Indonesia, Go Open Source! (IGOS) Menigkatkan inovasi dan kreativitas bersama Indonesia, Go Open Source! Semangat nasional dalam rangka memperkuat sistem teknologi informasi melalui pengembangan dan pemanfaatan Open Source Software (OSS) dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi global. Inisiasi pemerintah yang didukung oleh institusi pendidikan, dunia bisnis dan komunitas untuk memanfaatkan OSS sebagai platform aplikasi piranti lunak di Indonesia yang diterjemahkan dalam program nasional untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi nasional.
A.Latar Belakang 1. Open Source Software (OSS) merupakan salah satu isue global tentang Information Communication and Technology (ICT). 2. Berlakunya undang-undang Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dimana diperlukan suatu tindakan nyata pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi meningkatnya penggunaan perangkat lunak yang tidak legal. 3. Adanya kesenjangan teknologi informasi antara negara berkembang dengan negara maju serta antar daerah, dimana Open Source Software (OSS) merupakan salah satu solusi sesuai dengan: •
•
Kesepakatan World Summit on the Information Society (WSIS), Desember 2003 - pemerintah bersama swasta bekerja sama dalam pengembangan OSS dan free software. Hasil kajian The United Nation Conference on Trade Development (UNCTAD) tahun 2003 - negara berkembang direkomendasikan untuk mengadopsi Free OSS.
B. Manfaat B.1 .Masyarakat Pengguna: 1. 2. 3. 4. 5.
Memberikan pilihan perangkat lunak yang terjangkau; Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi; Memperkecial kesenjangan teknologi informasi; Meningkatkan akses informasi masyarakat; Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi (kreativitas tidak dibatasi oleh software yang ada).
B.2 .Industri pengembang : 1. 2. 3. 4.
Meningkatkan pengembangan industri perangkat lunak nasional; Biaya rendah dalam memasuki industri perangkat lunak; Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia bidang teknologi informasi; Pemindahan paradigma dari “IT import” ke “IT export”.
B.3. Pemerintah: 1. Memperkecil biaya dan menghemat devisa dalam pembelian perangkat lunak; 2. Menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat meningkakan inovasi bidang teknologi informasi; 3. Memberi peluang untuk pengembangan perankat lunak dalam permasalahan lokal spesifi; 4. Perusahan/institusi dapat lebih mengetahui business process dengan cara improvement/modifikas; 5. Mengurangi permasalahan intellectual property right; 6. Mempromosikan kompetisi bidang teknologi informasi; 7. Meningkatkan keterbukaan dan faktor keamanan sistem.
C. Tujuan 1. Memperkecil kesenjangan teknologi informasi dengan memanfaatkan OSS baik tingkatan masyarakat di Indonesia maupun tingkatan global; 2. Meningkatkan inovasi dan kreatifitasbidang teknologi informasi melalui pengembang perangkat lunak nasional; 3. Mendorong, meningkatkan dan menciptakan program-program pemerintah bidang teknologi informasi skala nasional yang berdampak pada : • • • • •
Program pemerintah (percepatan program e-government); Ekonomi (penghematan devisa dalam pengadaan lisensi, stimulasi pengembangan industri Teknologi Informasi, peningkatan industri software dalam negeri); Sosial dan budaya (peningkatan jumlah pengguna komputer, pelatihan, akses informasi); Pendidikan (iptek; e-learning; e-library); Hankamnas (pertukaran informasi/traffcking lebih terlindungi).
D. Sasaran 1. Memberikan lebih banyak alternatif piranti lunak yang dapat digunakan oleh masyarakat secara legal dan terjangkau, sehingga tingkat penetrasi komputer di Indonesia dapat meningkat; 2. Peningkatan kemampuan riset pengembangan teknologi informasi nasional, khususnya bidang pengembangan perangkat lunak, yang terkait dengan kapasitas institusi litbang, pendidikan maupun peningkatan kemampuan SDM; 3. Penciptaan kompetisi bidang pengembangan piranti lunak skala nasional sehingga dapat menjadikan industri teknologi informasi Indonesia sebagai andalan dan menjadi salah satu pemain di percaturan global, sehingga dapat meningkatkan peluang dan kesempatan kerja bidang teknologi informasi.
E. Pendekatan Pelaksanaan 1. Secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap pada orientasi pencapaian target. 2. Permerintah berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh sebanyak mungkin penggunaan OSS di instansi pemerintah, menggunakan piranti lunak yang legal termasuk dengan OSS. 3. Pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua implementasi (tidak ada pemihakan), tetapi memberikan dorongan untuk penggunaan OSS seluas-luasnya. 4. Keterlibatan bersama seluruh stakeholder dan komunitas TI dalam implementasi program.
F.Strategi Pencapaian
G. Deklarasi
Pada tanggal 30 Juni 2004 dideklarasikan penggunaan dan pengembangan Open Source Software (OSS) yang ditandatangani oleh : Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kehakiman dan HAM, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Pendidikan Nasional.
DEKLARASI BERSAMA Indonesia, Go Open Source! (IGOS)
1. Mengingat pentingnya peran teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat terkait dengan pertumbuhan perekonomian, maka perlu peningkatan kemandirian, daya saing, kreatifitas serja inovasi bangsa sebagai kunci utama keberhasilan pembangunan Bangsa Indonesia . 2. Pemerintah bersama masyarakat bersepakat untuk melakukan upaya yang sungguh-sungguh dalam mendayagunakan teknologi informasi. 3. Dalam rangka mendukung keberhasilan upaya tersebut, pengembangan, dan pemanfaatan Open Source Software merupakan salah satu langkah strategis dalam mempercepat penguasaan teknologi informasi di Indonesia. 4. Untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari upaya tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah aksi sebagai berikut: • • • •
Menyebarluaskan pemanfaatan Open Source Software di Indonesia. Menyiapkan panduan ( guideline ) dalam pengembangan dan pemanfaatan Open Source Software di Indonesia. Mendorong terbentuknya pusat-pusat pelatihan, competency center dan pusat-pusat inkubator bisnis berbasis open source di Indonesia. Mendorong dan meningkatkan koordinasi, kemampuan, kreatifitas, kemauan dan
partisipasi dikalangan pemerintah dan masyarakat dalam pemanfaatan Open Source Software secara maksimal.
H. Filosofi Logo Logo IGOS digambarkan sebagai tunas daun yang terus bertumbuh dan berkembang sehingga merepresentasikan semangat untuk terus berkembang dan mensosialisasikan penggunaan Free/Open Source Software. Pewarnaan didominasi oleh warna hijau dan oranye. Seperti kita ketahui bahwa hijau seringkali diasosiasikan dengan alam dan secara alamiah mata manusia akan merasa nyama ketika melihat paduan warna hijau karena warna hijau merupakan spektrum warna dengan rentang terpanjang. Hijau menggambarkan pertumbuhan, kesegaran, dan harapan.
Warna oranye / jingga menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong dan kreativitas tanpa batas. Seperti kita ketahui bahwa oranye adalah warna yang menggambarkan keaktifan dan penuh semangat, oranye biasanya dipakai untuk menggambarkan keceriaan, merepresentasikan cahaya matahari, antusias, ambisi, keseimbangan, kehangatan, kedermawanan, jiwa yang meluapluap, dan kreativitas. Dengan kata lain diharapkan nantinya logo ini akan menumbuhkan kreatifitas tanpa batas, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Free/Open Source Software (FOSS), menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong melalui Free/Open Source Software (FOSS), dan berbagi pengetahuan melalui Free/Open Source Software (FOSS). Diharapkan melalui logo ini generasi muda sadar bahwa Free/Open Source Software adalah salah satu solusi untuk menggunakan software legal dengan cara yang hemat sehingga slogan Free/Open Source Software (FOSS) Menuju Kemandirian Bangsa adalah hal yang mungkin. Kata IGOS berwarna abu-abu tua untuk menambah kesan elegan serta memiliki kekuatan dan penegasan. Sedangkan Indonesia, Go Open Source! berwarna abu-abu muda yang menandakan sebuah slogan atau tagline dari kata IGOS. Pemilihan warna dan penempatan rata kiri disesuaikan sehingga keseluruhan logo terlihat padu dan dapat dipakai pada header website maupun untuk kebutuhan tercetak.
I. Activity Berdasarkan INPRES No.6 Tahun 2001, tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, yang merupakan salah satu kerangka kebijakan dan strategi pengembangan teknologi informasi, pemerintah akan mendorong perkembangan industri informasi content dan aplikasi, dimana pendayagunaan perangkat lunak open source perlu mendapat perhatian khusus. Diikuti deklarasi bersama pencanangan program Indonesia, Go Open Source! oleh lima lembaga/institusi pemerintah pada Tahun 2004. Selanjutnya Peraturan Presiden No.7, Tahun 2005 tentang RPJMN 2004-2009, adanya: “Program peningkatan penggunaan Open Source System ke seluruh institusi pemerintah dan lapisan masyarakat”. serta terbitnya Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika No. 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 kepada seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah untuk menggunakan software legal dengan pilihan cerdas menggunakan Open Source Software, merupakan dasar dan dorongan bahwa instansi pemerintah Indonesia sudah dapat memanfaatkan Open Source Software secara maksimal.
J. Events J,1.Ristek Jajaki Kerjasama Riset Dengan Kaspersky Jumat, 9 Oktober 2009 - Kementerian Negara Riset dan Teknologi menjajaki kerja sama riset dengan Kaspersky Lab, perusahaan antivirus kelas dunia, khususnya di bidang sistem keamanan (security) teknologi informasi dan komunikasi (TIK). "Security itu sangat penting, bayangkan sekarang transaksi keuangan saja sudah e-banking, membayar telpon, listrik, air dan lainnya cukup lewat internet", kata Staf Ahli Mennegristek bidang TIK, Engkos Koswara seusai pertemuan dengan pembuat antivirus Eugene Kaspersky. J.2. WARINTEK OSS di Gempol Gempol, Pada tanggal 18 Desember 2008. Kegiatan peresmian Warintek berbasis Open Source Software (OSS) kembali diresmikan oleh Bapak Prasetyo Sunaryo di Sekolah Tinggi Teknik Gempol, Yayasan Pendidikan Islam Walisongo, dihadiri oleh seluruh jajaran yayasan, dosen dan guru. J.3. WARINTEK OSS Probolinggo Probolinggo, 17 Desember 2008. Bapak Prasetio Sunaryo memberikan sambutan dalam acara peresmian Warintek Berbasis Open Source di Akademi Manajemen dan Ilmu Komputer Taruna (AMIK-Taruna Probolinggo) yang dihadiri oleh perwakilan dari pemda, pesantren dan masyarakat. J.4. OSS Week di POSS ITB Bandung, 4 Desember 2008. Pendayagunaan Open Source Software ITB (POSS-ITB), telah menyelenggarakan kegiatan OSS-Week dari tanggal 1-6 Desember 2008 di Kampus ITB.
J.5. Konferensi Open Source Asia Afrika Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman, membuka secara resmi Konfererensi Open Source Asia Afrika (AAOS) pada 18 November 2008 di Ruang Auditorium BPPT.
K. Migrasi K.1.DEPHUKHAM Bertekad Implementasikan OSS Departemen Hukum dan HAM (Dephukham), merupakan salah satu dari 5 departemen yang berkomitmen mendukung open source sejak awal gerakan IGOS dideklarasikan pada tahun 2004 lalu. Komitmen Dephukham ini diperkuat dengan turut serta menandatangani Kesepakatan Bersama IGOS Summit 2 pada bulan Mei 2008 bersama 18 Kementerian/Departemen lainnya. . K.2.Migrasi Open Source DIKTI Jakarta, 2 Desember 2008. Sesuai dengan jadwal Kegiatan Sosialisasi Migrasi Open Source di Departemen Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 November 2008 dilakukan di Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI). K.3.Migrasi OSS di Unit Utama Diknas Jakarta, 28 November 2008 Hari ini Kegiatan Sosialisasi Migrasi Open Source Unit Utama Departemen Pendidikan Nasional yang dilakukan oleh PUSTEKOM telah dilaksanakan di Direktur Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (MANDIKDASMEN).
L. Training Pelatihan Java Development Pelatihan Java Development kerjasama antara Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan SUN Microsystem Indonesia, yang akan dilaksanakan tanggal 16-17 Desember 2009 "Pelatihan Glassfish Administrasi" dan tanggal 22-24 Desember 2009 "Pelatihan Glassfish Development". . Pelatihan Open Solaris Jakarta, pada tanggal 24 -26 November 2009, telah diadakan pelatihan open solaris yang diikuti oleh 10 peserta yang berasal dari POSS UNTAR dan IGOS Center (President Univercity, Magelang, BPPT, Astra dan Parung Panjang), yang bertempat di lab Test Bad IGOS gedung II BPPT lantai 23. Read more...
Pelatihan Open Source Software di Ambon Ambon, Maluku - Pada tanggal 2 – 3 September 2009, dilaksanakan Pelatihan Open Source Software (OSS) di kota Ambon, Maluku. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan "Pelatihan OSS 2009” di 20 kota Propinsi/Kabupaten di seluruh Indonesia Kegiatan Pelatihan OSS di kota Ambon ini sendiri mengambil tempat di Kantor Wilayah Telkom Ambon, Maluku dan dibuka oleh Kabid Kemitraan Lembaga TI, Agus Sediadi, dan Direktur Telkom Wilayah Maluku. Pelatihan Web Development Berbasis Open Source Perangkat lunak berbasis web, atau biasa disebut dengan Aplikasi Web, saat ini berkembang dengan pesat, baik dari penggunaan, ukuran, bahasa yang digunakan dan kompleksitasnya. Pembangunan web sangat variatif, mulai dari web yang dibangun dengan menggunakan Joomla, Drupal berbasis Content Management System (CMS) maupun pemrograman yang di design dari pemrograman seperti PHP, Perl, Java Script dan MySql sebagai salah satu tempat penyimpanan database. Pelatihan dan Sertifikasi OSS Tahun 2009 Pelatihan dan sertifikasi OSS yang dilaksanakan di Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Terpadu (LP3T) Nurul Fikri-Depok telah dilakukan kembali pada tanggal 11 – 13 Agustus 2009 yang merupakan program Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi (ADPPTI KNRT).
M. Sosialisasi Jember, Go Open Source! Jember, 24 November 2009. Dalam rangka implementasi Surat Edaran Menpan N0 01/M.PAN/3/2009, Pemerintah Kabupaten Jember mencanangkan Jember, Go Open Source!, yang ditandatangi oleh Bupati Kabupaten Jember.
TOT OSS di Pemkot Tasikmalaya Tasikmalaya - 24 -25 Nopember 2009, Kementerian Negara Riset dan Teknologi telah melakukan Training for Trainer (TOT) Open Source Software (OSS) di Pemkot Tasikmalaya, TOT OSS ini dilaksanakan di laboratorium STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer) Tasikmalaya Jln. RE. Martadinata No. 272A. Sosialisasi migrasi OSS di Musi Banyuasin Musi Banyuasin - 24 November 2009. Sosialisasi migrasi Open Source Software (OSS) Kab. Musi Banyuasin telah dibuka oleh Ka. Sub. Bidang Produk Komersial AD-PPTI bersama dengan Asisten III Pemerindah Daerah Kab. Musi Banyuasin dan Kepala Balai BLHPP. TOT OSS di Pusat Data dan Informas DEPHAN Jakarta - Senin, 23 November 2009 Dalam rangka implementasi Surat Edaran Menpan No 01/M.PAN/3/09, Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN), Departemen Pertahanan melaksanakan pelatihan Training for Trainer (TOT) Open Ssource Software (OSS).
TOT Open Source Software Tenggarong Kutai Kartanegara Training Of Trainer (TOT) Open Source Software (OSS) kembali digelar, kali ini dilaksanakan di Dinas Komunikasi dan Informatika, Tenggarong, Kutai Kartanegara, yang merupakan tindak lanjut dari Sosialisasi Open Source tanggal 9 November 2009 yang lalu. IGOS Center Kalimantan Selatan IGOS Center Universitas Lambung Mangkurat yang dimotori oleh Unlam Linux Club (ULC) telah berdiri di Kampus Banjarbaru, pada tanggal 10 Maret 2009, dipayungi oleh Puskom Unlam yang dikoordinasi oleh Ir H Fadly Yusran, MSc Phd. TOT di Universitas Pendidikan Indonesia Pada hari selasa, 2 Juni 2009 , bertempat di IGOS Center Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Ristek telah membuka TOT OSS (Training of Trainer Open Source Software) perdana nya. Rencananya TOT pada tahun 2009 ini akan dilaksanakan di 20 kota di Indonesia.
N. Peresmian IGOS Center Bandung Kemal Prihatman, Asisten Deputi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi melakukan pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya Indonesia Go Open Source (IGOS) Center Bandung, 14 November 2007 di di Be-Mall, Jalan Naripan/Veteran – Bandung. Acara peresmian ini disaksikan oleh para promotor IGOS CENTER Bandung Eko Mursito (ITB), Hemat Dwi Nuryanto (Zamrud Technology), dan Jerry Julius mewakili Direktur Utama Be-MAll.
O. Pendayagunaan (POSS) Sosialiasi IGOS dan Internet Sehat Makassar, 11 Februari 2009. Dalam rangka kegiatan kunjungan Deputi Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek (Deputi PPI), mewakili MENEGRISTEK ke Makassar, Sulawesi Selatan, diselenggarakan Sosialiasi Program IGOS dan Internet Sehat. POSS UNTAR Jakarta, 1 Februari 2009. Pendayagunaan Open Source Software-Universitas Tarumanegara (POSS UNTAR), telah membangun Sistem Informasi Kependudukan berbasis Open Source dengan database MySQL di Perumahan Medang Lestarai-Tangerang. POSS Universitas Hasanuddin Pada tanggal 30-31 Oktober 2008, telah dilaksanakan Workshop Pusat Pendayagunaan Open Source Software (POSS) di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, Sulawesi Selatan. POSS President University Kegiatan launching POSS di President University (POSS-PU) dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2007 oleh Mennegristek disaksikan oleh Direktur Utama Jababeka dan Rektor President University. Acara ini bersamaan dengan launching PRC dan BTC. Rangkaian acara kegiatan ini berupa launching, exhibition (pameran) dan bisnis gathering.
P. Salah satu contoh keunggulan OS Open Source dan yang bukan Open Source ( Perbandingan Windows7 dan PCLinux3D ) Setelah sekian lama DVD Windows 7 Release Candidate bonus dari Majalah Chip terbengkelai, akhirnya hari ini baru punya kesempatan untuk menginstalnya. Windows 7 yang bisa digunakan secara legal sampai 1 Juni 2010 ini diinstal pada komputer dengan spesifikasi : • • • • • • •
Intel Dual Core 2.2 GHz Memori 1 Gb HD Sata 80 Gb dan IDE 10 GB FastNet Cable Modem (Motorola) VGA Nvidia 7200 GS MFP Printer Laserjet Kyocera 1116 Deskjet Printer HP 656c
Instalasi berlangsung tanpa masalah dan selesai sekitar setengah jam … tidak berbeda jauh dengan instalasi PC Linux3D versi DVD. Perbedaannya … dengan ukuran harddisk yang hampir sama – sekitar 8 Gb - Windows 7 hanya menginstal dirinya sendiri dengan beberapa program penyertanya (Media Player, IE, Notepad, Paint, dll). Jauh berbeda dengan PCLinux3D yang sudah terinstal lengkap dengan berbagai macam program aplikasinya (Office, Internet, Graphic, Video, Audio, 3D, Animation, Development, Virtualization, Education, Game, dll). Yang menarik … Windows 7 sudah bisa mendeteksi koneksi Internet secara sangat baik … begitu terinstal kita sudah bisa langsung terkoneksi dengan Internet. Kenyamanan menggunakan Internet ini sudah tersedia lama di PCLinux3D. Ini berbeda jauh dengan Windows XP … dimana kita masih harus melakukan deteksi dan instalasi Internet secara tradisional. Tugas berikutnya setelah terkoneksi Internet adalah mencari program anti virus yang paling pas. Pilihan jatuh pada Smadav … yang secara mengejutkan ternyata mampu menangani virus-virus yang terus berkeliaran di Windows dengan baik. Sampai versi terkini, sayangnya Microsoft masih saja tidak mampu membuat nyaman penggunanya, berbeda jauh dengan Linux yang mampu memberikan kenyamanan kelas VIP sekalipun tidak dikawal dengan program anti virus terbaru. Saatnya untuk relaks dan mendengarkan musik. Beberapa klik tombol sudah terdengar di speaker, seharusnya tidak ada masalah untuk memainkan musik langsung dari Youtube.com. Ooops … sayangnya ada sedikit gangguan kecil, Flash Player belum terinstal. Setelah bergaul sekian lama dengan PCLinux3D – yang semuanya sudah ready-to-use – memang cukup menyebalkan dengan gangguan-gangguan kecil seperti ini. Setelah klik klik mouse beberapa kali, akhrnya Flash Player terinstal dan musikpun mulai dimainkan di YouTube. Tugas berikutnya adalah mengaktifkan printer Laserjet Kyocera dan Deskjet Hewlett Packard. Harapan untuk Windows 7 bisa mengaktifkan semua printer secara otomatis – seperti halnya modem Motorola di Fastnet – tak terkabul. Windows 7 mampu mengenali kedua printer ini tapi sayangnya tidak bisa menginstal driver secara otomatis. Berbeda jauh dengan PCLinux3D yang mampu mendeteksi dan menginstal driver-driver printer tersebut secara otomatis. Mau tak mau … cara konvensional harus dilakukan lagi – instal driver printer satu persatu dari CD yang disediakan vendornya. Sayangnya, driver printer yang tersedia dalam CD tidak kompatibel sama sekali dan hanya bisa dipergunakan di Windows XP. Akhirnya, setelah beberapa kali bertanya pada paman Google, driver diperoleh dan kedua printer bisa berfungsi dengan baik, termasuk Scanner yang ada di MFP Kyocera. Jelajah Windows 7 berikutnya adalah bermain game. Beberapa sumber menyebutkan bahwa sebagian
program aplikasi dan game Windows XP tidak kompatibel atau tidak bisa berjalan dengan baik di Windows 7. Dan ini berarti sebetulnya Windows 7 tidak berbeda jauh dengan Linux – yang diklaim Microsoft tidak bisa digunakan untuk bermain game (salah satu yang disebut adalah Warcraft). He he he … ternyata Microsoft kurang gaul … karena sekarang cukup banyak game (online) Windows XP yang sudah bisa dimainkan di Linux (termasuk Warcraft). Sebelum ngegame, berikut ini ringkasan dari apa yang sudah sempat dicoba di Windows 7 dan perbandingannya dengan PCLinux3D : PERBANDINGAN Instalasi
Keamanan Kemudahan
Kenyamanan
Keindahan Produksi
Harga
Windows 7 Setengah jam dengan sedikit program (IE, Media Player, Notepad, Paint)
PCLinux3D Setengah jam dengan banyak program terinstal lengkap (Office Suite, Game, Animation, 3D Suite, Video Studio, Graphic Editing, Internet Suite, Development Tool, dll) Masih perlu program anti Sekalipun ada anti virus, tapi virus tidak terlalu diperlukan Internet+VGA+Sound Internet+VGA+Sound autoinstalPrinter+Scanner autoinstalPrinter+Scanner autodetect tapi tidak autoinstalFlash Player preautoinstalFlash Player install install (siap pakai) manual Harddisk jadul IDE 10 Gb Harddisk Sata dan harddisk tidak terdeteksi … data tidak IDE jadul terdeteksi dengan bisa diambil alias tidak bisa baik digunakan untuk bekerja
Pemenang Linux
Linux Linux
Linux
Visual OK tapi tidak punya Visual OK dan Full 3D Linux fitur 3D Desktop Desktop InterLOKAL (luar negeri … LOKAL (dalam negeri … Linux BOROS devisa) HEMAT devisa) Masih gratis, tapi sebentar Lebih murah 80% dan sudah Linux lagi perlu keluar jutaan disertai dengan Buku rupiah untuk Panduan plus training gratis menggunakannya (bukan (Jakarta) memiliki !!!)
Hasil akhir … Linux menang telak 7-0 !!! Silakan dibandingkan sendiri dengan spesifikasi hardware dan software Anda … !!! (amar/igos pclinux3d)
Q. REFERENSI http://www.igos.web.id/index.php/documents