INDONESIA KINI
indonesia kini
Halaman 7
L
ampu tanda peringatan terhadap bahaya yang mengancam perekonomian nasional sudah dinyalakan. Sejak neraca perdagangan nasional mengalami defisit pada awal-awal tahun ini, di mana nilai impor kita lebih besar dari ekspor, pemerintah sudah mulai membaca “peringatan” dari dampak perubahan kebijakan ekonomi global. Kemudian disusul oleh tekanan lain dari dalam negeri ketika pemerintah terpaksa menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berimbas pada kenaikan inflasi yang mendorong kenaikan harga barang. Kondisi itu kemudian berdampak pada kebijakan moneter, di mana Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate) hingga mencapai di atas tujuh persen yang mendorong kenaikan suku bunga pinjaman di perbankan nasional. Tidak berhenti sampai di situ tekanan kembali datang ketika nilai tukar rupiah anjlok dari kisaran Rp9.400 hingga menembus angka di atas Rp11 ribu/dolar AS dan melemahnya indek harga saham gabungan (IHSG) di lantai bursa kita. Menghadapi tekanan tersebut, akhir Agustus pemerintah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi untuk menjaga kegiatan perekonomian di masyarakat tetap melaju sehingga daya beli tetap naik dan pengangguran bisa ditekan. Selain itu, gerak perekonomian masyarakat juga penting agar target pertumbuhan ekonomi nasional tidak jauh meleset dari angka enam persen. Meskipun akhirnya Bank Indonesia merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 5,5 -5,9 persen dari perkiraan awal sebesar 5,8 – 6,2 persen. Empat kebijakan penyelamatan ekonomi itu adalah perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif dan menjaga daya beli masyarakat, serta menjaga tingkat inflasi. “Meski goncangan ini terasa, kalau kebijakan dijalankan, saya optimis akan ada perbaikan terhadap kondisi, dan mengurangi tekanan,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhono di Kantornya di Jakarta. Ia mengajak kalangan dunia usaha untuk bahu membahu bersama pemerintah menjaga perekonomian nasional tetap bergerak ke arah pertumbuhan yang lebih besar. “Ingat kita berhasil menyelamatkan ekonomi dari krisis global pada 2008. Resepnya dunia usaha mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah,” kata Yudhoyono. Ditambahkan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, tujuan paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menyelamatkan
2 3 5 6 7
08
sosok
EDISI 7/2/25 september 2013
Umi Rifdiyawaty
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika
Komitmen untuk Pendidikan dan Kesehatan
edisi 7 25 september 2013
Mempertahankan
Menjaga Daya Beli Masyarakat Mempertahankan Kualitas Infrastruktur Kado HUT RI
Kualitas Infrastruktur
Modernisasi Militer Jalan Terus Bangga Jadi Pramuka
Halaman 3
Ekonomi Nasional Dijaga Ketat
Ingin Menang
P
engalaman sebagai aktivis mahasiswa, mengantarkan Umi Rifdiyawaty menjadi penyelenggara pemilihan umum dalam 10 tahun terakhir. Wanita yang akrab disapa Umi itu, lahir di Sintang pada 26 Mei 1979. Masih relatif muda, tetapi sudah berjiwa pemimpin sejak menjadi aktivis mahasiswa di Universitas Tanjungpura, 12 tahun lalu. Umi kini menjabat sebagai ketua untuk periode 2013-2018. Pada awalnya ia menjadi Ketua KPU Sambas periode 2003-2008. Selanjutnya ibu dari Muhammad Falih Mursal dan Muhammad Fahri Mursal itu mengikuti seleksi tingkat provinsi. Ia lolos seleksi dan menjadi anggota KPU Kalbar pada 2008-2013. Selama menjadi anggota KPU Kalbar, Umi pernah mengemban amanah sebagai Ketua Pokja Pencalonan Gubernur pada 2012, dan Ketua Kelompok Kerja Verifikasi Parpol Peserta Pemilu 2014 KPU Provinsi Kalbar. Dan ketika seleksi calon KPU Kalbar untuk periode 2013-2018, ia bersama sejumlah anggota KPU lainnya, ikut lagi. Ternyata Umi bisa lolos hingga terpilih lima nama sebagai anggota KPU. Karena memiliki pengalaman selama 10 tahun, melalui pleno anggota KPU Kalbar, ia dipilih secara aklamasi sebagai ketua. Sejauh ini, ia belum menemukan kesulitan meski harus memimpin empat anggota lainnya yang kesemuanya laki-laki. Mereka terdiri dari Delfinus, Kasiono, Misrawie, dan Viryan Azis. Menurut Umi, jabatan ketua KPU bukan seperti jabatan kepala kantor. Keputusan yang diambil harus kolektif. Lantas apa yang unik dari pekerjaan ini, sehingga seorang Umi merasa tertantang? “Karena kita berhadapan dengan peserta pemilu yang semuanya
ingin menang. Kita harus netral dan berlaku adil, di situ uniknya dan menjadi tantangan kami,” katanya. Namun menurut dia, meskipun sudah berlaku adil, tetapi ternyata menurut peserta pemilu itu malah sebaliknya. “Kita anggap sudah adil, malah dibilang sebaliknya,” katanya.
Waktu keluarga
Di tengan aktifitasnya, Umi juga mampu mengatur waktu untuk keluarganya. Ia mengaku, sejauh ini tidak ada masalah apalagi jarak tempat kerja di Jalan Ahmad Yani dengan kediaman pribadinya di Jalan Sungai Raya Dalam, tidak jauh. Kesibukan sebagai anggota sekaligus ketua KPU, juga tidak berlangsung terus-menerus, adakalanya hari Jumat bisa ada waktu luang untuk keluarga karena sesekali Sabtu dan Minggu juga ternyata harus kerja dan berada di kantor. Seperti pekan kedua September ini, para anggota KPU di Kalbar atau bahkan Indonesia sedang sibuksibuknya menyiapkan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat kabupaten/ kota. Dalam pekan ini, KPU kabupaten/kota harus sudah menyelesaikan input DPT ke Sidalih (Sistem Informasi Data Pemilih). “Alhamdulillah, Kalbar yang nomor satu, paling cepat menyelesaikan proses input DPT dengan data yang lengkap,” katanya. Adapun jumlah DPT Kalbar saat ini adalah 3.544.784 yang terdiri dari 1.812.766 pemilih laki-laki dan 1.354.174 pemilih perempuan. Umi Rifdiyawaty bukan perempuan biasa. Di usia belum gelap 35 tahun sudah memberikan sumbangsih yang besar dalam wewujudkan demokrasi. (Nurul Hayat/Erafzon SAS/Budi Santoso)
Umi Rifdiyawaty.
Chatib Basri
Keseimbangan Baru
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
M Pekerja menyelesaikan pembuatan kerajinan miniatur gitar di Yogyakarta. Menurut pengakuan perajin dampak melemahnya Rupiah terhadap Dollar membuat harga bahan baku menjadi meningkat dan pembeli dari luar Indonesia membayar dengan Rupiah. ANTARA FOTO/Noveradika
ekonomi nasional dari perubahan kebijakan ekonomi global itu berupa pertama tindakan untuk mendorong ekspor, memberikan tambahan pengurangan pajak untuk industri padat karya yang memiliki ekspor minimal 30 persen dari total produksi, menurunkan impor minyak dan gas dengan mendorong penggunaan biodiesel, menetapkan pajak impor barang mewah dari sekarang 75 persen menjadi 125 150 persen, dan memperbaiki ekspor mineral dengan memberikan relaksasi kuota. “Paket kedua ditujukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi,” kata Hatta. Pada paket kedua itu pemerintah ingin mematikan defisit fiskal tetap berada pada kisaran aman 2,38 persen.
Sementara itu, paket ketiga terkait dengan upaya untuk menjaga daya beli masyarakat dan tingkat inflasi. Pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menekan inflasi. Sedang untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah berkomitmen untuk mengubah tata niaga sejumlah komoditas yang harga di pasarannya mudah terganggu, katanya. Sedangkan paket keempat adalah upaya untuk mempercepat investasi, melalui penyederhanaan izin dengan mengefektifkan fungsi pelayanan terpadu satu pintu dan menyederhanakan jenis-jenis perizinan lain yang menyangkut kegiatan investasi, serta revisi peraturan daftar negatif investasi (DNI), mempercepat
investasi di sektor berorientasi ekspor dengan memberikan insentif, serta percepatan renegosiasi kontrak karya pertambangan. Implementasi dari empat paket tersebut, akhirnya pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengeluarkan sejumlah peraturan menteri keuangan (PMK) terkait insentif pajak untuk industri padat karya, penghapusan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sejumlah produk elektronik yang harganya di bawah 10 juta guna mempertahankan daya beli masyarakat, namun juga menaikkan PPnBM mobil mewah dan barang konsumsi bermerek seperti tas dan sepatu dalam upaya menekan defisit perdagangan. Tindakan cepat pemerintah itu
menuai sambutan positif dari kalangan pengusaha di dalam negeri karena ada kemauan kuat pemerintah untuk menyelamatkan ekonomi nasional, agar tidak kembali terjebak dalam krisis serta memiliki kemampuan bertahan dan keluar dari lingkaran dampak negatif perubahan kebijakan ekonomi global. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto hanya mengingatkan agar paket kebijakan yang telah dikeluarkan segera diimplementasikan agar hasilnya langsung bisa dirasakan masyarakat. “Kebijakan apapun yang dilaksanakan maka seyogyanya kongkrit dan menimbulkan dampak yang segera, serta dirasakan manfaatnya,” ujar Suryo. (Panca/Juwita/M Razi Rahman/ Risbiani/Irmanto)
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya
Peduli Hepatitis
P Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
ekonomi
02
edisi 7 25 september 2013
Tambak Udang
tajuk
Prinsip Kehati-hatian Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
surat pembaca Terbit Lebih Sering
indonesia kini
lebih mengetahui kondisi negara tetangga dibandingkan negara sendiri. Contohnya, siaran televisi. Mereka lebih kenal siaran televisi Malaysia, karena di sana tidak perlu menggunakan parabola untuk menonton siaran televisi negara tetangga, sebaliknya untuk menonton acara televisi nasional harus menggunakan parabola. Jadi jangankan untuk membaca koran, menonton televisi saja sulit. Kami harapkan penerbitan dan halaman Indonesia Kini ke depan bisa ditingkatkan lagi, sehingga perlahan masyarakat perbatasan lebih mengenal tentang dirinya. Kami juga berharap Indonesia Kini menjadi penyeimbang informasi dari negara tetangga.
Setelah saya membaca Indonesia Kini, isinya cukup bagus dalam menyampaikan aspirasi masyarakat perbatasan sehingga perlu terbit lebih sering lagi. Masyarakat di kawasan perbatasan Kalbar masih kekurangan informasi, terutama tentang diri mereka. Kehadiran Indonesia Kini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan mencerdaskan. Tidak hanya itu, aspirasi masyarakat perbatasan Kalbar perlu disampaikan, seperti kebutuhan infrastruktur jalan, layanan kesehatan, dan pendidikan yang kondisinya jauh sekali jika dibanding negara tetangga, Jaman Prayogi Sarawak, Malaysia. Saat ini sebagian Koordinator Posko BPBD Kalbar besar masyarakat perbatasan juga
sorot
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
Dari Individual Ke Komunal
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
K
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
SUSUNAN REDAKSI
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
P
enangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini terkait kasus suap sebesar 700 ribu dolar AS membuka pemikiran baru di kalangan pejabat di lembaga tersebut. Salah satunya rencana penunjukan PT Pertamina (Persero) sebagai penjual minyak bagian negara. Penunjukan Badan Usaha Milik Negara itu merupakan upaya mengoptimalkan komoditas tersebut. Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas J Widjonarko di Jakarta, Rabu (11/9), mengatakan saat ini pihaknya sedang menyelesaikan konsep kesepakatan penunjukan tersebut dengan Pertamina. “Nota kesepahamannya sedang diselesaikan, khususnya menyangkut hal-hal teknis, bagaimana mekanismenya,” kata dia. Mekanismenya bisa dengan cara menukar (swap) dengan minyak jenis lain yang sesuai dengan spesifikasi kilang Pertamina. Termasuk, katanya, apakah Pertamina menugaskan anak perusahaannya, Pertamina Energy Trading Limited (Petral), untuk mengelolanya. “Itu internal Pertamina, kami tidak mencampurinya,” ujarnya. Ia mengatakan penunjukan Pertamina diharapkan bisa dilakukan
Pertamina Kuasai Minyak Negara secepatnya agar tidak sampai mengganggu operasi di lapangan. Deputi Pengendalian Komersial Widhyawan Prawiraatmadja juga mengatakan pada prinsipnya semua minyak bagian negara untuk Pertamina, karena merupakan badan usaha yang memiliki kilang dan sebagai BUMN penyalur BBM subsidi. “Dengan dasar itu, maka boleh saja misalnya minyak bagian negara yang tidak cocok dijual untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik buat Pertamina, sehingga teroptimalkan. Jadi, payungnya adalah mengoptimalkan minyak bagian negara untuk kilang Pertamina,” katanya. Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan SKK Migas tidak lagi mengelola minyak mentah dan kondensat bagian negara. Semua minyak tersebut akan diserahkan ke Pertamina. Indonesia memproduksi minyak sekitar 800.000 barel per hari. Dari jumlah itu sebanyak 85 persen merupakan bagian negara dan 15 persen bagian kontraktor. Dari 85 persen bagian negara
Dua pekerja menaiki bagian atas tangki di Batam Supply & Distribusi Region I Pertamina, Pulau Sambu, Batam, Kepulauan Riau. FOTO ANTARA/ Ismar Patrizki
tersebut sekitar 80 persen masuk ke kilang Pertamina dan sisanya diekspor. SKK Migas mengekspor minyak
Kedelai
Gebrakan Atasi Kelangkaan
Pekerja membersihkan kedelai untuk pembuatan tahu di salah satu industri pembuatan tahu di Palu, Sulawesi Tengah. ANTARAFOTO/Basri Marzuki
B
agi sebagian masyarakat, tahu dan tempe sudah menjadi lauk “wajib” teman makan nasi. Tidak heran ketika pedagang tahu dan tempe mencanangkan mogok berjualan selama
tiga hari, 9-11 September lalu, sebagai protes atas tingginya harga kacang kedelai yang mencapai Rp9.700 per kilogram dari sebelumnya Rp7.500, masyarakat menengah bawah sempat
ketar-ketir. Melihat situasi serupa itu pemerintah tidak tinggal diam. Segala langkah dan kebijakan segera dicanangkan. Bahkan Presiden Susilo
KILAS EKONOMI
Jepang telah membahas dan mengkaji bersama mengenai dua rute tersebut. Jepang saat ini memiliki teknologi kereta super yang kecepatannya hingga sekitar 300 kilometer per jam. Pembangunan rute kereta super cepat itu akan dilaksanakan setelah selesai pembangunan jalur ganda kereta di lintasan pantai utara Jawa, yang diperkirakan akhir 2013. (M040)
karet al am teru s d i kemban gkan untuk mendukung pengembangan perekonomian dan pembangunan. Saat meresmikan pabrik ban asal Korea Selatan Hankook, di Cikarang, Jabar, Presiden mengatakan potensi karet alam Indonesia yang besar masih belum tergarap maksimal. “Salah satu komoditas potensial yang dimiliki Indonesia adalah industri pengolahan karet alam nasional. Potensi karet alam nasional saat ini mencapai 3,3 juta ton per tahun, namun baru sebagian kecil yang dimanfaatkan dan diolah lebih
KERETA
Jepang tertarik membangun jembatan layang dan sistem kereta api super cepat di atas jalur ganda pantai utara Pulau Jawa. “Selain itu, Jepang juga tertarik membangun rute Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya,” kata Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan di Jakarta. Menurut Menhub, Indonesia dan
03 EKONOMI
KARET
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan industri pengolahan
sisa bagian negara itu melalui pihak ketiga yang ditetapkan melalui tender. Opsi ekspor dilakukan karena jenis
minyaknya kurang sesuai dengan kilang Pertamina. (Kelik Dewanto/Irmanto/ Risbiani)
Bambang Yudhoyono Kamis (12/9) siang melangsungkan rapat terbatas bidang ekonomi. Dalam rapat itu dijelaskan bahwa pemerintah telah menyalurkan stok 11.900 ton kedelai ke pengrajin tahu dan tempe dengan harga di bawah harga pasar. Langkah itu diambil mengingat kenaikan harga kacang kedelai dipicu oleh kurangnya pasokan. Sebelumnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjamin ketersediaan pasokan kedelai dengan harga terjangkau bagi para pengrajin tahu dan tempe. Stok kedelai nasional saat ini mencapai 300 ribu ton, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Gita menjelaskan pihaknya juga telah memberikan izin impor sebanyak 100 ribu ton kedelai untuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan para pengrajin tahu dan tempe. Terkait dengan solusi jangka pendek, Kementerian Perdagangan akan memastikan para importir bekerja sama dengan Kopti untuk menyuplai kedelai untuk pengrajin tahu dan tempe dengan harga khusus. Untuk solusi jangka panjang, Mendag mengatakan perlu ada peningkatan produksi kedelai di dalam negeri. “Jangan sampai kita tergantung pada impor,” tegas Gita. Sementara itu Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu
siap mengimpor 200.000 ton kedelai per tahun jika pemerintah menunjuk perusahaan itu sebagai impotir, guna memenuhi kebutuhan kedelai nasional. RNI juga siap menjamin harga kedelai di dalam negeri bisa lebih stabil jika diberi kuota impor. “Pemerintah mestinya belajar dari kasus darurat daging dan kedelai ini yang terjadi berulang-ulang. Sudah saatnya peran BUMN ditingkatkan dalam hal impor kedelai, dan pelanpelan mengurangi peran swasta,” tegasnya. Ia menambahkan selama ini impor kedelai oleh swasta tidak memberi nilai tambah bagi pemerintah karena keuntungan hanya bagi perusahaan itu. Saat ini kebutuhan kedelai dalam negeri mencapai 2,5 juta ton, namun produksi kedelai dalam negeri hanya mampu memasok sekitar 800.000 ton. Selebihnya sebanyak 1,7 juta ton terpaksa diimpor. Menurut Ismed, BUMN RNI maupun Bulog sebaiknya diberi kuasa impor hingga 50 persen dari 1,7 juta ton, agar mampu menjaga keseimbangan harga di pasar. Ismed mengatakan dengan jaringan yang dimiliki RNI, pihaknya lebih mudah mendistribusikan kacang kedelai hingga ke daerah-daerah, termasuk menggandeng koperasikoperasi pengrajin tahu dan tempe. (Vicki Febrianto/ Royke Sinaga/ Irmanto/Risbiani)
lanjut untuk berbagai industri seperti industri ban, industri sarung tangan karet, maupun industri lainnya,” kata Presiden. (M041)
Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. “Kalau tidak ditingkatkan produktivitasnya, mereka cenderung akan membuka lahan baru, dan itu tindakan yang tidak bagus,” kata Hatta Rajasa di Pekanbaru. Intinya, lanjut Hatta, pemerintah sangat mendukung penggunaan lahan secara efisien. Dengan begitu, produksi panen kebun sawit petani swadaya yang hanya 2-2,5 ton bisa meningkatkan menjadi 5-7 ton per bulan. (F012)
SAWIT
Lima menteri mendukung upaya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dalam program inovasi pembiayaan bagi satu juta petani kelapa sawit swadaya guna meningkatkan produktivitas. Kelima menteri itu Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertanian Suswono, Menteri
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
Petani Tersenyum Saat Dolar Melambung kocek lebih dalam, sebaliknya bagi kalangan eksportir, ada peluang yang bisa dioptimalkan dari kondisi tersebut. Kegiatan pelaku usaha di Kalbar, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar tercatat nilai ekspornya sepanjang Juli 2013, naik 30,7 persen menjadi 140,76 juta dolar AS dibanding bulan sebelumnya. Tujuan utama ekspor asal Kalbar yakni China, Jepang, dan Korea Selatan, masing-masing nilainya sebesar 81,16 juta dolar AS; 20,97 juta dolar AS; dan 14,75 juta dolar AS, dengan kontribusi sebesar 83 persen dari total ekspor. Kekuatan ekonomi Kalbar sesungguhnya ditunjang oleh sejumlah komoditas utama, yakni karet, sawit serta bahan tambang seperti bauksit. Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Provinsi Kalbar,
KILAS KALBAR Uang Palsu
Petani mengambil sadapan getah karet. Antara/Akbar Nugroho
G
onjang ganjing nilai tukar rupiah yang terdepresiasi terhadap mata uang dolar AS yang sudah mencapai 15 persen mengkhawatirkan
perekonomian negeri ini. Untuk mengembalikan rupiah ke level di bawah Rp10 ribu per dolar AS, bakal sulit. Mungkin nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS memasuki ekuilibrium baru pada level Rp11 ribu-an. Bagi kalangan importir, kondisi ini membuat mereka harus merogoh
TNI Peduli
Melekatkan NKRI di Hati
Satgas Pamtas Yonif 403/WP mendatangkan mobil pintar di Dusun Serangkang, Entikong. Tim yang dipimpin Dankima Satgas Pamtas Yonif 403/WP Lettu Inf Sri Handayani beserta dua personel Kowad, Serda Indah dan Serda Rani, terjun langsung mengajari anak untuk belajar dan berkreasi. Foto Antara Kalbar
I
brahim Siregar tak kuasa menahan haru saat sejumlah tentara menyerahkan tali asih kepada 27 anak panti asuhan di Yayasan Bukit Pengharapan, Balai Karangan, Kabupaten Sanggau. Ia tak hanya berterimakasih atas kepedulian para tentara itu, tapi dirinya merasa seakan tidak sendirian di wilayah perbatasan Kalbar - Sarawak (Malaysia) ini. ”Kami selama ini merasa berjalan
sendiri. Melalui kuasa Allah, pertama kali ini Satgas Pamtas (Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan) mau memperhatikan yayasan anak yatim piatu di sini dan hal ini membuat rasa sangat bangga dengan Satgas sekarang dan TNI pada umumnya,” kata Ibrahim, ketua yayasan anak yatim itu, belum lama ini.. Ungkapan Ibrahim pada Satgas Pamtas Batalyon Infanteri (Yonif) 403/
Wirasada Pratista bukan mengadaada. Tugas tentara perbatasan saat ini tidak sekadar menjaga fisik wilayah NKRI, tetapi juga peduli kepada warga perbatasan melalui berbagai aksi bakti sosial. Komandan Satgas Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga mengatakan kepedulian dan tali asih sudah menjadi tradisi satuannya. Tidak hanya panti asuhan yatim piatu, Satgas Pamtas juga peduli
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat Hilman Tisnawan menyatakan masih banyak uang palsu yang beredar dan masyarakat tidak mengetahui keaslian uang kertas. Dengan adanya kas keliling masyarakat diberi tahu ciri-ciri uang asli dan uang palsu di samping bisa juga untuk menukarkan uang lusuh menjadi lembaran baru. Edukasi ke masyarakat itu rutin dilakukan ke kabupaten/kota dan ke lima daerah perbatasan di Kalbar. (N005)
Modal Usaha
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) memberikan hibah modal usaha kepada 100 lebih kelompok kepada para mantan pejuang yang mempertahankan Kemerdekaan RI di wilayah Balai Karangan dan Entikong. Sembilan veteran menerima baju batik, topi pet kebanggaan Yonif 403/WP dan uang Rp1 juta. Satgas Pamtas Yonif 403/WP juga menggelar pengobatan gratis secara massal di Dusun Serangkang, Desa Entikong, Kamis (5/9). Dipimpin Letda CKM (K) dr Dita B, beserta 12 pendukung, mereka mengadakan pengobatan gratis bagi 200-an pasien dari Dusun Serangkang dan Pontiengkaras. “Sebagian besar keluhannya sakit kulit, gatal, sakit punggung, pilek, batuk, sakit pinggang dan maag,” kata Dantonkes Letda CKM Suwanto. Beberapa hari sebelumnya, Satgas Pamtas juga mendatangkan mobil pintar di Dusun Serangkang ini. Dankima Satgas Pamtas Yonif 403/WP Lettu Inf Sri Handayani beserta dua personel Kowad, Serda Indah dan Serda Rani, terjun langsung mengajari anak belajar dan berkreasi. Serda Indah mengajari 70-an anak balita, SD, SMP dan SMU yel-yel sambil melakukan gerakan berirama. Mereka diperdengarkan lagu nasional Indonesia Raya, Bagimu Negeri dan Ibu Kartini dan bernyanyi bersama. Selesai menyanyi, Serda Rani membagi mereka dalam dua kelompok. Kelompok anak balita dan SD di bagian mobil pintar, sedangkan anak-anak SMP
Jusdar mengungkapkan, harga karet dengan kualitas 100 persen, kini sudah di kisaran Rp23 ribu per kilogram. Ia tidak memungkiri, melemahnya nilai tukar rupiah berdampak positif bagi harga karet di Kalbar. Sebelumnya, harga karet sempat jatuh jauh di bawah Rp10 ribu per kilogram, bahkan di tingkat petani pernah jatuh di kisaran Rp5 ribu. Menurut Wisnu, pedagang dari Kota Singkawang, harga karet bervariasi tergantung kualitas. “Sekarang, di tingkat petani kisarannya Rp9.000-an sampai hampir Rp11 ribu per kilogram,” katanya. Sepanjang tahun 2012, produksi karet Indonesia mencapai 2,4 juta ton. Sekitar 18-20 persen diantaranya, dijual ke luar negeri. Sisanya untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. “Sebagian dari industri tersebut, hasilnya juga diekspor ke luar negeri,” kata Jusdar sambil tersenyum. (Teguh Imam Wibowo/erafzon SAS/Budi Santoso) masyarakat di 77 kecamatan dari 10 kabupaten di Kalimantan Barat untuk mendorong serta memajukan ekonomi masyarakat. Staf Khusus KPDT Daniel Johan di Pontianak mengatakan kelompok masyarakat penerima bantuan juga mendapat pelatihan manajemen sesuai keahlian dan usulan jenis usaha masingmasing kelompok. (T011)
Opini WTP
Wakil Presiden Boediono memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat atas pencapaian kinerja laporan keuangan untuk Tahun Anggaran 2012 yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Penyerahan penghargaan bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional Akuntasi dan Pelaporan Keuangan Tahun 2013 di Jakarta, Kamis (12/9). (T011)
dan SMU di bagian mobil perpustakaan.
Kreatif
Dansatgas Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga menyatakan anak-anak dan warga perbatasan harus terus diingatkan pada nasionalisme. “Anak-anak juga harus dididik sejak usia dini dengan harapan saat dewasa, mudah meraih masa depan sesuai cita-citanya,” katanya. Ia berharap kehadiran Satgas TNI menumbuhkan solidaritas sosial dan memacu inovasi dan kreatifitas generasi muda. Kepala Dusun RT IV Srangkang, Floren, berharap kegiatan pengobatan massal gratis terus berlanjut. Kehadiran mobil pintar dan pola pengajaran para tentara wanita agaknya meninggalkan kesan pada anak-anak perbatasan. Floren menilai jika metode mengajarnya seperti itu, anak-anak akan cepat tanggap dalam menyerap ilmu dan gigih untuk meraih masa depan. “Kami bangga pada bapak dan ibu TNI. Mereka kreatif,” kata Floren. Jaam (38), warga Dusun Srangkang yang datang di pengobatan gratis untuk memeriksa sakit pinggang dan punggung juga terkesan dengan perawat dan dokter perempuan. “Baru kali ini saya melihat ada tentara perempuan, dari tim kesehatan lagi,” tuturnya sambil tersenyum. (Zaenal Abidin/Erafzon SAS/Budi Santoso)
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
05 PENDAPAT
UU Lalu Lintas Devisa Ahmad Buchori
M
elemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akhir-akhir ini hingga menembus level Rp11.000 per dolar AS membuat DPR berencana merevisi UndangUndang No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar. Undang-Undang Lalu Lintas Devisa Indonesia merupakan salah satu regulasi devisa paling liberal sedunia. Tidak hanya itu, UU No. 24 Tahun 1999 tersebut, yang adalah peninggalan era IMF (International Monetary Fund), telah membuat pasar valas dan pasar modal Indonesia mudah dirontokkan. Saat ini draf rancangan revisi itu masih berada di tingkat Deputi Sekjen Perundanganundangan DPR. Belum jelas pasal-pasal berapa yang akan direvisi, namun dari sejumlah pendapat di kalangan dewan disebutkan bahwa adanya UU hasil revisi itu diharapkan dapat memperkokoh fundamental ekonomi nasional guna menghadapi permasalahan ekonomi terkini. Dengan demikian, UU hasil revisi itu bisa dianggap sebagai solusi agar cadangan devisa Indonesia tidak terus melemah karena banyak digunakan untuk intervensi Bank Indonesia (BI) demi menstabilkan rupiah. Melemahnya nilai tukar rupiah dalam
beberapa bulan terakhir, menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, akibat adanya tekanan pada neraca modal. Tekanan pada neraca modal ini terjadi akibat keluarnya dana pada portfolio surat utang maupun saham, karena investor menarik investasi mereka atas kepemilikan di instrumen obligasi. Selain itu, kata sejumlah kalangan, melemahnya nilai tukar rupiah juga disebabkan karena merosotnya kinerja perekonomian nasional yang ditandai tingginya defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. Defisit transaksi berjalan Indonesia meningkat dari 5,8 miliar dolar AS (Rp58 triliun) atau 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan sebelumnya menjadi 9,8 miliar dolar AS (Rp98 triliun) atau sekitar 4,4 persen dari PDB pada Triwulan II-2013. Transaksi modal dan finansial sejauh ini lumayan, tapi karena transaksi berjalan defisit, maka neraca pembayaran triwulan II-2013 masih defisit 2,5 miliar dolar AS (25 triliun). Angka defisit ini turun karena pada triwulan sebelumnya mencapai 6,6 miliar dolar AS (Rp66 triliun). Defisit tersebut menjadi sentimen bagi pelaku pasar untuk lebih “memegang” dolar
AS daripada rupiah, sehingga dolar AS menjadi jarang di pasar dan BI terpaksa melakukan intervensi dengan menggunakan cadangan devisa. UU No. 24 Tahun 1999 itu cenderung memberi kelonggaran yang cukup luas kepada BI untuk mengatur lalu lintas devisa dan valuta asing melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI). Namun, kenyataannya PBI yang ada belum cukup ampuh dalam meredam gejolak pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini. Indonesia perlu mencontoh Thailand yang sukses memburu serta mengembalikan devisa hasil ekspornya melalui Undang-Undang Devisa yang sangat ketat. Thailand berhasil menjaga nilai tukar mata uangnya terhadap dolar AS dengan UU tersebut walaupun saat itu Thailand sedang menghadapi krisis politik. Saat ini, BI memiliki PBI No. 13/20/PBI/2011 dan Surat Gubernur BI No. 14/3/GBI/SDM tanggal 30 Oktober 2012 yang mewajibkan devisa hasil ekspor komoditas tambang, serta minyak dan gas yang diparkir di luar negeri ditarik ke dalam negeri paling lambat 90 hari setelah tanggal pemberitahuan ekspor barang (PEB). Sementara itu, Surat Gubernur BI No.
Indonesia perlu mencontoh Thailand yang sukses memburu serta mengembalikan devisa hasil ekspornya melalui Undang-Undang Devisa yang sangat ketat. Thailand berhasil menjaga nilai tukar mata uangnya terhadap dolar AS dengan UU tersebut walaupun saat itu Thailand sedang menghadapi krisis politik. 14/3/GBI/SDM menegaskan bahwa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tidak dikecualikan dalam kewajiban penerimaan DHE melalui bank devisa dalam negeri. Karena itu, sudah saatnya undang-undang itu direvisi sebab regulasi tersebut dinilai sudah tidak relevan untuk kondisi ekonomi nasional sekarang ini. * Achmad Buchori wartawan LKBN Antara
Alat Peraga Peserta Pemilu 2014 Budi Setiawanto
D
i berbagai tempat umum mudah terlihat berbagai spanduk, poster, stiker, bendera, umbul-umbul, hingga baliho dari partai politik peserta Pemilu 2014, calon anggota DPR, DPD, dan DPRD. Berbagai alat peraga itu terpasang untuk mendapat perhatian publik setelah beberapa waktu lalu 12 partai politik tingkat nasional ditambah tiga partai politik tingkat lokal di Nanggroe Aceh Darussalam mendapatkan nomor urut peserta pemilu, penetapan daftar calon tetap (DCT) anggota DPR, DPD, dan DPRD oleh KPU. Pemasangan alat peraga itu banyak yang tidak sesuai aturan karena terpasang di jalan protokol, tiang listrik, tiang telepon, gedung, hingga pepohonan, dalam jumlah tanpa pembatasan atau pengaturan sehingga mengganggu keindahan kota. Untuk itu, KPU mengeluarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan KPU Nomor 01 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Peraturan itu antara lain mengatur soal alat peraga peserta pemilu. Peserta pemilu dapat memasang alat peraga dengan ketentuan baliho atau papan reklame hanya diperuntukkan bagi partai politik satu unit untuk satu desa/kelurahan memuat informasi nomor dan tanda gambar partai politik dan/atau visi, misi, program, jargon, foto pengurus partai politik yang bukan calon anggota DPR dan DPRD. Calon anggota DPD dapat memasang baliho sebanyak satu unit untuk satu desa/kelurahan. Bendera dan umbul-umbul hanya dapat dipasang oleh
Pemasangan alat peraga tidak ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, gedung pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan sekolah), jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, serta taman dan pepohonan. partai politik dan calon anggota DPD pada zona atau wilayah yang ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/ Kota bersama pemerintah daerah. Spanduk dapat dipasang dengan ukuran maksimal 1,5x7 meter hanya satu unit pada satu zona atau wilayah yang ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota bersama pemerintah daerah. KPU telah menyurati Mendagri Gamawan Fauzi supaya diteruskan kepada seluruh pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan KPU setempat dalam menentukan zona penempatan alat peraga kampanye. KPU pun telah menyurati seluruh KPU provinsi dan kabupaten/kota untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat guna menentukan zona kampanye. Pemasangan alat peraga tidak ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, gedung pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan sekolah), jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, serta taman dan pepohonan. KPU, KPU Provinsi, dan atau KPU Kabupaten/Kota berwenang memerintahkan peserta Pemilu yang tidak memenuhi ketentuan pemasangan alat peraga untuk mencabut
atau memindahkan alat peraga tersebut. Bila peserta pemilu tidak melaksanakan kewenangan KPU untuk mencabut atau memindahkan alat peraga yang tidak memenuhi ketentuan, pemerintah daerah setempat dan aparat keamanan berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Bawaslu Provinsi, atau Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten/Kota, berwenang mencabut atau memindahkan alat peraga kampanye dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada peserta pemilu tersebut. Peserta Pemilu wajib membersihkan alat peraga kampanye paling lambat satu hari sebelum tanggal pemungutan suara Pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 9 April 2014. Pemasangan alat peraga kampanye yang tidak beraturan bakal ditertibkan. KPU memberikan toleransi selama satu bulan untuk penertiban alat peraga kampanye yang melanggar setelah adanya Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 itu. Pengaturan pemasangan alat peraga itu untuk mewujudkan kampanye yang lebih tertib, setara, serta mendorong partai politik dan para caleg untuk menemui secara langsung dengan pemilih. KPU tidak membatasi kampanye tetapi mengaturnya agar tertib. * Budi Setiawanto wartawan LKBN Antara
POLHUKAM
06
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
Meneguhkan Kembali Negara Pancasila S
ikap mengedepankan musyawarah melalui lembaga-lembaga adat dan sikap toleran dengan budaya dan keyakinan yang berbeda telah ditunjukkan suku-suku bangsa di Nusantara jauh sebelum lahirnya Indonesia. Namun pendiri bangsa berhasil mengkristalisasi nilai-nilai luhur itu menjadi lima sila yang dikenal sebagai Pancasila, dasar dari sebuah Negara yang majemuk dengan ratusan suku bangsa. Oleh karena itu, ia menilai masyarakat Indonesia seharusnya lebih bangga menjadi warga negara Pancasila bukan justru bangga ketika mengamalkan budaya atau paham lain yang tidak cocok dengan kemajemukan Indonesia. Wapres Boediono saat peresmian situs Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur menegaskan bahwa Pancasila sebagai satu dari empat pilar berbangsa dan bernegara Republik Indonesia bukan sekadar untuk dihafal dan dipahami, namun untuk diyakini dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Sebab Pancasila adalah praktek, Pancasila adalah kerja. Pancasila bukan ilham semata-mata,” kata Wapres. Oleh karena itu, menurut Wapres, semua kekuatan politik di dalam dan di luar pemerintahan dan dewan perwakilan harus bekerja keras dan tidak cukup dengan mengadakan seminar dan ceramahceramah.
Boediono menilai masyarakat hendaknya sama-sama memahami bahwa mengelola perbedaan dengan “cara yang berkeadaban” itu sebenarnya adalah agenda kita semua seluruh komponen bangsa. “Sikap saling menghormati akan selalu gagal apabila asas-asas Pancasila dimatikan dalam praktek sosial kita sehari-hari, “ katanya.
Tetap Sakti
Pancasila itu sebenarnya adalah ruh kehidupan bangsa Indonesia yang telah terbukti tetap sakti walaupun pernah digoyang kekuatan ideologi besar yaitu imperialisme berupa penjajahan, Komunisme dan Kapitalisme. Gelombang besar ideologi yang telah mempengaruhi tatanan di Indonesia saat ini berupa globalisasi yang seakan memutus batas Negara, tetapi sampai detik Indonesia masih tetap utuh. Negara lain tercerai berai dan goyah akibat hantaman berbagai gelombang ideologi dunia seperti Uni Soviet, Yugoslavia dan Cekoslowakia, Irak dan Afganistan. Kini gelombang ideologi dunia merambah Mesir dan Suriah. Masyarakat kedua Negara terakhir itu rupanya melupakan konsensus ketika mereka bertekad untuk membentuk sebuah Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) merangkai puzzle balok bergambar Garuda Pancasila di Taman Pintar, Yogyakarta. Kegiatan Negara, dan melupakan cita-cita pendiri merangkai puzzle Garuda Pancasila bagi siswa SD tersebut untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada anak usia dini di tengah era bangsanya. (Budi Santoso/Erafzon SAS) globalisasi. FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan
Polri Tak Gentar Hadapi Teror
M
araknya teror berupa penembakan anggota kepolisian, bahkan terakhir lemparan bom ke pos polisi, rupanya
tidak membuat pimpinan dalam internal Polri gentar. Menurut Wakapolri Komjen Oegroseno, hal itu merupakan risiko
seseorang yang sudah memilih menjadi anggota polri. “Setiap anggota polisi tidak akan gentar menghadapi teror tersebut. Itu
KILAS POLHUKAM
Kombes Pol Rikwanto mengatakan CS ditangkap di Desa Haur Pugur, Rancaekek Kabupaten Bandung, sedangkan K alias AY yang dibekuk di Kampung Curug Bojong Koneng Desa Cangkuang, Rancaekek, Kabupaten Bandung. Rikwanto menambahkan kedua pelaku telah memproduksi senjata api rakitan sejak puluhan tahun di wilayah Cipacing, Sumedang, Jawa Barat. (T014)
kampanye calon anggota legislatif DPR, DPD dan DPRD mulai diberlakukan 28 September atau satu bulan sejak peraturan kampanye diundangkan, kata Ketua KPU Husni Kamil Manik. Dalam Peraturan KPU tersebut, parpol hanya boleh memasang satu unit baliho atau papan reklame untuk satu desa atau kelurahan, sedangkan caleg dilarang memasang gambar diri di baliho dan papan reklame. Caleg diperbolehkan memasang hanya satu unit spanduk dengan ukuran maksimal 1,5 x 7 meter untuk satu zona
Penembakan
Aparat Polda Metro Jaya meringkus dua orang perakit senjata api berinisial CS dan K alias AY yang diduga memasok senjata kepada pelaku penembakan anggota kepolisian di Cireundeu dan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten. Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kampanye
Penentuan wilayah (zonasi)
“Setiap anggota polisi tidak akan gentar menghadapi teror tersebut. Itu risiko bertugas, jadi kita tidak pernah mundur, tidak pernah takut,” tegasnya. risiko bertugas, jadi kita tidak pernah mundur, tidak pernah takut,” tegasnya. Aksi itu justru membuat setiap anggota Polri perlu meningkatkan kewaspadaan baik di lingkungan kerja atau lingkungan sosialnya. Institusi kepolisian di setiap lini juga diminta meningkatkan kemampuan intelijen dan mengetatkan prosedur pengamanan baik mulai dari pos polisi, sampai markas utama di daerah. Pembinaan terhadap siskamling sampai tingkat RW untuk menyisir para pelaku terror juga diintensifkan agar ruang gerak mereka dipersempit. Kasus penembakan yang menimpa anggota polisi sejak Juli 2013, dinilai Pengamat Kepolisian dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Bambang Widodo Umar sangat mengkhawatirkan bahkan menurut dia, sudah sangat membahayakan polisi. “Ini darurat kepolisian,” kata Bambang. Bambang menyarankan seharusnya polisi melakukan “show of force” misalnya patroli dengan menurunkan aparat Brigade Mobil-nya ke lapangan agar menimbulkan efek gertak pada
pelaku penembakan. Sementara Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika berpendapat setidaknya terdapat tiga penyebab penembakan itu terjadi. Pertama dilakukan oleh musuh polisi, yaitu penjahat yang sangat dendam kepada aparat kepolisian, misalnya bandar narkoba dan teroris. Kedua adalah para pesaing polisi yaitu oknum-oknum yang menganggap polisi menganggu eksistensi suatu kelompok tertentu, biasanya pesaing dalam menjaga wilayah keamanan. Dan terakhir adalah para korban yang dendam kepada kepolisian akibat tindakan sejumlah oknum polisi karena melakukan sesuatu tidak sesuai prosedur. Politisi Partai Demokrat itu juga mengapreasiasi gerak cepat kepolisian yang sudah mengungkap jaringan penjualan senjata api ke pelaku penembakan. Namun ia tetap berpesan kewaspadaan dalam bertugas agar tetap melekat karena saat ini kelengahan taruhannya nyawa. (Hani Sofia/Budi Santoso/Erafzon SAS)
yang telah ditetapkan. “Pemasangan alat peraga kampanye apakah di tepi jalan atau mungkin di lapangan terbuka akan tergantung dengan keberadaan fasilitas di daerah,” katanya. (F013)
Timur. Moeldoko berjanji akan tetap berjalan pada koridor, sesuai dengan rencana strategis TNI seperti yang diamanatkan Panglima sebelumnya. Jenderal TNI Moeldoko adalah lulusan terbaik Akademi Militer Magelang tahun 1981. Pendidikan Militer yang pernah diikuti guna mendukung tugas-tugasnya antara lain Suslapa Inf, Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhanas. Sedangkan pendidikan umum tertinggi adalah S-2 tahun 2005. (S037)
Panglima TNI
Jenderal TNI Moeldoko resmi m e n j a b a t s e b a g a i P a n g l i m a T NI menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono yang telah memasuki masa pension pada upacara serah terima jabatan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
M
usim haji tiba. Labbaik Allahumma labbaik, kami memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Muslim yang telah mampu menunaikan Rukun Islam kelima dari penjuru dunia, memenuhi panggilan Allah. Kelompok terbang (kloter) pertama jamaah haji Indonesia asal embarkasi Padang telah mendarat di Jeddah, Arab Saudi, pada 10 September lalu dan bakal disusul kloter-kloter selanjutnya. Pada musim haji tahun ini, jumlah jamaah calon haji Indonesia sebanyak 168.800 orang dengan rincian 155.200 orang untuk haji reguler dan haji khusus 13.600 orang. Jumlah sebanyak itu setelah pemotongan kuota sebesar 20 persen dari pemerintah Saudi Arabia akibat pembangunan perluasan kompleks Masjidil Haram. Jumlah yang dipotong sebanyak 42.200 orang dengan perhitungan berdasarkan basis kuota 211.000 orang. Jumlah potongan itu terdiri atas 38.800 orang haji reguler dan 3.400 orang haji khusus. “Kalau melihat rencana pembangunan Masjidil Haram oleh pemerintah Arab Saudi, pembatasan kuota itu akan berlangsung tiga tahun yakni 2013, 2014, dan 2015. Kita berharap pembatasan itu tetap 20 persen per tahun, jangan sampai tahun berikutnya menjadi 30 persen atau 40 persen,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali.
M
KESRA
“Kami Penuhi PanggilanMu”
Sejumlah jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Surabaya akan menaiki pesawat di Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jatim. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Calon jamaah haji harus melakukan berbagai penyesuaian dan antisipasi agar seluruh prosesi rukun haji dan ibadah lainnya selama di Arab Saudi berjalan lancar dan khusyuk. Direktur Pembinaan Haji dan Umroh
Anak Dalam Kontes Robot ungkinkah pertunjukan wayang kulit lengkap dengan denting gamelan bisa dimainkan oleh satu orang? Semua itu mungkin di tangan siswa kelas 7 SMP Kristen Cita Hati Surabaya Frederick Tanumihardja. Ia membangun setting pergelaran wayang kulit dimana para tokoh pewayangan bisa bergerak turunnaik kiri-kanan sendiri dengan
07
bantuan mesin Lego NXT di belakang layar kelir yang diberi cahaya lampu senter. Pada saat bersamaan, tak jauh dari layar pertunjukan, ada boneka nayaga (pemain gamelan) bergerak kiri-kanan dan sesekali memukul bilah gamelan di depannya. Semua tentu berukuran kecil karena dibuat dengan mainan lego. Itu salah satu aksi anak jenius Indonesia pada Indonesian Robotic
Kementerian Agama Ahmad Kartono menggambarkan kawasan Masjidil Haram dewasa ini “sumpek”, sempit, dan banyak jalan berkelok-kelok, akibat pembangunan perluasan kompleks Masjidil Haram.
Areal tawaf yang semula bisa menampung 42 ribu orang perjam kini hanya sekitar 22 ribu orang perjam. Tempat tawaf darurat yang disiapkan untuk jamaah usia lanjut dan menggunakan kursi roda, kapasitasnya
Olympiad (IRO) di Jakarta 14 September 2013. Kontes robot tahunan yang telah diadakan 10 kali itu diikuti sekitar 400 peserta yang dibuka untuk kategori SD, SMP, SMA hingga umum (maksimal 21 tahun). “Kepikiran aja bikin wayang yang bisa gerak sendiri,” kata Frederick saat ditanya dari mana inspirasi karyanya itu. Ia bahkan sudah mengenal mainan konstruksi itu sejak berusia tiga tahun dan mengikuti IRO sejak kelas 3 SD dan ketika itu menjadi juara ketiga. Meski didominasi laki-laki, banyak juga ditemui anak-anak perempuan
KILAS KESRA MTQ
Indonesia menjadi Juara Umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional II 2013 yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta, 11-14 September 2013, MTQ itu diikuti oleh 40 peserta dari 20 negara yakni Afrika Selatan, Aljazair, AS, Arab Saudi, Belanda, Brunei Darussalam, India, Indonesia, Kuwait, Malaysia, Maroko, Mesir, Pakistan, Prancis, Singapura, Thailand, Timor Leste, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Yordania. MTQ yang dibuka Wakil Presiden Boediono itu melombakan dua cabang yaitu menghafal Al Quran dan lomba membaca (tilawah) Al Quran. Juara pertama untuk cabang tilawah diraih oleh Ahmad Al Holdy (Maroko), juara kedua oleh Duduy Sa’dullah (Indonesia), dan ketiga oleh Muhammad bin Ali (Brunei Darussalam). (E001)
yang mendapatkan pembiayaan (beasiswa) untuk spesialisasi,” kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti. Ghufron berharap para dokter spesialis tersebut usai mendapatkan pendidikan dapat kembali ke daerah sehingga terwujud pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Jangan sampai tidak dimanfaatkan secara optimum oleh pemerintah daerah. Ia berharap pemerintah daerah dapat membuat situasi yang tepat agar para dokter spesialis betah di daerah dan bekerja optimal agar layanan kesehatan masyarakat meningkat. (A043)
PERBATASAN
Kementerian Kesehatan menargetkan penambahan 6.000 dokter spesialis baru sebelum 2014 yang akan disebar terutama ke daerah terpencil. “Untuk dokter spesialis, kita masih kurang. Oleh karena itu, Kemkes menganggarkan setidaknya 6.000 dokter spesialis baru sebelum 2014. Sekarang sudah ada lebih dari 4.000
Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Rosarita Niken Widiastuti fokus menambah pemancar baru ke beberapa stasiun-stasiun perbatasan. Pada Peringatan HUT ke-68 RRI pada 11 September lalu, Niken mengatakan, dalam setahun terakhir, jangkauan penyiaran RRI semakin luas dan terus dikembangkan ke pelosok dan perbatasan. Jumlah stasiun penyiaran dan produksi pada 2011 sebanyak 74 stasiun, meningkat menjadi 77 stasiun pada 2012, dan pada tahun ini diharapkan mencapai 81 stasiun penyiaran dan produksi. (I025)(B Setiawanto/M Sunyoto)
pada kontes robot itu. Aurelia Kartika Dharma (8), misalnya, siswi kelas 3 SD Budi Utama Yogyakarta. “Aurel jadi sering ikut lomba dan menang. Pelajarannya juga terus meningkat, bisa sampai membuat robot yang bisa ambil kacamata dengan hanya satu tangan, misalnya,” kisah ibunya, Yani (33). Praktik merakit robot, bisa dibilang bukan kegiatan murah. Untuk bisa
menimba ilmu di tempat kursus yang khusus mempelajari soal perakitan robot, orangtua harus merogoh kocek cukup dalam. Untuk sekali pertemuan yang berdurasi 1,5 jam perminggu, orangtua harus mengeluarkan biaya sekitar Rp250.000. Ada juga paket seminggu dua kali seharga Rp450.000. (Ade Irma Junida/B Setiawanto/M Sunyoto)
DOKTER
Sejumlah siswa menunjukkan robot dan piala di kontes robot. FOTO ANTARA/Eric Ireng
terbatas, hanya mampu menampung sekitar 15 ribu orang. Jika pada tahun sebelumnya jemaah sehabis thawaf bisa menuju tempat sa’i dengan mudah, dengan berjalan lurus tetapi sekarang berbelok-belok. “Petugas saja yang sudah tahu kawasan itu bingung apalagi jamaah yang belum pernah menginjakkan kaki di Masjidil Haram,” kata Kartono. Ia telah menyurati Konsulat Jenderal RI di Jeddah agar segera memproses permohonan kepada pemerintah Arab Saudi membuat petunjuk arah di sejumlah kawasan Masjidil Haram dan sekitarnya dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Belum lagi suhu mencapai 45 derajat Celcius. Meski ke depan ada kecenderungan turun, tetapi antisipasi harus ditingkatkan dengan cara tetap membawa air kemasan untuk menghindari dehidrasi dan banyak mengonsumsi buah-buahan. Di sisi lain belakangan ini wabah penyakit virus Corona di Timur Tengah menjadi perhatian tersendiri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Untuk itu, anjuran mencuci tangan menggunakan sabun setelah beraktivitas, menggunakan masker ketika berada di tempat umum hendaknya dapat diindahkan. Bila terjadi demam, batuk dan kesulitan bernafas segera menghubungi petugas kesehatan.(Edy SS/Edy Yakub/B Setiawanto/M Sunyoto)
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
Ekspor
Menuai Berkah Penguatan Dolar
B
agi para importir, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat boleh jadi merupakan bencana karena meningkatkan beban pengeluaran bisnis mereka. Sebaliknya, kalangan eksportir justru menuai berkah tambahan dari penguatan nilai tukar mata uang Negara Paman Sam itu terhadap rupiah.
Pekerja memasukkan kacang kedelai ke dalam karung di Ciputat, Tangerang, Banten. Pemerintah memastikan importir akan memasok kedelai sebanyak 11.500 ton kepada perajin tahu dan tempe hingga akhir bulan ini dengan harga khusus yaitu Rp 8.490 per kg. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menurut Chief Economist BNI 46 Wilayah Manado Agus Tony Poputra, dampak pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS itu hanya dirasakan oleh para pelaku usaha sektor sekunder dan tersier yang mengimpor bahan baku makanan serta bahan bangunan dan elektronik. Berbeda nasib dengan mereka, sebagian besar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sulut mendapat peluang baru dari pelemahan rupiah tersebut karena secara otomatis harga jual hasil produksi mereka berpotensi mengalami kenaikan. “Seperti kedelai untuk bahan makanan tahu dan tempe. Kita masih mengimpor komoditas ini sehingga pasti akan terkena dampaknya. Harga beli yang naik akan diikuti harga jual,” katanya. Persoalan pelemahan nilai rupiah terhadap dolar itu, menurutnya, tak dapa dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang mulai membaik sehingga uang yang biasanya ditanam di pasar-pasar modal kini “berbalik arah” ke negara asal. “Menyelamatkan nilai rupiah terhadap dolar dapat dilakukan dengan memutus mata rantai impor sapi atau kedelai misalnya. Dua komoditas ini sebenarnya bisa terpenuhi Indonesia tanpa harus mengimpor. Di sini butuh kejelian,” katanya. Begitu juga dengan ekspor bahan-bahan pertambangan. Indonesia pun semestinya mendapatkan bagian lebih besar karena negara-negara pengimpor hasil tambang sangat memerlukan negeri ini sehingga
harus diatur proporsi besaran nilai yang seharusnya ditinggalkan, katanya. “Kita harus melakukan efisiensi untuk hal-hal yang tidak perlu. Ada bagian-bagian dari porsi anggaran yang harus dipangkas sehingga tidak semakin terpuruk,” katanya. Bagi para pengusaha tahu-tempe misalnya, perbaikan mutu kedelai produksi petani lokal pun sudah harus dilakukan pemerintah, di samping peningkatan produksi melalui perluasan areal tanam. Semakin banyak mendatangkan kedelai impor, harga semakin melonjak dan menekan nilai jual produksi lokal sehingga melemahkan semangat petani bercocok tanam, katanya. Sikap optimistis dalam melihat sisi lain dari dampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS terhadap perekonomian daerah juga disampaikan Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara Sanny Parengkuan. Menurut dia, peluang peningkatan perolehan devisa Sulut justru terbuka dalam kondisi seperti ini berkat surplus neraca perdagangan berkat nilai ekspornya yang selalu jauh lebih tinggi dari impor. “Nah bila volume ekspor bisa dipertahankan atau digenjot sedikit lebih tinggi, berarti peluang pertambahan devisa ekspor,” kata Parengkuan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Faisal Anwar, mencatat nilai ekspor nonmigas Sulut pada Juli 2013 mencapai 97,5 juta dolar AS atau meningkat sekitar 216,4 persen dibandingkan nilai ekspor pada Juni 2013 sebesar 30,8 juta dolar AS. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Juli 2012) dimana nilai ekspor Sulut tercatat 70 juta dolar AS, pencapaian nilai ekspor provinsi ini pada Juli 2013 meningkat 39,3 persen, katanya. (Karel A Polakitan/ Rahmad Nasution/Erafzon SAS)
KILAS SULUT Kaldera
Masa Depan Sulut
Badan Geologi Indonesia dan Ameri ka S eri ka t b ekerj a s a ma memetakan kaldera Tondano di Provinsi Sulawesi Utara yang telah berumur jutaan tahun. “Pemetaan geologi ini berkaitan dengan struktur patahan ataupun produk-produk letusan yang terjadi. Penelitian ini penting untuk mengetahui sejarah kegunungapian serta struktur batuan penyusunnya,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Farid Ruskanda Bina. (KR-KAP)
Antikorupsi
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad bertatap muka dengan kalangan aktivis dari Lembaga Swadaya Masyarakat
Seorang anak memindahkan ikan cakalang dari perahu ke ember di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bersi Hati, kota Manado, Sulawesi Utara. FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar
G
Pengolahan kekayaan laut dengan tepat dengan menggabungkannya dengan perekonomian hijau yang ramah lingkungan, kata Sarundajang, karena dapat membawa Indonesia
indonesia kini
menjadi sebuah negara yang sejahtera. Gagasan Sarundajang tersebut bukanlah retorika belaka karena dia sudah memasukkannya sebagai arah pembangunan Provinsi Sulawesi Utara.
Konsep ekonomi biru menjadi arah pembangunan Sulut karena daerah ini memiliki pesisir dan laut dengan tiga kabupaten daerah kepulauan – Sitaro, Sangihe dan Talaud -- yang memiliki potensi keanekaragaman hayati kelautan yang sangat besar. “Potensi yang cukup besar ini belum diekspolarasi dengan baik sebagaimana seharusnya. Padahal bila dikelola dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya. Optimisme Sarundajang itu sangat berdasar jika melihat angka produksi perikanan Sulut yang dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung meningkat. Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Kepulauan Talaud memberi andil cukup besar dalam menopang produksi perikanan Sulut dengan kontribusi masing-masing 140.551,7 ton, 17.465,4 ton, dan 8.271,2 ton. Melihat potensi yang ada,
S
utrisno Trisnadi adalah satu di antara para perajin tahu-tempe di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, yang tak hendak menyerah dengan melonjaknya harga kedelai. Mas Tris, demikian pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 48 tahun silam itu biasa disapa, tetap menekuni usahanya. Dia tak kehilangan keuletan dan ketegarannya di saat harga bahan baku tahu dan tempe itu naik secara tak terkendali ke tingkat yang bisa membangkrutkan usaha yang telah dibangunnya sejak 18 tahun lalu itu. Alih-alih menyerah dengan keadaan, Sutrisno justru tetap “enjoy” (senang). “Ini hanya sebuah ujian. Tak perlu ditakutkan,” katanya. Harga kedelai impor yang sempat melonjak hingga Rp10.000 per kilogram itu dianggap Sutrisno sebagai ujian terhadap keuletannya menjalani usahanya. “Jatuh bangun sudah aku rasakan selama 18 tahun. Karena itu menjadi niatku, apapun yang terjadi, aku harus tetap mempertahankan usaha ini,” kata Sutrisno. Dalam berusaha, menurut Sutrisno, orang butuh kecerdikan dan keberanian kerena keduanya bisa menjadi garansi untuk merebut pasar dan menggaet konsumen sebanyak-banyaknya. “Memang butuh proses, tetapi harus terus dilakukan,. Nantinya ketika konsumen sudah merasa senang terhadap produk yang kita hasilkan, maka kecemasan itu akan sirna dan yang datang adalah peluang,” kata Sutrisno. Saat ini usahanya sudah memiliki pelanggan tetap. Para pelanggan itulah yang perlu dilayani dengan sebaik-baiknya. “Bila
terlambat memasok saja, pelanggan mungkin lari ke perajin lain,” kata suami Sulistiani Subandi ini. Para pelanggan tetap itu, kata ayah empat anak ini, menjadi penyangga roda kehidupan usahanya di tengah terpaan kesulitan bahan baku kedelai ini. Baginya, pada situasi sulit seperti ini, kemauan keras untuk bertahan pun diuji. Apalagi ini adalah satu-satunya pekerjaan yang dia geluti sejak lama. Mas Tris pun punya kiat sukses sederhana untuk bertahan di tengah lonjakan harga kedelai seperti mulai dari mengecilkan produk, mengurangi ketebalan hingga,mengurangi jumlah tapi dengan harga jual yang tetap. “Saya bersyukur kepada media televisi, koran atau pun radio yang mengangkat masalah kesulitan bahan baku kedelai dan harga beli yang cukup tinggi ini. Konsumen atau pelanggan jadi tahu situasi sulit ini sehingga mereka sangat menerima bila dilakukan pengiritan,” katanya tertawa lepas. Ayah dari Hangger, Figur, Elmaida dan Nakhel ini mengatakan, dari usaha tempe dan tahunya ini, dia turut ikut mengembangkan usaha kecil di Kota Tomohon karena dari produk pangannya itu para pedagang bakso, penjual tahu isi, rumah makan, dan penjual bubur Manado turut berkembang. “Nah coba kalau usaha ini saya hentikan. Mereka juga akan mengalami kesulitan,” katanya. Namun, walaupun usahanya tetap bisa bertahan, Sutrisno berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah bahan baku usahanya ini. (Karel A Polakitan/Rahmad Nasution/Erafzon SAS)
Sutrisno Trisnadi.
Chatib Basri
Keseimbangan Baru
Wakapolda
Sarundajang optimistis masa depan Sulut berada di laut, pesisir dan kepulauan. “Karena itu jaga potensi sumber sumber daya ikan, rumput laut, udang serta produk lainnya dari laut,” katanya. Pelestarian lingkungan darat, pesisir dan laut sebagai satu kesatuan merupakan kunci penting dalam memastikan keberhasilan pengembangan ekonomi biru ini, kata Direktur Eksekutif Gerakan Masyarakat, Pemberdayaan dan Lingkungan (C-MORE) Sulawesi Utara Boaz Wilar. “Kita tidak bisa memastikan laut sehat apabila sampah atau limbah yang masuk ke laut tidak bisa dikendalikan. Begitu pun dengan aktivitas merusak di pesisir seperti penebangan bakau dan perusakan terumbu karang sebagai cikal bakal tumbuh kembang ikan,” katanya. (Karel A Polakitan/Rahmad Nasution/ Erafzon SAS)
SOSOK
Hanya Ujian
Penggiat Antikorupsi dan Komunitas Peduli Pendidikan Antikorupsi di Manado, Sulawesi Utara, Senin. Korupsi hanya bisa diberantas dengan dua pendekatan, yakni melalui pencegahan dan penindakan, katanya pada acara yang turut dihadiri Direktur Ekskutif LSM Penggiat Antikorupsi Sulut JWT Lengkey. (J009) Kombes Pol Charles Ngili diangkat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Utara menggantikan Kombes Pol Kartono Wangsadisastra. Serah terima jabatan tersebut dilakukan Kapolda Sulawesi Utara Brigjen Robby Kaligis di ruang Tribrata Mapolda Sulut, di Manado, Senin. Selain Wakapolda, ada delapan jabatan utama lain yang juga diserahterimakan di jajaran Polda Sulut. (J009)
08
Sutrisno Trisnadi
Bagi para pengusaha tahu-tempe misalnya, perbaikan mutu kedelai produksi petani lokal pun sudah harus dilakukan pemerintah, di samping peningkatan produksi melalui perluasan areal tanam.
Ekonomi Biru
ubernur Sulawesi Utara Sinyo H Sarundajang mengangkat soal “ekonomi biru” sebagai gagasan membangun masa depan Indonesia karena potensi lautnya yang besar.
edisi 7 25 september 2013
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
M
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya
Peduli Hepatitis
P Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
L
abuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur terus menggeliat seiring dengan pesatnya pembangunan serta mengalirnya arus wisatawan asing dan nusantara ke Pulau Komodo untuk melihat dari dekat satwa langka raksasa Komodo (varanus commodoensis). Kota kecil di ujung barat Pulau Flores itu merupakan gerbang utama menuju Taman Nasional Komodo (TNK) yang baru ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban alam dunia (The New7 Wonders of Nature in the World). Untuk mencapai TNK, turis dapat menumpang perahu motor atau kapal cepat milik nelayan setempat dengan waktu tempuh antar dua sampai empat jam dari Labuan Bajo. Sebelum era 1980-an, Labuan Bajo hanya dihuni para nelayan dari Bajo (Sulawesi Tenggara), Bugis (Sulawesi Selatan) serta Bima (NTB). Para nelayan ini, kemudian menjadi penduduk asli setempat bersama warga Labuan lainnya yang bermukim di daerah pegunungan. Ketika Labuan Bajo ditetapkan sebagai salah satu pusat pemerintahan di Kabupaten Manggarai dengan penunjukkan seorang pembantu bupati pada 1983, wilayah berpanorama alam yang mempesona itu perlahan mulai berkembang. Sebagian pegawai pemerintahan yang berkedudukan di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, mulai dimutasi ke Labuan Bajo untuk melaksanakan tugas pemerintahan bersama pembantu bupati Manggarai wilayah Labuan Bajo. “Ketika pertama kali ditempatkan menjadi guru PNS di Labuan Bajo pada 1981, saya merasa seperti berada di dunia lain. Kami tinggal di daerah dataran tinggi yang masih banyak dengan binatang liar seperti rusa,
indonesia kini
babi hutan serta kerbau-kerbau liar di sekitarnya,” kenang Adrianus Ola Rain, sang guru tersebut. “Ketika status PNS saya sudah mencapai 100 persen, saya memilih untuk kembali ke kampung halaman saya di Pulau Adonara. Namun, beberapa penduduk asli Labuan Bajo meminta saya untuk tetap bertahan agar menjadi bagian dari warga Labuan Bajo,” ujarnya. Penduduk asli setempat bahkan memberi Adrianus Ola Rain dan beberapa rekannya dari Flores Timur lahan untuk membangun permukiman dan berladang agar tetap bertahan di Labuan Bajo. “Saat ini, lahan di Labuan Bajo tidak lagi dibagi dengan cuma-cuma seperti pada masa lalu, tetapi harus dibeli dengan harga ratusan juta sampai miliaran rupiah ketika kawasan itu mulai dikenal para turis asing sebagai salah satu objek wisata yang mempesona mata,” katanya. Wilayah perbukitan di sekitar Pantai Labuan Bajo, sebagian besarnya dimiliki oleh turis asing dengan menyewa lahan tersebut untuk membangun penginapan, restoran dan hotel. “Kawasan pantai dikuasai sepenuhnya oleh para nelayan dari Bajo, Bugis dan Bima, tetapi di wilayah perbukitan dikuasai oleh para turis asing,” kata Hans Bataona, salah seorang koresponden setempat untuk Harian Timor Express di Kupang. Ketika melintas di atas Puncak Waringin dan kawasan perbukitan di
SOSOK
Pejuang Singkong etika pertama kali memperkenalkan pola penanaman singkong kepada para petani di Nusa Tenggara Timur, Amelia Sumargo (47) ditertawakan rekan-rekan bisnisnya di Kupang. Gerakan menanam singkong dinilai sebagai sesuatu yang lucu karena petani di NTT sudah mahir menanam singkong secara turuntemurun. “Banyak yang tertawa sinis kepada saya sambil nyeletuk..ibu ubi kayu datang,” kata wanita kelahiran Kupang 17 Agustus 1966 itu ketika ditanya tentang motivasinya mengentaskan masyarakat petani di NTT lewat gerakan menanam singkong. Sindiran orang itu tidak menyurutkan niatnya. Gerakan menanam singkong itu pun dimulai pada April 2012 setelah sebelumnya berkonsultasi dengan ahli singkong Indonesia, Ade Brata. Berdasarkan hasil penelitian ahli singkong tersebut, iklim dan topografi serta struktur tanah di NTT sangat cocok untuk mengembangkan tanaman singkong. “Atas dasar ini, saya memberanikan diri untuk mengembangkan tanaman singkong di NTT. Singkong memiliki 100 lebih produk turunan di dunia, seperti tapioka, gaplek, gula pasir, coklat, madu, bahan kapsul, bioetanol dan lain-lain,” kata ibu satu anak yang kini menjabat direktur utama PT Singkong Timur Jaya ini bersemangat. Salah satu obsesi mendasar yang membuat ibunda Bryan (11) ini terus menggelorakan tanaman singkong adalah keinginan kuatnya untuk membuat masyarakat NTT mandiri di bidang pangan serta keluar dari belenggu kemiskinan. Hanya saja, perjuangannya itu tidak mudah. Ketika bersama beberapa rekannya mensosialisasikan gerakan ini kepada para petani di daerah ini, mereka enggan menerima idenya itu karena takut hasil
Amelia Sumargo.
olahan mereka tidak bisa dipasarkan. Namun, Amelia Sumargo tak kehilangan akal. Dia memberi jaminan kepada para petani bahwa perusahaan yang dipimpinnya akan membeli kembali singkong tersebut dengan diperkuat nota kesepahaman sebagai ikatan hukum dengan mereka. “Kami sudah menjalin kerja sama dengan pabrik bioetanol Indonesia serta pabrik-pabrik produk turunan singkong lainnya milik PT Fajar Indah di Bandar Lampung serta berencana membangun sebuah pabrik tapioka di Kupang tahun depan,” katanya. Saat ini, bersama para petani, dia telah mengembangkan tanaman singkong di lahab seluas 40 hektare di delapan kabupaten di NTT. Tanaman singkong yang diperkenalkan Amelia bukanlah sembarang singkong tetapi berasal dari varitas baru bernama “Singkong Emas” hasil penemuan Ade Brata. “Satu hektare bisa menghasilkan 100 sampai 200 ton. Kalau dikalikan dengan Rp1.000/kg saja, para petani sudah mengantongi minimal Rp100 juta. Ini hasil riil yang didapatkan masyarakat,” ujarnya. Berdasarkan hasil survei, antara 12-15 tahun ke depan, sumber minyak bumi semakin sulit sehingga masyarakat dunia akan mencari energi alternatif, termasuk bioetanol berbahan baku singkong. Puteri bungsu dari 12 bersaudara ini menyadari bahwa siapa pun yang akan menabur kebaikan pasti akan menunai kebaikan pula. Menabur bagi dirinya adalah sesuatu yang indah, dan jika Tuhan sudah membuka pintu, ia yakin tak seorang pun yang dapat menutupnya. (Laurensius Molan/Rahmad Nasution/Erafzon SAS)
Pesona Pantai Labuan Bajo di ujung barat Pulau Flores NTT. Foto: Laurensius Molan
sekitarnya, tak seorang pun tak akan mampu mengedipkan matanya untuk melihat keelokan serta keindahan alam yang eksotik di tepian Labuan yang ditumbuhi gugusan pulau-pulau kecil sampai ke Taman Nasional Komodo.
Ketika malam tiba, suasana di sekitarnya menjadi bertambah indah dengan munculnya lampu-lampu dari kapal laut yang tengah melintas atau bersandar di tepian pelabuhan Labuan Bajo. Suasana tersebut bertambah marak
tatkala menjelang puncak kegiatan Sail Komodo 2013 di Pantai Pede dimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut hadir pada 14 September 2013. (Laurensius Molan/Rahmad Nasution/ Erafzon SAS)
KILAS NTT
barat Pulau Sumba itu sebagai tersangka dalam kasus manipulasi jumlah surat suara dalam penyelenggaraan pesta demokrasi rakyat 5 Agustus 2013. Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Lilik Apriyanto mengatakan lima tersangka merupakan anggota KPU, 10 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan, dan tiga orang lainnya adalah anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS). (B017/L003)
Diberhentikan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nagekeo telah memberhentikan Yohanis Samping Aoh dari jabatannya sebagai bupati Nagekeo karena yang bersangkutan masuk daftar calon tetap anggota DPR-RI dari Partai Amanat Nasional pada Pemilu 2014. Pemberhentian Bupati Nagekeo tersebut dituangkan dalam surat keputusan No. 27/DPRD/2013 tertanggal 12 September 2013 setelah menerima surat pengunduran diri sebelum berakhirnya masa jabatan normalnya pada 20 Oktober 2013. (B017/KR-YHS)
Atraksi seni budaya NTT pada puncak Sail Komodo 2013 di Pantai Pede, Labuan Bajo, Manggarai Barat. Foto: Laurensius Molan
Timur di ujung timur Pulau Flores. Namun, dengan adanya pelaksanaan Sail Komodo 2013 yang berpusat di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat di ujung barat Pulau Flores, Sabtu (14/9), Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya merasa optimistis bahwa kegiatan wisata bahari yang melibatkan ratusan kapal layar
Chatib Basri
Keseimbangan Baru
Menang
Polres Sumba Barat Daya di Weetebula, Nusa Tenggara Timur, telah menetapkan 18 orang penyelenggara pemilu kepala daerah (Pilkada) di ujung
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kupang periode 2013-2018, Ayub Titu Eki-Korinus Masneno, menang telak dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kupang pada 5 September lalu dengan meraih 63.229 suara atau 44,10 persen dari 143.876 suara sah pemilih. Pasangan jalur independen ini menyingkirkan enam pasangan calon lainnya. (KR-HMB/L003)
mancanegara tersebut dapat mengubah jargon NTT dari Nanti Tuhan Tolong menjadi New Territory Tourism (Daerah Baru Tujuan Wisata). “Orang biasanya mengenal NTT dengan sebutan Nasib Tidak Tentu atau Nanti Tuhan Tolong. Namun, dengan adanya Sail Komodo ini, saya optimistis dan percaya bahwa jargon NTT tersebut akan berubah menjadi New Territory Tourism,” katanya. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang telah dinobatkan menjadi Duta Pulau Komodo juga mengakui bahwa jika Komodo masuk tujuh keajaiban dunia, maka hal itu menjadi alat promosi yang luar biasa untuk memajukan pariwisata di NTT yang pada akhirnya akan memacu
pertumbuhan ekonomi rakyat setempat. Gubernur Lebu Raya tidak berlebihan dalam melukiskan kondisi kepariwisataan NTT tersebut karena Sail Komodo 2013 hanyalah gerbang utama untuk mempromosikan daerah itu sebagai destinasi wisata dunia. “Jika berwisata ke NTT, jangan hanya ke Pulau Komodo, karena kami masih memiliki objek wisata langka lainnya seperti Danau Triwarna Kelimutu yang warnanya kerap berubah-ubah,” ujarnya. Menurut catatan Balai Taman Nasional Kelimutu, dalam 25 tahun terakhir, telah terjadi lebih dari 10 kali warna Danau Triwarna Kelimutu berubah-ubah. (Lorensius Molan/ Rahmad Nasution/Erafzon SAS)
Manipulasi
juga didukung oleh keindahan alami dan kultural rakyatnya, seperti danau tiga warna di puncak Gunung Kelimutu di wilayah Kabupaten Ende, Taman Laut 17 Pulau Riung di Kabupaten Ngada, tradisi Pasola di Sumba, eksotik Pantai Nemberala, Taman Bawah Laut di Alor serta tradisi prosesi Jumat Agung di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores
08
Amelia Sumargo
K
Mengubah Jargon
K
indonesia kini
Geliat Labuan Bajo
Sail Komodo
ekuatan industri pariwisata Nusa Tenggara Timur tentu tidak hanya bertumpu pada Komodo (varanus commodoensis), binatang langka yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia (The New7 Wonders of Nature in the World). Betapa tidak, daya tarik kepariwisataan provinsi kepulauan itu
edisi 7 25 september 2013
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
M
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya
Peduli Hepatitis
P Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
Lagoi Lebih Indonesia dengan Rupiah S
uasananya alami berupa bentangan biru Laut Cina Selatan di pinggir pantai pasir putih membuat Lagoi, sebuah kawasan wisata di Pulau Bintan, menjadi begitu mempesona khususnya bagi wisatawan mancanegara. Tidak heran kawasan wisata yang diresmikan Presiden Soeharto bersama PM Singapura Goh Chok Tong pada 18 Juni 1996, itu mampu menjaring 40.000 wisatawan mancanegara setiap bulan. Kawasan yang dikelola PT Bintan Resort Cakrawala itu memiliki luas sekitar 23.000 hektare dengan berbagai resort untuk kalangan eksklusif diantaranya Nirwana Hotel Resort, Bintan Lagoon, Indra Maya Villa, Club Med, Mayang Sari, Banyu Biru, Banyan Tree Bintan, Nirwana Beach Club dan Banyu Biru. Para pelancong yang datang dari berbagai negara itu, menganggap Lagoi yang hanya berjarak sekitar 45 kilometer dari Singapura adalah destinasi terbaik apalagi didukung dengan kemudahan transaksi mata uang dolar Amerika atau dolar Singapura. Namun, dominasi mata uang asing membuat wisatawan domestik agak gerah karena menganggap kawasan itu masih bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Di kawasan ini semuanya bertarif dolar. Apa-apa hitungannya dolar, padahal masih di Indonesia. Rupiah seakan tidak berlaku,” ujar Hendrizal
salah seorang warga Batam yang berkunjung ke Lagoi. Terpaksa, karena harus bertransaksi mau tak mau dia juga menukarkan rupiahnya ke dolar Singapura. Dominasi mata uang asing dalam transaksi juga membuat gerah pemerintah daerah Kabupaten Bintan. Bupati Bintan Ansar Ahmad menegaskan transaksi di kawasan wisata terpadu Lagoi, wajib menggunakan mata uang rupiah dan meninggalkan kebiasaan memakai dolar Singapura. “Akhir Desember 2013 sudah wajib bertransaksi dengan rupiah, Lagoi adalah NKRI,” tegas Ansar saat ditemui di Kijang, Bintan. Ansar menyatakan kewajiban bertransaksi dengan rupiah itu berdasarkan UU No.7/2011 tentang Mata Uang, namun pihaknya masih berikan dispensasi kepada para pelaku pariwisata untuk penundaan karena berbagai pertimbangan. “Sosialisasi sudah beberapa kali dilakukan bersama Bank Indonesia, kepolisian dan pihak terkait lainnya,” kata Ansar. Ia mencontohkan ketika bertransaksi menggunakan rupiah di Malaysia, Singapura dan negara lainnya, warga Indonesia diwajibkan menukarkan rupiah ke dalam mata uang negara yang bersangkutan. “Itu juga harus dilakukan di Lagoi,” ujar Ansar.
rupiah sudah mulai dilaksanakan di Nirwana Garden dan ATM BCA juga sudah difungsikan di hotel untuk mempermudah wisatawan mancanegara menarik uangnya. “Pengunaan rupiah masih menyesuaikan kurs dolar Singapura atau dolar Amerika,” katanya. Senada dengan Wahab, Humas Bintan Resort Cakrawala (BRC) Sorta mengatakan pengunaan rupiah sebagai
transaksi di resort-resort Lagoi sudah mulai dilakukan secara bertahap pada Juli 2013. “Saat ini transaksi sudah mengunakan dolar dan rupiah. Di sejumlah resor juga sudah ada anjungan tunai mandiri BCA,” ujar Sorta menampik anggapan masih ipakainya kurs dolar dalam bertransaksi di kawasan wisata Lagoi. (Henky Mohari/Evy R. Syamsir/ Budi Santoso/Erafzon SAS)
“Tok Dolar” C
antik, pintar, masih muda dan pandai menyanyi pula. Itulah gambaran dari Hj. Citra Widya, Lurah Sei Harapan, Kecamatan Sekupang, Batam. Berbicara dengan ibu tiga orang anak ini, waktu seakan bergerak cepat saking bersemangatnya dia menceritakan baik perihal pelayanannya terhadap masyarakat dengan segala kekurangannya sebagai aparatur negara, maupun kenyataan hidup bermukim di sempadan negara. “Tinggal di daerah perbatasan seperti di Batam, jangan terlena dengan ‘tok dolar’ karena mau tak mau kita terpaksa ikut dengan mata uang negeri seberang karena semuanya dihitung dengan ‘sing dolar’,” ungkap Citra yang menyebut mata uang dolar Singapura atau sing dolar dengan sebutan tok dolar karena kurs mata uang asing itu sangat diidolakan para pelaku bisnis di Batam. Ia prihatin seakan mata uang negeri jiran tersebut penentu harga jual, bukannya kualitas barang. Apa lagi seperti masa sekarang dengan terus menguatnya nilai dolar Singapura dan ringgit Malaysia, menurut dia, semua barang kebutuhan pokok dan sandang ikut menyesuaikan. Selaku lurah, ia mengaku tidak menerima langsung keluhan masyarakat perihal mahalnya kebutuhan pokok akibat kenaikan nilai tukar dolar karena kami hanya memberikan pelayanan administrasi kependudukan. “Tetapi sebagai seorang warga, terpuruknya rupiah sangat terasa,” ujar Alumni Fisipol Universitas Riau. Istri dari Salim Kepala Badan Kominfo Batam ini berujar,
Citra Widya
Keseimbangan Baru
Petugas PT Pos membagikan Bantuan Langsung Sementara Masyrakat (BLSM) tahap kedua kepada masyarakat di Kijang, Bintan, Kepri. ANTARA FOTO
C
uaca di sekitar Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yang sulit diprediksi tidak menjadi kendala bagi PT Pos Indonesia Cabang Tanjungpinang untuk menyalurkan
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada warga penerima yang berada di ceruk rantau pulau-pulau di lima kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau.
KILAS BATAM Listrik
Sekitar 30 persen wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari tujuh kabupaten/kota belum teraliri listrik padahal target 2020 semua wilayah sudah teraliri listrik. “Dari seluruh wilayah di Kepri, daerah Kabupaten Kepulauan Anambas paling sedikit teraliri listrik, yaitu 40 persen. Kendalanya pada
jaringan dan biaya,” kata Asisten Manajer PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Cabang Tanjung Pinang, Endi Novian. (YJ Naim)
Techno Park
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, Jumat (13/9), meresmikan pengoperasian Batam Techno Park (BTP) di Kawasan Politeknik Negeri Batam, yang diperuntukkan bagi pengembangan teknologi
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus Bupati Bintan, Ansar Ahmad (kanan) menyerahkan secara simbolis Bantuan Langsung Sementara Masyrakat (BLSM) tahap kedua kepada masyarakat di Kijang, Bintan, Kepri. ANTARA FOTO
PT Pos datang, warga yang berhak menerima BLSM bisa langsung datang karena kami hanya punya waktu satu hari di pulau-pulau terluar itu,” katanya. Karena waktu yang singkat itu, maka pembagian tahap pertama, lebih dari setengah masyarakat penerima BLSM di Kabupaten Natuna belum mengambil haknya. Secara umum, menurut Sujatmiko, pihaknya tidak mengalami kendala saat pembagian BLSM karena tidak
industri kecil menengah di Batam. BTP diharapkan dapat memunculkan industri baru dan karena daerah ini berbatasan dengan Malaysia dan Singapura. (YJ Naim)
CPNS
B a d a n K e p e g a w a i a n D a e r a h ( B KD ) Kabupaten Kepulauan Anambas mengumumkan kuota formasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 220 orang dengan formasi, Tenaga
ada warga yang protes akibat tidak mendapat bantuan. Demikian juga tidak ada antrean yang berdesak-desakan. “Semuanya berjalan tertib,” katanya. Ia mengingatkan warga yang belum mengambil haknya pada tahap pertama atau pembagian tahap kedua yang sedang berjalan, bisa mengambil selambat-lambatnya pada tanggal 2 Desember 2013. Jika tidak diambil, akan hangus,” ujarnya. (Henky Mohari/Evy R. Syamsir/Budi Santoso/Erafzon SAS)
Guru 53 orang, Tenaga Kesehatan 38 orang dan Tenaga Teknis 129 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 24 kuota untuk lulusan SLTA sederajat dan 196 orang untuk Diploma, S-1 dan S-2. Bagi pelamar yang berminat berkas lamaran diantar langsung pelamar yang bersangkutan dengan berpakaian rapi ke Sekretariat Penerimaan di Gedung BPMS Tarempa hingga 30 September 2013. (Radja)
walau peran sing dolar di Batam diagungkan para pedagang, namun dia menyikapinya dengan tidak terhanyut terhadap kurs mata uang asing itu. Sebab, lanjut dia, menguat atau melemahnya rupiah terhadap dolar ada pada semangat warganya untuk memanfaatkan alat tukar resmi NKRI itu. “Salah satu kiat saya adalah mencintai produk dalam negeri, karena barangbarang yang dibuat anak negeri tidak terpengaruh dolar dan para pedagangpun tidak berani mematok harga dolar untuk produk dalam negeri,” kata puan kelahiran Tanjungpinang 2 Mei 1972. Ia beralasan, produk yang beredar di Batam umumnya dari luar negeri dari makanan, tas, pakaian, sepatu serta peralatan elektronik. Untuk berlibur pun masyarakat lebih memilih ke negeri seberang selain biaya transportasi murah juga beraneka macam wahana liburan ada di sana. “Namun, pada masa sekarang dengan makin naiknya nilai dolar tentulah harus berhemat dan memilih liburan di negeri sendiri aja,” katanya. (Evy R. Syamsir/Budi Santoso/ Erafzon SAS)
Chatib Basri
Menantang Laut Salurkan BLSM Namun acungan jempol tetap diberikan kepada “korps orange” itu karena realisasi pada pembagian BLSM tahap pertama sudah tercapai hingga 92 persen atau terealisasi sebanyak 18.437 dari 20.050 penerima. Sementara dari sisa penerima sebanyak 1.613 jiwa terdapat 424 penerima yang sudah meninggal, pindah alamat, serta mengembalikan kartu BLSM dengan sadar karena merasa sudah berkecukupan. “Transportasi menuju sejumlah pulau juga menjadi kendala selain biaya tinggi dan masalah cuaca, tetapi alhamdulillah sudah tercapai 92 persen,” kata Kepala Kantor Pos Tanjungpinang, Sujatmiko yang membawahi wilayah kerja Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga. Sujatmiko menjelaskan bahwa penyaluran kepada masyarakat pulaupulau terdepan atau terluar di Kepri, PT Pos hanya punya waktu satu hari untuk melayani warga di pulau itu. “Kami berharap ketika petugas
SOSOK
Citra Widya
Sejumlah wisatawan mancanegara menikmati keindahan pantai di Nirwana Gardens Resort, Lagoi, Bintan, Kepri. FOTO/Henky Mohari
Namun, Ansar mengakui kalau bertransaksi menggunakan dolar Singapura atau dolar AS di Lagoi lebih mudah jika dibandingkan dengan rupiah yang nilainya selalu berubah-ubah. “Lebih mudah dalam bertransaksi, ya, tetapi Lagoi adalah NKRI, bukan milik Singapura,” ujarnya. Sementara itu, General Manager Nirwarna Garden Abdul Wahab mengatakan transaksi dengan
08
M
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya
Peduli Hepatitis
P Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
Kayu, Ikan, Tembaga Tetap Terjaga
D
i tengah gejala memburuknya ekonomi yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah atas Dolar AS, terdapat sejumlah komoditas di Papua yang tetap terjaga nilai jualnya bahkan meningkatkan nilai tambahnya. Papua memiliki tiga komoditas yang tahan terhadap gejolak dimaksud yakni produk ikan beku, kayu, dan konsentrat yang dihasilkan perusahaan tambang kelas dunia PT Freeport yakni tembaga. Ketiga komiditas tersebut, kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Provinsi Papua Septinus Hamadi dalam sebuah perbincangan dengan Indonesia Kini di Jayapura, sejauh ini tahan terhadap gejolak dalam menguatnya nilai tukar Dolar AS dan melemahnya nilai tukar Rupiah. Hamadi tidak menyebutkan harga ketiga komoditas itu namun ia memastikan bahwa ikan beku, kayu, dan konsentrat tembaga masih menjadi andalan ekspor dari wilayah paling timur Indonesia itu sejak lama dan dalam beberapa tahun belakangan ini diikuti pula oleh kopi dan kakao. Produksi kopi dan kakao tidak stabil
karena dipengaruhi oleh iklim yang tidak menentu, sedangkan kayu, ikan beku, dan konsentrat tembaga berproduksi secara berkelanjutan. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, Papua dengan luas kawasan hutan dan perairan mencapai 31 juta hektare, Papua mengandalkan kayu olahan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah yang menyumbang 26,53 persen produk domestik regional bruto (PDRB) daerah itu. Perdagangan antarpulau kayu bahan bangunan dari Papua setiap tahun rata-rata 12.000-13.000 meter kubik, dengan harga di tingkat lokal saja kayu olahan kelas satu mencapai antara Rp1,5 juta sampai Rp2 juta per meter kubik. Perdagangan antarpulau kayu ini, sudah berlangsung lama dan menjadi salah satu komoditas andalan, namun juga berbagai pemangku kewajiban terusmeningkatkan pengawasan terhadap penebangan hutan yang tidak memperhatikan aspek pelestarian, juga kemungkinan terjadi penebangan dan perdagangan liar. Salah satu upaya untuk melakukan penertiban antarpulau kayu secara ilegal, adalah pemberlakuan Peraturan Menteri
Berbuah Manis
A
Perdagangan Nomor: 168/2003 yang mewajibkan setiap pedagang kayu antarpulau memiliki nomor pokok pedagang kayu antarpulau terdaftar. (Hendrina Dian Kandipi/Key Tokan A. Asis/B Setiawanto/M Sunyoto)
Persipura Rengkuh Bintang Empat merengkuh juara terakhir untuk pagelaran sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air bertajuk Indonesia Super League (ISL) atau Liga Super Indonesia. Pasalnya, mulai musim berikut, belum tentu masih ada ISL, karena PSSI sudah berkali-kali mengeluarkan pernyataan untuk menyatukan dua perhelatan yakni ISL dan Liga Primer Indonesia (IPL) ke dalam suatu tajuk yang baru. Selain meraih bintang empat, para penggila bola di Tanah Papua pun berbangga lantaran, kapten klub Boaz Sollosa tampil sebagai pencetak gol terbanyak musim ini dengan koleksi 26 gol. Meskipun telah mengunci juara ISL 2012/2013 sejak 31 Juli lalu, Persipura tetap memperlihatkan ketangguhan pada laga-laga selanjutnya, Buktinya, ketika meladeni Persib Bandung 11 September menang 1-0 dan kemudian mencukur Persita 4-0 pada laga pamungkas di Stadion Mandala.
KILAS PAPUA KREDIT
M
asyarakat Jayapura tak pernah melupakan kemeriahan pada Rabu malam 31 Juli 2013. Kala itu seluruh penjuru kota di Bumi Cenderawasih itu terdengar bunyi letusan kembang api sporadis terus membahana memecah kesunyian. Penduduk kota dari berbagai usia tak bisa menahan gelora jiwa mereka untuk berpawai. Itulah suasana spontan yang tercipta di sejumlah tempat ketika terbetik kabar dari pegunungan, bahwa Persipura memenangi laga melawan tuan rumah Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan Wamena. Kapten Persipura
Boaz Solossa melesakkan satu gol di menit ke-61 dan Patrich Wanggai menyumbang satu gol di menit ke-68. Kedudukan 2-0 itu menyumbang tiga angka bagi Persipura dengan total koleksi nilai sementara 73, namun angka itu ternyata keramat karena dengan demikian klub berjuluk Mutiara Hitam itu mengunci gelar “champion” Indonesia Super League (ISL) 2013, pada saat masih tersisa beberapa pertandingan. Dengan memastikan diri menjadi Juara ISL 2012/2013 tersebut maka Persipura menggapai empat bintang, suatu prestasi yang sudah dinanti-
Boaz Solossa
nantikan oleh rakyat Papua sejak *kick off* ISL 2012/2013 dimulai. Raihan bintang empat itu ditorehkan sejak 2005 ketika menjadi juara Liga Indonesia, kemudian meraih bintang kedua sejak ISL dihelat pada 2008/2009, juara ISL 2010/2011 dan 2012/2013. Memelihara asa sejak musim tanding olah raga yang paling banyak digemari itu, sejak pekan kedua Januari lalu, Persipura yang tampil di 34 laga, berhasil memenangkan 25 pertandingan, imbang tujuh kali dan kalah hanya dua kali, masing-masing dari Persela Lamongan dan Barito Putra. Persipura pun dipastikan
Bank Papua pada tahun ini menyalurkan kredit tanpa agunan dengan besaran mencapai Rp50 juta bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di daerah itu, kata Direktur Utama Bank Papua Johan Kafiar. Kredit untuk UKM di Papua itu mencapai 20 persen dari total kredit bank tersebut sebesar Rp10,2 triliun selama 2013. “Adanya kemudahan dan peningkatan jumlah kredit UKM ini adalah dalam rangka menggairahkan pertumbuhan sektor riil,” katanya. (M039)
TANGKAP
Polres Mimika menangkap empat orang di tiga tempat berbeda di Timika karena menjadi pengedar dan penjual ganja. Kapolres Mimika AKBP Jermias Rontini menyebutkan para
pa resep yang membuat Kesebelasan Persipura Jayapura begitu tangguh berhadapan dengan klub-klub lain di Tanah Air sehingga mengantar tim berjuluk Mutiara Hitam itu merengkuh juara Liga Super Indonesia alias ISL 2012/2013. Gelar juara pada tahun ini merupakan prestasi keempat kalinya bagi klub sepak bola dari ujung timur wilayah Indonesia itu. Di mata sang bintang Persipura Boaz Solossa, kebersamaan tim yang sangat kuat, yang membuat mereka bisa memenangkan banyak pertandingan. Terlahir dari keluarga penggemar bola, sang ayah Cristian Solossa menginginkan putra-putranya bisa mengikuti jejaknya. Boaz yang lahir di Sorong, Papua Barat, pada 16 Maret 1986 dengan nama lengkap Boaz Theofilus Erwin Solossa menjadi bintang lapangan hijau sejak bergabung dengan Persipura pada 2005. Bahkan kakaknya, Ortizan Solossa juga menjadi pemain Persipura. Memiliki insting tajam sebagai striker, pada musim Liga Super Indonesia tahun ini Boaz kembali menempatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak (top scorer) dengan koleksi 26 gol. Memang menjadi top scorer bukan hal baru, karena pada musim ISL 2008/2009 Boaz bersanding bersama Christian Gonzales masing-masing mengoleksi 28 gol, kemudian pada musim ISL 2010/2011 enjadi pencetak gol terbanyak dengan mengoleksi 22 gol dan pada musim ini mengoleksi 26 gol. Predikat bergengsi itu yang dia raih tahun ini, melengkapi kejayaan Persipura dan berhak
Sejumlah truk milik PT Freeport Indonesia terparkir di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua. FOTO ANTARA/Spedy Paereng
Untuk prestasi tersebut, warga Papua melakukan penjemputan spesial pada 7 September lalu, ketika kembali dari pertandingan tandang menghadapi Persela Lamongan dan Persepam Madura. Para punggawa dijemput bak pahlawan sejak dari Bandara Sentani diikuti puluhan ribu warga yang memacetkan poros jalan Sentani-Kota Jayapura. Mengomentari pencapaian prestisius itu, Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano yang juga menjabat Wali Kota Jayapura menyebutkan, di atas pundak para punggawa Persipura harkat dan martabat orang Papua dipertaruhkan. Karena itu, tekad untuk menjadi jawara tetap terpatri untuk musim-musim berikutnya, entah dengan nama ISL atau apapun. Pelatih asal Brasil Jackson F. Tiago menyebut prestasi Persipura tahun ini sebagai berkat bagi semua orang Papua. Dia mengatakan tekanan demi tekanan yang dirasakan sejak ISL musim 2012/2013 bergulir, berhasil dilalui dengan terus membangun soliditas tim. (Key Tokan A. Asis/Hendrina Dian Kandipi/B Setiawanto/M Sunyoto) tersangka berinisial YW, RY, MR dan SU ditangkap aparat gabungan Satuan Narkoba, Reskrim dan Pengendali Massa. Polisi menyita ratusan lintingan ganja yang siap dijual dengan harga Rp200.000 per paket. Dari tangan tersangka YW yang ditangkap di Gorong-gorong Kelurahan Koperapoka, polisi menyita 41 linting ganja, sementara dari tangan YW yang ditangkap di Nawaripi polisi menyita 73 linting ganja. (E015)
Boaz Solossa. FOTO ANTARA/Mohammad Ayudha
SOSOK
atas uang pembinaan dari PSSI sebesar Rp2,5 miliar. Ketika Persipura menjadi kampiun pada musim 2008/2009 dan 2010/2011, selain menjadi top scorer, Boaz juga meraih predikat pemain terbaik. Boaz merupakan salah satu striker terbaik. Dia dikenal memiliki naluri mencetak gol tinggi, akurasi tendangan kaki kiri, serta teknik dribbling di atas rata-rata. Dia pernah dijuluki sebagai anak ajaib, ketika dibawa oleh Peter Withe dan menampilkan penampilan memukau di Ho Chi Minh saat tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004. Pada 2011, Boaz mendapat tawaran untuk bermain di klub Belanda VVV-Venlo, tetapi karena keluarga dia memilih untuk tetap bermain di Persipura Jayapura. Bukan sebuah kebetulan, bila sejak bergabung dengan Persipura, tim kebanggaan masyarakat Papua itu sudah meraih empat bintang, karena talenta-talenta muda dari wilayah paling timur Indonesia itu terus bermunculan dan tidak hanya merumput di Persipura tetapi juga berdiaspora ke berbagai klub di seantero Indonesia. Tidak berlebihan jika banyak kalangan di Papua menyebut lahirnya talenta-talenta baru di dunia sepak bola Papua, antara lain karena faktor ketenaran Boaz. Ia telah menjadi sumber inspirasi bagi kaum muda Papua untuk tampil di cabang olah raga paling terkenal sejagad itu. Menapaki pengalaman sebagai pemain Persipura dan Tim Nasional (Timnas) Indonesia sejak 2004 baik U-17, U-19, U-23 dan timnas senior dan belakangan menjadi kapten Persipura, telah mengubah kepribadiannya dari pemain dengan emosi yang meledak-ledak menjadi pemain yang matang. “Saya lebih mementingkan kemenangan tim dan juara, tetapi peluang untuk menjadi pencetak top skor semakin besar. Ini yang membuat motivasi saya makin tinggi,” katanya. (Alfian Rumagit/ Key Tokan A. Asis/B Setiawanto/M Sunyoto)
Chatib Basri
Keseimbangan Baru
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
M
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya
Peduli Hepatitis
BLSM
Sedikitnya 2.000 warga miskin yang berdomisili di Distrik Biak Kota, Papua, telah menerima penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap II melalui Kantor Pos setempat. Warga yang datang ke Kantor Pos Biak, misalnya, tampak antre dengan tertib sehingga tidak terjadi keributan. (M039)
08
P Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
Pemersatu Masyarakat Aceh waktu 60 hari pemerintah pusat tidak membatalkan sebuah peraturan daerah (qanun), maka perda itu bisa dibatalkan. Oleh karena itu, masa 60 hari yang diberikan UU kepada pemerintah pusat untuk mengoreksi dan membatalkan sebuah peraturan daerah yang dinilai tidak sesuai dengan kepentingan umum atau UU yang lebih tinggi, sudah terlewati. Anehnya lagi, pada masa itu, pemerintah pusat membuat kesepakatan “cooling down” (menghentikan sementara) pembahasan bersama untuk beberapa pasal dari kedua qanun itu yang belum pas menurut pemerintah pusat. Berdasarkan isi Pasal 145 UU tersebut, kata Edrian, otoritas atau kewenangan pemerintah untuk membatalkan kedua qanun tadi sudah tidak ada lagi karena masa 60 hari itu sudah terlampaui. “Atas dasar Pasal 145 ayat (1) sampai (7) UU 32 Tahun 2004 tadi, kami nyatakan Qanun Wali Nanggroe serta Qanun Bendera dan Lambang Aceh sudah sah dan legal secara hukum,”
gak tau foto-nya apa...
P
engukuhan Malek Mahmud sebagai Wali Nanggroe yang dijadwalkan pada 20 September 2013 batal karena persiapan yang tidak memungkinkan dilaksanakan sesuai jadwal. Sebelumnya, DPR Aceh mengagendakan sidang paripurna istimewa pengukuhan Wali Nanggroe pada 20 September 2013 bersamaan dengan kunjungan Presiden RI untuk membuka Pekan Kebudayaan Aceh ke-6. “Pengukuhan ini tidak bisa dilaksanakan tergesa-gesa. Jadi, jadwal pengukuhan 20 September mendatang terpaksa dibatalkan,” kata Abdullah Saleh, anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh, di Banda Aceh.
Terlepas dari penundaan tersebut, keberadaan Lembaga Wali Nanggroe yang dibentuk berdasarkan UndangUndang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) sangat dinantikan karena diharapkan bisa menjadi pemersatu masyarakat Aceh. “Wali Nanggroe merupakan pemersatu masyarakat Aceh. Keberadaan Lembaga Wali Nanggroe diatur Qanun Nomor 12 Tahun 2012,” kata Abdullah Saleh. Dalam UUPA disebutkan bahwa Lembaga Wali Nanggroe adalah lembaga kepemimpinan adat sebagai pemersatu masyarakat dan pelestarian kehidupan adat dan budaya. Lembaga yang bukan merupaka badan politik dan pemerintahan di Aceh
ini dipimpin seorang Wali Nanggroe yang bersifat personal dan independen. Menurut Kepala Biro Hukum Sekretariat Aceh Edrian, Qanun Lembaga Wali Nanggroe yang telah disahkan DPRA dalam sidang paripurna beberapa bulan lalu sudah sah dan legal dilihat dari segi tata cara pembuatan aturan atau sebuah hukum. “Kalau isi qanun tersebut bertentangan dengan amanah UUPA, kepentingan umum atau UU yang lebih tinggi, kenapa pemerintah pusat tidak membatalkannya pada waktu masa koreksi yang diberikan selama 60 hari,” ujar Edrian. Pasal 145 ayat (7) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menyebutkan, apabila dalam
Pedagang kopi:
Menanti Berkah Dolar
B
erkah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belum dirasakan para pedagang kopi Arabika di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Permintaan pasar luar negeri yang lesu akibat perekonomian Amerika Serikat dan Uni Eropa yang belum pulih serta relatif besarnya stok kopi di Brazil sehingga pelaku usaha di negara produsen utama kopi dunia ini berani “banting harga” ditengarai Ketua Forum Kopi Aceh (FKA) Mustafa Ali berkontribusi pada kondisi yang tidak menggembirakan ini. Sejauh ini, kondisi perekonomian Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Uni Eropa sebagai pengimpor kopi Arabika belum membaik. Kondisi saat ini berbeda dengan pada waktu Indonesia diterpa krisis moneter tahun 1998 dimana nilai tukar rupiah juga terpuruk, katanya. Pada saat itu, kondisi ekonomi di luar negeri stabil sehingga krisis moneter membawa berkah bagi petani di daratan tinggi Gayo karena harga kopi Arabika saat itu bisa mencapai Rp160 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Ketika itu, nilai tukar rupiah anjlok pada titik terendah terhadap dolar AS yakni
mencapai Rp16 ribu per dolar. Komoditas kopi jenis Arabika merupakan penyumbang terbesar ekspor nonmigas Aceh dengan volume yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, stok kopi berkualitas ekspor di Aceh Tengah dan Bener Meriah masih banyak karena permintaan luar negeri lesu, ujarnya. Kalau pun permintaan ada, harga yang ditawarkan pembeli di luar negeri masih rendah sehingga pedagang kopi di Aceh enggan melepas stoknya. Menurut Mustafa, rendahnya harga kopi dunia saat ini tidak terlepa dari stok kopi yang berlimpah di tangan negara-negara produsen utama seperti Brazil dimana kalangan eksportirnya berani menawar harga tiga dolar AS per kilogramnya. “Kalau kopi kita ditawar tiga dolar, ya rugi, kecuali lima atau enam dolar, baru kita berani melepas,” katanya. Dengan lahan perkebunan kopi seluas 85 ribu hectare, Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah merupakan daerah penghasil kopi Arabika terbesar di Aceh dan hampir 90 persen produksinya diekspor. (Heru Dwi S/ Ahmad Wijaya/Rahmad Nasution)
KILAS Aceh Kedelai
Bupati Hasballah M Thaib mengingatkan berbagai pihak di daerahnya agar bekerja keras dalam melaksanakan program kacang kedelai nasional yang telah dipercayakan pemerintah pusat kepada Aceh Timur. “Jika program kedelai nasional gagal di Aceh Timur maka jangan pernah berharap lagi bisa mendapatkan kesempatan yang sama di masa mendatang,” katanya saat membuka sosialisasi pergerakan, percepatan, penanaman kedelai Nasional di Idi, Senin. (A042)
Wisatawan
Pemerintah Kota Sabang terus berupaya menarik kunjungan wisatawan kapal pesiar ke sejumlah obyek wisata di wilayah kepulauan di Provinsi Aceh itu.
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
SOSOK
Alaidinsyah
ujar Edrian. Sementara itu, Anggota DPR Aceh Syafie Hamzah mempertanyakan kesiapan meuligo atau kantor sekaligus rumah dinas Wali Nanggore yang sedang dibangun di kawasan Lampeuneurut, Kabupaten Aceh Besar. “Meuligo ini harus jelas. Jangan setelah pelantikan, Wali Nanggroe menempati bangunan yang disewa,” ungkap anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh tersebut. Syafie Hamzah mengatakan dia belum mengetahui kapan Meuligo Wali Nanggroe yang dibangun di kawasan Lampeuneurut, Kabupaten Aceh Besar, itu diresmikan. Begitu juga dengan kepala sekretariatnya. Menurut dia, hingga kini pun belum jelas padahal sekretariat ini penting untuk mengatur agenda kerja Wali Nanggroe. (Haris/Ahmad Wijaya/ Rahmad Nasution)
Wajib Berjamaah H .T. Alaidinsyah adalah Bupati Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh periode 2012-2017. Asam manis dalam birokrasi pemerintahan baru dirasakannya secara nyata bersama wakilnya Drs Rachmad Fitri HD setelah setahun usia kepemimpinannya. Keinginan Alaidinsyah yang akrap disapa Haji Tito ini untuk mewujudkan Aceh Barat berbudaya Islami tidak sekadar “polesan lipstik”. Betapa tidak, sampai-sampai dia berani membuat larangan terhadap hiburan organ tunggal. Larangan organ tunggal bukan berarti mengekang keinginan masyarakat yang haus akan hiburan, namun suami Hj Herliani ini menginginkan setiap pertunjukan industri seni tarik suara harus disesuaikan dengan budaya Islam. Syariat Islam harus dibangun tapi bukan berarti harus menghentikan industri para seniman yang sepatutnya mendapat dukungan penuh pemimpin sehingga terwujud keberimbangan antara perekonomian rakyat dan program pemerintah. Karena latar belakangnya sebagai pengusaha (kontraktor), Alaidinyah mengaku kesulitan mewujudkan Aceh Barat yang Islami. Karena itu, dia menempatkan peran ulama di garda terdepan untuk menyikapi persoalan pembentukan aqidah umat. Anak tertua dari enam bersaudara ini berupaya keras mewujudkan impiannya dengan membentuk resam (qanun) gampong (desa) meskipun tidak mudah. “Yang sangat sulit adalah merubah pemikiran masyarakat hingga memahami apa itu syariat Islam. Karena itu, dengan
Alaidinsyah “Setiap tahunnya kunjungan kapal pesiar terus meningkat. Karenanya kami terus berupaya menarik wisatawan dari kapal pesiar mengunjungi Sabang,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabang M Ali Taufiq di Banda Aceh, Senin. (A042)
“Niat saya menjadi bupati beranjak dari keingginan melakukan pengabdian di Aceh Barat. Sudah selayaknya putra daerah memberikan kontribusinya pada tanah kelahirannya secara lebih baik demi masa mendatang,”
resam gampong saya menuangkan berbagai pemikiran untuk mewujudkan Aceh Barat berbudaya Islami,” katanya. Dengan hadirnya resam gampong ini, H Tito berkeingginan agar pengajian majelis taklim dan shalat wajib berjamaah diikuti seluruh Muslim di daerahnya, termasuk para pejabat. Di samping itu, semua anak wajib mendapatkan pendidikan. Meski jabatan bupati merupakan pengalaman perdana baginya, namun tekad anak mantan Kepala Desa Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, ini membangun Aceh Barat begitu kuat menggerakkan roda pemerintahan. Hanya saja, perlu waktu untuk dapat mengubah pola pikir pejabat dan masyarakat hingga mereka memahami syariat Islam, katanya. “Niat saya menjadi bupati beranjak dari keingginan melakukan pengabdian di Aceh Barat. Sudah selayaknya putra daerah memberikan kontribusinya pada tanah kelahirannya secara lebih baik demi masa mendatang,” imbuhnya. (Heru Dwi S/Ahmad Wijaya/ Rahmad Nasution)
Chatib Basri
Keseimbangan Baru
Perkebunan
Perusahaan Kanada “East Asia Minerals Corporation” menjajaki peluang investasi bisnis pengolahan minyak kelapa sawit mentah di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Pimpinan East Asia Minerals Corporation, Edward Charles Rochette, di Meulaboh Minggu mengatakan perusahaan dipimpinnya terdiri dari berbagai sektor dan memfokuskan Aceh Barat untuk sektor perkebunan yakni pengolahan minyak mentah kelapa sawit. (KR-IRW)
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
M
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya
Peduli Hepatitis
P Buruh mensortir biji kopi arabika untuk ekspor di Kabupaten Aceh Tengah, propinsi Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa
08
Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
Petani memecah kopi dengan mesin untuk mempermudah pengeringan, di Gunungterang, Airhitam, Lampung Barat. FOTO ANTARA/Gatot Arifianto
indonesia kini
P
“PLTP Ulu Belu masih defisit 50 MW, akhir September ini perbaikan selesai dan bisa kembali optimal pada Oktober 2013,” kata General Manager PLN Distribusi Lampung I Made Artha. Dalam kondisi normal, kapasitas pasokan daya yang didistribusikan PLN distribusi Lampung adalah sebesar 774 MW, dengan cadangan daya sebesar 64 MW. Meski terkesan surplus, kelebihan cadangan daya yang dimiliki PLN distribusi Lampung saat ini masih belum ideal, karena belum memenuhi mencapai 100 MW, atau menurut istilah Made, belum mencapai n-1. Made menjelaskan kondisi n-1 adalah kondisi dimana pasokan cadangan daya yang dimiliki PLN suatu wilayah mencapai angka ketersediaan daya yang mampu dihasilkan salah satu pembangkit utama di Lampung, dalam hal ini PLTU Tarahan, sebesar 90 MW. Dengan kondisi sekarang, wilayah Lampung masih rentan pemadaman bergilir apabila salah satu dari pembangkit di Tarahan rusak atau dalam perbaikan. Sepanjang 2013, PLTU Tarahan sudah mengalami tiga kali gangguan, tepatnya pada boiler mesin, yang berfungsi mengolah bahan bakar untuk menggerakan turbin di pembangkit tersebut. Sedangkan pada 2012, terjadi 17 kali kerusakan pada unit pembangkit PLTU Tarahan, masing-masing tujuh kali
indonesia kini
Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor
Mukri Friatna
P
ukri Friatna, sosok dengan totalitas pada kepedulian lingkungan hidup, kini kiprahnya kian menasional. Dia tak pernah lelah terus menyuarakan ajakan kepedulian dan mendorong para pihak berhenti merusak lingkungan hidup di sekitarnya. Karena kiprahnya itu, mantan direktur eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) daerah Lampung yang kini juru bicara dan manajer advokasi kebencanaan eksekutif nasional itu meraih “Penghargaan Kamaroeddin” 2013 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung pada Sabtu (14/9). Penghargaan Kamaroeddin diberikan kepada perorangan maupun lembaga di Lampung yang berkontribusi positif dalam pengembangan jurnalisme, kebebasan pers, demokrasi, dan hak asasi manusia. Nama penghargaan diambil dari Kamaroeddin gelar Soetan Ratoe Agoeng Sampoernadjaja, putra Lampung pelopor wartawan nasional di awal masa
elemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mendongkrak kinerja ekspor di Lampung terutama sektor perkebunan seperti kopi, kakao, biji sawit, kopra dan lada. “Rupiah melemah, logikanya ekspor untung karena harga komoditas yang akan diekspor menjadi lebih murah,” kata Ketua Renlitbang Asosiasi Eksportir dan Indutsri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung, Muchtar Lutfie. Ia mengatakan ekspor biji kopi robusta Lampung pada Agustus 2013 senilai 61 juta dolar Amerika Serikat dengan volume 32.233 ton. “Jumlah itu bakal naik karena panen kopi tengah berlangsung terutama di sentra-sentra perkebunan kopi di Lampung,” katanya. Ia memerkirakan jumlah ekspor kopi meningkat seiring dengan panen yang masih berlangsung serta melemahnya rupiah. Harga biji kopi di tingkat petani dengan kualitas ekspor misalnya mencapai sekitar Rp18.500 per kilogram sedangkan harga kopi untuk ekspor di atas Rp20 ribu. Nilai ekspor kakao Lampung selama Agustus 2013 tercatat 2,9 juta dolar Amerika Serikat dengan volume 1.295 ton atau naik dari 889 ton dengan nilai devisa 1,9 juta dolar AS pada periode yang sama pada 2012. “Kenaikan ekspor tersebut disebabkan oleh produksi kakao yang
meningkat pada periode tersebut dibanding tahun sebelumnya,” kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Lampung , Choiria Pandarita. Panen di sentra perkebunan kakao di Lampung pun cukup bagus, sedangkan kakao masih merupakan komoditas unggulan Lampung disamping kopi, sawit, lada, dan kopra, katanya. Sementara nilai ekspor Provinsi Lampung pada Juli 2013 mencapai 362
KILAS Lampung Kedelai
Kebutuhan kedelai di Provinsi Lampung tahun 2013 mencapai 97.705 ton atau lebih besar dibandingkan produksi 15.173 ton. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Ofrial menyebutkan tahun ini Lampung mengalami defisit kedelai sebanyak 83.291 ton. Tahun lalu produksi kedelai Lampung hanya 7.539 ton, sedangkan kebutuhan mencapai 97.705 ton.
Listrik
Lampung kembali akan mengalami pemadaman listrik pada Oktober 2013 karena adanya perbaikan besar pada Unit IV Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan. Manager Sektor Tarahan
PLN Akhiri Krisis Listrik LN Distribusi Lampung mengklaim telah berhasil mengakhiri krisis listrik yang terjadi di wilayah itu. Krisis listrik yang disebabkan perbaikan di salah satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung itu sempat menyebabkan Lampung mengalami defisit daya sebesar 56 MW selama kurang lebih 10 hari. Meski begitu, ketersediaan pasokan daya sub sistem di Lampung saat ini belum pulih 100 persen karena PLTA Batu Tegi masih belum bisa membantu pasokan listrik akibat adanya defisit air, dan PLTP Ulu belu belum menghasilkan pasokan listrik secara optimal sebesar 105 MW. Daya yang dimiliki baru 744 MW atau lebih besar dari kebutuhan listrik saat beban puncak sebesar 710 MW. Saat ini, pasokan energi listrik yang dialirkan PLN distribusi Lampung berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Way Besai sebesar 45 MW, 2 Unit PLTU Tarahan 180 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tarahan 16 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tarahan 30 MW, PLTD sewaan 78 MW, 1 Unit PLTU Sebalang 90 MW, serta Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Ulu Belu sebesar 55 MW. Selain itu, untuk pasokan listrik, PLN distribusi Lampung juga mendapat pasokan dari Sistem Interkoneksi dari Sumatera Selatan sebesar 250 MW.
edisi 7 25 september 2013
Pejuang Lingkungan
M
juta dolar AS atau naik sebesar 15,83 persen dibandingkan nilai ekspor pada Juni. Data BPS Lampung menunjukkan bahwa ekspor pada periode Januari hingga Juli 2013 mengalami kenaikan sebesar 137,6 juta dolar atau 6,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, katanya menambahkan. (Agus Wira Sukarta/M. Tohamaksun/Ahmad Wijaya/Rahmad Nasution) PLN Distribusi Lampung, Arfan, menyebutkan perbaikan itu tidak sampai menyebabkan Lampung mengalami krisis listrik. Perbaikan lima tahunan itu berlangsung selama 45 hari untuk satu unit. Sepanjang 2013, PLTU Tarahan sudah mengalami tiga kali gangguan yang mengakibatkan pemadaman listrik.
CPNS
Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Lampung membuka posko pengaduan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2013. Pembukaan posko tersebut dilakukan mulai 16 September 2013 sampai 4 Desember 2013. Selain membuka posko pengaduan, seluruh kantor perwakilan juga diminta melakukan investigasi ke seluruh instansi penyelenggara seleksi CPNS di wilayah kerja masing-masing. (B014/ H009/M023).
Mukri Friatna.
kemerdekaan. “Mukri sebagai aktivis lingkungan memiliki totalitas perjuangan sejak remaja hingga saat ini tanpa kenal lelah, mulai skala kelompok kecil, lokal hingga nasional dan global dengan posisinya sekarang di Walhi Nasional,” ujar Herdi Mansyah AIB, Direktur Pelaksana Daerah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung, salah satu dewan juri anugerah jurnalistik Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin 2013. Juri lainnya, Tisnanta menilai Mukri Friatna memiliki dedikasi kuat melalui berbagai aktivitasnya di Walhi Lampung dan saat ini di Walhi Nasional yang memiliki kontribusi besar bagi penyelamatan lingkungan baik di Lampung maupun daerah lain. “Meskipun saat ini aktivitasnya lebih banyak berada di luar Lampung, perhatian dan perjuangannya untuk terus peduli pada masalah lingkungan hidup dan antisipasi serta penanggulangan bencana alam itu justru semakin kuat dan terus berlanjut,” ujar dosen Fakultas Hukum Universitas
M
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya Dua pekerja memperbaiki partisi Kantor PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Gambir, Jakarta. FOTO ANTARA/Zabur Karuru
MW dari PLTMG. Pasokan energi itu melengkapi pasokan dari beberapa pembangkit yang sudah ada saat ini sebesar 740 MW. Sementara pada 2017, kehadiran PLTP Rajabasa dan PLTP Ulu Belu unit 3 dan 4 diperkirakan masing-masing menghasilkan pasokan listrik sebesar 220 MW. (Agusta Hidayatullah/Hisar Sitanggang/M.Tohamaksun/Ahmad Wijaya/Rahmad Nasution)
Lampung (Unila) itu pula. “Ternyata walaupun sudah jauh di Jakarta, saya terus dipantau oleh temanteman di Lampung, sehingga dipilih mendapatkan Penghargaan Kamaroeddin ini,” ujar Mukri Friatna saat menerima Kamaroeddin Award 2013 itu pula. Namun dia menegaskan bahwa dia siap mengembalikan penghargaan ini bila dia dinilai melenceng dan tidak layak lagi sebagai penerima Kamaroeddin Award. Ia juga minta terus dikritik dan dikoreksi agar tidak sampai melenceng dari garis perjuangannya selama ini. Mukri terpilih dari delapan nominator penghargaan Kamaroeddin 2013 itu, yaitu tujuh tokoh perseorangan dan satu lembaga (LBH Bandarlampung). Tujuh tokoh itu adalah Mukri Friatna, Dr Dedy Hermawan (Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik FISIP Unila), Eko (aktivis buruh PT Nestle Lampung), Gaudensius Suhardi (Pemred Harian Umum Lampung Post), I Wayan Mocoh (seniman asal Bali yang mengembangkan seni budaya Gamolan Lampung), Dr Wahyu Sasongko SH MH (dosen Fak. Hukum Unila), dan Zulkarnain Zubairi (Udo Z Karzi) jurnalis/redaktur Harian Umum Lampung Post yang juga sastrawan pelestari bahasa dan sastra Lampung. (Budisantoso Budiman/M. Tohamaksun/Ahmad Wijaya/Rahmad Nasution)
Keseimbangan Baru
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
1.000 MW. Kondisi itu akan tercapai apabila Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang unit 1 dan 2, PLTU Lampung Tengah, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) sudah beroperasi pada 2014. Keempat pembangkit itu memiliki kapasitas produksi masing-masing 2x100 MW untuk PLTU Sebalang, 14 MW untuk PLTU Lampung Tengah, dan 100
SOSOK
Chatib Basri
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
pada unit 4 dan sepulut kali pada unit 3. Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata kerusakan pada masing-masing unit PLTU Tarahan terjadi hingga 15 kali. PLN distribusi Lampung menyatakan, kondisi listrik ideal dengan pemadaman nyaris mencapai nol persen per tahun di daerah itu baru bisa tercapai paling cepat pada 2015. Pada kondisi seperti itu, pasokan listrik yang dimiliki minimal harus sebesar
08
Peduli Hepatitis
P Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
Nelayan Panen Rupiah
Sejumlah pedagang mengikuti lelang ikan cakalang hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Dede Tolitoli, Sulawesi Tengah. ANTARA FOTO/ Basri Marzuki
Jagung
indonesia kini
S
aat pemerintah dipusingkan dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar, nelayan di Sulawesi Tengah justru bersuka ria karena harga ikan justru naik. “Lumayan harga ikan sekarang. Apalagi kalau bawa ke Bontang, Kalimantan Timur. Bisa mencapai Rp20.000-an per kilogram,” kata Aminuddin H Arsyad, seorang nelayan di Kabupaten Donggala. Aminuddin atau biasa dipanggil Haji Gami mengaku sekali menurunkan ikan baik di Bontang maupun Donggala, omzetnya bisa mencapai Rp40 sampai Rp60 juta. Ikan yang paling banyak ditangkap adalah jenis layang, tongkol dan katombo. Di Pelabuhan Perikanan Donggala, harga ikan jenis layang, tongkol dan katombo ini sekarang mencapai rata-rata Rp15.000 per kilogram. Beberapa nelayan lain yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) yang dipimpin Haji Gami mengaku bahwa penghasilan mereka bisa mencapai Rp5 juta per bulan. Seorang pengusaha perikanan yang mengekspor ikan hidup, Heri T membenarkan bahwa melemahnya nilai rupiah memberi dampak positif nelayan.
“Kita menjalin kontrak dengan pembeli di luar negeri dalam mata uang dolar. Karena nilai rupiah menurun, maka penerimaan kita naik karena harga pembelian pada nelayan juga ikut naik,” katanya. Namun, para nelayan sebenarnya tidak begitu paham apakah kenaikan harga ikan akhir-akhir ini sebagai dampak depresiasi rupiah atau penyebab lain. “Kami tahunya harga ikan sekarang naik karena produksinya memang agak langka sebab banyak nelayan belum beroperasi normal pasca-Lebaran 2013,” kata Marwan, Ketua Ketua KUB Nelayan “Karya Bhakti”. Ia justru menilai harga ikan kini mulai turun. Di Pelabuhan Perikanan Donggala misalnya, harga ikan nontuna rata-rata Rp15.000 bahkan ada Rp13.000 per kilogram. Meski harga ikan naik, tetapi harga bahan kebutuhan pokok lainnya juga ikut melonjak sehingga biaya melaut juga tinggi. Apalagi, kata Marwan, nelayan masih sering mengalami kesulitan memperoleh solar bersubsidi dan es balok untuk keperluan melaut sehingga waktu melaut terbatas. (Rolex Malaha/ Santoso/Unggul Tri Ratomo/Ahmad Wijaya)
KILAS SULTENG
sosialisasi pendidikan politik di Palu. Masyarakat harus juga mendapatkan pendidikan politik agar mereka mengetahui hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara.
Polisi
Polisi masih menyelidiki dan mencari pemilik ratusan peluru yang ditemukan di Kelurahan Sayo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Juru Bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Soemarno menduga ratusan peluru kaliber 5,56 milimeter itu adalah bagian dari sisa konflik komunal di Kabupaten Poso beberapa tahun silam. Wali Kota Palu Rusdy Mastura meminta ketua Rukun Warga dan Rukun Tetangga (RW/RT) menjadi relawan politik di lingkungan masing-masing. “Saya mengajak kepada RW/RT untuk ikut membantu pemerintah dalam memberikan pendidikan dan pemahaman politik kepada masyarakat,” katanya pada acara
Tengah saat ini dipasok dari Surabaya dan Kalimantan Selatan. PT Japfa Comfeed Indonesia agaknya harus memendam dulu keinginan membangun pabrik karena jangankan meningkat, produksi jagung daerah itu justru merosot dalam beberapa tahun terakhir ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi jagung Provinsi Sulawesi Tengah pada 2012 menurun 12,5 persen dibandingkan 2011, yakni dari 161.810 ton menjadi 141.649 ton. Kepala BPS Sulawesi Tengah JB Seorang warga pemukiman Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tampo Lore, menjemur jagung hasil panennya di areal lahan yang diberikan oleh Priyono mengatakan penurunan itu Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di Kecamatan Lore Peore, Poso, Sulawesi Tengah. FOTO ANTARA/Muhamad Nasrun disebabkan berkurangnya ladang antangan Sulawesi Tengah saat ini Kepala Divisi Wilayah I PT Japfa Comfeed peningkatan produksi jagung di Sulawesi jagung dari 41.218 hektare menjadi adalah menghasilkan 500 ribu ton Indonesia, Yahya Djanggola. Tengah. 37.418 hektare. per tahun, padahal produksi saat PT Japfa Comfeed Indonesia telah “Saya yakin itu bisa dipenuhi Selain itu, produktivitas jagung pada ini belum sampai 200 ribu ton per tahun. menandatangani nota kesepahaman Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah,” 2012 juga juga menurun 3,6 persen Jika tersedia 500 ribu ton per tahun dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi kata Yahya. dibandingkan tahun sebelumnya, yakni maka PT Japfa Comfeed Indonesia, salah Tengah, dan sejumlah kabupaten Yahya mengatakan Sulawesi Tengah dari 39,3 kuintal per hektare menjadi satu perusahaan pakan ternak bersedia tentang pengembangan produksi jagung memiliki lokasi strategis karena mudah 37,9 kuintal per hektare. membangun pabrik dengan jagung dan pembangunan pabrik pakan ternak. dijangkau dari Kalimantan, Sulawesi BPS juga mencatat dalam tiga tahun sebagai bahan baku. PT Japfa Comfeed Indonesia juga Selatan, Sulawesi Barat, dan sejumlah terakhir produksi dan luas panen jagung PT Japfa Comfeed Indonesia menilai akan mendampingi petani mulai daerah lainnya. di Sulawesi Tengah selalu menurun. Sulawesi Tengah memiliki potensi besar p e n a n a m a n h i n g g a p e n a n g a n a n “Kalau ada pabrik pakan ternak Pada 2010 produksi jagung tercatat untuk ladang jagung. pascapanen untuk meningkatkan di Sulawesi Tengah maka kita bisa sebesar 162.306 ton dan pada 2011 “Kita siap bangun pabrik kapan kualitas jagung. mencukupi kebutuhan pakan domestik sebesar 161.810 ton. saja asalkan ada jagung sebagai bahan D a l a m d u a t a h u n k e d e p a n , dan daerah lain,” ujar Yahya. Saat ini, Kabupaten Tojo Una-Una baku utama. Itu saja syaratnya,” kata perusahaan berharap akan terjadi Kebutuhan pakan ternak Sulawesi merupakan produsen jagung terbesar di
Sulawesi Tengah dengan andil 35 persen dari total produksi. Produksi jagung di kabupaten ini mencapai 50, 6 ribu ton dengan luas 13,6 ribu hektare. Namun, jagung dari Kabupaten Tojo Una-Una banyak dikirim ke Gorontalo karena para petani dan pedagang sudah terikat kontrak dengan perusahaan di provinsi itu. Melihat produksi jagung hanya sekitar 141 ribu ton pada 2012, maka untuk mencapai produksi hingga 500 ribu ton akan sulit dicapai dalam waktu dekat. Sulawesi Tengah nampaknya harus bekerja keras untuk membuka lahan jagung baru. Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengemukakan bahwa daerahnya berpeluang besar menjadi penghasil jagung cukup besar di tanah air karena terdapat 1,4 juta hektare lahan potensial. Menurutnya, kelemahan petani Sulawesi Tengah dalam men gemb a n gka n j a gu n g s el a ma ini adalah penguasaan teknologi budi daya, kurangnya pupuk dan pestisida, permodalan dan akses pasar. “Kelemahan itulah yang kita mulai kikis untuk meningkatkan produksi,” katanya. (Riski Maruto/Santoso/Unggul Tri Ratomo/Ahmad Wijaya)
Relawan
T
indonesia kini
Hardjo Sriyono
Harumnya Bawang
Hardjo Sriyono.
B
awang goreng. Itulah oleh-oleh khas asal Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kuliner ini berasal dari sejenis bawang merah namun berbeda dengan bawang merah pada umumnya. Bawang ini berumbi padat sehingga menghasilkan bawang goreng renyah, gurih, garing dan beraroma harum. Namun, siapa sangka yang membuat bawang goreng menjadi terkenal di Palu adalah Ny Hardjo Sriyono (81) atau Mbok Sri, justru berasal dari Yogyakarta. Saat ditemui di kediamannya di Perumahan Mutiara di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kota Palu, Mbok Sri mengaku membuat bawang goreng pertama kali pada 1975. Saat itu, perempuan yang lahir 2 Mei 1932 itu menjadi pembantu rumah tangga di kediaman dua orang insinyur asal Inggris yang sedang mengerjakan proyek saluran irigasi Sungai Gumbasa di Kabupaten Donggala.. Di waktu senggang atau pekerjaan rumah tangga sudah selesai, Mbok Sri membuat bawang goreng dan abon daging sapi. Saat menjadi pembantu di rumah bule tersebut, Mbok Sri mendapatkan upah sebesar Rp20 ribu per bulan, suatu jumlah yang cukup besar saat itu. “Tiap bulan saya tabung. Kalau makan saya bisa seadanya, ngikut dengan majikan,” katanya. Saat itu, Mbok Sri belanja bawang dan daging di Pasar Tua dengan berjalan kaki sejauh lima kilometer dari rumahnya. Saat proyek selesai pada 1980, kedua bule meminta Mbok Sri untuk turut ke Inggris, namun ditolak karena jaraknya jauh dari Indonesia selain bercuaca berbeda dibandingkan Indonesia. Mbok Sri pun beralih pekerjaan dengan
08
SOSOK
mengembangkan usaha pembuatan bawang goreng dan abon. Setiap hari dia berkeliling menjajakan bawang goreng dan abon ikan di Palu dan sekitarnya. Dari instansi ke instansi dia masuki sambil membawa dua toples abon di lengan kiri dan dua toples bawang goreng di tangan kanan. Dengan keuletan yang ditekuninya, masyarakat mulai mengenal bawang goreng. Konsumen mulai berdatangan ke rumahnya sehingga berjualan berkeliling pun berhenti. Hingga saat ini Mbok Sri telah memiliki rumah sekaligus tempat usaha bawang goreng dan abon daging yang nilainya lebih dari Rp1 miliar. Setiap hari, dia mengaku memiliki omzet sekitar Rp15 juta per hari. Perempuan yang memiliki empat anak ini juga mengaku tidak pelit berbagi informasi kepada siapa saja yang akan belajar membuat bawang goreng. “Kalau mau belajar, ke sini saja sambil melihat proses pembuatannya. Tidak ada rahasia yang saya sembunyikan,” katanya. Saat ini terdapat seratusan pengusaha bawang goreng di Kota Palu dan Sulawesi Tengah namun produk Mbok Sri tetap digemari dan dicari warga. “Saya tidak takut persaingan karena kualitas dan rasa bawang goreng saya telah dikenal dan teruji,” kata Mbok Sri. Meski usahanya sudah terkenal, Mbok Sri mengaku tidak akan buka cabang di tempat lain. “Di rumah ini semua orang sudah tau ada Mbok Sri. Kalau bingung tinggal tanya saja,” katanya. Mbok Sri juga tidak berniat memasok dagangannya ke swalayan atau di pusat perbelanjaan di Kota Palu. (Riski Maruto/Santoso/ Unggul Tri Ratomo/Ahmad Wijaya)
Chatib Basri
Ekonomi
Perekonomian Sulawesi Tengah tumbuh signifikan yakni mencapai 11,18 persen selama triwulan II (AprilJuni) 2013 atau naik dibanding triwulan sebelumnya 10,8 persen. “Kita cukup bangga karena pertumbuhan ini lebih tinggi dari angka nasional dan juga mencapai angka dua digit (di atas 10 persen), namun belum bisa dikatakan puas karena angka kemiskinan belum turun signifikan,” kata Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola. Dia belum puas karena pertumbuhan ekonomi tinggi belum memberikan dampak pengentasan kemiskinan. (Rolex Malaha/Santoso)
Butuh 500 Ribu Ton
edisi 7 25 september 2013
Keseimbangan Baru
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
M
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya
Peduli Hepatitis
P Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
DAERAH
04
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
Nikmatnya Kelapa Sawit
S
uhe, petani plasma kelapa sawit di Desa Patulana, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, sumringah, karena kebun seluas 12 hektare yang dimilikinya mampu menghasilkan pemasukan Rp40 juta per bulan. Ia mengatakan dari lahan seluas 12 hektare dihasilkan produksi 32 ton tandan buah segar (TBS) dalam sebulan. “Setiap kilogram hasil produksi sawit dijual ke PT Surya Raya Lestari (SRL) II dengan harga Rp1.300 per kilogram,” kata Suhe yang juga ketua Kelompok tani Beru, Desa Patulana. “Dengan melemahnya rupiah akan semakin meningkatkan pendapatan petani sawit karena pembelian perusahaan akan semakin meningkat. Jika kenaikannya sampai lima persen dapat dibayangkan pendapatan petani akan meningkat,” katanya yang mulai berkebun sawit sejak 2006. Selama ini ia menjual sawitnya kepada PT SRL II karena perusahaan itu membantu petani antara lain berupa bibit, disamping melakukan perbedayaan masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan. Hal senada dikatakan Muin, salah seorang petani di Desa Polohu. Ia
KILAS SULSEL GIGI Seorang petani sawit mengangkat tandan buah sawitnya usai dipanen untuk dijual kepada pedagang pengumpul. FOTO ANTARA/Maril Gafur
Majene Kiblat Pendidikan
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Mansjur Nasir mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan pada 2012 terungkap bahwa 76 persen anak SD di Makassar memiliki gigi karies (berlubang). “Itu merupakan hasil survei FKG Unhas terhadap anak usia sekolah di kota ini,” kata Mansjur di selasela kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Makassar.
KORUPSI
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menjadwalkan pemeriksaan terhadap Bupati Polewali Mandar, Ali Baal Masdar terkait dugaan korupsi dana program pengentasan kemiskinan berbasis ekonomi rumah tangga 2009 senilai Rp10 miliar. “Pekan depan kami akan segera memeriksa Bupati Polman terkait
Ribuan mahasiswa Universitas Hasanuddin mengikuti proses penerimaan mahasiswa baru (Maba) pada sidang Senat Luar Biasa Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel. FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
T
ekad Pemerintah Kabupaten Majene menjadikan daerahnya sebagai simbol kiblat pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat, semakin nyata saat Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) resmi ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada Mei 2013 sesuai Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2013. Unsulbar yang berkedudukan di Majene ini juga menjadi salah satu bagian sejarah perjuangan pembentukan Provinsi Sulbar yang kini telah menapaki usia sembilan tahun. Para pejuang pembentukan
Provinsi Sulbar telah bersepakat untuk menjadikan daerah Majene sebagai pusat pendidikan di Sulbar dan Kabupaten Mamuju ditetapkan sebagai ibukota provinsi. Sementara Kabupaten Polewali Mandar (Polman) oleh pejuang menyepakati sebagai kawasan perekonomian dan Kabupaten Mamasa ditetapkan daerah destinasi pariwisata. Penjabat Rektor Unsulbar, Akhsan Djalaluddin mengatakan, para pejuang pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Sulbar telah bersepakat untuk menjadikan Majene sebagai pusat
pendidikan di daerah ini. Ketika pembentukan Sulbar digodok pemerintah pusat yang saat itu presidennya adalah Megawati Soekarno Putri, para aktivis perjuangan pembentukan Sulbar kala itu juga memasukkan usulan pembentukan universitas negeri ke pemerintah pusat. “Saat Presiden Megawati datang ke Polewali, Unsulbar saat itu sudah digodok, karena memang semangat pembentukan Sulbar itu adalah pembangunan sumber daya manusia, kami ingin setelah provinsi ini berdiri, anak-anak Sulbar tampil
dengan kemampuan dan penguasaan teknologi,” ujar Akshan yang juga ketua Pokja pengembangan SDM kala itu. Provinsi Sulbar akhirnya resmi berdiri 2004 lalu, empat tahun kemudian yakni 2008 Unsulbar memulai kegiatan perkuliahan dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Indonesia Sulbar, dan akhirnya pada Mei 2013 lewat Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2013, Unsulbar secara resmi ditetapkan menjadi PTN. Mantan Asisten I Bidang Pemerintahan Pemprov Sulbar ini menuturkan, proses pembangunan kampus Unsulbar direncanakan akhir tahun ini dengan menempati lahan seluas lebih kurang 30 hektar di Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene “Kita patut bersyukur karena tahun ini juga merupakan tahun pertama penerimaan mahasiswa baru setelah resmi menjadi PTN Unsulbar. Mahasiswa datang dari enam kabupaten di Sulbar dan bahkan ada yang datang dari provinsi tetangga,” ungkapnya. Karena itu kata dia, motivasi tinggi tetap menjadi arah perjuangan bersama dalam rangka upaya pengembangan
edisi 7 25 september 2013
indonesia kini
Orientasi Kader K etua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2013 - 2015, drg Muhammad Arief Rosyid (27), memiliki apresiasi tersendiri ketika memberikan penilaian tentang prestasi kaum muda dan penyikapannya selaku pimpinan organisasi mahasiswa. “Beberapa tahun belakangan ini aktifitas kaum muda cenderung ke politik, karena itu perlu diversifikasi orientasi kader. Kami mendorong rekan-rekan aktif ke aktifitas entrepreneurship melalui lembaga-lembaga kekaryaan,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin Makassar tersebut. Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tersebut berpandangan kalau aktifitas mahasiswa kuat di politik maka lahan-lahan profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan ditempati oleh orang lain. “Mahasiswa mesti bangga dengan disiplin keilmuannya sehingga harus disalurkan ke lembaga kekaryaan. Kalau di organisasi kami ada Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI), Lembaga Hukum Mahasiswa Islam (LHMI), Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LPMI) dan sebagainya,” katanya. Dalam pandangan pria yang lahir 4 September 1986 tersebut, politik merupakan lahan pengabdian setelah lulus sebagai mahasiswa dan organisasi mahasiswa merupakan sarana untuk menempa diri melalui organisasi. Arief tidak tiba-tiba meraih posisi ketua umum di HMI. Dia tercatat sejarah sebagai orang kedua di Makassar yang berhasil meraih posisi ketua umum dan merupakan dokter pertama di kawasan timur Indonesia yang dipercaya memimpin organisasi mahasiswa terbesar ini.
Muhammad Arief Rosyid
Arief melewati masa kecil dengan bersekolah SD hingga SMA di Kabupaten Gowa. Sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar. Karier penting ke-HMI-an Arief dimulai saat menjadi Ketua HMI Komisariat Kedokteran Gigi Unhas. Kemudian naik menjadi Sekretaris Umum HMI Cabang Makassar Timur, Momentum kongres mengubah perjalanan Arief menjadi aktifis nasional dengan masuknya dalam struktur PB HMI. Karir Arief terus menanjak, awalnya menjabat di Bidang Pemberdayaan Umat, Wakil Bendahara Umum kemudian Wasekjen PB HMI periode 2010-2012. “Tugas kami sekarang adalah bagaimana memproduksi kader sebanyak mungkin sesuai disiplin keilmuannya masing-masing. Kami menciptakan banyak kader dengan beragam disiplin, ada yang nanti menjadi pengusaha, penguasa teknologi dan sebagainya. Kalau sudah terasah maka integritas sudah teruji, demikian pula kalau mengabdi di dunia politik,” katanya. Pria yang mengaku terlahir dari keluarga Muhammadiyah dan NU ini juga mewanti-wanti kalau pada 2020 - 2030 secara demografi 70 persen total populasi di Indonesia adalah usia produktif. “Momentum tersebut kalau dimanfaatkan dengan baik akan menjadi ‘golden year’, bagi bangsa ini, namun kalau gagal memanfaatkan akan menjadi ‘window of disasters’ karena akan terlahir generasi muda yang tidak produktif,” katanya. Dia mengajak generasi muda untuk merefleksi diri karena lima hingga sepuluh tahun kedepan merupakan era pemuda saat ini. (Agus Setiawan/Unggul TR/Ahmad Wijaya)
Chatib Basri
TONASA
Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berharap PT Semen Tonasa merekrut pekerja lokal dalam membangun “Packing Plant” atau atau unit pengantongan semen di kawasan Pelabuhan Belang Belang, Kabupaten Mamuju. Asisten II Pemkab Mamuju Dahlan Kasim di Mamuju, mengatakan, PT Semen Tonasa membangun UPS berkapasitas 300 ribu ton di kawasan Pelabuhan Belang Belang Kabupaten Mamuju mulai September 2013. Perusahaan itu akan membutuhkan tenaga konstruksi sebanyak 300 orang dan tenaga operasional sebanyak 50 orang. (KRMFH). Sumber Daya Manusia (SDM ) di Sulbar. Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Sulbar telah menggantungkan harapan agar kelak PTN Unsulbar menjadi cikal bakal lahirnya generasi handal dan berkualitas sesuai dengan semangat para pejuang pembentukan provinsi di daerah ini. Ketua Yapisbar yang juga selaku gubernur Sulbar, H.Anwar Adnan Saleh, berharap agar dualisme kepemimpinan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) diakhiri karena bias berdampak buruk terhadap para pelajar yang telah menempuh pendidikan di Unsulbar. Dia menuturkan, mahasiswa tidak perlu risau walaupun belum ada rektor definitif karena secara aturan maka sebetulnya kepemimpinan Unsulbar yang sah, Dr.Akhsan Djalaluddin. Karena itu, kata dia, semua pihak harus bersikap dewasa dan mengakhiri dualisme kepemimpinan Unsulbar. “Dunia pendidikan Sulbar telah mencatat sejarah baru, setelah Unsulbar resmi dinyatakan sebagai perguruan tinggi negeri. Makanya, perjuangan itu jangan di nodai dengan dualisme kepengurusan,” katanya. (Aco Ahmad/Unggul Tri Ratomo/Ahmad Wijaya)
SOSOK
Muhammad Arief Rosyid
mengaku sebelumnya mengembangkan tanaman kakao di atas lahan seluas dua hektare. Namun sejak 2008 menjadi petani sawit. “Saya beralih menjadi petani sawit dan meninggalkan pertanian kakao karena sawit cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Pada 2011 atau tahun pertama sawit saya berproduksi, sudah mampu menghasilkan sekitar lima ton sawit atau sekitar Rp6 juta, meski dipotong sekitar 30 persen untuk membayar biaya bibit dari perusahaan,” katanya. Administratur (SRL) II, Djoniady, mengatakan kapasitas pabrik pengolah CPO akan ditingkatkan dari 30 ribu ton menjadi 60 ribu ton agar mampu menampung produksi sawit petani dan perusahaan. Dengan peningkatan kapasitas itu maka pada 2014 pembelian sawit perusahaan dari petani akan naik dari Rp250 miliar menjadi Rp360 miliar. “Dengan peningkatan kapasitas pabrik sawit otomatis perusahaan akan untung karena semakin banyak menyerap sawit petani, juga pendapatan petani akan meningkat ,” katanya. (M. Faisal Hanafi/Unggul TR/ Ahmad Wijaya).
dugaan korupsi pengentasan kemiskinan itu karena bupati dianggap berperan dalam kasus itu,” tegas Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati Sulselbar Nur Alim Rachim di Makassar.
08
Keseimbangan Baru
Muhammad Chatib Basri. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
M
eskipun nilai rupiah melemah, pemilik mata uang itu tak perlu gundah. Pasalnya, pejabat paling berwenang di bidang keuangan yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi, memberi isyarat positif tentang situasi ekonomi Indonesia. Inilah yang dikatakan Menteri Keuangan RI
Muhammad Chatib Basri. “Ekonomi Indonesia sedang menuju ekuilibrium baru atau ke posisi normal,” kata pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965. Posisi normal itu diprediksi terjadi sebelum bank sentral AS (The Fed) mengeluarkan kebijakan stimulus keuangannya, yang berupa dorongan
untuk menggelontorkan dolar ke masyarakat secara lebih longgar. “Di tengan situasi seperti ini akan ada dampak ke pasar keuangan. Sedangkan yang terjadi di pasar keuangan domestik saat ini merupakan proses kembali ke situasi yang normal,” ujar anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti asal Minangkabau itu. Pria yang hobi puisi dan sasta itu sebelumnya dikenal produktif dalam menulis analisis ekonomi di berbagai media massa itu. Tentu saja, upaya pemulihan ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Menurut Menkeu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan ekspor atau menurunkan impor. Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Ekuilibrium baru itu tentu akan semakin cepat tergapai jika warga masyarakat lebih mencintai dan memberi produk dalam negeri, yang bahan bakunya juga berasal dari dalam negeri. Pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat yang bahu membahu membelanjakan
Tya Ariestya
Peduli Hepatitis
P Tya Ariestya. Foto Istimewa
esinetron, aktris, sekaligus presenter Ariestya Noormita Azhar alias Tya Ariestya mengaku peduli penyakit hepatitis. “Ini adalah penyakit mematikan namun silent killer. Pola hidup selebriti rentan terkena penyakit ini,” katanya. Gadis Sampul 2001 itu menjelaskan profesinya sangat rentan terserang hepatitis akibat jam kerja yang tidak pasti, serta pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
dananya untuk produk domestik akan mengurangi kebutuhan dana untuk impor secara signifikan. Inilah yang disebut nasionalisme dalam berlaku ekonomis. Dalam pandangan Chatib Basri yang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 21 Mei 2013 itu, eknomi Indonesia juga punya propek yang bagus. Itu antara lain karena dampak dari pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,5 persen pada triwulan II. Fakta ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor nonmigas. “Kalau China menggeliat, maka harga komoditas akan naik, dan mungkin saya kira ekspor nonmigas sampai akhir tahun, pertumbuhannya bisa positif,” kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu. Makanya, jangan pesimistis hanya karena saat ini nilai rupiah sedang melemah. Mendung akan berakhir dan cahaya matahari akan kembali bersinar. Itulah metafora yang bisa digunakan untuk menggambarkan pandangan optimistis dari alumnus Doktor dari Australia National University itu. (S034/KR-ZMF/M Sunyoto/B Setiawanto)
“Saya kalau kerja bisa dari pagi sampai pagi lagi, Kalau makan suka jorok, kan. Bahaya, deh, pokoknya,” kata bintang sinetron “Cookies” dan “Artis Masuk Desa” itu. Aktris yang gemar olah raga beladiri taekwondo ini mengaku sudah melakukan skrining hepatitis. “Mudah-mudahan nggak kena deh,“ kata dia. Dia menambahkan bila screening yang sudah dia jalani hasilnya negatif, Tya berniat untuk melakukan vaksinasi sebagai tidak pencegahan. Tya bercerita penyakit hepatitis-A juga pernah diderita oleh sepupunya. Pengalaman itu semakin membuat dia peduli akan hepatitis. “Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa siapa pun bisa terkena hepatitis. Makanya harus jaga kesehatan dan lebih hati-hati lagi,” katanya. (Maria Rosari/Mulyo Sunyoto/B Setiawanto)
ekonomi
02
edisi 7 25 september 2013
Tambak Udang
tajuk
Prinsip Kehati-hatian Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
surat pembaca cpns
indonesia kini
kompetensi bidang, dan tes tertulis yang akan diselenggarakan pada 3 November 2013 secara serentak di seluruh Indonesia. Sementara soal jumlah personel yang diterima adalah berdasarkan skala dan grade yang ditentukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kami meminta kepada kepada tenaga honorer yang ada di lingkungan tersebut untuk mempersiapkan diri guna mengikuti berbagai tes yang akan dilaluinya sehingga benar-benar bisa terseleksi dengan baik dan diangkat menjadi CPNS pada 2013 ini.
Pemkot Jayapura Tidak Terima CPNS Formasi Umum Melalui media ini, perlu kami sampaikan bahwa Pemerintah Kota Jayapura tidak menerima calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari formasi umum. Sesuai dengan surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Pemerintah Kota Jayapura tidak mendapatkan alokasi CPNS formasi umum tetapi lebih difokuskan untuk formasi tenaga honorer khususnya Kategori dua (K2) Demikian terima kasih. yang berjumlah 1.469 orang untuk diseleksi menjadi CPNS. Tenaga honorer K2 tersebut akan Frans Pekey mengikuti serangkaian seleksi atau Kepala Badan Kepegawaian tes seperti uji kompetensi dasar, DaerahPemerintah Kota Jayapura
sorot
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
Dari Individual Ke Komunal
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
K
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
SUSUNAN REDAKSI
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849
ekonomi
02
edisi 7 25 september 2013
Tambak Udang
tajuk
Prinsip Kehati-hatian Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
surat pembaca masalah perbatasan
indonesia kini
dari pemberitaan media nasional. Kami berharap “Indonesia Kini” bisa menjawab tantangan tersebut. Disamping koran, media digital atau media cyber juga ada di kawasan timur Indonesia, tetapi yang bisa mengaksesnya masih sangat terbatas sehingga masyarakat pembaca masih mengandalkan media cetak sebagai bahan bacaannya. Koran sisipan “Indonesia Kini” terbitan Perum LKBN Antara ini, bila dikelola dengan baik dalam arti secara konsisten mengangkat berbagai isu di daerah yang menjadi perhatian masyarakat umum dan masalah-masalah di perbatasan, pasti akan mendapat tempat di hati para pembaca. Salam
Kehadiran koran sisipan Antara, Indonesia Kini, sangat bermakna di wilayah Indonesia Timur dimana media cetak masih mendominasi para pembaca. Kami berharap, hadirnya koran sisipan “Indonesia Kini” ini mampu mengangkat persoalan-persoalan sosial serta masalah-masalah lainnya agar menjadi perhatian para pengambil keputusan di Jakarta. Banyak persoalan yang terjadi di kawasan ini, misalnya, masalah penegakan hukum. Ada banyak kasus yang jauh lebih hebat dan menarik bila dibandingkan dengan kasuskasus yang selama ini diberitakan di media cetak dan elektronik nasional. Ferdi Tanoni Tetapi, persoalannya sering luput Ketua Yayasan Peduli Timor Barat
sorot
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
Dari Individual Ke Komunal
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
K
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
SUSUNAN REDAKSI
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849
ekonomi
02
edisi 7 25 september 2013
Tambak Udang
tajuk
Prinsip Kehati-hatian Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
surat pembaca Peran kantor berita
indonesia kini
peran media dalam menyambungkan informasi dari satu pulau ke pulau lainnya. Antara telah memberikan informasi yang penting tentang potensi sumber daya alam yang melimpah sehingga membuka ruang pengelolaan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam menggenjot pembangunan dan kesejahteraan. Peran kantor berita kita ini hendaklah diperkuat dan ditingkatkan sehingga mencerahkan masyarakat.
Dari Individual Ke Komunal
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
K
Terima kasih kepada Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara yang telah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam memberikan informasi dan mengkomunikasikan program pemerintah. Peran-peran luar biasa yang telah diberikan selama ini telah memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan Hironimus R Makagansa pembangunan dan peningkatan Bupati Kepulauan Sangihe kesejahteraan masyarakat. Sangihe adalah daerah kepulauan sehingga
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
sorot
SUSUNAN REDAKSI
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849
ekonomi
02
edisi 7 25 september 2013
Tambak Udang
tajuk
Prinsip Kehati-hatian Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
surat pembaca BERITA PENDIDIKAN DIPERBANYAK
Secara umum, saya mendukung isi tabloid dwi mingguan “Indonesia Kini” karena isinya terkait keberhasilan pembangunan atau programprogram yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Diharapkan, tabloid ini memuat lebih banyak lagi berita pendidikan dan keberhasilan di dunia pendidikan terkait sekolah, guru, siswa atau lembaga pendidikan sehingga memicu sesuatu yang positif bagi pembacanya. Selain itu, diharapkan ada beritaberita inspiratif lainnya dari peserta didik atau pengajar yang turut pula memacu semangat belajar dan bekerja bagi masyarakat. Saya juga berharap di setiap edisi ada berita pendidikan meskipun itu
indonesia kini
porsinya sedikit, yang penting ada karena harus menyesuaikan halaman di tabloid “Indonesia Kini”. Pendidikan tidak selalu berkaitan dengan sekolah namun bisa juga berhubungan dengan keluarga, masyarakat atau pemerintah sehingga diharapkan mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang bermutu. Pendidikan yang maju diharapkan juga bisa membantu mewujudkan dan mensukseskan pembangunan daerah. Nah, tabloid ini dapat mengambil peran dalam pembangunan dengan menyajikan berita-berita pendidikan yang bisa menggugah pembaca. Terima kasih.
Abubakar Almahdali Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Sulawesi Tengah
sorot
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
Dari Individual Ke Komunal
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
K
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
SUSUNAN REDAKSI
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849
ekonomi
02
edisi 7 25 september 2013
Tambak Udang
tajuk
Prinsip Kehati-hatian Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
surat pembaca Kerusakan Jalinsum Kepada Yth Redaksi Indonesia kini. Saat ini perbaikan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) pada ruas Jalan Bypass Soekarno-Hatta dari Panjang ke Rajabasa di Bandarlampung sedang berlangsung, tetapi masih terdapat kerusakan karena perbaikan yang belum rampung. Perbaikan dan penambalan jalan utama itu belum selesai seluruhnya sehingga terdapat stagnasi antara jalan lama yang masih rusak dengan badan jalan baru yang sudah diperbaiki. Beberapa titik macet di ruas jalan itu, khususnya pada perempatan dan perlintasan di dekat dua jalan layang di Simpang Jl Pangeran Antasari-Jl
indonesia kini
Sultan Ageng Tirtayasa di Kali Balok Sukarame maupun Simpang Wayhalim di Jl Ryacudu-Jl Sultan Agung, masih terdapat jalan bergelombang dan berlubang. Kondisi kerusakan Jalinsum dan jalan utama umumnya juga menjadi perhatian pengguna jalan tersebut, apalagi Jalinsum ruas Soekarno—Hatta merupakan jalan utama yang dilintasi kendaraan dari sejumlah kawasan di Sumatera menuju Pulau Jawa atau sebaliknya. Ada beberapa titik di Jalinsum yang menjadi perhatian karena rawan kecelakaan seperti jalan berlubang dan bergelombang sehingga perlu dipercepat pengerjaannya dan dilengkapi rambu lalu-lintas. Kami berharap perbaikan Jalinsum tersebut segera selesai. Ronny, warga Sukarame Bandarlampung
sorot
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
Dari Individual Ke Komunal
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
K
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
SUSUNAN REDAKSI
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849
ekonomi
02
edisi 7 25 september 2013
Tambak Udang
tajuk
Dari Individual Ke Komunal
Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
surat pembaca Strategi Pembangunan
indonesia kini
Di antara program pemerintah yang sedang dikejar adalah membebaskan seluruh kawasan pedalaman dari keterisolasian karena infrastruktur Aceh Barat belum begitu memadai namun ditargetkan pada 2014 hal itu sudah terwujud. Apabila program terlaksana, maka perputaran ekonomi rakyat sudah akan membaik. Kuncinya adalah bila infrastruktur sudah maksimal, maka tidak ada lagi petani yang mengeluh palawijanya membusuk, dan kemudian sudah ada pasar yang menampung. Begitu juga dari sektor perikanan, perkebunan dan pertambangan. Bupati bersama aparatur pemerintah terus mengait pengusaha yang ke depan diharapkan hadir dengan investasi sehat yang dapat memakmurkan rakyat.
Kami atas nama pemerintah daerah menyambut baik kehadiran koran sisipan (Korsip) “Indonesia Kini” yang juga beredar di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Namun, kami menyarankan agar korsip menuangkan berbagai strategi pembangunan daerah agar lebih kompleks dan termediasi. Misalnya, membuat profil kepala daerah dengan program unggulan sangat perlu dan sudah tepat, namun kita juga mengharapkan turut dituangkan berbagai strategi pemerintah daerah memacu pembangunan. Kami sangat menyadari bahwa peran media sangat besar dalam menyebarluaskan program pemerintah Ika Suhanas Adlin baik yang akan dilaksanakan maupun Kabag Humas Setdakab Aceh Barat hasilnya.
sorot
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
K
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
SUSUNAN REDAKSI
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849
ekonomi
02
edisi 7 25 september 2013
Tambak Udang
tajuk
Prinsip Kehati-hatian Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
Dari Individual Ke Komunal
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
Pesta Demokrasi sangat besar karena saat ini publik masih memercaiyai informasi yang disajikan media massa. Karena itu, pemberitaannya diharapkan tetap mengedepankan sajian yang mampu memberikan pendidikan dan pencerahan kepada masyarakat.
Suhardi Duka Bupati Mamuju, Sulawesi Barat
sorot
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
surat pembaca Kehadiran Koran Sisipan (Korsip) Antara bisa memberikan pencerahan, pendidikan kepada publik jelang pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) April 2014. Paling tidak, Korsip terbitan Antara mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat di tanah air terlebih lagi di Sulbar. Apalagi, bangsa ini tak lama akan menghadapi Pemilu. Koran maupun media lainnya salah satu pilar demokrasi sehingga keberadaan Korsip juga ikut berperan aktif dalam menyukseskan event lima tahunan yang serentak di laksanakan di Indonesia di Tahun 2014. Tak bisa dipungkiri peran media
indonesia kini
K
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika
Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
02
edisi 7 25 september 2013
tajuk
Prinsip Kehati-hatian Ada hukum besi dalam dunia perekonomian: Jika ingin untung besar harus siap dengan risiko besar. Namun, jika ingin hidup dalam stabilitas ekonomi yang terjaga, tak perlu bermimpi mendapat keuntungan besar dalam sekejap. Prinsip kehati-hatian dalam perilaku ekonomi suatu bangsa akan mendatangkan ketahanan ekonomi, demikian diyakini oleh sejumlah ekonom. Kita sebagai bangsa besar perlu mengambil jalan kebijakan ekonomi yang menjamin kestabilan. Jangan hanya karena tergoda untuk memberikan peluang yang menggiurkan bagi kelompok tertentu, golongan kelas atas, misalnya, maka ada yang harus dikorbankan. Apalagi jika yang dikorbankan itu golongan masyarakat mayoritas. Seringkali, ada dilema yang harus dihadapi pengambil kebijakan ekonomi. Ketika ekonomi pro-kerakyatan yang diutamakan oleh sang pengambil kebijakan, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi cenderung melaju ketika penekanan kebijakan ekonomi difokuskan bidang-bidang yang kurang menyentuh kebutuhan rakyat banyak secara langsung seperti pembangunan teknologi komunikasi dan informasi. Namun, pemikiran dikotomis ini kian ditinggalkan karena rakyat pun pada akhirnya menikmati hasil pembangunan sektor industri strategis. Apapun yang dijadikan pilihan kebijakan ekonomi pemerintah, ada satu hal yang perlu dijadikan arah pedoman yakni ketahanan ekonomi. Indonesia kini berada di tingkat global sehingga seharusnya tak mudah mengalami keterpurukan ekonomi ketika terjadi turbulensi ekonomi dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah pemimpin dunia pernah bertanya kepadanya tentang resep Indonesia sehingga memiliki ketahanan ekonomi yang mantap di saat negaranegara lain tertimpa krisis ekonomi terutama pada periode 2008-2009. Presiden mengatakan bahwa resepnya tak lain adalah pengelolaan ekonomi Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan ekspansi yang terukur. “Karena itulah, ekonomi kita selama ini terus tumbuh secara konsisten di kisaran 5-6 persen. Daya beli masyarakat juga terus meningkat,” kata Presiden. Tentu, arah dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi nasional itu adalah merealisasikan ketahanan ekonomi yang semakin mantap dan dinamis. Dalam situasi inilah, pemerintah terus berusaha menjada dan merawat iklim ekonomi yang semakin sehat dan kompetitif di tengah persaingan global. Kita percaya, para pengambil kebijakan ekonomi nasional akan selalu mengingat prinsip kehati-hatian yang dipandang sebagai resep Indonesia dalam melewati berbagai gejolak ekonomi global tersebut.*
surat pembaca Porsi Daerah Diperbesar Porsi Daerah Agar Lebih Besar Bagi daerah, Koran sisipan Indonesia Kini merupakan wadah efektif untuk promosi di kancah nasional. Namun selama ini berita daerah tentang potensi dan peluang usaha serta investasi belum terakomodir dengan baik. Jika, daerah mendapat porsi lebih besar maka kelak korsip akan menjadi arsip penting bagi daerah dan di setiap terbitannya akan selalu dinantikan karena memaparkan secara rinci peluang dan potensi daerah. Melalui Indonesia Kini daerah lain dapat mengetahui tentang pembangunan, potensi dan peluang serta kebutuhan di daerah perbatasan seperti Kabupaten Karimun. Mudah-mudahan Indonesia Kini makin berkembang dengan bertambah frekwensi terbitnya dan makin tambah halamannya agar informasi yang disajikan menjadi lebih lengkap. Wassalam
M. Yosli Kabag Humas Pemkab Karimun
SUSUNAN REDAKSI
Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni
ekonomi
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849
sorot
“Titipan tidak ada lagi. Tahun lalu juga tidak ada. Coba sebutkan siapa yang bisa menitipkan tahun lalu, akan saya bayar Rp1 miliar,” Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar soal penerimaan calon pegawai negeri sipil 2013.
indonesia kini
Tambak Udang
Dari Individual Ke Komunal
B
erat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pribahasa ini ingin memberi pesan bahwa tidak ada sesuatu yang berat jika dilakukan bersama. Ini pula yang ingin dituju oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ketika meluncurkan program revitalisasi tambak udang tahun 2012 melalui penerapan sejumlah tambak percontohan (demonstration farm). “Tujuan awal dari program ini adalah untuk mengubah pola piker petambak dari bertambak secara individual menjadi komunal dengan sistem klaster atau kelompok,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (16/9).
Pengubahan paradigma dari individual menjadi komunal tersebut akan memperkuat jiwa kewirausahaan di kalangan petambak tradisional, seperti di pantai utara (pantura) Jawa khususnya di Banten dan Jawa Barat. Sistem klaster diperlukan sekali agar petambak bisa mengendalikan musim tanam, asal usul benih yang berkualitas, dan prosedur pemeliharaan yang sangat bermanfaat serta isolasi penyakit. Dirjen Perikanan Budidaya KKP mengklaim keberhasilan program revitalisasi tambak seperti yang dirasakan di lokasi tambak percontohan membuat petambak mendapatkan penghasilan yang luar biasa dalam waktu singkat.
“Dampak yang dirasakan dari program ini adalah usaha baru budidaya udang vaname bermunculan di sekitar tambak percontohan. Penambahan luasan tambak baru tersebut sudah mencapai 250 hektare yang akan operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi,” ujarnya. Satu hektare tambak dapat menghasilkan 320 kilogram udang. Bahkan dari seribu hektare tambak yang direvitalisasi, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja, baik musiman maupun tetap, sebanyak 130 ribu orang. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan antara lain tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari). Saat ini harga satu kilogram udang vaname yang berisi 70 ekor mencapai Rp54.000, sedangkan harga satu kilogram berisi 80 ekor Rp52.000. (Muhammad Razi Rahman/Irmanto/ Risbiani)
Berkah di Balik Rupiah Melemah
Suami-istri petani kelapa sawit sedang menaikkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas sepeda motornya untuk dijual, di Desa Payung Makmur, Kec.Pubian, Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung. FOTO ANTARA/M.Tohamaksun
K
etika sebagian besar, terutama kalangan industri dan pedagang yang mengandalkan bahan impor, panik menghadapi kenyataan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, para petani di perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, dan komoditas agro lain yang menjadi andalan ekspor tersenyum bahagia. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka di atas Rp11 ribu per dolar AS telah membuat harga hasil kebun meningkat. Contohnya minyak sawit mentah (CPO). Harga komoditas unggulan
ekspor Indonesia itu di dalam negeri naik, meskipun harga di pasar dunia yang dihitung berdasarkan dolar stabil. Di Riau, harga tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku CPO naik cukup signifikan. Pada periode 4-10 September harga bahan baku CPO yang dipetik dari perkebunan sawit itu menjadi Rp1.709/kg (usia tanaman di atas 10 tahun) atau naik Rp146/kg dibandingkan sebelumnya Rp1.563/kg. Demikian pula dengan harga TBS dengan usia di bawah 10 tahun. Harga TBS Riau umur sembilan tahun Rp1.662/
kg, umur delapan tahun Rp1.611/kg, umur tujuh tahun Rp1.562/kg, dan enam tahun Rp1.504/kg. Sekretaris Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) - Perkebunan Inti Riau (PIR), Karya Muslimat, di Pekanbaru awal September mengakui pelemahan rupiah membawa berkah bagi petani CPO. Ia mengatakan jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AS untuk setahun saja, otomatis kesejahteraan petani terangkat dan sekaligus bisa menutupi kerugian petani sawit Riau sejak setahun terakhir. “Sejak setahun terakhir petani sawit Riau terus mengalami kerugian karena harga TBS CPO yang menurun,” katanya. Oleh karena itu lah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. “Soal rupiah, yang punya banyak dolar pasti untung. Yang mengimpor tentu rugi. Bagi industri yang menjual dengan rupiah pasti sulit, tapi bagi masyarakat yang tanam kopi, coklat untung, jadi jangan terlalu panik,” ujarnya di Jakarta. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yaitu perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi. “Kita harapkan empat kebijakan ini berhasil tapi jangan sampai membuat kebijakan yang keliru,” ujar pengusaha nasional itu. (Frislidia/Desi Purnamawati/Risbiani/Irmanto)
SUSUNAN REDAKSI
Kerja sama Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan pengarah: Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Hempi N Prajudi Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz PEMIMPIN perusahaan Hempi N Prajudi PEMIMPIN REDAKSI Akhmad Kusaeni Alamat Redaksi Pusat : Wisma Antara lantai 20, Jl. Merdeka Selatan No.17, Jakarta 10110. Telp : (021) 3802383 ext. 238/370 Fax : (021) 3865577 Email:
[email protected]
Redaktur pelaksana Erafzon Saptiyulda AS Wakil Redaktur pelaksana Irmanto Dewan Redaksi Budi Santoso Budi Setiawanto Mulyo Sunyoto Rahmad Nasution Biro Kalimantan Barat : Jl. Johar No. 1 - Pontianak 78111 - Telp: (0561) 732800, 741312 - Fax : (0561) 732800, 738982 Biro Sulawesi Utara : Jl. 17 Agustus - Manado 95113-Telp: (0431) 852828-Fax : (0431) 852828
Risbiani Fardaniah M Tohamaksum (Biro Lampung) Unggul Tri Ratomo Agus Setiawan (Sulsel) Ahmad Wijaya Santoso (Sulteng) Guido Merung (Biro Sulut) Foto: Zaenal Abidin (Biro Kalbar) Maha Eka Swasta Laurensius Molan (Biro NTT) Design LAYOUT: Evy Ratnawaty (Biro Kepri) Syofiar Chan Key Tokan Abdul Asis (Biro Sekretariat Redaksi: Papua) Indri Prasetyowati Heru Dwi Atmojo (Biro Aceh) Bachtiar
Biro Nusa Tenggara Timur : Jl. Veteran No. 6 - Kupang 85228 - Telp : (0380) 8554711 - Fax: (0380) 825159 Biro Otorita Batam (Kepri) : Jl. Raja Haji No 10 - Batam 29422-Telp : (0778) 323520Fax: (0778) 323508
Biro Papua : Jl. Percetakan Negara No 19 Jayapura 99111-Telp : (0967) 533503-Fax : (0967) 536257 Biro Aceh : Jl. T. Panglima Nyak Makam No 16, Kampung Pineung, - Kota Banda Aceh 23125 - Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063
Biro Lampung : Jl. Abdi Negara No 2-Teluk Betung Utara,Lampung 35214-Telp: (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Biro Sulawesi Tengah: Jl. Tanjung Dako No. 17 - Palu 94112 - Telp : (0451) 429089 - Fax : (0451) 421120
Keuangan: Kusnanto Bambang Tri M sirkulasi: Iswahyuni
Biro Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A No. 30, Makassar 90222 Telp: (0411) 451489/ 451570, Fax: (0411) 451849