan: (1) Apakah perubahan tersebut merupakan perubahan kebijakan akuntansi, estimasi akuntansi, atau koreksi kesalahan? (2) Apakah diperlukan penyajian kembali saldo laba awal tahun 2014? Anda harus menentukan perlakukan yang semestinya dilakukan oleh klien tersebut. Selain itu anda juga harus menentukan perlakukan yang dibuat oleh klien.
b.
Tentukan jumlah koreksi yang tepat untuk posisi saldo Desember 31 Desember 2013!
c.
Terhadap informasi yang diperoleh tersebut, lakukan evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya terhadap permasalahan tersebut. Dijelaskan bahwa klien telah membuat keputusan dan tidak ada perubahan terhadap keputusan tersebut. Untuk setiap informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa semua bersifat material. Anda diminta untuk menuangkan informasi-informasi tersebut dalam dokumen memorandum penyelesaian audit.