1
Infinity Technology Co.,Ltd® Panduan Pengguna Network Digital Video Recording
Panduan ini, beserta software pendukung, dilengkapi dengan hak cipta dan hanya dapat digunakan atau digandakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Isi dari panduan ini bersifat sebagai sarana informatif, dapat berubah tanpa pemberitahuan, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai komitmen dari Infinity Technology Co., Ltd. Infinity Technology Co., Ltd tidak bertanggung jawab atau berkewajiban atas kesalahan atau ketidakakuratan yang mungkin muncul dalam buku panduan ini. Kecuali apabila telah diberikan ijin, tidak ada satu bagian pun dalam publikasi ini yang boleh diproduksi ulang, disimpan dalam sistem pencarian, atau dikirimkan dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, baik secara elektronik, mekanik, rekaman atau lainnya tanpa ijin tertulis dari Infinity Technology Co.,Ltd
INFINITY TECHNOLOGY CO.,LTD TIDAK MEMBERIKAN JAMINAN BAIK SECARA TERSURAT ATAU TERSIRAT, TERMASUK TANPA ADANYA LIMITASI TERHADAP KELAYAKAN UNTUK DIPERDAGANGKAN DAN KESESUAIAN UNTUK TUJUAN TERTENTU, TERHADAP SOFTWARE YANG DIPUBLIKASI OLEH INFINITY TECHNOLOGY CO., LTD. INFINITY TECHNOLOGY CO.,LTD TIDAK MEMBERIKAN JAMINAN, GARANSI BAIK ATAS PENGGUNAAN ATAUPUN HASIL DARI PENGGUNAAN SOFTWARE. KEBENARAN, KEAKURATAN, KEHANDALAN ATAU HAL LAINNYA YANG DIAKIBATKAN DARI PENGGUNAAN SOFTWARE INFINITY AKAN SEPENUHNYA MENJADI TANGGUNG JAWAB PENGGUNA. PENGECUALIAN ATAS JAMINAN SECARA TERSIRAT TIDAK DIIJINKAN UNTUK DITERAPKAN PADA BEBERAPA NEGARA. PENGECUALIAN TERSEBUT MUNGKIN TERJADI DI NEGARA ANDA.
DALAM KONDISI TERTENTU, INFINITY TECHNOLOGY CO.,LTD BESERTA SELURUH JAJARAN DIREKSI DAN STAFF SERTA AGEN PENJUALAN TIDAK BERTANGGUNGJAWAB ATAS KERUGIAN KONSEKUENSIAL, INSIDENTAL ATAU SECARA TIDAK LANGSUNG (TERMASUK GANTI RUGI ATAS HILANGNYA KEUNTUNGAN BISNIS, GANGGUAN BISNIS, HILANGNYA INFORMASI BISNIS, DAN LAIN SEBAGAINYA) YANG TIMBUL DARI PENGGUNAAN ATAU KETIDAKMAMPUAN UNTUK MENGGUNAKAN SOFTWARE INFINITY.
2
Penting Diperhatikan Sebelum menghubungkan dan mengoperasikan perangkat anda, harap mengikuti petunjuk dibawah ini :
• • • • •
Pastikan perangkat dipasang di tempat yang berventilasi, lingkungan bebas debu. Perangkat didesain untuk penggunaan didalam ruangan. Jauhkan perangkat dari cairan. Pastikan kondisi lingkungan memenuhi spesifikasi pabrik. Pastikan perangkat diletakkan pada rak atau posisi yang tepat. Guncangan yang kuat atau guncangan yang terjadi akibat perangkat jatuh dapat menyebabkan kerusakan elektronik yang sensitif pada perangkat.
• • • •
Gunakan UPS jika memungkinkan. Matikan perangkat sebelum menghubungkan dan memutuskan aksesoris dan peripheral. HDD yang direkomendasikan pabrik harus digunakan untuk perangkat ini. Penggunaan yang tidak benar atau penggantian baterai dapat mengakibatkan bahaya ledakan. Ganti dengan jenis yang sama atau setara saja. Buang baterai bekas sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh produsen baterai.
3
Fitur Kunci Produk Secara umum (General)
Input Gambar dengan standar PAL/NTSC
Kompresi gambar H.264 dengan reabilitas tinggi dan definisi yang istimewa
Encoding sampai dengan resolusi wd1 (PAL: 960 × 576, NTSC: 960 × 480)
Mendukung fitur dual stream. Pada fitur ini terdapat konfigurasi main stream dan sub stream. Masing-masing stream ini dikonfigurasikan untuk mengatur tingkat ketajaman gambar serta tingkat kelancaran streaming yang diinginkan. Konfigurasi pada main stream akan berefek pada ketajaman hasil rekaman serta hasil streaming via PC/Laptop Konfigurasi pada sub stream akan berefek pada hasil streaming via mobile phone serta hasil streaming via PC/Laptop apabila bandwidth yang digunakan lambat (pengguna dapat memilih untuk menggunakan main stream / sub stream saat ingin melakukan streaming via PC/Laptop dimana ini disesuaikan dengan kebutuhan)
Konfigurasi independen untuk setiap saluran (channel), termasuk resolusi, banyaknya gambar dalam 1 detik (frame rate), jumlah bit (bit rate), kualitas gambar, dll
Kualitas masukan (input) dan keluaran (output) gambar dapat dikonfigurasi
Parameter perekaman normal (normal recording) dan perekaman berdasarkan kejadian (event recording) dapat dikonfigurasi per kamera secara individu.
Teknologi watermark
Pemantauan Secara Lokal (Local Monitoring)
Keluaran HMDI/VGA dan CVBS (RCA Output) dapat bekerja menghasilkan keluaran gambar secara bersamaan
Resolusi untuk keluaran (output) HDMI/VGA adalah
Tampilan gambar yang dihasilkan kamera dapat diatur untuk menampilkan 1 atau 4 atau 9 atau
1920×1080P
16 kamera sekaligus , dan susunan kamera dapat diatur atau disusun sesuai kebutuhan.
Penggantian channel kamera, baik secara manual atau otomatis dapat dinikmati pada saat berada pada mode tampilan saat ini (live view). Untuk penggantian gambar secara otomatis pengguna dapat mengatur rentang waktu penggantian gambar sesuai dengan kebutuhan.
Menu pengaturan cepat (Quick setting menu) terdapat pada mode tampilan saat ini (live view)
Pemilihan saluran (channel) pada mode tampilan saat ini (live view) dapat dilindungi (shielded)
Terdapat fitur pendeteksian gerakan (Motion detection), fitur anti sabotase kamera ( tamper-proof) , keganjilan pada sistem (video exception)
dan fungsi tanda bahaya pada saat
terputusnya koneksi gambar (video loss alarm functions).
Terdapat fitur privacy masking (menutup sebagian area yang diinginkan pada setiap saluran/ kamera, sehingga tidak akan tampak pada mode tampilan saat ini ataupun hasil rekaman)
Mendukung bermacam-macam protokol, sistem, rekaman posisi kamera (preset), mode operasi patroli otomatis (patrol) dan mode operasi berpola (patterns) kamera PTZ
Pada mode pengontrolan kamera PTZ, pengguna dapat memperbesar gambar dengan melakukan klik pada mouse dan melakukan tracing dengan melakukan drag pada mouse.
4
Manajemen HDD (HDD Management)
Sebanyak 8 unit penyimpanan secara jaringan (8 NAS disks, atau 7 NAS disks+1 IP SAN disk) yang dapat dikoneksikan
Manajemen grup HDD (HDD group management).
Mendukung fungsi siaga (stanby) pada HDD
Dapat melakukan pengaturan HDD : redundancy, read-only, read/write (R/W).
Manajemen kuota HDD;kapasitas berbeda dapat diatur untuk saluran (channel) yang berbeda.
Rekaman (Recording) dan Pemutaran Rekaman (Playback)
Konfigurasi jadwal rekaman pada hari libur (Holiday recording schedule)
Parameter encoding secara normal maupun berdasarkan kejadian (event)
Mendukung berbagai jenis rekaman : manual , normal dan motion
8 rentang waktu waktu perekaman dengan jenis rekaman yang berbeda beda
Lamanya rekaman dilakukan sebelum terjadinya gerakan (Pre-record) dan lamanya rekaman dilakukan setelah terjadinya gerakan (post-record), serta lamanya rekaman dilakukan sebelum diaktifkannya jenis perekaman secara manual (manual recording) maupun perekaman berdasarkan jadwal (schedule recording)
Pencarian data rekaman berdasarkan kejadian yang diinginkan
Kustomisasi label penanda (tag) pada rekaman, pencarian dan pemutaran rekaman berdasarkan label penanda
Pengguna dapat mengunci (lock) atau membuka kuncian (unlock) data rekaman, sehingga data rekaman yang dianggap penting tidak terhapus secara otomatis apabila harddisk penuh (dalam mode siklus).
Mencari dan memutar kembali rekaman berdasarkan saluran (channel) yang diinginkan, jenis rekaman, waktu mulai, waktu akhir, dll
Pencarian pintar (smart search) untuk area yang ditentukan pada gambar.
Dapat melakukan perbesaran gambar (Zooming in) ketika memutar rekaman
Dapat memutar secara terbalik (playing reversely)
Terdapat fungsi menghentikan (pause), memutar cepat (play fast), memutar lambat (play slow), melompat maju (skip forward), dan melompat mundur (skip backward) ketika memutar rekaman.
Backup
Memindahkan data gambar atau rekaman ke perangkat penyimpanan USB atau SATA
Memindahkan klip video ketika sedang memutar rekaman
Manajemen dan pemeliharaan perangkat untuk memuat data cadangan (backup)
Tanda Bahaya (Alarm) dan Keganjilan Sistem (Exception)
Konfigurasi waktu operasi untuk setiap masukan tanda bahaya (alarm input) maupun keluaran tanda bahaya (alarm output)
Terdapat bermacam jenis tanda bahaya (alarm) , jenis-jenis tanda bahaya yaitu : apabila terjadi kehilangan gambar/kamera tidak mengeluarkan gambar (video loss), terdeteksinya gerakan (motion detection) , sabotase kamera (video tampering), keganjilan pada signal gambar, format video in/out yang tidak sesuai, usaha akses secara ilegal (illegal access), jaringan terputus (network disconnection), konflik pada protokol internet (IP Conflict), kerusakan harddisk (harddisk error) dan apabila kapasitas harddisk penuh (harddisk full).
Terdapat bermacam aksi respon yang akan dijalankan saat terdeteksinya tanda bahaya (alarm) yang dapat dipilih, seperti DVR akan otomatis merekam (camera recording) , mengeluarkan
5
signal pada relay yang telah dipasang (relay out), peringatan pada layar (on-screen warning), peringatan suara (audible warning) dan upload ke pusat pemantauan/PC Software (upload to center), dan sebagainya.
Pemulihan sistem secara otomatis setiap terjadinya keganjilan sistem (exceptions)
Fungsi Lainnya
Pengendalian DVR dapat melalui panel depan DVR, mouse, remote control dan keyboard khusus.
Beberapa level manajemen pengguna, dimana setiap pengguna dapat diatur hak aksesnya atau hal apa saja yang boleh dilakukan oleh pengguna tersebut.
Pencarian yang handal pada log operasi, tanda bahaya (alarm), dan keganjilan sistem (exception).
Pengguna dapat mengekspor/mengimpor konfigurasi dari satu DVR ke DVR lain.
Fungsi Jaringan (Network Functions)
Kartu jaringan berkecepatan 10/100M.
Mendukung IPv6.
Mendukung protokol TCP/IP, PPPoE, DHCP, DNS, DDNS, NTP, SADP, SMTP, SNMP, UPnP™, NFS, dan
iSCSI.
Mendukung fitur unicast dan multicast; protokol TCP dan UDP dapat diaplikasikan untuk transmisi pada fitur unicast.
Pencarian secara jaringan (Remote search), pemutaran rekaman secara jaringan (remote playback), mengunduh (download), mengunci dan membuka kuncian pada data rekaman secara jaringan , dan dapat melanjutkan proses mengunduh apabila terjadinya kegagalan transimisi.
Parameter konfigurasi untuk akses via jaringan dapat diekspor/impor
Status DVR, pencatatan jejak sistem (system log) dan status tanda bahaya (alarm) dapat diamati melalui jaringan / perangkat lunak PC.
Penguncian atau membuka kuncian pada tombol panel DVR atau mouse dapat dilakukan melalui jaringan / perangkat lunak PC.
Format HDD dan memperbaharui program dapat dilakukan via jaringan.
Mematikan dan menyalakan system dapat dilakukan via jaringan.
Transmisi saluran (channel) RS-485 secara transparan.
Tanda bahaya untuk setiap kejadian (event) dan keganjilan sistem (exception) dapat diupload dan diterima oleh perangkat lunak PC.
Memulai / memberhentikan perintah rekam dapat dilakukan via jaringan.
Memperbaharui sistem via FTP server.
Pengendalian PTZ via jaringan.
Terdapat fitur perbincangan dua arah (voice talk) dan fitur untuk mengirimkan pengumuman berupa suara ke beberapa DVR sekaligus (broadcast).
Memiliki Web Server sendiri.
Pengembangan
Penyediaan SDK untuk sistem operasi Windows dan Linux.
Aplikasi sumber kode demo untuk perangkat lunak.
Dukungan dan layanan pelatihan untuk aplikasi pengembangan sistem.
6
DAFTAR ISI Fitur Kunci Produk .............................................................................................................. 4 BAB 1............................................................................................................................................ 11 Pendahuluan ................................................................................................................................. 11 1.1 Panel Depan (Front Panel) .......................................................................................... 12 1.2 Pengoperasian IR Remote Control ............................................................................... 13 1.3 Menggunakan USB Mouse .......................................................................................... 15 1.4 Menggunakan Soft Keyboard....................................................................................... 16 1.5 Panel Belakang............................................................................................................. 17 1.6 Menyalakan dan Mematikan DVR .............................................................................. 17 BAB 2........................................................................................................................................... 20 Memulai Penggunaan ................................................................................................................ 20 BAB 3........................................................................................................................................... 25 Tampilan Saat Ini (live view) ..................................................................................................... 25 3.1 Pengenalan Tampilan Saat Ini (live view) .................................................................... 26 Memahami Ikon Tampilan Saat Ini ........................................................................... 26 3.2 Mengoperasikan Mode Tampilan Saat Ini ................................................................... 27 3.2.1 Menggunakan Mouse Pada Mode Tampilan Saat Ini ....................................... 27 3.2.2 Menggunakan Auxiliary Monitor ..................................................................... 28 3.2.3 Penggantian Keluaran Utama (Main Output)/ Aux .......................................... 28 3.2.4 Tombol Pengaturan Cepat (Quick Setting) Pada Mode Tampilan Saat Ini ...... 29 3.3 Menyesuaikan Pengaturan Mode Tampilan Saat Ini ................................................... 32 3.4 Encoding Saluran Yang Kosong (Channel-zero Encoding) ........................................ 34 3.5 Logout Pengguna (User Logout) ................................................................................. 35 BAB 4........................................................................................................................................... 36 Pengendalian PTZ ...................................................................................................................... 36 4.1 Mengkonfigurasi Pengaturan PTZ............................................................................... 37 4.2 Mengubah Posisi Kamera PTZ (Presets), Mode Operasi Berpola (Patterns) dan Mode Operasi Patroli Otomatis (Patrols) Kamera PTZ ............................................ 37 4.2.1 Mengubah Posisi Kamera PTZ (Presets) ......................................................... 38 4.2.2 Memanggil Posisi Kamera PTZ (Calling Presets) ........................................... 39 4.2.3 Mengkostumisasi Mode Patroli Otomatis (Customizing Patrols).................... 40 4.2.4 Memanggil Mode Patroli Otomatis (Calling Patrols) ..................................... 41 4.2.5 Mengkustomisasi Mode Operasi Berpola (Customizing Patterns) .................. 43 4.2.6 Memanggil Mode Operasi Berpola (Calling Patterns) .................................... 43 4.3 Panel Pengendalian PTZ (PTZ Control Toolbar) ........................................................ 44 BAB 5........................................................................................................................................... 46 Pengaturan Rekaman (Record Settings) .................................................................................. 46 5.1 Mengkonfigurasi Parameter Encoding (Configuring Encoding Parameters) ............ 47 5.2 Konfigurasi Jadwal Rekam (Configuring Record Schedule) ...................................... 50 5.3 Konfigurasi Rekaman Berdasarkan Pendeteksian Gerakan ........................................ 54 5.4 Mengkonfigurasikan Rekaman Secara Manual (Configuring Manual Record) ......... 57
7
5.5 Konfigurasi Rekaman Saat Hari Libur (Configuring Holiday Record) ...................... 58 5.6 Konfigurasi Proses Rekam Pada HDD Cadangan (Configuring Redundant Record) 61 5.7 Konfigurasi Grup HDD untuk Proses Rekam ............................................................. 62 5.8 Proteksi Data Rekaman (Files Protection) .................................................................. 64 BAB 6........................................................................................................................................... 67 Memutar Rekaman (Playback) ................................................................................................ 67 6.1 Memutar Ulang Kembali Data Rekaman (Playing Back Record Files) ..................... 68 6.1.1 Memutar Ulang Berdasarkan Saluran (Playing Back by Channel).................. 68 6.1.2 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Waktu (Playing Back by Time) ......... 71 6.1.3 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Pencarian Video Normal (Playing Back by Normal Video Search) ........................................................................................... 74 6.1.4 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Pencarian Suatu Kejadian (Playing Back by Event Search) ............................................................................................... 78 6.1.5 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Label Penanda (Playing Back by Tag) .................................................................................................................................... 81 6.1.6 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Hasil Pencatatan Sistem (Playing Back by System Log) ........................................................................................................... 86 6.2 Fungsi Aux Saat Memutar Rekaman (Auxiliary Functions of Playback) ................... 88 6.2.1 Memutar Ulang Rekaman Gambar Demi Gambar (Playing Back Frame by Frame)........................................................................................................................ 88 6.2.2 Pencarian Secara Cermat (Smart Search)......................................................... 88 6.2.3 Pembesaran Gambar Secara Digital (Digital Zoom) ........................................ 91 BAB 7........................................................................................................................................... 93 Membuat Data Cadangan (Backup)......................................................................................... 93 7.1 Membuat Data Rekaman Cadangan (Backing up Record Files)................................. 94 7.1.1 Ekspor Secara Cepat (Quick Export)................................................................ 94 7.1.2 Membuat Data Cadangan Berdasarkan Pencarian Video Secara Normal (Backing up by Normal Video Search) ...................................................................... 96 7.1.3 Membuat Data Cadangan Berdasarkan Pencarian Suatu Kejadian (Backing up by Event Search) ...................................................................................................... 100 7.1.4 Membuat Data Cadangan Berupa Klip Video (Backing up Video Clips) ...... 103 7.2 Mengatur Perangkat Pembuat Data Cadangan (Managing Backup Devices) ........... 105 BAB 8.......................................................................................................................................... 110 Pengaturan Tanda Bahaya (Alarm Settings) .......................................................................... 110 8.1 Pengaturan Pendeteksian Gerakan (Setting Motion Detection) ................................ 111 8.2 Mendeteksi Hilangnya Signal Video (Detecting Video Loss) ................................... 114 8.3 Mendeteksi Sabotase Kamera (Detecting Video Tampering) .................................... 115 8.4 Penanganan Keganjilan Sistem (Handling Exceptions) ............................................ 117 8.5 Pengaturan Aksi Respon Tanda Bahaya (Setting Alarm Response Actions) ............. 118 BAB 9.......................................................................................................................................... 119 Pengaturan Jaringan (Network Settings) ................................................................................ 119 9.1 Pengaturan Secara Umum (General Settings) ........................................................... 120 9.2 Konfigurasi Pengaturan Lanjutan (Configuring Advanced Settings) ........................ 120 9.2.1 Konfigurasi Pengaturan PPPoE (Configuring PPPoE Settings) .................... 120
8
9.2.2 Konfigurasi DDNS (Configuring DDNS) ...................................................... 121 9.2.3 Konfigurasi Server NTP (Configuring NTP Server) ...................................... 124 9.2.4 Konfigurasi SNMP (Configuring SNMP)....................................................... 125 Tujuan: ..................................................................................................................... 125 9.2.5 Konfigurasi UPnP™ (Configuring UPnP™)................................................. 126 9.2.6 Konfigurasi Pusat Pemantauan Tanda Bahaya (Configuring Remote Alarm Host) ......................................................................................................................... 127 9.2.7 Konfigurasi Multicast (Configuring Multicast) ............................................. 128 9.2.8 Konfigurasi RTSP (Configuring RTSP) ......................................................... 129 9.2.9 Konfigurasi Port Server dan HTTP (Configuring Server dan HTTP Ports) . 129 9.2.10 Konfigurasi Surel (Configuring Email)........................................................ 130 9.3 Memeriksa Lalu Lintas Jaringan (Checking Network Traffic) .................................. 133 9.4 Pendeteksian Jaringan (Network Detection).............................................................. 134 9.4.1 Mengecek Penundaan Pada Jaringan (Testing Network Delay) dan Pengiriman Data yang Hilang (Packet Loss) .............................................................................. 134 9.4.2 Ekspor Paket Data Jaringan (Exporting Network Packet) ............................. 135 9.4.3 Memeriksa Status Jaringan (Checking Network Status)................................. 136 9.4.4 Memeriksa Statistik Jaringan (Checking Network Statistics)......................... 137 BAB 1 0...................................................................................................................................... 138 Manajemen HDD (HDD Management).................................................................................. 138 10.1 Mengenali HDD (Initializing HDDs) ...................................................................... 139 10.2 Manajemen HDD Jaringan (Managing Network HDD).......................................... 141 10.3 Manajemen Grup HDD (Managing HDD Group) .................................................. 144 10.3.1 Pengaturan Grup HDD (Setting HDD Groups) ............................................ 144 10.3.2 Pengaturan Karakter HDD (Setting HDD Property).................................... 145 10.4 Konfigurasi Mode Kuota (Configuring Quota Mode) ............................................ 147 10.5 Memeriksa Status HDD (Checking HDD Status).................................................... 149 10.6 Memeriksa Informasi S.M.A.R.T (Checking S.M.A.R.T. Information) .................. 150 Tujuan: ............................................................................................................................. 150 10.7 Mendeteksi Sektor yang Rusak (Detecting Bad Sector) ......................................... 151 10.8 Konfigurasi Tanda Bahaya Ketika HDD Error (Configuring HDD Error Alarms) 152 BAB 11 ....................................................................................................................................... 153 Pengaturan Kamera (Camera Settings) ................................................................................. 153 11.1 Konfigurasi Pengaturan OSD (Configuring OSD Settings) .................................... 154 11.2 Konfigurasi Penutup Area Privasi (Privacy Mask).................................................. 155 11.3 Konfigurasi Parameter Video (Configuring Video Parameters) ............................. 156 BAB 1 2...................................................................................................................................... 158 Manajemen Perangkat dan Pemeliharaan (Device Management dan Maintenance)........ 158 12.1 Melihat Informasi Sistem (Viewing System Information) ....................................... 159 12.1.1 Melihat Informasi Perangkat (Viewing Device Information) ....................... 159 12.1.2 Melihat Informasi Kamera (Viewing Camera Information)......................... 159 12.1.3 Melihat Informasi Rekaman (Viewing Record Information)........................ 160 12.1.4 Melihat Informasi Jaringan (Viewing Network Information) ....................... 161 12.1.5 Melihat Informasi HDD (Viewing HDD Information) ................................. 161
9
12.3 Impor/Ekspor Data Konfigurasi (Importing/Exporting Configuration Files) ........ 165 12.4 Memperbaharui Sistem (Upgrading System) .......................................................... 166 12.4.1 Memperbaharui Sistem Menggunakan Perangkat Pembuat Data Cadangan (Upgrading by Local Backup Device) ..................................................................... 166 12.4.2 Memperbaharui Sistem Menggunakan FTP (Upgrading by FTP) .............. 166 12.5 Mengembalikan ke Pengaturan Awal Pabrikan (Restoring Default Settings)......... 168 BAB 13....................................................................................................................................... 169 Pengaturan Lainnya (Others) ................................................................................................. 169 13.1 Konfigurasi Pengaturan Secara Umum (General Settings)..................................... 170 13.2 Konfigurasi Pengaturan DST (Configuring DST Settings) ..................................... 171 13.3 Konfigurasi Pengaturan Lainnya (Configuring More Settings) .............................. 172 13.4 Mengatur Akun Pengguna (Managing User Accounts) .......................................... 173 13.4.1 Menambahkan Pengguna (Adding a User)................................................... 173 13.4.2 Menghapus Pengguna (Deleting a User) ..................................................... 176 13.4.3 Mengubah Pengguna (Editing a User) ......................................................... 177 13.4.4 Mengubah Kata Sandi Admin (Changing Password of Admin) .................. 178 13.5 Keluar Dari Sistem (Logging out)/Mematikan Perangkat (Shutting down)/Mematikan dan Menyalakan Kembali Perangkat (Rebooting Device) ................ 179 BAB 1 4...................................................................................................................................... 180 Lampiran .................................................................................................................................. 180 Daftar Istilah .................................................................................................................... 181 Daftar Pertanyaan............................................................................................................. 182
10
BAB 1 Pendahuluan
11
1.1 Panel Depan (Front Panel) Panel depan dari DVR DV-2100 & DV-3100 V5.0 adalah sebagai berikut :
12
1.2 Pengoperasian IR Remote Control DVR anda dapat dikontrol dengan IR Remote Control, seperti yang terlihat pada Gambar 1.2. Baterai (2x AAA) harus dipasangkan pada remote control ini sebelum dapat digunakan.
1
2
3
5
4 6 8 10
7 9 11
12 13
14 15 16
17 18
Gambar 1.1 Remote Control Tombol yang ada pada remote control memiliki banyak kesamaan dengan tombol pada panel depan DVR. Seperti yang terlihat pada gambar 1.2, tombol-tombol tersebut adalah :
1.
Tombol POWER: Untuk mematikan DVR.
2.
Tombol DEV: Untuk mengaktifkan atau mematikan remote control
3.
Tombol Alphanumeric: Serupa dengan tombol angka atau huruf pada panel depan DVR.
4.
Tombol EDIT: Serupa dengan tombol EDIT pada panel depan DVR.
5.
Tombol A: Serupa dengan tombol A pada panel depan DVR.
6.
Tombol REC: Serupa dengan tombol REC pada panel depan DVR.
7.
Tombol PLAY: Serupa dengan tombol PLAY pada panel depan DVR.
8.
Tombol INFO: -
9.
Tombol VOIP: -
10.
Tombol MENU B: Serupa dengan tombol MENU pada panel depan DVR.
11.
PREV Button: Serupa dengan tombol PREVIEW pada panel depan DVR.
12.
DIRECTION/ENTER Buttons: Serupa dengan tombol DIRECTION/ENTER pada panel depan DVR. 13
13.
PTZ Button: Serupa dengan tombol PTZ pada panel depan DVR.
14.
ESC Button: Serupa dengan tombol ESC pada panel depan DVR.
15.
RESERVED: -
16.
F1 Button: Serupa dengan tombol F1 pada panel depan DVR.
17.
PTZ CONTROL Buttons: Berfungsi untuk menyesuaikan iris, fokus dan perbesaran gambar (zoom) pada kamera PTZ.
18.
F2 Button: Tombol untuk spot video output .
Arahkan remote control pada penerima signal IR yang berada di panel depan DVR untuk melakukan tes percobaan. Apabila tidak terjadi sesuatu, ikuti langkah berikut : 1.
Melalui panel depan DVR atau mouse, masuk ke MENU >SETTINGS > SYSTEM CONFIGURATION > DISPLAY CONFIGURATION.
2.
Periksa dan ingatlah nomor perangkat (Device No.) Standar pabrikan untuk nomor perangkat (Device No.) adalah 255. Nomor ini berlaku untuk semua remote control.
3.
Tekan tombol DEV pada remote control.
4.
Masukkan Device No. yang anda dapat dari langkah kedua.
5.
Tekan tombol ENTER pada remote control.
Apabila lampu indikator status pada panel depan DVR berubah menjadi warna biru, berarti remote control telah bekerja dengan baik. Apabila lampu indikator status tidak berubah menjadi warna biru dan masih tidak ada reaksi apa-apa, coba periksa langkah-langkah berikut ini : 1.
Apakah baterai telah terpasang dengan benar dan dipasang sesuai dengan susunan yang benar.
2.
Apakah baterai masih baru dan masih memiliki tenaga.
3.
Apakah antara remote control dengan penerima signal IR pada panel depan DVR tidak terhalang sesuatu.
14
1.3 Menggunakan USB Mouse Mouse pada umumnya memiliki 3 tombol (kiri / kanan / roda gulir), mouse seperti ini dapat digunakan pada DVR ini. Untuk menggunakan USB mouse silahkan ikuti beberapa langkah berikut : 1.
Pasang USB mouse ke salah satu colokan (port) USB yang ada pada panel DVR.
2.
Mouse tersebut akan terdeteksi secara otomatis. Namun mungkin saja terjadi pada beberapa kasus, mouse tidak terdeteksi. Untuk itu gunakan mouse yang direkomendasi oleh pihak pabrikan.
Tombol pada mouse dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Tombol kiri :
Klik 1 kali : memilih sebuah komponen dari suatu menu, seperti sebuah tombol atau kolom isian. Melakukan klik ini sama efeknya dengan menekan tombol ENTER pada remote control atau panel depan DVR.
Klik 2 kali : untuk mengubah banyaknya channel yang ditampilkan pada layar, apakah hanya 1 channel saja, 4 channel sekaligus, 9 channel sekaligus ataukah 16 channel sekaligus. (pada mode tampilan saat ini/preview mode).
Klik,tahan dan geser (drag) : Mengklik, menahan dan menggeser tombol kiri mouse dapat digunakan untuk menggerakkan kamera PTZ secara horizontal (pan) / secara vertical (tilt) serta menentukan posisi area perbesaran gambar (digital zoom) dan tampilan informasi (OSD) kamera. Juga dapat digunakan untuk mengatur area tanda bahaya (alarm).
2.
Tombol kanan :
3.
Klik 1 kali : menampilkan tampilan menu
Roda gulir (scroll-wheel) :
Diputar ke atas : Pada mode tampilan saat ini (preview mode), memutar roda gulir ke atas akan mengganti tampilan layar ke tampilan sebelumnya. Pada menu, memutar roda gulir ke atas dapat digunakan untuk memindahkan seleksi pilihan ke informasi/kolom sebelumnya.
Diputar ke bawah : Pada mode tampilan saat ini (preview mode), memutar roda gulir ke bawah akan mengganti tampilan layar ke tampilan selanjutnya. Pada menu, ini dapat digunakan untuk memindahkan seleksi pilihan ke informasi/kolom selanjutnya.
15
1.4 Menggunakan Soft Keyboard
Gambar 1.2 Soft Keyboard Tombol-tombol yang ada pada soft keyboard adalah sebagai berikut:
Mengganti pilihan menjadi huruf kecil. Mengganti pilihan menjadi huruf besar
Untuk memasukkan simbol
Menghapus karakter di depan kursor
Mengkonfirmasi pilihan
Keluar dari menu soft keyboard
16
1.5 Panel Belakang Panel belakang DVR DV-2100 & DV-3100 V5.0 ditunjukkan pada
Gambar 1.4, Gambar 1.5 dan Gambar
1.6.
Gambar 1.3 Panel belakang DVR DV-3104 V5.0
Catatan : Panel belakang dapat berubah apabila perangkat keras diperbaharui 1
2
3
6
4
5
7
11
8
9
10
12
Gambar 1.4 Panel belakang DVR DV-3116 V5.0 Catatan : Panel belakang dapat berubah apabila perangkat keras diperbaharui
Tabel Deskripsi Panel Belakang No.
Item
Deskripsi
1
VIDEO IN
Konektor BNC untuk masukan gambar analog
2
VIDEO OUT
Konektor BNC untuk keluaran gambar
3
USB Interface
Menghubungkan USB mouse atau perangkat penyimpanan USB
4
HDMI
Keluaran gambar HDMI
5
VGA
Konektor VGA. Menampilkan keluaran gambar lokal dan menu.
6
AUDIO IN
Konektor RCA untuk masukan suara
7
AUDIO OUT
Konektor RCA untuk keluaran suara
8
LAN Interface
Konektor untuk jaringan / LAN (Local Area Network).
9
RS-485 Interface
Konektor untuk perangkat RS-485. Menghubungkan terminal
10
12V
12VDC power supply.
11
POWER
Tombol untuk mematikan dan menyalakan perangkat
12
GND
Ground( perlu dihubungkan ketika DVR dioperasikan )
D+ dan
terminal D- ke T+ dan T- dari penerima pengendali PTZ
1.6 Menyalakan dan Mematikan DVR Perhatikan prosedur menyalakan dan mematikan DVR karena sangat mempengaruhi umur pemakaian DVR ini.
17
Langkah-langkah untuk menyalakan DVR : 1.
Pastikan power supply dipasang pada stop kontak listrik. Lampu indikator POWER di panel depan akan menyala dan berwarna merah, mengindikasikan bahwa DVR telah menerima daya listrik. Sangat dianjurkan untuk memasang UPS agar dapat memberikan daya listrik cadangan pada DVR.
2.
Hubungkan DVR dengan monitor .
3.
Tekan tombol POWER pada panel bagian belakang DVR. Lampu indikator POWER akan berwarna hijau menandakan DVR telah dinyalakan. Setelah dinyalakan, sebuah tampilan awal akan muncul
Cara Mematikan Perangkat Langkah-langkah: 1. Masuk ke menu mematikan perangkat (shutdown). Menu > Shutdown
Gambar 1.5 Shutdown Menu 2. Klik tombol Shutdown dan akan tampil kotak dialog sebagai berikut
Gambar 1.6 Kotak Dialog Untuk Mematikan Perangkat (Shutdown) 3. Klik tombol Yes. Dan akan tampil pesan berikut :
Gambar 1.7 Kotak Informasi Untuk Mematikan Perangkat 4. Matikan perangkat dengan menggunakan tombol daya (power switch) pada panel depan DVR. Mematikan dan menyalakan kembali perangkat (Rebooting) Pada menu Shutdown (Gambar 1.7), dapat dipilih tombol Reboot untuk mematikan dan menyalakan
18
perangkat kembali (rebooting)
19
BAB 2 Memulai Penggunaan
20
Panduan pengaturan (setup wizard) akan muncul untuk memandu anda dalam mengenai pengaturan penting perangkat ini. Pengaturan awal pabrikan memunculkan panduan awal ini saat perangkat pertama kali dioperasikan. Mengoperasikan panduan pengaturan: 1.
Pilih resolusi untuk sistem dari kotak pilihan. Pengaturan awal pabrikan untuk resolusi adalah 1280×1024/60Hz. Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan resolusi tersebut.
Gambar 2.1 Tampilan Panduan Pengaturan 2.
Centang pada kotak yang tersedia untuk mengaktifkan panduan pengaturan setiap kali perangkat dinyalakan. Klik tombol Next untuk melanjutkan panduan pengaturan Anda juga dapat mengklik tombol Cancel untuk keluar dari panduan pengaturan, atau menggunakan panduan pengaturan kembali di waktu yang akan datang dengan mencentang pada kolom pilihan “Start wizard when DVR starts?”
Gambar 2.2 Tampilan Panduan Awal
21
3.
Klik tombol Next pada jendela panduan (wizar) untuk masuk ke jendela login, sebagaimana terlihat pada gambar 2.3 1.
Masukkan kata sandi admin (admin password). Pengaturan awal pabrikan untuk kata sandi ini adalah 12345.
2.
Untuk mengganti kata sandi admin (admin password), centang pada kotak isian New Admin Password. Kemudian masukkan kata sandi yang baru dan konfirmasikan kata sandi tersebut.
Gambar 2.3 Jendela Login 4.
Klik tombol Next untuk masuk ke pengaturan tanggal dan waktu (Date and Time), sebagaimana terlihat pada Gambar 2.4. Lakukan pengaturan zona waktu (time zone), format tanggal (date format), tanggal sistem (system date) dan waktu sistem (system time)
Gambar 2.4 Pengaturan Tanggal dan Waktu
22
5.
Klik tombol Next untuk kembali ke jendela panduan pengaturan jaringan, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.5. Lakukan pengaturan parameter jaringan (network parameters), termasuk juga untuk tipe NIC (NIC Type), alamat IPv4 (IPv4 address), IPv4 subnet mask dan default gateway. Anda juga dapat mengaktifkan fitur DHCP agar secara otomatis mendapatkan alamat IP (IP address) dan pengaturan jaringan lainnya dari server.
Gambar 2.5 Konfigurasi Jaringan 6.
Klik tombol Next untuk masuk ke jendela manajemen HDD sebagaimana terlihat pada Gambar 2.6. Untuk mengenali sebuah HDD, klik tombol Init. Dengan melakukan hal ini akan menghilangkan seluruh data yang tersimpan di dalam HDD.
Gambar 2.6 Manajemen HDD 7.
Klik tombol Next untuk masuk ke jendela pengaturan rekaman sebagaimana terlihat pada Gambar 2.7. 1)
Pilih kamera yang akan dikonfigurasi.
2)
Centang pada kolom isian untuk mengaktifkan dimulainya rekaman (Start Recording).
3)
Pilih mode rekaman , baik secara normal ataupun rekaman berdasarkan pendeteksian (motion
23
recording)
Gambar 2.7 Pengaturan Rekaman 4)
Klik tombol Copy untuk menyalin seluruh pengaturan rekaman pada kamera tersebut ke kamera lainnya jika diperlukan, sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Pengaturan Penyalinan Konfirgurasi Rekaman
5)
8.
Klik tombol OK untuk kembali ke jendela pengaturan rekaman.
Klik tombol OK untuk menyelesaikan panduan pengaturan ini .
24
BAB 3 Tampilan Saat Ini (live view)
25
3.1 Pengenalan Tampilan Saat Ini (live view) Mode tampilan saat ini (Live view) memperlihatkan kepada anda gambar yang berasal dari setiap kamera pada saat ini juga. Mode tampilan saat ini secara otomatis akan berjalan sesudah DVR dinyalakan. Mode ini merupakan puncak paling atas dari hirarki menu DVR ini, sehingga dengan menekan tombol ESC beberapa kali (walaupun sedang berada di menu manapun) akan mengembalikan tampilan ke mode tampilan saat ini.
Memahami Ikon Tampilan Saat Ini Pada mode tampilan saat ini, terdapat beberapa ikon yang terletak pada bagian kanan atas layar tampilan dari setiap saluran (channel), yang mana menampilkan status dari rekaman dan tanda bahaya (alarm) dari setiap saluran, jadi anda dapat mengetahui apakah saluran tersebut sedang direkam, ataupun apabila terdeteksinya tanda bahaya sesegera mungkin.
Tabel
Deskripsi Ikon Mode Tampilan Saat Ini
Ikon
Deskripsi Tanda Bahaya (alarm), dapat berupa apabila terjadinya hilangnya gambar (video loss), sabotase kamera (tampering), pendeteksian gerakan (motion detection) ataupun sensor tanda bahaya (sensor alarm) Rekam (Record), dapat berupa perekaman secara manual (manual record), perekaman berdasarkan jadwal (schedule record),perekamanan apabila terdeteksinya gerakan (motion detection) atau perekaman apabila terdeteksinya tanda bahaya (alarm triggered record) Tanda Bahaya (Alarm) & Rekam (Record)
26
3.2 Mengoperasikan Mode Tampilan Saat Ini Pada mode tampilan saat ini, fungsi fungsi berikut dapat dioperasikan :
• • •
Single Screen: menampilkan hanya satu layar pada monitor. Multi-screen: menampilkan beberapa layar pada monitor secara bersamaan. Auto-switch: layar akan secara otomatis berganti ke layar selanjutnya. Dan anda harus mengatur waktu jeda (dwell time) untuk setiap layar pada menu konfigurasi (configuration menu) sebelum mengaktifkan fitur ini. Menu>Configuration>Live View>Dwell Time.
• •
All-day Playback: memutar rekaman pada hari berjalan. Start Recording: memulai perekaman secara normal (normal recording) ataupun perekaman apabila terdeteksinya gerakan (motion recording) untuk setiap saluran.
•
Aux/Main output switch: DVR akan memeriksa sambungan dari perangkat keluaran (output interface) untuk mendefinisikan yang mana perangkat keluaran (output interface) utama atau tambahan. Ketika kedua port HDMI dan VGA terhubung, ataupun hanya satu yang terhubung, dapat digunakan sebagai keluaran gambar (output video) tambahan untuk menayangkan mode tampilan saat ini (live view), pemutaran rekaman, perekaman dan pengendalian kamera PTZ, Ketika kedua port HDMI dan VGA tidak tersambung, maka akan digunakan sebagai keluaran gambar (output video) utama untuk menayangkan mode tampilan saat ini (live view), pemutaran rekaman, perekaman dan pengendalian kamera PTZ dan mengoperasikan menu. Ketika keluaran (output) aux diaktifkan, anda dapat melakukan beberapa pengoperasian dasar pada mode tampilan saat ini (live view) untuk keluaran (output) Aux, sementara tidak ada pengoperasian yang diperbolehkan untuk keluaran (output) utama.
3.2.1 Menggunakan Mouse Pada Mode Tampilan Saat Ini Pada mode tampilan saat ini (live view mode) , gunakan klik kanan pada mouse pada jendela layar untuk mengakses menu berikut :
Gambar 3.1 Menu dengan klik kanan mouse
27
Tabel Pengoperasian Mouse Pada Mode Tampilan Saat Ini Nama
Deskripsi
Menu
Masuk ke menu utama (main menu) pada sistem dengan mengklik kanan mouse.
Single Screen
Menampilkan satu layar penuh tampilan dengan memilih nomor saluran (channel) yang diinginkan dari kolom pilihan.
Multi-screen
Menyesuaikan tampilan layar yang diinginkan dengan memilih dari kolom pilihan.
Previous Screen
Mengganti ke layar sebelumnya.
Next Screen
Mengganti ke layar selanjutnya.
Start/Stop
Mengaktifkan / menonaktifkan fitur pengantian otomatis (auto switch)
pada layar
tampilan. Auto-switch
Catatan : Waktu jeda (dwell time) pada mode tampilan saat ini harus dikonfigurasi sebelum menggunakan fitur penggantian otomatis (auto switch).
Start Recording
Memulai proses rekam secara normal (normal recording) ataupun perekaman berdasarkan pendeteksian gerakan (motion recording) untuk seluruh saluran (channel)
Quick Set
Pengaturan untuk keluaran gambar (video output) menjadi Standard, Bright, Gentle atau Vivid.
All-day Playback
Memutar kembali rekaman dari saluran yang dipilih
Aux Monitor
Mengganti ke mode keluaran auxiliary (auxiliary output mode) dan pengoperasian dari keluaran utama (main output) akan dinonaktifkan. Catatan : Jika anda masuk ke aux monitor mode dan aux monitor sedang tidak terhubung, maka pengoperasian mouse akan dinonaktifkan; anda perlu mengganti kembali keluaran utama (main output) dengan tombol VOIP/MON dan kemudian menekan tombol Enter pada IR remote control
3.2.2 Menggunakan Auxiliary Monitor Fitur penting pada mode tampilan saat ini juga tersedia ketika berada pada Aux monitor. Fitur tersebut yaitu :
• Single Screen: Menampilkan satu layar penuh tampilan dengan memilih nomor saluran (channel) yang diinginkan dari kolom pilihan.
• Multi-screen: Menyesuaikan tampilan layar yang diinginkan dengan memilih dari kolom pilihan. • Previous Screen: Mengganti ke layar sebelumnya. • Next Screen: Mengganti ke layar selanjutnya. • Quick Set: Pengaturan untuk keluaran gambar (video output) menjadi Standard, Bright, Gentle atau Vivid.
• Menu Output Mode: Pilih menu mode keluaran menjadi HDMI/VGA, Main CVBS atau Auto. • Main Monitor: Ganti mode keluaran utama dan pengoperasian keluaran auxiliary dinonaktifkan. Catatan: Pada mode tampilan saat ini di monitor keluaran utama, pengoperasian menu tidak tersedia jika mode keluaran aux diaktifkan.
3.2.3 Penggantian Keluaran Utama (Main Output)/ Aux Ketika keluaran HDMI / VGA dikonfigurasikan sebagai keluaran (output) utama, Anda dapat melakukan
28
operasi berikut untuk beralih ke keluaran CVBS sebagai keluaran utama (main output). Langkah-langkah : 1.
Gunakan roda mouse untuk mengklik 2 kali pada tombol pada layar keluaran HDMI / VGA, dan kotak pesan berikut akan muncul :
Gambar 3.2 Menggganti Keluaran Utama (main output) dan Keluaran Aux 2.
Gunakan roda mouse untuk mengklik 2 kali pada tombol pada layar lagi untuk mengganti ke keluaran Aux, atau klik tombol Cancel untuk membatalkan pengoperasian.
3.
Pilih Menu Output Mode ke Main CVBS dengan mengklik kanan pada mouse pada layar.
Gambar 3.3 Menu dengan mengklik kanan pada monitor keluaran CVBS 4.
Pada kolom pesan yang muncul, Klik tombol Yes untuk mematikan dan menyalakan kembali perangkat dan mengaktifkan keluaran CVBS sebagai keluaran utama.
Catatan: Anda dapat memilih Menu Output Mode yang terletak pada
Menu>Configuration>More
Settings menjadi Auto atau HDMI/VGA dan kemudian mematikan dan menyalakan kembali perangkat serta mengganti keluaran utama kembali menjadi keluaran HDMI/VGA.
3.2.4 Tombol Pengaturan Cepat (Quick Setting) Pada Mode Tampilan Saat Ini Pada layar tampilan dari setiap saluran, terdapat tombol-tombol pengaturan cepat (quick setting) yang mana akan tampil ketika anda mengklik tombol kanan mouse pada kamera tersebut.
Gambar 3.4 Tombol Pengaturan Cepat (Quick Settings Toolbar)
29
Tabel Deskripsi Ikon Tombol Pengaturan Cepat Ikon
Deskripsi
Ikon
Mengaktifkan
Deskripsi
Ikon
Memutar rekaman
proses rekam
secara instan
Deskripsi Mematikan atau
/
mengaktifkan Suara
secara manual Mengendalikan
Memperbesar
PTZ
gambar (Digital)
Pengaturan gambar
Menutup
Memutar rekaman secara instan (Instant Playback) Memutar rekaman secara instan hanya memperlihatkan rekaman dari lima menit sebelumnya. Jika tidak muncul rekaman , berarti tidak ada proses rekam yang dilakukan dalam lima menit sebelumnya .
Memperbesar gambar (Digital Zoom) Anda dapat memperbesar gambar secara digital pada area yang diinginkan dan menjadikan area tersebut menjadi satu layar penuh. Anda dapat mengklik tombol kiri pada mouse dan menggambar area yang diinginkan, sebagaimana terlihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Digital Zoom
Pengaturan Gambar (Image Settings) Ikon pengaturan gambar dapat dipilih untuk masuk ke menu pengaturan gambar tersebut. Langkah-langkah : 1.
Mengatur rentang waktu yang berlaku saat mengkonfigurasi parameter gambar secara indenpenden, sehingga berguna apabila diperlukan dalam memenuhi kondisi cahaya yang berbeda, misalnya, siang hari dan malam hari. Sebanyak dua periode bisa dikonfigurasi. Bila Anda telah mengkonfigurasi Periode 1, Periode 2 akan dikenali sebagai sebagai waktu lainnya.
2.
Pilih mode dari kolom pilihan untuk kondisi cahaya yang berbeda. 30
4 mode dapat dipilih :
Standard: cocok untuk kondisi pencahayaan secara umum (merupakan pengaturan awal pabrikan).
Indoor: gambar relatif lebih halus.
Dim Light: gambar lebih halus dari mode lainnya.
Outdoor: gambar relatif lebih jernih dan tajam. Kontras (contrast) dan saturasi nya (saturation) lebih tinggi.
Gambar 3.6 Pengaturan Gambar 3.
Sesuaikan parameter gambar termasuk kecerahan, kontras, saturasi, warna, tingkat ketajaman dan tingkat denoising dengan memindahkan sliding bar atau dengan peningkatan / penurunan nilai variabel. Catatan: rentang nilai adalah 0 ~ 255 untuk kecerahan, kontras, saturasi dan hue, 0 ~ 15 untuk tingkat ketajaman dan 0 ~ 5 untuk tingkat denoising.
4.
Menyalin parameter gambar. 1)
Jika anda ingin menyalin parameter gambar dari satu kamera ke kamera lainnya. Klik tombol Copy
untuk masuk ke tampilan sebagai berikut :
Gambar 3.7 Menyalin Pengaturan Gambar ke Kamera Lain 2)
Pilih kamera yang ingin dkonfigurasi. Anda juga dapat mencentang kolom isian Analog untuk
3)
Klik tombol OK untuk menyelesaikan proses ini
memilih seluruh kamera sekaligus.
31
Catatan: Anda juga dapat mengklik tombol Restore untuk mengembalikan pengaturan gambar tersebut ke pengaturan awal pabrikan.
3.3 Menyesuaikan Pengaturan Mode Tampilan Saat Ini Tujuan : Mode tampilan saat ini dapat dikustomisasi tergantung dari kebutuhan yang berbeda beda. Anda dapat mengkonfigurasi tampilan keluaran, waktu jeda, mematikan atau menyalakan suara, melakukan pengaturan jumlah layar yang akan tampilan dan lain sebagainya.
Langkah-langkah : 1. Masuk ke pengaturan tampilan mode saat ini Menu> Configuration> Live View
Gambar 3.8 Mode Tampilan Saat Ini – Secara Umum Pengaturan yang tersedia dalam menu ini meliputi:
• Video Output Interface: Pilih keluaran yang diinginkan untuk menampilkan gambar pada layar. Dua opsi yang dapat dipilih adalah : VGA / HDMI dan CVBS Utama (main CVBS).
• Live View Mode: Pilih banyaknya layar yang ingin ditampilkan • Dwell Time: Waktu jeda yang diinginkan saat penggantian saluran yang satu ke saluran lainnya ketika fitur penggantian otomatis (auto-switch) diaktifkan.
• Enable Audio Output: Mengaktifkan / menonaktifkan keluaran suara untuk keluaran gambar yang dipilih. Catatan: 1. Ketika keluaran VGA/HDMI digunakan sebagai keluaran gambar utama dan keluaran suara pada keluaran VGA/HDMI tersebut diaktifkan, maka suara VGA/HDMI dan keluaran suara dapat digunakan pada mode tampilan saat ini, memutar rekaman dan perbincangan suara (two-way audio) 2. Ketika keluaran VGA/HDMI digunakan sebagai keluaran gambar utama dan keluaran suara pada keluaran VGA/HDMI tersebut dinonaktifkan, maka suara VGA/HDMI tidak mengeluarkan suara apapun , sedangkan keluaran suara akan tetap dapat digunakan untuk perbincangan suara (two-way audio) 3. Ketika keluaran CVBS digunakan sebagai keluaran gambar utama, suara pada VGA/HDMI disediakan untuk keluaran gambar Aux pada mode tampilan saat ini, dan 32
keluaran suara akan digunakan sebagai keluaran gambar utama ( untuk mode tampilan saat ini , memutar rekaman dan perbincangan suara )
• Event Output: Memilih keluaran untuk menampilkan gambar rekaman berdasarkan kejadian (event)
• Full Screen Monitoring Dwell Time: Waktu dalam satuan detik untuk menampilkan layar apabila terjadinya suatu kejadian atau tanda bahaya. 2. Pengaturan posisi kamera pada layar (Setting Camera Order)
Gambar 3.9 Mode Tampilan Saat Ini – Pengaturan Posisi Kamera Pada Layar Untuk melakukan pengaturan posisi kamera pada layar : 1)
Klik tombol View untuk masuk ke tampilan pengaturan posisi kamera pada layar
2)
Pilih kamera dan pilih posisi pada layar
3)
Klik pada area kanan layar dan klik dua kali untuk memilih saluran pada area sebelah kiri. Kemudian saluran yang dipilih akan ditampilkan pada layar tersebut. Catatan:
4)
berarti saluran tersebut tidak akan ditampilkan
Anda dapat mengklik tombol dan Klik tombol tombol
5)
atau
untuk memulai mode tampilan saat ini untuk seluruh saluran
untuk menghentikan mode tampilan saat ini untuk seluruh saluran. Klik untuk ke halaman sebelum atau sesudahnya.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
33
3.4 Encoding Saluran Yang Kosong (Channel-zero Encoding) Tujuan:
Kadang-kadang Anda perlu untuk mengakses via jaringan beberapa saluran (channel) sekaligus secara real time dari browser web atau perangkat lunak CMS (Sistem Manajemen Klien) - Infinity SE, untuk mengurangi kebutuhan bandwidth tanpa mempengaruhi kualitas gambar, encoding saluran yang kosong (channel-zero encoding) dapat menjadi Solusi untuk anda. Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan pengaturan mode tampilan saat ini Menu> Configuration> Live View 2. Pilih menu atas Channel-Zero Encoding
Gambar 3.10 Mode Tampilan Saat Ini - Channel-Zero Encoding 3. Centang pada kolom isian Enable Channel-Zero Encoding. 4. Konfigurasi banyaknya gerakan dalam 1 detik (Frame Rate), Max. Bitrate Mode dan Max. Bitrate. Setelah anda mengatur Channel-Zero encoding, anda akan mendapatkan tampilan seluruh saluran dalam 1 layar pada browser atau perangkat lunak anda.
34
3.5 Logout Pengguna (User Logout) Tujuan: Setelah logout, monitor akan menampilkan mode tampilan saat ini dan jika anda ingin melakukan pengoperasian kembali, anda perlu memasukan nama pengguna dan kata sandi kembali. Langkah-langkah : 1. Masuk ke menu mematikan perangkat (shutdown) Menu>Shutdown
Gambar 3.11 Mematikan Perangkat (Shutdown) 2. Klik tombol Logout. Catatan: Setelah anda keluar dari sistem, menu untuk pengoperasian pada layar akan membutuhkan nama pengguna dan kata sandi kembali untuk masuk ke dalam sistem.
35
BAB 4 Pengendalian PTZ
36
4.1 Mengkonfigurasi Pengaturan PTZ Tujuan: Ikuti prosedur untuk mengatur parameter untuk PTZ. Konfigurasi parameter PTZ harus dilakukan sebelum Anda mengontrol kamera PTZ. Sebelum anda memulai : Periksalah terlebih dahulu apakah perangkat dan PTZ telah terhubung dengan baik melalui port RS-485 Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan pengaturan PTZ Menu>Camera>PTZ>General
Gambar 4.1 PTZ- Secara Umum 2. Pilih kamera yang diinginkan untuk pengaturan PTZ pada kolom pilihan Camera. 3. Masuk ke parameter dari kamera PTZ . Catatan: Seluruh parameter seharusnya sama dengan parameter kamera PTZ yang anda gunakan. Hanya protocol PTZ dapat diatur untuk kamera IP. Contoh: Jika kamera PTZ mempunyai tingkat baud (Baud rate) 115200, anda harus memasukkan 115200 pada kolom Baud rate. 4. Klik tombol Copy jika anda ingin mengkonfigurasi dengan pengaturan yang sama ke kamera PTZ lainnya. 5. Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan
4.2 Mengubah Posisi Kamera PTZ (Presets), Mode Operasi Berpola (Patterns) dan Mode Operasi Patroli Otomatis (Patrols) Kamera PTZ Sebelum anda memulai perhatikan : Pastikan fitur untuk mengubah Posisi Kamera PTZ (Presets), Mode Operasi Berpola (Patterns) dan Mode Operasi Patroli Otomatis (Patrols) Kamera PTZ telah didukung oleh protokol kamera PTZ anda.
37
4.2.1 Mengubah Posisi Kamera PTZ (Presets) Tujuan: Ikuti langkah-langkah berikut dalam mengubah posisi arah kamera PTZ, yang mana anda ingin operasikan apabila suatu kejadian terdeteksi.
. Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan pengendalian PTZ (PTZ Control interface). Menu>Camera>PTZ>More Settings
Gambar 4.2 PTZ- Pengaturan Lainnya 2. Gerakkan mouse ke arah yang anda inginkan dengan mengklik pada tombol direksi untuk menetapkan posisi kamera PTZ. 3. Klik tombol ikon Save Preset. 4. Klik tombol nomor letak kamera PTZ (preset number) untuk menyimpan posisi tersebut. Ulangi langkah 2-4 untuk menyimpan posisi posisi lainnya. Jika nomor posisi yang anda inginkan untuk menyimpan posisi lebih dari 17, anda dapat Klik tombol […] dan memilih nomor lainnya yang tersedia
Gambar 4.3 Nomor posisi posisi lainnya
38
4.2.2 Memanggil Posisi Kamera PTZ (Calling Presets) Tujuan: Fitur ini mengaktifkan posisi kamera ke posisi yang telah dikonfigurasi, terutama apabila terdeteksinya suatu kejadian (event) Memanggil Posisi Kamera PTZ (Calling Presets) dalam tampilan pengaturan PTZ: Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan pengaturan PTZ. Menu>Camera>PTZ>More Settings 2. Klik tombol ikon Call Preset.
Gambar 4.4 PTZ- Memanggil Posisi Kamera PTZ (Call Preset) 3. Pilih nomor posisi (preset number).
Memanggil Posisi Kamera PTZ (Call Preset) pada mode tampilan saat ini: Langkah-langkah : 1. Klik tombol ikon pengaturan PTZ (PTZ Control) menu pengaturan PTZ pada mode tampilan saat ini.
39
pada menu pengaturan cepat untuk masuk ke
Gambar 4.5 Panel PTZ (PTZ Toolbar) 2. Pilih Camera pada menu. 3. Pilih posisi kamera PTZ (preset) pada menu Preset.
4.2.3 Mengkostumisasi Mode Patroli Otomatis (Customizing Patrols) Tujuan: Mode patroli otomatis dapat diatur untuk memindahkan kamera PTZ kearah yang berbeda dan diam sejenak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelum pindah kearah selanjutnya yang diinginkan. Arah-arah tersebut berdasarkan posisi kamera PTZ (presets) yang telah ditetapkan sebelumnya. Mode Patroli Otomatis (Customizing Patrols)dapat diatur dengan langkah-langkah dibawah ini.
Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan pengendalian PTZ. Menu>Camera>PTZ>More Settings 2. Pilih nomor mode patroli otomatis (patrol number) yang diinginkan 3. Pilih
yang terletak dibawah kotak opsi mode patrol otomatis (Patrol option box) untuk
menambahkan titik kunci (key points) dalam mode patroli otomatis tersebut.
Gambar 4.6 PTZ- Menambahkan Titik Kunci (Key Point) 40
4. Konfigurasikan parameter titik kunci, misalkan pada kolom durasi (duration) yaitu lamanya titik kunci tersebut beroperasi dan kecepatan mode patroli otomatis yang diinginkan(speed). Titik kunci tersebut berkorespondensi dengan letak kamera PTZ. Nomor pada titik kunci / Key Point No. menentukan urutan di mana kamera PTZ akan mengikuti saat mode patroli otomatis sedang beroperasi. Durasi (duration) mengacu pada rentang waktu kamera tersebut diam di titik kunci yang sesuai. Sedangkan kecepatan (speed) mendefinisikan kecepatan kamera PTZ tersebut akan bergerak dari satu titik kunci ke titik kunci berikutnya.
Gambar 4.7 Konfigurasi Titik Kunci (Key point Configuration) 5. Klik tombol OK untuk menyimpan titik kunci tersebut. Ulangi langkah-langkah diatas untuk menambahkan titik kunci lainnya. Anda juga dapat menghapus seluruh titik kunci dengan Klik tombol ikon keranjang sampah
Gambar 4.8 Menghapus Titik Kunci
4.2.4 Memanggil Mode Patroli Otomatis (Calling Patrols) Tujuan: Memanggil mode patroli otomatis menyebabkan kamera PTZ bergerak sesuai dengan arah-arah dan jeda waktu yang telah ditetapkan.
41
Memanggil mode patroli otomatis dalam tampilan pengaturan kamera PTZ: Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan pengaturan kamera PTZ. Menu> Camera> PTZ> More Settings 2. Pilih nomor mode patroli otomatis (patrol number), dan kemudian Klik tombol
untuk memanggil
mode patroli otomatis tersebut. 3. Klik tombol
untuk menghentikan operasi tersebut.
Gambar 4.9 Memanggil Mode Patroli Otomatis (Calling Patrol) Memanggil mode patroli otomatis pada mode tampilan saat ini: Langkah-langkah : 1. Tekan tombol pengendalian PTZ (PTZ control) pada IR remote, atau Klik tombol ikon pengaturan PTZ (PTZ Control icon)
pada panel pengaturan cepat (quick setting toolbar), untuk menampilkan panel
pengendalian PTZ. 2. Pilih Patrol pada panel pengendalian. 3. Klik tombol nomor mode patroli otomatis (patrol) yang ingin anda panggil.
Gambar 4.10 Panel PTZ - Patrol
42
4.2.5 Mengkustomisasi Mode Operasi Berpola (Customizing Patterns) Tujuan: Mode Operasi Berpola (Patterns) dapat diatur dengan merekam pergerakan dari kamera PTZ. Anda dapat memanggil pola yang telah direkam untuk membuat kamera PTZ bergerak kearah yang telah ditentukan. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan Pengendalian. Menu>Camera>PTZ>More Settings 2. Pilih nomor mode operasi berpola (pattern number) pada kolom pilihan.
Gambar 4.11 PTZ- Mode Operasi Berpola (Pattern) 3. Klik tombol
, dan gunakan mouse untuk menyeret gambar atau Klik tombol 8 direksi arah pada kolom
pengendalian dibawah gambar yang tampil untuk memindahkan kamera PTZ. Gerakan-gerakan yang anda lakukan pada langkah ini akan direkam dan nantinya akan dapat diulangi pada saat mode operasi berpola diaktifkan atau dipanggil. 4. Klik tombol
untuk menyimpan mode operasi berpola (pattern) tersebut.
Ulangi Langkah-langkah diatas untuk menyimpan mode operasi berpola (pattern) lainnya.
4.2.6 Memanggil Mode Operasi Berpola (Calling Patterns) Tujuan: Untuk memindahkan kamera PTZ sesuai dengan mode operasi berpola yang telah direkam sebelumnya. Memanggil mode operasi berpola (Calling pattern) pada tampilan pengaturan PTZ Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan pengendalian PTZ. 2. Pilih nomor mode operasi berpola (pattern number) yang diinginkan. 3. Klik tombol
, kemudian kamera PTZ tersebut akan bergerak mengikuti pola yang telah direkam
sebelumnya. Klik tombol
untuk menghentikan.
43
Gambar 4.12 PTZ- Memanggil Mode Operasi Berpola (Calling Pattern)
Memanggil Mode Operasi Berpola (Calling Pattern) dalam mode tampilan saat ini (live view) Langkah-langkah : 1. Pada mode tampilan saat ini (live view), tekan tombol pengendalian PTZ (PTZ control) pada IR remote control, atau Klik tombol ikon pengendalian PTZ (PTZ Control icon)
pada panel pengaturan cepat
(quick setting toolbar). 2. Dan kemudian Pilih Pattern pada panel pengendalian 3. Double Klik tombol nomor mode operasi berpola (pattern number) yang ingin anda panggil, atau anda dapat Pilih nomor mode operasi berpola (pattern number) dan Klik tombol
untuk memulai
pengoperasian.
Gambar 4.13 Panel PTZ (PTZ Toolbar)- Mode Operasi Berpola (Pattern)
4.3 Panel Pengendalian PTZ (PTZ Control Toolbar) Anda dapat menekan tombol pengendalian PTZ (PTZ Control) pada IR remote control, atau Klik tombol ikon pengendalian PTZ (PTZ Control icon)
untuk masuk ke panel pengendalian PTZ.
44
Gambar 4.14 Panel PTZ (PTZ Toolbar) Tabel Deskripsi dari ikon yang terdapat pada panel PTZ Ikon
Deskripsi
Ikon
Deskripsi
Ikon
Deskripsi
Tombol direksi/arah
Memperbesar
Memperkecil
dan tombol
Gambar (Zoom+),
Gambar (Zoom-),
pengggantian otomatis
(Focus+), Iris+
(Focus-), Iris-
(auto-cycle) Mematikan/ Pengaturan kecepatan
Menyalakan atau
kamera PTZ
Mematikan Lampu
Menyalakan Penyeka Kaca Pembesaran Gambar
Menyesuaikan
Posisi Kamera
(3D-Zoom )
Gambar ke Tengah
PTZ (Preset)
Mode Patroli Otomatis
Mode Operasi
(Patrol)
Berpola (Pattern)
Tampilkan Layar
Tampilkan Layar
Sebelumnya
Selanjutnya
Menu
Melanjutkan Pergerakan Mode Yang Sedang Aktif
Menghentikan Mengecilkan Pergerakan Mode
Keluar Jendela Tampilan
Yang Sedang Aktif Yang Sedang Aktif
45
BAB 5 Pengaturan Rekaman (Record Settings)
46
5.1 Mengkonfigurasi Parameter Encoding (Configuring Encoding Parameters) Tujuan: Dengan mengkonfigurasikan parameter encoding, anda dapat mendefinisikan tipe transmisi yang diinginkan, resolusi dan hal hal lainnya. Sebelum anda memulai perhatikan : 1. Pastikan HDD telah dipasangkan dengan baik. Kemudian lakukan operasi agar sistem mengenali HDD tersebut (initialize) (Menu>HDD>General)
Gambar 5.1 HDD- Secara umum 2. Periksa mode penyimpanan HDD 1) Klik tombol Advanced untuk memeriksa mode penyimpanan HDD tersebut. 2) Jika mode HDD adalah Quota, silahkan atur kapasitas rekam maksimum (maximum record capacity) dan kapasitas gambar maksimum (maximum picture capacity). Untuk informasi lebih detail, silahkan lihat pada Bab 10.5 Mengkonfigurasi Mode Quota (Configuring Quota Mode). 3) Jika mode HDD adalah Group, anda harus mengatur grup HDD (HDD Group). Untuk informasi lebih detail anda dapat melihat pada Bab 5.9 Konfigurasi Grup HDD untuk Melakukan Rekaman (Configuring HDD Group forRecording)
Gambar 5.2 HDD- Pengaturan Lanjutan (Advanced) Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan pengaturan rekaman untuk melakukan konfigurasi parameter encoding : Menu>Record>Encoding
47
Gambar 5.3 Parameter Encoding (Encoding Parameters)-Jalur Utama (Main Stream) 2. Aturlah parameter encoding menjadi jalur utama (main stream) 1)
Pilih Record untuk masuk ke tampilan pengaturan jalur utama (main stream settings interface).
2)
Pilih kamera yang ingin dikonfigurasikan
3)
Konfigurasi parameter-parameter pada jalur utama /Main Stream (Normal) dan jalur utama apabila terdeteksinya suatu kejadian/Main Stream (Event):
• Stream Type: Pilih jalur yang diinginkan baik gambar saja (Video) ataupun gambar dan suara (Video & Audio).
• Resolution: Pilih resolusi rekaman, yaitu : WD1, 4CIF, 2CIF, CIF atau QCIF. Catatan: Resolusi WD1 hanya tersedia pada DVR DV-2100 & DV-3100 V5.0 Bitrate Type: Pilih bitrate type, Bervariasi (Variable) atau Selalu Sama (Constant).
• Video Quality: Pilih kualitas gambar rekaman , dimana terdapat 6 opsi yang bertingkat. • Frame Rate: Pilih banyaknya gerakan dalam satu detik (frame rate) yang direkam. • Max. Bitrate Mode: Pilih mode yang diinginkan, Secara Umum (General) atau Dapat Dikustomisasi (Customize)
(32-3072Kbps).
Catatan: Pilih opsi secara umum (general), jika anda tidak mengetahui cara menghitung bitrate yang tepat
• Max Bitrate (Kbps): Pilih atau kustomisasi jumlah bit (bitrate) maksimal yang diinginkan saat merekam. Masukkan angka sesuai Max. Bitrate Range Recommended pada kolom dibawah opsi ini. Semakin tinggi angka semakin baik kualitas gambar yang direkam , namun meningkatkan jumlah kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan dan jumlah bandwidth yang dibutuhkan untuk mengakses via jaringan.
• Max. Bitrate Range Recommended: Rekomendasi maksimal jumlah bit (bitrate). 4)
Konfigurasikan lamanya rekaman dilakukan sebelum terjadinya gerakan (Pre-record, lamanya rekaman dilakukan setelah terjadinya gerakan (post-record), lamanya waktu untuk sebuah data
48
rekaman disimpan (expired time), rekaman pada HDD cadangan (redundant record) (opsi ini hanya tersedia jika mode HDD diatur pada mode Group) dan ingin atau tidak dilakukannya proses rekam suara.
• Pre-record:
lamanya rekaman dilakukan sebelum terjadinya gerakan, waktu yang
dijadwalkan atau terdeteksinya suatu kejadian. Sebagai contoh, apabila tanda bahaya terdeteksi dan mengaktifkan rekaman pada 10:00, jika anda mengatur pre-record selama 5 detik. Maka kamera mulai merekam pada 9:59:55.
• Post-record: lamanya rekaman dilakukan sesudah terjadinya gerakan, waktu yang dijadwalkan atau terdeteksinya suatu kejadian. Sebagai contoh, apabila tanda bahaya terdeteksi dan mengaktifkan rekaman pada 10:00, jika anda mengatur post-record selama 5 detik. Maka kamera akan terus merekam sampai 10:00:05.
• Expired Time (day): merupakan lamanya waktu sebuah data rekaman disimpan di dalam HDD, jika waktu yang ditetapkan tercapai maka data tersebut akan dihapus. Anda dapat mengatur ke angka 0, dan kemudian data tersebut tidak akan pernah dihapus. Waktu penyimpanan data tersebut sebenarnya ditentukan juga oleh kapasitas HDD yang tersedia.
• Redundant Record: Mengaktifkan opsi ini berarti sistem akan menyimpan data rekaman pada HDD cadangan. Lihat pada Bab5.8 Konfigurasi Rekaman pada HDD Cadangan (Configuring Redundant Record). Catatan: Opsi ini hanya tersedia pada mode HDD Group. Anda harus konfigurasi HDD cadangan pada pengaturan HDD (HDD settings). Untuk informasi lebih detail , lihat pada Bab 10.4.2 Pengaturan Karakter HDD (Setting HDD Property).
• Record Audio: Centang kolom isian untuk merekam suara, atau hilangkan centang apabila ingin melakukan proses rekam tanpa suara.
• Mengaktifkan 960Mode: Mengaktifkan proses encoding pada resolusi WD1 (PAL: 960×576, NTSC: 960×480) . Anda dapat menghilangkan centang pada kolom isian untuk menonaktifkan. Catatan: Fitur ini tersedia untuk DVR DV-2100 & DV-3100 V5.0 saja. 5)
Jika anda ingin menyalin pengaturan jalur utama (main stream settings) yang baru saja ditetapkan ke kamera lainnya Klik tombol Copy untuk masuk ke dalam tampilan menu Copy to. Pilih kamera yang diinginkan dan Klik tombol OK untuk menyelesaikan pengaturan ini.
Gambar 5.4 Menyalin Pengaturan Ke Kamera Lainnya 6)
Pada tampilan pengaturan rekaman, Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
Catatan: Anda dapat Klik tombol Restore untuk mengembalikan pengaturan jalur utama (main stream settings) kembali ke pengaturan awal pabrikan. 3. Atur parameter encoding untuk jalur kedua (sub-stream) 1)
Klik tombol menu atas Substream untuk masuk ke tampilan pengaturan Substream
49
Gambar 5.5 Parameter Encoding – Jalur Kedua (Sub-stream) 2)
Konfigurasi
parameter untuk jalur kedua (sub-stream). Seperti pada
langkah-langkah
pengaturan jalur utama (main stream settings). 3)
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
Catatan: Anda dapat Klik tombol Restore button untuk mengembalikan pengaturan sesuai pengaturan awal pabrikan. 4)
Jika anda ingin menyalin pengaturan jalur kedua (sub-stream) yang baru saja ditetapkan ke kamera lainnya , Klik tombol Copy untuk masuk kedalam tampilan menyalin kamera (copy camera). Pilih kamera yang diinginkan dan klik tombol OK untuk menyelesaikan pengaturan
5.2 Konfigurasi Jadwal Rekam (Configuring Record Schedule) Tujuan: Untuk mengatur jadwal rekam, dan kemudian kamera secara otomatis akan memulai dan menghentikan proses rekam tergantung jadwal yang telah dikonfigurasikan. Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan jadwal rekam Menu>Record>Schedule 2. Konfigurasi jadwal rekam yang diinginkan 1) Klik tombol Schedule untuk masuk ke tampilan pengaturan jadwal rekam.
Gambar 5.6 Jadwal Rekam (Record Schedule) 50
2) Pilih kamera yang ingin dikonfigurasikan 3) Centang pada kolom isian Enable Schedule. Terdapat 2 cara untuk konfigurasi jadwal rekam. Cara 1: Mengubah Jadwal (Edit Schedule) Langkah-langkah : 1) Klik tombol Edit. 2) Pada kotak pesan yang muncul, anda dapat pilih hari yang ingin anda atur jadwalnya. 3) Untuk menjadwalkan seluruh hari sekaligus, centang pada kolom isian untuk mengaktifkan penjadwalan seluruh hari sekaligus (all-day recording). 4) Pilih tipe / Type pada kolom pilihan, yangmana terdapat opsi rekam secara normal (Normal) dan rekam apabila terdeteksinya suatu gerakan (Motion). Catatan: Untuk mengaktifkan rekaman berdasarkan terdeteksinya suatu gerakan, anda harus mengkonfigurasikan pengaturan deteksi gerak (motion detection settings) dengan baik. Untuk informasi lebih detail, lihat pada Bab 8.1 dan Bab 8.2.
Gambar 5.7 Mengubah Jadwal (Edit Schedule) 5) Untuk mengubah jadwal lain, hilangkan centang pada kolom isian All Day dan aturlah waktu dimulai/dihentikan (Start/End time) serta tipe rekaman (Type). Catatan: Terdapat maksimal 8 rentang waktu yang dapat dikonfigurasikan setiap harinya. Dan setiap rentang waktu tidak dapat bertubrukan dengan rentang waktu lainnya. Ulangi langkah diatas (2-5) untuk menjadwalkan rekaman untuk hari lainnya dalam satu minggu. Jika ingin menyalin pengaturan ke hari lainnya, Klik tombol Copy.
Gambar 5.8 Menyalin Jadwal Ke Hari Lainnya (Copy Schedule to Other Days) Catatan: Opsi Holiday hanya tersedia pada kolom pilihan jadwal (schedule) , apabila anda mengaktifkan jadwal hari libur (holiday schedule) pada pengaturan hari libur (holiday settings). Dapat dilihat pada Bab 5.5 Konfigurasi Rekaman pada Hari Libur (Configuring Holiday Record).
51
Gambar 5. 9 Pengaturan Hari Libur (Holiday Settings) 6) Klik tombol OK untuk menyimpan pengaturan dan kembali ke menu sebelumnya. Cara 2: Menetapkan Jadwal dengan Menggambar Kotak Jadwal Langkah-langkah : 1) Klik tombol ikon pada bagian kanan untuk memilih tipe rekaman, baik rekaman secara normal (normal) ataupun rekaman berdasarkan gerakan (motion). Ataupun tidak merekam (none) Catatan: Untuk mengaktifkan rekaman berdasarkan pendeteksian gerakan (Motion triggered recording), anda harus konfigurasi pada pengaturan pendeteksian gerakan (motion detection settings). Untuk informasi lebih detail, lihat pada Bab 8.1 dan Bab 8.2. 2) Gunakan mouse menyeret dan menggambar rentang waktu. Catatan: Sampai dengan 8 rentang waktu yang dapat dikonfigurasikan setiap harinya.
Gambar 5. 10
Menggambar Kotak Jadwal (Draw the Schedule)
3) Anda dapat mengulangi langkah-langkah diatas untuk mengatur jadwal dari saluran (channel) lainnya. Jika ingin menyalin pengaturan ke saluran/kamera lainnya, Klik tombol Copy untuk masuk ke tampilan menyalin kamera (copy to) dan kemudian pilih saluran (channel) yang ingin anda salin.
52
Gambar 5.11 Menyalin Jadwal Ke Saluran Lain (Copy Schedule to Other Channels) 4) Klik tombol Apply pada tampilan jadwal rekam untuk menyimpan pengaturan.
53
5.3 Konfigurasi Rekaman Berdasarkan Pendeteksian Gerakan Tujuan: Ikuti langkah-langkah untuk mengatur parameter deteksi gerakan. Pada mode tampilan saat ini (live view), setiap gerakan terdeteksi, perangkat dapat menganalisanya dan melakukan beberapa aksi dalam merespon kejadian tersebut. Mengaktifkan fungsi pendeteksian gerakan dapat memicu saluran-saluran tertentu untuk mulai merekam, atau memicu pemantauan secara 1 layar penuh, memunculkan pesan suara (audio warning), ataupun memberikan peringatan kepada pusat pemantauan (notify the surveillance center) dan sebagainya. Pada bab ini, anda dapat Ikuti langkah-langkah untuk menjadwalkan rekaman berdasarkan gerakan yang terdeteksi. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke tampilan pendeteksian gerakan (Motion Detection interface). Menu>Camera>Motion
Gambar 5.12 Pendeteksian Gerakan (Motion Detection) 2.
Konfigurasi Motion Detection: 1) Pilih kamera yang ingin dikonfigurasi. 2) Centang kolom isian Enable Motion Detection. 3) Seret dan gambar area yang ingin dilakukan pendeteksian gerakan dengan menggunakan mouse. Jika anda ingin untuk mengatur pendeteksian gerakan pada seluruh area yang terlihat di kamera, , Klik tombol Full Screen. Untuk menghapus area pendeteksian gerakan, Klik tombol Clear.
54
Gambar 5.13 Pendeteksian Gerakan (Motion Detection)- Menggambar Area (Mask) 4) Klik tombol Handling, dan kotak pesan untuk informasi saluran akan muncul.
Gambar 5.14 Menangani Pendeteksian Gerakan (Motion Detection Handling) 5) Pilih saluran-saluran yang ingin anda rekam apabila terjadinya atau terdeteksinya suatu gerakan. 6) Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan. 7) Klik tombol OK untuk kembali ke menu dengan hirarki lebih tinggi (upper menu) 8) Keluar dari menu pendeteksian gerakan (Motion Detection menu). 3.
Masuk ke tampilan pengaturan jadwal (Schedule settings interface). Menu> Record> Schedule>Record Schedule
Gambar 5.15 Jadwal Rekam (Record Schedule) 1) Centang kolom isian Enable Schedule. 2) Klik tombol Edit.
55
Gambar 5.16 Mengubah Jadwal (Edit Schedule) – Pendeteksian Gerakan (Motion Detection) 3) Pada kotak pesan yang muncul, anda dapat pilih hari yang diinginkan untuk mengatur jadwal. 4) Atur kolom/opsi Type menjadi Motion. 5) Untuk menjadwalkan keseluruhan hari secara bersamaan (all-day recording), centang kolom isian All Day.
Gambar 5.17 Mengubah Jadwal (Edit Schedule) – Keseluruhan Hari Sekaligus (All Day) 6) Untuk mengatur jadwal yang berbeda di hari lainnya , hilangkan centang pada kolom isian All Day dan pilih waktu dimulai/dihentikannya jadwal tersebut (Start/End time). Catatan: Sampai dengan 8 rentang waktu dapat dikonfigurasikan untuk setiap harinya. Dan rentang waktu tersebut tidak dapat bertubrukan dengan rentang waktu lainnya. Ulangi langkah diatas (3-6) untuk menjadwalkan rekaman untuk hari lainnya dalam satu minggu. Jika ingin menyalin pengaturan ke hari lainnya, Klik tombol Copy.
56
Gambar 5.18 Menyalin Jadwal ke Hari Lain (Copy Schedule to Other Days) 7) Klik tombol OK untuk kembali menu dengan hirarki lebih tinggi. Jika anda ingin menyalin parameter gambar dari satu kamera ke kamera lainnya. Klik tombol Copy untuk masuk ke tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.19 Menyalin Jadwal ke Saluran Lain (Copy Schedule to Other Channels)
5.4
Mengkonfigurasikan
Rekaman
Secara
Manual
(Configuring Manual Record) Tujuan: Untuk mengatur parameter-parameter dalam proses rekam secara manual (manual record). Ketika menggunakan mode rekam secara manual (manual record), apabila ingin menghentikan rekaman anda harus melakukannya secara manual.
Langkah-langkah : 1.
Masuk ke tampilan pengaturan rekam secara manual (Manual settings interface). Menu> Manual
Gambar 5.20 Rekam secara Manual (Manual Record) 2.
Mengaktifkan proses rekam untuk untuk kamera yang diinginkan. Klik tombol status di samping setiap nomor urut kamera untuk mengganti status menjadi
, atau anda dapat mengaktifkan proses rekam untuk seluruh kamera dengan Klik
tombol status Analog agar berubah menjadi 3.
.
Atur mode rekaman menjadi manual 57
Secara pengaturan awal pabrikan, proses rekam dilakukan dengan mode perekaman berdasarkan jadwal (schedule
). Klik tombol status
tersebut untuk menggantinya menjadi status
dan Klik tombol tersebut untuk mengaktifkan proses rekam menjadi secara manual (
).
: proses rekam berdasarkan jadwal (recording by schedule). : proses rekam secara manual (recording by manual operation). Catatan: Setelah perangkat dimatikan dan kemudian dinyalakan kembali (rebooting), seluruh pengaturan proses rekam secara manual akan dibatalkan. 4.
Mulai proses rekam secara normal untuk keseluruhan hari (all-day normal recording) atau proses rekam berdasarkan pendeteksian gerakan untuk keseluruhan hari (all-day motion detection recording) untuk seluruh saluran. 1) Klik tombol
untuk
atau
.
Gambar 5. 21 Memulai Proses Rekam Secara Normal atau Berdasarkan Pendeteksian Gerakan 2) Klik tombol Yes untuk mengaktifkan proses rekam secara normal untuk keseluruhan hari (all-day normal recording) atau proses rekam berdasarkan pendeteksian gerakan untuk keseluruhan hari (all-day motion detection recording) untuk seluruh saluran.
5.5 Konfigurasi Rekaman Saat Hari Libur (Configuring Holiday Record) Tujuan: Anda mungkin menginginkan rencana yang berbeda untuk perekaman di hari libur. Ikuti Langkah-langkah berikut untuk konfigurasi penjadwalan rekaman pada hari libur. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke tampilan pengaturan rekaman (Record setting interface). Menu>Record
2.
Pilih Holiday pada bagian sisi kiri.
58
Gambar 5.22 Pengaturan Hari Libur (Holiday Settings) 3.
Mengaktifkan perubahan jadwal hari libur (Edit Holiday schedule). 1) Klik tombol
untuk masuk ke tampilan untuk mengubah jadwal
Gambar 5.23 Pengaturan Untuk Mengubah Jadwal Hari Libur (Edit Holiday Settings) 2) Centang kolom isian Enable. 3) Pilih Mode dari kolom pilihan. Ada 3 mode berbeda dalam mengkonfigurasi jadwal hari libur. 4) Atur waktu dimulai (start date) dan diakhirinya jadwal (end date) tersebut. 5) Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan. 6) Klik tombol OK untuk keluar tampilan untuk mengubah jadwal ini. 4.
Masuklah ke tampilan pengaturan jadwal rekam (Record Schedule settings interface). Menu> Record> Schedule 1) Pilih Record. 2) Centang kolom isian Enable Schedule. 3) Klik tombol Edit. 4) Pilih Holiday dari kolom pilihan Schedule.
59
Gambar 5.24 Mengubah Jadwal (Edit Schedule)- Jadwal Hari Libur (Holiday) 5) Pilih Motion atau Normal dari kolom pilihan Type. 6) Jika anda menginginkan pengaturan keseluruhan hari sekaligus, centang pada kolom isian All Day. Jika tidak biarkan kolom isian tersebut kosong. 7) Pilih waktu dimulai (start date) dan diakhirinya jadwal (end date) untuk jadwal hari libur tersebut (holiday schedule). Catatan: Terdapat sampai dengan 8 rentang waktu yang dapat dikonfigurasikan setiap harinya. Dan rentang-rentang waktu tersebut tidak dapat bertubrukan satu dengan yang lainnya. Pada table waktu setiap saluran, jadwal hari libur dan jadwal hari biasa tampil bersamaan. Ulangi langkah-langkah (4-7) untuk mengatur penjadwalan pada saat hari libur (Holiday schedule) untuk saluran lainnya. Jika pengaturan diinginkan sama untuk saluran lainnya, , Klik tombol Copy dan pilih saluran lain yang diinginkan.
60
5.6 Konfigurasi Proses Rekam Pada HDD Cadangan (Configuring Redundant Record) Tujuan: Mengaktifkan proses rekam pada HDD cadangan ini, berarti sistem akan menyimpan data rekaman tidak hanya pada HDD utama , melainkan juga pada HDD lain atau cadangan, yang mana akan lebih efektif dalam menjamin keamanan data dan realibitas. Catatan: Anda harus mengatur mode penyimpanan pada pengaturan HDD lanjutan (HDD advanced settings) menjadi Group sebelum anda mengatur karakter HDD (HDD property) menjadi
Redundant. Untuk
informasi lebih detail, silahkan lihat pada Bab 10.4 Manajemen Grup HDD (Managing HDD Group). Harus terdapat setidaknya satu HDD lain (NetHDD) yang mana berada pada mode baca/tulis (R/W mode). Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan informasi HDD (HDD Information interface). Menu> HDD
Gambar 5.25 HDD Secara Umum (General) 2. Pilih HDD dan Klik tombol
untuk Masuk ke tampilan pengaturan HDD lokal (Local HDD Settings
interface). 1) Aturlah karakter HDD (HDD property) menjadi Redundant.
Gambar 5.26 HDD Secara Umum (General) – Proses Mengubah (Editing) 2) Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan. 3) Klik tombol OK untuk kembali ke menu dengan hirarki lebih tinggi. 61
3. Masuk ke tampilan pengaturan rekaman (Record setting interface). Menu> Record> Encoding
1) Pilih Record.
Gambar 5.27 Encoding Data Rekaman 2) Pilih kamera yang ingin dikonfigurasi. 3) Centang kolom isian Redundant Record. 4) Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan kembali ke menu dengan hirarki lebih tinggi. Ulangi langkah-langkah (2-4) untuk konfigurasi saluran lainnya
5.7 Konfigurasi Grup HDD untuk Proses Rekam Tujuan: Anda dapat mengklasifikasikan atau membuat berbagai kelompok HDDs dan meyimpan data rekaman pada kelompok HDD tertentu. Langkah-langkah : 1.
Masuklah ke tampilan pengaturan HDD (HDD setting interface). Menu>HDD
Gambar 5.28 HDD- Secara umum (General) 62
2.
Pilih Advanced pada sisi sebelah kiri Periksa apakah mode peyimpanan HDD telah diatur ke Group. Jika tidak , aturlah menjadi Group. Untuk informasi lebih lanjut, dapat dilihat pada Bab10.4 Manajemen Grup HDD (Managing HDD Group).
3.
Pilih General pada sisi sebelah kiri. Klik tombol
4.
untuk masuk ke tampilan untuk mengubah (editing interface).
Konfigurasikan grup HDD (Configuring HDD group). 1) Pilih nomor grup yang diinginkan untuk setiap grup HDD. 2) Klik tombol Apply dan kemudian akan tampil kotak pesan, Klik tombol Yes untuk menyimpan pengaturan. 3) Klik tombol OK untuk kembali ke menu dengan hirarki lebih tinggi.
Ulangi langkah-langkah (3-4) untuk konfigurasi grup HDD lainnya. 5.
Pilih Saluran (Channels) yang anda inginkan untuk menyimpan data rekaman pada grup HDD tersebut. 1) Pilih Advanced pada sisi sebelah kiri.
Gambar 5.29 HDD- Lanjutan (Advanced) 2) Pilih nomor grup (Group number) pada kolom pilihan Record on HDD Group. 3) Pilih saluran yang anda inginkan untuk menyimpan data rekaman pada grup tersebut. 4) Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan. Catatan: Setelah mengkonfigurasi grup HDD, anda dapat konfigurasi pengaturan rekam mengikuti prosedur yang terdapat pada Bab 5.2-5.6.
63
5.8 Proteksi Data Rekaman (Files Protection) Tujuan: Anda dapat mengunci data rekaman atau mengatur karakter HDD (HDD property) menjadi hanya dapat dibaca (Read-only) untuk memproteksi data rekaman agar tidak ditimpa dengan data rekaman yang baru.
Langkah-langkah : 1.
Masuk ke tampilan pengaturan pemutaran data rekaman (Playback setting interface). Menu> Playback
Gambar 5.30 Memutar Ulang Rekaman (Playback) 2.
Pilih saluran (channels) dengan mencetang kolom isian
.
3.
Konfigurasi tipe rekaman (record type), tipe data rekaman (file type) dan waktu mulai/berhenti (start/end time).
4.
Klik tombol Search untuk menampilkan hasil pencarian.
Gambar 5.31 Memutar Ulang Rekaman (Playback) – Hasil Pencarian (Search Result) 5.
Memproteksi data rekaman. 1)
Pilih data rekaman yang ingin anda proteksi, dan kemudian Klik tombol ikon 64
yang
kemudian akan berubah menjadi
, yang mana mengindikasikan bahwa data rekaman
tersebut telah dikunci. Catatan: Data rekaman yang belum menjadi satu data utuh belum dapat dikunci. Anda mungkin harus menunggu sekitar 10-120 menit agar data rekaman tersebut telah utuh menjadi satu data. 2)
Klik tombol
yang mana nantinya akan berubah menjadi
untuk membuka kuncian
data rekaman dan membuat data rekaman tersebut tidak diproteksi.
Gambar 5.32 Atensi Saat Membuka Kuncian Suatu Data (Unlocking Attention) Memproteksi data rekaman dengan mengatur karakter HDD (HDD property) menjadi hanya untuk dibaca (Read-only) Catatan: Untuk mengubah karakter HDD (HDD property), anda perlu untuk mengatur mode penyimpanan HDD menjadi Group. Lihat Bab 10.4 Manajemen Grup HDD (Managing HDD Group). Langkah-langkah : 1.
Masuklah ke tampilan pengaturan HDD (HDD setting interface). Menu> HDD
Gambar 5.33 HDD Secara Umum (General) 2.
Klik tombol
untuk mengubah HDD yang ingin anda proteksi.
Gambar 5.34 HDD Secara Umum (General)- Mengubah (Editing)
65
3.
Aturlah HDD menjadi hanya untuk dibaca (read-only).
4.
Klik tombol OK untuk menyimpan settings dan back to menu dengan hirarki lebih tinggi.
Catatan: Anda tidak dapat menyimpan data pada HDD dengan mode hanya untuk dibaca (Read-only HDD). Jika anda ingin untuk menyimpan data rekaman ke dalam HDD, gantilah karakter HDD menjadi untuk dibaca dan ditulis (R/W). Catatan: Jika hanya terdapat 1 HDD dan diatur menjadi hanya untuk dibaca (read-only), perangkat tidak akan dapat merekam. Hanya mode tampilan saat ini (live view mode) yang dapat ditampilkan. Jika anda mengatur HDD menjadi hanya untuk dibaca (read-only) ketika perangkat sedang menyimpan data rekaman di dalamnya, data rekaman tersebut akan disimpan pada HDD selanjutnya yang diatur untuk dibaca dan ditulis (R/W HDD). Jika hanya terdapat 1 HDD, maka proses rekam akan dihentikan.
66
BAB 6 Memutar Rekaman (Playback)
67
6.1 Memutar Ulang Kembali Data Rekaman (Playing Back Record Files) 6.1.1 Memutar Ulang Berdasarkan Saluran (Playing Back by Channel) Tujuan: Memutar ulang rekaman pada saluran tertentu pada mode tampilan saat ini (live view). Memutar ulang rekaman secara instan berdasarkan saluran: Langkah-langkah : Pilih sebuah saluran dalam mode tampilan saat ini (live view mode) menggunakan mouse dan Klik tombol pada panel pengaturan cepat (quick setting toolbar). Catatan: Hanya data rekaman yang terekam selama 5 menit terakhir pada saluran ini yang dapat diputar kembali.
Gambar 6.1 Tampilan memutar ulang rekaman secara instan Memutar ulang rekaman untuk keseluruhan hari sekaligus berdasarkan saluran 1. Masuk ke Tampilan memutar ulang rekaman untuk keseluruhan hari sekaligus (all-day playback interface). Pada Mouse: Klik kanan sebuah saluran pada mode tampilan saat ini (live view mode) dan pilih Memutar ulang rekaman untuk keseluruhan hari sekaligus (all-day playback) dari menu, sebagaimana terlihat pada Gambar 6.2.
68
Gambar 6.2 Menu Ketika Mouse Diklik Kanan Pada Mode Tampilan Saat Ini (Live View) Tekan tombol PLAY pada IR remote control untuk memutar ulang rekaman sebuah saluran pada layar 1 kotak penuh pada mode tampilan saat ini. Pada layar beberapa kotak di mode tampilan saat ini, data rekaman pada saluran paling kiri atas akan diputar ulang. Catatan: Saat menekan tombol numerik (numerical buttons) akan memutar ulang rekaman untuk saluran yang terkait selama proses memutar ulang rekaman. 2. Manajemen dalam memutar ulang rekaman. Panel pada bagian bawah tampilan saat memutar ulang rekaman dapat digunakan untuk mengendalikan progres pemutaran, sebagaimana terlihat pada Gambar 6.3.
Gambar 6.3 Tampilan Saat Memutar Ulang Rekaman Sekaligus Menu untuk memilih saluran dan waktu yang diinginkan akan tampil dengan cara menggerakkan mouse ke kanan pada tampilan saat memutar ulang rekaman. Klik tombol saluran yang diinginkan jika anda ingin mengganti proses memutar ulang rekaman ke saluran lain yang diperlukan atau mengeksekusi proses memutar ulang rekaman secara bersamaaan dari beberapa saluran sekaligus, sebagaimana terlihat pada Gambar 6.4.
69
Gambar 6.4 Tampilan Saat Memutar Ulang Rekaman Sekaligus dengan Daftar Saluran Terdapat informasi atau penanda yang muncul pada hari yang anda inginkan ditandai dengan warna yang berbeda yaitu: : Tidak ada data rekaman pada hari ini. : Terdapat data rekaman pada hari tersebut. : Terdapat hanya data rekaman berdasarkan suatu kejadian (event recording file) pada hari tersebut. : Dimana kursor mouse sedang berada.
Gambar 6.5 Panel Untuk Memutar Ulang Rekaman Keseluruhan Hari secara Bersamaan Tabel Penjelasan Lebih Detail dari Panel Untuk Memutar Ulang Rekaman Keseluruhan Hari secara Bersamaan Tomb ol
Operasi
Tomb ol
Suara Dinyalakan/dimat /
ikan (Audio on
/
/Mute)
Memajukan
tikan proses
rekaman
pembuatan klip
selama 30
video (Start/Stop
detik (30s
clipping)
forward)
yang dikustomisasi
awal (Add default
(Add customized
tag)
tag) /
Operasi
Memulai/menghen
label penanda
label penanda
Menghentikan
ol
Menambahkan
Menambahkan
/
Tomb
Operasi
Menghentikan
70
Manajemen label penanda (Tag management) Menghentikan
Tomb
Operasi
ol Memundur kan rekaman selama 30 detik (30s reverse) Menurunka n Kecepatan (Speed down) Menambah
(Pause) reverse
(Pause)
play/
play/
Play/ Single-frame
Reverse play/
play
(Stop)
kecepatan (Speed up)
Single-frame reverse play Ke hari
Ke hari
sebelumnya
selanjutnya (Next
(Previous day)
day)
Kolom proses
Kolom tipe video
(Process bar)
(Video type bar)
Menyembunyi
Keluar
kan (Hide)
(Exit)
Catatan : 1. Kolom informasi proses dalam memutar ulang rekaman : Gunakan mouse untuk Klik tombol di posisi mana saja pada kolom proses atau seret kolom proses tersebut untuk mencari frame khusus. 2. Tentang kolom tipe video (video type bar): schedule);
merupakan proses perekaman secara normal (manual atau
merupakan perekaman berdasarkan kejadian
(motion);
merupakan pencarian data
rekaman yang pintar.
6.1.2 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Waktu (Playing Back by Time) Tujuan: Memutar ulang rekaman untuk durasi waktu yang spesifik. Memutar ulang rekaman beberapa saluran secara bersamaan dan penggantian saluran juga dapat dilakukan. Langkah-langkah : 1. Masuklah ke tampilan untuk memutar ulang rekaman. Menu>Playback 2. Centang kolom isian saluran (channel) untuk memilih saluran yang diinginkan dan Klik tombol Detail untuk melihat informasi proses rekam dari saluran tersebut. Anda dapat Klik tombol Previous atau Next untuk memilih hari yang ingin dilihat informasi proses rekamnya.
71
Gambar 6.6 Informasi Proses Rekam (Record Information) 3. Klik tombol Back untuk kembali ke tampilan untuk memutar ulang rekaman. 4. Aturlah kondisi pencarian yang diinginkan dan Klik tombol Playback untuk masuklah ke tampilan untuk memutar ulang rekaman.
Gambar 6.7 Pencarian Video Berdasarkan Waktu (Video Search by Time) Pada tampilan untuk memutar ulang rekaman: Panel pada bagian bawah dari tampilan saat memutar ulang rekaman, dapat digunakan untuk mengendalikan proses pemutaran rekaman, sebagaimana terlihat pada Gambar 6.7.
72
Gambar 6.8 Tampilan Untuk Memutar ulang rekaman berdasarkan waktu
Gambar 6.9 Panel Untuk Memutar ulang rekaman berdasarkan waktu
73
Tabel 6.1 Penjelasan Lebih Detail dari Panel Saat Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Waktu Tomb ol
Operasi
Tomb ol
Suara Dinyalakan/dimat /
ikan (Audio on
/
/Mute)
Tomb
Operasi
ol
Operasi
Memulai/menghent
Memajukan
ikan proses
rekaman
pembuatan klip
selama 30
video (Start/Stop
detik (30s
clipping)
forward)
Tomb ol
Manajemen Menambahkan
Menambahkan
label
label penanda
label penanda yang
penanda
awal (Add default
dikustomisasi (Add
(Tag
tag)
customized tag)
manageme
Operasi
Memundur kan rekaman selama 30 detik (30s reverse) Menurunka n Kecepatan (Speed down)
nt) Menghentikan
/
(Pause) reverse
Menghentikan
play/
(Pause) play/
Menghenti
Play/ Single-frame
kan (Stop)
Reverse play/
/
Single-frame
play
Menambah kecepatan (Speed up)
reverse play
Pencarian Video (Video search)
Keluar (Exit)
Kolom
Kolom tipe
proses
video
(Process
(Video type
bar)
bar)
Catatan: 1. Kolom proses untuk memutar ulang rekaman: Gunakan mouse dan klik di posisi mana saja pada kolom proses atau seret kolom proses tersebut untuk mencari frame khusus. 2. Tentang kolom tipe video (About video type bar)): normal(manual atau schedule);
merupakan proses perekaman secara
merupakan proses perekaman berdasarkan kejadian (motion);
merupakan pencarian data rekaman yang pintar.
6.1.3 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Pencarian Video Normal (Playing Back by Normal Video Search) Tujuan: Dalam memutar ulang data rekaman, anda akan dibatasi oleh tipe rekam (recording type) dan waktu rekam yang diinginkan (recording time). Data video pada hasil pencarian akan diputar kembali secara berurutan
74
dan penggantian saluran juga tersedia. Tipe rekaman yang tersedia yaitu : Normal, Motion dan Manual. Langkah-langkah : 1. Masuklah ke tampilan pencarian data rekaman (Record File Search interface). Menu>Playback Aturlah kondisi pencarian yang diinginkan dan Klik tombol Search untuk masuk ke Tampilan hasil pencarian.
Gambar 6.10 Pencarian Video Normal (Normal Video Search) 2. Pilih sebuah data rekaman yang anda inginkan untuk memutar ulang rekaman. Jika hanya tersedia satu saluran pada hasil pencarian, Klik tombol
dan akan tampil Tampilan
untuk memutar ulang rekaman untuk saluran ini dalam satu layar penuh. Jika terdapat lebih dari satu saluran, Klik tombol
dan lanjut ke langkah 3 dan langkah 4.
Gambar 6.11 Hasil dari Pencarian Video Normal 3. Pilih saluran yang diinginkan untuk memutar ulang rekaman secara bersamaan. Catatan: Opsi saluran yang tersedia untuk memutar ulang rekaman secara bersamaan adalah sama sesuai dengan saluran yang dipilih dalam pencarian data rekaman pada langkah 1. Dan saluran dengan data rekaman yang dipilih pada langkah 2 akan menjadi saluran utama selagi proses memutar ulang rekaman beberapa saluran dan akan tampil pada sudut sebelah kiri atas.
75
Gambar 6.12 Pilih Saluran untuk Pemutaran Rekaman Dalam Waktu yang Sama (Synchronous Playback) 4. Tampilan untuk memutar ulang rekaman dalam waktu yang sama . Panel pada bagian bawah dari Tampilan untuk memutar ulang rekaman dapat digunakan untuk mengendalikan proses pemutaran rekaman.
Gambar 6. 13 Tampilan untuk memutar ulang rekaman dalam waktu yang sama 4 saluran sekaligus Daftar tersembunyi dari data rekaman akan tampil dengan menggerakkan mouse ke bagian kanan dari tampilan untuk memutar ulang rekaman.
Gambar 6. 14 Tampilan untuk memutar ulang rekaman untuk waktu yang sama 4 saluran sekaligus dengan daftar video
76
Gambar 6. 15 Panel Saat memutar ulang rekaman normal Tabel 6.2 Penjelasan Lebih Detail dari Panel Saat Memutar Ulang Rekaman Normal Tomb ol
Tomb
Operasi
ol
Suara
ikan (Audio on
ol
Memajukan
tikan proses
rekaman
pembuatan klip
selama 30
video (Start/Stop
detik (30s
clipping)
forward)
/
/Mute)
Menambahkan
Menambahkan
yang dikustomisasi
awal (Add default
(Add customized
tag)
Tomb
tag)
Operasi
ol Memundur kan rekaman selama 30 detik (30s reverse) Menurunka
Manajemen
label penanda
label penanda
Operasi
Memulai/menghen
Dinyalakan/dimat /
Tomb
Operasi
n
label penanda
Kecepatan
(Tag
(Speed
management)
down)
Menghentikan
/
(Pause) reverse
Menghentikan
play/
(Pause) play/
Menghentikan
Play/ Single-frame
(Stop)
Reverse play/
/
Single-frame
Menambah kecepatan (Speed up)
play
reverse play Ke data
Ke data
sebelumnya
selanjutnya (Next
(Previous file)
file)
Kolom proses
Kolom tipe video
(Process bar)
(Video type bar)
Menyembunyi
Keluar
kan (Hide)
(Exit)
Pencarian Video (Video search)
Catatan: 1. Kolom informasi proses dalam memutar ulang rekaman : Gunakan mouse untuk Klik tombol di posisi mana saja pada kolom proses atau seret kolom proses tersebut untuk mencari frame khusus. 2. Tentang kolom tipe video (About video type bar): atau schedule);
merupakan proses perekaman secara normal(manual
merupakan proses perekaman berdasarkan kejadian (motion);
pencarian data rekaman yang pintar.
77
merupakan
6.1.4 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Pencarian Suatu Kejadian (Playing Back by Event Search) Tujuan: Memutar ulang rekaman pada satu atau beberapa saluran dengan dibatasi oleh tipe kejadian (motion detection). Penggantian saluran juga tersedia dalam proses ini. Langkah-langkah : 1. Masuk ke tampilan untuk memutar ulang rekaman. Menu>Playback 2. Pilih menu atas Event untuk masuk ke Tampilan untuk memutar ulang rekaman berdasarkan suatu kejadian. 3. Pilih Motion sebagai tipe kejadian yang diinginkan. 4. Aturlah waktu mulai (start time) dan waktu henti (end time) dari data rekaman yang diinginkan. 5. Pilih kamera yang ingin dilakukan pencarian.
Gambar 6. 16 Pencarian Video Berdasarkan Pendeteksian Gerakan (Video Search by Motion) 6. Klik tombol Search untuk masuk ke Tampilan hasil pencarian. Pre-play dan post-play dapat dikonfigurasikan. Pre-play mengacu pada lamanya waktu yang dikonfigurasikan untuk data rekaman tersebut ikut diputar tepat sebelum waktu mulai (start time) dari pencarian berdasarkan kejadian, sedangkan Post-play mengacu pada lamanya waktu yang dikonfigurasikan untuk data rekaman tersebut ikut diputar tepat sesudah waktu henti (end time) dari pencarian berdasarkan suatu kejadian. Sebagai contoh, apabila waktu mulai (start time) dan waktu henti (end time) dari pencarian berdasarkan suatu kejadian diatur ke 12:00:00 - 13:00:00, dan pre-play serta post-play time diatur ke 30s dan 20s masing-masing, maka pemutaran data rekaman tersebut aktual mulai dari 11:59:30 ~ 13:00:20.
78
Gambar 6. 17 Hasil Pencarian Video Berdasarkan Pendeteksian Gerakan (Video Search Result by Motion) 7. Anda dapat memilih sesuatu dari daftar yang tersedia dan Klik tombol Details untuk melihat informasi detail dari data rekaman tersebut, misal : waktu mulai (start time), waktu henti (end time), ukuran data (file size), dan sebagainya.
Gambar 6.18 Detail Suatu Kejadian (Event Details) 8. Atau anda dapat langsung Klik tombol
untuk setiap data untuk masuk ke tampilan untuk memutar
ulang rekaman masing-masing. Panel pada bagian bawah dari Tampilan untuk memutar ulang rekaman dapat digunakan untuk mengendalikan proses pemutaran rekaman.
79
Gambar 6.19 Tampilan dari Memutar ulang rekaman berdasarkan kejadian (1) Daftar tersembunyi dari kejadian akan tampil dengan menggerakkan mouse ke sisi kanan tampilan untuk memutar ulang rekaman.
Gambar 6.20 Tampilan dari Memutar ulang rekaman berdasarkan kejadian (2)
Gambar 6.21 Panel Saat Memutar ulang rekaman berdasarkan kejadian Tabel 6.3 Penjelasan Lebih Detail dari Panel Memutar ulang rekaman berdasarkan kejadian
80
Tomb ol
Tomb
Operasi
Suara
ikan (Audio on
ol
Memajukan
tikan proses
rekaman
pembuatan klip
selama 30
video (Start/Stop
detik (30s
clipping)
forward)
/
/Mute)
Menambahkan
Menambahkan
yang dikustomisasi
awal (Add default
(Add customized
tag)
Tomb
tag)
Operasi
ol Memundur kan rekaman selama 30 detik (30s reverse) Menurunka
Manajemen
label penanda
label penanda
Operasi
Memulai/menghen
Dinyalakan/dimat /
Tomb
Operasi
ol
n
label penanda
Kecepatan
(Tag
(Speed
management)
down)
Menghentikan
/
(Pause) reverse
Menghentikan
play/
(Pause) play/
Menghentikan
Play/ Single-frame
(Stop)
Reverse play/
/
Single-frame
Menambah kecepatan (Speed up)
play
reverse play Ke kejadian
Ke kejadian
sebelumnya
selanjutnya (Next
(Previous event)
event)
Menyembunyi
Keluar
kan (Hide)
(Exit)
Pencarian Kolom proses
Kolom tipe video
Suatu
(Process bar)
(Video type bar)
Kejadian (Event search)
Catatan: 1. Kolom informasi proses dalam memutar ulang rekaman: Gunakan mouse untuk Klik tombol di posisi mana saja pada kolom prosesatau seret kolom proses tersebut untuk mencari frame khusus. 2. Tentang kolom tipe video (About video type bar): atau schedule);
merupakan proses perekaman secara normal (manual
merupakan proses perekaman berdasarkan kejadian (motion);
merupakan
pencarian data rekaman yang pintar.
6.1.5 Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Label Penanda (Playing Back by Tag) Tujuan: Label penanda video (Video tag) membuat anda dapat merekam informasi yang berkaitan seperti data pelaku
81
dan lokasi pada waktu tertentu saat memutar ulang rekaman. Anda juga diperbolehkan untuk menggunakan label penanda video tersebut untuk mencari data rekaman dan titik posisi waktu yang diinginkan. Sebelum memutar rekaman berdasarkan label penanda: 1. Masuklah ke Tampilan untuk memutar ulang rekaman.
Gambar 6.22 Tampilan Saat Memutar ulang rekaman berdasarkan waktu Klik tombol
untuk menambahkan label penanda awal.
Klik tombol
untuk menambahkan label penanda kustom dan masukkan nama label penanda.
Catatan: Maksimum sebanyak 64 label penanda yang dapat dicantumkan pada sebuah data rekaman. 2. Manajemen Label Penanda (Tag management). Klik tombol
untuk memeriksa, mengubah dan menghapus label penanda.
Gambar 6.23 Tampilan Manajemen Label Penanda (Tag Management Interface) Langkah-langkah : 1. Masuklah ke Tampilan untuk memutar ulang rekaman. Menu>Playback
82
Klik tombol Tag untuk masuk ke tampilan Memutar ulang rekaman berdasarkan label penanda Pilih saluran, tipe label penandan (tag type) dan waktu yang diinginkan, dan Klik tombol Search untuk masuk ke tampilan hasil pencarian. Catatan: Terdapat dua tipe label penanda yang dapat dipilih: Semua (All) dan Label Penanda dengan Kata Kunci (Tag Keyword). Masukkan kata kunci yang diinginkan jika anda Pilih Label Penanda dengan Kata Kunci (Tag Keyword).
Gambar 6. 24 Pencarian Video Berdasarkan Label Penanda (Video Search by Tag) 2. Aturlah kondisi yang diperlukan dalam memutar ulang rekaman dan manajemen label penanda Pilih nama label penanda dari sebuah data rekaman yang anda inginkan saat memutar ulang rekaman; nama label penanda ini dapat diubah ataupun dihapus Pre-play dan post-play time dapat diatur tergantung kebutuhan. Catatan: Pre-play time dan post-play time akan ditambahkan ke titik waktu dari label penanda tersebut.
Gambar 6. 25 Hasil Pencarian Video Berdasarkan Label Penanda (Result of Video Search by Tag) 3. Memutar ulang rekaman berdasarkan label penanda. Pilih sebuah label penanda dan Klik tombol
untuk memutar ulang rekaman tersebut.
83
Gambar 6.26 Tampilan saat memutar ulang rekaman berdasarkan label penanda Daftar label penanda tersembunyi akan tampil dengan menggerakkan mouse ke sisi bagian kanan dari tampilan untuk memutar ulang rekaman.
Gambar 6.27 Tampilan saat memutar ulang rekaman berdasarkan label penanda dengan daftar video
Gambar 6.28 Panel saat memutar ulang rekaman berdasarkan label penanda
84
Tabel 6.4 Penjelasan Lebih Detail dari Panel untuk Memutar Ulang Rekaman Berdasarkan Label Penanda Tomb ol
Operasi
Tomb ol
Suara Dinyalakan/dimat /
ikan (Audio on
/
/Mute)
Tomb
Operasi
ol
Memulai/menghen
Memajukan
tikan proses
rekaman
pembuatan klip
selama 30
video (Start/Stop
detik (30s
clipping)
forward)
Menambahkan
Menambahkan
label penanda
label penanda
yang dikustomisasi
awal (Add default
(Add customized
tag)
Operasi
tag)
Tomb
Operasi
ol
Manajemen label penanda (Tag management)
Memundur kan rekaman selama 30 detik (30s reverse) Menurunka n Kecepatan (Speed down)
Menghentikan
/
(Pause) reverse
Menghentikan
play/
(Pause) play/
Menghentikan
Play/ Single-frame
(Stop)
Reverse play/
/
Single-frame
play
Menambah kecepatan (Speed up)
reverse play Ke label penanda
Ke label penanda
sebelumnya
selanjutnya (Next
(Previous tag)
tag)
Menyembunyi
Keluar
kan (Hide)
(Exit)
Pencarian Kolom proses
Kolom tipe video
(Process bar)
(Video type bar)
Suatu Label Penanda (Tag search)
Catatan: 1.
Kolom informasi proses dalam memutar ulang rekaman: Gunakan mouse untuk Klik tombol di posisi mana saja pada kolom proses atau seret kolom proses tersebut untuk mencari frame khusus.
2.
Tentang kolom tipe video (About video type bar): normal(manual atau schedule);
merupakan proses perekaman secara
merupakan proses perekaman berdasarkan kejadian (motion);
merupakan pencarian data rekaman yang pintar.
85
6.1.6
Memutar
Ulang
Rekaman
Berdasarkan
Hasil
Pencatatan Sistem (Playing Back by System Log) Tujuan: Memutar ulang rekaman yang terkait dengan hasil pencarian pencatatan sistem. Langkah-langkah : 1. Masuklah ke Tampilan pencarian hasil pencatatan sistem (log search interface). Menu>Maintenance>Log Search
Gambar 6.29 Tampilan pencarian hasil pencatatan sistem (log search interface) 2. Aturlah waktu pencarian (search time) dan tipe (type) yang diinginkan dan Klik tombol Search.
Gambar 6.30 Hasil Dari Pencarian Hasil Pencatatan Sistem
3. Pilih hasil pencatatan sistem yang memiliki data rekaman dan Klik tombol Tampilan untuk memutar ulang rekaman. 86
untuk masuk ke
Catatan: Jika tidak ada data rekaman pada titik waktu pada hasil pencatatan sistem tersebut, kotak pesan “No result found” akan muncul. Panel pada bagian bawah dari Tampilan untuk memutar ulang rekaman dapat digunakan untuk mengendalikan proses pemutaran rekaman.
Gambar 6.31 Tampilan saat memutar ulang rekaman berdasarkan hasil pencatatan sistem
87
6.2 Fungsi Aux Saat Memutar Rekaman (Auxiliary Functions of Playback) 6.2.1 Memutar Ulang Rekaman Gambar Demi Gambar (Playing Back Frame by Frame) Tujuan: Memutar data rekaman gambar demi gambar, untuk memeriksa detail gambar dari video ketika sebuah kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Langkah-langkah : Masuk ke Tampilan untuk memutar ulang rekaman. Jika anda pilih memutar ulang rekaman : Klik tombol dan
sampai kecepatan berubah menjadi Single frame dan Klik 1 kali pada layar saat memutar
ulang rekaman sehingga menjadi proses memutar ulang rekaman dengan 1 gambar/ bingkai. Jika anda memilih untuk memutar ulang rekaman secara berlawan (adverse playback of the record file) : Klik tombol dan
sampai kecepatan berubah menjadi Single frame dan Klik 1 kali pada layar saat memutar
ulang rekaman sehingga menjadi proses memutar ulang rekaman dengan 1 gambar/ bingkai secara berlawanan atau terbalik. Hal ini juga dapat dilakukan dengan mengklik tombol
pada panel yang tersedia.
6.2.2 Pencarian Secara Cermat (Smart Search) Tujuan: Apabila ingin menemukan suatu gerakan terdeteksi secara mudah dan akurat, pada kolom informasi proses saat memutar ulang rekaman, anda diperbolehkan untuk menganalisa area tertentu secara dinamis, dan untuk mendapatkan semua gerakan terdeteksi yang berkaitan yang terjadi di area tersebut. Langkah-langkah : 1. Masuklah ke tampilan memutar ulang rekaman secara normal (normal playback) atau tampilan untuk memutar ulang rekaman keseluruhan hari sekaligus (all-day playback). Catatan: Fungsi pencarian secara cermat tersebut juga tersedia untuk memutar ulang rekaman satu saluran saja.
88
Gambar 6.32 Tampilan untuk memutar ulang rekaman 2. Klik kanan pada tombol mouse dan Pilih Smart Search untuk masuk ke tampilan pemilihan area yang akan dianalisis (analysis area selection interface).
Gambar 6.33 Klik kanan tombol menu saat memutar ulang rekaman untuk keseluruhan hari sekaligus dan tampilan untuk memutar ulang rekaman secara normal 3. Anda dapat Klik tombol
untuk mengatur area target secara 1 layar penuh. Setelah menggambar
area yang diinginkan, Klik tombol
untuk mengeksekusi pencarian secara cermat di area tersebut.
Catatan: Mode pencarian beberapa area (Multi-area) maupun secara 1 layar penuh (full-screen) juga tersedia.
Gambar 6.34 Menggambar Area Pada Pencarian Secara Cermat (Draw Area of Smart Search)
89
Hasil dari analisa secara cerdas oleh sistem (intelligent analysis): Kolom tipe Video (Video type bar): : Data rekaman normal (Normal record file); : Data rekaman berdasarkan kejadian (Event record file); : Data rekaman dinamis (Dynamic record file). Daftar tersembunyi dari data rekaman akan tampil ketika menggerakkan mouse ke arah kanan dari tampilan untuk memutar ulang rekaman.
Gambar 6.35 Hasil Pencarian Secara Cermat dengan Daftar Video (Smart Search Result with Video List )
Gambar 6.36 Panel Pencarian Secara Cermat Saat Memutar ulang rekaman Tabel 6.5 Penjelasan lebih detail dari panel pencarian secara cermat saat memutar ulang rekaman Tomb ol
Operasi
Tomb ol
Suara Dinyalakan/dimat /
ikan (Audio on /Mute)
Menambahkan label penanda awal (Add default tag)
/
Tomb
Operasi
ol
Operasi
Memulai/menghen
Memajukan
tikan proses
rekaman
pembuatan klip
selama 30
video (Start/Stop
detik (30s
clipping)
forward)
Menambahkan label penanda yang dikustomisasi (Add customized tag)
90
Manajemen label penanda (Tag management)
Tomb
Operasi
ol Memundur kan rekaman selama 30 detik (30s reverse) Menurunka n Kecepatan (Speed down)
Menghentikan
/
(Pause) reverse
Menghentikan
play/
(Pause) play/
Menghentikan
Play/ Single-frame
(Stop)
Reverse play/
/
Single-frame
play
Menambah kecepatan (Speed up)
reverse play Ke hasil pencarian cermat sebelumnya (Previous smart search result)
Ke hasil pencarian cermat selanjutnya
Menyembunyi
Keluar
(Next smart search
kan (Hide)
(Exit)
result) Kolom
Kolom proses
Kolom tipe video
(Process bar)
(Video type bar)
Pencarian Video (Video search)
hasil pencarian cermat (Smart search bar)
Catatan: 1.
Kolom informasi proses dalam memutar ulang rekaman: Gunakan mouse untuk Klik tombol di posisi mana saja pada kolom prosesatau seret kolom proses tersebut untuk mencari frame khusus.
2.
Tentang kolom tipe video (About video type bar): normal(manual atau schedule);
merupakan proses perekaman secara
merupakan proses perekaman berdasarkan kejadian (motion);
merupakan pencarian data rekaman yang pintar.
6.2.3 Pembesaran Gambar Secara Digital (Digital Zoom) Langkah-langkah : 1. Klik kanan mouse pada sebuah saluran saat memutar ulang rekaman dan Pilih pembesaran gambar secara digital (Digital Zoom ) untuk masuk ke tampilan pembesaran gambar secara digital (Digital Zoom interface). 2. Gunakan mouse untuk menggambar kotak berwarna merah dan gambar tersebut dapat diperbesar sampai dengan 16 kali.
91
Gambar 6.37 Menggambar Area untuk Pembesaran Gambar Secara Digital (Digital Zoom)
Gambar 6.38 Klik Kanan Tombol Menu Pada Saat Memutar ulang rekaman Klik kanan tombol menu: Catatan: Menu ini sedikit berbeda dari tampilan untuk memutar ulang rekaman satu dengan lainnya.
Tabel 6.6 Penjelasan Lebih Detail dari Klik Kanan Tombol Menu Saat Memutar ulang rekaman Tombol
Fungsi Kembali ke Tampilan untuk memutar ulang rekaman Masuk ke tampilan pembesaran gambar secara digital Pencarian cermat terhadap area tertentu Menampilkan & menyembunyikan tampilan pengendalian Keluar dari Tampilan untuk memutar ulang rekaman
92
BAB 7 Membuat Data Cadangan (Backup)
93
7.1 Membuat Data Rekaman Cadangan (Backing up Record Files) Sebelum anda memulai perhatikan : Untuk memasukkan atau mengkoneksikan perangkat pembuat data cadangan (backup device) ke DVR.
7.1.1 Ekspor Secara Cepat (Quick Export) Tujuan: Ekspor data rekaman sebagai data cadangan (backup) dengan cepat. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan ekspor video (Video Export interface). Menu>Export>Normal
Gambar 7.1 Tampilan Ekspor Secara Cepat (Quick Export Interface) 2. Pilih saluran yang ingin anda buat data cadangan (backup) dan Klik tombol Quick Export Catatan: 1. Durasi waktu data rekaman pada saluran tertentu tidak dapat melebihi 24 jam. Jika melebihi , kotak pesan “Max. 24 hours are allowed untuk quick export.” akan muncul. 2. Jumlah saluran untuk ekspor secara bersamaan tidak dapat lebih dari 4 saluran. Jika melebihi, kotak pesan “Max. 4 channels are allowed for synchronous quick export.” akan muncul.
94
Gambar 7.2 Ekspor Secara Cepat Menggunakan USB1-1 3. Pada Tampilan ekspor, Pilih perangkat data cadangan (backup device) dan Klik tombol Export untuk memulai proses ekspor. Catatan: Kita dapat menggunakan USB Flash Drive dan silahkan merujuk ke sesi selanjutnya untuk informasi perangkat data cadangan yang dapat digunakan dengan DVR ini. 4. Tunggu sampai seluruh data rekaman telah berhasil diekspor ke USB Flash Drive.
Gambar 7.3 Proses Ekspor Telah Selesai (Export Finished) 5. Periksa hasil pembuatan data cadangan (Check backup result). Pilih data rekaman pada tampilan ekspor (Export interface) dan Klik tombol
untuk memeriksa
kembali. Catatan: Perangkat lunak untuk memutar data cadangan ini, yaitu : player.exe akan ikuti diekspor secara otomatis sehingga memudahkan anda untuk memutar data rekaman tersebut dimanapun.
95
Gambar 7.4 Memeriksa Hasil Ekspor Secara Cepat Menggunakan USB1-1
7.1.2 Membuat Data Cadangan Berdasarkan Pencarian Video Secara Normal (Backing up by Normal Video Search) Tujuan: Data rekaman dapat dibuatkan data cadangannya pada bermacam-macam perangkat, seperti pada perangkat USB (USB flash drives, USB HDDs, USB writer) dan SATA writer. Membuat data cadangan menggunakan perangkat USB, USB HDDs, USB writer dan SATA writer Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan ekspor (Export interface). Menu>Export>Normal
96
Gambar 7.5 Pencarian Video Normal Saat Membuat Data Cadangan 2. Aturlah kondisi pencarian yang diinginkan dan Klik tombol Search untuk masuk ke tampilan hasil pencarian. 3. Pilih data rekaman yang anda inginkan untuk membuat data cadangannya (backup). Klik tombol
untuk memutar data rekaman jika anda ingin memeriksanya kembali.
Centang kolom isian data rekaman yang anda inginkan untuk membuat data cadangannya (backup). Catatan: Ukuran dari data yang sedang dipilih ditampilkan pada sudut sebelah kiri bawah jendela tampilan.
Gambar 7.6 Hasil dari Pencarian Video Normal yang Ingin Dibuat Data Cadangannya (Backup) 4. Ekspor data rekaman. Klik tombol Export dan mulai proses membuat data cadangan tersebut. Catatan: Apabila perangkat yang telah dikoneksikan tidak terdeteksi:
97
• Klik tombol Refresh. • Koneksikan ulang perangkat tersebut • Periksa kompatibilitas perangkat tersebut dari penjual atau distributor. Anda juga dapat melakukan format perangkat USB atau USB HDDs. USB writer dan SATA writer tidak dapat melakukan proses format.
Gambar 7.7 Ekspor dengan Pencarian Video Normal Menggunakan Perangkat USB
Gambar 7. 8 Ekspor dengan Pencarian Video Normal Menggunakan Perangkat USB Writer
Tunggu pada tampilan ekspor tersebut sampai seluruh data rekaman telah berhasil diekspor, ditandai dengan tampilnya kotak pesan “Export finished”.
98
Gambar 7.9 Ekspor Telah Selesai dilakukan 5. Periksa hasil pembuatan data cadangan (Check backup result). Pilih data rekaman pada tampilan ekspor (Export interface) dan Klik tombol
untuk memeriksa
kembali. Catatan: Perangkat lunak untuk memutar data cadangan ini, yaitu : player.exe akan ikuti diekspor secara otomatis sehingga memudahkan anda untuk memutar data rekaman tersebut dimanapun.
Gambar 7.10 Memeriksa Hasil Ekspor yang Menggunakan Perangkat USB
Gambar 7. 11 Memeriksa Hasil Ekspor yang Menggunakan Perangkat USB Writer
99
7.1.3 Membuat Data Cadangan Berdasarkan Pencarian Suatu Kejadian (Backing up by Event Search) Tujuan: Membuat data cadangan dari kejadian yang berkaitan dengan data rekaman tertentu yang dibuat menggunakan perangkat
USB (USB flash drives, USB HDDs, USB writer), atau SATA writer. Pembuatan data cadangan
secara cepat (Quick Backup) dan Pembuatan data cadangan secara normal (Normal Backup) juga tersedia. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan ekspor Menu>Export>Event 2. Pilih Motion sebagai tipe kejadian yang diinginkan. 3. Aturlah waktu mulai (start time) dan waktu henti (end time) dari data rekaman yang diinginkan. 4. Pilih kamera yang diinginkan dalam pencarian.
Gambar 7.12 Pencarian Berdasarkan Kejadian untuk Membuat Data Cadangan 5. Klik tombol Search untuk masuk ke Tampilan hasil pencarian.
Gambar 7.13 Hasil dari Pencarian Suatu Kejadian (Result of Event Search) 6. Pilih data rekaman yang ingin diekspor
Pilih kejadian berdasarkan gerakan yang terdeteksi (motion) dan Klik tombol Quick Export untuk masuk ke Tampilan ekspor, sebagaimana terlihat pada Gambar 7.15. 100
(1) Klik tombol Details untuk masuk ke tampilan yang memperlihatkan informasi detail dari data rekaman tersebut, contoh: waktu mulai (start time), waktu henti (end time), ukuran data (file size), dsb. Catatan: Ukuran dari data yang sedang dipilih ditampilkan pada sudut sebelah kiri bawah jendela tampilan.
(2) Pilih data rekaman dari daftar yang tersedia dan Klik tombol Export untuk masuk ke Tampilan ekspor, sebagaimana terlihat pada Gambar 7.15.
Gambar 7.14 Tampilan Suatu Kejadian Secara Detail (Event Details Interface) 7. Ekspor data rekaman yang dipilih. Klik tombol Export dan mulailah membuat data cadangan. Catatan: Apabila perangkat yang telah dikoneksikan tidak terdeteksi:
• Klik tombol Refresh. • Koneksikan ulang perangkat tersebut • Periksa kompatibilitas perangkat tersebut dari penjual atau distributor. Anda juga dapat melakukan format perangkat USB atau USB HDDs.
101
Gambar 7.15 Ekspor Berdasarkan Kejadian Menggunakan Perangkat USB Tunggu pada tampilan ekspor tersebut sampai seluruh data rekaman telah berhasil diekspor, ditandai dengan tampilnya kotak pesan “Export finished”.
Gambar 7.16 Proses Ekspor Telah Selesai Dilaksanakan 8. Periksa hasil pembuatan data cadangan (Check backup result). Pilih data rekaman pada tampilan ekspor (Export interface) dan Klik tombol
untuk memeriksa
kembali. Catatan: Perangkat lunak untuk memutar data cadangan ini, yaitu : player.exe akan ikuti diekspor secara otomatis sehingga memudahkan anda untuk memutar data rekaman tersebut dimanapun.
102
Gambar 7.17 Memeriksa Ulang Hasil Ekspor Suatu Kejadian yang Menggunakan Perangkat USB
7.1.4 Membuat Data Cadangan Berupa Klip Video (Backing up Video Clips) Tujuan: Anda juga dapat memilih untuk mengekspor sebuah klip video langsung saat sedang memutar ulang rekaman, menggunakan perangkat USB (USB flash drives, USB HDDs, USB writer), atau SATA writer. Langkah-langkah : 1. Masuklah ke Tampilan untuk memutar ulang rekaman. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Bab 6. 2. Selama memutar ulang rekaman, gunakan tombol
dan
yang tersedia pada panel untuk memutar
ulang rekaman yang dapat digunakan untuk memulai atau menghentikan pembuatan klip video. 3. Keluarlah dari Tampilan untuk memutar ulang rekaman setelah proses pembuatan klip video selesai dan anda kemudian akan diberikan pilihan untuk menyimpan klip tersebut. Catatan: Maksimum sebanyak 30 klip dapat dipilih untuk setiap saluran.
103
Gambar 7.18 Tampilan saat memutar ulang rekaman berdasarkan waktu 4. Klik tombol Yes untuk menyimpan klip video dan masuk ke Tampilan ekspor, atau Klik tombol No untuk keluar dan tidak menyimpan klip video tersebut.
Gambar 7.19 Kotak Informasi bahwa Video Klip Telah Disimpan 5. Ekspor klip video. Klik tombol Export button dan mulailah membuat data cadangan. Catatan: Apabila perangkat yang telah dikoneksikan tidak terdeteksi:
• Klik tombol Refresh. • Koneksikan ulang perangkat tersebut • Periksa kompatibilitas perangkat tersebut dari penjual atau distributor. Anda juga dapat melakukan format perangkat USB atau USB HDDs.
104
Gambar 7.20 Ekspor Klip Video Menggunakan Perangkat USB Tunggu pada tampilan ekspor tersebut sampai seluruh data rekaman telah berhasil diekspor, ditandai dengan tampilnya kotak pesan “Export finished”.
Gambar 7.21 Proses Ekspor Telah Selesai Dilaksanakan 6. Periksa hasil pembuatan data cadangan (Check backup result). Catatan: Perangkat lunak untuk memutar data cadangan ini, yaitu : player.exe akan ikuti diekspor secara otomatis sehingga memudahkan anda untuk memutar data rekaman tersebut dimanapun.
Gambar 7.22 Memeriksa Ulang Hasil Ekspor Klip Video Yang Menggunakan Perangkat USB
7.2 Mengatur Perangkat Pembuat Data Cadangan (Managing Backup Devices) Manajemen perangkat USB, dan USB HDDs. 1.
Masuk ke tampilan hasil pencarian data rekaman. Menu>Export>Normal Aturlah kondisi pencarian yang diinginkan dan Klik tombol Search untuk masuk ke tampilan hasil
pencarian. Catatan: Setidaknya satu saluran harus dipilih.
105
Gambar 7.23 Pencarian Video Normal (Normal Video Search) 2.
Pilih data rekaman yang ingin anda buat data cadangannya (backup). Klik tombol Export untuk masuk ke Tampilan ekspor. Catatan: Setidaknya satu saluran harus dipilih.
Gambar 7.24 Hasil dari Pencarian Video Normal yang Ingin Dibuat Data Cadangannya (Backup) 3.
Manajemen perangkat pembuat data cadangan Klik tombol New Folder jika anda ingin membuat folder baru pada perangkat pembuat data
cadangan. Pilih sebuah data rekaman atau folder pada perangkat pembuat data cadangan dan Klik tombol jika anda ingin menghapus.
106
Pilih sebuah data rekaman pada perangkat pembuat data cadangan dan Klik tombol
untuk
memutar data rekaman tersebut. Klik tombol Format untuk melakukan proses format pada perangkat pembuat data cadangan tersebut. Catatan: Apabila perangkat yang telah dikoneksikan tidak terdeteksi:
• Klik tombol Refresh. • Koneksikan ulang perangkat tersebut • Periksa kompatibilitas perangkat tersebut dari penjual atau distributor.
Gambar 7.25 Manajemen Perangkat USB Manajemen perangkat USB writers dan SATA writers 1.
Masuk ke Tampilan hasil pencarian data rekaman. Menu>Export>Normal Aturlah kondisi pencarian yang diinginkan dan Klik tombol Search untuk masuk ke tampilan hasil
pencarian. Catatan: Setidaknya satu saluran harus dipilih.
107
Gambar 7.26 Pencarian Video Secara Normal untuk Membuat Data Cadangannya (Backup) 2.
Pilih data rekaman yang anda inginkan untuk dibuatkan data cadangannya (backup). Klik tombol Export untuk masuk ke Tampilan ekspor. Catatan: Setidaknya satu saluran harus dipilih.
Gambar 7. 27 Hasil dari Pencarian Video Normal yang Ingin Dibuat Data Cadangannya (Backup) 3.
Manajemen perangkat pembuat data cadangan Klik tombol Erase jika anda ingin untuk menghapus data dari re-writable CD/DVD. Catatan: Tentunya harus ada sebuah re-writable CD/DVD jika anda ingin melakukan pengoperasian ini. Catatan: Jika USB writer atau SATA writer yang dikoneksikan tidak dikenali :
• Klik tombol Refresh.. 108
• Koneksikan kembali perangkat tersebut • Periksa kompatibilitas perangkat tersebut kepada penjual atau distributor.
Gambar 7.28 Manajemen USB Writer
109
BAB 8 Pengaturan Tanda Bahaya (Alarm Settings)
110
8.1 Pengaturan Pendeteksian Gerakan (Setting Motion Detection) Langkah-langkah : 1. Masuklah ke Tampilan pendeteksian gerakan dan Pilih kamera yang anda inginkan untuk mengatur pendeteksian gerakan tersebut. Menu> Camera> Motion
Gambar 8.1 Tampilan Pengaturan Pendeteksian Gerakan (Motion Detection Setup Interface) 2. Aturlah area yang ingin dideteksi gerakan (motion detection area) dan tingkat sensitifitasnya (sensitifity). 1)
Centang kolom isian Enable Motion Detection untuk mengaktifkan pendeteksian gerakan (motion detection), gunakan mouse untuk menggambar area yang ingin dideteksikan gerakan dan seret kolom tingkat sensitifitas (sensitivity bar) untuk mengatur tingkat sensitifitasnya (sensitifity).
2)
Klik tombol
Handling untuk mengatur aksi respon tanda bahaya (alarm response actions).
Gambar 8.2 Aturlah Area Pendeteksian Gerakan dan Tingkat Sensitifitas 3. Klik tombol pada menu atas Trigger Channel dan pilih satu atau lebih saluran yang mana ingin dimulai proses rekaman atau menjadi pemantauan secara 1 layar penuh (full-screen monitoring) apabila tanda bahaya dimana terdeteksinya suatu gerakan terjadi. 111
Gambar 8.3 Pengaturan Kamera yang Akan Ikut Dipicu Apabila Terdeteksinya Gerakan 4. Aturlah jadwal diaktifkannya pemantauan tanda bahaya tersebut (arming schedule) dari suatu saluran. 1)
Pilih menu atas Arming Schedule untuk mengatur jadwal diaktifkannya pemantauan tanda bahaya tersebut dari suatu saluran.
2)
Pilih hari yang ingin diatur dan terdapat sampai dengan 8 rentang waktu yang dapat diatur setiap harinya. Catatan: Rentang waktu tidak dapat diulang atau bertubrukan.
Gambar 8.4 Pengaturan Jadwal Diaktifkannya pemantauan tanda bahaya (Set Arming Schedule) Pendeteksian Gerakan 5. Klik tombol pada menu atas Handling untuk mengatur aksi respon tanda bahaya apabila terjadinya tanda bahaya dimana terdeteksi suatu gerakan (Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Bab 8.5). 1)
Ulangi langkah-langkah di atas untuk mengatur jadwal diaktifkannya pemantauan tanda bahaya (arming schedule) pada hari lainnya. Anda juga dapat menggunakan tombol Copy untuk menyalin jadwal tersebut ke hari lainnya.
2)
Klik tombol OK untuk menyelesaikan pengaturan.
6. Jika anda ingin untuk mengatur pengaturan pendeteksian gerakan untuk saluran lain, ulangi langkah-langkah di atas atau dapat juga dengan menyalin jadwal tersebut. Catatan: Anda tidak diperbolehkan untuk menyalin aksi dari “Trigger Channel”.
112
Gambar 8.5 Menyalin Pengaturan dari Pendeteksian Gerakan (Motion Detection)
113
8.2 Mendeteksi Hilangnya Signal Video (Detecting Video Loss) Tujuan: Mendeteksi hilangnya signal gambar dari sebuah saluran dan langsung dapat mengaktifkan aksi respon terhadap tanda bahaya tersebut. Langkah-langkah : 1. Masuklah ke Tampilan pengaturan hilangnya signal video (video loss interface) pada menu manajemen kamera (camera management) Menu> Camera> Video Loss
Gambar 8.6 Tampilan Pengaturan Hilangnya Signal Video (video loss setup interface) 2. Pilih sebuah saluran yang anda inginkan untuk dideteksi. 3. Centang kolom isian Enable Video Loss Alarm. 4. Klik tombol
Handling untuk masuk ke Tampilan penanganan (Handling interface).
5. Aturlah jadwal diaktifkannya pendeteksian tanda bahaya (arming schedule) dan aksi respon tanda bahaya (alarm response actions). Silahkan lihat pada
Langkah4 dan Langkah5 pada Bab 8.1
Pengaturan Tanda Bahaya Apabila Terdeteksinya Gerakan (Setting up Motion Detection Alarm).
Gambar 8.7 Pengaturan Jadwal Diaktifkannya Pendeteksian Tanda Bahaya (arming schedule) Pada Saat Hilangnya Signal Video (Video Loss) 114
6. Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan tanda bahaya apabila terjadinya kehilangan signal video.
8.3 Mendeteksi Sabotase Kamera (Detecting Video Tampering) Tujuan: Mengaktikan tanda bahaya ketika lensa ditutup atau dihalangi dengan sengaja dan secara otomatis mengaktifkan aksi tanda bahaya (alarm response action). Langkah-langkah : 1. Masuklah ke Tampilan pengaturan sabotase kamera (Video Tampering interface) pada manajemen kamera (Camera Management). Menu> Camera> Tamper-proof
Gambar 8.8 Tampilan Pengaturan Anti Sabotase Kamera (Tamper-proof Setup Interface) 2. Pilih sebuah saluran yang anda inginkan untuk dideteksi sabotase kamera (video tampering). 3. Centang kolom isian Enable Tamper-proof. Catatan: Berdasarkan pengaturan awal pabrikan, pendeteksian anti sabotase kamera (tamper-proof detection) dikonfigurasikan pada area satu layar penuh. 4. Geser kolom tingkat sensitifitas (sensitivity bar) dan Pilih tingkat sensitifitas yang diinginkan 5. Klik tombol
Handling untuk masuk ke Tampilan penanganan (Handling interface).
6. Aturlah jadwal diaktifkannya pendeteksian tanda bahaya (arming schedule) dan aksi respon tanda bahaya (alarm response actions). Silahkan lihat pada
Langkah4 dan Langkah5 pada Bab 8.1
Pengaturan Tanda Bahaya Apabila Terdeteksinya Gerakan (Setting up Motion Detection Alarm). 7. Jika anda ingin untuk mengatur metode penanganan apabila terjadinya kehilangan signal video (video loss handling method) untuk saluran lainnya, Ulangi langkah-langkah diatas atau Klik tombol Copy untuk menyalin pengaturan tersebut.
115
Gambar 8.9 Menyalin Pengaturan Sabotase Kamera (video tampering)
116
8.4 Penanganan Keganjilan Sistem (Handling Exceptions) Tujuan: Pengaturan keganjilan sistem bertujuan untuk mengatur metode penanganan terhadap berbagai macam kegajilan sistem yang mungkin terjadi, contoh: • HDD Full: HDD telah penuh • HDD Error: Tidak dapat menulis pada HDD, HDD yang belum di format (unformatted HDD), dsb. • Network Disconnected: Kabel jaringan tidak terhubung. • IP Conflicted: Alamat IP terduplikasi (Duplicated IP address). • Illegal Login: Nama pengguna (user ID) atau kata sandi (password)yang dimasukkan tidak benar. • Input / Output Video Standard Mismatch: Keluaran dan masukan video tidak sesuai dengan standar. • Record Exception: Tidak tersedianya lagi kapasitas untuk menyimpan data rekaman. Langkah-langkah : Masuklah ke Tampilan pengaturan keganjilan sistem (Exceptions interface) pada menu konfigurasi sistem (System Configuration) dan melakukan penanganan terhadap berbagai macam keganjilan sistem. Menu> Configuration> Exceptions Informasi lebih lanjut dapat dilihat lebih detail pada Bab 8.5 Aksi respon tanda bahaya ( alarm response actions.)
Gambar 8.10 Tampilan Pengaturan Keganjilan Sistem (Exceptions Setup Interface)
117
8.5 Pengaturan Aksi Respon Tanda Bahaya (Setting Alarm Response Actions) Tujuan: Aksi respon terhadap tanda bahaya (alarm response actions) akan diaktifkan ketika keganjilan sistem terjadi, respon tersebut dapat berupa pemantauan secara 1 layar penuh (Full Screen Monitoring), peringatan suara (Audible Warning), memberikan notifikasi ke pusat pemantauan (Notify Surveillance Center), dan mengirim surel (Send Email).
Pemantauan secara 1 layar penuh (Full Screen Monitoring) Ketika tanda bahaya akibat suatu kejadian (pendeteksian gerakan/anti sabotase/pendeteksian hilangnya signal video) terpicu, monitor akan menampilkan gambar video sebesar 1 layar penuh dari saluran saluran yang dikonfigurasikan sebelumnya. Jika tanda bahaya terpicu secara bersamaan dari beberapa saluran, gambar 1 layar penuh akan bergantian satu sama lain dalam jarak 10 detik (pengaturan awal pabrikan untuk waktu jeda). Waktu jeda yang berbeda dapat diatur dengan langkah : Menu> Configuration>Live View>Full Screen Monitoring Dwell Time.
Penggantian otomatis (Auto-switch) akan dihentikan ketika tanda bahaya berhenti dan tampilan di layar akan kembali ke Tampilan saat ini. Catatan: Untuk tanda bahaya apabila adanya gerakan terdeteksi (motion detection alarm), anda harus Pilih saluran yang anda inginkan agar dilakukan pemantauan satu layar penuh langsung saat terdeteksinya tanda bahaya tersebut. (Menu>Camera>Motion>Handling>Trigger Channel).
Peringatan Suara (Audible Warning) Memicu suara beep ketika tanda bahaya terdeteksi .
Mengirim Notifikasi ke Pusat Pemantauan (Notify Surveillance Center) Mengirim pesan terjadi keganjilan sistem atau signal tanda bahaya ke pusat pemantauan ketika suatu kejadian terjadi. Pusat pemantauan tersebut dapat berupa sebuah PC/ computer yang diinstal perangkat lunak Infinity SE.
Mengirim Surel (Send Email) Mengirim surel dengan informasi tanda bahaya yang terjadi ke pengguna ketika tanda bahaya berdasarkan kejadian terdeteksi. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Bab 9.2.10 Konfigurasi Surel (Email Configuration).
118
BAB 9 Pengaturan Jaringan (Network Settings)
119
9.1 Pengaturan Secara Umum (General Settings) Tujuan: Pengaturan jaringan harus secara tepat dikonfigurasikan sebelum anda dapat mengoperasikan perangkat ini melalui jaringan. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan (Network Settings interface). Menu > Configuration > Network
Gambar 9. 1 Tampilan Pengaturan Jaringan Secara Umum (General Network Settings Interface) 2. Pilih menu atas General. 3. Pada Tampilan pengaturan secara umum (General Settings): Anda dapat konfigurasi pengaturan berikut ini: NIC Type, IPv4 Address, IPv4 Gateway, MTU dan DNS Server. Jika DHCP server tersedia, anda dapat Klik tombol atau centang pada kolom DHCP yang mana secara otomatis akan mendapatkan alamat IP dan pengaturan jaringan lainnya langsung dari server. Catatan: Rentang yang valid dari MTU adalah 500 ~ 1500. 4. Setelah melakukan konfigurasi pengaturan secara umum (General Settings), Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
9.2
Konfigurasi
Pengaturan
Lanjutan
(Configuring
Advanced Settings) 9.2.1 Konfigurasi Pengaturan PPPoE (Configuring PPPoE Settings) Tujuan: Perangkat anda juga memperbolehkan akses dari Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE). Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan (Network settings interface).
120
Menu > Configuration > Network 2.
Pilih menu atas PPPoE untuk masuk ke Tampilan pengaturan PPPOe (PPPoE settings interface).
Gambar 9.2 Tampilan Pengaturan PPPOe (PPPoE Settings Interface). 3.
Centang kolom isian PPPoE untuk mengaktifkan fitur ini.
4.
Masukkan Nama pengguna (User Name) dan kata sandi (Password) untuk akses PPPoE.
Catatan: Nama pengguna (User Name) dan kata sandi (Password) diterbitkan atau didapatkan dari penyedia internet/ISP anda.
Gambar 9.3 Tampilan Pengaturan PPPOe (PPPoE Settings Interface). 5.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari tampilan.
6.
Setelah pengaturan sukses dilakukan, sistem akan meminta untuk mematikan dan menyalakan kembali (reboot) perangkat untuk mengaktifkan pengaturan baru, dan sambungan PPPoE akan secara otomatis terkoneksi setelah proses mematikan dan menyalakan kembali (reboot) perangkat tersebut. Anda dapat masuk ke Menu>Maintenance>System Info>Network interface untuk melihat status dari koneksi PPPoE. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Bab 12.1Melihat Informasi Sistem (Viewing System Information) untuk status PPPoE.
9.2.2 Konfigurasi DDNS (Configuring DDNS) Tujuan: Jika perangkat anda diatur untuk menggunakan PPPOE sebagai koneksi jaringannya, anda juga dapat mengatur Dynamic DNS (DDNS) untuk digunakan dalam mengakses jaringan. Registrasi terlebih dahulu kepada penyedia internet/ ISP mungkin diperlukan sebelum mengkonfigurasikan sistem menggunakan DDNS ini. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan (Network settings interface). Menu > Configuration > Network
2.
Pilih menu atas DDNS untuk masuk ke Tampilan pengaturan DDNS (DDNS settings interface).
Gambar 9.4 Tampilan Pengaturan DDNS (DDNS Settings Interface). 121
3.
Centang kolom isian DDNS untuk mengaktifkan fitur ini.
4.
Pilih DDNS Type. Terdapat 5 tipe DDNS berbeda yang dapat dipilih : IPServer, DynDNS, PeanutHull, NO-IP dan hkDDNS.
• IPServer: Masukkan alamat IP server pada kolom Server Address. Catatan: Alamat IP server adalah alamat IP dari PC/ computer yang menjalankan perangkat lunak IP Server.
Gambar 9.5 Tampilan Pengaturan IP Server (IPServer Settings Interface)
• DynDNS: 1) Masukkan Server Address untuk DynDNS (contoh : members.dyndns.org). 2) Pada kolom isian Device Domain Name Masukkan alamat domain yang didapatkan dari website DynDNS. 3) Masukkan nama pengguna (User Name) dan kata sandi (Password) yang telah diregistrasi dari website DynDNS.
Gambar 9.6 Tampilan Pengaturan DynDNS (DynDNS Settings Interface)
• PeanutHull: Masukkan nama pengguna (User Name) dan kata sandi (Password) yang didapatkan dari website PeanutHull.
Gambar 9.7 Tampilan Pengaturan Peanut Hull (Peanut Hull Settings Interface)
• NO-IP: Masuk kolom informasi akun. Seperti pada pengaturan
DynDNS.
1) Masukkan Server Address untuk NO-IP. 2) Pada kolom isian Device Domain Name Masukkan alamat domain yang didapatkan dari
122
website No-IP (www.no-ip.com). 3) Masukkan nama pengguna (User Name) dan kata sandi (Password) yang telah diregistrasi dari website NO-IP.
Gambar 9.8 Tampilan Pengaturan NO-IP (NO-IP Settings Interface)
• hkDDNS: Anda perlu untuk memasukkan Server Address dan Device Domain Name untuk hkDDNS, dan kolom lainnya tidak dapat diubah/diisi. 1) Masukkan Server Address yang didapatkan dari hkDDNS server: www.hiddns.com. 2) Masukkan Device Domain Name. Anda dapat meregistrasi nama domain perangkat yang anda inginkan pada website hkDDNS dan kemudian masukkan ke
Device Domain Name
pada DVR; anda juga dapat masukkan nama domain langsung pada DVR untuk membuat nama domain baru. Catatan: hkDDNS ini merupakan website pabrikan infinity yang menyediakan fitur DNS gratis kepada pengguna perangkat ini. Jika nama domain perangkat dimasukkan pada DVR, ini akan mengganti nama domain yang sebelumnya diregistrasikan pada server.
Gambar 9.9 Tampilan Pengaturan hkDDNS (hkDDNS Settings Interface) Meregistrasi perangkat pada server hkDDNS (Register the device pada hkDDNS server). 1)
Masuklah ke website hkDDNS : www.hiddns.com.
2)
Klik tombol
untuk meregistrasi akun pengguna baru jika anda
belum memiliki sebelumnya. 3)
Setelah registrasi selesai dilakukan, gunakan akun (account) dan kata sandi (password) untuk masuk (log in).
123
Gambar 9.10 Registrasi Akun (Register an Account) 4)
Pada Tampilan sistem manajemen DDNS (DDNS Management System interface), Klik tombol pada menu atas Device Management yang terletak dibagian kiri kolom menu dan kemudian Klik tombol
untuk meregistrasi perangkat tersebut.
Gambar 9.11 Meregistrasikan Perangkat (Register the Device) Catatan: Hanya abjad dalam bahasa inggris, angka dan symbol ‘-’ yang dapat digunakan untuk nama perangkat dan nama tersebut harus dimulai dengan abjad dalam bahasa inggris. Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari tampilan.
9.2.3 Konfigurasi Server NTP (Configuring NTP Server) Tujuan: Server protocol untuk informasi waktu via jaringan (Network Time Protocol) (NTP) dapat dikonfigurasikan pada perangkat anda untuk memastikan keakuratan waktu atau tanggal sistem. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan. Menu > Configuration > Network
2.
Pilih menu atas NTP untuk masuk ke Tampilan pengaturan NTP (NTP Settings interface).
Gambar 9.12 Tampilan Pengaturan NTP (NTP Settings Interface).
124
3.
Centang pada kolom Enable NTP untuk mengaktifkan fitur ini.
4.
Konfigurasi pengaturan NTP berikut ini:
• Interval: Interval waktu atau lamanya waktu dilakukan pencocokan waktu berikutnya. Satuannya dalam menit
• NTP Server: Alamat IP dari server NTP. • NTP Port: Port dari server NTP. 5.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari tampilan.
Catatan: Interval waktu atau lamanya waktu dilakukan pencocokan waktu berikutnya dapat diatur dari 1 sampai 10080 menit, dan pengaturan awal pabrikan (default setting) adalah 60 menit. Jika perangkat dikoneksikan ke jaringan public, anda harus menggunakan server NTP yang mempunyai fungsi pencocokan waktu (time synchronization), contoh pada server National Time Center(Alamat IP: 210.72.145.44). Jika perangkat dikoneksikan pada jaringan kustom, perangkat lunak NTP dapat digunakan untuk membangun server NTP sendiri yang dapat digunakan untuk pencocokan waktu.
9.2.4 Konfigurasi SNMP (Configuring SNMP) Tujuan:
Anda dapat menggunakan protocol SNMP untuk mendapatkan status perangkat dan informasi serta parameter terkait. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan. Menu > Configuration > Network
2.
Pilih menu atas SNMP untuk masuk ke Tampilan pengaturan SNMP (SNMP Settings interface).
Gambar 9.13 Tampilan Pengaturan SNMP (SNMP Settings Interface). 3.
Centang pada kolom SNMP untuk mengaktifkan fitur ini.
4.
Konfigurasi pengaturan SNMP.
Gambar 9.14 Konfigurasi Pengaturan SNMP 125
5.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari tampilan.
Catatan: Sebelum melakukan pengaturan SNMP, silahkan unduh (download) perangkat lunak SNMP dan anda dapat menerima informasi perangkat via port SNMP. Dengan melakukan pengaturan alamat Trap, perangkat akan diperbolehkan mengirim
tanda bahaya apabila terdeteksi suatu kejadian (alarm event)
maupun apabila terjadinya keganjilan sistem (exception) langsung ke pusat pemantauan (surveillance center).
9.2.5 Konfigurasi UPnP™ (Configuring UPnP™) Tujuan: UPnP™ dapat memungkinkan perangkat untuk secara mulus dapat menemukan kehadiran perangkat jaringan lain dan membangun fungsi pelayanan jaringan seperti untuk membagi data (data sharing), komunikasi (communications), dsb. Jika anda ingin menggunakan fungsi UPnP™ untuk mengaktifkan koneksi yang cepat dari perangkat ke WAN via sebuah router, anda harus melakukan konfigurasi parameter UPnP™ dari perangkat tersebut terlebih dahulu. Sebelum anda memulai perhatikan : Jika anda ingin menggunakan fungsi UPnP™, anda harus mengaktifkan fungsi UPnP™ pada router dimana perangkat tersebut terhubung. Ketika mode operasi jaringan pada perangkat tersebut diatur sebagai mode berbagai alamat (multi-address), maka rute pengaturan awal pabrikan (default route) dari perangkat tersebut harus memiliki segmen jaringan yang sama dengan alamat IP LAN dari router tersebut. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan. Menu > Configuration > Network 2. Pilih menu atas UPnP™ untuk masuk Tampilan UPnP™.
Gambar 9.15 Tampilan Pengaturan UPnP™ (UPnP™ Settings Interface) 3. Centang
untuk mengaktifkan UPnP™.
4. Pilih jenis pemetaan (mapped type) Auto atau Manual. Apabila anda memilih Auto, port pemetaan (mapping ports) dapat secara otomatis diberikan dari router. Apabila anda memilih Manual, anda harus melanjutkan pada Langkah5 untuk mengubah port pemetaan (mapping ports). 5. Klik tombol
untuk membuka kotak tampilan port eksternal (External Port).
Konfigurasi nomor port eksternal (External Port), untuk masing-masing server port, HTTP port dan RTSP port. Catatan: 1)
Anda dapat menggunakan nomor port sesuai pengaturan awal pabrikan (default port No.), atau 126
menggantinya sesuai dengan kebutuhan. 2)
Port Eksternal (External Port) mengindikasikan nomor port untuk port pemetaan (mapping ports) pada router.
Gambar 9.16 Kotak Tampilan Pengaturan Port Eksternal (External Port Settings Dialog Box) 6. Anda dapat Klik tombol Refresh untuk mendapatkan status terakhir dari pemetaan port (ports mapping)
Gambar 9.17 Pengaturan UPnP Selesai Dilaksanakan (UPnP Settings Finished) 7. Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
9.2.6
Konfigurasi
Pusat Pemantauan
Tanda
Bahaya
(Configuring Remote Alarm Host) Tujuan: Dengan mengkonfigurasikan pusat pemantauan tanda bahaya, perangkat akan mengirimankan tanda bahaya apabila terdeteksinya suatu kejadian (alarm event) atau apabila terdeteksinya suatu keganjilan sistem (exception) ke pusat pemantauan ketika sebuah tanda bahaya terpicu. Pusat pemantauan tanda bahaya tersebut harus memiliki CMS (Sistem manajemen pengguna) atau Infinity SE yang ditempatkan pada PC/komputer. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan. Menu > Configuration > Network
2.
Pilih menu atas More Settings untuk masuk ke Tampilan pengaturan lainnya (More Settings interface).
127
Gambar 9.18 Tampilan Pengaturan Lainnya (More Settings Interface). 3.
Masukkan alamat IP pusat pemantauan tanda bahaya /Alarm Host IP dan port pusat pemantauan tanda bahaya /Alarm Host Port pada kolom yang tersedia Alamat IP pusat pemantauan tanda bahaya /Alarm Host IP mengacu pada alamat IP pada PC yang telah dipasang CMS / Infinity SE, sedangkan port pusat pemantauan tanda bahaya /Alarm Host Port Harus sama dengan port pemantauan tanda bahaya yang dikonfigurasikan pada perangkat lunak tersebut (pengaturan awal pabrikan adalah 7200)
Gambar 9.19 Konfigurasi Pusat Pemantauan Tanda Bahaya (Alarm Host) 4.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari tampilan.
9.2.7 Konfigurasi Multicast (Configuring Multicast) Tujuan: Multicast dapat dikonfigurasikan untuk merealisasikan tampilan saat ini untuk lebih dari jumlah maksimum kamera melalui jaringan. Alamat multicast membentang dari rentang IP Class-D 224.0.0.0 ke 239.255.255.255. Direkomendasikan untuk menggunakan alamat IP mulai dari 239.252.0.0 ke 239.255.255.255. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan.
2.
Pilih menu atas More Settings untuk masuk ke Tampilan pengaturan lainnya.
3.
Aturlah alamat IP Multicast/ Multicast IP. Ketika menambahkan perangkat ke CMS / Infinity SE,
Menu > Configuration > Network
alamat multicast disana harus sama dengan alamat IP multicast perangkat.
Gambar 9.20 Konfigurasi Multicast 128
4.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari tampilan.
9.2.8 Konfigurasi RTSP (Configuring RTSP) Tujuan: RTSP (Real Time Streaming Protocol) adalah protocol pengendali jaringan yang didesain untuk digunakan pada sistem komunikasi dan hiburan yang mana untuk mengendalikan server tayangan (streaming) media. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke menu pengaturan jaringan (Network Settings) dengan Klik tombol Menu > Configuration > Network.
2.
Pilih menu atas More Settings untuk masuk ke Tampilan pengaturan lainnya
Gambar 9.21 Tampilan Pengaturan RTSP (RTSP Settings Interface) 3.
Masukkan port RTSP pada kolom isian RTSP Service Port. Pengaturan awal pabrikan untuk port RTSP adalah 554, dan anda dapat mengganti sesuai kebutuhan.
4.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari menu.
9.2.9 Konfigurasi Port Server dan HTTP (Configuring Server dan HTTP Ports) Tujuan: Anda dapat mengganti port server dan HTTP pada menu pengaturan jaringan (network setting). Pengaturan awal pabrikan untuk port server adalah 8000 dan pengaturan awal pabrikan untuk port HTTP adalah 80. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan. Menu > Configuration > Network
2.
Pilih menu atas More Settings untuk masuk ke Tampilan pengaturan lainnya (More Settings interface).
3.
Masukkan Server Port dan HTTP Port yang baru.
129
Gambar 9.22 Menu Pengaturan Pusat Pemantauan / Lainnya (Host/Others Settings Menu) 4.
Masukkan Server Port dan HTTP Port pada kolom yang tersedia. Pengaturan awal pabrikan untuk port server adalah 8000 dan pengaturan awal pabrikan untuk port HTTP adalah 80, dan anda dapat mengganti sesuai kebutuhan.
5.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari tampilan.
Catatan: Server Port memiliki rentang dari 2000-65535 dan ini diperlukan untuk akses ke perangkat lunak Infinity SE. HTTP port diperlukan untuk akses via browser / Internet Explorer.
9.2.10 Konfigurasi Surel (Configuring Email) Tujuan: Sistem dapat dikonfigurasikan untuk mengirim notifikasi surel (Email notification) ke pengguna yang telah ditentukan sebelumnya apabila suatu tanda bahaya (alarm) dideteksi. Sebelum melakukan konfigurasi pengaturan surel, perangkat harus telah terkoneksi ke LAN yang memiliki server surel SMTP (SMTP mail server). Jaringan tersebut juga harus terkoneksi ke internet Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan jaringan. Menu > Configuration > Network
2.
Aturlah IPv4 Address, IPv4 Subnet Mask, IPv4 Gateway dan the Preferred DNS Server pada menu pengaturan jaringan (Network Settings).
Gambar 9.23 Tampilan Pengaturan Jaringan 3.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
4.
Pilih menu atas Email untuk masuk ke Tampilan pengaturan surel (Email Settings interface).
130
Gambar 9.24 Tampilan Pengaturan Surel (Email Settings Interface). 5.
Konfigurasi pengaturan surel seperti dibawah ini: Enable Server Authentication (optional): Centang kolom isian untuk mengaktifkan fitur otentikasi server (server authentication). User Name: Nama pengguna (user account) dari pengirim surel (sender’s Email) untuk Otentikasi server SMTP (SMTP server authentication). Password: Kata sandi (password) dari pengirim surel (sender’s Email) untuk Otentikasi server SMTP (SMTP server authentication). SMTP Server: Alamat IP server SMTP atau nama penyedia (host name) (contoh: smtp.263xmail.com). SMTP Port: port SMTP. Pengaturan awal pabrikan untuk port TCP/IP yang digunakan pada SMTP adalah 25. Enable SSL (optional): Klik tombol Enable SSL jika dibutuhkan / disyaratkan dari server SMTP. Sender: Nama pengirim Sender’s Address: Alamat surel pengirim (email address of sender). Select Receivers: Pilih penerima (receiver). Sampai dengan 3 penerima (receivers) dapat dikonfigurasikan. Receiver: Nama dari penerima surel Receiver’s Address: Alamat surel penerima Mengaktifkan Attached Pictures: Centang kolom isian Enable Attached Picture jika anda ingin mengirim surel dengan dilengkapi gambar saat tanda bahaya terjadi. Interval: Interval mengacu pada waktu diantara dua pengiriman gambar yang satu ke yang lainnya.
131
Gambar 9.25 Konfigurasi Pengaturan Surel 6.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan surel.
7.
Anda dapat Klik tombol Test untuk memeriksa apakah pengaturan surel telah beroperasi dengan baik. Kotak pesan berikut akan muncul.
Gambar 9.26 Kotak Pesan Saat Memeriksa Pengiriman Surel (Email Testing Attention)
132
9.3 Memeriksa Lalu Lintas Jaringan (Checking Network Traffic) Tujuan: Anda dapat memeriksa lalu lintas jaringan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari perangkat seperti linking status, MTU, sending/receiving rate, dsb. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan lalu lintas jaringan (Network Traffic interface). Menu > Maintenance > Net Detect
Gambar 9.27 Tampilan Lalu Lintas Jaringan (Network Traffic Interface). 2.
Anda dapat melihat tingkat pengiriman dan penerimaan pada tampilan tersebut. Data lalu lintas (traffic data) diperbaharui setiap 1 detik.
133
9.4 Pendeteksian Jaringan (Network Detection) Tujuan: Anda dapat melihat status jaringan yang terkoneksi dengan perangkat melalui fungsi pendeteksian jaringan (network detection function), termasuk network delay, packet loss, dsb.
9.4.1 Memeriksa Penundaan Pada Jaringan (Testing Network Delay) dan Pengiriman Data yang Hilang (Packet Loss) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan Lalu Lintas Jaringan (Network Traffic Interface). Menu > Maintenance > Net Detect
2.
Klik tombol pada menu atas Network Detection untuk masuk ke menu pendeteksian jaringan (Network Detection menu).
Gambar 9.28 Tampilan Pendeteksian Jaringan (Network Detection Interface) 3.
Masukkan alamat tujuan pada kolom Destination Address.
4.
Klik tombol Test untuk memulai pengetesan. Hasil pengetesan akan muncul pada tampilan. Jika pengetesan gagal, kotak pesan berikut akan muncul.
Gambar 9.29 Hasil Pengetesan Terhadap Penundaan Pada Jaringan (Testing Network Delay) dan Pengiriman Data yang Hilang (Packet Loss)
134
9.4.2 Ekspor Paket Data Jaringan (Exporting Network Packet) Tujuan: Dengan mengkoneksikan perangkat ke jaringan, paket data jaringan dapat dieskpor ke perangkat USB dan perangkat pembuat data cadangan lainnya. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan Lalu Lintas Jaringan (Network Traffic Interface). Menu > Maintenance > Net Detect 2. Klik tombol pada menu atas Network Detection untuk masuk ke Tampilan pendeteksian jaringan (Network Detection interface). 3. Pilih perangkat pembuat data cadangan (backup device) dari kolom pilihan nama perangkat (Device Name), sebagaimana terlihat pada Gambar 9.30. Catatan: Klik tombol Refresh jika perangkat pembuat data cadangan yang telah dikoneksikan tidak dapat ditampilkan. Ketika terjadi kegagalan dalam mendeteksi perangkat pembuat data cadangan tersebut, silahkan periksa kompatibilitas perangkat tersebut. Anda juga dapat format perangkat pembuat data cadangan tersebut apabila belum dilakukan / tidak dilakukan dengan baik.
Gambar 9.30 Ekspor Paket Data Jaringan (Export Network Packet) 4. Klik tombol Export untuk mulai mengekspor 5. Setelah proses ekspor selesai, klik tombol OK untuk menyelesaikan proses ekspor paket data tersebut.
Gambar 9.31 Kotak Tampilan Ekspor Paket Data Catatan: Sampai dengan 1Mb data dapat diekspor setiap kalinya.
135
9.4.3 Memeriksa Status Jaringan (Checking Network Status) Tujuan: Anda juga dapat memeriksa status jaringan dan secara cepat mengatur parameter jaringan pada tampilan ini. Langkah-langkah : Klik tombol Status pada sisi sebelah kanan bawah halaman ini.
Gambar 9.32 Memeriksa Status Jaringan (Checking Network Status) Jika jaringan berjalan normal, maka kotak pesan berikut akan muncul.
Gambar 9.33 Hasil Pengetesan Status Jaringan (Network Status Checking Result) Jika kotak pesan muncul dengan informasi lainnya, anda dapat klik tombol Network untuk melihat tampilan pengaturan cepat dari parameter jaringan.
136
Gambar 9.34 Konfigurasi Parameter Jaringan (Network Parameters Configuration)
9.4.4 Memeriksa Statistik Jaringan (Checking Network Statistics) Tujuan: Anda dapat memeriksa statistik jaringan (network statistics) untuk mengetahui informasi secara langsung mengenai hal ini dari perangkat. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan statistik jaringan (Network Statistics interface). Menu > Maintenance> Net Detect 2. Klik tombol pada menu atas Network Stat untuk masuk ke menu statistik jaringan (Network Statistics menu).
Gambar 9.35 Tampilan Statistik Jaringan (Network Stat. Interface) 3. Melihat kecepatan jaringan (bandwidth) dari pemantauan saat ini via jaringan (Remote Live View), pemutaran rekaman via jaringan (Remote Playback), dan informasi mengenai total kecepatan jaringan (bandwidth) yang tersisa saat ini (Net Total Idle) 4. Klik tombol Refresh untuk mendapatkan statistik kecepatan jaringan terakhir. 137
BAB 1 0 Manajemen HDD (HDD Management)
138
10.1 Mengenali HDD (Initializing HDDs) Tujuan: HDD yang baru harus dikenali oleh sistem terlebih dahulu (initialized) sebelum dapat digunakan pada perangkat anda. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan Informasi HDD (HDD Information interface). Menu > HDD>General
Gambar 10.1 Tampilan Informasi HDD (HDD Information Interface). 2.
Pilih HDD yang ingin dikenali sistem
3.
Klik tombol Init.
Gambar 10.2 Proses Pengenalan ke Sistem Terkonfirmasi (Confirm Initialization) 4.
Pilih OK untuk memulai proses pengenalan (initialize)
139
Gambar 10. 3 Memulai Proses Pengenalan ke Sistem (Start Initialization) 5.
Setelah sistem mengenali HDD tersebut, status HDD akan berganti dari Uninitialized berubah menjadi Normal.
Gambar 10.4 Status HDD Berganti ke Normal (HDD Status Changes to Normal) Catatan: Proses mengenalkan HDD ke sistem (Initializing the HDD) akan menghapus seluruh data pada HDD tersebut.
140
10.2 Manajemen HDD Jaringan (Managing Network HDD) Tujuan: Anda dapat menambahkan NAS atau perangkat IP SAN, dan menggunakannya sebagai HDD jaringan (HDD yang berfungsi untuk merekam namun tidak dipasang pada perangkat melainkan via jaringan) Langkah-langkah :
1.
Masuk ke Tampilan informasi HDD (HDD Information interface). Menu > HDD > General
Gambar 10.5 Tampilan Informasi HDD (HDD Information Interface). 2.
Klik tombol Add untuk masuk ke tampilan penambahan HDD jaringan (Add NetHDD interface), sebagaimana terlihat pada Gambar 10.6.
Gambar 10.6 Tampilan Penambahan HDD Jaringan (Add NetHDD Interface),
141
3.
Tambahkan HDD jaringan (NetHDD).
4.
Pilih tipe yang diinginkan, dapat berupa NAS atau IP SAN.
5.
Konfigurasi pengaturan NAS atau IP SAN.
• Menambahkan NAS disk: 1) Masukkan alamat IP HDD jaringan (NetHDD) pada kolom yang tersedia. 2) Masukkan direktori HDD jaringan (NetHDD Directory) pada kolom yang tersedia. 3) Klik tombol OK untuk menyelesaikan Catatan: Sampai dengan 8 NAS disks dapat ditambahkan.
Gambar 10.7 Menambahkan NAS Disk (Add NAS Disk)
• Menambahkan IP SAN: 1) Masukkan alamat IP HDD jaringan (NetHDD) pada kolom yang tersedia. 2) Klik tombol Search untuk melihat IP SAN disks yang tersedia. 3) Pilih IP SAN disk dari daftar yang tersedia seperti terlihat dibawah ini 4) Klik tombol OK untuk menyelesaikan Catatan: Sampai dengan 1 IP SAN disk dapat ditambahkan.
Gambar 10. 8 Menambahkan IP SAN Disk (Add IP SAN Disk)
142
6.
Setelah sukses menambahkan NAS atau IP SAN disk, kembalilah ke menu informasi HDD (HDD Information menu). Disana akan tampil perangkat yang baru saja ditambahkan.
Catatan: Jika HDD jaringan (NetHDD) yang ditambahkan tidak dikenali oleh sistem (uninitialized), pilih HDD tersebut dan Klik tombol Init untuk memulai proses pengenalan ke sistem (initialization).
Gambar 10.9 Proses Mengenalkan HDD Jaringan ke Sistem
143
10.3 Manajemen Grup HDD (Managing HDD Group) 10.3.1 Pengaturan Grup HDD (Setting HDD Groups) Tujuan: Beberapa HDD dapat diatur sekaligus dan dibuat menjadi grup. Video dari saluran tertentu dapat direkam ke grup HDD tertentu melalui menu pengaturan HDD. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan mode penyimpanan (Storage Mode interface). Menu > HDD > Advanced
2.
Aturlah Mode menjadi grup (Group), sebagaimana terlihat seperti dibawah ini:
Gambar 10. 10 Tampilan Pengaturan Mode Penyimpanan (Storage Mode Interface). 3.
Klik tombol Apply dan kotak pesan berikut akan muncul.
Gambar 10.11 Kotak Pemberitahuan untuk Mematikan dan Menyalakan Perangkat (Reboot) 4.
Klik tombol Yes untuk mematikan dan menyalakan perangkat (Reboot)agar perubahan yang
sudah dilakukan bisa aktif. 5.
Setelah itu, masuk ke Tampilan informasi HDD (HDD Information interface). Menu > HDD > General
6.
Pilih HDD dari daftar yang tersedia dan Klik tombol ikon HDD lokal (Local HDD Settings interface).
144
untuk masuk ke Tampilan pengaturan
Gambar 10.12 Tampilan Pengaturan HDD Lokal (Local HDD Settings Interface). 7.
Pilih nomor grup (group number) yang diinginkan untuk HDD tersebut.
Catatan: Pengaturan awal pabrikan untuk nomor grup ini adalah 1. 8.
Klik tombol OK untuk konfirmasi pengaturan.
Gambar 10. 13 Konfirmasi Pengaturan Grup HDD (Confirm HDD Group Settings) 9.
Pada kotak pesan yang akan muncul, Klik tombol Yes untuk menyelesaikan pengaturan.
10.3.2 Pengaturan Karakter HDD (Setting HDD Property) Tujuan: Karakter HDD dapat diatur menjadi sebagai HDD cadangan (redundancy), hanya untuk dibaca (read-only) atau dapat dibaca dan ditulis (read/write) (R/W). Sebelum mengatur karakter HDD, silahkan mengatur mode penyimpanan menjadi grup (storage mode to Group). Hal ini dapat dilihat pada langkah 1-4 pada Bab 10.3.1 Pengaturan Grup HDD (Setting HDD Groups). Sebuah HDD dapat diatur menjadi hanya untuk dibaca (read-only) untuk mencegah data rekaman penting tertimpa dengan data yang baru ketika HDD telah penuh. Ketika karakter HDD (HDD property) diatur menjadi HDD cadangan (redundancy), video dapat direkam bersamaan ke kedua HDD sekaligus, baik HDD cadangan tersebut dan HDD yang dapat dibaca dan ditulis (read/write) (R/W) untuk memastikan keamanan yang tinggi dan reabilitas dari data video tersebut.
Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan informasi HDD (HDD Information interface). Menu > HDD > General
2.
Pilih HDD dari daftar yang tersedia dan Klik tombol ikon 145
untuk masuk ke pengaturan HDD lokal
(Local HDD Settings interface).
Gambar 10.14 Mengatur Karakter HDD (Set HDD Property) 3.
Aturlah karakter HDD menjadi R/W, Read-only atau Redundancy sesuai kebutuhan.
4.
Klik tombol OK untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari tampilan.
5.
Pada menu informasi HDD (HDD Information menu), karakter HDD akan tampil pada daftar yang tersedia.
Catatan: Setidaknya terdapat 2 HDD yang harus dipasang pada perangkat anda ketika anda ingin mengatur ke mode HDD cadangan (redundancy), dan juga harus ada 1 HDD lainnya yang telah diatur untuk dapat dibaca dan ditulis (R/W).
146
10.4 Konfigurasi Mode Kuota (Configuring Quota Mode) Tujuan Setiap kamera dapat dikonfigurasikan untuk menjatah dengan sejumlah kuota tertentu pada saat menyimpan data rekaman di HDD. Langkah-langkah 1.
Masuk ke Tampilan mode penyimpanan (Storage Mode interface).
2.
Aturlah Mode menjadi Quota.
Menu > HDD > Advanced Catatan: Perangkat harus dimatikan dan dinyalakan kembali untuk mengaktifkan perubahan yang baru saja dilakukan.
Gambar 10.15 Tampilan Pengaturan Mode Penyimpanan (Storage Mode Settings Interface) 3.
Masukkan kapasitas penyimpanan yang diinginkan pada kolom isian Max. Record Capacity (GB).
Gambar 10.16 Konfigurasi Kuota 4.
Anda dapat menyalin pengaturan yang telah dilakukan ke kamera lainnya jika dibutuhkan. Dengan cara Klik tombol Copy untuk masuk ke menu penyalinan kamera (copy camera menu), sebagaimana terlihat seperti dibawah ini.
147
Gambar 10. 17 Menyalin Pengaturan ke Kamera Lainnya (Copy Settings to Other Camera) 5.
Pilih kamera yang ingin dikonfigurasikan dengan pengaturan kuota yang sama. Anda juga dapat Klik kolom isian Analog untuk memilih seluruh kamera sekaligus.
6.
Klik tombol OK untuk menyelesaikan proses penyalinan pengaturan dan kembali ke tampilan mode penyimpanan (Storage Mode interface).
7.
Klik tombol Apply untuk mengaktifkan pengaturan. Catatan: Jika kapasitas kuota diatur menjadi 0, maka seluruh kamera akan menggunakan total kapasitas HDD untuk melakukan rekaman (tidak dibatasi).
148
10.5 Memeriksa Status HDD (Checking HDD Status) Tujuan: Anda dapat memeriksa status dari HDD yang digunakan pada perangkat, sehingga dapat langsung melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan apabila ada kerusakan atau kesalahan pada HDD. Memeriksa Status HDD pada Tampilan Informasi HDD (HDD Information Interface) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan informasi HDD (HDD Information interface). Menu > HDD>General
2.
Periksa status dari masing-masing HDD yang mana tampil dalam daftar.
Gambar 10.18 Melihat Status HDD (1) Catatan: Jika status HDD normal atau sedang dalam mode tidur (sleeping, ini menandakan HDD tersebut bekerja dengan normal. Jika statusnya adalah belum dikenali sistem (Uninitialized) atau tidak normal (Abnormal), silahkan lakukan pengenalan HDD tersebut ke sistem (initialize) sebelum digunakan. Dan apabila proses pengenalan HDD tersebut ke sistem (initialize) tidak berhasil dilakukan, ganti dengan HDD yang baru. Memeriksa Status HDD pada Tampilan Informasi HDD Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan informasi sistem (System Information interface). Menu > Maintenance > System Info
2.
Klik tombol menu atas HDD untuk melihat status dari HDD yang terlihat pada daftar.
Gambar 10.19 Melihat Status HDD (2) 149
10.6 Memeriksa Informasi S.M.A.R.T (Checking S.M.A.R.T. Information) Tujuan:
S.M.A.R.T (Self-Monitoring, Analysis and Reporting Technology) adalah sebuah sistem pemantauan untuk HDD dalam mendeteksi dan mengirimkan laporan dengan berbagai indikator yang handal dalam mengantisipasi kegagalan atau kerusakan HDD. Dengan kata lain sebelum terjadinya kerusakan pada HDD yang menyebabkan rekaman tidak bisa digunakan atau data hilang. Sistem akan dapat mengirimkan laporan terlebih dahulu. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan S.M.A.R.T. (S.M.A.R.T. Settings interface). Menu > HDD >HDD Detect >S.M.A.R.T. Settings
2.
Pilih HDD yang ingin dilihat informasi S.M.A.R.T.nya. Catatan: Jika anda ingin tetap menggunakan HDD tersebut apabila proses pemeriksaan S.M.A.R.T. gagal dilakukan, centanglah pada kolom isian Continue to use this disk when self-evaluation is failed..
3.
Tersedia sebanyak 3 tes S.M.A.R.T, yaitu : pengetesan pendek (Short Test), pengetesan lebih luas (Expanded Test) dan uji pengiriman data (Conveyance Test). Anda dapat memilih tipe tes yang diinginkan dan Klik tombol
untuk memulai.
Gambar 10.20 Tampilan Pengaturan S.M.A.R.T. (S.M.A.R.T. Settings Interface)
150
10.7 Mendeteksi Sektor yang Rusak (Detecting Bad Sector) Tujuan: Sektor yang rusak (bad sector) pada HDD dapat membuat sistem berjalan lambat ketika membaca dan menulis data. Anda dapat mendeteksi sektor yang rusak HDD dan kemudian mengambil langkah cepat untuk memperbaikinya. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan pendeteksian sektor rusak (Bad Sector Detection interface). Menu>HDD>HDD Detect>Bad Sector Detection
Gambar 10.21 Pendeteksian Sektor Rusak (Bad Sector Detection) 2. Pilih sebuah HDD dan Klik tombol Detect untuk memulai pendeteksian.
Gambar 10.22 Mendeteksi Sektor Rusak (Bad Sector Detecting) 3. Anda dapat Klik tombol Pause untuk menghentikan pendeteksian dan Klik tombol Resume untuk melanjutkan pendeteksian. 4. Jika terlihat informasi kerusakan pada HDD, anda dapat Klik tombol Error info untuk melihat informasi.
151
10.8 Konfigurasi Tanda Bahaya Ketika HDD Error (Configuring HDD Error Alarms) Tujuan: Anda dapat konfigurasi tanda bahaya yang diinginkan ketika HDD yang digunakan tidak dikenali sistem atau tidak bekerja dengan baik. Hal ini membuat anda langsung mengetahui apabila terjadi masalah tersebut.
Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan keganjilan sistem (Exception interface). Menu > Configuration > Exceptions
2.
Pilih tipe keganjilan sistem (Exception Type) pada kolom pilihan.
3.
Klik tombol isian dibawah untuk memilih tipe tanda bahaya yang diinginkan ketika terjadi kerusakan HDD tersebut.
Catatan: Tipe tanda bahaya yang dapat dipilih: Peringatan suara (Audio Warning), Notifikasi ke pusat pemantauan (Notify Surveillance Center), dan Mengirimkan surel (Send Email). Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Bab 8.5 Pengaturan Aksi Respon Tanda Bahaya (Setting Alarm Response Actions).
Gambar 10.23 Konfigurasi Tanda Bahaya Ketika HDD Rusak (HDD Error Alarm) 4.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
152
BAB 11 Pengaturan Kamera (Camera Settings)
153
11.1 Konfigurasi Pengaturan OSD (Configuring OSD Settings) Tujuan: Anda dapat melakukan konfigurasi OSD (On-screen Display) yaitu pengaturan untuk kamera, termasuk tanggal/waktu, nama kamera dsb. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan konfigurasi OSD (OSD Configuration interface). Menu > Camera > OSD 2. Pilih kamera untuk konfigurasi pengaturan OSD nya. 3. Ubah nama kamera (Camera Name) pada kolom yang tersedia. 4. Konfigurasi untuk menampilkan nama kamera tersebut (Display Name), menampilkan tanggal (Display Date) dan menampilkan informasi minggu (Display Week) dapat dilakukan dengan mencentang atau menghilangkan centang pada kolom isian yang tersedia. 5. Pilih bentuk penanggalan (Date Format), bentuk pengaturan waktu (Time Format) dan mode tampilan (Display Mode).
Gambar 11.1 Tampilan Pengaturan OSD (OSD Configuration Interface) 6. Anda dapat menggunakan mouse dan mengklik tombol kiri serta seret kotak teks (berwarna kuning dan merah) ke posisi yang diinginkan. 7. Menyalin pengaturan kamera 1)
Jika anda ingin menyalin pengaturan OSD kamera tersebut ke kamera lainnya, klik tombol Copy untuk masuk ke Tampilan menyalin kamera, sebagaimana terlihat pada Gambar 11.2.
Gambar 11.2 Menyalin Pengaturan ke Kamera Lainnya (Copy Settings to Other Cameras) 2)
Pilih kamera yang ingin dikonfigurasikan dengan pengaturan OSD yang sama. Anda juga dapat 154
mencentang kolom isian Analog untuk memilih seluruh kamera sekaligus. 3)
Klik tombol OK untuk menyelesaikan penyalinan pengaturan tersebut dan kembali ke Tampilan konfigurasi OSD (OSD Configuration interface).
8. Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan. Catatan: Anda juga dapat Klik tombol Restore untuk mengembalikan pengaturan OSD ke pengaturan awal pabrikan.
11.2 Konfigurasi Penutup Area Privasi (Privacy Mask) Tujuan: Penutup Area Privasi (Privacy mask) adalah fitur untuk menutup sebagian area yang diinginkan pada setiap saluran/kamera, sehingga tidak akan tampak pada mode tampilan saat ini ataupun hasil rekaman Anda diperbolehkan untuk melakukan konfigurasi sampai dengan 4 zona. Fitur ini berfungsi agar operator ataupun pihak lain tidak dapat melihat sesuatu yang tidak ingin anda tampilkan (privasi). Langkah-langkah : 1. Masuk Tampilan pengaturan penutup area privasi (Privacy Mask Settings interface). Menu > Camera > Privacy Mask 2. Pilih kamera yang diinginkan untuk mengatur penutup area privasinya (privacy mask). 3. Centang kolom Enable Privacy Mask untuk mengaktifkan fitur ini.
Gambar 11.3 Tampilan Pengaturan Penutup Area Privasi (Privacy Mask Settings Interface) 4. Gunakan mouse untuk menggambar zona yang diinginkan pada jendela tampilan. Zona tersebut akan ditandai dengan kotak yang berbeda warna. Catatan: Sampai dengan 4 zona yang dapat dikonfigurasikan, dan masing-masing zona dapat disesuaikan ukurannya. 5. Zona yang telah dikonfigurasikan tersebut dapat dihilangkan dengan Klik tombol Clear Zone 1/2/3/4 atau Klik tombol Clear All untuk menghilangkan seluruh zona sekaligus.
155
Gambar 11.4 Mengatur Penutup Area Privasi (Set Privacy Mask Area) 6. Anda dapat Klik tombol Copy untuk menyalin pengaturan dari kamera tersebut ke kamera lainnya. Silahkan lihat pada langkah 7 pada Bab 11.1 Konfigurasi Pengaturan OSD (Configuring OSD Settings) 7. Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan. Catatan: Anda juga dapat Klik tombol Restore untuk mengembalikan pengaturan ke pengaturan awal pabrikan.
11.3 Konfigurasi Parameter Video (Configuring Video Parameters) Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan pengaturan gambar (Image Settings interface). Menu > Camera > Image 2. Pilih kamera yang diinginkan untuk mengatur parameter gambarnya. 3. Aturlah rentang waktu dalam 1 hari yang diinginkan dalam mengkonfigurasikan parameter gambarnya dengan pengaturan kondisi cahaya yang berbeda, contoh : pengaturan saat siang hari atau malam hari. Sebanyak 2 rentang waktu dapat dikonfigurasikan. Ketika anda telah melakukan pengaturan pada rentang waktu 1, rentang waktu ke-2 akan dianggap sebagai waktu lainnya (Other Time).
Gambar 11.5 Tampilan Pengaturan Gambar (Image Settings Interface)
156
4. Pilih mode yang diinginkan dari kolom pilihan yang tersedia untuk mengatur kondisi pencahayaan yang diinginkan. Terdapat 4 mode dapat dipilih : Standard: cocok untuk kondisi pencahayaan secara umum (merupakan pengaturan awal pabrikan). Indoor: gambar relatif lebih halus. Dim Light: gambar lebih halus dari mode lainnya. Outdoor: gambar relatif lebih jernih dan tajam. Kontras (contrast) dan saturasi nya (saturation) lebih tinggi. 5. Sesuaikan parameter gambar termasuk kecerahan, kontras, saturasi, warna, tingkat ketajaman dan tingkat denoising dengan memindahkan sliding bar atau dengan peningkatan / penurunan nilai variabel. Catatan: rentang nilai adalah 0 ~ 255 untuk kecerahan, kontras, saturasi dan hue, 0~ 15 untuk tingkat ketajaman dan 0 ~ 5 untuk tingkat denoising. 6. Anda dapat Klik tombol Copy untuk menyalin pengaturan ke kamera lainnya. Silahkan lihat pada langkah 7 pada Bab 11.1 Konfigurasi Pengaturan OSD (Configuring OSD Settings). 7. Pada Tampilan pengaturan gambar (Image Settings interface), Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan. Catatan: Anda dapat Klik tombol Restore untuk mengembalikan pengaturan sesuai pengaturan awal pabrikan.
157
BAB 1 2 Manajemen Perangkat dan Pemeliharaan (Device Management dan Maintenance)
158
12.1 Melihat Informasi Sistem (Viewing System Information) 12.1.1
Melihat
Informasi
Perangkat
(Viewing
Device
Information) Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan informasi sistem (System Information interface). Menu > Maintenance > System Info 2. Klik menu atas Device Info untuk masuk ke menu informasi perangkat (Device Information) untuk melihat nama perangkat (device name), model, nomor seri (serial No. ), versi firmware (firmware version) dan versi encoding (encoding version).
Gambar 12.1 Tampilan Informasi Perangkat (Device Information Interface)
12.1.2
Melihat
Informasi
Kamera
(Viewing
Camera
Information) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan informasi sistem (System Information interface). Menu > Maintenance > System Info
2.
Klik menu atas Camera untuk masuk ke menu informasi kamera (Camera Information) untuk melihat status dari setiap kamera.
159
Gambar 12.2 Tampilan Informasi Kamera (Camera Information Interface)
12.1.3
Melihat
Informasi
Rekaman
(Viewing
Record
Information) Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan informasi sistem (System Information interface). Menu > Maintenance > System Info 2. Klik menu atas Record untuk masuk ke menu informasi rekaman (Record Information) untuk melihat status rekaman dan parameter encoding dari setiap kamera.
Gambar 12.3 Tampilan Informasi Rekaman (Record Information Interface)
160
12.1.4
Melihat
Informasi
Jaringan
(Viewing
Network
Information) Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan informasi sistem (System Information interface). Menu > Maintenance > System Info 2. Klik menu atas Network untuk masuk ke menu informasi jaringan (Network Information) untuk melihat informasi jaringan (network information).
Gambar 12.4 Tampilan Informasi Jaringan (Network Information Interface)
12.1.5 Melihat Informasi HDD (Viewing HDD Information) Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan informasi sistem (System Information interface). Menu > Maintenance > System Info 2. Klik menu atas HDD untuk masuk ke menu informasi HDD (HDD Information) untuk melihat status HDD (HDD status), kapasitas tersisa (free space), karakter HDD (property), dsb.
Gambar 12.5 Tampilan Informasi HDD (HDD Information Interface)
161
12.2 Mencari & Mengekspor Data Pencatatan Jejak Sistem (Searching & Exporting Log Files) Tujuan: Kegiatan operasi, tanda bahaya (alarm), terdeteksinya keganjilan sistem (exception) dan informasi perangkat dapat disimpan dalam data pencatatan jejak sistem (log files), yang mana dapat dilihat dan dieksport kapan saja. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan pencarian hasil pencatatan sistem (log search interface). Menu > Maintenance > Log Search
Gambar 12.6 Tampilan Pencarian Hasil Pencatatan Jejak Sistem (Log Search Interface) 2. Aturlah kondisi yang diinginkan dalam pencarian hasil pencatatan jejak sistem (log search conditions), termasuk waktu mulai (start time), waktu henti (end time), tipe mayor (major type) dan tipe minor (minor type). 3. Klik tombol Search untuk memulai melakukan pencarian. 4. Hasil yang cocok akan tampil seperti daftar dibawah ini. Catatan: Sampai dengan 2000 data hasil pencatatan jejak sistem (log files) yang dapat ditampilkan setiap waktu.
162
Gambar 12.7 Hasil Pencarian Jejak Sistem (Log Search Results) 5. Anda dapat Klik tombol detail.
pada setiap jejak sistem (log) atau klik 2 kali untuk melihat informasi secara
Dan anda juga dapat Klik tombol
untuk melihat video terkait jejak sistem tersebut apabila
tersedia.
Gambar 12.8 Detail Pencatatan Jejak Sistem (Log Details) 6. Jika anda ingin untuk mengekspor data hasil pencatatan jejak sistem tersebut, Klik tombol Export untuk masuk ke menu ekspor (Export menu). Anda juga dapat mengekspor seluruh hasil pencatatan jejak sistem di HDD sekaligus. (1)
Masuk ke Tampilan ekspor pencatatan jejak sistem. Menu > Maintenance > Log Information>Log Export
163
Gambar 12.9 Tampilan Ekspor Pencatatan Jejak Sistem (Export Log) (2)
Centang
untuk Pilih HDD dan Klik tombol Export untuk masuk ke Tampilan ekspor.
Gambar 12.10 Export Log Files 7. Pilih perangkat pembuat data cadangan (backup device) dari kolom pilihan Device Name. 8. Klik tombol Export untuk melakukan ekspor ke perangkat yang telah dipilih. Anda dapat Klik tombol New Folder untuk membuat folder baru pada perangkat pembuat data cadangan, atau klik tombol Format untuk format perangkat pembuat data cadangan tersebut sebelum melakukan proses ekspor. Catatan: 1) Koneksikan perangkat pembuat data cadangan ke perangkat (DVR/NVR) sebelum melakukan proses ekspor. 2) Data hasil pencatatan jejak sistem (log files) akan diekspor ke perangkat pembuat data cadangan (backup device) dan dinamakan dengan waktu saat proses ekspor tersebut berlangsung, contoh: 20110514124841logBack.txt.
164
12.3 Impor/Ekspor Data Konfigurasi (Importing/Exporting Configuration Files) Tujuan: Data konfigurasi perangkat anda dapat diekspor ke perangkat pembuat data cadangan (backup device); dan konfigurasi dari setiap perangkat dapat diimpor ke banyak perangkat lainnya. Tentunya dapat dilakukan apabila menginginkan parameter konfigurasi yang sama antara perangkat yang satu dengan yang lainnya. Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan impor/ekspor data konfigurasi (Import/Export Configuration File interface). Menu > Maintenance > Import/Export
Gambar 12.11 Impor/Ekspor Data Konfigurasi (Import/Export Config File) 2. Klik tombol Export untuk melakukan ekspor data konfigurasi ke perangkat pembuat data cadangan. 3. Untuk melakukan impor data konfigurasi, pilih data (file) dari perangkat pembuat data cadangan, dan Klik tombol Import. Setelah proses impor selesai, anda harus mematikan dan menyalakan kembali perangkat. Catatan: Setelah proses impor data konfigurasi selesai dilakukan, perangkat akan secara otomatis mati dan kemudian nyala kembali.
165
12.4 Memperbaharui Sistem (Upgrading System) Tujuan: Firmware dari perangkat anda dapat diperbaharui dengan menggunakan perangkat pembuat data cadangan (backup device) atau menggunakan remote FTP server.
12.4.1 Memperbaharui Sistem Menggunakan Perangkat Pembuat Data Cadangan (Upgrading by Local Backup Device) Langkah-langkah : 1. Koneksikan perangkat anda (DVR/NVR) dengan perangkat pembuat data cadangan yang mana telah berisikan firmware terbaru. 2. Masuk ke Tampilan memperbaharui sistem (Upgrade interface). Menu > Maintenance > Upgrade 3. Klik menu atas Local Upgrade untuk masuk ke menu memperbaharui sistem langsung melalui DVR (local upgrade menu).
Gambar 12.12 Tampilan Memperbaharui Sistem Langsung Melalui DVR (Local Upgrade Interface) 4. Pilih data firmware terbaru 5. Klik tombol Upgrade untuk memulai proses 6. Setelah proses selesai dilakukan, matikan perangkat dan nyalakan kembali agar firmware terbaru aktif.
12.4.2 Memperbaharui Sistem Menggunakan FTP (Upgrading by FTP) Sebelum anda memulai perhatikan : Konfigurasi PC dengan menjalankan server FTP dan terhubung dengan perangkat pada jaringan lokal yang sama (LAN). Jalankan perangkat lunak 3rd-party TFTP pada PC dan salin firmware ke direktori utama pada TFTP (root directory of TFTP).
166
Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan memperbaharui sistem (Upgrade interface). Menu > Maintenance > Upgrade 2. Klik menu atas FTP untuk masuk ke Tampilan memperbaharui sistem langsung via DVR (local upgrade interface).
Gambar 12.13 Tampilan Memperbaharui Sistem via FTP (FTP Upgrade Interface) 3. Masukkan alamat server FTP pada kolom tersedia. 4. Klik tombol Upgrade untuk memulai proses. 5. Setelah proses selesai, matikan dan nyalakan kembali perangkat untuk mengaktifkan firmware baru.
167
12.5
Mengembalikan
ke
Pengaturan
Awal
Pabrikan
(Restoring Default Settings) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan awal pabrikan (Default interface). Menu > Maintenance > Default
Gambar 12.14 Mengembalikan ke Pengaturan Awal Pabrikan (Restoring Factory Default) 2.
Klik tombol OK untuk mengembalikan ke pengaturan awal pabrikan.
Catatan: Terkecuali parameter jaringan ( seperti alamat IP, subnet mask, gateway, MTU dan server port), seluruh parameter lainnya pada perangkat akan dikembalikan ke pengaturan awal pabrikan.
168
BAB 13 Pengaturan Lainnya (Others)
169
13.1 Konfigurasi Pengaturan Secara Umum (General Settings) Tujuan: Anda dapat konfigurasi standar keluaran BNC (BNC output standard), resolusi keluaran VGA/HDMI (VGA/HDMI output resolution), kecepatan kursor mouse (mouse pointer speed), dsb. Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan secara umum (General Settings interface). Menu > Configuration > General
2.
Pilih menu atas General.
Gambar 13.1 Tampilan Pengaturan Secara Umum (General Settings Interface). 3.
Konfigurasi pengaturan berikut ini sesuai kebutuhan :
• Language: Pengaturan awal untuk bahasa (default language) adalah bahasa inggris (English) • CVBS Output Standard: Pilih standar keluaran CVBS (CVBS output standard) baik NTSC atau PAL, yang mana harus sama dengan standar masukan video.
• Resolution: Pilih resolusi keluaran VGA/HDMI, yang mana harus sama dengan resolusi pada layar monitor.
• • • • •
Time Zone: Pilih zona waktu (time zone). Date Format: Aturlah format tanggal (date format). System Date: Pilih tanggal sistem (system date). System Time: Aturlah waktu sistem (system time). Mouse Pointer Speed: Aturlah kecepatan dari kursor mouse (speed of mouse pointer); 4 tingkat yang dapat disesuaikan.
• Enable Wizard: Mengaktifkan/menonaktifkan panduan penggunaan (Wizard) ketika perangkat dinyalakan.
• Enable ID Authentication: Mengaktifkan/menonaktifkan penggunaan kata sandi untuk masuk ke sistem. 4.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
170
13.2 Konfigurasi Pengaturan DST (Configuring DST Settings) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan secara umum (General Settings interface). Menu >Configuration>General
2.
Pilih menu atas DST Settings.
Gambar 13. 2 Tampilan Pengaturan DST (DST Settings Interface) Anda dapat centang kolom isian Auto DST Adjustment. Atau anda dapat secara manual mencentang pada kolom Enable DST, dan kemudian aturlah tangga dari rentang waktu DST yang diinginkan.
171
13.3 Konfigurasi Pengaturan Lainnya (Configuring More Settings) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan pengaturan secara umum (General Settings interface). Menu > Configuration > General
2.
Klik menu atas More Settings untuk masuk ke Tampilan pengaturan lainnya (More Settings interface).
Gambar 13.3 Tampilan Pengaturan Lainnya (More Settings Interface) 3.
Konfigurasi pengaturan berikut ini:
• Device Name: Mengubah nama perangkat. • Device No.: Mengubah nomor seri dari perangkat. Dapat diatur dari rentang 1~255, dan pengaturan awal pabrikan adalah 255.
• CVBS Output Brightness: Menyesuaikan kecerahan pada keluaran video. • Operation Timeout: Mengatur lamanya waktu agar menu tidak aktif apabila tidak ada aktifitas apapun. Contoh: apabila diatur 5 Menit, sistem akan keluar dari menu pengoperasian dan kembali ke mode tampilan saat ini setelah 5 menit terhitung dari saat tidak terjadinya aktifitas apapun.
• Menu Output Mode: Pilih menu mode keluaran (output mode) : Auto, HDMI/VGA atau Main CVBS. Catatan: 1. Apabila anda memilih Auto, perangkat akan secara otomatis mendeteksi keluaran HDMI/VGA sebagai keluaran utama dan keluaran CVBS sebagai keluaran aux ketika perangkat dinyalakan. 2. Setelah anda mengganti mode keluaran (output mode), anda harus mematikan perangkat dan kemudian menyalakan kembali untuk mengaktifkan pengaturan yang baru. 4.
Klik tombol Apply untuk menyimpan pengaturan.
172
13.4 Mengatur Akun Pengguna (Managing User Accounts) Tujuan: Pada pengaturan awal pabrikan terdapat akun pengguna: Administrator. Nama akun pengguna Administrator adalah admin dan kata sandinya 12345. Administrator memiliki otorisasi untuk menambahkan dan menghapus pengguna (user) dan mengkonfigurasikan parameter yang berhubungan dengan akun pengguna tersebut.
13.4.1 Menambahkan Pengguna (Adding a User) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan manajemen pengguna (User Management interface). Menu > Configuration > User
Gambar 13.4 Tampilan Manajemen Pengguna (User Management Interface). 2.
Klik tombol Add untuk masuk ke Tampilan menambahkan pengguna (Add User interface).
Gambar 13.5 Menu Menambahkan Pengguna (Add User Menu) 3.
Masukkan informasi untuk pengguna baru, termasuk nama pengguna /User Name, kata sandi /Password,
173
tingkat /Level dan alamat MAC pengguna/User’s MAC Address. Level: Aturlah tingkat pengguna menjadi Operator atau Guest. Tingkat pengguna yang berbeda ini tentunya memiliki otorisasi yang berbeda pula.
• Operator: Tingkat pengguna Operator memiliki otorisasi untuk pencarian pencatatan jejak sistem (Local Log Search) pada konfigurasi secara lokal (Local Configuration), pencarian pencatatan sistem via jaringan (Remote Log Search) pada konfigurasi via jaringan (Remote Configuration) dan komunikasi suara 2 arah (Two-way Audio) pada konfigurasi via jaringan (Remote Configuration) dan seluruh otorisasi operasi pada konfigurasi kamera (Camera Configuration).
• Guest: Tingkat pengguna Guest memiliki otorisasi untuk pencarian pencatatan jejak sistem (Local Log Search) pada konfigurasi secara lokal (Local Configuration), pencarian pencatatan sistem via jaringan (Remote Log Search) pada konfigurasi via jaringan (Remote Configuration) dan hanya dapat memutar ulang rekaman secara lokal atau via jaringan pada konfigurasi kamera (Camera Configuration). User’s MAC Address: Alamat MAC dari PC yang terkoneksi via jaringan. Jika ini dikonfigurasi dan diaktifkan, akan membatasi hanya pengguna dengan alamat MAC tersebut saja yang dapat mengakses perangkat tersebut. 4.
Klik tombol OK untuk menyimpan pengaturan dan kembali ke Tampilan manajemen pengguna (User Management interface). Pengguna yang baru (new user) akan tampil pada daftar, sebagaimana terlihat pada Gambar 13.6.
Gambar 13.6 Pengguna Baru Yang Telah Terdaftar pada Tampilan Manajemen Pengguna (User Management Interface) 5.
Pilih pengguna dari daftar yang tersedia dan kemudian Klik tombol pengaturan otorisasi (Permission settings interface).
174
untuk masuk ke Tampilan
Gambar 13.7 Tampilan Pengaturan Otorisasi (Permission Settings Interface). 6.
Aturlah tingkat otorisasi dari jenis kegiatan konfigurasi lokal (Local Configuration), konfigurasi via jaringan (Remote Configuration) dan konfigurasi kamera (Camera Configuration) untuk pengguna tersebut. Konfigurasi Lokal (Local Configuration)
• Local Log Search: Mencari dan melihat hasil pencatatan sistem (logs) dan informasi sistem dari perangkat tersebut.
• Local Parameters Settings: Konfigurasi parameter, mengembalikan parameter ke pengaturan awal pabrikan dan impor/ekspor data konfigurasi.
• Local Advanced Operation: Mengoperasikan manajemen HDD (mengenalkan HDD ke sistem/initializing, mengatur karakter HDD), memperbaharui firmware sistem, dsb
• Local Shutdown /Reboot: Mematikan perangkat (Shutting down) atau mematikan dan kemudian menyalakan kembali perangkat (rebooting) Konfigurasi via Jaringan (Remote Configuration)
• Remote Log Search: Melihat hasil pencatatan sistem via jaringan yang mana tersimpan pada perangkat.
• Remote Parameters Setting: Melakukan konfigurasi parameter via jaringan (Remotely configuring parameters), ,mengembalikan parameter ke pengaturan awal pabrikan (restoring factory default parameters) dan impor/ekspor data konfigurasi.
• Remote Serial Port Control: Konfigurasi pengaturan untuk port RS-485. • Remote Video Output Control: Mengirimkan signal panel kontrol via jaringan (Sending remote control panel signal).
• Two-Way Audio: Melakukan komunikasi suara 2 arah antara perangkat dengan PC yang dipasang perangkat lunak Infinity SE.
• Remote Alarm Control: Mengaktifkan pemantauan tanda bahaya via jaringan (tanda bahaya dan pesan keganjilan sistem akan dinotifikasi ke PC yang dipasang perangkat lunak Infinity SE) dan mengendalikan keluaran tanda bahaya (alarm output).
• Remote Advanced Operation: Mengoperasikan via jaringan manajemen HDD (mengenalkan HDD ke sistem/initializing, mengatur karakter HDD), memperbaharui firmware sistem, dsb
• Remote Shutdown/Reboot: Mematikan perangkat (Shutting down) atau mematikan dan kemudian menyalakan kembali perangkat (rebooting) via jaringan.
175
Konfigurasi Kamera (Camera Configuration)
• Remote Live View: Melihat tampilan saat ini dari kamera yang dipilih via jaringan • Local Manual Operation: Secara lokal memulai/menghentikan proses rekam secara manual, mengambil gambar (picture capturing) dan keluaran tanda bahaya (alarm output) dari kamera yang dipilih.
• Remote Manual Operation: Melalui jaringan dalam memulai/menghentikan proses rekam secara manual, mengambil gambar (picture capturing) dan keluaran tanda bahaya (alarm output) dari kamera yang dipilih.
• Local Playback:Memutar kembali data rekaman secara lokal dari kamera yang dipilih. • Remote Playback: Memutar kembali data rekaman via jaringan dari kamera yang dipilih. • Local PTZ Control: Mengendalikan pergerakan kamera PTZ secara lokal dari kamera yang dipilih.
• Remote PTZ Control: Mengendalikan pergerakan kamera PTZ via jaringan dari kamera yang dipilih.
• Local Video Export: Secara lokal mengekspor data rekaman dari kamera yang dipilih. Catatan: Anda harus memilih kamera pada Tampilan konfigurasi kamera (Camera Configuration interface) untuk operasi konfigurasi hak otorisasi tersebut. 7.
Klik tombol OK untuk menyimpan pengaturan
Catatan: Hanya nama pengguna admin yang memiliki otorisasi untuk mengembalikan pengaturan ke pengaturan awal pabrikan.
13.4.2 Menghapus Pengguna (Deleting a User) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan manajemen pengguna (User Management interface). Menu > Configuration > User
2.
Pilih pengguna yang ingin dihapus dari daftar yang tersedia.
Gambar 13.8 Menghapus Pengguna (Delete a User) 3.
Klik tombol
untuk menghapus pengguna yang diinginkan
176
13.4.3 Mengubah Pengguna (Editing a User) Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan manajemen pengguna (User Management interface). Menu > Configuration > User
2.
Pilih pengguna yang ingin diubah dari daftar yang tersedia.
Gambar 13.9 Mengubah Pengguna (Edit a User) 3.
Klik tombol
untuk masuk ke Tampilan mengubah pengguna (Edit User interface).
Gambar 13.10 Tampilan Mengubah Pengguna (Edit User Interface) 4.
Mengubah informasi pengguna, termasuk nama pengguna (username), kata sandi (password), tingkat (level) dan alamat MAC.
5.
Klik tombol OK untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari menu.
177
13.4.4 Mengubah Kata Sandi Admin (Changing Password of Admin) Tujuan: Kata sandi dari admin dapat diubah pada menu manajemen pengguna (User Management menu). Langkah-langkah : 1.
Masuk ke Tampilan manajemen pengguna (User Management interface). Menu > Configuration > User
Gambar 13.11 Mengubah Kata Sandi (Change Password) 2.
Pilih pengguna admin dan Klik tombol
untuk mengubah kata sandi.
Gambar 13.12 Mengubah Kata Sandi (Change Password) 3.
Masukkan kata sandi sebelumnya, centang
dan masukkan kata sandi baru (new password) dan
konfirmasi kata sandi tersebut (confirm password) pada menu. 4.
Klik tombol OK untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari menu.
178
13.5 Keluar Dari Sistem (Logging out)/Mematikan Perangkat (Shutting down)/Mematikan dan Menyalakan Kembali Perangkat (Rebooting Device) Langkah-langkah : 1. Masuk ke Tampilan mematikan perangkat (Shutdown interface). Menu > Shutdown
Gambar 13.13 Menu Mematikan Perangkat (Shutdown Menu) 2. Klik tombol Logout untuk keluar dari sistem, atau Klik tombol Shutdown untuk mematikan perangkat, atau Klik tombol Reboot untuk mematikan perangkat dan kemudian menyalakan kembali Catatan: Setelah anda keluar dari sistem, menu operasi menjadi tidak aktif.
Dan membutuhkan nama pengguna
(User Name) dan kata sandi (Password) untuk masuk kembali ke dalam sistem.
179
BAB 1 4 Lampiran
180
Daftar Istilah • Dual Stream: Teknologi yang digunakan untuk merekam video resolusi tinggi secara lokal (pada DVR/NVR) dan secara bersamaan mentransmisikan video dengan resolusi lebih rendah via jaringan.
• DVR: Merupakan akronim dari Digital Video Recorder/Perekam Video Digital. Adalah perangkat yang dapat menerima video signal dari kamera analog, mengkompres signal tersebut dan menyimpannya pada HDD.
• HDD: Merupakan akronim dari Hard Disk Drive. Adalah media penyimpanan yang menyimpan seluruh data digital pada plat yang memiliki permukaan magnetic.
• DHCP: Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah aplikasi protokol jaringan yang digunakan perangkat untuk mendapatkan informasi konfigurasi yang sesuai untuk operasional dalam jaringan protokol internet.
• HTTP: Merupakan akronim dari Hypertext Transfer Protocol. Sebuah protokol untuk mengirim permintaan hypertext dan informasi antara server dan browser via jaringan.
• PPPoE: Merupakan akronim dari Point-to-Point Protocol over Ethernet. Sebuah protokol untuk merangkum kerangka protokol antar titik (Point-to-Point Protocol) di dalam kerangka Ethernet. Ini digunakan biasanya pada layanan ADSL yang mana setiap pengguna secara individu akan dikoneksikan ke perangkat pemancar ADSL (modem) melalui Ethernet.
• DDNS: Merupakan akronim dari Dynamic DNS. Adalah sebuah metode, protokol, atau layanan jaringan yang menyediakan kemampuan yang mana membuat perangkat jaringan, seperti router atau sistem komputer menggunakan rangkaian protokol internet (Internet Protocol Suite), dan memberikan notifikasi ke server nama domain untuk melakukan penggantian dalam waktu singkat serta mengaktifkan seluruh konfigurasi DNSnya.
• Hybrid DVR: Adalah kombinasi dari DVR dan NVR. • NTP: Merupakan akronim dari Network Time Protocol. Sebuah protokol yang didesain untuk menyesuaikan waktu pada komputer dengan waktu pada server NTP via jaringan/internet.
• NTSC: Merupakan akronim dari National Television System Committee. Merupakan standar TV analog yang digunakan di banyak negara seperti amerika dan jepang. Setiap rangka gambar dari signal NTSC mengandung 525 garis dan berjalan pada frekuensi 60Hz.
• NVR: Merupakan akronim dari Network Video Recorder. NVR dapat berupa sebuah PC ataupun perangkat khusus yang digunakan untuk menyimpan data dan manajemen terpusat dari kamera IP maupun DVR.
• PAL: Merupakan akronim dari Phase Alternating Line. Juga merupakan standar TV analog yang digunakan di banyak Negara, mengandung 625 garis dan berjalan pada frekuensi 50Hz.
• PTZ: Merupakan akronim dari Pan, Tilt, Zoom. Kamera PTZ adalah sebuah sistem yang dikendalikan menggunakan motor penggerak yang membuat kamera tersebut dapat bergerak ke kiri,kanan, ke atas dan ke bawah serta melakukan pembesaran gambar atau memperkecil gambar.
181
Daftar Pertanyaan • Kenapa perangkat saya mengeluarkan suara beep saat nyala ? Kemungkinan yang terjadi adalah : a)
Tidak adanya HDD yang terpasang pada perangkat tersebut.
b)
HDD yang dipasang belum dikenali oleh sistem (uninitialized)
c)
HDD rusak
Untuk mematikan suara tersebut dan menggunakan perangkat tanpa HDD, masuk ke Tampilan pengaturan keganjilan sistem (Exception Pengaturan interface). Untuk informasi lebih detail, lihat pada Bab Menangani Keganjilan Sistem (Handling Exception).
• Kenapa perangkat tidak terlihat responsif saat dioperasikan menggunakan IR remote control ? Silahkan baca pada Bab Menggunakan IR Remote Control (Using the IR Remote Control), dan lakukan pemeriksaan dibawah ini : a) Apakah baterai yang digunakan telah terpasang dengan baik. b) Baterai tidak kehabisan daya. c) Remote tidak terhalang oleh objek apapun. d) Tidak ada lampu tabung (fluorescent lamps) yang digunakan disekitarnya
• Kenapa kamera PTZ tidak terlihat responsif ? Lakukan pemeriksaan : a) Kabel RS-485 telah terpasang dengan baik. b) Parameter telah dikonfigurasi dengan tepat, baik tipe, kecepatan maupun alamat bit. c) Papan utama (mainboard) RS-485 tidak rusak.
• Kenapa tidak ada video yang direkam setelah melakukan rekaman berdasarkan pendeteksian gerakan (motion detection)? Lakukan pemeriksaan : a) Jadwal rekaman telah diatur dengan tepat sesuai dengan yang telah dipaparkan pada Bab Konfigurasi Rekaman (Configuring Record). b) Area pendeteksian gerakan telah diatur dengan benar. c) Saluran yang akan dipicu rekamannya saat terdeteksi gerakan telah diatur dengan benar.
• Kenapa perangkat tidak mendeteksi perangkat USB saya saat ingin melakukan ekspor data rekaman ? Ada kemungkinan perangkat dengan USB tersebut tidak sesuai (not compatible). Silahkan menanyakan kepada agen penjualan atau distributor di Negara anda.
• Perangkat saya pada mode tampilan saat ini (live view mode) dan menu tidak tampil. Dan tidak ada respon dari mouse ataupun IR remote control. Perangkat anda mungkin berada pada mode aux (auxiliary mode). Ini terjadi ketika tombol VOIP ditekan pada on IR remote control. Untuk kembali ke mode operasi sebelumnya, anda dapat menekan tombol VOIP lagi dan kemudian tekan tombol Enter pada IR remote control.
182